Anda di halaman 1dari 27

perencanaan dalam manajemen

keperawatan
0 komentar
perencanaan dalam Manajemen Keperawatan

Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi,


membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja
organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena
tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain—pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan—tak
akan dapat berjalan.
Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah
rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi.
Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi
dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama anggota korporasi,
artinya, setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal
dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus
dilakukan.
Menurut George R. Terry perencanaan adalah: “planning is the selecting and relating
of fact and the making and using of assumption regarding the future in the visualization and
formulating of proposed activities believed necessary to achieve desired result”.
Dalam pengertian tersebut bisa kita simpulkan antara lain:
1. Perencanaan merupakan kegiatan yang harus didasarkan pada fakta, data dan keterangan
kongkret.
2. Perencanaan merupakan suatu pekerjaan mental yang memerlukan pemikiran, imajinasi dan
kesanggupan melihat ke masa yang akan datang.
3. Perencanaan mengenai masa yang akan datang dan menyangkut tindakantindakan apa yang
dapat dilakukan terhadap hambatan yang mengganggu kelancaran usaha.
Pada intinya perencanaan dibuat sebagai upaya untuk merumuskan apa yang
sesungguhnya ingin dicapai oleh sebuah organisasi atau perusahaan serta bagaimana sesuatu
yang ingin dicapai tersebut dapat diwujudkan melalui serangkaian rumusan rencana kegiatan
tertentu.
Landasan dasar setiap perencanaan adalah kemampuan manusia untuk secara sadar
memilih alternatif masa depan yangdikehendakinya dan kemudian mengarahkan daya
upayanyauntuk mewujudkan masa depan yang dipilih tersebut. Perencanaan merupakan
langkah utama yang penting dalam keseluruhan proses manajemen agar factor produksi yang
terbatas dapat diarahkan secara maksimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Perencanaan merupakan spesifikasi dari tujuan perusahaan yang ingin dicapai serta cara-cara
yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut, hal ini berarti mengandung arti:
a. Penentuan tujuan
b. Pemilihan dan penentuan cara yang akan ditempuh
c. Usaha untuk mencapai tujuan tersebut.
Kegunaan perencanaan/rencana kerja:
a. Dapat membedakan arah bagi setiap kegiatan denganjelas.
b. Dapat mengetahui apakah tujuan tersebut telah dicapai.
c. Dapat memudahkan mengindentifikasikan hambatan.
d. Dapat menghindarkan pertumbuhan dan perkembanganyang tak terkendali.
1. Tipe-tipe perencanaan
a. Berdasarkan luasnya
1. Strategic; rencana yang berlaku bagi organisasi secara keseluruhan, menjadi sasaran umum
organisasi tersebut, dan berusaha menetapkan organisasi tersebut ke dalam lingkungannya
2. Operasional; rencana yang memerinci detail cara mencapai sasaran menyeluruh
Rencana strategic cenderung mencakup kerangka waktu yang lebih panjang, sedangkan
rencana strategic biasanya hanya kisaran bulanan, mingguan, dan harian. Rencana strategic
juga mencakup perumusan sasaran, sedangkan rencana oerasional mendefinisikan berbagai
cara untuk mencapai sasaran
b. Berdasarkan kerangka waktu
1. Jangka Panjang
2. Jangka Pendek
c. Berdasarkan kehususan
1. Pengarah; rencana yang fleksibel dan yang menjadi pedoman umum
2. Pemerinci; rencana yang mendefinisikan dengan jelas dan tidak member ruang untuk
penafsiran
d. Berdasarkan frekuensi
1. Sekali Pakai; rencana yang digunakan satu kali saja yang secara khusus dirancang untuk
memenuhi kebutuhan situasi yang unik
2. Terus Menerus; rencana yang berkesinambungan yang menjadi pedoman bagi kegiatan-
kegiatan ang dilakukan secara berulang-ulang
Hakekat Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis adalah proses memutuskan program-program yang akan
dilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan jumlah sumber daya yang akan dialokasikan ke
setiap program selama beberapa tahun ke depan.
Karakteristik dari Perencanaan Strategis
1. Hubungan dengan Formulasi Strategis
2. Evolusi dari Perencanaan Strategis
3. Manfaat dan keterbatasan dari Perencanaan Strategis
4. Struktur dan Isi Program
5. Hubungan Organisasional
Tujuan Perencanaan
1. Standar pengawasan,
2. Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya
3. Mengetahui siapa saja yang terlibat Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya
dan kualitas pekerjaan
4. Meminimalkan kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya, tenaga dan waktu
Memberikan gambaran menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan
5. Menyerasikan dan memadukan beberapa sub kegiatan
6. Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui
7. Mengarahkan pada pencapaian tujuan.
Manfaat Perencanaan
1. Standar pelaksanaan dan pengawasan
2. Pemilihan alternatif terbaik
3. Penyusunan skala perioritas
4. Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi
5. Membantu manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan
6. Alat memudahkan dalam berkordinasi dengan pihak terkait
7. Alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti

KONSEP PERENCANAAN DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN


DESEMBER 10, 2012 BY RURYMAULIDIASARI

1.Defenisi

Perencaan merupakan fungsi organik manajemen yang


merupakan dasar atau titik tolak dan kegiatan pelaksaan
kegiatan tertentu dalam usaha mencapai tujuan
organisasi.

