Anda di halaman 1dari 12

Tugas Kuliah Individu

Kesehatan Reproduksi dan KB

Dosen Pembimbing : Hj Insaniah,S.S.T,M.Pd

Oleh:
Mardiah
NIM P07124217147

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2019
A. Pengertian Penduduk

Penduduk adalah orang yang berdomisili atau bertempat tinggal menetap di wilayah suatu negara
dan telah memiliki syarat menurut undang-undang. Sedangkan yang disebut bukan penduduk
adalah orang yang berada di wilayah negara untuk sementara serta tidak bermaksud bertempat
tinggal tetap di negara itu. Adanya perbedaan itu maka berbeda pula hak dan kewajibannya.
Penduduk boleh mendirikan suatu perkumpulan dan bleh melakukan suatu pekerjaan, bukan
penduduk tidak memiliki hak dan kewajiban itu.

B. Kependudukan

Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia.
Meliputi di dalamnya ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah
penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan. Analisis
kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang
didasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama, atau etnisitas tertentu.
Perubahan Fisiologi Pada Masa Subur

1. Perubahan lendir serviks

Saat mendekati masa subur, tubuh akan memproduksi lebih banyak estrogen. Kondisi ini
menyebabkan perubahan pada lendir serviks. Biasanya lendir serviks akan memiliki warna
seperti putih telur. Kondisi ini membantu sperma untuk berenang ke arah sel telur yang
dilepaskan selama ovulasi. Jika lendir serviks sangat basah dan licin serta berwarna putih telur
berarti Mama sedang dalam masa subur.

2.Nyeri payudara dan panggul

Saat ovulasi, sensitivitas payudara dan puting akan meningkat. Hal ini tentu disebabkan oleh
perubahan hormon. Jika menekan payudara dan terasa nyeri bisa jadi Mama sedang dalam masa
subur. Selain payudara, Mama akan mengalami nyeri perut bagian bawah. Biasanya nyeri ini
berpindah-pindah dari satu sisi ke sisi yang lain. Jika nyeri yang dirasakan terlalu berlebihan,
Mama bisa memeriksakan ke dokter karena bisa jadi menjadi masalah seperti kista.

3.Perubahan serviks

Selama ovulasi, serviks akan semakin lebih lembut dan terbuka. Hal ini berfungsi untuk
mempermudah proses penetrasi. Lubang vagina juga akan semakin terasa lembut saat disentuh.
Perubahan hormon selama masa subur turut membantu mempermudah proses pembuahan
termasuk memengaruhi pada fisik vagina.

4.Muncul bercak

Bercak yang biasanya muncul selama ovulasi biasanya berwarna cokelat dan jumlahnya sangat
sedikit. Gejala ini disebabkan oleh sel telur yang matang, tumbuh dan pecah dan mengakibatkan
pendarahan. Bercak yang normal tentu saja tidak dengan jumlah yang banyak. Jika Mama
mengalami pendarahan dengan warna merah lebih terang dan jumlah banyak, perlu ada
pemeriksaan dokter lebih lanjut.
5. Perubahan libido

Selain tanda masa subur yang berhubungan dengan organ tubuh, Mama yang mengalami masa
subur juga akan memiliki gairah seks yang meningkat. Tubuh akan menyesuaikan agar
mendorong Mama melakukan seks. Namun, gairah seks sendiri tidak hanya disebabkan oleh
masa subur. Ada beberapa stimulus yang menyebabkan libido meningkat.

KONTRASEPSI SEDERHANA TANPA ALAT

1. Senggama Terputus

Merupakan cara kontrasepsi yang paling tua. Senggama dilakukan sebagaimana biasa, tetapi
pada puncak senggama, alat kemaluan pria dikeluarkan dari liang vagina dan sperma dikeluarkan
di luar. Cara ini tidak dianjurkan karena sering gagal, karena suami belum tentu tahu kapan
spermanya keluar.

2. Pantang Berkala (Sistem Kalender)

Cara ini dilakukan dengan tidak melakukan senggama pada saat istri dalam masa subur. Selain
sebagai sarana agar cepat hamil,kalender juga difungsikan untuk sebaliknya alias mencegah
kehamilan. Cara ini kurang dianjurkan karena sukar dilaksanakan dan membutuhkan waktu lama
untuk ‘puasa’.Selain itu, kadang juga istri kurang terampil dalam menghitung siklus haidnya
setiap bulan.

KONTRASEPSI SEDERHANA DENGAN ALAT

1. Kondom
Kondom merupakan salah satu pilihan untuk mencegah kehamilan yang sudah populer di
masyarakat. Kondom adalah suatu kantung karet tipis, biasanya terbuat dari lateks, tidak berpori,
dipakai untuk menutupi penis yang berdiri (tegang) sebelum dimasukkan ke dalam liang vagina.
Kondom sudah dibuktikan dalam penelitian di laboratorium sehingga dapat mencegah penularan
penyakit seksual, termasuk HIV/AIDS.

2. Diafragma
Diafragma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari lateks(karet) yang di insersikan ke
dalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks.

Jenis kontrasepsi diafragma :

 Flat spring (flat metal band)


 Coil spring (coiled wire)
 Arching spring)

Manfaat kontrasepsi diafragma :

 Efektif bila digunakan dengan benar


 Tidak mengganggu produksi ASI
 Tidak mengganggu hubungan seksual karena telah terpasang sampai 6 jam sebelumnya
 Tidak mengganggu kesehatan klien
 Tidak mengganggu kesehatan sistemik

3.Spermisida
Spermisida adalah bahan kimia (biasanya non oksinol-9) digunakan untuk menon-aktifkan atau
membunuh sperma.
Jenis kontrasepsi spermasida :

 Aerosol
 Tablet vaginal, suppositoria, atau dissolvablefilm
 Krim
Cara kerja kontrasepsi spermisida :
Menyebabkan sel membrane sperma terpecah, memperlambat pergerakan sperma dan
menurunkan kemampuan pembuahan sel telur.

Manfaat kontrasepsi spermisida :

 Efektif seketika (busa dan krim)


 Tidak mengganggu produksi ASI
 Bisa digunakan sebagai pendukung metode lain
 Tidak mengganggu kesehatan klien
 Tidak mempunyai pengaruh sistemik
 Mudah digunakan
 Meningkatkan lubrikasi selama hubungan seksual
 Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus

4.Kb Suntik

Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan
hormonal.
7.KB PIL 

Pil adalah obat pencegah kehamilan yang diminum.jenis-jenis kontrasepsi Pil

 Pil gabungan atau kombinasi

Tiap pil mengandung dua hormon sintetis, yaitu hormon estrogen dan progestin. Pil gabungan
mengambil manfaat dari cara kerja kedua hormon yang mencegah kehamilan, dan hampir 100%
efektif bila diminum secara teratur.

 Pil khusus – Progestin (pil mini)


Pil ini mengandung dosis kecil bahan progestin sintetis dan memiliki sifat pencegah kehamilan,
terutama dengan mengubah mukosa dari leher rahim (merubah sekresi pada leher rahim)
sehingga mempersulit pengangkutan sperma.Selain itu, juga mengubah lingkungan endometrium
(lapisan dalam rahim) sehingga menghambat perletakan telur yang telah dibuahi.

5.AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)

AKDR atau IUD (Intra Uterine Device) bagi banyak kaum wanita merupakan alat kontrasepsi
yang terbaik.Alat ini sangat efektif dan tidak perlu diingat setiap hari seperti halnya pil. Bagi ibu
yang menyusui, AKDR tidak akan mempengaruhi isi, kelancaran ataupun kadar air susu ibu
(ASI). Namun, ada wanita yang ternyata belum dapat menggunakan sarana kontrasepsi
ini.Karena itu, setiap calon pemakai AKDR perlu memperoleh informasi yang lengkap tentang
seluk-beluk alat kontrasepsi ini.
Jenis-jenis AKDR :

6.Copper-T

AKDR berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelen di mana pada bagian vertikalnya diberi lilitan
kawat tembaga halus.Lilitan kawat tembaga halus ini mempunyai efek antifertilisasi (anti
pembuahan) yang cukup baik.

7. .Copper-7

AKDR ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan pemasangan. Jenis ini
mempunyai ukuran diameter batang vertikal 32 mm dan ditambahkan gulungan kawat tembaga
(Cu) yang mempunyai luas permukaan 200 mm2, fungsinya sama seperti halnya lilitan tembaga
halus pada jenis Coper-T.

8.Multi Load

AKDR ini terbuat dari dari plastik (polyethelene) dengan dua tangan kiri dan kanan berbentuk
sayap yang fleksibel. Panjangnya dari ujung atas ke bawah 3,6 cm. Batangnya diberi gulungan
kawat tembaga dengan luas permukaan 250 mm2 atau 375 mm2 untuk menambah efektivitas.
Ada 3 ukuran multi load, yaitu standar, small (kecil), dan mini.

