Anda di halaman 1dari 16

Besaran

Turunan
Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas 8 Semester 1
Besaran Turunan
Kalian masih ingat tabel di samping? Tabel
ini berisi besaran pokok. Seperi yang sudah
kalian pelajari sebelumnya, ada 7 besaran
pokok.
Besaran-besaran selain ketujuh besaran
pokok tersebut merupakan besaran turunan.
Besaran turunan merupakan besaran-
besaran yang diturunkan dari besaran
pokok. Contohnya, luas buku tulismu. Kita
bisa mengukur luas buku tulismu dengan
mengalikan panjang dan lebar buku tulis.
Apa saja yang akan kita pelajari?
Ada banyak besaran turunan. Namun,
yang akan kita pelajari di bab ini hanya
empat, yaitu luas, volume, konsentrasi
larutan dan laju pertumbuhan.
01
Luas
Luas
Beberapa rumus luas:
• Untuk benda yang bentuknya beraturan,
misalnya persegi, luas benda dapat diukur
dengan mengalikan panjang dan lebar
benda tersebut. Panjang dan lebar
merupakan besaran pokok panjang. Dalam
SI, panjang dan lebar memiliki satuan
meter (m). Sehingga, luas memiliki satuan
meter x meter atau meter persegi (𝒎𝟐 ).
• Pada umumnya, luas benda yang
bentuknya beraturan bisa dihitung
menggunakan rumus seperti yang telah
kalian pelajari di SD.
Luas
• Untuk benda yang bentuknya tidak
beraturan, misalnya daun, luasnya dapat
diukur dengan menggunakan kertas
milimeter blok.
• Cara mengukurnya adalah dengan
menghitung jumlah kotak yang terisi
penuh atau setengah penuh oleh daun.
• Misalnya, pada daun disamping, kita
tandai kotak yang terisi penuh atau
setengah penuh oleh daun dengan titik
• Ada 23 kotak yang kita tandai, berarti luas
kuning.
daun tersebut adalah 23 kotak.
02
Volume
Volume
Volume merupakan besaran turunan yang berasal dari besaran pokok panjang.
• Volume benda padat yang bentuknya teratur, contohnya balok, dapat ditentukan volumenya
dengan mengukur terlebih dahulu panjang, lebar, dan tingginya, kemudian mengalikan
ketiganya. Jika panjang, lebar, dan tingginya diukur dalam satuan senti meter (cm), maka
volume bendanya adalah senti meter kubik (𝒄𝒎𝟑 ). Jika panjang, lebar, dan tingginya diukur
dalam satuan meter (m), maka volume bendanya adalah meter kubik (𝒎𝟑 ).

Ada pula konversi satuan volume yang perlu diketahui:

1 Liter (L) = 1 𝐝𝐦𝟑


1 mililiter (mL) = 1 cc = 1 𝐜𝐦𝟑
Volume
• Untuk mengukur volume benda padat yang bentuknya
tidak beraturan, kita bisa menggunakan kelas ukur.
Caranya, kita isi gelas ukur dengan sejumlah air.
Kemudian, kita masukkan benda yang akan kita ukur
volumenya. Volume air dalam gelas ukur akan naik.
Maka, volume benda adalah selisih dari volume air
setelah dimasukkan benda dan sebelum dimasukkan
benda.
• Contohnya, pada gambar di samping kita akan mengukur
volume sebuah batu yang bentuknya tidak beraturan.
Pertama, kita masukkan sejumlah air ke dalam gelas
ukur (pada contoh di samping, kita masukkan 30 cm3 air.
Kemudian, kita masukkan batu dan lihat volume yang
terukur di gelas ukur, yaitu 40 cm3 . Volume batu = 40
cm3 - 30 cm3 = 10 cm3
Volume
Seperti yang kita tahu, zat cair tidak memiliki bentuk yang tetap
karena bentuk zat cair selalu mengikuti bentuk wadahnya. Oleh
karena itu, untuk mengukur volume zat cair digunakan gelas ukur.
Jika zat cair dituangkan ke dalam gelas ukur, ruang gelas ukur
yang terisi zat cair sama dengan volume zat cair tersebut. Volume
zat cair dapat dibaca pada skala sesuai ketinggian permukaan zat
cair di dalam gelas ukur tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari,
volume zat cair biasanya dinyatakan dalam satuan mililiter (mL)
atau liter (L).

Beberapa konversi satuan volume yang perlu diketahui:

1 Liter (L) = 1 𝐝𝐦𝟑


1 mililiter (mL) = 1 cc = 1 𝐜𝐦𝟑
Gelas ukur
03
Konsentrasi Larutan
Konsentrasi Larutan
• Konsentrasi larutan menunjukkan banyaknya zat yang terlarut dalam sejumlah zat pelarut.
Konsentrasi larutan merupakan turunan dari massa dan panjang.
• Contohnya, ketika kita membuat larutan gula, kita melarutkan sejumlah gula ke dalam air.
Konsentrasi (K) larutan gula dengan dapat dirumuskan sebagai massa gula (zat terlarut) dibagi
volume air (zat pelarut), yaitu:

𝒎𝒂𝒔𝒔𝒂 𝒛𝒂𝒕 𝒕𝒆𝒓𝒍𝒂𝒓𝒖𝒕


𝑲=
𝒗𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 𝒑𝒆𝒍𝒂𝒓𝒖𝒕
Konsentrasi Larutan
• Misalnya kita melarutkan 4 gram gula ke dalam 2 liter air. Maka, konsentrasi larutan gula
tersebut adalah:
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
𝐾=
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡

4 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝐾=
2 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
𝐾 = 2 𝑔/𝑙
04
Laju Pertumbuhan
Laju Pertumbuhan
Laju pertumbuhan dapat ditentukan dengan besaran panjang dan waktu. Misalkan, kamu menanam
jagung. Pada pengukuran awal, diperoleh tinggi tanaman 20 cm. Dalam waktu 10 hari, tingginya
menjadi 60 cm. Kamu dapat menentukan laju pertumbuhan jagung tersebut dengan perhitungan
sebagai berikut:

𝒑𝒆𝒓𝒕𝒂𝒎𝒃𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒊
𝑳𝒂𝒋𝒖 𝑷𝒆𝒓𝒕𝒖𝒎𝒃𝒖𝒉𝒂𝒏 =
𝒔𝒆𝒍𝒂𝒏𝒈 𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖
𝟔𝟎 𝒄𝒎 − 𝟐𝟎 𝒄𝒎
𝑳𝒂𝒋𝒖 𝑷𝒆𝒓𝒕𝒖𝒎𝒃𝒖𝒉𝒂𝒏 =
𝟏𝟎 𝒉𝒂𝒓𝒊
𝑳𝒂𝒋𝒖 𝑷𝒆𝒓𝒕𝒖𝒎𝒃𝒖𝒉𝒂𝒏 = 𝟒 𝒄𝒎/𝒉𝒂𝒓𝒊
Terima Kasih!
Apakah ada pertanyaan? Jika ada, silakan
tanyakan di kolom komentar google
classroom! 

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
and infographics & images by Freepik
Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai