Anda di halaman 1dari 20

BEST PRACTICE

MEMUPUK DISIPLIN UNTUK MENUMBUHKAN


PRESTASI EKSTRAKURIKULER

OLEH : KHAIRULLIZAN, S.Pd.


KEPALA SMP NEGERI 3 SATAP JONGKONG

A. Latar Belakang Masalah


Dispilin merupakan suatu cabang ilmu yang dapat diterapkan dalam segala
bidang. Keberhasilan atau kesuksesan individu atau kelompok sangat dipengaruhi
tingkat kedisplinan seseorang. Semakin tinggi tingkat disiplin semakin optimal
pencapain prestasi. Kaitannya dengan pembelajaran dispilin merupakan sesuatu
yang mutlak dimiliki setiap warga sekolah, karena keberhasilan suatu sekolah
sangat ditentukan tingkat didiplin warga sekolah baik itu dewan guru sebagai
teladan, maupun siswa sebagi subjek pembelajaran disamping ada faktor lain yang
ikut mempengaruhi kemajuan sekolah. Semua pihak sekolah harus memiliki
dispilin yang tinggi untuk dapat membuat prestasi gemilang di sekolah tersebut.
Karena disiplin harus dimulai dari diri sendiri, terlebih kepala sekolah sebagai
leadership maupun dewan guru sebagai pengajar harus memiliki disiplin yang
tinggi. Karena displin tidaklah mudah memupuknya perlu pembiasaan sehingga
kebiasaan itu nantinya akan menjadi karakter yang dominan. Sehingga dari dewan
guru nantinya disiplin itu akan ditularkan kepada peserta didik. Sehingga peserta
didik pun sudah terbiasa dengan penerapan disiplin yang dilakukan di lingkungan
sekolah. Pembelajaran pada dasarnya adalah kegiatan yang melibatkan dua pihak
yaitu siswa yang melakukan kegiatan belajar dan guru yang melakukan kegiatan
yang membelajarkan siswa. Belajar adalah proses perubahan perilaku individu
sebagai akibat adanya interaksi individu dengan lingkungan untuk mencapai
tujuan. Kegiatan ektrakurikuler merupakan bagian penting dalam pembelajaran
karena termaktub di dalam kurikulum. Ekstrakurikuler khusunya olahraga prestasi
dan pramuka merupakan ekskul wajib yang harus ada di sekolah. Kedua ekskul
ini seperti olpres dan pramuka rata-rata banyak diminati atau disukai oleh siswa
siswi di sekolah dibandingan yang lain. Selain itu, didalam juknis BOS pun
terdapat item pembiayaan kegiatan ekstrakurikuler. Hal ini menunjukkan bahwa
kegiatan ekskul ini juga merupakan aspek penting yang harus diperhatikan kepala
sekolah. Ekskul ini sebagai kegiatan penyeimbang antara kegiatan akademik dan
non-akademik. Ekskul ini dapat meyalurkan bakat dan minat siswa di bidang
olahraga dan kepramukaan.
SMP Negeri 3 Satap Jongkong merupakan salah satu SMP yang terletak di
dua desa, yaitu Desa Ujung Said dan Desa Penepian Raya Kecamatan Jongkong
Kabupaten Kapuas Hulu. Sekolah ini letaknya jauh dari pusat kota Putussibau
yang merupakan Ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu. Sekolah satap ini didirikan
pada tahun 2009 untuk membantu warga setempat menyekolahkan anak-anaknya
sehingga memudahkan untuk mengontrol putra-putrinya. Sekolah ini sejak berdiri
pada tahun 2009 dipimpin oleh Adenan, S.Pd. yang merangkap sebagai kepala
SDN No. 16 Ujung Said hingga 2013. Tahun 2013 s.d. tahun 2016 di pimpin oleh
Elvie Sussanty, S.Pd. Pada November 2016 hingga sekarang kepemimpinan SMP
Negeri 3 Satap Jongkong dipercayakan kepada Khairullizan, S.Pd., yang sekarang
ini dalam upaya melakukan penulis praktik baik.
Kondisi awal SMP Negeri 3 Satap Jongkong yaitu ketika penulis belum
menjadi kepala sekolah tidak terlalu menggembirakan dari segi prestasi olahraga
dan pramuka, hal itu disebabkan banyak faktor penghambat satu di antaranya
tenaga pengajar yang kurang. Disamping itu fasilitas atau sarana prasarana
peralatan dan perlengkapan sekolah yang diperlukan masih banyak kekurangan.
Dengan segala keterbatasan yang ada sehingga membuat motivasi siswa rendah
dampaknya siswa malas atau kurang disiplin mengikuti berbagai kegiatan. Oleh
sebab itu siswa SMP Negeri 3 Satap Jongkong masih belum mampu bersaing
dengan 5 sekolah yang ada di kecamatan Jongkong khususnya di bidang
ekstrakurikuler. Minimnya prestasi di bidang olahraga dan pramuka seperti dalam
cabang O2SN dan FLS2N membuat penulis merasa terpanggil untuk melakukan
upaya inovasi untuk melakukan perubahan sehingga dapat meningkatkan prestasi
siswa di bidang ektrakurikuler.
Berkaitan dengan kondisi tersebut maka penulis perlu melakukan langkah-
langkah yang konkrit agar siswa dapat bersaing dengan sekolah-sekolah yang ada
di Kabupaten Kapuas Hulu khususnya di Kecamatan Jongkong dalam bidang
ekstrakurikuler.

