Anda di halaman 1dari 310

cp DRILLING

MASTER
ns
PSIKOTES .as
n
TERUPDATE & TERLENGKAP
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................. 3

BAGIAN 1
PENGANTAR.................................................... 5

cp
PENDAHULUAN......................................................................... 6

BAGIAN 2
ns
.as
RINGKASAN MATERI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI
BIDANG) FORMASI TENAGA MEDIS................. 7
Ringkasan Materi Utama TENAGA MEDIS............................... 8

BAGIAN 3
n
PAKET DRILLING SOAL LATIHAN TENAGA MEDIS
....................................................................... 155
PAKET LATIHAN I...................................................................... 156
KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN.................................... 169
PAKET LATIHAN II..................................................................... 188
KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN.................................... 201
PAKET LATIHAN III.................................................................... 223
KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN.................................... 237
PAKET LATIHAN IV.................................................................... 259
KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN.................................... 273

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 3


BAGIAN 4
BONUS............................................................ 295
Tips Sukses Lolos Tes Wawancara.............................................. 297
DAFTAR PUSTAKA...................................................................... 307

cp
ns
.as
n

4 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS


cp
nBAGIAN
s.a I
s
SEBUAH
n
PENGANTAR
PENDAHULUAN berdasarkan pada gambaran kisi-kisi yang
kemungkinan akan keluar. Minimal cakupan
Sebelum teman-teman mulai
materi yang Anda bisa fokuskan dalam
belajar dengan buku ini sebagai upaya
belajarnya. Untuk itu, dalam buku ini fokus
iktiyar dalam melanjutkan proses
drilling latihan soal tes SKB formasi TENAGA
seleksi CPNS, perkenankanlah kami
MEDIS yang meliputi formasi dokter,
menyampaikan suatu hal sebagai bagian
perawat, bidan, apoteker, dan sejenisnya.
dari pertanggungjawaban bersama. Buku
Sehingga pada buku ini selain berisi
ini kita susun untuk membantu pembaca
drilling soal mengenai formasi di atas, juga
yang ingin belajar dan berlatih soal-soal
disertai pendalaman materi seputar formasi
SKB (Seleksi Kompetensi Bidang). Dimana
yang tertera di atas. HANYA SAJA, materi

cp
setiap formasi tentu saja tes SKB-nya
yang kami sampaikan tidak sepenuhnya
terdapat perbedaan. Meskipun ada juga
memenuhi kebutuhan belajar. Sebab,
persamaannya. Oleh Karena itu, setiap dari
materi kesemua formasi tentunya banyak

ns
kalian harus memilah-milah mana buku
sekali. Oleh karena itu kita coba menyusun
atau paket latihan yang cocok dengan
ringkasan materi berdasarkan kisi-kisi dan
formasi yang Anda ambil atau pilih.
juga materi yang sering keluar dalam Uji

.as
Buku yang kita susun ini sifatnya
Kompetensi (baik Dokter, Perawat, Bidan
bukan buku yang dikeluarkan langsung
dan lainnya). Dengan demikian, harapannya
oleh pembuatan kebijakan atau pemangku
rambu-rambunya tidak jauh dari apa yang
kebijakan (dalam hal ini pemerintah). Sebab,

n
sering diujikan.
semua soal yang akan digunakan dalam tes
Dalam buku ini nanti terdapat 4
CPNS bersifat rahasia dan hanya instansi
bagian besar, yaitu Pengantar berupa
yang berwenang yang bisa mengeluarkan
pendahuluan, ringkasan materi (yang
soal pastinya. Hanya saja, setiap dari instansi
meliputi hampir semua formasi), drilling
memunculkan semacam gambaran besar
soal latihan (yang sudah dikombinasi dalam
atau cakupan besar materi yang mungkin
1 paket soal ada 50 soal dengan pesebaran
akan keluar. Dari situlah kami mencoba
soal merata untuk semua formasi yang
menerjemahkan dalam bentuk soal latihan
potensial), serta bagian IV berisi tentang kiat
yang bisa menjadi salah satu media belajar.
sukses lolos tes Wawancara dalam tes CPNS.
Artinya jangan berpikiran bahwa setelah
SO, Semoga buku ini bisa menjadi
belajar buku ini Anda langsung bisa
bagian penting dalam cita-cita Anda
mengerjakan tes SKB dan bisa lolos 100%.
menjadi abdi negara.
TENTU TIDAK.
Namun, buku ini setidaknya bisa
Selamat Berjuang
menjadi salah satu media Anda dalam
mewujudkan cita-cita menjadi PNS dengan

6 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS


cp BAGIAN II

ns
RINGKASAN MATERI
TES SKB FORMASI
.as
TENAGA MEDIS (DOK-

n
TER, PERAWAT, BIDAN,
APOTEKER, DLL)
Sebelum masuk pada ringkasan materi Sekali lagi, buku ini kami susun bukan
seputar tes SKB Tenaga Medis yang meliputi menjadi jaminan Anda pasti akan lulus
Dokter, Perawat, Bidan, Apoteker dan tes SKB. Akan tetapi, buku ini kami susun
beberapa formasi medis lainnya. Pada buku bertujuan agar menjadi media atau sarana
ini kami menyusun materi yang seyogyanya Anda mewujudkan cita-cita menjadi Abdi
umum keluar atau bagian materi yang sering negara. Tentunya dengan tetap ikhtiyar
atau acap kali digunakan dalam materi tes yang lain dan belajar dari berbagai referensi.
Uji Kompetensi Keahlian seperti Dokter, Buku ini semoga menjadi jalan bagi Anda
Perawat, Bidan, Apoteker. Namun, tentunya yang akan berjuang menghadapi SKB
ini tidak bisa memuat semua materi yang formasi Tenaga Medis.
Anda butuhkan. Tetapi setidaknya materi

cp
dalam buku ini bisa menjadi kisi-kisi dalam A. Neurologi
belajar mengerjakan soal menghadapi SKB 1. Nyeri Kepala (Headache)
formasi tenaga medis.

ns
a. Tension Type Headache
di dalam buku ini materi masih perlu
Anamnesis: Nyeri bilateral, rasa sep-
ditambah dan materi ini kita coba yang
erti tertekan dan diikat, lokasi frontal
penting-penting dan berkaitan dengan

.as
dan oksipital.
dokter, perawat, bidan dan apoteker. Untuk
lebih menambah keluasan materi belajar, Terapi:

Anda bisa menambah materi dari berbagai Akut: Ibuprofen (DOC), aspirin, atau

n
sumber yang terpercaya. parasetamol
Kami menyampaikan materi secara Preventif: Antidepresan trisiklik (mis.
global dan sifatnya poin-poin penting yang amitriptilin)
sekiranya bisa menjadi materi untuk belajar. b. Migrain
Poin utama dalam buku ini sebenarnya
Anamnesis: Nyeri unilateral, rasa
lebih ke latihan soal sebagai ajang untuk berdenyut, lokasi di frontotemporal
melatih Anda dalam mengerjakan berbagai dan okular, mual, muntah, fotofobia,
karakter soal SKB Tenaga Medis. Dalam buku fonofobia.
ini paket latihan soal sudah kami padaukan Bisa disertai aura (klasik) maupun
atau campur dalam 1 paket sudah kita tanpa aura (common).
kondisikan memuat materi soal untuk SKB
Terapi:
Dokter, Perawat, Bidan, Apoteker. Meskipun
begitu, kami mengharapkan teman-teman Akut: Ergotamin atau triptan.
tetap sambil belajar lebih banyak lagi agar Preventif: Asam valproat.
penguasaan materi lebih mendalam dan
c. Cluster Heahache
detail.

8 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS


Anamnesis: Nyeri unilateral, terasa uali pada TD>220 mmHg.
sangat berat seperti ditusuk, mata sep-
c. Stroke Hemoragik
erti didorong keluar, lokasi di orbital
dan temporal. Perdarahan intraserebral akibat pecahnya
pembuluh darah.
Lakrimasi, mata merah, rinorea, dan
Anamnesis: Defisit neurologis akut, ada
perspirasi di dahi ipsilateral.
penurunan kesadaran, nyeri kepala, mual,
Terapi: muntah.

Akut: Ergotamin atau triptan + metok- Pemeriksaan Fisik: Tanda lesi UMN, bi-
lopramid, oksigen. asanya hipertensi.

Preventif: Calcium channel blockers. Pemeriksaan Penunjang: CT-Scan – daerah

cp
hiperdens di serebrum.
2. STROKE

a. TIA dan RIND Terapi:

ns
Iskemia otak yang tidak menyebabkan infark. Bedah (untuk evakuasi hematoma).
Transient ischemic attack (TIA): Defisit neu-
rologis akut, membaik/kembali menjadi nor- Antihipertensi (jangan turunkan TD >25%
mal dalam 24 jam. MAP).

.as
Reversibel ischemic neurologic deficit Agen-agen diuretik osmotik (mis. manitol).
(RIND): Gejala berlanjut melewati 24 jam,
tetapi membaik dalam 72 jam setelah onset. 3. Bell’s Palsy

Terapi: Etiologi: Paralisis akut nervus VII perifer

n
Aspirin atau klopidogrel. unilateral, biasanya karena terkena angin/
udara dingin dalam waktu lama.
b. Stroke Iskemik
Tanda dan gejala:
Trombus atau emboli yang menyebabkan in-
fark serebri.
Dahi dan pipi tidak bisa digerakkan, kelopak
Anamnesis: Defisit neurologis akut (biasanya mata tidak bisa menutup (lagoftalmus), bibir
hemiparesis), berlangsung >72 jam, biasanya tertarik ke sisi yang sehat.
kesadaran tidak menurun.

Pemeriksaan Fisik: Tanda lesi UMN (hiperre- Terapi:


fleksia, refleks patologis).
Steroid, plester mata ketika tidur, rehabilitasi
Pemeriksaan Penunjang: CT-Scan – daerah
fisik.
hipodens di serebrum.

Terapi: Artificial tears untuk mata yang lagoftalmus.

Trombolitik (dengan rt-PA) untuk pasien 4. VERTIGO


yang datang dalam 3-4,5 jam setelah onset
dan tidak ada kontraindikasi.
a. Vertigo

Aspirin untuk pasien lain. Vertigo Perifer (Vestibular)

Antihipertensi tidak selalu dibutuhkan, kec- • Rasanya seperti berputar, seran-

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 9


gan episodik, sering disertai mual Bedakan sindroma parkinson (etiologi
dan muntah. jelas: misal stroke, atau penggunaan obat an-
tipsikotik) dengan penyakit parkinson (um-
• Contoh penyakitnya: BPPV, pen- umnya idiopatik)
yakit Meniere.
Terapi:
Vertigo Sentral (Nonvestibular)
Levodopa + Bensazerid.
• Rasanya seperti melayang/hi-
lang keseimbangan, serangan 6. EPILEPSI
kontinyu, jarang disertai mual
Seringkali idiopatik; bisa juga sebagai bagian
dan muntah. Bisa disertai defisit
dari sebuah sindrom keturunan, malformasi
neurologis fokal.
kongenital, infeksi, trauma kepala, stroke, tu-
b. BPPV mor, penyakit degeneratif lain.

cp
Etiologi: kanalith di dalam kanalis semi- Kejang parsial (fokal) – Berasal dari bagian
sirkularis. tertentu dalam korteks serebri:

Klinis: Vertigo yang dipicu oleh peru- • Sederhana: Tidak ada penurunan ke-

ns
bahan posisi. sadaran. Gejala bisa sensoris, motoris,
otonom, atau psikis, tergantung bagian
Pemeriksaan Penunjang: Manuver korteks yang terlibat.

.as
Dix-Hallpike.
• Kompleks: Ada penurunan kesadaran
Tatalaksana: Manuver Epley. (ditandai dengan amnesia). Gejala bi-
c. Penyakit Meniere asanya berupa bengong mendadak yang
diikuti dengan automatisme dan kebin-

n
Etiologi: Terlalu banyak cairan endo- gungan pasca-serangan.
limfe di dalam kanalis semisirkularis.
• Tonik klonik umum sekunder: Kejang
Klinis: TRIAS Vertigo disertai gang- parsial yang berlanjut menjadi kejang
guan pendengaran dan tinitus. tonik klonik umum.

Tatalaksana: Diazepam saat serangan,


HCT dan steroid untuk pencegahan.

5. PARKINSON Kejang umum – Berasal dari seluruh hemis-


fer korteks serebri (kiri dan kanan):
Degenerasi neuron dopaminergik di dalam
substansia nigra.
• Absens/lena (petit mal): Bengong men-
TRAP – Tremor, rigiditas (tubuh kaku), aki- dadak, tanpa aura, tanpa kebingungan
nesia/bradikinesia (gerakan lambat), postural pasca-serangan. Berlangsung sebentar
instabilitas. (<20 detik), bisa disertai automatisme
maupun tidak.
Diagnosis:
• Mioklonik: Kedutan motorik aritmik (ti-
Ditegakkan bila ada 2 dari 3 tanda kardinal dak teratur).
(tremor saat istirahat, rigiditas, dan bradiki-
nesia). • Klonik: Kedutan motorik ritmik (tera-

10 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS


tur), lebih lama dari mioklonik. Operasi jika gejala berat

• Tonik: Ekstensi/fleksi tonik mendadak 8. CTS


pada kepala, badan, atau ekstremitas. Carpal Tunnel Syndrome

• Tonik klonik umum primer(grand mal): Kompresi nervus medianus di dalam carpal
tunnel.
Berawal sebagai ekstensi tonik ekstremi-
tas atas dan bawah yang berlangsung be- Anamnesis: Nyeri di pergelangan tangan ba-
berapa detik, kemudian menjadi gerakan gian ventral, kebas di telapak tangan bagian
klonik ritmik dengan kebingungan pas- radial dan jari 1-4.
ca-serangan.
Pemeriksaan Fisik: Tinel sign (rasa kes-
• Atonik: Hilangnya tonus postural tubuh emutan saat carpal tunnel diketuk) dan Pha-
secara mendadak (tiba-tiba jatuh). len sign (rasa kesemutan saat pergelangan

cp
tangan fleksi maksimal).

Terapi:
Klinis: Kejang berulang tanpa demam.

ns
Bidai pergelangan tangan saat tidur (tatalak-
Pemeriksaan Penunjang: Elektroense-
sana awal).
falografi.
Injeksi steroid ke dalam carpal tunnel.

.as
Terapi:
Pembedahan untuk kasus yang refrakter.
Asam valproat, karbamazepin, fenitoin.
9. INFEKSI MENINGOENSEFALITIS
Etosuksimid khusus untuk kejang lena.

n
a. Meningitis
7. HNP
Inflamasi lapisan meningen sistem saraf pu-
Hernia Nukleus Pulposus sat, umumnya karena infeksi.

Diskus intervertebralis mengalami herniasi Anamnesis: Demam tinggi, sakit kepala.


dan menekan radiks saraf perifer.
Pemeriksaan Fisik: Kaku kuduk (+), tanda
Anamnesis: Nyeri punggung bawah men-
rangsang meningeal (+) (Kernig, Brudzinski
jalar ke paha, sering disertai kelemahan otot
I, Brudzinski II).
dan rasa kebas.
Pemeriksaan Penunjang:
Pemeriksaan Fisik: Tes Lasegue (+), peru-
bahan refleks, penurunan sensibilitas. Analisa cairan serebrospinal:

Pemeriksaan Penunjang: MRI. • Bakteri –keruh, leukosit tinggi (≥1000/


mm3), banyak sel netrofil, protein
Terapi:
meningkat, glukosa rendah.
Tirah baring (tatalaksana awal).
• Virus – jernih, leukosit rendah (<100/
Paracetamol, NSAID, dan/atau relaksan otot mm3), banyak sel limfosit, protein nor-
(benzodiazepin). mal, glukosa normal.

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 11


• Tuberkulosis – xantokrom, jumlah leu- semencolok perdarahan intraserebral.
kosit variabel, banyak sel limfosit, pro-
tein meningkat (tidak setinggi bakteri), • Perdarahan intraserebral: Pecahnya
glukosa rendah. pembuluh darah yang lebih besar. CT-
Scan hiperdensitas serebri yang men-
Terapi: colok.

Sesuai patogen penyebab. • Perdarahan epidural: Pecahnya a. men-


ingea media. Tampilan klinis berupa in-
Khusus meningitis bakterial diberikan dek-
terval lusid. CT-Scan hiperdens bikon-
sametason.
veks.
b. Ensefalitis
• Perdarahan subdural: Pecahnya bridg-
Anamnesis: demam, kejang, penurunan ke- ing veins. CT-Scan hiperdensitas sep-

cp
sadaran. erti bulan sabit. Prognosis lebih buruk
dibandingkan perdarahan epidural.
Pemeriksaan Fisik: Tanda rangsang men-
ingeal (-). • Perdarahan subarakhnoid: Nyeri kepa-

ns
la yang dirasakan “paling berat seumur
Pemeriksaan Penunjang: Analisa CSS +
hidup” (thunderclap headache), kaku
PCR.
kuduk (+). CT-Scan hiperdensitas di

.as
Terapi: sulkus, fisura, dan falks serebri.

Asiklovir: terapi empirik karena tingginya • Perdarahan intraventrikular: Tampi-


insidensi ensefalitis herpes simpleks. lan klinis paling buruk dengan prognosa
malam. CT-Scan hiperdensitas (darah) di

n
Setelah hasil PCR CSS diketahui, disesuaikan dalam ventrikel otak.
sesuai patogen.

10. CIDERA KEPALA

• Cedera kepala ringan: GCS 13-15 B. Psikiatri


setelah observasi, dapat dipulangkan.

• Cedera kepala sedang: GCS 9-12 harus


dirawat 2x24 jam, dilakukan CT-Scan. 1. F0 Gangguan mental organic Demensia
dan delirium
• Cedera kepala berat: GCS ≤8 koma,
harus dilakukan intubasi dan CT-Scan a. Demensia

11. PERDARAHAN DI KEPALA Demensia perjalanan penyakitnya lebih panjang


(hitungan bulan hingga tahun) dan ditandai dengan lupa
• Komosio serebri (concussion atau gegar (lupa jalan pulang, lupa kalau sudah makan, lupa mele-
otak): Penurunan kesadaran tanpa disertai takkan barang) kesadaran adekuat
kerusakan anatomis. CT-Scan normal.
Alzheimer: berhubungan dengan usia tua. Gejala:
• Kontusio serebri: Memar pada jaringan penurunan kognitif yang bertahap dan makin membu-
otak. CT-Scan hiperdensitas serebri, tidak ruk.Terapi: asetilkolinesterase inhibitor

12 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS


Vaskular: berhubungan dengan gangguan vaskular Contoh: amfetamin, kokain, kafein, efedrin, pseu-
seperti riwayat stroke, DM, hipertensi doefedrin

Pick Disease (frontotemporal demensia): ditandai den- Gejala: meningkatkan fisiologis secara umum (nadi,
gan perubahan kepribadian (paling khas) dan gangguan nafas, suhu, tensi), menghilangkan ngantuk, dan mem-
bahasa buat semangat

Dementia with lewy bodies: ditandai dengan kesada- c. Depresan


ran yang fluktuatif dan gangguan pada postur dan cara
berjalan. Contoh: benzodiazepine, opioid, alcohol

b. Delirium Gejala: membuat tenang, mengurangi nyeri, menurunk-


an fisiologis secara umum (nadi, nafas, suhu, tensi)
Delirium perjalanan penyakitnya lebih cepat (jam

cp
sampai hari) dan ditandai dengan kegelisahan (men- Putus obat: gelisah, nyeri, peningkatan nadi, nafas, ten-
cabut infus di ruang rawat inap, mencabut NGT, mar- si
ah-marah)  penurunan kesadaran atau fluktuatif
d. Opioid

ns
Tanda dan gejala:
Contoh: morfin, tramadol, kodein
Kondisi kebingungan akut. Hampir pasti selalu ada
Gejala: membuat tenang, mengurangi nyeri, menurunk-
kondisi yang mendasarinya, misalnya operasi besar,

.as
an fisiologis secara umum (nadi, nafas, suhu, tensi)
penyakit berat, rawat inap, penggunaan zat.
Paling khas: intoksikasi menyebabkan pinpoint pu-
Terapi:
pil (miosis)

n
Haloperidol jika gaduh gelisah, orientasi waktu dan
Tatalaksana: Naloxone
tempat kepada pasien.

2. F1 Penggunaan Zat (Opioid, Stimulan, e. Halusinogen


Depresan)
Contoh: ganja/kanabis, LSD

a. Penggunaan zat Gejala: mengalami halusinasi, misalnya menjadi ti-


ba-tiba teriak takut akan sesuatu
Intoksikasi: akiabt dosis berlebih, efek yang mun-
cul sesuai dengan farmakologis obat. Misalnya: obat 3. F2 Skizofrenia
golongan depresan (benzodiazepin) membuat menjadi
rileks, tenang, nadi turun, nafas turun, tensi turun. a. Skizofrenia

Withdrawal: akibat penghentian obat secara tiba-tiba, Gejala positif: Halusinasi, waham
efek yang muncul berlawanan dengan farmakologis
obat. Misalnya: withdrawal obat golongan depresan Gejala negatif: Menarik diri, perawatan diri buruk
(benzodiazepin) membuat menjadi gelisah, tidak bisa
Durasi: lebih dari satu bulan
diam, takikardi, nafas cepat, dan tensi meningkat

b. Stimulan
Skizofrenia paranoid: dengan dominan waham kejar,

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 13


waham kebesaran, waham rujukan. Hampir sebagian a. Depresi
besar skizofrenia adalah golongan ini
Diagnosis:
Skizofrenia katatonik: dengan dominan gejala postur/
motorik, misalnya mempertahankan postur aneh, tidak Gangguan suasana perasaan berupa mood yang turun,
bergerak berlangsung minimal dua minggu

Skizofrenia disorganized (hebefrenik): dengan gam- Gejala paling utama:


baran proses pikir yang tidak terorganisasi, tertawa pa-
MLM
tologis (giggling), buang air sembarangan
M-ood turun
b. Psikotik akut
L-elah terus
Diagnosis:

cp
M-inat hilang
Gejala psikotik yang terjadi dalam waktu kurang dari
satu bulan. Derajat depresi:

ns
Terapi: Ringan: gangguan ringan dalam keseharian

Antipsikotik generasi kedua: Risperidone Sedang: gangguan dalam beberapa aspek kehidupan,
biasanya muncul beberapa gejala somatis seperti gang-

.as
Antipsikotik generasi pertama sudah mulai ditinggal-
guan seksual, keluhan tubuh, sakit kepala, dll.
kan karena efek samping ekstrapiramidalnya (haloper-
idol, CPZ) Berat: biasanya ada gejala psikotik (waham, halusina-
si) atau upaya bunuh diri
c. Sindroma Ekstrapiramidal

n
Terapi:
Sindroma ekstrapiramidal (EPS) adalah efek samp-
ing ekstrapiramidal, berhubungan dengan gangguan Antidepresan:SSRI adalah pilihan utama. (contoh:
pergerakan akibat obat antipsikotik generasi pertama. fluoxetine 1x20 mg)

Gejala EPS: Bila ada gejala psikotik: tambahkan antipsikotik risper-


idone.
Akathisia: perasaan subjektif tidak bisa diam, gelisah
Bila ada upaya bunuh diri: rawat inap
Parkinsonism: menunjukkan gejala parkinson seperti
tremor, rigiditas, muka topeng b. Bipolar

Distonia akut: leher seperti terpuntir ke belakang (sep- Diagnosis:


erti menengok ke arah belakang terus), bisa juga mata
yang mendelik terus ke atas Gangguan suasana perasaan, ada fase mood mania
dan ada fase mood depresi
Terapi:
Bipolar 1: ada satu episode mania. Walaupun tidak
Per oral: triheksifenidil (antikolinergik) ada riwayat depresi sebelumnya, tetap bisa disebut se-
bagai bipolar 1.
4. F3 Gangguan Mood (Depresi, Bipolar)

14 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS


Bipolar 2: ada satu episode hipomania dan satu ep- Fobia sosial: takut ketika disuruh untuk berbicara, pre-
isode depresi mayor. TIDAK BOLEH ada riwayat sentasi di depan umum atau di kantor
episode mania
Fobia spesifik: takut terhadap satu hal yang spesifik,
Mania: senang berlebih, tidak tidur, berdandan berlebi- misalnya takut kucing (namanya ailurophobia), takut
han dan cerah, membagi-bagikan uang dan barang, mu- kecoa, takut warna merah, dan sebagainya
dah marah atau tersinggung.
d. PTSD (post traumatic stress disorder)
Depresi: sedih, mengurung diri di kamar
Diagnosis:
Tatalaksana:
Rasa cemas yang sering timbul setelah mengalami
mood stabilizer (lithium, valproat). Jika sedang depre- suatu kejadian (baik dirinya yang mengalami atau hal
si, dapat diberikan antidepresan (antimania tetap diber- yang menimpa orang lain misalnya anaknya), disertain-

cp
ikan selama fase depresi). ya adalah flashback (sering membayangkan kembali)

5. F4 Gangguan Neurotik, Cemas, Somato- Contoh: orang yang hampir tenggelam di laut atau
form menyaksikan anaknya tenggelam di laut menjadi ser-

ns
ing berdebar-debar, gelisah bila melihat gambar atau
a. Gangguan cemas menyeluruh film tentang laut, dan disertai ada flashback, mengingat
kembali adegan ketika anaknya meninggal tersebut.
Diagnosis:

.as
e. Gangguan somatoform
Rasa cemas yang menetap, lebih dari 6 bulan, tanpa
pemicu yang jelas. Seolah pasiennya khawatir akan
Somatoform adalah kondisi psikiatri di mana pasien
semua hal (mulai dari pekerjaan, keluarga, kondisi neg-
memunculkan keluhan somatis. (Somato=tubuh ;

n
ara, kondisi dunia, dll). Bisa dibilang kalau pasien tidak
form=bentuk). Jadi, keluhan-keluhannya dirasakan di
pernah merasa tenang
tubuh, seperti orang sakit biasa Yang termasuk ganggu-
an somatoform: gangguan somatisasi, hipokondriasis,
b. Panik
konversi, dan psikosomatis.
Diagnosis:
f. Somatisasi
Adanya serangan yang singkat, sangat kuat, rasa ber-
Diagnosis:
debar, sesak, terasa seperti akan mati, disertai keringat
dingin, tapi kalau sedang tidak dalam serangan maka Pasien datang dengan banyak keluhan fisik, yang tidak
pasien merasa tenang dan baik-baik saja. bisa dibuktikan pada saat pemeriksaan.

c. Fobia Kata kuncinya: ‘pasien koleksi gejala’

Diagnosis: “Dok, saya sakit kepala, sakit perut, mual, kesemutan”

Macam-macam fobia:
g. Hipokondriasis
Claustrophobia: takut di tempat tertutup dan sempit
Diagnosis:

Agorafobia: takut dengan tempat yang ramai misalnya


Pasien yakin bahwa dirinya menderita suatu penyakit
di stasiun, di tengah mal
tertentu, walaupun sudah dibuktikan tidak ada penya-

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 15


kitnya. bisa tidur lagi

Kata kuncinya: ‘pasien bawa diagnosis’ Late: bangun sangat awal sekali (misalnya jam 3 pagi)
lalu tidak bisa tidur lagi
“Dok, saya pasti sakit ginjal nih
7. F6 Gangguan Kepribadian Dan Perilaku
h. Konversi Pada Dewasa

Diagnosis:
a. Gangguan Kepribadian
Gangguan somatoform yang mengambil bentuk dalam
• Cluster A
keluhan gangguan neurologis.
A = Aneh
Jadi, pasien bisa buta padahal tidak buta, lumpuh

cp
padahal tidak lumpuh, dan sebagainya. Biasanya ber- Skizoid: menyendiri, sama sekali tidak tertarik untuk
hubungan dengan kondisi stresor psikologis misaln- bergabung dengan kelompok lain
ya melihat orangtua bertengkar
Paranoid: tidak percaya dan selalu curiga

ns
i. Psikosomatis
Skizotipal: memiliki pikiran, persepsi, dan keper-
Gangguan somatoform yang sesuai namanya (psiko --> cayaan aneh misalnya sangat percaya dengan UFO atau
somatis), dari stresor psikis diubah menjadi keluhan hal-hal gaib

.as
somatis.
• Cluster B
Di soal, pasien mengeluhkan kalau sedang stres mis-
alnya menjelang ujian atau mau rapat maka men- B = “Berisik”
jadi mulas.

n
Antisosial: perilaku preman, melanggar peraturan (HA-
6. F5 Gangguan perilaku berhubungan den- TI-HATI, bukan antisosial dalam artian anti dengan
gan fisiologis suasana sosial! Orang dengan perilaku antisosial ini
anti dengan ATURAN SOSIAL)
a. Gangguan makan
Ambang: impulsivitias, hubungan yang tidak stabil,
Anorexia nervosa: tidak mau makan, tubuh kurus, mudah mencap orang sebagai baik atau jahat.
adanya persepsi keliru tentang tubuhnya (sudah sangat
kurus tapi masih merasa gemuk). Berat badan sangat Histrionik: drama queen/king, suka menjadi pusat per-
kurus. hatian, heboh, berlebihan

Bulimia nervosa: tidak dapat menahan nafsu makan, Narsisistik: suka melebih-lebihkan diri, suka dipuji,
setelah makan akan merasa bersalah sehingga ada per- merendahkan orang lain
ilaku memuntahkan atau minum pencahar. Berat badan
• Cluster C
biasanya normal atau berlebih.

C = Cemas
b. Ganguan tidur Insomnia
Cemas menghindar: pemalu, merasa tidak layak un-
Early: susah memulai tidur
tuk bergabung dengan kelompok lain. Sebenarnya ingin
Middle: terbangun berkali-kali sepanjang tidur, tapi bisa berkumpul dengan orang lain tapi takut ditolak

16 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS


Dependen: merasa selalu perlu orang lain, tidak bisa Autisme
bergantung pada dirinya sendiri
Terjadi pada anak pada usia perkembangan (paling ser-
Obsesif-kompulsif (anankastik): keteraturan yang ber- ing sebelum usia 7 tahun).
lebihan, perfeksionis berlebihan
Penarikan diri dari aktivitas sosial, perilaku repeti-
b. GANGGUAN SEKSUAL tif, gangguan berbahasa. Fungsi kognitif lain biasanya
baik
Transeksual: merasa dirinya memiliki identitas lawan
jenis, contoh: laki-laki merasa bahwa dirinya lebih co-
cok sebagai wanita sehingga berpakaian seperti lawan
jenis C. Ophthalmology

Transvestisme: kepuasan seksual dengan menggu- - Konjungtivitis

cp
nakan pakaian lawan jenis. Contoh: laki-laki sering
menggunakan pakaian dalam istrinya, tapi sehari-hari • Gambaran klinis
tetap menganggap dirinya laki-laki dan berpakaian la-
Mata merah, visus tidak menurun, tampak
ki-laki

ns
pelebaran pembuluh darah konjungtiva.
Ekshibisionis: perilaku menunjukkan alat kelamin ke-
pada orang lain, kepuasan diperoleh saat melihat orang • Tipe dan Penatalaksanaan

.as
tersebut takut atau teriak
Viral: Sekret jernih, ditemukan folikel, paling
Voyeurisme: kepuasan seksual yang didapat dari per- mudah menular, dapat ditemukan papila. Tx:
ilaku mengintip simptomatik, kortikosteroid jika perlu.

Bakterial: Sekret purulen, perlengketan

n
Sadisme: kepuasan seksual yang diapat dengan cara
menyakiti orang lain kelopak mata. Tx: antibakterial.

Masokisme: kepuasan seksual yang diapat dengan cara Alergi: Mata gatal dominan, sekret cair,
disakiti (atau menyakiti diri sendiri) secara fisik atau ditemukan papila. Tx: antihistamin dan mast-
mental, misalnya memasukkan kawat ke dalam uretra cell stabilzer.

8. F7 Retardasi Mental Vernal: Cobblestone appearance. Tx: antihis-


tamin dan mast-cell stabilzer.
Definisi: Penurunan kemampuan kognitif secara umum.
Trakoma: Infeksi C. trachomatis. Dapat
Klasifikasi tingkat IQ pada retardasi mental: menyebabkan sikatriks dan entropion. Tx:
antibiotik (azithromisin PO, atau salep mata
Ringan 50-74 tetrasiklin).

Sedang: 35-49 - Keratitis


Berat: 20-34
• Gejala Klinis
Sangat berat: <20
Mata merah, visus menurun, tampak peleba-
9. F8 Gangguan Perkembangan Psikologis ran pembuluh darah silier. Nyeri (+) disertai
dengan fotofobia.

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 17


• Tipe dan Penatalaksanaan Antibiotik topikal.

Bakterial: Lesi dengan defek epitel disertai Insisi dan drainase bila hordeolum besar/
infiltrat dan edema. Tx: antibaktrial topika, pengobatan konservatif tidak berhasil.
sikloplegia, kortikosteroid.
1. Kalazion
Herpes simpleks: Lesi dendritik. Tx: antiviral
topikal. sikloplegia, kortikosteroid. Radang granulomatosa yang mengakibat-
kan timbulnya nodul tanpa nyeri. Salah satu
Herpes zoster: Dengan lesi herpes zoster di diagnosis banding dari hordeolum.
wajah unilateral. Tx: antiviral topikald an
oral, sikloplegia, kortikosteroid. 2. Glaukoma Akut

Fungal: Riwayat trauma dengan tmbuhan. - Definisi

cp
Lesi hipopion dan satelit. Tx: antifungal topi-
kal, kontraindikasi kortikosteroid. Peningkatan tekanan intraokular, bi-
asanya akibat sudut bilik mata depan tertutup
Amoeba: Acanthamoeba sp., riwayat ber- (oklusi trabekula oleh iris).

ns
enang dan penggunaan lensa kontak. Tx:
amoebisida dan kortikosteroid topikal. - Gejala Klinis

- Ulkus Kornea Mata merah mendadak, visus turun, nyeri

.as
hebat (dapat berdenyut), sering disertai mual-
Tampilan klinis mirip keratitis. muntah.

Tes fluorosein positif (tampak defek epitel) PF: tekanan intraokular tinggi (>21 mmHg),

n
injeksi konjungtiva, edema kornea, pupil
- Hordeolum dilatasi non-reaktif.

• Etiologi - Penunjang

Infeksi Staphylococcus aureus. Gonioskopi (untuk mengukur sudut bilik


mata depan)
• Klasifikasi
- Tatalaksana
Eksternum pada kelenjar Zeis (sebasea) atau
Moll (apokrin). Awal: asetazolamid (oral atau IV), timolol
tetes, steroid tetes, pilokarpin (konstriktor
Internum pada kelenjar Meibom (sebasea).
pupil).

- Gejala Klinis Definitif: iridotomi perifer

Nodul di tepi (eksternum) atau di balik


3. Glaukoma Kronik
kelopak mata (internum), terasa nyeri.
- Definisi
- Tatalaksana
Neuropati optik yang disebabkan oleh pen-
Kompres hangat.
ingkatan tekanan intraokular secara menahun

18 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS


(kronik). Penyebabnya adalah disfungsi tra- Katarak traumatik: trauma tumpul, opasi-
bekula (sudut terbuka). tas khas berbentuk bintang (stellata).

- Gejala Klinis Terapi : Bedah  beberapa cara: ekstraksi


katarak ekstrakapsular, ekstraksi katarak in-
Cenderung asimptomatik, pada fase lanjut trakapsular, fakoemulsifikasi.
ditemukan penyempitan lapang pandang
(tunnel vision). 5. Retinopati

PF: TIO dapat meningkat namun dapat pula • Etiologi


normal (glaukoma normotensi), rasio cup-
to-disc (CDR) >0,5; pemeriksaan kampime- Kelainan pada retina yang disebabkan
tri (perimetri) ditemukan menyempit. akibat hipertensi (retinopati hiperten-
si) atau diabetes mellitus (retinopati

cp
- Tatalaksana diabetik).

Timolol topikal. Definitif: trabekulopasti atau • Gambaran Klinis


trabekulektomi.

ns
Mata tenang, dengan visus turun per-
4. Katarak lahan.

Mata tenang, visus turun perlahan. Sering Retinopati Hipertensi

.as
disertai silau.
Gambaran pembuluh darah copper
Imatur Matur Hiperma- wiring dan av crossing.
tur
Kekeruhan Sebagian Seluruh L e n s a

n
jatuh Retionpati Diabetik
Shadow test Positif Negatif Pseudo-
positif Kadang disertai dengan floaters. Pada
Visus > 6/60 < 6/60 <6/60 funduskopi dapat digolongkan menja-
di:
Varian Lainnya
- non-proliferatif (NPDR) dengan
Katarak kongenital:
mikroaneurisma, perdarahandot
and blot, flame, maupun cotton
- umumnya karena infeksi intrauterin
wool spot.
(mis. rubella)

- proliferatif dini (PDR) adalah


- pemeriksaan fisik: refleks merah abnor-
NPDR ditambah dengan neova-
mal, leukokoria
skularisasi.
- bisa menyebabkan ambliopia berat bah-
- proliferatif lanjut (PDR) ada-
kan kebutaan
lah PDR dini ditambah dengan
- bedah dilakukan sebelum usia 2 bulan perdarahan pada vitreous hingga
(memastikan perkembangan visus tidak dapat terjadi ablasio retina.
terganggu).
• Tatalaksana

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 19


Kendalikan faktor risiko. • Definisi

Fotokoagulasi laser terutama pada Daya akomodasi lensa mata yang mu-
diabetik retinopati. lai melemah.

6. Miopia • Tatalaksana

• Definisi Koreksi dengan lensa positif,


perkiraan kebutuhan lensa sesuai den-
Bayangan jatuh di depan retina. Bisa gan usia.
disebabkan bola mata terlalu panjang
(miopia aksial), lensa terlalu kuat ,atau
4 0 - 4 5 45-50 50-55 thn 5 5 - 6 0 >60 thn
kornea yang terlalu cekung (miopia thn thn thn
kurvatura). +1 D +1,5 D +2 D +2,5 D +3 D

cp
• Gejala Klinis 9. Ambliopia

Jika timbul pada anak usia sekolah, • Definisi

ns
prestasi belajar yang menurun, duduk
di depan, memicingkan mata. “Mata malas”, yakni kelainan akibat
supresi sistem saraf pusat terhadap
• Tatalaksana salah satu mata yang misalnya dise-

.as
babkan oleh anisometeropia (perbe-
Koreksi dengan lensa negatif terlem- daan refraksi antara kedua mata jauh
ah. berbeda) atau strabismus.

n
7. Hipermeteropia • Gejala Klinis

• Definisi Visus turun pada salah satu mata, dan


bagaimanapun upaya koreksi tidak
Bayangan jatuh di belakang retina.
dapat mencapai visus normal (6/6
Bisa disebabkan bola mata terlalu
atau lebih baik).
pendek (hipermeteropia aksial), lensa
terlalu lemah, atau kornea yang kurang • Tatalaksana
cekung (hipermeteropia kurvatura).
Sedini mungkin terdeteksi dan diobati,
• Gejala Klinis semakin baik prognosis.

Mata yang sering lelah (karena ako- 10. Trauma Kimia Mata
modasi terus menerus).
• Jenis
• Tatalaksana
Trauma Kimia Asam
Koreksi dengan lensa positif terkuat.
Koagulatif, penetrasi asam tidak terla-
8. Presbiopia lu dalam.

20 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS


Trauma Kimia Basa 2) Hiperemis: membran timpani
hiperemis
Likuefaktif (mencairkan jaringan), se-
hingga penetrasi basa dapat menjadi 3) Supurasi: membran timpani
sangat dalam dan sangat berbahaya. menonjol (bulging), nyeri he-
Secara umum trauma basa lebih baha- bat disertai demam
ya dibandingkan trauma asam.
4) Perforasi: tampak perforasi,
• Penatalaksanaan sekret mengalir keluar, nyeri
berkurang, demam berkurang
Baik asam maupun basa, penatalaksa-
naan adalah: 5) Resolusi: sekret mengering,
perforasi mulai membaik.
a. Irigasi dengan air mengalir atau Bisa berlanjut ke OMSK bila

cp
garam fisiologis yang banyak. resolusi tidak adekuat.

b. Berikan anestesi (seperti tetraka- (Nyeri tekan mastoid


in tetes mata) untuk mengurangi

ns
dapat ditemukan)
gejala nyeri. Dapat pula diberikan
kortikosteroid dan sikloplegia. • Tatalaksana

c. Konsul ke dokter Sp.M untuk pe-

.as
1) Dekongestan (efedrin HCl
natalaksanaan lebih lanjut. 0,5%) pada stadium klinis awal
(oklusi, hiperemis)
D. THT
2) Antibiotik: amoxicillin terbaik,

n
1. Serumen Prop 5-7 hari. Alternatif: amoksisilin
+ clavulanat atau cefalosporin.
Definisi: Sumbatan serumen mengakibatkan
Dapat diberikan di semua stadi-
klinis tuli konduktif. Tatalaksana dengan iri-
um klinis.
gasi toilet, seruminolitik (misal: karboglise-
rin) untuk melunakkan serumen. 3) Miringotomi jika fase supurasi

2. Otitis Media Akut (OMA) 4) Cuci telinga dengan H2O2 3%


jika sudah perforasi
• Definisi
3. Otitis Eksterna
Sebagian besar akibat S. pneumonia
dan H. influenzae. • Definisi dan Klasifikasi Kasus

Salah satu penyebab demam pada Infeksi telinga luar (kanalis auditorius/liang
anak yang cukup sering terjadi. telinga) akibat bakteri, jamur virus.

• Stadium Klinis dan Gejala 1) Otitis eksterna sirkumsripta: furunkel (“bi-


sul”) di 1/3 liang telinga bagian luar. Penye-
1) Oklusi: membran timpan re-
bab: S. aureus, S. albus.
traksi

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 21


2) Otitis eksterna difusa: infeksi di 2/3 liang tel- Keluar sekret > 6 minggu (hilang -
inga bagian dalam. Penyebab: Pseudomonas timbul atau terus menerus), membran
sp. timpani perforasi, dengan penurunan
pendengaran. Tidak ada nyeri.
3) Otitis eksterna maligna: infeksi yang dapat
berkomplikasi hingga menyebabkan paresis • Tipe
n. VII dan destruksi tulang temporal. Penye-
bab: Pseudomonas sp. Faktor risiko: DM, 1) OMSK tipe benigna (jinak): jika
imunokompromais. perforasi terletak di sentral dari
membran timpani.
• Gejala klinis
2) OMSK tipe maligna (ganas):
Nyeri tekan tragus atau perikon- jika perforasi terletak di attic
drium, nyeri saat membuka mulut, atau perifer dari membran timpa-

cp
penurunan pendengaran, dan sekret ni. Berisiko menimbulkan komp-
yang berbau (terutama pada kasus OE likasi seperti mastoiditis, koles-
difusa dan OE maligna). Paresis n. teatoma, paresis n. VII, hingga

ns
fasialis mungkin ditemukan pada ka- destruksi ke jaringan sekitarnya.
sus OE maligna
• Tatalaksana
• Tatalaksana

.as
Benigna: antibiotik topikal (neomi-
Otitis eksterna sirkumskripta: anti- sin + polimiksin), H2O2 3%
biotika (polimiksin B / basitrasin)
Maligna: operasi eradikasi koleste-
Otitis eksterna difusa: ear toilet, atoma, timpanoplasti / miringoplasti.

n
tampon antibiotik (kadang antibiotik
sistemik) 5. Otitis Media Efusi

Otitis ekterna maligna: kultur dan • Definisi


pemberin antibiotika per oral/paren-
teral (fluoronkuinolon), debridement Transudasi cairan serosa (non-infek-
radikal. si) di telinga tengah. Penyebab: ke-
lanjutan OMA, disfungsi tuba, baro-
4. Otitis Media Supuratif Kronik trauma (setelah naik pesawat terbang),
(OMSK) maupun alergi.

• Definisi • Gejala Klinis

Biasanya kelanjutan dari OMA yang Gangguan pendengaran (telinga “ke-


tidak mengalami resolusi secara sem- masukan air”), tanpa rasa nyeri. Pada
purna. Misalnya: akibat infeksi be- PF ditemukan memran timpani
rulang, atau akibat penatalaksanaan suram, tidak hiperemis, mobilitas
kasus OMA yang tidak adekuat. terganggu (tes Toynbee / Valsava
negatif).
• Gejala klinis
• Tatalaksana

22 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS


Swasirna (self-limiting) dalam 3 bu- rubahan posisi. Sebagian besar dise-
lan. Jika tidak ada perbaikan, mir- babkan oleh proses degeneratif. Ser-
ingotomi dilanjutkan pemasangan ing pada kanalis posterior.
grommet tube (pipa timpanostomi).
Dekongestan dapat diberikan. • Gejala Klinis

6. Vertigo Vertigo saat perubahan posisi kepa-


la, sangat berat namun hanya singkat.
• Definisi Mual dan muntah hampir pasti ada.
Nistagmus dijumpai Diagnosis den-
Pusing berputar (pasien berputar atau gan manuver Dix-Hallpike.
lingkungan yang berputar). Dapat
disebabkan proses sentral maupun • Tatalaksana
perifer.

cp
Manuver Epley, Liberatory, dan
• Gejala Klinis Brandt-Daroff. Manuver dilakukan
sendiri oleh pasien.
Keluhan subjektif pusing berputar.

ns
disertai dengan mual-muntah. 8. Penyakit Meniere

Pada kasus vertigo perifer keluhan • Definisi

.as
mual-muntah lebih hebat dibanding-
kan vertigo sentral. Vertigo sentral Hidrops endolimfe (kelebihan cairan
sering disertai defisit neurologi. di endolimfe) kanalis semisirkularis.

• Klasifikasi • Gejala Klinis

n
1) Vertigo perifer: disebabkan oleh Trias: vertigo, tinitus, tuli sensori-
organ vestibular hingga n. VIII. neural (turun pendengaran) pada nada
Contoh penyebab: BPPV, me- rendah.
niere, neuronitis vestibular.
• Tatalaksana
2) Vertigo sentral: disebabkan oleh
Simpatomatik: diazepam saat seran-
batang otak hingga otak. Contoh
gan. Diuretik (seperti HCT atau furo-
penyakit: tumor sudut serebelo-
semid) dan kortikosteroid (oral dan in-
pontin, stroke batang otak.
jeksi intratimpani) untuk pengendali.
7. BPPV (Benign Paroxysmal Positional Edukasi diet rendah garam.
Vertigo)
9. Epistaksis
• Definisi
• Etiologi
Terjadi akibat kanalitiasis atau kupo-
Epistaksis anterior: perdarahan dari
litiasis (keberadaan “batu” di sistem
pleksus Kisselbach, a. ethmoidalis an-
vestibular) yang menimbulkan sensasi
terior.
vertigo apabila pasien melakukan pe-

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 23


Epistaksis posterior: perdarahan dari Its Impact on Asthma), dibagi menja-
a. ethmoidalis posterior, a. sphenopa- di:
latina. Perdarahan lebih hebat, jarang
berhenti sendiri, darah menetes ke be- Sifat berlangsungnya
lakang tenggorok.
1) Inetermiten (<4 hari/minggu
Cari faktor risiko: trauma (mengorek atau <4 minggu)
hidung), infeksi, tumor, hipertensi,
2) Persisten (>=4 hari/minggu dan
gangguan pembekuan darah.
>=4 minggu)

• Tatalaksana
Beratnya penyakit:

Epistaksis anterior: (ikuti alur di


1) Ringan: tidak ada gangguan
bawah)

cp
aktivitas, berolahraga, maupun
istirahat
tekan hidung 10-15 menit kaustik
dengan AgNO3 25-30% jika sumber 2) Sedang-berat: ada gangguan

ns
perdarahan terlihat  tampon anteri- aktivitas, berolahraga, maupun
or (dengan pelumas vaselin/salap anti- istirahat
biotik + epinefrin) selama 2 hari.
• Tatalaksana

.as
Epistaksis posterior: tampon poste-
Penunjang: uji cukit kulit (skin-prick
rior (bellocq) selama 3 hari. Tampon
test) atau IgE RAST (in-vitro). Pemer-
anterior sebaiknya juga dipasang.
iksaan tidak spesifik: eosinofil dan IgE

n
10. Rinitis Alergi total).

Medikamentosa: antihistamin, jika


• Etiologi
gejala berat tambahkan steroid intra-
Dimediasi oleh IgE dan histamin. nasal.
Alergen inhalan paling sering.
11. Rinitis Vasomotor
• Gejala Klinis dan Klasifikasi
• Etiologi
Bersin berulang, rinorea, hidung ga-
tal (dominan), kadang dapat diikuti Non-alergi, umumnya akibat saraf
konjungtivitis, hiposmia, dan post-na- parasimpatis yang hiperaktif.
sal drip. Gejala pagi hari dominan.
• Gejala Klinis
PF: allergic shiners (stasis vena di
Keluhan mirip rinitis alergi, namun
bawah mata), crease (garis di hidung),
yang dominan adalah hidung ter-
dan salute (gerakan menggosok-gosok
sumbat bergantian kiri-kanan, jarang
hidung). DItemukan mukosa edema
disertai kelainan mata. Memburuk
yang pucat/livide, sekret cair.
pagi hari. Pemicu non-spesifik: sep-
Menurut ARIA (Allergic Rhintis and erti udara dingin, bau, parfum, kelem-

24 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS


baban, dan emosional. maksila, frontal, ethmoid, dan sphe-
noid.
• Penunjang
Inflamasi sinus paranasal akibat
Skin prick test negatif, IgE RAST infeksi terutama viral dan bakterial
negatif, IgE dan eosinofil darah tidak dengan gangguan klirens mukosiliar.
meningkat. Penyebab tersering: S. pneumoniae,
H. influenzae, dan M. catarrhalis.
• Tatalaksana
Faktor risiko: ISPA, polip hidung,
Hindari pencetus. kelainan anatomi, infeksi tonsil/gigi,
hipertrofi adenoid. Infeksi kronik
Simptomatik: dekongestan oral atau
terutama akibat sinusitis akut yang
topikal. Apabila sangat berat pertim-
tidak terobati dengan adekuat.

cp
bangakan operasi dan neurektomi n.
vidianus.
• Klasifikasi
12. Rinitis Medikamentosa Sering disertai rinitis pula, sehingga

ns
disebut dengan rinosinusitis.
• Etiologi
Akutjika <4 minggu
Gangguan respons vasomotor akibat

.as
riwayat penggunaan vasokonstrik- Subakut jika 4 minggu - 3 bulan
tor topikal (tetes/semprot pelega hi-
dung). Kronis jika >3 bulan

n
• Gejala Klinis • Gejala klinis

Gejala utama hidung tersumbat, den- Nyeri pada muka, sekret hidung yang
gan riwayat penggunaan obat tetes/ purulen, sering turun ke tenggorok
semprot hidung. Dapat terjadi sekret (post-nasal drip), disertai demam.
berair dengan edema/hipertrofi konka.
• Penunjang
• Tatalaksana
Baku emas: CT-scan
Hentikan obat vasokonstriktor topi-
Alternatif: foto posisi Waters (dtemu-
kal.
kan perselubungan, air-fluid level, dan
Berikan kortikosteroid oral dosis penebalan mukosa).
tinggi jangka pendek, atau dekonges-
tan oral • Tatalaksana

Sinusitis akut: simpatomatik (de-


13. Sinusitis
kongestan, analgesik), antibiotik jika
• Etiologi bakterial (amosksiilin / amoksisilin +
klavulanat)
Terdapat 4 pasang sinus paranasal:
Sinusitis kronik: tidak responsif terh-

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 25


adap antibiotik (kuman gram negatif), tkan imunisasi DPT.
definitif: bedah sinus endoskopi fung-
sional (FESS). • Gejala Klinis

14. Tonsilitis Demam, nyeri tenggorok, disfagia,


dapat disertai sesak napas. PF ditemu-
• Etiologi kan pseudomembran yang berwar-
na abu-abu, mudah berdarah apabila
Radang (tonsil faringeal/adenoid dan pseudomembran diambil. Pembesaran
palatinal). Tersering disebabkan viral KGB dapat menyebabkan bull’s neck
dan bakterial. appearance.

• Gejala klinis • Tatalaksana

cp
Tonsilitis akut: sering didahului com- Antibiotik (eritromisin), ADS (serum
mon cold, disertai dengan nyeri teng- anti-difteri)
gorok. Pada infeksi bakterial, dapat
timbul detritus (kumpulan leukosit Suportif (antipiretik jika demam, in-

ns
mati). Demam, nyeri menelan, otalgia tubasi jika ada ancaman gagal napas)
dapat ditemukan. Pembesaran KGB
Vaksinasi setelah pasien sembuh
dapat pula ditemukan.

.as
(difteri tidak menimbulkan kekebalan)
Tonsilitis akut menjadi kronis jika
faktor predisposisi tidak teratasi. Tam- 16. Abses Peritonsil “Quincy”
pak pelebaran kripta yang dapat teri-
• Etiologi
si detritus disertai napas berbau.

n
Komplikasi dari tonsilitis yang tidak
• Tatalaksana
teratasi dengan baik.
Tonsilitis akut viral: analgesik, anti-
• Gejala klinis
biotik jika bakterial

Demam, nyeri tenggorok, disfagia,


Tonsilitis akut bakterial: antibiotik
hot potato voice. Tampak uvula ter-
(penisilin), obat kumur desinfektan.
dorong ke sisi kontralateral.
Tonsilitis kronis: ada indikasi untuk
tonsilektomi jika >3x serangan/tahun, • Tatalaksana
maloklusi gigi, sumbatan jalan napas,
Insisi/drainase abses disertai dengan
hingga rinosinutisi kronis.
pemberian antibiotik.

15. Tonsilitis Difteri


17. Karsinoma Nasofaring
• Etiologi
• Etiologi
Infeksi C. difficile, bakteri gram posi-
Infeksi virus EBV, konsumsi
tif berbentuk basil. Umumnya infeksi
makanan pengawet (mengandung ni-
pada anak-anak yang tidak mendapa-

26 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS


trosamin), iritasi baan kimia, herediter. Hidung tersumbat progresif, epistak-
sis masif berulang. Rinoskopi poste-
• Gejala Klinis rior: massa kenyal, warna abu hingga
merah muda. Tumor sangat mudah
Gejala dibagi menjadi gejala nasofar-
berdarah.
ing, telinga, mata, dan saraf. Gejala
utama timbul akibat tumbuhnya tu- • Diagnosis
mor di fossa Rossenmuller.
CT scan dan arteriografi.
- Nasofaring: epistaksis ringan,
sumbatan hidung. • Tatalaksana

- Telinga: tinitus, rasa tidak nya- Operasi merupakan pilihan utama,


man di telinga, otalgia. disamping hormonal dan radioterapi.

cp
- Mata: diplopia akibat paresis n. 19. Benda Asing Saluran Cerna
III, IV, VI
• Definisi

ns
- Saraf: neuralgia trigeminalis, de-
struksi tulang tengkorak. Benda asing dapat masuk ke saluran
cerna (mulut - faring - esofagus - hing-
Metastasis ke kelenjar getah bening ga melewati esofagus). Kejadian ini

.as
leher adalah fase lanjutan. sering pada anak-anak.

• Diagnosis Prinsip utama adalah menduga apakah


benda asing tersebut radiopak atau ra-
Baku emas: biopsi nasofaring. Dapat

n
diolusen.
ditunjang dengan CT scan.
• Gejala Klinis
Serologi IgA anti EA dan IgA anti
VCA untuk EBV Gejala umum berupa disfagia/odi-
nofagia, senssi benda asing, nyeri di
• Tatalaksana
leher/tenggorok/dada.
Radioterapi adalah pengobatan uta-
• Tatalaksana
ma, disertai kemoterapi untuk fase
lanjutan. Benda asing yang radiopak: minta
foto polos 2 posisi.
18. Angiofibroma Nasofaring Belia
- Jika di esofagus: endoskopi untuk
• Definisi mengambil benda asing

Tumor jinak pembuluh darah na- - Jika distal dari esofagus dan
sofaring, memiliki kemampuan simptomatik: observasi klinis dan
destruksi tulang. Ditemukan pada tinja, atau evaluasi berkala den-
anak/remaja laki-laki. gan radiologi (setiap 3-4 hari)

• Gejala Klinis

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 27


- Jika distal dari esofagus dan Pemeriksaan Penunjang: Sputum BTA 3x SPS, foto
asimptomatik toraks berupa infiltrat/kavitas di apeks paru.

Benda asing yang radiolusen: Diagnosis TB:

- Kecurigaan di esofagus: larin- • Kasus baru: sebelumnya tidak pernah berobat


goskopi atau endoskopi atau es- ATAUpernah pengobatan namun minum obat <1
ofagogram barium bulan.

- Kecurigaan bukan di esofagus: • Kambuh: sebelumnya sudah dinyatakan sembuh,


amati gejala dan tinja. tetapi BTA kembali positif.

E. Sistem Respirasi • Drop out: pengobatan sudah >1 bulan, lalu tidak
mengambil obat selama >2 bulan.

cp
1. Tuberkulosis
• Gagal (default): BTA tetap positif pada bulan keli-
Anamnesis: ma ATAU sebelumnya negatif, lalu pada bulan keli-
ma menjadi positif.

ns
Batuk berdahak ≥2 minggu (disertai dahak atau batuk
darah), sesak napas, nyeri dada, demam meriang >1 • Kronik: BTA tetap positif walaupun sudah berka-
bulan, malaise, nafsu makan turun, berat badan turun, li-kali menjalani pengobatan sampai selesai.
keringat malam tanpa kegiatan fisik.

.as
Bekas TB: tidak ada tanda TB aktif, BTA negatif, han-
Pemeriksaan Fisik: Demam (umumnya subfebris), ya ada gambaran fibrosis.
frekuensi napas meningkat, berat badan turun, suara na-
pas bronkial/amforik/ronki basah/suara napas melemah Kategori 1 : 2RHZE/4R3H3.

n
(umumnya di apeks paru).
Kategori 2 : 2RHZES/RHZE/5R3H3E3.

Obat Dosis (mg/ Dosis (mg) / BB (kg)


TB kgBB/hari)
<40 40-60 >60
R 8-12 300 450 600
H 4-6 150 300 450
Z 20-30 750 1000 1500
E 15-20 750 1000 1500
S 15-18 Sesuai 750 1000
BB

Evaluasi sputum setelah akhir fase intensif dan 1 bulan sebelum regimen selesai.

Efek samping Obat TB:

• Isoniazid neuropati perifer  berikan vit B6 100 mg/hari

• Rifampisin mewarnai urin, memengaruhi efektivitas KB hormonal, interaksi dengan obat anti-diabetik, gang-
guan menstruasi

• Pirazinamid paling hepatotoksik, dapat meningkatkan kadar asam urat

28 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS


• Etambutol buta warna  jangan diberikan pada anak-anak

Streptomisin ototoksik dan nefrotoksik

MDR-XDR TB:

• MDR-TB (Multidrug Resistant TB): resisten pada setidaknya rifampisin + INH.

• XDR-TB (Extensive Drug Resistant TB): MDR-TB yang juga resisten pada 3 dari 6 obat second-line.

2. Tuberkulosis pada Anak

Gejala klinis TB pada anak tidak khas dan bakteri sulit ditemukan pada pemeriksaan BTA sehingga digunakan sistem
skoring TB anak.Anak didiagnosis TB jika jumlah skor ≥6.

cp
ns
.as
n

• Regimen pengobatanjika terdiagnosis TB (anak sakit TB, skor ≥6): 2RHZ/4RH. Pada kasus berat dapat diberikan
etambutol.

Jika tidak terdiagnosis TB, tetap dapat diberikan profilaksis dengan INH. Ada dua macam profilaksis:

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 29


• Profilaksis primer (anak kontak TB tapi tidak kronik, mengi, ada faktor pemicu (pejamu: riwayat ato-
sakit, dibuktikan dengan tuberkulin negatif): INH pi, lingkungan).
5-10 mg/kgBB/hari selama 6 bulan.
Pemeriksaan Fisik: Ekspirasi memanjang, wheezing,
• Profilaksis sekunder (anak terinfeksi TB tanpa penggunaan otot bantu napas pada serangan berat.
sakit TB, dibuktikan dengan tuberkulin positif tapi
skor TB tidak mencapai 6 atau secara klinis tidak Pemeriksaan Penunjang: APE (arus puncak ekspira-
sakit TB): INH 5-10 mg/kgBB/hari selama 6-9 bu- si), lebih baik lagi dengan spirometri.
lan.
Diagnosis lengkap asma memerlukan klasifikasi asma
dan serangan akut. Sebagai contoh: asma persisten
3. Asma
rengan dengan serangan sedang.
Anamnesis: Sesak napas, batuk berdahak biasanya
Gejala
Derajat Asma Gejala Faal paru

cp
malam
 Bulanan  APE ≥ 80%

I. Intermiten * Gejala < 1x/minggu * VEP1≥ 80% nilai prediksi


  * ≤ 2 kali
* Tanpa gejala di luar serangan sebulan APE ≥ 80% nilai terbaik
 

ns
* Serangan singkat * Variabilitas APE < 20%
 Mingguan  APE > 80%
II. Persisten * Gejala > 1x/minggu, < 1x/ hari * VEP1≥ 80% nilai prediksi
Ringan * > 2 kali

.as
* Serangan dapat mengganggu aktivi- sebulan APE ≥ 80% nilai terbaik
  tas dan tidur
* Variabilitas APE 20-30% 
 Harian  APE 60 – 80%

* Gejala setiap hari * VEP1 60-80% nilai prediksi


III. Persisten

n
Sedang   * > 1x /
* Serangan mengganggu aktivitas dan APE 60-80% nilai terbaik
tidur seminggu
 
* Variabilitas APE > 30%
*Bronkodilator setiap hari
  
 Kontinyu  APE ≤ 60%
IV. Persisten * Gejala terus menerus * VEP1≤ 60% nilai prediksi
Berat
 * Sering
* Sering kambuh APE ≤ 60% nilai terbaik
 
* Aktivitas fisik terbatas * Variabilitas APE > 30%

Derajat Serangan Asma:

• Ringan: Bisa bicara kalimat utuh, sesak saat berjalan.

• Sedang: Antara ringan dan berat.

• Berat: Bicara kata demi kata terputus-putus, cenderung duduk, terlihat penggunaan otot bantu pernapasan.

• Status asmatikus: ancaman gagal napas. Perlu perawatan di ICU.

Tatalaksana:

• Kendalikan faktor pemicu.

30 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS


• Medikamentosa untuk asma adalah terapi pele- Pemeriksaan Fisik: Demam, sesak, ekspirasi meman-
ga (reliever) yang digunakan hanya jika serangan, jang, retraksi, wheezing/rhonki basah halus, perkusi
dan terapi pengontrol (controller) yang dapat di- hipersonor.
gunakan walaupun tidak dalam serangan.
Bedakan dengan croup (laringotrakeobronkitis): batuk
1) Reliever: Salbutamol inhalasi dan/atau ipra- seperti menggonggong. Didahului infeksi sebelumnya.
tropium bromida. Bila tidak membaik, dapat Terapi : steroid.
diberikan aminofilin IV. Pada serangan berat,
dapat diberikan steroid IV. Pemeriksaan Penunjang: Foto toraks normal/hiperin-
flasi paru dengan diameter anteroposterior membesar
2) Controller: Steroid inhalasi. pada foto lateral/konsolidasi tersebar.

*Bila tercapai asma terkontrol, pertahankan terapi pal- Terapi:


ing tidak 3 bulan, lalu turunkan bertahap sampai men-

cp
capai terapi minimal. Pemantauan dengan kuesioner • Oksigen
ACT (asthma control test).
• Cairan dan kalori yang cukup

4. Pneumonia

ns
• Antibiotik (ampisilin, kloramfenikol, sefotaksim)
boleh diberikan jika tanda infeksi sekunder cukup
Anamnesis: Batuk berdahak mukoid/purulen, sesak,
jelas.
demam tinggi, nyeri dada.

.as
• Bronkodilator (salbutamol inhalasi)
Pemeriksaan Fisik: Demam, takikardi, takipneu,
sianosis, napas cuping hidung, retraksi interkostalis,
*Bedakan dengan croup (laringotrakeobronkitis): ba-
bagian dada yang sakit tertinggal, palpasi fremitus
tuk seperti menggonggong. Didahului infeksi sebelum-
meningkat, perkusi redup, bronkovesikular/bronkial/

n
nya. Terapi : steroid.
ronki basah halus/ronki basah kasar.
6. PPOK
Pemeriksaan Penunjang: Foto toraks terdapat infil-
trat/konsolidasi, leukositosis, sputum gram. Anamnesis: Batuk berdahak, sesak, eksaserbasi akut,
riwayat perokok >20 tahun.
Terapi:
Pemeriksaan Fisik: Wheezing, barrel chest, ekspirasi
Rawat jalan: makrolid (azitromisin) sebagai first-line,
memanjang.
amoksisilin-klavulanat; alternatif: kotrimoksazol,
Pemeriksaan Penunjang: Spirometri FEV1 <80; foto
Rawat inap: betalaktam (sefotaksim) IV, makrolid IV,
polos gambaran emfisema (lebih lusen, batas paru
sefalosporin IV, fluorokuinolon IV.
turun dan mendatar), jantung pendulum.

5. Bronkiolitis • Stop rokok.

Anamnesis:
• Bronkodilator (salbutamol [beta agonis] dan ip-
ratropium[antagonis muskarinik]- ipratroprium
Pikirkan pada anak <2 tahun dengan episode mengi
adalah first choice pada kasus PPOK).
pertama kali, umumnya didahului dengan gejala ISPA
bagian atas (batuk, pilek, subfebris/tanpa demam),
• Steroid inhalasi.
sesak.

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 31


• Oksigen. Torakosentesis (tusuk dengan jarum besar) di sela iga
ke-2 garis midklavikula, lalu lanjutkan dengan pasang
• Antibiotik (amoksiklav/doksisiklin/sefalosporin - WSD.
untuk eksaserbasi akut dan tanda infeksi)
9. Efusi Pleura
*Bedakan dengan bronkiektasis (gambaran hon-
ey-comb appearance). Definisi: Cairan di dalam rongga pleura, biasanya dise-
babkan TB, bisa juga karena infeksi lain/keganasan.
7. Pneumotoraks Jika cairan berupa nanah/pus disebut dengan em-
piema.
Anamnesis: Sesak tiba-tiba, riwayat trauma, jejas di
daerah dada, bullae akibat TB yang pecah, atau pada Anamnesis: Nyeri dada saat bernapas, khas pleuritik
pasien PPOK. (saat menarik napas misalnya).

cp
Pemeriksaan Fisik: Takipnea, perkusi hipersonor, aus- Pemeriksaan Fisik: Pleural friction rub, fremi-
kultasi suara napas menurun. tus melemah, perkusi redup, auskultasi suara napas
menurun.
Pemeriksaan Penunjang: Foto toraks – daerah lusen,

ns
trakea terdorong ke sisi sehat. Pemeriksaan Penunjang: Foto polos – sudut kostofre-
nikus tumpul. Mintakan foto lateral untuk efusi pleura
Tatalaksana:
yang lebih minim.

.as
WSD (chest tube) di sela iga ke-5 linea aksilaris an-
Pungsi pleura.
terior
Cairan pleura dikultur dan tes resistensi. Pengobatan
8. Tension Pneumotoraks
berdasarkan hasil kultur dan tes resistensi.Jika be-

n
rulang, pikirkan untuk pleurodesis (obliterasi ruang
Definisi: Udara yang masuk ke rongga pleura terjeb-
potensial pleura).
ak. Mediastinum terdorong ke kontralateral, vena be-
sar tertekan, mengakibatkan instabilitas hemodinamik.
F. Sistem Kardiovaskular
Merupakan keadaan gawat darurat yang memerlukan
intervensi segera. 1. ACS (Acute Coronary Syndrome) atau
Pemeriksaan Fisik: Sesak berat, takikardi, hipotensi, Sindroma Koroner Akut
vena leher distended, trakea deviasi, suara napas meng-
Acute Coronary Syndrome terjadi apabila kebutu-
hilang.Tanda vital atau hemodinamik tidak stabil.
han oksigen miokardium > suplai oksigen oleh pembu-
Tatalaksana: luh koroner akibat adanya sumbatan.

Klasifikasi Gejala tipikal EKG Enzim Jantung


Unstable angi- Nyeri dada pertama kali, mem- ST depresi, T inversi, atau Normal
na (UAP) berat, jumlah serangan mening- EKG tidak spesifik
kat
STEMI Nyeri dada substernal menjalar, ST elevasi, LBBB baru Meningkat
keringat dingin, muntah, durasi
dan severitas nyeri lebih lama
dan intens
NSTEMI Nyeri dada substernal menjalar, ST depresi, T inversi Meningkat
keringat dingin, muntah

32 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS


Penanda serum (enzim jantung) untuk infark miokard: paru pada akhirnya mempengaruhi sirkulasi siste-
mik,
1) Mioglobin : meningkat dalam 1 jam, tidak spesifik
untuk infark miokard 2) Gagal jantung kanan menyebabkan kongesti vena
sistemik (perifer).
2) CPK (Creatinin Phospokinase): meningkat dalam
4-8 jam, tidak spesifik Kriteria Framingham untuk Gagal Jantung:

3) CK isoenzim MB (CK-MB) : meningkat dalam 3 Gagal Jantung Kiri Gagal Jantung Kanan
jam, spesifik, bertahan < 1 minggu. Ortopnea Distensi vena jugular
Paroksismal Nokturnal Edema perifer
4) Troponin T/I : meningkat dalam 3 jam, spesifik, Dispnea
bertahan sampai > 1 minggu, false positive pada Dispnea on Exertion Hepatomegali
penderita gangguan ginjal berat. Gallop Asites

cp
Pemeriksaan penunjang:
Angina stabil tidak termasuk dalam ACS. Angina sta-
bil muncul saat beraktivitas, frekuensi dan berat nyeri 1) Foto toraks : kardiomegali, gambaran edema paru
relatif tetap sama, membaik dengan istirahat / pemberi- (bat-wing appearance, Kerley-B lines)

ns
an nitrat sublingual. Umumnya EKG tidak menunjuk-
2) Ekokardiogram : penurunan fraksi ejeksi (EF)
kan kelainan yang bermakna.

3) Laboratorium: Brain Natriuretik Peptide (BNP):


Tatalaksana awal untuk ACS:

.as
meningkat
1) Anti-iskemik : oksigen, nitrat sublingual, morfin
Klasifikasi NYHA untuk gagal jantung:
intravena (bila tidak membaik dengan nitrat).

NYHA I Tanpa limitasi aktivitas fisik

n
2) Antiplatelet dan antikoagulan : aspirin (325 mg do-
NYHA II Limitasi derajat ringan (gejala muncul pada
sis awal), klopidogrel (300mg), dan heparin aktivitas fisik berat)
NYHA III Limitasi bermakna (gejala pada aktivitas
Ingat: MONACO (Morfin, oksigen, Nitrat, Aspirin, minimal, tidak muncul saat istirahat)
Clopidogrel, Obat Lain). NYHA IV Limitasi berat (gejala muncul pada saat isti-
rahat)
Tatataksana definitif untuk ACS : Tatalaksana non-medikamentosa:

Revaskularisasi dengan PCI (percutaneous coronary Restriksi garam dan air, olahraga, menghindari alkohol.
intervention), CABG (bypass), maupun trombolitik
dengan streptokinase / rt-PA - perhatikan kontraindikasi Tatalaksana medikamentosa :
sebelum memulai trombolitik.
ACE Inhib- memperbaiki gejala dan NYHA II – IV
itor menurunkan mortalitas
Modifikasi faktor risiko pada pasien : Merokok, DM,
Beta Bloker memperbaiki gejala dan NYHA II –
dislipidemia, hipertensi menurunkan mortalitas III.

Diberikan
2. Gagal Jantung Kongestif setelah ACE
inhibitor dan
diuretik ditol-
Definisi: gagalnya jantung memompa darah secara erir.
efektif ke jaringan. Diuretik tiazid: retensi ringan, furose- NYHA II – IV
mid: retensi bermakna. dengan reten-
si cairan
1) Gagal jantung kiri menyebabkan kongesti vena

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 33


Digoxin mengurangi gejala, tetapi ti- NYHA III-IV. defibrilasi 200 J bifasik atau 360 J monofasik
dak menurunkan mortalitas
Efektif bila 2) Irama asistol, PEA (Pulseless Electrical Activity)
disertai atri-
al fibrilasi.  lanjut RJP, epinefrin 1 mg.
Risiko in-
toksikasi pada
pasien hipo- 3) Kombinasi tepat antara kompresi dada dengan
kalemia aki-
bat diuretik. pemberian nafas meningkatkan harapan kembalin-
Spironolak- menurunkan mortalitas NYHA III-IV ya sirkulasi normal.
ton (antago-
nis aldoster- Hati-hati
on) diuretik Atasi kemungkinan penyebab : hipovolemia, hipoter-
peningkatan
hemat kali- kalium bila mia, hipokalemia, toksin, tamponade, dll.
um digunakan
bersama ACE
inhibitor. 5. Penyakit Jantung Bawaan Asianotik (Left
to Right shunt)

cp
3. Edema paru akut Tanda dan gejala: Semula pasien tidak sianosis. Per-
lahan-lahan akibat beban jantung berlebih dapat timbul
Definisi: keadaan dekompensasi fungsi ventrikel kiri sianosis (disebut dengan sindrom eisenmenger). Kondi-

ns
secara cepat (akut). si ini terjadi pada:

Etiologi tersering : infark miokard, terapi gagal jan- • VSD murmur pansistolik di garis sternalis kiri

.as
tung nonkomplians. bawah, tanpa penjalaran ke aksila.

Gejala dan tanda edema paru akut (acute lung edema) • ASDfixed-split S2
kongesti paru akut misalnya : ronki basah basal paru,
distensi vena-vena lehar karena sesak berat.

n
• PDAmachinary like murmur (murmur kon-
Pemeriksaan penunjang : Foto toraks (kardiomegali, tinyu) di infraklavikula
garis Kerley-B, gambaran bat wing kranialisasi)
Penyakit jantung bawaan lain:
Tatalaksana akut :
• Koarktasio aorta tekanan darah ekstremitas
Diuretik (furosemid), nitrat , oksigen, morfin, posisi atas > ekstremitas bawah.
(1/2 duduk, atau duduk tegak).
6. Penyakit Jantung Bawaan Sianotik (Right
4. Henti Jantung
to Left shunt)
Definisi:
Tanda dan gejala: Pasien sianosis sejak lahir.

Penurunan kesadaran, henti nafas, dan tidak adanya de-


Tetralogy of Fallot (TOF)
nyut karotis.
1) Stenosis pulmonal, VSD, overriding aorta, hiper-
Pertolongan pertama: panggil bantuan, lakukan Re-
trofi ventrikel kanan.
susitasi Jantung Paru (RJP) dan bantuan nafas 30 : 2.
2) Saat serangan (tet spell): pasien jongkok
Yang perlu diperhatikan pada kasus henti jantung :
3) Foto toraks khas : boot shape
1) Irama Ventrikel Takikardi, Ventrikel Fibrilasi

34 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS


Transposition of Great Arteries(TGA) hamil. Alternatif : nifedipin.

1) Arteri pulmonal keluar dari ventrikel kiri, aorta Calcium channel bloker golongan dihidropiridin
keluar dari ventrikel kanan. (nifedipin) : Efek samping: edema, flushing karena
bersifat vaskuloselektif. Golongan nondihropiridin (ve-
rapamil, diltiazem) : efek samping: bradikardi karena
dapat bekerja langsung di jantung.
7. Hipertensi
8. Syok
Klasifikasi JNC VII:
Macam-macam Syok:
1) Grade I : >140/90 mulai dengan satu obat
dahulu
Syok hipovole- Kehilangan cairan resusitasi
mik (misal: muntah, diare, kristaloid 20
perdarahan). cc / BB bolus

cp
2) Grade II : > 160 / 100 langsung kombinasi
cepat.
dua obat
Syok kardioge- Gangguan pompa jan- kristaloid, ino-
nik tung tropik (dobuta-
min)

ns
Syok hemoragik Perdarahan resusitasi
kristaloid, atasi
Krisis hipertensi: > 180 / 120, terbagi menjadi: perdarahan
(secara teori mer- Fraktur tulang panjang
upakan bagian
1) Hipertensi emergensi : ada kerusakan organ (otak, dari syok hipovo-
lemik)

.as
retina, jantung, ginjal) secara objektif.  turunkan
Syok anafilaktik reaksi anafilaksis epinefrin /
tekanan darah segera dengan antihipertensi intrav- adrenalin IM/
ena (nitrogliserin, nikardipin) (hipersensitivitas tipe SK , oksigen,
1) steroid, antihis-
tamin
2) Hipertensi urgensi : tidak ada kerusakan organ  Syok sepsis fokus infeksi. kristaloid, an-

n
tibiotik, dopa-
turunkan tekanan darah dengan antihipertensi oral min, norepine-
(kaptopril, klonidin). frin
Syok neurogenik trauma spinal kristaloid,
Anti-hipertensi: metilprednis-
olon
Syok juga dapat
1) ACE inhibitor (cth: captopril) : pilihan utama timbul pada ke-
pada DM untuk mencegah mikroalbuminuria. Efek lainan endokrin
misal krisis adre-
samping : batuk kering  bisa diganti dengan nal maupun koma
hipotiroid.
ARB (cth: valsartan). Kontraindikasi : ibu hamil,
stenosis arteri renal.
9. Tamponade jantung
2) Thiazide (HCT)  Efek samping: hipokalemia,
Definisi: terisinya ruang potensial antara jantung dan
hiperurisemia. Kontraindikasi relatif pada gout,
perikardium dengan cairan (atau darah). Jika terisi dar-
dislipidemia, dan DM.
ah disebut dengan hemoperikardium.
3) Beta bloker (propanolol)  Efek samping : bron-
Gejala klinis ditandai dengan Trias Beck :
kospasme. Kontraindikasi pada asma dan AV Blok.
Beta bloker selektif jantung : bisoprolol, karve- 1) Hipotensi
dilol, atenolol.
2) Distensi vena jugularis
4) Metildopa obat hipertensi terpilih pada ibu

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 35


3) Suara jantung melemah (muffled heart sound) defek di dinding perut

Tatalaksana awal: perikardiosentesis; tatalaksanadef- 2) Hernia femoralis di bawah lipatan abdomi-


initif: torakotomi nokruris

G. Sistem Gastrointestinal, Hepatobil- 3) Hernia umbilikalis (faktor risiko: hipotiroid kon-


ier, dan Pankreas genital, sirosis hepatis dan keadaan peningkatan
tekanan vena porta)
1. GERD
4) Hernia diafragmatika
GERD merupakan refluks asam lambung karena
Tatalaksana : Operasi  herniotomi, herniorafi, her-
sfingter esofagus bawah menutup tidak adekuat.
nioplasti
Gejala khas : rasa terbakar di dada, hipersalivasi, mu-

cp
lut terasa asam. GERD kronik dapat mencetuskan LPR 3. Ileus
(Laringo Pharyngeal Reflux) : suara serak, rasa meng-
Gangguan Pasase Usus
ganjal di tenggorokan.

ns
Ileus obstruksi Ileus paralitik
Tatalaksana:
Tidak bisa BAB, kem- Tidak bisa BAB, kembung,
bung, muntah, nyeri nyeri perut (-)
1) PPI (omeprazol) perut
Bising usus meningkat, Bising usus menghilang

.as
2) Modifikasi faktor risiko : obesitas, pola dapat menghilang jika
sudah lama
makan
Dilatasi usus proksimal Dilatasi usus proksimal – distal
saja, distal cenderung
Komplikasi jangka panjang: Barret’s esofagus, kar- tidak ada udara

n
sinoma esofagus. Gambaran foto khas:
step ladder, herring
bone
2. Hernia Dekompresi dengan Atasi penyebabnya, misal im-
NGT, laparotomi balans elektrolit (hipokalemia)
Berdasarkan sifatnya :
4. Apendisitis akut
Hernia re- bisa masuk kembali Operasi elektif
ponibel Gejala dan tanda khas:
Hernia ire- tidak dapat masuk kem- Operasi elektif
ponibel bali
1) Inisial: nyeri perut periumbilikal  kemudian ke
H e r n i a obstruksi (kembung, Operasi cito
inkarserata muntah, bising usus kanan bawah perut, mual muntah, demam
meningkat).
Hernia stran- nyeri, nekrosis Operasi cito 2) Nyeri tekan dan lepas di titik McBurney, Psoas
gulata
sign +, Obturator sign +, Rovsing sign +, Dunphy
Sign (nyeri saat batuk) +
Klasifikasi:

Penunjang : CT scan, USG


1) Hernia inguinalis di atas lipatan abdominokruris

Tatalaksana : Apendektomi
 Indirek(lateral) : mencapai skrotum, defek di
kanalis inguinalis
Komplikasi : Peritonitis umum akibat perforasi, tatal-
aksana : laparotomy
 Direk(medial) : tidak mencapai skrotum,

36 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS


5. Peritonitis 1) Ruptur varises esofagus hematemesis melena.
Diagnosis pasti : endoskopi. Tatalaksana : stabil-
Radang peritonium isasi hemodinamik: cairan, NGT, pemberian PPI,
cairan vasopresor (okreotid, somatostatin), ligasi.
Gejala dan tanda khas : nyeri seluruh perut, Bloomberg
sign (nyeri tekan dan nyeri lepas), defans muskular 2) Ensefalopati hepatikum akibat peningkatan
pada otot perut. amonia.

1) Peritonitis primer : peritonitis TB, peritonitis bak- 3) Peritonitis bakterial spontan


terial spontan pada sirosis. Fenomena “papan ca-
tur”  khas pada peritonitis TB. Hepatoma (hepatocellular carcinoma), tumor marker:
AFP (alfa-fetoprotein)
2) Peritonitis sekunder : peritonitis karena perforasi
8. Diare

cp
Akut : < 7 hari, melanjut (prolonged) : 7-14 hari, per-
6. Ulkus peptikum sisten : > 14 hari

ns
Nyeri ulu hati berulang, dipengaruhi makanan. Bisa Pembeda berdasarkan etiologinya:
disertai hematemesis dan melena (gastritis erosif) hing-
ga penurunan berat badan. Diare cair, kekuningan Rotavirus Rehidrasi +
zink

.as
Etiologi tersering : pemakaian kronik NSAID dan in- Diare lendir darah Shigella (disentri ba- Kotrimoksazol
(disentri), kram perut, siler)
feksi kronis Helicobacter pylori demam
Diare lendir darah + Entamoeba hystolitica Metronidazol
1) Ulkus duodenum : nyeri berkurang dengan bau busuk (disentri amoeba)
makanan, sering terbangun di malam hari Diare berlemak men- Giardia lamblia Metronidazol

n
gkilap (steatore)

2) Ulkus gaster : nyeri bertambah dengan makanan Diare cucian beras Vibrio cholerae Doksisiklin
Diare terkait pe- Bakteri anaerob Clos- Metronidazol
makaian antibiotik tridium difficile
Tatalaksana : PPI (omeprazol) atau antagonis reseptor kronik
H2 (ranitidin).
Diare akut
Bila dicetuskan oleh infeksi H. pylori (urea breath test
+), maka tatalaksana : triple therapy dengan PAC (PPI Tanpa dehi- Klinis baik Terapi A
drasi
+ Amoksilin + Clarythromicin) atau bila alergi amoksi-
Rehidrasi oral setiap diare/
lin : PMC (PPI + Metronidazol + Clarythromicin). muntah
Dehidrasi rin- Anak re- Terapi B
gan sedang wel, haus,
7. Sirosis hepatis mata ce- Rehidrasi oral 75 cc/BB/3 jam
kung
Tanda sirosis (stigmata) : asites, palmar eritem, spider Alternatif lain :
nevi, kaput medusa.
1. Anak umur < 12 bulan
: rehidrasi parenteral 70
Etiologi tersering : hepatitis kronik (B dan C), al- cc/ BB / 5 jam

koholisme 2. Anak umur > 12 bulan


: rehidrasi parenteral 70
cc/BB/ 2,5 jam
Komplikasi :

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 37


Dehidrasi be- A n a k Terapi C 4) Gizi lanjutkan pemberian ASI bila ma-
rat malas mi- sih ASI eksklusif, berikan makanan bergizi
num, turgor Rehidrasi parenteral
sangat lam- rendah serat. Pada anak yang lebih besar,
bat
1. Anak umur < 12 bulan : susu free laktosa hanya diberikan pada kasus
rehidrasi parenteral 30 cc/
BB / 1 jam dilanjutkan intoleransi laktosa maupun diare dehidrasi
dengan 70 cc/ BB / 5 jam
berat.
2. Anak umur > 12 bulan :
rehidrasi parenteral 30 cc/ 5) Obat-obat lain sesuai indikasi misal antibi-
BB/ ½ jam dilanjutkan
dengan 70 cc/BB/ 2,5 otik.
jam

9. Hepatitis
5 Pilar tatalaksana diare akut :
Hepatitis A : akut, penularan fekal dan oral, serologi
1) Rehidrasi (terapi A, B, C)
IgM anti HAV +

cp
2) Zink : anak < 6 bulan 10 mg selama 10-14
Hepatitis B : akut maupun kronik, penularan lewat da-
hari, anak > 6 bulan  20 mg selama 10-14
rah maupun kontak seksual, Hbs Ag +
hari

ns
3) Edukasi orang tua pasien tentang bahaya de-
hidrasi dan pentingnya higieni
Serologi hepatitis B :

.as
HBsAg IgM anti IgG anti Anti HBs HBeAg
HBc HBc
Hepatitis B akut + + - - +/-

n
Hepatitis B kronik in- + - + - +
feksius
Hepatitis B kronik + - + - -
non-infeksius
Pasca imunisasi - - - + -
Sembuh dari hepatitis - - + + -
B

Hepatitis C : cenderung kronik, penularan lewat darah dan kontak seksual, anti-HCV +

10. Kolelitiasis dan kolesistitis

Kolelitiasis: batu di kandung empedu

Faktor risiko : Fat, Forty, Fertile, Female

Kolik bilier dipengaruhi makanan berlemak.

Penunjang : USG abdomen

Koledokolitiasis: batu di saluran empedu (duktus biliaris komunis (common bile duct))

38 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS


Kolesistitis: radang pada kandung empedu

Kolangitis: radang di saluran empedu (duktus biliaris komunis (common bile duct))

Kolelitiasis Koledokolitiasis Kolesistitis Kolangitis

Nyeri kolik + + +/- +/-


Murphy’s sign - - + +
Demam - - + (low-grade) + (high-grade)
Ikterus - + - +

*Murphy Sign: nyeri tekan kuadran kanan atas abdomen, terlebih saat penderita menarik napas.

cp
11. Pankreatitis

Nyeri tekan epigastrium, demam tinggi, muntah, hipotensi, amilase dan lipase meningkat.

ns
Faktor risiko : kolelitiasis, hipertrigliseridemia berat, alkoholisme berat.

Pasien harus dipuasakan, NGT, antibiotic

.as
12. Hemoroid

Hemoroid eksterna pelebaran pleksus v. Hemoroidalis inferior, nyeri, dilapisi epitel skuamosa

n
Hemoroid interna pelebaran pleksus v. Hemoroidalis superior dan media, dilapisi epitel silindris.

Derajat hemoroid interna:

1) Berdarah menetes tanpa nyeri

2) Benjolan masih dapat masuk sendiri

3) Dimasukkan dengan tangan

4) Tidak dapat dimasukkan

Tatalaksana :

1) Derajat 1 dan 2  medikamentosa

2) Derajat 3 dan 4 yang mengganggu  operasi

13. Kelainan kongenital

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 39


Hirschprung Pasase mekonium terlambat, colok Biopsi : aganglionik pleksus
dubur menyemprot meissner dan Auerbach
Stenosis pilorus Muntah menyemprot berisi becak String sign
kopi, massa epigastrium
Atresia esofagus Hipersalivasi, tersedak pada usia Single bubble sign, gambaran
neonatus coiling NGT
Atresia duodenum Muntah hijau (bilier) Double bubble sign
Hernia diafragmatika Sesak, bising usus pada auskultasi Gambaran udara usus di paru
paru
Intususepsi Kolik perut, diare red currant jelly Target sign, porsio like sign
Volvulus Distensi abdomen, kembung, Coffee bean appearance
muntah, bising usus meningkat

cp
H. Ginjal dan Saluran Kemih

1. Gagal Ginjal Akut dan Kronis

ns
oliguria/anuria, peningkatan kreatinin. Biasanya disebabkan oleh hipovolemik (karena nekrosis tubular akut).

Gagal ginjal kronis: penurunan fungsi ginjal dan tanda kerusakan dalam imaging yang bertahan selama 3 bulan.

.as
Hitung Klirens Kreatinin dari Kreatinine Serum:

n
Kriteria RIFLE untuk Gagal Ginjal Akut:

40 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS


Klasifikasi Gagal Ginjal Kronik berdasarkan GFR
(ml/1,73 m2 luas permukaan tubuh):
Tatalaksana:
• Grade I: >90
Kortikosteroid (prednison). Jika resisten, gunakan sik-
• Grade II: 60-89 lofosfamid.

• Grade III: 30-59 Nutrisi tinggi kalori tinggi protein.

• Grade IV: 15-29 3. Infeksi Saluran Kemih

• Grade V: <15 ISK atas: demam tinggi, menggigil, mual, muntah,


nyeri pinggang dan ketok CVA, dipstik nitrit (+), dan
leukosit esterase (+).

cp
Indikasi dialisis CITO: Asidosis <7,2, hiperkalemia
berat, uremia >200, overload cairan (sesak karena ede-
ma paru berat). ISK bawah: disuria, urgensi, frekuensi, nyeri tekan

ns
suprapubik, dipstik nitrit (+), dan leukosit esterase (+).
2. Sindrom Nefrotik
Ditemukan 105 bakteri pada kultur mid-stream urine:
Proteinuria (>3 g/24 jam atau +3 dipstik), hipoalbu-

.as
minemia, pitting edema, hiperkolesterolemia. • pada anak laki-laki: >104, anak perempuan: >105

• Remisi: proteinuria (-) 3 hari berturut-turut dalam • pada ibu hamil: ISK dengan gejala>103, ISK tan-
1 minggu. pagejala>105.

n
• Relaps: proteinuria (≥2+) 3 hari berturut-turut da- Non-komplikata: sistitis pada wanita tidak hamil.
lam 1 minggu.
Komplikata: ISK lainnya (termasuk wanita hamil dan
o Relaps jarang: relaps <2x dalam 6 bulan perta- pria).
ma setelah respons awal atau <4x dalam peri-
ode setahun.

o Relaps sering: relaps ≥2x dalam 6 bulan perta- Tatalaksana:


ma setelah respons awal atau ≥4x dalam peri-
Tergantung hasil kultur  sambil menunggu hasil kul-
ode setahun.
tur, terapi empiris: kotrimoksazol, siprofloksasin.
• Dependen steroid: relaps 2x berurutan pada saat
Pada wanita hamil (meskipun asimtomatik bakteri-
dosis steroid diturunkan atau dalam 14 hari setelah
uria, tetap diobati): amoksisilin, sefadroksil.
pengobatan dihentikan.

4. Glomerulonefritis Akut
• Resisten steroid: tidak terjadi remisi pada pengo-
batan prednison dosis penuh 2 mg/kgBB/hari sela-
Sindrom nefritik: hematuria, proteinuria, hipertensi,
ma 4 minggu.
penurunan fungsi ginjal, silinder eritrosit.

• Sensitif steroid: remisi terjadi pada pemberian


Pada anak-anak, didahului infeksi streptokokus
prednison dosis penuh selama 4 minggu.
β-hemolitikus grup A (faringitis, impetigo). Reaksi:

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 41


hipersensitivitas tipe III (melibatkan komplemen C3). Batas waktu 30 menit

Tatalaksana: Kala IV: pemantauan keadaan ibu (tanda-tanda vi-


tal)
Terapi suportif (antihipertensi, diuretik)
Dimulai sejak lahirnya plasenta sampai 2 jam setelahn-
I. Sistem Reproduksi ya

1. Proses Persalinan Fisiologis 2. Hiperemesis gravidarum

Kala I : proses membukanya serviks Muntah-muntah sering terjadi pada trimester 1 ke-
hamilan  pengaruh hormon HCG
Fase laten : bukaan < 4 cm (selama 8 jam)
Bila timbul manifestasi klinis (penurunan BB, dehidra-
Fase aktif : bukaan 4-10 cm (lengkap) selama kira-kira

cp
si)  hiperemesis gravidarum.
6 jam
Komplikasi: hiponatremia, hipokalemia, alkalosis me-
(1 cm/jam)
tabolik, ketosis.

ns
Kala II: proses melahirkan bayi
Tatalaksana:
Dimulai sejak bukaan serviks lengkap hingga lahirnya
1) Small frequent feeding
bayi

.as
2) Bila ringan, antimuntah terpilih : B6 (piri-
Batas waktu 60 menit pada nullipara dan 30 menit pada
doksin)
multipara
3) Bila berat, cairan + antimuntah IV (ondan-

n
Kala III: proses melahirkan plasenta
sentron, metoklopramid, difenhidramin)
Dimulai sejak lahirnya bayi sampai lahirnya plasenta
Domperidon dikontraindikasikan pada ibu hamil.

42 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS


3. Perdarahan dini

Perdarahan sebelum usia gestasi 20 minggu

Penyakit Karakteristik Penunjang Terapi


Abortus Abortus iminens USG Tirah baring

Inspekulo : Beta HCG

Ostium tertutup

Ekspulsi (-)

TFU tetap
Abortus insipiens Dilatase dan kuretase

cp
Inspekulo :

Ostium terbuka

Ekspulsi (-)

ns
TFU tetap
Abortus inkomplit Dilatase dan kuretase

Inspekulo :

.as
Ostium terbuka

Ekspulsi sebagian

TFU <<

n
Abortus komplit Suportif

Inspekulo :

Ostium tertutup

Ekspulsi total

TFU <<
Abortus septik Dilatasi, kuretase, antibiotik

Demam, nyeri, sekret vagina


Mola hidatidosa Perdarahan pervaginal, mual Beta HCG >>> Dilatase dan kuretase
muntah, uterus lebih besar dari
usia gestasi USG : gambaran
snowstorm
Kehamilan ektopik ter- Perdarahan pervaginam, nyeri Beta HCG > Laparotomi
ganggu perut bawah, abdomen tegang
USG

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 43


4. Perdarahan antepartum

Perdarahan setelah usia gestasi > 20 minggu

Penyakit Karakteristik Penunjang Terapi


Plasenta previa Plasenta menutupi USG SC
jalan lahir.
Tidak boleh
Perdarahan pervagi- dilakukan VT.
nam, nyeri (-)
Solusio plasenta Plasenta lepas sebe- USG Stabilisasi hemodin-
lum waktunya. amik,

Faktor risiko : ibu hip- SC

cp
ertensi

Perdarahan pervagi-
nam, nyeri (+), syok,

ns
gawat janin.
Vasa previa Pembuluh darah korda USG Stabilisasi hemodin-
umbilikalis menutupi amik, SC

.as
jalan lahir.

Perdarahan berat keti-


ka ketuban pecah

n
5. Hipertensi dalam kehamilan

Hipertensi dalam kehamilan

Penyakit Definisi
Hipertensi kronik Hipertensi yang terdiagnosa sebelum kehamilan atau se-
belum usia gestasi 20 minggu.
Hipertensi gestasional Hipertensi yang terdiagnosa setelah usia gestasi 20 ming-
gu tanpa proteinuria.

44 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS


Preeklamsia Hipertensi gestasional + proteinuria

Ringan :

- TD > 140/90, proteinuria +1

- Terapi : tirah baring, metildopa

Berat :

- TD > 160/ 110, proteinuria +3

- Oliguria, edema paru, gangguan penglihatan,


HELLP sindrom

- Terapi : nifedipin, MgSO4

cp
Eklamsia Kejang pada pasien yang diketahui mengalami preeklam-
sia

Terapi : MgSO4

ns
Syarat pemberian :

- Refleks patela (+)

.as
- Urin output > 0,5 cc/BB/ jam

- Depresi nafas (-)

- Antidotum Ca glukonas tersedia

n
Superimposed preeklamsia Hipertensi kronik + proteinuria

6. Perdarahan postpartum

Perdarahan postpartum

Diagnosis (ingat 4T) Tanda Terapi


Tone(atonia uteri) Uterus lembek, syok Cairan, masase fundus, rang-
sang puting, oksitosin.
Tear (robekan jalan lahir) Kontraksi baik, plasenta Hentikan sumber perdarahan
lengkap
Tissue (sisa jaringan) Plasenta tidak lengkap, Keluarkan sisa jaringan
terdapat jaringan pada
OUE
Trombosit (gangguan koagu- SINDROM HELLP (He- Cairan, kompresi bimanual,
lasi) molisis, elevated liver en- transfusi trombosit.
zymes, low platelet)
Infeksi (endometritis) Demam, sekret vagina Cairan, Antibiotik, uterotonika
berbau, nyeri suprapubik

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 45


J. Neonatologi (kernikterus).

1. Resusitasi neonates 3. Skala Kramer

2. Ikterik

• Ikterik menurut sumbernya :

1) Prehepatik : misalkan disebabkan oleh he-


molisis

2) Intrahepatik : misalkan disebabkan oleh ker- Skala Kramer:


usakan hati (hepatitis)
Kramer I: Kepala (bil. total 5-7)

cp
3) Posthepatik : misalkan disebabkan oleh ob-
Kramer II: Dada-pusat (bil. total 7-10)
struksi (atresia bilier)
Kramer III: Bawah pusat-lutut (bil. total 10-13)

ns
Kramer IV: Ekstremitas-pergelangan (bil. total 13-17)
• Ikterus setelah hari pertama sebagian besar fisiol-
ogis: Kramer V: Telapak (bil. total >17)

.as
o terjadi pada bayi aterm (5-6 mg/dL) 4. Terapi sinar dan transfusi tukar
o onset ikterus setelah 24 jam pertama

o puncak ikterus pada hari ke 3-5

n
o ikterus membaik dalam 1 minggu.

• Ikterus dalam 24 jam pertama kehidupan selalu


patologis: sepsis, inkompatibilitas Rhesus (ibu Rh
-, anak Rh +), inkompatibilitas ABO (ibu O, anak
A/B, ibu A anak B dan sebaliknya), G6PD.

Ikterus yang bertahan >14 hari: sepsis, hipotiroid,


atresia bilier (tinja pucat/dempul). Bilirubin indi-
rek yang meningkat pesat  risiko kerusakan otak

5. Trauma Lahir Ekstrakranial

Melinta- Meningkat Tatalaksana


Pembengkakan si garis kehilangan
ekstrakranial sutura darah akut
Kaput suksade- Observasi
Lunak, lekukan Ya Tidak
num
Sefal hemato- Observasi
Padat, tegang Tidak Tidak
ma
Hematoma sub- Vitamin K, re-
Padat berair ya Ya
galeal susitasi bila syok

46 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS


6. Distres pernafasan

Penyakit membran Bayi prematur <34 Rontgen : gambaran Stabilisasi hemodi-


hialin minggu retikulogranuler namik,

Surfaktan
Sepsis neonatorum Ibu dengan faktor Septik marker : Antibiotik empirik
risiko (pecah ketuban (ampisilin + genta-
(onset dini : <3 hari, dini) Neutrofil imatur/total misin)
onset lambat : > (I/T ratio), CRP, kultur
3hari ) darah
Transient Takipnea Bayi SC Rontgen normal Observasi mem-
of newborn baik dalam 72 jam
AGD normal

cp
Kelainan genetik

Sindrom down Trisomi 21 Retardasi mental, mongoloid face, simian

ns
palmar crease
Sindrom Turner 45 XO Perempuan, pendek, steril, webbed neck
Sindrom Cri du chat Delesi kromosom 5 Tangisan kucing
Sindrom marfan Kelainan jaringan ikat Ekstremitas panjang, aneurisma aorta

.as
Sindrom Klinefelter 47 XXY Laki-laki, atrofi testis, ginekomastia
Sindrom Jacobs 47 XYY Sering dihubungkan dengan perilaku agresif
Fenilketonuria Ketiadaan enzim yang Retardasi mental, kencing dan keringat ber-
mengubah fenilalanin bau menyengat, albino

n
menjadi tirosin (fe-
nilalanin hidroksilase)

K. Sistem Endokrin, Metabolik, dan Nutrisi

1. Diabetes Melitus

Kriteria diagnosis:

Gejala 3P (polidipsi, poliuria, polifagi) disertai Gula darah puasa > 126 mg/dL, atau Gula darah sewaktu > 200 mg/dL.

Obat Mekanisme Efek samping Perhatian


Sulfonilurea Meningkatkan sekresi Hipoglikemia, ke- Hindari pada gangguan
insulin naikan BB fungsi ginjal
(glibenklamid)
Biguanid Menghambat glukone- Mual, muntah Hindari bila kreatinin >
ogenesis hati 1,5
(Metformin)
Akarbose Menghambat absorbsi flatus Hindari pada gangguan
glukosa ginjal / hati.

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 47


Tiazolidinedion Meningkatkan sensiti- Edema Hindari pada pasien den-
vitas insulin di reseptor gan CHF, gangguan jan-
(pioglitazon) perifer tung, gangguan fungsi
hati
DPP-4 inhibitor Menghambat enzim Muntah Pengawasan ketat pada
DPP-4  memperpan- gangguan fungsi ginjal
(sitagliptin) jang kerja GLP-1
Glinid Insulin sekretagog Sama seperti sul- Sama seperti sulfonilurea
singkat fonilurea
(Nateglinid)
Indikasi insulin : < 7,35), gula darah >.

1) DM T1 HHS (hiperosmolar hiperglikemik state):

cp
keton urin (-) atau (+) lemah, gula darah
2) Kegawatan hiperglikemia >>>(umumnya >600 mg/dl), osmolaritas
plasma >>.
3) Alergi obat oral

ns
Tatalaksana : cairan (NaCl) adalah terapi
4) DM gestasional
awal, koreksi elektrolit, koreksi gangguan
5) Gangguan fungsi ginjal asam basa, insulin.

.as
6) Tidak terkontrol dengan obat oral b. Hipoglikemia

HbA1c tiap 3 bulan menilai gula darah terkontrol Etiologi tersering: sulfonilurea, insulin,
atau tidak. asupan makan kurang.

n
Target : HbA1c < 7. Hipoglikemia  gula darah < 60 atau gula
darah < 80 + gejala (berdebar, keringat din-
Gula Darah Puasa Terganggu : GDP 110-125 gin, sakit kepala, penurunan kesadaran).

Toleransi Gula Terganggu : TTGO 140-199 Tatalaksana :

Komplikasi DM (Kronik): 1) Bila sadar  air gula

1) Mikrovaskular : retinopati, nefropati


2) Tidak sadar  D40 bolus 50 mL tiap
15 menit hingga sadar dilanjutkan infus
2) Makrovaskular: stroke, PJK, penyakit arteri
D10 / 8 jam. Observasi gula darah tiap
perifer
jam.
3) Neuropati

Kegawatan Diabetik (Komplikasi Akut) :

a. KAD, HHS

KAD (ketoasidosis diabetik) : keton urin


(+), asidosis metabolik (nafas kussmaul, pH

48 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS


2. Tiroid

Hipertiroid Hipotiroid
Peningkatan hormon tiroksin Penurunan hormon tiroksin
Berat badan <<, palpitasi, tremor, Berat badan >>, edema
berkeringat
TSH <<, fT4 fT3 >> TSH >>, fT4 fT3 <<
Etiologi : Etiologi :

Grave (struma difus toksik) Tiroiditis hashimoto

Khas : eksoftamul, bruit pada auskul- Khas : muka sembab


tasi struma

cp
Mekanisme : autoimun yang men-
stimulasi TSH reseptor Mekanisme : autoimun yang memblok
enzim TPO
Tatalaksana : Tatalaksana :

ns
PTU, beta bloker Levotiroksin
Hipotiroid lain :

.as
1) Hipotiroid kongenital (kretinisme): perlu screening di usia 2 hari. Tatalaksana dengan levotiroksin. Keter-
lambatan screening mengakibatkan kretinisme (retardasi mental dan gangguan pertumbuhan).

2) Goiter nutrisional / endemik: tatalaksana dengan suplementasi yodium pada garam dapur.

3. Malnutrisi pada Anak

Marasmus
Wajah seperti orang tua
Iga gambang
n Kwashiorkor
Rambut seperti jagung
Edema
Baggy pants Crazy pavement dermatosis
Tatalaksana :

1. Fase stabilisasi : F75, atasi hipotermi,


hipoglikemi, dehidrasi

2. Fase transisi

3. Fase rehabilitasi

Atasi infeksi, berikan suplementasi min-


eral. Tunda pemberian besi sampai infeksi
teratasi (umumnya dalam waktu 1 minggu
setelah mulai terapi).

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 49


4. Sindrom metabolic Bila memenuhi > 3 kriteria : perlu modifikasi gaya hid-
up untuk mencegah risiko PJK, DM, dan kelainan me-
Kriteria : tabolik lainnya di kemudian hari.

1) Lingkar pinggang (>40 inchi pada pria, > 35 5. Dislipidemia


inchi pada wanita)
Target penatalaksanaan umumnya menggunakan pen-
2) Gula darah puasa (> 110 mg/dL) gukuran LDL.

3) Tekanan darah (> 130 / 85 mmHg) Untuk pasien dengan risiko tinggi, seperti DM dan in-
fark miokard, target LDL <100 mg/dL, bahkan lebih
4) HDL (<40 pada pria, < 50 pada wanita)
agresif lagi , yakni<70 mg/dL. Selain terapi farmakolo-
5) Trigliserid (>150 mg/dL) gi, terapi diet dan gaya hidup perlu disampaikan kepada
penderita.

cp
Golongan Contoh mekanisme Efek samping
Statin Simvastatin HMG CoA reduktase Peningkatan enzim
inhibitor hepar, rabdomiolisis.

ns
Risiko makin tinggi
jika digabungkan den-
gan fibrat (terutama
gemfibrozil).

.as
Niasin Vitamin B3 Menghambat lipolisis, Flushing, hiperglike-
VLDL sirkulasi << mi, hiperurisemia
Resin asam empedu Kolestiramin Menghambat reab- flatulens
sorbsi asam empedu

n
Inhibitor reseptor kolesterol Menghambat absorbsi Jarang, meningkatkan
kolesterol di usus ha- enzim hepar
Ezetimibe lus
Fibrat Gemfibrozil, Fenofi- Meningkatkan LPL  Meningkatkan enzim
brat (lebih terpilih) trigliserid << hepar
L. Sistem Hematologi dan Imunologi di (hemartrosis). Khas: delayed-bleeding (perdarahan
sempat berhenti, kemudian keluar darah lagi).
1. Anemia
Hemofilia A : defisiensi faktor VIII
2. ITP
Hemofilia B : defisiensi faktor IX
Petekia, purpura, biasa didahului infeksi virus sebel-
Penunjang : PT normal, aPTT memanjang
umnya.

Tatalaksana :
Organomegali (-), trombositopenia (+). Tatalaksana :
steroid
Hemofilia A : kriopresipitat, hemofilia B : FFP (fresh
frozen plasma)
3. Hemofilia

Perdarahan sulit berhenti, perdarahan spontan di sen-


4. Leukemia

50 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS


Keganasan sel darah (leukosit meningkat pesat) Diagnosis: dengan konseling sukarela (VT) maupun
diinisiasi petugas kesehatan (PITC). Alur diagnostik:
Leukemia akut : sel blas +(blast > 20%) , infiltrasi or- dengan tiga tes serologi, jika tersedia lakukan tes pro-
gan relatif jarang tein HIV.

Leukemia kronik : sel blas -, infiltrasi organ sering  Tahapan infeksi:


organomegali
• Infeksi akut (acute retroviral syndrome): 2-6
Jadi, pembedanya bukan berdasar onset waktu. minggu setelah terinfeksi.

Baik leukemia akut maupun kronik dibedakan menurut • Window period: sampai 3 bulan setelah ter-
asal selnya yakni galur mieloid maupun limfoid. infeksi. Pasien sudah dapat menularkan HIV
walaupun antibodi masih negatif.
5. SLE

cp
• Infeksi HIV asimptomatik (masa laten):
Kriteria diagnostik :
tanpa gejala, antibodi sudah positif. Dapat
berlangsung sampai 10 tahun setelah infeksi.
MD SOAP BRAIN, 4 dari 11 gejala dan tanda berikut:

ns
• Infeksi HIV simptomatik (lihat bagian sta-
1) Malar rash
dium klinis).
2) Discoid rash
Stadium klinis:

.as
3) Serositis (pleuritis, perikarditis)
• Stadium 1: asimptomatik atau limfadenopati
4) Oral ulcer (sariawan, biasanya tanpa nyeri) generalisata persisten

Stadium 2: BB turun <10%, herpes zoster,

n
5) Artritis •
ulkus oral berulang, dermatitis seboroik, in-
6) Photosensitivity feksi jamur kulit

7) Blood (gangguan hematologi, misalnya anemia • Stadium 3: BB turun >10%, diare kronik >1
hemolitik autoimun) bulan, demam >1 bulan, kandidiasis oral, TB
paru
8) Renal impairment (misal: nefritis lupus)
• Stadium 4: HIV wasting syndrome (BB
9) ANA positif
turun >10% disertai diare kronik >1 bulan
dan demam > 1 bulan), PCP, dan TB ekstra-
10) Imunologi (anti dsDNA +)
paru
11) Neurologi (gangguan neurologi dan psikiatri)
Tatalaksana:
Tatalaksana:
• Kapan memulai? Jika CD4 <350 sel/mm3,
steroid, sitostatik (metotreksat, siklofosfamid) ada/tidak ada gejala klinis ATAU langsung
jika ada gejala klinis berat (stadium 2 dan 3)
6. HIV – AIDS berapapun CD4-nya.

Penularan melalui darah, hubungan seksual. • Regimen: 2NRTI + 1NNRTI

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 51


2 NRTI NNRTI GI.

AZT 3TC NVP


• Minggu 3 Tampilan klinis bertambah berat, sta-
(zidovudin) (lamivudin) (nevirap-
in) tus tifoid (penurunan kesadaran dan/atau psikosis).
TDF FTC (emtricit- EFZ Perforasi adalah komplikasi yang jarang, tetapi
abine) terjadi di minggu 3.
(tenofovir) ( e f a -
virenz)
Pemeriksaan Penunjang:
contoh regimen: AZT + 3TC + NVP
Profilaksis dengan kotrimoksasol pada pada pasien: • Darah tepi: leukopenia, trombositopenia, anemia.

• Stadium klinis 2, 3, dan 4 ATAU • Kultur: Darah (dalam agar empedu) untuk ming-
gu 1-2, feses untuk minggu 2-3, urin untuk minggu
• CD4 <200 sel/mm3 3-4.

cp
• Kotrimoksasol terbukti efektif mencegah in- • Widal: Mulai positif pada akhir minggu 1. Diag-
feksi Toxoplasma dan Pneumocystis carinii nosis demam tifoid ditegakkan apabila terdapat
pneumonia (P. jiroveci - PCP). peningkatan titer 4x lipat pada pemeriksaan ulang

ns
dengan interval 5-7 hari atau peningkatan titer O
Koinfeksi TB-HIV: lihat di bagian respirologi - TB
sebanyak 1:200.

Koinfeksi HBV-HIV: berapapun CD4/stadium klin-

.as
Tatalaksana:
is, mulai terapi ARV. Paduan ARV dengan tenofovir
(TDF) dan lamivudin (3TC)/emtricitabin (FTC) • Lini pertama: fluorokuinolon (DOC, kontraindi-
kasi untuk usia <18 tahun), amoksisilin/ampisilin,
ODHA yang hamil: mulai ARV kapanpun pada semua
kotrimoksazol.

n
ibu hamil. Hindari efavirenz (EFV) selama trimester
I. • Lini kedua: Kloramfenikol (kontraindikasi bila
leukosit <2000/mm3), pilihan lain seperti seftriak-
HIV pada anak: interpretasi uji serologi sama jika usia
son dan sefiksim.
>18 bulan. Jika <18 bulan: perlu pemeriksaan virus
HIV karena antibodi ibu dapat menembus sawar anak. 8. Disentri

Pemantauan berupa klinis, imunologi (CD4+), dan vi- Diagnosis: Diare berdarah berlendir, kram perut,
rologi (HIV RNA). demam.

7. Demam Tifoid Disentri bakteri umumnya akut (3 hari-1 minggu), se-


dangkan disentri amuba terjadi perlahan-lahan (2 ming-
Tanda dan Gejala:
gu/lebih).

• Minggu 1  Demam perlahan-lahan bertambah Penyebab: bakteri Shigella atau parasit Entamoeba
tinggi, menggigil, anoreksia, malaise, nyeri kepala hystolytica.
frontal, lidah kotor, konstipasi, kembung (timpani),
nyeri abdominal ringan difus, hepatosplenomegali. • Disentri bakteri: kultur feses (umumnya tidak
dilakukan).
• Minggu 2  Demam mencapai plateau, insom- • Disentri amuba: Pemeriksaan mikroskopik ditemu-
nia, mengigau, bradikardi relatif, diare, perdarahan

52 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS


kan trofozoit berisi eritrosit multipel (patogno- Leptospirosis berat disebut sindrom Weil (ikterus
monik). Trofozoit memiliki satu nukleus dengan diikuti kegagalan organ, mis. oliguria pada gagal gin-
kariosom kecil yang terletak di sentral. Bila tidak jal).
ditemukan trofozoit, anggap disentri bakteri.
Pemeriksaan langsung: mikroskop lapangan gelap.
Tatalaksana:
Pemeriksaan tidak langsung: Ukur peningkatan titer
• Umumnya semua disentri dianggap bakterial antibodi antileptospira (serokonversi).
kotrimoksazol.
Tatalaksana:
• Bila 2 hari tidak ada perbaikan  pemeriksaan tin-
ja. Ditemukan trofozoit  metronidazol. Tidak Leptospirosis ringan: Doksisiklin per oral.
ditemukan  siprofloksasin, sefiksim, atau asam
Sindrom Weil: Penisilin G injeksi.
nalidiksat.

cp
11. Demam Berdarah Dengue
9. Tetanus
Kriteria diagnosis (minimal 2 kriteria klinis + 1 kri-
Diagnosis: Trismus, kaku leher, disfagia, kekakuan

ns
teria laboratorium)
abdomen, opistotonus, fleksi lengan, ekstensi tungkai,
disfungsi otonom. Kejang, baik akibat rangsangan • Klinis:
maupun spontan. Tetap sadar dan kesakitan. Demam

.as
jarang. o Demam mendadak tinggi 2-7 hari

Pemeriksaan penunjang: Tes spatula. o Manifestasi perdarahan

Tatalaksana: o Hepatomegali

n
Metronidazol (membunuh bakteri yang memproduksi o Syok
toksin) atau amoksisilin.
• Laboratorium
ATS (serum kuda) atau TIG (mengikat toksin bebas).
o Trombositopenia (<100.000/µl)
TT (menginduksi imunitas).
o Kebocoran plasma*, ditunjukkan oleh min.
Diazepam (meringankan gejala spasme). salah satu tanda di bawah ini:

Hematokrit ↑ ≥20% nilai standar


Hematokrit ↓≥20% nilai standar setelah re-



susitasi

Efusi pleura/perikardial, asites, hipoprotein-



10. Leptospirosis emia

Riwayat paparan dengan urin binatang (mis. karena


banjir), demam tinggi, nyeri otot gastroknemius, mata
merah.

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 53


Sediaan apus darah tepi

• Falciparum: Trofozoit intraeritrosit berbentuk


cincin, terletak marginal (accole), titik Maurer
pada eritrosit. Gametosit berbentuk sabit/pisang/
sosis. Jarang ditemukan skizon.

• Vivax: Eritrosit membesar, bentuk ameboid, titik


Schuffner. Gametosit berbentuk bulat. Ditemukan
skizon berisi 12-24 merozoit.

• Ovale: Hampir sama dengan vivax. Bedanya er-


Tatalaksana: itrosit berbentuk oval (kadang ada fimbria) dan ski-
zon berisi 8-12 merozoit.

cp
Derajat I dan II: Kristaloid 3-7 ml/kgBB/jam. Periksa
laboratorium setiap 6 jam. Bila hematokrit ↓ dan klin- • Malariae: Eritrosit berukuran agak lebih kecil, ben-
is membaik, kecepatan cairan boleh diturunkan secara tuk band-form/basket-form. Merozoit dalam ski-
perlahan. zon membentuk roset.

ns
Derajat III dan IV: Bolus kristaloid 20 ml/kgBB se- Tatalaksana:
cepatnya.
• P. falciparum: ACT* 3 hari + primakuin 1 hari.

.as
• Perbaikan  turunkan menjadi 10 ml/kgBB/jam
selama 2-4 jam, diturunkan lagi bertahap setiap 4-6 • P. vivax/ovale: ACT* 3 hari + primakuin 14 hari.
jam sesuai klinis dan laboratorium.
• P. malariae: ACT* saja, 3 hari.

n
• Tidak perbaikan  ulangi bolus kristaloid atau per-
• Malaria berat: artesunat IV (atau artemeter IM
timbangkan koloid 10-20 ml/kgBB/jam. Bila hema-
sebagai dosis awal di Puskesmas sebelum dirujuk)
tokrit rendah, pertimbangkan transfusi darah.
dan terapi suportif.
12. Malaria
• Ibu hamil: Primakuin tidak boleh diberikan. Tri-
Diagnosis: mester I  kina + klindamisin (falciparum)/kina
saja (vivax). Trimester II dan III  ACT* tanpa
• Ringan: Demam menggigil, keringat dingin, primakuin.
sakit kepala, anemia, splenomegali, riwayat bep-
ergian ke daerah endemis. • Obat lama seperti klorokuin dapat diberikan untuk
mengatasi malaria, namun resistensi tinggi terhadap
Pola demam dapat memperkirakan jenis Plas- P. falciparum. Jika resisten klorokuin, alternatif
modium: P. vivax/ovale tiap 48 jam (tertiana), adalah meflokuin.
P. malariae tiap 72 jam (kuartana), dan P. falci-
parum sepanjang hari/tidak teratur. • ACTadalah artemisinin combination therapy, yaitu
kombinasi dua obat (dihidroartemisinin + pipera-
• Berat (disebabkan P. falciparum): malaria sere- kuin) ATAU (artesunat + amodiakuin).
bral, anemia berat, gangguan napas, gagal ginjal.
Profilaksis: Doksisiklin 1x1 kapsul, diminum sejak 2
Pemeriksaan Penunjang: hari sebelum masuk daerah endemis sampai 4 minggu

54 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS


setelah keluar.

Gambaran Materi Parasit Penyebab Kelainan Gastrointestinal:

Small Intes- Extra-intes-


Jenis Parasit Colon
tine tinal
Helminth
Nematoda

• Trichuris trichiura √

Trematoda

cp
• Fasciolopsis buski √

• Schistosoma japonicum
√ √

ns
Cestoda

• Taenia saginata √

.as
• Echinococcus granulosus

Protozoa
• Entamoeba histolytica √ √

n
• Cyclospora cayetanensis √

13. Trichuris trichiura kuning tengguli dengan kedua ujung jernih,


berisi larva).
Hospes definitif: manusia.

Nama penyakit: trikuriasis = cacing cambuk

• Cacing dewasa hidup di kolon asendens dan


sekum, dengan bagian anterior masuk ke dalam
mukosa usus.

• Bentuk infektif: telur matang (berisi larva). • Gambaran Klinis:

• Cara infeksi: hospes menelan telur matang  lar-  Pada infeksi ringan: asimtomatis.
va keluar melalui dinding telur  masuk ke dalam
usus halus  setelah dewasa, turun ke usus bagian
distal dan masuk ke kolon, terutama sekum. Jadi,  Pada infeksi berat, terutama anak-anak, cac-
tidak mempunyai siklus paru. ing tersebar di seluruh kolon dan rektum,
kadang terlihat di mukosa rektum yang men-
• Diagnosis:
galami prolaps akibat penderita mengejan
Menemukan telur di feses. Telur Trichuris pada saat defekasi.
trichiura (bentuk seperti tempayan, warna kulit

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 55


 Karena cacing memasukkan kepalanya ke Bentuk infektif: serkaria (dengan cara penetrasi melalui
mukosa usus  iritasi dan peradangan di mu- kulit).
kosa usus  perdarahan. Selain itu, cacing
Diagnosis:
ini menghisap darah  anemia.
• Menemukan telur di feses.
 Gejala klinis: diare dengan sindrom disentri,
anemia, BB turun, kadang disertai prolaps • Pemeriksaan serologi: deteksi antigen dan antibodi
(circumoval precipitin test, indirect hemaglutinin
rektum. test, complement fixation test, fluorescent antibody
test, dan ELISA).
14. Fasciolopsis buski

Hospes definitif: manusia, kelinci, babi, anjing.

Nama penyakit: fasiolopsiasis.

cp
Bentuk infektif: metaserkaria.

• Fasciolopsis buski melekat dengan batil isap pe- Gambaran Klinis:


rutnya pada mukosa duodenum dan jejunum.

ns
Cacing ini memakan isi usus maupun permukaan • Stadium Igatal, urtikaria, manifestasi intoksika-
mukosa usus  peradangan, tukak (ulkus), abses; si (demam, hepatomegali, eosinofilia).
jika terjadi erosi di daerah tempat melekat cacing
tersebut  perdarahan. • Stadium II disentri.

.as
• Diagnosis: • Stadium IIIsirosis,splenomegali, hipertensi
porta, malaise,gangguan neurologis, kelainan paru.
Menemukan telur dalam feses, bisa juga menemu-
kan cacing dewasa dalam feses.

n
16. Taenia saginata

Hospes definitif: manusia.

Hospes perantara: sapi, kerbau.


• Gambaran Klinis:
Nama penyakit: taeniasis saginata.
 Pada infeksi berat  gejala intoksikasi dan
sensitisasi karena metabolit cacing  ede- Epidemiologi:
ma pada muka, dinding perut, dan tungkai
bawah. Kosmopolit; didapatkan di Eropa, Timur Tengah, Afri-
 Gejala klinis: nyeri epigastrium, mual, diare. ka, Asia, Amerika Utara, Amerika Latin, Rusia, dan di
Indonesia terutama Bali dan Jakarta.

Morfologi:
15. Schistosoma japonicum
• Cacing dewasa terdiri atas 1000-2000 proglotid.

Hospes definitif: manusia. • Telur-telur di rumput (dari tinja)  tertelan bina-


tang  dalam tubuh binatang, heksakan menetas
Nama penyakit: skistosomiasis (snail fever, oriental  heksakan di saluran pencernaan ternak menem-
schistosomiasis, katayama fever). bus dinding usus  ke jaringan ikat di sela-sela

56 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS


otot menjadi sistiserkus bovis. Bagian tubuh • Bentuk infektif pada manusia: telur. Bentuk
hewan ternak yang sering dihinggapi larva tersebut infektif pada anjing: kista.
adalah otot maseter, paha belakang, dan punggu-
ng. Otot di bagian lain juga dapat dihinggapi. Bila • Telur yang masuk ke saluran cerna manusia akan
larva ini termakan manusia  skoleks keluar dari menuju usus halus (dimana ia berubah menjadi on-
sisiserkus bovis dengan cara evaginasi dan melekat kosfer)  bermetastasis ke berbagai organ, seperti
pada mukosa usus halus seperti jejunum, dan otak, paru-paru, jantung, hati, limpa, dan tulang.
dalam waktu 8-10 minggu menjadi dewasa. Bentuk dari E. granulosus di berbagai organ ini
adalah kista hidatid.
• Bentuk infektif: sistiserkus bovis.
• Kista hidatid akan menginduksi terjadinya reaksi
• Biasanya di rongga usus hospes, terdapat seekor granulomatosus  diikuti dengan pembentukan
cacing. jaringan fibrosa dan lapisan jaringan ikat.

• Telur Taenia sp. dimana telur T. saginata dan T.


Solium tidak dapat dibedakan (bentuk bulat, din-
ding tebal dengan struktur radial, berisi embrio

cp
heksakan atau onkosfer).

ns
.as
Gambaran Klinis:

• Gejala pada sistem GI: indigestion, mual, diare,


konstipasi, ketidaknyaman di perut. • Kista pada hati (kista hepatikum)  rasa nyeri di
perut bagian atas, hepatomegali, kolestasis, sirosis

n
• Gejala sistemik: lelah, anoreksia, pusing, BB biliaris, hipertensi portal, dan asites. Sementara itu,
turun. cyst fluid menimbulkan reaksi alergi.

• Gejala yang jarang ditemukan: obstruksi usus kare- • Ruptur pada kista  syok anafilaktif, nyeri kolik,
na strobila cacing, gejala yang lebih berat dapat dan jaundice.
terjadi apabila proglotid sampai di apendiks.

18. Entamoeba histolytica


17. Echinococcus granulosus
Hospes definitif: manusia.
Hospes definitif: anjing dan hewan karnivora lainnya.
Nama penyakit: amebiasis.
Hospes perantara: manusia, domba, kambing, babi,
unta, dan lainnya. Epidemiologi: Bersifat kosmopolit di seluruh dunia,
terutama di daerah subtropis dan tropis.
Epidemiologi: New Zealand, Australia, Argentina,
Cile, Cina, dan lain-lain. Morfologi:

• Hampir semua amoeba memiliki dua bentuk, yakni


Morfologi:
trofozoit dan kista.
• Cara infeksi: penularan tidak sengaja melalui telur
Trofozoid: bentuk yang aktif bergerak, makan,

yang ada di feses anjing atau karnivora lain masuk
dan bereproduksi, tetapi tidak mampu bertahan
ke dalam saluran cerna manusia.

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 57


di luar tubuh hospes. • Stool antigen detection spesifik untuk E. histo-
lytica.
Kista: bentuk yang dorman, tahan tanpa makan,

bertanggung jawab terhadap penularan penyakit. • PCR  menentukan spesies yang menyerang.

• Bentuk infektif: kista. • Ab detection untuk amebiasis ekstraintestinal.

• Kista tertelan  kista tereksitasi dii ileum bagian Trofozoit Entamoeba histolytica (terdapat satu nuk-
bawah menjadi trofozoit kembali  trofozoit leus dan beberapa eritrosit di dalamnya yang disebut
memperbanyak diri (membelah diri)  trofozoit eritrofagositosis; pada kista, seharusnya ditemukan
mengalami enkistasi (mengubah diri menjadi lebih dari satu nukleus).
bentuk kista)  kista akan dikeluarkan bersama
tinja (trofozoit juga bisa ditemukan pada tinja yang
cair).

• E. histolytica bersifat invasif  trofozoit dapat


menembus dinding usus dan kemudian beredar di

cp
dalam sirkulasi darah (hematogen).

Gejala yang dapat muncul, antara lain:


19. Lain-lain
abdominal discomfort hingga diare

ns
Telur Ascaris lumbricoides (telur berdinding tiga
gejala khas : disentri + tenesmus
 lapis, yaitu albuminoid, hialin, vitelin).

lesi sekunder:abses hepar amoeba; amebiasis


 Telur cacing tambang (hookworms – Ancylostoma du-
odenale dan Necator americanus dengan karakteristik

.as
di paru, kulit, limpa, dan otak.
telur berdinding tipis).
Pemeriksaan Penunjang:
Telur cacing kremi, Oxyuris vermicularis (asimetris,
• Pada pemeriksaan tinja, menemukan trofozoit berdinding pipih di satu sisi).
(tinja cair) atau kista (tinja padat).

n
TATALAKSANA:

No. Jenis Infeksi Obat Pilihan I Obat Pilihan II Dosis


1 Askariasis Pirantel pamoat Piperazin sitrat Pirantel pamoat: dosis tunggal 10 mg/kgBB basa

Mebendazol Albendazol Mebendazol: 2 x 100 mg sehari selama 3 hari

Albendazol: dosis tunggal 400 mg


2 Cacing kremi Mebendazol Albendazol Mebendazol: dosis tunggal 100 mg

Pirantel pamoat Pirantel pamoat: dosis tunggal 10 mg/kgBB (maksi-


mum 1 g) sebagai pirantel basa

Albendazol: dosis tunggal 400 mg


3 Cacing tambang Mebendazol Albendazol Mebendazol: 2 x 100 mg selama 3 hari

Pirantel pamoat Pirantel pamoat: untuk A. duodenale, dosis tunggal


pirantel basa 10 mg/kgBB (maksimum 1g); untuk N.
americanus, selama 3 hari

Albendazol: dosis tunggal 400 mg


4 T. trichiura Mebendazol Albendazol Mebendazol: 2 x 100 mg selama 3-4 hari

Albendazol: dosis tunggal 400 mg

58 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS


5 S. stercolaris Ivermektin Albendazol Ivermektin: dosis tunggal 200 μg/kgBB

Tiabendazol Albendazol: 2 x 400 mg/hari selama 7-14 hari

Tiabendazol: 2 x 25 mg/kgBB per hari selama 2-3


hari berturut
6 T. solium Prazikuantel Prazikuantel: dosis tunggal 10 mg/kgBB (khusus
untuk T. solium, dianjurkan pencahar 2 jam sesudah
Niklosamid terapi)

Niklosamid: untuk orang dewasa dan anak di atas 8


tahun, diberikan 2 dosis @ 1 g selang waktu 1 jam;
untuk anak-anak ½ dosis dewasa
7 T. saginata Prazikuantel Mebendazol Prazikuantel: seperti untuk T. solium

Niklosamid Niklosamid: seperti untuk T. solium

Mebendazol: 2 x 300 mg/hari selama 3 hari

cp
8 Filaria Dietilkarbamazin Untuk W. brancofti, B. malayi, dan Loa loa: 3 kali
(DEC) sehari 2 mg/kgBB bersama makan selama 10-30 hari.

Pada pengobatan massal, jika menggunakan DEC-


diberikan dengan dosis 6 mg/kgBB/hari dan jika
menggunakanalbendazoldiberikan dengan dosis 400

ns
mg dosis tunggal (anjuran WHO).
9 O. volvulus Ivermektin Dosis 150 μg/kgBB diminum dengan air pada saat
perut kosong, diulang setiap 3 bulan selama 12 bulan,
dan selanjutnya diulang setiap tahun sampai cacing
dewasa mati (dapat berlangsung sampai 10 tahun atau

.as
lebih)
10 S. haematobium Prazikuantel Metrifonat Prazikuantel: dosis tunggal sebanyak 40 mg/kgBB
atau dosis tunggal 20 mg/kgBB yang diulangi lagi
sesudah 4-6 jam

Metrifonat: dosis tunggal 7,5-10 mg/kgBB diberikan

n
per oral sebanyak 3 x dengan interval 14 hari
11 S. mansoni Prazikuantel Oksamnikuin Prazikuantel: dosis tunggal sebanyak 40 mg/kgBB
atau 3 kali 20 mg/kgBB selang 4-6 jam

Oksamnikuin: dewasa, dosis tunggal 15 mg/kgBB;


anak, 20 mg/kgBB dibagi dua dosis selang 2-8 jam
12 S. japonicum Prazikuantel Prazikuantel: 2 kali 30 mg/kgBB selang 4-6 jam

khas: nodus Bouchard, nodus Heberden.

M. Sistem Muskuloskeletal • Pemeriksaan Penunjang

Radiologi: Osteofit.
1. Osteoartritis, Reumatoid Artritis, dan
Artritis Gout Laboratorium: Normal.

Osteoartritis • Terapi
• Manifestasi Klinis Step-up therapy: Parasetamol  NSAID
 + glukosamin & kondroitin sulfat 
Nyeri saat berjalan, onset perlahan, inflama- tramadol.
si (-), proses degeneratif.
Reumatoid Artritis
Jumlah sendi yang terkena banyak (poli),
sendi kecil dan besar. Predileksi: pinggang, • Manifestasi Klinis
lutut, vertebra, CMC 1, DIP, PIP. Temuan

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 59


Nyeri saat bangun pagi yang membaik den- nesid (lini kedua).
gan aktivitas, onset perlahan, inflamasi (+),
proses autoimun.
2. Fraktur Le Fort
Jumlah sendi yang terkena banyak (poli),
sendi kecil. Predileksi: MCP, PIP, pergelan- Le Fort I
gan tangan, kaki, pergelangan kaki. Temuan
khas: deviasi ulnar, swan neck, boutonniere. Fraktur maksila horizontal (fraktur Guerin), memis-
ahkan gigi dari wajah bagian atas.
Dapat ditemukan nodul SC, pulmonal,
kardiak, splenomegali. Garis fraktur berjalan sepanjang maksila bagian bawah
• Pemeriksaan Penunjang sampai dengan bawah rongga hidung.

Radiologi: Osteopenia, erosi. Le Fort II

cp
Laboratorium: RF (+) (faktor reumatoid). Fraktur piramid, dengan gigi sebagai dasar dan sutura
nasofrontalis sebagai puncak.
• Terapi

ns
Inisial: NSAID dan kortikosteroid. Garis fraktur dimulai dari sutura nasofrontalis, berjalan
ke prosesus frontalis maksila, lalu ke tulang lakrima-
Definitif: DMARD (obat terpilih: metotrek- lis dan dasar orbita, ke dinding anterior sinus maksi-
sat).
laris, ke bawah os zigoma, sampai mencapai lempeng

.as
Artritis Gout pterigoid.

• Manifestasi Klinis Le Fort III

Fraktur transversal (craniofacial dysjunction).

n
Nyeri mendadak, bengkak, onset akut, infla-
masi (+), penumpukan tofus.
Garis fraktur dimulai dari sutura nasofrontalis, me-
manjang ke belakang melewati dinding medial orbit
Jumlah sendi yang terkena mono, sendi ke- (os etmoid). Di bagian posterior orbita, garis fraktur
cil dan besar. Predileksi: MTP 1 (podagra), melewati fisura orbita inferior, lalu memanjang ke
depan mencapai dinding lateral orbit (os zygoma).
kaki, pergelangan kaki, lutut. Temuan khas:
kristal urat.

Dapat ditemukan tofus, bursitis olekranon, 3. Fraktur Radius-Ulna


batu ginjal.
Fraktur Colles
• Pemeriksaan

Radiologi: Erosi. Fraktur radius distal dengan dislokasi pergelangan


tangan ke arah posterior dorsal (“dinner fork defor-
• Penunjang mity”).

Laboratorium: Asam urat ↑. Penyebab: jatuh dengan telapak tangan menahan


badan.
• Terapi
Fraktur Smith
Akut: NSAID/kortikosteroid (lini pertama),
kolkisin (lini kedua).
Fraktur radius distaldengan dislokasi pergelangan
Preventif: Allopurinol (lini pertama), probe- tangan ke arah anterior (ventral/volar); reverse Col-

60 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS


les’ fracture.

Penyebab: jatuh dengan punggung tangan menahan Antibiotik sistemik perlu diberikan
badan.
• Folikulitis
Fraktur Galeazzi
Radang folikel rambut, dengan papul/pustul
Fraktur radius disertai dislokasi sendi radio-ulna dis-
yang di tengahnya terdapat rambut.
tal.
Antibiotik topikal atau sistemik.
Penyebab: jatuh dengan lengan dalam posisi hiperpro-
nasi.
• Furunkel dan Karbunkel
Fraktur Montegia
Furunkel: radang folikel rambut dan seki-
Fraktur ulna proksimal disertai dislokasi kaput radius tarnya, berupa nodus eritematosa (“bisul”).

cp
Kumpulan furunkel adalah karbunkel.
Penyebab: jatuh dengan lengan hiperpronasi.
Antibiotik topikal dan sistemik.

ns
N. Sistem Integumen 2. Infeksi Jamur Kulit

1. Infeksi Bakterial Kulit • Tinea

.as
• Impetigo Jamur dermatofita, seperti Microsporum,
Epidermophyton.
Krustosa, biasa akibat Streptococcus hemo-
lyticus. Predileksi di wajah, sekitar lubang hi- Tergantung lokasi: kapitis (kepala), korpo-
dung dan mulut. Tampak krusta tebal kuning

n
ris (badan), kruris (selangkangan), dan pe-
seperti madu. dis (telapak kaki/antarjari kaki).

Bulosa, biasa akibat Staphylococcus aureus. Penunjang: tes KOH 10% (rambut), 20%
Kelainan kulit berupa eritema, bula, hipopion (kulit-kuku): hifa panjang bersekat.
yang dapat memecah.

Kapitis: griseofulvin oral


Antibiotik topikal.
Korporis, cruris, pedis: antifungal topikal
Perbaiki faktor predisposisi, seperti banyak (misal: mikonazole). JIka lesi luas dapat
berkeringat dan ventilasi. dipertimbangkan antifungal oral.

*contoh Ab topikal: basitrasin-polimiksin, • Kandidiasis (intertriginosa)


kloramfenikol, lain-lain.
Makula/plakat eritema dengan lesi sateliti di
• Erisipelas dan Selulitis
sekelilingnya akibat Candida albicans. Pre-
Erisipelas: Infeksi jaringan subkutis super- dileksi: lipatan (intertriginosa), seperti infra-
fisial dengan eritema batas tegas.Penyebab mamae dan selangkangan.
umumnya Streptococcus sp. Selulitis: batas
tidak tegas.
Pseudohifa dengan artospora

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 61


Antifungal topikal. • Veruka vulgaris

• Pitiriasis versikolor Lesi verukosa akibat infeksi HPV. Predileksi


di ekstremitas ekstensor.
Makula hipopigmentasi (kadang hiperpig-
mentasi) dengan skuama halus, akibat Malas- Bedah kaustik, beku, skalpel. Dapat pula
sezia furfur. dengan tinctura podofilin.

Tes KOH: Hifa pendek + spora bergerombol, • Moluskum kontagiosum


sphagetti and meatball appearance
Papul dengan delle (“cekungan” di tengah
papul), jika dipijat mengeluarkan massa putih
seperti nasi akibat infeksi Poxvirus.
Selenium sulfida

cp
Mengeluarkan massa dengan ekstraktor
Antifungal topikal komdeo. Alternatif: kauter dan bedah beku.

Pada lesi luas gunakan antifungal oral.


4. Infestasi Parasit Kulit

ns
3. Infeksi Viral Kulit • Skabies

• Varicella terowongan, tungau, terjadi pada orang

.as
berkelompok. Akibat Sacroptes scabiei.
Virus varicella zoster.Ruam yang multi-
Tampilan klinis: papul, vesikel, eritema mul-
form (dalam satu waktu ada vesikel, papul,
tipel dengan lokasi tangan-kaki.
dan lainnya) disertai dengan gejala konstitusi
seperti demam.Tes Tzanck (+) Penunjang: burrow ink test dan mikroskopik.


Acyclovir 5 x 800 mgper oral.

inan vesikel pecah.

Herpes Zoster
n
Bedak salisil untuk mengurangi kemungk-
Permetrin 5%dosis tunggal, diulang minggu
depan, relatif aman, jangan digunakan untuk
usia <2 bulan.

Alternatif: sulfur presipitatum 6% (gunakan


3 hari).
Reaktivasi virus varicella zoster yang dor-
• Pedikulosis
man.
Varian: kapitis (di kepala), corporis (di
Vesikel multipel dengan dasar eritema, den-
badan), dan pubis.
gan distribusi dermatomal. Riwayat vari-
cella (+) Malathion 0,5%Alternattif: gameksan 1%.

Tes Tzanck (+) • Cutaneous larva migrans

Acyclovir 5 x 800 mg per oral selama 7 hari, Akibat larva Ancylostoma caninum atau
bisa mengurangi insidens neuralgia post-her- braziliense, mengakibatkan lesi serpiginosa
petik.

62 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS


(seperti ular) di telapak kaki. Tatalaksana bergantung jenis lesi dan
tingkat keparahan. Umumnya mengikuti
Albendazol 1 x 400 mg selama 3 hari. Lain- urutan: retinoid (derivat vitamin A) topikal
nya: cryotherapy, kloretil. --> antibiotik topikal --> antibiotik oral -->
retinoid oral.
5. Dermatitis
7. Psoriasis
Kontak alergi
Plak eritematosa dengan skuama tebal putih kepera-
Bahan “sehari-hari”, akibat hipersensitivi-
kan, menyerang ekstensor (siku, lutut). Penyakit yang
tas tipe IV (“ingat, bukan tipe I!”), biasanya
kronik residif, sering dipicu oleh stres.
muncul setelah paparan kedua dan ada ri-
wayat alergi. Lesi umumnya gatal, dengan Tanda khas:
eritema, vesikel, dan bula yang dominan. Ba-

cp
tas cenderung tegas. • tetes lilin (lesi digores tapak seperti lilin)

Kontak iritan • auspitz (bintik perdarahan jika lesi digores)

ns
Bahan yang dicurigai iritatif, dapat mengenai • koebner (kulit yang trauma dapat menjadi
semua orang setelah pajanan secara kronik. psoriasis)
Lesi umumnya gatal dengan likenifikasi dan
fisura, dengan batas tidak tegas. Tatalaksana dengan kortikostesroid topikal, kalsipo-

.as
trien (analog vitamin D), ter, maupun terapi ultraviolet.
Atopi
8. Miliaria
Kronik residif, polimorfik (eritema, skuama).
• Kristalina: sewarna dengan kulit, gatal den-

n
Kulit sering kering. Terbagi menjadi fase in-
fantil, anak, dan dewasa. Predileksi utama gan nyeri minimal (cenderung tanpa nyeri).
infantil adalah di wajah, sementara pada anak Obstruksi saluran kelenjar keringat yang pal-
dan dewasa biasa lesi di lipat siku daerah ing superifisial.
fleksor. Tatalaksana dengan pelembab dan
• Rubra: eritema, nyeri dominan, lebih pro-
kortikosteroid topikal sedang-kuat.
funda dan menginduksi inflamasi.
6. Acne
• Profunda: dengan bentuk papul yang domi-
Sumbatan keratin pada muara keluar folikel nan, rasa gatal hampir tidak ada.
rambut.
Tatalaksana: menjaga kulit tetap kering, lotio cala-
Tanda khas: mine, dapat diberikan antihistamin untuk mengurangi
gatal.
Lesi dapat berupa closed comedo (sewarna
kulit), open comedo (warna hitam karena 9. Alergi dan Urtikaria
oksidasi zat sebum), hingga papul hingga
Akut (<6 minggu) vs Kronik (>6 minggu)
pustul yang menandakan inflamasi.

