0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
56 tayangan5 halaman
Fatamorgana adalah bayangan semu yang terjadi akibat perbedaan kerapatan udara panas dan dingin, menyebabkan pemantulan cahaya sehingga membentuk gambar yang terbalik dan tidak nyata. Terjadi karena udara panas terperangkap oleh lapisan udara dingin di atasnya, membiaskan cahaya secara horizontal hingga gambar terlihat di atas cakrawala atau di dekat kita.
Fatamorgana adalah bayangan semu yang terjadi akibat perbedaan kerapatan udara panas dan dingin, menyebabkan pemantulan cahaya sehingga membentuk gambar yang terbalik dan tidak nyata. Terjadi karena udara panas terperangkap oleh lapisan udara dingin di atasnya, membiaskan cahaya secara horizontal hingga gambar terlihat di atas cakrawala atau di dekat kita.
Fatamorgana adalah bayangan semu yang terjadi akibat perbedaan kerapatan udara panas dan dingin, menyebabkan pemantulan cahaya sehingga membentuk gambar yang terbalik dan tidak nyata. Terjadi karena udara panas terperangkap oleh lapisan udara dingin di atasnya, membiaskan cahaya secara horizontal hingga gambar terlihat di atas cakrawala atau di dekat kita.
berputar kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing- puing. Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan. Proses terjadinya angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak. Kebanyakan puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar 250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum "lenyap". Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju 480 km/j, dengan lebar lebih dari pada (1.6 km), dan boleh bergerak melebihi 100 kilometer. Angin puting beliung juga mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa, rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan sampah yang terbawa Puting beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan banyak kerusakan kepada apa saja yang disentuhnya. Satu tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung. Fatamorgana
Fatamorgana adalah bayangan semu (tidak
nyata) yang biasanya terjadi di tanah lapang yang luas seperti padang pasir atau padang es. Fatamorgana juga biasa terdjadi di jalan. Kata fatamorgana diambil dari bahasa Italia yang mulanya diambil dari nama saudari Raja Arthur, Faye le Morgana, seorang peri yang bisa berubah-ubah rupa. Seringkali, fatamorgana menyerupai danau atau air yang berminyak. Ini sebenarnya adalah pantulan dari langit karena udara yang panas. Udara panas ini berfungsi sebagai cermin. Fatamorgana terjadi karena adanya perbedaan kerapatan antara udara dingin dan udara panas. Udara dingin memiliki kerapatan lebih pekat dan lebih berat dibandingkan udara panas. Kenyataannya, lapisan udara panas yang ada di dekat tanah terperangkap oleh lapisan udara yang lebih dingin di atasnya. Cahaya dibiaskan secara horisontal dan pandangan akhirnya berjalan ke atas karena pengaruh internal total. Pemantulan internal total (total internal reflection) adalah proses pemantulan seberkas cahaya pada permukaan batas antara satu medium dengan medium lain yang indeks biasnya lebih kecil, jika sudut datang ke medium kedua melebihi suatu sudut kritis tertentu. Dengan demikian, cahaya berjalan di dalam medium yang memiliki indeks bias yang tinggi seperti air, kaca, dan plastik ke medium yang memiliki indeks bias lebih rendah seperti udara. Akibatnya gambar dengan sifat semu dan terbalik akan membentuk fatamorgana. Fatamorgana ada 2 macam yaitu fatamorgana superior dan inferior. Fatamorgana superior terjadi di atas cakrawala. Sedangkan Fatamorgana inferior lebih sering terjadi di sekitar kita. Secara ilmiah, fatamorgana digolongkan dalam fenomena alam yang unik, karena terbentuk dari proses alamiah yang membentuk suatu hal yang indah di alam. Seringkali, masyarakat yang tidak paham proses terjadinya fatamorgana, beranggapan bahwa hal itu disebabkan oleh kelelahan mata, namun sebenarnya fatamorgana dapat dilihat tanpa kelelahan mata, bahkan dapat difoto secara langsung.