Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

GEOTEKNIK TAMBANG
KLASIFIKASI MASSA
Muhammad imam wahdan
(21917009)

TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI
SULAWESI TENGGARA
2021

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala limpahan rahmat dan karuniaNya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah
ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa
hormat dan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang
membantu dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik meteri maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis
telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga
dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati
menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca.

KENDARI, 1 FEBUARY 2021


KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
BAB 1...........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
1.1 latar belakang..............................................................................................................................4
1.2 rumusan masalah......................................................................................................................5
a. jenis jenis kalsifikasi massa batuan............................................................................................5
1.3 tujuan................................................................................................................................................5
BAB 2...........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................6
A. jenis jenis kalsifikasi massa batuan............................................................................................6
1. Klasifikasi Massa Batuan Terzaghi................................................................................................7
2. Klasifikasi Stand-up Time.............................................................................................................7
3. Rock Quality Designation (RQD)..................................................................................................8
4. Rock Structure Rating (RSR).........................................................................................................9
5. Rock Mass Rating (RMR)..............................................................................................................9
BAB 3.........................................................................................................................................................15
PENUTUP...................................................................................................................................................15
3.1 kesimpulan......................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................16
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 latar belakang
klasifikasi massa batuan adalah untuk mengelompokkan jenis massa
batuan berdasarkan perilakunya, sebagai dasar untuk memahami karakter
masing-masing kelas, memberikan data kuantitatif untuk rancangan
rekayasa batuan, dan sebagai dasar komunikasi di antara para perancang
dan ahli rekayasa batuan.
Massa batuan adalah susunan blok-blok material batuan yang dipisahkan
oleh berbagai tipe ketidakmenerusan geologi. Klasifikasi massa batuan
dikembangkan untuk mengatasi permasalahan yang timbul di lapangan
secara cepat dan tidak ditujukan untuk mengganti studi analitik, observasi
lapangan, pengukuran, dan engineering judgement
1.2 rumusan masalah
a. jenis jenis kalsifikasi massa batuan

>Klasifikasi Massa Batuan Terzaghi

>Klasifikasi Stand-up Time

> Rock Quality Designation (RQD)

> Rock Structure Rating (RSR)

> Rock Mass Rating (RMR)

b. Penyangga sementara dalam terowongan

1.3 tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini untuk menyelesaikan UAS dalam
mata kuliah geoteknik tambang
BAB 2
PEMBAHASAN

A. jenis jenis kalsifikasi massa batuan

Gambar 1. Perkembangan Klasifikasi Massa Batuan


Parameter  parameter yang digunakan dalam klasifikasi massa batuan

 
1. Klasifikasi Massa Batuan Terzaghi
Metode ini diperkenalkan oleh Karl von Terzaghi pada tahun
1946.Merupakan metode pertama yang cukup rasional yang
mengevaluasi beban batuan untuk desain terowongan
dengan penyangga baja. Metodeini telah dipakai secara berhasil
di Amerika selama kurun waktu 50tahun. Akan tetapi pada saat ini
metode ini sudah tidak cocok lagi.
dimana banyak sekali terowongan saat ini yang dibangun dengan 
menggunakan penyangga beton dan rockbolts.Terzaghi (1946)
untuk penyangga batuan padaterowongan.Klasifikasi
dimanfaatkan untuk:
 Terowongan
 Penyanggaan pada terowongan
 Lereng batuan
 Dasar pembuatan pondasi
2. Klasifikasi Stand-up Time
Metode ini diperkenalkan oleh Laufer pada 1958. Dasar darimetode
ini adalah bahwa dengan bertambahnya span terowongan
akanmenyebabkan berkurangnya waktu berdirinya terowongan tersebut
tanpa
penyanggaan. Metode ini sangat berpengaruh terhadap
perkembanganklasifikasi massa batuan selanjutnya. Faktor-faktor yang
berpengaruhterhadap stand-up time adalah: arah sumbu terowongan,
bentuk potonganmelintang, metode penggalian, dan metode
penyanggaan.Semakin besar terowongan, semakin singkat waktu yang
harusdigunakan untuk pemasangan penyangga. Sebagai contoh, pilot
tunnelkecil mungkin saja dikonstruksi dengan penyangga minimal,
sedangkanterowongan dengan span yang lebih besar pada massa
batuan yang samamungkin tidak mantap jika penyangga tidak seketika
dipasang.

3. Rock Quality Designation (RQD)


RQD dikembangkan pada tahun 1964 oleh Deere.Metode
inididasarkan pada penghitungan persentase inti terambil yang
mempunyai panjang 10 cm atau lebih.Dalam hal ini, inti terambil yang
lunak atautidak keras tidak perlu dihitung walaupun mempunyai
panjang lebih dari10cm. Diameter inti optimal yaitu 47.5mm.Nilai RQD
ini dapat puladipakai untuk memperkirakan penyanggaan
terowongan.Berdasarkan nilai RQD massa batuan diklasifikasikan
sebagaiRQD Kualitas massa batuan.
 25% > Sangatjelek
 25 – 50% > Jelek
 50 – 75% > Sedang
 75 – 90% > Baik
 90 – 100% > sangat baik
Sangat baikMetode ini tidak memperhitungkan faktor orientasi
bidangdiskontinu, material pengisi, dll, sehingga metode ini kurang
dapatmenggambarkan keadaan massa batuan yang sebenarnya
4. Rock Structure Rating (RSR)
RSR diperkenalkan pertama kali oleh Wickam, Tiedemann danSkinner
pada tahun 1972 di AS. Konsep ini merupakan metodekuantitatif untuk
menggambarkan kualitas suatu massa batuan danmenentukan jenis
penyanggaan di terowongan. Motode ini merupakanmetode pertama
untuk menentukan klasifikasi massa batuan yangkomplit setelah
diperkenalkannya klasifikasi massa batuan oleh Terzaghi1946.
RSR merupakan metode yang cukup baik untuk menentukan
penyanggaan dengan penyangga baja tetapi tidak
direkomendasikanuntuk menentukan penyanggaan dengan penyangga
rock bolt dan beton.
5. Rock Mass Rating (RMR)
Bieniawski (1976) mempublikasikan suatu klasifikasi massa
batuanyang disebut Klasifikasi Geomekanika atau lebih dikenal dengan
RockMass Rating (RMR). Setelah bertahun-tahun, klasifikasi massa
batuan initelah mengalami penyesuaian dikarenakan adanya
penambahan datamasukan sehingga Bieniawski membuat perubahan
nilai rating pada parameter yang digunakan untuk penilaian klasifikasi
massa batuantersebut. Pada penelitian ini, klasifikasi massa batuan yang
digunakanadalah klasifikasi massa batuan versi tahun 1989 (Bieniawski,
1989).Parameter yang digunakan dalam klasifikasi massa
batuanmenggunakan Sistim RMR yaitu:
 Kuat tekan uniaxial batuan utuh
 Rock Quality Designatian (RQD)
 Spasi bidang dikontinyu.
 Kondisi bidang diskontinyu
 Kondisi air tanah.
Orientasi/arah bidang diskontinyu.Batas dari daerah struktur
tersebut biasanya disesuaikan dengankenampakan perubahan struktur
geologi seperti patahan, perubahan
kerapatan kekar, dan perubahan jenis batuan.RMR ini dapat
digunakanuntuk terowongan.lereng, dan pondasi.
a.Kuat Tekan Batuan Utuh
Untuk menentukan nilai kuat tekan batuan utuh dapat
dilakukandengan pengujian laboratorium dan pengujian langsung

dilapangan.1.

Uji laboratorium
Uniaxial Compressive Test (UCS)Sample batuan yang diuji berasal dari
core yangdipilih berdasarkan kenampakan yang masih utuh
tanpagangguan diskontinuitas dan dipilih litologi yang mewakilidaerah
penelitian. Sample ini diuji dalam bentuk silinderdengan perbandingan
tinggi dan diameter (l/D) tertentudimana perbandingan ini akan sangat
berpengaruh padanilai UCS yang dihasilkan. Semakin besar
perbandingan panjang terhadap diameter, kuat tekan akan semakin
kecil.Sample kemudian ditekan dari satu arah (uniaxial)menggunakan
mesin.
Point Load Index (PLI)Pengujian ini menggunakan mesin uji point
loaddengan sampel berupa silinder atau bentuk lain yang tidak
beraturan. Sampel yang disarankan untuk pengujian iniadalah batuan
berbentuk silinder dengan diameter kuranglebih 50mm. Dari pengujian
ini didapatkan nilai point loadindex (Is) yang akan menjadi patokan
untuk menentukannilai kuat tekan batuan(σc).
2.Uji langsung di lapanganHoek
and Brown, 1980 memberikanindex classification ofrock material
untuk mengestimasi kisaran nilai kuat tekan batuan di lapangan dengan
menggunakan kuku, pisau, dan palu geologi.
Tabel 2. Index Classification Of Rock Material

b.Rock Quality Designation

Pada tahun 1967 D.U. Deere memperkenalkan


Rock Quality Designation (RQD) sebagai sebuah petunjuk untuk
memperkirakankualitas dari massa batuan secara kuantitatif. Sama
seperti parameter UCS, terdapat 2 metode untuk mendapatkan nilai
RQD :
1. Perhitungan RQD Melalui hasilCoreRQD

didefinisikan sebagai persentase dari perolehan inti bor (core) yang


secara tidak langsung didasarkan pada jumlah bidang lemah dan jumlah
bagian yang lunak dari massa batuanyang diamati dari inti
bor(core).Dengan kata lain, RQD adalahukuran sederhana dari
persentasi perolehan batuan yang baikdari sebuah interval kedalaman
lubang bor. Dalammenghitung nilai RQD, metode langsung digunakan
apabilacore logs

tersedia.Tata cara untuk menghitung RQD menurut


Deere1967,hanya bagian yang utuh dengan panjang lebih besar dari100
mm (4 inchi) yang dijumlahkan kemudian dibagi panjangtotal
pengeboran (core run)
Selama pengukuran panjangcore pieces, pengukuran harusdilakukan
sepanjang garis tengahnya.Coreyang retak akibataktivitas pengeboran
harus digabungkan kembali dan dihitungsebagai satu bagian utuh.
Ketika ada keraguan apakahretakandiakibatkan oleh pengeboran atau
karena alami, pecahan itu bisa dimasukkan kedalam bagian yang terjadi
secaraalami.Semuaretakan yang bukan terjadi secara alami
tidakdiperhitungkan pada panjang core untuk RQD(Deere,1967).Panjang
total pengeboran (core run) yang direkomendasikanadalah lebih kecil
dari 1,5 m

Gambar 2. Core RQD


2.Perhitungan RQD melalui data lapangan
Selain metode langsung dalam menghitung nilai RQD terdapat juga
metode tidak langsung yang digunakan apabilacore log tidak tersedia.
Beberapa metode perhitungan RQD metodetidak langsung :
a.Priest and Hudson, 1976

λ = jumlah total kekar per meter

b.Palmstrom, 1982
RQD = 115– 3,3
Jv = jumlah total kekar per meter

c Discontinuitas Spacing

Jarak antar (spasi) bidang diskontinu didefinisikan sebagai jarak


tegak lurus antara dua diskontinuitas berurutan sepanjanggaris
pengukuran yang dibuat sembarang. Menurut ISRM, jarakantar
(spasi) diskontinuitas adalah jarak tegak lurus
antarabidangdiskontinu yang berdekatan dalam satu
setdiskontinuitas.

Gambar 3. Discontinuitas Spacing


Untuk menentukan jarak kekar yang sebenarnya diperlukan koreksiantara
orientasi kekar terhadap orientasi scanline (Kramadibrata,2012), yaitudimana :

Pengukuran Jarak atau spasi kekar bidang diskontinuitas dapatdilakaukan dengan


metodescanline.Scanline pada permukaanlereng/ bukaan tambang minimal 50 m
dengan menyesuaikankondisi medan yang terdapat di lapangan dan ketersediaan
alat.Pada pengukuran dilapangan kebanyakan jarak kekar yang terukur pada
scanline merupakan jarak semu.

Gambar 4. Scanline
BAB 3
PENUTUP

3.1 kesimpulan
Massa batuan adalah susunan blok-blok material batuan yang
dipisahkan oleh berbagai tipe ketidakmenerusan geologi. Klasifikasi massa
batuan dikembangkan untuk mengatasi permasalahan yang timbul di
lapangan secara cepat dan tidak ditujukan untuk mengganti studi analitik,
observasi lapangan, pengukuran, dan engineering judgement
DAFTAR PUSTAKA
Das, B. M. (2001) “Principle of Geotechnical Engineering”, 5th Edition, PWS

Publishing, Boston, USA

Holtz, R.D. and Kovacs, W. D. “An Introduction to Geotechnical Engineering,

Prentice Hall, 1981

Anda mungkin juga menyukai