Anda di halaman 1dari 4

A.

Wujudi keragaman budaya dan persentuhannya dengan Islam

Manusia adalah jenis makhluk dengan beragam budaya sesuai dinamika dan perkembangannya apabila
tidak beragam, maka Bukankah manusia namanya. Dalam Alquran, manusia diciptakan dari satu
keturunan dan menimbulkan banyak keturunan titik Fitrah lain yang melekat pada manusia, seperti
memiliki keragaman pengucapan bahasa dan warna kulit menjadikan manusia sebagai makhluk yang
penuh warna.

Keragaman warna kulit, perbedaan bentuk tubuh dan orientasi Hidup bukanlah merupakan halangan
bagi manusia untuk melakukan dan meningkatkan prestasi aktivitas hidup bahkan keragaman tersebut
semakin mengukuhkan manusia sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan dan saling
melengkapi satu sama lain titik bersuku-suku dan berbangsa-bangsa sebagai realitas dan bukan
merupakan sebuah formalitas dan bukan pula perbedaan Hakiki, membawa karakter manusia sebagai
makhluk merdeka dan berwibawa menuju suatu posisi yang baik dan berkualitas.

Menurut analisis antropologi terkenal clyde cluchkhon dan koentjara ningrat bahwa dalam masyarakat
dimana saja terdapat unsur-unsur universal saling dimiliki manusia yang mencakup semua kebudayaan
di dunia unsur tersebut adalah sistem religi dan upacara keagamaan sistem organisasi kemasyarakatan
sistem pengetahuan bahasa kesenian sistem mata pencaharian koma, sistem teknologi dan peralatan.
Koentjaraningrat berpendapat bahwa kebudayaan itu sedikitnya memiliki tiga wujud titik wujud
pertama adalah wujud ideal dari kebudayaan sifatnya abstrak tidak dapat diraba atau diabadikan wujud
ini masih terdapat dalam kepala kepala pikiran dari warga masyarakat yang masih hidup titik wujud
kedua yang sifatnya lebih konkret yang meliputi sistem sosial dan pola perilaku manusia. Aktivitas-
aktivitas sosial, sistem komunikasi dan interaksi dari waktu ke waktu terus berubah dan bisa diobservasi
dan didokumentasikan wujud ketiga dari kebudayaan lebih bersifat fisik dan memerlukan keterangan
banyak. Wujud ketiga ini merupakan totalitas hasil aktivasi aktivitas manusia yang paling konkrit hasil
Hasil kreativitas manusia yang berwujud konkrit ini sangat banyak dan beragam

Pluralisme, yakni pandangan terhadap suatu sistem nilai secara positif atau optimis terhadap
kemajemukan itu sendiri dengan menerima sebagai kenyataan dan berbuat sebaik mungkin berdasarkan
kenyataan itu jadi pluralisme dan keragaman suku bangsa dan budaya adalah dalam proses dakwah
Islam disinilah letak pentingnya dakwah antar budaya sebagai salah satu bidang dakwah dalam arus
budaya modern nitas dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan ketepatan pemilihan
pesan dakwah menggunakan metode dan media di zaman modernisasi

B. Islam pada masyarakat Jawa

Priyayi adalah golongan muslim terhormat dari kalangan para birokrat dan aparat pemerintah yang tidak
begitu ketat menjalankan ajaran-ajaran Islam. Sementara muslim santri adalah golongan muslim yang
sangat ketat melaksanakan ajaran agama Islam terutama melaksanakan salat puasa zakat sementara
golongan abangan adalah rakyat kecil yang tidak begitu ketat melaksanakan Islam bahkan masih banyak
yang mempraktekkan tradisi tradisi kepercayaan lama yang diwariskan secara turun menurun dari nenek
moyang mereka.

Islam (tasawuf) telah memberi warna terhadap kebatinan masyarakat Jawa, sehingga akulturasi budaya
antara tradisi mistik Jawa (Kejawen) dengan mistik Islam (tasawuf) terus terasa lebih harmonis dalam
masyarakat Jawa tanpa unsur hegemoni antara satu dengan yang lainnya Hal ini terlihat pada konsep-
konsep syakataen (dari kata syahadatain yang artinya dua kalimat syahadat) dan upacara upacara
keagamaan seperti upacara Maulud dan hari Asyura yang ada di Keraton Yogyakarta. Pengaruh tradisi
lama seperti Hindu dan animisme berbaur dengan Islam dan budaya Jawa menyatu menjadi sebuah
bentuk budaya masyarakat setempat yang mandiri dan terbuka.

Islam pada masyarakat Sasak Lombok Barat; wetu telu vs waktu lima

Dalam komunitas dan beberapa kampung di sekitar Lombok Barat atau lebih tepatnya di Sasak dikenal
istilah wetu telu yang sering di perlawanan kan dengan waktu lima. Wetu telu adalah orang sasak yang
meskipun mengaku sebagai Muslim, masih sangat percaya terhadap ketuhanan animistik leluhur
maupun benda- benda-benda panteistik paham bahwa Tuhan ada dimana saja dan dalam segala hal
sebaliknya istilah waktu 5 adalah orang muslim Sasak yang mengikuti ajaran syariah secara lebih keras
sebagaimana diajarkan Alquran dan hadis. Sasaran utama utama profesi dakwah waktu 5 adalah orang
sasak asli yang umumnya tinggal di kampung-kampung dan pegunungan pegunungan

Dakwah islam

bertujuan menyebarkan bertujuan menyebarkan ajaran Alquran dan hadis yang dibawa Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wasallam. Dalam Islam, menyampaikan ajaran Islam bukan hanya tanggung jawab
para ahli agama saja melainkan setiap orang Islam sesuai kapasitas dan kemampuannya. "Sampaikan
dariku meskipun satu ayat" begitu petikan sabda rasulullah yang secara eksplisit mewajibkan
menyampaikan dakwah bagi setiap umat Islam