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang tentunya memiliki


banyak persoalan yang sangat rumit dan kompleks. Banyak variabel yang
menyebabkan berbagai persoalan tersebut. Diantara banyak persoalan dalam dunia
pendidikan Indonesia, salah satunya adalah belum terbangun suasana dan sikap
disiplin dari warga sekolah. Namun, dari sekian banyak persoalan tentunya
memerlukan banyak solusi dan tidak dapat diselesaikan dengan satu solusi saja.
Karena ada banyaknya masalah disekolah tentunya penulis memfokuskan pada
satu masalah saja. Berkenaan dengan pemaparan masalah di atas bahwa prestasi
olahraga siswa dibidang ekstrakurikuler kurang memuaskan, maka penulis perlu
melakukan upaya atau program kerja untuk menumbuhkan prestasi olahraga siswa
dengan memupuk kedisplinan warga sekolah. Adapun model pemecahan masalah
yang ingin penulis sajikan adalah memupuk kedisiplinan untuk menumbuhkan
prestasi ekstrakurikuler?

B. Strategi dan Langkah Pemecahan Masalah

Kedisiplinan sangat diperlukan oleh setiap manusia. Manusia yang memiliki


kedisiplinan yang tinggi akan mempunyai kualitas yang lebih unggul.
Kedisiplinan sangat dibutuhkan di semua aspek kehidupan, baik secara individual
dan hubungannya dengan manusia yang lain atau sosial. Lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, lingkungan kerja sampai lingkungan bermain memerlukan
kedisiplinan yang tinggi.
Strategi pemecahan masalah yang dipilih untuk mengatasi ketidakdisiplinan
siswa agar dapat meningkatkan prestasi terutama prestasi olahraga dan pramuka
adalah penerapan teknik disiplin, yaitu:

1. Disiplin otoritarian, yaitu jenis disiplin otoritarian bercirikan dengan adanya


sekumpulan peraturan yang dibuat oleh sekolah dengan sangat ketat dan rinci
dengan sedikit memaksa untuk pembiasaan sehingga tumbuh karakter yang
baik dalam lingkup sekolah. Adapun strategi pemecahan masalah yang
dimaksud adalah menyusun peraturan yang berkaitan dengan bidang
ekstrakurikuler. Kebijakan kepala sekolah di bidang ekstrakurikuler, yaitu:
a. Meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, kegiatan ekskul wajib
dilaksanakan 1 minggu 3 kali dan secara kontinyu.
b. Memberiakn sanksi /hukuman sesuai tingkat kesalahan bagi warga
sekolah yang tidak patuh dengan aturan yang sudah dibuat sekolah.
c. Membuat jadwal kegiatan dan latihan siswa yang terprogram.
d. Membuat daftar hadir latihan dan perkembangan latihan.
e. Menunjuk guru olahraga sebagai pembimbing dan koordinator di bidang
ektrakurikuler.
f. Mendatangkan pelatih/narasumber sesuai bidang keahlian jika
diperlukan.
g. Mengalokasikan anggaran untuk kegiatan ekstrakurikuler tersebut.
h. Melakuakn sosialisasi program tersebut kepada rekan-rekan sejawat.
Kegiatan ektrakurikuler di SMP Negeri 3 Satap Jongkong dilaksanakan
setiap pekan pada hari Kamis, Jumat, dan Sabtu dimulai pukul 15.00 WIB –
17.00 WIB.
Tabel 1 jadwal kegiatan ektrakurikuler SMPN 3 Satap Jongkong