Hipersensitivitas tipe I (dimediasi IgE dan mast cell)


Tingkat keparahan: dari ringan hingga akne
dengan tampilan klinis plakat eritematosa gatal yang
konglobata.
pucat di tengahnya.

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 63


Dapat dipicu dengan ice cube test. Penunjang lain be- Diagnosis:
rupa skin prick test dan IgE RAST.
Anamnesis: lesi di kulit yang tumbuh menonjol,
Tatalaksana: antihistamin. mudah berdarah, baian atas terdapat borok bunga
kol. PF: lesi yg tumbuh eksofilik, endofilik, infil-
10. Keadaan Kulit Lain trative, progresif, mudah berdarah dan bau yang
khas. PP: foto thorax, foto tulang, biopsy.
Liken Simpleks Kronikus (Neurodermatitis Sir-
kumskripta) b. Karsinoma sel basal:

Tanda khas: Neoplasma maligna dari “nonkeratinizing cell”


yang terletak pada lapisan basal epidermis. Pato-
Lesi kulit berupa likenifikasi (penebalan kulit dengan genesis: Paparan sinar ultra violet sinar matahari
relief kulit yang semakin jelas), gatal, dengan predilek- yang menyebabkan terjadinya mutasi pada gen

cp
si di lokasi yang mudah terjangkau. Umumnya diper- suppressor. Predileksi: Daerah muka sekitar hi-
berat dengan stres psikologis. dung.

Tatalaksana: atasi gatal, kortikosteroid potensi kuat Diagnosis:

ns
(misal: betametason) karena lesi kulit cenderung tebal).
Anamnesis: lesi seperti tahi lalat yang membesar/
lesi yg berupa borok yg tdk sembuh2. PF: ulkus

.as
rodent (tepi tdk rata, warna kehitaman didaerah
Pitiriasis Rosea
perifer tampak hyperplasia dan sentral tampak
Etiologi belum jelas. ulkus. PP: foto polos, ct scan atau biopsy.

Tanda khas: c. Melanoma maligna:

n
Gambaran makula eritematosa dengan skuama ha- Pertumbuhan kulit baru yg kecil dan berpigmen pd
lus di sekitarnya, dapat memiliki satu makula yang kulit yang normal.
paling besar (Herald patch), dikelilingi makula lebih
Predileksi: Kulit yg terpapar sinar matahari, tahi
kecil membentuk konfigurasi pohon cemara terbalik.
lalat yg berpigmen.
Tatalaksana: antihistamin (dan kortikosteroid potensi
Diagnosis:
sedang).
Anamnesis: tahi lalat yg cpt membesar, progresif,
11. Tumor Kulit gatal, mudah berdarah dan disertai tukak.

a. Karsinoma sel skuamosa:


PF: berwarna coklat muda sampai hitam, bentuk
nodul, plaque, disertai luka, kadang2 tdk berwar-
Neoplasma maligna dari “keratinizing cell” dg
na (amelanotik melanoma). Lesi bersifat asime-
karakteristik anaplasia, tumbuh cepat, invasi local
tris, tepi tdk teratur, warna bervariasi, diameter
dan berpotensi metastase.
umunya >6 mm dan permukaan yang tidak teratur.
Patogenesis: Adanya paparan sinar ultraviolet Periksa KGB dan tanda2 metastase jauh ke paru
sinar matahari yg menyebabkan terjadinya mutasi dan hati.
gen supresor, peran imunosupresi ataupun infeksi
PP: foto polos, FNA, inprint sitologi, biopsy.
virus.

64 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS


12. Dermatoterapi zol). Cari faktor risiko seperti DM. Tatalaksana dengan
mikonazol/klotrimazol 200 mg intravagina setiap hari
Salep adalah obat topikal dengan penetrasi ter- selama 3 hari ATAU flukonazol 150 mg PO dosis tung-
kuat, diperlukan untuk kasus dermatosis yang dis- gal ATAU itrakonazol 200 mg PO dosis tunggal.
ertai penebalan kulit (misal: liken simpleks kroni-
kus). Salep tidak untuk daerah berambut.

13. Duh Tubuh Pria Bacterial vaginosis: Gardenella vaginalis dan bakteri
lain. Cenderung kronis, sekret putih keabu-abuan, ber-
Gonorea (Neisseria gonorrhea), inkubasi 2-7 hari. bau tidak enak. “Whiff test” dengan KOH menghasil-
Keluhan kencing bernanah, dengan atau tanpa nyeri kan bau “amis” (fishy-like odor). Tatalaksana dengan
berkemih (uretritis). metronidazol 1 x 2 gram single dose.

Penunjang: gram (diplokokus gram negatif seperti biji 15. Ulkus Genital

cp
kopi) dari sampel sekret uretra.
Sifilis (Treponema pallidum), ulkus soliter tidak nyeri
Tatalaksana: dengan dasar relatif bersih.Perjalanan klinis: primer
(ulkus di genitalia eksterna, soliter tidak nyeri dengan

ns
• Ceftriaxone 250 mg IM dosis tunggal atau
perabaan keras = ulkus durum), sekunder (ruam mul-
Cefixime 400 mg PO dosis tunggal untuk
tipel pada kulit, mukosa, organ tubuh lain), laten (um-
mengatasi infeksi Neisseria gonorrhea.
umnya tanpa gejala klinis), dan lanjut (gumma, neuro-

.as
• Harus dianggap pula menderita uretri- sifilis, dan sifilis kardiovaskuler).
tis non-gonorea sehingga juga diberikan
Diagonsis dengan mikroksop lapangan gelap atau se-
azitromisin 1 gram PO dosis tunggal atau
rologi (non-spesifik: VDRL/RPR, dilanjutkan spesifik:
doksisiklin 2 x 100 mg PO selama 7 hari
TPHA/FTA-ABS).

n
Gonorea juga dapat menginfeksi wanita (sekret va-
Tatalaksana: stadium dini (primer, sekunder, laten
gina), dan neonatus (konjungtivitis gonorea dengan
dini <2 tahun) dengan penisilin G benzatin 2,4 juta
komplikasi sampai kebutaan).
unit satu kali suntik; stadium lanjut (>2 tahun) adalah
penisilin G benzatin 2,4 juta unit setiap minggu, sela-
14. Duh Tubuh Wanita
ma 3 minggu berturut-turut.
Trichomoniasis: Trichomonas sp., dengan duh tubuh
warna kehijauan berbau busuk, tampak strawberry cer-
vix.
Chancre (Hemophilus ducreyi), ulkus multipel nyeri
dengan dasar kotor. Pemeriksaan gram: basil kecil gram
Tatalaksana dengan metronidazol 1 x 2 gram single
negatif berderet seperti rantai, pewarnaan lain: Wright,
dose.
Unna-Papanheim. Tatalaksana dengan siprofloksakin
2 500 mg PO 3 hari atau eritromisin 4 x 500 mg PO 7
hari atau injeksi seftriakson 250 mg IM dosis tunggal.
Candidiasis vulvovaginal: Candida sp., dengan duh
tubuh warna putih kental seperti susu (atau keju), den- O. Ilmu Kedokteran Forensik dan
gan gatal yang dominan sehingga tampak lesi garukan Medikolegal
(ekskoriasi).
1. Tanda Pasti Kematian
Tatalaksana dengan antifungal (nistatin, klotrima-

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 65


Algor Mortis 7. Adiposera

Livor Mortis/Lebam Mayat Terbentuknya bahan yang berwarna keputihan, lunak/


berminyak, berbau tengik dalam jaringan lunak tubuh
pascakematian.
Rigor Mortis/Kaku Mayat
8. Mumifikasi
Cadaveric Spasme/Instantenous Rigor Mortis
Akibat penguapan jaringan dan dehidrasi jaringan
Decomposition yang cukup berat.

Adiposera 9. Visum et Repertum

Mumifikasi VeR Hidup

2. Algor Mortis • Definitif: dibuat seketika. Korban tidak memerlu-

cp
Penurunan suhu tubuh mayat akibat terhentinya pro- kan perawatan dan pemeriksaan lanjutan sehingga
duksi panas dan pengeluaran panas terus-menerus. tidak menghalangi pekerjaan korban. Kualifikasi
luka ditulis derajat I.
3. Livor Mortis / Lebam Mayat

ns
• Sementara: dibuat sementara waktu. Korban me-
Bercak atau noda besar merah kebiruan/merah ungu
merlukan perawatan dan pemeriksaan lanjutan se-
(livide) pada lokasi terendah tubuh mayat akibat pen-
hingga menghalangi pekerjaan korban. Kualifikasi
umpukan eritrosit.

.as
luka tidak ditulis.
Mulai tampak 20-30 menit setelah meninggal, mene-
tap setelah 8-12 jam. • Lanjutan: dibuat saat luka korban telah sembuh/
pindah rumah sakit/pindah dokter/pulang paksa.
4. Rigor Mortis / Kaku Mayat Kualifikasi luka ditulis.

n
Kekakuan otot yang terjadi setelah periode pelemasan/ VeR Jenazah
relaksasi primer.
Terhadap korban yang sudah meninggal.
Mulai tampak setelah 2 jam, dari luar ke tengah,
lengkap setelah 12 jam, dipertahankan setelah 12 jam, 10. Penjelasan Kematian
kemudian menghilang dalam urutan yang sama.
• Penyebab Kematian
5. Cadaveric Spasme / Instantenous Rigor
Mortis Perlukaan/penyakit yang menimbulkan kekacauan
fisik sehingga menghasilkan kematian.
Kekakuan otot segera setelah kematian somatis tanpa
relaksasi primer. Disebabkan oleh deplesi ATP saat
menjelang kematian. Contoh: luka tembak, luka tusuk, kanker, aterosklero-
sis.
6. Decomposition
• Mekanisme Kematian
Proses degradasi jaringan terutama protein akibat au-
tolisis dan kerja bakteri pembusuk terutama Klostrid- Kekacauan fisik yang dihasilkan oleh penyebab ke-
ium welchii. matian.

Mulai tampak 24 jam setelah mati berupa warna kehi- Contoh: perdarahan, kerusakan jaringan otak.
jauan pada perut kanan bawah. Larva lalat muncul 36-
48 jam setelah kematian, menetas 24 jam kemudian.
Beberapa penyebab bisa memiliki mekanisme yang

66 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS


sama (perdarahan bisa disebabkan oleh luka tusuk, luka 15. Pembunuhan Anak Sendiri = PAS =
tembak, atau kanker). Sebaliknya, satu penyebab bisa Infantisida
menghasilkan kematian melalui beberapa mekanisme
Ibu kandung membunuh anak sendiri pada saat/tidak
(luka tembak bisa menghasilkan perdarahan, bisa juga
lama setelah dilahirkan. Motif: “takut ketahuan bah-
menghasilkan kerusakan jaringan otak).
wa ia melahirkan”.
• Cara Kematian
Perhatikan bahwa untuk memenuhi kriteria infantisida,
Menjelaskan bagaimana penyebab kematian itu bayi harus:
datang.
• viabel (usia gestasi >28 minggu; BB>1000
Dikelompokkan menjadi: wajar, pembunuhan, bunuh gram; lingkar kepala>32 cm; panjang tu-
diri, kecelakaan, atau tidak dapat dijelaskan.
mit-kepala >35 cm, tidak ada kelainan
11. Derajat Luka bawaan bert).

cp
Luka Ringandasar hukum Pasal 352 KUHP • lahir hidup (dada mengembang, konsistensi
paru seperti spons, permukaan paru seperti
Luka Sedang dasar hukum Pasal 351 (1), 353 (1) marmer, uji apung paru positif)

ns
Luka Beratdasar hukum Pasal 90 KUHP
• tanpa tanda perawatan (plasenta ada, tali
12. Luka Ringan pusat belum dipotong,verniks kaseosa masih
ada, atau tanpa adanya makanan/susu dan ti-

.as
Luka yang tidak membutuhkan perawatan
dak adanya pakaian yang dikenakan bayi)
13. Luka Sedang
Jika tanpa tanda lahir hidup: mati dalam kandungan
Luka yang membutuhkan perawatan, tetapi tidak
Jika sudah ada tanda perawatan: pembunuhan biasa.

n
memenuhi kriteria luka berat.

14. Luka Berat 16. Luka tembak

Memenuhi salah satu kriteria di bawah ini: Luka tembak tempel: jejas laras

• Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi Luka tembak sangat dekat (<15 cm): kelim api
harapan akan sembuh sama sekali.
Luka tembak dekat (15 - 30 cm): kelim jelaga; (30 -
• Menimbulkan bahaya maut. 60 cm): kelim tato

• Tidak mampu secara terus menerus untuk men- Luka tembak jauh: kelim kesat dan kelim lecet
jalankan tugas jabatan/pekerjaan pencarian.
Kelim lecet: kulita ri hilang di sekeliling lubang
• Kehilangan salah satu pancaindera.
Kelim kesat: pelumas, jelaga, elemen mesiu pada tepi
• Mendapat cacat berat. lubang

• Menderita sakit lumpuh. Kelim tato: butir mesiu yang tidak habis terbakar seki-
tar kelim lecet
• Terganggunya daya pikir selama >4 minggu.
Kelim jelaga: jelaga/asap pada permukaan kulit sekitar
• Gugur/matinya kandungan seorang perempuan. lubang

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 67


Kelim api: daerah hiperemis di tepi lubang perdarahan).

• Tidak melakukan eutanasia.

P. Bioetika dan Kode Etik Kedokter- • Mengutamakan pasien yang gawat.


an
• Melakukan bius sebelum tindakan medis wa-
Bioetika laupun pasiennya tidak sadar.

1. Beneficence • Tidak melakukan rujukan lab/memberi obat


yang tidak mutlak demi mendapat komisi.
Prinsip bioetik dimana seorang dokter melakukan
suatu tindakan untuk kepentingan pasiennya. Bi-
3. Autonomy
asanya dalam kasus di mana dokter memiliki banyak
pilihan, sehingga dapat memutuskan mana yang pal-

cp
Dokter wajib menghormati martabat dan hak manusia,
ing baik untuk pasien (bandingkan dengan non-malef- terutama hak untuk menentukan nasibnya sendiri. Pa-
icence: di mana dokter memiliki pilihan yang terbatas sien diberi hak untuk berpikir secara logis dan membuat
karena keadaan yang mendesak, misalnya). keputusan sesuai dengan keinginannya sendiri.

ns
Contoh: Contoh:

• Memberi obat generik, tidak polifarmasi. • Melakukan informed consent.

.as
• Menyempatkan edukasi ke pasien. • Menjaga rahasia pasien bila orang lain tidak
ada hubungannya (mis. tetangganya/orang
• Pemberian obat antinyeri pada pasien termi-
tuanya tanya).
nal (yang penting masih hidup).

n
• Memberi pasien hak untuk memutuskan
• Menolong anak yang diduga menjadi korban
sendiri (asal dewasa dan sehat mental), mis:
kekerasan dalam keluarga.
keluarga tidak mau transfusi/operasi, dokter
tidak memaksa.
• Membuat rujukan yang dianggap perlu.

• Tidak berbohong walau demi kebaikan pa-


• Memutuskan dan menjelaskan kepada kelu-
sien, mis. jujur mengatakan kalau peluang
arga untuk melakukan amputasi pada kondisi
sembuh sangat kecil.
gawat (keuntungan>kerugian).

2. Non-Maleficence: 4. Justice

Prinsip gawat darurat, dokter tidak melakukan suatu Tindakan yang memegang prinsip sama rata, tidak
perbuatan atau tindakan yang dapat memperburuk membeda-bedakan pasien atas dasar SARA, status so-
pasien (first do no harm). sial, dll. Termasuk melindungi kelompok yang rentan.

Contoh: Contoh:

• Menolak aborsi tanpa indikasi medis (mis. • Tidak membeda-bedakan pelayanan walau-
hamil di luar nikah). pun beda suku/agama.

• Melakukan kuret atas indikasi medis (mis. • Pemerintah menyebarkan tenaga kesehatan

68 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS


secara merata sampai ke daerah. • Pasal 2: pengambilan keputusan secara pro-
fesional.
• Boleh membongkar rahasia pasien dalam
keadaan menyangkut orang lain yang rentan, • Pasal 3: tidak boleh dipengaruhi sesuatu
mis: suami ISK (istri adalah pihak rentan), yang menghilangkan kebebasan dan ke-
sopir bus epilepsi (penumpang adalah pihak mandirian profesi.
rentan).
• Pasal 4: perbuatan yang memuji diri sebaikn-
5. Expressed Consent ya dihindarkan.

Pasien menunjukkan persetujuannya secara lisan • Pasal 5: persetujuan pasien/keluarga untuk


dan tertulis. nasihat yang melemahkan daya tahan fisik
dan psikis.
6. Implied Consent

cp
• Pasal 6: Berhati-hati dalam menerapkan pen-
Pasien menunjukkan persetujuan dari tingkah emuan/pengobatan baru.
lakunya, mis. mengangguk.
• Pasal 7: Surat keterangan hanya jika diperik-

ns
7. Informed Consent sa.

Persetujuan yang diberikan setelah diberi penjela- • Pasal 8: pelaynaan kompeten, dengan kasih
san mengenai tindakan, tujuan, dan efek samping. sayang.

.as
Biasanya untuk tindakan medis tertentu dan um-
• Pasal 9: bersikap ujur.
umnya tertulis.

• Pasal 10: menghormati hak pasien, sejawat,


8. Presumed Consent

n
tenaga kesehatan lain.
Dokter menganggap pasien memberi persetujuan
• Pasal 11: melindungi hidup makhluk insansi.
meskipun pasien tidak menunjukkan baik secara
expressed atau implied (pasien tidak menolak, jadi • Pasal 12: aspek promotif, preventif, kuratif,
dianggap menerima). rehabilitatif, dan fisik-psiko-sosiio-kultural.

9. Mandatory Consent • Pasal 13: kerjasama lintassektoral.

Keadaan-keadaan yang mutlak dokter tidak boleh • Pasal 14: tulus ikhlas untuk kepentingan pa-
melakukan apa pun sebelum ada persetujuan. Bi- sien, merujuk jika tidak mampu.
asanya merupakan suatu prosedur yang besar dan
invasif, seperti tindakan pembedahan mayor. • Pasal 15: memberikan kesempatan pasien
berinteraksi dengan keluarga/penasihat,
beribadah.

KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIA • Pasal 16: merahasiakan segala sesuatu ten-
tang pasiennya.
Kode Etik Kedokteran Indonesia, 2012:
• Pasal 17: pertolongan darurat wajib dilaku-
• Pasal 1: menjunjung tinggi dan menghayati kan.
sumpah dokter.

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 69


• Pasal 18: memperlakukan teman sejawat se- gan perkembangan ilmu pengetahuan
bagaimana ingin diperlakukan. seperti ilmu pasti, kimia, kesehatan
dan obat-obatan. Bahkan dalam ki-
• Pasal 19: tidak boleh mengambil alih pasien,
kecuali secara etis. tab agama islam yaitu Al-Quran ter-
tulis pentingnya menjaga kebersihan
• Pasal 20: wajib memelihara kesehatan diri diri, makanan dan lingkungan sekitar
sendiri. tempat tinggal. Pada masa ini muncul
• Pasal 21: mengikuti perkembangan ilmu
tokoh islam dalam keperawatan yang
pengetahuan dan teknologi. dikenal dengan nama Rufaidah.

Perkembangan perawatan
dan pengobatan di negara Cina atau

cp
A. MATERI KEPERAWATAN DASAR Tiongkok, bangsa Tiongkok telah
mengenal penyakit kelamin diantara-
nya gonorhoea dan syphilis. Beberapa

ns
1. SEJARAH PERKEMBANGAN KEPER- orang yang terkenal dalam ketabiban
AWATAN DI DUNIA seperti: Seng Lung dikenal sebagai “Ba-
pak Pengobatan”, yang ahli penyakit

.as
dalamdan telah menggunakan obat-
obat dari tumbuhtumbuhan dan min-
Sejarah perkembangan keper-
eral (garam-garaman). Semboyannya
awatan di dunia, ditandai dengan la-
yang terkenal adalah lihat, dengar, tan-
hirnya tokoh keperawatan yang sangat

n
ya, dan rasa. Chang Chung Ching telah
mashur yang dikenal sampai sekarang
mengerjakan lavement dengan meng-
ini yang membawa perubahan dalam
gunakan bambu.
konsep berpikir yang berpengaruh
besar terhadap praktik keperawatan. Perkembangan keperawatan
Hal ini seperti perubahan dalam ruang di benua Eropa, beberapa tokoh keper-
lingkup tatanan layanan keperawatan, awatan yang mempunyai peran besar
standar praktik keperawatan sampai dalam perubahan sejarah perkemban-
munculnya undang-undang praktik gan keperawatan, salah satunya mun-
keperawatan. cul tokoh “Florence Nightingale” dalam
keperawatan rupanya berpengaruh be-
Perkembangan keperawatan
sar pada perkembangan keperawatan
di benua Asia, khususnya di Timur Ten-
di Eropa khususnya di negara Inggris.
gah di negara Arab perkembangan
Berkat kerja keras,perjuangan, perha-
keperawatan mulai maju dan berkem-
tian dan dedikasinya yang luar biasa
bang sekitar Abad 7 seiring dengan
di bidang keperawatan dan keinginan
lahir dan agama Islam di tengah-ten-
untuk memajukan keperawatan khu-
gah bangsa Arab. Perkembangan dan
susnya terhadap para korban perang,
penyebaran agama Islam di ikuti den-

70 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS


pada perang salip yang terjadi di se- pada saat-saat terjadi perang salib
menanjung Krimea, beliau dianuger- di Semenanjung Krimea, mem-
ahi gelar dengan sebutan “ Lady with buatnya dianugrahi gelar “Lady
the Lamp” oleh para tentara korban with the lamp”.
perang. Pada akhirnya di negara Ing-
gris terjadi kemajuan yang pesat da-
lam bidang keperawatan, diantaranya b. Lilian Wald (1867 – 1940 )
adalah pembangunan sekolah-sekolah
perawat dan pendirian perhimpunan Lilian dan dan Mary Brew-
perawat nasional Inggris (British Nurse ster merupakan orang pertama
Association) oleh Erenwick pada tahun yang memberikan layanan keper-
1887. Perhimpunan ini bertujuan un- awatan yang terlatih bagi kaum

cp
tuk mempersatukan perawat-perawat miskin di daerah kumuh New
yang ada di seluruh Inggris. Kemudian, York, mereka berdua memberikan
pada 1 Juli 1899, Erenwick juga mendi- layanan keperawatan, layanan

ns
rikan sebuah lembaga yang disebut In- sosial, dan mengadakan kegia-
ternational Council of Nurses (ICN). tan pendidikan dan budaya, serta
mendirikan sekolah keperawatan

.as
sebagai tambahan keperawatan
kunjungan rumah.
Setelah era tersebut, dunia
keperawatan terus berkembang pe-
sat. Kondisi ini mendorong munculn-

n
ya tokoh-tokoh penting dalam keper- c. Margaret Higgins Sanger (1870 –
awatan. 1966)

a. Florence Nightingale (1820 -1910 ) Lebih dikenal dengan se-


butan Sanger merupakan seorang
Florence Nightingale dila- perawat kesehatan masyarakat di
hirkan dalam keluarga yang kaya New York, memberikan manfaat
dan cerdas, ia merasa terpanggil
yang layanan kesehatan wanita. Ia
untuk membantu sesama manu- dianggap sebagai pendiri Keluarga
sia dan meningkatkan kesejahter- Berencana dikarenakan pengala-
aannya. Ia memutuskan untuk mannya dalam menghadapi se-
menjadi seorang perawat walau- jumlah besar kehamilan yang tidak
pun mendapat pertentangan dari diinginkan terutama pada mas-
kelurga karena dianggap melang- yarakat pekerja miskin dan sangat
gar aturan dan kebiasaan sebagai menolong dalam mengatasi mas-
keluarga bangsawan Inggris. Ber- alahnya.
kat kegigihan dan kontribusinya
dalam bidang perawatan terutama

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 71


d. Hildegard E. Peplau (1952) Martha E. Roger menekankan
bahwa manusia mempunyai sifat ala-
Hildegard E. Peplau me- miah yang tidak dapat dipisahkan dari
nekankan bahwa hubungan an- lingkungan.
tara-manusia merupakan dasar
bagi perawat untuk mengkaji pros-
es hubungan dengan pasien.
Masih banyak lagi tokoh
keperawatan lain yang tidak disebut-
kan di sini. Lebih lanjut, perkembangan
e. Ida Jean Orlando (1961) keperawatan di dunia bukan hanya
berfokus pada aspek pelayanan, tetapi
Ida Jean Orlando me-

cp
juga pada jenjang pendidikan keper-
nekankan bahwa keperawatan
awatan. Di beberapa negara seperti di
bertujuan untuk merespons per-
Amerika termasuk di Indonesia seka-
ilaku pasien dalam memenuhi ke-
rang ini pendidikan keperawatan su-

ns
butuhannya dengan segera.
dah mencapai tingkat doktoral.

f.

.as
Virginia Handerson (1966)

Tokoh ini menekankan


2. PERKEMBANGAN SEJARAH
AWATAN DI INDONESIA
KEPER-

n
bahwa perawat hanya membantu
pasien dalam melakukan hal yang
tidak dapat ia lakukan sendiri agar Perkembangan sejarah
kemandirian pasien meningkat. perkembangan keperawatan di Indo-
nesia tidak terlepas dari sejarah ke-
merdekaan bangsa Indonesia itu sendi-
g. Sister Calista Roy (1970) ri, yaitu ketika bangsa Indonesia masih
berada dalam penjajahan bangsa asing
Sister Calista Roy me- serta bangsa Inggris, Belanda dan Je-
nekankan bahwa peran perawat pang. Oleh karena itu sejarah perkem-
adalah untuk memberi kemuda- bangan keperawatan di Indonesia san-
han bagi pasien guna mengem- gat dipengaruhi oleh perkembangan
bangkan kemampuan penye- kebangsaan Indonesia, secara umum
suaian diri pasien. sejarah perkembangan keperawatan di
Indonesia dapat dikelompokan menja-
di dua periode yaitu:
h. Martha E. Roger (1970)

72 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS


Pertama, masa sebelum ke- yaitu pada tahun 1819, didirikan rumah
merdekaan, pada masa itu negara In- sakit Stadsverband, kemudian pada
donesia masih di jajah oleh bangsa tahun 1919 rumah sakit tersebut pin-
Inggris, Belanda dan Jepang. Pada pen- dah ke Salemba dan sekarang dikenal
jajahan oleh Belanda khususnya pada dengan nama RSCM (Rumah Sakit Cip-
zaman VOC (1602- 1799) penjajahan to Mangunkusumo), kemudian diikuti
Belanda I, didirikan rumah sakit (Bin- rumah sakit milik swasta. Pada masa
nen Hospital) yang terletak di Jakarta ini sebagian besar tenaga keperawatan
pada tahun 1799. Tenaga perawatnya dilakukan oleh penduduk pribumi se-
diambil dari penduduk pribumi yang dangkan tenaga pengobatan dalam
berperan sebagai penjaga orang sakit. hal ini tenaga dokter masih didatang-
Perawat tersebut pertama kali bekerja kan dari negara Belanda.

cp
di rumah sakit yang ditugaskan untuk
Pada tahun 1942-1945 terjadi
memelihara kesehatan staf dan tentara
kekalahan tentara sekutu dan kedatan-
Belanda, sehingga akhirnya pada masa

ns
gan tentara Jepang. Sejarah perkem-
Belanda terbentuklah dinas kesehatan
bangan kesehatan dan keperawatan
tentara dan dinas kesehatan rakyat.
tidak mengalami perkembangan justru
Mengingat tujuan pendirian rumah

.as
keperawatan mengalami kemunduran
sakit hanya untuk kepentingan Belan-
yang sangat dratis.
da, maka tidak diikuti perkembangan
dalam keperawatan. Kedua, masa setelah ke-
merdekaan, pada tahun 1949 telah

n
Pada masa penjajahan Ing-
banyak rumah sakit yang didirikan ser-
gris, pada masa ini upaya perbaikan
ta balai pengobatan dan dalam rangka
di bidang kesehatan dan keperawatan
memenuhi kebutuhan tenaga keseha-
mulai berkembang cukup baik yang
tan pada tahun 1952 didirikan sekolah
dipelopori oleh Rafless, mereka mem-
perawat, kemudian pada tahun 1962
perhatikan kesehatan rakyat dengan
telah dibuka pendidikan keperawatan
moto kesehatan adalah milik manusia
setara dengan diploma. Pada tahun
dan pada saat itu pula telah diadakan
1985 untuk pertama kalinya dibuka
berbagai usaha dalam memelihara kes-
pendidikan keperawatan setingkat
ehatan diantaranya usaha pengadaan
dengan sarjana yang dilaksanakan di
pencacaran secara umum, membenahi
Universitas Indonesia dengan nama
cara perawatan pasien dangan gang-
Program Studi Ilmu Keperawatan dan
guan jiwa dan memperhatikan keseha-
akhirnya dengan berkembangnya Ilmu
tan pada para tawanan.
Keperawatan, maka menjadi sebuah
Pada masa penjajahan Belan- Fakultas Ilmu keperawatan dan beber-
da II (1816 – 1942), beberapa rumah apa tahun kemudian diikuti berdirinya
sakit dibangun khususnya di Jakarta pendidikan keperawatan setingkat S1

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 73


di berbagai universitas di Indonesia menginterprestasikan berbagai
seperti di Bandung, Yogyakarta, Suraba- informasi dari pemberi pelayanan
ya dan lain-lain. Beberapa sekolah ting- atau informasi lain khususnya da-
gi kesehatan khususnya keperawatan lam pengambilan persetujuan
juga telah mengalami perkembangan atas tindakan keperawatan yang
yang sangat pesat baik yang diseleng- diberikan kepada pasien, mem-
garakan oleh pemerintaha (perguruan pertahankan dan melindungi
tinggi negeri) maupun yang diseleng- hak-hak pasien.
arakan oleh swasta telah menyebar ke
c. Pendidik /Edukator, perawat ber-
seluruh pelosok nusantara.
tugas memberikan pendidikan
Dengan berdirinya pendi- kesehatan kepada klien dalam

cp
dikan keperawatan setingkat diploma, hal ini individu, keluarga, ser-
sarjana sampai setingkat doktoral pro- ta masyarakat sebagai upaya
fesi keperawatan berkembang menjadi menciptakan perilaku individu/

ns
sebuah profesi yang mandiri tidak lagi masyarakat yang kondusif bagi
tergantung dengan profesi lain. Sejak kesehatan. Untuk dapat melak-
tahun itu profesi keperawatan telah sanakan peran sebagai pendidik

.as
mendapatkan pengakuan dari profesi (edukator), ada beberapa kemam-
lain. puan yang harus dimiliki seorang
perawat sebagai syarat utama,
yaitu berupa wawasan ilmu pen-

n
getahuan yang luas, kemampuan
berkomunikasi, pemahaman psi-
3. PERAN PERAWAT kologi, dan kemampuan menja-
di model/contoh dalam perilaku
profesional.

Peran perawat menurut Konsorsi- d. Koordinator, dengan cara menga-


um Ilmu Kesehatan tahun 1989 rahkan, merencanakan serta men-
gorganisasi pelayanan keseha-
a. Pemberi asuhan keperawatan,
tan dari tim kesehatan sehingga
dengan memperhatikan keadaan
pemberian pelayanan kesehatan
kebutuhan dasar manusia yang
dapat terarah serta sesuai dengan
dibutuhkan melalui pemberian
kebutuhan klien.
pelayanan keperawatan dengan
menggunakan proses keper- e. Kolaborator, peran ini dilakukan
awatan dari yang sederhana sam- karena perawat bekerja melalui
pai dengan kompleks. tim kesehatan yang terdiri dari
dokter, fisioterapis, ahli gizi dan
b. Advokat pasien /klien, dengan
lain-lain berupaya mengidentifi-

74 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS


kasi pelayanan keperawatan yang Ada beberapa hal yang harus dija-
diperlukan termasuk diskusi atau dikan prinsip oleh perawat dalam
tukar pendapat dalam penentuan melaksanakan peran dan fungsin-
bentuk pelayanan selanjutnya. ya dengan baik dan benar. Prinsip
tersebut harus menjiwai setiap
f. Konsultan, perawat sebagaitem- perawat ketika memberi layanan
pat konsultasi terhadap masalah keperawatan kepada klien.
atau tindakan keperawatan yang
tepat untuk diberikan. Peran ini
dilakukan atas permintaan klien
Peran Perawat Menurut Hasil “Loka-
terhadap informasi tentang tu-
karya Nasional Keperawatan, 1983 ”
juan pelayanan keperawatan yang

cp
diberikan.
a. Pelaksana Pelayanan Keper-
awatan, perawat memberikan asu-
g. Peran perawat sebagai pengelola
han keperawatan baik langsung
(manager). Perawat mempunyai

ns
maupun tidak langsung dengan
peran dan tanggung jawab dalam
metode proses keperawatan.
mengelola layanan keperawatan
di semua tatanan layanan kese-

.as
b. Pendidik dalam Keperawatan, per-
hatan (rumah sakit, puskesmas, awat mendidik individu, keluarga,
dan sebagainya) maupun tatanan kelompok dan masyarakat serta
pendidikan yang berada dalam tenaga kesehatan yang berada di
tanggung jawabnya sesuai den-

n
bawah tanggung jawabnya.
gan konsep manajemen keper-
awatan. Manajemen keperawatan c. Pengelola pelayanan Keperawatan,
dapat diartikan sebagai proses perawat mengelola pelayanan
pelaksanaan layanan keper- maupun pendidikan keperawatan
awatan melalui upaya staf keper- sesuai dengan manajemen keper-
awatan dalam memberikan asu- awatan dalam kerangka paradig-
han keperawatan, pengobatan, ma keperawatan.
dan rasa aman kepada pasien/kel-
d. Peneliti dan Pengembang pe-
uarga/masyarakat (Gillies, 1985).
layanan Keperawatan, perawat
h. Peneliti dan pengembangan ilmu melakukan identifikasi masalah
keperawatan, sebagai sebuah penelitian, menerapkan prinsip
profesi dan cabang ilmu penge- dan metode penelitian, serta me-
tahuan, keperawatan harus terus manfaatkan hasil penelitian untuk
melakukan upaya untuk mengem- meningkatkan mutu asuhan atau
bangkan dirinya. Oleh karena pelayanan dan pendidikan keper-
itu, setiap perawat harus mampu awatan.
melakukan riset keperawatan.

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 75


4. FUNGSI PERAWAT dengan yang lainnya. Fungsi ini
dapat terjadi apabila bentuk pe-
a. Fungsi Independen layanan membutuhkan kerja sama
tim dalam pemberian pelayanan
Merupakan fungsi mandiri dan
seperti dalam memberikan asu-
tidak tergantung pada orang lain,
han keperawatan pada penderita
dimana perawat dalam melak-
yang mempunyapenyakit kom-
sanakan tugasnya dilakukan secara
pleks. Keadaan ini tidak dapat di-
sendiri dengan keputusan sendiri
atasi dengan tim perawat saja me-
dalam melakukan tindakan da-
lainkan juga dari dokter ataupun
lam rangka memenuhi kebutuhan
yang lainnya.
dasar manusia seperti pemenuhan

cp
kebutuhan fisiologis (pemenuhan
kebutuhan oksigenasi, pemenu-
han kebutuhan cairan dan elektro-
lit, pemenuhan kebutuhan nutrisi,

ns
pemenuhan kebutuhan aktifitas 5. PRINSIP-PRINSIP ETIK DALAM KEPER-
dan lain-lain), pemenuhan kebu- AWATAN
tuhan keamanan dan kenyaman-

.as
an, pemenuhan cinta mencintai,
pemenuhan kebutuhan harga diri a. Otonomi (Autonomy)
dan aktualisasi diri.
Dalam bekerja perawat harus

n
b. Fungsi Dependen memilik prinsip otonomi didasar-
kan pada keyakinan bahwa indi-
Merupakan fungsi perawat vidu mampu berpikir logis dan
dalam melaksanakan kegiatan atas mampu membuat keputusan
pesan atau instruksidari perawat sendiri. Perawat harus kompeten
lain. Sehingga sebagian tindakan dan memiliki kekuatan membuat
pelimpahan tugas yang di berikan. sendiri, memilih dan memiliki
Hal ini biasanya dilakukan oleh
berbagai keputusan atau pilihan
perawat spesialis kepada perawat yang harus dihargai dan tidak
umum atau dari perawat primer ke dipengaruhi atau intervensi pro-
perawat pelaksana. fesi lain. Prinsip otonomi merupa-
kan bentuk respek terhadap klien,
atau dipandang sebagai per-
c. Fungsi Interdependen setujuan tidak memaksa dan ber-
tindak secara rasional. Otonomi
Fungsi ini dilakukan dalam
merupakan hak kemandirian dan
kelompok tim yang bersifat saling
kebebasan individu yang menun-
ketergantungan di antara tim satu
tut pembedaan diri. Praktek pro-

76 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS


fesional merefleksikan otonomi keperawatan.
saat perawat menghargai hak-hak
klien dalam membuat keputusan
tentang perawatan dirinya. d. Tidak merugikan (Nonmalefi-
cience)

Prinsip tidak merugikan harus


b. Berbuat baik (Beneficience)
di pegang oleh setiap perawat,
Beneficience berarti, hanya prinsip ini berarti tidak menim-
melakukan sesuatu yang baik. bulkan bahaya, cedera atau keru-
Setiap kali perawat bertindak gian baik fisik maupun psikologis
atau bekerja senantiasi didasari pada klien akibat praktik asuhan

cp
prinsip berbuat baik kepada klien. keperawatan yang diberikan ke-
Kebaikan, memerlukan pence- pada individu maupun kelompok.
gahan dari kesalahan atau keja-

ns
hatan, penghapusan kesalahan
atau kejahatan dan peningkatan
e. Kejujuran (Veracity)
kebaikan oleh diri dan orang lain.

.as
Terkadang, dalam situasi pe- Prinsip veracity berarti penuh
layanan kesehatan, khususnya dengan kebenaran,perawat harus
pelayanan keperawatan terjadi menerpkan prinsi nilai ini setiap
konflik antara prinsip ini dengan memberikan pelayanan keper-

n
otonomi. awatan untuk menyampaikan
kebenaran pada setiap klien dan
untuk meyakinkan bahwa klien
sangat mengerti. Prinsip veracity
c. Keadilan (Justice)
berhubungan dengan kemam-
Prinsip keadilan harus ditum- puan seseorang untuk menga-
buh kembangan dan dibutuh- takan kebenaran. Informasi harus
kan dalam diri perawat, perawat ada agar menjadi akurat, kom-
bersikap yang sama dan adil prensensif, dan objektif untuk
terhadap orang lain dan men- memfasilitasi pemahaman dan
junjung prinsip-prinsip moral, penerimaan materi yang ada, dan
legal dan kemanusiaan. Nilai ini mengatakan yang sebenarnya
direfleksikan dalam memberikan kepada klien tentang segala ses-
asuhan keperawatan ketika per- uatu yang berhubungan dengan
awat bekerja untuk yang benar keadaan dirinya selama menjalani
sesuai hukum, standar praktek perawatan. Walaupun demikian,
dan keyakinan yang benar untuk terdapat beberapa argumen men-
memperoleh kualitas pelayanan gatakan adanya batasan untuk

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 77


kejujuran seperti jika kebenaran gala sesuatu yang terdapat dalam
akan kesalahan prognosis klien dokumen catatan kesehatan klien
untuk pemulihan atau adanya hanya boleh dibaca dalam rang-
hubungan paternalistik bahwa ka pengobatan klien. Tidak ada
”doctors knows best” sebab indi- seorangpun dapat memperoleh
vidu memiliki otonomi, mereka informasi tersebut kecuali jika
memiliki hak untuk mendapatkan diijinkan oleh klien dengan bukti
informasi penuh tentang kondis- persetujuan. Diskusi tentang klien
inya. Kebenaran merupakan dasar di luar area pelayanan, menyam-
dalam membangun hubungan sa- paikan pada teman atau keluarga
ling percaya. tentang klien dengan tenaga kes-
ehatan lain harus dihindari.

f.

cp
Menepati janji (Fidelity)
h. Akuntabilitas (Accountability)

ns
Prinsip fidelity dibutuhkan
oleh setiap perawat untuk meng- Akuntabilitas merupakan stan-
hargai janji dan komitmennya dar yang pasti bahwa tindakan

.as
terhadap orang lain. Perawat setia seorang profesional dapat dinilai
pada komitmennya dan menepa- dalam situasi yang tidak jelas atau
ti janji serta menyimpan rahasia tanpa terkecuali.
klien. Ketaatan, kesetiaan, adalah

n
kewajiban seseorang perawat un-
tuk mempertahankan komitmen
yang dibuatnya.Kesetiaan, meng-
gambarkan kepatuhan perawat 6. TINGKAT PELAYANAN KEPERAWATAN
terhadap kode etik yang men- KESEHATAN
yatakan bahwa tanggung jawab
dasar dari perawat adalah untuk
meningkatkan kesehatan, mence- a. Perawatan Primer
gah penyakit, memulihkan kese-
hatan dan meminimalkan pen- Perawatan primer melibatkan
deritaan. klien secara langsung dan bi-
asanya merupakan kontak awal
dengan pemberi perawatan prim-
er, misalnya dokter atau perawat.
g. Karahasiaan (Confidentiality)
Perawatan primer berfokus pada
Aturan dalam prinsip keraha- deteksi dini dan perawatan rutin.
siaan adalah informasi tentang Pelayanan perawatan primer ha-
klien harus dijaga privasi. klien.Se- rus dapat diakses atau dijangkau

78 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS


dengan mudah oleh klien. Tem- menjadi individu (klien) adalah anak yang
pat-tempat pelayanan primer mis- diartikan sebagai seseorang yang usian-
alnya praktik dokter, klinik-klinik ya kurang dari 18 (delapan belas) tahun
yang dikelola oleh perawat, dan dalam masa tumbuh kembang, dengan
tempat-tempat pelayanan kese- kebutuhan khusus yaitu kebutuhan fisik,
hatan kerja. psikologis, sosial dan spiritual. Anak mer-
upakan individu yang berada dalam satu
rentang perubahan perkembangan yang
dimulai dari bayi hingga remaja. Dalam
b. Perawatan Sekunder
proses berkembang anak memiliki ciri fisik,
Perawat sekunder mencakup kognitif, konsep diri, pola koping dan per-
pemberian pelayanan medis khu- ilaku sosial. Ciri fisik pada semua anak tidak

cp
sus oleh dokter spesialis atau oleh mungkin pertumbuhan fisiknya sama, de-
rumah sakit yang dirujuk oleh atau mikian pula pada perkembangan kognitif
perawat primer. Klien mengalami adakalanya cepat atau lambat. Perkem-

ns
tanda dan gejala yang dikenali bangan konsep diri sudah ada sejak bayi
baik tanda maupun gejala yang akan tetapi belum terbentuk sempurna
masih bersifat diagnosa atau yang dan akan mengalami perkembangan sei-

.as
memerlukan tindakan diagnosa ring bertambahnya usia anak.
lebih lanjut.
Pola koping juga sudah terbentuk
sejak bayi di mana bayi akan menangis saat

n
lapar. Perilaku sosial anak juga mengalami
c. Perawatan Tersier perkembangan yang terbentuk mulai bayi
seperti anak mau diajak orang lain. Se-
Perawatan tersier adalah suatu
dangkan respons emosi terhadap penyakit
tingkat perawatan yang memerlu-
bervariasi tergantung pada usia dan pen-
kan spesialisasi dan teknik yang
capaian tugas perkembangan anak, seper-
tinggi utnuk menentukan diag-
ti pada bayi saat perpisahan dengan orang
nosa dan mengobati masalah kes-
tua maka responsnya akan menangis, ber-
ehatan yang rumit atau masalah
teriak, menarik diri dan menyerah pada
kesehatan yang tidak biasa terjadi.
situasi yaitu diam.

Dalam memberikan pelayanan


keperawatan anak selalu diutamakan,
mengingat kemampuan dalam mengatasi
B. MATERI KEPERAWATAN ANAK masalah masih dalam proses kematangan
yang berbeda dibanding orang dewasa
karena struktur fisik anak dan dewasa ber-
Dalam keperawatan anak yang beda mulai dari besarnya ukuran hingga

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 79


aspek kematangan fisik. Proses fisiologis a. Anak bukan miniatur orang de-
anak dengan dewasa mempunyai per- wasa tetapi sebagai individu yang
bedaan dalam hal fungsi tubuh dimana unik, artinya bahwa tidak boleh
orang dewasa cenderung sudah mencapai memandang anak dari segi fisi-
kematangan. Kemampuan berpikir anak knya saja melainkan sebagai indi-
dengan dewasa berbeda dimana fungsi vidu yang unik yang mempunyai
otak dewasa sudah matang sedangkan pola pertumbuhan dan perkem-
anak masih dalam proses perkembangan. bangan menuju proses kematan-
Demikian pula dalam hal tanggapan terha- gan.
dap pengalaman masa lalu berbeda, pada
b. Anak adalah sebagai individu
anak cenderung kepada dampak psikolo-
yang unik dan mempunyai kebu-
gis yang apabila kurang mendukung maka

cp
tuhan sesuai tahap perkemban-
akan berdampak pada tumbuh kembang
gannya. Sebagai individu yang
anak sedangkan pada dewasa cenderung
unik, anak memiliki berbagai
sudah mempunyai mekanisme koping

ns
kebutuhan yang berbeda satu
yang baik dan matang.
dengan yang lain sesuai tumbuh
kembang. Kebutuhan fisiologis

.as
seperti nutrisi dan cairan, aktivi-
tas, eliminasi, tidur dan lain-lain,
sedangkan kebutuhan psikologis,
1. PRINSIP KEPERAWATAN ANAK
sosial dan spiritual yang akan ter-

n
lihat sesuai tumbuh kembangnya.

Dalam memberikan asuhan c. Pelayanan keperawatan anak ber-


keperawatan pada anak tentu berbeda orientasi pada upaya pencegahan
dibandingkan dengan orang dewasa. penyakit dan peningkatan derajat
Banyak perbedaan-perbedaan yang kesehatan yang bertujuan untuk
diperhatikan dimana harus disesuaikan menurunkan angka kesakitan dan
dengan usia anak serta pertumbuhan kematian pada anak mengingat
dan perkembangan karena perawatan anak adalah penerus generasi
yang tidak optimal akan berdampak bangsa.
tidak baik secara fisiologis maupun psi-
d. Keperawatan anak merupakan
kologis anak itu sendiri. Perawat harus
disiplin ilmu kesehatan yang ber-
memperhatikan beberapa prinsip, mari
fokus pada kesejahteraan anak
kita pelajari prinsip tersebut. Perawat
sehingga perawat bertanggung
harus memahami dan mengingat be-
jawab secara komprehensif dalam
berapa prinsip yang berbeda dalam
memberikan asuhan keperawatan
penerapan asuhan keperawatan anak,
anak. Dalam mensejahterakan
dimana prinsip tersebut terdiri dari:
anak maka keperawatan sela-

80 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS


lu mengutamakan kepentingan Kerangka hukum dan kebi-
anak dan upayanya tidak terlepas jakan di Indonesia perlu diperkuat
dari peran keluarga sehingga sela- untuk mencegah dan menangani ke-
lu melibatkan keluarga. kerasan, perlakuan salah, eksploitasi
dan penelantaran anak. Pemerintah
e. Praktik keperawatan anak men- pusat dan daerah memerlukan kese-
cakup kontrak dengan anak larasan peraturan maka langkah tera-
dan keluarga untuk mencegah, khir yang dilakukan pemerintah pusat
mengkaji, mengintervensi dan adalah mengembangkan pedoman.
meningkatkan kesejahteraan hid- Perda yang mengacu pada pendekatan
up, dengan menggunakan proses berbasis sistem terhadap perlindun-
keperawatan yang sesuai dengan gan anak merupakan sebuah langkah

cp
aspek moral (etik) dan aspek hu- yang positif. Perlindungan anak melalui
kum (legal). pendekatan berbasis sistem meliputi

f. Tujuan keperawatan anak dan

ns
a) Sistem perlindungan anak yang
keluarga adalah untuk mening- efektif melindungi anak dari
katkan maturasi atau kematangan segala bentuk kekerasan, per-
yang sehat bagi anak dan remaja

.as
lakuan salah, eksploitasi dan pe-
sebagai makhluk biopsikososial nelantaran,
dan spiritual dalam konteks kel-
uarga dan masyarakat. Upaya ke- b) Sistem perlindungan anak yang
matangan anak adalah dengan se- efektif mensyaratkan adanya

n
lalu memperhatikan lingkungan komponen-komponen yang sal-
yang baik secara internal maupun ing terkait,
eksternal dimana kematangan
c) Rangkaian pelayanan perlindun-
anak ditentukan oleh lingkungan
gan anak di tingkat masyarakat
yang baik.
dimulai dari layanan pencegah-
g. Pada masa yang akan datang ke- an primer dan sekunder sampai
cenderungan keperawatan anak pelayanan tersier (Unicef Indo-
berfokus pada ilmu tumbuh kem- nesia, 2012).
bang, sebab ini yang akan mem-
pelajari aspek kehidupan anak.

Berdasarkan Undang-undang Republik


Indonesia Nomor 35 tahun 2014, dima-
na pada Pasal 73 menyatakan bahwa

2. SISTEM PERLINDUNGAN ANAK a) Dalam rangka efektivitas penye-


lenggaraan perlindungan anak, ke-
menterian yang menyelenggara-

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 81


kan urusan pemerintah di bidang gan penuh perhatian.
perlindungan anak harus melaku-
kan koordinasi lintas sektoral den- 2) Hargai pendapat dan seleran-
gan lembaga terkait, ya walaupun orang tua tidak
setuju.
b) Koordinasi dilakukan melalui pe-
mantauan, evaluasi dan pelaporan 3) Jika anak bercerita sesuatu hal
penyelenggaraan perlindungan yang sekiranya membahaya-
anak. kan, tanyakan anak bagaima-
na mereka menghindari baha-
Pada pasal 74 menyatakan bahwa ya tersebut.

a) Dalam rangka meningkatkan 4) Orang tua belajar untuk meli-

cp
efektivitas pengawasan penye- hat dari sudut pandang anak.
lenggaraan pemenuhan hak Jangan cepatmengkritik atau
anak, dengan undang-undang mencela cerita anak.

ns
ini dibentuk Komisi Perlindungan
Anak Indonesia (KPAI) yang bersi-
fat independen,
b. Cara yang dilakukan jika mengira

.as
b) Dalam hal diperlukan, anak menjadi korban kekerasan
fisik atau kekerasan seksual:

1) Beri lingkungan yang aman

n
Pemerintah Daerah dapat dan nyaman agar dia dapat
membentuk Komisi Perlindungan Anak berbicara kepada Anda atau
Daerah atau lembaga lainnya yang se- orang dewasa yang dapat
jenis untuk mendukung pengawasan dipercaya.
penyelenggaraan perlindungan anak
di daerah. 2) Yakinkan anak bahwa dia tidak
bersalah dan tidak melaku-
Berikut ini cara melindungi kan apapun yang salah. Yang
anak dari kekerasan fisik dan kejahatan bersalah adalah orang yang
seksual dimana melakukan hal tersebut ke-
padanya.
banyak pelaku kekerasan fisik dan sek-
sual banyak dilakukan oleh orang yang 3) Cari bantuan untuk menolong
dikenal oleh anak. Cara melindunginya kesehatan mental dan fisik.
yaitu dimulai dengan:
4) Konsultasi dengan aparat
a. Bangun komunikasi dengan anak. negara yang dapat dipercaya
bagaimana menolong anak.
1) Dengarkan cerita anak den-

82 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS


5) Laporkan kejadian ini kepada gan menggunakan stetoskop
Komisi Anak Nasional. atau dengan menggunakan dua
jari. Denyut jantung dihitung
6) Jaga rahasia : kejadian dan selama 15 detik, kemudian di-
data pribadi anak agar tidak kalikan 4 sehingga didapat de-
menjadi rumor yang akan nyut jantung selama 60 detik (1
menjadi beban dan penderi- menit).
taan mental anak. Dalam un-
dang-undang hak anak: anak
yang menjadi korban kejaha-
c) Refleks Terhadap Stimulus Taktil
tan seksual berhak untuk dira-
hasiakan namanya. 2 poin = bayi menangis, batuk

cp
atau bersin

1 poin = meringis atau menangis

ns
lemah saat distimulasi
3. APGAR SKOR
0 poin = tidak ada respon terha-
dap stimulasi

.as
a) Warna Kulit

2 poin = Warna kulit pink pada d) Tonus Otot

n
tubuh dan ekstrimitas
2 poin = bergerak aktif
1 poin = warna kulit biru pada
1 poin = sedikit gerakan
ekstrimitas, warna kulit pink
pada tubuh 0 poin = lemah atau tidak ada
gerakan
0 poin = warna kulit seluruh tu-
buh dan ekstrimitas biru

e) Pernafasan

b) Denyut Jantung 2 poin = pernafasan baik dan


teratur, menangis kuat
2 poin = >100 kali/menit

1 poin = pernafasan lemah, tidak


1 poin = <100 kali/menit
teratur
0 poin = tidak ada denyut jan-
0 poin = tidak ada nafas
tung

Denyut jantung dihitung den-

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 83


Skor APGAR dihitung Pembutukan pribadi seseorang ter-
dengan menjumlahkan skor jadi dari lahir sampai usia 20 tahun.
setiap komponen. Nilai terbaik Enam tahap perkembangan fisiolo-
adalah 10. Skor 7, 8 dan 9 ada- gis manusia ( Sigmund Freud ) , yai-
lah normal, bayi dapat dikatakan tu sebagai berikut :
sehat. Skor 10 sangat jarang
a) Tahap Oral ( umur 0 sampai
didapat karena sebagian besar
sekitar 1 tahun )
bayi yang baru lahir akan kehi-
langan 1 poin dari komponen Dalam tahap ini, mulut bayi
warna kulit. Sebagian besar bayi merupakan daerah utama dari
yang baru lahir akan mempu- aktivitas yang dinamis pada
nyai warna kulit kebiruan pada

cp
manusia.
tangan dan kaki.
b) Tahap Anal ( antara umur 1
4. TERAPI CAIRAN PADA ANAK sampai 3 tahun )

ns
Kebutuhan total cairan per hari seo- Dalam tahap ini, dorongan dan
rang anak dihitung dengan formula aktivitas gerak individu lebih
berikut:

.as
banyak terpusat pada fungsi
pembuangan kotoran.
100 ml/kgBB untuk 10 kg pertama, lalu
50 ml/kgBB untuk 10 kg berikutnya, c) Tahap Falish ( antara umur 3
selanjutnya 25 ml/kgBB untuk setiap sampai 5 tahun )

n
tambahan kg BB-nya. Sebagai con-
toh, seorang bayi dengan berat 8 kg Dalam tahap ini alat kelamin
mendapatkan 8 x 100 ml = 800 ml se- merupakan daerah perhatian
tiap harinya, dan bayi dengan berat 15 yang penting dalam pendoron-
kg (10 x 100) + (5 x 50) = 1250 ml per gan aktivitas.
hari.
d) Tahap Latent ( antara umur 5 ta-
Berikan anak sakit cairan dalam jumlah hun sampai 12 tahun )
yang lebih banyak daripada jumlah di
Dalam tahap ini, dorongan ak-
atas jika terdapat demam (tambah-
tivitas dan pertumbuhan cend-
kan cairan sebanyak 10% setiap 1°C
erung bertahan dan istirahat
demam)
dalam arti meningkatkan kece-
patan pertumbuhan.

5. TAHAPAN TUMBUH KEMBANG e) Tahap Pubertas ( antara umur


12 tahun sampai 20 tahun )
Kehidupan pribadi manusia pada
dasarnya adalah libido seksualitas. Dalam tahap ini, dorongan ak-

84 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS


tif kembali, kelenjar endokrin pribadi anak dimulai dengan se-
tumbuh pesat dan berfungsi makin berkembangnya fungsi in-
mempercepat pertumbuhan ke dra anak untuk mengadakan pen-
arah kematangan. gamatan. Perkembangan fungsi
ini memperkuat perkembangan
f) Tahap Genital ( setelah umur 20 fungsi pengamatan pada anak,
tahun dan seterusnya ) bahkan dapat dikatakan bahwa
perkembangan setiap aspek keji-
Dalam tahap ini, pertumbuhan
waan anak pada masa ini sangat
genital merupakan dorongan
didominasi oleh pengamatannya.
penting bagi tingkah laku ses-
eorang.

cp
3. Tahap perkembangan pada masa
Perkembangan fungsi dan kapa- preadolesen ( 12 tahun sampai 15
tahun )

ns
sitas kejiwaan manusia berlangsung
dalam lima tahap (Jean Jacques Rous-
Dalam tahap ini, perkembangan
seau), sebagai berikut :
fungsi penalaran intelektual pada

.as
anak sangat dominan. Dengan
1. Tahap perkembangan masa bayi (
adanya pertumbuhan sistem
sejak lahir – 2 tahun )
saraf serta fungsi pikirannya, anak
Dalam tahap ini, perkembangan mulai kritis dalam menanggapi

n
pribadi didominasi oleh perasaan. sesuatu ide atau pengetahuan
Perasaan senang ataupun tidak dari orang lain. Kekuatan intelek-
senang menguasai diri bayi, se- tualnya kuat. Energi fisiknya kuat,
hingga setiap perkembangan sedangkan kemauannya kurang
fungsi pribadi dan tingkah laku keras, dengan pikirannya yang
bayi, sangat dipengaruhi oleh berkembang, anak mulai belajar
perasaannya. Perasaan ini sendiri menemukan tujuan serta keingi-
tidak tumbuh dengan sendirinya, nan yang dianggap sesuai bag-
melainkan berkembang sebagai inya untuk memperoleh kebaha-
akibat dari adanya reaksi bayi ter- giaan.
hadap stimulasi lingkungannya.

4. Perkembangan pada masa ado-


2. Tahap perkembangan masa lesen ( 15 tahun sampai 20 tahun )
kanak-kanak ( 2 tahun sampai 12
Dalam tahap perkembangan ini,
tahun )
kualitas kehidupan manusia di-
Dalam tahap ini, perkembangan warnai oleh dorongan seksual

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 85


yang kuat. Keadaan ini mem- rection dan self control.
buat orang mulai tertarik kepada
orang lain yang berlainan jenis
kelaminnya. Disamping itu, orang
mulai mengembangkan pen-
gertian tentang kenyataan hid- 6. JENIS IMUNISASI PADA BAYI DAN ANAK
up serta mulai memikirkan pola
tingkah laku yang bernilai moral.
Ia juga mulai belajar memikirkan a). Imunsasi Wajib
kepentingan sosial serta kepent-
ingan pribadi. Berhubung den- Berdasarkan Permenkes No.
gan berkembangnya keinginan 12 Tahun 2017, ada beberapa imu-

cp
dan emosi yang dominan dalam nisasi wajib yang harus diberikan
pribadi orang dalam masa ini, kepada bayi sebelum berusia 1 ta-
maka orang dalam masa ini sering hun. Imunisasi ini bisanya diberikan

ns
mengalami keguncangan serta gratis oleh pelayanan kesehatan di
ketegangan dalam jiwa. bawah naungan pemerintah, sep-
erti Posyandu, Puskesmas, maupun

.as
rumah sakit daerah.

5. Masa pematangan diri ( setelah


umur 20 tahun )
1. Vaksin hepatitis B

n
Dalam tahap ini, perkembangan
fungsi kehendak mulai dominan. Hepatitis B adalah in-
Orang mulai dapat membedakan feksi menular yang menyerang
adanya tiga macam tujuan hidup hati (liver) dan bisa berujung
pribadi, yaitu pemuasan keingi- pada kanker hati atau siro-
nan pribadi, pemuasan keingina sis. Vaksin hepatitis B harus
kelompok, dan pemuasan keingi- didapat segera setelah bayi
nan masyarakat. Semua ini akan baru lahir, paling lambat 12
direalisasi oleh individu dengan jam setelah kelahiran. Na-
mengandalkan daya kehendakn- mun, bayi harus mendapat-
ya. Dengan kemauannya, orang kan suntikan vitamin K1 dulu
melatih diri untuk memilih keingi- 30 menit sebelum divaksin.
nan yang akan direalisasikan da- Selain untuk melindungi bayi
lam tindakannya. Realisasi seti- dari penularan hepatitis B dari
ap keinginan ini menggunakan orang lain di masa depannya,
fungsi penalaran, sehingga orang vaksin ini sekaligus berfungsi
dalam masa perkembangan ini mencegah risiko penularan
mulai mampu melakukan self di- dari ibu ke anak saat persa-

86 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS


linan. Sebab kenyataannya akhir saat menginjak 6 bulan.
cukup banyak ibu yang tidak Namun, Ikatan Dokter Anak
menyadari dirinya kena hep- Indonesia (IDAI) merekomen-
atitis B karena tidak pernah dasikan imunisasi polio dilan-
merasakan gejala apa pun. jutkan saat bayi berusia sekitar
Setelah jadwal vaksin yang 18-24 bulan.
pertama, imunisasi hepatitis
B juga harus diulang dua kali
lagi. Satu saat bayi telah beru- 3. Vaksin BCG
mur 1 bulan dan terakhir saat
usianya 6 bulan. Pengulangan Vaksin BCG adalah
imunisasi ini bertujuan untuk imunisasi untuk mencegah

cp
“memperbarui” jangka waktu penyakit tuberkulosis (TBC).
perlindungannya dan mem- TBC adalah penyakit menular
perkuat sistem imun anak. berbahaya yang menyerang

ns
saluran pernapasan, dan mun-
gkin menyebar ke bagian tu-
buh lainnya jika tidak segera
2. Vaksin polio

.as
diobati. Berbeda dengan be-
Polio adalah infeksi vi- berapa jenis imunisasi di atas,
rus menular yang menyerang vaksin BCG cukup diberikan
sistem saraf pusat di otak. Po- 1 kali sebelum bayi berusia 3

n
lio menyebabkan badan pen- bulan. Efektivitasnya akan pal-
gidapnya lumpuh sehingga ing optimal jika diberikan saat
juga umum dikenal sebagai bayi berusia 2 bulan. Vaksin
penyakit lumpuh layu. Pada BCG bekerja menyerang bak-
kasus yang lebih parah, polio teri Mycobacterium tuberculo-
sampai mengganggu perna- sis yang menginfeksi paru-pa-
pasan dan proses menelan ru dan selaput otak.
sehingga dapat berakibat fatal
bila tidak diobati. Itu kenapa
bayi perlu mendapatkan vak- 4. Vaksin campak
sin polio secepatnya sebelum
berusia genap 1 tahun. Vak- Campak (rubeola)
sin polio terdiri dari 4 rang- adalah infeksi menular yang
kaian yang harus dilengkapi cukup umum terjadi pada
semuanya. Vaksin yang perta- usia anak-anak. Penyakit ini
ma diberikan segera setelah menyerang saluran pernapas-
baru lahir, yang kedua pada an dan kemudian menginfek-
usia 2 bulan, 4 bulan, dan ter- si seluruh tubuh. Imunisasi

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 87


dapat membantu menurunk- bulan. Jika tidak dicegah sejak
an risiko buah hati Anda ter- dini, beragam penyakit ini bisa
tular penyakit ini. Vaksin ini menyebabkan masalah kese-
diberikan untuk mencegah hatan yang lebih serius pada
penyakit campak berat yang anak di masa depannya. Dift-
dapat menyebabkan pneumo- eri, misalnya, dapat menye-
nia (radang paru), diare, dan babkan penyumbatan jalur
bahkan bisa menyerang otak. napas dan melumpuhkan ker-
Vaksin campak diberikan se- ja jantung. Sementara batuk
banyak 2 kali, yaitu pada saat rejan bisa berujung pada in-
anak berusia 9 bulan dan 24 feksi pneumonia, dan tetanus
bulan. Namun, vaksin campak bisa melumpuhkan saraf dan

cp
kedua pada usia 24 bulan ti- otot-otot tubuh. Begitu pula
dak perlu lagi diberikan jika dengan haemophilus influen-
anak sudah mendapatkan vak- za tipe B yang bisa menyebab-

ns
sin MMR pada usia 15 bulan. kan pneumonia dan meningi-
Sebelum program imunisasi tis di kemudian hari.
dilaksanakan secara global,

.as
campak adalah salah satu pen-
yakit endemik penyebab ke-
matian anak terbanyak setiap
tahun di dunia. b) jenis imunisasi tambahan untuk bayi

n
dan anak

1. Vaksin MMR
5. Vaksin pentavalen (DPT-HB-
HiB) Vaksin MMR bertu-
juan untuk mencegah pen-
Vaksin pentavalen yakit campak (Measles), gon-
merupakan vaksin kombinasi dongan (Mumps), dan Rubela
dari vaksin DPT, vaksin HB, dan (campak Jerman). Vaksin ini
vaksin HiB (haemophilus influ- umumnya diberikan saat anak
enza tipe B). Vaksin ini diberi- berusia 12-18 bulan. Namun
kan untuk mencegah 6 pen- jika anak sudah pernah vak-
yakit sekaligus, yaitu difteri, sin campak dan punya riwayat
pertusis (batuk rejan), tetanus, kena salah satu penyakit di
hepatitis B, pneumonia, dan atas sebelumnya, ia tetap
meningitis (radang otak). Jad- perlu mendapatkan vaksin
wal pemberian vaksin ini se- MMR. Vaksin ini juga dire-
banyak 4 kali, yaitu pada usia 2 komendasikan bagi anak yang
bulan, 3 bulan, 4 bulan, dan 18

88 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS


memiliki penyakit kronis sep- diberikan 2 kali saat anak be-
erti kistik fibrosis, kelainan jan- rusia 6-12 minggu, dengan
tung bawaan, kelainan ginjal jarak waktu pemberian se-
bawaan, serta sindrom Down. lama 8 minggu. Sementara
vaksin pentavalent diberikan
3 kali, mulai saat anak berusia
2 bulan dengan jarak waktu
2. Vaksin tifoid
pemberian per 4-10 minggu.
Vaksin tifoid bertu- Vaksin pentavalent terakhir
juan mencegah infeksi bakteri maksimal diberikan saat anak
Salmonella typhii yang mer- berusia 8 bulan. Rangkaian
upakan penyebab penyakit vaksin rotavirus sebaiknya su-

cp
tifus. Vaksin ini bisa diberikan dah selesai dilengkapi semua
saat anak berusia 24 bulan. saat anak menginjak usia 24
Perlu dicatat bahwa kemam- bulan.

ns
puan vaksin tifoid untuk
melindungi anak dari tipes
kurang lebih hanya sekitar 50-
4. Vaksin pneumokokus (PCV)

.as
80% saja. Itu kenapa vaksin ini
sebaiknya diulang setiap 3 ta- Vaksin PCV adalah
hun sekali. Namun, orangtua imunisasi untuk melindun-
juga tetap perlu untuk memi- gi anak dari infeksi bakteri

n
lah-milih makanan yang sehat pneumokokus. Infeksi bakteri
serta memastika kebersihan tersebut dapat menyebabkan
diri anak dan kualitas sanitasi penyakit pneumonia, menin-
di tempat tinggal. gitis, dan infeksi telinga. Vaksin
ini bisa diberikan pada anak
mulai usia 7-12 bulan seban-
yak 2 kali dengan jarak 2 bu-
3. Vasin rotavirus
lan. Jika diberikan pada anak
Vaksin rotavirus ber- yang sudah berusia di atas 2
fungsi mencegah infeksi rota- tahun, PCV cukup diberikan
virus yang bisa mengakibat- sebanyak 1 kali.
kan diare kronis. Ada 2 jenis
vaksin rotavirus, yakni vaksin
monovalent dan pentavalent. 5. Varicella
Kedua jenis vaksin tersebut
bisa diberikan secara oral, den- Vaksin varicella
gan jadwal pemberian yang (Varivax) adalah imunisasi ru-
berbeda. Vaksin monovalent tin untuk mencegah cacar air.

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 89


Vaksin ini biasanya diberikan 7. Hepatitis A
sebanyak 2 kali, yang perta-
Hepatitis A adalah
ma pada rentang usia 12-15
infeksi virus yang menyebar
bulan sebelum masuk sekolah
melalui makanan maupun
dasar. Imunisasi yang kedua
feses penderitanya. Penyakit
kalinya kemudian diberikan
hepatitis A bisa menyerang
saat anak berusia 4-6 tahun.
siapa saja, termasuk anak-
Vaksin cacar juga bisa diberi-
anak. Itu sebabnya pembe-
kan pada orang dewasa yang
rian vaksin hepatitis A harus
belum pernah kena cacar air
dilakukan sedini mungkin,
sebelumnya. Perlu dipahami
tepatnya saat usia anak sudah
bahwa vaksin ini tidak men-

cp
menginjak 2 tahun. Pemberi-
jamin sepenuhnya Anda akan
an vaksin ini biasanya dilaku-
kebal dari cacar air sama seka-
kan 2 kali dengan jarak 6-12
li. Namun, setidaknya imunisa-

ns
bulan sekali. Namun, bisa juga
si bisa menurunkan keparah-
didapatkan 2-3 kali per 6-12
an gejala penyakitnya. Sebab
bulan bagi anak yang sudah
jika anak tidak mendapatkan

.as
berusia lebih dari 2 tahun. Bagi
vaksin sama sekali, risiko kom-
anak yang lebih tua dan orang
plikasi cacar air justru akan se-
dewasa, vaksin ini bisa diulang
makin tinggi.
setiap 10 tahun sekali. Efektivi-

n
tas vaksin akan mulai bekerja
sekitar 15 hari setelah didapat-
6. Vaksin influenza kan dan akan bertahan selama
kurang lebih 20-50 tahun.
Vaksin influenza ide-
alnya diberikan saat anak min-
imal sudah berumur 6 bulan.
Berbeda dengan jenis vaksin 8. HPV (human papiloma virus)
lainnya yang hanya diberikan
Vaksin HPV (human
sesuai jadwal, vaksin influenza
papiloma virus) bisa mulai
tidak demikian. Vaksin influ-
diberikan ketika anak sudah
enza boleh didapatkan kapan
berusia 10 tahun. Vaksin ini
saja. Pemberian vaksin ini juga
dapat diberikan sebanyak 3
sebaiknya diulang kembali se-
kali dalam rentang usia 10-18
tiap tahun untuk meencegah
tahun. Pemberian vaksin ini
anak terkena flu.
berfungsi untuk melindun-
gi tubuh dari virus HPV yang
dapat mengakibatkan kanker

90 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS


serviks, penyakit seks menular dengan orang lain. Keperawatan jiwa
seperti kutil kelamin, hingga adalah pelayanan keperawatan profe-
kanker anus dan penis. sional didasarkan pada ilmu perilaku,
ilmu keperawatan jiwa pada manusia
sepanjang siklus kehidupan dengan
respons psikososial yang maladaptif
yang disebabkan oleh gangguan bi-
C. MATERI KEPERAWATAN JIWA opsikososial, dengan menggunakan
diri sendiri dan terapi keperawatan
jiwa. komunikasi terapeutik dan tera-
pi modalitas keperawatan kesehatan
1. PENGERTIAN
jiwa melalui pendekatan proses keper-

cp
awatan untuk meningkatkan, mence-
gah, mempertahankan dan memu-
Menurut American Nurses lihkan masalah kesehatan jiwa klien,

ns
Associations, Keperawatan jiwa ada- individu, keluarga, kelompok komu-
lah area khusus dalam praktek keper- nitas. Keperawatan jiwa adalah proses
awatan yangmenggunakan ilmu ting- interpersonal yang berusaha untuk

.as
kah laku manusia sebagai dasar dan meningkatkan dan mempertahankan
menggunakan dirisendiri secara ter- perilaku sehingga klien dapat berfung-
aupetik dalam meningkatkan, mem- si utuh sebagai manusia.
pertahankan, memulihkan kesehatan

n
mental klien dan kesehatan mental
masyarakat dimana klien berada.
Banyak ahli mendefinisikan mengenai
Menurut WHO Kesehatan Jiwa sehat jiwa diantaranya menurut:
bukan hanya suatu keadaan tidak gan-
a. WHO
guan jiwa, melainkan mengandung
berbagai karakteristik. Keperawatan Kesehatan jiwa adalah suatu
jiwa adalah perawatan langsung, ko- kondisi sejahtera secara fisik, sosial
munikasi dan management, bersifat dan mental yang lengkap dan tidak
positif yang menggambarkan kese- hanya terbebas dari penyakit atau
larasan dan keseimbangan kejiwaan kecacatan. Atau dapat dikatakan
yang mencerminkan kedewasaan bahwa individu dikatakan sehat
kepribadian yang bersangkutan. jiwa apabila berada dalam kondisi
fisik, mental dan sosial yang ter-
Menurut UU Kesehatan jiwa
bebas dari gangguan (penyakit)
no 3 tahun 1966 yang memungkink-
atau tidak dalam kondisi tertekan
an perkembangan fisik, intelektual
sehingga dapat mengendalikan
emosional secara optimal dari seseo-
stress yang timbul. Sehingga me-
rang dan perkembangan ini selaras

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 91


mungkinkan individu untuk hidup dan hubungan antara :
produktif, dan mampu melakukan
Masa lalu dan sekarang Memi-
hubungan sosial yang memuas-
liki otonomi dalam pengambi-
kan.
lan keputusan dan tidak ber-
gantung pada siapapun

b. UU Kesehatan Jiwa No.03 Tahun 5) Memiliki persepsi sesuai den-


1966 gan kenyataan

Kesehatan jiwa adalah suatu 6) Mampu menguasai lingkun-


kondisi mental yang sejahtera se- gan dan beradaptasi
hingga memungkinkan seseorang

cp
berkembang secara optimal baik
fisik, intelektual dan emosional dan
b. WHO (World Health Organisation/
perkembangan tersebut berjalan
Organisasi Kesehatan Dunia)

ns
secara selaras dengan keadaan
orang lain sehingga memungkink- Pada tahun 1959 dalam sidang
an hidup harmonis dan produktif. di Geneva, WHO telah berhasil

.as
merumuskan kriteria sehat jiwa.
WHO menyatakan bahwa, seseo-
rang dikatakan mempunyai sehat
jiwa, jika memiliki kriteria sebagai

n
2. CIRI-CIRI SEHAT JIWA (MENTAL) berikut :

1) Individu mampu menye-


suaikan diri secara konstruktif
Berikut ini akan dijelaskan ciri sehat pada kenyataan, meskipun
jiwa dari menurut beberapa ahli diantaranya kenyataan itu buruk baginya.
menurut:
2) Memperoleh kepuasan dari
a. Yahoda
hasil jerih payah usahanya.
Yahoda mencirikan sehat jiwa se- 3) Merasa lebih puas memberi
bagai berikut: dari pada menerima.

1) Memiliki sikap positif terha- 4) Secara relatif bebas dari rasa


dap diri sendiri tegang (stress), cemas dan de-
presi.
2) Tumbuh, berkembang dan be-
raktualisasi 5) Mampu berhubungan dengan
orang lain secara tolong me-
3) Menyadari adanya integrasi

92 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS


nolong dan saling memuas- b) Menerima diri sendiri,
kan. orang lain dan lingkun-
gan.
6) Mampu menerima kekece-
waan sebagai pelajaran yang c) Spontan.
akan datang
d) Sederhana dan wajar.
7) Mempunyai rasa kasih sayang.

Berdasarkan definisi diatas,


Pada tahun 1984, dapat disimpulkan bahwa sese-
WHO menambahkan dimen- sorang dikatakan sehat jiwa jika:

cp
si agama sebagai salah satu
dari 4 pilar sehat jiwa yaitu: a) Nyaman terhadap diri
Kesehatan secara holistik yaitu sendiri

ns
sehat secara jasmani/ fisik (bi-
1) Mampu mengatasi
ologik); sehat secara kejiwaan
berbagai perasaan :
(psikiatrik/ psikologik); sehat
rasa marah, rasa ta-

.as
secara sosial; dan sehat secara
kut, cemas, iri, rasa
spiritual (kerohanian/ agama).
bersalah, rasa senang,
Berdasarkan keempat dimensi
cinta mencintai, dll.
sehat tersebut,the American

n
Psychiatric Association men- 2) Mampu mengatasi
gadopsi menjadi paradigma kekecewaaan dalam
pendekatan biopsycho-so- kehidupan.
cio-spiritual. Dimana dalam
perkembangan kepribadian 3) Mempunyai Harga
seseorang mempunyai 4 di- Diri yang wajar.
mensi holistik, yaitu agama,
4) Menilai diri secara
organobiologik, psiko-eduka-
nyata, tidak mer-
tif dan sosial budaya.
endahkan dan tidak
pula berlebihan.

5) Merasa puas den-


c. MASLOW:
gan kehidupan se-
Maslow mengatakan individu yang hari-hari.
sehat jiwa memiliki ciri sebagai berikut:
b) Nyaman berhubungan
a) Persepsi Realitas yang ak- dengan orang lain.
urat.
1) Mampu mencintai

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 93


dan menerima cinta
dari orang lain.

2) Mempunyai hubun-
3. PARADIGMA KEPERAWATAN JIWA
gan pribadi yang
tetap.

3) Mampu memper- Tujuan paradigma keper-


cayai orang lain. awatan adalah mengatur hubun-
gan antara berbagai teori dan mod-
4) Dapat menghargai
el konseptual keperawatan guna
pendapat orang yang
mengembangkan model konseptual
berbeda.

cp
dan teori-teor sebagai kerangka kerja
5) Merasa menjadi ba- keperawatan Fenomena adalah per-
gian dari kelompok. ilaku klien dalam menghadapi ketida-

ns
kpastian kondisi yang dialami akibat
6) Tidak mengakali ketidaknyamanan akibat dari sakit
orang lain, dan tidak yang daialaminya. Falsafah keper-
memberikan dirinya

.as
awatan adalah suatu bentuk pelayanan
diakali orang lain. profesional yang merupakan bagian in-
tegral dari layanan kesehatan didasar-
c) Mampu memenuhi kebu-
kan pada ilmu dan kiat keperawatan.
tuhan hidup

n
Dalam melakukan peran
1) Menetapkan tujuan
dan fungsinya seorang perawat ha-
hidup yang nyata un-
rus memiliki keyakinan terhadap nilai
tuk dirinya.
keperawatan yang menjadi pedoman
2) Mampu mengambil dalam memberikan asuhan keper-
kjeputusan. awatan.

3) Menerima tanggung Keyakinan yang harus dimiliki oleh seo-


jawab. rang perawat yaitu:

4) Merancang masa de- a. Bahwa manusia adalah mah-


pan. luk holistik yang terdiri dari
komponen bio-psiko-sosio
5) Menerima ide / pen- dan spiritual.
galaman hidup.
b. Tujuan pemberian asuhan
6) Merasa puas dengan keperawatan adalah mening-
pekerjaannya. katkan derajat kesehatan ma-

94 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS


nusia secara optimal beradaptasi sehingga tidak dapat
menghadapi stress, perasaan ter-
c. Tindakan keperawatan yang isolasi, dapat terjadi karena kehi-
diberikan merupakan tinda- langan hubungan interpersonal
kan kolaborasi antara tim kes- atau gagal melakukan hubungan
ehatan, klein amuapun kelura- yang berarti, perasaan marah
ga. atau bermusuhan, bunu diri mer-
upakan hukuman pada diri sendi-
d. Tindakan keperawatan yang
ri, dan cara mengakhiri keputusan
diberikan merupakan suatu
(Stuart, 2006).
metode pemecahan masalah
dengan pendekatan proses Bunuh diri merupa-

cp
keperawwan
kan tindakan yang secara sadar
dilakukan oleh pasien untuk men-
e. Perawat bertanggung jawab
gakhiri kehidupannya. (Maris,
dan bertanggung gugat

ns
Berman, Silverman, dan Bongar,
f. Pendidikan keperawatan ha- 2000). Bunuh diri adalah pikiran
rus dilakukan secara terus-me- untuk menghilangkan nyawa

.as
nerus sendiri (Ann Isaacs, 2014).

1) Faktor Predisposisi

4. JENIS-JENIS GANGGUAN JIWA Tidak ada teori

n
tunggal yang mengungkap-
a. Resiko Bunuh Diri kan tentang bunuh diri dan
memberi petunjuk menge-
Resiko bunuh diri ada-
nai cara melakukan inter-
lah resiko untuk mencederai diri
vensi yang terapeutik. Teori
sendiri yang dapat mengancam
perilaku meyakini bahwa
kehidupan. Bunuh diri merupa-
pencederaan diri merupakan
kan kedaruratan psikiatri karena
hal yang dipelajari dan diter-
merupakan perilaku untuk men-
ima pada saat anak-anak dan
gakhiri kehidupannya. Perilaku
masa remaja. Teori psikologi
bunuh diri disebabkan karena
memfokuskan pada masalah
stress yang tinggi dan berkepan-
tahap awal perkembangan
jangan dimana individu gagal
ego, trauma interpersonal
dalam melakukan mekanisme
dan kecemasan berkepan-
koping yang digunakan dalam
jangan yang mungkin dapat
mengatasi masalah. Beberapa
memicu seseorang untuk
alasan individu mengakhiri ke-
mencederai diri. Teori inter-
hidupan adalah kegagalan untuk
personal mengungkapkan

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 95


bahwa mencederai diri se- b) Sifat kepribadian
bagai kegagalan dari inter-
Tiga tipe kepribadian
aksi dalam hidup, masa anak-
yang erat hubungannya
anak mendapat perlakuan
dengan besarnya risiko
kasar serta tidak mendapa-
bunuh diri adalah antipa-
tkan kepuasan ( stuart dan
ti, impulsif dan depresi.
sudden , 1995).

c) Lingkungan psikososial
Riwayat abuse atau
incest dapat juga menjadi Faktor pedisposisi ter-
faktor predisposisi atau pre- jadinya perilaku bunuh
sipitasi pencederaan diri. diri, diantaranya adalah

cp
Faktor predisposisi yang lain pengalaman kehilangan,
adalah ketidakmampuan me- kehilangan dukungan
menuhi kebutuhan komu- sosial, kejadian-kejadian

ns
nikasi (mengkomuikasikan negatif dalam hidup, pen-
perasaan), perasaan bersalah, yakit kronis, perpisahan
depresi dan perasaan yang ti- atau bahkan perceraian.

.as
dak stabil. Kekuatan dukungan so-
sial sangat penting dalam
Lima faktor predis-
menciptakan intervensi
posisi yang menunjang pada
yang terapeutik dengan
pemahaman perilaku destruk-

n
terlebih dahulu menge-
tif-diri sepanjang siklus ke-
tahui penyebab masalah,
hidupan adalah sebagai beri-
respon seseorang dalam
kut :
mengahadapi masalah
a) Diagnosis psikiatrik tersebut dan lain-lain.

Lebih dari 90% orang de- d) Riwayat keluarga


wasa yang mengakhiri
Riwayat keluarga yang
hidupnya dengan cara
pernah melakukan bunuh
bunuh diri mempunyai
diri merupakan fak-
riwayat gangguan jiwa.
tor penting yang dapat
Tiga gangguan jiwa yang
menyebabkan seseorang
dapat membuat individu
melakuakan tindakan
berisiko untuk melaku-
bunuh diri.
kan tindakan bunhu diri
adalah gangguan afektif, e) Faktor biokimia
penyalahgunaan zat, dan
skizofrenia. Data menunjukkan bah-

96 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS


wa pada klien dengan yang ingin bunuh diri
risiko bunuh diri terjadi mungkin mengungkap-
peningkatan zat-zat kimia kan secara verbal bahwa
yang terdapat didalam dia tidak akan berada
otak seperti serotonin, disekitar kita lebih lama
adrenalin, dan dopamain. lagi atau mengkomuni-
Peningkatan zat terse- kasikan secara non ver-
but dapat dilihat melalui bal
rekaman gelombang otak
b) Upaya bunuh diri yaitu
electro enchepalo graph
semua tindakan terh-
(EEG).
adap diri sendiri yang

cp
dilakukan oleh individu
yang dapat menyebab-
2) Faktor Presipitasi kan kematian jika tidak

ns
dicegah.
Perilaku destruktif
diri dapat ditimbulkan oleh c) Bunuh diri yaitu mungkin
stress berlebihan yang diala- terjadi setelah tanda per-

.as
mi oleh individu. Pencetusn- ingatan terlewatkan atau
ya sering kali berupa kejadi- diabaikan. Orang yang
an hidup yang memalukan. melakukan bunuh diri
Faktor lain yang dapat men- dan yang tidak bunuh

n
jadi pencetus adalah meli- diri akan terjadi jika tidak
hat atau membaca melalui ditemukan pada tepat
media mengenai orang yang waktunya.
melakukan bunuh diri atau-
pun percobaan bunuh diri.
Bagi individu yang emosinya
Sementara itu, Yosep (2010)
labil, hal tersebut menjadi
mengklasifikasikan terdapat tiga
sangat rentan.
jenis bunuh diri :
Perilaku bunuh diri terbagi
a) Bunuh diri anomik
menjadi tiga kategori (Stuart, 2006) :
Bunuh diri anomik adalah
a) Ancaman bunuh diri
suatu perilaku bunuh diri
yaitu peringatan verbal
yang didasari oleh faktor
atau nonverbal bah-
lingkungan yang penuh
wa seseorang tersebut
tekanan (stresful) seh-
mempertimbangkan
ingga mendorong untuk
untuk bunuh diri. Orang
bunuh diri.

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 97


b) Bunuh diri altruistik nakan obat dengan benar dan te-
pat.
Bunuh diri altruistik adalh
tindakan bunuh diri yang
berkaitan dengan kehor-
b. Harga Diri Rendah
matan seseorang ketika
dalam melaksanakan tu- Harga diri rendah ada-
gasnya. lah perilaku negatif terhadap
diri dan kemampuan, yang diek-
c) Bunuh diri egoistik
spresikan secara langsung mau-
Bunuh diri egoistik adalah pun tak langsung. (Scultz dan
tindakan bunuh diri yang Videback, 1998). Gangguan harga

cp
diakibatkan faktor dalam diri rendah digambarkan sebagai
diri seseorang putus cinta perasaan yang negatif terhadap
atau putus harapan. diri sendiri, termasuk hilangnya

ns
percaya diri dan harga diri, mera-
sa gagal mencapai keinginan.
(Budi Ana Keliat, 1999).
Contoh Rencana Keperawatan

.as
ODGS Strategi pelaksanaan:

Klien tidak mencederai diri


1. Klien dapat membina ber-
sendiri
hubungan saling percaya

n
SP 1: Klien dapat membina
2. Klien dapat mengidentifikasi
hubungan saling percaya.
kemampuan dan aspek posi-
SP 2: Klien dapat terlindung tif yang dimiliki.
dari perlaku bunuh diri,
3. Klien dapat menilai kemam-
SP 3: Klien dapat mengek- puan yang digunakan
spresikan perasaannya, 4. Klien dapat menetapkan
dan merencanakan kegiatan
SP 4: Klien dapat meningkat-
sesuai dengan kemampuan
kan harga diri,
yang dimiliki.
SP 5: Klien dapat menggu-
5. Klien dapat melakukan kegia-
nakan koping yang adaptif,
tan sesuai kondisi sakit dan
SP 6: Klien dapat menggu- kemampuanya.
nakan dukungan sosial,
6. Kllien dapt memanfaatkan
SP 7: Klien dapat menggu- sistem pendukung yang ada

98 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS


juan khususnya: klien dapat
mempersepsikan stimulus
Ada beberapa terapi ak- yang dipaparkan kepadanya
tivitas kelompok yang dapat di- dengan tepat dan menyele-
gunakan sesuai dengan kebutu- saikan masalah yang timbul
han klien: TAK kognitif/persepsi, dari stimulus yang dialami
TAK stimulasi sensori, TAK orienta- (Darsana, 2007).
si realitas, TAK sosialisasi dan TAK
penyaluran energi (Purwaningsih, Aktivitas mem-
2009). persepsikan stimulus tidak
nyata dan respon yang di-
1. Terapi aktivitas kelompok alami dalam kehidupan, khu-

cp
stimulasi kognitif/persepsi susnya untuk klien halusinasi.
Aktivitas dibagi dalam empat
Terapi Aktivitas
sesi yang tidak dapat dipi-
Kelompok (TAK) stimulasi

ns
sahkan, yaitu: Sesi pertama:
persepsi adalah terapi yang
mengenal halusinasi, sesi
menggunakan aktivitas se-
kedua: mengontrol halusina-
bagai stimulus terkait den-

.as
si dan menghardik halusinasi,
gan pengalaman dan atau ke-
sesi ketiga: menyusun jadwal
hidupan untuk didiskusikan
kegiatan, sesi keempat: cara
dalam kelompok (Keliat,
minum obat yang benar.
2004). Fokus terapi aktivitas

n
kelompok stimulasi persepsi
adalah membantu klien yang
mengalami kemunduran 2. Terapi aktivitas kelompok
orientasi dengan karakteris- stimulasi sensori
tik: klien dengan gangguan
TAK stimulasi sensori
persepsi; halusinasi, menarik
adalah TAK yang diadakan
diri dengan realitas, kurang
dengan memberikan stim-
inisiatif atau ide, kooperatif,
ulus tertentu kepada klien
sehat fisik, dan dapat berko-
sehingga terjadi perubahan
munikasi verbal.
perilaku. Bentuk stimulus:
Adapun tujuan dari Stimulus suara (musik), stim-
TAK stimulasi persepsi adalah ulus visual (gambar), stimu-
klien mempunyai kemam- lus gabungan visual dan su-
puan untuk menyelesaikan ara (melihat televisi, video).
masalah yang diakibatkan Tujuan dari TAK stimulasi
oleh paparan stimulus ke- sensori bertujuan agar klien
padanya. Sementara, tu- mengalami : Peningkatan

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 99


kepekaan terhadap stimulus, untuk menyalurkan energi
peningkatan kemampuan secara kontruktif dimana me-
merasakan keindahan, pen- mungkinkan penembanghan
ingkatan apresiasi terhadap pola-pola penyaluran ener-
lingkungan. Jenis TAK yaitu: gi seperti katarsis, peluapan
TAK stimulasi suara, TAK stim- marah dan rasa batin secara
ulasi gambar, TAK stimulasi konstruktif dengan tanpa me-
suara dan gambar nimbulkan kerugian pada diri
sendiri maupun lingkungan.
Tujuan: menyalurkan ener-
gi, destruktif ke konstrukstif,
3. Terapi aktivitas orientasi re-
mengekspresikan perasaan,

cp
alita
meningkatkan hubungan in-
Terapi Aktivitas terpersonal.
Kelompok Orentasi Realita

ns
(TAK): orientasi realita adalah
upaya untuk mengorienta-
5. Terapi aktivitas kelompok so-
sikan keadaan nyata kepada
sialisasi

.as
klien, yaitu diri sendiri, orang
lain, lingkungan/ tempat, dan Kegiatan sosialisasi
waktu. Klien dengan ganggu- adalah terapi untuk mening-
an jiwa psikotik, mengalami katkan kemampuan klien da-

n
penurunan daya nilai realitas lam melakukan interaksi so-
(reality testing ability). Klien sial maupun berperan dalam
tidak lagi mengenali tem- lingkungan social. Sosialisasi
pat,waktu, dan orang-orang dimaksudkan memfasilitasi
di sekitarnya. Hal ini dapat psikoterapis untuk: memantau
mengakibatkan klien merasa dan meningkatkan hubungan
asing dan menjadi pence- interpersonal, memberi tang-
tus terjadinya ansietas pada gapan terhadap orang lain,
klien. mengekspresikan ide dan tu-
kar persepsi, menerima stimu-
lus eksternal yang berasal dari
lingkungan

c. Perilaku Kekerasan
4. Penyaluran energi

Perasaan marah nor-


Merupakan teknik
mal bagi tiap individu. Namun,

100 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
pada pasien perilaku kekerasan waktu dan tempat setiap
mengungkapkan rasa kemara- kali bertemu pasien
han secara fluktuasi sepanjang
rentang adaptif dan maladap- 2) Diskusikan bersama pasien
tif. Marah merupakan perasaan penyebab perilaku kekerasan
jengkel yang timbul sebagai saat ini dan yang lalu.
respons terhadap kecemasan/
3) Diskusikan perasaan paien
kebutuhan yang tidak terpenuhi
jika terjadi penyebab per-
yang tidak dirasakan sebagai an-
ilaku kekerasan
caman (Stuart & Sundeen, 1995).
Marah merupakan emosi yang a) Diskusikan tanda dan ge-
memiliki ciri-ciri aktivitas sistem jala perilaku kekerasan

cp
saraf parasimpatik yang tinggi secara fisik
dan adanya perasaan tidak suka
yang sangat kuat biasanya ada b) Diskusikan tanda dan ge-

ns
kesalahan, yang mungkin nya- jala perilaku kekerasan
ta-nyata kesalahannya atau mun- secara psikologis
gkin juga tidak. Pada saat marah
c) Diskusikan tanda dan ge-

.as
ada perasaan ingin menyerang,
jala perilaku kekerasan
meninju, menghancurkan atau
secara sosial
melempar sesuatu dan biasanya
timbul pikiran yang kejam. Bila d) Diskusikan tanda dan ge-

n
hal ini disalurkan maka akan ter- jala perilaku kekerasan
jadi perilaku agresif (Purba dkk, secara spiritual
2008).
e) Diskusikan tanda dan ge-
jala perilaku kekerasan
secara intelektual
Tindakan yang dilakukan adalah:
4) Diskusikan bersama pasien
1) Bina hubungan saling per-
perilaku kekerasan yang bia-
caya
sa dilakukan pada saat marah
a) Mengucapkan salam ter- secara:
apeutik
a) Sosial/verbal
b) Berjabat tangan
b) Terhadap orang lain
c) Menjelaskan tujuan in-
c) Terhadap diri sendiri
teraksi
d) Terhadap lingkungan
d) Membuat kontrak topik,

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 101
5) Diskusikan bersama pasien perasaan dengan baik
akibat perilakunya
d) Susun jadwal latihan me-
6) Diskusikkan bersama pasien ngungkapkan marah se-
cara mengontrol perilaku ke- cara verbal
kerasan secara:
9) Latihan mengontrol perilaku
a) Fisik: pukul kasur dan kekerasan secara spiritual
bantal, tarik napaas da-
a) Diskusikan hasil latihan
lam
mengontrol perilaku ke-
b) Obat kerasan secara fisik dan
sosial/verbal

cp
c) Sosial/verbal: menya-
takan secara asertif rasa b) Latihan sholat dan ber-
marahnya doa

ns
d) Spiritual: sholat/berdoa c) Buat jadwal latihan sho-
sesuai keyakinan pasien lat/berdoa

.as
7) Latihan mengontrol perilaku 10) Latihan mengontrol perilaku
kekerasan secara fisik kekerasan dengan patuh mi-
num obat:
a) Latihan napas dalam dan

n
pukul kasur-bantal a) Latih pasien minum obat
secara teratur dengan
b) Susun jadwal latihan na- prinsip lima benar (be-
pas dalam dan pukul ka- nar nama pasien, benar
sur bantal nama obat, benar cara
minum obat, benar do-
8) Latihan mengontrol perilaku
sis obat) disertai penjela-
kekerasan secara sosial/ver-
san guna obat dan akibat
bal
berhenti minum obat.
a) Diskusikan hasil latihan
b) Susun jadwal minum
mengontrol perilaku ke-
obat secara teratur
kerasan secara fisik

11) Ikut sertakan pasien dalam


b) Latihan mengungkapan
TAK stimulasi persepsi un-
rasa marah secara verbal:
tuk mengendalikan perilaku
menolak dengan baik,
kekerasan (Keliat & Akemat,
c) meminta dengan 2009).
baik, mengungkapkan

102 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
12) a) Waham agama

d. Waham Kenyakinan
terhadap suatu agama
1) Pengertian secara berlebihan, di
ucapkan berulang-ulang
Waham adalah keya-
tetapi tidak sesuai den-
kinan terhadap sesuatu yang
gan kenyataan, contoh :
salah dan segera kukuh di
“ kalau saya mau masuk
pertahankan walau pun tidak
surga saya harus men-
di yakini oleh orang lain yang
gunakan pakaian putih
bertentangan dengan real-
setiap hari “, atau klien
ita normal (Stuart dan sun-

cp
mengatakan bahwa diri
deen,1998).
nya adalah tuhan yang
Waham adalah keya- dapat mengendalikan

ns
kinan klien yang tidak sesuai mahkluk nya
dengan kenyataan, tetapi
di pertahankan dan tidak b) Waham kebesaran

.as
dapat di ubah secara logis
Keyakinan secara
oleh orang lain. Keyakinan ini
berlebihan bahwa diri
berasal dari pemikiran klien
nya memiliki kekuatan
yang sudah kehilangan kon-
khusus atau kelebihan

n
trol(Depkes RI,2000)
yang berbeda dengan
Waham adalah orang lain, di ucapkan
suatu keyakinan seseorang berulang-ulang tetapi
yang berdasarkan penilaian tidak sesuai dengan ken-
realitas yang salah, keyak- yataan. Contoh :
inan yang tidak konsisten
“ saya ini pejabat di
dengan tingkat intetelektual
departemen kesehatan lho...”
dan latar belakang budaya,
ketidak mampuan merespon “ saya punya tam-
stimulus internal dan eksret- bang emas !”
nal melalui proses interaksi
c) Waham curiga
atau informasi secara akurat
(keliat 1999) Keyakinan
bahwa seseorang tau
sekelompok orang be-
2) Macam – macam waham rusaha merugikan atau
mencederai diri nya, di

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 103
ucapkan berulang-ulang e. Halusinasi
tetapi tidak sesuai den-
gan kenyataan. Contoh : Halusinasi adalah ter-
ganggunya persepsi sensori ses-
“ saya tau semua saudara eorang, dimana tidak terdapat
saya ingin menghancur- stimulus. (Varcarolis, 2006)
kan hidup saya karena
mereka semua iri den-
gan kesuksesan yang di
1) Macam-macam halusinasi:
alami saya”.
a) Halusinasi pendengaran:
d) Waham somatik
karakteristik ditandai den-

cp
Keyakinan ses- gan mendengar suara,
eorang bahwa tubuh tau teruatama suara – suara
bagian tubuh nya ter- orang, biasanya klien

ns
ganggu atau terserang mendengar suara orang
penyakit, di ucapkan be- yang sedang membicara-
rulag-ulang tetapi tidak kan apa yang sedang dip-

.as
sesuai dengan kenyata- ikirkannya dan memerin-
an . tahkan untuk melakukan
sesuatu.
Contoh :
b) Halusinasi penglihatan:

n
“Klien selalu menga- karakteristik dengan adan-
takan bahwa diri nya ya stimulus penglihatan
sakit kanker, namun dalam bentuk pancaran
setelah di lakukan pe- cahaya, gambaran geo-
meriksaan laboraturium metrik, gambar kartun
tidak di temuka ada nya dan / atau panorama yang
sel kanker pada tubuh luas dan kompleks. Pengli-
nya.” hatan bisa menyenangkan
atau menakutkan.
e) Waham nihilistik
c) Halusinasi penghidu:
Keyakinan
karakteristik ditandai den-
seseorang bahwa diri
gan adanya bau busuk,
nya sudah meninggal
amis dan bau yang men-
dunia, di ucapkan be-
jijikkan seperti: darah,
rulang-ulang tetapi tidak
urine atau feses. Kadang
sesuai denga kenyataan.
– kadang terhidu bau ha-
rum. Biasanya berhubun-

104 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
gan dengan stroke, tumor, sa banyak masalah, ingin
kejang dan dementia. menghindar dari lingkun-
gan, takut diketahui orang
d) Halusinasi peraba: karak- lain bahwa dirinya banyak
teristik ditandai dengan masalah. Masalah makin
adanya rasa sakit atau terasa sulit karena berb-
tidak enak tanpa stimu- agai stressor terakumulasi
lus yang terlihat. Contoh: dan support system yang
merasakan sensasi listrik kurang dan persepsi ter-
datang dari tanah, benda hadap masalah sangat
mati atau orang lain. buruk.

cp
e) Halusinasi pengecap: Perilaku: Klien susah ti-
karakteristik ditandai den- dur dan berlangsung
gan merasakan sesuatu terus menerus sehingga
yang busuk, amis dan

ns
terbiasa menghayal, dan
menjijikkan. menganggap menghay-
al awal sebagai pemecah
f) Halusinasi sinestetik:

.as
masalah.
karakteristik ditandai den-
gan merasakan fungsi
tubuh seperti darah men-
galir melalui vena atau b) Comforthing

n
arteri, makanan dicerna
Comforthing adalah
atau pembentukan urine
halusinasi tahap menyenang-
(Yosep, 2007).
kan: Cemas sedang.

Karakteristik: Klien men-


2) Tahapan halusinasi galami perasaan yang
mendalam seperti cemas,
Halusinasi dapat dibagi men- kesepian, rasa bersalah,
jadi beberapa tahapan (Dalami, et al, takut, dan mencoba un-
2009), yaitu: tuk berfokus pada pikiran
a) Sleep Disorder yang menyenangkan un-
tuk meredakan cemas.
Sleep Disorder adalah Klien cenderung men-
halusinasi tahap awal se- genali bahwa pikiran-
sorang sebelum muncul pikiran dan pengalaman
halusinasi. sensori berada dalam ken-
dali kesadaran jika cemas
Karakteristik: Klien mera-

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 105
dapat ditangani. dan kehilangan kemam-
puan membedakan ha-
Perilaku: Klien terkadang lusinasi dan realita.
tersenyum, tertawa sendi-
ri, menggerakkan bibir
tanpa suara, pergerakkan
d) Controling
mata yang cepat, respon
verbal yang lambat, diam Controling adalah
dan berkonsentrasi. tahap pengalaman halusi-
nasi yang berkuasa: Ce-
mas berat.
c) Condemning

cp
Karakteristik: Klien ber-
Condemning adalah henti menghentikan per-
tahap halusinasi menjadi lawanan terhadap halusi-

ns
menjijikkan: Cemas berat. nasi dan menyerah pada
halusinasi tersebut. Isi ha-
Karakteristik: Pengala- lusinasi menjadi menarik.
man sensori menjijikkan

.as
Klien mungkin mengala-
dan menakutkan. Klien mi pengalaman kesepian
mulai lepas kendali dan jika sensori halusinasi ber-
mungkin mencoba untuk henti.
mengambil jarak dirin-

n
ya dengan sumber yang Perilaku: Perilaku klien
dipersepsikan. Klien mun- taat pada perintah halusi-
gkin merasa diperma- nasi, sulit berhubungan
lukan oleh pengalaman dengan orang lain, re-
sensori dan menarik diri spon perhatian terhadap
dari orang lain. lingkungan berkurang,
biasanya hanya beberapa
Perilaku: Ditandai dengan detik saja, ketidakmam-
meningkatnya tanda-tan- puan mengikuti perintah
da sistem syaraf otonom dari perawat, tremor dan
akibat ansietas otonom berkeringat.
seperti peningkatan de-
nyut jantung, pernapasan,
dan tekanan darah. Rent-
e) Conquering
ang perhatian dengan
lingkungan berkurang, Conquering adalah
dan terkadang asyik den- tahap halusinasi panik:
gan pengalaman sensori

106 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
Umumnya menjadi mele-
bur dalam halusinasi.
Karakteristik: Pengalaman
sensori menjadi mengan- 5. KOMUNIKASI TERAPEUTIK
cam jika klien mengikuti
perintah halusinasi. Ha-
lusinasi berakhir dari be-
a. Pengertian Komunikasi Terapeu-
berapa jam atau hari jika
tik
tidak ada intervensi tera-
peutik. Komunikasi terapeutik
adalah hubungan interpersonal di
Perilaku: Perilaku panik,

cp
mana perawat dan klien memper-
resiko tinggi menceder-
oleh pengalaman belajar bersama
ai, bunuh diri atau mem-
serta memperbaiki pengalaman
bunuh. Tindak kekerasan
emosional klien yang negative

ns
agitasi, menarik atau
(Stuart Laraia, 2000). Sieh A., Lou-
katatonik, ketidak mam-
ise K., dan Brenti, (1997) menge-
puan berespon terhadap
mukakan komunikasi terapeutik

.as
lingkungan.
sebagai segala bentuk komunika-
si yang dirancang untuk mening-
katkan kesejahteraan pasien atau
3) Strategi pelaksanaan menghilangkan distress psikolo-

n
gis. Komunikasi terapeutik dituju-
SP 1. Membantu pasien men-
kan dengan empati, rasa percaya,
genal halusinasi, menjelas-
validasi, dan perhatian.
kan cara-cara mengontrol
halusinasi

SP 2. Melatih pasien men- b. Fase-fase Hubungan dalam Ko-


gontrol halusinasi dengan munikasi Terapeutik
cara kedua: bercakap-cakap
dengan orang lain Terdapat beberapa fase dalam
hubungan terapeutik, yaitu :
SP 3. Melatih pasien men-
gontrol halusinasi dengan 1) Tahap Persiapan (Prainterak-
cara ketiga: melaksanakan si)
aktivitas terjadwal
Pada tahap ini,
SP 4. Melatih pasien meng- perawat berkewajiban
gunakan obat secara teratur mengidentifikasi pasien
mengenai kelebihan serta

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 107
kekurangannnya. Tahap yang membina hubungan
harus dilakukan oleh seorang saling percaya dengan
perawat adalah memahami pasien.
keberadaan dirinnya agar
c) Mengumpulkan data
siap berintreraksi dengan
berkenen dengan pa-
pasien. Adapun tugas yang
sien. Kegiatan tersebut
harus dilakukan oleh perawat
berfungsi untuk men-
dalam tahap prainteraksi
getahui informasi ten-
adalah :
tang pasien, sekaligus
a) M e n g e k s p l o r a s i media guna memaha-
perasaan, harapan, dan mi pasien. Paling tida-

cp
kecemasan, pasien. k,seorang perawat bisa
Sebelum elangsung- mengetahui identitas
kan komunikasi, pent- pasien, yang bisa digu-

ns
ing bagi seorang per- nakan ketika hendak
awat untuk melakukan melangsungkan inter-
pengkajian terhadap aksi.

.as
perasaannya sendiri,
yaitu berkenaaan den- d) Merencanakan per-
gan kesiapannya dalam temuan pertama den-
berinteraksi dengan pa- gan pasien. Tentunya,
sebelum bertemu,

n
sien.
perawat sudah meren-
b) Melakukan analisis ter- canakan apa yang akan
hadap kekuatan seka- dilakukan, yaitu kapan,
ligus kelemahan yang di mana,dan strategi
terdapat dalam diri yang hendak dilaku-
sendiri. Semisal, seo- kan dalam pertemuan
rang perawat memi- tersebut.
liki kekuatan dalam
memulai pembicaraan
dan sensitive terhadap
perasaan orang lain.
Tentunya, keadaan 2) Tahap Perkenalan
ini bisa dimanfaatkan
Pada tahap ini, ses-
oleh seorang perawat
eorang perawat harus men-
guna memudahkan di-
gawalinya dengan mem-
rinya dalam membuka
perkenalkan diri kepada
pembicaraan sekaligus
pasien. Dengan demikian,

108 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
seseorang perawat telah dengan pasien.
bersikap terbuka terhadap
Keberadaan
pasien. Diharapkan, hal itu
kontrak sangat pent-
mampu membuat pasien
ing guna menjamin
terdorong pula untuk mem-
kelangsungan inter-
buka dirinya. Adapun tu-
aksi antara perawat
juan dari tahap perkenalan
dengan pasien. Saat
adalah guna memvalidasi
merumuskan kontrak,
keakuratan data sekaligus
seorang perawat harus
rencan yang sudah dibuat.
menjelaskan mengenai
Berikut adalah tugas yang
peranannya supaya pa-
harus dilakukan oleh seorang

cp
sien tidak salah paham
perawat dalam tahap perke-
terhadap kehadirannya.
nalan :
Tujuan dari penjelasan

ns
a) Membina rasa saling fungsi perawat adalah
percaya. menghindari harapan
yang terlalu tinggi dari
Rasa saling

.as
pasien karena mene-
percaya dapat mem- mpatkannya sebagai
bantu keberhasilan dewa penolong yang
dalam hubungan ter- serba bisa dan serba
apeutik. Sebab tanpa

n
tahu. Dalam merumus-
adannya saling percaya kan sebuah kontrak,
maka keterbukaaan an- perawat harus mene-
tara kedua belah pihak gaskan bahwa kehad-
akan menjadi suatu hal irannya semata-mata
yang mustahil terjad. membantu, sementara
Dengan demikian pent- kekuatan dan keinginan 
ing bagi seorang per- untuk berubah tetap
awat untuk senantiasa sepenuhnya ada pada
membina hubungan diri pasien.
saling percaya dengan
pasien. Dalam hal ini c) Menggali pikiran dan
perawat harus bersikap perasaan pasien.
terbuka, jujur, mener-
Pada tahap
ima apa adanya, me-
ini, seorang perawat
nepati janji, dan meng-
harus mendorong pa-
hargai pasien.
sien guna mengek-
b) Merumuskan kontrak spresikan perasaannya.

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 109
Salah satu cara yang sudah dilakukan.
bisa dilakukan oleh
seorang perawat dalm
tahp ini adalah mem- 3) Tahap Kerja
berikan pertannyaan
terbuka sehingga bisa Dalam proses komu-
melakukan identifikasi nikasi terapeutik, tahap inti
terhadap masalah pa- dari keseluruhan prosesn-
sien. Efek lainnya ada- ya adalah tahap kerja. Pada
lah dihrapkan pasien tahap ini seorang perawat
merasa terdorong un- dan pasien bekerja sama
tuk mengekspresikan mengatasi permasalahan

cp
pikiran dan perasaann- yang ada. Perawat dituntut
ya. memfungsikan kemampuan-
nya dalam mendorong pa-

ns
d) Merumuskan metode sien untuk mengungkapkan
keperawatan bersama pikiran dan perasaannya per-
pasien.  awat juga dituntut memiliki

.as
kepekaan dan tingkat analisis
Pada dasarn-
yang mempunyai kepekaan
ya tanpa ada keterli-
dan tingkat analisis  yang
batan pasien dalam
baik terhadap perubahan pa-
keperawatan tujuan

n
sien.
yang hendak dicapai
mungkin menjadi su- Pada tahap kerja
lit. Tujuan ini dirumus- perawat harus melakukan ac-
kan setelah perawat tive listening. Melalui  ac-
melakukan identifikasi tive listening perawat
terhadap pasien. membantu pasien dalam
mendefinisikan masalah yang
Fase orien-
sedang dihadapi sekaligus
tasi dilaksanakan
mencari solusi dan cara
pada setiap awal per-
mengatasinnya. Diharapkan
temuan. Tujuan dari
perawat memiliki kemampuan
fase orientasi adalah
dalam menyimpulkan kondisi
memvalidasi keaku-
pasien secara tepat dan
ratan data mengenai
benar. Teknik menyimpulkan
rencana yang sebe-
adalah satu bentuk usaha
lumnnya sudah dib-
untuk memadukan dan
uat dan mengevalua-
menegaskan hal-hal penting
si hasil tindakan yang

110 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
dalam percakapan sekaligus rang perawat tidak diper-
menyamakan pikiran dan ide bolehkan menunjukkan
dengan tujuan membantu kesan menguji kemam-
pasien. puan pasien. Akan tetapi,
seorang perawat menun-
jukkankesan sekedar
4) Tahap Terminasi mengulang atau menyim-
pulkan.
Tahap terminasi ialah
tahap akhir dari pertemuan b) Melakukan evaluasi
antara perawat dan dengan subjektif. Evaluasi sub-
pasien. Tahap terminasi dipe- jektif dilakukan seusai

cp
takan menjadi dua, yaitu : melakukan interaksi, yai-
tu dengan menanyakan
a) Terminasi sementara, perasaan pasien setelah

ns
yaitu dilakukan saat akh- melakukan interaksi, yai-
ir dari setiap pertemuan tu apakah interaksi yang
dengan pasien. dilakukan bisa menguran-

.as
gi kecemasan atau tidak ?
b) Terminasi akhir, dilaku-
kan saat perawat c) Menindaklanjuti interak-
menyelesaikan proses si yang sudah dilakukan.
keperawatan secara kes- Tindakan tersebut bisa

n
eluruhan. disebut sabagai pekerjaan
rumah bagi pasien. Tindak
lanjut yang diberikan ha-
Pada tahap terminasi, rus relevan dengan ren-
terdapat beberapa tugas yang cana interaksi berikutnya.
harus diperhatikan sekaligus
d) Membuat kontrak per-
diaplikasikan secara sung-
temuan selanjutnya. Kon-
guh-sungguh oleh perawat,
trak pertemuan yang dib-
yaitu :
uat mencangkup tempat,
a) Melakukan evaluasi terh- waktu, sekaligus tujuan
adap pencapaian dari in- dari interaksi yang hendak
teraksi yang sudah dilak- dilakukan.
sanakan. Evaluasi ini juga
disebut sebagai evaluasi
objektif, di mana dalam c. Teknik Komunikasi Terapeutik
melakukan evaluasi, seo-
Menurut (Stuart dan Sundeen,

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 111
1998)  terdapat dua persyaratan liputi :
mendasar dalam melakukan ko-
1) Mendengakan dengan penuh
munikasi yang efektif dan pent-
perhatian
ing untuk dipahami sekaligus
dijadikan pegangan dasar bagi Hal yang dimaksud
seorang perawat sebelum me- adalah memberikan perhatian
langkah ke pemahaman teknik terhada pesan verbal mau-
komunikasi terapeutik, yaitu : pun non verbal yang datang
dari pasien guna menegas-
1) Komunikasi harus ditujukan
kan bahwa perawat bersung-
guna menjaga harga diri
guh-sungguh dalam men-
pemberi maupun penerima

cp
jalankan tugasnya. Adapun
pesan.
tekhnik melatih keterampi-
2) Komunikasi yang mencip- lan mendengarkan dengan
takan saling pengertian ha- penuh keperhatian adalah:

ns
rus didahulukan sebelum
a) Pandang pasien saat bic-
memberikan saran, informa-
ara
si, maupun masukan.

.as
b) Pertahankan kontak mata,
sehingga asien merasa
Dua persyaratan terse- rileks dalam mengeluar-

n
but harus diperhatikan oleh per- kan segala keluh kesahn-
awat. dalam teknik komunikasi ya
terapeutik, yang penting untuk
c) Hindari tindakan yang ti-
diperhatikan oleh perawat ada-
dak dibutuhkan
lah tingkat pemahaman mas-
ing-masing pasien tidaklah sama. d) Jaga sikap tubuh, misaln-
Dengan demikian, maka dibu- ya jangan menyilangkan
tuhkan teknik komunikasi yang
kaki maupun tangan
berbeda-beda pula. Maka secaa
substansia teknik komunikasi e) Anggukan kepala saat
terapeutik hampir serupa, tetapi pasien membicarakan hal
dalam pelaksanaanya bisa berbe- penting atau membutuh-
da-beda. kan umpan balik

f ) Condongkan tubuh kear-


ah lawan bicara.
Berpijak pada pendapat
Shives (1994),di sebutkan bahwa
teknik komunikasi terapeutik me-

112 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
2) Menunjukkan penerimaan

Penting untuk dite-


gaskan, menerima bukan be-
rarti menyetujui. Menerima
yang dimaksut adalah berse- 3) Memberikan Pertanyaan yang
dia mendengarkan orang lain Berkaitan
tanpa menunjukkan keraguan
maupun tidak setuju. Sebagai Tujuan dari seorang
perawat, tentu sudah menjadi perawat dalam mengajukan
bentuk keharusan untuk sen- pertanyaan terhadap pasien
antiasa menerima segala ben- adalah guna memperoleh in-

cp
tuk perilaku pasien. Dengan formasi yang bersifat spesifi.
demikian, seorang perawat Maka , akan menjai lebih baik
dianjurkan untuk menghilan- apabila pertanyaan yang dia-

ns
gkan ekspresi wajah maupun jukan berkaitan dengan topik
gerakkan tubuh yang menun- yang sedang dibicarakan ser-
jukkan tanda tidak setuju, se- ta gunakan perkataan dalam

.as
misal menggerutkan kening konteks sosial budaya yang
atau menggelengkkan kepala. melatari keberadaan diri pa-
sien. Sebagai catatan, selama
Adapun beberapa teknik yang dalam pengkajian, ajukan per-
bisa dilakukkan oleh seorang

n
tanyakan yang berurutan.
perawat dalam hal ini adalah:

a) Mendengarkan tanpa ha-


rus memutus perbincan- 4) Mengulang Ucapan Pasien
gan. Menggunakan Susunan Ka-
ta-kata Sendiri
b) Memberikan umpan balik
yang menampakkan pen- Salah satu cara efektif
gertian bagi perawat guna member-
ikan umpan balik terhadap
c) Menunjukkan bahwa is-
pasien. Sehingga, pasien men-
yarat badan sesuai dengan
getahui bahwa yang disam-
komunikasi lisan
paikan perawat dimengerti
d) Menghindari berdebat, dan berlanjut. Dalam hal ini
mengekspresikan ker- perawat berhati-hati karena
aguan, maupun mencoba daya tangkap pasien berbe-
mengubah pikiran pasien. da-beda. Mengulang bukan
hanya menyampaikan ulang

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 113
pembicaraan, namun disertai apabila pembicaraan tersebut
rangkuman yang disimpul- melenceng dari tujuan.
kan oleh perawat mengenai
kondisi pasien.

7) Menyampaikan Hasil Obser-


vasi
5) Klarifikasi
Memberikan ump-
Apabila saat me- an balik kepada pasien den-
langsungkan komunikasi gan menyatakan hasil pen-
terjadi kesalahan, penting gamatannya. Dalam hasil
bagi seorang perawat untuk pengamatan, perawat harus

cp
menghentikan pembicaraan berkomunikasi dengan jelas
guna mengklarifikasi serta dan akurat, sehingga perawat
menyamakan persepsi. Sebab, menjadi paham mengenai

ns
keberadaan informasi sangat kondisi yang diperlukan.
penting dalam memberikan
pelayanan keperawatan ke-

.as
pada pasien. Supaya pesan
bisa sampai dengan benar,
seorang perawat harus mem- 8) Menawarkan Informasi
berikan contoh yang konkret

n
dan mudah dimengerti oleh Setelah menyam-
pasien. paikan hasil observasi, tam-
bahkan dengan informasi
mengenai tips yang bisa
membuat pasien percaya
6) Memfokuskan diri serta menumbuhkan ke-
sadaran akan hidup sehat.
Komunikasi yang
Pemberian informasi bergu-
membias justru akan sulit di-
na untuk meningkatkan rasa
mengerti. Memfokuskan tu-
percaya pasien terhadap per-
juan komunikasi merupakan
awat. Maka, apabila terdapat
salah satu metode yang dapat
informasi yang ditutupi oleh
dilakukan guna membatasi
dokter, perawat harus melaku-
pembicaraan, sehingga mu-
kan klarifikasi terhadap alasan
dah dimengerti oleh pasien.
yang melatarinya.
Dalam hal ini, seorang perawat
tidak boleh memutus pembic-
araan pasien saat menyam-
paikan keluhannya, terkeculi 9) Diam

114 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
Diam merupakan
metode guna memberikan
12) Refleksi
ruang atau kesempatan kepa-
da perawat dan pasien dalam Menganjurkan pasien
mengorganisasi pikirannya. untuk mengemukakan ide dan
Metode diam membutuhkan perasaannya sebagai bagian
ketrampilan dan ketepatan dari dirinya sendiri. apabila pa-
waktu. Diam dapat membuat sien bertanya mengenai apa
pasien berkomunikasi dengan yang harus dikerjakan, per-
dirinya sendiri dalam mengor- awat bisa menjawabnya den-
ganisasi pikiran dan mempros- gan berdiskusi dengan pasien
es informasi yang disampaikan

cp
guna menentukan tindakan
perawat. diam sangat berguna bersama. Dengan demikian,
bagi pasien saat harus men- perawat mencoba menghar-
gambil keputusan. gai pendapat pasien. Tindakan

ns
ini menunjukkan bahwa pa-
sien memiliki hak untuk men-
10) Meringkas gatur dirinya sendiri, sehingga

.as
memunculkan pikiran bahwa
Meringkas adalah dirinya merupakan manusia
pengulangan ide utama yang yang memiliki kapasitas dan
sudah dikomunikasikan secara kemampuan.

n
singkat. Biasanya dilakukan
di fase terminasi.

11) Menawarkan Diri D. MATERI KEPERAWATAN KELUARGA

Saat pasien belum


siap berkumunikasi secara
1. PENGERTIAN
verbal dengan orang lain, per-
awat harus mengambil inisiatif
dengan memulai komunikasi
yang bisa mencairkan suasa- Keluarga merupakan suatu
na, seperti menawarkan ban- unit terkecil dari masyarakat yang ter-
tuan. Sehingga pasien men- diri atas kepala keluarga dan bebera-
jadi rileks dalam menghadapi pa orang yang berkumpul dan tinggal
kenyataan yang terjadi, lalu di suatu tempat di bawah satu atap
menceritakan permasalahan- dalam keadaan saling bergantungan.
nya pada perawat. Keluarga memiliki pengaruh yang

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 115
penting tehadap pembentukan iden- atau dipelihara.
titas individu, status kesehatan dan
3) Keluarga mempunyai suatu
perasaan harga diri individu. Sistem
system tata nama (Nomen
pendukung yang vital bagi individu
Clatur) termasuk perhitun-
adalah keluarga, dimana keluarga
gan garis keturunan.
berfungsi untuk memenuhi kebu-
tuhan-kebutuhan anggota keluarga 4) Keluarga mempunyai fumgsi
dengan menjalankan fungsi biologi, ekonomi yang dibentuk oleh
fungsi pendidikan, fungsi psikis, fung- anggota-anggotanya ber-
si sosiokultural, serta fungsi keseha- kaitan dengan kemampuan
tan. untuk mempunyai keturunan

cp
dan membesarkan anak.
Keluarga adalah suatu system
sosial yang berisi dua atau lebih orang
5) Keluarga merupakan tempat
yang hidup bersama yang mempu-
tingggal bersama, ruamh

ns
nyai hubungan darah, perkawinan
atau rumah tangga.
atau adopsi, tingga bersama dan sa-
ling menguntungkan, empunyai tu-

.as
juan bersama, mempunyai generasi
peneus, saling pengertian dan saling b. Ciri keluarga Indonesia (Setiadi,
menyayangi. (Murray & Zentner, 1997) 2008)
dikutip dari (Achjar, 2010)
1) Mempunyai ikatan yang san-

n
gat erat dengan dilandasi se-
mangat gotong royong.

2) Dijiwai oleh nilai kebudayaan


2. CIRI-CIRI KELUARGA ketimuran.

3) Umumnya dipimpim oleh


suami meskipun proses
a. Menurut Robert Iver dan Charles
pemutusan dilakukan secara
Horton yang di kutip dari (Setiadi,
musyawarah.
2008)

1) Keluarga merupakan hubun-


gan perkawinan c. Struktur Keluarga

2) Keluarga bentuk suatu Menurut Friedman (1998) struk-


kelembagaan yang berkaitan tur keluarga terdiri atas :
dengan hubungan perkaw-
1) Pola dan proses komunikasi
inan yang senganja dibentuk

116 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
a) Pola interaksi keluarga sesuai dengan posisi sosial yang
yang berfungsi : diberikan Yang dimaksud dengan
posisi atau status adalah posisi
 bersifat terbuka dan individu dalam masyarakat misal-
jujur. nya sebagai suami, istri, anak dan
sebagainya. Tetapi kadang peran
 selalu menyele-
ini tidak dapat dijalankan oleh
saikan konflik kelu-
masing-masing individu dengan
arga.
baik. Ada beberapa anak yang
 berfikiran positif. terpaksa mencari nafkah untuk
memenuhi kebutuhan anggota
 tidak men- keluarga yang lain, sedangkan

cp
gulang-ulang isu orang tua mereka entah kemana
dan pendapat sendi- atau malah berdiam diri di rumah.
ri.

ns
e. Struktur kekuatan
2) Karakteristik komunikasi kel-

.as
uarga berfungsi untuk : kekuatan merupakan ke-
mampuan (potensial dan aktual)
a) Karakteristik pengirim
dari individu untuk mengenda-
Yakin dalam menge- likan atau mempengaruhi untuk

n
mukakan sesuatu atau merubah perilaku orang lain ke-
pendapat, apa yang arah positif ada beberapa macam
disampaikan jelas dan tipe struktur kekuatan :
berkualitas, selalu me-
1) Legimati power
minta dan menerima
umpan balik. Wewenang primer yang meru-
juk pada kepercayaan bersa-
b) Karakteristik penerima
ma bahwa dalam suatu keluar-
Siap mendengarkan, ga sat orang mempunyai hak
memberi umpan balik, untuk mengontrol tingkah
dan melakukan validasi. laku anggota keluarga yang
lain.

2) Referent power
d. Struktur Peran
Kekuasan yang dimiliki-
Peran adalah serang- orang-orang tertentu ter-
kaian perilaku yang diharapkan hadap orang lain karena

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 117
identifikasi positif terhadap sadar atau tidak mempersatukan
mereka,seperti identifikasi anggota keluarga dalam satu bu-
positif seorang anak dengan daya. Nilai keluarga juga merupa-
orang tua (role mode). kan suatu pedoman bagi perkem-
bangan norma dan peraturan.
3) Reward power Norma adalah perilaku yang baik,
menurut masyarakat berdasarkan
Pengaruh kekuasaan karena
sistem nilai dalam keluarga. Budaya
adanya harapan yang akan
adalah kumpulan dari
diterima oleh seseorang dari
orang yang mempunyai pen- pola perilaku yang dapat dipelajari,
garuh karena kepatuhan ses- dibagi dan ditularkan dengan tu-

cp
eorang. Seperti ketaatan anak juan untu menyelesaikan masalah
terhadap orang tua.

4) Coercive power

ns
Sumber kekuasaan mempu-
nyai kemampuan untuk men- 4. TIPE KELUARGA

.as
ghukum dengan paksaan,an-
caman, atau kekerasan bila
mereka tidak mau taat.
Dalam (Murwani, 2007) di sebutkan
5) Affectif power beberapa tipe keluarga yaitu :

n
kekuasaan yang diberikan a. Tipe Keluarga Tradisional
melaluImanipulasi dengan
1) Keluarga Inti (Nuclear Fam-
memberikan atau tidak mem-
ily), adalah keluarga yang
berikan afeksi atau kehan-
terdiri dari ayah, ibu dan
gatan, cinta kasih misalnya
anak-anak.
hubungan seksual pasangan
suami istri. 2) Keluarga Besar (Exstend-
ed Family), adalah keluar-
ga inti di tambah dengan
sanak saudara, misalnya
nenek, keponakan, saudara
3. NILAI-NILAI KELUARGA sepupu, paman, bibi dan
sebagainya.

3) Keluarga “Dyad” yaitu suatu


Nilai merupakan suatu sistem, rumah tangga yang terdiri
sikap dan kepercayaan yang secara dari suami dan istri tanpa

118 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
anak. dalam satu rumah, sumber
dan fasilitas yang sama,
4) “Single Parent” yaitu suatu pengalaman yang sama
rumah tangga yang terdiri : sosialisasi anak dengan
dari satu orang tua (ayah/ melelui aktivitas kelompok
ibu) dengan anak (kand- atau membesarkan anak
ung/angkat). Kondisi ini bersama.
dapat disebabkan oleh per-
ceraian atau kematian. 4) The Non Marital Heterosexu-
al Conhibitang Family
5) “Single Adult” yaitu suatu
rumah tangga yang han- Keluarga yang hidup ber-

cp
ya terdiri seorang dewasa sama dan berganti – ganti
(misalnya seorang yang tel- pasangan tanpa melelui
ah dewasa kemudian ting- pernikahan.
gal kost untuk bekerja atau

ns
kuliah) 5) Gay And Lesbian Family

Seseorang yang mempu-

.as
nyai persamaan sex hidup
bersama sebagaimana sua-
mi – istri (marital partners).
b. Tipe Keluarga Non Tradisional
6) Cohibiting Couple

n
1) The Unmarriedteenege ma-
ther Orang dewasa yang hidup
bersama diluar ikatan per-
Keluarga yang terdiri dari kawinan karena beberapa
orang tua (terutama ibu) alas an tertentu.
dengan anak dari hubun-
gan tanpa nikah 7) Group-Marriage Family

2) The Stepparent Family Beberapa orang dewasa


menggunakan alat – alat
Keluarga dengan orang tua
rumah tangga bersama
tiri.
yang saling merasa sudah
3) Commune Family menikah, berbagi sesuatu
termasuk sexual dan mem-
Beberapa pasangan kel- besarkan anaknya.
uarga (dengan anaknya)
8) Group Network Family
yang tidak ada hubungan
saudara hidup bersama Keluarga inti yang dibatasi

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 119
aturan atau nilai – nilai, hid-
up bersama atau berdeka-
tan satu sama lainnya dan
saling menggunakan ba-
5. TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN KEL-
rang – barang rumah tang-
UARGA
ga bersama, pelayanan dan
tanggung jawab membe-
sarkan anaknya.
Tahap perkembangan dibagi
9) Foster Family menurut kurun waktu tertentu yang
dianggap stabil. Menurut Rodgers
Keluarga menerima anak
cit Friedman (1998), meskipun setiap

cp
yang tidak ada hubun-
keluarga melalui tahapan perkemban-
gan keluarga atau saudara
gan secara unik, namun secara umum
didalam waktu sementara,
seluruh keluarga mengikuti pola yang
pada saat orang tua anak

ns
sama.
tersebut perlu mendapa-
tkan bantuan untuk men- Tahap perkembangan keluarga
yatukan kembali keluarga menurut Duvall dan Milller (Friedman, 1998)

.as
yang aslinya.
1) Tahap I- Pasangan Baru
10) Homeless Family
Keluarga baru dimulai

n
Keluarga yang terbentuk saat masing-masing individu la-
dan tidak mempunyai per- ki-laki (suami) dan perempuan
lindungan yang perma- (istri) membentuk keluarga
nent karena krisis personal melalui perkawinan yang sah
yang dihubungkan den- dan meninggalkan keluarga
gan keadaan ekonomi dan masing-masing. Meninggalkan
atau problem kesehatan keluarga bisa berarti psikologis
mental. karena kenyataannya banyak
keluarga baru yang masih ting-
11) Gang.
gal dengan orang tuanya.
Sebuah bentuk keluarga
Dua orang yang mem-
yang destruktif dari orang-
bentuk keluarga baru membu-
orang muda yang mencari
tuhkan penyesuaian peran dan
ikatan emosional dan kelu-
fungsi. Masing-masing belajar
arga yang mempunyai per-
hidup bersama serta beradap-
hatian tetapi berkembang
tasi dengan kebiasaan sendi-
dalam kekerasan dan crim-
ri dan pasangannya, misalnya
inal dalam kehidupannya.

120 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
makan, tidur, bangun pagi dan Peran utama perawat adalah
sebagainya mengkaji peran orang tua,
bagaiaman orang tuan ber-
Tugas perkembangan interaksi dan merawat bayi.
Perawat perlu menfasilitasi
a) Membina hubungan intim
hubungan orang tua dan bayi
danmemuaskan.
yang positif dan hangat seh-
b) membina hubungan den- ingga jalinan kasih sayang an-
gan keluarga lain, teman tara bayi dan orang tua dapat
dan kelompok sosial. tercapai.

c) mendiskusikan rencana

cp
memiliki anak.
3) Tahap III-Keluarga dengan anak
Keluarga baru ini merupakan pra sekolah
anggota dari tiga keluarga ; kel-

ns
Tahap ini dimulai saat anak
uarga suami, keluarga istri dan
pertama berumur 2,5 tahun
keluarga sendiri.
dan berakhir saat anak berusia

.as
5 tahun.

2) Tahap II-Keluarga “child bearing” Tugas perkembangan :


kelahiran anak pertama
a) Memenuhi kebutuhan

n
Dimulai sejak hamil anggota keluarga sep-
sampai kelahiran anak pertama erti kebutuhan tempat
dan berlanjut sampai anak be- tinggal, privasi dan rasa
rumur 30 bulan atau 2,5 tahun. aman.

Tugas perkembangan kelurga b) Membantu anak untuk


yang penting pada tahap ini adalah: bersosialisasi

a) Persiapan menjadi orang c) Beradaptasi dengan


tua anaky baru lahir, semen-
tara kebutuhan anak lain
b) Adaptasi dengan peru- juga harus terpenuhi.
bahan anggota keluarga,
peran, interaksi, hubun- d) M e m p e r t a h a n k a n
gan sexual dan kegiatan. hubungan yang sehat
baik didalam keluarga
c) Mempertahankan hubun- maupun dengan mas-
gan yang memuaskan yarakat.
dengan pasangan.

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 121
e) Pembagian waktu untuk anggota keluarga.
individu, pasangan dan
anak.

Pada tahap ini anak perlu ber-


f ) Pembagian tanggung
pisah dengan orang tua, mem-
jawab anggota keluarga.
beri kesempatan pada anak
g) Kegiatan dan waktu un- untuk bersosialisasi dalam ak-
tuk stimulasi tumbuh tivitas baik di sekolah maupun
kembang. di luar sekolah.

cp
4) Tahap IV- Keluarga dengan anak 5) Tahap V- Keluarga dengan anak
sekolah remaja

Tahap ini dimulai saat Dimulai saat anak be-

ns
anak berumur 6 tahun (mulai rumur 13 tahun dan berakhir
sekolah ) dan berakhir pada 6 sampai 7 tahun kemudian.
saat anak berumur 12 tahun. Tujuannya untuk memberikan

.as
Pada tahap ini biasanya keluar- tanggung jawab serta kebe-
ga mencapai jumlah maksimal basan yang lebih besar untuk
sehingga keluarga sangat sibuk. mempersiapkan diri menjadi
Selain aktivitas di sekolah, mas- orang dewasa.

n
ing-masing anak memiliki minat
Tugas perkembangan
sendiri. Demikian pula orang tua
mempunyai aktivitas yang ber- a) Memberikan kebebasan
beda dengan anak. yang seimbnag dengan
tanggung jawab.
Tugas perkembangan keluarga.

b) Mempertahankan hubun-
a) Membantu sosialisasi anak
gan yang intim dengan
dengan tetangga, sekolah
keluarga.
dan lingkungan.
c) Mempertahankan komu-
b) Mempertahankan keinti-
nikasi yang terbuka an-
man pasangan.
tara anak dan orang tua.
c) Memenuhi kebutuhan Hindari perdebatan, ke-
dan biaya kehidupan yang curigaan dan permusuhan.
semakin meningkat, ter-
d) Perubahan sistem peran
masuk kebutuhan untuk
dan peraturan untuk tum-
meningkatkan kesehatan

122 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
buh kembang keluarga.

7) Tahap VII- Keluarga usia perten-


gahan
Merupakan tahap paling sulit
karena orang tua melepas otor- Tahap ini dimulai
itasnya dan membimbing anak pada saat anak yang terakhir
untuk bertanggung jawab. Ser- meninggalkan rumah dan be-
ingkali muncul konflik orang rakhir saat pensiun atau salah
tua dan remaja. satu pasangan meninggal. Pada
beberapa pasangan fase ini di-
anggap sulit karena masa usia

cp
lanjut, perpisahan dengan anak
6) Tahap VI- Keluarga dengan anak
dan perasaan gagal sebagai
dewasa
orang tua.
Dimulai pada saat anak

ns
Tugas perkembangan
pertama meninggalkan rumah
dan berakhir pada saat anak a) Mempertahankan keseha-
terakhir meninggalkan rumah.

.as
tan.
Lamanya tahapan ini tergan-
tung jumlah anak dan ada atau b) Mempertahankan hubun-
tidaknya anak yang belum gan yang memuaskan
berkeluarga dan tetap tinggal dengan teman sebaya dan

n
bersama orang tua. anak-anak.

Tugas perkembangan c) Meningkatkan keakraban


pasangan.
a) Memperluas keluarga inti
menjadi keluarga besar.

b) Mempertahankan keinti- Fokus mempertahankan kese-


man pasangan. hatan pada pola hidup sehat,
diet seimbang, olah raga rutin,
c) Membantu orang tua me-
menikmati hidup, pekerjaan
masuki masa tua.
dan lain sebagainya.
d) Membantu anak untuk
mandiri di masyarakat.
8) Tahap VIII- Keluarga usia lanjut
e) Penataan kembali peran
dan kegiatan rumah tang- Dimulai saat pensiun
ga. sanpai dengan salah satu pas-

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 123
angan meninggal dan keduan- setiap anggotanya
ya meninggal.
Perubahan sekecil apapun yang
Tugas perkembangan dialami anggota keluarga secara
tidak langsung menjadi perha-
a) M e m p e r t a h a n k a n tian dan tanggung jawab kelu-
suasana rumah yang arga, maka apabila menyadari
menyenangkan. adanya perubahan perlu segera
dicatat kapan terjadinya, peru-
b) Adaptasi dengan peruba-
bahan apa yang terjadi dan be-
han kehilangan pasangan,
berapa besar perubahannya.
teman, kekuatan fisik dan
pendapatan.

cp
b. Mengambil keputusan untuk
melakukan tindakan yang tepat
c) Mempertahankan keakra-
bagi keluarga
ban suami/istri dan saling

ns
merawat. Tugas ini merupakan upaya kelu-
arga yang utama untuk mencari
d) Mempertahankan hubun-
pertolongan yang tepat sesuai
gan dengan anak dan so-

.as
dengan keadaan keluarga, den-
sial masyarakat.
gan pertimbangan siapa dian-
e) Melakukan life review. tara keluarga yang mempunyai
kemampuan memutuskan un-

n
f ) Mempertahankan pena- tuk menentukan tindakan kel-
taan yang memuaskan uarga maka segera melakukan
merupakan tugas utama tindakan tepat agar masalah
keluarga pada tahap ini. kesehatan dapat dikurangi atau
bahkan teratasi. Jika keluarga
mempunyai keterbatasan seyo-
gyanya meminta bantuan orang
lain dilingkungan sekitar keluar-
6. TUGAS KELUARGA DALAM BIDANG ga.
KESEHATAN
c. Memberikan keperawatan an-
ggotanya yang sakit atau yang
tidak dapat membantu dirinya
Menurut Freedman (1981)
sendiri karena cacat atau usianya
membagi 5 tugas keluarga dalam
yang terlalu muda.
bidang kesehatan yang harus dilaku-
kan, yaitu : Perawatan ini dapat dilakukan
tindakan dirumah apabila kel-
a. Mengenal masalah kesehatan

124 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
uarga memiliki kemampuan uarga besar adalah kelu-
melakukan tindakan untuk per- arga inti ditambah den-
tolongan pertama atau kepe- gan keluarga lain yang
layanan kesehatan untuk mem- mempunyai hubungan
peroleh tindakan lanjjutan agar darah, misalnya kakek,
masalah yang lebih parah tidak nenek, bibi dan paman.
terjadi.
c) Dyad family adalah kel-
d. Mempertahankan suasana di- uarga yang terdiri dari
rumah yang menguntungkan suami dan istri yang ting-
kesehatan dan perkembangan gal dalam satu rumah
kepribadian anggota keluarga. tanpa anak.

cp
e. Mempertahankan hubungan d) Single parent family ada-
timbale balik antara keluarga lah suatu keluarga yang
dan lembaga kesehatan (pe- terdiri dari satu orang

ns
manfaatan fasilitas kesehatan tua dan anak (kandung
yang ada) atau angkat). Kondisi ini
dapat disebabkan oleh

.as
perceraian atau kema-
tian.

7. TIPE ATAU JENIS KELUARGA e) Single adult adalah satu

n
rumah tangga yang ter-
diri dari satu orang de-
wasa.
Menurut Frieman (1998) tipe
keluarga dari dua tipe yaitu keluar- f ) Keluarga usia lanjut ada-
ga tradisional dan keluarga non tra- lah keluarga yang terdiri
disional. dari suami dan istri yang
sudah lanjut usia.
a) Tipe keluarga tradisional terdiri
dari :

a) Nuclear family atau kel- b) Tipe keluarga non tradisional


uarga inti adalah suatu terdiri dari :
rumah tangga yang ter-
diri dari suami, istri dan 1) Keluarga communy yang
anak kandung atau anak terdiri dari satu keluarga
adopsi. tanpa pertalian darah, hid-
up dalam satu rumah.
b) Extended family atau kel-

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 125
2) Orang tua (ayah, ibu) yang balik dan dapat memvalidasi
tidak ada ikatan perkaw- pesan yang diterima.
inan dan anak hidup ber-
b) Struktur peran adalah serang-
sama dalam satu rumah
kaian perilaku yang diharap-
tangga.
kan sesuai posisi sosial yang
3) Homo seksual dan lesbian diberikan baik peran formal
adalah dua individu sejenis maupun informal.
yang hidup bersama dalam
c) Struktur kekuatan adalah ke-
satu rumah dan berpe-
mampuan individu untuk
filaku layaknya suami istri.
mengontrol dan mempen-

cp
4) Struktur keluarga garuhi atau merubah perilaku
orang lain yang terdiri dari
legitimate power (hak), referen
power (ditiru), expert power

ns
8. STRUKTUR KELUARGA
(keahlian), reward power (had-
iah), coercive power (paksaan)
dan affektif power.