9.Lippes Loop

AKDR ini terbuat dari bahan polyethelene, bentuknya seperti spiral atau huruf S
bersambung.Untuk meudahkan kontrol, dipasang benang pada ekornya.Lippes Loop terdiri dari
4 jenis yang berbeda menurut ukuran panjang bagian atasnya. Tipe A berukuran 25 mm (benang
biru), tipe B 27,5 mm 9 (benang hitam), tipe C berukuran 30 mm (benang kuning), dan 30 mm
(tebal, benang putih) untuk tipe D. Lippes Loop mempunyai angka kegagalan yang rendah.
Keuntungan lain dari pemakaian spiral jenis ini ialah bila terjadi perforasi jarang menyebabkan
luka atau penyumbatan usus, sebab terbuat dari bahan plastik. 

10.KONTRASEPSI IMPLANT 

Disebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang di bawah kulit pada lengan atas, alat
kontrasepsi ini disusupkan di bawah kulit lengan atas sebelah dalam .Bentuknya semacam
tabung-tabung kecil atau pembungkus plastik berongga dan ukurannya sebesar batang korek api.
Susuk dipasang seperti kipas dengan enam buah kapsul atau tergantung jenis susuk yang akan
dipakai. Di dalamnya berisi zat aktif berupa hormon. Susuk tersebut akan mengeluarkan hormon
sedikit demi sedikit. Jadi, konsep kerjanya menghalangi terjadinya ovulasi dan menghalangi
migrasi sperma.Pemakaian susuk dapat diganti setiap 5 tahun, 3 tahun, dan ada juga yang diganti
setiap tahun.

11.Kontrasepsi Tubektomi (Sterilisasi pada Wanita)

Tubektomi adalah setiap tindakan pada kedua saluran telur wanita yang mengakibatkan wanita
tersebut tidak akan mendapatkan keturunan lagi. Sterilisasi bisa dilakukan juga pada pria, yaitu
vasektomi.Dengan demikian, jika salah satu pasangan telah mengalami sterilisasi, maka tidak
diperlukan lagi alat-alat kontrasepsi yang konvensional.Cara kontrasepsi ini baik sekali, karena
kemungkinan untuk menjadi hamil kecil sekali.Faktor yang paling penting dalam pelaksanaan
sterilisasi adalah kesukarelaan dari akseptor.
12.Kontrasepsi vasektomi Vasektomi 

adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan jalan melakukan
oklusi vasa deferensia alur transportasi sperma terhambat dan proses fertilisasi tidak terjadi.
Indikasi kontrasepsi vasektomi
Vasektomi merupakan upaya untuk menghenttikan fertilis dimana fungsi reproduksi merupakan
ancama
n atau gangguan terhadap kesehatan pria dan pasangannya serta melemahkan ketahanan dan
kualitas keluarga.

13.Metoda ritmik/kalender

Pada metoda ritmik, pasangan suami istri tidak melakukan hubungan seksual selama masa subur
wanita.Ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium) terjadi 14 hari sebelum menstruasi.Sel telur
yang telah dilepaskan hanya bertahan hidup selama 24 jam, tetapi sperma bisa bertahan selama
3-4 hari setelah melakukan hubungan seksual.Karena itu pembuahan bisa terjadi akibat
hubungan seksual yang dilakukan 4 hari sebelum ovulasi.

14. Penarikan penis sebelum terjadinya ejakulasi

Disebut juga coitus interruptus atau senggama terputus.Pada metode ini, pria
mengeluarkan/menarik penisnya dari vagina sebelum terjadinya ejakulasi (pelepasan sperma
ketika mengalami orgasme).Metode ini kurang dapat diandalkan karena sperma bisa keluar
sebelum orgasme juga memerlukan pengendalian diri yang tinggi serta penentuan waktu yang
tepat.

15. IUD (intra uterine device, spiral).

Terdapat 2 macam IUD, melepaskan progesteron (harus diganti setiap tahun) dan melepaskan
tembaga (efektif selama 10 tahun).Biasanya IUD dipasang pada saat mentruasi.Jika
kemungkinan terjadi inveksi serviks, masa pemasangan IUD ditunda sampai infeksi
mereda.Keuntungan IUD adalah efeksampingnya terbatas di dalam rahim.
16. Kontrasepsi implant

Kontrasepsi implan adalah kapsul plastik yang mengandung progestin, yang bekerja dengan cara
mencegah ovulasi dan menghalangi masuknya sperma melalui lendir serviks yang kental.

17. Ligasi tuba

adalah pemotongan dan pengikatan atau penyumbatan tuba falopii (saluran telur dari ovarium ke
rahim).

