86-Article Text-132-1-10-20200305
86-Article Text-132-1-10-20200305
0
Dengan Menggunakan Metode CUBE (Teguh Utomo, et al)
ABSTRAK
Teknologi Multibeam Echosounder (MBES) mampu memberikan informasi dasar laut dalam
bentuk 3D (tiga dimensi) sehingga dapat mempermudah dalam interpretasi terhadap bentuk topografi
dan objek dasar laut.Penelitian ini menggunakan data survei batimetri peralatan MBES Kongsbergs
EM 2040C di perairan Pramuka kepulauan Seribu. Proses pengolahan data batimetri MBES
menggunakan perangkat lunak CARIS HIPS and SIPS 9.0 dengan metode CUBE yang mempunyai
kelebihan dalam hal proses filtering atau pembersihan noise pada proses Subset Editor, dapat
menghasilkan permukaan Surface yang lebih halus dibandingkan dengan metode Swath Angle.
Dalampengolahan data MBES menggunakan perangkat lunak CARIS HIPS and SIPS 9.0 dengan
metode CUBE ada persyaratan yang harus dipenuhi yaitu memasukkan nilaiTotal Propragated
Uncertainty (TPU). Penulisan ini untuk mengetahui proses pengolahan data batimetri MBES
menggunakan perangkat lunakCARIS HIPS and SIPS 9.0 dengan metode CUBE sampai export data.
ABSTRACT
1
Latar Belakang
2
Metodologi Penelitian a. Data pemeruman Multibeam
Echosounder (MBES)
1. Waktu dan Lokasi Penelitian Data hasil survei MBES dengan format
*ALL.
Tempat penyusunan tugas akhir
b. Konfigurasi kapal dan alat
dilaksanakan di Kampus STTAL (Sekolah Data yang berisikan dimensi dan titik
Tinggi Teknologi Angkatan Laut) Program
referensi kapal yang digunakan untuk
Studi Hidro-Oseanografi dan di ruang pekerjaan survei, seperti offset terhadap
pengolahan Dishidro Pushidrosal (Jl. Pantai
antena dan tranducer. Membuat project baru,
Kuta V/1 Ancol Timur Jakarta Utara). Waktu memasukkan Raw data MBES dari peralatan
pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada
MBESKonsberg EM 2040C dalam format
bulan Agustus s/d Desember Tahun 2017 *ALL.
pada saat melaksanakan magang di ruang
c. Data pasang surut
pengolahan Dishidro Pushidrosal Jl. Pantai Data hasil pengamatan pasang surut
Kuta V/1 Ancol Timur Jakarta Utara dan lokasi
berisikan informasi mengenai waktu dan tinggi
pengambilan data MBES di Perairan Pulau muka air. Data ini di tampilkan dalam bentuk
Pramuka Kepulauan Seribu.
tabel dan dilakukan plotting untuk melihat
hasilnya. Data pasang surut yang sudah di
jadikan data surutan selama survei
berlangsung dalam format *txt.
d. Data profil kecepatan suara Sound
Velocity Profile (SVP)
Data berisikan profil kecepatan suara
hasil pengukuran dalam bentuk format *txt.
e. Merge dan Compute TPU (Total
Propagated Uncertainty).
Melaksanakan penyatuan data (Merge),
Compute TPU, Membuat Field Sheet dan
membuat Base Surface (CUBE).
f. Melaksanakan Quality Control (QC).
g. Proses Filtering data.
2. Metode Pengumpulan Data
Membersihkan data dari noise – noise
Metode pengumpulan data dalam yang dianggap tidak perlu, atau melayang.
penulisan tugas akhir ini adalah melakukan h. Export data.
akuisisi data sekunder dari data Latihan Export data kedalam format *xyz.
Bersama (Latma) Tahun 2016 di Kepulauan
Pramuka, yang ada di Dishidro Pushidrosal. 3.1 Pengolahan dan Analisisdata MBES
3
dalam satu tempat. Buat folder dimana kita
mau bekerja, folder tersebut berisi field sheets
(menyimpan lembar kerja), HDCS_DATA
(berisi Vessel Config dan project), Preprocess
(berisi data mentah), Session (menyimpan
project terakhir), Surface (Menyimpan file
Surface), SVP (berisi file sound velocity), dan
Tide (berisi data pasangsurut).
5
akan berubah menjadi merah, setelah
dilaksanakan Subset Editor, akan berubah
warna menjadi hijau.
4.2 Hasil
SWATH ANGEL
CUBE
4.4 Pembahasan
Penelitian ini dibuat berdasarkan
kebutuhan organisasi Pushidrosal
khususnya Dishidro dalam rangka
melaksanakan pengolahan data MBES
Latma di Pulau Pramuka kepulauan Seribu,
dalam format *ALL di olah dengan
menggunakan perangkat lunak CARIS HIPS
4.3 Proses Export Data and SIPS 9.0 dengan
Selanjutnya, apabila proses pembuangan
noise-noise telah selesai dilaksanakan maka metode CUBE sampai dengan export
data di simpan terlebih dahulu, kemudian dalam format *xyz. Ternyata pengolahan
proses export data. dengan menggunakan metode CUBE akan
Tipe data yang dapat di export dari mendapatkan permukaan surface yang lebih
software CARIS HIPS and SIPS 9.0 yaitu halus, dibandingkan dengan menggunakan
HOB, CARIS MAP, ASCII, GSF, HTF dan metode yang lain.
lainnya.
7
5. Kesimpulan c. noise – noise akan lebih cepat selesai,
Berdasarkan hasil penelitian tentang karena Algoritma CUBE adalah metode
pengolahan data MBES menggunakan gridding cepat yang memanfaatkan nilai Total
perangkat lunakCARIS HIPS and SIPS 9.0 Propagated Error (TPE).
dengan metode Combined Uncertainty and
Bathymetry Estimator (CUBE), dapat diperoleh 6. Saran
kesimpulan sebagai berikut : a. Diharapkan setiap melaksanakan
pengolahan data batimeri setiap surveyor
a. Proses pengolahan databatimetri MBES
mengetahui sumber-sumber yang
menggunakan perangkat lunakCARIS HIPS
memungkinkan terjadinya kesalahan, untuk
and SIPS 9.0 dengan metode CUBE melalui
mempermudah dalam penyelesaian masalah
tahapan membuat dimensi kapal, projek baru,
dan mempersingkat waktu.
memasukkan raw data, menyimpan Session,
b. Dibutuhkan ketelitian pada saat filtering
koreksi SVP, memasukkan data pasut, Merge,
atau pembersihan anomali titik-titik
Compute TPU, dalam proses Compute TPU,
kedalaman, karena pada perangkat lunak
nilainilai TPU
CARIS HIPS and SIPS 9.0 tidak tersedia
harusdimasukkanpadasaatVessel Project,
pilihan untuk membersihkan anomali titik-titik
membuat Base Surface (CUBE), Quality
kedalaman secara otomatis.
Control, Filtering data, Kontur (Optional),
c. Agar kedepan pengolahan data MBES
sampai dengan Export data dalam format *xyz.
menggunakan perangkat lunak CARIS HIPS
b. Pengolahan MBES dengan perangkat
and SIPS 9.0 dengan metode CUBE lebih
lunak CARIS HIPS and SIPS 9.0 dengan
banyak digunakan.
metode CUBE mendapatkan permukaan
Surface akan lebih halus dan proses filtering
.