No Hari Pukul Pembimbing Olpres Pembimbing Pramuka


.
1 Kamis 15.00-17.00 WIB
2 Jumat 15.00-17.00 WIB
Megawati, A.Md. Ahmad Pansyuri, S.Pd.
3 Sabtu 15.00-17.00 WIB
(Guru PJOK)
Tabel 2 Fotmat daftar hadir kegiatan ektrakurikuler siswa
DAFTAR KEHADIRAN
Bulan : …………………………

Minggu Minggu Minggu Minggu Ket.


No 1 2 3 4 Jumlah
K J S K J S K J S K J S s i A
. Nama Siswa
1
2
3
4
dst.
Ket.: K=kamis; J=jumat; S=sabtu
Tabel 3 Fotmat pemantauan progres perkembangan latihan siswa
Bulan : …………………………

Minggu Minggu Minggu Minggu


No 1 2 3 4 Jumlah
K C B K C B K C B K C B K C B
. Nama Siswa
1
2
3
4
dst.
Ket. : K=kurang; C=Cukup; B=Baik

Kegiatan rutin tersebut bertujuan untuk meningkatkan prestasi Olahraga


dan Pramuka. Masing-masing ekskul tersebut telah ditunjuk pembimbing dan
penanggung jawabnya. Kegiatan tersebut sudah terprogram dan ter-SK melalui
surat keputusan kepala sekolah sebagaimana lampiran foto berikut.
Foto SK Pembimbing Olpres
Foto SK Pembimbing Pramuka
Foto aktivitas olahraga

Foto aktivitas Kegiatan Pramuka


Untuk mewujudkan sekolah yang dapat memupuk disiplin sehingga dapat
menumbuhkan prestasi  kebijakan dalam bidang Non-akademik diorientasikan
untuk meningkatkan kualitas, kepribadian, dan kemampuan sosial, guna mencapai
keunggulan kompetitif. Disiplin yang menumbuhkan semangat berkompetisi
dalam olimpiade pekan olahraga tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi maupun
nasional.
Untuk menumbuhkan kesadaran disiplin diri bukanlah suatu perkara
yang mudah apabila seseorang tidak terbisaa melaksanakannya sejak dini, maka
dari itu guru dan tenaga pendidik selaku orang tua siswa di sekolah harus dapat
memberikan keteladanan kepada peserta didik, oleh karena itu dalam setiap
kesempatan baik itu pada saat rapat dewan guru atau kesempatan lain penulis
selaku kepala selalu mengingat kepada guru dan tenaga pendidik agar selalu dapat
memberikan contoh kepada peserta didik, terutama dalam hal :
1) datang ke tempat latihan/kegiatan/pertemuan/ke kelas tepat waktu sesuai
jadwal yang disepakati.
2) tidak meninggalkan tempat latihan/kegiatan/pertemuan/kelas ketika
kegiatan sedang berlangsung, kecuali ada uzur yang dibenarkan.
3) tidak membawa handphone saat ke tempat
latihan/kegiatan/pertemuan/kelas sehingga focus untuk mengikuti kegiatan
yang berlangsung.
Pada mulanya untuk mendisiplinkan para guru dan tenaga kependidikan
relatif sulit terutama bagi mereka yang sudah terbisaa dengan gayanya yang
kurang disiplin, namun dengan membangun rasa kekeluargaan dan
tanggungjawab bersama sedikit demi sedikit kebisaaan lama mulai ditinggalkan.
Dengan keyakinan bahwa apabila kita mendidik anak orang lain yang dititipkan
kepada kita dengan baik, Insya’ Allah anak kita yang kita titipkan dengan orang
lain akan diperlakukan sama.
a. Disiplin Bidang Kesiswaan
Ada beberapa langkah untuk mengembangkan disiplin yang baik kepada siswa :
1) Membuat perencanaan. Ini meliputi membuat tata tertib dan prosedur serta
menentukan konsekuensi apabila aturan yang telah dibuat dilanggar.
2) Mengedukasi siswa bagaimana mentaati tata tertib dengan guru sebagai
teladan bagi para siswa. Hal ini menuntut semua guru dan tenaga pendidik
untuk dapat mempertahankan disiplin dan komunikasi yang baik.
3) Mencegah terjadinya pelanggaran tata tertib yang dapat menimbulkan
masalah yang lebih besar.
4) Merespon secara tepat dan konstruktif ketika masalah timbul.

