Anda di halaman 1dari 11

BAHAN

AJAR

OLEH :
WAHYU RAMDANI, S.Pd
NIM : 2012721111
NPM : 3850580026004
BAHAN AJAR PEMBELAJARAN BOLA BASKET

Satuan Pendidikan : MA Pembangunan UIN Jakarta


Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Kelas / Semester : XI/ Ganjil
Materi Pokok : Permainan bola besar (bola basket) keterampilan dasar
lay up
Alokasi Waktu : 1 x 30 menit

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan  sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


(IPK)
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.1 Menganalisis keterampilan 3.1.1. Menganalisis gerakan langkah kaki pada
gerak salah satu permainan saat lay up dalam permainan bola basket
bola besar untuk menghasilkan 3.1.2. Menganalisis gerakan tangan pada saat lay
koordinasi gerak yang baik* up dalam permainan bola basket
3.1.3. Menganalisis variasi dan kombinasi
gerakan salah satu permainan bola besar
yaitu gerakan lay up
4.1 Mempraktikkan hasil analisis 4.1.1. Mempraktikkan gerakan lay up dari kanan
keterampilan gerak salah satu 4.1.2. Mempraktikkan gerakan lay up dari kiri
permainan bola besar untuk 4.1.3. Mempraktikkan variasi dan kombinasi
menghasilkan koordinasi keterampilan gerakan lay up dengan baik
gerak yang baik* dan benar.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran peserta didik dapat:
1. Menjelaskan dan memahami konsep keterampilan gerak dasar lay up pada permainan
bola basket dengan baik dan benar
2. Menjelaskan kesalahan-kesalahan yang sering terjadi pada saat melakukan lay up dalam
permainan bola basket
3. Melakukan keterampilan gerak dasar lay up pada permainan bola basket dengan
koordinasi yang baik dan benar

D. SEJARAH PERMAINAN BOLA BASKET


Permainan bola basket merupakan salah satu permainan olah raga yang memiliki
banyak penggemar di seluruh dunia. Bahkan permainan ini menjadi salah satu cabang
olimpiade olahraga di beberapa negara di dunia. Permainan bola basket pertama kali
bertujuan untuk menghilangkan kelesuan berolahraga pada musim dingin. Dr L.H.
Gullick, Sekretaris dari bagian Pendidikan jasmani YMCA ( Young Mens’s Christian
Asociation) menghendaki diciptakannya suatu permainan yang dapat dimainkan pada
waktu musim dingin, menyenangkan mudah dipelajari, mudah dimainkan dan
menghindari permainan kasar. Kejenuhan dengan gaya permainan kebugaran dan
kesehatan yang itu-itu saja menjadi pendorong utama Dr. James A. Naismith mencoba
berinovasi serta mengeksplorasi kreativitasnya

Basket merupakan permainan yang diciptakan seorang guru olahraga bernama


James Naismith pada 1891-an. Kala itu, James ingin membuat permainan yang bisa
dimainkan murid-muridnya dalam ruangan tertutup, terutama saat musim dingin. Namun,
basket yang dilakukan James berbeda dari yang sekarang. James hanya membuat
beberapa aturan dasar agar bisa diterima banyak orang. Beberapa aturan yang diterapkan
James, antara lain setiap tim terdiri dari sembilan orang dan tidak adanya teknik dribble.
Jadi, saat itu menggiring hanya dilakukan dengan cara melempar bola. Seiring
berjalannya waktu, pemainan ini terus berkembang dan mulai dinamakan sebagai
basketball. Permainan ini menyebar di Amerika dan terus berkembang pesat sampai
sekarang.

Bola basket masuk di Indonesia setelah perang dunia ke II dibawa oleh perantau-
perantau Cina dan berkembang dengan cepat sehingga pada PON ke I tahun 1948 di
Surakarta bola basket telah dicantumkan dalam acara resmi. Persatuan basketball seluruh
Indonesia dinamakan (PERBASI) berdiri pada tanggal 23 Oktober 1951, kemudian
diubah menjadi Persatuan Bola Basket seluruh Indonesia dengan singkatan tetap
PERBASI. Induk Organisasi bola basket Internasional dinamakan FIBA (Federation
Internationale de Basketbal Amateur). FIBA bermarkas di Jenewa, Swiss. FIBA didirikan
pada 18 Juni 1932, negara pendirinya adalah Arfentina, Cekoslowakia, Yunani, Italia,
Latvia, Portugal, Rumania, dan Swiss.

E. Keterampilan dasar lay up


Lay up adalah suatu gerakan tembakan ke arah keranjang dengan cara melayang,
yang dilakukan dengan satu tangan baik itu tangan kanan atau tangan kiri yang bertujuan
untuk mendapatkan poin atau angka. Sebelum melakukan tembakan maka diawali dengan
langkah kaki dan loncat. Pada prinsipnya gerakan lay up adalah gerakan yang bertujuan
untuk memasukan bola kedalam keranjang dengan cara mendekatkan bola dengan ring
basket.
Dalam melakukan Lay up shoot teknik dasar yang pertama kali harus di kuasai
adalah cara untuk menggiring bola atau mendrible bola karena hal ini merupakan salah
satu penunjang dalam keberhasilan melakukan lay up. Dalam melakukan lay up shoot ini
usahakan tubuh tidak kaku dan rileks karena apabila dilakukan dengan tegang dan kaku
maka bola yang di tembakan akan kurang sempurna bahkan akan jauh dari sasaran yang
diharapkan.

Langkah langkah dalam melakukan lay up

Langkah lay up dari kanan

1. Giring bola ke dekat ring dengan tangan kanan, arahkan gerakan anda ke sisi kanan ring.
Pastikan anda mendekati ring dengan jarak cukup agar mudah membidik, tetapi jangan
terlalu dekat hingga tepat di bawahnya.

 Lay-up biasanya dilakukan dengan menggiring bola sambil berlari. Berlatihlah mendekati


ring dengan perlahan pada awalnya, dan tingkatkan kecepatan setelah Anda menguasai
gerakan kakinya.
 Lay-up kanan dilakukan jika Anda mulai dari posisi di dekat bagian tengah atau kanan
ring. Jika Anda mendekati ring dari sisi kiri, lakukan lay-up kiri.

2. Melangkahlah mendekati ring dengan kaki kanan Saat jarak Anda dengan ring tinggal
beberapa kaki (1 kaki=60 cm), mulailah melangkah dengan kaki kanan. Gunakan langkah
pertama ini untuk memastikan jarak dan posisi tubuh agar berada pada tahap yang
memudahkan tembakan. Giring bola sekali lagi di samping kaki kanan Anda.

3. Melompatlah dengan bertolak menggunakan kaki kiri. Segera setelah kaki kiri Anda
melangkah, gunakan untuk menolakkan tubuh dan melompat ke arah ring. Tubuh harus
mendekati ring, tetapi tidak condong ke depan. Idealnya, jarak Anda harus cukup dekat dengan
ring sehingga Anda bisa segera melompat dan menembakkan bola. Saat Anda melompat,
pindahkan bola ke depan dada untuk bersiap menembak.

4. Tembakkan bola dengan lengan kanan saat Anda mengangkat kaki kanan. Sembari melompat,
bayangkan ada sebuah tali yang menyambungkan lengan dan kaki kanan Anda. Gerakkan pada
saat yang bersamaan saat Anda menembakkan bola, seolah-olah seseorang sedang menarik tali
tersebut ke atas. Lutut kanan Anda harus menekuk dan mengarah ke ring, dengan lengan kanan
bergerak ke atas untuk menembakkan bola. Tekuk lengan Anda ke arah ring. Menembaklah
dengan posisi siku yang sedikit menekuk, agar lengan Anda terlihat seperti leher angsa.
 Saat melakukan lay-up, teknik menembaknya akan sedikit berbeda daripada teknik
menembak biasa. Alih-alih menggunakan tangan kiri untuk menstabilkan bola, tembakkan
bola hanya dengan menggunakan tangan kanan. Hal ini memberikan jangkauan yang lebih
luas, dan karena Anda dekat dengan ring, tembakan Anda akan sulit meleset. Anda tidak perlu
tangan kiri Anda untuk menstabilkan posisi bola.
 Saat menembak, putarkan sedikit pergelangan Anda ke dalam agar bola juga sedikit
berputar, alih-alih menggerakkan pergelangan ke depan (seperti ketika Anda melakukan
tembakan biasa). Putaran ini akan menjaga agar bola tidak membentur pinggir ring atau papan
dengan terlalu kuat.

5. Arahkan ke titik strategi pada papan, Salah satu alasan mengapa lay-up memiliki tingkat
keberhasilan yang tinggi adalah karena Anda bisa menggunakan papan pada ring untuk
membantu mempermudah masuknya tembakan. Saat Anda melakukan lay-up kanan, titik
strategis ini berada sedikit di sebelah kanan persegi pada papannya. Titik ini menyerap
pengaruh benturan bola dan akan menjatuhkannya langsung ke dalam ring.

Ilustrasi cara melakukan lay up dari kanan

Langkah lay up dari kiri


1. Mulailah melangkah mendekati ring dengan kaki kiri. Saat jarak anda dengan ring
hanya tinggal beberapa kaki, mulailah gerakan kaki dengan menggunakan kaki
kiri untuk membawa tubuh anda selangkah lebih dekat dengan ring. Giring bola
sekali lagi di sisi luar kiri.

2. Melompatlah dengan bertolak dengan kaki kanan

3. Menembaklah dengan lengan kaki kiri sembari mengangkat kaki kiri anda
4. Arahkan bola ke titik strategis pada papan

5. Ilustrasi cara melakukan lay up dari kiri

Hal- hal yang harus diperhatikan pada saat melakukan lay up

1. Saat menerima bola, badan harus dalam keadaan melayang


2. Saat melangkah, langkah pertama harus lebar atau jauh, guna mendapatkan jarak maju
sejauh mungkin, langkah kedua pendek untuk meperoleh awalan tolakan agar dapat
melompat setinggi tingginya.
3. Saat melepaskan bola, bola harus dilepas dengan kekuatan kecil
4. Pandangan mata menatap kea rah garis segi empat kepada papan.

Kesalahan yang sering terjadi pada saat melakukan lay up

1. Langkah kaki tidak teratur


2. Bola tidak dikuasai dengan baik
3. Tidak ada loncatan atau gerakan lanjutan
4. Melepaskan bola dengan kekuatan besar

F. Peraturan permainan bola basket

Aturan dasar pada permainan Bola Basket adalah sebagai berikut:.

1. Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua
tangan.
2. Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan,
tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).
3. Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan
bola tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain
tersebut berlari pada kecepatan biasa.
4. Bola harus dipegang di dalam atau diantara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh
lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
5. Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul, atau menjegal
pemain lawan dengan cara bagaimanapun. Pelanggaran pertama terhadap peraturan ini
akan dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan diberi sanksi berupa
diskualifikasi pemain pelanggar hingga keranjang timnya dimasuki oleh bola lawan, dan
apabila pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan, maka
pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain sepanjang
pertandingan. Pada masa ini, pergantian pemain tidak diperbolehkan.
6. Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan
(meninju), melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal-hal yang
disebutkan pada aturan 5.
7. Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu
akan dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya
pelanggaran balik oleh lawan).
8. Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam
keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau
mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain lawan
menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.
9. Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan
dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan pendapat
tentang kepemilikan bola, maka wasitlah yang akan melemparkannya ke dalam lapangan.
Pelempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola dalam genggamannya.
Apabila ia memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka kepemilikan bola akan
berpindah. Apabila salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda pertandingan,
maka wasit dapat memberi mereka sebuah peringatan pelanggaran.
10. Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah
pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran berturut-turut.
Wasit memiliki hak penuh untuk memberikan diskualifikasi pemain yang melakukan
pelanggaran sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5.
11. Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola dianggap
telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit
pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah gol yang
terjadi.
12. Waktu pertandingan adalah 4 quarter masing-masing 10 menit
13. Pihak yang berhasil memasukkan gol terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang

Gambar lapangan permainan bola basket

G. Daftar Pustaka
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Penjas Kelas XI, 2018
Muhajir. 2014. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Bandung. Erlangga
Buku Peraturan Bola Basket. 2018.

Video Tutorial:
https://www.youtube.com/watch?v=zJvrnax_OMg (tutorial dalam melakukan lay up)
https://www.youtube.com/watch?v=Tm7N2HU4noQ (gerakan lay up)
https://www.youtube.com/watch?v=TYRKXLvW7R8 ( kesalahan dalam melakukan lay
up)

Ciputat, 08 Agustus 2021


Mengetahui,
Kepala MA Pembangunan Guru,

Zakariya, MA Wahyu Ramdani, S.Pd


NPPM : 100.126 NPPM: 100.358

Anda mungkin juga menyukai