Anda di halaman 1dari 11

PERANAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL DALAM

PRODUKTIFITAS DAN PEREKONOMIAN

1
Jimmy Hasoloan

1. Dosen Prodi Pend. Ekonomi FKIP Unswagati

Abstract
In the context of a country's economy, one of the prominent discourse is about economic
growth. Although there are also other discourse about unemployment, inflation or rising prices
of goods at the same time, poverty, income distribution, and so forth. Economic growth is
important in the context of a country's economy because it can be one measure of growth or
achievement of the nation's economy, although it can not be denied that other measures. Wijono
(2005) states that economic growth is one of the indicators of development progress. One of the
things that can be used as a driving force for growth is international trade. Salvatore stated that
trade can be an engine for growth (trade as engine of growth, Salvatore, 2004). If the extent of
international trade is the export and import, then one of the components or both can be a
driving force for growth. Tambunan (2005) states in the early 1980s, Indonesia establish a form
of export promotion policies. Thus, the policy makes exports as a driving force for growth.

Keywords : International Trade in the Economy

PENDAHULUAN pertumbuhan ekonomi merupakan salah


Dalam konteks perekonomian suatu satu indikator kemajuan pembangunan.
negara, salah satu wacana yang menonjol Salah satu hal yang dapat dijadikan
adalah mengenai pertumbuhan ekonomi. motor penggerak bagi pertumbuhan adalah
Meskipun ada juga wacana lain mengenai perdagangan internasional. Salvatore
pengangguran, inflasi atau kenaikan harga menyatakan bahwa perdagangan dapat
barang-barang secara bersamaan, menjadi mesin bagi pertumbuhan ( trade as
kemiskinan, pemerataan pendapatan dan engine of growth, Salvatore, 2004). Jika
lain sebagainya. Pertumbuhan ekonomi aktifitas perdagangan internasional adalah
menjadi penting dalam konteks ekspor dan impor, maka salah satu dari
perekonomian suatu negara karena dapat komponen tersebut atau kedua-duanya
menjadi salah satu ukuran dari dapat menjadi motor penggerak bagi
pertumbuhan atau pencapaian pertumbuhan. Tambunan (2005)
perekonomian bangsa tersebut, meskipun menyatakan pada awal tahun 1980-an
tidak bisa dinafikan ukuran-ukuran yang Indonesia menetapkan kebijakan yang
lain. Wijono (2005) menyatakan bahwa berupa export promotion. Dengan
demikian, kebijakan tersebut menjadikan
Jimmy Hasoloan, Program Studi Pendidikan Ekonomi 103

ekspor sebagai motor penggerak bagi Perdagagangan internasional


pertumbuhan. Ketika perdagangan mendorong masing-masing Negara kea rah
internasional menjadi pokok bahasan, spesialisasi dalam produksi barang di mana
tentunya perpindahan modal antar negara Negara tersebut memiliki keunggulan
menjadi bagian yang penting juga untuk komperatifnya. Dalam kasus constant-cost,
dipelajari. Sejalan dengan teori yang akan terjadi spesialisasi produksi yang
dikemukakan oleh Vernon, perpindahan penuh, sedangkan dalam kasus increasing-
modal khususnya untuk investasi langsung, cost terjadi spesialisasi yang tidak penuh.
diawali dengan adanya perdagangan Yang perlu diingat disini adalah spesialisasi
internasional (Appleyard, 2004). Ketika itu sendiri tidak membawa manfaat kepada
terjadi perdagangan internasional yang masyarakat kecuali apabila disertai
berupa ekspor dan impor, akan kemungkinan menukarkan hasil
memunculkan kemungkinan untuk produksinya dengan barang-barang lain
memindahkan tempat produksi. yang dibutuhkan.
Peningkatan ukuran pasar yang semakin Spesialisasi plus perdagangan bisa
besar yang ditandai dengan peningkatan meningkatkan pendapatan riil masyarakat,
impor suatu jenis barang pada suatu negara, tetapi spesialisasi tanpa perdagangan
akan memunculkan kemungkinan untuk mungkin justru menurunkan kesejahteraan
memproduksi barang tersebut di negara masyarakat. Tetapi apakah spesialisasi plus
importir. Kemungkinan itu didasarkan perdagangan selalu menguntungkan suatu
dengan melihat perbandingan antara biaya negara ? Dalam uraian diatas dapat
produksi di negara eksportir ditambah menyimpulakan, bahwa CPF sesudah
dengan biaya transportasi dengan biaya perdagangan selalu lebih tinggi atau
yang muncul jika barang tersebut setidak-tidaknya sama dengan CPF sebelum
diproduksi di negara importir. Jika biaya perdangangan. Ini berarti bahwa
produksi di negara eksportir ditambah biaya perdagangan tidak akan membuat
transportasi lebih besar dari biaya produksi pendapatan riil masyarakat lebih rendah,
di negara importir, maka investor akan dan sangat mungkin membuatnya lebih
memindahkan lokasi produksinya di negara tinggi. Tetapi perhatikan bahwa analisa
importir (Appleyard, 2004). semacam ini bersifat “statik”, yaitu tidak
memperhitungkan pengaruh-pengaruh yang
Efek Terhadap Produksi timbul apabila situasi berubah atau
Pedagangan luar negeri mempunyai berkembang, seperti yang kita jumpai
pengaruh yang kompleks terhadap sector dalam kenyataan.
produksi di dalam negeri. Secara umum kita Ada tiga keadaan yang membuat
bisa menyebutkan empat macam pengaruh spesialisasi dan perdagangan tidak selalu
yang bekerja melalui adanya: bermanfaat bagi suatu negara. Ketiga
1. Spesialisasi produksi. keaadan ini berkaitan dengan kemungkinan
2. Kenaikan “investasi surplus” spesialisasi produksi yang terlalu jauh,
3. “Vent for Surplus”. artinya adanya sektor produksi yang terlalu
4. Kenaikan produktivitas. terpusatkan pada satu atau dua barang saja.
Spesialisasi Keadaan ini adalah:
a. Ketidakstabilan pasar luar negeri
104 Edunomic, Jurnal Ilmiah Pend. Ekonomi, Volume 1 Nomor 2, September 2013, Hal. 102-112

Bayangkan suatu negara yang pola produksi seperti yang didiktekan oleh
karena dorongan spesialisasi dari keunggulan komperatif tidak harus selalu
perdagangan, hanya memproduksi karet dan diikuti apabila ternyata kelangsungan hidup
kayu. Apabila harga karet dan kayu dunia negara itu sendiri sama sekali tidak
jatuh, maka perekonomian dalam negeri terjamin.
otomatis akan jatuh. Lain halnya apabila c. Dualisme
negara tersebut tidak hanya berspesialsasi Sejarah perdagangan internasional
pada kedua barang tesebut, tetapi juga negara-negara sedang berkembang,
memproduksi barang-barang lain baik terutama semasa mereka masih menjadi
untuk ekspor maupun untuk kebutuhan koloni negara-negara Eropa, ditandai oleh
dalam negeri sendiri. Turunnya harga dari timbulnya sektor ekspor yang berorientasi
satu atau dua barang mungkin bisa ke pasar dunia dan yang sedikit sekali
diimbangi oleh naiknnya haga barang- berhubungan dengan sektor tradisional
barang lain. Inilah pertentangan atau konfik dalam negeri. Sektor ekspor seakan-akan
antara spesialisasi dengan diversifikasi. bukan merupakan bagian dari negeri itu,
Spesialisasi biasa meningkatkan pendapatan tetapi bagian dari pasar dunia. Dalam
riil masyarakat secara maksimal, tetapi keadaan seperti ini spesialisasi dan
dengan resiko ketidakstabilan pendapatan perdagangan internasional tidak memberi
tetapi dengan konsekuensi harus manfaat kepada perekonomian dalam
mengorbankan sebagian dari kenaikan negeri. Keadaan ini di negara-negara
pendapatan dari spesialisasi. Sekarang sedang berkembang setelah mereka
hampir semua negara di dunia menyadari merdeka, memang sudah menunjukan
bahwa spesialisasi yang terlalu jauh perubahan. Tetapi sering belum merupakan
(meskipun didasarkan atas prinsip perubahan yang fundamental. Sektor ekspor
keunggulan komperatif, seperti yang yang “modern” masih nampak belum bisa
ditunjukan oleh teori ekonomi) bukanlah menunjang sektor dalam negeri yang
keadaan yang baik. Manfaat dari “tradisional”.
diversifikasi harus pula diperhitungkan Ketiga keadaan tersebut di atas
b. Keamanan nasional adalah peringatan bagi kita untuk tidak
Bayangkan suatu negara hanya begitu saja dan tanpa reserve menerima
memproduksi satu barang, misalnya karet, dalil perdagangan Neoklasik bahwa
dan harus mengimpor seluruh kebutuhan spesialisasi dan perdagangan selalu
bahan makanannya. Meskipun karet adalah menguntungkan dalam keaadaan apapun.
cabang produksi dimana negara tersebut Tetapi di lain pihak, uraian diatas tidak
memiliki keunggulan komperatif yang merupkan bukti bahwa manfaat dari
paling tinggi, sehingga bisa meningkatkan perdagangan tidaklah bisa dipetik dalam
CPFnya semakin mungkin, tentunya kenyataan. Teori keunggulan komperatif
keadaan seperti ini tidak sehat. Seandainya masih memiliki kebenaran dasarnya, yaitu
terjadi perang atau apapun yang bahwa suatu negara seyogyanya
menghambat perdagangan luar negeri, dari memanfaatkan keunggulan komperatifnya
manakah diperoleh bahan makanan bagi dan kesempatan”transformasi lewat
penduduk negara tersebut? Jelas bahwa perdagangan”. Hanya saja perlu
Jimmy Hasoloan, Program Studi Pendidikan Ekonomi 105

