BAB IV
HASIL PENELITIAN
38
39
Misi :
1. Membangkitkan minat belajar untuk mencapai prestasi yang unggul.
2. Membiasakan Bahasa Arab dan Inggris.
3. Membiasakan membaca Surat Yasin dan Juz Amma.
4. Istiqomah dalam beribadah.
5. Menanamkan nilai-nilai Islam dalam pergaulan di Madrasah.
Tujuan :
1. Meningkatkan kompentensi peserta didik untuk mengembangkan diri sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
2. Mampu berkomunikasi Bahasa Arab dan Inggris.
3. Mampu menghafal Surat Yasin (2 Semester) dan Juz Amma (6 Semester).
4. Memiliki ketenangan jiwa dan berfikir dinamis secara Islami.
5. Menjadikan budaya Islam di dalam berinteraksi dengan sesama, yang
meliputi :
a. Terbiasa mengucapkan salam.
b. Terbiasa berjabatan tangan dengan guru.
c. Bertutur kata yang baik.
Pendidikan
No. Nama Tempat, Tgl. Lahir Jabatan
Terakhir
Kepala
1. Didik Handoko, S.Pd.I Bondowoso, 07-01-1973 S1
Sekolah
2. Subyanto, S.Ag Situbondo, 19-09-1971 Guru S1
3. Jamil Nurviantari, S.Pd Bondowoso, 13-06-1980 Guru S1
4. Ali Murtado, S.Pd Bondowoso, 10-03-1968 Guru S1
5. Mudakkir, S.Ag Situbondo, 20-06-1978 Guru S1
6. Retha Karma Wulandari, S.Pd Bondowoso, 24-06-1988 Guru S1
7. Ita Noer Hasanah, S.Pd Bondowoso, 21-02-1986 Guru S1
8. Muhammad Nur Salam, S.Pd.I Pamekkasan, 03-07-1980 Guru S1
9. Ervin Nurwati, S.Pd Situbondo, 07-07-1988 Guru S1
10. Icuk Sugiarto, S.Pd Bondowoso, 28-10-1986 Guru S1
11. Lia Istiana Situbondo, 18-07-1995 TU SMA
Sumber : Tata Usaha MTs Tahsinul Akhlaq
41
Tabel 4.2 Daftar Nama Peserta didik Kelas VIII A MTs Tahsinul Akhlaq
1. Amrina Rosida P
2. Abdillah Faqih L
4. Camilatus Zahroh P
7. Emmay P
11. Mulyono L
14. Rumami P
Kepala MTs
Komite Madrasah
Didik Handoko, S.Pd.I
Bendahara
Retha Karma W, S.Pd Ervin Nurwati, S.Pd Ita Noer Hasanah, S.Pd
SISWA
terdapat pada Lembar Kerja Siswa (LKS). Tidak lupa juga peneliti
memberikan poin pada setiap jawaban dalam kotak.
Pada kegiatan diskusi kelompok, kelompok 1 beranggotakan Amrina
Rosida, Abdillah Faqih, Ahmat Agung Esa Putra dan Camilatus Zahroh. Dalam
kelompok 1 ini diskusi kelompok berjalan baik. Dalam diskusi kelompok ini
terjadi jajak argumen antar peserta didik. Meskipun ada beberapa peserta didik
yang enggan berdiskusi dengan anggota yang lain, namun peserta didik
tersebut mau diajak bekerja sama. Beberapa peserta didik memperhatikan
penjelasan guru dengan seksama. Akan tetapi beberapa peserta didik dalam
kelompok 1 ini tidak memperhatikan penjelasan peneliti dengan seksama
sehingga mereka tidak mengerti tentang tugas yang diberikan peneliti.
Sebagian besar peserta didik mengerjakan tugas. Namun ada peserta didik yang
tidak mengerjakan tugasnya. Akibatnya beberapa peserta didik masih
mengalami kesalahan dalam menemukan jawaban dalam Word Square. Kerja
sama antar peserta didik dalam kelompok ini tergolong baik. Peserta didik
terlihat aktif dan saling bahu membahu dalam mencari jawaban dalam Word
Square.
Kelompok 2 beranggotakan Desi Putri Anggraini, Dwi Sinta Nur
Halima, Emmay, dan Icho Tri Firnanda. Dalam kelompok 2 ini diskusi
kelompok berjalan cukup baik. Dalam diskusi kelompok ini kurang terjadi
jajak argumen antar peserta didik. Bahkan ada peserta didik yang terlihat pasif
dalam berdiskusi. Sebagian besar peserta didik dalam kelompok ini kadang-
kadang memperhatikan penjelasan peneliti. Sebagian kecil bahkan sibuk
sendiri dan tidak memperhatikan penjelasan peneliti. Sebagian besar peserta
didik mengerjakan tugas yang diberikan peneliti. Hanya sebagian kecil peserta
didik saja yang tidak mengerjakan tugas. Sehingga beberapa peserta didik
masih mengalami kesalahan dalam menemukan jawaban dalam Word Square.
Kerja sama antar peserta didik dalam kelompok ini tergolong cukup baik.
Peserta didik terlihat cukup aktif dan saling bahu membahu dalam mencari
jawaban dalam Word Square.
48
langkah terakhir yang peneliti laksanakan pada tahap eksplorasi ini yaitu
memotivasi peserta didik/ kelompok dalam berdiskusi.
Pada tahap elaborasi peneliti menugaskan peserta didik untuk
mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas. Peneliti menawarkan
kesempatan tiap kelompok untuk maju lebih dulu mempresentasikan hasil
diskusinya di depan kelas. Kemudian ananda Camilatus Zahroh perwakilan
dari kelompok 1 mengajukan diri untuk mempresentasikan hasil diskusinya
pertama kali. Peneliti mempersilahkan peserta didik untuk maju ke depan
kelas. Ananda Camilatus Zahroh menjelaskan hasil diskusinya dengan sangat
lancar, baik dan teratur di depan kelas. Setelah wakil dari kelompok 1 tersebut
selesai mempresentasikan hasil diskusinya, peneliti memberikan kesempatan
pada peserta didik/ kelompok lain untuk menanggapi hasil presentasi
temannya. Kemudian ananda Icho Tri Firnanda perwakilan dari kelompok 2
mengacungkan jari tangan. Peneliti mempersilahkan peserta didik untuk berdiri
kemudian menyampaikan pendapatnya. Ananda Icho Tri Firnanda menjelaskan
bahwa ada salah satu menu yang dijelaskan oleh Ananda Camilatus Zahroh
yang fungsinya kurang tepat. Ananda Icho Tri Firnanda menjelaskan jawaban
yang tepat. Ananda Camilatus Zahroh mengakui kesalahan penulisan fungsi
salah satu ikon tersebut. Peneliti kemudian menawarkan kepada peserta didik
lain untuk menyampaikan pendapatnya. Kemudian ananda Siti Masfufa
perwakilan dari kelompok 4 mengacungkan jari tangan. Peneliti
mempersilahkan peserta didik untuk menyampaikan pendapatnya. ananda Siti
Masfufa hanya menambahkan beberapa ikon beserta fungsinya yang belum
disebutkan oleh Ananda Camilatus Zahroh tetapi terdapat dalam kotak Word
Square. Peneliti memberikan kesempatan kedua kepada kelompok lain untuk
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Kemudian Ananda Moh.
Hairul Anam perwakilan dari kelompok 3 mengacungkan jari tangan. Peneliti
mempersilahkan peserta didik untuk maju ke depan kelas. Ananda Moh. Hairul
Anam menjelaskan hasil diskusinya juga dengan sangat lancar, baik dan teratur
di depan kelas. Setelah wakil dari kelompok 3 tersebut selesai
mempresentasikan hasil diskusinya, peneliti memberikan kesempatan pada
50
melakukan penilaian terhadap aktivitas belajar peserta didik. Adapun hasil dari
kegiatan observasi aktivitas belajar peserta didik pada pertemuan pertama ini
dapat dilihat pada tabel aktivitas belajar peserta didik sebagaimana terlampir.
