Anda di halaman 1dari 4

PT.

USAHA INTI PERKASA

PERJANJIAN PENGANGKUTAN BIJIH NICKEL


Nomor: 01/UIP/MATARAPE/V/2021

Pada hari ini Jum’at, 18 Juni 2021 yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama Perusahaan : PT. USAHA INTI PERKASA
Nama Penanggung jawab : ASEP JAMALUDIN
Alamat KTP : DESA PANDAUKE
No. Identitas KTP : 3202040305840005
Jabatan : Direktur
Selanjutnya, dalam hal ini disebut sebagai PIHAK PERTAMA (Penyewa)
Nama Perusahaan :
Nama Penanggung jawab :
Alamat :
No. Identitas KTP :
Jabatan :
NPWP Perusahaan :
Selanjutnya, dalam hal ini disebut sebagai PIHAK KEDUA (Pemilik)

Secara bersama-sama disebut sebagai PARA PIHAK, yang terlebih dahulu menerangkan sebagai berikut :
a) Bahwa PIHAK PERTAMA adalah suatu Perseroan Terbatas yang melakukan kegiatan usaha dan
memiliki izin pengelolaan yang sah di dalam Bidang Pertambangan Nickel.
b) Bahwa PIHAK KEDUA adalah Perseroan Terbatas yang melakukan kegiatan usaha, antara lain
dalam bidang jasa atau penyewaan kendaraan angkutan dan alat-alat berat
c) Bahwa PIHAK PERTAMA menunjuk pihak kedua untuk melaksanakan dan menyelesaikan
pekerjaan pengangkutan bijih nikel dan pihak kedua bersedia memberikan jasanya untuk
melaksanakan pekerjaan sebagaimana dimaksud.

Maka selanjutnya PARA PIHAK sepakat untuk menandatangani Surat Perjanjian ini dengan ketentuan
dan syarat-syarat yang diatur dalam pasal-pasal sebagai berikut :

Pasal 1
MAKSUD DAN TUJUAN

1. PIHAK PERTAMA memberikan pekerjaan kepada PIHAK KEDUA y a n g menyatakan sanggup


untuk menyelesaikan pekerjaan yang diberikan sebagai berikut.
Hauling : Pengangkutan Bijih Nikel (Ore) dari lokasi galian (Pit) menuju ke lokasi
penampungan (Stockpile).
Barging : Pengangkutan Bijih Nikel (Ore) dari lokasi penampungan (Stockpile) menuju ke
Kapal Tongkang.
Direct Barging : Pengangkutan Bijih Nikel (Ore) dari lokasi galian (Pit) langsung menuju ke Kapal
Tongkang
2. PAR
A PIHAK sepakat menghitung harga angkutan berdasarkan jarak tempuh dengan menggunakan satuan
kilometer dan berat angkutan dengan menggunakan satuan retase.
3. Jumlah volume muatan dalam setiap angkutan harus disepakati oleh PARA PIHAK dengan Jumlah volume
muatan maksimal 18 ton/Retase (Tidak lebih)
4. PARA PIHAK sepakat untuk melakukan perjanjian ini dengan prinsip saling menguntungkan.
Pasal 2
URAIAN PEKERJAAN DAN NILAI KONTRAK

Jenis pekerjaan dan kuantitas volume pekerjaan yang harus diselesaikan oleh PIHAK KEDUA
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 adalah sebagai berikut :

Jarak Satuan Harga/Retase


No Uraian Pekerjaan Satuan
(Km) (Rp)

1. Hauling Ore (Pit – Stockpile) Retase 0 – 3 Km 200.000

2. Direct Barging Ore (Stockpile – Tongkang) Retase 0 – 2,7 Km 180.000

Pasal 3
KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB PIHAK PERTAMA

1. PIHAK PERTAMA wajib menyediakan unit alat berat dan segala sarana prasarana kerja yang
mendukung kelancaran proses pekerjaan pengangkutan yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA.
2. PIHAK PERTAMA wajib menyediakan tenaga pengawas dan pengamanan selama proses Hauling
maupun Barging dalam pengangkutan bijih nikel (Ore).
3. PIHAK PERTAMA wajib memberikan koordinasi dan pengarahan kepada pihak yang terlibat dalam
pelaksanaan pekerjaan termasuk kepada PIHAK KEDUA.
4. PIHAK PERTAMA wajib menunjukan dan menyerahkan lokasi kerja kepada PIHAK KEDUA.
5. PIHAK PERTAMA wajib menyediakan lokasi area parkir yang memadai kepada PIHAK KEDUA.
6. PIHAK PERTAMA wajib menjamin Legalitas Lokasi yang dikerjakan oleh PIHAK KEDUA.
7. PIHAK PERTAMA wajib melakukan pembayaran tepat waktu yang sesuai dalam perjanjian ini.
8. PIHAK PERTAMA wajib menyediakan konsumsi dan Mess/Pemondokan(Tempat tinggal) yang layak
kepada PIHAK KEDUA.
9. PIHAK PERTAMA menyiapkan Bahan Bakar Minyak (BBM) Industri dari Pertamina untuk memenuhi
kebutuhan setiap unit Dump Truck pada saat proses pengangkutan bijih nikel(Ore).
10. PIHAK PERTAMA bertanggung jawab terhadap proses pengisian/pengambilan Bahan Bakar Minyak
(BBM) untuk pemakaian yang dibutuhkan oleh Driver/Sopir setiap Unit Dump Truck.
11. PIHAK PERTAMA wajib melakukan maintenance atau perbaikan jalan secara rutin pada saat dibutuhkan.
demi kelancaran dalam proses pekerjaan pengangkutan.
12. PIHAK PERTAMA menjamin ketersediaan muatan atau pasokan bijih nikel (Ore) yang akan diangkut oleh
PIHAK KEDUA di lokasi galian produksi (Pit), maupun di lokasi penampungan (Stockpile).

Pasal 4
KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB PIHAK KEDUA

1. PIHAK KEDUA wajib menyediakan unit kendaraan angkutan Dump Truck yang memadai dan sesuai
dengan kebutuhan untuk memenuhi p e r a t u r a n standar mutu kesehatan dan keselamatan kerja.
2. PIHAK KEDUA wajib menanggung semua biaya mobilisasi dan demobilisasi serta biaya lain yang
berkaitan dengan pengadaan unit kendaraan angkutan Dump Truck
3. PIHAK KEDUA wajib melaksanakan pekerjaan sesuai lingkup pekerjaan yang tercantum dalam Pasal 5.
4. PIHAK KEDUA wajib mengikuti koordinasi dan arahan yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA
demi kelancaran proses pekerjaan pengangkutan.
5. PIHAK KEDUA wajib memberikan laporan teknis maupun keuangan dalam proses pekerjaan
pengangkutan kepada PIHAK PERTAMA.
6. PIHAK KEDUA wajib mematuhi standar kesehatan, keselamatan dan lingkungan kerja yang berlaku di
lokasi kerja PIHAK PERTAMA demi kelancaran proses pekerjaan pengangkutan.
7. PIHAK KEDUA wajib menyediakan segala perlengkapan unit Dump Truck, seperti Sparepart,
Tyreman/mekanik, termasuk mobil operasional, dan lainnya.
8. PIHAK KEDUA wajib mengawasi dan melarang keras semua karyawannya untuk melakukan tindakan
krimininal. Seperti, dengan sengaja mengambil/mengeluarkan dan menyalahgunakan Bahan Bakar Minyak
(BBM) yang disediakan oleh PIHAK PERTAMA dari tangki unit Dump Truck tanpa izin dan
sepengetahuan dari pengawas.
Pasal 5
LOKASI KERJA

1. Pekerjaan angkutan yang dimaksud dalam Pasal 1 dalam perjanjian ini berlokasi di Desa M a n d i o d o ,
Kecamatan Molawe, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara
2. Lokasi Pekerjaan Di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT. Karya Murni Sejati 27 (KMS 27)

Pasal 6
JANGKA WAKTU PELAKSAAN

Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 3(Tiga) Bulan terhitung mulai sejak seluruh unit Dump Truck
PIHAK KEDUA tiba dilokasi dan PARA PIHAK akan di evalusi setiap bulan berjalan.

Pasal 7
JAMINAN PEKERJAAN DAN PEMBAYARAN

1. PIHAK KEDUA harus segera melakukan mobilisasi seluruh unit Dump Truck ke lokasi tambang milik
PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya 5(lima) hari setelah kontrak ditandatangani oleh PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
2. Selanjutnya PIHAK PERTAMA akan Memberikan deposit a w a l ketika Unit sudah berada di
lokasi Kerja milik PIHAK PERTAMA dan melakukan pembayaran kepada PIHAK KEDUA sebesar
Rp. 10.000.000,- (Sepuluh Juta rupiah) per unit alat Dump Truck.
3. PARA PIHAK sepakat bahwa pembayaran deposit lanjutan oleh PIHAK PERTAMA dari deposit
awal. Besarnya nilai deposit lanjutan minimal sama dengan deposit awal dan atau melebihi sesuai
yang disepakati bersama antara PARA PIHAK.
4. Pembayaran dan deposit jaminan perkerjaan dari PIHAK PERTAMA dilaksanakan melalui tranfer ke
rekening PIHAK KEDUA berikut ini,
Nama Bank :
No Rekening :
Atas nama :
Pembayaran dinyatakan sah apabila deposit jaminan ditransfer ke rekening PIHAK KEDUA sesuai dengan
nama penerima dan ditunjukkan dengan bukti Slip/Resi dari transaksi. Segala pembayaran yang berkaitan
dengan perjanjian ini apabila ditransfer ke rekening atau diterima tunai oleh pihak ketiga ataupun pihak lainnya,
maka pembayaran dinyatakan tidak sah dan diluar beban dan tanggung jawab dari PIHAK KEDUA.

Pasal 8
PENGAKHIRAN PERJANJIAN

1. Perjanjian berakhir apabila :


a) Jangka waktu penyewaan berakhir,
b) Apabila karyawan PIHAK KEDUA terbukti melakukan tindakan kriminal secara sengaja dengan
mengambil atau mengeluarkan Bahan Bakar Minyak (BBM) dari perusahaan tanpa seizin PIHAK
PERTAMA ataupun tindakan kriminal yang lainnya.
c) Diakhiri oleh PARA PIHAK dengan kesepakatan tertulis dengan disetujui oleh PARA PIHAK.
2. Dalam hal ini, salah satu pihak mengakhiri perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat 1 di atas, segala
pembayaran yang telah dilakukan oleh PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA wajib mengembalikan
berdasarkan kelebihan dana yang sudah masuk ke PIHAK KEDUA, dan sebaliknya, apabila PIHAK
PERTAMA belum membayar upah retase sopir dan sewa retase Unit Dump Truck, maka PIHAK
KEDUA wajib melakukan penagihan kepada PIHAK PERTAMA untuk melunasinya.
Pasal 9
KEADAAN MEMAKSA/FORCE MAJEURE

1. Keadaan memaksa/force majeure adalah suatu keadaan atau hal-hal yang terjadi di luar kekuasaan dan
tidak dapat ditanggulangi oleh PARA PIHAK ataupun pihak lain seperti banjir, tsunami, gempa
bumi, dan bencana alam lainnya, peperangan, kerusuhan, dan kejadian luar lainnya yang berdampak
secara langsung terhadap proses penyelesian pekerjaan.
2. Apabila keadaan memaksa/force majeure tersebut terjadi maka PIHAK KEDUA harus
memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA tidak lebih dari 1x24 jam terhitung
sejak terjadinya keadaan memaksa/force majeure tersebut disertai dengan bukti-bukti yang sah sebagai
pendukung.
3. PIHAK PERTAMA akan menyetujui atau menolak keadaan memaksa/force majeure tersebut
dalam jangka waktu 7x24 jam terhitung sejak pemberitahuan secara tertulis dari PIHAK KEDUA
diterima oleh PIHAK PERTAMA
4. Jika keadaan memaksa/force majeure tersebut diterima PIHAK PERTAMA, maka P IHAK KEDUA
tidak lagi terikat dengan batas waktu penyelesaian pekerjaan seperti yang tercantum dalam pasal 6
perjanjian ini.

Pasal 10
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Apabila terjadi perselisihan dalam perjanjian ini, maka perselisihan tersebut akan diselesaikan oleh
PARA PIHAK secara musyawarah dan mufakat, dan segala hasil yang dicapai dari musyawarah untuk
mufakat oleh PARA PIHAK tersebut bersifat mengikat dan merupakan putusan akhir yang dituangkan
secara tertulis dan ditandatangani oleh PARA PIHAK.
2. Apabila melalui musyawarah tidak dapat tercapai satu mufakat, maka PARA PIHAK sepakat
untuk menyelesaikannya secara hukum dengan tingkat pertama dan terakhir serta memilih tempat
domisili yang tetap dan tidak berubah pada Kantor Kepanitraan Pengadilan Negeri Kendari.

Pasal 11
KETENTUAN LAIN/PENUTUP

1. Perjanjian ini mulai berlaku sejak ditanda tangani oleh PARA PIHAK, dan/atau setelah PIHAK
PERTAMA memberikan atau melakukan pembayaran uang muka atau deposit jaminan awal melalui
rekening yang telah disepakati dan diterima oleh PIHAK KEDUA
2. Perjanjian ini dibuat hanya dapat diinterpretasikan berdasarkan hukum yang berlaku di Republik
Indonesia.
3. PARA PIHAK dapat mengajukan pengakhiran perjanjian ini lebih awal secara tertulis, tentunya
dengan kesepakatan PARA PIHAK, dan akan didahului dengan penyelesaian hak dan kewajiban PARA
PIHAK.
4. PARA PIHAK tidak dapat mengalihkan sebagian atau seluruh hak dan kewajiban berdasarkan
perjanjian ini kepada PIHAK LAIN tanpa persetujuan tertulis dari PARA PIHAK.
5. PARA PIHAK sepakat dan mengakui Perjanjian ini berikut lampiran-lampirannya adalah merupakan
satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan bersifat mengikat PARA PIHAK.
6. Perjanjian ini dibuat dalam 2 (dua) rangkap, yang masing-masing ditandatangani d i a t as meterai yang
cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk digunakan sebagaimana mestinya.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

ASEP JAMALUDIN ………………………

Anda mungkin juga menyukai