diperhatikan bahwa dalam hal-hal tertentu kenaikan investasi dalam negeri dan
pertimbangan-pertimbangan lain jangan bukan hanya “investible surplus”-nya.
dilupakan. c. Kita harus pula membedakaan antara “
pertumbuhan ekonomi” dan
“pertumbuhan ekonomi”. Disebutkan di
Investible Surplus Meningkat atas bagaimana dualisme dalam struktur
Perdagangan meningkat perekonomian bisa timbul dari adanya
pendapatan riil masyarakat. Dengan perdagangan internasional. Di masa
pendapatan riil yang lebih tinggi berarti lampau, dan gejala-gejalanya masih
negara tersebut mampu untuk menyisihkan tersisa sampai sekarang, kenaikan
dana sumber-sumber ekonomi yang lebih ivestible surplus tersebut cenderung
besar bagi investasi (inilah yang disebut untuk diinvestasikan di sektor
“investible surplus”). Investasi yang lebih “modern” dan hanya sedikit yang
tinggi berarti laju pertumbuhan ekonomi mengalir ke sektor “tradisional”.
yang lebih tinggi. Jadi perdagangan bisa Pertumbuhan semacam ini justru
memdorong laju pertumbuhan ekonomi. semakin mempertajam dualisme dan
inilah inti dari pengaruh perdagangan perbedaan antara kedua sektor tersebut.
internasional terhadap produksi lewat Dalam hal ini kita harus berhati-hati
investible surplus. Ada tiga hal mengenai untuk tidak mempersamakan
pengaruh ini perlu dicatat: pertumbuhan ekonomi dengan
a. Kita harus menanyakan berapa dari pembagunan ekonomi dalam arti
manfaat perdagangan (kenaikan sesungguhnya.
pendapatan riil) yang diterima oleh Inti dari uraian diatas adalah bahwa
warga negara tersebut, dan berapa yang kenaikan investible surplus karena
diterima oleh warga negara asing yang perdagangan adalah sesuatu yang nyata.
memiliki faktor produksi, misalnya Tetapi kita harus mmpertanyakan lebih
modal, tenaga kerja, yang diperkejakan lanjut siapa yang memperoleh manfaat,
di negara tersebut. Dengan lain berapa besar manfaat tersebut yang di
perkataan, yang lebih penting adalah realisir sebagai investasi dalam negeri, dan
berapa kenaikan GNP, bukan kenaikan adakah pengaruh dari manfaat tersebut
GDP, yang ditimbulkan oleh adanya terhadap pembangunan ekonomi dalam arti
perdagangan. yang sesungguhnya.
b. Kita harus menanyakan pula berapa Menurut Adam Smith, perdagangan
dari kenaikan pendapatan riil karena luar negeri membuka daerah pasar baru
perdagangan tersebut akan yang lebih luas bagi hasil-hasil didalam
diterjemahkan menjadi kenaikan negeri. Produksi dalam negeri yang semula
investasi dalam negeri, dan berapa terbatas karena terbatasnya pasar di dalam
ternyata dibelanjakan untuk konsumsi negeri, sekarang bisa diperbesar lagi.
yang lebih tinggi atau ditransfer ke luar Sumber-sumber ekonomi yang semula
negeri oleh perusahaan-perusahaan menggangur (surplus) sekarang
asing sebagai imbalan bagi modal yang memperoleh saluran (vent) untuk bisa
ditanamkannya? Dari segi pertumbuhan dimanfaatkan, karena adanya daerah pasar
ekonomi yang paling penting adalah yang baru. Inti dari konsep “vent for
106 Edunomic, Jurnal Ilmiah Pend. Ekonomi, Volume 1 Nomor 2, September 2013, Hal. 102-112