Berdasarkan tabel hasil observasi aktivitas belajar peserta didik, peneliti
dan teman sejawat (observer) dapat menilai bahwa aktivitas belajar peserta
didik tergolong cukup aktif pada pertemuan pertama ini. Dimana prosentase
aktivitas belajar peserta didik hanya mencapai 60,19%. Adapun prosentase
perolehan skor dari masing-masing indikator aktivitas belajar peserta didik
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.3
Prosentase Perolehan Skor Indikator Aktivitas Belajar Peserta Didik
Pertemuan I Siklus I
Skor
Aktivitas Belajar Peserta
No. 1 2 3
didik
Jml % Jml % Jml %
1. Memperhatikan Pelajaran 9 50,00% 6 33,33% 3 16,67%
2. Mengerjakan Tugas 6 33,33% 9 50,00% 3 16,67%
3. Diskusi 6 33,33% 9 50,00% 3 16,67%
4. Presentasi 8 44,44% 4 22,22% 6 33,33%
Sumber : Data primer yang diolah
orang dengan prosentase sebesar 50,00%, dan peserta didik yang tidak
mengerjakan tugas sebanyak 6 orang dengan prosentase sebesar 33,33%.
Pada aktivitas diskusi terdapat peserta didik yang berdiskusi dengan
anggota kelompoknya dan terjadi jajak argumen sebanyak 3 orang dengan
prosentase sebesar 16,67%, peserta didik yang berdiskusi dengan anggota
kelompoknya namun kurang terjadi jajak argument sebanyak 9 orang dengan
prosentase sebesar 50,00%, dan peserta didik yang tidak berdiskusi dengan
anggota kelompoknya sebanyak 6 orang dengan prosentase sebesar 33,33%.
Pada aktivitas presentasi terdapat peserta didik yang mempresentasikan
hasil pekerjaannya sangat baik, lancar dan teratur sebanyak 6 orang dengan
prosentase sebesar 33,33%, peserta didik yang mempresentasikan hasil
pekerjaannya dengan baik dan teratur sebanyak 4 orang dengan prosentase
sebesar 22,22%, dan peserta didik yang mempresentasikan hasil pekerjaannya
dengan kurang baik dan teratur sebanyak 8 orang dengan prosentase sebesar
44,45%.
Hal ini tentunya menjadi renungan bagi peneliti dan teman sejawat
(observer) untuk lebih meningkatkan aktivitas belajar peserta didik pada
pertemuan berikutnya.
2. Pertemuan Kedua
Pelaksanaan pembelajaran kedua dilaksanakan pada hari Kamis tanggal
27 April 2017 pukul 11.20 – 12.40 WIB. Materi yang diajarkan pada
pertemuan ini adalah membahas tentang fungsi menu dan ikon tab Formula, tab
Data, tab Review, dan tab View. Proses pelaksanaan pembelajaran pada
pertemuan kedua yang menerapkan metode pembelajaran Word Square terdiri
dari beberapa tahapan yaitu penyusunan rencana, pelaksanaan tindakan, dan
observasi.
Pada tahap penyusunan rencana peneliti melakukan persiapan-persiapan
diantaranya menyiapkan perangkat pembelajaran sesuai dengan RPP
pertemuan kedua, menyiapkan materi yang akan diajarkan, menyiapkan
53
didik mengerjakan tugas yang diberikan peneliti. Akan tetapi masih ada peserta
didik yang tidak mengerjakan tugasnya. Akibatnya beberapa peserta didik
masih mengalami kesalahan dalam menemukan jawaban dalam Word Square.
Kerja sama antar peserta didik dalam kelompok ini tergolong baik. Peserta
didik terlihat aktif dan saling bahu membahu dalam mencari jawaban dalam
Word Square.
Kelompok 2 beranggotakan Desi Putri Anggraini, Dwi Sinta Nur
Halima, Emmay, dan Icho Tri Firnanda. Dalam kelompok 2 ini diskusi
kelompok berjalan cukup baik. Dalam diskusi kelompok ini mulai terjadi jajak
argumen antar peserta didik. Sebagian peserta didik dalam kelompok ini
kadang-kadang memperhatikan penjelasan peneliti. Sebagian yang lain masih
tidak memperhatikan penjelasan peneliti. Namun ada peserta didik yang mulai
memperhatikan penjelasan peneliti dengan seksama. Sebagian besar peserta
didik mengerjakan tugas yang diberikan peneliti. Namun masih ada peserta
didik yang tidak mengerjakan tugas. Sehingga beberapa peserta didik masih
mengalami kesalahan dalam menemukan jawaban dalam Word Square. Kerja
sama antar peserta didik dalam kelompok ini tergolong cukup baik. Peserta
didik terlihat cukup aktif dan saling bahu membahu dalam mencari jawaban
dalam Word Square.
Kelompok 3 beranggotakan Moh. Hairul Anam, Mohammad Zainul
Arifin, Mulyono, Rani Indah Wati, dan Rohmatul Hasanah. Diskusi kelompok
dalam kelompok 3 ini berjalan kurang baik. Dalam diskusi kelompok 3 ini
kurang terjadi jajak argumen antar peserta didik. Sebagian peserta didik dalam
kelompok ini tidak memperhatikan penjelasan peneliti. Sebagian peserta didik
yang lain kadang-kadang memperhatikan penjelasan peneliti. Ada peserta didik
yang mulai memperhatikan penjelasan peneliti. Sebagian besar peserta didik
mengerjakan tugas yang diberikan peneliti. Sebagian kecil peserta didik tidak
mengerjakan tugas. Sehingga beberapa peserta didik masih mengalami
kesalahan dalam menemukan jawaban dalam Word Square. Kerja sama antar
peserta didik dalam kelompok ini tergolong kurang baik. Bahkan Ada beberapa
peserta didik yang masih terlihat sering bercanda dalam kelompok ini. Peserta
56
didik terlihat kurang aktif dan kurang bahu membahu dalam mencari jawaban
dalam Word Square.
Kelompok 4 beranggotakan Rumami, Siti Masfufa, Rukaiya Tun Nisak,
Yeni Putri, dan Maulinda Anisa. Diskusi kelompok dalam kelompok 4 ini
berjalan baik. Dalam diskusi kelompok 4 ini terjadi sering terjadi jajak
argumen antar peserta didik. Sebagian besar peserta didik memperhatikan
penjelasan peneliti dengan seksama, sebagian yang lain kadang-kadang
memperhatikan penjelasan peneliti, dan hanya sebagian kecil yang lain
memperhatikan penjelasan peneliti. Sebagian besar peserta didik mengerjakan
tugas yang diberikan diberikan peneliti, namun masih ada peserta didik yang
tidak mengerjakan tugas. Sehingga beberapa peserta didik masih mengalami
kesalahan dalam menemukan jawaban dalam Word Square. Kerja sama antar
peserta didik dalam kelompok ini tergolong baik. Peserta didik terlihat aktif
dan saling bahu membahu dalam mencari jawaban dalam Word Square.
Pada kegiatan diskusi kelompok ini tidak selamanya berjalan lancar,
ada beberapa hambatan yang ditemui peserta didik selama kegiatan diskusi
kelompok berlangsung. Salah satunya adalah kurangnya pemahaman peserta
didik terhadap tugas yang terdapat pada Lembar Kerja Siswa (LKS). Melihat
hal tersebut peneliti memberikan bimbingan/ arahan serta petunjuk lebih lanjut
kepada peserta didik/ kelompok yang mengalami kesulitan. Selanjutnya
langkah terakhir yang peneliti laksanakan pada tahap eksplorasi ini yaitu
memotivasi peserta didik/ kelompok dalam berdiskusi.
Pada tahap elaborasi peneliti menugaskan peserta didik untuk
mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas. Peneliti menawarkan
kesempatan tiap kelompok untuk maju lebih dulu mempresentasikan hasil
diskusinya di depan kelas. Kemudian ananda Rukaiya Tun Nisak perwakilan
dari kelompok 4 mengajukan diri untuk mempresentasikan hasil diskusinya
pertama kali. Peneliti mempersilahkan peserta didik untuk maju ke depan
kelas. Ananda Rukaiya Tun Nisak menjelaskan hasil diskusinya dengan kurang
lancar, kurang baik dan tidak teratur di depan kelas. Sehingga peserta didik
yang lain menjadi bingung dengan penjelasan ananda Rukaiya Tun Nisak.
57
Tabel 4.4
Prosentase Perolehan Skor Indikator Aktivitas Belajar Peserta Didik
Pertemuan II Siklus I
Skor
Aktivitas Belajar Peserta
No. 1 2 3
didik
Jml % Jml % Jml %
1. Memperhatikan Pelajaran 6 33,33% 6 33,33% 6 33,34%
2. Mengerjakan Tugas 5 27,78% 7 38,89% 6 33,33%
3. Diskusi 6 33,33% 5 27,78% 7 38,89%
4. Presentasi 7 38,89% 5 27,78% 6 33,33%
Sumber : Data primer yang diolah
3. Pertemuan Ketiga
Pertemuan ketiga merupakan pertemuan terakhir pada siklus I yang
dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 06 Mei 2017 pukul 10.00 – 11.20 WIB.
Kegiatan peneliti pada pertemuan ketiga ini terdiri dari beberapa tahap
diantaranya penyusunan rencana, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.
Pada tahap penyusunan rencana, peneliti melakukan beberapa persiapan untuk
tes siklus I seperti mempersiapkan soal tes, lembar penilaian, dll.
Pada tahap pelaksanaan tindakan, peneliti melakukan tes dengan materi
menu dan ikon Microsoft Excel. Jalannya tes berjalan dengan lancar dan semua
peserta didik sudah mengumpulkan hasil pekerjaan mereka pada pukul 11.10
WIB. Sisa waktu 10 menit digunakan peneliti untuk memberikan kesempatan
kepada peserta didik memberikan komentar atau kesan mereka terhadap
metode pembelajaran yang peneliti gunakan yaitu metode Word Square.
Tanggapan mereka terhadap metode pembelajaran ini ternyata cukup bagus.
Mereka merasa sedikit lebih paham terhadap materi yang diajarkan karena
metode Word Square mencakup multi aspek yaitu aspek kooperatifnya ada,
inkuirinya ada, dan kontekstualnya juga ada.
Pada tahap observasi, peneliti dan teman sejawat (observer) memantau
kegiatan atau aktivitas belajar peserta didik pada saat pelaksanaan tes. Kondisi
pada saat pelaksanaan tes cukup kondusif dan peserta didik terlihat cukup
antusias dalam mengerjakan soal.
61
4. Refleksi Siklus I
Pada tahap refleksi, peneliti beserta observer mengkaji semua hal yang
terjadi, yang telah diperoleh atau yang belum tercapai pada tahap sebelumnya.
Kegiatan ini dilakukan berdasarkan analisis tes, hasil observasi dan pekerjaan
peserta didik pada lembar kerja. Adapun hasil dari tes yang dilaksanakan pada
hari Sabtu tanggal 06 Mei 2017 tercantum dalam tabel hasil tes siklus I
sebagaimana terlampir berikut :
Tabel 4.5
Daftar Nilai Hasil Tes Siklus I
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari tes pada siklus I tes yang
dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 06 Mei 2017 sebagaimana yang
tercantum pada tabel hasil tes, didapatkan data bahwa dari 18 peserta didik
62
yang mengikuti tes hanya 12 orang peserta didik yang tuntas atau dengan kata
lain ketuntasan secara klasikal hanya mencapai 66,67%.
Penyebab cukup banyaknya peserta didik yang tidak tuntas pada siklus
I ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, baik itu faktor yang berasal dari
dalam diri peserta didik ataupun faktor yang berasal dari luar diri peserta didik.
Faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik misalnya masih adanya sifat
malas sehingga peserta didik cenderung untuk malas belajar dan tidak
memperhatikan pelajaran. Faktor yang lain adalah masih kurang kondusifnya
kondisi di dalam kelas pada saat kegiatan kelompok berlangsung yang
disebabkan oleh ada beberapa peserta didik yang berbicara sendiri dan tidak
memperhatikan pelajaran sehingga dapat mengganggu peserta didik yang lain.
Tetapi secara klasikal atau garis besar suasana pembelajaran dapat dikatakan
cukup kondusif. Itu dapat dilihat pada tabel observasi aktivitas belajar peserta
didik mulai pertemuan pertama hingga kedua. Hal itu berdampak pada hasil tes
yang dilaksanakan pada tanggal 06 Mei 2017, yang dapat kita lihat bahwa
masih ada sebagian peserta didik yang tidak tuntas yakni hanya mencapai
33,33%.
ini tergolong baik. Peserta didik terlihat sangat aktif dan saling bahu membahu
dalam mencari jawaban dalam Word Square.
Kelompok 2 beranggotakan Abdillah Faqih, Camilatus Zahroh,
Emmay, Mulyono dan Yeni Putri. Dalam kelompok 2 ini diskusi kelompok
berjalan baik. Dalam diskusi kelompok ini terjadi jajak argumen antar peserta
didik. Sebagaian besar peserta didik dalam kelompok ini aktif berdiskusi.
Meskipun masih ada peserta didik yang terlihat pasif dalam berdiskusi.
Sebagian besar peserta didik dalam kelompok ini sudah memperhatikan
penjelasan peneliti dengan seksama. Hanya sebagian kecil saja yang kurang
atau bahkan tidak memperhatikan penjelasan peneliti. Sebagian besar peserta
didik mengerjakan tugas yang diberikan peneliti. Namun masih ada peserta
didik yang tidak mengerjakan tugas yang diberikan peneliti. Sehingga beberapa
peserta didik masih mengalami kesalahan dalam menemukan jawaban dalam
Word Square. Kerja sama antar peserta didik dalam kelompok ini tergolong
cukup baik. Peserta didik terlihat aktif dan saling bahu membahu dalam
mencari jawaban dalam Word Square.
Kelompok 3 beranggotakan Dwi Sinta Nur Halima, Mohammad Zainul
Arifin, Rumami, dan Siti Masfufa. Dalam diskusi kelompok 3 ini berjalan
cukup baik dan telah terjadi jajak argumen antar peserta didik. Sebagian besar
peserta didik dalam kelompok ini sudah memperhatikan penjelasan peneliti
dengan seksama. Sebagian peserta didik yang lain masih kurang atau bahkan
tidak memperhatikan penjelasan peneliti. Sebagian besar peserta didik
mengerjakan tugas yang diberikan peneliti. Namun masih ada peserta didik
yang tidak mengerjakan tugas yang diberikan peneliti. Sehingga beberapa
peserta didik masih mengalami kesalahan dalam menemukan jawaban dalam
Word Square. Kerja sama antar peserta didik dalam kelompok ini tergolong
cukup baik. Peserta didik terlihat cukup aktif dan saling bahu membahu dalam
mencari jawaban dalam Word Square.