Cara Menghitung Masa Subur Wanita

1. Menghitung Masa Subur dengan Siklus Haid Teratur

Untuk Ibu yang memiliki siklus haid terartur, yakni 28 hari, maka masa subur biasanya jatuh
pada hari ke-10 hingga hari ke-17 setelah hari pertama haid sebelumnya.  Misalnya, Ibu
mengalami haid pada tanggal 4 Februari, maka pada tanggal 4 Februari tersebut dihitung sebagai
hari ke-1. Maka hari ke-10 jatuh pada tanggal 13 Februari dan hari ke-17 jatuh pada tanggal 16
Februari. Jadi masa subur Ibu terjadi sejak tanggal 13 – 16 Februari.

2. Menghitung Masa Subur dengan Siklus Haid Tidak Teratur

Jika Ibu memiliki siklus haid yang tidak teratur, Ibu memerlukan penghitungan yang agak sedikit
rumit. Ibu harus mengingat dengan teliti akan siklus haid yang Ibu alami selama 6 bulan terakhir.
Setelah itu Ibu harus tentukan siklus haid terpendek dan terpanjang yang dialami Ibu selama 6
bulan terakhir tersebut. Untuk siklus terpanjangnya Ibu bisa kurangi siklus haid dengan 11, dan
hasilnya adalah hari subur terakhir pada siklus haid terakhir Anda. Sedangkan untuk siklus
terpendek, Ibu bisa kurangi siklus haid dengan 18 dan Ibu akan mendapatkan hari pertama masa
subur Anda pada bulan tersebut.

Misalnya, Ibu mengalami menstruasi dengan masa siklus terpendek 26 hari dan siklus terpanjang
32 hari (mulai hari pertama haid sampai haid berikutnya).

26 - 18 = masa subur Ibu jatuh pada hari ke-8


32 -11 = masa subur Ibu jatuh pada hari ke-21

Kontrasepsi mantap (kontap ) adalah suatu tindakan untuk membatasi keturunan dalam
jangka waktu yang tidak terbatas, yang dilakukan terhadap salah seorang dari pasangan suami 
isteri atas permintaan yang bersangkutan, secara mantap dan sukarela. Kontap dapat diikuti baik
oleh wanita maupun pria.  Tindakan kontap pada wanita disebut kontap wanita atau  MOW
(Metoda Operasi Wanita ) atau tubektomi, sedangkan pada pria MOP (Metoda Operasi Pria) atau
vasektomi.
Kontrasepsi mantap pada wanita  atau  MOW (Metoda Operasi Wanita) atau tubektomi, yaitu
tindakan pengikatan dan pemotongan saluran telur agar sel telur tidak dapat dibuahi oleh sperma.
Kontrasepsi mantap pada pria atau MOP (Metoda Operasi Pria) atau vasektomi., yaitu tindakan
pengikatan dan pemotongan  saluran benih agar sperma tidak keluar dari buah zakar.
Tubektomi (MOW)
 Dapat mencegah kehamilan lebih dari 99%
 Tidak ada efek samping dalam jangka panjang
 Tidak mempengaruhi proses menyusui
 Pembedahan sederhana, dapat dilakukan dengan anestesi local
 Tidak menggangu hubungan seksual
Vasektomi (MOP)
 Sangat efektif dan “permanen”
 Tidak ada efek samping dalam jangka panjang
 Dapat mencegah kehamilan lebih dari 99%
 Tidak menggangu hubungan seksual
 Tindakan bedah yang aman dan sederhana
Yang Sebaiknya Tidak Menjalani
Tubektomi (MOW)
·         Hamil (sudah terdeteksi atau dicurigai)
·         Menderita tekanan darh tinggi
·         Kencing manis (diabetes)
·         Penyakit jantung
·         Penyakit paru-paru
·         Perdarahan vaginal yang belum terjelaskan (hingga harus dievaluasi)
·         Infeksi sistemik atau pelvik yang akut (hingga masalah itu disembuhkan atau dikontrol)
·         Ibu yang tidak boleh menjalani pembedahan
·         Kurang pati mengenai keinginannya untuk fertilisasi di masa depan
·         Belum memberikan persetujuan tertulis
Vasektomi (MOP)
·         Infeksi kulit atu jamur di daerah kemaluan
·         Menderita kencing manis
·         Hidrokel atau varikokel yang besar
·         Hernia inguinalis
·         Anemia berat, ganguan pembekuan darah atau sedang menggunakan antikoagulansia

Anda mungkin juga menyukai