C. HASIL YANG DICAPAI

Sebelum penulis memaparkan hasil yang dicapai sedikit informasi tentang


kepemimpinan yang pernah menjabat sebagai kepala SMPN 3 Satap Jongkong.

Tabel 1. Personalia Yang Pernah Menjabat Kepala Sekolah

NAMA PERIODE TUGAS


1. Adenan, S.Pd.SD. 2009 s.d. 2013
2. Elvie Sussanty, S.Pd. 2013 s.d. 2016
3. Khairullizan, S.Pd. November 2016 s.d. sekarang

Informasi jumlah seluruh personil sekolah yang ada saat ini sebanyak 12 orang.

Tabel 2. Staf Pengajar SMPN 3 Satap Jongkong

NO NAMA JABATAN STATUS


1. Khairullizan, S.Pd. Kepala Sekolah PNS
2. Almi Indah Prihatini, S.Si. Guru IPA PNS
3. Lusiana Pratiwi, S.Pd. Guru Bahasa Indonesia Honorer
4. Mia Karuniasih, S.Pd. Guru Bahasa Inggris Kontrak
5. Ahmad Pansyuri, S.Pd. Guru Matematika Kontrak
NO NAMA JABATAN STATUS
6. Nur Sholeh Kholifah, S.Pd. Guru PKn Kontrak
7. Suriyani, S.Pd. Guru IPS Honorer
8. Megawati, A.Md. Guru PJOK Kontrak
9. Patimah, S.Pd. Staf Tata Usaha Honorer
10. Dhauaniyah, S.Pd.I Guru PAI Honorer
11. Rahana Kariyah, AM. Kes. Guru SBK/Prakarya Honorer
12 Nen Fatimah, S.Pd.I Guru SBK/PAI Honorer

Jumlah peserta didik pada tahun pelajaran 2019/2020 seluruhnya


berjumlah 68 orang terdiri dari 3 rombel.

Tabel 3. Keadaan Siswa Kelas 7, 8, dan 9 Tahun 2019/2020

Jumlah
Kelas Jumlah
Laki-laki Perempuan
VII 14 9 23
VIII 8 9 17
IX 14 14 28
Jumlah 36 32 68

Rata-rata jumkah siswa setiap tahunnya berkisaran antara rentang 50-


70 orang. Untuk ukuran sekolah satap jumlah tersebut cukup baik.