Kelompok 4 beranggotakan Amrina Rosida, Icho Tri Firnanda,
Maulinda Anisa, Rani Indah Wati, dan Rukaiya Tun Nisak. Diskusi kelompok
dalam kelompok 4 ini berjalan sangat baik. Dalam diskusi kelompok 4 ini
66
terjadi sering jajak argumen antar peserta didik. Sebagian besar peserta didik
telah memperhatikan penjelasan peneliti dengan seksama. Namun masih ada
sebagian kecil yang kurang atau bahkan tidak memperhatikan penjelasan
peneliti. Sebagian besar peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan
peneliti. Namun masih ada peserta didik yang tidak mengerjakan tugas yang
diberikan peneliti. Akibatnya beberapa peserta didik masih mengalami
kesalahan dalam menemukan jawaban dalam Word Square. Kerja sama antar
peserta didik dalam kelompok ini tergolong sangat baik. Peserta didik terlihat
sangat aktif dan saling bahu membahu dalam mencari jawaban dalam Word
Square.
Pada kegiatan diskusi kelompok tidak selamanya berjalan lancar, ada
beberapa hambatan yang ditemui peserta didik selama kegiatan diskusi
kelompok berlangsung. Salah satunya adalah kurangnya pemahaman peserta
didik terhadap tugas yang terdapat pada Lembar Kerja Siswa (LKS). Melihat
hal tersebut peneliti memberikan bimbingan/ arahan serta petunjuk lebih lanjut
kepada peserta didik/ kelompok yang mengalami kesulitan. Selanjutnya
langkah terakhir yang peneliti laksanakan pada tahap eksplorasi ini yaitu
memotivasi peserta didik/ kelompok dalam berdiskusi.
Pada tahap elaborasi peneliti menugaskan peserta didik untuk
mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas. Peneliti menawarkan
kesempatan tiap kelompok untuk maju lebih dulu mempresentasikan hasil
diskusinya di depan kelas. Kemudian ananda Yeni Putri perwakilan dari
kelompok 2 mengajukan diri untuk mempresentasikan hasil diskusinya pertama
kali. Peneliti mempersilahkan peserta didik untuk maju ke depan kelas. Ananda
Yeni Putri menjelaskan hasil diskusinya dengan sangat lancar, baik dan teratur
di depan kelas. Setelah wakil dari kelompok 2 tersebut selesai
mempresentasikan hasil diskusinya, peneliti memberikan kesempatan pada
peserta didik/ kelompok lain untuk menanggapi hasil presentasi temannya.
Kemudian ananda Rumami perwakilan dari kelompok 3 mengacungkan jari
tangan. Peneliti mempersilahkan peserta didik untuk berdiri kemudian
menyampaikan pendapatnya. Ananda Rumami menjelaskan bahwa ada salah
67
satu menu yang dijelaskan oleh Ananda Yeni Putri yang fungsinya kurang
tepat. Ananda Rumami menjelaskan jawaban yang tepat. Ananda Yeni Putri
mengakui kesalahan penulisan fungsi salah satu ikon tersebut. Peneliti
kemudian menawarkan kepada peserta didik lain untuk menyampaikan
pendapatnya. Kemudian ananda Desi Putri Anggraini perwakilan dari
kelompok 1 mengacungkan jari tangan. Peneliti mempersilahkan peserta didik
untuk menyampaikan pendapatnya. Ananda Desi Putri Anggraini hanya
menambahkan beberapa ikon beserta fungsinya yang belum disebutkan oleh
Ananda Yeni Putri tetapi terdapat dalam kotak Word Square. Peneliti
memberikan kesempatan kedua kepada kelompok lain untuk
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Kemudian Ananda
Maulinda Anisa perwakilan dari kelompok 4 mengacungkan jari tangan.
Peneliti mempersilahkan peserta didik untuk maju ke depan kelas. Ananda
Maulinda Anisa menjelaskan hasil diskusinya juga dengan sangat lancar, baik
dan teratur di depan kelas. Setelah wakil dari kelompok 4 tersebut selesai
mempresentasikan hasil diskusinya, peneliti memberikan kesempatan pada
peserta didik/ kelompok lain untuk menanggapi hasil presentasi temannya.
Kemudian ananda Ahmat Agung Esa Putra perwakilan dari kelompok 1
mengacungkan jari tangan. Peneliti mempersilahkan peserta didik untuk berdiri
kemudian menyampaikan pendapatnya. Ananda Ahmat Agung Esa Putra
menjelaskan bahwa menu dan ikon Microsoft Excel yang dijelaskan ananda
Maulinda Anisa beserta fungsinya nyaris sempurna. Ananda Ahmat Agung Esa
Putra hanya menambahkan menambahkan beberapa ikon beserta fungsinya
yang belum disebutkan oleh Ananda Maulinda Anisa tetapi terdapat dalam
Word Square. Peneliti memberikan kesempatan ketiga kepada kelompok lain
untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Kemudian Ananda
Moh. Hairul Anam perwakilan dari kelompok 1 mengacungkan jari tangan.
Peneliti mempersilahkan peserta didik untuk maju ke depan kelas. Ananda
Moh. Hairul Anam menjelaskan hasil diskusinya juga dengan sangat lancar,
baik dan teratur di depan kelas. Setelah wakil dari kelompok 1 tersebut selesai
mempresentasikan hasil diskusinya, peneliti memberikan kesempatan pada
68
Tabel 4.6
Prosentase Perolehan Skor Indikator Aktivitas Belajar Peserta Didik
Pertemuan I Siklus II
Skor
Aktivitas Belajar Peserta
No. 1 2 3
didik
Jml % Jml % Jml %
1. Memperhatikan Pelajaran 5 27,78% 5 27,78% 8 44,44%
2. Mengerjakan Tugas 3 16,67% 6 33,33% 9 50,00%
3. Diskusi 4 22,22% 4 22,22% 10 55,56%
4. Presentasi 4 22,22% 5 27,78% 9 50,00%
Sumber : Data primer yang diolah
2. Pertemuan Kedua
Pelaksanaan pembelajaran kedua dilaksanakan pada hari Rabu tanggal
10 Mei 2017 pukul 11.20 – 12.40 WIB. Materi yang diajarkan pada pertemuan
ini adalah membahas tentang fungsi menu dan ikon tab Formula, tab Data, tab
Review, dan tab View. Proses pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan
kedua yang menerapkan metode pembelajaran Word Square terdiri dari
beberapa tahapan yaitu penyusunan rencana, pelaksanaan tindakan, dan
observasi.
Pada tahap penyusunan rencana peneliti melakukan persiapan-persiapan
diantaranya menyiapkan perangkat pembelajaran sesuai dengan RPP
pertemuan kedua, menyiapkan materi yang akan diajarkan, menyiapkan
Lembar Kerja Siswa (LKS), menyiapkan lembar observasi aktivitas belajar
peserta didik serta menyiapkan lembar observasi aktivitas guru.
Tahap pelaksanaan tindakan terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti
dan kegiatan akhir. Kegiatan awal sampai kegiatan akhir dilaksanakan selama
2 x 40 menit. Kegiatan awal dilaksanakan selama 10 menit. Pada kegiatan awal
peneliti masuk kelas dan mengucapkan salam. Kemudian peneliti
mempersilahkan ketua kelas untuk memimpin doa. Selanjutnya peneliti
memberikan motivasi kepada peserta didik agar bersemangat dalam mengikuti
pelajaran. Peneliti memberikan motivasi kepada peserta didik dengan
menjelaskan bahwa untuk dapat menguasai Microsoft Excel tidak harus
menghafal fungsi semua menu dan ikon Microsoft Excel, akan tetapi ada
beberapa menu dan ikon penting yang harus dipahami peserta didik untuk
71
jawaban dari soal tersebut pada tabel yang telah disediakan pada Lembar Kerja
Siswa (LKS). Peneliti mengarahkan peserta didik dalam tiap kelompok untuk
terlibat secara aktif berdiskusi dengan anggota kelompoknya dalam
menemukan jawaban dari soal yang terdapat dalam Word Square. Peneliti
menegaskan kepada peserta didik untuk saling membantu dalam mencari
jawaban dalam Word Square. Peserta didik terlihat sangat antusias dalam
melaksanakan perintah peneliti, kemudian langsung mengerjakan Lembar
Kerja Siswa (LKS) tersebut dengan anggota kelompoknya. Peneliti
memberikan cukup waktu kepada peserta didik untuk menjawab soal yang
terdapat pada Lembar Kerja Siswa (LKS). Tidak lupa juga peneliti
memberikan poin pada setiap jawaban dalam kotak.
