Rock mass rating (RMR) is one of the rock mass classifications used to determine
the resistance of a rock mass and is presented in the form of rock mass quality
qualifications. Rock Mass Rating (RMR) is controlled by the geological structure,
rock type and morphological condition of an area. provide useful information
about the type of failure as well as the requirements for slope improvement. The
RMR test was carried out on April 11, 2022, with the location of the rock outcrop
located on Jln. Tembesu, Tanjung Karang, with the coordinates at N 1820 E. The
data taken are the length, width of joints, distance between joints, filler material
in joints, rock strength and weathering of rocks. The tools and materials used in
the test are in the form of a meter, compass, hammer, raffia rope, discontinuity
rock survey table, road boards, and pens. Based on the weighting based on the
rock mass rating (RMR) classification, the results for stations 0-1 m to 3-4 m have
a weight ranging from 53-56, including class III, medium. As for the 4-5m station
itself, it has a weight of 62, which is based on the classification on the RMR, this
4-5m station is classified in class II, good.
ii
ABSTRAK
Rock mass rating (RMR) adalah salah satu metode klasifikasi massa batuan yang
dipakai untuk mengetahui nilai ketahanan suatu massa batuan dan disajikan dalam
bentuk kualifikasi kualitas suatu massa batuan. Rock Mass Rating (RMR)
dikontrol oleh adanya struktur geologi, jenis batuan dan keadaan morfologi
suatu daerah. memberikan informasi yang berguna tentang tipe keruntuhan serta
hal-hal yang diperlukan untuk perbaikan lereng. Pengujian RMR dilakukan pada
tanggal 11 april 2022, dengan lokasi singkapan batuan yang terletak di jln.
Tembesu, Tanjung Karang, dengan titik koordinat berada pada N 182 0 E. Data
yang diambil berupa, panjang, lebar kekar, jarak antar kekar, material pengisi
pada kekar, kekuatan batuan dan kelapukan dari batuan. Alat dan bahan yang
digunakan pada pengujian ini berupa, meteran, kompas, palu, tali raffia, tabel
discontuinity rock survey, papan jalan, dan pena. Berdasarkan pembobotan
berdasarkan klasifikasi rock mass rating (RMR) ini diperoleh hasil untuk station
0-1 m sampai 3-4 m memiliki bobot bekisar antara 53-56, termasuk kelas III,
sedang. Sedangkan untuk station 4-5m sendri memiliki bobot 62, yang mana jika
didasarkan perhitungan klasifikasi pada RMR, station 4-5m ini tergolong dalam
kelas II, baik.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
rahmat-Nya laporan praktikum yang berjudul “Rock mass rating (RMR)” dapat
diselesaikan tepat pada waktunya, guna memenuhi tugas praktikum dari mata
kuliah geologi teknik, program studi Teknik Geologi, Institut Teknologi
Sumatera. Selain itu penulisan laporan praktikum ini diharapkan mampu menjadi
suatu sarana dalam meningkatkan pengetahuan dan juga wawasan. Dalam
penulisan laporan praktikum ini, penulis tentunya banyak mendapatkan hambatan
dan juga tantangan, namun karena adanya dukungan dari berbagai pihak,
tantangan tersebut dapat teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak
terimaksih utamanya kepada:
1. Kedua orang tua dan keluarga yang selalu memberikan semangat dan juga
doa selama ini
2. Bapak Kurniawan Adhan B.Sc (Hons), M.Sc., selaku dosen pengampu
matakuliah geologi teknik, Intitut Teknologi Sumatera.
3. Seluruh asisten praktikum dari matakuliah geologi teknik Intitut Teknologi
Sumatera yang telah bersedia meluangkan waktu dan juga ilmu kepada
para praktikan.
4. Dan rekan-rekan praktikan lainya yang telah saling bekerjasama dalam
proses pengambilan data selama praktikum geologi teknik.
Selain itu, penulis menyadari masih banyaknya kekurangan dalam laporan
praktikum ini. Oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan agar penulis
dapat memperbaiki laporan praktikum ini untuk kesempurnaan laporan praktikum
selanjutnya.