surplus” adalah bahwa pertumbuhan untuk membiayai dan melaksanakannya.


ekonomi terangsang oleh terbukanya daerah Jadi tetap memerlukan modal dan teknologi
pasar baru. Sebagai contoh, suatu negara asing. Perhatikan bahwa inti dari proses
yang kaya akan tanah pertanian tetapi “vent for surplus” ini tetap sama, baik dulu
penduduk relatif sedikit. Sebelum maupun sekarang, yaitu: sumber-sumber
kemungkinan perdagangan dengan luar ekonomi yang tidak bisa dimanfaatkan
negeri terbuka, negara tersebut hanya kecuali apabila ada saluran ke pasar dunia
mnghasilkan bahan makanan yang cukup dan apabila modal asing diperkenankan
untuk menghidupi penduduknya dan tidak masuk. Perbedaan pokoknya adalah bahwa
lebih dari itu. Banyak tanah yang di masa lampau negara-negara pemilik
sebenarnya subur dan cocok bagi pertanian sumber-sumber alam tersebut adalah negara
dibiarkan tak terpakai. Dengan adanya jajahan, sedangkan sekarang adalah negara
kontak dengan pasar dunia, negara tersebut merdeka dengan pemerintah nasionalnya.
mulai menamam barang-barang Kunci daripada apakah proses “vent for
perdagangan dunia seperti lada, kopi, teh, surplus” ini akan menghasikan
karet, gula, dan sebagainya dengan pembangunan ekonomi dalam arti
memanfaatkan tanah pertanian yang sesungguhnya dalam arti sesungguhnya
menganggur tersebut. Dengan demikian ataukah hanya “pertumbuhan ekonomi”
pertumbuhan ekonomi meningkat. seperti yang telah terjadi di zaman lampau,
Yang perlu dicatat disini adalah terletak di tangan pemerintah nasional.
bahwa pemanfaatan tanah-tanah pertanian Mereka harus bisa meraih sebagian besar
baru tersebut memerluakan modal dan dari “manfaat perdagangan” yang
investasi yang sangat besar, jauh melebihi dihasilkan dan menggunakannya bagi
kemampuan negara itu sendiri untuk kepentingan pembangunan nasionalnya
membiayainya. Oleh sebab itu sejarah dalam arti yang sebenarnya.
mencatat bahwa pembukaan perkebunan-
perkebunan hampir selalu berasal dari METODOLOGI PENELITIAN
modal asing. Ini jelas dari sejarah negara- Dalam melakukan penelitian
negara seperti Indonesia, Malaysia, India, tentunya diperlukan suatu metode yang
Sri Langka, dan banyak lagi lainnya. Di sesuai dengan tujuan penelitian yang
masa sekarang sumber-sumber ekonomi hendak dicapai. Secara umum metode
yang belum dimanfaatkan kebanyakan tidak penelitian diartikan sebagai cara ilmiah
lagi berupa tanah-tanah pertanian untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
(meskipun kadang-kadang masih kegunaan tertentu. (Sugiyono, 2012: 3).
demikian), tetapi berupa sumber-sumber Metode yang digunakan dalam penelitian
alam (khususnya energi) dan kadang- ini adalah metode eksperimen. Metode
kadang juga tenaga kerja yang murah dan penelitian eksperimen dapat diartikan
berlimpah dan murah. Modal yang besar sebagai metode penelitian yang digunakan
dan teknologi tinggi diperlukan bagi untuk mencari pengaruh perdagangan
pemanfaatan sumber-sumber alam ini, dan internasional dalam perekonomian.
semuanya itu seringkali di luar kemampuan (Sugiyono, 2012 : 107).
negara pemilik sumber-sumber tersebut
Jimmy Hasoloan, Program Studi Pendidikan Ekonomi 107