Perencanaan tenaga keperawatan dipengaruhi oleh


beberapa faktor, antara lain lingicungan (external change),
keputusan , organisasi yang dapat berbentuk pensiun,
pemutusan hubungan kerja (PHK), dan kematian.
Perencaan ketenagaan merupakan suatu proses yang
kompleks, yang memerlukan ketelitian dalam menerapkan
jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk melaksanakan
kegiatan dalam mencapai tujuan organisasi
1.Prinsip perencanaan

Menurut siagian (19983), perencaan yang baik harus


memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut:

1.Mengetahui sifat atau ciri suatu rencana yang baik


yaitu:
1. Mempermudah tercapainya tujuan organisasi
karena rencana merupakan suatu keputusan yang
menentukan kegiatan yang akan dilakukan dalam
rangka mencapai tujuan.
2. Dibuat oleh orang-orang yang mengerti
organisasi
3. Dibuat oleh orang yang sungguh-sungguh
mendalami teknik perencaan
4. Adanya suatu perencanaan yang teliti,yang
berarti rencana harus di ikuti oleh program kegiatan
terinci
5. Tidak boleh terlepas dari pemikiran pelaksanaan,
artinya harus tergambar bagaimana rencana
tersebut dilaksanakan.
6. Bersifat sederhana, yang berarti disusun secara
sistematis dan prioritasnya jelas terlihat.
7. Bersifat luwes, yang berarti bisa diadakan
penyesuaian bila ada perubahan
8. Terdapat tempat pengambilan risiko karena tidak
ada seorangpun yang mengetahui apa yang akan
terjadi di masa yang akan datang
9. Bersifat praktis, yang berarti bisa dilaksanakan
sesuai dengan kondisi organisasi
10. Merupakan prakiraan atau peramalan atas
keadaan yang terjadi.

1.Memandang proses perencanaan sebagai suatu


rangkaian kegiatan yang harus dijawab dengan
memuaskan menggunakan pendekatan 5W1H

What kegiatan apa yang harus dijalankan dalam


rangka pencapaian tujuan yang telah

disepakati?

Where dimana kegiatan akan dilakukan?

When kapan kegiatan tersebut akan dilakukan?

Who siapa yang harus melaksanakan kegiatan


tersebut?

Why mengapa kegiatan tersebut perlu


dilaksanakan?

How bagaimana cara melaksanakan kegiatan


tersebut kearah pencapaian tujuan?

1.Memandang proses perencanaan sebagai suatu


masalah yang harus diselesaikan dengan
menggunakan teknik ilmiah, artinya harus disusun
dengan cara sistematis dan didasarkan pada langkah
sebagai berikut:
1. Mengetahui sifat hakiki dan masalah yang
dihadapi
2. Mengetahui data yang akurat sebelum menyusun
rencana
3. Menganalisis dan menginterpretasi data yang
telah terkumpul
4. Menetapkan data alternatif pemecahan masalah
5. Melaksanakan rencana yang telah tersusun
6. Memilih cara yang terbaik untuk menyelesaikan
masalah
7. Menilai hasil yang telah dicapai

1.Tipe-tipe perencaan
1. Berdasarkan luasnya
1. Strategic; rencana yang berlaku bagi
organisasi secara keseluruhan, menjadi sasaran
umum organisasi tersebut, dan berusaha
menetapkan organisasi tersebut kedalam
lingkungannya
2. Operasional; rencana yang memerinci detail
cara mencapai sasaran menyeluruh
2. Berdasarkan karangka waktu
1. Jangka panjang
2. Jangka pendek
3. Berdasarkan kehususan
1. Pengarahan; rencana yang fleksibel dan
yang menjadi pedoman umum
2. Pemerinci; rencana yang mendefenisikan
dengan jelas dan tidak memberuang untuk
penafsiran
4. Berdasarkan frekuensi
1. Sekali pakai; rencana yang digunakan satu
kali saja yang yang secara kusus dirancang
untuk memenuhi kebutuhan situasi yang unik
2. Terus menerus; rencana yang
berkesinambungan yang menjadi pedoman bagi
kegiatan-kegiatan yang dilakukan secara
berulang-ulang

1.Tujuan perencanaan
1. Standar pengawasan
2. Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya
3. Mengetahui siapa saja yang terlibat mendapatkan
kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan
kualitas pekerjaan
4. Meminimalkan kehgiatan yang tidak produktif
5. Menyerasikan dan memadukan beberapa sub
kegiatan
6. Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal
ditemui
7. Mengarahkan pada pencapaian tujuan
1.Manfaat perencanaan
1. Standar pelaksanaan dan pengawasan
2. Pemilihan alternatif terbaik
3. Penyusunan skala perioritas
4. Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi
5. Membantu manajer menyesuaikan diri dengan
perubahan lingkungan
6. Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan
pihak terkait
7. Alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti

1.Perencaan tenaga keperawatan

Perencanaan tenaga atau staffing merupakan salah satu


fungsi utama seorang pemimpin organisasi,termasuk
organisasi keperawatan. Keberhasilan suatu organisasi
salah satunya ditentukan oleh kualitas sumber daya
manusianya. Hal ini berhubungan erat dengan bagaimana
seorang pimpinan merencanakan ketenangan di unit
kerjanya.

Langkah perencanaan tenaga keperawatan menurut


Drucicter dan Gillies(1994) meliputi hal-hal sebagai
berikut:

1.Mengidentifikasi bentuk dan beban pelayanan


keperawatan yang diberikan
2.Menentukan kategori perawat yang akan ditugaskan
untuk melaksanakan pelayanan keperawatan
3.Menentukan jumlah masing-masing kategori perawat
yang dibutuhkan
4.Menerima dan menyaring untuk mengisi posisi yang
ada
5.Menentukan tenaga perawat sesuai dengan unit atau
shif
6.Melakukan seleksi calon-calon yang ada
7.Memberikan tanggung jawab untuk melaksanakan
tugas pelayanan keperawatan

Penentuan tenaga keperawatan dipengaruhi oleh


keinginan untuk menggunakan tenaga keperawatan yang
sesuai. Untuk lebih akuratnya dalam perencanaan tenaga
keperawatn, maka pimpinan keperawatan harus
mempunyai keyakinan tertentu dalam
organisasinya,seperti:

1.Rasio antara perawat dan klien di dalam perawatan


intensif adalah 1:1 atau 1:2;
2.Perbandingan perawat ahli dan terampil di ruang
medical bedah, kebidanan, anak dan psikiatri adalah
2:1 atau 3:1
3.Rasio antara perawat dan klien san shif pagi atau sore
adalah 1:5 untuk malam hari di ruang rawat dan lain-
lain 1:10

Jumlah tenaga terapil ditentukan oleh tingkat


ketergantungan klien. Menurut Abdullah & Levine (1965)
dalam Gillies (1994), seharusnya dalam suatu unit ada
55% tenaga ahli dan 45% tenaga terampil.

1.Perkiraan kebutuhan tenaga

Penetapan jumlah tenaga keperawatan harus disesuaikan


dengan kategori yang akan dibutuhkan untuk asuhan
keperawatan klien disetiap unit.

Kategori perawatan klien:

1.a. Perawatan mandiri (self cae), yaitu klien


memerlukan bantuan minimal dalam melakukan
tindakan keperawatan dan pengobatan.
2.b. Perawat sebagai (partial care), yaitu klien
memerlukan bantuan sebagai dalam tindakan
keperawatan dan pengobatan tertentu
3.c. Perawatan total (total care), yaitu klien
memerlukan bantuan secara penuh dalam perawatan
diri dan memerlukan observasi secara ketat.
4.Perawatan intensif (intensive care), yaitu klien
memerlukan observasi dan tindakan keperawatan
yang terus menerus.

Cara menentukan jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk


setiap unit sebagai berikut:

1.Rasio perawat klien disesuaikan dengan standar


perkiraan jumlah klien sesuai data sensus
2.Pendekatan teknik industri, yaitu identitas tugas
perawat dengan menganalisis alur kerja perawat atau
work flow rata-rata frekuensi dan waktu kerja
ditentukan dngan data sensus klien, dihitung untuk
menentukan jumlah perawat yang dibutuhkan
3.System approach staffing atau pendekatan sistem
ketenangan dapat menentukan jumlah optimal yang
sesuai dengan kategori perawat untuk setiap unit
serta mempertimbangkan komponen input-proses-
outpon-umpan balik.

Manajemen perencanaan keperawatan


Desember 4, 2012

BY PONAKANRIKA

PENDAHULUAN

Latar belakang

Setiap organisasi perlu melakukan suatu perencanaan dalam setap


kegiatan organisasinya, baik erencanaan produksi, perencanaan
rekrutmen karyawan baru, program penjualan produk baru, maupun
perencanaan anggarannya. Perencanaan (planning) merupakan
proses dasar bagi organisasi untuk memilih sasaran dan
menetapkan bagaimana cara mencapainya. Oleh karena itu,
perusahaan harus menetapkan tujuan dan sasaran yang hendak
dicapai sebelum melakukan prosesproses perencanaan.

Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk


organisasi, sebab perencanaan ini merupakan proses dasar
manajemen di dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan.
Perencanaan diperlukan dalam jenis kegiatan baik itu kegiatan
oranisasi, perusahaan maupun kegiatan di masyarakat, dan
perencanaan ada dalam setiap fungsi-fungsi manajemen, karena
fungsi-fungsi tersebut hanya dapat melaksanakan keputusan-
keputusan yang telah ditetapkan dalam perencanaan.

Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi


manajemen, terutma dalam menghadapi lingkungan eksternal
yangberubah dinamis. Dalam era globalisasi ini, perencanaan harus
lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis dan
bukan hanya pada intuisi dan firasat (dugaan).

Pokok pembahasan pada makalah ini berfokus pada elemen-elemen


tertentu dari proses perencanaan dan proses yang sangat
berhubungan dengan pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan. Kemudian memperkenalkan konsep perencanaan dan
menyajikan sejumlah pendekatan untuk mengefektifkan
perencanaan dari berbagai jenis.

Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan


tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan
mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan
merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena
tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian,
pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan.

Tujuan

Sesuai dengan masalah yang dihadapi maka makalah ini bertujuan


untuk : (1) mengetahui pengertian perencanaan; (2) mengetahui
macam-macam perencanaan; (3) mengetahui apa saja hambatan
yang ada dalam perencanaan dan cara mengatasinya.
(4)Mengetahui misi,visi dan filosofi perencanaan,(5)mengetahui
tujuan perencanaan,(6)mengetahui budgeting dalam perencanaan

PEMBAHASAN

A.Defenisi

Perencanaan secara garis besar diartikan seagai proses


mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk
mencapai tujuan itu, dan mengembangkann rencana aktivitas kerja
organisasi. Pada dasarnya yang dimaksud perencanaan yaitu
memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan apa(what),
siapa (who), kapan (when), dimana (where), mengapa (why), dan
bagaimana (how). Jadi perencanaan yaitu fungsi seorang manajer
yang berhubungan dengan pemilihan dari sekumpulan kegiatan-
kegiatan dan pemutusan tujuan-tujuan, kebijaksanaan-
kebijaksanaan serta programprogram yang dilakukan. Perencanaan
merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena
tanpa perencanaan berjalan. Rencana dapat berupa rencana
informal atau secara formal. Rencana informal adalah rencana yang
tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu
organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang
harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu.
Rencana formal adalah merupakan bersama anggota korporasi,
artinya setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana
itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ami guitar dan
menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.
Dalam sebuah perencanaan terdapat unsur-unsur perencanaan.
Perencanaan yang baik harus dapat menjawab enam pertanyaan
yang disebut sebagai unsurunsur perencanaan. Unsur pertama
adalah tindakan apa yang harus dikerjakan, kedua ada sebabnya
rindakan tersebut harus dilakukan, ketiga dimana tindakan tersebut
dilakukan, keempat kapa tindakan tersebut dilakukan, kelima siapa
yang akan melakukan tindakan tersebut, dan yang terakhir
bagaimana cara melaksanakan tindakan tersebut.

Defenisi menurut para ahli

 Garth N.Jone, Perencanaan adalah suatu proses pemilihan dan


pengembanngan dari pada tindakan yang paling baik untuk
pencapaian tugas.
 M.Farland, Perencanan adalah suatu fungsi dimana pimpinan
kemungkinan mengunakan sebagian pengaruhnya untuk
mengubah daripada wewenangnya.
 Kusmiadi (1995), Perencanaan adalah proses dasar yang kita
gunakan untuk memilih tujuan-tujuan dan menguraikan
bagaimana cara pencapainnya
 Abdulrachman (1973), Perencanaan adalah pemikiran rasional
berdasarkan fakta-fakta dan atau perkiraan yang mendekat
(estimate) sebagai persiapan untuk melaksanakan tindakan-
tindakan kemudian.
 Siagian (1994), Perencanaan adalah keseluruhan proses
pemikiran dan penetuan secara matang daripada hal-hal yang
akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka
pencapaian yang telah ditentukan.
 Terry (1975), Perencanaan adalah pemilihan dan
menghubungkan fakta-fakta, membuat serta menggunakan
asumsi-asumsi yang berkaitan dengan masa datang dengan
menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan tertentu
yang diyakini diperlukan untuk mencapai suatu hasil tertentu.
B.Tujuan perencanaan

 Standar pengawasan,
 Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya
 Mengetahui siapa saja yang terlibat Mendapatkan kegiatan
yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan
 Meminimalkan kegiatan yang tidak produktif dan menghemat
biaya, tenaga dan waktu Memberikan gambaran menyeluruh
mengenai kegiatan pekerjaan
 Menyerasikan dan memadukan beberapa sub kegiatan
 Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui
 Mengarahkan pada pencapaian tujuan.

Stephen Robbins dan Mary Coulter mengemukakan empat


tujuan perencanaan

 Tujuan pertama adalah untuk memberikan pengarahan baik


untuk manajer maupun karyawan nonmanajerial. Dengan
rencana, karyawan dapat mengetahui apa yang harus mereka
capai, dengan siapa mereka harus bekerja sama, dan apa yang
harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa
rencana, departemen dan individual mungkin akan bekerja
sendiri-sendiri secara serampangan, sehingga kerja organisasi
kurang efesien.
 Tujuan kedua adalah untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika
seorang manajer membuat rencana, ia dipaksa untuk melihat
jauh ke depan, meramalkan perubahan, memperkirakan efek
dari perubahan tersebut, dan menyusun rencana untuk
menghadapinya.
 Tujuan ketiga adalah untuk meminimalisir pemborosan.
Dengan kerja yang terarah dan terencana, karyawan dapat
bekerja lebih efesien dan mengurangi pemborosan. Selain itu,
dengan rencana, seorang manajer juga dapat mengidentifikasi
dan menghapus hal-hal yang dapat menimbulkan inefesiensi
dalam perusahaan.
 Tujuan yang terakhir adalah untuk menetapkan tujuan dan
standar yang digunakan dalamfungsi selanjutnya, yaitu proses
pengontrolan dan pengevalusasian. Proses pengevaluasian atau
evaluating adalah proses membandingkan rencana dengan
kenyataan yang ada. Tanpa adanya rencana, manajer tidak akan
dapat menilai kinerja perusahaan

Tipe-tipe perencanaan

a. Berdasarkan luasnya

1. Strategic; rencana yang berlaku bagi organisasi secara


keseluruhan, menjadi sasaran umum organisasi tersebut, dan
berusaha menetapkan organisasi tersebut ke dalam
lingkungannya
2. Operasional; rencana yang memerinci detail cara mencapai
sasaran menyeluruh

Rencana strategic cenderung mencakup kerangka waktu yang lebih


panjang, sedangkan rencana strategic biasanya hanya kisaran
bulanan, mingguan, dan harian. Rencana strategic juga mencakup
perumusan sasaran, sedangkan rencana oerasional mendefinisikan
berbagai cara untuk mencapai sasaran

1. Berdasarkan kerangka waktu


2. Jangka Panjang
3. Jangka Pendek
4. Berdasarkan kehususan
5. Pengarah; rencana yang fleksibel dan yang menjadi pedoman
umum
6. Pemerinci; rencana yang mendefinisikan dengan jelas dan
tidak member ruang untuk penafsiran
7. Berdasarkan frekuensi
8. Sekali Pakai; rencana yang digunakan satu kali saja yang
secara khusus dirancang untuk memenuhi kebutuhan situasi
yang unik
9. Terus Menerus; rencana yang berkesinambungan yang menjadi
pedoman bagi kegiatan-kegiatan ang dilakukan secara berulang-
ulang

C.Visi,misi dan filosofi dalam perencanaan

v Visi adalah cara pandang jauh ke depan kemana organisasi


harus dibawa agar dapat eksis, antisipatif dan inovatif. Visi adalah
suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan
yang diinginkan oleh organisasi.

Berdasarkan hal tersebut, maka penetapan visi, sebagai bagian dari


perencanaan strategis, merupakan suatu langkah penting dalam
perjalanan suatu organisasi. Visi tidak hanya penting pada waktu
mulai berkarya, tetapi juga pada kehidupan organisasi itu
selanjutnya. Kehidupan organisasi sangat dipengaruhi oleh
perubahan lingkungan internal dan eksternal. Oleh karenanya, visi
organisasi juga harus menyesuaikan dengan perubahan tersebut.

Pada hakekatnya tidak ada visi organisasi, yang ada adalah visi-visi
pribadi dari anggota organisasi. Namun kita harus mampu
merumuskan gambaran bersama mengenai masa depan, berupa
komitmen murni tanpa adanya rasa terpaksa. Visi adalah mental
model masa depan, dengan demikian visi harus menjadi milik
bersama dan diyakini oleh seluruh anggota organisasi.

v Misi merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan organisasi


dan sasaran yang ingin dicapai. Pernyataan misi membawa
organisasi kepada suatu fokus. Misi menjelaskan mengapa
organisasi itu ada, apa yang dilakukannya, dan bagaimana
melakukannya.

Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh organisasi agar


tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik.
Dengan pernyataan misi tersebut, diharapkan seluruh pegawai dan
pihak yang berkepentingan dapat mengenal organisasi dan
mengetahui peran dan program-programnya serta hasil yang akan
diperoleh dimasa mendatang.

Sejalan dengan hal tersebut di atas, maka Pusat Data dan Informasi
Pertanian telah membuat pernyataan misi, yang merupakan cita-
cita dan landasan kerja yang harus diikuti dan didukung oleh
keseluruhan anggota organisasi dan secara eksplisit menyatakan
apa yang harus dicapai dan kegiatan spesifik apa yang harus
dilaksanakan

FILOSOFI

Filosofi keperawatan adalah pernyataan keyakinan tentang


keperawatan dan manifestasi dan nilai-nilai dalam keperawatan
yang digunakan untk berfikir dan bertindak (chitty, 1997). Oleh
karena itu filosofi keperawatan dibangun diatas kepercayaan
tentang manusia, lingkungan kesehatan dan keperawatan
sebagaimana terdapat dalam paradigma keperawatan.

Total Quality Manajemen (TQM) menurut W. Edwards Deming adalah


sebagai suatu dasar filosofi manjemen, karakteristik filosofi tersebut
meliputi :

1. Institusi diberikan keleluasaan kewenangan dalam


menentukan tujuan yang hendak dicapai dan staf mempunyai
otonomi dalam pengambilan keputusan tentang tugas yang
diemban.
2. Institusi diajarkan untuk membuat keputusan dalam
meningkatkan kwalitas yang kerja dan produktifitas kerja.

3. Penekanan TQM adalah memonitor kwalitas dimana secara


terus-menerus mengumpulkan data dengan pendekatan ilmiah
kearah peningkatan kwalitas.

4. Rencana strategi untuk masa depan dapat melalui


pembentukan suatu komitmen tentang kwalitas dan produktifitas.

5. TQM terus berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat


(pasar): baik secara kwalitas dan produktifitas untuk mencapai
suatu kesepakatan dengan pihak kostumer (internal dan eksternal).

Filosofi pelayanan keperawatan pada tatanan klinik/rumah sakit


ditekankan pada:

1. Hak pasien untuk mendapatkan pelayanan dan


menetukan kehidupannya

2. Setiap pasien harus dihargai sama tanpa membeda-


bedakan agama, suku, warna kulit, status, dan jenis kelamin.

3. Asuhan keperawatan yang diberikan harus ditujukan pada


pemenuhan kebutuhan individu.

4. Asuhan keperawatan yang diberikan sebagai bagian


integral dan pelayanan kesehatan lainnya.

5. Perlunya koordinasi dan kerjasama dalam memanfaatkan


cumber daya yang ada dalam mencapai tujuan organisasi

6. Perlunya evaluasi secara terus-menerus terhadap semua


pelayanan keperawatan yang diberikan.
2. MISI

1. Menyediakan asuhan keperawatan yang efektif dan efisien


dalam membantu kesehatan pasien yang optimal setelah pulang
dari rumah sakit.

2. Membantu mengembangkan dan mendorong suasana


yang kondusif bagi pasien dan staf keperawatan/non keperawatan

3. Mengajarkan, mengarahkan, dan membantu dalam


kegiatan profesional keperawatan.

4. Turut serta dalam bekerjasama dengan semua anggota


tim kesehatan yang ada di rumah sakit/tempat kerja.

Rumus sukses untuk mencapai Visi dan Misi :

S= V + M1 + M2

SV + M1 = Serba tanggung

V + M2 = Melamun

MI + M2 = Sampai ditempat yang salah

Keterangan :

S : Sukses

V : Visi

M1 : Misi
M2 : Motivasi

Visi yang dimaksudkan adalah perawat/manajer keperawatan harus


mempunyai suatu pandangan dan pengetahuan luas tentang
manajemen dan proses perubahan yang tterjadi saat ini dan yang
akan datang yaitu tentang produk, sosial ekonomi, politik yang akan
berdampak terhadap pelayanan kesehatan.

Misi diartikan sebagai suatu langkah-langkah nyata dari profesi


keperawatan dalam melaksanakan visi yang telah ditetapkan, yaitu
menjaga dan mangawasi suatu proses profesionalisasi keperawatan
Indonesia agar terus berjalan

D.Butgeting perencanaan dalam manajemen


keperawatan

Budget (Anggaran) adalah suatu rencana yang disusun secara


sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang
dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk
jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang.

Dari pengertian di atas nampaknya bahwa suatu Budget


mempunyai empat unsur, yaitu:

1. Rencana
2. Meliputi seluruh kegiatan perusahaan
3. Dinyatakan dalam unit moneter
4. Jangka waktu tertentu yang akan datang
5. Manfaat Budget

Manfaat Budget terdiri dari tiga pokok, yaitu :

 Sebagai pedoman kerja

Yang mana berfungsi sebagai pedoman kerja dan memberikan


arahan serta sekaligus memberikan target-target yang harus
dicapai oleh kegiatan-kegiatan perusahaan diwaktu yang akan
datang.

 Sebagai alat pengawasan kerja

Budget berfungsi pula sebagai tolok ukur, sebagai alat pembanding


untuk mengevaluasi realisasi kegiatan perusahaan nanti. Dengan
membandingkan apa yang tertuang di dalam Budget dengan apa
yang dicapai oleh realisasi kerja perusahaan, dapatlah dinilai
apakah perusahaan telah sukses bekerja atau kah kurang sukses
bekerja.

 Sebagai alat pengkoordinasian kerja

Budget berfungsi sebagai alat untuk mengkoordinasikan kerja agar


semua bagian-bagian yang terdapat didalam perusahaan dapat
saling menunjang, saling bekerja sama dengan baik untuk menuju
ke sasaran yang telah ditetapkan. Dengan demikian kelancaran
jalannya perusahaan akan lebih terjamin.

 Proses Penyusunan Budget

Sebagaiman telah dijelaskan di atas, suatu Budget dapat berfungsi


dengan baik bilamana tafsiran-tafsiran (forecast) yang termuat
didalamnya cukup akurat, sehingga tidak jauh berbeda dengan
realisasinya nanti. Untuk bisa melakukan penafsiran secara lebih
akurat, diperlakukan sebagai data, informasi dan pengalaman, yang
merupakan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan didalam
menyusun Budget

Prosedur Penyususnan Budget

Pada dasarnya yang berwenang dan bertanggung jawab atau


menyusun Budget serta pelaksanaan kegiatan Budgeting lainnya,
ada ditangan pimpinan tertinggi perusahaan. Hal ini disebabkan
karena pimpinan tertinggi perusahaanlah yang paling berwewenang
dan paling bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan perusahaan
secara keseluruhan.

Namun demikian tugas menyiapkan dan menyusun Budget serta


kegiatan-kegiatan Budgeting lainnya tidak harus ditangani sendiri
oleh pimpinan tertinggi perusahaan, melainkan dapat didelegasikan
kepada bagian lain dalam perusahaan. Adapaun siapa-siapa atau
bagian apa yang diserahi tugas memprsiapkan dan menyusun
Budget tersebut sangat tergantung pada struktur organisasi dari
masing-masing perusahaan. Akan tetapi pada garis besarnya tugas
mempersiapkan dan menyususn Budget ini dapat didelegasikan
kepada :

Bagian administrasi, bagian perusahan yang kecil. Hal ini


disebabkan karena bagi perusahaan yang kecil, kegiatan-kegiatan
perusahaan tidak terlalu kompleks, sederhana, dengan ruang
lingkup yang terbatas, sehingga tugas penyusunan Budget dapat
diserahkan kepada salah satu bagian saja dari perusahaan yang
bersangkutan, dan tidak perlu banyak melibatkan secara aktif
seluruh bagian-bagian yang ada dalam perusahaan.

Panitia Budget, bagian perusahan yang besar. Hal ini disebabkan


karena bagi perusahaan besar, kegiatan-kegiatan perusahaan
cukup kompleks, beraneka ragam dengan ruang lingkup yang cukup
luas, sehingga Bagian Administrasi tidak mungkin dan tidak mampu
lagi untuk menyusun Budget sendiri tanpa partisipasi aktif bagian-
bagian lain dalam perusahaan. Oleh sebab itu tugas menyusun
Budget perlu melibatkan semua unsur yang mewakili semua bagian
yang ada di dalam perusahaan, yang duduk dalam Panitia Budget.
Tim penyusunan Budget ini biasanya diketuai oleh pimpinan
perusahaan (misalnya Wakil Direktur) dengan anggota-anggota
yang mewakili Bagian Pemasaran, Bagian Produksi, Bagian
Pembelanjaan, serta Bgaian Personalia.
Di dalam Panitia Budget inilah dilakukan pembahasan-pembahasan
tentang rencana-rencana kegiatan yang akan datang, sehingga
Budget yang tersusun nanti merupakan kesepakatan bersama,
sesuai dengan kondisi, fasilitas serta kemampuan masing-masing
bagian secara terpadu. Kesepakatan bersama ini penting agar
pelaksanaan Budget nanti benar-benar didukung oleh seluruh
bagian yang ada dalam perusahaan, sehingga memudahkan
terciptanya kerja sama yang saling menunjang dan terkoordinasikan
dengan baik.

Baik Budget yang disusun oleh Bagian Administrasi (perusahaan


kecil), maupun yang disusun oleh Panitia Budget (perusahaan
besar), barulah merupakan Rancangan Budget atau Draft Budget
(tentative budget). Rancangan Budget inilah yang diserahkan
kepada pimpinan tertinggi untuk disahkan serta ditetapkan sebagai
Budget yang defenitif.

Sebelum disahkan oleh pimpinan tertinggi perusahaan, masih


dimungkinkan untuk diadakan perubahan-perubahan terhadap
rancangan tersebut, dan dimungkinkan pula untuk diadakannya
pembahsan-pembahasan antara pimpinan tertinggi perusahaan
dengan pihak yang diserahi tugas menyusun Rancangan Budget
tersebut. Setelah disahkan oleh pimpinan tertinggi perusahaan,
maka Rancangan Budget tersebut telah menjadi Budget yang
defenitif

Kegiatan perencanaan yang dipakai di ruang MPKP meliputi


perumusan visi, misi, filosofi. Sedangkan untuk jenis perencanaan
yang diterapkan adalah:

a) Rencana harian adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh


perawat sesuai dengan perannya masing-masing. Rencana harian
dibuat sebelum operan dan dilengkapi saat operan dan pre
conferenceContoh terlampir.
b) Rencana bulanan

 Rencana bulanan karu

Setiap akhir bulan kepala ruangan melakukan evaluasi hasil nilai


MPKP dan berdasarkan hasil evaluasi tersebut kepala ruangan akan
membuat rencana tindak lanjut dalam rangka peningkatam kualitas
hasil. Kegiatan yang mencakup bulanan karu adalah:

 Membuat jadwal dan memimpin case conference


 Membuat jadwal dan memimpin pendidikan kesehatan
kelompok keluarga
 Membuat jadwal dinas
 Membuat jadwal petugas menerima pasien baru
 Memimpin rapat bulanan perawat
 Membuat jadwal supervise dan penilaian kinerja ketua tim dan
perawat pelaksana
 Melakukan audit dokumentasi
 Membuat laporan bulanan.

Contoh rencana bulanan kepala ruangan terlampir.

 Rencana bulanan ketua tim

Setiap akhir bulan ketua tim melakukan evaluasi tentang


keberhasilan kegiatan yang dilakukan ditimnya. Kegiatan-kegiatan
yang mencakup rencana bulanan katim adalah:

 Mempresentasikan kasus dalam case conference


 Memimpin pendidikan kesehatan kelompok keluarga
 Melakukan supervise perawat pelaksana.

Contoh rencana bulanan ketua tim terlampir

c) Rencana tahunan
Setiap akhir tahun kepala ruangan mengevaluasi hasil kegiatan
dalam satu tahun yang dijadikan sebagai acuan rencana tindak
lanjut serta penyusunan rencana tahunan berikutnya. Rencana
kegiatan tahunan mencakup:

 Menyusun laporan tahunan yang berisitentang kinerja MPKP


baik proses kegiatan serta evaluasi mutu pelayanan.
 Melaksanakan rotasi tim untuk penyegaran anggota masing-
masing tim.
 Pengembangan SDM dalam bentuk rekomendasi peningkatan
jenjang karir perawat (pelaksana menjadi katim, katim menjadi
karu), rekomendasi untuk melanjutkan pendidikan formal,
membuat jadual, untuk mengikuti pelatihan-pelatihan.

PENUTUP

Kesimpulan

Perencanaan adalah suatu proses pemilihan dan pemikiran yang


menghubungkan fakta-fakta berdasarkan asumsi-asumsi yang
berkaitan dengan masa datang dengan menggambarkan dan
merumuskan kegiatan-kegiatan tertentu yang diyakini diperlukan
untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dan menguraikan
bagaimana pencapaiannya.

Saran

Untuk itu apabila kita sebagai perawat dalam memimpin


kita harus terlebih dahulu memmbuat suatu perencanaan terhadap
setiap tindakan yang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA
Handoko, T. Hani. 1999. Manajemen. BPFE – Yogyaka

Stoner, James A.F. 1996. Manajemen (Terjemahan). Penerbit


Erlangga – Jakarta

Griffin. 2003. Pengantar Manajemen. Penerbit Erlangga – Jakarta

BUKU Pengantar manajemen keperawatan

Anda mungkin juga menyukai