id
SKRIPSI
Disusun Oleh:
DEVI PUTRI MARITHA
F0106029
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
“BACKPACKER” DI YOGYAKARTA
Pembimbing
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
HALAMAN PENGESAHAN
Telah disetujui dan diterima dangan baik oleh tim Penguji Skripsi Jurusan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
Jangan pernah takut untuk tidak dicintai, selama kita masih mempunyai
Learn from the past, focus on the present and go forward to the
future bravely! Live, Learn, and Love
(@ihatequotes)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Bapak Sumarwoto, SE dan Nyonya Dede Suyanti orang tuaku yang hebat
Mbak tuti and her son Reza for the very big support
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
dan turunya biaya berwisata maka dewasa ini berwisata dengan cara murah atau
kenyataanya segmen wisata ini masih dilirik sebelah mata oleh pemerintah
seperti di Malaysia dan Australia yang menghasilkan dampak pariwisata sektor ini
Selain itu, penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan dalam
tidak terlepas dari bimbingan, bantuan serta motivasi dari berbagai pihak. Oleh
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
karena itu, dengan segala kerendahan hati dan kebanggaan, penulis mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak, baik instansi maupun perorangan yang dengan
4. Keluarga besar Djogo Dikromo dan Somo Pawiro untuk do’a dan bantuan
5. The one and only gank busuk. Tyas ”the jendral”, kodex, Moer, Kurakura
Poe, Cici, Wida & Rena ”the new member”. Onggho ”onyet”, Ucup
”yusuf”, Iyus. Thanks for all the AMAZING BUSUKNESS all this time,
will miss that so bad. And also for Ratih Rara, Farahita ”the model”, Poe
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu baik secara
Kritik dan saran masih sangat penulis harapkan dari siapa saja yang peduli
dengan topik penelitian ini. Akhirnya besar harapan agar skripsi ini dapat
Penulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................. 144
B. Kendala Penelitian ………………………………………………. 146
C. Saran ............................................................................................. 147
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Halaman
2004 - 2008………………………………............................ 8
Wisatawan......................................................... …….......... 63
di Yogyakarta ....................................................……......... 72
di Yogyakarta ………………………..………........……… 75
di Yogyakarta………………………………………………… 85
di Yogyakarta………………………………………………….. 86
di Yogyakarta………………………………………………….. 87
di Yogyakarta………………………………………………… 88
di Yogyakarta………………………………………………. 90
di Yogyakarta………………………………………………. 91
di Yogyakarta………………………………………………. 92
Di Yogyakarta………………………………………………. 93
Di Yogyakarta……………………………………………….. 95
di Yogyakarta ……………………………………………….. 96
Di Yogyakarta …………………………………................... 97
di Yogyakarta ……………………………………………… 99
Tabel 4.49 Opini Responden Tehadap Garden & Park yang ada
Tabel 4.55 Opini Responden terhadap Art & Craft di Yogyakarta ……. 106
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
di Yogyakarta………………………………………………. 111
Tabel 4.66 Opini Reponden Terhadap Bus Trans Jogja ……………….. 114
di Yogyakarta………………………………………………. 115
di Yogyakarta………………………………………………. 116
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
di Yogyakarta……………………………………………. 145
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Halaman
di Yogyakarta ……………………………………………. 86
di Yogyakarta…………………………………………….. 87
di Yogyakarta ……………………………………………. 88
di Yogyakarta……………………………………………... 89
di Yogyakarta……………………………………………… 91
di Yogyakarta……………………………………………… 92
di Yogyakarta……………………………………………….. 93
di Yogyakarta ………………………………………………. 96
di Yogyakarta……………………………………………….. 97
di Yogyakarta…………………………………………. 98
di Yogyakarta……………………………………………. 103
di Yogyakarta…………………………………………….. 105
di Yogyakarta………………………………………………. 115
di Yogyakarta…………………………………………….. 117
Gambar 4.81 Opini Responden terhadap Retail Outlet di Yogyakarta ….. 124
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAKSI
PROFIL POLA PENGELUARAN WISATAWAN ASING ALA
“BACKPACKER” DI YOGYAKARTA
NIM F0106029
Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah ekspansi promosi
wisata ke negara – negara lain tidak fokus pada Eropa saja. Peningkatan
pelayanan wisata seperti TIC dan melengkapi informasi wisata untuk membuat
wisatawan merasa nyaman dan aman. Penambahan atraksi wisata, seperti karnaval
dan festival seni juga sangat diperlukan mengingat wisatawan asing backpacker di
Yogyakarta ini tidak fokus pada wisata belanja tetapi pada wisata budaya.
ABSTRACT
NIM F0106029
This research uses uses primary data that is got from interview and
distribute questionnaire to the respondents. This research uses descriptive
statistics analysis. Statiscal data were then analysed using the SPSS version 16
software.
The result from this research based on quantitative analysis is that most of
the respondents were female (56%), with the age between 20 – 30 years old
(69%). Most of the respondents were student (22,5%) with the educational level
bachelor degree (45,5%). They were dominated by tourist from Europe
(82,50%).The tourist most used guidebook, internet, and recommendation for
their source information to plan their trip.Most of the tourists used cheap
accomodation (91,5%) and local restaurant (63%). Their LOS in Yogyakarta is
4,57 days. Average budget that they spent about Rp.1,655,890,00. Their average
allocate budget for acomodation (25,22%), Sightseeing (26,47%), Food &
Beverages (22,56%), Shopping (9,48%), entertainment (3,58%), others (3,53%).
suggestion that can be given more increase tourism service so that make
the tourist feel comfortable. Prepare information as complete as - wholy for
tourist. More stimulate promotion so that tourism impact more can spread to every
regency. Begin to pay attention to backpacker segment as one of [the] local
society economics contributor. Increasing tourism attraction also needed, like
carnival and festivel, because the backpacker tourist in DIY are not concern to
shopping but culture tourism,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 1
digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
pariwisata bagi negara maju telah merupakan bagian dari kebutuhan hidup.
yang wajar. Dengan berkembangnya waktu, kini kegiatan berwisata sudah bukan
merupakan hal yang mahal lagi. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk dapat
“They are often traveller with their own intineraries, who drive themselves
or use public transport, stay in variety of accomodation, have few pre-
planed or pre-purchased trip feature. They visit for longer but with lower
daily expanditure, and “tend to visit many different parts of the country off
the main tourist track” (Hamilton 1998 dalam Markward 2008).
perjalanan jauh yang mempunyai banyak tujuan dalam membangun dunia ( Noy
mengindikasikan bahwa lebih dari 80% dari backpacker berusia kurang dari 30
muda seperti di Australia, New Zealand and Thailand. Backpacker juga turut
2005).
(sebuah organisasi dengan lebih dari 550 anggota mewakili sebuah komunitas
global dari youth travel, student travel, cultural exchange dan international
yang paling cepat tumbuh sekitar 20% dari total wisatawan, dan menghasilkan
sekitar USD 109 milyar setiap tahun (Richard 2007 dalam Backpacking and Youth
Studi mengenai backpacker dimulai ketika Cohen (1972) dalam Ian dan
g. And long-term budget travelers (Riley 1988 dalam Ian dan Musa 2005).
Akan tetapi, pada akhir dekade penelitian menyebut sebuah bentuk baru dari
cara perjalanan tersebut sebagai backpackers (Pearce 1990a, Loker 1993, and
Loker-Murphy and Pearce 1995 dalam Ian dan Musa 2005). Para backpacker itu
yang kaku (Cohen 1972,1973, 1982; Vogt 1976; Riley 1988 dalam Nathan,
b. Keterbatasan pada dana yang akan mereka belanjakan (Teas 1974; Riley 1988
c. Mereka makan di restoran murah, tidak tinggal di hotel yang mahal (Cohen
1972, 1973; Vogt 1976; Riley 1988; Pearce 1990a, Loker 1993, and Loker-
Murphy and Pearce 1995 dalam Nathan, Yonai dan Dalit 2006).
akan tetapi pada kenyataanya backpacking masih belum dijadikan prioritas dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 4
digilib.uns.ac.id
perencanaan pariwisata, terutama di negara – negara Asia Tenggara (Lee Tzan Ian
and Ghazali Musa, 2005). Sangat berbeda dengan apa yang terjadi di Australia.Di
Negara Australia, para backpackers tahun 2006 terhitung 11% dari total
(Gambar 1.1). Lama tinggal pun juga meningkat sebanyak 5% (Gambar 1.2).
Gambar 1.1
Backpacker numbers year on year growth Australia 2006
Gambar 1.2
Backpacker visitor nights year on year growth Australia 2006
2005 10,6 % dari total wisatawan adalah backpacker dan dengan total
backpacker ini menghasilkan USD 642 pada tahun 2005. Rata – rata lama tinggal
30,5 hari dan menghabiskan sebanyak NZD 2.766 per orang. Sepertiga dari
mereka tinggal lebih dari sebulan penuh. Sebagai perbandingan, wisatawan non
backpacker mempunyai rata – rata lama tinggal 19.3 hari dan menghabiskan NZD
Penelitian yang dilakukan oleh Lee Tzan Ian dan Ghazali Musa (2005)
backpackers di Malaysia setiap harinya sekitar USD 59,75. Rata – rata lama
tinggal wisatawan di Malaysia menurut Tourism Malaysia tahun 2004 adalah 6,0
hari, sedangkan menurut penelitian ini rata – rata lama tinggal backpacker di
Malaysia selama 19,5 hari. Perkiraan pengeluaran per orang dari wisatawan
backpacker tersebut adalah sebesar USD 1.165. Dalam penelitian yang dilakukan
oleh Lee Tzan Ian Ghazali Musa (2005) juga menyuguhkan perbedaan pola
umum.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 6
digilib.uns.ac.id
Tabel 1.3
Perbandingan Komposisi Pengeluaran Antara Wisatawan Konvensional dan
Wisatawan Backpacker
Keterangan Wisatawan Konvensional Wisatawan Backpacker
(%) (%)
Accomodation 36,6 15,6
Local transportation 13,7 11,7
Food and beverages 17,3 25,7
Shopping 20,6 38,2
Others 11,8 8,8
Sumber : Uncovering The International Backpackers to Malaysia 2005
Dari tabel di atas, dapat dilihat perbedaan yang sangat jelas dalam pola
38,2%.
berbelanja dan makanan serta minuman. Jika dilihat dari komposisi tersebut,
mereka untuk para pemilik hotel berbintang, maka para backpaker justru
memberikan 38,2% dari budget mereka untuk para pedagang cindera mata, baju,
meliputi Thailand, Singapura, dan Malaysia (Lee Tze Ian and Ghazali Musa,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 7
digilib.uns.ac.id
dan harga yang relatif terjangkau, Indonesia dapat memberikan surga bagi para
five list pada episode 24 , Minggu 29 November 2008. Top five list tersebut
menghadirkan Popies Lane (Kuta, Bali) sebagai peringkat pertama, di susul oleh
peringkat ke tiga, dan peringkat keempat Monkey Forest (Ubud, Bali) dan posisi
Yogyakarta mampu menempatkan dua daerah di jajaran top five list tersebut. DIY
sebagai daerah tujuan wisata ke dua setelah Bali, memang sudah seharusnya
selalu berusaha menjadi yang terbaik dalam menyediakan sarana wisata bagi
sebagai kota tujuan wisata terbaik tahun 2009 sehingga berhak mendapatkan ITA
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 8
digilib.uns.ac.id
pendapatan daerah. Dengan keanekaragaman budaya dan alam yang ada, sektor
penurunan di tahun 2006, akan tetapi jumlah kunjungan wisata DIY kini sudah
kembali pulih.
Tabel 1.4
Perkembangan Wisatawan DIY tahun 2004 – 2008
(berdasarkan pemakaian akomodasi)
Tahun Hotel Melati Jumlah Hotel Bintang Jumlah
Wisnus Wisman Wisnus Wisman
2004 440.754 8.388 449.142 635.514 95.013 730.527
2005 428.147 11.215 439.362 539.302 92.273 631.575
2006 337.991 10.492 348.483 498.691 67.653 566.344
2007 558.304 17.281 575.585 587.893 85.943 673.836
2008 559.805 21.136 580.941 596.296 107.524 703.816
Sumber : Statistik Kepariwisataan 2008 Dinas Pariwisata Prov. DIY
Keterangan :
Wisman :Wisatawan Mancanegara
Wisnus : Wisatawan Nusantara
Pada tabel 1.4 tersebut, dapat dilihat bahwa pada tahun 2006 terjadi
penurunan yang sangat besar yaitu sebesar 156.110 wisatawan. Hal ini
dikarenakan pada tahun 2006 DIY terkena bencana alam gempa bumi. Akan tetapi
di tahun 2007 jumlah kunjungan wisatawan mulai naik kembali dan bahkan
Dari data di atas (tabel 1.4) juga dapat dilihat bahwa sekitar 40 % dari para
Perkembangan para peminat hotel ini pun juga realtif meningkat setiap
Gambar 1.5
Grafik Perkembangan penggunaan akomodasi Hotel Melati dan Hotel
Bintang di DIY tahun 2004 – 2008
Sumber : Data diolah dari statistik Kepariwisataan 2008 Dinas Pariwisata Prov
DIY
Jika kita lihat pada gambar 1.5 , tingkat pemilihan penggunaan hotel melati
oleh para wisatawan terus meningkat tiap tahunya. Bahkan ketika tahun 2006
penurunanya tidak setajam seperti yang terjadi pada hotel bintang. Dengan terus
Yogyakarta.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 10
digilib.uns.ac.id
Dengan segala potensi alam dan pencapaian yang telah di raih Yogyakarta,
salah satu sektor andalan pariwisata Yogyakarta. Oleh karena itu, melihat
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka pembahasan dari skripsi ini akan
C. TUJUAN PENELITIAN
Yogyakarta.
backpacker di Yogyakarta
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 11
digilib.uns.ac.id
D. MANFAAT PENELITIAN
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 12
digilib.uns.ac.id
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pariwisata
Pitana 2009). Beberapa pengertian pariwisata dipakai oleh para praktisi dengen
tujuan dan perspektif yang berbeda sesuai tujuan yang ingin dicapai. Menurut UU
adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta
Pemerintah Daerah.
Secara etimologis kata periwisata berasal dari bahasa sansekerta, yaitu „pari‟
yang berarti banyak, berkali – kali, berputar – putar, dan „wisata‟ yang berarti
tempat lain dengan sesuatu maksud dan dilakukan lebih dari 24 jam). Pengertian
yang lebih luas untuk kata „pariwisata‟ dapat dijabarkan sebagai berikut (Yoeti,
2001:xix) :
a. Wisata : perjalanan
tempat lain
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 13
digilib.uns.ac.id
terhadap masyarakat lokal), yang meliputi dampak ekonomi, sosia dan fisik
dari seseorang atau lebih menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya. Dorongan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 14
digilib.uns.ac.id
tinggalnya karena suatu alasan dan bukan untuk melakukan kegiatan yang
1997:3-4).
1985 :111) :
mempunyai ruang lingkup relatif sempit dan terbatas pada tempat tertentu
saja.
berkembang di suatu tempat atau daerah yang lingkupnya lebih luas dari
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 15
digilib.uns.ac.id
dikunjungi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 16
digilib.uns.ac.id
5. Menurut objeknya
internasional.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 17
digilib.uns.ac.id
C. Pengertian Wisatawan
dengan wisatawan adalah orang yang melakukan wisata. Wisata itu sendiri adalah
kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan
mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu
yang dimaksud wisatawan adalah setiap pengunjung yang tinggal paling sedikit
24 jam, akan tetapi tidak lebih dari 6 bulan ditempat yang dikunjunginya dengan
wisatawan apabila :
D. Tipologi Wisatawan
Menurut Murphy (1985) dalam Diarta & Pitana (2009) ,pada prinsipnya dasar –
wisatanya (Diarta & Pinata 2009). Atas dasar ini, Cohen menggolongkan
1. Drifter, yaitu wisatawan yang ingin mengunjungi daerah yang sama sekali
perjalananya sendiri tidak mau mengikuti jalan – jalan wisata yang sudah
umum melainkan mencari hal yang tidak umum (off the beaten track).
daerah tujuan wisata yang sudah dikenal, dengan fasilitas seperti yang sudah
pemandu wisata.
seadanya.