Dari paparan di atas berkaitan dengan dakwah antara budaya semakin jelas organisasinya sebagai salah
satu strategi dakwah pada masyarakat multikultural titik pendekatan dakwah yang lebih fleksibel dan
bijaksana ketika menghadapi perbedaan budaya antar Dai dan badan serta kesiapan dan antar budaya
menjadi sesuatu yang sangat menantang dalam aktivitas dakwah karakter karakter dan sikap
memaksakan suatu gagasan budaya terhadap Madun secara vertikal mesti dihindari karena tidak akan
memperoleh keberhasilan dakwah secara maksimal

Paradigma penyiaran agama agama

Lama menurut Apip Muhammad, sekurang-kurangnya terdapat dua pengertian penting yang harus
dijelaskan terlebih dahulu. Pertama agama sebagai suatu doktrin atau ajaran yang termaktub dalam
teks-teks kitab suci titik kedua, agama sebagai aktualisasi dari doktrin tersebut yang terdapat dalam
sejarah. Agama merupakan faktor pemersatu integratif faktor yang dapat membuat batas-batas
geografis dan kebangsaan penerimaan terhadap agama regionalisasi terhadap suatu agama sebagai
satu-satunya kebenaran dan jalan menuju keselamatan dan berpendirian sementara orang diluar
agamanya dianggap akan menghadapi bencana dan mesti diselamatkan kemudian lahir istilah dakwah
dalam Islam dan misi dalam istilah Kristen dalam arti bahwa ajaran agama itu harus disebarkan dan
mengajak orang lain untuk mengikuti ajaran agama.

Penyiaran agama(tabligh) sekaligus bagian dari bentuk dakwah pada dasarnya adalah suatu usaha yang
didasari tujuan Luhur yakni bagian dari mengajak orang lain menuju keselamatan Islam. Karena tidak
heran apabila ajaran Islam sangat menganjurkan kegiatan dakwah ini. Dalam Kristen manusia itu harus
diselamatkan tindakan penyelamatan ini merupakan Tita Yesus yang aktif melaksanakan Kapan dan di
mana saja berada yang kemudian melahirkan konsep misionaris orang yang orang yang diutus untuk
menyebarkan Injil mengetahui dan menyikapi Paradigma agama-agama adalah suatu kemestian bagi
masyarakat yang hidup di tengah-tengah pluralitas agama lebih-lebih para Dai organisasi
kemasyarakatan dan pengambil kebijakan. Selain untuk mengetahui konsep dan metode metode
penyiaran agama khususnya di Indonesia juga untuk menumbuhkan sikap terbuka dan toleran di atas
batas-batas aturan main dan kontrol dari semua pihak

Penyiaran agama perspektif Katolik

Setidak-tidaknya ada dua hal seperti dikatakan Franz magnis-suseno SJ yang paling esensial dalam
membicarakan filosofi penyiaran agama menurut Katolik, kedua tersebut antara lain: pertama Yesus
mengutus murid-muridnya kepada Jemaat dalam semua 4 Injil Matius Markus Lukas dan Yohanes,.
Untuk sebagian pemakai tradisi-tradisi yang tergantung satu sama lain Yesus yang bangkit mengutus
murid-muridnya menjadi saksi kebangkitan Yesus untuk membawa manusia kepada kepercayaan kedua
khotbah-khotbah Paus Yohanes Paulus 2 dalam setiap kesempatan ajakan-ajakan paus selalu
mengundang Simpati di kalangan umatnya saya akan menciptakan perdamaian setelah membebaskan
manusia dari segala bentuk penjajahan sering menjadi tema sentral dalam khotbah obatnya paus adalah
rasul yang masih hidup hingga sekarang

Konsep penyiaran agama perspektif Protestan

Ada beberapa metode dan strategi misi Kristen yang sangat menonjol khususnya pada akhir abad ke-19
yang oleh Anthony sering disebut sebagai abad misi cara-cara tersebut diantaranya tik2 pertama fokus
operasional wilayah Indonesia adalah wilayah yang masih gadis atau wilayah Pagan yang belum
dimasuki agama lain kedua adanya dukungan baik langsung maupun tidak langsung dari koloni Belanda
titik perkataan Raja William 1 pada tahun 1810 seperti dikutip oleh sikap yang mengeluarkan Dekrit yang
mengatakan bahwa para misionaris akan diutus ke Indonesia oleh pemerintah ketika adanya dukungan
politik maupun finansial dari pemerintahan Perancis melalui misi OSIS dengan berkedok meletakkan
semua agama dalam posisi yang sama Padahal kenyataannya tidak Hal itu memperkuat dugaan kaum
muslim Indonesia pada saat itu bahwa misi misi Kristen adalah agen-agen kolonial yang harus
dimusnahkan keempat menggunakan strategi Simpati akomodatif terhadap budaya dan adat istiadat
masyarakat setempat hal ini seperti pernah dilakukan oleh Samuel Eliza di Jawa
Konsep penyiaran agama Buddha

Jika melihat perkembangan sejarah agama Budha maka dapat dilihat tanpa Upaya mewujudkan dan
menjaga kelestarian bahkan kerukunan umat beragama berlangsung sebagaimana diamanatkan Sang
Buddha kepada upaya melangsungkan kehidupan beragama dari sepak bola itu kemudian dilaksanakan
mpu Tantular pada masa Majapahit hingga Raja Asoka dan Hayam Wuruk berhasil membangun kerajaan
besar makmur dan sejahtera

Gerakan dakwah etnis Tionghoa

Anda mungkin juga menyukai