Interkom adalah alat komunikasi yang menggunakan kabel tunggal. Interkom sempat marak di akhir
era 80-an sebagai alat kounikasi antar rumah hingga mewabah di berbagai kota.
Banyak rumah-rumah di dalam satu desa atau satu kelurahan terhubung dengan interkom meskipun
berjarak hingga beberapa kilometer bahkanbisa mencapai 10 km lebih
Interkom terdiri dari dua unit penguat/amplifier. Yang pertama adalah pre-amp mic dan yang kedua
adalah po-amp (penguat akhir).
Pre-amp mic sederhana dibangun oleh T1 beserta komponen pasif di sekitarnya. Di sini mic yang
digunakan adalah jenis ECM (Elektret Condenser Mic) untuk mendapatkan kepekaan yang lebih
baik. Keluaran pre-amp mic disambungkan ke pin 4 Sw1 yang berfungsi sebagai saklar “dengar-
bicara”.
Penguat akhir menggunakan IC po-amp TDA2002. IC ini digunakan karena pertimbangan relatif
mudah didapat, harganya tidak mahal, dan rangkaiannya pun tidak rumit.
Inputnya dihubungkan ke pin 5 Sw1 dan outputnya dihubungkan ke pin 2 Sw1.
Apabila interkom dalam posisi terima (receive) maka input IC dihubungkan oleh Sw1 untuk
memungut sinyal dari kabel Line. Level penerimaan diatur oleh VR2.
Output IC dihubungkan ke speaker untuk mendengarkan suara.
Apabila interkom dalam posisi kirim (trans) maka input IC dihubungkan ke penguat mic oleh Sw1.
Level sinyal bicara diatur oleh VR1. Sementara itu output IC dihubungkan ke kabel Line untuk
mengirimkan sinyal bicara.
Jadi, setiap kali hendak bicara Sw1 perlu ditekan , dan setelah selesai bicara maka Sw1 dilepaskan
kembali.
Untuk power-supply dapat menggunakan sumber DC khusus seperti aki atau baterai 12V( lebih
aman), atau dapat juga membuat rangkaian adaptor sebagaimana yang diperlihatkan pada gambar
berikut ini :
Daftar komponen rangkaian power-supply :
R10 = 1k
C10 = 2200µF/25V
D2, D3 = 1N4002
Bridge = Dioda bridge 1A
LED1 = Led indikator merah
Trf1 = Transformator 2x12V / CT, 1A atau transformator 0 – 12V, 1A
Sw3 = on-off switch (togel atau geser).
Tugas dikerjakan di kertas HVS atau folio, difoto dan kirim ke no saya…