Pada kegiatan diskusi kelompok, kelompok 1 beranggotakan Ahmat
Agung Esa Putra, Desi Putri Anggraini, Moh. Hairul Anam, dan Rohmatul
Hasanah. Dalam kelompok 1 ini diskusi kelompok berjalan sangat baik. Dalam
diskusi kelompok ini telah terjadi jajak argumen antar peserta didik. Semua
peserta didik dalam kelompok ini aktif berdiskusi. Sebagian besar peserta didik
telah memperhatikan penjelasan guru dengan seksama. Namun masih ada
peserta didik yang kurang atau tidak mendengarkan penjelasan peneliti dengan
seksama. Semua peserta didik telah mengerjakan tugas yang diberikan peneliti.
Namun masih ada beberapa peserta didik yang masih mengalami kesalahan
dalam menemukan jawaban dalam Word Square. Kerja sama antar peserta
didik dalam kelompok ini tergolong sangat baik. Peserta didik terlihat sangat
aktif dan saling bahu membahu dalam mencari jawaban dalam Word Square.
Kelompok 2 beranggotakan Abdillah Faqih, Camilatus Zahroh,
Emmay, Mulyono dan Yeni Putri. Dalam kelompok 2 ini diskusi kelompok
berjalan baik. Dalam diskusi kelompok ini telah terjadi jajak argumen antar
peserta didik. Sebagaian besar peserta didik dalam kelompok ini aktif
berdiskusi. Meskipun masih ada peserta didik yang terlihat pasif dalam
berdiskusi. Sebagian besar peserta didik dalam kelompok ini sudah
memperhatikan penjelasan peneliti dengan seksama. Hanya sebagian kecil saja
yang kurang atau bahkan tidak memperhatikan penjelasan peneliti. Sebagian
73
besar peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan peneliti. Namun masih
ada peserta didik yang tidak mengerjakan tugas yang diberikan peneliti.
Sehingga beberapa peserta didik masih mengalami kesalahan dalam
menemukan jawaban dalam Word Square. Kerja sama antar peserta didik
dalam kelompok ini tergolong baik. Peserta didik terlihat aktif dan saling bahu
membahu dalam mencari jawaban dalam Word Square.
Kelompok 3 beranggotakan Dwi Sinta Nur Halima, Mohammad Zainul
Arifin, Rumami, dan Siti Masfufa. Dalam diskusi kelompok 3 ini berjalan baik
dan telah terjadi jajak argumen antar peserta didik. Sebagian besar peserta
didik dalam kelompok ini sudah memperhatikan penjelasan peneliti dengan
seksama. Sebagian peserta didik yang lain masih kurang atau bahkan tidak
memperhatikan penjelasan peneliti. Sebagian besar peserta didik mengerjakan
tugas yang diberikan peneliti. Namun masih ada peserta didik yang tidak
mengerjakan tugas yang diberikan peneliti. Sehingga beberapa peserta didik
masih mengalami kesalahan dalam menemukan jawaban dalam Word Square.
Kerja sama antar peserta didik dalam kelompok ini tergolong baik. Peserta
didik terlihat aktif dan saling bahu membahu dalam mencari jawaban dalam
Word Square.
Kelompok 4 beranggotakan Amrina Rosida, Icho Tri Firnanda,
Maulinda Anisa, Rani Indah Wati, dan Rukaiya Tun Nisak. Diskusi kelompok
dalam kelompok 4 ini berjalan sangat baik. Dalam diskusi kelompok 4 ini
terjadi sering jajak argumen antar peserta didik. Sebagian besar peserta didik
telah memperhatikan penjelasan peneliti dengan seksama. Namun masih ada
sebagian kecil yang kurang atau bahkan tidak memperhatikan penjelasan
peneliti. Sebagian besar peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan
peneliti. Namun masih ada peserta didik yang tidak mengerjakan tugas yang
diberikan peneliti. Akibatnya beberapa peserta didik masih mengalami
kesalahan dalam menemukan jawaban dalam Word Square. Kerja sama antar
peserta didik dalam kelompok ini tergolong sangat baik. Peserta didik terlihat
sangat aktif dan saling bahu membahu dalam mencari jawaban dalam Word
Square.
74
ke depan kelas. Ananda Moh. Hairul Anam menjelaskan hasil diskusinya juga
dengan sangat lancar, baik dan teratur di depan kelas. Setelah wakil dari
kelompok 1 tersebut selesai mempresentasikan hasil diskusinya, peneliti
memberikan kesempatan pada peserta didik/ kelompok lain untuk menanggapi
hasil presentasi temannya. Kemudian ananda Siti Masfufa perwakilan dari
kelompok 3 mengacungkan jari tangan. Peneliti mempersilahkan peserta didik
untuk berdiri kemudian menyampaikan pendapatnya. Ananda Siti Masfufa
menjelaskan bahwa menu dan ikon Microsoft Excel yang dijelaskan ananda
Moh. Hairul Anam beserta fungsinya sudah lengkap nyaris sempurna. Ananda
Siti Masfufa hanya menambahkan menambahkan beberapa ikon beserta
fungsinya yang belum disebutkan oleh Ananda Maulinda Anisa tetapi terdapat
dalam Word Square. Peneliti memberikan kesempatan ketiga kepada kelompok
lain untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Kemudian
Ananda Maulinda Anisa perwakilan dari kelompok 4 mengacungkan jari
tangan. Peneliti mempersilahkan peserta didik untuk maju ke depan kelas.
Ananda Maulinda Anisa menjelaskan hasil diskusinya juga dengan sangat
lancar, baik dan teratur di depan kelas. Setelah wakil dari kelompok 4 tersebut
selesai mempresentasikan hasil diskusinya, peneliti memberikan kesempatan
pada peserta didik/ kelompok lain untuk menanggapi hasil presentasi
temannya. Akan tetapi tidak ada satu peserta didikpun yang mengacungkan jari
tangan. Peneliti memberikan kesempatan keempat kepada kelompok lain untuk
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Kemudian ananda Siti
Masfufa perwakilan dari kelompok 3 mengacungkan jari tangan. Peneliti
mempersilahkan peserta didik untuk maju ke depan kelas. Ananda Siti Masfufa
menjelaskan hasil diskusinya juga dengan sangat lancar, baik dan teratur di
depan kelas. Setelah wakil dari kelompok 3 tersebut selesai mempresentasikan
hasil diskusinya, peneliti memberikan kesempatan pada peserta didik/
kelompok lain untuk menanggapi hasil presentasi temannya. Akan tetapi tidak
ada satu peserta didikpun yang mengacungkan jari tangan. Dikarenakan semua
kelompok telah mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan melihat
76
Tabel 4.7
Prosentase Perolehan Skor Indikator Aktivitas Belajar Peserta Didik
Pertemuan II Siklus II
Skor
Aktivitas Belajar Peserta
No. 1 2 3
didik
Jml % Jml % Jml %
1. Memperhatikan Pelajaran 1 5,56% 4 22,22% 13 72,22%
2. Mengerjakan Tugas 1 5,56% 3 16,67% 14 77,77%
3. Diskusi 1 5,56% 3 16,67% 14 77,77%
4. Presentasi 2 11,12% 5 27,78% 11 61,10%
Sumber : Data primer yang diolah
3. Pertemuan Ketiga
Pertemuan ketiga merupakan pertemuan terakhir pada siklus II yang
dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 13 Mei 2017 pukul 10.00 – 11.20 WIB.
Kegiatan peneliti pada pertemuan ketiga ini terdiri dari beberapa tahap
diantaranya penyusunan rencana, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.