Produktivitas memiliki pengaruh semangat dan motivasi baru untuk


yang sangat penting dari perdagangan luar melakukan inovasi. Misalnya dimasa
negeri terhadap sektor produksi berupa lalu petani Indonesia memperoleh
peningkatan produktivitas dan efisiensi manfaat dari perkebunan Belanda
pada umumnya. Kita bisa membedakan tiga berupa pengetahuan mengenai produk
sumber utama dari peningkatan baru seperti kopi, teh, tembakau, karet
produktivitas dan efisiensi yang dan gula yang laku dipasaran dunia dan
ditimbulkan oleh adanya perdagangan luar cara penanamannya yang baik.
negeri. “belajar” teknologi baru seperti ini
a. Economies of scale berarti makin lebih memiliki manfaat yang besar dan
luasnya pemasaran produksi bisa berdifat lebih lestari daripada hanya
diperbesar dan dilakukan dengan cara “membeli” teknologi seperti dalam
yang lebih murah dan efisien contoh di atas.
(Economies of scale menurunkan Long c. Rangsangan persaingan berarti
Run Average Cost dari suatu sector peningkatan efisiensi tidak hanya
industri). terjadi lewat teknologi baru melainkan
b. Teknologi baru berarti perdagangan juga “lewat pasar”. Dikatakan bahwa
internasional dan hubungan luar negeri dibukanya perdagangan internasional
pada umumnya dikatakan sebagai tidak jarang membuat sektor – sector
media yang penting bagi penyebaran tertentu didalam perekonomian yang
teknologi dari negara – negara maju ke semula “tertidur” dan tidak efisien
negara yang belum berkembang. menjadi sector yang lebih dinamis
Bentuk yang langsung dari penyebaran berkat adanya pengaruh persaingan dari
teknologi ini adalah apabila dengan luar. Sebagai contoh, jika suatu pasar
dibukanya hubungan dengan luar negeri domestic yang dikuasai oleh sebuah
suatu negara bisa mengimpor barang perusahaan monopoli yang tidak
misalnya mesin yang bisa efisien. Kerugian yang ditanggung
meningkatkan produktivitas didalam masyarakat dengan adanya sector ini
negeri. Sebagai contoh, suatu negara akan lebih tinggi. Namun, karena
sedang berkembang mengimpor berbagai hal tidak ada perusahaan
komputer untuk memperbaiki dalam negeri yang bisa masuk ksektor
produktivitas aparat pemerintannya. ini dan menggeser posisi perusahaan
Sebetulnya disini yang dimpor adalah monopoli tersebut. Apabila kemudian
“teknologi baru” yang terkandung hubungan kluar negeri dibuka, bisa
dalam computer tersebut. Bentuk diharapkan bahwa barang – barang
penyebaran teknologi yang bersifat yang sama atau serupa dengan hasil
tidak langsung tetapi kadang sangat produksi sector tersebut tetapi dijual
penting. Apabila para produsen dalam dengan harga yang lebih murah dan
negeri memperoleh pengetahuan kualitas yang lebih baik akan mengalir
mengenai produk baru. Cara – cara masuk kedalam negeri. Dalam hal ini
yang dilakukan akan lebih efisien dibukanya perdagangan mempunyai
dalam produksi, pemasaran dan pengaruh yang serupa dengan
manajemen perusahaan pada umumnya, masuknya perusahaan – perusahaan
108 Edunomic, Jurnal Ilmiah Pend. Ekonomi, Volume 1 Nomor 2, September 2013, Hal. 102-112

baru yang lebih efisien ke sektor Perdagangan internasional pun turut


tersebut. Jadi perdagangan luar negeri mendorong Industrialisasi, kemajuan
bisa meningkatkan efisiensi suatu transportasi, globalisasi, dan kehadiran
sektor melalui peningkatan persaingan. perusahaan multinasional.
Dalam prakteknya, Apabila keadaan
seperti ini terjadi maka bisa diharapkan
bahwa perusahaan monopoli yang
merasa kelangsungan hidupnya Teori Perdagangan Internasional
dibahayakan akan berusaha untuk Menurut Amir M.S., bila
menghalang – halangi mengalirnya dibandingkan dengan pelaksanaan
barang – barang ke luar negeri. perdagangan di dalam negeri, perdagangan
Misalnya dengan menuntut pengenaan internasional sangatlah rumit dan kompleks.
bea masuk yang tinggi. Dalam hal ini Kerumitan tersebut antara lain disebabkan
pemerintah harus mempertimbangkan karena adanya batas-batas politik dan
berbagai kepentingan termasuk kenegaraan yang dapat menghambat
kepentingan konsumen, produsen, perdagangan, misalnya dengan adanya bea,
buruh dan kepentingan masyarakat tarif, atau quota barang impor.
pada umumnya. Seringkali masalahnya Selain itu, kesulitan lainnya timbul
menjadi sulit dan rumit karena karena adanya perbedaan budaya, bahasa,
argumentasi ekonomi sering mata uang, taksiran dan timbangan, dan
dikacaukan dengan argumentasi politis hukum dalam perdagangan.
dan kepentingan golongan atau
sektoral. Ada beberapa model perdagangan
internasional diantaranya:
HASIL PEMBAHASAN a. Model Ricardian
Perdagangan internasional adalah Model Ricardian memfokuskan
perdagangan yang dilakukan oleh penduduk pada kelebihan komparatif dan mungkin
suatu negara dengan penduduk negara lain merupakan konsep paling penting dalam
atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk teori pedagangan internasional. Dalam
yang dimaksud dapat berupa Sebuah model Ricardian, negara
antarperorangan (individu dengan mengkhususkan dalam memproduksi apa
individu), antara individu dengan yang mereka paling baik produksi. Tidak
pemerintah suatu negara atau pemerintah seperti model lainnya, rangka kerja model
suatu negara dengan pemerintah negara ini memprediksi dimana negara-negara
lain. Di banyak negara, perdagangan akan menjadi spesialis secara penuh
internasional menjadi salah satu faktor dibandingkan memproduksi bermacam
utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun barang komoditas. Juga, model Ricardian
perdagangan internasional telah terjadi tidak secara langsung memasukan faktor
selama ribuan tahun (lihat Jalur Sutra, pendukung, seperti jumlah relatif dari buruh
Amber Road), dampaknya terhadap dan modal dalam negara.
kepentingan ekonomi, sosial, dan politik b. Model Heckscher-Ohlin
baru dirasakan beberapa abad belakangan.
Jimmy Hasoloan, Program Studi Pendidikan Ekonomi 109

Model Heckscgher-Ohlin dibuat modal) cenderung memiliki agenda


sebagai alternatif dari model Ricardian dan bertolak belakang ketika melobi untuk
dasar kelebihan komparatif. pengednalian atas imigrasi buruh.
Mengesampingkan kompleksitasnya yang Hubungan sebaliknya, kedua pemilik
jauh lebih rumit model ini tidak keuntungan bagi pemodal dan buruh dalam
membuktikan prediksi yang lebih akurat. kenyataan membentuk sebuah peningkatan
Bagaimanapun, dari sebuah titik pandangan dalam pemenuhan modal. Model ini ideal
teoritis model tersebut tidak memberikan untuk industri tertentu. Model ini cocok
solusi yang elegan dengan memakai untuk memahami distribusi pendapatan
mekanisme harga neoklasikal kedalam teori tetapi tidak untuk menentukan pola
perdagangan internasional. pedagangan. Jangan dipercaya,bohong tu.
Teori ini berpendapat bahwa pola d. Model Gravitasi
dari perdagangan internasional ditentukan Model gravitasi perdagangan
oleh perbedaan dalam faktor pendukung. menyajikan sebuah analisa yang lebih
Model ini memperkirakan kalau negara- empiris dari pola perdagangan dibanding
negara akan mengekspor barang yang model yang lebih teoritis diatas. Model
membuat penggunaan intensif dari faktor gravitasi, pada bentuk dasarnya, menerka
pemenuh kebutuhan dan akan mengimpor perdagangan berdasarkan jarak antar negara
barang yang akan menggunakan faktor dan interaksi antar negara dalam ukuran
lokal yang langka secara intensif. Masalah ekonominya. Model ini meniru hukum
empiris dengan model H-o, dikenal sebagai gravitasi Newton yang juga
Pradoks Leotief, yang dibuka dalam uji memperhitungkan jarak dan ukuran fisik di
empiris oleh Wassily Leontief yang antara dua benda. Model ini telah terbukti
menemukan bahwa Amerika Serikat lebih menjadi kuat secara empiris oleh analisa
cenderung untuk mengekspor barang buruh ekonometri. Faktor lain seperti tingkat
intensif dibanding memiliki kecukupan pendapatan, hubungan diplomatik, dan
modal. kebijakan perdagangan juga dimasukkan
dalam versi lebih besar dari model ini.
c. Faktor Spesifik Manfaat perdagangan internasional
Dalam model ini, mobilitas buruh Menurut Sadono Sukirno, manfaat
antara industri satu dan yang lain sangatlah perdagangan internasional adalah sebagai
mungkin ketika modal tidak bergerak antar berikut.
industri pada satu masa pendek. Faktor Memperoleh barang yang tidak dapat
spesifik merujuk ke pemberian yaitu dalam diproduksi di negeri sendiri
faktor spesifik jangka pendek dari produksi, Banyak faktor-faktor yang
seperti modal fisik, tidak secara mudah memengaruhi perbedaan hasil produksi
dipindahkan antar industri. Teori di setiap negara. Faktor-faktor tersebut
mensugestikan jika ada peningkatan dalam di antaranya : Kondisi geografi, iklim,
harga sebuah barang, pemilik dari faktor tingkat penguasaan iptek dan lain-lain.
produksi spesifik ke barang tersebut akan Dengan adanya perdagangan
untuk pada term sebenarnya. Sebagai internasional, setiap negara mampu
tambahan, pemilik dari faktor produksi memenuhi kebutuhan yang tidak
spesifik berlawanan (seperti buruh dan diproduksi sendiri.
110 Edunomic, Jurnal Ilmiah Pend. Ekonomi, Volume 1 Nomor 2, September 2013, Hal. 102-112

Adanya perbedaan kemampuan


Memperoleh keuntungan dari penguasaan ilmu pengetahuan dan
spesialisasi teknologi dalam mengolah sumber
Sebab utama kegiatan perdagangan daya ekonomi.
luar negeri adalah untuk memperoleh Adanya kelebihan produk dalam
keuntungan yang diwujudkan oleh negeri sehingga perlu pasar baru untuk
spesialisasi. Walaupun suatu negara menjual produk tersebut.
dapat memproduksi suatu barang yang Adanya perbedaan keadaan seperti
sama jenisnya dengan yang diproduksi sumber daya alam, iklim, tenaga kerja,
oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih budaya, dan jumlah penduduk yang
baik apabila negara tersebut menyebabkan adanya perbedaan hasil
mengimpor barang tersebut dari luar produksi dan adanya keterbatasan
negeri. produksi.
Memperluas pasar dan menambah Adanya kesamaan selera terhadap
keuntungan suatu barang.
Terkadang, para pengusaha tidak Keinginan membuka kerja sama,
menjalankan mesin-mesinnya (alat hubungan politik dan dukungan dari
produksinya) dengan maksimal karena negara lain.
mereka khawatir akan terjadi Terjadinya era globalisasi sehingga
kelebihan produksi, yang tidak satu negara pun di dunia dapat
mengakibatkan turunnya harga produk hidup sendiri.
mereka. Dengan adanya perdagangan
internasional, pengusaha dapat SIMPULAN
menjalankan mesin-mesinnya secara Ada beberapa kemungkinan peningkatan
maksimal, dan menjual kelebihan produktivitas melalui hubungan
produk tersebut keluar negeri. internasional ini. Diantara ketiga sumber
peningkatan produktivitas yaitu Economies
Transfer teknologi modern of scale, teknologi baru dan rangsangan
Perdagangan luar negeri persaingan. Salah satu mendapatkan
memungkinkan suatu negara untuk penekanan dan perhatian khusus dari
mempelajari teknik produksi yang Negara sedang berkembang yaitu teknologi
lebih efesien dan cara-cara manajemen baru. Masalah pemindahan teknologi atau
yang lebih modern. transfer of technologi dari Negara maju ke
negar sedang berkembang merupakan topik
Faktor pendorong yang paling banyak diperbincangkan baik
Banyak faktor yang mendorong suatu dikalangan keilmuan maupun perundingan
negara melakukan perdagangan internasional antara kelompok Negara
internasional, di antaranya sebagai berikut : sedang berkembang dengan kelompok
Untuk memenuhi kebutuhan barang Negara maju. Pemindahan teknologi dilihat
dan jasa dalam negeri. sebagai salah satu kunci dari keberhasilan
Keinginan memperoleh keuntungan pembangunan di negara yang sedang
dan meningkatkan pendapatan negara. berkembang. Sampai berapa jauhkan
Jimmy Hasoloan, Program Studi Pendidikan Ekonomi 111

Negara sedang berkembang dapat pembangunan Negara sedang


memperoleh manfaat teknologi baru berkembang. Teknologi yang
melalui perdagangan internasional, modal dikembangkan dinegara maju
asing dan bantuan luar negari? Yang bersumber pada desakan dan keadaan
mencakup : dinegara tersebut. Sedangkan
a. Seberapa jauhkah produsen dan pelaku kebutuhan dan keadaan dinegara
– pelaku ekonomi di dalam negeri siap sedang berkembang mungkin menuntut
untuk menerima teknologi baru teknologi yang berbeda. Sekarang
tersebut? Hal ini menyangkut bukan orang mulai mempertanyakan apakah
hanya keterampilan dan pengetahuan computer, traktor – traktor besar, mesin
minimal yang harus lebih dulu dimiliki serba otomatis memang teknologi yang
oleh para produsen, buruh didalm diperlukan oleh Negara yang sedang
negeri tetapi juga berkaitan dengan berkembang pada saat ini. Apakah tidak
kesiapan mereka dan dengan ada – lebih efektif apabila Negara maju
tidaknya lingkungan yang menunjang membantu Negara sedang berkembang
pengalihan teknologi tersebut. dalam pengembangan teknologi terbaru
Ketidaksiapan dari pihak penerima yang langsung merupakan jawaban bagi
merupakan faktor penghambat kebutuhan Negara sedang berkembang
meskipun negaraterkadang Negara dan tidak hanya memberikan apa yang
sedang berkembang tidak selalu mau telah dikembangkan dinegara maju.
mengakuinya dengan jujur. Dari sini muncul ide – ide mengenai
b. Sampai berapa jauhkan Negara maju pentingnya mengembangkan teknologi
termasuk perusahaan asing yang madya dan sebagainya. Tetapi sampai
beroperasi dinegara tersebut bersedia saat ini belum ada jawaban yang tegas
untuk memberikan dan mengajar bagi pertanyaan seperti ini dan belum
teknologi mereka kepada Negara ada kesepakatan diantara para ekonom
sedang berkembang? Kemauan dan sendiri.
kejujuran yang sungguh – sungguh d. Bagaimana dengan sumber peningkatan
dipihak Negara maju merupakan syarat yang lain? Sayang bahwa kedua sumber
utama dari berhasilnya program ini tidak memperoleh perhatian yang
pengalihan teknologi ini. Itikad dari sepadan disbanding dengan sumber
pihak Negara maju dan perusahaan – teknologi baru tersebut. Kedua sumber
perusahaannya untuk menyebarkan dan ini pun tidak kalah pentingnya untuk
mengajarkan teknologinya juga perlu peningkatan prodiktivitas.
dipertanyakan, kalau kita lihat betapa
lambatnya proses “transfer of
technologi ini berjalan dalam
prakteknya.
c. Ada satu masalah lagi selain proses
pengalihan teknologi itu sendiri yang
perlu diperhatikan. Masalai ini adalah
mengenai sesuai tidaknya teknologi
yang dialihkan bagi kepentingan
112 Edunomic, Jurnal Ilmiah Pend. Ekonomi, Volume 1 Nomor 2, September 2013, Hal. 102-112

DAFTAR PUSTAKA

Ari Kunto, Suharsisni. 2002. Prosedur


Penelitian. Suatu Pendekatan Praktek
Renike Cipta
Apple Yand. 2004. Ekonomi Internasiona.
Edisi kelima. Erlangga. Jakarata
Bamsiswayo, Bambang. 1996.
IPS Ekonomi . Malang : IKIP Malang
Kindarto, Hartatik. 2004. IPS Ekonomi.
Mojokerto : CV Sinar Mulya Pustaka
Sugiono. 2012. Ekonomi Internasional
BPFE. Yogyakarta
Suradjiman, Toweula, Cristian. 1997.
Ekonomi 2. Jakarta : Depdikbud.
Tambunan, Tulus. 2000. Perdagangan
Internasional dan Neraca
Pembayaran; Teori dan Temuan
Empiris. Jakarta : LP3ES
Wijono. 2005. Ekonomi Internasional
BPFE. Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai