Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ainin Ni’mah

NIM : 18104080083

Kelas : PGMI/Semester I

Mata kuliah : Sejarah Kebudayaan Islam

Dosen : Izzatin Kamala, M.Pd.

SEDEKAH BUMI SEBAGAI WUJUD PELESTARIAN BUDAYA JAWA


SERTA TOLAK BALA’ DI DESA KENDALASEM KECAMATAN
WEDUNG KABUPATEN DEMAK

Desa Kendalasem merupakan salah satu desa yang terletak di dekat pesisir
pantai kota Demak. Letaknya yang berdekatan dengan pesisir laut menyebabkan
wilayah sekitar Kendalasem tak hanya dikelilingi oleh sawah-sawah saja,
melainkan juga dikelilingi oleh tambak. Akibatnya, sebagian besar masyarakat
Kendalasem bekerja sebagai petani garam.

Ketika musim kemarau biasanya warga memanfaatkan tambak-tambaknya


untuk membuat garam serta memelihara ikan, seperti udang maupun ikan
bandeng. Namun, ketika musim hujan warga desa beralih ke sawah untuk
menanam padi, jagung, dan juga palawija.

Kondisi Indonesia yang memiliki dua musim tersebut memberikan


keuntungan yang cukup besar bagi warga desa Kendalasem, karena dalam waktu
setahun mereka mampu mendapatkan penghasilan baik dari sawah maupun
tambak. Oleh karena itu, sebagai rasa syukur masyarakat Kendalasem selalu
mengadakan tradisi sedekah bumi setiap tahun.

Sedekah bumi yaitu sebuah tradisi Jawa yang dilaksanakan sebagai


ungkapan rasa syukur masyarakat di desa Kendalasem atas nikmat yang telah
Allah SWT berikan berupa tanah yang subur, panen yang melimpah dan hasil
bumi yang tak terhingga.

Tradisi sedekah bumi ini sudah dilaksanakan sejak zaman kerajaan


Majapahit. Namun, setelah datangnya Islam di pulau Jawa tradisi tersebut
diakulturasikan oleh Sunan Kalijaga dengan nilai-nilai keislaman. Oleh karena itu,
tradisi sedekah bumi tetap dilestarikan sampai sekarang karena tidak bertentangan
dengan ajaran agama Islam.

Sedekah bumi biasanya dilaksanakan oleh warga desa Kendalasem


bertepatan dengan hari Kemerdekaan bangsa Indonesia. Tradisi yang biasanya
dilakukan yaitu arak-arakan kelililing desa, acara khotmil Qur’an di balai desa,
wayang kulit, selametan, dan juga ketoprak (wayang orang).

Masyarakat begitu antusias dalam memeriahkan tradisi sedekah bumi.


Tradisi arak-arakan ini diikuti oleh seluruh warga baik anak-anak maupun orang
tua. Mereka mengelilingi desa Kendalasem dan berhenti sebentar di sudut-sudut
wilayah desa untuk berdo’a agar desa Kendalasem diberikan keselamatan dan
kesejahteraan. Namun, di sisi lain juga terdapat acara khotmil Qur’an di balai desa
Kendalasem yang dihadiri oleh hafidz-hafidzah setempat dan para santri dari
pondok pesantren sekitar.

Setelah adzan dzuhur, acara dilanjutkan dengan wayang kulit di balai desa
sebagai upaya untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan bangsa Indonesia.
Tak hanya dihibur dengan kesenian wayang kulit saja tetapi masyarakat desa
Kendalasem juga disediakan makan-makan gratis oleh kepala desa. Karena
sedekah bumi bukan hanya sebuah tradisi saja, melainkan juga merupakan pesta
bagi seluruh masyarakat Kendalasem.

Kemudian pada sore hari, pertunjukan wayang kulit ini dihentikan lalu
dilanjutkan dengan upacara selametan. Kata selametan berasal dari bahasa arab
yaitu “salamah” yang berarti keselamatan.1 Selametan ini merupakan sebuah
budaya Jawa yang disisipi nilai keagamaan (do’a) untuk memohon kepada Allah
1
Yusuf, Mundzirin, Islam dan budaya lokal, (Yogyakarta : Pokja akademik UIN Sunan Kalijaga,
2005), hlm. 130
SWT agar desa Kendalasem diberi keselamatan dan terhindar dari segala macam
bala’ maupun bencana.

Pada malam hari masyarakat berbondong-bondong ke balai desa untuk


menyaksikan ketoprak. Ketoprak merupakan sebuah pertunjukan wayang orang
yang identik dengan dagelan atau guyonan-guyonan Jawa serta tetap menyelipkan
nilai-nilai keislaman dalam setiap adegannya. Pertunjukan ketoprak ini tidak
hanya dihadiri oleh warga desa Kendalasem saja, melainkan juga disaksikan oleh
budayawan serta warga dari desa-desa lainnya.

Setelah acara tradisi sedekah bumi selesai, selang beberapa hari


masyarakat mengadakan acara gema sholawat dalam rangka memperingati hari
kemerdekaan Indonesia serta sedekah bumi. Gema sholawat ini biasanya dihadiri
oleh para kiai dan para habaib sekitar desa Kendalasem. Gema sholawat tersebut
bertujuan untuk mendo’akan masyarakat desa Kendalasem khususnya agar
selamat, makmur, dan sejahtera dan secara umum untuk mendo’akan bangsa
Indonesia agar semakin maju.

Tujuan diadakan acara sedekah bumi oleh masyarakat yaitu pertama,


untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat-Nya yang
telah Allah berikan yakni hasil panen yang melimpah. Kedua, untuk menghormati
jasa-jasa para leluhur yang telah berjasa membuka lahan (babat alas) sebagai
tempat huni masyarakat sekaligus tempat untuk mencari kehidupan. Ketiga,
adanya pelaksanaan sedekah bumi dapat memperkuat solidaritas antar masyarakat
satu dengan lainnya. Keempat, terlestarikannya budaya-budaya asli daerah.2

Tujuan lain dalam tradisi sedekah bumi diantaranya adalah berdo’a agar
penduduknyaa diberikan keselamatan, kesejahteraan, serta dijauhkan dari segala
macam bala’, musibah, dan bencana. Karena pada hakikatnya manusia hanya
dapat berusaha untuk memelihara alam beserta isinya sekaligus berdo’a kepada
sang Maha Pencipta. Dan untuk hasilnya kita pasrahkan kepada Allah sebagai
tuhan pemelihara alam semesta dan segala isinya.
2
Ichmi Yani Arinda R, Sedekah Bumi (Nyadran) Sebagai Konvensi Tradisi Jawa dan Islam
Masyarakat Sraturejo Bojonegoro, (Malang : el Harakah Vol.16 No.1, 2014), hlm. 109
Oleh karena itu, tradisi sedekah bumi harus dilestarikan agar tidak punah
oleh perkembangan zaman dan tidak di claim oleh negara lain. Sehingga seluruh
masyarakat Indonesia khususnya pemuda bangsa Indonesia harus tahu akan
kebudayaan bangsanya.

Sedekah bumi juga diperbolehkan dalam ajaran agama Islam, karena


sesungguhnya agama dan kebudayaan hidup berdampingan. Jadi, selama niat
sedekah bumi tersebut untuk bersyukur atas nikmat yang telah Allah SWT berikan
dan juga untuk menjaga serta melestarikan kebudayaan bangsa Indonesia. Namun,
apabila tradisi tersebut mengandung niat serta tujuan lain yang terdapat unsur
kemusyrikan maka tradisi tersebut jelas dilarang dalam agama Islam.

Anda mungkin juga menyukai