Anda di halaman 1dari 4

KEJAKSAAN AGUNG REPUBLIK IN DON ESIA

JAKARTA
Nomor B-266?iFiFt.1t12t2011 Jakartia, 29 Desember Z0fi
Sifat Biasa
Lampiran 1 (satu) eksemplar
KEPADAYTH.
Perihal Evaluasi terhadap putusan KEPAI.A KEJAKSAAN TINGGI
lepas dari segala tuntutan DI.
hukum. selunun tuootesn
Menyusul surat Jaksa Agung Muda Tindak Pidana
Khusus Nomor : B-2184lFlFt.1l1Ol2O11 tanggat 28 Oktober
2011 perihal Eksaminasi terhadap putusan bebas, berdasakan
temuan hasil pelaksanaan eksaminasi, putusan bebas yang
dijatuhkan oleh Majelis Hakim temyata lebih banyak disebabkan
karena perbedaan persepsiantara Penuntut Umum dan Majelis
Hakim dalam menilai alat bukti yang diajukan sebagai fakta
persidangan.
Hasiltemuan yang lain, upaya Penuntut Umum dalam
pembuktian perbuatan terdakwa di persidangan, walaupun
dinyatakan terbukti tetapi bukan merupakan tindak pidana
sehingga dilepas dari segala tuntutan hukum (onslaag van alle
rechts veruolging). Keadaan yang demikian masih dinilai
sebagai kegagalan dalam penuntutan, yang berpengaruh
terhadap citra Kejaksaan dan harus diperbaiki.
Menyikapi ha! tersebut, dengan ini diminta perhatiannya
sebagai berikut:
1. Kepala Kejaksaan Tinggi dan Kepala Kejaksaan Negeri
selaku mengendalikan penanganan perkara Tindak Pidana
Korupsi, diharapkan senantiasa meningkatkan
profesionalisme Jaksa pada jajarannya dengan
mempedomani :

1.1. Surat Edaran JaksaAgung R.t. Nomor: SE-005/J.A/


985 tentrang Kewaji ban Mem buat Rekaman Kaset
7I 1
Epe Dalam Perkara-Perkara.
1.2. Surat Kejaksaan Agung Muda Tindak Pidana
Khusus:
1.2.1. Nomor : 8-831/FlFpt.4l1Ol1991 tanggal 12
Oktober 1991 perihal Petunjuk tentang
Pencegahan Kegagalan Penuntutan Perkara
Tindak Pidana Khusus.
1.2.2. Nomor :8-711lFlFu.111212004 tanggal 29
Desember 2OO4 tentang Peningkatan
Kemampuan Teknis Profesionalisme Jaksa
dalam perkara Tindak Pidana Khusus.

2. Dalam halterjadi kegagalan penuntutan sehingga perkara


tindak pidana korupsiyang diajukan ke persidangan diputus
terbukti tetapi bukan merupakan tindak pidana sehingga
dilepas dari segala tuntutian hukum (onslaag van alle rechts
veruolging), maka dilakukan evaluasi terhadap berkas
perkara untuk mengetahui :
a. Apakah kegagalan penuntutan hanya disebabkan karena
adanya perbedaan persepsi antiara Penuntut Umum
dengan Majelis Hakim dalam menilaifakta persidangan;
atau. -
b. Apakah kegagalan penuntutan disebabkan karena
ketidak mampuan Penuntut Umum mengajukan
argumentasi yuridis; atau-
c. Apakah kegagalan penuntutan disebabkan karena
perkara ditangani secara tidak profesional; atau-

d. Apakah kegagalan penuntutan disebabkan karena ada


d ugaan perbuatian tercela (pela ng garan profesi ).

3. Dalam hal terjadi kegagalan penuntutan sebagaimana


tersebut:
a. Butir2 huruf a dan/atau huruf b, maka dilakukan supervisi
untuk penyusunan memori kasasi.
b. Butir 2 huruf c, maka selain dilakukan supervisi untuk
penyusunan memori kasasi, perlu dipertimbangkan
merekomendasikan kepada Jaksa Penuntut Umum yang
menangani untuk diusulkan penugasan pada bidang lain.
c. Butir 2 huruf d, maka selain dilakukan supervisi untuk
penyusunan memori kasasi, juga direkomendasikan ke
aparat pengawasan fungsional untuk dilakukan
pemeriksaan.

4, Pelaksanaan evaluasi dilakukan :

a. Dalam hal penyidikannya oleh Kejaksaan Negeri atau


Cabang Kejaksaan Negeri, maka dalam waktu paling
lama 14 (empat belas) hari kerja setelah tanggal putusan,
Kejaksaan Tinggi melakukan evaluasi dan melaporkan
hasilnya kepada JaksaAgung R.l. cq. JaksaAgung Muda
Tindak Pidana Khusus dengan tembusan JaksaAgung
Muda Pengawasan.
b. Dalam hal penyidikannya dilakukan oleh Kejaksaan Tinggi,
maka dalam waktu 3 (tiga) hari kerja setelah tanggal
putusan, Kepala Kejaksaan Tinggi melaporkan kepada
JaksaAgung R.l. cq. JaksaAgung Muda Tindak Pidana
Khusus dengan tembusan Jaksa Agung Muda
Pengawasan, untuk dilakukan evaluasi oleh jajaran
Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus dan
melaporkan hasilnya kepada Jaksa'Agung R.l.
c. Dalam hal penyidikannya dilakukan oleh penyidik Polri
(PolreVPolresta/Poltabes/Polda), evaluasi dilakukan oleh
Kejaksaan Tinggi dan melaporkan hasilnya seperti
tersebut butir 4 huruf a.
d. Dalam halpenyidikannya dilakukan oleh penyidik Mabes
Polri, evaluasidilakukan oleh jajaran JaksaAgung Muda
Tindak Pidana Khusus dan melaporkan hasilnya seperti
tersebut butir 4 huruf b.
e. Mekanisme pelaksanaan evaluasi berpedoman pada
surat JaksaAgung Muda Tindak Pidana Khusus Nomor :
B-330/F/FI.1lOGlzOO4 tangga! 18 Juni 2004 perihal :
Evaluasi dan eksaminasi khusus perkara tindak pidana
korupsiyang diputus bebas/lepas dari tuntutan hukum

Meneruskan petunjuk ini kepada para Kepala Kejaksaan


Negeri dan Kepala Cabang Kejaksaan Negeri di daerah
hukum masing-masing.

Demikian untuk dilaksanakan.

Tembusan:
1. Yth. JaksaAgung R.!.;
2. Yth. WakilJaksaAgung R.l.;
(1 dan 2 sebagailaporan);
3. Yth.Para JaksaAgung Muda;
4. Yth.Sekretaris JaksaAgung Muda Tindak Pidana Khusus;
5. Yth.Para Direktur pada JaksaAgung Muda Tindak Pidana Khusus;
6. Arsip-

Anda mungkin juga menyukai