Septia Ariananda
NIM. 119150059
iv
DAFTAR ISI
ABSTARCT..................................................................................................................... ii
ABSTRAK .................................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................iv
DAFTAR ISI ................................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................vi
DAFTAR TABEL ........................................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 8
I.1 Latar Belakang ......................................................................................................8
I.2 Tujuan .................................................................................................................8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 9
II.1 Geologi Regional .................................................................................................9
II.2 Stratigrafi Regional .............................................................................................9
II.3 Struktur Geologi Regional ................................................................................ 10
II.4 Rock mass rating (RMR) .................................................................................. 11
II.5 Parameter Rock mass rating (RMR) ................................................................. 12
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................................... 14
III.1 Lokasi Penelitian ............................................................................................. 14
III.2 Alat dan Bahan ................................................................................................ 14
III.3 Diagram Alir Penelitian ................................................................................... 14
BAB IV 17HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................... 17
IV.1 Hasil .............................................................................................................. 17
IV.2 Pembahasan .................................................................................................... 21
BAB V PENUTUP ........................................................................................................ 23
V.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 23
V.2 Saran ................................................................................................................ 23
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 24
LAMPIRAN I DATA LAPANGAN ............................................................................. 25
LAMPIRAN II DOKUMENTASI KEGIATAN ............................................................ 28
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Rock mass rating (RMR) dapat memberikan panduan awal dalam mengevaluasi
stabilitas lereng dimana Rock Mass Rating (RMR) dikontrol oleh adanya struktur
geologi, jenis batuan dan keadaan morfologi suatu daerah. memberikan informasi
yang berguna tentang tipe keruntuhan serta hal-hal yang diperlukan untuk perbaikan
lereng. Oleh karena itu pada pratikum geologi teknik minggu ini praktikan akan
diminta pergi kelapangan untuk mempraktikan secara langsung metode Rock mass
rating (RMR) dalam penentuan kelas singkapan batuan.
I.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum geologi teknik pada modul rock mass rating
(RMR) ialah, sebagai berikut:
1. Menentukan kelas massa batuan yang terdapat pada singkapan
batuanMenentukan rekomendasi pendukung berupa penyangga dan penguatan
massa batuan yang terdapat pada singkapan batuan
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
9
1994) dan terbagi menjadi dua zaman, yakni Tersier dan Kuarter. Batuan Tersier yang
dapat ditemukan di Lembar Tanjungkarang terdiri dari batuan-batuan gunungapi busur
benua, maupun sedimen yang terendapkan di tepi busur gunungapi. Sedimen tersebut
terendapkan secara luas dan bersama-sama (Mangga, dkk., 1994). Kegiatan gunungapi
di sepanjang busur Bukit Barisan, terjadi pada Tersier Akhir-Kuarter dibuktikan oleh
adanya lava andesit dan tuf berbatuapung Formasi Lampung yang umumnya
bersifat asam (Mangga, dkk., 1994). Adapun stratigrafi yang menyusun regional
daerah penelitian, yakni: Satuan Andesit (Tpv), Formasi Lampung (Qtl). Sedangkan
Urutan stratigrafi pada Kuarter terdiri dari lava, breksi, dan tuf yang bersusunan
andesit-basalt di Lajur Barisan serta endapan aluvium berumur Holosen (Mangga, dkk.,
1994).
(a) (b)
10
Gambar II.2 (a) dan (b) Kekar Shear Joint Pada Daerah Penelitian
Selain struktur shear joint, terdapat pula vein yang ditemukan pada daerah penelitian ini.
Vein merupakan rekahan yang telah diisi oleh mineral, dapat berupa kuarsa, kalsit dll.
Rekahan-rekahan yang terjadi pada batuan memberikan ruang bagi mineral lain,
kemudian terisi dan membentuk urat yang tampak seperti gambar II.3. Pada daerah
penelitian ini mineral yang mengisi berupa kuarsa. hal ini telah dibuktikan ketika vein
tersebut diteteskan HCL tidak terdapat reaksi apapun.