Pada tahap penyusunan rencana, peneliti melakukan beberapa persiapan untuk
tes siklus I seperti mempersiapkan soal tes, lembar penilaian, dll.
Pada tahap pelaksanaan tindakan, peneliti melakukan tes dengan materi
menu dan ikon Microsoft Excel. Jalannya tes berjalan dengan lancar dan semua
peserta didik sudah mengumpulkan hasil pekerjaan mereka pada pukul 11.10
WIB. Sisa waktu 10 menit digunakan peneliti untuk memberikan kesempatan
kepada peserta didik memberikan komentar atau kesan mereka terhadap
metode pembelajaran yang peneliti gunakan yaitu metode Word Square.
Tanggapan mereka terhadap metode pembelajaran ini ternyata sangat bagus.
Mereka merasa sangat paham terhadap materi yang diajarkan karena metode
Word Square mencakup multi aspek yaitu aspek kooperatifnya ada, inkuirinya
ada, dan kontekstualnya juga ada.
Pada tahap observasi, peneliti dan teman sejawat (observer) memantau
kegiatan atau aktivitas belajar peserta didik pada saat pelaksanaan tes. Kondisi
pada saat pelaksanaan tes sangat kondusif dan peserta didik cukup antusias
dalam mengerjakan soal.
79
4. Refleksi Siklus II
Pada tahap refleksi, peneliti dan observer mengkaji semua hal yang
terjadi, yang telah diperoleh atau yang belum tercapai pada tahap sebelumnya.
Kegiatan ini dilakukan berdasarkan analisis tes, hasil observasi dan pekerjaan
peserta didik pada lembar kerja. Adapun hasil dari tes yang dilaksanakan pada
hari Sabtu tanggal 13 Mei 2017 tercantum dalam tabel hasil tes siklus II
sebagaimana terlampir berikut :
Tabel 4.8
Daftar Nilai Hasil Tes Siklus II
Penyebab masih adanya beberapa peserta didik yang tidak tuntas pada
siklus II ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, baik itu faktor yang berasal
dari dalam diri peserta didik ataupun faktor yang berasal dari luar diri peserta
didik. Faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik misalnya masih adanya
sifat malas sehingga peserta didik cenderung untuk malas belajar dan tidak
memperhatikan pelajaran. Faktor yang lain adalah masih kurang kondusifnya
kondisi di dalam kelas pada saat kegiatan kelompok berlangsung yang
disebabkan oleh ada beberapa peserta didik yang berbicara sendiri dan tidak
memperhatikan pelajaran sehingga dapat mengganggu peserta didik yang lain.
Tetapi secara klasikal atau garis besar suasana pembelajaran dapat dikatakan
sangat kondusif. Itu dapat dilihat pada tabel observasi aktivitas belajar peserta
didik mulai pertemuan pertama hingga kedua. Hal itu berdampak pada hasil tes
yang dilaksanakan pada tanggal 13 Mei 2017, yang dapat kita lihat bahwa
hanya sebagian kecil saja peserta didik yang tidak tuntas yakni hanya mencapai
11,11%.
Tabel 4.9
Hasil Interview Peneliti Dengan Peserta Didik
Sumber
No Data yang Diambil Tanggapan
Data
1. Tanggapan peserta Peserta Peserta didik cenderung kurang
didik mengenai didik Kelas berminat terhadap pelajaran TIK
kegiatan VIII A karena beranggapan bahwa
pembelajaran TIK pelajaran TIK merupakan
sebelum menerapkan pelajaran membosankan yang
metode isinya hanya hafalan belaka.
pembelajaran Word Peserta didik merasa bosan
Square dengan pelajaran TIK karena
81
Sumber
No Data yang Diambil Tanggapan
Data
1. Tanggapan guru Guru TIK Pembelajaran TIK yang telah
mengenai kegiatan dilakukan guru masih dirasa
pembelajaran TIK jauh masih dari kata maksimal
sebelum menerapkan dikarenakan masih banyaknya
metode peserta didik yang tidak
pembelajaran Word mencapai ketuntasan belajar
Square. secara individu.
83
Tabel 4.11
Hasil Belajar Peserta Didik Siklus I
Jumlah
No. Rentang Nilai Prosentase
Peserta didik
1. 91 – 100 - -
2. 81 – 90 6 33,33%
3. 71 – 80 6 33,33%
4. 61 – 70 2 11,11%
5. 51 – 60 4 22,23%
6. 41 – 50 - -
7. 31 – 40 - -
8. 21 – 30 - -
9. 11 – 20 - -
10. 1 – 10 - -
Jumlah 18 100%
Sumber : Data primer yang diolah
85
Tabel 4.12
Ketuntasan Belajar Peserta Didik Siklus I
100
90
80
70 66,67
60
50 Jumlah Siswa
40 33,33 Prosentase
30
20
12
10 6
0
Tuntas Tidak Tuntas
30
Prosentase aspek Memperhatikan Pelajaran = x 100% = 55,56%
54
33
Prosentase aspek Mengerjakan Tugas = x 100% = 61,11%
54
33
Prosentase aspek Diskusi = x 100% = 61,11%
54
34
Prosentase aspek Presentasi = x 100% = 62,96%
54
Adapun prosentase indikator aktivitas peserta didik pertemuan
pertama siklus I dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.13
Prosentase Indikator Aktivitas Peserta Didik
Pertemuan I Siklus I
Indikator Aktivitas
No. Total Skor Prosentase Kategori
Belajar
1. Memperhatikan Pelajaran 30 55,56% Tidak Aktif
2. Mengerjakan Tugas 33 61,11% Cukup Aktif
3. Diskusi 33 61,11% Cukup Aktif
4. Presentasi 34 62,96% Cukup Aktif
Sumber : Data primer yang diolah
Grafik 4.2
Prosentase Indikator Aktivitas Peserta Didik
Pertemuan I Siklus I
100
90
80
70 61,11 61,11 62,96
60 55,56
50
40 Prosentase
30
20
10
0
Memperhatikan Mengerjakan Diskusi Presentasi
Pelajaran Tugas
Sumber : Hasil observasi pertemuan I yang diolah
36
Prosentase aspek Memperhatikan Pelajaran = x 100% = 66,67%
54
37
Prosentase aspek Mengerjakan Tugas = x 100% = 68,52%
54
37
Prosentase aspek Diskusi = x 100% = 68,52%
54
35
Prosentase aspek Presentasi = x 100% = 64,81%
54
Adapun prosentase indikator aktivitas peserta didik pertemuan kedua
siklus I dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.14
Prosentase Indikator Aktivitas Peserta Didik
Pertemuan II Siklus I
Indikator Aktivitas
No. Total Skor Prosentase Kategori
Belajar
1. Memperhatikan Pelajaran 36 66,67% Cukup Aktif
2. Mengerjakan Tugas 37 68,52% Cukup Aktif
3. Diskusi 37 68,52% Cukup Aktif
4. Presentasi 35 64,81% Cukup Aktif
Sumber : Data primer yang diolah
Grafik 4.3
Prosentase Indikator Aktivitas Peserta Didik
Pertemuan II Siklus I
100
90
80
70 66,67 68,52 68,52 64,81
60
50
40 Prosentase
30
20
10
0
Memperhatikan Mengerjakan Diskusi Presentasi
Pelajaran Tugas
masih terdapat beberapa peserta didik yang tidak lancar/ tidak berani
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Sehingga interaksi peserta
didik antar kelompok dalam kelas terkesan mulai aktif dan bersemangat.
Peserta didik yang lain juga mulai aktif dalam menanggapi hasil presentasi
temannya. Hal ini mungkin disebabkan karena peserta didik belum sepenuhnya
terbiasa dengan pola pembelajaran Word Square sehingga belum sepenuhnya
baik, lancar dan teratur dalam mempresentasikan hasil diskusinya di depan
kelas. Menyiasati hal tersebut peneliti terus memberikan bimbingan serta
motivasi kepada peserta didik/ kelompok dalam mempresentasikan hasil
diskusnya di depan kelas.
Hal ini menjadi renungan bagi peneliti dan teman sejawat (observer)
agar pada pertemuan berikutnya terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar
peserta didik ke arah yang lebih baik lagi. Oleh karena itu peneliti dan teman
sejawat (observer) sepakat untuk melaksanakan siklus II.
7. Emmay 70 80 Tuntas
Tabel 4.15
Hasil Belajar Peserta Didik Siklus II
Tabel 4.16
Ketuntasan Belajar Peserta Didik Siklus II
91
42
Prosentase aspek Mengerjakan Tugas = x 100% = 77,78%
54
42
Prosentase aspek Diskusi = x 100% = 77,78%
54
41
Prosentase aspek Presentasi = x 100% = 79,53%
54
Adapun prosentase indikator aktivitas peserta didik pertemuan
pertama siklus II dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.17
Prosentase Indikator Aktivitas Peserta Didik
Pertemuan I Siklus II
Indikator Aktivitas
No. Total Skor Prosentase Kategori
Belajar
1. Memperhatikan Pelajaran 41 79,53% Aktif
2. Mengerjakan Tugas 42 77,78% Aktif
3. Diskusi 42 77,78% Aktif
4. Presentasi 41 79,53% Aktif
Sumber : Data primer yang diolah
Grafik 4.5
Prosentase Indikator Aktivitas Peserta Didik
Pertemuan I Siklus II
100
90 79,53 79,53
80 77,78 77,78
70
60
50
40 Prosentase
30
20
10
0
Memperhatikan Mengerjakan Diskusi Presentasi
Pelajaran Tugas
49
Prosentase aspek Mengerjakan Tugas = x 100% = 90,74%
54
49
Prosentase aspek Diskusi = x 100% = 90,74%
54
45
Prosentase aspek Presentasi = x 100% = 83,33%
54
Adapun prosentase indikator aktivitas peserta didik pertemuan kedua
siklus II dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.18
Prosentase Indikator Aktivitas Peserta Didik
Pertemuan II Siklus II
Indikator Aktivitas
No. Total Skor Prosentase Kategori
Belajar
1. Memperhatikan Pelajaran 48 88,89% Sangat Aktif
2. Mengerjakan Tugas 49 90,74% Sangat Aktif
3. Diskusi 49 90,74% Sangat Aktif
4. Presentasi 45 83,33% Sangat Aktif
Sumber : Data primer yang diolah
Grafik 4.6
Prosentase Indikator Aktivitas Peserta Didik
Pertemuan II Siklus II
yang masih menemui kesulitan serta memotivasi peserta didik untuk lebih giat
lagi dalam berdiskusi.
Kemudian pada saat kegiatan presentasi di depan kelas, hampir
seluruh peserta didik telah lancar/ berani dalam menyampaikan hasil
diskusinya di depan kelas. Meskipun hanya terdapat beberapa peserta didik
saja yang kurang lancar/ kurang berani dalam mempresentasikan hasil
diskusinya di depan kelas. Sehingga interaksi peserta didik antar kelompok
dalam kelas terkesan sangat aktif dan bersemangat. Peserta didik yang lain juga
sangat aktif dalam menanggapi hasil presentasi temannya. Hal ini mungkin
disebabkan karena peserta didik telah sepenuhnya terbiasa dengan pola
pembelajaran Word Square sehingga tergolong baik, lancar dan teratur dalam
mempresentasikan hasil diskusnya di depan kelas. Menyiasati hal tersebut
peneliti terus memberikan bimbingan serta motivasi kepada peserta didik/
kelompok dalam mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Tentunya
hal tersebut menjadi pertanda positif bagi peneliti dan teman sejawat
(observer).
Atas dasar uraian tersebut di atas dan juga adanya peningkatan hasil
belajar dan aktivitas belajar peserta didik dari siklus I ke siklus II, maka dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran
Word Square dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar peserta
didik kelas VIII A pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) materi pokok menu dan ikon Microsoft Excel di MTs Tahsinul Akhlaq
tahun pelajaran 2016/2017. Oleh karena itu, peneliti dan teman sejawat
(observer) sepakat menyatakan bahwa penelitian ini telah tuntas.
60,19 67,13
didik pada siklus I yaitu = 63,66%.
2
Berdasarkan tabel kategori penilaian aktivitas belajar peserta didik, maka
dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar peserta didik pada siklus I ini tergolong
cukup aktif. Hal tersebut dapat dilihat dari prosentase rata-rata aktivitas belajar
peserta didik yang mencapai 63,66%. Analisa prosentase rata-rata capaian
masing-masing indikator aktivitas belajar peserta didik pada siklus I adalah
sebagai berikut :
30 36 33
Aspek Memperhatikan Pelajaran = x 100% = x 100% =
54 54
61,12%
33 37 35
Aspek Mengerjakan Tugas = x 100% = x 100% =
54 54
64,82%
33 37 35
Aspek Diskusi = x 100% = x 100% =
54 54
64,82%
34 35 35
Aspek Presentasi = x 100% = x 100% =
54 54
63,89%
Adapun perbandingan peningkatan indikator aktivitas belajar peserta didik
pertemuan pertama dan kedua siklus I dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.19
Peningkatan Prosentase Indikator Aktivitas Belajar Peserta Didik
Pertemuan I dan II Siklus I
jauh dari harapan. Dimana prosentase ketuntasan klasikal siklus I hanya mencapai
66,67%. Tentunya hal tersebut menjadi renungan bagi peneliti dan teman sejawat
(observer) untuk lebih meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar peserta
didik pada pertemuan berikutnya. Oleh karena itu peneliti dan teman sejawat
(observer) sepakat untuk melaksanakan siklus II.
4.3.2 Siklus II
Proses pembelajaran pada siklus II terdiri 2 (dua) pertemuan yang
dilaksanakan pada hari Senin tanggal 08 Mei 2017 dan hari Rabu tanggal 10 Mei
2017. Prosentase aktivitas belajar peserta didik pada pertemuan pertama sebesar
76,85% dan Prosentase aktivitas belajar peserta didik pada pertemuan kedua
sebesar 88,43%. Sedangkan prosentase rata-rata aktivitas belajar peserta didik
pada siklus II yaitu 76,85 88,43= 82,64%.
2
Berdasarkan tabel kategori penilaian aktivitas belajar peserta didik, maka
dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar peserta didik pada siklus II ini
tergolong sangat aktif. Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata prosentase aktivitas
belajar peserta didik yang mencapai 82,64%. Dimana terdapat peningkatan
prosentase rata-rata aktivitas belajar peserta didik yang sangat signifikan yaitu
sebesar 18,98% dari siklus sebelumnya. Analisa prosentase rata-rata capaian
masing-masing indikator aktivitas belajar peserta didik pada siklus II adalah
sebagai berikut :
41 48 45
Aspek Memperhatikan Pelajaran = x 100% = x 100% =
54 54
84,21%
42 49 46
Aspek Mengerjakan Tugas = x 100% = x 100% =
54 54
84,26%
42 49 46
Aspek Diskusi = x 100% = x 100% =
54 54
84,26%
41 45 43
Aspek Presentasi = x 100% = x 100% =
54 54
81,43%
101
Tabel 4.20
Peningkatan Prosentase Indikator Aktivitas Belajar Peserta Didik
Pertemuan I dan II Siklus II
sungguh. Misalnya, pada saat awal masuk kelas sebelum memulai pelajaran
peneliti menyiapkan dulu kondisi kelas dan menganjurkan ketua kelas untuk
memimpin doa secara bersama. Hal ini bertujuan agar suasana kelas lebih tenang.
Kemudian peneliti melakukan perubahan pada tempat duduk peserta didik sesuai
kemampuan, karakter dan kebutuhan peserta didik. Hal ini dimaksudkan agar
nantinya dalam diskusi kelompok terjadi proses penyebaran informasi secara
merata dan adil kepada masing-masing anggota kelompok sesuai dengan
kebutuhan. Selanjutnya peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai peserta didik berkaitan dengan materi yang akan diajarkan. Hal tersebut
bertujuan agar peserta didik lebih memahami betapa pentingnya kegiatan
pembelajaran yang akan diajarkan kepada peserta didik serta adanya harapan
tentang pengetahuan, sikap, atau keterampilan tertentu yang diinginkan oleh
peneliti untuk peserta didik kuasai.
Dalam upaya mengatasi masih adanya peserta didik yang gaduh serta
berbicara sendiri saat pembelajaran berlangsung, peneliti melakukan beberapa
cara diantaranya tetap memberikan pemahaman secara lisan kepada peserta didik
bahwa “Ada Pembicara, Ada Pendengar”. Peneliti memberikan pengertian kepada
peserta didik bahwa berbicara tanpa didengar itu akan terasa menyakitkan, karena
diabaikan bukanlah hal yang menyenangkan. Selain itu peneliti juga memberikan
penegasan bahwa ketika peneliti berbicara di depan kelas maka semua
pembicaraan yang terkait dengan topik pembelajaran maupun yang tidak terkait
dengan topik pembelajaran haruslah dihentikan. Peneliti juga mengajak peserta
didik untuk membayangkan apabila berbicara di tengah kegaduhan atau suasana
yang berisik. Hal tersebut bertujuan agar peserta didik memahami bahwa
kesenyapan mutlak diperlukan agar apa yang disampaikan peneliti dapat didengar
oleh seluruh peserta didik dalam kelas. Peneliti juga memberikan pemahaman
secara lisan kepada peserta didik bahwa “Waktuku, Waktumu”. Peneliti
memberikan pengertian bahwa bergantian dalam berbicara itu sangat penting.
Ketika seseorang sedang berbicara di dalam kelas, maka seyogyanya diberikan
waktu kepada seseorang tersebut untuk berbicara. Peneliti juga memberikan
pengertian bahwa akan ada waktu berbicara bagi peneliti dan peserta didik ketika
103
sudah sampai pada waktunya. Akan tetapi ketika suasana pembelajaran di dalam
kelas sudah benar-benar tidak terkendali dan pada saat itu dibutuhkan kesenyapan,
maka peneliti tidak lagi menggunakan alat bantu berupa penggaris kayu,
melainkan menggunakan isyarat tangan. Peneliti hanya cukup mengacungkan
tangan ke atas agar dapat dilihat beberapa peserta didik. Hal ini bertujuan agar
beberapa peserta didik yang melihat acungan tangan peneliti tersebut menjadi
terdiam seketika. Ketika beberapa peserta didik tersebut terdiam seketika maka
dengan mudah pesan isyarat untuk diam akan menyebar kepada peserta didik atau
kelompok lain. Hal ini akan menimbulkan kesadaran dalam diri peserta didik
bahwa sebelumnya mereka telah berbicara terlalu keras sehingga membuat
kegaduhan. Langkah ini terbukti sangat efektif untuk mengurangi tingkat
kegaduhan secara drastis. Meskipun langkah ini dilakukan, tetapi peneliti tetap
menunjukkan emosi positif kepada peserta didik meskipun peserta didik telah
mengabaikan penjelasan peneliti.
Dalam upaya mengatasi masih adanya peserta didik yang kurang
memahami tugas yang diberikan, peneliti melakukan beberapa cara antara lain
menjelaskan secara detail dan lugas tentang tugas yang diberikan peneliti, agar
peserta didik benar-benar memahami tugas yang diberikan. Selain itu peneliti juga
memberikan pemahaman kepada peserta didik bahwa tugas yang diberikan
merupakan perpaduan antara bermain dan belajar. Hal ini bertujuan agar peserta
didik lebih termotivasi untuk menyelesaikan tugas tersebut karena di dalamnya
terdapat unsur bermain sambil belajar.
Dalam upaya mengatasi masih adanya kegaduhan yang timbul saat
kegiatan diskusi kelompok berlangsung yang diakibatkan karena kurang
kondusifnya kondisi kelas serta kurangnya toleransi antar peserta didik dalam
kelompok ketika menyampaikan pendapat, peneliti melakukan beberapa cara
diantaranya berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain guna memantau
jalannya diskusi kelompok serta memonitor setiap aktivitas peserta didik dalam
kelompok. Peneliti mendekati dan berhenti pada kelompok peserta didik yang
berbicara seputar topik pembicaraan pelajaran, tetapi terlalu gaduh sehingga
mengganggu jalannya diskusi kelompok yang lain. Kemudian peneliti
104
peneliti. Selain itu, beberapa peserta didik yang sebelumnya gaduh atau berbicara
sendiri selama mengerjakan tugas kini jumlahnya telah jauh berkurang sehingga
tidak mengganggu aktivitas belajar peserta didik yang lainnya. Kegiatan diskusi
kelompok antar peserta didik dengan anggota kelompoknya terlihat aktif dan
sangat bersemangat. Hal ini mungkin disebabkan karena peserta didik memahami
sepenuhnya terhadap penjelasan peneliti. Pada saat kegiatan presentasi di depan
kelas, rata-rata peserta didik tergolong baik, lancar dan teratur dalam
menyampaikan hasil diskusi kelompoknya, meskipun masih terdapat beberapa
peserta didik saja yang masih kurang lancar presentasinya. Hal ini mungkin
disebabkan karena peserta didik sudah terbiasa dengan metode pembelajaran
Word Square.
Apabila kita mengamati hasil yang diperoleh peserta didik pada saat tes
dengan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti pada saat proses
pembelajaran, maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa :
Peserta didik yang kurang memperhatikan pelajaran biasanya memperoleh
nilai kurang memuaskan pada nilai tesnya. Hal tersebut mungkin dikarenakan
peserta didik yang tidak memperhatikan pada saat peneliti menerangkan tidak
memahami materi yang diajarkan sehingga nilainya juga sangat kecil atau
bahkan ada diantara mereka yang tidak tuntas pada siklus pertama. Sebaliknya,
peserta didik yang memperhatikan pelajaran dengan sungguh-sungguh
memperoleh nilai yang memuaskan pada saat dilakukan tes.
Peserta didik yang kurang percaya diri dalam mempresentasikan hasil
pekerjaannya di depan kelas atau bersikap biasa-biasa saja memperoleh nilai
yang sedang.
Atas dasar uraian tersebut di atas dan juga adanya peningkatan hasil
belajar peserta didik dari siklus I ke siklus II, maka dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Word Square dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik Kelas VIII A pada mata pelajaran
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) materi pokok menu dan ikon
Microsoft Excel di MTs Tahsinul Akhlaq tahun pelajaran 2016/2017. Oleh karena
106
itu, peneliti dan teman sejawat (observer) sepakat menyatakan bahwa penelitian
ini telah tuntas.
Perbandingan nilai hasil tes Siklus I dan Siklus II dapat dilihat dalam tabel
berikut :
Tabel 4.21
Daftar Nilai Hasil Tes Siklus I dan Siklus II
18
16
16
14
12
12
Siswa Tuntas
10
8
6 Siswa Tidak
6
Tuntas
4
2
2
0
Siklus I Siklus II
Grafik 4.8
Perbandingan Prosentase Indikator Aktivitas Belajar Peserta Didik
100
90 84,21 Siklus I dan84,26
84,21 II 81,43
80
70 61,12 64,82 64,82 63,89
60
50
40 Siklus I
30 Siklus II
20
10
0
Memperhatikan Mengerjakan Diskusi Presentasi
Pelajaran Tugas
108