Hasil atau dampak yang dicapai dari strategi yang dipilih


1. Bidang Non-Akademik Ekstrakurikuler 
Ketercapaian realisasi program-program tersebut dapat dilihat dari indikator
sebagai berikut :
1) kesadaran siswa untuk disiplin semakin baik,
2) tingkat kehadiran siswa lebih dari 95 % saat mengikuti kegiatan ekskul,
3) siswa mulai terbiasa dan betah mengikuti kegiatan ekskul,
4) sudah sangat jarang siswa yang datang terlambat saat kegiatan ekskul,
5) siswa sudah menunjukkan kesungguhan mengikuti kegiatan ekskul,
Berikut ini deretan prestasi ektrakurikuler dibidang olahraga yang pernah
diperoleh SMP Negeri 3 Satap Jongkong sejak tahun 2017 hingga sekarang :
a. Juara III Umum O2SN dan FLS2N Tingkat SMP/MTs se-Kecamatan
Jongkong Tahun 2018
b. Juara I Volly Ball Putra O2SN dan FLS2N Tingkat SMP/MTs se-
Kecamatan Jongkong Tahun 2017
c. Juara I II Volly Ball Putra Keramain Umum Desa Penepian Raya
Kecamatan Jongkong Tahun 2017
d. Juara I Volly Ball Putra O2SN dan FLS2N Tingkat SMP/MTs se-
Kecamatan Jongkong Tahun 2018
e. Juara I Volly Ball Putri O2SN dan FLS2N Tingkat SMP/MTs se-
Kecamatan Jongkong Tahun 2019
f. Juara I Lompat Jauh Putri O2SN dan FLS2N Tingkat SMP/MTs se-
Kecamatan Jongkong Tahun 2018
g. Juara I Badminton Putra O2SN dan FLS2N Tingkat SMP/MTs se-
Kecamatan Jongkong Tahun 2018
h. Juara II Atletik Putri O2SN dan FLS2N Tingkat SMP/MTs se-Kecamatan
Jongkong Tahun 2018
i. Juara II Volly Ball Putri O2SN dan FLS2N Tingkat SMP/MTs se-
Kecamatan Jongkong Tahun 2020 (Januari 2020 Kegitan sebelum
Pandemi)
j. Juara I Badminton Putri O2SN dan FLS2N Tingkat SMP/MTs se-
Kecamatan Jongkong Tahun 2020 (Januari 2020 Kegitan sebelum
Pandemi)
k. Juara I Badminton Putra O2SN dan FLS2N Tingkat SMP/MTs se-
Kecamatan Jongkong Tahun 2020 (Januari 2020 Kegitan sebelum
Pandemi)
l. Juara II Atletik Putri O2SN dan FLS2N Tingkat SMP/MTs se-Kecamatan
Jongkong Tahun 2020 (Januari 2020 Kegitan sebelum Pandemi)
m. Juara I Lomba Catur Putri O2SN dan FLS2N Tingkat SMP/MTs se-
Kecamatan Jongkong Tahun 2018
n. Juara I Lomba Catur Putra O2SN dan FLS2N Tingkat SMP/MTs se-
Kecamatan Jongkong Tahun 2018
o. Juara II & IV Lomba Catur Putri O2SN dan FLS2N Tingkat SMP/MTs
se-Kecamatan Jongkong Tahun 2017
p. Juara III Badminton Putra O2SN dan FLS2N Tingkat SMP/MTs se-
Kecamatan Jongkong Tahun 2017
q. Juara I II Badminton Putra O2SN dan FLS2N Tingkat SMP/MTs se-
Kecamatan Jongkong Tahun 2017
r. Juara I II Atletik Putri 60 M O2SN dan FLS2N Tingkat SMP/MTs se-
Kecamatan Jongkong Tahun 2017
s. Juara I V Cabang Sepak Bola O2SN dan FLS2N Tingkat SMP/MTs se-
Kecamatan Jongkong Tahun 2017
t. Juara I V Cabang Tenis Meja Putri O2SN dan FLS2N Tingkat SMP/MTs
se-Kecamatan Jongkong Tahun 2017
u. Juara I V Cabang Sepak Takraw O2SN dan FLS2N Tingkat SMP/MTs se-
Kecamatan Jongkong Tahun 2018
Berikut ini deretan prestasi ektrakurikuler dibidang pramuka yang pernah
diperoleh SMP Negeri 3 Satap Jongkong sejak tahun 2017 hingga sekarang :