11
II.5 Parameter Rock mass rating (RMR)
Klasifikasi massa batuan menggunakan sistem RMR dapat dibagi menjadi 5 parameter
yaitu:
1. Kuat Tekan Batuan Utuh
Kekuatan batuan utuh adalah kekuatan suatu batuan untuk bertahan menahan
suatu gaya hingga pecah. Kekuatan batuan dapat dibentuk oleh suatu ikatan adhesi
antarbutir mineral atau tingkat sementasi pada batuan tersebut, serta kekerasan
mineral yang membentuknya. Hal ini akan sangat berhubungan dengan genesa,
komposisi, tekstur, dan struktur batuan.
2. Rock Quality Designation (RQD)
Menurut Deere et al., (1967, dalam Hoek, 1995) kualitas massa batuan dapat
dinilai dari harga RQD, yaitu suatu pedoman secara kuantitatif berdasarkan pada
perolehan inti yang mempunyai panjang 100 mm atau lebih tanpa rekahan. Nama
lain dari RQD adalah suatu penilaian kualitas batuan secara kuantitatif
berdasarkan kerapatan kekar.
3. Jarak Diskontinuita
Diskontinuitas adalah bentuk-bentuk ketidakmenerusan massa batuan, seperti
kekar, bedding atau foliasi, shear zones, sesar minor, atau bidang lemah lainnya.
Jarak diskontinuitas dapat diartikan sebagai jarak rekahan bidang-bidang yang
tidak sejajar dengan bidang-bidang lemah lain. Sedangkan spasi bidang
diskontinuitas adalah jarak antar bidang yang diukur secara tegak lurus dengan
bidang diskontinuitas.
4. Kondisi Diskontinuitas
Kondisi diskontinuitas merupakan suatu parameter yang terdiri dari beberapa
sub-sub parameter, yakni kemenerusan bidang diskontinuitas (persistence), lebar
rekahan bidang diskontinuitas (aperture), kekasaran permukaan bidang
diskontinuitas (roughness), material pengisi bidang diskontinuitas (infilling), dan
tingkat pelapukan dari permukaan bidang diskontinuitas (weathered).
12
5. Kondisi Air
Air tanah sangat berpengaruh terhadap lubang bukaan suatu terowongan, sehingga
posisi muka air tanah terhadap posisi lubang bukaan sangat perlu diperhatikan.
Kondisi air tanah dapat dinyatakan secara umum, yaitu kering (dry), lembab
(damp), basah (wet), menetes (dripping), dan mengalir (flowing). (Bieniawski,
1989). Pembobotan klasifikasi massa batuan RMR untuk kelima parameter
tersebut tertera pada Gambar II.1 dan tabel II.2
Gambar II.5 Tabel Parameter Klasifikasi Massa Batuan RMR dan Pembobotannya
(Bieniawski, 1989)
Gambar II.6 Kelas Massa Batuan Menurut Bobot Total RMR (Bieniawski, 1989)
13
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pengambilan Data
Rekomendasi desain
geometri lereng
berdasarkan nilai Qslope
Selesai
15
Keterangan:
: Mulai / selesai
: Bahan dan Materi
: Proses
16
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil
Berdasarkan pengambilan data dari projek rock mass rating (RMR), yang kemudian
dilakukan pengolahan data, didapatkan hasil analisis sebagai berikut:
17
Sedikit Sedikit Sedikit
5 670 700 0.08 30 0.21
kasar kasar lapuk
6 1970 240 0.14 50 0.08 Sedikit Sedikit Sedikit
kasar kasar lapuk
7 1000 330 0.35 50 0.24 Sedikit Sedikit Sedikit
kasar kasar lapuk
Rata-rata 0.20 95.71 0.13 Sedikit Tidak Sedikit
kasar ada lapuk
18
Sedikit Tidak Sedikit
Rata-rata 1.53 18.02 0.2 kasar ada lapuk
No Keterangan Rating
1 Dua kali pukulan 12
2 RQD 8
3 Rata-rata jarak diskontuinitas sebesar 0.173 m 8
4 0.65 m Panjang Rata-Rata Diskontinuitas, 71.5 mm 6+0+3+6+5= 20
Lebar Rata-Rata Diskontinuitas, Diskontinuitas
Sedikit Kasar, tidak ada material yang mengisi, dan
Singkapan Batuan sedikit mengalami pelapukan
19
5 Singkapan batuan Kering 15
RMR 63
No Keterangan Rating
1 Dua kali pukulan 12
2 RQD 13
3 Rata-rata jarak diskontuinitas sebesar 0.13 m 8
4 0.20 m Panjang Rata-Rata Diskontinuitas, 95.71 6+0+3+6+5= 20
mm Lebar Rata-Rata Diskontinuitas, Diskontinuitas
Sedikit Kasar, tidak ada material yang mengisi, dan
Singkapan Batuan sedikit mengalami pelapukan
5 Singkapan batuan Kering 15
RMR 68
No Keterangan Rating
1 Dua kali pukulan 12
2 RQD 3
3 Rata-rata jarak diskontuinitas sebesar 0.102 m 8
4 0.158 m Panjang Rata-Rata Diskontinuitas, 1.92 6+1+3+6+5= 21
mm Lebar Rata-Rata Diskontinuitas, Diskontinuitas
No Keterangan Rating
1 Dua kali pukulan 12
2 RQD 8
20
3 Rata-rata jarak diskontuinitas sebesar 0.20 8
4 1.53 m Panjang Rata-Rata Diskontinuitas, 18.02 4+0+3+6+5= 18
mm Lebar Rata-Rata Diskontinuitas, Diskontinuitas
Sedikit Kasar, tidak ada material yang mengisi, dan
Singkapan Batuan sedikit mengalami pelapukan
5 Singkapan batuan Kering 15
RMR 61
No Keterangan Rating
1 Dua kali pukulan 12
2 RQD 13
3 Rata-rata jarak diskontuinitas sebesar 1.32 m 15
4 0.20 m Panjang Rata-Rata Diskontinuitas, 413.5 6+0+3+6+5= 20
mm Lebar Rata-Rata Diskontinuitas, Diskontinuitas
Sedikit Kasar, tidak ada material yang mengisi, dan
Singkapan Batuan sedikit mengalami pelapukan
5 Singkapan batuan Kering 15
RMR 75
IV.2 Pembahasan
Praktikum pengujian rock mass rating (RMR) yang telah dilakukan,dimana pada
praktikum ini dilakukan pengambilan data secara laNgsung dilapangan yang terletak
dilokasi jln. Tembesu, Tanjung Karang. Singkapan yang digunakan sebagi objek
21
dalam praktikum kali ini merupakan jenis singkapan batuan piroklastik, dengan
litologi berupa wellded tuff. Pada praktikum kali ini dilakukan pengambilan data
kekar, dengan pengamatan dan pengambilan data kekar pada batas 5 meter, yang
dibagi menjadi 5 station, yaitu station 0-1 m, 1-2 m, 2-3 m, 3- 4 m dan 4-5 m. Yang
mana pada station 0-1 m diperoleh data kekar sebanyak 4, station 1-2 m diperoleh
data 7, station 2-3 m sebanyak 5 buah data, 3-4 m sebanyak 4, dan station 4-5 m
sebanyak 7 buah kekar. Adapun data yang diambil dilapangan meliputi, jarak kekar,
panjang kekar, lebar kekar, kandungan material pengisi pada kekar, tingkat kekerasan
batuan Dan lainya.
Dimana berdasarkan data-data yang telah diambil dan kemudian dihitung, maka
diperoleh nilai dari RMR perstation yang ditunjukan pada tabel IV.11 diatas. Untuk
station 0-1 m, 1-2 m ,3-4 m dan 4-5 memiliki bobot bekisar antara 61-75, termasuk
kelas II, baik. Sedangkan untuk station 2-3 m sendri memiliki bobot 59, yang mana
jika didasarkan perhitungan klasifikasi pada RMR, station 2-3 m ini tergolong dalam
kelas III, srdang. Terdapat perbedaan nilai RMR antara station 0-1 m, 1-2 m ,3-4 m
dan 4-5 dengan station 2-3 m yang menyebabkan perbedaan pengklasifikasian RMR
nya, yang mana seharusnya dari 5 station ini memiliki bobot yang tidak terlalu jauh
berbeda dan kemungkinan masih dalam satu kelas yang sama karena ke 5 station
ini berapa pada satu singkapan yang sama.
Adanya perbedaan kelas ini kemungkinan disebabkan karena human error, dimana
ketika pengambilan data terjadi kesalahan pengukuran. Berdasarkan klasifikasi rock
mass rating (RMR), untuk kelas III, sedang dan kelas II, baik dapat dikatakan masih
cukup aman, dan apabila dilakukan pembangunan masih tergolong cukup aman,
sehingga tidak membutuhkan penyangga untuk mengurangi kelongsoran yang
mungkin saja dapat terjadi. Untuk klasifikasi RMR ini sendiri kelas terbaik berada
pada kelas I, kemudian kelas II, kelas III, sedangkan untuk kelas IV dan V tergolong
sudah buruk dan tidak aman.
22
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan, yaitu:
1. Singkapan Tembesu yang dijadikan objek pengujian RMR secara garis besar
berapa pada kelas III, Sedang.
2. Singkapan ini masih tergolong aman, sehingga tidak terlalu memerlukan
bantuan berupa penyanggah untuk mengurangi keruntuhan pada tebing
singkapan.
V.2 Saran
Adapun saran untuk praktikum geologi teknik ini, yaitu:
1. Untuk praktikum selanjutnya alangkah lebih baik apabila ppt dari praktikum
diberikan diawal sebelum praktikum, sehingga dapat dijadikan acuan dalam
pembuatan tugas pendahuluan dan dapat digunakan bahan belajar sebelum praktikum
23
DAFTAR PUSTAKA
Azkari, R., Rusydy, I., & Mutia, F. (2017). Studi Kestabilan Lereng
Menggunakan Metode Rock mass rating (RMR) pada Lereng Bekas
Penambangan di Kecamatan Lhoong, Aceh Besar . JURNAL ILMIAH
MAHASISWA TEKNIK KEBUMIAN VOL 1, NO 1, 45-49.
Bieniawski, Z. T. ( 1989). Engineering Rock Mass Classification. John Willey and
Sons, Inc,Canada, 5-7.
Bieniawski, Z. T. (1973). Engineering Characteristics of Jointed Rock Masses.
Trans. S. African Instn. Civ. Engrs., vol. 15 , pp 336 – 337.
Mangga, S. A. (1994). PetaGeologi Lembar Tanjung Karang. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Geologi.
24
LAMPIRAN I
DATA LAPANGAN
7 1 - - 3 24 0
25
No Type Dip Dip Persistance Termination Aperture /
Direction Width
1 2 (-) 20 3520 15 - 7
2 2 (-) 60 2800 12 - 5
3 2 (-) 220 2910 17 - 6
0 0
4 2 (-) 9 177 25 - 6
5 2 (I) 890 920 10 - 6
No Nature of Strenght Surface Surface Spacing Water
filling of filling Shape Roughtness Flow
1 1 - - 3 0 0
2 1 - - 3 20 0
3 1 - - 3 15 0
4 1 - - 3 9 0
5 1 - - 3 7 0
(10+80+20+35)
1. x 100% = 43%
500
(23+46+77+71+70+24+33)
2. x 100% = 68%
500
(2+6+22+9+89)
3. x 100% = 23%
500
(14+61+74+67)
4. x 100% = 43%
500
(32+61+24+30+29+19+88)
5. x 100% = 56%
500
27
LAMPIRAN II
DOKUMENTASI KEGIATAN
28