3. Off-Beat, yaitu wisatawan yang mencari atraksi sendiri, tidak ikut ke tempat
atau dalam kelompok kecil, mencari daerah tujuan wisata yang mempunyai
lingkungan yang mirip dengan daerah asalnya, dan biasanya hanya untuk
Dalam pendekatan kognitif – normatif, Plog (1972) dalam Diarta & Pitana
wisata yang sudah mempunyai fasilitas dengan standar yang sama dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 21
digilib.uns.ac.id
(1970) membedakan wisatawan menjadi dua, yaitu (Diarta & Pitana 2009) :
mengharapkan keadaan iklim, fasilitas, makanan, dan lain – lain yang sesuai
dilihat. Wisatawan seperti ini lebih tertarik pada DTW yang mampu
sistem pariwisata secara keseluruhan ( Diarta & Pitana 2009 ). Yoeti (2008)
membagi Industri pariwisata kedalam dua sisi yaitu sisi permintaan (demand)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 22
digilib.uns.ac.id
menunjukkan jumlah barang yang akan dibeli dengan harga tertentu pada
waktu tertentu (Yoeti : 2008). Permintaan (demand) dapat ditinjau dari dua sisi
yaitu sisi ekonomi dan psikologi. Sisi ekonomi menyangkut gejala – gejala
sedangkan sisi psikologis meninjau persoalan ini dari sisi manusia dalam
dapat dibagi menjadi dua yaitu potential demand dan actual demand. Potential
wisata (karena memiliki waktu luang dan punya tabungan relatif cukup).
Sedangkan yang dimaksud dengan actual demand adalah orang – orang yang
sedang melakukan perjalanan wisata pada suatu DTW (Daerah Tujuan Wisata)
tertentu.
faktor – faktor umum dan khusus. Berikut ini adalah hal – hal yang secara
dispopable income yang erat kaitanya dengan standar hidup. Lebih dari 4/5
penduduk negara maju memiliki pendapatan per kapita relatif tinggi dan 20%
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 23
digilib.uns.ac.id
memiliki penduduk banyak tetapi pendapatan per kapita kecil jelas memiliki
struktur usia penduduk. Penduduk yang masih muda dengan pendapatan rata –
rata relatif tinggi akan lebih besar pengaruhnya daripada penduduk yang
(Yoeti, 2008).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 24
digilib.uns.ac.id
1. Motivasi Fisik
mengembalikan keadaan fisik yang sudah lelah karena bekerja terus. Mereka
dari perjalanan wisata bergairah dan bersemangat kembali waktu masuk kerja.
2. Motivasi Kultural
bangsa, baik kebudayaan di masa lalu maupun apa yang sudah dicapainya
hidup (the way of life) suatu bangsa yang berbeda dengan apa yang dimiliki
negara lain.
3. Motivasi Personal
keinginan untuk mengunjungi sanak keluarga yang sudah lama tidak bertemu
atau mencari kenalan atau teman yang sudah lama tak bertemu.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 25
digilib.uns.ac.id
melakukan perjalanan wisata itu tidak hanya karena biaya perjalanan yang
permintaan khusus terhadap DTW tertentu yang akan dikunjungi, yaitu (Yoeti,
2008):
a. Harga
operator. Sering terjadi, paket wisata untuk suatu DTW yang sama ditawarkan
dengan harga berbeda. Bila perbedaan dalam fasilitas tidak berbeda banyak,
biasanya calon wisatawan akan lebih suka memilih harga paket wisata yang
lebih murah. Hampir pada kebanyakan indutri jasa soal harga biasanya
adalah kualitas harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan sesuai dengan
menyangkut pemilihan DTW yang akan dikunjungi. Pemilihan DTW ini lebih
banyak ditentukan oleh daya tarik yang terdapat di DTW yang akan
c. Kemudahan berkunjung
macam transportasi yang dapat digunakan dengan harga yang bervariasi. Biaya
2008).
produk, atau komoditi yang tersedia dalam pasar yang siap untuk dijual kepada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 27
digilib.uns.ac.id
datang secara langsung atau yang membeli melalui Agen Perjalanan (AP) atau
1. Infrastruktur
2. Atraksi Wisata
b. Built Attraction, antara lain terdiri dari : historic & modern building,
c. Cultural Attractions, antara lain terdiri dari: Museums, Theatres, Art &
3. Superstruktur
sesungguhnya tidak begitu penting bagi mereka yang bukan wisatawan, akan
2008).
wisata yang berbiaya rendah. Bermula di tahun 1970an, pada awal mulanya
backpacker ini adalah mereka kaum hippie di benua Eropa yang melakukan dan
menikmati perjalanan jauh dalam rangka mencari Tuhan serta jati diri mereka
Karena perjalanan yang jauh, uang menjadi salah satu hal yang tidak pernah
cukup jika menggunakan transportasi yang mahal. Oleh karena itu umumnya para
yang bisa didapat. Perjalanan ala backpacker ini pada intinya terdapat tiga unsur ,
yaitu :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 29
digilib.uns.ac.id
Institutionalized tourist terdiri dari Individual Mass Tourism dan Organized Mass
backpackers hinga saat ini (Pearce 1990a, Loker 1993, and Loker-Murphy and
Pearce 1995 dalam Ian dan Musa 2005). Pearce mendifinisikan backpacker
dengan industri pariwisata dan berusaha membagi gaya hidup mereka pada siapa
berikut :
yang kaku (Cohen 1972,1973, 1982; Vogt 1976; Riley 1988 dalam Nathan,
b. Keterbatasan pada dana yang akan mereka belanjakan (Teas 1974; Riley 1988
c. Mereka makan di restoran murah, tidak tinggal di hotel yang mahal (Cohen
1972, 1973; Vogt 1976; Riley 1988; Pearce 1990a, Loker 1993, and Loker-
Murphy and Pearce 1995 dalam Nathan, Yonai dan Dalit 2006).
kelompok yang homogen. Faktanya karakteristik dari kelompok ini juga di susun
telah banyak di bahas dalam berbagai literatur seperti Hampton (1998), Hamzah
(1997), Jarvis (2004), Riley (1988), Scheyvens (2002), Spreitzhofer (2002) and
a. Dampak Ekonomi
lebih unggul dalam rata – rata lama tinggal (Longer Average Length of Stay )
2009).
2009) .
(Ian dan Musa 2005). Riley (1998) dalam Ian dan Musa 2005 mengatakan :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 32
digilib.uns.ac.id
dibangun dengan investasi pihak asing. Sebaliknya, industri – industri kecil yang
lapangan kerja langsung, akan tetapi mana yang lebih baik menjadi cleaning
service di Hotel berbintang atau memiliki sebuah guest house ? Industri Low
kepemilikan lokal. Biasanya penghasilan yang di dapat lenih tinggi dari pada
tersebut adalah :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 33
digilib.uns.ac.id
(2) Lebih banyak destinasi wisata yang dikunjungi sehingga uang yang
dihabiskan menyebar ke area yang lebih luas, daerah yang lebih jauh,
daerah dengan ekonomi yang kurang bagus, atau daerah yang terasing.
sebagainya.
daya lokal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 34
digilib.uns.ac.id
memilih menggunakan shower dan kipas angin dari pada bath tub dan
(6) Pelayanan dari masyarakat lokal akan dapat bersing dengan dominasi
pihak asing.
pada sisi permintaan di daerah pedesaan akan tetapi juga di daerah perkotaan.
pembangunan kembali daerah- daerah tertentu dalam sebuah kota (Jevis 2004
Di Indonesia sendiri juga sudah ada pusat – pusat backpacker di kota – kota
besar. Sebut saja Poppy Lane di Bali, Jl. Sosrowijayan di Yogyakarta, Jalan Jaksa
Lebih jauh lagi di St. Kilda Melbourne sebuah kawasan run-down red ligth yang
G. PENELITIAN TERDAHULU
Berbeda dengan di luar negeri. Penelitian – penelitian yang dijadikan acuan dalam
penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Ministry of tourism New
2006. Ini menjadi termasuk 4 besar setelah holiday parks, hotels, dan motels.
akomodasi yang disediakan. Dari range 1 – 10 rata – rata tingkat kepuasan para
Queensland sebesar 356,600 atau 65% dari total backpacker yang mengunjungi
Australia. Dengan rata – rata tinggal 33.3 malam. Dari penelitian ini dapat
lama tinggal sebesar 27% selama 2005 – 2006. Dengan rata – rata para wisatawan
and Industri Republic Of South Africa, tentang backpacker dan youth travel di
Afrika Selatan. Backpacker di Afrika Selatan didominasi oleh anak muda dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 36
digilib.uns.ac.id
tinggal antara 20 -31 hari. Rata – rata pengeluran mereka adalah R 10 924.
Penelitian yang juga dijadikan acuan atau referensi dari penelitian ini adalah
penelitian yang dilakukan oleh LEE TZE IAN and GHAZALI MUSA (2005)
Malaysia. Karena sektor backpacker menjadi salah satu sektor yang masih belum
travel mereka, serta pola konsumsi para backpacker tersebut. Rata – rata
59,75. Rata – rata lama tinggal wisatawan di Malaysia menurut Tourism Malaysia
tahun 2004 adalah 6,0 hari, sedangkan menurut penelitian ini rata – rata lama
tinggal backpacker di Malaysia selama 19,5 hari. Perkiraan pengeluaran per orang
dari wisatawan backpacker tersebut adalah sebesar USD 1.165. Penelitian tersebut
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 37
digilib.uns.ac.id
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup
penelitian terhadap masalah-masalah berupa fakta – fakta saat ini dari suatu
menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan current status dari subjek yang
(setting) penelitian ini adalah lingkungan yang natural. Unit analisis yang
diteliti adalah tingkat individu. Dari sisi horison waktu, penelitian ini
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 38
digilib.uns.ac.id
termasuk studi satu tahap (one shot study), yaitu penelitian yang datanya
dikarenakan tidak adanya data yang jelas tentang jumlah wisatawan backpacker
di Yogyakarta, maka yang menjadi target populasi adalah para wisatawan asing
adanya data yeng jelas mengenai populasi wisatwan backpacker di DIY, dan
pedoman penentuan jumlah sampel sebagai berikut , ukuran sampel lebih dari 30
dan kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian. Mengacu pada
hal tersebut dan didasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh penulis, maka
C. Teknik Sampling
Virgie‟s Travel Guide Metro TV yang menyatakan bahwa dua daerah ini
www.yogyes.com.
1. Untuk lokasi Kraton Yogyakarta di lakukan setiap hari Senin – Kamis pada
2. Lokasi Prambanan dilakukan setiap hari Sabtu dan Minggu dari pukul 09.00 –
responden 1 jam.
3. Lokasi Taman Sari dilakukan pengambilan sample pada hari Senin – Kamis
pukul 13.00 – 16.00. Pengambilan sample secara random, dengan jarak waktu
berbeda. Hal ini dilakukan untuk memastikan responden bukanlah orang yang
sama dengan yang ditemui di tempat wisata. Dilakukan pada malam hari
commit to user
pada jam makan malam antara pukul 19.00 – 21.00. Pengambilan sample
perpustakaan.uns.ac.id 40
digilib.uns.ac.id
D. Sumber data
1. Data primer
Data yang diperoleh secara langsung dari responden melalui kuesioner dan
wawancara.
Yaitu data yang diperoleh dari instansi yang terkait dengan kebutuhan
akan kelengkapan data. Mencakup data kunjungan wisata dan lain – lain yang
mendukung penelitian.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui kuesioner dan
cara memberi beberapa pertanyaan atau pernyataan tertulis dan langsung kepada
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistika
commit to user
deskriptif. Analisis deskriptif merupakan analisa yang berupa uraian atau
perpustakaan.uns.ac.id 41
digilib.uns.ac.id
adalah analisis data dengan cara mengubah data mentah menjadi bentuk yang
data, serta penyajian hasil peringkasan.Data – data yang diperoleh dari hasil
sensus, survey dan pengamatan umumnya masih acak dan mentah (raw data).
Data – data tersebut harus diringkas dengan baik dan teratur dalam bentuk tabel,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 42
digilib.uns.ac.id
BAB IV
1. Geografi
wilayah Indonesia dan terletak di Pulau Jawa bagian tengah. Daerah Istimewa
Timur Laut, Tenggara, Barat, dan Barat Laut dibatasi oleh wilayah Povinsi Jawa
700 m
2.911m
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 43
digilib.uns.ac.id
Posisi D.I. Yogyakarta yang terletak antara 7.33 - 8.12 Lintang Selatan
dan 110.00 - 110.50 Bujur Timur, tercatat memiliki luas 3.185,80 km2 atau
dan Sri Paku Alam VIII menyatakan kepada Presiden RI, bahwa Daerah
commit
Kasultanan Yogyakarta dan Daerah to user menjadi wilayah Negara RI,
Pakualaman
perpustakaan.uns.ac.id 44
digilib.uns.ac.id
Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paku Alam VIII sebagai Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Daerah bertanggungjawab langsung kepada Presiden RI. Dalam
tanggal 4 Januari 1946 s/d tanggal 27 Desember 1949 pernah dijadikan sebagai
Paduka Paku Alam IX, yang sekaligus menjabat sebagai Gubernur dan Wakil
memelihara nilai-nilai budaya dan adat istiadat Jawa dan merupakan pemersatu
masyarakat Yogyakarta.
Pada hakekatnya, seni budaya yang asli dan indah, selalu terdapat didalam
Kerajaan yang besar, maka Yogyakarta memiliki kesenian dan kebudayaan yang
tinggi dan bahkan merupakan pusat serta sumber seni budaya Jawa. Banyak
candi, istana Sultan yang masih berkaitan dengan kehidupan istana. Kehidupan
seni budaya di Yogyakarta tampak masih berkembang pada kehidupan seni tari
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 45
digilib.uns.ac.id
yang ada di Indonesia saat ini, banyak yang dididik dan digembleng di
Kebudayaan.
Andong: alat transportasi tradisional berupa kreta kayu dengan empat roda
yang ditarik satu atau dua ekor kuda, roda depan labih kecil dari pada roda
beroda tiga dengan tempat duduk di depan dan pengayuh becaknya duduk
dibelakang.
3. Penduduk
propinsi DIY 3.468.502 jiwa dengan presentase jumlah penduduk laki – laki
50,19% dan penduduk perempuan 49,81% (DIY dalam Angka 2009). Dengan luas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 46
digilib.uns.ac.id
dewasa. Kelompok umur 0-24 tahun tercatat sebanyak 35,51%. Kelompok umur
4. Perekonomian Provinsi
Nilai nominal PDRB Provinsi DIY atas dasar harga berlaku pada triwulan I
tahun 2009 yang mencapai Rp 10,90 triliun. Bila PDRB tersebut dinilai dengan
harga pada tahun dasar 2000, maka nilai riil PDRB triwulan I tahun 2010
Atas dasar harga berlaku, sektor ekonomi yang menunjukkan nilai tambah
bruto terbesar pada triwulan I tahun 2010 adalah sektor pertanian yang mencapai
Rp 2,16 triliun, atau mempunyai kontribusi sebesar 19,54 persen terhadap total
terbesar kedua, yaitu sebesar Rp 2,13 triliun. Sektor berikutnya yang memiliki
kontribusi lebih dari 10 persen adalah sektor jasa-jasa dan sektor industri
Keempat sektor tersebut merupakan pemasok utama PDRB Provinsi DIY yang
Pada perhitungan atas dasar harga konstan 2000, keempat sektor utama di
sektor pertanian sebesar Rp 1,22 triliun; sektor perdagangan, hotel dan restoran
Rp 1,05 triliun; sektor jasa-jasa Rp 819,09 miliar; dan sektor industri pengolahan
Daerah Istimewa Yogyakarta masih sangat kental dengan budaya Jawa. Seni
akan sangat sering menyaksikan dan bahkan, mengikuti berbagai acara kesenian
dan budaya di kota ini. Bagi masyarakat Yogyakarta, di mana setiap tahapan
kehidupan mempunyai arti tersendiri, tradisi adalah sebuah hal yang penting dan
tempat lain yang masih berkaitan dengan kehidupan istana. Sebagian lain
Yogyakarta tampak masih berkembang pada kehidupan seni tari dan kesenian
lainnya.
upacara adat. Sehingga bagi masyarakat Yogyakarta, seni dan budaya benar-benar
menjadi suatu bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka. Kesenian khas di
juga dikenal dengan perak dan gaya yang unik membuat batik kain dicelup. ia
6. Pendidikan
Selain dikenal sebagai kota seni dan budaya, DIY juga terkenal sebagai kota
pelajar. Hal ini dikarenakan begitu banyaknya institusi – institusi pendidikan yang
ada di Yogyakarta. Mulai dari yang murah hingga yang paling mahal dapat
Universitas negeri tertua pun berada di Yogyakarta, yaitu Universitas Gajah Mada
Antara awal tahun 1946 hingga akhir tahun 1949, selama lebih kurang 4
tahun, Yogyakarta menjadi Ibukota Negara Republik Indonesia. Pada masa itu
layaknya sebuah Ibukota suatu Negara, Yogyakarta pun memikat kaum remaja
saja merdeka ini. Namun untuk dapat membangun suatu negara dengan baik
commit to user
pertama yang lahir di jaman kemerdekaan.
perpustakaan.uns.ac.id 49
digilib.uns.ac.id
demi Seni Rupa Indonesia dan Akademi Musik Indo-nesia), serta sekolah tinggi di
bidang agama Islam (Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri, sekarang UIN
Sunan Kalijaga)
tidak ada cabang ilmu pengetahuan yang tidak diajarkan di kota ini. Hal ini telah
menjadikan Yogyakarta tumbuh sebagai kota pelajar dan pusat pendidikan. Sarana
dipergunakan pula oleh para karyawan, pegawai, pedagang dan masyarakat luas.
Pagi hingga malam hari, sepeda dan sepeda bermotor selalu nampak hilir mudik
Menurut data BPS, pada tahun 2008, untuk jenjang TK (Taman Kanak –
Kanak) hingga SMA ( Sekolah Menengah Atas) tercatat 5.119 unit sekolah. Pada
jenjang SD ( Sekolah Dasar) pada tahun 2008 memiliki 2.025 sekolah dengan
jumlah siswa 307.317, dengan jumlah guru 23.545 orang. Untuk jenjang SMU
(Sekolah Menengah Umum) tercatat 208 sekolah dengan jumlah siswa 60.771
orang dan guru sebanyak 7.217 orang. Jenjang SMK ( Sekolah Menengah
Kejuruan) tercatat 194 unit sekolah, dengan jumlah siswa sebanyak 67.281 siswa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 50
digilib.uns.ac.id
dengan jumlah mahasiswa keseluruhan 86.024 dan jumlah dosen tetap sebanyak
4.355 orang. Sedangkan untuk perguruan tinggi swasta, DIY tercatat memiliki
sebanyak 117 institusi. PTS (Perguruan Tinggi Swasta) tersebut meliputi akademi
7. Pariwisata
kebudayaan dan pusat pendidikan maka dengan kekayaan potensi pesona alam
dan budayanya sampai sekarang masih tetap merupakan daerah tujuan wisata
setelah Bali. Penilaian tersebut didasarkan pada beberapa faktor yang menjadi
DIY memiliki keragaman obyek wisata yang relatif menyeluruh baik dari segi
fisik maupun non fisik, di samping kesiapan sarana penunjang wisata. Sebagai
berkualitas. Disamping itu, terdapat tidak kurang dari 70.000 industri kerajinan
tangan, dan sarana lain yang amat kondusif seperti fasilitas akomodasi dan
transportasi yang amat beragam, aneka jasa boga, biro perjalanan umum, serta
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 51
digilib.uns.ac.id
Selain banyak dan beragamnya pesona objek dan daya tarik wisata , sarana
penunjang pariwisata yang lengkap juga menjadi salah satu faktor Yogyakarta
masih sangat diminati oleh wisatawan. Menurut data statistik kepariwisataan DIY
tahun 2008, data mengenai sarana penunjang wisata di DIY sebagai berikut :
a. Jumlah Biro Perjalanan Wisata, Cabang Biro Perjalanan Wisata dan Agen
sebanyak 32 buah.
buah.
e. Jumlah akomodasi hotel melati di provinsi DIY tahun 2008 sebanyak 385
wisata)
Potensi ini masih ditambah lagi dengan letaknya yang bersebelahan dengan
Propinsi Jawa Tengah, sehingga menambah keragaman obyek yang telah ada.
Kedua, berkaitan dengan ragam spesifisitas obyek dengan karakter mantap dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 52
digilib.uns.ac.id
obyek ini msih didukung oleh kombinasi obyek fisik dan obyek non fisik dalam
tujuan utama (primary destination) tidak saja bagi wisatawan nusantara maupun
Daerah Yogyakarta yang relatif aman dan nyaman serta dengan keramah
dan pendidikan, dengan objek wisata utama candi, museum, kraton, dan
perguruan tinggi. Padahal jika kita lihat persebaran potensi wisata masih banyak
jenis wisata lain yang dapat ditemui di D.I Yogyakarta. Misalnya saja, wisata
alam dan minat khusus, wisata belanja (Artha, 2000 dikutip dati Laila Nagib).
Menurut RIPPD DIY jumlah semua objek dan daya tarik wisata (ODTW)
museum, dan hasil kerajinan ( batik dan perak). Menurut data Statistik
wisata sejarah dan alam seperti Candi Prambanan dan wisata gunung
lengkap.
Yogyakarta.
buah. Akan tetapi yang sudah berkembang baru sekitar 5 buah. Dari data
Pantai Glagah, Sendang Sono, Waduk Sermo, dan sebaianya. Akan tetpai
selain lokasinya yang cukup jauh dari pusat kota, objek wisata yang ada
di daerah ini belum di garap secara optimal sehingga belum dikenal luas
emapt daerah wisata yaitu Candi Prambanan, Kraton Yogyakarta, Taman Sari, Jl.
a) Candi Prambanan
dibangun oleh Raja - raja Wamca (Dinasti ) Sanjaya pada abad ke 9 dan kini
merupakan obyek wisata yang dapat dikunjungi setiap hari antara pukul 06.00
- 17.30. Komplek candi Prambanan terletak hanya beberapa ratus meter dari
gunungan pada wayang Kulit setinggi 47 meter. Agama Hindhu mengenal Tri
Murti yang terdiri dari Dewa Brahma sebagai Sang Pencipta, Dewa Whisnu
sebagai Sang Pemelihara, Dewa Shiwa sebagai Sang Perusak. Bilik utama
dari candi induk ditempati Dewa Shiwa sebagai Maha Dewa sehingga dapat
Candi Pramabanan atau Candi Shiwa ini juga sering disebut sebagai
tentang seorang dara yang Jonggrang ( jangkung ) Putri Prabu Boko , Raja ini
Prambanan, bagian tepi candi dibatasi dengan pagar langkan yang dihiasi
( berjalan mengelilingi candi dengan pusat candi selalu di sebelah kanan kita )
melalui lorong itu , ceritera berlanjut pada pagar langkan candi Brahma yang
terletak kiri ( sebelah selatan ) candi induk. Sedang pada pagar langkan candi
Whisnu yang terletak disebelah kanan (sebelah utara ) candi induk, terdapat
induk yang menghadap ke arah utara berisi patung Durga, permaisuri Dewa
Jonggrang, yang sebelumnya tubuh hidup dari putri cantik itu yang dikutuk
Candi Brahma dan candi Whisnu masing - masing hanya memiliki satu
buah bilik , yang ditempati oleh patung dewa - dewa yang bersangkutan.
Dihadapan ketiga candi dari Dewa Trimurti itu terdapat tiga buah candi yang
berisi wahana atau kendaraan ketiga dewa tersebut, Ketiga dewa itu kini
dalam keadaan rusak dan hanya candi yang ditengah ( didepan candi Shiwa )
yang masih berisi patung seekor lembuyang bernama Nandi ( kendaraan dewa
Shiwa ) .
kendaraan dewa Wishnu yang diperkirakan dulu mengisi bilik - bilik candi
yang terletak dihadapan candi kedua Dewa itu, kini telah hilang . Keenam
candi itu merupakan kelompok yang saling berhadap - hadapan , terletak pada
sebuah halaman berbentuk bujur sangkar , dengan sisi panjang 110 meter. Di
dalam halaman masih berdiri candi - candi lain, yaitu 2 buah candi pengapit
sebelah Utara dan yang lain berdiri di sebelah selatan, 4 buah candi kelir dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 57
digilib.uns.ac.id
paling sakral ini, terletak di tengah halaman tengah yang mempunyai sisi 222
meter, dan pada mulanya berisi candi - candi perwara sebanyak 224 buah
berderet -deret mengelilingi halaman dalam tiga baris. Diluar halaman tengah
ini masih terdapat halaman luar yang berbentuk segi empat dengan sisi
Candi Prambanan juga masuk sebagai tujuan wisata utama bagi para
Tabel 4.1
Data Pengunjung Unit Taman Wisata Candi Prambanan
Tahun : 2005 s/d 2009
Tahun Wisnus Wisman
2005 888.687 75.637
2006 451.987 44.073
2007 549.997 74.590
2008 856.075 114.864
2009 922.967 130.395
Sumber :UPT Candi Prambanan
b) Kraton Yogyakarta
Bringharjo.
dan Krapyak (batas selatan), commit to user Code (sebelah timur) dan Sungai
antara Sungai
perpustakaan.uns.ac.id 58
digilib.uns.ac.id
Winongo (sebelah barat), antara Gunung Merapai dan Laut Selatan. Pusat
di Yogyakarta.
VII dan mulai di buka secara umum secara bertahap oleh Sultan HB IX dan X.
Kraton merupakan salah satu tujuan utama bagi turis asing ketika berkunjung
di kraton Yogyakarta:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 59
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.2
Data Kunjungan Wisatawan di Kraton Yogyakarta
Tahun Wisatawan Wisatawan Jumlah
Asing Domestik
2008 81.465 332.195 413.660
2009 97.560 372.706 470.266
2010 (Mei) 28.494 146.473 174.967
Sumber : Tepas Wisata Kraton Yogyakarta
c) Taman Sari
Taman sari terletak disebelah barat kawasan kraton masih dalam ruang
lingkup benteng istana. nama Taman sari ada yang mengartikan sebagai
pesanggrahan dan benteng pertahanan bagi Sultan Istri Sulatan dan segenap
keluarga Keraton Yogyakarta. hal ini tampak dari adanya segaran yang
dan tempat ganti pakaian, kolam latihan berenang, ruang untuk menari, dapur
dan sebagainya.
yang juga dikenal dengan Water Castle ini saat ini masih banyak menyisakan
kebesarannya. Konon secara simbolik taman sari dapat diartikan sebagai alat
antara sultan dan rakyatnya. Di sekitar Tamansari ini juga terdapat Kampung
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 60
digilib.uns.ac.id
domestik yang datang ke taman sari dari tahun 2008 hingga tahun 2010
(bulan Mei).
Tabel 4.3
Data Kunjungan Wisatawan Asing dan Domestik
Tahun 2008 – 2010 (Mei)
Tahun Asing Domestik Total
2008 21.931 69.314 91.245
2009 26.526 121.461 147.987
2010 (s/d Mei) 11.307 49.241 60.548
Sumber : UPT Taman Sari
d) Sosrowijayan
“kampung turis” di Yogyakarta. Pada tahun 1972 kawasan yang dekat dengan
membuka jasa penginapan murah bagi turis asing. Sebab, para wisman dapat
hampir semua rumah di kampung yang berada di ujung utara Jalan Malioboro
Prawirotaman. Bukan itu saja, banyaknya hotel besar di sekitar lokasi itu juga
tak terlalu mempengaruhi tingkat hunian kampung yang akrab dengan turis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 61
digilib.uns.ac.id
e) Prawirotaman
tanah dari kraton. Sejak awal, kampung ini memang mempunyai peran yang
tak kecil bagi Yogyakarta. Masa pra kemerdekaan, kampung ini menjadi
kampung ini dikenal sebagai pusat industri batik cap yang dikelola oleh
kampung internasional.
seperti agen tour travel, warnet dan wartel, cafe dan resto, hingga bookshop.
Di cafe dan resto yang tersedia, anda bisa menikmati banyak masakan khas
impor yang harganya bisa ratusan ribu bisa didapat dengan hanya
commit
mancanegara yang mau bertukar to user
koleksi bukunya.
perpustakaan.uns.ac.id 62
digilib.uns.ac.id
2 Hasil Penelitian
a) Karakteristik Demografik
yang dijadikan responden dari penelitian ini. Profil tersebut meliputi jenis
Tabel 4.4
Karakteristik Demografik Responden
Jenis Kelamin Freq. Prosentase
(%)
Wanita 112 56
Pria 88 44
Total 200 100
Sumber : Data Penelitian
adalah wanita yaitu sebanyak 56% (112 orang). Responden lelaki sebanyak
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 63
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.5
Karakteristik Demografik Responden (Umur)
Umur Freq. Prosentase
< 20 2 1,0
20 - 30 138 69,0
31 - 40 42 21,0
41 - 50 6 3,0
51 - 60 7 3,5
>60 5 2,5
Total 200 100
Sumber : Data Penelitian
Data tabel 4.5 di atas dapat dilihat bahwa para responden sebagian besar
Tabel 4.6
Karakteristik Demografik Responden (Tingkat Pendidikan)
Tingkat
No. Frekuensi Prosentase
Pendidikan
1 SMA 22 11,0
2 S1 91 45,5
3 S2 66 33,0
4 S3 11 5,5
Lainya 10 5,0
Total 200 100
Sumber : Data Penelitian
orang (33%). Untuk tingkat commit to user 11 orang (5,5%). Tingkat SMA
S3 sebanyak
perpustakaan.uns.ac.id 64
digilib.uns.ac.id
orang (5%).
Tabel 4.7
Karakteristik Demografik Responden (Negara Asal Wisatawan)
No. Negara Asal Frekuensi Prosentase
1 Belanda 58 29,0
2 Jerman 28 14,0
3 Prancis 21 10,5
4 Inggris 18 9,0
5 Amerika 15 7,5
6 Belgia 10 5,0
7 Asia 8 4,0
8 Italia 7 3,5
9 Spanyol 5 2,5
10 Ireland 5 2,5
11 Switzerland 5 2,5
12 Australia 4 2,0
13 Lainya 16 8,0
Total 200 100
Sumber : Data Penelitian
ini sebagian besar adalah wisatawan asing yang berasal dari Belanda
Inggris sebanyak 18 orang (9%). Responden yang paling sedikit berasal dari
commit
Australia sebanyak 2% dan lainya to user 1%.
sebanyak
perpustakaan.uns.ac.id 65
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.8
Karakteristik Demografik Responden
(Latar Belakang Pekerjaan Wisatawan)
No. Jenis Pekerjaan Frekuensi Prosentase
1 Pelajar 45 22,5
2 Pebisnis 22 11,0
3 Guru/pendidik 19 9,5
4 Insinyur 15 7,5
5 Manajer 15 7,5
6 Pekerja seni 11 5,5
7 Pegawai swasta 11 5,5
8 Pegawai Negeri 8 4,0
9 Pensiunan 8 4,0
10 Teknisi 9 4,5
11 Dokter/pekerja medis 6 3,0
12 Pekerja Sosial/LSM 5 2,5
13 Entertainer 5 2,5
14 Akuntan 4 2,0
15 Peneliti 3 1,5
16 Disainer 3 1,5
17 Free Lance 2 1,0
18 Lainya 9 10,5
Total 200 100
Sumber : Data Penelitian
b) Karakteristik Perjalanan
dan sebagainya. Berikut ini adalah hasil olahan data dengan dibantu
menggunakan SPSS :
a. Partner
Tabel 4.9
Karakterisktik Perjalanan Wisatawan Asing Ala Backpacker
Di Yogyakarta
No. Keterangan Frekuensi Prosentase
1 Sendiri 43 21,5
2 Teman/Rekan 130 65,0
3 Grup 3 1,5
4 Keluarga 24 12,0
Total 200 100
Sumber : Data Penelitian
Dari hasil olahan data di atas, dapat dilihat bahwa sebagian besar para
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 67
digilib.uns.ac.id
b. Intensitas Kunjungan
data :
Tabel 4.10
Tabel Intensitas Kunjungan Wisatawan Asing Ala Backpacker
Di Yogyakarta
Prosentase
No. Keterangan Frekuensi
(%)
1 Pertama Kali 183 91,5
2 Kedua 9 4,5
3 Ketiga 1 0,5
4 Lebih dari tiga kali 7 3,5
Total 200 100
Sumber: Data Penelitian
Dari hasil olahan data pada tabel 4.13 di atas dapat kita ketahui bahwa
orang ( 3,5%) mengatakan sudah lebih dari tiga kali mengunjungi Yogyakarta.
c. Transportasi lokal
menjadi responden :
Tabel 4.11
Tabel Jenis Transportasi Lokal yang Paling Sering Digunakan Oleh
Wisatawan Asing Ala Backpacker di Yogyakarta
No. Jenis Frekuensi Prosentase
Transportasi (%)
1 Bis Umum 24 12,0
2 Trans Jogja 56 28,0
3 Taxi 37 18,5
4 Becak 37 18,5
5 Motor 16 8,0
6 Lainya 30 15,0
Total 200 100,0
Sumber: Data Penelitian
digunakan oleh para wisatawan adalah Bis Trans Jogja, yaitu sebanyak 56
orang (28%). Hal ini menunjukkan bahwa Bis Trans Jogja ini berperan sangat
Jogja, kendaraan lokal yang sering digunakan adalah becak dan taksi.
d. Tujuan Wisata
mengunjungi satu wilayah saja. Berikut ini hasil olahan data tentang tujuan
Tabel 4.12
Tabel Rute Perjalanan Wisatawan Asing Ala Backpacker di Yogyakarta
Prosentase
No. Tujuan Frekuensi
(%)
1 Asia Tenggara 79 39,5
2 Indonesia 113 56,5
3 Hanya Yogyakarta 3 1,5
4 Lainya 5 2,5
Total 200 100
Sumber : Data Penelitian
Dari hasil olahan di atas, dapat dilihat bahwa sebagian besar responden
Sementara itu, responden yang mengatakan bahwa mereka sedang dalam rute
Dalam penelitian ini ditanyakan daerah mana saja yang akan mereka
Tabel 4.13
Data Tujuan Wisata Yang Direncanakan Dikunjungi di Indonesia
No. Destinasi Frekuensi Prosentase
1 Bali 25 18,70
2 Bali & Lombok 16 11,90
3 Pulau Jawa & Bali 13 9,70
4 Jakarta & Bali 7 7,05
5 Sumatra & Bali 5 3,70
5 Pulau Jawa 4 3,00
6 Pulau Jawa, Bali, & Lombok 4 3,00
7 Bali & Gili 3 2,20
8 Bali, Lombok & Bromo 3 2,20
8 Jawa Timur & Bali 3 2,20
9 Papua 3 2,20
10 Sumatra & Gili 3 2,20
11 Bali, Lombok, & Flores 2 1,50
12 Bromo, Bali, & Gili 2 1,50
13 Bromo, Pangandaran, & Bali 2 1,50
14 Jakarta, Bali & Gili 2 1,50
15 Jakarta, Bali & Lombok 2 1,50
16 Jakarta, Bromo, Bali & Gili 2 1,50
17 Jakarta, Kalimantan 2 1,50
18 Pangandaran 2 1,50
19 Sumatra 2 1,50
20 Sumatra, Pulau Jawa, Bali, Flores, Komodo 2 1,50
21 Sumatra, Pulau Jawa, Bali, Lombok, Flores 2 1,50
22 Bali & Bandung 1 0,70
23 Bali, Bromo & Jakarta 1 0,70
24 Bali, Lombok & Bromo 1 0,70
25 Bali, Lombok, Flores, Komodo & Sumbawa 1 0,70
26 Bali, Lombok & Sulawesi 1 0,70
27 Bali, Maluku 1 0,70
28 Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi 1 0,70
29 Bandung 1 0,70
30 Bromo, Bali 1 0,70
31 Bunaken 1 0,70
32 Jakarta 1 0,70
33 Jakarta, Bali, Lombok, Papua 1 0,70
34 Jawa Timur, Bali, Lombok 1 0,70
35 Sulawesi 1 0,70
36 Sumatra, Bali, Sumba 1 0,70
37 Sumatra, Bali, Sumbawa, Flores 1 0,70
38 Sumatra, Solo 1 0,70
39 Sumatra, Sulawesi, Bali, Nussa 1 0,70
Total 134 100
Sumber : Data Penelitian commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 71
digilib.uns.ac.id
Dari tabel 4.13 di atas dapat diketahui bahwa Bali masih menempati
ditempati oleh wisatawan yang ingin mengunjungi Pulau Jawa dan Bali yaitu
terpusat pada Bali saja. Sehingga perlu diadakan evaluasi dalam promosi
para wisatawan asing yang dijadikan responden. Hal ini dapat kita jadikan
ukuran apakah semua potensi wisata yang dimiliki oleh D.I Yogyakarta sudah
dapat dipromosikan secara optimal, atau hanya tempat – tempat tertentu saja
yang menjadi prioritas kunjungan wisata para wisatawan ini. Berikut ini
adalah daftar tempat – tempat wisata yang direncanakan oleh para responden
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 72
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.14
Tempat Wisata yang Direncanakan Dikunjungi Selama Kunjungan Wisata
Di Yogyakarta
Prosentase
No. Tempat Wisata Frekuensi
(%)
1 2 3 4
1 Borobudur, Prambanan, Taman Sari, Kraton 32 16,00
2 Borobudur, Prambanan, Kraton 23 11,50
3 Borobudur, Kraton 7 3,50
4 Borobudur, Prambanan 7 3,50
5 Borobudur, Prambanan, Kraton, Merapi 7 3,50
6 Borobudur, Prambanan, Merapi 7 3,50
7 Borobudur, Prambanan, Taman Sari, Kraton, Pasar Ngasem 6 3,00
8 Borobudur 5 2,50
9 Borobudur, Prambanan, Kraton, Malioboro 5 2,50
10 Borobudur, Taman Sari, Kraton 5 2,50
11 Borobudur, Kraton, Merapi 4 2,00
12 Borobudur, Prambanan, Kraton, Pasar Ngasem 4 2,00
13 Borobudur, Prambanan, Taman Sari, Kraton, Vendenburg 3 1,50
14 Borobudur, Prambanan, Taman Sari, Pasar Ngasem, Kraton 3 1,50
Borobudur, Prambanan, Taman Sari, Pasar Ngasem, Kraton,
15 3 1,50
Merapi
16 Borobudur, Prambanan,Taman Sari, Kraton, Merapi 3 1,50
17 Prambanan, Taman Sari, Kraton 3 1,50
18 Borobudur, Kota Gede, Kraton, Imogiri 2 1,00
19 Borobudur, Kota Gede, Taman Sari, Kraton, Galeri Batik 2 1,00
20 Borobudur, Kraton, Bringharjo 2 1,00
21 Borobudur, Kraton, Kursus memasak, Kursus bahasa 2 1,00
22 Borobudur, Prambanan, Kraton, Bringharjo 2 1,00
23 Borobudur, Prambanan, Kraton, Malioboro, Museum 2 1,00
24 Borobudur, Prambanan, Taman Sari 2 1,00
25 Borobudur, Prambanan, Taman Sari, Kraton, Malioboro 2 1,00
Borobudur, Prambanan, Taman Sari, Kraton, Pasar Ngasem,
26 2 1,00
Malioboro
27 Borobudur, Prambanan, Taman Sari, Kraton, Ramayana Ballet 2 1,00
28 Borobudur, Taman Sari, Kraton, Merapi 2 1,00
29 Borobudur, Taman Sari, Kraton, Ramayana Ballet 2 1,00
30 Prambanan, Taman Sari, Kraton, Kota Gede 2 1,00
31 Prambanan, Taman Sari, Kraton, Pasar Ngasem, Malioboro 2 1,00
32 Prambanan, Taman Sari, Malioboro 2 1,00
33 Borobudur, Kota Gede, Kraton 1 0,50
34 Borobudur, Kota Gede, Kraton, Museum 1 0,50
35 Borobudur, Kota Gede, Kraton, Pantai, Ramayana Ballet 1 0,50
36 Borobudur, Kota Gede, Kraton, Pasar Ngasem 1 0,50
37 Borobudur, Kota Gede, Museum 1 0,50
commit to user ……………………
perpustakaan.uns.ac.id 73
digilib.uns.ac.id
Lanjutan ……
1 2 3 4
38 Borobudur, Kraton, Bringharjo, Vendenburg 1 0,50
39 Borobudur, Kraton, Galeri batik 1 0.50
40 Borobudur, Kraton, Kota Gede, Galeri seni, Galeri Batik 1 0,50
41 Borobudur, Kraton, Pasar Ngasem, Vendenburg, Museum 1 0,50
42 Borobudur, Prambanan, Kota Gede 1 0,50
43 Borobudur, Prambanan, Kota Gede, Kraton 1 0,50
44 Borobudur, Prambanan, Kota Gede, Kraton, Bringharjo 1 0,50
45 Borobudur, Prambanan, Kota Gede, Kraton, Merapi 1 0,50
46 Borobudur, Prambanan, Kraton, Bringharjo, Galeri seni 1 0,50
47 Borobudur, Prambanan, Kraton, Galeri batik 1 0,50
48 Borobudur, Prambanan, Pantai 1 0,50
49 Borobudur, Prambanan, Pasar Ngasem 1 0,50
50 Borobudur, Prambanan, Pasar Ngasem, Kraton 1 0,50
51 Borobudur, Prambanan, Taman Sari, Kraton, Bringharjo 1 0,50
52 Borobudur, Prambanan, Taman Sari, Kraton, Galeri batik 1 0,50
53 Borobudur, Prambanan, Taman Sari, Kraton, Merapi 1 0,50
54 Borobudur, Prambanan, Taman Sari, Malioboro 1 0,50
55 Borobudur, Prambanan, Taman Sari, Museum 1 0,50
Borobudur, Prambanan, Taman Sari, Pasar Ngasem, Kraton, 1
56
Malioboro 0,50
57 Borobudur, Prambanan, Wayang Kulit, Ramayana Ballet 1 0,50
58 Borobudur, Ramayana Ballet, Wayang Kulit 1 0,50
59 Borobudur, Taman Sari, Bringharjo 1 0,50
60 Borobudur, Taman Sari, Kraton, Galeri batik 1 0,50
61 Borobudur, Taman Sari, Kraton, Malioboro 1 0,50
62 Borobudur, Taman Sari, Kraton, Malioboro, Bringharjo 1 0,50
63 Borobudur, Taman sari, Kraton, Pasar Ngasem 1 0,50
64 Borobudur, Taman Sari, Merapi 1 0,50
65 Prambanan, Kraton, Pasar Ngasem, Boko 1 0,50
66 Borobudur, Taman Sari, Merapi 1 0,50
67 Prambanan, Kraton, Pasar Ngasem, Boko 1 0,50
68 Borobudur, Taman Sari, Merapi 1 0,50
69 Prambanan, Kraton, Pasar Ngasem, Boko 1 0,50
70 Borobudur, Taman Sari, Merapi 1 0,50
71 Prambanan, Kraton, Pasar Ngasem, Boko 1 0,50
72 Borobudur, Taman Sari, Merapi 1 0,50
73 Prambanan, Kraton, Pasar Ngasem, Boko 1 0,50
74 Prambanan, Taman Sari, Kraton, Malioboro 1 0,50
75 Prambanan, Taman Sari, Kraton, Ramayana Ballet 1 0,50
TOTAL 200 100
Sumber : Data Penelitian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 74
digilib.uns.ac.id
kita lihat komposisi destinasi wisata tersebut, tujuan wisata para wisatawan
ini yang paling banyak adalah Kraton, Borobudur, dan Prambanan. Hal ini
Yogyakarta. Tujuan wisata yang ingin didatangi masih seputar Sleman dan
Kota Yogyakarta saja dan belum menjangkau daerah – daerah lainya seperti
Untuk itu perlu adanya promosi wisata yang ekstra sehingga potensi
mereka kunjungi. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bahwa salah satu ciri
dari backpacker itu adalah perencanaan yang fleksible. Untuk itu, pertanyaan
Yogyakarta.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 75
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.15
Data Tempat Wisata Yang telah Dikunjungi Oleh Wisatawan Asing Ala
Backpacker di Yogyakarta
Prosentase
No. Tempat Wisata Frekuensi
(%)
1 2 3 4
1 Kraton 20 10,80
2 Kraton, Taman Sari 18 9,70
3 Borobudur, Prambanan, Taman Sari, Kraton 12 6,50
4 Borobudur, Prambanan, Kraton 11 5,90
5 Borobudur, Prambanan 10 5,40
6 Prambanan 8 4,30
7 Kraton, Taman Sari, Pasar Ngasem 7 3,80
8 Borobudur, Kraton 6 3,20
9 Borobudur 5 2,70
10 Borobudur, Kraton, Galeri batik 4 2,20
11 Borobudur, Prambanan, Merapi 4 2,20
12 Borobudur, Taman Sari, Bringharjo 3 1,60
13 Prambanan, Kraton 3 1,60
14 Prambanan, Taman Sari, Kraton 3 1,60
15 Prambanan, Taman Sari, Malioboro 3 1,60
16 Borobudur, Kota Gede, Kraton 2 1,10
17 Borobudur, Kota Gede, Kraton, Imogiri 2 1,10
18 Borobudur, Kraton, Kursus memasak, Kursus bahasa 2 1,10
19 Borobudur, Prambanan, Kraton, Malioboro 2 1,10
20 Borobudur, Prambanan, Kursus Batik 2 1,10
21 Borobudur, Taman Sari, Kraton, Vendenburg 2 1,10
22 Kraton, Malioboro, Wayang Kulit 2 1,10
23 Kraton, Taman Sari, Malioboro 2 1,10
24 Kraton, Universitas batik 2 1,10
25 Prambanan, Taman Sari, Kraton, Pasar Ngasem 2 1,10
26 Taman Sari 2 1,10
27 Taman Sari, Malioboro 2 1,10
28 Taman Sari, Pasar Ngasem, Malioboro 2 1,10
29 Borobudur, Kota Gede, Kraton, Museum, Wayang Kulit 1 0,50
30 Borobudur, Kota Gede, Malioboro 1 0,50
31 Borobudur, Kota Gede, Museum, Wayang Kulit 1 0,50
32 Borobudur, Kraton, Kota Gede, Galeri seni, Galeri Batik 1 0,50
33 Borobudur, Kraton, Museum, Galeri batik 1 0,50
34 Borobudur, Kraton, Ramayana Ballet 1 0,50
35 Borobudur, Kraton, Taman Sari, Pasar Ngasem 1 0,50
36 Borobudur, Kursus Batik 1 0,50
37 Borobudur, Malioboro 1 0,50
commit to user ………………………….
perpustakaan.uns.ac.id 76
digilib.uns.ac.id
Lanjutan …..
1 2 3 4
38 Borobudur, Prambanan, Kota Gede, Kraton 1 0,50
39 Borobudur, Prambanan, Kraton, Malioboro, Museum 1 0,50
40 Borobudur, Prambanan, Kraton, Pasar Ngasem 1 0,50
41 Borobudur, Prambanan, Pasar Ngasem 1 0,50
42 Borobudur, Prambanan, Pasar Ngasem, Kraton 1 0,50
43 Borobudur, Prambanan, Taman Sari 1 0,50
44 Borobudur, Prambanan, Taman Sari, Kraton, Pasar Ngasem, 1
Malioboro 0,50
45 Borobudur, Prambanan, Taman Sari, Kraton, Vendenburg 1 0,50
46 Borobudur, Prambanan, Taman Sari, Pasar Ngasem, Kraton 1 0,50
47 Borobudur, Prambanan, Taman Sari, Pasar Ngasem, Kraton, 1
Malioboro 0,50
48 Borobudur, Prambanan,Taman Sari, Kraton, Merapi 1 0,50
49 Borobudur, Ramayana Ballet, Wayang Kulit 1 0,50
50 Borobudur, Taman Sari, Kraton 1 0,50
51 Borobudur, Taman Sari, Kraton, Galeri batik 1 0,50
52 Borobudur, Taman Sari, Kraton, Malioboro 1 0,50
53 Borobudur, Taman Sari, Kraton, Malioboro, Bringharjo 1 0,50
54 Kraton, Malioboro 1 0,50
55 Kraton, Malioboro, Monumen 1 0,50
56 Kraton, Merapi 1 0,50
57 Kraton, Taman Sari, Museum 1 0,50
58 Kraton, Taman Sari, Wayang Kulit 1 0,50
59 Kraton, Taman Sari, Wayang Kulit, Malioboro 1 0,50
60 Kraton, Vendenburg 1 0,50
61 Malioboro 1 0,50
62 Museum 1 0,50
63 Pasar Ngasem 1 0,50
64 Prambanan, Kraton, Bringharjo 1 0,50
65 Prambanan, Kraton, Malioboro 1 0,50
66 Prambanan, Taman Sari 1 0,50
67 Prambanan, Taman Sari, Kraton, Kota Gede 1 0,50
68 Prambanan, Taman Sari, Pasar Ngasem, Kraton 1 0,50
69 Taman Sari, Kraton, Pasar Ngasem 1 0,50
70 Taman Sari, Pasar Ngasem 1 0,50
TOTAL 186 100
Sumber : Data Hasil Penelitian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 77
digilib.uns.ac.id
jawaban tentang destinasi wisata yang telah mereka kunjungi. Responden yang
Sari dan Kraton sebanyak 12 responden (6,50%). Sedangkan responden yang telah
Secara garis besar, tempat wisata yang telah paling banyak dikunjungi
adalah Kraton, Prambanan, Borobudur, dan Taman Sari. Jika kita melihat kembali
pada tabel 4.14 dan 4.15 terdapat sedikit perbedaan dalam perencanaan destinasi
wisata yang kan dikunjungi dan destinasi wisata yang telah dikunjungi. Misalnya
saja dalam perencaan terdapat wisatawan yang menuliskan pantai sebagai salah
satu destinasi wisatanya, akan tetapi dalam tabel 4.15 belum kita temui. Hal lain
adalah dalam perencanaan kunjungan wisata (tabel 4.14) tidak ada wisatawan
yang menuliskan akan mengunjungi universitas batik, akan tetapi pada tabel 4.15
perjalanan yang fleksibel, disesuaikan dengan kondisi riil daerah tjuan wisata dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 78
digilib.uns.ac.id
jenis ini adalah menggunakan jenis akomodasi yang murah selama perjalanan
wisata mereka. Berikut ini adalah hasil olahan data tentang jenis akomodasi yang
Tabel 4.16
Data Jenis Akomodasi yang Digunakan oleh Responden selama Kunjungan
Wisata di Yogyakarta
No. Jenis Akomodasi Frekuensi Prosentase
(%)
1 Akomodasi murah seperti : motel, 183 91,5
guesthouse, dll
2 Rumah teman/saudara 7 3,5
3 Hotel Besar 10 5
Total 200 100
Sumber : Data Hasil Penelitian
teman/saudara.
restoran/tempat makan. Untuk itu, bagian ini ditanyakan kepada para responden
untuk mengetahui tempat makan yang mereka gunakan selama kunjungan wisata
makan yang mereka gunakan untuk makan malam dan makan siang :
Tabel 4.17
Data Tempat Makan Malam dan Makan Siang yang Digunakan Oleh Para
Wisatawan Asing Backpacker di Yogyakarta
No. Tempat Frekuensi Prosentase
(%)
1 Hotel/Motel/Guesthouse 16 8,0
2 Restoran/kafe 58 29,0
3 Restoran Lokal seperti Warung 126 63,0
Makan, Lesehan, dsb
Total 200 100,0
Sumber : Data Hasil Penelitian
Dari data di atas, dapat kita lihat bahwa sebanyak 126 responden atau
sekitar 63% dari responden, mengatakan mereka memilih untuk makan malam
g. Sumber Informasi
Untuk bagian sumber informasi ini, ada dua hal yang ditanyakan kepada
responden, yaitu:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 80
digilib.uns.ac.id
Yogyakarta. Dari sisni dapat kita jadikan referensi sebagai penyusun promosi
Tabel 4. 18
Tabel Sumber Informasi Tentang Yogyakarta
No. Sumber Informasi Frekuensi Prosentase
(%)
1 Guidebook 47 23,5
2 Guidebook, teman/keluarga 39 19,5
3 Teman/Keluarga 30 15,0
4 Internet, Guidebook, 29 14,5
teman/keluarga
5 Internet, Guidebook 16 8,0
6 Internet 11 5,5
7 Majalah, koran, Program TV 7 3,5
8 Agen Travel, Airlines, 2 1,0
Tourism Board
Total 200 100
Sumber : Data Hasil Penelitian
Dari hasil olahan data di atas dapat dilihat bahwa sebesar 23,5% dari para
teman/keluarga.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 81
digilib.uns.ac.id
internet saja sebesar 5,5%. Responden yang mengetahui tentang Yogyakarta dari
majalah, koran, dan program televisi sebesar 3,5%. Selanjutnya responden yang
mengetahui tentang Yogyakarta dari travel agent, airlines, dan tourism board
Dari hasil di atas, dapat kita ketahui bahwa peran dari internet dan
rekomendasi dari teman/keluarga sangat besar. Hal ini dapat dijadikan acuan
Pada bagian ini telah ditanyakan kepada para responden tentang sumber
Yogyakarta. Dari sini, nantinya dapat kita lihat apa sajakah yang mempengaruhi
para responden dalam menentukan tempat – tempat yang akan dikunjungi selama
mereka di Yogyakarta. Berikut ini adalah olahan data hasil kuisioner dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 82
digilib.uns.ac.id
Tabel 4. 19
Data Sumber Informasi yang Digunakan Para Responden Dalam
Merencanakan Tempat – Tempat yang akan Dikunjungi Selama
di Yogyakarta
No. Sumber Informasi Frekuensi Prosentase
(%)
1 Guidebook, rekomendasi 52 26,0
2 Internet, guidebook, rekomendasi 46 23,0
3 Guidebook 40 20,0
4 Internet, guidebook 37 18,5
5 Internet 10 5,0
6 Rekomendasi 7 3,5
7 Airlines, Travel Agent, Tourism 6 3,0
Board
8 Majalah, Koran, Program TV 1 0,5
9 Other 1 0,5
Total 200 100
Sumber : Data Hasil Penelitian
Dari hasil olahan pada tabel 4.19 di atas, dapat diketahui bahwa sebagian
besar para responden menggunakan lebih dari satu jenis sumber informasi dalam
oleh para responden adalah guidebook dan rekomendasi, yaitu sebanyak 52 orang
( 26%).
informasi dari airlines, travel agent dan tourism board sebanyak 6 orang (3%).
commit to user
Untuk responden yang menggunakan majalah, koran, serta program tv sebanyak 1
perpustakaan.uns.ac.id 83
digilib.uns.ac.id
orang (0,5%). Dan untuk responden yang menggunakan sumber informasi lainya
Yogyakarta
Pada bagian ini akan disajikan mengenai pendapat para responden terhadap
dibagi kedalam tiga bagian yaitu infrastruktur, atraksi wisata, dan yang terakhir
adalah fasilitas.
a. Infrastruktur
1. Bandara (Airport)
2. Stasiun Kereta
3. Terminal/stasiun Bus
5. Pelayanan Kesehatan
6. Jaringan Telekomunikasi
7. Listrik
yang ada di D.I. Yogyakarta hasil wawancara dan kuisioner yang telah diolah
dengan SPSS :
a) Bandara (Airport)
Tabel 4.20
Opini Responden Terhadap Bandara di Yogyakarta
No. Opini Frekuensi Prosentase
(%)
1 Sangat Bagus 19 9,5
2 Bagus 56 28,0
3 Cukup Bagus 40 20,0
4 Buruk 4 2,0
5 Sangat Buruk 1 0,5
6 Tidak Tahu 80 40,0
Total 200 100
Sumber: Data Hasil Penelitian
Dari 200 responden, sebanyak 80 orang (40%) mengatakah mereka tidak tahu
buruk(pengelompokkan dari buruk dan sangat buruk), dan tidak tahu, maka akan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 85
digilib.uns.ac.id
Gambar 4.21
Opini Responden terhadap Stasiun Kereta di Yogyakarta
b) Stasiun Kereta
Tabel 4.22
Opini Responden Terhadap Stasiun Kereta di Yogyakarta
No. Opini Frekuensi Prosentase
(%)
1 Sangat Bagus 7 3,5
2 Bagus 59 29,5
3 Cukup Bagus 30 15,0
4 Buruk 5 2,5
5 Sangat Buruk 1 0,5
6 Tidak Tahu 98 49,0
Total 200 100,0
Sumber : Data Hasil Penelitian
mengatakan tidak tahu mengenai stasiun kereta api. Seperti halnya bandara yang
sudah di bahas di atas, banyaknya alternatif kendaraan yang dapat dipakai untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 86
digilib.uns.ac.id
buruk(pengelompokkan dari buruk dan sangat buruk), dan tidak tahu, maka akan
Gambar 4.23
Opini Responden terhadap Stasiun Kereta di Yogyakarta
c) Terminal Bus
Tabel 4.24
Opini Responden terhadap Terminal Bus di D.I. Yogyakarta
No. Opini Frekuensi Prosentase
(%)
1 Sangat Bagus 8 4,0
2 Bagus 48 24,0
3 Cukup Bagus 45 22,5
4 Buruk 8 4,0
5 Sangat Buruk 4 2,0
6 Tidak Tahu 87 43,5
Total 200 100,0
Sumber : Data Hasil Penelitian
Masih seperti dua komponen sebelumnya, di bagian terminal bus ini pun
commit to user
masih didominasi oleh wisatawan yang tidak tahu yaitu sebanyak 87 orang
perpustakaan.uns.ac.id 87
digilib.uns.ac.id
sebanyak 8 orang berpendapat bahwa terminal bus buruk, dan 4 responden (2%)
buruk(pengelompokkan dari buruk dan sangat buruk), dan tidak tahu, maka akan
Gambar 4.25
Opini Responden terhadap Terminal Bus di Yogyakarta
Tabel 4.26
Opini Responden Terhadap Jaringan Transportasi Lokal
di Yogyakarta
No. Opini Frekuensi Prosentase
1 Sangat Bagus 22 11,0
2 Bagus 74 37,0
3 Cukup Bagus 47 23,5
4 Buruk 12 6,0
5 Sangat Buruk 4 2,0
6 Tidak Tahu 41 20,5
Total commit to user 200 100,0
Sumber : Data Penelitian
perpustakaan.uns.ac.id 88
digilib.uns.ac.id
orang (6%), dan sisanya sebesar 2% ( 4 orang ) berpendapat LTN di DIY masih
sangat buruk.
Jika di bagi dalam tiga opini, yaitu bagus, buruk, dan tidak tahu, maka
Gambar 4.27
Opini Responden terhadap Jaringan Transportasi Lokal di Yogyakarta
e) Pelayanan Kesehatan
Tabel 4.28
Opini Responden Terhadap Pelayanan Kesehatan di Yogyakarta
No. Opini Frekuensi Prosentase
1 Sangat Bagus 1 0,5
2 Bagus 10 5,0
3 Cukup Bagus 21 10,5
4 Buruk 4 2,0
5 Sangat Buruk 3 1,5
6 Tidak Tahu 161 80,5
Total commit to user
200 100,0
Sumber : Data Hasil Penelitian
perpustakaan.uns.ac.id 89
digilib.uns.ac.id
Dari data diatas, sebanyak 161 responden mengatakan tidak tahu tentang
kunjungan wisata di DIY mereka belum atau tidak menggunakan jasa pelayanan
kesehatan.
sangat buruk.
Gambar 4.29
Opini Responden terhadap Pelayanan Kesehatan di Yogyakarta
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 90
digilib.uns.ac.id
f) Jaringan Telekomunikasi
Tabel 4.30
Opini Responden Terhadap Jaringan Telekomunikasi
di Yogyakarta
No. Opini Frekuensi Prosentase
(%)
1 Sangat Bagus 12 6,0
2 Bagus 96 48,0
3 Cukup Bagus 41 20,5
4 Buruk 8 4,0
5 Sangat Buruk 2 1,0
6 Tidak Tahu 41 20,5
Total 200 100,0
Sumber : Data Hasil Penelitian
Dari data di atas (tabel 4.30), dapat diketahui bahwa sebanyak 96 respoden
Setelah dikelompokkan kedalam 3 opini (bagus, buruk, dan tidak tahu), maka
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 91
digilib.uns.ac.id
Gambar 4.31
Opini Responden terhadap Jaringan Telekomunikasi di Yogyakarta
g) Listrik
Tabel 4.32
Opini Responden Terhadap Jaringan Listrik di Yogyakarta
No. Opini Frekuensi Prosentase
(%)
1 Sangat Bagus 21 10,5
2 Bagus 71 35,5
3 Cukup Bagus 64 32,0
4 Buruk 28 14,0
5 Sangat Buruk 2 1,0
6 Tidak Tahu 14 7,0
Total 200 100,0
Sumber : Data Hasil Penelitian
DIY sudah bagus. Sedangkan yang berpendapat bahwa jaringan listrtik di DIY
jaringan listrik di DIY masih buruk sebanyak 28 orang (14%), dan 2 responden
(1%) mengatakan jaringan listrik di DIY masih sangat buruk. Sementara sisnya
DIY.
Pengelompokkan opini menjadi tiga yaitu bagus, buruk, dan tidak tahu
commit to user
menghasilkan data pada gambar 4.33.
perpustakaan.uns.ac.id 92
digilib.uns.ac.id
Gambar 4.33
Opini Responden terhadap Jaringan Listrik di Yogyakarta
h) Fasilitas Parkir
Tabel 4.34
Opini Responden Terhadap Fasilitas Parkir di Yogyakarta
No. Opini Frekuensi Prosentase
(%)
1 Sangat Bagus 1 0,5
2 Bagus 18 9,0
3 Cukup Bagus 11 5,5
4 Buruk 7 3,5
5 Sangat Buruk 7 3,5
6 Tidak Tahu 156 78,0
Total 200 100,0
Sumber : Data Penelitian
responden (9%) berpendapat bahwa fasilitas parkir di DIY sudah bagus, dan 11
responden (5,5%) berpendapat bahwa fasilitas parkir di DIY sudah cukup bagus.
dalam tiga opini yaitu bagus, buruk, dan tidak tahu menghasilkan data pada
Gambar 4.35
Opini Responden terhadap Fasilitas Parkir di Yogyakarta
Yogyakarta
opini, yaitu :
a) Bagus , yaitu pengelompokan dari opini cukup bagus, bagus, dan sangat
bagus.
c) Tidak tahu
Tabel 4.36
Opini Responden Terhadap Infrastruktur di Yogyakarta
No. Infrastruktur Opini
Bagus Buruk Tidak tahu
(%) (%) (%)
1 Bandara (Airport) 57,5 2,5 40,0
2 Stasiun Kereta 48,0 3,0 49,0
3 Terminal Bus 50,5 8,0 43,5
4 Jaringan Transportasi 71,5 8,0 20,5
Lokal
5 Pelayanan Kesehatan 16,0 3,5 80,5
6 Jaringan Telekomunikasi 74,5 5,0 20,5
7 Listrik 78,0 15,0 7,0
8 Fasilitas Parkir commit to user
15,0 7,0 78,0
Sumber : Data Penelitian
perpustakaan.uns.ac.id 94
digilib.uns.ac.id
Dari pengelompokan opini pada tabel 4.36 di atas, dapat dilihat bahwa para
paling banyak mendapat tanggapan bagus dari para responden yaitu listrik
buruk adalah listrik (15,0%). Komponen yang paling banyak mendapat jawaban
tidak tahu adalah pelayanan kesehatan (80,5%) dan fasilitas parkir (78,0%).
“Good infrastructure, good stop over city “(Bohm, Lea . 23, Jerman).
“Very nice people, easy to walk arround, feel safe” (Laura Pontoon, 23,
Inggris).
“I Have been 30 years ago here, Things changed very much to the better
end” (Scmidt Arthur, 67, Belanda).
b. Atraksi Wisata
pariwisata yang ada di D.I. Yogyakarta. Atraksi wisata ini dibagi menjadi :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 95
digilib.uns.ac.id
history, carnivals.
wisatawanya.
Berikut ini adalah data hasil wawancara dan kuisioner dengan para
1. Natural Atraction
1.1 Landscape
Tabel 4.37
Opini Responden Terhadap atraksi Wisata “Landscape”
di Yogyakarta
No. Opini Frekuensi Prosentase
(%)
1 Sangat Bagus 76 38,0
2 Bagus 79 39,5
3 Cukup Bagus 21 10,5
4 Buruk 4 2,0
5 Sangat Buruk 4 2,0
6 Tidak Tahu 16 8,0
Total 200 100,0
Sumber : Data Olahan SPSS
yang berpendapat bahwa landscape DIY buruk dan sangat buruk. Sementara
Pengelompokkan opini menjadi tiga opini yaitu bagus, buruk, dan tidak tahu
Gambar 4.38
Opini Responden terhadap Atraksi Wisata “Landscape” di Yogyakarta
1.2 Mountain
Tabel 4.39
Opini Responden Terhadap Atraksi Wisata “Mountain” di Yogyakarta
No. Opini Frekuensi Prosentase
(%)
1 Sangat Bagus 46 23,0
2 Bagus 84 42,0
3 Cukup Bagus 10 5,0
4 Buruk 2 1,0
5 Sangat Buruk 2 1,0
6 Tidak Tahu 56 28,0
Total 200 100,0
Sumber : Data Penelitian
bagus.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 97
digilib.uns.ac.id
responden (1%) berpendapat bahwa mountain di DIY buruk dan sangat buruk.
di DIY. Hal ini dikarenakan merekam tidak atau belum mengunjungi objek wisata
Pengelompokan opini menjadi tiga opini (bagus, buruk, dan tidak tahu)
Gambar 4.40
Opini Responden terhadap Atraksi Wisata “Mountain” di Yogyakarta
1.3 Beach
Tabel 4.41
Opini Responden Terhadap Atraksi Wisata Alam “Beach” di Yogyakarta
No. Opini Frekuensi Prosentase
(%)
1 Sangat Bagus 9 4,5
2 Bagus 19 9,5
3 Cukup Bagus 13 6,5
4 Buruk 2 1
5 Sangat Buruk 1 0,5
6 Tidak Tahu 156 78
Total 208 100
Sumber : Data Penelitian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 98
digilib.uns.ac.id
Dari hasil olahan pada tabel 4.41 di atas, sebagian besar dari para
responden tidak mengetahui tentang wisata alam pantai di DIY. Sebanyak 156
DIY. Wisata pantai di DIY memang tidak cukup terkenal di kalangan wisatawan
asing. Hal ini terlihat dari planning para responden yang hanya sekitar 17
di DIY
pantai di DIY cukup bagus. Responden yang berpendapat bahwa wisata pantai di
berpendapat bahwa wisata pantai di DIY masih sangat buruk. Gambar 4.42
menunjukkan opini responden yang telah dikelompokkan menjadi tiga opini yaitu
Gambar 4.42
Opini Responden terhadap Atraksi Wisata Pantai di Yogyakarta
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 99
digilib.uns.ac.id
2. Built Atraction
Built atraction ini terdiri dari beberapa komponen. Berikut adalah data
hasil wawancara dan kuisioner tentang opini para responden terhadap built
Tabel 4.43
Opini Responden tentang Bangunan bersejarah dan Modern di Yogyakarta
No. Opini Frekuensi Prosentase
(%)
1 Sangat Bagus 71 35,5
2 Bagus 83 41,5
3 Cukup Bagus 30 15,0
4 Buruk 5 2,5
5 Sangat Buruk 2 1,0
6 Tidak Tahu 9 4,5
Total 200 100
Sumber: Data Penelitian
responden (1%) berpendapat bahwa bangunan di DIY sangat buruk, dan sisanya
menyuguhkan data opini responden yang telah dikelompokkan menjadi tiga yaitu
Gambar 4.44
Opini Responden terhadap Bangunan Bersejarah dan Modern di
Yogyakarta
2.2 Castles
Tabel 4.45
Opini Responden Tehadap Built Atraction “Castles” di Yogyakarta
No. Opini Frekuensi Prosentase
(%)
1 Sangat Bagus 51 25,5
2 Bagus 59 29,5
3 Cukup Bagus 18 9,0
4 Buruk 5 2,5
5 Sangat Buruk 1 0,5
6 Tidak Tahu 66 33,0
Total 200 100
Sumber : Data Penelitian
Dari data olahan hasil wawancara dan kuisioner pada tabel 4.45 di atas,
tentang built atraction “castles” di DIY. Hal ini dikarenakan mereka tidak
dijadikan objek wisata di DIY masih sangat buruk. Gambar 4.46 menyuguhkan
data opini responden yang telah dikelompokkan menjadi tiga yaitu bagus, buruk,
Gambar 4.46
Opini Responden terhadap Built Attraction “Castels” di Yogyakarta
2.3 Monument
Tabel 4.47
Opini Responden Terhadap Built Atraction Monument di Yogyakarta
No. Opini Frekuensi Prosentase
(%)
1 Sangat Bagus 30 15,0
2 Bagus 70 35,0
3 Cukup Bagus 37 18,5
4 Buruk 5 2,5
5 Sangat Buruk 2 1,0
6 Tidak Tahu 56 28,0
Total 200 100
Sumber : Data Penelitian
commit
berpendapat bahwa atraksi wisata to userbagus sebanyak 30 orang (15%).
ini sangat
perpustakaan.uns.ac.id 102
digilib.uns.ac.id
menyuguhkan data opini responden yang telah dikelompokkan menjadi tiga yaitu
Gambar 4.48
Opini Responden terhadap Built Attraction “Castels” di Yogyakarta
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 103
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.49
Opini Responden Tehadap Garden & Park yang ada di Yogyakarta
No. Opini Frekuensi Prosentase
(%)
1 Sangat Bagus 13 6,5
2 Bagus 46 23,0
3 Cukup Bagus 30 15,0
4 Buruk 12 6,0
5 Sangat Buruk 7 3,5
6 Tidak Tahu 92 46,0
Total 200 100
Sumber : Data Penelitian
mengatakan tidak tahu tentang ketersediaan Garden & Park di DIY. Sementara
itu sebanyak 46 responden (23%) berpendapat bahwa Garden & Park di DIY
bagus. Responden yang berpendapat bahwa Garden & Park di DIY cukup bagus
masih buruk. Sisanya sebesar 7 responden (3,5%) berpendapat bahwa Garden &
Park di DIY masih sangat buruk. Gambar 4.50 menyuguhkan data opini
responden yang telah dikelompokkan menjadi tiga yaitu bagus, buruk, dan tidak
tahu.
Gambar 4.50
Opini Responden terhadap Garden & Park di Yogyakarta
2.5 Museum
Tabel 4. 51
Opini Responden Terhadap Objek Wisata Museum di Yogyakarta
No. Opini Frekuensi Prosentase
1 Sangat Bagus 11 5,5
2 Bagus 56 28,0
3 Cukup Bagus 44 22,0
4 Buruk 21 10,5
5 Sangat Buruk 3 1,5
6 Tidak Tahu 65 32,5
Total 200 100
Sumber: Data Penelitian
Dari hasil olahan pada tabel 4.51 dapat diketahu bahwa sebagian besar
responden yang telah dikelompokkan menjadi tiga yaitu bagus, buruk, dan tidak
tahu.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 105
digilib.uns.ac.id
Gambar 4.52
Opini Responden terhadap Garden & Park di Yogyakarta
2.6 Theatres
Tabel 4.53
Opini Responden Terhadap Theathers di Yogyakarta
No. Opini Frekuensi Prosentase
(%)
1 Sangat Bagus 7 3,5
2 Bagus 37 18,5
3 Cukup Bagus 18 9,0
4 Buruk 4 2,0
5 Sangat Buruk 0 0,0
6 Tidak Tahu 134 67,0
Total 200 100,0
Sumber : Data Penelitian
Sama seperti pada poin Garden & Park dan museum, pada poin theatres
sebagian besar dari para responden, yaitu sebanyak 134 responden (67%)
masih buruk. Gambar 4.54 menyuguhkan data opini responden yang telah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 106
digilib.uns.ac.id
Gambar 4.54
Opini Responden terhadap Theatres di Yogyakarta
Tabel 4.55
Opini Responden terhadap Art & Craft di Yogyakarta
No. Opini Frekuensi Prosentase
(%)
1 Sangat Bagus 67 33,5
2 Bagus 64 32,0
3 Cukup Bagus 36 18,0
4 Buruk 4 2,0
5 Sangat Buruk 1 0,5
6 Tidak tahu 28 14,0
Total 200 100,0
Sumber : Data Penelitian
Dari 200 responden, sebanyak 67 orang (33,5%) berpendapat bahwa Art &
bahwa Art & Craft di DIY Bagus. Responden yang berpendapat bahwa Art &
Sebanyak 4 responden (2%) berpendapat bahwa Art & Craft di DIY buruk.
Hanya sebanyak 1 responden (0,5%) berpendapat bahwa Art & Craft di DIY
tahu mengenai Art & Craft di DIY. Gambar 4.56 menyuguhkan data opini
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 107
digilib.uns.ac.id
responden yang telah dikelompokkan menjadi tiga yaitu bagus, buruk, dan tidak
tahu.
Gambar 4.56
Opini Responden terhadap Art & Craft di Yogyakarta
2.8 History
Tabel 4.57
Opini Responden Terhadap History di Yogyakarta
No. Opini Frekuensi Prosentase
(%)
1 Sangat Bagus 66 33,0
2 Bagus 73 36,5
3 Cukup Bagus 26 13,0
4 Buruk 4 2,0
5 Sangat Buruk 2 1,0
6 Tidak Tahu 29 14,5
Total 200 100,0
Sumber : Data Penelitian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 108
digilib.uns.ac.id
Gambar 4.58
Opini Responden terhadap History di Yogyakarta
Tabel 4.59
Opini Responden Terhadap Carnival di Yogyakarta
No. Opini Frekuensi Prosentase
(%)
1 Sangat Bagus 3 1,5
2 Bagus 6 3,0
3 Cukup Bagus 9 4,5
4 Buruk 2 1,0
5 Sangat Buruk 0 0,0
6 Tidak Tahu 180 90,0
Total 200 100,0
Sumber : Data Penelitian
Untuk poin Carnival ini, sebagian besar dari responden yaitu sebanyak
180 responden (90%) mengatakan tidak tahu mengenai carnival. Hal ini dapat
dimaklumi, dikarenakan penelitian ini dilakukan antara bulan Maret – Mei , yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 109
digilib.uns.ac.id
menyuguhkan data opini responden yang telah dikelompokkan menjadi tiga yaitu
Gambar 4.60
Opini Responden terhadap Carnival di Yogyakarta
Tabel 4.61
Opini Responden terhadap Atraksi Wisata Festival di Yogyakarta
Opini Frekuensi Prosentase
No. (%)
1 Sangat Bagus 5 2,5
2 Bagus 11 5,5
3 Cukup Bagus 7 3,5
4 Buruk 1 0,5
5 Sangat Buruk 0 0
6 Tidak Tahu 176 88
Total 200 100
Sumber : Data Olahan SPSS
responden menjawab tidak tahu, yaitu sebanyak 176 responden (88%). Hal ini
dapt dimaklumi karena waktu ketika penelitian ini dilaksanankan yaitu bulan
commit to user
Maret – Mei, sedang sepi festival.
perpustakaan.uns.ac.id 110
digilib.uns.ac.id
Tidak ada satupun dari responden yang berpendapat bahwa festival di Yogyakarta
sangat buruk. Gambar 4.62 menyuguhkan data opini responden yang telah
Gambar 4.62
Opini Responden terhadap Festival di Yogyakarta
opini, yaitu :
a) Bagus , yaitu pengelompokan dari opini cukup bagus, bagus, dan sangat
bagus.
c) Tidak tahu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 111
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.63
Opini Responden Terhadap Infrastruktur di Yogyakarta
No. Atraksi Wisata Opini
Bagus Buruk Tidak tahu
(%) (%) (%)
1 Landscape 88,0 4,0 8,0
2 Mountain 70,0 2,0 28,0
3 Beach 20,5 1,5 78,0
4 Historic & Modern 92,0 3,5 4,5
Building
5 Castles 64,0 3,0 33,0
6 Monument 68,5 3,0 28,0
7 Garden & Park 44,5 9,5 46,0
8 Museum 55,5 12,0 32,5
9 Theatres 31,0 2,0 67,0
10 Art & Craft 83,5 2,5 14
11 History 81,5 3,0 14,5
12 Carnival 9,0 1,0 90,0
13 Festival 11,5 0,5 88
Sumber : Data Penelitian
Dari pengelompokan opini pada tabel 4.63 di atas, dapat dilihat bahwa para
Yogyakarta sudah bagus. Atraksi wisata yang paling banyak mendapat tanggapan
bagus adalah : Historic & Modern Building, Landscape, Art & Craft, History,
Mountain, monument, castles, dan museum. Atraksi wisata yang paling banyak
mendapat opini buruk adalah museum (12,0%). Atraksi wisata yang paling
banyak mendapat opini tidak tahu dari responden adalah carnival, festival, pantai
dan theatres. Responden yang menyatakan tidak tahu dikarenakan mereka tidak
“Very interesting place, will worth visiting, very good also as a basis for
visiting places of interest nearby (especialy borobudur & prambanan)
exelent public transport ( tran Jogja Bus)” (Sibylle Kapferer, 44, Austria)
“Nice city, very good attraction, good transport system” (Alex Little, 23,
Inggris)
“Interesting, cultural and exotic place with very nice natural and historical
places. especially Borobudur”( Nestor Munoz, 28, Spanyol)
“A lot of cultures in and arround the city that is worth visiting and gives a
good idea of the Central Java culture”.( Hiske, 28, Belanda)
c. Fasilitas
Guide.
adalah olahan data hasil wawancara dan kuisioner yang dilakukan terhadap 200
1. Akomodasi
Tabel 4.64
Opini Responden Terhadap Akomodasi di Yogyakarta
No. Opini Frekuensi Prosentase
1 Sangat Bagus 50 25,0
2 Bagus 110 55,0
3 Cukup Bagus 37 18,5
4 Buruk 3 1,5
5 Sangat Buruk 0 0,0
6 Tidak tahu 0 0,0
Total commit to user
200 100,0
Sumber : Data Penelitian
perpustakaan.uns.ac.id 113
digilib.uns.ac.id
sangat bagus. Sementara itu responden yang berpendapat akomodasi yang tersedia
menyuguhkan data opini responden yang telah dikelompokkan menjadi tiga yaitu
Gambar 4.65
Opini Responden terhadap Akomodasi di Yogyakarta
2. Transportasi
Pada bagian ini akan ditanyakan kepada para responden tentang alat
tempat tujuan wisata di DIY. Transportasi yang ditanyakan dalam penelitian ini
meliputi : Trans Jogja, Bus Umum, Alat Transportasi Tradisional, dan Taxi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 114
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.66
Opini Reponden Terhadap Bus Trans Jogja
No. Opini Frekuensi Prosentase
(%)
1 Sangat Bagus 31 15,5
2 Bagus 74 37,0
3 Cukup Bagus 11 5,5
4 Buruk 3 1,5
5 Sangat Buruk 2 1,0
6 Tidak Tahu 79 38,5
Total 200 100
Sumber : Data Penelitian
tentang trans jogja. Sementara itu, responden yang menyatakan Bus Trans Jogja
responden berpendapat bahwa Bus Trans Jogja cukup bagus. Sementara itu,
sebanyak 3 responden (1,5%) menyatakan Bus Trans Jogja buruk, dan sebanyak 2
responden (1,0%) menyatakan Bus Trans Jogja sangat buruk. Gambar 4.67
menyuguhkan data opini responden yang telah dikelompokkan menjadi tiga yaitu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 115
digilib.uns.ac.id
Gambar 4.67
Opini Responden terhadap Bus Trans Jogja di Yogyakarta
Tabel 4.68
Opini Responden Terhadap Transportasi Bus Umum di Yogyakarta
No. Opini Frekuensi Prosentase
(%)
1 Sangat Bagus 6 3,0
2 Bagus 43 21,5
3 Cukup Bagus 29 14,5
4 Buruk 10 5,0
5 Sangat Buruk 2 1,0
6 Tidak Tahu 110 55,0
Total 200 100
Sumber : Data Penelitian
Dari hasil olahan data di tabel 4.68 di atas, sebagian besar dari responden
yaitu sebanyak 110 orang (55%) mengatakan tidak tahu tentang Bus Umum yang
Responden yang berpendapat bahwa fasilitas bus umum yang ada di DIY
fasilitas bus umum sangat bagus sebanyak 6 responden (3%). Responden yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 116
digilib.uns.ac.id
(14,5%).
(5,5%) menyatakan fasilitas bus umum di DIY buruk. Sedangkan responden yang
menyatakan fasilitas bus umum di DIY sangat buruk sebanyak 2 orang (1%).
Gambar 4.69
Opini Responden terhadap Bus Umum di Yogyakarta
Tabel 4. 70
Opini Responden Terhadap Transportasi Tradisional di Yogyakarta
No. Opini Frekuensi Prosentase
(%)
1 Sangat Bagus 39 19,5
2 Bagus 60 30,0
3 Cukup Bagus 36 18,0
4 Buruk 6 3,0
5 Sangat Buruk 2 1,0
6 Tidak Tahu 57 28,5
Total 200 100
Sumber : Data Olahan SPSS
(4%) berpendapat sara transportasi tradisional di DIY buruk, dan sisanya sebesar
sangat buruk. Gambar 4.71 menyuguhkan data opini responden yang telah
Gambar 4.71
Opini Responden terhadap Transportasi Tradisional di Yogyakarta
2.4. Taksi
Tabel 4.72
Opini Responden Terhadap Transportasi Taksi di Yogyakarta
No. Opini Frekuensi Prosentase
(%)
1 Sangat Bagus 18 9,0
2 Bagus 57 28,5
3 Cukup Bagus 36 18,0
4 Buruk 7 3,5
5 Sangat Buruk 2 1,0
6 Tidak Tahu 80 40,0
Total 200 100
Sumber : Data Penelitian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 118
digilib.uns.ac.id
Dari data pada tabel 4.72, dapat dilihat bahwa sebanyak 80 responden
(40%) mengatakan bahwa mereka tidak tahu mengenai transportasi taksi di DIY.
sudah bagus.
berpendapat bahwa transportasi taksi di DIY masih buruk, dan sisanya sebanyak 2
4.73 menyuguhkan data opini responden yang telah dikelompokkan menjadi tiga
Gambar 4.73
Opini Responden terhadap Transportasi Taksi di Yogyakarta
3. Restoran
Berikut ini adalah olahan data hasil wawancara dan kuisioner tentang tanggapan
200 wisatawan asing backpacker yang dijadikan sample terhadap fasilitas dan
Tabel 4. 74
Opini Responden Terhadap Restoran di Yogyakarta
No. Opini Frekuensi Prosentase
(%)
1 Sangat Bagus 53 26,5
2 Bagus 101 50,5
3 Cukup Bagus 32 16,0
4 Buruk 4 2,0
5 Sangat Buruk 2 1,0
6 Tidak Tahu 8 4,0
Total 200 100
Sumber : Data Penelitian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 120
digilib.uns.ac.id
Gambar 4.75
Opini Responden terhadap Restoran di Yogyakarta
4. Bank/Money Changer
Tabel 4.76
Opini Responden Tentang Ketersediaan Bank/Money Changer di Yogyakarta
No. Opini Frekuensi Prosentasi
(%)
1 Sangat Bagus 50 25,0
2 Bagus 82 41,0
3 Cukup Bagus 27 13,5
4 Buruk 1 0,5
5 Sangat Buruk 1 0,5
6 Tidak Tahu 39 19,5
Total 200 100
Sumber : Data Penelitian
Dari tabel 4.76 di atas, dapat dilihat sebagian besar responden yaitu
commit to yang
bank/money changer di DIY. Responden user berpendapat bahwa bank/money
perpustakaan.uns.ac.id 121
digilib.uns.ac.id
changer di DIY buruk sebanyak 1 responden (0,5%). Hanya satu responden saja
menyuguhkan data opini responden yang telah dikelompokkan menjadi tiga yaitu
Gambar 4.77
Opini Responden terhadap Bank/Money Changer di Yogyakarta
Peran TIC sangat penting bagi sebuah industri pariwisata dan juga bagi
para wisatawan itu sendiri. Walaupun sebagian besar para wisatawan sudah
Untuk itu, keberadaan TIC sangat penting dalam sebuah destinasi pariwisata.
Berkut ini olahan data mengenai opini para responden terhadap keberadaan dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 122
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.78
Opini Responden terhadap Tourist Information Centre di Yogyakarta
No. Opini Frekuensi Prosentase
(%)
1 Sangat Bagus 19 9,5
2 Bagus 48 24,0
3 Cukup Bagus 22 11,0
4 Buruk 41 20,5
5 Sangat Buruk 8 4,0
6 Tidak Tahu 62 31,0
Total 200 100,0
Sumber : Data Penelitian
(20,5%) menyatakan bahwa di TIC di DIY buruk. Hal ini di dasari atas sulitnya
sangat buruk. Gambar 4.79 menyuguhkan data opini responden yang telah
Gambar 4.79
Opini Responden terhadap Tourist Information Centre di Yogyakarta
commit to user
Sumber : Data Penelitian
perpustakaan.uns.ac.id 123
digilib.uns.ac.id
6. Retail Outlet
retail outlet. Retail outlet dalam bahasa sederhananya adalah tempat belanja yang
outlet di DIY:
Tabel 4.80
Opini Responden Terhadap Retail Outlet yang Ada di Yogyakarta
No. Opini Frekuensi Prosentase
(%)
1 Sangat Bagus 18 9,0
2 Bagus 48 24,0
3 Cukup Bagus 45 22,5
4 Buruk 4 2,0
5 Sangat Buruk 2 1,0
6 Tidak Tahu 83 41,5
Total 200 100,0
Sumber : Data Penelitian
Dari data di atas (tabel 4.80), dapat dilihat sebanyak 83 responden (41,5%)
mengatakan tidak tahu mengenai retail outlet di DIY. Sedangakn responden yang
outlet di DIY sangat buruk. Gambar 4.81 menyuguhkan data opini responden
yang telah dikelompokkan menjadi tiga yaitu bagus, buruk, dan tidak tahu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 124
digilib.uns.ac.id
Gambar 4.81
Opini Responden terhadap Retail Outlet di Yogyakarta
7. Guide
Guide juga merupakan unsur yang penting dalam sebuah destinasi wisata.
Berikut adalah tanggapan para responden terhadap guide yang ada di tempat –
Tabel 4.82
Opini Responden terhadap Guide di Yogyakarta
No. Opini Frekuensi Prosentase
(%)
1 Sangat Bagus 20 10,0
2 Bagus 70 35,0
3 Cukup bagus 18 9,0
4 Buruk 3 1,5
5 Sangat Buruk 1 0,5
6 Tidak Tahu 88 44,0
Total 200 100,0
Sumber : Data Penelitian
tahu mengenai guide yang ada di DIY. Hal ini dapat diakibatkan karena para
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 125
digilib.uns.ac.id
orang (9%).
buruk hanya satu orang responden (0,5%). Gambar 4.83 menyuguhkan data opini
responden yang telah dikelompokkan menjadi tiga yaitu bagus, buruk, dan tidak
tahu.
Gambar 4.83
Opini Responden terhadap Guide di Yogyakarta
Yogyakarta
opini, yaitu :
a) Bagus , yaitu pengelompokan dari opini cukup bagus, bagus, dan sangat
bagus.
commit
b) Buruk, yaitu pengelompokan opinitodari
userburuk dan sangat buruk.
perpustakaan.uns.ac.id 126
digilib.uns.ac.id
c) Tidak tahu.
Tabel 4.84
Opini Responden Terhadap Infrastruktur di Yogyakarta
No. Fasilitas Opini
Bagus Buruk Tidak tahu
(%) (%) (%)
1 Akomodasi 99,0 1,5 0,0
2 Bus Trans Jogja 58,0 2,4 38,5
3 Bus Umum 39,0 6,0 55,0
4 Alat Transportasi Tradisional 67,5 4,0 28,5
5 Taksi 55,5 4,5 40,0
6 Restoran 93,0 3,0 4,0
7 Bank/Money Changer 79,5 1,0 19,5
8 TIC 44.5 24,5 31,0
9 Retail Outlet 55,5 3,0 41,5
10 Guide 54,0 2,0 44,0
Sumber : Data Penelitian
Dari pengelompokan opini pada tabel 4.84 di atas, dapat dilihat bahwa para
Changer, Alat transportasi tradisional, Bus Trans Jogja, Taksi, Retail Outlet, dan
Guide. Fasilitas pariwisata yang paling banyak mendapat opini buruk adalah TIC
(24,5%). Fasilitas pariwisata yang paling banyak mendapat opini tidak tahu dari
responden bus umum, guide, retail outlet, dan taksi. Responden yang menyatakan
ditanyakan.
“Yogya is a culturally interesting city where you can easily spend a few nice
days. I enjoyed my stay here. The tourist information could be improved
though. They couldn’t tell us anything besides what we already knew from
our guidebook (Lonely Planet). Information like bus map and timetables
would be very useful. Without it we have to use becak all the time” (Silke,
27, Jerman)
“Manageable city, beautiful sights (in and outside city), easy transportation,
cheap accomodation and food. Some of the local try and take advantage of
tourist”( Alex Secora, 28, Amerika)
“Easy to get arround Yogyakarta, but need more information for doing
tourist activities without a travel agency. Example : take a becak to sultan
palace for puppet show. Pay Rp. 10.000,00 for becak and Rp. 17.000,00 for
puppet show and palace. Provide more daytime activity information. Very
friendly people, enjoy our stay” (Aarow Fargo, 33, Amerika).
budget yang mereka siapkan dan alokasi dana mereka. Sehingga, dari alokasi
wisatawan ini. Selanjutnya dapat kita lihat sektor mana saja yang mendapat
alokasi paling besar. Semakin jauh, kita dapat melihat dampaknya terhadap
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 128
digilib.uns.ac.id
Tabel 4. 85
Tabel LOS Wisatawan Asing Ala Backpacker di Yogyakarta
Prosentase
No. Lama Tinggal Frek
(%)
1 < 7 hari 172 86,0
2 7 – 13 hari 21 10,5
3 14– 20 hari 4 12,0
4 21 – 27 hari 3 1,5
4 >27 hari 0 0,0
Total 200 100,0
Rata – rata LOS 4,57 hari
Sumber : Data Penelitian
Dari hasil olahan data yang tersaji dalam tabel 4.85 di atas, dapat kita
lihat bahwa sebagian besar para wisatawan menghabiskan kurang dari 7 hari
Rata – rata lama tinggal para wisatawan asing ala backpacker ini adalah
2) Budget
Berikut ini adalah data hasil wawancara dan kuisioner terhadap 200
Tabel 4. 86
Budget Wisatawan Asing Backpacker Selama Kunjungan di Yogyakarta
Prosentase
No. Range Budget Frek
(%)
1 < Rp. 1.000.000 28 14,00
2 Rp. 1.000.000 – < Rp. 2.000.000 131 65,50
3 Rp. 2.000.000 – <Rp. 3.000.000,00 7 3,50
4 Rp. 3.000.000,00 – <Rp. 4.000.000,00 7 3,50
5 Rp. 4.000.000,00 – <Rp.5.000.000,00 7 3,50
6 Rp. 5.000.000,00 5 2,50
Total 185 100
Rata – Rata Budget Rp. 1,655,890,00.
Sumber : Data Penelitian
masalah budget.
Olahan data pada tabel 4.86 di atas, manyajikan bahwa sebagian besar
65,50%. Sedangkan rata – rata budget para wisatawan asing para backpacker ini
Berikut ini adalah alokasi budget para responden selama perjalanan wisata
di Yogyakarta :
i. Akomodasi
Tabel 4.87
Alokasi Budget Para Wisatawan Asing Backpacker untuk Akomodasi
selama di Yogyakarta
Prosentase
No. Range budget Frek
(%)
1 < Rp. 100.000,00 6 3,0
2 Rp. 100.000 – < Rp. 500.000 130 65,0
3 Rp. 500.000 – < Rp.1.000.000 32 16,0
4 Rp. 1.000.000 – < Rp. 1.500.000 7 3,5
5 Rp. 1.500.000 – < Rp. 2.000.000 1 0,5
6 Rp. 2.000.000 1 0,5
Total 177 100,0
Rata – rata budget yang dihabiskan Rp. 435,056.50
Sumber : Data Penelitian
Dari tabel 4.87 di atas dapat dilihat bahwa dari 200 responden sebanyak 177
Rata – rata budget yang mereka habiskan untuk akomodasi adalah sebesar Rp.
435,056.00.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 130
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.88
Alokasi Budget Para Wisatawan Asing Backpacker untuk Shopping selama di
Yogyakarta
Prosentase
No. Budget Frek
(%)
1 < 100.000 11 5,5
2 100.000 – < 500.000 89 44,5
3 501.000 – < 1.000.000 9 4,5
4 1.001.000 – < 1.500.000 3 1,5
5 1.500.0000 2 1,0
Total 114 100
Rata – Rata budget Rp. 317,831.86
Sumber : Data Penelitian
Pada tabel 4.88 di atas, dapat dilihat bahwa dari 200 responden sebanyak
114 responden yang menjawab mengenai alokasi budget mereka untuk berbelanja.
Tabel 4.89
Alokasi Budget Para Wisatawan Asing Backpacker untuk Food & Beverages
selama di Yogyakarta
Prosentase
No. Budget Frek
(%)
1 < 100.000 2 1,0
2 100.000 – < 500.000 151 75,5
3 500.000 – < 1.000.000 24 12,0
4 1.000.000 – < 1.500.000 6 3,0
5 1.500.0000 0 0,0
Total 183 100
Rata – Rata budget Rp. 368,661.20
Sumber : Data Penelitian
Data pada tabel 4.89 di atas memperlihatkan budget para responden untuk
commit to user
food & beverages. Dari 200 responden, sebanyak 183 responden yang menjawab
perpustakaan.uns.ac.id 131
digilib.uns.ac.id
Yogyakarta.
iv. Sightseeing
Tabel 4.90
Alokasi Budget Para Wisatawan Asing Backpacker untuk Sightseeing selama
di Yogyakarta
Prosentase
No. Budget Frek
(%)
1 < 500.000 149 74,5
2 500.000 – < 1.000.000 31 15,5
3 1.000.000 – <1.500.000 3 1,5
4 1.500.000 0 0,0
Total 183 100
Rata – Rata budget Rp. 378,989.07
Sumber : Data Penelitian
Tabel 4.92 di atas menyajikan budget para wisatawan asing ala backpacker
Sebagian besar para responden, yaitu sebanyak 149 orang (74,5%) menghabiskan
kurang dari Rp. 500.000,00 untuk sightseeing. Rata – rata budget yang dihabiskan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 132
digilib.uns.ac.id
v. Transportasi
Tabel 4.91
Alokasi Budget Para Wisatawan Asing Backpacker untuk transportasi selama
di Yogyakarta
Prosentase
No. Budget Frek
(%)
1 < 100.000 45 22,5
2 100.000 – <500.000 121 60,5
3 500.000 – < 1.000.000 10 5,0
4 1.000.000 – <1.500.000 1 2,0
5 1.500.000 0 0,0
Total 177 100
Rata – Rata budget Rp. 160,288.89
Sumber : Data Penelitian
Tabel 4.91 di atas menyajikan budget yang dihabiskan para responden untuk
antara Rp. 100.000,00 – Rp. 500.000,00. Rata – rata budget yang dihabiskan
vi. Entertainment
Tabel 4.92
Alokasi Budget Para Wisatawan Asing Backpacker untuk Entertainment
selama di Yogyakarta
Prosentase
No. Budget Frek
(%)
1 < 100.000 15 7,5
2 100.000 – < 500.000 54 27,0
3 501.000 – < 1.000.000 4 2,0
4 1.001.000 – < 1.500.000 0 0,0
5 1.500.000 0 0,0
Total 73 100
Rata – Rata budget Rp. 180,625.00
Sumber : Data Penelitian
Tabel 4.93
Alokasi Budget Para Wisatawan Asing Backpacker untuk lain – lain
selama di Yogyakarta
Prosentase
No. Budget Frek
(%)
1 < 100.000 25 12,5
2 100.000 – < 500.000 51 25,5
3 500.000 – < 1.000.000 2 1,0
4 1.000.000 – < 1.500.000 0 0
5 1.500.000 0 0
Total 78 100
Rata – Rata budget Rp. 150,407.89
Sumber : Data Penelitian
Tabel 4.93 di atas menyajikan data budget para wisatawan untuk lain – lain.
Dari 200 responden hanya 78 responden yang menuliskan budget untuk lain –
Rp. 100.000,00 – Rp. 500.000,00. Sementara itu, rata – rata budget untuk lain –
Pada bagian ini akan diulas mengenai hasil olahan data tentang alokasi dana
para wisatawan asing yang dijadikan responden dalam penelitian ini. Kepada para
responden ditanyakan berapa yang mereka habiskan atau alokasikan dari budget
transportasi, hiburan, dan lain – lain. Berikut adalah hasil olahan data wawancara
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 134
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.94
Rata – rata Prosentase Pola Pengeluaran Wisatawan Asing Ala
Backpacker di Yogyakarta
Prosentase
No. Jenis Pengeluaran
(%)
1 Akomodasi 25,22
2 Shopping 9,48
3 Food & Beverages 22,56
4 Sightseeing 26,47
5 Transportasi 9,16
6 Entertainment 3,58
7 Others 3,53
Total 100,00
Sumber : Data Penelitian
Tabel 4.94 di atas, adalah rata – rata prosentase budget yang dihabiskan oleh
paling besar ditempati oleh sightseeing atau jalan – jalan mengunjungi objek –
objek wisata yang ada di Yogyakarta. Untuk seigthseeing, rata – rata budget yang
Posisi kedua ditempati oleh sektor akomodasi. Para wisatawan asing ala
backpacker ini rata – rata menghabiskan sebesar 25,22% dari budget mereka
menempati posisi ketiga yaitu rata – rata para wisatawan menghabiskan 22,56%
9,48% dari total budget. Sementara untuk transportasi, rata – rata para responden
entertainment sebesar 3,58% dan untuk budget lain – lain sebesar 3,53%.
tidak fokus pada wisata belanja, akan tetapi mereka lebih banyak menghabiskan
Tabel 4.95
Perbedaan Pola Konsumsi Antara Wisatawan Backpacker di Yogyakarta
dan Wisatawan Backpacker Pada Umumnya
Keterangan Wisatawan Backpacker Wisatawan Backpacker
Yogyakarta Pada Umumnya
(%) (%)
Accomodation 25,22 15,6
Local transportation 9,16 11,7
Food and beverages 22,56 25,7
Shopping 9,48 38,2
Sightseeing 26,47 -
Entertainment 3,58 -
Others 3,53 8,8
Total 100 100
Sumber : Uncovering International Backpacker to Malaysia (2005) & Data
Skripsi
e) Keinginan Responden untuk Merekomendasikan dan Mengunjungi
Kembali Yogyakarta.
sebuah destinasi wisata, maka dalam penelitian ini juga ditanyakan kepada para
Selain itu juga ditanyakan apakah mereka akan mengunjungi kembali DIY.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 136
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.96
Data Keinginan Para Responden Untuk Kembali Mengunjungi Yogyakarta
No. Keterangan Frekuensi Prosentase
(%)
1 Ya 98 49,0
2 Tidak 102 51,0
Total 200 100
Sumber : Data Penelitian
(49.0%) mengatakan akan mengunjungi kembali D.I. Yogyakarta suatu saat nanti.
lebih memilih mengunjungi tempat yang belum pernah mereka kunjungi dari pada
Tabel 4.97
Data Kesediaan Wisatawan Untuk Merekomendasikan Yogyakarta Sebagai
Salah Satu Destinasi Pariwisata Terbaik di Indonesia
No. Keterangan Frekuensi Prosentase
(%)
1 Ya 183 91,5
2 Tidak 17 8,5
Total 200 100
Sumber : Data Penelitian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 137
digilib.uns.ac.id
memutuskan. Alasan lain adalah menurut responden DIY belum masuk dalam
Yogyakarta
umum mereka seputar pariwisata di DIY. Hal ini dimaksudkan untuk dapat
menyaring saran, kesan, dan pesan dan juga komplain para wisatawan mengenai
menjadi dua hal, yaitu tentang kesan dan yang kedua adalah saran/keluhan tentang
pariwisata DIY. Berikut adalah ulasan mengenai pendapat umum para responden
di DIY.
Dari opini yang telah di sampaikan oleh responden, terdapat beberapa hal
yang menarik dari D.I.Yogyakarta bagi para wisatawan. Hal – hal tersebut adalah:
Hal yang membuat banyak wisatawan asing terkesan adalah budaya yang
dimiliki oleh D.I. Yogyakarta. Budaya Jawa yang masih kental, dan kebudayaan
kraton yang masih tetap hidupp merupakan daya tarik tersendiri bagi para
“Interesting, cultural and exotic place with very nice natural and
historical places. especially Borobudur “.(Neztor Munoz, 28 tahun,
Spanyol)
“A lot of cultures in and arround the city that is worth visiting and gives
a good idea of the Central Java culture”.(Hiske, 28 tahun, Belanda).
“I’ve been in Bali before but Yogyakarta has surprised me. It’s
wonderful. People are really friendly and the city still has its traditional
space combined with a the modern facilities” ( Gisela Serraw, 27 tahun,
Spanyol).
Hal lain yang membuat para wisatan terkesan dengan D.I.Yogyakarta adalah
nyaman dan merasa aman, terutama untuk para wisatawan wanita. Berikut ini
adalah beberapa opini mengenai kesan para wisatawan terhadap penduduk lokal
“Very nice people, easy to walk arround, feel safe.” (Laura Pontoon,
21 tahun, Inggris).
”I am love here. The people are very friendly and I feel very safe. I’m
also enjoying the food. Thank
commit you.” (Nevenka Ristie, 29 tahun,
to user
Afrika Selatan)
perpustakaan.uns.ac.id 139
digilib.uns.ac.id
“I have Just only arrived, so far this seems like a nice place with
many interesting sites and friendly people.” (Francesco, 26 tahun,
Italia).
dalam melakukan kunjungan wisata. Peran Trans Jogja sangat besar dalam hal
ini, karena dengan bus Trans Jogja ini, wisatawan asing akan dengan mudah
mencapai objek – objek wisata di Yogyakarta dan tentu saja dengan biaya yang
murah.
Selain itu para responden juga sangat senang dengan banyaknya tersedia
akmodasi yang murah dalam berbagai pilihan. Sehingga mereka dapat memilih
Yogyakarta.
“Very interesting place, will worth visiting, very good also as a basis for
visiting places of interest nearby (especialy borobudur & prambanan)
exelent public transport ( Trans Jogja Bus).”( Sibylle Kapferer, 44 tahun,
Austria)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 140
digilib.uns.ac.id
Hal lain yang membuat para wisatawan senang dengan pariwisata DIY adalah
suasana kota yang nyaman dan relatif bersih. Berikut adalah beberapa tanggapan
Yogyakarta. Ada pula beberapa saran yang coba mereka berikan menyangkut
menyenangkan, hal itu tidak berlaku pada tukang becak dan para pemilik toko
batik. Seperti misalnya mereka tidak di antar ke tempat tujuan mereka , malah
justru ke toko batik, dan di paksa membeli dengan harga yang mahal. Pra tukang
becak ini nantinya akan mendapat komisi dari penjual batik tersebut. Hal – hal
semacam inilah yang membuat wisatawan tidak nyaman. Berikut beberapa opini
mengenai komplain mereka terhadap tukang becak dan pemilik toko batik :
“Very nice here, traditional impressions but batik Art seller are not
telling the truth.” (Christine Munch, 24 tahun, Jerman)
“Too much liar and scams, sell lots of same same same, we can not
trust in anyone But people are friendly and nice”. (Marus Furrer, 28
tahun, Switzerland)
“Nice city, friendly peole, but some sellers want to cheat on the
tourist.”(Kristina, 24 tahun, Jerman)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 142
digilib.uns.ac.id
“Very nice and interesting city, but to much people on the street who
want to sell something to you, or to offer you transport. Sometimes
really exhoosting for a western european to be spoken at every corner
from people who want to talk to you or to sell you something. We are
simply not used to that”.( Verena Scgaffer, 36 tahun, Austria)
Hal lain yang membuat para wisatawan kurang nyaman adalah minimnya
informasi wisata yang dapat mereka temukan ketika di destinasi wisata. Peran
TIC di sini sangat besar sekali. Beberapa wisatawan mengeluhkan tidak dapat
tidak memberikan informasi yang berarti selain sama dengan apa yang mereka
baca di guidebook.
jelas mengenai rute dan jadwal bis berkut dengan tarif yang jelas, sehingga
mereka tidak tertipu dengan para tukang becak. Berikut ini beberapa saran yang
“Yogya is a culturally interesting city where you can easily spend a few
nice days. I enjoyed my stay here. The tourist information could be
improved though. They couldn’t tell us anything besides what we
already knew from our guidebook (Lonely Planet). Information like bus
map and timetables would be very useful. Without it we have to use
becak all the time” (Silke, 27 Tahun, Jerman)
sultan palace for puppet show. Pay Rp. 10.000,00 for becak and Rp.
17.000,00 for puppet show and palace. Provide more daytime activity
information. Very friendly people, enjoy our stay.” (Aarow Fargo, 33
tahun, Amerika)
relatif dapat menikmati ketika berada di DIY. Akan tetapi, keluhan – keluhan di
atas dapat dijadikan bahan introspeksi bagi pelayanan pariwisata di DIY. Hingga
DIY.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 144
digilib.uns.ac.id
BAB V
A. KESIMPULAN
sebanyak 56% dengan range umur antara 20 -30 tahun (69%). Latar belakang
didominasi dari wisatawan Eropa yaitu Belanda (29%), Jerman (14%), dan
Prancis (10,5%).
digunakan adalah Trans Jogja (28%), becak (18,5%), dan taxi (18,5%). Para
teman/keluarga (14,5%).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 145
digilib.uns.ac.id
guidebook (18,5%).
6 Tujuan Wisata para wisatawan ini ketika di Indonesia masih di dominasi oleh
Bali (38,26%), Lombok (10,74%) dan Pulau Jawa (8,39%). Tujuan wisata
7 Rata – rata lama tinggal para wisatawan di Yogyakarta selama 4.57 hari.
yang murah (91,5%). Para backpacker ini juga lebih memilih menggunakan
Yogyakarta (63%).
8 Rata – rata budget para wisatan ini adalah Rp. 1,655,890,00. Berikut ini tabel
Tabel 5.1
Pola Pengeluaran Wisatawan Asing Ala Backpacker di Yogyakarta
Prosentase
No. Jenis Pengeluaran
(%)
1 Akomodasi 25,22
2 Shopping 9,48
3 Food & Beverages 22,56
4 Sightseeing 26,47
5 Transportasi 9,16
6 Entertainment 3,58
7 Others 3,53
Total 100,00
Sumber : Data Penelitian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 146
digilib.uns.ac.id
dalam penelitian Lee Tze Ian and Ghazali Musa, (2005). Wisatawan
backpacker di Yogyakarta tidak fokus pada wisata belanja, akan tetapi wisata
budaya.
10 Hal – hal yang menarik bagi para wisatwan yang berkunjung ke Yogyakarta
adalah ;
b) Keramahan Masyarakat
Yogyakarta adalah :
a) Tukang becak dan pedangan batik yang suka memaksa dan membohongi
para wisatawan.
B. KENDALA PENELITIAN
yaitu :
responden.
C. SARAN/REKOMENDASI
a. Jika dilihat dari tempat – tempat yang dikunjungi oleh responden, maka
potensi wisata yang ada DIY masih terpusat pada Kota Yogyakarta dan
Sleman saja. Untuk itu diperlukan promosi yang lebih ekstra untuk dapat
media internet, pemerintah dapat masuk ke dalam web – web yang sering
satunya adalah Lonely Planet, yang merupakan kitab bagi para pelancong
masih sangat sedikit. Sehingga akan lebih efektif jika dinas pariwisata
wisata budaya.
kurang. Dalam hal ini, peran TIC sangat besar. Menempatkan TIC pada
tempat – tempat yang dapat dengan mudah dilihat turis adalah salah satu
dengan mudah terlihat oleh para wisatawan. TIC ini sangat penting
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 149
digilib.uns.ac.id
semakin bagus.
keluhan dan kendala yang mereka hadapi akan dapat tersampaikan dan
mendapatkan solusi.
ekonomi misalnya, masih banyak yang dapat di gali dari wisata segmen ini
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 150
digilib.uns.ac.id
a) Salah satu kendala yang dihadapi oleh penulis adalah penelitian yang
dilakukan ketika low season, yaitu antara bulan Maret – Mei. Karena
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 151
digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Data Kunjungan Unit Taman Sari .2010. Yogyakarta : UPT Taman Sari.
Sekaran, Uma. 2006. Research Methode For Business 4th edition. New York :
John Willey & Sons, Inc
Tze Ian, Lee and Musa, Gazali. 2005. Uncovering International Backpacker To
Virgie‟s Travel Guide. 29 November 2009. Top Five List : Lima Kampung
Backpacker Terbaik di Indonesia. Metro TV. Episode 24
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 154
digilib.uns.ac.id
LAMPIRAN
commit to user
155
Keterangan :
FB : Food &
Beverages
perpustakaan.uns.ac.id QUESTIONNAIRE digilib.uns.ac.id
“FOREIGN BACKPACKER TOURIST EXPENDITURE PATTERN
PROFILE IN YOGYAKARTA”
By: Devi Putri Maritha Student Of Economic Faculty UNS, SOLO, Central Java
Dear Mr/Mrs/Miss,
I am Devi Putri Maritha the student of economics Faculty UNS Solo, Central Java.
Now, I‟m conducting my research to finish my bachelor degree. So, if you don‟t
mind, I would like to ask you a favor to fill this questionnaire below based on
your experiences travel in Yogyakarta. I really appreciate if you could help me.
Thank you so much and I hope you have a great time in Yogyakarta.
A. IDENTITY
1. Name : ……………………………...
2. Sex : Female Male
3. Age :………………………………
4. E-mail Address : ……………………………...
5. Country of origin : ……………………..
a. Netherland f. England k. Other ………..
b. Germany g. Japan
c. French h. Malaysia
d. U.S.A i. Singapore
e. Australia j. South Korea
6. Education Level : ………………….
a. Doctoral Degree d. High school
b. Master Degree e. Other …………..
c. Bachelor Degre
7. Occupation/Job : ……………
a. Student g. Free Lance m. Technician
b. Businessman/woman h.Accountant n. Teacher
c. Government servant i. Doctor/medical worker o. Engineer
d. Designer j.Art worker p. NGO/social worker
e. Entertainer k. Researcher q. Company
staff
f. Manager l. Retired r. Other
………….
B. TRAVEL CHARACTERISTIC
12. Please mention the places (tourist destinations) you have already visited
during your trip in Yogyakarta ?
a. …………
b. …………
c. ………
d. ………
e. ………
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 175
digilib.uns.ac.id
m. Festival
4. Facilities :
a. Accomodations : Hotel/motel/guesthouse
b. Transportation equipments :
- Trans Jogja Bus,
- Public Bus
- Traditional transport : Becak, andong
- Taxi
c. Restaurants/Warungs
d. Bank/Money Changer
e. Tourist Information Centre
f. Retail Outlet
g. Guide
C. EXPENDITURE PATTERN
20. How much is your trip budget to visit Yogyakarta ?
Answer : ………………………………………….
21. How much you allocate your budget for :
a. Accomodation : ………………
b. Shopping :………………
c. Food &beverages :……………….
d. Sigthseeing :………………
e. Transportation :……………….
f. Entertainment :……………….
g. Others ………………..
22. Do you have a plan to visit Yogyakarta again ?
a. Yes b. No
23. Will you recommend Yogyakarta as one of the best tourism destinations in
Indonesia that must be visited to your friends/relatives?
a. Yes b. No
General opinion:
……………………………………………………………………………………
commit to user
…. Thank You …..
perpustakaan.uns.ac.id 177
digilib.uns.ac.id
commit to user