2.1 Konsep
Konsep pembelajaran geometri di kelas dua Sekolah Dasar (SD) akan
diuraikan dari Kompetensi Dasar yang terdapat di dalam Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 37 tahun 2018.
Berat
Satuan baku massa adalah satuan yang sudah diakui secara internasional
untuk mengukur massa. Contohnya yang biasa digunakan adalah:
- G : gram
- KG : Kilogram
- Ons : hektogram (Hg)
Untuk menentukan berat suatu benda dengan satuan baku dapat digunakan
alat yang disebut timbangan. Ada beberapa jenis timbangan sesuai dengan
kegunaannya masing-masing.
Dalam membandingkan berat benda maka kita harus lihat dulu satuannya.
Jika satuannya sudah sama maka kita bisa langsung membandingkannya. Jika
ingin menentukan mana yang lebih berat atau lebih ringan dari dua buah benda
atau lebih maka tidak perlu memikirkan jenis barangnya, fokuslah hanya kepada
ukuran beratnya saja.
Perhatikan tangga satuan berat di bawah ini:
Contoh:
Karena satuannya berbeda, maka perlu diubah terlebih dahulu menjadi satuan
yang sama. Contohnya diubah ke satuan ons.
5 kg = 50 ons, 50 ons didapatkan dari 5 x 10. Karena 1 kilogram itu sama dengan
10 ons.
Lalu yang satu lagi dijumlahkan, 5 ons ditambah 5 ons = 10 ons.
Karena sudah sama satuannya, sudah bisa dilihat mana yang lebih berat. Yaitu 50
ons pupuk lebih berat dari 10 ons pupuk.
Sebuah buku dengan jumlah lembarnya sedikit. Satuan berat yang sesuai
adalah gram (g). Kira-kira berapa berat satu buah buku?
A. 6 g
B. 5 kg
Dari contoh tersebut dapat dijelaskan kepada siswa bahwa dengan mengamati
kita dapat memperkirakan berat benda. Buku yang terdiri dari sedikit lembaran
tidak mungkin mencapai 5 kg. Maka berat yang mungkinnya adalah 6 g.
Setelah mengetahui berat suatu benda, maka dapat memperkirakan berat
benda yang sama. Contoh:
Waktu
Untuk menentukan suatu kejadian berlangsung dapat digunakan beberapa
alat ukur waktu seperti berikut ini :
Selain itu, terdapat garis-garis di dalam jam analog ini. Garis-garis tersebut
dinamakan garis dengan angka dan garis tidak dengan angka. Jumlah garis pada
jam analog juga berjumlah 60 garis.
G
Gambar 1.
Pada gambar 1, setiap jarum detik bergeser satu garis maka dibaca dengan
satu detik. Sedangkan gambar 2, jarum detik berputar selama satu putaran dan
jumlah garis tersebut sebanyak 60 garis maka dibaca 60 detik. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa :
60 detik = 1 menit
Ga
Gambar 1.
Gambar 3.
Perhatikan gambar diatas berikut, pada gambar 1, apabila jarum jam
bergerak satu ke garis angka maka dibacanya 1 jam. Gambar 2, apabila jarum jam
bergerak selama satu putaran dan di dalam satu putarannya terdapat 12 garis maka
dibacanya 12 jam. Sedangkan, gambar 3, jarum jam berputar sebanyak 2 kali jadi
di baca 24 jam. Jadi dapat disimpulkan bahwa:
24 jam = 1 hari
1 hari = 24 jam
1 jam = 60 menit
1 menit = 60 detik
A D
B C
A D
B C
Persegi panjang memiliki 4 macam ruas garis yang berhadapan berpasang-
pasangan. Ruas garis tersebut adalah ruas garis AB, BC, CD, dan AD. Ruas garis
pada bangun datar persegi panjang memiliki 2 pasang panjang ukuran yang sama
dimana panjang AB=CD, dan panjang BC=AD.
B C
Segitiga memiliki 3 ruas garis. Ruas garis tersebut adalah ruas garis AB,
BC, dan CA. Ruas garis pada bangun datar segitiga juga memiliki panjang ukuran
tertentu sesuai dengan jenis segitiganya.
A D
B C
A D
B C
Sisi
Sudut
Titik Sudut
Gambar potongan kertas dan kemasan makanan di atas berupa bangun datar.
Segi empat memiliki 4 sisi ,4 sudut, dan 4 titik sudut.
Segitiga memiliki 3 sisi, 3 sudut, dan 3 titik sudut.
Perhatikan banyak sisi, sudut, dan titik sudut beberapa bangun datar
lainnya berikut!
Mengenal nama bangun ruang sederhana
Kubus
Balok
Bangun ruang juga memiliki ruas garis. Ingat kembali tentang ruas garis.
Ruas garis pada bangun ruang disebut rusuk. Rusuk merupakan pertemuan dua
buah sisi yang berupa ruas garis. Suatu bidang yang membatasi bangun ruang
dan sekitarnya disebut sisi. Titik sudut merupakan suatu titik tempat pertemuan
tiga buah rusuk atau lebih.
- Balok
Balok memiliki 12 ruas garis atau 12 rusuk.
Rusuk balok di samping, yaitu PQ, QR, RS,
PS, PT, QU, RV, SW, TU, UV, VW, dan
TW.
Memilki 6 sisi, yaitu PQRS (sisi alas),
TUVW (sisi atas), PSWT (sisi kiri), QRVU
(sisi kanan), PQUT (sisi depan), dan
SRVW (sisi belakang).
Memiliki 8 titik sudut, yaitu titik sudut P,
Q, R, S, T,U,V,dan W.
- Prisma Segitiga
Prisma segitiga memiliki 9 rusuk. Rusuk
prisma segitiga di samping yaitu AB, BC,
AC, AD, BE, CF, DE, EF, dan DF.
Memiliki 5 sisi, yaitu ABC (sisi alas), DEF
(sisi atas), ACFD (sisi tegak), BCFE (sisi
tegak), dan ABED (sisi tegak).
Memiliki 6 titik sudut, yaitu titik sudut A,
B, C, E,dan F.
- Limas Segiempat
Setelah siswa memahami apa yang dimaksud dengan sisi, rusuk, dan titik
sudut, yang perlu dilakukan guru adalah mengajukan pertanyaan kepada siswa
berkisar tentang banyaknya sisi, banyaknya titik sudut, dan banyaknya rusuk pada
setiap model bangun ruang. Bila para siswa menjawab tidak ada kesulitan ataupun
kesalahan, maka pertanyaan guru selanjutnya adalah: “adakah hubungan antara
banyaknya sisi, banyaknya titik sudut, dan banyaknya rusuk dari setiap bangun
ruang?”.
Hubungan tersebut pada kubus memenuhi bahwa: banyaknya sisi (S)
ditambah banyaknya titik sudut (TS) sama dengan banyaknya rusuk (R) ditambah
2 (dua) secara ringkas ditulis dengan rumus “S + TS = R + 2” hubungan ini
dikenal dengan Kaidah Euler.
Pola barisan bangun ruang diatas disusun dari kubus dan balok. Pola
bangun tersebut, yaitu kubus-kubus-balok. Pola di atas dapat dilanjutkan dengan
menambahkan 2 kubus dan 1 balok.
2.2 Permasalahan