Anda di halaman 1dari 7

PEMASANGAN PERANGKAT JARINGAN NIRKABEL

Pengertian Antena

Antena di defenisikan sebagai transformator atau struktur transmisi gelombang terbimbing


(saluran transmisi) dengan gelombang ruang bebas atau sebaliknya (wikipedia). 
Saluran transmisi tersebut digunakan untuk mengubah gelombang listrik menjadi gelombang
elektromagnetik di udara dan sebaliknya, merubah gelombang elektromagnetik di udara menjadi
gelombang listrik. Antena adalah salah satu elemen penting yang harus ada pada sebuah radio,
radar dan semua alat komunikasi nirkabel lainnya.

Fungsi Antena

Fungsi antena adalah merubah gelombang listrik menjadi gelombang elektromagnetik, lalu
kemudian meradiasikannya di udara dan sebaliknya, merubah gelombang elektromagnetik di
udara menjadi gelombang listrik. Antena dapat menjalankan kedua fungsinya sekaligus dan ada
yang hanya menjalankan salah satu fungsi saja.

Cara Kerja Antena

Pada transmisi, sinyal informasi akan dimodulasi telebih dahulu dengan sinyal analog yang
memiliki frekuensi lebih tinggi kemudian di kuatkan hingga level daya tertentu. Sinyal
termodulasi dan telah di kuatkan inilah yang di masukkan ke antena. 
Antena biasanya terbuat dari bahan logam yang bersifat konduktor. Pada saat antena menerima
energi listrik, antena merubahnya menjadi gelombang elektromagnetik dan melepaskannya di
udara. Radiasi elektromagnetik adalah kombinasi medan listrik dan medan magnet yang
berosilasi dan merambat melewati ruang dan membawa energi dari satu tempat ke tempat yang
lain.
Pada penerima, radiasi gelombang elektromagnetik di udaran yang di terima antena akan
menghasilkan pergerakan elektron pada elemen antena sehingga di hasilkan gelombang listrik.
Sinyal listrik yang di hasilkan tergantung kekuatan radiasi yang di terima, dan akan di teruskan
pada system yang ada, umumnya akan di kuatkan, di filter dan di demodulasi hingga
memperoleh informasi.
Tower
Tower Jaringan Telekomunikasi adalah menara yang terbuat dari rangkaian besi atau pipa baik
segi empat atau segitiga, atau hanya berupa pipa panjang (tongkat) yang bertujuan untuk
menempatkan antenna dan radio pemancar maupun sebagai penerima gelombang telekomunikasi
dan informasi. Intinya Tower BTS berfungsi untuk menjembatani perangkat komunikasi
pengguna dengan jaringan yang menuju jaringan lain.

Berdasarkan Lokasinya, tower jaringan telekomunikasi dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :


1. Rooftop : Tower yang berdiri di atas sebuah gedung.

2. Greenfield : Tower yang berdiri langsung di atas tanah.


Berdasarkan bentuknya, tower jaringan telekomunikasi
dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :

1. Tower 4 Kaki ( Rectangular Tower )

Tower ini berbentuk segi empat dengan empat kaki. Tower dengan 4 kaki sangat jarang sekali
dijumpai roboh. Tower jenis ini memiliki kekuatan tiang panjang serta sudah dipertimbangkan
konstruksinya. Tower dengan jenis 4 kaki ini memiliki ketinggian sekitar 42 M. Tower ini
mampu menampung banyak antenna dan radio. Harga tipe ini sangat mahal, yakni sekitar 650
juta sampai 1 milyar rupiah, namun kuat dan mampu menampung banyak antenna dan radio.
Tipe tower ini banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan
bisnis telekomunikasi dan informatika yang bonafid
(Telkom, Indosat, XL, dll). Contoh : Lattice Tower, Mini
Tower.

2. Tower 3 Kaki ( Triangle Tower )

Tower berbentuk segi tiga dengan tiga kaki. Tower


Segitiga disarankan untuk memakai besi dengan diameter 2 cm ke atas. Beberapa kejadian
robohnya tower jenis ini karena memakai besi dengan diameter di bawah 2 cm. Ketinggian
maksimal tower jenis ini yang direkomendasi adalah 60 meter. Ketinggian rata-rata adalah 40
meter. Towerjenis ini disusun atas beberapa stage (potongan). 1 stage ada yang 4 meter namun
ada yang 5 meter. Makin pendek stage maka makin kokoh, namun biaya pembuatannya makin
tinggi, karena setiap stage membutuhkan tali pancang/spanner. Jarak patok spanner dengan tower
minimal 8 meter. Makin panjang makin baik, karena ikatannya makin
kokoh, sehingga tali penguat tersebut tidak makin meruncing di tower
bagian atas. Contoh : Lattice Tower, Mini Tower.

3. Pole

Tower berupa tiang pancang dengan satu kaki. Tower ini di bagi
menjadi 2 macam, Pertama tower yang terbuat dari pipa atau plat baja
tanpa spanner, diameter antara 40 cm s/d 50 cm, tinggi mencapai 42
meter, yang dikenal dengan nama monopole.
Tower Kedua lebih cenderung untuk dipakai secara personal. Tinggi
tower pipa ini sangat disarankan tidak melebihi 20 meter (lebih dari itu
akan melengkung). Teknis penguatannya dengan spanner. Kekuatan
pipa sangat bertumpu pada spanner.
Sekalipun masih mampu menerima sinyal koneksi, namun tower jenis ini tidak direkomedasi
untuk penerima sinyal informatika (internet dan intranet) yang stabil, karena jenis ini mudah
bergoyang dan akan mengganggu sistem koneksi datanya, sehingga komputer akan mencari data
secara terus menerus (searching).
Tower ini bisa dibangun pada areal yang dekat dengan pusat transmisi/ NOC = Network
Operation Systems (maksimal 2 km), dan tidak memiliki angin kencang, serta benar-benar
diproyeksikan dalam rangka emergency biaya.
Dari berbagai fakta yang muncul di berbagai daerah, keberadaan Tower memiliki resistensi/daya
tolak dari masyarakat, yang disebabkan isu kesehatan (radiasi, anemia dll), isu keselamatan
hingga isu pemerataan sosial. Hal ini semestinya perlu disosialisasikan ke masyarakat bahwa
kekhawatiran pertama (ancaman kesehatan) tidaklah terbukti. Radiasinya jauh diambang batas
toleransi yang ditetapkan WHO.
Contoh : Monopole Tower.
2.     Konektor dan sistem pengkabelan Antenna
Connector adalah Perangkat keras yang digunakan untuk menghu-bungkan kabel dengan
komputer untuk jaringan komputer dikenal dengan Istilah RJ45 yang merupakan konektor
standar untuk kabel Ethernet Categori 5, serta biasanya digunakan untuk Kabel UTP. Berikut
macam-macam connector, yaitu :

BNC Connector (bayonet Neill-Concelman) Konektor yang sangat umum adalah jenis RF


Konektor digunakan untuk terminating coaxial cable. Penggunaan Konektor BNC yang
digunakan untuk koneksi sinyal RF, untuk analog dan Serial Digital Interface sinyal video,
antena sambungan radio amatir, elektronik penerbangan (avionics) dan berbagai jenis peralatan
elektronik ujian. Konektor BNC adalah alternatif dari Konektor RCA komposit bila digunakan
untuk video pada perangkat video komersial, walaupun banyak konsumen elektronik dengan
perangkat RCA jacks dapat digunakan dengan BNC hanya peralatan komersial video melalui
adaptor sederhana. Konektor BNC yang umum digunakan pada 10base2 tipis jaringan Ethernet,
baik pada kabel interconnections dan kartu jaringan, meskipun ada sebagian besar telah diganti
dengan yang baru, kabel perangkat Ethernet tidak menggunakan coaxial cable. Beberapa
jaringan ARCNET menggunakan BNC-terminated coax. Kegunaan Konektor BNC digunakan
untuk koneksi sinyal seperti:
• analog dan digital interface serial sinyal video
• amatir radio antena
• penerbangan elektronik ( avionik )
• peralatan uji .

RJ 45 adalah standar fisik jaringan – baik konstruksi dan wiring jack pola untuk
menghubungkan telekomunikasi data . Perangkat pendukung jaringan komputer ini berfungsi
untuk menghubungkan, kabel UTP kedalam komputer melalui port RJ45 yang dihubungkan
dalam NIC. Tipe kabel konektor RJ 45 banyak tipenya, namun untuk yang standar dipake di
daerah Amerika adalah tipe RJ11, RJ14,RJ45. Setiap konektor harus disesuaikan dengan tipe
NIC dan tipe kabelnya.

N-Female

N-Male

SMA male Right Hand

SMA female Right Hand

Cara memasang antena parabola atau pointing merupakan sebuah tindakan


mengarahkan antena parabola pada bagian penerima ke satelit tertentu. Pengarahan
antena ini mempengaruhi besar daya yang diterima, karena semakin terarahnya suatu
antena ke arah satelit maka redaman akibat kesalahan pengarahan juga semakin kecil.
Sebuah satelit pada orbit geostasioner akan tampak statis terhadap titik di bumi. Oleh
karena itu, sebuah antena penerima yang berada pada cakupan satelit yang berada di
orbit geostasioner dapat berkomunikasi dengan satelit dengan hanya mengarahkan
antena ke satelit secara tetap (tanpa diperlukan tracking). Cara memasang antena
parabola atau pengarahan antena penerima ke arah satelit dapat dicapai dengan
menggunakan parameter sudut azimut (A) dan sudut elevasi (E) berdasarkan
pengetahuan dari garis lintang (latitude) dan bujur (longitude) penerima dan garis bujur
(longitude) satelit.

Anda mungkin juga menyukai