1. Juara I Lomba Semaphore perkemahan Akbar perjusami di Bumi


Khatulistiwa Desa Penepian Raya Kabupaten Kapuas Hulu tahun 2019
2. Juara I & II Lomba Tenda terbaik Putri perkemahan Akbar perjusami
di Bumi Khatulistiwa Desa Penepian Raya Kabupaten Kapuas Hulu
tahun 2019
3. Juara III Lomba Tenda terbaik Putra perkemahan Akbar perjusami di
Bumi Khatulistiwa Desa Penepian Raya Kabupaten Kapuas Hulu tahun
2019
4. Juara I Lomba LKBB Kwarran Jongkong tingkat penggalang tahun
2019
5. Juara I Dance Semaphore Kwarran Jongkong tingkat penggalang tahun
2019
6. Juara I Lomba yel-yel Kwarran Jongkong tingkat penggalang tahun
2019
7. Juara III Lomba Pionering Kwarran Jongkong tingkat penggalang
tahun 2019
Gambar 2 : Foto Kegiatan Siswa SMPN 3 Satap Jongkong Mengikuti
Perkemahan Akbar PERJUSAMI di Bumi Khatulistiwa Desa Penepian Raya
Kabupaten Kapuas Hulu tahun 2019

Gambar 3 : Penerimaan Piagam dan Piala Kegiatan Eksul Pramuka


Tahun 2019
Faktor Pendukung Kedisiplinan Selain menumbuhkan disiplin pada
peserta didik, khususnya disiplin diri. Disiplin diri peserta didik bertujuan untuk
membantu menemukan diri, mengatasi dan mencegah timbulnya problem-
problem disiplin, serta berusaha menciptakan suasana yang aman, nyaman, dan
menyenangkan bagi kegiatan pembelajaran, sehingga mereka menaati segala
peraturan yang ditetapkan. Dalam rangka menyukseskan pendidikan karakter,
guru harus mempu menumbuhkan disiplin peserta didik, terutama disiplin diri
(self-dicipline). Guru harus mampu membantu peserta didik mengembangkan
pola perilakunya, meningkatkan standart perilakunya, dan melaksanakan aturan
sebagai alat untuk menegakkan disiplin. Faktor-faktor tersebut yaitu : 1. Keadaan
keluarga. Keluarga merupakan tempat pertama dan utama dalam pembinaan
pribadi dan merupakan salah satu faktor yang sangat penting. Keluarga
mempengaruhi dan menentukan perkembangan pribadi seorang dikemudian hari.
Keluarga dapat menjadi faktor pendukung atau penghambat usaha pembinaan
perilaku disiplin. Keluarga yang baik adalah keluarga yang menghayati dan
menerapkan norma-norma moral dan agama yang dianutnya secara baik. Sikap ini
antara lain akan tampak dalam kesadaran akan penghayatan norma-norma yang
berlaku dalam masyarakat. Dalam hal ini orang tua memegang peranan penting
bagi perkembangan disiplin dari anggota-anggota dalam keluarga.

Jika disimpulkan secara umum maka faktor pendukung adalah factor


internal dan eksternal, yaitu:

a. Lingkungan sekolah. Komitmen warga sekolah menerapkan pola hidup


disiplin sebagai teladan bagi peserta didik.
b. Keadaan keluarga yang kesadaran pendidikannya baik
c. Sikap peduli orang tua akan kemajuan anak
d. Linkungan/pergaulan yang baik di masyarakat
e. Sarana dan prasarana yang mendukung
f. Iklim sekolah yang nyaman dan kondusif

E. Faktor penghambat
Faktor penghambat kedisiplinan Yang perlu diperhatikan dalam
penanaman karakter disiplin di sekolah adalah lingkungan yang kondusif-
akdemik, baik secara karakter fisik maupun nonfisik. Iklim yang demikian akan
mendorong terciptanya masyarakat belajar di sekolah dan faktor pendorong yang
dapat memberikan daya tarik tersendiri bagi proses belajar, sebaliknya iklim
belajar yang kurang menyenangkan akan menimbulkan kejenuhan dan rasa bosan.
Budaya dan tingkat pendidikan orang tua juga turut berpengaruh terhadap sikap
dan perilaku anak. Anak yang hidup dikeluarga yang baik dan tingkgat pendidikan
orangtuanyabagus akan cenderung berperilaku yang baik pula. Selain itu juga
terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi sikap siswa yang kurang disiplin di
sekolah. Faktor-faktor tersebut di antaranyasebagai berikut:

a. Sekolah kurang menerapkan disiplin. Sekolah yang kurang


menerapkandisiplin siswa biasanya kurang bertanggung jawab karena
siswamenganggap tidak melaksanakan tugas pun di sekolah tidak dikenakansanksi
tidak diamarahi guru.

b. Teman bergaul. Anak yang bergaul dengan anak yang baik


perilakunyaakan berpengaruh terhadap anak yang diajaknya berinteraksi sehari-
hari.

c. Cara hidup dilingkungan anak tingggal. Anak yang tinggaldilingkungan


hidupnya kurang baik akan cenderung bersikap danberperilaku kurang baik pula.

d. Sikap orangtua. Anak yang dimanjakan oleh orangtuanya


akancenderung kurang bertanggung jawab dan takut menghadapi tantangandan
kesulitan, begitu pula sebaliknya anak yang sikap orangtuanyaotoriter, anak akan
menjadi penakut dan tidak berani dalam mengambilkeputusan dalam bertindak. 48

e. Keluarga yang tidak harmonis. Anak yang tumbuh dari keluarga


yangtidak harmonis (broken home) biasanya akan selalu mengganggu temandan
sikapnya kurang disiplin.

f. Latar belakang kebiasaan dan budaya. Budaya dan tingkat


pendidikanorang tuanya akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku anak.
Anakyang hidup dikeluarga yang baik dan tingkgat pendidikan orangtuanyabagus
akan cenderung berperilaku yang baik pula.

Jika disimpulkan secara umum maka faktor penghambatnya adalah


kebalikan dari factor pendukung, yaitu:

a. Keadaan keluarga yang kesadaran pendidikannya rendah


b. Sikap apatis dari orang tua/kelaurga yang tidak harmonis
c. Linkungan/pergaulan/kebiasaan/budaya yang tidak baik di masyarakat
d. Sarana dan prasarana yang tidak mendukung/memadai
e. Iklim sekolah yang tidak nyaman dan kondusif

F. Kesimpulan

Dalam proses pendidikan diperlukan pembinaan secara berkoordinasi dan


terarah. agar siswa dapat mencapai prestasi yang maksimal sehingga tercapainya
tujuan pendidikan. Kesadaran untuk disiplin diri harus ditanamkan sejak dini
sehingga disiplin akan menjadi kebutuhan bukan lagi suatu keterpaksaan. Pada
awalnya untuk mendisiplin diri terasa sangat sulit dan sangat berat apa lagi untuk
mendisiplinkan orang lain, tetapi apabila sudah menjadi suatu kebisaaan maka kita
merasa disiplin itu adalah suatu kebutuhan yang dapat mempermudah segala
urusan kita.
Dengan memupuk disiplin segenap warga sekolah, disiplin dalam latihan,
disiplin mengikuti kegiatan, dan disiplin dalam segala hal maka SMP Negeri 3
Satap Jongkong semakin bisa menunjukkan eksistensi diri terutama di Tingkat
Kecamatan dan Kabupaten Kapuas Hulu, mulai prestasi non-akademik
ektrakurikuler dalam kegiatan O2SN dan kegiatan keparamukaan seperti jamboree
dan kegiatan lainnya yang relevan.

Rekomendasi
1. Harus adanya komitmen bersama setiap warga sekolah dalam memupuk
disiplin sehigga dengan disiplin prestasi pelan-pelan dapat diraih dalam
berbagai bidang, baik prestasi akademik maupun prestasi non-akademik
2. Kepedulian dan dukungan orang tua harus lebih tinggi agar putra putri
mereka dapat meraih prestasi yang diharapkan.
3. Peran serta pemerintah harus ditingkatkan untuk dapat membantu
memajukan sekolah
4. Dua tahun terakhir ini di SMP Negeri 3 Satap Jongkong prestasi dibidang
ektrakurikuler lebih menonjol di bandingkan prestasi akademik.
Harapannya dengan memupuk dispilin di sekolah, ke depannya prestasi
akademik harus juga meningkat dengan pelan-pelan menunjukkan
progress kea rah yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai