Fhotometer 4010
Fhotometer 4010
Disusun Oleh :
1. Dini Septiani
2. Dini Andriani
3. Dinah Kamilah
4. Dinni Nurshalihatun
5. Dwi Rismayani Putri
6. Dwi Putri Mulyasari
7. Eva Lutfiah
8. Dicky Fauzy
9. Fahmi Mulya N
Prinsif kerja yaitu cahaya yang berasal dari sumbernya akan diserap oleh filter,
oleh detektor cahaya yang telah melewati larutan di kuvet, akan diubah menjadi
sinyal elektronik. Sinyal tersebut akan diperkuat, lalu diproses oleh
mikrokomputer, setelah sebelumnya diubah menjadi sinyal digital. dan nilai
konsentrasi larutan yang merupakan hasil dari kalkulasi, akan ditampilkan pada
displa
Jenis – jenis Fotometer
(disebut juga reference beam) dan yang lainnya melewati larutan (disebut juga
sample beam). Dari kedua jenis spektrofotometer tersebut, spektrofotometer
double-beam memiliki keunggulan lebih dibanding single-beam, karena nilai
absorbansi larutannya telah mengalami pengurangan terhadap nilai absorbansi
blanko. Selain itu, pada single-beam, ditemukan juga beberapa kelemahan seperti
perubahan intensitas cahaya akibat fluktuasi voltase.
Untuk menganalisis cahaya, photometer dapat mengukur cahaya setelah melewati
penyaring atau melalui monokromator ditetapkan untuk penentuan. Sejarah
Sebelum elemen peka cahaya elektronik dikembangkan, fotometri dilakukan oleh
estimasi oleh mata relatif fluks bercahaya dari sumber dibandingkan dengan
sumber standar. Yang photometer ditempatkan sedemkian rupa sehinga
illuminance dari sumber yang diteliti adalah sama dengan yang standar sebagai
sama illuminance sumber dapat dinilai oleh mata. Fluks bercahaya relative
kemudian dapat dihitung sebagai iluminance berkurang secara proposional dengan
kebaikan kuadrat jarak. Sebuah photometer terdiri dari kertas dengan tempat
minyak, yang rmembuat kertas tampak sedikit lebih transparan, bila tempat tidak
terlihat baik dari sisi illuminance dari kedua belah pihak adalah sama.
http://id.wikipedia.org/wiki/Spektrofotometer
http://id.wikipedia.org/wiki/Fotometer