Anda di halaman 1dari 3

Soal Moluskum Kontagiosum

1. Seorang laki-laki berusia 23 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan jerawat di wajah berwarna
putih sejak 5 bulan yang lalu. Pasien sudah diberikan obat jerawat oleh dokter puskesmas, namun
tidak ada perbaikan. Terdapat riwayat penggunaan handuk bersamaan dengan kakaknya. Tanda-tanda
vital dan status generalis dalam batas normal. Status dermatologikus: tampak papul berbentuk bulat
mirip kubah berukuran miliar dan berwarna putih. Jika massa dipijat akan tampak keluar benda
seperti nasi.
Apakah tatalaksana yang paling tepat pada pasien di atas?
a. Insisi massa
b. Ketokonazol 2 x 100 mg per oral
c. Cefixime 2 x 500 mg per oral
d. Metilprednisolon 2 x 10 mg per oral
e. Pengeluaran massa dengan enukleasi menggunakan kuret

2. Seorang anak berusia 2 tahun dibawa ibunya ke poliklinik RS dengan keluhan bentol-bentol di bahu
kiri hingga ketiak yang tidak membaik sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan tidak semakin membesar dan
meluas. Tidak ada gatal dan demam. Pemeriksaan dermatologis: papul multipel ukuran 1-2 mm, solid,
berwarna seperti kulit, dan bagian tengahnya mencekung (umbilikasi).
Apakah diagnosis yang paling tepat pada pasien di atas?

A. Furunkulosis
B. Varicella zoster
C. Impetigo vesikobulosa
D. Dermatitis herpetiformis
E. Molluskum kontagiosum

3. An.Stefano, berusia 7 tahun datang dengan keluhan bintik-bintik putih di seluruh tubuh.
Awalnya hanya di lengan lalu bertambah banyak dan menyebar ke seluruh tubuh dalam 3
minggu. Jika bintik dipijat keluar akan keluar butiran seperti nasi. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan papul putih multipel dengan umbilikasi di tengahnya. Pewarnaan yang tepat
untuk pemeriksaan penunjang adalah?
a. Perak nitrat
b. Gram
c. Giemsa: bdan inklusi (+)
d. Ziehl Nielsen: kusta
e. Hematoxylin-Eosin

4. Yang tidak termasuk terapi pada kasus di atas adalah:

a. Solusio kantaridin 0.9%

b.Asam retinoat (tretinoin 0.1%)

c. TCA 5%

d. Tinktura podofilin 25%

e. Solusi perak nitrat 5-10%

5. Apa etiologi pada kasus tersebut:

a. Human papilloma virus

b. Sarcoptes scabiei

c. Molluscipox

d. Varicella Zoster
e. Pthirus pubis

Anda mungkin juga menyukai