.as
Menurut Friedcman (1998), struktur
keluarga terdiri dari :

a) Pola dan proses komunikasi Nilai keluarga dan norma

n
dapat dikataan berfungsi apa- adalah sistem ide-ide, sikap dan
bila jujur, terbuka, melibatkan keyakinan yang mengikat anggota
emosi, dapat menyelesaikan keluarga dalam budaya tertentu se-
konflik keluarga serta adan- dangkan norma adalah pola perilaku
ya hierarki kekuatan. Pola yang diterima pada lingkungan sosial
komunikasi dalam keluarga tertentu.
dikatakan akan berhasil jika
Peran keluarga menggam-
pengirim pesan (sender) yakin
barkan seperangkat perilaku inter-
mengemukakan pesannya, isi
personal, sifat dan kegiatan yang
pesan jelas dan berkualitas,
berhubungan dengan individu dalam
dapat menerima dan memberi
posisi dan situasi tertentu. Peranan
umpan balik, tidak bersifat
individu didasari dalam keluarga
asumsi, berkomunikasi sesuai.
dan kelompok masyarakat. Berbagai
Sebaliknya, seseorang me-
peran yang terdapat dalam keluarga
nerima pesan (receiver) dapat
adalah sebagai berikut :
menerima pesan dengan baik
jika dapt menjadi pendengan a) Peran ayah :
yang baik, memberi umpan

126 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
ayah sebagai sua-
mi dari istri dan ayah dari
Menurut Friedman (1998), terdapat
anak-anaknya, berperan dari
lima fungsi keluarga, yaitu :
pencari nafkah, pendidik, pe-
lindung dan pemberi rasa a) Fungsi afektif (the Affective
aman sebagai kepala keluarga, Function) adalah fungsi kel-
anggota dari kelompok sosial uarga yang utama untuk
serta dari anggota masyarakat mengajarkan segala sesuatu
dari lingkungannya. untuk mempersiapkan an-
ggota keluarga berhubun-
gan dengan orang lain.

cp
b) Peran ibu : Fungsi ini dibutuhkan untuk
perkembangan individu dan
ibu sebagai istri dan psikososial anggota keluar-
ibu dari anak-anaknya. Ibu ga.

ns
mempunyai peran mengurus
rumah tangga , sebagai peng- b) Fungsi sosialisasi yaitu pros-
asuh dan pendidik anak-anakn- es perkembangan dan peru-

.as
ya, pelindung dan sebagai salah bahan yang dilalui individu
satu kelompok dari peranan yang menghasilkan interaksi
sosialnya serta sebagai ang- sosial dan belajar berperan
gota masyarakat dari lingkun- dalam lingkungan sosialn-

n
gannya, disamping itu ibu juga ya. Sosialisasi dimulai sejak
dapat berperan sebagai pen- lahir. Fungsi ini berguna
cari nafkah tambahan dalam untuk membina sosialisasi
keluarga. pada anak, membentuk nor-
ma-norma tinkah laku sesuai
dengan tingkat perkemban-
gan anak dan dan menerus-
c) Peran anak :
kan nilai-nilai budaya kelu-
anak-anak melak- arga.
sanakan peran psikososial ses-
c) Fungsi reproduksi (the re-
uai engan tingkat perkemban-
production function) adalah
gan fisik, mental, soaial dan
fungsi untuk mempertah-
spiritual.
ankan generasi dan menjaga
kelangsungan keluarga.

d) Fungsi ekonomi (the eco-


nomic function) yaitu kel-
9. FUNGSI KELUARGA

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 127
uarga berfungsi untuk me- besar terhadap pendidikan
menuhi kebutuhan keluarga anak-anaknya untuk mengha-
secara ekonomi dan tempat dapi kehidupan dewasanya.
untuk mengembangkan ke-
d) Fungsi sosialisasi bagi anak-
mampuan individu mening-
nya, yaitu orang tua atau kel-
katkan penghasilan untuk
uarga diharapkan mampu
memenuhi kebutuhan kelu-
menciptakan kehidupan sosial
arga.
yang mirip dengan luar ru-
e) Fungsi perawatan atau pe- mah.
meliharaan kesehatan (the
e) Fungsi pemenuhan keseha-
health care function) ada-

cp
tan, yaitu keluarga diharapkan
lah untuk mempertahankan
dapat memenuhi kebutuhan
keadaan kesehatan anggota
dasar primer dalam rangka
keluarga agar tetap memili-
melindungi dan pencegahan

ns
ki produktivitas yang tinggi.
terhadap penyakit yang mun-
Fungsi ini dikembangkan
gkin dialami oleh keluarga.
menjadi tugas keluarga

.as
dibidang kesehatan. f) Fungsi reliugius, yaitu keluar-
ga merupakan tempat bela-
jar tentang agama dan men-
Tetapi dengan berubahnya zaman, gamalkan ajaran agama.

n
fungsi keluarga dikembangkan menjadi :
g) Fungsi rekreasi, yaitu keluar-
a) Fungsi ekonomi, yaitu keluar- ga merupakan tempat untuk
ga diharapkan menjadi keluar- melakukan kegiatan yang
ga yang produktif yang mam- dapat mengurangi ketegan-
pu menghasilkan nilai tambah gan akibat berada di luar ru-
ekonomi dengan memanfaat- mah.
kan sumber daya keluarga.
h) Fungsi reproduksi, yaitu bu-
b) Fungsi mendapatkan status kan hanya mengembangkan
sosial, yaitu keluarga yang keturunan tetapi juga tem-
dapat dilihat dan dikategori- pat untuk mengembang-
kan strata sosialnya oleh kelu- kan fungsi reproduksi secara
arga lain yang berbeda diseki- menyeluruh, diantaranya seks
tarnya. yang sehat dan berkualitas
serat pendidikan seks bagi
c) Fungsi pendidikan, yaitu anak-anak.
keluarga mempunyai peran
dan tanggungjawab yang i) Fungsi afektif, yaitu keluarga

128 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
merupakan tempat yang uta- Keperawatan Kesehatan
ma untuk pemenuhan kebu- Komunitas adalah pelayanan keper-
tuhan psikososial sebelum an- awatanprofesional yang ditujukan ke-
ggota keluarga berada di luar padamasyarakat dengan penekanan
rumah. pada kelompok resiko tinggi, dalam
upaya pencapaian derajat kesehatan
yangoptimal melalui pencegahan
Dari beberapa fungsi kel- penyakit dan peningkatan kesehatan,
uarga diatas, ada tiga fungsi pokok dengan menjamin keterjangkauan
keluarga terhadap anggota keluar- pelayanankesehatan yang dibutuh-
ganya, antara lain asih, yaitu mem- kan, dan melibatkan klien sebagai mi-
tra dalam perencanaan pelaksanaan

cp
berikan kasih sayang, perhatin dan
rasa aman, kehangatan kepada dan evaluasipelayanan keperawatan.
anggota keluarga sehingga me- (Pradley, 1985; Logan dan Dawkin,
mungkinkan mereka tumbun dan 1987)

ns
berkembang sesuai usia dan ke-
butuhannya. Sedangka asuh, yaitu
menuju kebutuhan pemeliharaan 2. RUANG LINGKUP PERAWATAN KOMU-

.as
dan perawatan anak agar keseha- NITAS
tannya selalu terpelihara sehingga
diharapkan mereka menjadi anak-
anak yang sehat baik fisik, mental,

n
Ruang lingkup praktik keper-
sosial dan spiritual. Dan asah, yaitu
awatan komunitas meliputi: upa-
memenuhi kebutuhan pendidikan
ya-upaya peningkatan kesehatan
anak sehingga siap menadi ma-
(promotif ),pencegahan (preventif ),
nusia dewasa yang mandiri dalam
pemeliharaan kesehatan dan pengo-
mempersiapkan masa depannya.
batan (kuratif ), pemulihan kesehatan
(rehabilitatif )dan mengembalikan
serta memfungsikan kembali baik
individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat kelingkungan sosial dan
masyarakatnya (resosialisasi). Dalam
E. MATERI KEPERAWATAN KOMUNITAS memberikan asuhan keperawatan
komunitas,kegiatan yang ditekankan
adalah upaya preventif dan promotif
dengan tidak mengabaikan upaya ku-
1. PENGERTIAN
ratif,rehabilitatif dan resosialitatif.

a) Upaya Promotif

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 129
Upaya promotif dilakukan untuk 4) Pemeriksaan dan pemeli-
meningkatkan kesehatan indivi- haraan kehamilan, nifas dan
du, keluarga, kelompok dan mas- menyusui.
yarakat dengan jalan memberikan

1) Penyuluhan kesehatan mas-


c) Upaya Kuratif
yarakat

Upaya kuratif ditujukan untuk


2) Peningkatan gizi
merawat dan mengobati anggo-
3) Pemeliharaan kesehatan ta-anggota keluarga, kelompok
perseorangan dan masyarakat yang menderita
penyakit atau masalah kesehatan,

cp
4) Pemeliharaan kesehatan melalui kegiatan:
lingkungan
1) Perawatan orang sakit di ru-
5) Olahraga secara teratur

ns
mah (home nursing)

6) Rekreasi 2) Perawatan orang sakit se-


bagai tindak lanjut per-

.as
7) Pendidikan seks.
awatan dari puskesmas dan
rumah sakit

b) Upaya Preventif 3) Perawatan ibu hamil dengan

n
kondisi patologis di rumah,
Upaya preventif ditujukan untuk ibu bersalin dan nifas
mencegah terjadinya penyakit dan
gangguan terhadap kesehatan 4) Perawatan payudara
individu, keluarga, kelompok dan
5) Perawatan tali pusat bayi
masyarakat melalui kegiatan:
baru lahir
1) Imunisasi massal terhadap
bayi, balita serta ibu hamil
d) Upaya Rehabilitatif
2) Pemeriksaan kesehatan se-
cara berkala melalui posyan- Upaya rehabilitatif merupakan
du, puskesmas maupun kun- upaya pemulihan kesehatan
jungan rumah bagi penderita-penderita yang
dirawat di rumah, maupun terha-
3) Pemberian vitamin A dan
dap kelompok-kelompok tertentu
yodium melalui posyandu,
yang menderita penyakit yang
puskesmas ataupun di ru-
sama, misalnya kusta, TBC, cacat
mah.

130 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
fisik dan lainnya., dilakukan melalui dan dapat dimengerti.
kegiatan:

1) Latihan fisik, baik yang men-


galami gangguan fisik seperti
penderita kusta, patah tulang
3. PROSES ASUHAN KEPERAWATAN KO-
maupun kelainan bawaan
MUNITAS
2) Latihan-latihan fisik tertentu
bagi penderita-penderita
penyakit tertentu, misalnya A. Pengkajian
TBC, latihan nafas dan batuk,
Pengkajian adalah up-

cp
penderita stroke: fisioter-
api manual yang mungkin aya pengumpulan data secara
dilakukan oleh perawat. lengkap dan sistematis terhadap
masyarakat untukdikaji dan di-

ns
analisis sehingga masalah kese-
hatan yang dihadapi oleh mas-
e) Upaya Resosialitatif
yarakat baik individu, keluarga

.as
Upaya resosialitatif ada- ataukelompok yang menyangkut
lah upaya mengembalikan in- permasalahan pada fisiologis, psi-
dividu, keluarga dan kelompok kologis dan sosial ekonomi mau-
khusus ke dalam pergaulan mas- pun spiritualdapat ditentukan.

n
yarakat, diantaranya adalah kelom-
Pengkajian keperawatan
pok-kelompok yang diasingkan
komunitas merupakan suatu
oleh masyarakat karena mender-
proses tindakan untuk mengenal
ita suatu penyakit, misalnya kusta,
komunitas.Mengidentifikasi faktor
AIDS, atau kelompok-kelompok
positif dan negatif yang berben-
masyarakat khusus seperti Wani-
turan dengan masalah kesehatan
ta Tuna Susila (WTS), tuna wisma
darimasyarakat hingga sumber
dan lain-lain. Di samping itu, upa-
daya yang dimiliki komuni-
ya resosialisasi meyakinkan mas-
tas dengan tujuan merancang
yarakat untuk dapat menerima
strategi promosikesehatan.Da-
kembali kelompok yang mempu-
lam tahap pengkajian ini terdapat
nyai masalah kesehatan tersebut
lima kegiatan, yaitu : pengumpu-
dan menjelaskan secara benar ma-
lan data, pengolahan data,analisis
salah kesehatan yang mereka deri-
data, perumusan atau penentuan
ta. Hal ini tentunya membutuhkan
masalah kesehatan masyarakat
penjelasan dengan pengertian
dan prioritas masalah.
atau batasan-batasan yang jelas

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 131
1. Pengumpulan Data 3) Fasilitas

Tujuan: 4) Batas-batas wilayah

Pengumpulan data 5) Kondisi geografis


dimaksudkan untuk mem-
peroleh informasi menge-
nai masalah kesehatan pada c) Pelayanan Kesehatan Dan
masyarakatsehingga dapat Sosial
ditentukam tindakan yang
harus diambil untuk menga- 1) Pelayanan keseha-
tasi masalah tersebut yang tan

cp
menyangkutaspek fisik, psi-
2) Fasilitas sosial (pasar,
kologis, sosial ekonomi dan
toko, swalayan)
spiritual serta factor lingkun-
gan yang mempengaruhinya.

ns
d) Ekonomi

.as
Kegiatan pengkajian yang 1) Jenis pekerjaan
dilakukan dalam pengumpulan
data meliputi : 2) Jumlah penghasilan
rata-rata tiap bulan
a) Data inti

n
3) Jumlah pengeluaran
1) Riwayat atau sejarah rata-rata tiap bulan
perkembangan ko-
munitas 4) Jumlah pekerja
dibawah umur, ibu
2) Data demografi rumah tangga, dan
lanjut usia
3) Vital statistic

4) Status kesehatan ko-


munitas e) Keamanan dan transpor-
tasi

1) Keamanan
b) Data lingkungan fisik
2) Transportasi
1) Pemukiman

2) Sanitasi
f) Politik dan pemerintahan

132 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
1) System pengorgani- 2) Fasilitas tempat
sasian rekreasi

2) Struktur organisasi

3) Kelompok organisa- 2. Jenis Data


si dalam komunitas
Jenis data secara umum
4) Peran serta kelom- dapat diperoleh dari :
pok organisasi da-
a) Data Subjektif
lam kesehatan
Yaitu data yang diper-

cp
oleh dari keluhan atau
g) System komunikasi masalah yang dirasakan
oleh individu, keluarga,
1) Sarana umum ko- kelompok dan komuni-

ns
munikasi tas, yang diungkapkan
secara langsung melalui
2) Jenis alat komuni-
lisan.

.as
kasi dan digunakan
dalam komunitas b) Data Objektif

3) Cara penyebaran in- Data yang diperoleh


formasi

n
melalui suatu pemeriksaan,
pengamatan dan pengukuran.

h) Pendidikan
Sedangkan untuk sumber
1) Tingkat pendidikan
data diperoleh dari :
komunitas
a) Data primer
2) Fasilitas pendidikan
yang tersedia (for- Data yang dikumpulakn
mal dan non formal) oleh pengkaji dalam hal
ini mahasiswa atau per-
3) Jenis bahasa yanhg
awat kesehatan mas-
digunakan
yarakat dari individu,
keluarga, kelompok dan
komunitas berdasarkan
i) Rekreasi hasil pemeriksaan atau
pengkajian.
1) Kebiasaan rekreasi

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 133
b) Data sekunder b) Menetapkan kekuatan

Data yang diperoleh dari c) Mengidentifikasi pola


sumber lain yang dapat respon komuniti
dipercaya, misalnya : kelu-
d) Mengidentifikasi ke-
rahan, catatan riwayat
cenderungan penggu-
kesejatan pasien atai
naan pelayanan kese-
medical record. (Wahit,
hatan
2005)

Cara Pengumpulan Data

Penentuan masalah atau pe-


1) Wawancara atatu

cp
rumusan masalah kesehatan
anamnesa

5. Prioritas masalah
2) Pengamatan

ns
Prioritas masalah kesehatan
3) Pemeriksaan Fisik
masyarakat dan keperawatan
perlu mempertimbangkan

.as
berbagai factor sebagai cri-
3. Pengolahan Data teria:

a) Klasifikasi data atau kat- a) Perhatian masyarakat


egorisasi data

n
b) Prevalensi kejadian
b) Perhitungan prosentase
cakupan dengan meng- c) Berat ringannya mas-
gunakan telly alah

c) Tabulasi data d) Kemungkinan masalah


untuk diatasi
d) Interpretasi data (An-
derson and Mc Farlane e) Tersedianya sumber
1988. Community as daya masyarakat
Client)
f) Aspek politis.

4. Analisis Data
Prioritas masalah juga dapat
Tujuan analisis data : ditentukan berdasarkan hi-
rarki kebutuhan menurut
a) Menetapkan kebutu- Abraham H. Mashlow yaitu:
han komuniti

134 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
a) Keadaan yan mengan- simum, metode kalender
cam kehidupan sebaiknya dikombinasikan
dengan indikator-indikator
b) Keadaan yang mengan- lainnya (Glaiser, 2005). 13
cam kesehatan
b) Metode Amenorea Laktasi
c) Persepsi tentang kese- (MAL)
hatan dan keperawatan
Menyusui eksklusif
merupakan suatu metode
kontrasepsi sementara yang
B. Diagnosa keperawatan
cukup efektif, selama klien

cp
C. Intervensi keperawatan belum mendapat haid dan
waktunya kurang dari enam
D. Implementasi bulan pasca persalinan.
Efektifnya dapat mencapai

ns
E. Evaluasi
98%. MAL efektif bila meny-
usui lebih dari delapan kali
sehari dan bayi mendapat

.as
F. MATERI KEPERAWATAN MATERNITAS cukup asupan perlaktasi
(Saifuddin, 2006).
1. Macam- macam Kontrasepsi

c) Metode suhu tubuh


Terdapat beberapa macam alat kon-

n
trasepsi yang dapat digunakan, antara lain: Saat ovulasi pen-
ingkatan progesteron
A. Metode kontrasepsi sederhana
menyebabkan peningkatan
a) Metode kalender suhu basal tubuh (SBT) seki-
tar 0,2°C-0,4°C. Peningkatan
Metode ini didasar- suhu tubuh adalah indikasi
kan pada suatu perhitungan bahwa telah terjadi ovula-
yang diperoleh dari infor- si. Selama 3 hari berikutnya
masi yang dikumpulkan memperhitungkan waktu
dari sejumlah menstruasi ekstra dalam masa hidup
secara berurutan. Untuk sel telur diperlukan pantang
mengidentifikasi hari subur, berhubungan intim. Metode
dilakukan pencatatan siklus suhu mengidentifikasi akhir
menstruasi dengan durasi masa subur bukan awalnya
minimal enam dan dianjur- (Glaiser, 2006).
kan dua belas siklus. Untuk
menjamin efektivitas mak- d) Senggama terputus (koitus

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 135
interuptus) (karet) yang di insersikan ke
dalam vagina sebelum ber-
Senggama terpu- hubungan seksual dan me-
tus adalah metode keluar- nutup serviks.
ga berencana tradisional,
dimana pria mengeluarkan c) Spermisida
alat kelaminnya (penis) dari
Spermisida adalah
vagina sebelum pria men-
bahan kimia (non oksinol-9)
capai ejakulasi. Efektifitas
digunakan untuk menon-
bergantung pada kesediaan
aktifkan atau membunuh
pasangan untuk melakukan
sperma. Dikemas dalam
senggama terputus setiap

cp
bentuk aerosol (busa), tab-
pelaksanaannya (angka ke-
let vaginal suppositoria,
gagalan 4– 18 kehamilan
atau dissolvable film, dan
per 100 wanita) (Saifuddin,
dalam bentuk krim (Saifud-

ns
2006).
din, 2006).

.as
B. Metode Barrier
C. Metode Kontrasepsi Modern
a) Kondom
a) Kontrasepsi pil
Kondom merupa-

n
Kontrasepsi pil mer-
kan selubung atau sarung
upakan jenis kontrasepsi
karet yang dapat dibuat dari
oral yang harus diminum
berbagai bahan diantaranya
setiap hari yang bekerja
lateks (karet), plastik (vinil),
mengentalkan lendir ser-
atau bahan alami (produksi
viks sehingga sulit dilalui
hewan) yang dipasang pada
oleh sperma. Terdapat dua
penis saat berhubungan
macam yaitu kontrasep-
seksual. Kondom tidak ha-
si kombinasi atau sering
nya mencegah kehamilan
disebut pil kombinasi yang
tetapi juga mencegah Infek-
mengandung progesteron
si Menular Seksual termasuk
dan estrogen, kemudian
HIV/AIDS.
kontrasepsi pil progestin
b) Diafragma yang sering disebut dengan
minipil yang mengandung
Diafragma adalah
hormon progesteron (Rabe,
kap berbentuk bulat cem-
2003).
bung, terbuat dari lateks

136 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
b) Kontrasepsi implant (gluteus maximus) (Siswosu-
darmo, 2000).
Kontrasepsi implant
adalah alat kontrasepsi si- 2. Pemeriksaan Leopold
lastik berisi hormon jenis
A. Leopold I
progesteron levonorgestrel
yang ditanamkan dibawah Tujuan : Untuk menentukan
kulit, yang bekerja mengu- umur kehamilan serta bagian tu-
rangi transportasi sperma. buh apa yang terdapat didalam
fundus uteri.
c) Alat Kontrasepsi Dalam Ra-
him (AKDR) Caranya :

cp
Alat kontrasepsi da- 1) Kaki klien ditekuk pada lutut
lam rahim adalah alat kon- serta lipat paha
trasepsi yang dimasukkan

ns
dalam rongga rahim wanita 2) Pemeriksa berdiri disebelah
yang bekerja menghambat kanan ibu hamil dan melihat
sperma untuk masuk ke tuba kearah muka klien

.as
fallopii (Saifuddin, 2006).
3) Rahim dibawa ke tengah
d) Kontrasepsi Mantap (KON-
4) Tinggi fundus uteri ditentu-
TAP)
kan, ukur dari bagian keras

n
Kontrasepsi mantap ketemu (symphisis)
merupakan suatu cara per-
B. Leopold II
manen baik pada pria dan
pada wanita, dilakukan den- Tujuan : Untuk menentukan di-
gan tindakan operasi kecil mana punggung anak dan dima-
untuk mengikat atau men- na letak bagian-bagian kecil.
jepit atau memotong saluran
telur (wanita), atau menutup Caranya :
saluran mani laki-laki (Siswo-
1) Raba bagian kiri dan kanan
sudarmo, 2006).
Rahim jika teraba kecil-kecil
e) Kontrasepsi Suntikan dan panjang itu menentu-
kan tangan dan jari-jari
Kontrasepsi sunti-
kan adalah kontrasepsi yang 2) Jika teraba lebar dank eras
diberikan dengan cara dis- biasanya teraba di bagian
untikkan secara intramu- abdomen kuadran kiri
skuler di daerah otot pantat bawah

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 137
Pemeriksaan menghadap kaki
ibu dan menentukan apakah
C. Leopold III bagian terbawah janin menggu-
nakan jari-jari tangan yang dira-
Tujuan : Untuk mengetahui apa
patkan. apabila presentasinya:
yang ada pada bagian bawah
dan bagian bawah sudah ter- 1) Konvergen : bagian ter-
pegang oleh PAP (Pintu Atas bawah janin belum masuk
Panggul) besar ke PAP.

Caranya : 2) Sejajar : bagian terbawah


janin sebagian telah masuk
1) Tangan kanan memegang

cp
ke PAP.
bagian bawah
3) Divergen : bagian ter-
2) Tangan kiri mencoba me-
bawah janin telah masuk
nekan fundus

ns
ke PAP (Marmi, 2011: 126).
3) Dibagian bawah Rahim ma-
G. MATERI KEPERAWATAN MEDIKAL BE-
sih bias digoyangkan atau
DAH

.as
tidak
1. ANALISA GAS DARAH
4) Bila belum konvergen tidak
perlu leopold IV A. Pengertian

n
Analisa gas darah (AGD)
adalah prosedur pemeriksaan
D. Leopold IV
medis yang bertujuan untuk
Tujuan: Menentukan bagian ter- mengukur jumlah oksigen dan
bawah janin dan seberapa jauh karbon dioksida dalam darah.
janin sudah masuk (pintu atas AGD juga dapat digunakan untuk
panggul) PAP. Bila bagian ter- menentukan tingkat keasaman
endah masuk PAP telah melam- atau pH darah.
paui lingkaran terbesarnya,
Sel-sel darah merah men-
maka tangan yang melakukan
gangkut oksigen dan karbon
pemeriksaan divergen, sedang-
dioksida yang juga dikenal se-
kan bila lingkaran terbesarnya
bagai gas darah ke seluruh tubuh.
belum masuk PAP, maka tangan
Saat darah melewati paru-paru,
pemeriksanya konvergen (Man-
oksigen masuk ke dalam darah
uaba, 2010:119).
sementara karbon dioksida ter-
Caranya : lepas dari sel darah dan keluar

138 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
ke paru-paru. Dengan demikian 3) Kebingungan
pemeriksaan analisa gas darah
dapat menentukan seberapa 4) Mual
baik paru-paru dalam bekerja
Perlu diingat bahwa ini
memindahkan oksigen ke dalam
merupakan gejala dari suatu pen-
darah dan mengeluarkan karbon
yakit yang menyebabkannya sep-
dioksida dari darah.
erti pada asma dan penyakit paru
Ketidakseimbangan an- obstruktif kronik (PPOK).
tara oksigen, karbon dioksida,
Di sisi lain, apabila dokter
dan tingkat pH darah dapat
sudah mencurigai adanya penya-
mengindikasikan adanya suatu
kit, maka pemeriksaan analisa gas

cp
penyakit atau kondisi medis ter-
darah juga akan diperlukan, sep-
tentu. Sebagai contoh pada gagal
erti pada kondisi-kondisi di bawah
ginjal, gagal jantung, diabetes
ini:

ns
yang tidak terkontrol, pendarah-
an, keracunan zat kimia, overdosis 1) Penyakit paru-paru, misalnya
obat, dan syok. asma, PPOK, pneumonia, dan

.as
lain-lain.
B. Indikasi Pemeriksaan Analisa Gas
Darah 2) Penyakit ginjal, misalnya gagal
ginjal.
Pemeriksaan AGD akan

n
memberikan hasil pengukuran 3) Penyakit metabolik, misalnya
yang tepat dari kadar oksigen dan diabetes melitus atau kencing
karbon dioksida dalam tubuh. Hal manis
ini dapat membantu dokter me-
nentukan seberapa baik paru-pa- 4) Cedera kepala atau leher yang
ru dan ginjal bekerja. mempengaruhi pernapasan

Biasanya dokter memer- Dengan melakukan pe-


lukan tes analisa gas darah apabi- meriksaan ini, selain untuk menen-
la menemukan gejala-gejala yang tukan penyakit, dokter juga bisa
menunjukkan bahwa seorang memantau hasil perawatan yang
pasien mengalamai ketidakseim- sebelumnya diterapkan kepada
bangan oksigen, karbon dioksida, pasien. Untukk tujuan ini, pemerik-
atau pH darah. Gejala yang dimak- saan AGD sering dipesan bersama
sud meliputi: dengan tes lain, seperti tes glukosa
darah untuk memeriksa kadar gula
1) Sesak napas darah dan tes darah kreatinin un-
tuk mengevaluasi fungsi ginjal.
2) Sulit bernafas

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 139
menentukan seberapa baik per-
awatan yang telah diterapkan,
C. Prosedur Pemeriksaan AGD hasil akan akan didapat meliputi:

Pada pemeriksaan ini 1) pH darah arteri, menunjuk-


diperlukan sedikit sampel darah kan jumlah ion hidrogen da-
yang diambil dari pembuluh da- lam darah. pH kurang dari 7,0
rah arteri yang ada di pergelan- disebut asam, dan lebih be-
gan tangan, lengan, atau pangkal sar pH dari 7,0 disebut basa,
paha. Oleh sebab itu prosedur ini atau alkali. Ketika pH darah
disebut juga dengan pemeriksaan menunjukkan bahwa darah
analisa gas darah arteri. lebih asam, maka hal ini terja-

cp
di akibat kadar karbon dioksi-
Dokter atau petugas lab
da yang lebih tinggi. Sebali-
pertama-tama akan mensterilkan
knya ketika pH darah tinggi
tempat suntikan dengan cairan

ns
yang menunjukkan bahwa
antiseptik. Setelah mereka mene-
darah lebih basa, maka hal ini
mukan arteri, mereka akan mema-
terjadi akibat kadar bikarbon-
sukkan jarum ke dalam arteri dan

.as
at yang lebih tinggi.
mengambil darah. Mungkin Anda
akan sedikit merasakan sakit saat 2) Bikarbonat adalah bah-
jarum suntik masuk ke dalam ku- an kimia yang membantu
lit, tapi tentu ini tidak begitu men- mencegah pH darah menjadi

n
yakitkan. Setelah dirasa cukup, terlalu asam atau terlalu basa.
kemudian jarum dicabut, dan luka
tusukan ditutup dengan perban. 3) Tekanan parsial oksigen ada-
lah ukuran tekanan oksigen
Sampel darah kemudian terlarut dalam darah. Hal ini
akan dianalisa oleh mesin portabel menentukan seberapa baik
atau mesin yang ada di laboratori- oksigen bisa mengalir dari
um. Sampel darah harus dianalisis paru-paru ke dalam darah.
dalam waktu 10 menit dari waktu
pengambilan untuk memastikan 4) Tekanan parsial karbon
hasil tes yang akurat. dioksida adalah ukuran
tekanan karbon dioksida ter-
larut dalam darah. Hal ini me-
nentukan seberapa baik kar-
D. Nilai Normal Analisa Gas Darah
bon dioksida dapat mengalir
Hasil analisa gas darah keluar dari tubuh.
dapat membantu dokter mendi-
5) Saturasi oksigen adalah uku-
agnosa berbagai penyakit atau

140 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
ran dari jumlah oksigen yang nia atau PPOK.
dibawa oleh hemoglobin da-
3) pH darah: > 7,4, Bikarbonat:
lam sel darah merah.
Tinggi, pCO2: Tinggi => Al-
kalosis Metabolik, contohnya
pada muntah kronis, kalium
Secara umum, nilai normal analisa darah rendah (hipokalemia).
gas darah adalah sebagai berikut:
4) pH darah: > 7,4, Bikarbonat:
1) pH darah normal (arteri): Rendah, pCO2: Rendah =>
7,38-7,42 Alkalosis Respiratorik, con-
tohnya pada Bernapas terlalu
2) Bikarbonat (HCO3): 22-28 mi-

cp
cepat, rasa sakit, atau kece-
liekuivalen per liter
masan.
3) Tekanan parsial oksigen: 75
sampai 100 mm Hg

ns
Cara mudah membaca hasil anali-
4) Tekanan parsial karbon
sa gas darah (AGD):
dioksida (pCO2): 38-42 mm

.as
Hg 1) Jika pH darah rendah (asido-
sis), maka perhatikan nilai
5) Saturasi oksigen: 94 sampai
pCO2, jika tinggi berarti
100 persen.
respiratorik dan jika rendah

n
berarti metabolik.

Adapun hasil abnormal dapat 2) Jika pH darah tinggi (alka-


menjadi tanda dari kondisi medis tertentu, losis), maka perhatikan nilai
sebagai berikut: bikarbonat, jika tinggi berar-
ti metabolik dan jika rendah
1) pH darah: < 7,4, Bikarbonat: berarti respiratorik.
Rendah, pCO2: Rendah =>
Asidosis Metabolik, contohn-
ya pada gagal ginjal, syok,
2. LUKA BAKAR
dan ketoasidosis diabetik
(KAD). A. Pengertian

2) pH darah: < 7,4, Bikarbon- Luka bakar adalah ru-


at: Tinggi, pCO2: Tinggi => sak atau hilangnya jaringan yang
Asidosis Respiratorik, con- disebabkan kontak dengan sum-
tohnya pada penyakit pa- ber panas seperti kobaran api di
ru-paru, termasuk pneumo- tubuh (flame), jilatan api ketubuh

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 141
(flash), terkena air panas (scald),
 Kerusakan menge-
tersentuh benda panas (kontak
nai bagian superfi-
panas), akibat sengatan listrik,
cial dari dermis.
akibat bahan-bahan kimia, ser-
ta sengatan matahari (sunburn)  Organ-organ kulit
(Moenajat, 2001). seperti folikel ram-
but, kelenjar kerin-
gat, kelenjar sebasea
B. Klasifikasi luka bakar menurut masih utuh.
kedalaman
 Bula mungkin tidak
1) Luka bakar derajat I terbentuk beberapa

cp
jam setelah cedera,
Kerusakan terbatas pada dan luka bakar pada
lapisan epidermis superfisial, mulanya tampak

ns
kulit kering hiperemik, be- seperti luka bakar
rupa eritema, tidak dijumpai derajat I dan mun-
pula nyeri karena ujung – gkin terdiagnosa

.as
ujung syaraf sensorik teririta- sebagai derajat II su-
si, penyembuhannya terjadi perficial setelah 12-
secara spontan dalam waktu 24 jam
5 -10 hari (Brunicardi et al.,

n
2005).  Ketika bula dihilan-
gkan, luka tampak
2) Luka bakar derajat II berwarna merah
muda dan basah.
Kerusakan terjadi pada
seluruh lapisan epidermis  Jarang menyebab-
dan sebagai lapisan dermis, kan hypertrophic
berupa reaksi inflamasi diser- scar.
tai proses eksudasi. Dijumpai
pula, pembentukan scar, dan  Jika infeksi dicegah
nyeri karena ujung –ujung maka penyembuhan
syaraf sensorik teriritasi. akan terjadi secara
Dasar luka berwarna merah spontan kurang dari
atau pucat. Sering terletak 3 minggu (Brunicar-
lebih tinggi diatas kulit nor- di et al., 2005).
mal (Moenadjat, 2001).
b) Derajat II dalam (Deep)
a) Derajat II Dangkal (Su-
 Kerusakan menge-
perficial)

142 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
nai hampir seluruh 3) Luka bakar derajat III (Full
bagian dermis Thickness burn)

 Organ-organ kulit Kerusakan meliputi seluruh


seperti folikel-folikel tebal dermis dermis dan
rambut, kelenjar ke- lapisan lebih dalam, tidak
ringat,kelenjar seba- dijumpai bula, apendises ku-
sea sebagian besar lit rusak, kulit yang terbakar
masih utuh. berwarna putih dan pucat.
Karena kering, letak nya leb-
 Penyembuhan terja-
ih rendah dibandingkan ku-
di lebih lama tergan-
lit sekitar. Terjadi koagulasi

cp
tung biji epitel yang
protein pada epidermis yang
tersisa.
dikenal sebagai scar, tidak di-
 Juga dijumpai bula, jumpai rasa nyeri dan hilang

ns
akan tetapi permu- sensasi, oleh karena ujung
kaan luka biasanya –ujung syaraf sensorik men-
tanpak berwarna galami kerusakan atau ke-

.as
merah muda dan matian. Penyembuhanterjadi
putih segera setelah lama karena tidak ada proses
terjadi cedera kare- epitelisasi spontan dari dasar
na variasi suplay da- luka (Moenadjat, 2001).

n
rah dermis (daerah
4) Luka bakar derajat IV
yang berwarna pu-
tih mengindikasikan Luka full thickness yang tel-
aliran darah yang se- ah mencapai lapisan otot,
dikit atau tidak ada tendon dan ltulang dengan
sama sekali, daerah adanya kerusakan yang luas.
yg berwarna merah Kerusakan meliputi seluruh
muda mengindi- dermis, organ-organ kulit
kasikan masih ada seperti folikel rambut, kelen-
beberapa aliran da- jar sebasea dan kelenjar
rah ) (Moenadjat, keringat mengalami keru-
2001) sakan, tidak dijumpai bula,
kulit yang terbakar berwarna
 Jika infeksi dicegah,
abu-abu dan pucat, terletak
luka bakar akan
lebih rendah dibandingkan
sembuh dalam 3 -9
kulit sekitar, terjadi koagu-
minggu (Brunicardi
lasi protein pada epidemis
et al., 2005)
dan dermis yang dikenal

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 143
scar, tidak dijumpai rasa nyeri mukaan tubuh; yang melipu-
dan hilang sensori karena ti wajah, tangan, kaki, perine-
ujung-ujung syaraf sensorik um, melewati sendi; luka
mengalami kerusakan dan bakar yang melingkar dan
kematian. penyembuhann- yang tidak bisa berobat jalan.
ya terjadi lebih lama karena
ada proses epitelisasi spon- 2) Periksa apakah pasien men-
galami cedera saluran respi-
tan dan rasa luka (Moenadjat,
ratorik karena menghirup
2001).
asap (napas mengorok, bulu
hidung terbakar),

cp
C. Metode Rule Of Nines a) 1Luka bakar wajah yang
berat atau trauma inhala-
Metode Rule of Nines untuk me- si mungkin memerlukan
nentukan daerah permukaan intubasi, trakeostomi

ns
tubuh total (Body surface Area :
BSA) untuk orang dewasa adalah : b) Jika terdapat bukti ada
distres pernapasan, beri

.as
1) Kepala dan leher : 9% oksigen

2) Ekstremitas atas kanan : 9%

3) Ekstremitas atas kiri : 9% 3) Resusitasi cairan (diperlukan

n
untuk luka bakar permu-
4) Ekstremitas bawah kanan :
kaan tubuh > 10%). Gunakan
18%,
larutan Ringer laktat dengan
5) Ekstremitas bawah kiri : 18% glukosa 5%, larutan garam
normal dengan glukosa 5%,
6) Badan bagian depan : 18% atau setengah garam normal
dengan glukosa 5%.
7) Badan bagian belakang : 18%
a) 24 jam pertama: hitung
8) Genetalia : 1 %
kebutuhan cairan den-
9) Seluruh baan : 100% gan menambahkan
cairan dari kebutuhan
cairan rumatan (lihat ba-
gan 17) dan kebutuhan
D. Tatalaksana
cairan resusitasi (4 ml/
1) Rawat inap semua pasien kgBB untuk setiap 1%
dengan luka bakar >10% per- permukaan tubuh yang
terbakar)

144 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
b) Berikan ½ dari total kebu- lahan tanpa merobekn-
tuhan cairan dalam wak- ya.
tu 8 jam pertama, dan
b) Jika kulit tidak utuh, ha-
sisanya 16 jam berikutn-
ti-hati bersihkan luka ba-
ya. Contoh: untuk pasien
kar. Kulit yang melepuh
dengan berat badan 20
harus dikempiskan dan
kg dengan luka bakar
kulit yang mati dibuang.
25% Total cairan dalam
waktu 24 jam pertama c) Berikan antibiotik topi-
= (60 ml/jam x 24 jam) + kal/antiseptik (ada be-
4 ml x 20kg x 25% luka berapa pilihan bergan-
bakar

cp
tung ketersediaan obat:
peraknitrat, perak-sul-
= 1440 ml + 2000 ml
fadiazin, gentian violet,
= 3440 ml (1720 ml sela-
povidon dan bahkan

ns
ma 8 jam pertama)
buah pepaya tumbuk).
c) 24 jam kedua: berikan Antiseptik pilihan adalah
½ hingga ¾ cairan yang perak-sulfadiazin karena

.as
diperlukan selama hari dapat menembus bagian
pertama kulit yang sudah mati.
Bersihkan dan balut luka
d) Awasi pasien dengan setiap hari.

n
ketat selama resusitasi
(denyut nadi, frekuensi d) Luka bakar kecil atau
napas, tekanan darah yang terjadi pada daerah
dan jumlah air seni) yang sulit untuk ditutup
dapat dibiarkan terbuka
e) Transfusi darah mungkin serta dijaga agar tetap
diberikan untuk mem- kering dan bersih.
perbaiki anemia atau
pada luka-bakar yang
dalam untuk mengganti
5) Obati bila terjadi infeksi
kehilangan darah.
sekunder

Jika jelas terjadi infeksi lokal


4) Mencegah Infeksi (nanah, bau busuk, selulitis),
kompres jaringan bernanah
a) Jika kulit masih utuh, dengan kasa lembap, laku-
bersihkan dengan laru- kan nekrotomi, obati den-
tan antiseptik secara per- gan amoksisilin oral (15 mg/

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 145
kgBB/dosis 3 kali sehari), dan b) Bila sudah diimunisasi,
kloksasilin (25 mg/kgBB/do- beri ulangan imunisasi
sis 4 kali sehari). Jika dicurigai TT (Tetanus Toksoid) jika
terdapat septisemia gunakan sudah waktunya.
gentamisin (7.5 mg/kgBB IV/
IM sekali sehari) ditambah
kloksasilin (25–50 mg/kgBB/ 8) Nutrisi
dosis IV/IM 4 kali sehari).
Jika dicurigai terjadi infeksi a) Bila mungkin mulai beri
di bawah keropeng, buang makan segera dalam
keropeng tersebut. waktu 24 jam pertama.

cp
b) Anak harus mendapat
diet tinggi kalori yang
6) Menangani rasa sakit mengandung cukup pro-

ns
tein, vitamin dan suple-
a) Pastikan penanganan
men zat besi.
rasa sakit yang diberikan
kepada pasien adekuat- c) Anak dengan luka bakar

.as
termasuk perlakuan luas membutuhkan 1.5
sebelum prosedur pen- kali kalori normal dan 2-3
anganan, seperti meng- kali kebutuhan protein
ganti balutan. normal.

n
b) Beri parasetamol oral H. MATERI KEPERAWATAN GAWAT DARU-
(10–15 mg/kgBB setiap RAT
6 jam) atau analgesik
narkotik IV (IM menya- 1. PENGERTIAN
kitkan), seperti morfin
Triage adalah suatu konsep
sulfat (0.05–0,1 mg/kg
pengkajian yang cepat dan terfokus
BB IV setiap 2–4 jam) jika
dengan suatu cara yang memungk-
sangat sakit.
inkan pemanfaatan sumber daya ma-
nusia, peralatan serta fasilitas yang
paling efisien dengan tujuan untuk
7) Periksa status imunisasi teta- memilih atau menggolongkan semua
nus
pasien yang memerlukan pertolon-
a) Bila belum diimunisasi, gan dan menetapkan prioritas penan-
beri ATS atau immuno- ganannya (Kathleen dkk, 2008).
globulin tetanus (jika
Triage adalah usaha pemila-
ada)
han korban sebelum ditangani, ber-

146 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
dasarkan tingkat kegawatdaruratan adalah untuk menetapkan tingkat
trauma atau penyakit dengan mem- atau drajat kegawatan yang memer-
pertimbangkan prioritas penanganan lukan pertolongan kedaruratan.
dan sumber daya yang ada.
Dengan triage tenaga kesehatan
Triage adalah suatu system akan mampu :
pembagian/klasifikasi prioritas klien
A. Menginisiasi atau melakukan
berdasarkan berat ringannya kondi-
intervensi yang cepat dan tepat
si klien/kegawatdaruratannya yang
kepada pasien
memerlukan tindakan segera. Dalam
triage, perawat dan dokter mempu- B. Menetapkan area yang paling
nyai batasan waktu (respon time) un-

cp
tepat untuk dapat melaksanakan
tuk mengkaji keadaan dan memberi- pengobatan lanjutan
kan intervensi secepatnya yaitu ≤ 10
menit. C. Memfasilitasi alur pasien melalui

ns
unit gawat darurat dalam proses
Triase berasal dari bahasa
penanggulangan/pengobatan
Perancis trier dan bahasa inggris tri-
gawat darurat
age dan diturunkan dalam bahasa

.as
Indonesia triase yang berarti sortir.
Yaitu proses khusus memilah pasien
berdasar beratnya cidera/penyakit Sistem Triage dipengaruhi oleh :

n
untuk menentukan jenis perawatan
A. Jumlah tenaga profesional dan
gawat darurat. Kini istilah tersebut laz-
pola ketenagaan
im digunakan untuk menggambarkan
suatu konsep pengkajian yang cepat B. Jumlah kunjungan pasien dan
dan berfokus dengan suatu cara yang pola kunjungan pasien
memungkinkan pemanfaatan sumber
daya manusia, peralatan serta fasilitas C. Denah bangunan fisik unit gawat
yang paling efisien terhadap 100 juta darurat
orang yang memerlukan perawatan di
D. Terdapatnya klinik rawat jalan
UGD setiap tahunnya (Pusponegoro,
dan pelayanan medis
2010).

3. KLASIFIKASI DAN PENENTUAN PRIOR-


2. TUJUAN TRIAGE ITAS

Tujuan utama adalah untuk Berdasarkan Oman (2008),


mengidentifikasi kondisi mengan- pengambilan keputusan triage di-
cam nyawa. Tujuan triage selanjutnya dasarkan pada keluhan utama, ri-

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 147
wayat medis, dan data objektif yang Beberapa petunjuk tertentu yang
mencakup keadaan umum pasien ser- harus diketahui oleh perawat tri-
ta hasil pengkajian fisik yang terfokus. age yang mengindikasikan kebu-
Menurut Comprehensive Speciality tuhan untuk klasifikasi prioritas
Standart, ENA tahun 1999, penentu- tinggi. Petunjuk tersebut meliputi :
an triase didasarkan pada kebutuhan
a. Nyeri hebat
fisik, tumbuh kembang dan psikoso-
sial selain pada factor-faktor yang b. Perdarahan aktif
mempengaruhi akses pelayanan kes-
ehatan serta alur pasien lewat system c. Stupor / mengantuk
pelayanan kedaruratan. Hal-hal yang
d. Disorientasi
harus dipertimbangkan mencakup se-

cp
tiap gejala ringan yang cenderung be-
e. Gangguan emosi
rulang atau meningkat keparahannya.
f. Dispnea saat istirahat

ns
Beberapa hal yang mendasari
klasifikasi pasien dalam system triage g. Diaforesis yang ekstern
adalah kondisi klien yang meliputi :
h. Sianosis

.as
A. Gawat, adalah suatu keadaan
i. Tanda vital diluar batas nor-
yang mengancam nyawa dan
mal (Iyer, 2004).
kecacatan yang memerlukan
penanganan dengan cepat dan

n
tepat.
4. PROSES TRIAGE
B. Darurat, adalah suatu keadaan
yang tidak mengancam nyawa Proses triage dimulai ketika
tapi memerlukan penanganan pasien masuk ke pintu UGD. Perawat
cepat dan tepat seperti kega- triage harus mulai memperkenalkan
watan. diri, kemudian menanyakan riwayat
singkat dan melakukan pengkajian,
C. Gawat darurat, adalah suatu
misalnya terlihat sekilas kearah pasien
keadaan yang mengancam jiwa
yang berada di brankar sebelumm
disebabkan oleh gangguan ABC
mengarahkan ke ruang perawatan
(Airway /  jalan nafas, Breathing
yang tepat.
/ Pernafasan, Circulation / Sirku-
lasi), jika tidak ditolong segera Pengumpulan data subjektif
maka dapat meninggal atau ca- dan objektif harus dilakukan dengan
cat (Wijaya, 2010) cepat, tidak lebih dari 5 menit karena
pengkajian ini tidak termasuk peng-
kajian perawat utama. Perawat triage

148 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
bertanggung jawab untuk menem-
patkan pasien di area pengobatan
yang tepat, misalnya bagian trauma 5. ALUR PROSES TRIAGE
dengan peralatan khusus, bagian jan-
A. Pasien datang diterima petugas
tung dengan monitor jantung dan
/ paramedic UGD
tekanan darah, dll. Tanpa memikirkan
dimana pasien pertama kali ditem- B. Diruang triase dilakukan anam-
patkan setelah triage, setiap pasien neses dan pemeriksaan singkat
tersebut harus dikaji ulang oleh per- dan cepat (selintas) untuk me-
awat utama sedikitnya sekali setiap 60 nentukan derajat kegawatannya
menit. oleh perawat.

cp
Untuk pasien yang dikate- C. Bila jumlah penderita / korban
gorikan sebagai pasien yang mende- yang ada lebih dari 50 orang,
sak atau gawat darurat, pengkajian maka triase dapat dilakukan di

ns
dilakukan setiap 15 menit/lebih bila luar ruang triase (di depan ge-
perlu. Setiap pengkajian ulang harus dung IGD)
didokumentasikan dalam rekam me-
D. Penderita dibedakan menurut

.as
dis. Informasi baru dapat mengubah
kategorisasi keakutan dan lokasi pa- kegawatannya dengan memberi
sien di area pengobatan. Misalnya ke- kode warna :
butuhan untuk memindahkan pasien
1) Segera – Immediate (MER-

n
yang awalnya berada di area pengo-
AH).
batan minor ke tempat tidur bermon-
itor ketika pasien tampak mual atau Pasien mengalami cedera
mengalami sesak nafas, sinkope, atau mengancam jiwa yang ke-
diaphoresis (Iyer, 2004). mungkinan besar dapat hid-
up bila ditolong segera.
Bila kondisi pasien ketika
datang sudah tampak tanda-tanda Misalnya : Tension pneumo-
objektif bahwa ia mengalami gang- thorax, distress pernafasan
guan pada airway, breathing, dan cir- (RR<30x/menit), perdarahan
culation, maka pasien ditangani ter- internal, dsb.
lebih dahulu. Pengkajian awal hanya
didasarkan atas data objektif dan data 2) Tunda – Delayed (KUNING).
subjektif sekunder dari pihak keluar-
Pasien memerlukan tinda-
ga. Setelah keadaan pasien membaik,
kan definitive tetapi tidak
data pengkajian kemudian dilengkapi
ada ancaman jiwa segera.
dengan data subjektif yang berasal
langsung dari pasien (data primer). Misalnya : Perdarahan laser-

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 149
asi terkontrol, fraktur tertut- dakan medis lebih lanjut dapat
up pada ekstremitas dengan dipindahkan ke ruang observasi
perdarahan terkontrol, luka dan menunggu giliran setelah
bakar <25% luas permukaan pasien dengan kategori triase
tubuh, dsb. merah selesai ditangani.

3) Minimal (HIJAU). Pasien H. Penderita dengan kategori tri-


mendapat cidera minimal, ase hijau dapat dipindahkan ke
dapat berjalan dan meno- rawat jalan, atau bila sudah me-
long diri sendiri atau men- mungkinkan untuk dipulangkan,
cari pertolongan. maka penderita/korban dapat
diperbolehkan untuk pulang.

cp
Misalnya : laserasi minor,
memar dan lecet, luka bakar I. Penderita kategori triase hitam
superfisial. (meninggal) dapat langsung
dipindahkan ke kamar jenazah

ns
4) Expextant (HITAM). (Rowles, 2007).

Pasien mengalami cide-

.as
ra mematikan dan akan
meninggal meski mendapat 6. PENGUKURAN TINGKAT KESADARAN
pertolongan. Misalnya :
Tingkat kesadaran ini dibedakan men-
luka bakar derajat 3 hampir
jadi beberapa tingkat yaitu :

n
diseluruh tubuh, kerusakan
organ vital, dsb. A. Composmentis, yaitu kondi-
si seseorang yang sadar
E. Penderita/korban mendapatkan
sepenuhnya, baik terhadap
prioritas pelayanan dengan uru-
dirinya maupun terhadap
tan warna : merah, kuning, hijau,
lingkungannya dan dapat
hitam.
menjawab pertanyaan yang
F. Penderita/korban kategori triase ditanyakan pemeriksa dengan
merah dapat langsung diberikan baik.
pengobatan diruang tindakan
B. Apatis, yaitu kondisi seseorang
UGD. Tetapi bila memerlukan
yang tampak segan dan acuh
tindakan medis lebih lanjut,
tak acuh terhadap lingkun-
penderita/korban dapat dipin-
gannya.
dahkan ke ruang operasi atau
dirujuk ke rumah sakit lain. C. Delirium, yaitu kondisi seseo-
rang yang mengalami keka-
G. Penderita dengan kategori triase
cauan gerakan, siklus tidur
kuning yang memerlukan tin-

150 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
bangun yang terganggu dan nakan GCS (Glasgow Coma Scale)
tampak gaduh gelisah, ka-
A. Respon mata
cau, disorientasi serta meron-
ta-ronta. 1) Apabila mata pasien
terbuka secara spontan
D. Somnolen, yaitu kondisi seseo-
dengan berkedip tanpa
rang yang mengantuk namun
tim medis memberikan
masih dapat sadar bila dirang-
rangsangan, poin GCS
sang, tetapi bila rangsang ber-
yang didapat adalah 4.
henti akan tertidur kembali.

2) Apabila mata pasien ter-


E. Sopor, yaitu kondisi seseorang
buka ketika tim medis

cp
yang mengantuk yang dalam,
memberikan rangsan-
namun masih dapat diban-
gan verbal, alias lewat
gunkan dengan rangsang
suara atau perintah,
yang kuat, misalnya rangsang

ns
maka skor GCS yang
nyeri, tetapi tidak terbangun
didapat adalah 3.
sempurna dan tidak dapat
menjawab pertanyaan den-

.as
3) Apabila mata mata pa-
gan baik.
sien terbuka ketika tim
medis memberikan
F. Semi-coma, yaitu penurunan
rangsangan nyeri, maka
kesadaran yang tidak mem-

n
poin GCS yang didapat
berikan respons terhadap
adalah 2.
pertanyaan, tidak dapat diba-
ngunkan sama sekali, respons 4) Apabila mata pasien
terhadap rangsang nyeri han- tidak membuka sama
ya sedikit, tetapi refleks kornea sekali atau tetap tertut-
dan pupil masih baik. up rapat meski tim medis
sudah memberikan per-
G. Coma, yaitu penurunan ke-
intah dan rangsangan
sadaran yang sangat dalam,
nyeri, maka poin GCS
memberikan respons terha-
yang didapat adalah 1.
dap pertanyaan, tidak ada ger-
akan, dan tidak ada respons
terhadap rangsang nyeri.
B. Suara

1) Apabila pasien mampu


Untuk mengukur tingkat menjawab semua per-
kesadaran tersebut salah satunya tanyaan yang ditanyakan
dapat dilakukan dengan menggu-

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 151
oleh tim medis dengan maka poin GCS yang
benar, maka poin GCS didapat adalah 6.
yang didapat adalah 5.
2) Apabila pasien mampu
2) Apabila pasien menun- mengangkat tangan ke-
jukkan kebingungan, tika diberikan rangsan-
tetapi mampu men- gan nyeri di area terse-
jawab pertanyaan den- but oleh tim medis, dan
gan jelas, maka poin GCS ia juga mampu menun-
yang didapat adalah 4. jukkan titik mana yang
sakit, maka poin GCS
3) Apabila pasien mampu
yang didapat adalah 5.

cp
diajak berkomunikasi
tapi hanya mengeluar- 3) Apabila pasien mampu
kan kata-kata saja bukan menghindar ketika tim
kalimat yang jelas, maka medis memberi rang-

ns
poin GCS yang didapat sangan nyeri, namun ti-
adalah 3. dak terarah ke titik nyeri
maka poin GCS yang

.as
4) Apabila pasien hanya
didapat adalah 4.
mengerang atau menge-
luarkan suara rintihan 4) Apabila pasien hanya
tanpa kata-kata, maka melipat siku lengan saat

n
poin GCS yang didapat diberi rangsangan nyeri,
adalah 2. maka poin GCS yang
didapat adalah 3.
5) Apabila pasien tidak
mengeluarkan suara 5) Apabila pasien hanya
sama sekali, meski tim dapat membuka siku
medis sudah mengajak lengan saat diberikan
berkomunikasi atau mer- rangsangan nyeri oleh
angsang ujung jarinya, tim medis, maka poin
maka poin GCS yang GCS yang didapatkan
didapat adalah 1. adalah 2.

6) Apabila pasien tidak ada


respon gerakan tubuh
C. Gerakan
sama sekali meski tim
1) Apabila pasien mampu medis sudah member-
menuruti dua perintah ikan rangsangan atau
berbeda dari tim medis, perintah, maka poin GCS

152 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
yang didapatkan adalah dangkan akibat dari terjadinya cedera
1 kepala yang paling fatal adalah kema-
tian.
7. Menghitung Nilai GCS dan Intrepreta-
si Hasilnya Berdasarkan Skala Koma Glasgow, be-
rat ringan trauma kapitis dibagi atas;
Hasil pemeriksaan tingkat ke-
sadaran berdasarkan GCS disajikan A. Trauma kapitis Ringan, Skor Skala
dalam simbol E-V-M dan selanjutnya Koma Glasgow 14 – 15
nilai GCS tersebut dijumlahkan. Nilai
Dengan Skala Koma
GCS yang tertinggi atau GCS normal
Glasgow >12, tidak ada kelainan
adalah 15 yaitu E4V5M6 , sedangkan
dalam CT-scan, tiada lesi operatif

cp
yang terendah adalah 3 yaitu E1V1M1.
dalam 48 jam rawat inap di Rumah
Berikut beberapa penilaian GCS dan
Sakit (Torner, Choi, Barnes, 1999).
interpretasinya terhadap tingkat kes-
Trauma kepala ringan atau cedera
adaran :

ns
kepala ringan adalah hilangnya
A. Nilai GCS (15-14) : Composmen- fungsi neurologi atau menurun-
tis nya kesadaran tanpa menyebab-

.as
kan kerusakan lainnya (Smeltzer,
B. Nilai GCS (13-12) : Apatis 2001). Cedera kepala ringan ada-
lah trauma kepala dengan GCS:
C. Nilai GCS (11-10) : Delirium
15 (sadar penuh) tidak kehilangan

n
D. Nilai GCS (9-7) : Somnolen kesadaran, mengeluh pusing dan
nyeri kepala, hematoma, laserasi
E. Nilai GCS (6-5) : Sopor dan abrasi (Mansjoer, 2000). Ced-
era kepala ringan adalah cedara
F. Nilai GCS (4) : semi-coma
otak karena tekanan atau terkena
G. Nilai GCS (3) : Coma benda tumpul (Bedong, 2001).
Cedera kepala ringan adalah ced-
era kepala tertutup yang ditand-
ai dengan hilangnya kesadaran
8. CEDERA KEPALA
sementara (Corwin, 2000). Pada
Cedera kepala adalah suatu penelitian ini didapat kadar lak-
gangguan traumatik dari fungsi otak tat rata-rata pada penderita ced-
yang disertai atau tanpa disertai era kepala ringan 1,59 mmol/L
perdarahan interstitial dalam substan- (Parenrengi, 2004).
si otak tanpa diikuti terputusnya kon-
Tanda dan gejala:
tinuitas otak. (Muttaqin, 2008), cedera
kepala biasanya diakibatkan salah sa- 1) Pasien tertidur atau kesada-
tunya benturan atau kecelakaan. Se-

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 153
ran yang menurun selama manen. Pada cedera kepala be-
beberapa saat kemudian rat terjadinya cedera otak primer
sembuh. seringkali disertai cedera otak
sekunder apabila proses patofi-
2) Sakit kepala yang menetap siologi sekunder yang menyertai
atau berkepanjangan. tidak segera dicegah dan dihenti-
kan (Parenrengi, 2004). Penelitian
3) Mual atau dan muntah.
pada penderita cedera kepala
4) Gangguan tidur dan nafsu secara klinis dan eksperimental
makan yang menurun. menunjukkan bahwa pada ced-
era kepala berat dapat disertai
5) Perubahan keperibadian diri. dengan peningkatan titer asam

cp
laktat dalam jaringan otak dan
6) Letargik.
cairan serebrospinalis (CSS) ini
B. Trauma kapitis Sedang, Skor Skala mencerminkan kondisi asidosis

ns
Koma Glasgow 9 – 13 otak (DeSalles etal., 1986). Pen-
derita cedera kepala berat, peneli-
Dengan Skala Koma tian menunjukkan kadar rata-rata

.as
Glasgow 9 - 12, lesi operatif dan asam laktat 3,25 mmol/L (Paren-
abnormalitas dalam CT-scan da- rengi, 2004).
lam 48 jam rawat inap di Rumah
Sakit (Torner, Choi, Barnes, 1999). Tanda dan gejala:

n
Pasien mungkin bingung atau
1) Simptom atau tanda-tanda
somnolen namun tetap mampu
cardinal yang menunjuk-
untuk mengikuti perintah seder-
kan peningkatan di otak
hana (SKG 9-13). Pada suatu pe-
menurun atau meningkat.
nelitian penderita cedera kepala
sedang mencatat bahwa kadar 2) Perubahan ukuran pupil
asam laktat rata-rata 3,15 mmol/L (anisokoria).
(Parenrengi, 2004).
3) Triad Cushing (denyut jan-
C. Trauma kapitis Berat, Skor Skala tung menurun, hipertensi,
Koma Glasgow 3 – 8 depresi pernafasan).

Dengan Skala Koma 4) Apabila meningkatnya


Glasgow < 9 dalam 48 jam rawat tekanan intrakranial, ter-
inap di Rumah Sakit (Torner C, dapat pergerakan atau posi-
Choi S, Barnes Y, 1999). Ham- si abnormal ekstrimitas.
pir 100% cedera kepala berat
dan 66% cedera kepala sedang
menyebabkan cacat yang per-

154 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
cp BAGIAN III
ns
PAKET DRILLING
.as
SOAL LATIHAN

n
PAKET LATIHAN I

cp
1. Saat memasang kateter urin seorang Apa masalah utama keperawatan
pasien laki-laki, ketika masuk ± 12 cm, pada pasien tersebut?
klien merasa ada tahanan, dan klien A. Nyeri akut

ns
tampak menahan sakit. B. Gangguan pertukaran gas
Apakah tindakan pertama yang harus C. Perubahan perfusi jaringan
dilakukan oleh perawat? D. Kerusakan integritas kulit

.as
A. Menganjurkan klien menarik nafas E. Hipoventilasi
dalam
3. Seorang laki-laki berusia 60 tahun
B. Berhenti memasukkan kateter
dengan keluhan yang dirasakan
C. Sedikit menegakkan penis sambil

n
adalah konstipasi dan tinja terdapat
terus memasukkan kateter
darah dan berwarna hitam, sakit
D. Tetap mendorong ujung kateter
terasa didaerah abdomen kiri atas dan
hingga masuk
bawah. Setelah dilakukan skrining di
E. Keluarkan selang kateter lalu
sebuah poliklinik, Hasil pemerikasaan
masukkan kembali dengan sedikit
USG menunjukkan terdapat massa
menegakkan penis
didaerah kolon.
Sebagai seorang perawat yang dapat
dijadikan resiko kanker kolon adalah?
2. Tn M 27 tahun mengalami luka
A. Riwayat peradangan kolon atau
bakar di leher dan di wajah akibat
polip saluran cerna
dari kebakaran rumah. Hasil dari
B. Riwayat merokok
pengkajian didapatkan suara serak,
C. Riwayat kebiasaan makan
rambut nasal terbakar, sputum
makanan instan
berwarna hitam, data laboratorium
D. Riwayat peradangan lambung
PO2 80% PCO2 50%.
E. Riwayat hipertensi

156 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
4. Seorang klien menderita stroke B. 80 tpm
dengan hemiparese dextra yang C. 85 tpm
masuk fase rehabilitasi. Perawat D. 90 tpm
yang merawat klien tersebut sedang E. 95 tpm
mengajarkan klien agar dapat makan
7. Obat antihipertensi diresepkan
dengan tangan kirinya dan berjalan
untuk klien dengan hipertensi. Klien
dengan menggunakan tripot.
mengatakan pada perawat bahwa
Teori utamaa yang mendasari
ia akan memilih obat herbal untuk
tindakan perawat dalam asuhan
membantu menurunkan tekanan
keperawatan tersebut adalah?
darahnya.
A. Kebutuhan

cp
Manakah dari pernyataan perawat
B. Caring
berikut ini yang paling penting untuk
C. Adaptasi
disampaikan kepada klien?
D. Self care

ns
A. Obat herbal tidak aman dan
E. Acceptance
sebaiknya tidak digunakan”
5. Anak S 3,5 tahun dengan keluhan BAB B. Saya akan mengajarkan anda

.as
cair lebih dari 5 kali. cara pengukuran tekanan darah
Manakah data berikut yang sehingga dapat dimonitor dengan
mengindikasikan anak perlu di rujuk ketat”
ke rumah sakit? C. Anda harus menemui dokter lebih

n
A. Gelisah/rewel dahulu sebelum mengkonsumsi
B. Haus, minum dengan lahap obat herbal”
C. Turgor kulit perut agak lambat D. Jika anda mengkonsumsi obat
D. Tidak dapat minum atau malas herbal, anda harus mengukur
minum tekanan darah secara teratur”
E. Tidak ada nafsu makan dan minum E. Jika anda yakin obat herbal dapat
menurunkan tekanan darah,
6. Seorang wanita (50 Tahun) dibawa ke
silahkan digunakan”
rumah sakit karena mengalami luka
bakar pada dada, TD 100/80 mmhg,
nadi 100x/menit, RR 20x/menit, BB 50
8. Seorang perawat sedang merawat
kg.
klien setelah tindakan mastektomi.
Berapa tetes/menit cairan infus yang
Klien mengatakan lengannya
diberikan pada 8 jam pertama? (faktor
mengalami pembengkakan. Kondisi
tetes 1cc=20 tetes)
ini menunjukkan bahwa klien
A. 75 tpm

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 157
mengalami komplikasi yang tidak Manakah langkah langkah yg
diharapkan akibat pembedahan. harus dicantumkan perawat pada
Apakah prinsip etik yang gagal perencanaannya untuk memastikan
dipertahankan berdasarkan kasus keamanan klien?
tersebut? A. Menempatkan tempat tidur dalam
A. Otonomi posisi yg tinggi
B. Berbuat baik B. Meletakkan spatula lidah di tempat
C. Ketaatan tidur bagian atas.
D. Mencegah kematian C. Meletakkan oksigen dan peralatan
E. Kerahasiaan suction di samping t4 tidur.
D. Meletakkan air minum di dekat

cp
klien.
9. Seorang klien dengan BPH (beign E. Melepaskan akses intravena dan
prostatic hypertrophy) sedang selang infus.

ns
menjalani operasi TURP (transunethral
11. Ada 5 Imunisasi wajib yang diberikan
resection of the prostate) dan
pada bayi. Dan yang diberikan 2x
mendapatkan irigasi kandung kemih.

.as
adalah imunisasi..
Sebelum tindakan dilakukan, perawat
A. DPT
bedah memberikan penjelasan dan
B. Campak
meminta persetujuan klien.
C. BCG

n
Apakah nilai etik utama yang menjadi
D. Hepatitis B
pedoman perawat dalam tindakan
E. Polio
tersebut?
A. Keadilan
B. Kebebasan
12. Anak Ny. D berusia 2 bulan dan
C. Mendahulukan kepentingan orang
Ny. D adalah orang yang baru saja
lain
memiliki anak pertama, dia pun tidak
D. Persamaan hak
mengetahui Imunisasi apa saja yang
E. Harga diri manusia
wajib di dapat oleh bayi.
Pada usia 2 bulan, imunisasi apa yang
harusnya di dapat oleh bayi ny. D ?
10. Perawat berencana untuk
A. DPT dan BCG
memberikan tindakan pencegahan
B. Campak dan Hepatitis B
kejang pada klien yg sedang dirawat
C. Polio dan Campak
di UGD.
D. DPT dan Polio
E. DPT dan Campak

158 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
15. Pendidikan Kesehatan dengan tema
apa yang dapat disampaikan kepada
Kasus untuk soal No 13-15 keluarga pasien?
A. Diet makanan yang boleh
Ny. S usia 59 tahun menderita DM tipe
diberikan
II sejak 5 tahun lalu, kini terdapat ulkus
B. Perawatan Luka DM
pada tungkai kaki kirinya. Luka becek,
C. Penyakit DM
berbau amis dan berair. Pasien sudah
D. Jawaban A dan B
disarankan untuk mengontrol makannya,
E. Jawaban A, B dan C
tetapi pasien selalu saja tidak menepati
karena menurutnya makanan-makanan 16. Seorang anak laki-laki 6 tahun datang

cp
yang menjadi pantangan adalah yang ke puskesmas dengan orang tuanya
Ia sukai. Begitu juga dengan keluarga mengeluh gatal-gatal di sela jari
pasien yang tetap menyediakan makanan tangan, badan, genitalia sejak 1 bulan

ns
seperti keinginan-keinginan pasien terakhir. Gatal terutama pada malam
hari. Teman-temannya di sekolah juga
13. Bagaimana tindakan keperawatan
ada mengalami keadaan yang sama.
yang tepat untuk ny. S ?

.as
Diagnosis kelainan di atas adalah ....
A. Edukasi Diit pasien
A. Pedikulosis korporis
B. Lakukan perawatan luka sehari
B. Gigitan serangga
dua kali
C. Skabies

n
C. Fokus mengontrol Gula Darah
D. Dermatitis alergika
pasien
E. Prurigo herba
D. Berikan PenKes pada keluarga
pasien tentang diit pasien 17. Seorang wanita 30 tahun datang ke
E. Menuruti permintaan pasien Puskesmas dengan keluhan timbul
kelainan kulit selama 3 hari, sering
14. Siapakah yang harusnya mendapatkan
pegal, nyeri dada kiri, ada vesikel
Pendidikan Kesehatan dalam kasus
berkelompok di atas dasar eritem dan
tersebut ?
makin banyak. Sebelum muncul lesi
A. Pasien ( Ny. S)
badan sempat demam 1 minggu yang
B. Pasien dan suami.
lalu. Diagnosis yang tepat untuk kasus
C. Keluarga Pasien
tersebut adalah ....
D. Pasien dan Keluarga
A. Dermatitis kontak alergi
E. Pasien, Keluarga dan Perawat
B. Dermatitis nurmularis
C. Herpes simplek
D. Herpes zooster

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 159
E. Morbus Hansen dan gejala flu. Pasien sudah minum
penurun panas dan memakai bedak
18. Seorang pasien laki-laki 25 tahun
untuk kulitnya, namun tidak ada
mengeluh gatal-gatal terutama
perbaikan. Pada pemeriksaan fisik
saat berkeringat. Pada pemeriksaan
didapatkan TD 110/80 mmHg, nadi 86
terdapat makula hipopigmentasi
x/menit, nafas 18 x/menit, temperatur
berskuama halus di leher, bahu
38°C. Pada pemeriksaan dermatologi
dan punggung bentuknya macam-
tampak vesikel dengan umbilikasi
macam apabila digaruk akan bersisik,
dan sebagian erosi di hampir seluruh
Pemeriksaan dengan KOH 10%
tubuh.
terdapat hifa yang pendek.
Apakah komplikasi yang dapat terjadi

cp
Maka diagnosis yang tepat adalah ....
pada bayi yang dikandungnya ….
A. Ptiriasis rosea
A. Mikrosefali
B. Psoriasis vulgaris
B. Atrofi kortikal

ns
C. Tinea korporis
C. Varicella neonatorum
D. Tinea capitis
D. Retardasi mental
E. Pitiriasis versicolor
E. Kalsifikasi intracerebral

.as
19. Pasien wanita G1P0A0 hamil usia 12
minggu datangkepoliumum untuk
mengecek kehamilannya dan pasien 21. Perempuan usia 28 tahun dating

n
belum pernah dilakukan suntik TT. ke IGD rumahsakit, G5P2A2 hamil
Kapan pasien sebaiknya suntik TT …. 30 minggu datang dengan riwayat
A. Usia kehamilan 4 minggu hipertensi sejak kehamilan kedua.
B. Usia kehamilan 8 minggu Saat ini TD= 170/90 mmHg, nadi 88x/
C. Usia kehamilan 12 minggu menit,frekuensinafas 20x/menit, suhu
D. Usia kehamilan 20 minggu normal. Pemeriksaan laboratorium
E. Diberikan pada ibu hamil saat urin: protein (+++).
kunjungan pertama Diagnosisnya adalah ….
A. Eklampsia
B. Preeklampsia ringan
20. Ny. X, berusia 25 tahun hamil 32 C. Preeklampsia berat
minggu datang ke Puskesmas dengan D. Superimposed preeklampsia
keluhan bintil kecil berisi cairan, E. Hipertensi kronik
sebagian pecah dan terasa perih pada
hampir seluruh tubuh sejak 5 hari
yang lalu. Keluhan disertai demam

160 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
22. Sepasang suami istri datang ke 24. Seorang perempuan berusia 25 tahun
poliklinik RS, ingin konsultasi karena dengan G1P0A0 usia kehamilan 39
belum memiliki keturunan sejak 8 minggu datang dengan keluhan
tahun yang lalu, pemeriksaan fisik perut terasa mulas dan keluar lendir
istri maupun suami tidak didapatkan disertai darah dari jalan lahirnya. Saat
kelainan. Pemeriksaan laboratorium diperiksa ditemukan his 3-4x tiap 10
istri dalam batas normal, sperma menit. DJJ 144x/menit. Tanda vital
suami didapatkan variasi bentuk, dalam batas normal. Kepala janin
bulat, tanpa kepala, ekor kecil dengan sudah masuk pintu panggul Hodge
jumlah lebih dari 40%, sebagian III-IV dan pembukaan sebesar 3cm.
bergerak pelan, dan jumlah sperma Tindakan selanjutnya yang paling

cp
10 juta/cc. tepat dilakukan adalah ....
Diagnosa kasus di atas adalah .... A. Pemeriksaan VT 2 jam lagi
A. Azoospermia dan astenospermia B. Pemeriksaan VT 4 jam lagi

ns
B. Teratospermia dan astenospermia C. Periksa his ulang 2 jam lagi
C. Teratospermia dan D. Periksa his ulang 4 jam lagi
oligozoospermia E. Pemeriksaan tekanan darah ibu 2

.as
D. Astenospermia dan jam lagi
necroozopermia
25. Warga menemukan mayat bayi di
E. Azoospermia dan teratospermia
dalam sebuah kardus di pinggir

n
23. Seorang perempuan berusia 35 tahun sungai, mayat bayi dibawa oleh
datang dengan keluhan perdarahan penyidik ke instalasi forensik dan
dari jalan lahir. Keluhan dirasakan dilakukan tes apung paru dengan
sangat nyeri. Pasien sudah 3 minggu hasil (+).
terlambat menstruasi. Terdapat Maksud dari hasil tersebut adalah ….
nyeri goyang serviks. Saat dilakukan A. Bayi mati tenggelam
pemeriksaan inspekulo didapatkan B. Bayi sudah pernah bernafas
portio menutup dan cavum douglas C. Bayi viable
menonjol. Plano test (+). D. Bayi mati saat dilahirkan
Tatalaksana definitif pada kasus E. Bayi hidup
tersebut adalah ....
26. Dari hasil pemeriksaan instalasi
A. Laparotomi
forensik, disimpulkan bahwa bayi
B. Pemeriksaan kadar hCG
viable.
C. Kuldosintesis
Dari pernyataan dibawah ini termasuk
D. Injeksi metroteksat
syarat viabilitas bayi kecuali ....
E. Resusitasi cairan

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 161
A. Tes apung paru (+) 29. Seorang laki-laki usia 35 tahun diantar
B. PB ≥ 35 cm warga ke UGD karena penurunan
C. BB ≥ 2500 gram kesadaran. Riwayat kecelakaan 15
D. Tidak ada cacat bawaan yang berat menit yang lalu ditabrak truk. Secara
E. Umur ≥ 28mgg dalam kandungan umum kesadaan somnolen, TTV: TD
130/80 mmHg, Nadi 60 x/m, RR 24x/m.
27. Seorang karyawan perempuan
Pada pemeriksaan fisik tampak jejas
ditemukan meninggal dalam lift,
pada leher kanan dan wajah kanan.
akibat terjebak didalam lift saat
Apa tindakan selanjutnya yang tepat
listrik mati selama 4jam. Pada otopsi
….
didapatkan warna lebam mayat
A. CPR

cp
merah gelap.
B. Jaw thrust
Warna merah gelap menunjukkan
C. Trakeostomi
korban keracunan ....
D. Oksigen masker

ns
A. Oksigen
E. Stabilisasi aiway dengan Head tilt,
B. Sianida
chin lift
C. Merkuri

.as
D. CO 30. Seorang laki-laki usia 40 tahun diantar
E. CO2 warga ke UGD dengan keluhan
penurunan kesadaran post KLL.
28. Seorang perempuan usia 28 tahun
Pemeriksaan fisik tampak kesadaran

n
datang ke UGD dengan keluhan
somnolen, TD 80/60 mmHg, Nadi
nyeri lutut sejak 30 menit lalu
140x/m lemah, RR 30x/m. CRT 2 detik.
setelah berolahraga. Keluhan disertai
Status lokalis tampak open fracture
bengkak pada lutut. Pemeriksaan fisik
femur sinistra.
kesadarn kompos mentis, TD 110/80
Berapa perkiraan kehilangan darah
mmHg, Nadi 86 x/m, RR 21x/m, suhu
yang dialami pasien ….
37 C. oleh dokter di RS tersebut
A. 200-300 cc
dilakukan Lachman test (+).
B. 750-1500 cc
Apa diagnosis pada kasus tersebut ….
C. < 750 cc
A. Ruptur tendon Achilles
D. 1500-2000 cc
B. Rupture meniscus lateral
E. > 2000 cc
C. Rupture meniscus medial
D. Ruptur ligamen krusiatum anterior 31. Seorang remaja perempuan, umur
E. Ruptur ligamen krusiatum 14 tahun datang bersama guru ke
posterior Puskesmas dengan keluhan utama
nyeri perut . Hasil anamnesis: remaja

162 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
kesakitan pada setiap haid dan D. Oligomenorhea
mengganggu aktivitas sekolah. Hasil E. Poliminorhea
pemeriksaan TB 145 cm, BB 40 kg,
33. Seorang perempuan umur 24 tahun
TD 110/70 mmHg, N 85 x/menit, P 22
datang ke PMB dengan alasan ingin
x.menit, S 36,50C, benjolan payudara
merencanakan kehamilan. Hasil
(-), abdomen tidak teraba massa,
anamnesis: baru menikah 2 bulan,
perdarahan haid 1 pembalut penuh.
Haid teratur, aktif berhubungan
Langkah awal apakah yang paling
seksual, tinggal satu rumah dengan
tepat dilakukan pada kasus tersebut?
suami. Hasil pemeriksaan TB 156,
A. Memberikan informasi hasil
BB:40 kg, TD 120/70 mmHg, N 80 x/
pemeriksaan

cp
menit, P 22 x.menit, S 36,70C, tidak
B. Memberikan terapi pengobatan
ada nyeri perut, payudara tidak ada
yang sesuai
massa. Data tambahan apakah yang
C. Memberikan surat istirahat untuk

ns
paling penting pada kasus tersebut?
tidak masuk sekolah
A. Pola aktivitas
D. Memberikan pendidikan
B. Pola Istirahat
kesehatan tentang Haid

.as
C. Pemeriksaan urine
E. Melakukan pemeriksaan
D. Lingkar lengan atas
penunjang yang mendukung
E. Pemeriksaan panggul luar
kasus

n
34. Seorang perempuan umur 27 tahun
32. Seorang remaja perempuan, umur 17
datang ke PMB dengan alasan ingin
tahun datang ke PMB dengan keluhan
merencanakan kehamilan. Hasil
haid tidak teratur. Hasil anamnesis:
anamnesis: sudah menikah 6 bulan,
terakhir Haid 40 hari lalu, tidak ada
tinggal satu rumah dengan suami,
nyeri perut, sedang sibuk mengadapi
memiliki kebiasaan vegetarian, pola
ujian nasional. Hasil pemeriksaan TB
Haid 30 hari. Hasil pemeriksaan TB
150 cm, BB 50 kg, TD 110/70 mmHg,
156, BB:40 kg, TD 120/70 mmHg, N 80
N 85 x/menit, P 22 x.menit, S 36,50C,
x/menit, P 22 x.menit, S 36,70C, tidak
benjolan payudara (-), abdomen
ada nyeri perut, payudara tidak ada
tidak teraba massa, ada perdarahan
massa. Rencana asuhan apakah yang
kemerahan ± 5 cc. Diagnosis apakah
paling tepat dilakukan pada kasus
yang paling mungkin pada kasus
tersebut?
tersebut?
A. Konseling gizi seimbang
A. Amenorhea
B. Konseling siklus Haid
B. Disminore
C. Konseling olah raga yang teratur
C. Hipermenorhea

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 163
D. Konseling pola istirahat dan tidur E. Prostaglandin
E. Konseling perbaikan pola
37. Seorang perempuan umur 23 tahun,
hubungan seksual
G1P0A0, hamil UK 38 minggu datang
35. Seorang perempuan umur 22 tahun ke PMB dengan keluhan utama perut
datang ke PMB dengan keluhan tidak mules teratur sejak 3 jam lalu. Hasil
Haid 2 bulan. Hasil pemeriksaan: KU anamnesis : mules tidak sakit, ibu
baik, TD 120/70 mmHg, N 78 x/menit, mengatakan belum mengeluarkan
P 24 x/menit, S 36,50C, PP test (+). lendir darah ibu khawatir dengan
Setelah informasi dari bidan, ibu tidak kehamilannya . Hasil pemeriksaan:
percaya, emosional dan tidak yakin TD 110/70 mmHg, N 80x/ menit,

cp
dengan kehamilannya. sikap bidan P 22 x/ menit, S 36,7 0C, kontraksi
apakah yang paling tepat dilakukan (2x/30’/20”), TFU 36 cm, Presentasi
pada kasus tersebut? kepala ,penurunan 3/5, PD ketuban

ns
A. Meyakinkan kehamilan kembali (+), pembukaan 0 cm. Pendidikan
B. Memahami fase ambivalen klien kesehatan apakah yang paling tepat
C. Menganjurkan ibu kunjungan pada kasus tersebut?

.as
ulang A. Istirahat dan tidur
D. Melakukan pemeriksaan B. Memberikan dukungan ibu
penunjang ulang C. Tanda bahaya kehamilan
E. Mengajak keluarga untuk D. Tanda – tanda persalinan

n
memberikan dukungan E. Tanda bahaya persalinan

36. Seorang perempuan umur 26 38. Seorang perempuan umur 28 tahun,


tahun, G1P0A0 hamil UK 9 minggu G2P1A0, hamil UK 38 minggu datang
datang ke PMB untuk memeriksakan ke PMB dengan keluhan utama perut
kehamilannya. Hasil anamnesis ibu mulas teratur menjalar ke pinggang
mengatakan mual muntah di pagi sejak 4 jam lalu. Hasil anamnesis ibu
hari. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD mengeluarkan lendir darah 2 jam
100/70 mmHg, N 83 x/menit, P 24 x/ lalu. Hasil pemeriksaan: TD 110/80
menit, S 36,40C, TFU belum teraba. mmHg, N 83x/ menit, P 23 x/ menit,
Faktor penyebab apakah pada kasus 36,7 0C kontraksi (2x/10’/20”), TFU 36
tersebut ? cm, Presentasi kepala ,penurunan 3/5,
A. HCG PD ketuban (+), pembukaan 2 cm.
B. Estrogen Faktor penyebab apakah pada kasus
C. Oksitosin tersebut?
D. Progesteron A. Meningkatnya FSH

164 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
B. Menurunnya oksitosin D. Meningkatkan personal hygiene
C. Menurunnya Prolaktin ibu
D. Meningkatnya estrogen E. Mencegah gangguan kontraksi
E. Menurunnya progesteron uterus

39. Seorang perempuan, umur 24 41. Seorang perempuan, umur 32 tahun,


tahun, P1A0 nifas 6 jam di PMB. P3A0, plasenta lahir 5 menit yang lalu
Hasil anamnesis ibu merasa senang di PMB. Hasil anamnesis: Klien sudah
dengan kelahiran bayinya. Hasil menandatangani persetujuan ikut KB
pemeriksaan TD 110/70, N 80x/ - AKDR. Hasil pemeriksaan: TD 100/70
menit, P 20x/menit, S 36,3 0 C, mamae mmHg, N 80 x/menit, P 22 x.menit, S

cp
lembek, Pengeluaran ASI (+), TFU 2 36,50C, plasenta lahir lengkap, TFU 2
jari di bawah pusat, kontraksi keras. jari di bawah pusat, kontraksi uterus
Data tambahan apakah yang paling keras. Kapankah pemasangan AKDR

ns
penting pada kasus tersebut? dilakukan pada kasus tersebut ?
A. Lochea A. 1 menit setelah plasenta lahir
B. Kondisi bayi B. 5 menit setelah plasenta lahir

.as
C. Dukungan keluarga C. 10 menit setelah plasenta lahir
D. Kondisi psikologi ibu D. 15 menit setelah plasenta lahir
E. Pemeriksaan penunjang E. 30 menit setelah plasenta lahir

n
40. Seorang perempuan, umur 24 tahun, 42. Seorang perempuan umur 25 tahun
P1A0 nifas 6 jam di PMB dengan nyeri datang PMB, sebagai akseptor AKDR
daerah kemaluan karena jahitan. 3 bulan yang lalu, mengeluh haidnya
Hasil anamnesis ibu belum BAK bertambah banyak dan lama. Hasil
sejak persalinan. Hasil pemeriksaan pemeriksaan : KU baik, TD 110/70
TD 120/70, N 81x/menit, P 21x/ mmHg, N 86x/menit, P 24x/menit S
menit, S 36,3 0 C, mamae lembek, 38,0C, nyeri tekan perut bagian bawah,
Pengeluaran ASI (+), TFU 2 jari di PD nyeri goyang serviks (+),flour albus
bawah pusat, kontraksi keras, lochea (+).Diagnosis apakah yang paling
merah 1 pembalut. Bidan melakukan mungkin pada kasus tersebut?
pemeriksaan kandung kemih. A. Sifilis
Tujuan apakah bidan melakukan B. Endometriosis
pemeriksaan tersebut? C. Kehamilan ektopik
A. Mencegah kasus tromboflebitis D. Penyakit radang panggul
B. Meningkatkan rasa nyaman ibu E. Infeksi traktus genetalia bagian
C. Mencegah kejadian infeksi nifas bawah

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 165
43. Seorang perempuan, umur 49 tahun, sekitar mulut bayi, secara otomatis
P2A0, datang ke PMB dengan keluhan bayi akan membuka mulutnya. Reflek
sudah 3 bulan tidak mengalami haid. apakah yang ditunjukkan bayi pada
Hasil anamnesis: badan terasa panas kasus tersebut?
sejak enam bulan yang lalu. Hasil A. Moro
pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, N 86 B. Rooting
x/menit, P 22 x/menit, T 36,5 C, PP test C. Sucking
(-) negative. Diagnosis apakah yang D. Grasping
paling mungkin pada kasus tersebut? E. Tonik Neck
A. Perimenopause
46. Seorang bayi laki – laki lahir spontan,
B. Menopause

cp
1 menit yang lalu di PMB. Hasil
C. Klimaterium
pemeriksaan: Bayi cukup bulan,
D. Senium
menangis kuat,bergerak aktif dan
E. Usia lanjut

ns
bernafas tanpa kesulitan. Bidan
44. Seorang perempuan, umur 49 tahun, mengeringkan dan mengganti
P2A0, datang ke PMB dengan keluhan handuk, talipusat sudah dipotong.

.as
sudah 3 bulan tidak mengalami haid. Mekanisme kehilangan panas bayi
Hasil anamnesis: badan terasa panas apakah yang dicegah sesuai kasus
sejak enam bulan yang laluo. Hasil tersebut?
pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, N A. Radiasi

n
86 x/menit, P 22 x/menit, T 36,5 C, PP B. Konveksi
test (-). Faktor penyebab apakah yang C. Konduksi
paling mungkin pada kasus tersebut? D. Evaporasi
A. Gejala infeksi E. Konduktor
B. Gangguan hormone
47. Seorang bayi laki – laki lahir
C. Ketidakseimbangan syaraf
spontan,1 menit yang lalu di PMB.
D. Adanya gangguan psikologi
Hasil pemeriksaan: Bayi cukup bulan,
E. Penurunan hormone estrogen
menangis kuat,bergerak aktif dan
45. Seorang bayi perempuan lahir bernafas tanpa kesulitan. Bidan
normal 6 jam yang lalu di PMB. Hasil mengeringkan dan mengganti
Pemeriksaan: BB 3100 gram, PB 50 cm, handuk, talipusat sudah dipotong.
FJ 140 x/menit, P 42 x/menit, S 36,50C, Bidan hendak mencegah kehilangan
tidak ada kelainan kongenital. Bidan panas karena konduksi. Tindakan
melakukan pemeriksaan fisik dengan apakah yang paling tepat dilakukan
menyentuhkan tangan pada daerah pada kasus tersebut?

166 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
A. Membedong bayi E. Diare Persisten
B. Meletakkan bayi di incubator
50. Seorang bayi perempuan, umur
C. Menutupi bayi dengan selimut
2 bulan dibawa oleh ibunya ke
D. Menutupi kepala bayi dengan topi
Puskesmas dengan keluhan demam
E. Meletakkan kulit ke kulit di perut
sejak semalam. Hasil anamnesis:1 hari
ibu
lalu mendapatkan imunisasi DPT-HB-
48. Seorang bayi perempuan umur 9 HIB, bengkak pada tempat suntikan
bulan dibawa ibunya ke Puskesmas Hasil pemeriksaan: Kesadaran CM,
untuk imunisasi. Hasil anamnesis:. FJ 140 x/menit, P 40 x/menit, S 38
bayinya sehat, catatan buku KIA 0
C, ruam daerah suntikan. Rencana

cp
sudah mendapat imunisasi lengkap asuhan apakah yang paling tepat
sebelumnya. Hasil pemeriksaan: dilakukan pada kasus tersebut?
Kesadaran CM, BB 9 Kg, S 36,80C. A. Bayi tidak boleh mandi

ns
Jenis imunisasi apakah yang paling B. Berikan lebih banyak ASI
tepat diberikan pada bayi pada kasus C. Rujuk ke fasilitas lebih tinggi
tersebut? D. Gunakan pakaian yang hangat

.as
A. HB0 E. Kompres bekas suntikan dengan
B. BCG air hangat
C. DPT
D. Polio

n
E. Campak

49. Seorang bayi laki-laki umur 9 bulan


dibawa ibunya ke Rumah sakit,
dengan keluhan BAB cair sejak 2 hari
yang lalu. Hasil anamnesis : frekuensi
7 kali sehari, bayi rewel, tidak mau
makan dan minum, bayi rewel. Hasil
pemeriksaan: KU lemah, S 37,50C, P 41
x/menit, cubitan kulit lama kembali,
mata cekung. Diagnosis apakah yang
paling mungkin pada kasus tersebut ?
A. Disentri
B. Muntaber
C. Diare Akut
D. Diare Kronik

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 167
cp
ns
.as
n

168 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN

1. Pembahasan : ditemukan pada tahap awal biasanya


Nafas dalam akan meningkatkan masih dapat disembuhkan dengan
kesiapan pasien menahan nyeri saat tuntas. Skrining membantu dalam
insersi (pemasukan). Menganjurkan mencegah kanker kolon, karena
pasien nafas dalam merupakan penyakit ini seringkali fatal ketika

cp
bentuk empati perawat terhadap rasa dideteksi pada tahap yang sudah
sakit yang sedang dialami pasien, lanjut. Meskipun polip kolon tidak

ns
dan bentuk dari upaya perawat berbahaya, tetapi pada beberapa
melibatkan pasien atas tindakan yang kasus dapat menjadi kanker seiring
sedang dilakukan. berjalannya waktu.

.as
Jawaban: A Jawaban: A

2. Pembahasan : 4. Pembahasan :

n
Gangguan pertukaran gas adalah Self care (keperawatan mandiri)
kelebihan atau kekurangan dalam adalah suatu pelaksanaan kegiatan
oksigenasi dan atau pengeluaran yang diprakarsi dan dilakukan oleh
karbondioksida di dalam membran individu itu sendiri untuk memenuhi
kapiler alveoli. kebutuhan guna mempertahankan
kehidupan, kesehatan, dan
Jawaban: B
kesejahteraan sesuai keadaan baik
sehat maupun sakit.
3. Pembahasan : Jawaban: D
Polip kolon adalah gumpalan kecil
dari sel-sel yang terbentuk pada
lapisan usus besar (kolon). Biasanya 5. Pembahasan :
polip kolon tidak menimbulkan gejala, BAB dengan intensitas lebih dari 3
sehingga para dokter menyarankan kali dalam sehari dengan bentuk
skrining secara rutin. Polip kolon yang feces atau tinja cair merupakan diare.

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 169
Diare akan menyebabkan penderita mendiskusikan penggunaannya
mengalami kekurangan cairan yang dengan tenaga ahli kesehatan.
sangat banyak didalam tubuh karena
Jawaban : C
penderita diare mengeluarkan
cairan yang berlebih dari fecesnya,
ini disebabkan oleh virus ataupun 8. Pembahasan:
bakteri. Udema lengan pada area yang
Jawaban: D dioperasi adalah komplikasi setelah
tindakan mastektomi yang dapat
terjadi segera, berbulan-bulan, atau
6. Pembahasan : bahkan bertahun-tahun setelah

cp
Cairan yang dibutuhkan: pembedahan. Komlpikasi ini sering
4ml x kg BB x % luka bakar terjadi pada klien post mastectomy
⇒⇒ - 8 jam pertama diberikan setengah

ns
dan merupakan kondisi yang tidak
dari kebutuhan cairan diharapkan. Upaya agar tidak terjadi
⇒⇒ - 16 jam berikutnya diberikan sisa komplikasi relevan dengan prinsip

.as
dari kebutuhan cairan berbuat baik dan tidak merugikan
Jadi 4ml x 50 kg x 18%= 3600:2= 1800 pada klien. Adanya komplikasi edema
ml pada lengan dapat mengakibatkan
1800 x 20 / 8 x 60 = 36000 / 480 = 75 penurunan fungsi lengan tersebuat

n
tpm yang berarti hasilnya tidak baik.
Pilihan yang paling tepat adalah
Jawaban: A
prinsip berbuat baik yang gagal
dipertahankan.
7. Pembahasan : Jawaban: B
Walaupun obat herbal mungkin
mempunyai manfaat, namun tidak
semua aman untuk dikonsumsi. 9. Pembahasan:
Klien yang dirawat dengan obat TURP merupakan tindakan invasif
konvensional harus disarankan yang beresiko untuk terjadinya
untuk menghindari obat herbal yang komplikasi. Penjelasan sebelum
mempunyai efek yang sama. Karena pembedahan dilakukan untuk
kombinasi dapat menimbulkan memberikan kesempatan klien
reaksi yang berlebihan atau interaksi mengambil keputusan terbaik
obat yang tidak diketahui. Untuk itu bagi dirinya. Informed consent
perawat menyarankan klien untuk adalah persetujuan yang diberikan

170 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
klien setelah pemberian informasi, 11. Pembahasan:
merupakan salah satu bentuk ◉◉ DPT, diberikan 4x, yaitu pada usia
penerapan nilai kebebasan. Klien 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, dan 18
bebas membuat keputusan untuk bulan.
menerima atau menolak tindakan ◉◉ Campak, diberikan 2x, pada usia 9
bagi dirinya. bulan dan 24 bulan.
◉◉ BCG, diberikan hanya 1x, yaitu
Jawaban : B
pada usia 3 bulan.
◉◉ Hepatitis B, diberikan 1x, saat bayi
10. Pembahasan: baru lahir.
Tindakan pencegahan kejang dapat ◉◉ Polio, diberikansebanyak

cp
bervariasi, tetapi umumnya memiliki 4x, sebelumbayiberusia 6
keamanan. Pada umumnya, alat bulanatausaatlahir, kemudian 2
bulan, 4 bulandan 6 bulan.

ns
bantu napas, oksigen, dan alat suction
tetap tersedia di samping tempat Jawaban : B
tidur klien. Pagar disamping tempat

.as
tidur diberikan lapisan yg empuk, dan
tempat tidur tetap di posisi terendah. 12. Pembahasan:
Klien terpasang infus di tempat yang ◉◉ DPT, pada usia 2 bulan, 3 bulan, 4
mudah diakses jika obat antikonvulsan bulan, dan 18 bulan.

n
harus dberikan. Penggunaan spatula ◉◉ Campak, pada usia 9 bulan dan 24
lidah sangat kontroversial, dan tidak bulan.
boleh diletakkan ditempat tidur. ◉◉ BCG, padausia 3 bulan.
Menekan lidah dengan spatula saat ◉◉ Hepatitis B, saat bayi baru lahir.
terjadi kejang sering mencederai klien ◉◉ Polio, sebelum bayi berusia 6 bulan
yg menggigit selama kejang. Risikonya atau saat lahir, kemudian 2 bulan, 4
meliputi: menghalangi jalan napas bulan dan 6 bulan.
jika penempatannya tidak tepat,gigi
Jawaban: D
klien pecah,dan risiko berikutnya
aspirasi fragmen gigi. Jika klien
memiliki aura sebelum kejang, hal 13. Pembahasan:
ini memungkinkan perawat memiliki Tindakan keperawatan yang tepat
cukup waktu untuk menempatkan untuk Ny, S di fokuskan kepada
orofaringeal tube sebelum kejang perawatan luka yang dapat dilakukan
terjadi. sebanyak dua kali dalam sehari.
Jawaban : C

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 171
Jawaban: B Diagnosa dapat ditegakkan dengan
menentukan 2 dari 4 tanda dibawah
ini :
14. Pembahasan:
Yang perlu mendapatkan pendidikan a. Pruritus noktural yaitu gatal
kesehatan tentang diit yang bisa di pada malam hari karena aktifitas
konsumsi oleh pasien adalah pasien tungau yang lebih tinggi pada
itu sendiri dan keluarga. suhu yang lembab dan panas.
b. Penyakit ini menyerang manusia
Jawaban: D
secara kelompok, misalnya
dalam keluarga, biasanya seluruh

cp
15. Pembahasan: anggota keluarga, begitu pula
Materi penyuluhan kesehatan yang dalam sebuah perkampungan
dapat diberikan kepada keluarga yang padat penduduknya,

ns
pasien tentang penyakit DM, dimana sebagian besar tetangga yang
akan diketahui tanda gejala, efek, berdekatan akan diserang oleh
tungau tersebut. Dikenal keadaan

.as
hal-hal yang boleh dikonsumsi dan
tidak atau bahkan pengobatan untuk hiposensitisasi, yang seluruh
penyakit DM, anggota keluarganya terkena.
c. Adanya kunikulus (terowongan)
Jawaban: E

n
pada tempat-tempat yang
dicurigai berwarna putih atau
keabu-abuan, berbentuk garis
16. Pembahasan:
lurus atau berkelok, rata-rata
Skabies adalah penyakit kulit akibat
1 cm, pada ujung terowongan
investasi dan sensitisasi oleh tungau
ditemukan papula (tonjolan
Sarcoptes scabei. Penyakit scabies
padat) atau vesikel (kantung
banyak berjangkit di: (1) lingkungan
cairan). Jika ada infeksi sekunder,
yang padat penduduknya, (2)
timbul polimorf (gelembung
lingkungan kumuh, (3) lingkungan
leokosit).
dengan tingkat kebersihan kuranng.
d. Menemukan tungau merupakan
Gejala yang ditunjukkan adalah warna
hal yang paling diagnostik.
merah, iritasi dan rasa gatal pada kulit
Dapat ditemukan satu atau
yang umumnya muncul di sela-sela
lebih stadium hidup tungau ini.
jari, selangkangan dan lipatan paha,
Gatal yang hebat terutama pada
dan muncul gelembung berair pada
malam sebelum tidur. Adanya
kulit.

172 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
tanda : papula (bintil), pustula peradangan. Pityriasis versicolor
(bintil bernanah), ekskoriasi biasanya mengenai wajah, leher,
(bekas garukan). badan, lengan atas, ketiak, paha,
dan lipatan paha. Kelainan kulit
Jawaban: C
Pityriasis versicolor sangat superfisial
dan ditemukan terutama di badan.
17. Pembahasan: Kelainan ini terlihat sebagai bercak-
Herpes zoster disebabkan oleh bercak berwarna-warni, bentuk tidak
reaktivasi varicella zoster virus teratur sampai teratur, batas jelas
(VZV) laten yang bersifat terlokalisir, sampai difus. Bercak-bercak tersebut
terutama menyerang orang dewasa berfluoresensi bila dilihat dengan

cp
dengan ciri berupa nyeri radikuler, lampu Wood. Bentuk papulo-vesikular
unilateral, dan gerombolan vesikel dapat terlihat walaupun jarang.
Kelainan biasanya asimtomatik

ns
yang tersebar sesuai dermatom yang
diinervasi oleh satu ganglion saraf sehingga adakalanya penderita tidak
sensoris. Gejala awal herpes zoster mengetahui bahwa ia berpenyakit
tersebut. Selain mengenal kelainan-

.as
yang tidak spesifik meliputi sakit
kepala, demam, dan malaise. Gejala- kelainan yang khas yang disebabkan
gejala tersebut lalu diikuti oleh sensasi oleh Malassezia fulfur diagnosa
nyeri terbakar, gatal, hyperesthesia Pityriasis versicolor harus dibantu

n
atau paresthesia pada dermatum dengan pemeriksaan langsung
yang terkena. Gejala yang timbul ini dengan KOH 10%. Pemeriksaan ini
bisa berkembang menjadi ringan memperlihatkan kelompokan sel
maupun berat. ragi bulat berdinding tebal dengan
miselium kasar, sering terputus-putus
Jawaban: D
(pendek-pendek), yang akan lebih
mudah dilihat dengan penambahan
zat warna tinta Parker blue-black atau
18. Pembahasan:
biru laktafenol. Gambaran ragi dan
Pityriasis versicolor adalah infeksi
miselium tersebut sering dilukiskan
jamur superfisial pada kulit yang
sebagai “meat ball and spaghetti”
disebabkan oleh Malassezia furfur
atau Pityrosporum orbiculare dan Jawaban: E
ditandai dengan adanya makula
di kulit, skuama halus dan disertai 19. Pembahasan:
rasa gatal. Infeksi ini bersifat Vaksin Tetanus Toksoid (TT) adalah
menahun, ringan dan biasanya tanpa vaksin yang mengandung toksoid

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 173
kuman tetanus yang telah dilemahkan 20. Pembahasan:
dan dimurnikan yang terabsorbsi ke Varicella merupakan suatu penyakit
dalam 3 mg/ml aluminium fosfat. infeksi primer yang disebabkan oleh
Tetanus Toksoid (TT) adalah antigen virus Varicella Zoster yaitu virus DNA
yang sangat aman dan juga aman dari golongan virus Herpes dan
untuk wanita hamil. Tidak ada merupakan salah satu infeksi yang
bahaya bagi janin apa bila ibu hamil dapat menyebabkan mortalitas dan
mendapatkan imunisasi Tetanus morbiditas maternal yang tinggi.
Toksoid (TT). Tujuan diberikannya Penyakit ini dapat lebih berat pada
imunisasi Tetanus Toksoid antara lain: wanita hamil dibanding wanita yang
untuk melindungi bayi baru lahir dari tidak hamil karena pada wanita

cp
tetanus neonatorum, melindungi hamil terjadi penurunan imunitas
ibu terhadap kemungkinan tetaus tubuh baik humoral maupun seluler.
apabila terluka, pencegahan penyakit Varicella dapat menular dari ibu ke

ns
pada ibu hamil dan bayi kebal janin transplasenter saat antepartum
terhadap kuman tetanus, serta untuk maupun infeksi asending melalui
mengeliminasi penyakit tetanus pada luka pada jalan lahir pada saat

.as
bayi baru lahir. intrapartum. Penularan varicella
Imunisasi TT untuk ibu hamil diberikan dapat juga melalui droplet maupun
2 kali, dengan dosis 0,5 cc disuntikkan kontak langsung pada saat bayi lahir.

n
secara intramuskuler atau subkutan. Ibu hamil merupakan salah satu
Sebaiknya imunisasi TT diberikan dalam kelompok orang dewasa yang
sebelum kehamilan 8 bulan.Suntikan rentan terhadap penyakit ini, apabila
TT1 dapat diberikan sejak diketahui pada masa mudanya tidak atau belum
positif hamil dimana biasanya di pernah terkena penyakit cacar air ini.
berikan pada kunjungan pertama Pada usia kehamilan 1-3 bulan bisa
ibu hamil ke sarana kesehatan.Jarak terjadi komplikasi terhadap janin
pemberian (interval) imunisasi TT1 bayi, seperti keguguran, kelahiran
dengan TT2 adalah minimal 4 minggu. mati atau bahkan bayinya terkena
sindrom congenital varicella atau
infeksi pada janin bulan pertama yang
cukup berbahaya baik bagi sang janin
maupun si ibunya tersebut.
Tanda awal varicella mungkin mirip
Jawaban: E. gejala flu, dengan malaise dan demam,
diikuti munculnya lesi kulit yang khas.

174 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
Pada suatu periode waktu didapatkan b. Hipertensi yang pertama
lesi berupa makula, papula, vesikel/ kali didiagnosis setelah usia
pustula, dan krusta, dengan lokasi kehamilan 20 minggu dan
tersebar/tidak berkelompok. kondisi hipertensi tersebut
Penyebarannya : menetap sampai 12 minggu
pasca persalinan.
a. Biasanya mulai dar badan c. Klasifikasi
(dada), menyebar ke wajah dan 1) Ringan: tekanan sistolik 140-
ekstremitas. 159 mmHg, tekanan diastolik
b. Bentuk makula, papula vesikula 90-109 mmHg
dan krusta dapat terjadi pada 2) Berat: tekanan sistolik ≥160

cp
waktu yang sama. mmHg, tekanan diastolik: ≥110
Bila terjadi infeksi skunder, cairan mmHg
vesikula yang jernih akan berubah

ns
menjadi nanah lymfodenopati.
Tanda-tanda preeclampsia berat yang
Jawaban C
menyertai berupa:

.as
a. Proteinuria, gejala-gejala
21. Pembahasan: neurologic, nyeri kepala hebat,
gangguan visus, edema patologik

n
yang menyeluruh (anasarka),
oligouria, edema paru
b. Kelainan laboratorium: kenaikan
serum kreatinin, trombositopenia,
kenaikan serum transaminase
hepar

Jawaban: D
Hipertensi kronik superimpose
preeklampsia berat merupakan 22. Pembahasan:
hipertensi kronik yang disertai tanda-
tanda pre-eklampsia berat, di mana
hipertensi kronik sendiri mempunyai
arti:
a. Hipertensi yang terjadi sebelum
usia 20 minggu kehamilan, atau

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 175
h. Plano tes (+)
⇒⇒ Tatalaksana Umum : Resusitasi
cairan kristaloid NaCl 0,9% atau
Ringer Laktat (500 mL dalam 15
menit pertama) atau 2 L dalam 2
jam pertama
Jawaban: C ⇒⇒ Tatalaksana Khusus (Definitif ) :
Laparotomi CITO

Jawaban: A
23. Pembahasan:
Pasien tersebut mengarah ke KET

cp
(Kehamilan Etopik Terganggu).
24. Pembahasan:
Kehamilan ektopik adalah kehamilan
yang tempat implantasi/ nidasi/

ns
melekatnya buah kehamilan di luar
tempat yang normal, yakni di luar
rongga rahim. Sedangkan yang

.as
disebut sebagai kehamilan ektopik
terganggu adalah suatu kehamilan
ektopik yang mengalami abortus

n
ruptur pada dinding tuba.
Tanda dan gejalanya:
a. Nyeri abdomen mendadak
b. Amenorea atau ganguan haid
c. Bercak darah dan perdarahan
Jawaban: B
pervaginam  syok hipovolemik
d. Nyeri bahu dan leher (iritasi
diafragma) 25. Pembahasan:
e. Nyeri goyang portio servix dan Teknik Tes Apung Paru:
rasa nyeri pada cavum douglas a. Sebaiknya paru belum membusuk
f. Nyeri pada palpasi  perut b. Paru bersama jantung dan
penderita terasa tegang dan thymus diambil sebagai kesatuan
kembung kemudian diapungkan ke dalam
g. Pembesaran uterus dan air
perubahan darah berwarna
coklat

176 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
c. Bila masih mengapung Jawaban: A
kanan dan kiri dipisahkan
diapungkan
d. Bila masih mengapung diambil
bagian dari masing-masing lobus
27. Pembahasan:
diapungkan
WarnaLebam Mayat:
e. Bila masih mengapung
a. Normal : merah ungu
diambil lagi bagian kecil yang
b. CO2 : merah gelap
masih mengandung beberapa
c. CO, CN, dingin : merah terang
alveoliditaruh diantara 2 kasa
d. Potas, clorat, nitrit : merah coklat
ditekan dengan beban berat

cp
tubuh pemeriksa diapungkan Jawaban: E
f. Bila masih mengapung tes
apung paru positif

ns
g. Interpretasinya: 28. Pembahasan:
1) Positif: sudah pernah bernafas Ruptur Ligamen Lutut
(belum tentu lahir hidup, bayi

.as
dapat bernafas pada proses
kelahiran: vagitus vaginae/
vagitus uterinus)

n
2) Negatif: belum pernah
bernafas, pernafasan lemah
& udara diresorbsi kembali,
atelektasis, pneumonia
Macam ligamen lutut:
Jawaban: B
a. ACL (anterior cruciatum ligament)
1) ACL berasal dari tibia proksimal
bagian anterior kemudian
26. Pembahasan:
menempel pada bagian
Syarat Viabilitas Bayi:
posterior sisi medial condylus
a. BB ≥ 2500 gram
lateral femur
b. PB ≥ 35 cm
2) Fungsi: Mencegah hiper
c. Umur ≥ 28 minggu dalam
ekstensi knee joint, mencegah
kandungan
dislokasi posterior femur
d. Lingkaran frontoocipital ≥ 32 cm
terhadap tibia, mencegah
e. Tidak ada cacat bawaan yang
berat

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 177
dislokasi anterior tibia terhadap 29. Pembahasan:
femur Primary Survey  prinsip ABCDE
3) Bila trauma: HIPER EKSTENSI (dikerjakan sesuai urutan)
knee joint dengan lutut semi- a. Airway and c-spine control
flexed lutut tidak bias Tanda: sianosis, agitasi, stridor,
ekstensi hoarse, trauma cervical
b. PCL (posterior cruciatum Teknik:
ligament) 1) Head tilt, chin lift
1) PCL berasal dari tibia proksimal 2) Jaw thrust pada curiga
bagian posterior kemudian trauma cervical tanda:(
menempel pada bagian jejas diatas clavicula)

cp
anterior sisi lateral condylus 3) Oropharingeal airway
medial femur 4) Surgical airway
2) Fungsi: Mencegah hiper flexi b. Breathing

ns
knee joint, mencegah dislokasi Tanda: gerak dada yang tidak
anterior femur terhadap tibia, simetris, suara nafas yang tidak
mencegah dislokasi posterior simetris, jejas pada dinding

.as
tibia terhadap femur dada. Manajemen: oksigenasi,
3) Bila trauma: HIPER FLEXI knee Pneumothoraks - hematothoraks
joint dengan lutut semi- management (WSD)

n
flexed lutut tidak bisa flexi c. Circulation and control bleeding
c. Medial meniscus ligament Tanda (syok): hipotensi,
d. Lateral meniscus ligament bradikardia, akral dingin pucat,
e. Medial kolateral ligament adanya perdarahan aktif
f. Lateral kolateral ligament
Manajemen: resusitasi cairan,
Pemeriksaan fisik:
bebat tekan, pembedahan
a. ACL = lachman test, anterior
d. Disability
drawer test
Tanda: GCS menurun
b. PCL= posterior drawer test
e. Exposure
c. Medial meniscus= mc murray
Buka semua baju, cari luka seluruh
eksorotasi
badan, cegah hipotermia dengan
d. Lateral meniscus= mc murray
selimuut hangat.
endorotasi
e. Medial kolateral= valgus test Jawaban: B
f. Lateral kolateral= varus test

Jawaban: D

178 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
30. Pembahasan: dari suatu tes atau pengobatan, hasil
apa yang akan diperoleh, dan apa
dampaknya jika menunda keputusan.
Hal ini sesuai dengan Permenkes
No. 28 tahun 2017 tentang izin
dan penyelenggaraan Praktik
Bidan bagian keempat tentang
Kewajiban dan Hak, Pasal 28 ayat
poin b : memberikan informasi
tentang masalah kesehatan pasien
Jawaban: D dan pelayanan yang dibutuhkan.

cp
Hal ini diperbaharui dalam UU no
31. Pembahasan:
4 tahun 2019 tentang Kebidanan
Data Fokus pada kasus ini adalah :
pasal 61 tentang hak klien point

ns
remaja perempuan, umur 14 tahun
b yaitu memperoleh informasi
dengan keluhan utama nyeri perut,
secara benar dan jelas mengenai
kesakitan pada setiap Haid dan
kesehatan klien, termasuk resume

.as
mengganggu aktivitas sekolah.
isi rekam medis jika diperlukan.
Pemeriksaan terfokus pada:benjolan
payudara (-), abdomen tidak teraba Jawaban: A
massa, perdarahan Haid 1 pembalut

n
penuh. Dalam melakukan Asuhan
kebidanan menggunakan 7 langkah 32. Pembahasan:
varney setelah melakukan pengkajian Data Fokus pada kasus ini adalah
subjektif dan objektif. Bidan remaja perempuan, umur 17 tahun
menentukan diagnosis disminnorhea dengan keluhan Haid tidak teratur,
(nyeri haid). Selanjutnya langkah terakhir Haid 40 hari lalu, tidak ada
awal yaitu memberikan informasi nyeri perut, sedang sibuk mengadapi
hasil pemeriksaan kepada pasien. Hal ujian nasional. Hasil pemeriksaan
ini sebagai dasar bidan melakukan terfokus : benjolan payudara (-),
asuhan selanjutnya. Karena setiap abdomen tidak teraba massa, ada
tindakan asuhan harus mendapatkan perdarahan kemerahan ± 5 cc.
persetujuan pasien. Pasien Diagnosis pada kasus ini adalah
mempunyai hak untuk mendapatkan Oligomenorhea.
informasi yang diperlukan untuk Oligomenorhea adalah Siklus Haid
mengambil keputusannya. Pasien lebih panjang dari normal yaitu
harus paham dengan jelas apa tujuan

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 179
lebih dari 35 hari Perdarahan pada calon ibu merupakan salah satu cara
Oligomenorhea biasanya berkurang. deteksi dini yang mudah dan dapat
Pada kebanyakan kasus oligomenore dilaksanakan oleh masyarakat awam,
kesehatan wanita tidak terganggu, untuk mengetahui kelompok beresiko
dan fertilitas cukup baik. Siklus haid Kekurangan Energi Kronis (KEK). KEK
biasanya ovulatoar dengan masa merupakan keadaan dimana ibu
proliferasi lebih panjang dari biasanya. penderita kekurangan makanan yang
Oligomenorhea dapat disebabkan berlangsung menahun (kronis) yang
karena kehamilan, gangguan hipofise- mengakibatkan timbulnya gangguan
hipotalamus, kehilangan berat badan kesehatan pada ibu. Adapun tujuan
berlebihan. Oligomenorhea juga pemeriksaan lila adalah

cp
dapat disebabkan oleh stress fisik 1) Mengetahui resiko KEK WUS,
dan emosional, penyakit kronis, dan baik ibu hamil maupun calon
gangguan hormone. Pada kasus ini ibu, untuk menapis wanita yang

ns
oligomenorhea disebabkan stress fisik mempunyai resiko melahirkan
dan emosional karena remaja sedang BBLR.
mempersiapkan ujian nasional. 2) Meningkatkan perhatian

.as
dan kesadaran masyarakat
Jawaban : D
agar lebih berperan
dalam pencegahan dan

n
penanggulangan KEK
33. Pembahasan: 3) Mengembangkan gagasan
Data Fokus pada kasus ini adalah baru di kalangan masyarakat
perempuan umur 24 tahun datang dengan tujuan meningkatkan
ingin merencanakan kehamilan, kesejahteraan ibu dan anak
baru menikah 2 bulan, Haid 4) Mengarahkan pelayanan
teratur, aktif berhubungan seksual, kesehatan pada kelompok
tinggal satu rumah dengan suami. sasaran WUS yang menderita
Pemeriksaan terfokus tidak ada KEK
nyeri perut, payudara tidak ada
Jawaban : D
massa. Data tambahan yang paling
penting pada kasus tersebut adalah
status gizi dengan menggunakan 34. Pembahasan:
Lingkar Lengan Atas. Pengukuran Data Fokus pada kasus ini adalah
LILA pada kelompok Wanita Umur perempuan umur 27 tahun dengan
Subur (WUS) baik ibu hamil maupun alasan ingin merencanakan

180 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
kehamilan, memiliki kebiasaan keluhan tidak Haid 2 bulan. Hasil
vegetarian, pola Haid 30 hari. pemeriksaan: PP test (+),ibu tidak
Pemeriksaan terfokus tidak ada nyeri percaya, emosional dan tidak yakin
perut, payudara tidak ada massa. dengan kehamilannya. Sikap bidan
Rencana asuhan yang paling tepat yang paling tepat dilakukan pada
dilakukan pada kasus tersebut adalah kasus tersebut adalah memahami
Konseling Gizi Seimbang. Pada suatu fase ambivalen ibu. Ambivalen
keadaan dimana metabolisme tubuh didefinisikan sebagai konflik
tinggi seperti pada masa kehamilan, perasaan yang simultan, seperti
menyusui dan pertumbuhan, diet cinta dan benci terhadap seseorang,
vegetarian dianggap berisiko karena sesuatu, atau keadaan. Tugas

cp
dapat menyebabkan defisiensi bidan adalam memahami kondisi
beberapa zat gizi. Berbagai pustaka psikologi pada masa kehamilan dan
yang membahas tentang status gizi membuat ibu merasa tenang dengan

ns
vegetarian menunjukkan bahwa ibu kehamilannya.
dari kelompok vegetarian mempunyai
Jawaban: B
rata-rata nilai IMT lebih rendah

.as
dibandingkan non-vegetarian. IMT
prahamil ibu dan kenaikan berat 36. Pembahasan:
badan selama hamil berhubungan Data Fokus pada kasus ini adalah

n
dengan berat lahir bayi. Disarankan perempuan umur 26 tahun, G1P0A0
agar ibu pra hamil dan hamil yang hamil UK 9 minggu ,ibu mengatakan
vegetarian dapat memperoleh mual muntah di pagi hari. Hasil
informasi mengenai pentingnya pemeriksaan: TFU belum teraba.
status gizi prahamil, kenaikan Faktor penyebab pada kasus tersebut
berat badan hamil yang optimal, HCG. Human Chorionic Hormon (HCG)
serta menjaga kecukupan asupan adalah hormone yang diproduksi
protein, vitamin B12, Fe dan Zn pada masa kehamilan tepat setelah
selama hamil. pembuahan yang diproduksi oleh
Jawaban: A korpus luteum pada awal kehamilan
dan semakin meningkat sampai
puncaknya di akhir trimester pertama
kehamilan kemudian menurun
35. Pembahasan: secara perlahan. Ada korelasi yang
Data Fokus pada kasus ini adalah positif antara HCG dengan emesis
perempuan umur 22 tahun, dengan gravidarum. Peningkatan kadar

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 181
hormon ini diperkirakan sangat tinggi Pada kasus ini, ibu belum memahami
karena pada wanita yang tidak hamil tanda persalinan yang sebenarnya,
mempunyai kadar hormone hCG rata- karena tanda persalinan yang
rata 5 IU sehingga dapat disimpulkan ibu rasakan adalah Braxton Hicks
peningkatannya 1595- 3195 IU/L, (persalinan palsu)
peningkatan secara tibatiba dan
Jawaban: D
dalam jumlah yang tinggi, maka
manipulasi akhir ibu akan mengalami 38. Pembahasan:
pusing dan mual muntah. Hal ini Data Fokus pada kasus ini adalah
sesuai dengan kadar hormon hCG perempuan hamil UK 38 minggu,
yang terus meningkat sampai perut mulas teratur menjalar

cp
minggu ke 14-16 kehamilan sejak ke pinggang, lendir darah.
hari terakhir Haid. Sebagian besar Hasil pemeriksaan: kontraksi
ibu hamil mengalami peningkatan

ns
(2x/10’/20”), pembukaan 2 cm.
kadar hormon hCG sebanyak dua Faktor penyebab pada kasus tersebu
kali lipat setiap 3 hari. Peningkatan t adalah Menurunnya progesterone.
kadar hormon ini biasanya ditandai

.as
Hormone progesterone berfungsi
dengan mual dan pusing yang sering sebagai hormone yang mencegah
dirasakan oleh ibu hamil. kontraksi dan bersifat relaksasi, pada
Jawaban: A awal kehamilan jumlah hormone

n
progesterone terus meningkat dan
37. Pembahasan: di produksi di plasenta. Seiring
Data Fokus pada kasus ini adalah tuanya kehamilan kadar hormone
perempuan umur hamil UK 38 progesterone menurun dan hormone
minggu, perut mules teratur sejak oksitosin meningkat. Oksitosin
3 jam lalu, mules tidak sakit, ibu menyebabkan kontraksi pada rahim.
mengatakan belum mengeluarkan Oleh sebab itu terjadilah kontraksi
lendir darah Hasil pemeriksaan: TD yang menandakan presalinan karena
110/70 mmHg, N 80x/ menit, P 22 x/ hormon progesterone yang berungsi
menit, kontraksi (1x/30’/20”), TFU 36 untuk mencegah kontraksi telah
cm, Presentasi kepala ,penurunan 3/5, menurun, sedangkan oksitosin yang
PD ketuban (+), pembukaan 0 cm, menyebabkan kontraksi meningkat.
DJJ 140 x/menit,teratur. Pendidikan
Jawaban: E
kesehatan yang paling tepat pada
kasus tersebut adalah Tanda – tanda 39. Pembahasan:
persalinan.

182 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
Data Fokus pada kasus ini adalah perkusi untuk mengetahui suara/
perempuan nifas 6 jam. Hasil tingkatan redupnya. Kandung kemih
pemeriksaan TD 110/70, N 80x/ yang penuh dapat menyebabkan
menit, P 20x/menit, S 36,3 0 C, gangguan kontraksi uterus dan
mamae lembek, Pengeluaran ASI menyebabkan risiko perdarahan.
(+), TFU 2 jari di bawah pusat,
Jawaban: E
kontraksi keras. Data tambahan yang
paling penting pada kasus tersebut
adalah Lochea. 41. Pembahasan:
Kasus ini yang belum di gali pada ibu Data Fokus pada kasus ini adalah
nifas adalah lochea. Pengkajian lochea perempuan, plasenta lahir 5

cp
menunjukkan jumlah darah yang menit, sudah menandatangani
keluar dari ibu nifas yang merupakan persetujuan ikut KB - AKDR. Hasil
deteksi dini kasus perdarahan primer

ns
pemeriksaan: plasenta lahir lengkap,
pasca persalinan TFU 2 jari di bawah pusat, kontraksi
Jawaban: A uterus keras. Pemasangan AKDR

.as
dilakukan pada kasus tersebut adalah
40. Pembahasan: 10 menit setelah plasenta lahir
Data Fokus pada kasus ini adalah Pemasangan AKDR post plasenta yaitu
perempuan P1A0 nifas 6 jam,dengan pemasangan AKDR yang dilakukan

n
nyeri daerah kemaluan karena 10 menit setelah plasenta lahir atau
jahitan. Hasil anamnesis ibu belum 48 jam atau setelah 4 minggu pasca
BAK sejak persalinan. Hasil jari di persalinan. Pemasangannya AKDR
bawah pusat, kontraksi keras, lochea post plasenta relatif tidak sakit, sebab
merah 1 pembalut. Bidan melakukan pemasangan dilakukan tidak lama
pemeriksaan kandung kemih. Tujuan setelah plasenta lahir. Darah yang
bidan melakukan pemeriksaan keluar akibat pemasangan AKDR
tersebut adalah Mencegah tersamar dengan lochea
gangguan kontraksi uterus
Jawaban: C
Memeriksa kandung kemih (adanya
distensi yang disebabkan oleh 42. Pembahasan:
retensi urine) biasa terjadi setelah Data Fokus pada kasus ini adalah
lahir. Pemeriksaan dilakukan dengan perempuan, mengeluh haidnya
palpasi menggunakan 1 atau 2 bertambah banyak dan lama. Hasil
tangan, akan teraba apabila ada pemeriksaan : Nyeri tekan perut
distensi. Jika ada distensi, lakukan bagian bawah, PD nyeri goyang

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 183
serviks (+),flour albus (+).Diagnosis keluhan sudah 3 bulan tidak
yang paling mungkin pada kasus mengalami haid, badan terasa
tersebut adalah Infeksi traktus panas. Hasil pemeriksaan: PP test (-).
genetalia bagian bawah Pada kasus perimenopause gejala
Infeksi genetalia bawah dapat fisik pada wanita menopause, seperti,
disebabkan oleh infeksi bakteri, serangan rasa panas terjadi karena
hygiene yang kurang, pemasangan jaringan-jaringan yang sensitif atau
AKDR, infeksi pada saluran reproduksi yang bergantung pada kadar estrogen
bagian bawah yang terdorong sampai yang menurun. Pancaran panas
ke serviks atau sampai pada saluran diperkirakan akibat dari pengaruh
reproduksi bagian atas. hormon pada bagian otak yang

cp
bertanggung jawab untuk mengatur
Jawaban: E
temperatur tubuh. Gejala yang terjadi
sekitar 70-80% dari semua wanita.

ns
43. Pembahasan: Keringat berlebihan merupakan suatu
Data Fokus pada kasus ini adalah kesatuan dengan rasa panas dan
dapat menjadi faktor yang berperan

.as
perempuan, umur 49 tahun, dengan
keluhan sudah 3 bulan tidak pada gangguan tidur.
mengalami haid, badan terasa Jawaban: E
panas. Hasil pemeriksaan: PP test

n
(-) negative. Diagnosis apakah yang 45. Pembahasan:
paling mungkin pada kasus tersebut Data Fokus pada kasus ini adalah bayi
adalah Perimenopause perempuan lahir normal 6 jam,
Bidan menyentuhkan tangan pada
Perimenopause merupakan masa
daerah sekitar mulut bayi, secara
perubahan antara pramenopuse dan
otomatis bayi akan membuka mu-
pascamenopause. Fase ini ditandai
lutnya. Reflek yang ditunjukkan bayi
dengan siklus haid yang tidak teratur.
pada kasus tersebut adalah Rooting.
Hal ini biasanya disertai dengan
Reflek rooting adalah reflek mencari/
gejalan simtomatik di atas karena
reflek menoleh bayi. Bayi umumnya
penurunan kadar hormone.
akan mencari sentuhan dan mengarah
Jawaban: A ke sekitar sumber sentuhan di sekitar
mulut.
44. Pembahasan:
Jawaban: B
Data Fokus pada kasus ini adalah
perempuan, umur 49 tahun, dengan
46. Pembahasan:

184 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
Data Fokus pada kasus ini adalah bayi timbangan yang temperaturnya
laki – laki lahir 1 menit yang lalu. Bidan lebih rendah dari tubuh bayi akan
mengeringkan dan mengganti menyerap panas tubuh bayi melalui
handuk, talipusat sudah dipotong. mekanisme konduksi apabila bayi
Mekanisme kehilangan panas bayi diletakkan di atas benda-benda
yang dicegah sesuai kasus tersebut tersebut
adalah Evaporasi.
Meletakkan bayi dengan prinsip
Evaporasi adalah kehilangan panas
kulit ke kulit di perut ibu yang
akibat penguapan cairan ketuban
lebih hangat akan terjadi perpin-
pada permukaan tubuh oleh panas
dahan panas ibu ke bayi, sehing-

cp
tubuh bayi sendiri. Hal ini merupakan
jalan utama bayi kehilangan panas. ga tubuh bayi lebih hangat dan
Kehilangan panas juga terjadi kehilangan panas karena kon-

ns
jika saat lahir tubuh bayi tidak duksi dapat dicegah.
segera dikeringkan atau terlalu
cepat dimandikan dan tubuhnya Jawaban: E

.as
tidak segera dikeringkan dan
diselimuti. Oleh sebab itu untuk
mencegah evaporasi, bidan segera 48. Pembahasan:
mengeringkan dan mengganti Data Fokus pada kasus ini adalah, bayi

n
handuk bayi. perempuan umur 9 bulan, bayinya
sehat, catatan buku KIA imunisasi
Jawaban: Di
lengkap. Jenis imunisasi yang paling
tepat diberikan pada bayi pada kasus
47. Pembahasan:
tersebut adalah campak.
Data Fokus pada kasus ini adalah
bayi laki – laki lahir 1 menit, . Bidan Campak adalah imunisasi yang
hendak mencegah kehilangan diberikan untuk mengcegah penyakit
panas karena konduksi. Tindakan campak yang disebabkan oleh
yang paling tepat dilakukan pada virus myxovirus vindae measles. Cara
kasus tersebut adalah Meletakkan penularan melalui udara (percikan
kulit ke kulit di dada ibu. ludah) atau bersin atau batuk.Gejala
Awal: Demam, bercak kemerahan,
Konduksi adalah kehilangan panas
batuk, pilek, konjuntivitis dan koplik
tubuh melalui kontak langsung
spot, selanjutnya timbul ruam pada
antara tubuh bayi dengan permukaan
yang dingin. Meja, tempat tidur atau

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 185
muka, leher kemudian ke tubuh bersifat mendadak datangnya
hingga kaki. dan berlangsung dalam waktu
kurang dari 2 minggu.
Vaksin campak : diberikan saat
b. Diare persisten adalah diare
bayi umur 9-11 bulan, diberikan
yang berlangsung 15-30 hari,
1 kali, merupakan vaksin virus
merupakan kelanjutan dari diare
inaktif fraksional (virus hidup yang
akut atau peralihan antara diare
dilemahkan), merupakan vaksin yang
akut dan kroon
sensitif terhadap panas. Diberikan 0,5
c. Diare kronis adalah diare hilang-
ml disuntikkan subkutan pada lengan
timbul, atau berlangsung
kiri atas.
lama dengan penyebab non-

cp
Kontraindikasi vaksin campak. infeksi, seperti penyakit sensitif
Individu yang mengidap penyakit terhadap gluten atau gangguan
immune deficiency atau individu yang metabolisme yang menurun.

ns
diduga menderita gangguan respon Lama diare kronik lebih dari 30
imun karena leukemia, limfoma. hari

.as
Jawaban: E Jawaban: C

49. Pembahasan: 50. Pembahasan:

n
Data Fokus pada kasus ini adalah bayi Data Fokus pada kasus ini adalah
laki-laki umur 9 bulan, BAB cair bayi perempuan, umur 2 bulan
sejak 2 hari yang lalu 7 kali sehari, demam sejak semalam, 1 hari
bayi rewel, tidak mau makan dan lalu mendapatkan imunisasi DPT-
minum, bayi rewel. Hasil pemeriksaan: HB-HIB, bengkak pada tempat
KU lemah, S 37,50C, P 41 x/menit, suntikan, Hasil pemeriksaan: S 38
cubitan kulit lama kembali, mata 0
C ruam daerah suntikan. Rencana
cekung. Diagnosis apakah yang paling asuhan yang paling tepat dilakukan
mungkin pada kasus tersebut adalah pada kasus tersebut adalah Berikan
Diare Akut. lebih banyak ASI.

Jenis diare: Penanganan efek samping:


a. Diare akut yaitu buang air a. Orang tua dianjurkan untuk
besar dengan frekuensi yang memberikan minum lebih banyak
meningkat dan konsistensi (ASI atau sari buah).
tinja yang lembek atau cair dan

186 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
b. Jika demam, kenakan pakaian
yang tipis.
c. Bekas suntikan yang nyeri
dapat dikompres air dingin.
d. Jika demam berikan paracetamol
15 mg/kgBB setiap 3–4 jam
(maksimal 6 x/dalam 24 jam).
e. Bayi boleh mandi atau cukup
diseka dengan air hangat.
f. Jika reaksi memberat dan
menetap bawa bayi ke

cp
dokter.

Jawaban: B

ns
.as
n

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 187
PAKET LATIHAN II

cp
1. Ny. A berusia 30 tahun dirawat karena Intervensi yang harus dilakukan pada
ketoasidosis diabetikum (KAD). Hasil kasus tersebut adalah ?
pemeriksaan AGD nilai pH 7.30, HCO3 A. Posisikan semi fowler

ns
20mEq/L, PaCO2 49 mmHg, PaO2 85 B. Ajarkan batuk efektif
mmHg, saturasi oksigen 95%. C. Lakukan fisioterapi dada
Apakah hasil analisis pemeriksaan D. Pemberian oksigen dengan masker

.as
AGD pada pasien tersebut? 6 L/menit
A. Asidosis Respiratorik E. Ajarkan teknik relaksasi
B. Asidosis Metabolik
C. Alkalosis Respiratorik

n
D. Alkalosis Metabolik 3. Seorang laki-laki berusia 65 tahun
E. Asidosis respiratorik dan asidosis dirawat di ruang penyakit dalam
metabolik dengan keluhan nyeri daerah leher
menyebar ke punggung kiri dengan
skala 7. Hasil pengkajian pasien
2. Seorang wanita berusia 39 tahun mengalami sesak, terdapat ronchi,
dengan keluhan sesak nafas sedang dan odema ekstremitas, gelisah, dan
dirawat di ruang penyakit dalam. sulit tidur pada malam hari. TD 110/70
Hasil dari pengkajian di dapatkan mmhg, frekuensi nadi 89x/menit,
ronchi basah dibagian basal paru, frekuensi nafas 28 x/menit, SaO2 95%.
sulit mengeluarkan dahak dan tidak Hasil pemeriksaan EKG menunjukkan
bisa berbicara karena suara pasien ST Elevasi.
serak. TD 120/80 mmHg, frekuensi Apakah tindakan keperawatan yang
nafas 31 x/menit. Saat ini pasien tepat dilakukan pada kasus tersebut?
sudah mendapatkan terapi oksigen 3 A. Kolaborasi pemberian nitrogliserin
l/menit. B. Mengajarkan teknik nafas dalam

188 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
C. Membatasi retensi cairan A. Justice
D. Membatasi aktivitas B. Fidelity
E. Kolaborasi pemberian terapi obat C. Otonomi
D. Benificience
E. Veracity
4. Tn. N berusia 70 tahun dengan keluhan
nyeri dada sejak 3 jam sebelum masuk
rumah sakit. Hasil pengkajian di 6. Seorang perawat sedang merawat
dapatkan data pasien mengatakan klien stroke dengan hemiparese
dadanya terasa panas, skalanyeri 8, dextra yang masuk fase rehabilitasi.
akral teraba dingin, lemah, dan cemas. Saat ini perawat sedang mengajarkan

cp
TD 150/90mmhg, nadi 75x/menit, klien agar dapat makan dengan
nafas 18x/menit. Hasil pemeriksaan menggunakan tangan kirinya dan
EKG menunjukkan ST Elevasi pada berjalan menggunakan tripot.

ns
Lead II, III, aVF, I, AVL, V5. Apakah teori utama yang mendasari
Dimana letak infark yang dialami tindakan perawat dalam asuhan
pasien tersebut? keperawatan tersebut ?

.as
A. Anterolateral jantung A. Caring
B. Inferolateral jantung B. Adaptasi
C. Posterolateral jantung C. Self care

n
D. Inferoposterior jantung D. Kebutuhan
E. Anterior ekstensif E. Perawatan Holistik

5. Tn. K berusia 75 tahun dirawat 7. Seorang anak laki-laki (11 Tahun)


dengan diagnosa CHF grade IV. Pasien dibawa ibunya ke rumah sakit dengan
mengatakan telah siap jika meninggal keluhan badan panas, mual, badan
dan lebih bahagia bisa bertemu terasa sakit-sakit, keluar darah dari
dengan Tuhannya dan menolak untuk hidung, disertai ada bintik-bintik
dilakukan tindakan apapun. Kondisi merah pada kulit. Pada pemeriksaan
pasien semakin menurun kesadaran fisik S: 38,3 0C Hematokrit 27%
sopor koma dan mengalami henti trombosit 90.000.
jantung. Perawat tetap melakukan Apa masah utama keperawatan pada
tindakan RJP. kasus tersebut ?
Manakah prinsip etik yang dilanggar A. Hipertermia
oleh perawat pada kasus tersebut? B. Devisit volume cairan

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 189
C. Gangguan rasa nyaman C. “Saya harus mengoleskan lotion
D. Perubahan nutrisi kurang dari dibawah traksi untuk mencegah
kebutuhan tubuh kulit traksi”
E. Resiko syok D. “Saya harus menghindari
penggunaan bedak karena akan
menggumpal dibawah traksi”
8. Seorang laki-laki (17 tahun) ditusuk E. “Saya akan mengatakan kepada
ketika sedang tawuran dan segera anak saya untuk tidak melakukan
dilarikan ke UGD. Tidak didapati aktivitas yang dilarang”
benda tertancap pada dada pasien,
namun tampak gelembung udara

cp
dari luka sebesar 2 cm pada dada kiri, 10. Seorang klien dengan diabetes
pasien tampak pucat dan gelisah, nadi melitus tipe I memanggil perawat
110x/menit, RR 30x/menit, TD 100/60 untuk melaporkan terjadinya episode

ns
mmhg. hipoglikemia berulang.
Sebagai perawat tindakan apa yang Manakah pernyataan klien yang
tepat dilakukan pada kasus tersebut ? mengindikasikan pemahaman yang

.as
A. Memasang kasa plester 3 sisi benar mengenai insulin humulin N
B. Needle trakeostomi dan latihan fisik?
C. Pericardiosintesis A. “Saya tidak harus latihan fisik

n
D. Chest tube setelah makan siang”
E. Balut tekan B. “Saya tidak harus latihan fisik
setelah sarapan pagi”
C. “Saya tidak harus latihan fisik pada
9. Perawat sedang memberikan instruksi larut malam”
pada orang tua dengan skoliosis D. “Saya tidak harus latihan fisik pada
terkait dengan penggunaan traksi. siang hari”
Kalimat mana dari orang tua yang E. “Saya tidak harus latihan fisik pada
mengindikasikan kebutuhan akan pagi hari”
intruksi lebih lanjut ?
A. “Saya akan memotivasi anak saya
untuk melakukan latihan yang 11. Langkah cuci tangan yang benar
telah disarankan” terbagi menjadi beberapa tahap, di
B. “Saya akan memakaikan pakaian Indonesia sendiri mengikuti panduan
lembut dibawah traksi” cuci tangan dari DEPKES RI maupun

190 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
WHO. Langkah cuci tangan menurut B. Keluarga mengerti program
WHO sendiri ada berapa tahapan… keluarga berencana
A. 5 C. Pemberian ASI Eksklusif 0-6 bulan
B. 6 D. Pemantauan pertumbuhan balita
C. 7 E. Balita mendapat imunisasi lengkap
D. 8
E. 9
15. Pada indikator kelompok lingkungan
sehat adalah….
12. Indikator keluarga sehat menurut A. Mempunyai sarana air bersih dan
kemenkes di bagi menjadi…. jamban keluarga

cp
A. 15 dalam 5 kelompok B. Akses dalam pelayanan kesehatan
B. 15 dalam 3 kelompok jiwa
C. 13 dalam 3 kelompok C. Penderita HT berobat secara

ns
D. 12 dalam 5 kelompok teratur
E. 12 dalam 3 kelompok D. Pemantauan pertumbuhan balita
E. Penderita TB berobat sesuai

.as
standar
13. Menurut indikator keluarga sehat,
pada indikator keluarga sudah mejadi

n
anggota JKN masuk dalam kelompok 16. Perempuan 24 tahun datang ke praktek
indikator apa? dokter dengan keluhan gatal di kedua
A. Gizi, kesehatan ibu dan anak lipatan siku kanan dan kiri. Selain itu,
B. Pengendalian penyakit menular rasa gatal juga dirasakan pada kedua
dan tidak menular lipatan lutut kanan dan kiri. Keluhan
C. Perilaku sehat gatal ini cukup menganggu aktivitas
D. Lingkungan sehat pasien. Menurut ibu pasien, pasien
E. Kesehatan jiwa juga dikeluhkan sering bersin pada
pagi hari. Ibu pasien juga menderita
asma. Dari pemeriksaan fisik dalam
14. Berikut yang tidak termasuk dalam batas normal. Status dermatologis
indikator kelompok gizi, kesehatan ditemukan lesi kering, lekenifikasi,
ibu dan anak adalah.... danhiperpigmentasi.
A. Keluarga menyediakan sarana air Diagnosis yang tepat untuk kasus di
bersih atas adalah ....
A. Dermatitis Atopik

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 191
B. Dermatitis Numularis D. Uretritis
C. Dermatitit Seboroik E. Batu ginjal
D. Dermatitis Kontak iritan
E. Neurodermatitis 
19. Perempuan 35 tahun datang bersama
suaminya dating kepoliumumuntuk
17. Seorang perempuan 29 tahun datang konsultasi KB. Pasien memiliki 3 anak
ke prakter dokter dengan keluhan dengan anak terkecil berusia 14
penurunan BB dari 60 kg menjadi 45 bulan. Pasien sudah menggunakan
kg. Perempuan tersebut masih merasa depoprovera selama 1 tahun. Pasien
gemuk dan ingin menurunkanya tidak haid selama 1 tahun ini.

cp
lagi. Dia selalu merasa tidak percaya Apa yang harus dilakukan ....
diri dan takut akan semakin gemuk. A. Induksi ovulasi dan lanjutkan

ns
Perempuan tersebut sudah tidak depoprovera
mens selama 4 bulan terakhir. B. Menghentikan depoprovera dan
Apakah kemungkinan diagnosanya mengobservasi

.as
…. C. Mengganti dengan cyclofem
A. Anoreksia nervosa D. Menjarangkan penggunaan
B. Bulimia nervosa depoprovera menjadi 6 bulan
C. Depresi sekali

n
D. Gangguan obsesif kompulsif E. Melanjutkan depoprovera karena
E. Gangguan skizoafektif tidak haid adalah efek samping
depoprovera

18. Pasien wanita 25 tahun datang ke


puskesmas mengeluh nyeri saat 20. Ny nona usia 35 tahun G2P1A0
berkemih sejak 1 minggu yang hamil 39 minggu datang ke UGD
lalu. Tidak didapatkan nyeri ketok dengan keluhan kenceng-kenceng
kostovertebrae. BAK berdarah sejak semalam. Pasien mengeluhkan
disangkal. Dari hasil pemeriksaan urin keluar air-air dari kemaluan. Hasil
didapatkan bakteri (+). pemeriksaan tanda vital dalam batas
Diagnosis yang paling mungkin normal. Pemeriksaan luar TFU sesuai
adalah …. dengan usia kehamilan, DJJ 150 x/
A. Sistitis menit, presentasi kepala, kontraksi
B. Pyelonefritis 4 x 10 menit selama 40 detik.
C. Vesikolitis Pembukaan 8 cm, pendataran serviks

192 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
sudah sekitar 75 %, konsistensi lunak, dilakukan USG didapatkan plasenta
posisi anterior, kepala di station -1, terletak tepat di tepi OUI dan tidak
dalam evaluasi 3 jam, tidak terdapat menutupi OUI.
kemajuan persalinan dengan moulase Apakah diagnosis yang paling tepat
malsimal, caput (+). pada kasus diatas ....
Diagnosis pasien tersebut adalah …. A. Solusio plasenta
A. Distosia ec kontraksi kurang kuat B. Plasenta previa parsialis
B. Distosia ec CPD C. Plasenta previa totalis
C. Gawat janin D. Plasenta previa letak rendah
D. Ketuban pecah dini E. Plasenta previa marginalis
E. Arrest of descent

cp 23. Seorang perempuan berusia 28 tahun


G2P1A0 usia kehamilan 39 minggu,

ns
21. Seorang wanita 43 tahun, G4P3A0
datang ke IGD rumahsakitsetelah datang dengan keluhan mulas. Pada
melahirkan bayi 3700 gram, APGAR 8/9. pemeriksaan dalam didapatkan

.as
Pemeriksaan ditemukan tinggifundus pembukaan sebesar 8cm dan teraba
uteri 2 jari di atas umbilikus, kontraksi dagu janin di bagian anterior. 15
lemah. Perdarahan 500 ml. menit kemudian pembukaan sudah
Apa kemungkinan penyebab lengkap dan masih teraba bagian

n
perdarahan wanita tersebut .... dagu di anterior.
A. Atonia uteri Tindakan yang tepat dilakukan adalah
B. Ruptur uteri ....
C. Sisa plasenta A. Operasi SC
D. Retensio plasenta B. Ekstraksi vakum
E. Laserasi jalan lahir C. Induksi pematangan serviks
D. Persalinan spontan per vaginam
E. Maneuver bracht

22. Seorang perempuan berusia 38 tahun


dengan G3P2A1, usia kehamilan
30 minggu datang ke IGD rumah 24. Seorang perempuan berusia 25 tahun
sakit dengan keluhan mengalami datang dengan keluhan nyeri perut
perdarahan pervaginam berwarna kiri bawah. Pasien sudah menikah
merah segar. Tidak ada nyeri perut. dan sekarang terlambat menstruasi
Riwayat SC pada kehamilan terakhir. kurang lebih 8 minggu. Pasien tampak
Tanda vital masih baik, DJJ baik. Saat lemas dan kesadaran menurun.

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 193
Pemeriksaan tanda vital ditemukan TD RS. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
85/50 mmHg, HR 110x/menit, RR 32x/ luka bacok pada lengan bawah
menit. Dari pemeriksaan ditemukan kanan,punggung kanan. Setelah
nyeri tekan pada abdomen dan nyeri dilakukan perawatan luka di kamar
goyang portio, serta cavum douglas operasi, pasien dirawat inapkan.
menonjol. Pemeriksaan laboratorium Setelah 3 hari perawatan pasien
menunjukkan hasil Hb 6,5 g/dl, meninggal akibat sepsis.
trombosit 200.000. Visum apa saja yang diberikan kepada
Pemeriksaan yang paling tepat penyidik ....
dilakukan pada kasus tersebut adalah A. Hanya visum jenazah
.... B. Visum tetap dan visum jenazah

cp
A. Histerosalfingografi C. Visum lanjutan dan visum jenazah
B. Fistulografi D. Visum sementara dan visum
C. Kuldosintesis lanjutan

ns
D. Kolposkopi E. Visum definitive dan visum jenazah
E. Kardiotokografi

.as
27. Tn. X usia 40 tahun meninggal di RS
25. Warga menemukan mayat bayi di pemerintah setelah dirawat 7 hari.
dalam sebuah kardus di pinggir kali, Surat kematian apa yang diberikan ....

n
mayat bayi dibawa oleh penyidik ke A. Formulir A dan B
instalasi forensik dan akan dilakukan B. Formulir A dan M
pemeriksaan untuk mengetahui C. Formulir A, B dan M
apakah bayi tersebut lahir hidup atau D. Formulir A, B dan I
mati. E. Formulir A, B, M dan I
Permeriksaan yang dapat dilakukan
adalah ....
A. Tes viabilitas
28. Seorang perempuan usia 35 tahun
B. Tes berat jenis darah
diantar warga ke UGD karena post
C. Tes apung paru
KLL 30 menit yang lalu. Pasien sempat
D. Tes toksikologi
pingsan kemudiaan sadar lagi. Setelah
E. Tes getah paru
sampai ke UGD pasien pingsan
lagi. Pemeriksaan fisik TD: 120/80
mmHg, Nadi 86x/m, RR 20x/m, suhu
26. Seorang laki-laki umur 30 tahun, 37 C. pemeriksaan CT scan tampak
korban pembegalan, dibawa ke UGD perdarahan berbentuk bikonveks.

194 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
Apa diagnosis yang tepat …. anamnesa pasien mengalami mimisan
A. Subarachnoid hematome disertai keluar darah dari telinga.
B. Subdural hematoma pemeriksaan fisik kesadaran compos
C. Epidural hematome mentis, TD 130/80mmHg, nadi 88x/m,
D. Commusio cerebri RR 24x/m. tampak hematom pada
E. Intracerebral hematoma retroauricular dan pada sekitar mata.
Halo test (+). Apa diagnosis yang
tepat ….
29. Seorang laki-laki usia 40 tahundi antar A. Fraktur maksilofacial
warga ke UGD karena penurunan B. Fraktur mandibula
kesadaran disertai muntah. Riwayat C. Fraktur zygoma

cp
KLL 1 hri yang lalu. Pemeriksaan fisik D. Fraktur nasal
GCS 10 ,TD 150/80mmHg, Nadi 55x/m, E. Fraktur basis cranii
RR 16x/m, suhu 37 C. jejas pada kepala

ns
kanan, CT SCAN ditemukan gambaran
31. Seorang remaja perempuan, umur 18

.as
tahun datang ke PMB dengan keluhan
Haid banyak dan panjang. Hasil
anamnesis: siklus sudah terjadi lebih
dari 3 kali, ganti pembalut 4x/sehari,

n
terdapat darah menggumpal. Hasil
pemeriksaan TB 155 cm, BB 55 kg,
TD 120/70 mmHg, N 80 x/menit, P 20
x.menit, S 36,50C, benjolan payudara
Pembuluh darah apa yang pecah
(-), abdomen tidak teraba massa,
pada pasien ini ….
ada perdarahan di pembalut ± 15cc.
A. Pecahnya arteri meningea media
Rencana asuhan apakah yang paling
B. Pecahnya bridging vein
tepat dilakukan pada kasus tersebut?
C. Pecahnya arteri dura
A. Konseling mengurangi nyeri haid
D. Pecahnya aneurisma
B. Melakukan kolaborasi dengan
E. Arteri venous malformation
DSOG
C. Pendidikan pola makan sehat saat
haid
30. Seorang perempuan usia 32 tahun
D. Konseling personal hygiene
datang ke UGD bersama temannya
selama haid
karena KLL. Pasien tampak sadar. Dari

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 195
E. Memberikan suplementasi tablet D. PCO ovulatori
tambah darah E. Disfungsi seksual

34. Seorang bidan koordinator sedang


melakukan perencanaan di
32. Seorang bidan koordinator akan Puskesmas wilayah binaanya. Hasil
melakukan pendidikan kesehatan di pengkajian didapatkan sebanyak 20%
SMP Wilayah Kerja Puskesmas. Hasil kasus Bayi berat Lahir Rendah (BBLR).
laporan pendahuluan didapatkan Selain itu data didapatkan lebih dari
infromasi sebagian besar remaja putra 40% wanita umur subur menderita
dan putri telah aktif berpacaran. Hasil anemia. Masyarakat sebagian
riwayat kasus sebelumnya terdapat

cp
besar merupakan petani dengan
satu remaja yang hamil di luar nikah. pendidikan rendah. Pendidikan
Pendidikan kesehatan apakah yang kesehatan apakah yang paling tepat

ns
paling prioritas pada permasalahan pada kasus tersebut?
tersebut? A. Pola nutrisi seimbang pada WUS
A. Kebutuhan olah raga B. Pengaturan jarak kehamilan yang

.as
B. Kebutuhan istirahat sehat
C. Kesehatan reproduksi C. Perencanaan peningkatan
D. Kebutuhan nutrisi pendidikan WUS
E. Pola hidup bersih D. Suplementasi tablet tambah darah

n
33. Seorang perempuan umur 25 tahun pada WUS
datang ke PMB dengan alasan ingin E. Penanganan efek samping tablet
merencanakan kehamilan. Hasil tambah darah
anamnesis: sudah menikah 2 tahun, 35. Seorang perempuan umur 23 tahun,
tinggal satu rumah dengan suami, G1P0A0 hamil UK 8 minggu datang ke
rutin berhubungan seksual pola Haid PMB dengan keluhan mual muntah di
30 hari. Hasil pemeriksaan TB 156, pagi hari. Hasil anamnesis mengatakan
BB:96 kg, TD 110/70 mmHg, N 82 x/ susah makan dan muntah saat makan
menit, P 22 x.menit, S 36,70C, perut dan banyak. Hasil pemeriksaan: KU baik,
payudara tidak ada massa. Diagnosis TD 100/70 mmHg, N 79 x/menit, P
apakah yang paling mungkin pada 22 x/menit, S 36,00C, PP test (+), TFU
kasus tersebut? belum teraba. Asuhan apakah yang
A. Fertil paling tepat pada kasus tersebut ?
B. Infertil primer A. Meminum teh herbal
C. Infertil sekunder B. Latihan senam hamil

196 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
C. Makan sedikit tapi sering D. Kala I fase aktif dilatasi maksimal
D. Menghindari tidur telentang E. Kala I fase aktif deselesari
E. Mengurangi minum sebelum tidur
38. Seorang perempuan umur 27
36. Seorang perempuan umur 23 tahun, tahun, G1P0A0, hamil UK 39 minggu
G1P0A0 hamil UK 8 minggu datang ke datang ke PMB pukul 10.00 WIB
PMB dengan keluhan mual muntah di dengan keluhan utama perut mules
pagi hari. Hasil anamnesis mengatakan teratur menjalar ke pinggang sejak
susah makan dan muntah saat makan 10 jam lalu. Hasil anamnesis ibu
banyak. Hasil pemeriksaan: KU baik, mengeluarkan lendir darah 5 jam lalu.
TD 100/70 mmHg, N 79 x/menit, P Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg,

cp
22 x/menit, S 36,00C, PP test (+), TFU N 85x/ menit, P 24 x/ menit, kontraksi
belum teraba. masalah potensial (4x/10’/40”), TFU 34 cm, Presentasi
apakah yang paling mungkin pada kepala ,penurunan 3/5, DJJ, 130 x/

ns
kasus tersebut? menit, PD ketuban (+), pembukaan
A. Nausea 8 cm. Bidan telah memberikan
B. Abortus asuhan pada kala I. Perkiraan pukul

.as
C. Vomiting berapakah pembukaan lengkap pada
D. Hiperemesis kasus tersebut?
E. Hipoglikemia A. 11.00 wib
B. 12.00 wib

n
37. Seorang perempuan umur 23 tahun,
C. 13.00 wib
G1P0A0, hamil UK 40 minggu datang
D. 14.00 wib
ke PMB dengan keluhan utama perut
E. 15.00 wib
mulas teratur menjalar ke pinggang
sejak 4 jam lalu. Hasil anamnesis ibu 39. Seorang perempuan, umur 24 tahun,
mengeluarkan lendir darah 2 jam lalu. P1A0 nifas 6 jam di PMB dengan
Hasil pemeriksaan: TD 120/70 mmHg, keluhan utama nyeri daerah kemaluan
N 81x/ menit, P 24 x/ menit, kontraksi karena jahitan. Hasil anamnesis ibu
(3x/10’/20”), TFU 3 jari di bawah belum BAK sejak persalinan. Hasil
Px, Presentasi kepala ,penurunan pemeriksaan TD 120/70, N 81x/
3/5, PD ketuban (+), pembukaan 2 menit, P 21x/menit, S 36,3 0 C, mamae
cm. Diagnosis apakah yang paling lembek, Pengeluaran ASI (+), TFU 2
mungkin pada kasus tersebut? jari di bawah pusat, kontraksi keras,
A. Kala I fase laten Kandung kemih penuh, lochea merah
B. Kala I fase laten memanjang 1 pembalut, luka jahitan perineum
C. Kala I fase aktif akselerasi derajat II Pendidikan kesehatan

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 197
apakah yang paling tepat pada kasus C. Melakukan pelepasan AKDR
tersebut? D. Melakukan pemeriksaan PP Test
A. Breast care E. Menganjurkan ganti kontrasepsi
B. Mobilisasi dini lain
C. Personal hygiene
42. Seorang perempuan, umur 29 tahun,
D. Perawatan luka perineum
P1A0, datang ke PMB mengatakan
E. Kebutuhan istirahat dan tidur
akseptor AKBK selama 3 tahun
40. Seorang perempuan, umur 24 tahun, ingin lepas AKBK karena ingin
P1A0 nifas 6 hari lalu di PMB . Hasil punya anak lagi. Hasil pemeriksaan:
anamnesis ibu sudah mulai bisa TD 100/70 mmHg, N 81x/menit, P

cp
merawat bayinya. Hasil pemeriksaan : 19 x/menit, S 36,5ºC, terpasang 2
TD 110/80, N 80x/menit, P 22x/menit, S kapsul AKBK dilengan kiri. Bidan
36,3 0 C, mamae lembek, pengeluaran mempertimbangkan daya kerja alat

ns
ASI lancar, lochea merah kekuningan. kontrasepsi. Berapa lamakah daya
Bidan melakukan pemeriksaan tinggi kerja alat kontrasepsi pada kasus ter-
fundus uteri. Tujuan apakah bidan sebut?

.as
melakukan pemeriksaan tersebut? A. 1 tahun
A. Memantau involusio uteri B. 2 tahun
B. Mencegah terjadinya perdarahan C. 3 tahun
C. Memantau kondisi genetalia ibu D. 5 tahun

n
D. Memeriksa kemungkinan infeksi E. 10 tahun
E. Memantau pemulihan masa nifas
43. Seorang perempuan umur 48 tahun,
41. Seorang perempuan, umur 30 tahun, P1A0, datang ke PMB dengan keluhan
P2A0, datang ke PMB dengan keluhan mudah lelah. Hasil anamnesis; Haid
utama tidak haid sejak 3 bulan lalu. tidak teratur sejak 2 tahun lalu, muka
Hasil anamnesis: akseptor AKDR sejak terasa panas dan gairah sex menurun.
3 tahun yang lalu, , rutin berhubungan Hasil pemeriksaan: TD 110/80 mmHg,
seksual. Hasil pemeriksaan : TD 110/70 N 85 x/menit, P 23 x/menit, T 36,5 C
mmHg, N 82x/menit, P 20 x/menit, Pendidikan kesehatan apakah yang
S 36,5ºC, pemeriksaan inspekulo paling tepat pada kasus tersebut?
benang tidak terlihat. Tindakan A. Beri antibiotic
apakah yang paling tepat dilakukan B. Konseling nutrisi
pada kasus tersebut? C. Kurangi aktifitas
A. Memberikan kondom D. Beri obat antinyeri
B. Mengganti AKDR yang baru E. Anjurkan makanan kalsium tinggi

198 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
44. Seorang perempuan, umur 48 tahun, fisik cara untuk mendeteksi adanya
P2A0, datang ke PMB, mengeluh sakit paralysis atau tidak dengan cara
saat senggama. Hasil anamnesis: menekankan salah satu jarinya ke
kemaluan terasa kering, sudah 10 telapak tangan bayi. Jenis Reflek
bulan tidak haid. Hasil pemeriksaan: apakah yang ditunjukkan bayi pada
TD 130/80 mmHg, N 80 x/menit, P kasus tersebut?
20 x/menit, T 36,5 C, tidak ada massa A. Moro
abdomen, pp test (-).Pendidikan B. Rooting
kesehatan apakah yang paling tepat C. Babynski
pada kasus tersebut? D. Grasping
A. Hindari senggama E. Swallowing

cp
B. Rendam air hangat
47. Seorang bayi laki-laki, lahir spontan,1
C. Lakukan senam kegel
jam yang lalu di Puskesmas. Hasil
D. Makan makanan yang bergizi

ns
Pemeriksaan: BB 3000 gram, PB 49 cm,
E. Menggunakan jelly saat senggama
FJ 144 x/menit, P 50 x/menit, S 36,50C,
45. Seorang perempuan, umur 26 tidak ada kelainan kongenital . Bidan

.as
tahun, G1P1A0, sedang inpartu kala Hendak memberikan injeksi Vitamin
II di PMB dengan kamar bersalin K1. Tujuan apakah bidan melakukan
yang dilengkapi dengan pendingin tindakan pada kasus tersebut?
ruangan/ AC. Pada saat bayi akan A. Mencegah hipotermia

n
lahir, bidan meminta asisten untuk B. Mencegah perdarahan
mematikan AC ruangan. Mekanisme C. Mencegah infeksi virus
kehilangan panas bayi apakah yang D. Mencegah infeksi mata
dicegah sesuai kasus tersebut? E. Mencegah tetanus neonatorum
A. Radiasi
48. Seorang bayi perempuan, umur 1 bulan
B. Konveksi
dibawa oleh ibunya ke Puskesmas
C. Konduksi
dengan keluhan ada bisul di lengan
D. Evaporasi
kiri atas. Hasil anamnesis:2 minggu
E. Konduktor
lalu mendapatkan imunisasi BCG dan
46. Seorang bayi laki – laki lahir lahir Polio I Hasil pemeriksaan: Kesadaran
spontan,l 1 jam yang lalu di Puskesmas. CM, FJ 140 x/menit, P 40 x/menit, S 38
Hasil Pemeriksaan: BB 2900 gram, PB 0
C, papula 1 cm mengeluarkan cairan
48 cm, FJ 145 x/menit, P 43 x/menit, S di daerah suntikan. Faktor apakah
36,50C, tidak ada kelainan kongenital. yang menyebabkan keluhan pada
Bidan melakukan pemeriksaan kasus tersebut?

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 199
A. Penyuntikan yang salah E. ASI dan susu formula
B. Dosis vaksin terlalu tinggi
C. Efek samping imunisasi BCG
D. Kontraindikasi terhadap vaksin
E. Bayi tidak tahan dengan vaksin
BCG

49. Seorang bayi perempuan, umur


1 bulan dibawa oleh ibunya ke
Puskesmas untuk imunisasi. Hasil
anamnesis:bidan telah melakukan

cp
Hasil pemeriksaan: Kesadaran CM,
FJ 140 x/menit, P 40 x/menit, S 38 0C,
papula 1 cm mengeluarkan cairan

ns
di daerah suntikan. Rencana asuhan
apakah yang paling tepat dilakukan
pada kasus tersebut?

.as
A. Drainase bisul
B. Berikan obat antibiotik
C. Kompres dingin tempat suntikan
D. Kompres hangat tempat suntikan

n
E. Kompres cairan antiseptic tempat
suntikan

50. Seorang bayi laki-laki, umur 6 bulan


datang ke Posyandu untuk kunjungan
rutin. Hasil anamnesis: bayi masih
disusui eksklusif, ibu belum
tahu makanan untuk bayi. Hasil
pemeriksaan: Kesadaran CM, BB 7 kg,
S 36,70C. Bagaimana konsistensi jenis
makanan bayi paling yang tepat pada
kasus tersebut?
A. Nasi
B. Nasi lembek.
C. Nasi tim saring
D. Makanan lumat

200 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
DRILLING TES KEMAMPUAN SPASIAL

1. Pembahasan : 3. Pembahasan :
Hasil AGD pH normal : 7,38-7,42, Ciri yang ditunjukkan pada pasien
PCO2 normal : 38-42, PaO2 normal : 80 tersebut adanya sumbatan pembuluh
mmHg, HCO3 normal : 22-28mEq/L. darah koroner. Tindakan yang
Jika pH darah rendah (asidosis), tepat pada kasus tersebut adalah

cp
maka perhatikan nilai PCO2, jika yang dapat menimbulkan dilatasi
tinggi berarti respiratorik dan rendah pembuluh darah koroner. Nitrogliserin

ns
berarti metabolik. Jika pH darah adalah regimen yang menimbulkan
tinggi (alkalosis), maka perhatikan dilatasi koroner, maka tindakan yang
nilai bikarbonat, jika tinggi berarti tepat dilakukan dengan pemberian

.as
metabolik dan jika rendah berarti nitrogliserin
respiratorik. Pada kasus tersebut pH
Jawaban: A
rendah dan PCO2 tinggi.

Jawaban: A

n
4. Pembahasan:
Hasil pemeriksaan EKG Lead II,III dan
2. Pembahasan : aVF menunjukkan adanya gelombang
Data di dapatkan ronchi basah di lambat dan putus pada daerah inferior
bagian basal paru, sulit mengeluarkan dan jantung sedangnya V5 dan aVL
dahak, dan tidak bisa berbicara menunjukkan gambaran pada lateral
karena suara serak. Kesimpulan : jantung.
pasien mengalami kesulitan dalam
Jawaban: B
mengeluarkan dahak, sehingga
tindakan mandiri perawat adalah
dengan melakukan fissioterapi dada.
5. Pembahasan :
Jawaban: C
Pada kasus tersebut perawat tetap
melakukan tindakan padahal pasien
sudah nyaman dengan tidak dilakukan

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 201
tindakan apapun dan itu telah 8. Pembahasan:
menjadi pilihannya. Maka perawat pada kasus diatas merupakan open
telah mengabaikan hak dan otonomi pneumotrorak, tindakan yang tepat
pasien. Karena pasien mempunyai hak dilakukan adalah memasang kasa
dalam mengelola dan memutuskan plester 3 sisi sehingga udara tidak
yang boleh dan tidak boleh dilakukan keluar masuk melalui intra thorak.
terhadap dirinya sepanjang perawat
Jawaban: A
telah menjelaskan dengan besar dan
proporsional.

Jawaban: D
9. Pembahasan:

cp
Saya harus mengoleskan lotion
dibawah traksi untuk mencegah kulit
6. Pembahasan: traksi

ns
membantu klien yang mengalami
Jawaban: C
kelumpuhan antara lain makan
dengan menggunakan tangan yang

.as
sehat dan membantu klien berjalan
dengan menggunakan tripot adalah 10. Pembahasan:
upaya yang dilakukan perawat Reaksi hipoglikemia dapat terjadi
sebagai respon terhadap peningkatan

n
agar klien dapat mandiri dengan
keterbatasan yang ada pada dirinya. latihan fisik. Klien harusnya
Perawat berupaya memandirikan klien menghindari latihan fisik selama
sehingga dia dapat melaksanakan waktu puncak insulin. Puncak insulin
aktivitas tanpa bantuan setelah keluar humulin N pada jam 12 sampai jam
dari rumah sakit. 24. karena itu latihan fisik siang hari
tidak dilakukan selama waktu puncak
Jawaban: C
kadar obat.

Jawaban: D

7. Pembahasan :
resiko syok ditandai dengan
trombositopenia yaitu trombosit 11. Pembahasan:
kurang dari 100.000/ul Langkah cuci tangan yang benar
menurut WHO
Jawaban: E
1) Basahi kedua telapak tangan
hingga pertengahan lengan

202 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
memakai air yang mengalir, 4) Dua indicator terkait
ambil sabun kemudian usap lingkungan sehat
dan gosok kedua telapak 5) Satu indicator kesehatan jiwa
tangan secara lembut.
Jawaban: D
2) Usap dan gosok juga kedua
punggung tangan secara
bergantian.
3) Jangan lupa jari-jari tangan, 13. Pembahasan:
gosok sela-sela jari hingga Dua indicator dalam perilaku sehat
bersih a. Tidak adanya anggota keluarga
4) Bersihkan ujung jari yang merokok

cp
secara bergantian dengan b. Sekeluarga sudah menjadi
mengatupkan anggota JKN
5) Gosok dan putar kedua ibu jari Jawaban: C

ns
secara bergantian
6) Letakkan ujung jari ke telapak
tangan secara bergantian.

.as
14. Pembahasan:
Jawaban: B Lima Indikator dalam gizi, kesehatan
Ibu dan Anak
a. Keluarga mengerti program

n
12. Pembahasan: keluarga berencana (KB)
Kemenkes RI tidak hanya b. Ibu hamil memeriksa
mengupayakan penguatan layanan kehamilannya sesuai standar
kesehatan primer, namun juga c. Balita mendapatkan imunisasi
menguatkan program keluarga sehat. lengkap
Ada 12 indikator keluarga sehat yang d. Pemberian ASI ekslusif 0-6 bulan
terbagi dalam 5 kelompok : e. Pemantauan pertumbuhan balita
1) Lima indicator dalam Jawaban: A
gizi,kesehatan ibu dan anak
2) Dua indicator dalam
pengedalian penyakit menular
15. Pembahasan:
dan tidak menular
Indikator kelompok lingkungan
3) Dua indicator dalam perilaku
SEHAT
sehat
a. Mempunyai sarana air bersih
b. Menggunakan jamban keluarga

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 203
Jawaban: A c. Reaktivasi pada uji kulit tipe cepat
d. Peningkatan kadar Ig E
e. Kecenderungan mendapat infeksi
kulit / kelainan imunitas seluler
16. Pembahasan:
f. Dermatitis pada areola mammae
Dermatitis Atopik adalah penyakit
g. Keilitis Konjungtivitis berulang
kulit yang ditandai reaksi inflamasi
h. Lipatan Dennie Morgan daerah
dengan gejala papul, vesikel, krusta,
infra orbita
skuama, dan pruritus hebat yang
i. Keratokonus Katarak subskapular
bersifat kronik residif yang didasari
anterior
oleh faktor herediter dan lingkungan.
j. Kepucatan / eritema didaerah

cp
Dermatitis atopik dikenal sebagai
muka
gatal yang menimbulkan kelainan
k. Pitiriasis alba
kulit dan bukan kelainan kulit yang
l. Lipatan leher anterior

ns
menyebabkan rasa gatal walaupun
m. Gatal bila berkeringat
belum ada kesepakatan mengenai
n. Intoleransi terhadap bahan wol
pendapat ini dikarenakan dermatitis
dan lipid solven

.as
juga terjadi pada bayi yang belum
o. Gambaran perifolikuler lebih
mempunyai mekanisme garuk
nyata
gatal. Hanifin dan Lobitz (1977)
p. Intoleransi makanan
menegakkan beberapa kriteria yang

n
q. Perjalanan penyakit di pengaruhi
sekarang dapat diterima sebagai
lingkungan dan emosi
dasar untuk menegakkan diagnosa
r. White dermographism/delayed
DA yang dibagi menjadi kriteria mayor
blanch
dan minor.
Kriteria mayor ( > 3): Jawaban: A
a. Pruritus Morfologi dan distribusi
khas : Dewasa : likenifikasi fleksura
Bayi dan anak : daerah muka dan
17. Pembahasan:
ekstensor
Anoreksia nervosa adalah suatu
b. Dermatitis bersifat kronik residif
gangguan yang ditandai penurunan
c. Riwayat atopi pada penderita
berat badan yang dimulai dan atau
atau keluarganya
dipertahankan oleh pasien. Pedoman
Kriteria minor ( > 3)
diagnostiknya meliputi :
a. Xerosis
a. Berat badan tetap 15% di
b. Iktiosis / pertambahan garis di
bawah normal (baik berkurang
palmar /keratosis pilaris

204 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
ataupuntak pernah tercapai) atau biaknya mikroorganisme di dalam
IMT < 17,5 saluran kemih yang dalam keadaan
b. Pengurangan berat badan normal air kemih tidak mengandung
dilakukan sendiri dengan bakteri, virus atau mikroorganisme
menghindarkan makanan yang lain. 25 Infeksi ini melibatkan ginjal,
mengandung lemak dan salah ureter, buli buli, ataupun uretra.
satu atau lebih dari hal berikut ini Presentasi klinis ISK bawah tergantung
: merangsang muntah oleh diri dari gender. Pada perempuan,
sendiri, merangsang pengeluaran terdapat dua jenis ISK bawah pada
makanan oleh diri sendiri, makan perempuan yaitu sistitis dan sindrom
obat penekan nafsu makan dan uretra akut. Sistitis adalah presentasi

cp
atau diuretika. klinis infeksi kandung kemih disertai
c. Terdapat distorsi citra tubuh bakteriuria bermakna. Nyeri saat
(body image) dengan ketakutan berkemih diakibatkan terjadinya

ns
gemuk terus menerus, menilai reaksi inflamasi yang menyebabkan
badan lebih berat mukosa buli-buli menjadi kemerahan,
d. Adanya gangguan yang luas pada edema dan hipersensitif hingga bila

.as
endokrin yang meliputi poros terisi urine akan mudah terangsang
hipotalamus-hipofisis-gonad, untuk segera berkontraksi dan
dengan manifestasi pada wanita menyebabkan frekuensi. Kontraksi

n
berupa amenorea dan pada pria buli menyebabkan rasa sakit/nyeri
sebagai kehilangan minat seksual pada suprapubik. Pada ISK bawah
dan potensi tidak didapati gejala sistemik seperti
e. Jika onset terjadi pada masa demam dan juga nyeri pinggang.
pra pubertas, perkembangan Bila didapati gejala sistemik maupun
pubertas tertunda. Dengan nyeri pinggang maka dapat dicurigai
kesembuhan, pubertas sering adanya penjalaran infeksi ke saluran
trecapai tapi menarke terlambat. kemih atas. Mikroorganisme
penyebab infeksi ini terutama adalah
E.coli, Enterococci, Proteus dan
Jawaban : A
Stafilokokus aureus. Bila didapati
kejadian berulang perlu dicurigai
adanya keganasan, urolitiasis
18. Pembahasan: sehingga dibutuhkan PIV atau USG
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah atau Sistoskopi.
suatu infeksi akibat berkembang
Jawaban: A

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 205
19. Pembahasan: Kekurangan pemakaian kontrasepsi
Depo provera ialah KB suntik 3 bulan suntik depo provera antara lain :
yang mengandung 150 mg Depo pemakai kontrasepsi menjadi sangat
Medroksiprogesteron Asetat (DMPA), bergantung pada tempat pelayanan
yang diberikan setiap 3 bulan dengan kesehatan. Sering pula ditemukan
cara disuntik intramuskular di daerah gangguan haid, seperti: siklus haid
bokong. Cara kerja kontrasepsi suntik yang memendek atau memanjang,
Depo Provera yaitu: perdarahan yang banyak atau
a. Menghalangi pengeluaran FSH sedikit, perdarahan tidak teratur
dan LH sehingga tidak terjadi atau perdarahan bercak (spotting)
pelepasan ovum. hal ini terjadi karena kontrasepsi ini

cp
b. Mengentalkan lender serviks, menggangu perubahan histologi
sehingga sulit ditembus endometrium dari fase proliferasi
spermatozoa. sampai atrofi dari endometrium.

ns
c. Menganggu suasana Keluarnya keputihan dari vagina
endometrium, sehingga tidak yang disebabkan oleh progesteron
sempurna untuk implantasi hasil merubah flora dan pH vagina,

.as
konsepsi. sehingga jamur mudah tumbuh di
Kelebihan pemakaian kontrasepsi dalam vagina dan menimbulkan
suntik depo provera antara lain : keputihan. Selain itu tidak dapat

n
mencegah kehamilan jangka panjang, dihentikan sewaktu-waktu sebelum
membantu mencegah kanker suntikan berikutnya apabila peserta
endometrium dan kehamilan ektopik, kontrasepsi ingin mengganti dengan
dapat pula menurunkan kejadian kontrasepsi jenis lain. Terlambatnya
tumor payudara dan krisis anemia kembali kesuburan setelah pemakaian
bulan sabit (sickle cell). Selain itu, dihentikan karena belum habisnya
membuat produksi ASI bertambah efek pelepasan obat tersebut dari
karena progesteron menyebabkan deponya (tempat suntikan). Timbulnya
peningkatan protein dan lactose jerawat disebabkan oleh hormon
sehingga merangsang laktasi., progestin terutama 19-Norpogestine
kontrasepsi ini dapat digunakan menyebabkan peningkatan kadar
oleh perempuan usia > 35 tahun lemak. Serta permasalahan berat
sampai perimenopause dan cukup badan merupakan efek samping
menyenangkan bagi akseptor karena tersering pada pemakai kontrasepsi
diinjeksikan hanya 4x setahun. depo provera.Sedangkan pada
penggunaan jangka panjang dapat

206 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
sedikit menurunkan kepadatan pada persalinan pervaginam. Panggul
tulang, menurunkan libido, sakit sempit yang penting pada obstetric
kepala, dan nervositas. bukan sempit secara anatomis namun
panggul sempit secara fungsional
Jawaban: E
artinya perbandingan antara kepala
dan panggul. Selain panggul sempit
dengan ukuran yang kurang dari
20. Pembahasan: normal, juga terdapat panggul sempit
Distosia adalah persalinan yang lainnya.
abnormal atau sulit dan ditandai
Setiap penyempitan pada diameter
dengan terlalu lambatnya kemajuan

cp
panggul yang mengurangi kapasitas
persalinan.Kelainan persalinan ini
panggul dapat menyebabkan distosia
menurut ACOG dibagi menjadi 3
saat persalinan. penyempitan dapat
yaitu kelainan kekuatan (power),

ns
terjadi pada pintu atas panggul,
kelainan janin (passenger), dan
pintu tengah panggul, pintu
kelainan jalan lahir (passage). Panggul
bawah panggul, atau panggul yang
sempit (pelvic contaction) merupakan

.as
menyempit seluruhnya.Faktor lain
salah satu kelainan jalan lahir yang
yang dapat menyebabkan disproporsi
akan menghambat kemajuan
kepala panggul adalah janin yang
persalinan karena ketidaksesuaian
besar, yaitu >4000 gram. Kesulitan

n
antara ukuran kepala janin dengan
dalam persalinan biasanya terjadi
panggul ibu yang biasa disebut
karena kepala janin besar atau kepala
dengan disproporsi sefalopelvik.
keras yang biasanya terjadi pada
Disproporsi Kepala Panggul atau
postmaturitas tidak dapat memasuki
Cephalo Pelvic Disproportion (CPD)
pintu atas panggul, atau karena
adalah keadaan di mana kepala
bahu yang lebar sulit melalui rongga
janin tidak dapat melewati panggul
panggul. Bahu yang lebar selain dapat
ibu sehingga berpotensi distokia
ditemukan pada janin yang memiliki
dan persalinan macet.Panggul
berat badan lebih juga dapat dijumpai
dengan ukuran normal tidak akan
pada anensefalus. Janin dapat
mengalami kesukaran kelahiran
meninggal selama proses persalinan
pervaginam pada janin dengan berat
dapat terjadi karena terjadinya
badan yang normal. Ukuran panggul
asfiksia dikarenakan selama proses
dapat menjadi lebih kecil karena
kelahiran kepala anak sudah lahir,
pengaruh gizi, lingkungan atau hal
akan tetapi karena lebarnya bahu
lain sehingga menimbulkan kesulitan
mengakibatkan terjadinya macet

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 207
dalam melahirkan bagian janin yang tidak baik, atau sisa plasenta
lain. Sedangkan penarikan kepala yang tertinggal.
janin yang terlalu kuat ke bawah dapat
mengakibatkan terjadinya cedera
pada nervus brakhialis dan muskulus
sternokleidomastoideus.

Jawaban: B

21. Pembahasan:

cp
Perdarahan postpartum adalah
perdarahan pervaginam 500 cc atau
lebih setelah kala III selesai (setelah

ns
plasenta lahir). Klasifikasi klinis
perdarahan postpartum yaitu:
a. Perdarahan Postpartum

.as
Primer yaitu perdarahan pasca Jawaban: A
persalinan yang terjadi dalam
24 jam pertama kelahiran.

n
Penyebab utama perdarahan 22. Pembahasan:
postpartum primer adalah atonia Plasenta previa adalah suatu kehami-
uteri (ketidakmampuan uterus lan dimana plasenta berimplantasi
untuk berkontraksi sebagaimana secara abnormal pada segmen bawah
mestinya setelah plasenta lahir), rahim (SBR), menutupi ataupun ti-
retensio plasenta, sisa plasenta, dak menutupi ostium uteri internum
robekan jalan lahir dan inversio (OUI), sedangkan kehamilan terse-
uteri. Terbanyak dalam 2 jam
but sudah viabel atau mampu hidup
pertama.
diluar rahim (Usia kehamilan > 20
a. Perdarahan Postpartum
minggu dan atau berat janin > 500
Sekunder yaitu perdarahan
gram). Perdarahan pada usia kehami-
pascapersalinan yang terjadi
lan > 20 minggu. Tanda dan gejalan-
setelah 24 jam pertama kela-
ya: tidak ada nyeri, warna darah mer-
hiran. Perdarahan postpartum
ah segar, perdarahan bisa sedikit atau
sekunder disebabkan oleh in-
banyak perdarahan berulang yang bi-
feksi, penyusutan rahim yang

208 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
asanya lebih banyak dari sebelumnya
perut tidak teraba tegang penurunan
bagian terendah belum masuk pap.
DIAGNOSIS PASTI: USG  ter-
lihat jaringan plasenta pada osteum
uteri eksternum yang membuka pada
inspekulo

Klasifikasi :
Jawaban: D
a. Plasenta previa totalis atau

cp
komplit: plasenta yang menutu-
pi seluruh ostium uteri internum
24. Pembahasan:

ns
b. Plasenta previa parsialis: Pasien tersebut mengarah ke KET
plasenta yang menutupi seba- (Kehamilan Etopik Terganggu).
gian ostium uteri internum Kehamilan ektopik adalah kehamilan

.as
yang tempat implantasi/ nidasi/
c. Plasenta previa marginalis: melekatnya buah kehamilan di luar
plasenta yang tepinya berada tempat yang normal, yakni di luar

n
pada pinggir ostium uteri inter- rongga rahim. Sedangkan yang
num disebut sebagai kehamilan ektopik
terganggu adalah suatu kehamilan
d. Plasenta letak rendah: plasen- ektopik yang mengalami abortus
ta yang berimplantasi pada ruptur pada dinding tuba.
segmen bawah rahim yang se- Tanda dan gejalanya:
demikian rupa, sehingga tepi a. Nyeri abdomen mendadak
bawahnya berada pada jarak b. Amenorea atau ganguan haid
c. Bercak darah dan perdarahan
lebih kurang 2 cm dari osteum
pervaginam  syok hipovolemik
uteri internum.
d. Nyeri bahu dan leher (iritasi
diafragma)
Jawaban: E
e. Nyeri goyang portio servix dan
rasa nyeri pada cavum douglas

23. Pembahasan:

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 209
f. Nyeri pada palpasi  perut f. Bila masih mengapung tes
penderita terasa tegang dan apung paru positif
kembung g. Interpretasinya:
g. Pembesaran uterus dan 1) Positif: sudah pernah
perubahan darah berwarna bernafas ( belum tentu lahir
coklat hidup, bayi dapat bernafas
h. Plano tes (+) pada proses kelahiran :
i. Pemeriksaan penunjang yang vagitus vaginae/vagitus
dapat dilakukan: Kuldosintesis uterinus)
(dilakukan untuk memeriksakan 2) Negatif: belum pernah
cairan abnormal pada cavum bernafas, pernafasan lemah

cp
douglas, jika + KET  keluar & udara diresorbsi kembali,
darah berwarna hitam-coklat) atelektasis, pneumonia

ns
Jawaban: C Jawaban: C

.as
25. Pembahasan: 26. Pembahasan:
Teknik Tes Apung Paru: Jenis dan definisi VER Korban Hidup:
a. Sebaiknya paru belum membusuk a. VER: bila korban setelah

n
b. Paru bersama jantung dan diperiksa/diobati tidak terhalang
thymus diambil sebagai kesatuan menjalankan pekerjaan/mata
kemudian diapungkan ke dalam pencaharian
air b. VER sementara: setelah diperiksa
c. Bila masih mengapung korban perlu dirawat/diobservasi,
kanan dan kiri dipisahkan terhalang menjalankan pekerjaan.
diapungkan Karena belum sembuh, VER tidak
d. Bila masih mengapung diambil memuat kualifikasi luka.
bagian dari masing-masing lobus c. VER lanjutan: setelah dirawat/
diapungkan diobservasi korban sembuh/
e. Bila masih mengapung belum sembuh, pindah RS atau
diambil lagi bagian kecil yang dokter lain, pulang paksa atau
masih mengandung beberapa korban meninggal.
alveoliditaruh diantara 2 kasa Jawaban: D
ditekan dengan beban berat
tubuh pemeriksa diapungkan

210 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
27. Pembahasan: PERDARAHAN DI KEPALA
Enam (6) Macam Surat Kematian: • Komosio serebri (concussion atau gegar
a. Formulir A otak): Penurunan kesadaran tanpa disertai
b. Formulir B
kerusakan anatomis. CT-Scan normal.
c. Surat kematian karena penyakit
menular atau tidak • Kontusio serebri: Memar pada jaringan
d. Formulir kematian Internasional otak. CT-Scan hiperdensitas serebri, tidak
(I) semencolok perdarahan intraserebral.
e. Formulir pelaporan kematian
untuk catatan sipil • Perdarahan intraserebral: Pecahnya
f. Formulir izin pemakaman pembuluh darah yang lebih besar. CT-Scan

cp
1) Meninggal di RS  A,B,M,I hiperdensitas serebri yang mencolok.
2) Meninggal di rumah  A,B,M
• Perdarahan epidural: Pecahnya a. men-

ns
Jawaban: E
ingea media. Tampilan klinis berupa inter-
val lusid. CT-Scan hiperdens bikonveks.

.as
28. Pembahasan:
• Perdarahan subdural: Pecahnya bridg-
Epidural Hematome
ing veins. CT-Scan hiperdensitas seperti
a. Etiologi : pecah arteri men- bulan sabit. Prognosis lebih buruk diband-

n
ingea media ingkan perdarahan epidural.

b. Khas: Lucid interval (Trau- • Perdarahan subarakhnoid: Nyeri kepala


ma→pingsan →sadar yang dirasakan “paling berat seumur hid-
→pingsan lagi) up” (thunderclap headache), kaku kuduk
(+). CT-Scan hiperdensitas di sulkus, fisu-
c. CT SCAN: tampak perdar-
ra, dan falks serebri.
ahan berbentuk binkonveks
atau lentikuler • Perdarahan intraventrikular: Tampi-
lan klinis paling buruk dengan prognosa
malam. CT-Scan hiperdensitas (darah) di
dalam ventrikel otak.

Jawaban: C

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 211
29. Pembahasan:
Subdural Hematome
a. etiologi: pecahnya bridging vein
b. Gejala: Penurunan kesadaran
terjadi secara lambat (karena
perdarahan vena), sering terjadi
peningkatan TIK (TRIAS CUSHING:
peningkatan sistolik, bradikardia,
penurunan RR)
b. Definisi: fraktur yang terjadi pada
c. CT SCAN: Tampak lesi hiperdens
dasartengkorak (bassis cranii),
berbentuk bulan sabit/crescent

cp
dibagi 3:
1) Fossa anterior
2) Fossa media

ns
3) Fossa posterior
c. Tanda dan gejala:
1) Racoon eyes = hematom

.as
Jawaban: B periorbita
2) Battle sign = hematome
retroaurikula
3) Rhinorea = cairan CSF

n
30. Pembahasan:
kadang bercampur darah
a. Fraktur Basis Cranii
dari hidung
4) Otorhea = cairan CSF
kadang bercampur darah
dari telinga
5) Kadang disertai cranial
nerve injury
d. Pemeriksan penunjang:
1) Halo test (bentukan
seperti cincin menandakan
darah bercampur CSF
disekelilingnya)
2) CT SCAN
3) MRI

Jawaban: E

212 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
31. Pembahasan: 32. Pembahasan:
Data Fokus pada kasus ini adalah Data Fokus pada kasus ini adalah
remaja perempuan, umur 18 tahun bidan akan melakukan pendidikan
dengan keluhan Haid banyak dan kesehatan di SMP. Laporan
panjang, siklus sudah terjadi lebih pendahuluan: remaja putra dan
dari 3 kali, ganti pembalut 4x/ putri telah aktif berpacaran, . riwayat
sehari, terdapat darah menggumpal. remaja yang yang hamil di luar nikah.
Hasil pemeriksaan terfokus: benjolan Maka jawabannya adalah Kesehatan
payudara (-), abdomen tidak teraba reproduksi. Masa remaja adalah masa
massa, ada perdarahan di pembalut transisi dan sangat problematis dalam
± 15cc. Diagnosis pada pada kasus ini aspek psikologis. Hal ini membuat

cp
adalah menoPhagia yaitu Perdarahan mereka berada dalam kondisi anomi
haid yang lebih banyak dari normal, (sebuah situasi tanpa norma dan
atau lebih lama dari normal (lebih hukum) karena kontradiksi antara

ns
dari 8 hari). Sebab kelainan ini norma dan fase orientasi. Ada
terletak pada kondisi dalam uterus, perubahan signifi kan yang terjadi
misalnya adanya mioma uteri dengan pada fase remaja: aspek fi sik, biologis,

.as
permukaan endometrium lebih luas psikologis, emosional dan psikososial.
dari biasa dan dengan kontraktilitas Pendidikan Kesehatan Reproduksi
yang terganggu, polip endometrium, Remaja untuk memberikan bekal

n
gangguan pelepasan endometrium pengetahuan kepada remaja
pada waktu haid, dan sebagainya. mengenai anatomi dan fisiologi
Sesuai dengan Permenkes No28 reproduksi, proses perkembangan
tahun 2017 tentang izin dan janin, dan berbagai permasalahan
penyelenggaraan Praktik Bidan, reproduksi seperti kehamilan
wewenang bidan pada pasal 18 PMS, HIV dan AIDS, KTD dan
point C adalah bidan memiliki dampaknya, serta pengembangan
wewenang memberikan pelayanan perilaku reproduksi sehat untuk
kesehatan reproduksi perempuan menyiapkan diri melaksanakan
dan keluarga berencana. fungsi reproduksi yang sehat
Selanjutnya pada Pasal 25 bidan (fisik, mental, ekonomi, spiritual).
berwenang untuk mendeteksi dini Pendidikan KP dapat diwujudkan
kemudian merujuk. dalam penyuluhan, bimbingan dan
konseling, pencegahan, penanganan
Jawaban : B
masalah yang berkaitan dengan KP
termasuk upaya mencegah masalah

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 213
prenatal yang dapat dialami oleh kemungkinan kehamilan selama dua
ibu dan anak yang dapat berdampak belas bulan.
pada anggota keluarga lainnya
Jawaban: B
Jawaban : C

34. Pembahasan:
33. Pembahasan: Data Fokus pada kasus ini adalah
Data Fokus pada kasus ini adalah bidan koordinator melakukan
perempuan umur 25 tahun ingin perencanaan di Puskesmas. Hasil
merencanakan kehamilan. Hasil pengkajian : 20% kasus Bayi berat
anamnesis: sudah menikah 2 Lahir Rendah (BBLR). Dan >40%

cp
tahun, rutin berhubungan seksual, WUS menderita anemia. Masyarakat
tinggal satu rumah dengan suami, sebagian besar merupakan petani

ns
pola Haid 30 hari. Pemeriksaan dengan pendidikan rendah. Anemia
terfokus perut dan payudara tidak juga menyebabkan rendahnya
ada massa. Diagnosis yang paling kemampuan jasmani karena sel-

.as
mungkin pada kasus tersebut sel tubuh tidak cukup mendapat
adalah infertilitas primer. Infertilitas pasokan oksigen. Pada wanita hamil,
adalah ketidakmampuan untuk anemia meningkatkan frekuensi
hamil setelah sekurang-kurangnya komplikasi pada kehamilan dan

n
satu tahun berhubungan seksual persalinan, risiko kematian maternal,
sedikitnya empat kali seminggu tanpa angka prematuritas, berat badan
kontrasepsi. Jenis infertilitas ada dua lahir rendah, dan angka kematian
yaitu infertilitas primer dan infertilitas perinatal meningkat. Anemia pada
sekunder. Infertilitas primer adalah ibu hamil berisiko terhadap terjadinya
kalau istri belum pernah hamil hambatan pertumbuhan janin
walaupun bersanggama tanpa sehingga bayi lahir dengan berat
usaha kontrasepsi dan dihadapkan badan lahir rendah (BBLR), perdarahan
pada kepada kemungkinan pada saat persalinan dan dapat
kehamilan selama dua belas berlanjut setelah persalinan yang
bulan. Infertilitas sekunder adalah dapat menyebabkan kematian ibu dan
kalau isrti pernah hamil, namun bayinya. Anemia gizi besi sebenarnya
kemudian tidak terjadi kehamilan lagi tidak perlu terjadi bila asupan
walaupun bersanggama tanpa usaha makanan sehari-hari mengandung
kontrasepsi dan dihadapkan kepada cukup zat besi,terutama pangan
hewani yang kaya akan zat besi,

214 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
seperti pada hati, ikan dan daging. Mual dan muntah di pagi hari pada
Zat besi pada pangan hewani disebut awal kehamilan adalah normal
besi heme (heme iron), yang mudah pada kehamilan muda dan pada
diserap tubuh. Pangan hewani masih umur kehamilan > 12 minggu akan
kurang terjangkau oleh kebanyakan hilang dengan sendirinya. Bidan
masyarakat di Indonesia karena memberikan edukasi untuk makan
harganya yang relatif mahal, oleh sesering mungkin, dalam porsi
karena itu dapat dipahami mengapa sedikit, atau siang hari untuk porsi
prevalensi anemia di Indonesia tinggi besar, dan malam hari untuk porsi
untuk semua kelompok umur. kecil. Makanan dalam porsi kecil
dapat mudah diterima oleh lambung

cp
Data BPS (2012) menunjukkan
dan untuk segera dicerna sehingga
tingkat konsumsi pangan hewani
lambung tidak terlalu penuh dan
baru mencapai 62,1% dari angka
tidak menyebabkan mual.

ns
kecukupan gizi (AKG). Alternatif lain
sumber zat besi adalah pangan nabati Jawaban : C
seperti daun singkong, kangkung

.as
dan sayuran berwarna hijau lainnya,
namun zat besi dalam pangan 36. Pembahasan:
tersebut yang disebut nonheme Data Fokus pada kasus ini adalah
lebih sulit diserap. Oleh sebab itu perempuan umur 23 tahun, G1P0A0

n
pendidikan kesehatan yang paling hamil UK 8 minggu dengan keluhan
tepat pada kasus tersebut adalah Pola mual muntah di pagi hari, susah
nutrisi seimbang pada WUS makan dan muntah saat makan
banyak. Hasil pemeriksaan: PP test
Jawaban : A
(+), TFU belum teraba. Masalah
potensial yang paling mungkin pada
kasus tersebut adalah hyperemesis
35. Pembahasan:
gravidarum. Emesis gravidarum
Data Fokus pada kasus ini adalah
adalah hal yang normal pada
perempuan umur 23 tahun, G1P0A0
awal kehamilan. Namun bila tidak
hamil UK 8 minggu dengan
ditatalaksana dengan baik, ibu akan
keluhan mual muntah di pagi
menjadi stress dengan kehamilannya
hari. Hasil pemeriksaan: PP test (+),
dan akan memicu mual dan muntah
TFU belum teraba. Asuhan yang
yang berelebihan. Mual muntah
paling tepat pada kasus tersebut
yang berlebih sampai mengganggu
adalah makan sedikit tapi sering.

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 215
aktivitas disebut juga dengan berapakah pembukaan lengkap
hyperemesis gravidarum pada kasus tersebut 12 .00 wib. Fase
aktif: pembukaan serviks 4 hingga
Jawaban: D
lengkap (10 cm), sekitar 6 jam. Pada
parameter pembukaan setiap 1
37. Pembahasan: cm=1jam. Jadi untuk pembukaan
Data Fokus pada kasus ini adalah lengkap (10 cm) masih 2 jam yaitu
perempuan, hamil UK 40 minggu, pukul 12.00 wib.
mulas teratur , lendir darah . Jawaban: B
Hasilpemeriksaan: pembukaan 2 cm.
Diagnosis yang paling mungkin pada

cp
kasus tersebut adalah Kala I fase 39. Pembahasan:
laten. Persalinan pada kala I dibagi Data Fokus pada kasus ini adalah

ns
menjadi beberapa fase: perempuan, P1A0 nifas 6 jam dengan
a. Fasel laten: Pembukaan 1-3 cm nyeri daerah kemaluan karena jahitan.
berlangsung 7-8 jam Hasil anamnesis ibu belum BAK

.as
b. Fase akselerasi : Pembukaan 3 cm sejak persalinan. Hasil pemeriksaan
menjadi 4 cm berlangsung 2 jam : Kandung kemih penuh, lochea
c. Fase dilatasi maksimal: merah 1 pembalut, luka jahitan
Pembukaan 4 - 9 cm dalam waktu perineum derajat II. Pendidikan

n
2 jam pembukaan berlangsung kesehatan yang paling tepat pada
sangat cepat kasus tersebut adalah Personal
d. Fase deselerasi: Pembukaan hygiene.
menjadi lambat kembali. Dalam
Kebersihan diri sangat penting untuk
waktu 2 jam pembukaan 9 cm
mencegah infeksi. Anjurkan ibu
sampai lengkap
untuk menjaga kebersihan seluruh
Jawaban: A tubuh, terutama perineum. Sarankan
ibu untuk mengganti pembalut dua
kali sehari, mencuci tangan dengan
38. Pembahasan: sabun dan air sebelum dan sesudah
Data Fokus pada kasus ini perempuan membersihkan daerah kelaminnya
G1P0A0, hamil UK 39 minggu datang dan bagi ibu yang mempunyai luka
ke PMB pukul 10.00 WIB mules episiotomi atau laserasi, disarankan
teratur. Hasil anamnesis: pembukaan untuk mencuci luka tersebut
8 cm. Bidan telah memberikan
asuhan pada kala I. Perkiraan pukul

216 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
dengan air dingin dan menghindari Perhatikan apabila ditemukan
menyentuh daerah tersebut.. ketidaksesuaian turunnya fundus
uteri dengan lamanya masa nifas.
Kebersihan diri
a. Membersihkan daerah vulva dari Jawaban: A
depan ke belakang setelah buang
air kecil atau besar dengan sabun
dan air 41. Pembahasan:
b. Mengganti pembalut dua kali Data Fokus pada kasus ini adalah
sehari perempuan, dengan keluhan utama
c. Mencuci tangan dengan sabun tidak haid sejak 3 bulan lalu. Hasil
anamnesis: akseptor AKDR sejak 3

cp
dan air sebelum dan sesudah
membersihkan daerah kelamin tahun yang lalu, rutin berhubungan
d. Menghindari menyentuh daerah seksual. Hasil pemeriksaan

ns
luka episiotomi atau laseras pemeriksaan inspekulo benang
tidak terlihat. Tindakan yang paling
Jawaban: C
tepat dilakukan pada kasus tersebut

.as
adalah Melakukan pemeriksaan PP
Test.
40. Pembahasan:
Data Fokus pada kasus ini adalah Kemungkinan yang terjadi adalah

n
perempuanP1A0 nifas 6 hari lalu. AKDR terlepas, sedangkan ibu
Hasil pemeriksaan : Bidan melakukan rutin berhubungan seksual.
pemeriksaan tinggi fundus uteri. Sehingga kemungkinan mengalami
Tujuan bidan melakukan pemeriksaan kehamilan, oleh sebab itu ibu
tersebut adalah Memantau involusio mungkin mengalami kehamilan dan
uteri. memerlukan pemeriksaan PP Test
untuk memastikannya
Salah satu tujuan kunjungan pada
masa nifas 6 hari adalah: Memastikan Jawaban: D
involusi uteri berjalan normal, uterus
berkontraksi, fundus di bawah
umbilicus tidak ada perdarahan 42. Pembahasan:
abnormal,dan tidak ada bau Data Fokus pada kasus ini adalah
perempuan, akseptor AKBK selama 3
Memeriksa involusi uterus (lokasi tahun ingin lepas AKBK karena ingin
fundus, ukur dengan jari tangan punya anak lagi. Hasil pemeriksaan:
dan konsistensi (keras atau lunak). terpasang 2 kapsul AKBK dilengan

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 217
kiri. Bidan mempertimbangkan daya abdomen, pp test (-).Pendidikan
kerja alat kontrasepsi. Lamakah daya kesehatan apakah yang paling
kerja alat kontrasepsi pada kasus ter- tepat pada kasus tersebut adalah
sebut adalah 3- 5 tahun. Umumnya menggunakan jelly saat senggama.
lama penggunaan kontrasepsi AKBK Saat perimenopause, vagina menjadi
adalah 3 tahun, oleh sebab itu bidan atropi dan kering. Hal ini yang
dapat mencabut AKBK pada lengan membuat vagina tidak mengeluarkan
ibu. lendir alami saat senggama.
Menggunakan jelly saat senggama
Jawaban: C
dapat membuat vagina lebih licin saat
penetrasi sehingga mengurangi sakit

cp
43. Pembahasan: saat senggama.
Data Fokus pada kasus ini adalah Jawaban: E

ns
perempuan, dengan keluhan mudah
lelah, Haid tidak teratur sejak 2
tahun lalu, muka terasa panas dan 45. Pembahasan:

.as
gairah sex menurun. Pendidikan Sata Fokus pada kasus ini adalah
kesehatan yang paling tepat pada perempuan, inpartu kala II. Saat bayi
kasus tersebut adalah Kurangi akan lahir, bidan meminta asisten
aktifitas. Aktivitas berlebihan untuk mematikan AC ruangan.

n
dapat membuat ibu mudah lelah Mekanisme kehilangan panas yang
pada saat masa perimenopause. dicegah sesuai kasus tersebut adalah
Hal ini membuat keluhan masa Radiasi.
menopause lebih banyak. Oleh
Konveksi adalah kehilangan panas
sebab itu mengurangi aktivitas yang
tubuh yang terjadi saat bayi terpapar
berlebihan dan olah raga ringan akan
udara sekitar yang lebih dingin. Bayi
meningkatkan stamina fisik.
yang dilahirkan atau ditempatkan
Jawaban: C di dalam ruangan yang dingin akan
cepat mengalami kehilangan panas.
Kehilangan panas juga terjadi jika ada
44. Pembahasan: aliran udara dingin dari kipas angin,
Data Fokus pada kasus ini adalah hembusan udara dingin melalui
perempuan, mengeluh sakit saat ventilasi/pendingin ruangan.
senggama, kemaluan terasa kering, Oleh sebab itu untuk mencegah
sudah 10 bulan tidak haid. Hasil konveksi, bidan mematikan
pemeriksaan: tidak ada massa

218 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
pendingin ruangan sebelum bayi dalam proses persalinan sehingga
lahir berakibat kematian atau kecacatan
pada bayi baru lahir. Dapat juga terjadi
Jawaban: A
Perdarahan akibat Defisiensi Vitamin
K (PDVK) pada bayi baru lahir, hal ini
46. Pembahasan: karena pada bayi baru lahir belum
Data Fokus pada kasus ini adalah bayi memiliki cadangan vitamin K di dalam
lahir normal 1 jam yang lalu. Bidan tubuh. Oleh sebab itu injeksi vitamin
melakukan pemeriksaan fisik cara K dapat mencegah perdarahan
untuk mendeteksi adanya paralysis karena defisiensi vitamin K. vitamin
atau tidak dengan cara menekankan K berperan dalam faktor pembekuan

cp
salah satu jarinya ke telapak tangan darah yaitu faktor II, VII, IX dan X.
bayi.. Jenis Reflek yang ditunjukkan Jawaban: B

ns
bayi pada kasus tersebut adalah
Grasping. Reflek grasping adalah
pada saat bidan menyentuh telapak 48. Pembahasan:

.as
tangan bayi maka jarijarinya akan Data Fokus pada kasus ini adalah bayi
langsung menggenggam sangat perempuan, umur 1 bulan, ada bisul
kuat. sehingga akan menimbulkan di lengan kiri atas, 2 minggu lalu
semua atau salah satu dari respons mendapatkan imunisasi BCG dan

n
berikut: mulut terbuka, mata tertutup, Polio I Hasil pemeriksaan: papula 1
dan leher menekuk cm daerah suntikan. Faktor yang
menyebabkan keluhan pada kasus
Jawaban: D
tersebut adalah Efek samping
47. Pembahasan: imunisasi BCG
Data Fokus pada kasus ini adalah Vaksin BCG merupakan vaksin
bayi laki-laki lahir 1 jam yang lalu. beku kering yang mengandung
Bidan Hendak memberikan injeksi Mycrobacterium bovis hidup yang
Vitamin K. Tujuan bidan melakukan dilemahkan (Bacillus Calmette
tindakan pada kasus tersebut adalah Guerin), strain paris.) Untuk pemberian
Mencegah perdarahan.. kekebalan aktif terhadap tuberculosis.
Salah satu bentuk kelainan darah Cara pemberian dan dosis:
pada bayi baru lahir adalah defisiensi a. Dosis pemberian: 0,05 ml,
vitamin K yang dapat menyebabkan sebanyak 1 kali
perdarahan intrakranial apabila terjadi

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 219
b. Disuntikkan secara intrakutan anjurkan orang tua membawa
di daerah lengan kanan atas bayi ke ke tenaga kesehatan.
(insertio musculus deltoideus
Jawaban: E
dengan menggunakan ADS 0,05
ml
Efek samping dari imunisasi 50. Pembahasan:
BCG: 2–6 minggu setelah imunisasi Data Fokus pada kasus ini adalah
BCG daerah bekas suntikan timbul bayi laki-laki, umur 6 bulan, bayi
bisul kecil (papula) yang semakin masih disusui eksklusif, ibu belum
membesar dan dapat terjadi ulserasi tahu makanan untuk bayi. Hasil
dalam waktu 2–4 bulan, kemudian pemeriksaan: Konsistensi jenis

cp
menyembuh perlahan dengan makanan bayi paling yang tepat
menimbulkan jaringan parut dengan pada kasus tersebut adalah Makanan
diameter 2–10 mm.

ns
lumat.
Jawaban: C Jenis makanan bayi sesuai umur:
Bayi umur 6-9 bulan:

.as
a. Bentuk Makanan: ASI, Makanan
49. Pembahasan: lumat (Bubur dan makanan
Data Fokus pada kasus ini adalah bayi keluarga yang dilumatkan)
perempuan, umur 1 bulan, ada bisul b. Frekuensi : Teruskan ASI sesering

n
di lengan kiri atas, 2 minggu lalu mungkin, makanan lumat 2-3 kali
mendapatkan imunisasi BCG dan sehari, makanan selingan 1-2 kali
Polio I Hasil pemeriksaan: papula 1 sehari (buah-biskuit)
cm mengeluarkan cairan di daerah c. Porsi: 2-3 sendok makan penuh
suntikan. Rencana asuhan yang setiap makan, tingkatkan
paling tepat dilakukan pada kasus perlahan sampai ½ mangkuk
tersebut adalah kompres cairan berukuran 250 ml
antiseptic tempat suntikan.
Jawaban: D
Penanganan efek samping:
a. Apabila ulkus
mengeluarkan cairan perlu
dikompres dengan c a i r a n
antiseptik.
b. Apabila cairan bertambah banyak
atau koreng semakin membesar

220 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
cp
ns
.as
n

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 221
cp
ns
.as
n

222 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
PAKET LATIHAN III

cp
1. Tindakan EMERGENCY apakah untuk 3. Seorang perempuan berusia 45 tahun
mengatasi gagal nafas? di rumah sakit jiwa dengan keluhan
A. Ventilasi mekanik tidak dapat tidur dengan lelap karena

ns
B. Resusitasi jantung paru selalu memikirkan anak pertamanya
C. Pemberian adrenalin yang 1 bulan yang lalu mengalami
D. Pemberian epinephrin kecelakaan sepeda motor pada waktu

.as
E. Pemberian terapi oksigen pulang kuliah sehingga cacat, dan
harus memakai kursi roda.
Apakah diagnosa keperawatan utama
2. Remaja berusia 18 tahun diantar pada kasus di atas?

n
keluarganya ke rumah sakit jiwa A. Ansietas ringan
karena tidak mau makan, sering B. Ansietas sedang
mengurung diri, dan sering menangis. C. Ansietas berat
Saat dikaji pasien mengatakan sedih D. Panik
karena tidak lulus ujian akhir, pasien E. Depresi
merasa paling bodoh dan tidak
berguna bagi keluarga.
Tindakan keperawatan yang tepat 4. Ny. S 27 tahun primigravida, kehamilan
pada kasus tersebut adalah ? 22 minggu dengan keluhan saat BAK
A. Terapi modalitas terasa panas, dan gatal di daerah
B. Terapi keluarga kemaluan. Klien mengatakan merasa
C. Terapi kognitif khawatir dengan janinnya akibat
D. Terapi lingkungan gejala yang di rasakannya.
E. Terapi obat - obatan Masalah keperawatan utama pada
kasus tersebut adalah ?
A. Cemas

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 223
B. Gangguan pola eliminasi urin E. Diagprahma
C. Kerusakan integritas kulit
D. Nyeri akut
E. Gangguan rasa nyaman 7. Pasien yaitu setiap orang yang
melakukan konsultasi masalah
kesehatannya untuk memperoleh
5. Seorang laki-laki berusia 80 tahun pelayanan kesehatan yang diperlukan,
mengalami kurang pendengaran baik secara langsung maupun
pada telinga kananya. tidak langsung di Rumah Sakit atau
Bagaimana sikap perawat dalam puskesmas.
menyampaikan lisan agar lebih Undang-undang Permenkes yang

cp
mudah? mengaturnya adalah ....
A. Suara keras dan perlahan di telinga A. NO 68 tahun 2014
kiri B. NO 69 tahun 2014

ns
B. Suara pelan di telinga kiri C. NO 69 tahun 2004
C. Suara keras dan perlahan di telinga D. NO 67 tahun 2009
kanan E. NO 68 tahun 2009

.as
D. Suara pelan di telinga kanan
E. Suara keras dan cepat ditelinga kiri
8. Ny M usia 25 tahun dirawat di interna

n
dengan keluhan nyeri kepala hebat
6. Seorang perempuan berusia 29 tahun skala 9. Menurut keluarga, semalam
datang ke Puskesmas mengatakan sempat kejang 3 kali disertai mual-
ingin KB, pasien habis melahirkan 3 muntah. Nyeri kepala sebenarnya
bulan yang lalu dan menyusui secara sudah dirasakan pasien sejak 2 bulan
eklusif. Dari hasil pemeriksaan pasien lalu dan memberat sejak 1 minggu
mengatakan belum menstruasi, TD lalu. Beberapa jam perawatan, Ny M
110/70 mmHg, R 22x/m, N 77x/m, mengalami penurunan kesadaran.
S 36,5 C, BB 57 kg, dan vulva vagina Hasil CT Scan : abses cerebri lobus
dalam batas normal. frontoparietalis kanan diserta edema
Jenis kontrasepsi apa yang paling perifokal luas dan midline shift ke kiri
tepat untuk kasus diatas adalah …. 1,8 cm.
A. Pil kombinasi Pengkajian apa yang harus dilakukan
B. MAL oleh seorang perawat ....
C. IUD A. Observasi kesadaran
D. Kondom B. Pasang oksigen

224 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
C. Pengkajian nervus cranial 11. JKN atau Jaminan Kesehatan Nasional
D. Observasi nyeri merupakan bagian dari....
E. Pantau peningkatan TIK A. BPJS Kesehatan
B. BPJS Ketenagakerjaan
C. SJSN
9. Seorang perempuan berusia 29 D. ASKES
tahun dating ke puskesmas diantar E. JAMSOSTEK
oleh suaminya mengatakan ingin KB,
anak bungsunya berusia 5 bulan dan
pasien menyusui secara esklusif. Dari 12. Jaminan kesehatan nasional mengacu
hasil pemeriksaan TTV didapatkan TD pada prinsip-prinsip sistem jaminan

cp
120/70 mmHg, N 73 x/m, R 21 x/m, S 37 sosial nasional, prinsip apa saja itu ?
C, BB 63 kg, ditemukan pada payudara A. Kegotongroyongan, nirlaba,
sebelah kanan teraba ada benjolan portabilitas, kepersataan bersifat

ns
sebesar 3 cm dan vulva vagina dalam wajib, elektabilitas, pengelolaan
batas normal. dana sosial
Alat kontrasepsi apa yang paling tepat B. Kegotongroyongan, nirlaba,

.as
untuk kasus di atas adalah …. portabilitas, kepersertaan bersifat
A. IUD wajib, dana amanat, pengelolaan
B. Pil Kombinasi dana sosial

n
C. Implan C. Nirlaba, portabilitas, sosial,
D. Mini pil kepersertaan tidak wajib, iuran,
E. Suntikan Progestin dana amanah.
D. Dana amanah, iuran wajib, gotong
royong, dana sosial, bagi hasil.
10. Ny G dating ke puskesmas untuk E. Bagi hasil, deposit, kepersertaan
kontrol nifas dan sekaligus mau wajib, pengelolaan dana amanah,
imunisasi BCG paa bayinya yang pengelolaan dana sosial.
serusia 2 minggu, berapa dosis yang
diberikan pada Bayi Ny G yaitu ….
A. 0,01 ml 13. Yang tidak termasuk dalam manfaat
B. 0,1 ml dari jaminan kesehatan nasional
C. 0,5 ml adalah..
D. 0,05 ml A. Memberikan manfaat yang
E. 1 ml komprehensif dengan premi
terjangkau

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 225
B. Premi angsuran komersial relative Pasien merasa takut jika ia berbicara
tinggi. didepan umum dan menjadi pusat
C. Menerapkan sistem kendali biaya perhatian orang-orang sehingga ia
dan mutu. merasa seperti akan pingsan.
D. Kepastian pembiayaan kesehatan Diagnosis pada pasien ini adalah ….
yang berkelanjutan. A. Gangguan panic
E. Semua jawaban benar. B. Gangguan depresi
C. Stress pasca trauma
D. Gangguan cemas menyeluruh
14. Menurut WHO, Langkah cuci tangan E. Fobia social
yang benar ada..

cp
A. 12
B. 11 17. Seorang perempuan 31 tahun
C. 7

ns
datang dengan keluhan sesak
D. 5 nafassaat naik lift. Gejala disertai
E. 6 rasa cemas, lemas, berdebar-debar

.as
dan mulut kering. Keluhan dirasakan
semakin bertambah setelah adiknya
15. Sesuai dengan prinsip langkah cuci meninggal 3 tahun yang lalu karena
tangan, handrub dilakukan selama serangan asma. Pemeriksaan fisik dbn.

n
berapa detik ? Diagnosisnya yang tepat adalah ….
A. >1 menit A. Gangguan psikotik akut
B. 40-60 detik B. Gangguan depresi
C. 50 detik C. Klaustrofobik
D. 20-30 detik D. Gangguan Anxietas
E. 10-20 detik E. Gangguan bipolar

16. Seorang wanita berusia 25 tahun 18. Wanita 27 tahun datang ke puskesmas
datang ke tempat praktik dokter dengan keluhan susah tidur. Keluhan
dengan keluhan sering merasa takut dirasakan terutama saat akanmemulai
jika berbicara didepan umum. Atasan tidur. Hal ini mengakibatkan pada pagi
pasien menyuruh pasien melakukan hari ia merasa tegang,pusing,sukar
hal tersebut beberapa kali dalam satu konsentrasi, jantung berdebar-
minggu ini. Malam harinya sebelum debar,keluar keringat sehingga
acara pasien merasa tidak bisa tidur. mengganggu pekerjaan sehari-hari.

226 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD HCG (+), pada pemeriksaan VT OUE
140/90 dan tanda vital lain dbn. tertutup.
Apakah diagnosa yang mungkin …. Diagnosa yang tepat untuk pasien
A. Gangguan depresi tersebut ....
B. Gangguan psikotik A. Abortus insipiens
C. Insomnia primer B. Abortus infektif
D. Gangguan ansietas C. Abortus inkomplit
E. Gangguan somatoform D. Mola hidatidosa
E. Mioma uteri

19. Seorang wanita 30tahun, G1P0A0

cp
datangke IGD hamil 9 bulan dirujuk
karena nyeriperutdanperdarahan 21. Seorang anak umur 11 bulan, dibawa
hebat. Sudah 2 jam dipimpin ibunya ke IGD karena perut tampak

ns
persalinan dengan perut didorong membesar dan kembung sejak 2 hari
tapi bayi belum keluar. Pasien tampak yang lalu, tidak kentut dan tidak BAB.
lemah, anemis, TD 60/40, N 126x/m, Sehari sebelum perut membesar.

.as
RR 26x/m, Tax 35. Pada pemeriksaan Pasien diare 5 kali tanpa lendir dan
tidak ada kontraksi uterus dan DJJ darah. Pada pemeriksaan tampak
lemah. abdomen distensi, BU menurun
Apa kemungkinan penyebab dan teraba massa seperti sosis di

n
perdarahan wanita tersebut .... umbilikus.
A. Atonia uteri Diagnosis yang tepat adalah ….
B. Ruptur uteri A. Hirchprung disease
C. Plasenta previa B. Tumor kolon
D. Involus uteri C. Divertikulum meckel
E. Solutio plasenta D. Intususepsi
E. Ileus mekonium

20. Seorang perempuan 23 tahundatang


dengan keluhan keluar darah dari 22. Seorang perempuan berusia 18
jalan lahir sedikit sedikit. Pasien tahun, datang dengan keluhan nyeri
mengaku telat haid 2 bulan. Pada perut yang hebat dan terjadi secara
pemeriksaan didapatkan tinggi mendadak sejak 1 jam yang lalu.
fundus setinggi umbilikus. Beta Keluhan lain disertai dengan mual
dan muntah. Pasien memiliki riwayat
menstruasi tidak tertaur, namun

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 227
tidak memiliki riwayat perdarahan. pasien pernah menikah sebanyak 4
Pada pemeriksaan fisik didapatkan kali dan mempunyai 8 orang anak.
TD 110/70 mmHg, HR 120x/menit, RR Pasien pertama kali menikah di usia
19x/menit, tax afebris. Pemeriksaan 16 tahun. Pada pasien dilakukan tes
ginekologi didapatkan massa adneksa IVA dan ditemukan bercak putih.
yang kenyal, unilateral. Plano test Pemeriksaan selanjutnya yang harus
(-). Pada USG didapatkan ovarium dilakukan adalah ....
tampak membesar. A. Kultur
Tatalaksana yang paling tepat B. Pap smear
dilakukan pada pasien ini adalah .... C. Pemeriksaan virologi HPV
A. Observasi saja D. Kolposkopi + biopsi

cp
B. Pemberian analgetik E. IVA ulang
C. Histerektomi
D. Tubektomi

ns
E. Laparoskopi 25. Seorang wanita berusia sekitar
29 tahun melapor ke polisi untuk

.as
meminta visum. Ia mengatakan ia
23. Seorang perempuan berusia 38 tahun, dipukul oleh suaminya. Ditemukan
P4A0 baru saja melahirkan. Saat luka memar di tangan berwarna
dilakukan pemeriksaan, ia dinyatakan kekuningan 2x2 cm, dan luka memar

n
mengalami ruptur perineum grade di paha kanan berwarna kekuningan
IIIB. 4x3cm.
Apakah makna dari hal tersebut .... Perkiraan waktu kejadian adalah ....
A. Ruptur hanya di mukosa vagina A. 3 hari
B. Ruptur mengenai otot perineum B. 7 hari
C. Ruptur mengenai sfingter ani C. 4 hari
eksterna D. 14 hari
D. Ruptur mengenai sfingter ani E. Hari yang sama saat pasien
interna melapor
E. Ruptur hingga mukosa rektum

26. Seorang artis terkenal sedang


24. Seorang perempuan berusia 42 mengadakan jumpa fans, tiba2
tahun datang ke puskesmas dengan dari gerombolan penggemar ada
keluhan keputihan sejak 4 bulan yang seseorang yang sengaja melukai
lalu. Dari anamnesis diketahui bahwa wajahnya dengan benda tajam,

228 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
setelah dibawa ke RS dan dilakukan apneustic. Dimanakah letak lesi pada
penjahitan akibat luka robek diwajah pasien ini ….
nya, luka tersebut menimbulkan scar. A. Metencephalon
Klasifikasi derajat luka yaitu .... B. Mesencephalon
A. Luka ringan C. Myelencephalon
B. Luka sedang D. Hipothalamus
C. Luka ringan - sedang E. Thalamus
D. Luka berat
E. Luka fatal
29. Seorang perempuan usia 35 tahun
datang ke UGD dengan keluhan nyeri

cp
27. Seorang ibu membawa anak perut hebat sejak 3 jam yang lalu.
perempuannya berusia 20 thn ke Nyeri pertama muncul di ulu hati
kemudian menjadi nyeri pada seluruh

ns
dokter, setelah dilakukan pemeriksaan
dokter menyatakan bahwa pasien perut. Riwayat minum jamu-jamuan.
hamil 3bulan. Ibu pasien penasaran Pemeriksaan fisik TD 110/70 mmHg,

.as
dengan apa hasil pemeriksaannya dan Nadi 90x/m, RR 24x/m, suhu 38 C.
menanyakan kepada dokter. Dokter defans muskuler (+), pekak hepar
menyuruh ibu untuk langsusng hilang.
menanyakan pada anaknya. Apa diagnosis yang tepat ….

n
Asas etik apa yang menjadi landasan A. Ulkus peptikum
tindakan dokter adalah .... B. Appendicitis
A. Justice C. Gastritis erosifa
B. Veracity D. Pankreatitis
C. Autonomy E. Peritonitis
D. Beneficence
E. Non-maleficence
30. Seorang laki-laki usia 32 tahun datang
ke klinik dokter dengan keluhan
28. Seorang laki-laki usia 19 tahun diantar tidak bisa BAB sejak 2 hari yang lalu.
warga ke UGD karena penurunan Riwayat post operasi hernia 2 minggu
kesadaran setelah mengalami yang lalu. Pemeriksaan fisik TD
kecelakaan beberapa saat yang 120/80mmHg, Nadi 84x/m, RR 20x/m,
lalu. Pasien juga muntah proyektil. suhu 37 C. Pemeriksaan abdomen
Pemeriksaan fisik pupil pinpoint, perut tampak distended, bising usus
refleks cornea (-) pola pernafasan

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 229
menghilang, nyeri tekan (-), perkusi kehamilan yang tidak diinginkan dari
timpani. pacar. Hasil pemeriksaan: KU lemah,
Apa diagnosis yang tepat …. kesadaran menurun, TD 90/60, N 110
A. Chron disease x/menit, pernafasan 25 x/menit, S:37,0
B. Ileus obstruktif 0
C, TFU tidak teraba, OUE terbuka,
C. Ileus paralitik perdarahan aktif merah segar ±300
D. Perforasi cc. Masalah potensial apakah yang
E. Appendicits paling mungkin pada kasus tersebut?
A. Kejang
B. Demam tinggi
31. Seorang remaja putri umur 13 tahun
C. Syok neurogenik

cp
datang ke PMB dengan keluhan
D. Syok hemoragik
nyeri payudara. Hasil anamnesis
E. Kesulitan bernafas
remaja telah menarche 1 tahun lalu,

ns
ada ketidak nyamanan pada dada,
payudara membersar, gatal pada
33. Seorang perempuan umur 22 tahun
payudara. Hasil pemeriksaan TB 140

.as
datang ke bidan dengan keluhan utama
cm, BB 40 kg, TD 100/70 mmHg, N 80 x/
mudah lelah. Hasil anamnesis : gejala
menit, P 20 x.menit, S 36,50C, benjolan
lemah letih lesu sejak tiga minggu
payudara (-), abdomen tidak teraba
yang lalu, pola makan vegetarian.
massa. Rencana asuhan apakah yang

n
Hasil pemeriksaan TB 155, BB:53 kg,
paling tepat dilakukan pada kasus
TD 100/70 mmHg, N 76 x/menit, P
tersebut?
24 x.menit, S 36,70C, tidak ada nyeri
A. Merujuk ke fasilitas lebih tinggi
perut, payudara tidak ada massa. Jenis
B. Menjelaskan perawatan payudara
pemeriksaan penunjang apakah yang
C. Menjelaskan kelainan pada
paling tepat pada kasus tersebut?
payudara
A. Leukosit
D. Menjelaskan pertumbuhan
B. Protein urin
payudara
C. Reduksi urin
E. Melakukan kolaborasi untuk
D. Haemoglobin
pemeriksaan penunjang
E. Golongan Darah

32. Seorang remaja umur 15 tahun


34. Seorang perempuan umur 30 tahun
datang ke rumah sakit rujukan dari
datang ke PMB dengan alasan
paraji karena perdarahan abortus.
ingin merencanakan kehamilan.
Hasil anamnesis merupakan

230 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
Hasil anamnesis: sudah menikah D. Menghindari berdiri terlalu lama
6 tahun belum punya anak, E. Menghindari aktivitas yang
tidak menggunakan kontrasepsi, berlebihan
tinggal satu rumah dengan suami,
berhubungan seksual teratur, pola
36. Seorang perempuan umur 21 tahun
Haid 28 hari. Hasil pemeriksaan TB
datang ke PMB dengan keluhan
153, BB:50 kg, TD 110/80 mmHg, N 82
telat datang bulan. Hasil anamnesis
x/menit, P 23 x.menit, S 36,50C, tidak
mengatakan mual muntah di pagi hari
ada nyeri perut, payudara tidak ada
dan terasa lesu. Hasil pemeriksaan: KU
massa tidak ada massa di abdomen.
baik, TD 100/70 mmHg, N 75 x/menit,
Rencana asuhan apakah yang paling

cp
P 22 x/menit, S 36,00C, PP test (+).
tepat dilakukan pada kasus tersebut?
Tanda kehamilan apakah yang sesuai
A. Melakukan konseling pola nutrisi
pada kasus tersebut?
B. Melakukan pemeriksaaan

ns
A. Pasti
penunjang
B. Tidak pasti
C. Pemberian suplementasi
C. Presumtif
multivitamin

.as
D. Kemungkinan
D. Melakukan konseling gaya hidup
E. Palsu
sehat
E. Melakukan kolaborasi dengan

n
DSOG 37. Seorang Perempuan umur 35 tahun,
G4P2A1 hamil UK 39 minggu, datang
ke PMB pukul 12.00 wib dengan
35. Seorang perempuan umur 23
keluhan utama mules menjalar
tahun, G1P0A0 hamil UK 9 minggu
sampai ke pinggang sejak 5 jam lalu.
datang ke PMB untuk memeriksakan
Hasil anamnesis didapatkan ibu lemas
kehamilannya. Hasil anamnesis ibu
karena belum makan sejak pagi. Hasil
mengatakan banyak mengeluarkan
pemeriksaan: KU cukup, TD 90/60
air liur yang memicu mual. Hasil
mmHg, N: 87 x/menit, P 20x/menit, S
pemeriksaan: KU baik, TD 120/80
37,1 0C, pembukaan 6 cm, kontraksi
mmHg, N 80 x/menit, P 20 x/menit, S
(2x/10’/30”), DJJ 138 x/menit. Faktor
36,50C, PP test (+), TFU belum teraba.
apakah yang menyebabkan keadaan
Pendidikan kesehatan apakah yang
ibu tersebut?
paling tepat pada kasus tersebut ?
A. Power
A. Tidur posisi miring kiri
B. Passage
B. Olah raga senam hamil
C. Passengger
C. Menghisap permen mint

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 231
D. Psikologis menit, P 20x/menit, S 36,2 0 C, mamae
E. Penolong lembek, pengeluaran Pengeluaran
ASI (+), lochea merah, 1 pembalut
penuh, terdapat luka jahitan derajat
38. Seorang perempuan umur 24 tahun,
II. Pendidikan kesehatan apakah yang
G1P0A0, hamil UK 39 minggu, datang
paling tepat pada kasus tersebut?
ke di PMB dengan keluhan mules
A. Cara membersihkan luka
teratur. Hasil anamnesis terdapat
B. Perawatan luka perineum
pengeluaran lendir darah, ibu cemas
C. Menjaga luka tetap kering
dengan persalinannya, ibu hanya
D. Mengkonsumsi makanan berserat
didampingi suami saat ini. Hasil
E. Informasi jahitan tidak akan

cp
pemeriksaan;KU baik, TD 110/70
terlepas
mmHg, N 83 x/menit, P 22 x/menit,
S 36,5 0 C, DJJ 147 x/menit, TFU 35

ns
cm, Presentasi kepala, penurunan 40. Seorang perempuan, umur 22 tahun,
2/5, kontraksi (3x/10’/40”), DJJ 138 P1A0 nifas 1 hari di PMB . Hasil
x.menit, Pembukaan 5 cm, ketuban anamnesis ibu mengeluhkan nyeri

.as
(+). Asuhan yang paling tepat apakah pada luka jahitan dan tidak nyaman.
yang seharusnya dilakukan oleh bidan Hasil pemeriksaan : TD 110/70, N 78x/
pada kasus tersebut? menit, P 22x/menit, S 36,2 0 C, mamae
A. Melakukan pemantauan partograf lembek, pengeluaran Pengeluaran

n
kala I ASI (+), lochea merah, 1 pembalut,
B. Mengajarkan teknik pengurangan terdapat luka jahitan derajat II masih
rasa nyeri basah. Langkah awal apakah yang
C. Konseling kebutuhan nutrisi paling tepat dilakukan pada kasus
selama persalinan tersebut?
D. Menganjurkan ibu berjalan untuk A. Memastikan kondisi luka
penurunan janin B. Mengajarkan perawatan luka
E. Meningkatkan kepercayaan diri C. Melakukan perawatan perineum
ibu dalam persalinan D. Memberikan antianalgesik pada
ibu
E. Memberikan informasi kondisi luka
39. Seorang perempuan, umur 22
tahun, P1A0 nifas 1 hari di PMB .
Hasil anamnesis ibu tidak berani BAB 41. Seorang perempuan, umur 25
karena takut luka jahitan lepas. Hasil tahun, P1 A0, datang ke PMB ingin
pemeriksaan : TD 120/80, N 75x/ ber-KB. Hasil anamnesis: telah

232 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
melahirkan 2 bulan yang lalu, anak dan susah tidur. Hasil pemeriksaan: TD
1, ingin tetap menyusui bayinya 130/90 mmHg, N 82 x/menit, S 37,20C,
secara ekslusif. Hasil pemeriksaan: P 22 x/menit. Diagnosis apakah yang
KU baik, TD 110/70 mmHg, N 82x/ tepat sesuai dengan kasus tersebut?
menit, P 20x/menit S 36,50C, PP test A. Menopause
(-). Bidan telah menguraikan tenang B. Masa senium
beberapa pilihan KB pascapersalinan C. Klimakterium
yang direkomendasikan. L angkah D. Premenopause
selanjutnya manakah yang paling E. Pascamenopause
tepat dilakukan pada kasus tersebut?
A. Sapa klien secara ramah

cp
44. Seorang perempuan umur 50 tahun,
B. Jelaskan metode yang dipilih
P2A0 datang ke PMB dengan keluhan
C. Buat rencana kunjungan ulang
tidak menstruasi sejak satu tahun
D. Tanyakan pengalam kotrasepsi

ns
yang lalu. Hasil anamnesis: keringat di
E. Bantu klien memutuskan pilihan
malam hari, jantung berdebar – debar,
dan susah tidur. Hasil pemeriksaan: TD

.as
42. Seorang bidan koodinator Puskesmas 130/90 mmHg, N 82 x/menit, S 37,20C,
sedang membuat laporan PWS KIA P 22 x/menit. Rentang usia berapakah
di wilayah binaanya. Jumlah peserta kejadian pada kasus tersebut?
KB Aktif dalam 1 tahun adalah 1234 A. 35-50 tahun

n
orang, Jumlah seluruh pasangan usia B. 40-55 tahun
subur dalam satu tahun adalah 1298 C. 45- 55 tahun
orang. Berapakah cakupan perseta KB D. 50-60 tahun
aktif di wilayah tersebut? E. 55- 60 tahun
A. 52%
B. 64%
45. Seorang bayi laki-laki, lahir spontan,
C. 90%
selesai IMD di Puskesmas. Hasil
D. 95%
Pemeriksaan: BB 3000 gram, PB 49 cm,
E. 100%
FJ 144 x/menit, P 47 x/menit, S 36,50C,
tidak ada kelainan kongenital . Bidan
43. Seorang perempuan umur 50 tahun, Hendak memberikan injeksi Vitamin
P2A0 datang ke PMB dengan keluhan K1. Berapakah dosis pemberian pada
tidak menstruasi sejak satu tahun kasus tersebut?
yang lalu. Hasil anamnesis: keringat di A. 0,5 mg dosis tunggal
malam hari, jantung berdebar – debar, B. 0,5 mg dosis ganda

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 233
C. 1mg dosis tunggal pemeriksaan: Kesadaran CM, BB
D. 1 mg dosis ganda 3500 gram, S 370C. Bidan kemudian
E. 1,5 mg dosis tunggal memberikan imunisasi BCG kepada
bayi. Jenis kekebalan apakah yang
didapat bayi dari imunisasi tersebut?
46. Seorang bayi perempuan, lahir
A. Kekebalan pasif
spontan, selesai IMD di Puskesmas.
B. Kekebalan aktif alamia
Hasil Pemeriksaan: BB 3100 gram, PB
C. Kekebalan pasif alamia
50 cm, FJ 150 x/menit, P 50 x/menit,S
D. Kekebalan aktif buatan
36,50C, tidak ada kelainan kongenital .
E. Kekebalan pasif buatan
Bidan Hendak memberikan salep tetes

cp
mata. Kapankah sebaiknya tindakan
dilakukan pada kasus tersebut? 49. Seorang bayi perempuan umur
A. 1 jam setelah lahir 6 bulan dibawa ibunya ke rumah

ns
B. 2 jam setelah lahir sakit dengan keluhan kehilangan
C. 6 jam sebelum dimandikan kesadaran. Hasil anamnesis: tidak
D. Setelah rooming in pernah imunisasi, Terjadi kaku kudu,

.as
E. Saat kondisi bayi stabil demam dan sesak. Hasil pemeriksaan:
KU lemah, BB 6500 gram, S 400C,
kejang,. Jenis imunisasi apakah yang
47. Seorang bayi perempuan, lahir
dapat mencegah kondisi bayi pada

n
spontan, selesai IMD di Puskesmas.
kasus tersebut?
Hasil Pemeriksaan: BB 3100 gram, PB
A. IPV
50 cm, FJ 150 x/menit, P 51 x/menit,S
B. BCG
36,50C, tidak ada kelainan kongenital .
C. Polio
Bidan Hendak memberikan salep tetes
D. Campak
mata. Berapakah dosis pemberian
E. DPT-HB-Hib1
obat pada kasus tersebut?
A. Tetrasisklin 1%
B. Tetrasisklin 2% 50. Seorang bayi perempuan umur 2
C. Tetrasisklin 3% bulan dibawa ibunya ke Puskesmas
D. Tetrasisklin 4% untuk imunisasi. Hasil anamnesis:.
E. Tetrasisklin 5% bayinya sehat, catatan buku KIA
sudah Hb0,BCG1, dan Polio1. Hasil
pemeriksaan: Kesadaran CM, BB 4500
48. Seorang bayi perempuan umur
gram, S 36,80C. Jenis imunisasi apakah
1 bulan datang ke Puskesmas
untuk melakukan imunisasi. Hasil

234 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
yang paling tepat diberikan pada bayi
pada kasus tersebut?
A. Polio 2
B. Polio 2 dan IPV
C. Polio 2 dan Hib 1
D. Polio 2 dan Campak
E. Polio 2 dan DPT-HB-Hib1

cp
ns
.as
n

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 235
cp
ns
.as
n

236 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN

1. Pembahasan : 3. Pembahasan :
Tujuan terapi gagal napas adalah a. Kecemasan ringan, berhubungan
memaksimalkan pengangkutan dengan tekanan hidup sehari-
oksigen dan membuang CO2. Dalam hari, tipe kecemasan ini dapat
tatalaksana terhadap gagal nafas memotivasi seseorang untuk

cp
yang segera dilakukan adalah dengan belajar dan tumbuh serta kreatif
resusitasi jantung paru dengan b. Kecemasan sedang, fokus

ns
perbaikan ventilasi dan pemberian perhatian pada yang dekat,
oksigen, terapi terhadap penyakit lapangan persepsi menyempit
primer penyebab gagal nafas, lebih sempit dari penglihatan,

.as
tatalaksana terhadap komplikasi yang pendengaran, dan pemahaman
terjadi dan terapi supportif. orang lain, mengalami
hambatan dan memperlihatkan
Jawaban: B
hal-hal tertentu, tetapi dapt

n
memperlihatkan hal-hal tersebut
apabila di suruh.
2. Pembahasan: c. Kecemasan berat, sudut pandang
Terapi kognitif adalah suatu sistem individu menurun, hanya
psikoterapi yang didasarkan pada memfokuskan hal-hal yang
teori gangguan emosi. Bagian penting khusus saja dan tidak mampu
yang bersifat terapis dalam terapi berfikir berat dan membuktikan
kognitif berorientasi pada masalah pengaturan akan susunan untuk
yang diarahkan untuk memperbaiki memfokuskan hal-hal lain
masalah-masalah yang bersifat d. Panik, berhubungan dengan
psikologis sekaligus situasional yang kelakuan dan teror, pada
mungkin ikut menambah penderitaan tingakatan ini hal-hal kecil
pasien. terabaikan, karena kehilangan
Jawaban: C kontrol total, maka tidak lagi
dapat tidur, hingga terjadinya
peningkatan aktivitas motorik,

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 237
menurunnya kemampuan mengandalkan pemberian Air Susu
berhubungan dengan orang lain, Ibu (ASI) secara eksklusif, artinya hanya
distorsi, persepsi dan kehilangan diberikan ASI saja tanpa tambahan
pikiran rasional. makanan dan minuman lainnya.
Metode Amenorea Laktasi (MAL)
Jawaban: C
atau Lactational Amenorrhea Method
(LAM) dapat dikatakan sebagai
metode keluarga berencana alamiah
4. Pembahasan : (KBA) atau natural family planning,
Prioritas saat ini adalah kecemasan apabila tidak dikombinasikan dengan
klien. Perhatian utama klien adalah metode kontrasepsi lain.

cp
keselamatan janinnya.
Jawaban: B
Jawaban: A

ns
7. Pembahasan:
5. Pembahasan : Peraturan Menteri Kesehatan RI

.as
Cara untuk menyampaikan pesan agar nomor 69 tahun 2014 mengatur
lebih mudah di dengar dan mengerti tentang kewajiban RS dan Kewajiban
lansia dengan membisikkan secara Pasien yang dimana di dalamnya juga
perlahan kata demi kata ke telinga

n
dijelaskan bahwa Pasien adalah setiap
sebelah kiri. Apabila di bisikkan orang yang melakukan konsultasi
dengan suara keras agar terdengar masalah kesehatannya untuk
tentang apa yang diucapkan itu memperoleh pelayanan kesehatan
merupakan cara yang salah, yang yang diperlukan,baik secara langsung
benar dibisikkan ke telinga kiri secara maupun tidak langsung di Rumah
perlahan karena pendengaran telinga Sakit.
kiri masih normal
Jawaban: B
Jawaban: B

6. Pembahasan: 8. Pembahasan:
Jenis kontrasepsi Metode Amenorea Langkah yang harus di lakukan
Laktasi (MAL) atau Lactational seorang perawat adalah mematau TIK.
Amenorrhea Method (LAM) adalah Jawaban: E
metode kontrasepsi sementara yang

238 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
9. Pembahasan: prinsip System Jaminan Sosial
KB yang paling cocok untuk Nasional (SJSN) berikut :
perempuan usia 29 tahun adalah 1) Prinsip kegotongroyongan
IUD karena IUD tidak mengandung 2) Prinsip nirlaba
hormone karena ada benjolan 3) Prinsip Portabilitas
di payudara jadi untuk amannya 4) Prinsip Dana Amanat
menggunakan KB jenis non hormonal. 5) Prinsip Hasil pengelolaan Dana
Jaminan Sosial
Jawaban : A
Jawaban: B

cp
10. Pembahasan:
Jawaban: B
Dosis vaksin imunisasi BCG yang harus
diberikan 0,05 ml dan disuntikkan 13. Pembahasan :

ns
sebanyak 1 kali untuk bayi. Manfaat Jaminan Kesehatan Nasional
◉◉ Memberikan manfaat yang
Jawaban: D
komprehensif dengan premi

.as
terjangkau
◉◉ Menerapkan prinsip kendali biaya
11. Pembahasan : dan mutu
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ◉◉ Menjamin

n
suistaiinabilitas
merupakan bagian dari Sistem (kepastian pembiayaan pelayanan
Jaminan Sosial Nasional (SJSN) kesehatn yang berkelanjutan)
yang diselenggarakan dengan ◉◉ Memiliki portabilitas, sehingga
menggunakan mekanisme asuransi dapat digunakan di seluruh
kesehatan social yang bersifat wajib Wilayah Indonesia.
9 mandatory) berdasarkan Undang-
Undang nomor 40 tahun 2004 tentang
SJSN dengan tujuan untuk memenuhi 14. Pembahasan :
kebutuhan dasar Kesehatan. Langkah cuci tangan yang benar
Jawaban: C menurut WHO
1) Basahi kedua telapak tangan
hingga pertengahan lengan
memakai air yang mengalir,
12. Pembahasan :
ambil sabun kemudian usap
Prinsip-prinsip Jaminan Kesehatan
Nasional mengacu pada prinsip-

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 239
dan gosok kedua telapak misalnya waham atau pikiran
tangan secara lembut. obsesif
2) Usap dan gosok juga kedua b. anxietas harus mendominasi
punggung tangan secara atau terbatas pada situasi social
bergantian. tertentu (outside of the family
3) Jangan lupa jari-jari tangan, circle), dan
gosok sela-sela jari hingga c. menghindari situasi fobik harus
bersih atau sudah merupakan gejala
4) Bersihkan ujung jari yang menonjol
secara bergantian dengan d. bila terlalu sulit membedakan
mengatupkan antara fobia social dengan

cp
5) Gosok dan putar kedua ibu jari agarofobia, hendaknya
secara bergantian diutamakan diagnosis
6) Letakkan ujung jari ke telapak agoraphobia

ns
tangan secara bergantian.
Jawaban: E
Jawaban: E

.as
17. Pembahasan:
15. Pembahasan : Klaustofobia (dari bahasa Latin

n
Sesuai prinsip dari 6 langkah cuci claustrum “tempat tertutup” dan
tangan, handrub dilakukan selama Yunani phóbos “takut”) adalah
20-30 detik. Sedangkan handwash sebuah penyakit ketakutan terhadap
40-60 detik. tempat-tempat sempit dan
terjebak. Klaustrofobia umumnya
Jawaban: D
dikategorikan sebagai neurosa
kecemasan yang dapat menyebabkan
serangan kepanikan yang tiba-tiba,
16. Pembahasan: atau kepanikan seperti situasi di lift,
Kriteria fobia social (semua harus kereta api atau pesawat udara. Sekitar
dipenuhi) 5-7% populasi dunia mengidap
a. gejala psikologis, prilaku atau klaustofobia, namun hanya sebagian
otonomik yang timbul harus kecil yang mendapatkan perawatan
merupakan manifestasi primer untuk kelainan ini
dari anxietasnya dan bukan
Jawaban: C.
sekunder dari gejala2 lain, seperti

240 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
18. Pembahasan: 3) perubahan jadwal tidur
Insomnia adalah gangguan tidur yang normal (contoh: pergantian
ditandai dengan sulit jatuh tertidur jam kerja)
atau sering terbangun saat tidur. 4) obat – obat tertentu (contoh:
Orang dengan insomnia memiliki obat flu, obat tekanan darah,
salah satu atau lebih dari gejala di dll)
bawah ini : b. Insomnia kronis
a. sulit jatuh tertidur Penyebab insomnia kronis :
b. sering terbangun pada malam 1) stres yang berkepanjangan
hari dan sulit untuk kembali tidur 2) kecemasan/depresi
c. bangun terlalu pagi 3) Penderita insomnia biasanya

cp
d. merasa lelah saat bangun tidur ngantuk sepanjang hari,
merasa sangat lelah,
Insomnia dikelompokkan menjadi:
sulit berkonsentrasi dan

ns
a. Insomnia primer, yaitu insomnia
mengingat, bahkan bisa
menahun dengan sedikit atau
mempengaruhi perasaan
sama sekali tidak berhubungan
sehingga menjadi sensitif.

.as
dengan berbagai stres maupun
kejadian Jawaban: C
b. Insomnia sekunder, yaitu suatu
keadaan yang disebabkan oleh

n
nyeri, kecemasan, obat, depresi 19. Pembahasan:
atau stres yang hebat. Ruptur Uteri adalah robekan pada
rahim sehingga rongga uterus
Berdasarkan lamanya, insomnia dan rongga peritoneum dapat
dibagi menjadi : berhubungan. Faktor resiko terjadinya
a. Insomnia akut (biasanya hanya rupture uteri:
berlangsung ≤ 3 bulan) a. Pasca sectio caesar ( terutama
Pada insomnia akut, bila classical caesarean section )
penderita sudah beradaptasi b. Pasca miomektomi ( terutama
dengan faktor penyebab, maka miomektomi intramural yang
insomnianya juga akan sembuh. sampai mengenai seluruh lapisan
Penyebab insomnia akut : miometrium )
1) stres c. Disfungsi persalinan ( partus
2) faktor lingkungan (contoh: lama, distosia )
berisik, suhu udara terlalu
dingin/panas, dll)

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 241
d. Induksi atau akselerasi persalinan 20. Pembahasan:
dengan oksitosin drip atau Mola Hidatidosa adalah kehamilan
prostaglandin abnormal, dimana seluruh villi
e. Makrosomia korialisnya mengalami perubahan
f. Grande multipara hidrofobik. Mola hidatidosa juga
dihubungkan dengan edema vesikular
Manifestasi Klinisnya:
dari vili khorialis plasenta dan biasanya
a. Biasaya ruptura uteri didahului
tidak disertai fetus yang intak. Secara
oleh gejala-gejala ruptura
histologist,ditemukan proliferasi
membakat, yaitu his yang kuat
trofoblast dengan berbagai tingkatan
dan terus-menerus, rasa nyeri
hiperplasia dan displasia. Vili khorialis

cp
yang hebat di perut bagian
terisi cairan, membengkak, dan hanya
bawah nyeri waktu ditekan,
terdapat sedikit pembuluh darah.
gelisah atau seperti ketakutan,
Diagnosis ditegakkan dari anamnesis,

ns
nadi dan pernapasan cepat,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan
cincin van bandl meninggi.
penunjang seperti laboratorium, USG
b. Setelah terjadi ruptura uteri
dan histologis. Pada mola hidatidosa

.as
dijumpai gejala-gejala syok,
yang komplet terdapat tanda dan
perdarahan (bisa keluar melalui
gejala klasik yakni:
vagina ataupun kedalam rongga
a. Perdarahan vaginal. Gejala klasik
perut), pucat, nadi cepat dan

n
yang paling sering pada mola
halus, pernapasan cepat dan
komplet adalah perdarahan
dangkal, tekanan darah turun.
vaginal. Jaringan mola terpisah
Pada palpasi sering bagian-bagian
dari desidua, menyebabkan
janin dapat diraba langsung di
perdarahan. Uterus membesar
bawah dinding perut, ada nyeri
(distensi) oleh karena jumlah
tekan, dan di perut bagian bawah
darah yang banyak, dan cairan
teraba uterus kira-kira sebesar
gelap bisa mengalir melalui
kepala bayi. Umumnya janin
vagina. Gejala ini terdapat dalam
sudah meninggi.
97% kasus.
c. Jika kejadian ruptura uteri telah
b. Hiperemesis. Penderita juga
lama terjadi, akan timbul gejala-
mengeluhkan mual dan muntah
gejala meteorismus dan defence
yang berat. Hal ini merupakan
musculare sehingga sulit untuk
akibat dari peningkatan secara
dapat meraba bagian janin.
tajam hormon β-HCG.
Jawaban: B

242 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
c. Hipertiroid. Setidaknya 7% adalah suatu trias gejala yang terdiri
penderita memiliki gejala seperti dari:
takikardi, tremor dan kulit yang a. Nyeri perut yang datangnya
hangat. secara tiba-tiba, nyeri bersifat
hilang timbul. Nyeri menghilang
selama 10-20 menit, kemudian
timbul lagi serangan baru.
b. Teraba massa tumor di perut
bentuk  curved sausage  pada
bagian kanan atas, kanan bawah,
atas tengah, kiri bawah atau kiri

cp
atas.
c. Buang air besar campur darah
dan lendir yang disebut  red

ns
currant jelly stool.

.as
21. Pembahasan:
n
Jawaban: D

Jawaban: D
Intususepsi/Invaginasi adalah proses
dimana suatu segmen usus bagian
proksimal masuk ke dalam lumen
Jawaban: E
usus bagian distalnya sehingga
menyebabkan obstruksi usus dan 22. Pembahasan:
dapat berakhir dengan strangulasi. Pasien tersebut mengarah ke Torsio
Umumnya bagian yang proksimal Ovarii (kista ovarium terpuntir).
(intususeptum) masuk ke bagian Kantong berisi cairan yang terdapat
distal (intussussipien).Gejala klinis pada ovarium yang mengalami torsi
yang menonjol dari intususepsi pada tangkai vaskulernya sehingga

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 243
secara klinis pasien mengalami nyeri 24. Pembahasan:
akut abdomen. Manifestasi klinisnya: CA SERVIKS
nyeri perut bagian bawah onset a. Definisi: keganasan pada leher
mendadak dengan intensitas yang rahim
tinggi, perut membengkak, mual b. Etiologi: HPV 16 dan 18 (paling
dan muntah, nyeri saat menstruasi, sering)
nyeri saat bersenggama, nyeri pada c. Faktor Risiko: menikah/memulai
punggung terkadang menjalar aktivitas seksual pada usia muda
sampai ke kaki, siklus menstruasi tidak (<20 tahun), berganti-ganti
teratur, teraba massa dalam rongga pasangan seksual, multiparitas,
pelvis. riwayat infeksi di daerah

cp
Pemeriksaan penunjang: kelamin atau radang panggul,
a. USG perbesaran ovarium perempuan yang merokok,
b. Doppler absence ovarian blood sering berhubungan seks dengan

ns
flow laki-laki yang sering berganti
c. CT scan massa di adnexa, pasangan
perbesaran ovarium d. Pemeriksaan penunjang :

.as
Tatalaksananya: tindakan bedah  1) IVA dan Pap Smear: untuk
laparotomi/laparoscopy. deteksi dini lesi pra kanker
(tidak dilakukan pada lesi

n
kanker)
23. Pembahasan: 2) K o l p o s k o p i + B i o p s i :
Pasien tersebut mengalami ruptur pemeriksaan yang dilakukan
perineum. Berikut adalah derajat bila ada tanda-tanda sel-sel
ruptur perineum: tidak normal di mulut rahim
(serviks) atau di vagina (IVA
test +)

Jawaban: D

25. Pembahasan:
Luka Memar Akibat benturan
benda tumpul
a. Merah  ungu gelap : baru saja
Jawaban: C b. Hijau  4-5hari

244 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
c. Kuning  7-10hari 2) Menimbulkan penyakit dan
d. Menghilang  14-15hari 3) Ditambah KUHP 90
Pasal 351 (2) KUHP yang
Jawaban: B
menyatakan bahwa Jika
perbuatan mengakibatkan
luka-luka berat, yang bersalah
26. Pembahasan: diancam dengan pidana
Klasifikasi Luka: penjara paling lama lima
a. Luka Ringan tahun”. Luka berat itu sendiri
1) Tidak ada gangguan mata telah diatur dalam pasal 90
pencaharian dan KUHP

cp
2) Tidak menimbulkan 4) KUHP 90
penyakit ⇒⇒ jatuh sakit atau mendapat
3) Pasal 352 (1) KUHP luka yang tidak memberi

ns
menyatakan bahwa harapanakan sembuh
“penganiayaan yang tidak sama sekali, atau yang
menimbulkan penyakit atau menimbulkan bahayamaut;

.as
halangan untuk menjalankan ⇒⇒ tidak mampu terus-menerus
pekerjaan jabatan atau untuk menjalankan tugas
pencarian, diancam, sebagai ⇒⇒ jabatan atau pekerjaan

n
penganiayaan ringan” pencarian;
b. Luka Sedang ⇒⇒ kehilangan salah satu panca
1) Ada gangguan mata indera;
pencaharian dan/atau ⇒⇒ mendapat cacat berat;
2) Menimbulkan penyakit ⇒⇒ menderita sakit lumpuh;
3) Pasal 351 (1) KUHP tidak ⇒⇒ terganggunya daya pikir
menyatakan apapun tentang selama empat minggu lebih;
penyakit. Sehingga bila kita ⇒⇒ gugur atau matinya
memeriksa seorang korban kandungan seorang
dan didapati “penyakit” perempuan.
akibat kekerasan tersebut,
Jawaban: D
maka korban dimasukkanke
dalam kategori tersebut
c. Luka Berat
1) Ada gangguan mata 27. Pembahasan:
pencaharian, dan/atau

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 245
Prinsip bioetik dimana seorang dokter melakukan suatu tindakan
untuk kepentingan pasiennya. Biasanya dalam kasus di mana dokter
memiliki banyak pilihan, sehingga dapat memutuskan mana yang
paling baik untuk pasien (bandingkan dengan non-maleficence:
di mana dokter memiliki pilihan yang terbatas karena keadaan yang
mendesak, misalnya).
Prinsip gawat darurat, dokter tidak melakukan suatu perbuatan atau
tindakan yang dapat memperburuk pasien (first do no harm).
Dokter wajib menghormati martabat dan hak manusia, terutama hak
untuk menentukan nasibnya sendiri. Pasien diberi hak untuk berpikir

cp
secara logis dan membuat keputusan sesuai dengan keinginannya
sendiri.
Tindakan yang memegang prinsip sama rata, tidak membeda-bedakan

ns
pasien atas dasar SARA, status sosial, dll. Termasuk melindungi
kelompok yang rentan.

.as
Jawaban: C

28. Pembahasan:

n
Brain Stem Injury
a. Diencephalon: pola perna-
pasan cheyne stokes, pupil
kecil reaktif

b. Mesencephalon (midbrain):
pola pernapasan CNH, pupil
fix

c. Metencephalon (pons): pola


pernapasan apneustic, pupil
pin point

d. Myelencephalon (medullao-
blongata): pola pernapasan
ataxic
diafragma (air sicklesign/
pneumoperitoneum)

Jawaban: E

30. Pembahasan:
Illeus: suatu keadaan dimana
perjalanan pencernaan makanan
terhenti atau terhambat
a. Macam-macam Ileus:
1) Ileus Obstruktif : ileus

cp
Jawaban: A yang disebabkan adanya
sumbatan saluran

ns
pencernaan.
29. Pembahasan:
2) Ileus Paralitik : ileus yang
a. Perforasi
disebabkan gerakan
1) Definisi: Pecahnya organ

.as
(peristaltik) usus yang
berongga di abdomen
menghilang, disini tidak ada
2) Dapat menyebabkan
sumbatan
peritonitis (inflamasi pada

n
peritoneum)
b. Gejala dan tanda klinis:
1) Nyeri difus seluruh perut
2) Demam
3) Mual muntah
4) Konstipasi/diare b. Ileus Paralitik
5) Leukositosis 1) Definisi: kegagalan usus
c. Tanda khas perforasi: melakukan peristaltic
1) Defans muscular(perut keras 2) Etiologi
seperti papan) ⇒⇒ Post operasi abdomen
2) Pekak hepar menghilang (neurogenik)
3) Perkusi timpani pada bawah ⇒⇒ Trauma abdomen
hepar (harusnya pekak) ⇒⇒ Infeksi
d. Diagnosis: ⇒⇒ Iskemik mesenterikus
1) Foto BOF: tampak ⇒⇒ Obat-obatan( narkotika,
radiolusen dibawah antikolinergik dll)

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 247
3) Gejala dan tanda klinis: Dalam UU no 4 tahun 2019 tentang
⇒⇒ Perut kembung/distended Kebidanan pasal 61 tentang hak klien
⇒⇒ Tidak bisa BAB/ kentut point b yaitu memperoleh informasi
⇒⇒ Bising usus hilang secara benar dan jelas mengenai
⇒⇒ Perkusi timpani kesehatan klien, termasuk resume isi
4) Pemeriksaan penunjang: rekam medis jika diperlukan
BOF 3 posisi: tampak air
Jawaban: D
fluid level berbentuk line up
5) Tatalaksana:
⇒⇒ Dekompresi usus (NGT) 32. Pembahasan:
⇒⇒ Koreksi keseimbangan Data Fokus pada kasus ini adalah

cp
cairan dan elektrolit remaja umur 15 tahun rujukan dari
⇒⇒ Stimulasi kontraksi usus paraji karena perdarahan abortus,
(laxatives)

ns
merupakan kehamilan yang tidak
⇒⇒ Rujuk sp. Bedah diinginkan. Pemeriksaan terfokus:
Jawaban: C KU lemah, TD 90/60, N 110 x/menit,

.as
TFU tidak teraba, OUE terbuka,
31. Pembahasan: perdarahan aktif merah segar ±300
Data Fokus pada kasus ini adalah cc. Komplikasi yang berbahaya pada
remaja putri umur 13 tahun dengan abortus adalah perdarahan,perforasi,

n
keluhan nyeri payudara,menarche infeksi, syok, dan gagal ginjal akut.
1 tahun lalu, payudara membersar, Kematian karena perdarahan dapat
ada ketidak nyamanan pada dada. terjadi apabila pertolongan tidak
Pemeriksaan terfokus; benjolan diberikan pada waktunya. Syok
payudara (-), abdomen tidak pada abortus bisa terjadi karena
teraba massa.pada kasus ini semua perdarahan (syok hemoragik) dan
pertumbuhan adalah normal. Ketika infeksi berat (syok endoseptik).
payudara wanita mulai tumbuh, ada Syok  hemoragik atau syok
beberapa tanda-tanda yang masih hipovelemik adalah suatu kondisi
bisa dirasakan dan dilihat seperti kegagalan sirkulasi akibat volume
tanda-tanda berikut ini: Ada benjolan darah yang rendah sehingga jantung
yang cukup terasa di bawah puting tidak dapat memompanya ke seluruh
susu, Area dada terasa lebih lunak bagian tubuh.
terutama di sekitar bagian masing-
Jawaban: D
masing puting. Gatal di sekitar puting
susu atau di sekitar area dada.

248 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
33. Pembahasan: lapangan digunakan metode yang
Data Fokus pada kasus ini adalah sama dengan alat HemoCue. Na-
perempuan umur 22 tahun dengan mun saat ini di klinik mandiri dan
keluhan utama mudah lelah, lemah
daerah pedesaan masih menggu-
nakan sahli
letih lesu sejak tiga minggu yang lalu,
pola makan vegetarian. Pemeriksaan Jawaban: D
terfokus tidak ada nyeri perut,
payudara tidak ada massa. Jenis
pemeriksaan penunjang yang paling 34. Pembahasan:
tepat pada kasus tersebut adalah Data Fokus pada kasus ini adalah
haemoglobin. Pada kasus ini klien perempuan umur 30 tahun ingin

cp
menunjukkan gejala anemia. Anemia merencanakan kehamilan, namun
menyebabkan gangguan kesehatan sudah menikah 6 tahun belum
yang dapat dialami semua kelom- punya anak, tidak menggunakan

ns
pok umur. Defisiensi besi walau- kontrasepsi, tinggal satu rumah
pun belum disertai anemia de- dengan suami, berhubungan seksual
fisiensi besi dan anemia ringan teratur, pola Haid 28 hari. Pemeriksaan

.as
sudah cukup menimbulkan geja- terfokus : tidak ada nyeri perut,
la, seperti lesu, lemah, letih, lelah,
payudara tidak ada massa, tidak ada
dan lalai (5L). Hal ini diakibatkan
massa di abdomen. Rencana asuhan
oleh menurunnya kadar oksigen

n
yang dibutuhkan jaringan tubuh, yang paling tepat dilakukan adalah
termasuk otot untuk aktivitas fisik Melakukan kolaborasi dengan DSOG.
dan otak untuk berpikir, karena
Pada Permenkes no 28 tentang izin
oksigen dibawa oleh hemoglobin.
Penderita kekurangan zat besi juga penyelenggaraan bidan pasal 21 huruf
akan turun daya tahan tubuhnya, a. Dalam memberikan pelayanan
akibatnya mudah terkena pen- kesehatan reproduksi perempuan
yakit infeksi. Anemia didiagnosis dan keluarga berencana sebagaimana
dengan menggunakan akdar he- dimaksud dalam pasal 18 huruf c, Bidan
moglobin. Penentuan kadar Hb
berwenang memberikan: penyuluhan
dilakukan dengan menggunakan
metode Cyanmethemoglobin se- dan konseling kesehatan reproduksi
suai dengan anjuran WHO tahun perempuan dan keluarga berencana.
1968 dan Temu Nasional Anemia Pada kasus infertilitas primer : dapat
tahun 1983. Sejak tahun 2001 disebabkan oleh masalah dari wanita
sampai saat ini WHO masih men- seperti : masalah disfungsi seksual,
ganjurkan penggunaan metode kondisi serviks, gangguan uterus
tersebut. Khusus untuk survei di
(polip endometrium, adenomiosis,

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 249
mioma uterus atau leiomioma,bekas mengatasinya adalah menghisap
kuretase dan abortus septik), masalah permen mint. kandungan mint atau
tuba (Sumbatan tersebut dapat menthol memiliki efek karminatif
terjadi akibat infeksi, pembedahan dan asntispasmodik yang bekerja di
tuba atau adhesi yang disebabkan usus halus pada saluran pencernaan
oleh endometriosis atau inflamasi), sehingga mampu mengatasi atapun
masalah ovarium (kista atau tumor menghilangkan mual dan muntah.
ovarium, penyakit ovarium polikistik, Peppermint memiliki berbagai
endometriosis, atau riwayat manfaat terapeutik yaitu analgesik,
pembedahan yang mengganggu anestesi, antiseptik, astr ingent,
siklus ovarium). Sedangkan pada karminatif, dekongestan, ekspektoran,

cp
faktor pria seperti: masalah ejakulasi, yang menenangkan, stimulant, perut,
stress, nutrisi yang tidak adekuat, penyakit inflamasi, ulkus dan perut
asupan alkohol berlebihan dan nikotin. masalah seperti mual dan muntah.

ns
Pada kasus ini untuk mengetahui Selain perment mint, permen jahe
penyebabnya, bidan tidak memiliki juga bermanfaat untuk mengurangi
kompetensi. Oleh sebab itu bidan hipersalivasi dan mual muntah saat

.as
melakukan melakukan kolaborasi kehamilan.
dengan DSOG
Jawaban : C
Jawaban : E

n
36. Pembahasan:
35. Pembahasan: Data Fokus pada kasus ini adalah
Data Fokus pada kasus ini adalah perempuan umur 21 tahun telat
perempuan G1P0A0 hamil UK datang bulan, mual muntah di pagi
9 minggu mengatakan banyak hari dan terasa lesu. Hasil pemeriksaan:
mengeluarkan air liur yang memicu PP test (+). Tanda kehamilan yang
mual. Hasil pemeriksaan: PP test (+). sesuai pada kasus tersebut adalah
Pendidikan kesehatan yang paling tanda mungkin. Tanda kehamilan
tepat pada kasus tersebut adalah dapat dilihat dibedakan menjadi:
Menghisap permen mint. kasus a. Pasti : Terdengar denyut jantung
mengeluarkan air liur yang berlebihan Janin (DJJ), teraba gerakan janin
pada kehamilan disebut dengan saat dilakukan palpasi, dan
hipersalivasi. Hal ini adalah normal. terlihat rangka janin pada saat
Namun bila dalam jumlah banyak dapat pemeriksaan USG
memicu mual dan muntah. Cara untuk

250 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
b. Tidak pasti : Rahim membesar, dari 2 tenaga yaitu tenaga primer dan
tanda hegar, tanda chadwick, sekunder. Tenaga primer berasal dari
tanda picasec, kontraksi, kekuatan kontraksi uterus (his) yang
balotemen berlangsung sejak mulai persalinan
c. Presumtif: mual dan muntah, sampai pembukaan lengkap. Tenaga
mengidam, pingsan, perubahan skunder adalah kekuatan meneran ibu
payudara, sering BAK, Konstipasi, yang dibutuhkan setelah pembukaan
pigmentasi kulit, varises lengkap. Masalah pada kasus
d. Kemungkinan : PP test (+), test ini dilihat dari tenaga sekunder
darah (kekuatan ibu) karena ibu tidak
e. Palsu: Ibu mengalami gejala makan yang menyebabkan ibu

cp
kehamilan, tetapi tidak hamil lemas dan berdampak pada tenaga
primer (kontraksi uterus).
Jawaban: D

ns
Jawaban. A

37. Pembahasan:

.as
38. Pembahasan:
Data Fokus pada kasus ini adalah Data fokus pada kasus ini adalah
Perempuan G4P2A1 hamil UK 39 perempuan umur 24 tahun, G1P0A0,
minggu datang ke PMB pukul hamil UK 39 minggu, mules teratur,

n
12.00 WIB, ibu lemas karena pengeluaran lendir darah, ibu cemas
belum makan sejak pagi. Hasil dengan persalinannya, ibu hanya
pemeriksaan : KU cukup, TD didampingi suami saat ini. Hasil
90/60 mmHg, pembukaan 6 cm, pemeriksaan; kontraksi (3x/10’/40”).
kontraksi (2x/10’/30”). Faktor yang Asuhan yang paling tepat yang
menyebabkan keadaan ibu tersebut seharusnya dilakukan oleh bidan pada
adalah Power. kasus tersebut adalah Meningkatkan
Power adalah kekuatan yang kepercayaan diri ibu dalam
mendorong janin keluar. Kekuatan persalinan. Sesuai dengan lima
yang mendorong janin keluar dalam benang merah asuhan persalinan.
persalinan ialah : Kontraksi uterus, Langkah pertama adalah aspek
kontraksi otot-otot perut, kontraksi pengambilan keputusan klinik, hasil
diafragma dan aksi ligament, dengan pemeriksaan dalam batas normal.
kerjasama yang baik dan sempurna. Langkah kedua adalah Asuhan
Power (kekuatan) yang dibutuhkan Sayang Ibu, Tujuan asuhan sayang
dalam proses kelahiran bayi terdiri ibu dan bayi adalah memberikan

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 251
rasa nyaman pada ibu dalam proses Data Fokus pada kasus ini adalah
persalinan dan pada masa pasca perempuan, umur 22 tahun, P1A0
persalinan. Prinsip asuhan diurutkan nifas 1 hari. Hasil anamnesis ibu
dengan keluhan. keluhan cemas tidak berani BAB karena takut luka
adalah keluhan psikologi karena pada jahitan lepas. Hasil pemeriksaan:
primigravida ibu belum memiliki terdapat luka jahitan derajat II.
pengalaman persalinan. Oleh sebab Pendidikan kesehatan yang paling
itu asuhan yang pertama diberikan tepat pada kasus tersebut adalah
adalah meningkatkan kepercayaan Informasi jahitan tidak akan
diri ibu dalam persalinan. terlepas.

cp
Persiapan psikologis sangat penting Bidan perlu menjelaskan bahwa
dalam menjalani persalinan. Semakin jahitan perineum dilakukan dengan
seorang ibu siap dan memahami hati-hati dan telah diikat dengan

ns
proses persalinan adalah sesuatu benang yang kuat sehingga tidak
hal normal dan biasa dijalani oleh akan terlepas pada saat BAB. Selain
setiap wanita maka ibu akan dengan itu jahitan tidak mengenai otot anus

.as
mudah bekerjasama dengan petugas sehingga tidak berpengaruh pada
kesehatan yang membantu proses saat ada tekanan pada anus atau otot
persalinannya. Satu hal yang perlu anus berkontraksi.
diingat dalam proses persalinan

n
Jawaban: E
normal, dimana aktor utama dalam
proses ini adalah ibu dengan segala
perjuangan dan daya upayanya. Ibu 40. Pembahasan:
harus meyakini bahwa ia mampu Data Fokus pada kasus ini adalah
menjalani proses persalinan ini perempuanP1A0 nifas 1 hari. Hasil
dengan lancar, karena jika ibu sudah anamnesis ibu mengeluhkan nyeri
mempunyai keyakinan positif maka pada luka jahitan dan tidak nyaman.
semangat ini akan menjadi kekuatan Hasil pemeriksaan : terdapat luka
yang besar saat ibu berjuang jahitan derajat II masih basah.
mengeluarkan bayi. Langkah awal yang paling tepat
Jawaban: E dilakukan pada kasus tersebut adalah
Memberikan informasi kondisi
luka.
39. Pembahasan:
Sesuai dengan UU Nomor 4 tahun
2019 tentang kebidanan pasal 62

252 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
bahwa Dalam Praktik Kebidanan, pengalaman ber-KB dan
Klien Berhak: huruf b). memperoleh keinginan metode yang akan
inforrnasi secara benar dan jelas digunakan.
mengenai kesehatan Klien, c. U : Uraikan pada klien tentang
termasuk resume isi rekam medis jika beberapa pilihan metode
diperlukan. KB pasca persalinan yang
direkomendasikan
Oleh sebab itu setelah mendapatkan
d. TU :BanTU klien dalam memilih
pelayanan kebidanan sesuai prosedur
dan memutuskan pilihan
maka selanjutnya klien berhak
e. J : Jelaskan secara lengkap
mendapatkan informasi terutama
tentang metode kontrasepsi

cp
tentang keluhannya yaitu kondisi
yang dipilih Klien
lukanya.
f. U : Buat rencana kunjungan
Jawaban: E Ulang dan kapan klien akan

ns
kembali

Jawaban: E
41. Pembahasan:

.as
Data Fokus pada kasus ini
adalah perempuan, ingin ber-KB,
42. Pembahasan:
melahirkan 2 bulan yang lalu, anak
Data Fokus pada kasus ini adalah

n
1, ingin menyusui ekslusif. Hasil
bidan sedang membuat laporan
pemeriksaan: PP test (-). Bidan telah
PWS KIA. Jumlah peserta KB Aktif
menguraikan tenang beberapa
dalam 1 tahun adalah 1234 orang,
pilihan KB pascapersalinan yang
Jumlah seluruh pasangan usia
direkomendasikan. L angkah
subur dalam satu tahun adalah
selanjutnya yang paling tepat
1298 orang. Cakupan perseta KB aktif
dilakukan pada kasus tersebut adalah
di wilayah tersebut adalah 95%
Bantu klien memutuskan pilihan

Sesuai tahapan konseling KB:
Dalam memberikan konseling, dapat Cakupan KB Aktif =
jumlah peserta KB aktif pada kurun waktu
x100%
Jumlah seluruhPUS dalam1tahun
diterapkan enam langkah dengan
kata kunci “SATU TUJU”
a. SA : Sapa dan salam kepada klien 1234 orang
Cakupan KB Aktif = x100%
secara sopan dan ram ah 1298 orang
b. T : Tanyakan kepada klien Cakupan peserta KB Aktif= 95%
informasi tentang dirinya, Jawaban: D

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 253
43. Pembahasan: 45. Pembahasan:
Data Fokus pada kasus ini adalah Data Fokus pada kasus ini adalah
perempuan umur 50 tahun dengan bayi laki-laki lahir 1 jam yang lalu.
keluhan tidak menstruasi sejak satu Bidan Hendak memberikan injeksi
tahun yang lalu, keringat di malam Vitamin K Data Fokus pada kasus ini
hari, jantung berdebar – debar, dan adalah bayi laki-laki lahir 1 jam yang
susah tidur. Diagnosis yang tepat lalu. Bidan Hendak memberikan
sesuai dengan kasus tersebut adalah injeksi Vitamin K. Dosis pemberian
Menopause. pada kasus tersebut adalah 1mg
dosis tunggal diberikan paling
Menopause adalah
lambat 2 jam setelah lahir. Jelas

cp
berhentinya menstruasi secara
dalam pedoman teknik pemberian
permanen. Menopause adalah
vitamin K.
masa transisi atau peralihan, dari

ns
tahun sebelum menstruasi terakhir Jawaban: C
sampai setahun sesudahnya.

Jawaban: A

.as
46. Pembahasan:
Seorang bayi perempuan, selesai
IMD di Puskesmas. Hasil Pemeriksaan:
44. Pembahasan:
tidak ada kelainan kongenital .

n
Data Fokus pada kasus ini adalah
Bidan Hendak memberikan salep
perempuan umur 50 tahun dengan
tetes mata. Sebaiknya tindakan
keluhan tidak menstruasi sejak satu
dilakukan pada kasus tersebut adalah
tahun yang lalu, keringat di malam
1 jam setelah lahir.
hari, jantung berdebar – debar, dan
susah tidur. Rentang usia menopaus Salep atau tetes mata untuk
pada kasus tersebut adalah 45-55 pencegahan infeksi mata diberikan
tahun. segera setelah proses IMD dan bayi
selesai menyusu, sebaiknya 1 jam
Menopause (menstruasi terakhir)
setelah lahir.
menandai akhir masa reproduksi
seorang wanita dan biasanya terjadi Jawaban: A
pada wanita berusia antara 45 dan 55
tahun dengan usia rata-rata 51 tahun
Biasanya terjadi pada usia 50 tahun 47. Pembahasan:
Seorang bayi perempuan, selesai
Jawaban:C
IMD di Puskesmas. Hasil Pemeriksaan:

254 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
tidak ada kelainan kongenital. e. Kekebalan pasif alamiah adalah
Bidan Hendak memberikan salep Kekebalan yang didapat
tetes mata. Dosis pemberian dari ibu melalui plasenta saat
obat pada kasus tersebut adalah masih berada dalam kandungan
Tetrasisklin 1%. Pencegahan infeksi atau kekebalan dari ASI pertama
mata dianjurkan menggunakan salep (kolostrum)
mata antibiotic tetrasiklin 1% f. Kekebalan aktif buatan adalah
kekebalan yang didapat dari
Jawaban: A
pemberian imunisasi
g. Kekebalan pasif buatan
48. Pembahasan: adalah diperoleh dengan cara

cp
Data Fokus pada kasus ini adalah menyuntikkan antibodi yang
bayi perempuan umur 1 bulan diekstrak dari satu individu ke
tubuh orang lain sebagai serum

ns
untuk melakukan imunisasi. Bidan
kemudian memberikan imunisasi Jawaban: D
BCG kepada bayi. Jenis kekebalan

.as
yang didapat bayi dari imunisasi
tersebut adalah Kekebalan aktif 49. Pembahasan:
buatan. Data Fokus pada kasus ini adalah
a. Sistem kekebalan adalah suatu Seorang bayi keluhan kehilangan

n
sistem yang rumit dari interaksi kesadaran. Hasil anamnesis:. Terjadi
sel yang tujuan utamanya adalah kaku kudu, demam dan sesak.
mengenali adanya antigen Hasil pemeriksaan: S 400C, kejang,
b. Kekebalan Aktif adalah tanda pneumonia, dan tetraksi
Perlindungan yang dihasilkan pernapasan. Jenis imunisasi yang
oleh sistem kekebalan seseorang dapat mencegah kondisi bayi pada
sendiri dan menetap seumur kasus tersebut adalah DPT-HB-Hib1
hidup
Imunisasi DPT-HB-Hib1 salah
c. Kekebalan pasif adalah Kekebalan
satunya dapat mencegah virus
atau perlindungan yang
Hemofilus Influenza tipe B (Hib).
diperoleh dari luar tubuh bukan
Merupakan salah satu bakteri
dibuat oleh tubuh itu sendiri.
yang dapat menyebabkan infeksu
d. Kekebalan aktif alamiah adalah
dibeberapa organ seperti meninginis,
didapatkan ketika seseorang
epiglottitis, pneumonia, atrutus dan
menderita suatu penyakit
selulitis. Banyak menyerang anak di

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 255
bawah 5 tahun, terutama pada anak 2) Secara oral (melalui mulut), 1
6 bulan- 1 tahun. Penularan melalui dosis (dua tetes) sebanyak 4
nasofaring kali (dosis) pemberian, dengan
interval setiap dosis minimal 4
Tanda gejala: pada selaput otak akan
minggu
timbul gejala meningitis (demam,
kaku kuduk, kehilangan kesadaran). Imunisasi DPT-HB-Hib1:
Pada paru menyebabkan pneumonia 1) Vaksin DTP-HB-Hib digunakan
(demam, sesak, retraksi otot untuk pencegahanterhadap
pernafasan) terkadang menimbulkan difteri, tetanus, pertusis (batuk
gejala sisa berupa kerusakan alat rejan), hepatitis B, dan infeksi

cp
pendengaran. Haemophilus influenzae tipe b
secara simultan.
Jawaban: E
2) Cara pemberian dan dosis:

ns
Vaksin harus disuntikkan
50. Pembahasan: secara intramuscular pada
Data Fokus pada kasus ini adalah anterolateral paha atas Satu

.as
bayi perempuan, umur 2 bulan, dosis anak adalah 0,5 ml.
untuk imunisasi. Hasil pemeriksaan: Jawaban: E
S 36,80C. Jenis imunisasi yang paling

n
tepat diberikan pada bayi pada kasus
tersebut adalah Polio 2 dan DPT-HB-
Hib1

Sesuai jadwal imuniasi pada bayi


umur 2 bulan yang diberikan adalah
Polio 2 dan DPT-HB-Hib1

Imunisasi Polio :
1) Vaksin Polio Trivalent yang
terdiri dari suspensi virus
poliomyelitis tipe 1, 2, dan
3 (strain Sabin) yang sudah
dilemahkan. Untuk pemberian
kekebalan aktif terhadap
poliomielitis

256 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
cp
ns
.as
n

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 257
cp
ns
.as
n

258 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
PAKET LATIHAN IV

cp
1. Pemeriksaan penunjang yang 3. Ny. Manisa (60 tahun) dirawat diruang
digunakan untuk melihat terjadinya penyakit dalam dengan diagnosa
ARDS pada pasien gagal nafas adalah? medis Gout. Ny. Manisa mengeluh

ns
A. ALS nyeri sendi terutama pada kaki
B. CT-Scan dengan skala 6, terasa nyeri saat
C. Thorax foto malam hari. Hasil pemeriksaan fisik

.as
D. BGA didapatkan hasil TD 130/80 mmHg,
E. Laboratorium Nadi 79x/menit, frekuensi nafas 22
x/menit, suhu 37ºc. Tampak adanya
pembengkakan pada persendian

n
2. Seorang wanita berusia 35 tahun karpal kaki dan kemerahan dengan
G4 P3 A0 datang ke IGD mengalami palpasi terdapat nyeri tekan, pasien
perdarahan sangat banyak saat meringis kesakitan.
melahirkan. Pada pemeriksaan di Dari hasil pengkajian diatas manakah
dapatkan uterus stinggi pusat, dan tanda khas dari Gout?
lembek. A. Bengkak pada sendi
Apakah penyebab dari kondisi klien B. Nyeri malam hari
pada kasus tersebut? C. Ekspresi wajah meringis
A. Ruptur uteri D. Skala nyeri 6
B. Tetania uteri E. Tekanan darah
C. Atonia uteri
D. Solutio plasenta
E. Sisa plasenta 4. Seorang anak berusia 6 tahun dibawa
oleh keluarganya ke perawat untuk
melakukan konseling. Keluarga
merasa cemas, karena anaknya belum

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 259
bisa dilatih mengatur BAB nya. Orang 6. Seorang perawat melakukan
tua bertanya “kapan sebenarnya anak penilaian APGAR skor pada bayi laki-
mulai dilatih toileting training?” laki yang baru lahir di menit kelima.
Jawaban yang untuk pertanyaan Hasil pemeriksaan diperoleh frekuensi
tersebut adalah? denyut jantung 96x/menit, warna
A. Apabila anak mampu membuka kulit biru pada ekstremitas, tonus otot
dan memakai bajunya fleksi, refleks menunjukkan gerakan
B. Setelah anak dapat duduk dan sedikit, pernafasan teratur.
berkomunikasi sederhana Berapakah skor APGAR menit kelima
C. Setelah anak dapat berjalan bayi tersebut?
dengan lancar A. 2

cp
D. Sejak anak berusia 6 bulan B. 4
E. Sejak anak usia 12 bulan C. 5
D. 6

ns
E. 7
5. Tn. H berusia 21 tahun datang ke
puskesmas dengan keluhan sudah

.as
8 hari demam, demam makin tinggi 7. Seorang anak perempuan, usia 4
pada saat sore dan malam hari, 3 hari tahun, berat badan 18 kg, dengan
pertama demam pasien mengalami diagnosa medis diare. Berat badan

n
mencret. Pasien sudah berobat ke sebelum sakit adalah 19 kg. Hasil
klinik mendapat amoxicilin, dan pemeriksaan fisik didapatkan suhu
paracetamol tapi tidak membaik. Hasil 37,8 derajat C, nadi 100 x/menit,
pemeriksaan fisik badan teraba panas, pernafasan 30 x/menit, turgor kulit
konjungtiva anemis, pasien tampak kembali lambat, anak sering merasa
apatis, dan terdapat warna putih haus.
dilidah pasien. TD 110/70 mmHg, Nadi Dari data tersebut maka berapakah
80x/menit, frekuensi nafas 22x/menit, kebutuhan cairan anak tersebut?
Suhu 39,1ºC. A. 1300 cc
Apakah diagnosis medis yang tepat B. 1350 cc
pada kasus tersebut? C. 1400 cc
A. TB paru D. 1450 cc
B. Typoid E. 1500 cc
C. Hepatitis
D. Gastroenteritis
E. Hipertermia

260 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
8. Seorang bayi, usia 5 hari, usia gestasi 10. Seorang bayi berusia 9 bulan dibawa
32 minggu dengan berat badan ke Puskesmas untuk diimunisasi. Hasil
2200 gram. Bayi tampak ikterus pada pemeriksaan fisik: berat badan 9 kg,
seluruh tubuhnya. Bayi mendapat suhu tubuh 36,8ºC, frekuensi napas
fototerapi. 28x/menit.
Apakah tindakan keperawatan yang Jenis imunisasi apa yang harus
menjadi prioritas untuk mencegah diberikan pada bayi tersebut?
kerusakan integritas kulit pada kasus A. DPT II
diatas? B. DPT III
A. Mengkaji tanda-tanda dehidrasi C. Campak I
B. Monitor intake dan output cairan D. Campak II

cp
C. Monitor kadar bilirubin 4 – 8 jam E. DPT II, Polio IV
D. Merubah posisi bayi secara berkala
E. Monitor temperatur bayi tiap 2 jam

ns
11. Hari cuci tangan sedunia pertama kali
dicetuskan oleh….
9. Seorang anak laki-laki, usia 10 tahun, A. WHO

.as
sejak 3 bulan yang lalu mengeluh B. UNICEF
kedua kakinya sakit, sulit untuk C. PBB
berjalan, badan terasa cepat lelah dan D. Konferensi Asia-Afrika

n
lemah. Ibunya mengatakan anaknya E. KEMENKES
mengalami penurunan nafsu makan,
dan berat badan turun 5 kg sejak
sakit, hanya berbaring di tempat tidur, 12. Hari cuci tangan sedunia pertama kali
sampai saat ini belum ada dibawa ke dilaksanakan pada tahun..
petugas kesehatan. A. 2005
Apakah prioritas masalah keperawatan B. 2008
yang muncul pada kasus diatas ? C. 2010
A. Nyeri D. 2013
B. Kerusakan mobilitas fisik E. 2015
C. Kurang volume cairan tubuh
D. Kurang pengetahuan orangtua
E. Ketidakseimbangan nutrisi kurang 13. Sejarah lahirnya hari kesehatan
dari kebutuhan tubuh nasional adalah karena terjangkitnya
sebuah wabah penyakit yakni….
A. Malaria

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 261
B. Diare sehari-hari. Px fisik dan neurologis
C. Diabetes melitus dbn.
D. Hipertensi Apa diagnosis yang tepat untuk kasus
E. H5N1 di atas ….
A. Depresi
B. Alzhamers Disease
14. Pada tahun 2018 merupakan hari C. Huttington Disease
kesehatan nasional yang ke…. D. Delirium
A. 50 E. Pseudo-demensia
B. 51
C. 52

cp
D. 53 17. Seorang perempuan berusia
E. 54 22 tahun datang ke Puskesmas

ns
dengan keluhan penurunan tajam
penglihatan kanan setelah terkena
15. Program pelayanan kesehatan dari bola tenis 1 hari yang lalu. Mata kiri

.as
pemerintah yang berwujud BPJS menjadi merah dan terasa pegal.
Kesehatan dan BPJS Ketenaga kerjaan Pemeriksaan mata kanan dalam batas
dan sistemnya menggunakan sistem normal, pemeriksaan mata kiri visus
asuransi merupakan pengertian 6/48, hematom palpebra, perdarahan

n
dari…. subkonjungtiva, khemosis, edema
A. ASKES kornea, hifema minimal, kripte iris
B. JAMKESMAS baik, pupil bulat regular, refleks pupil
C. JAMSOSTEK baik, lensa jernih.
D. APBN Apakah penyebab penurunan visus
E. JKN yang paling mungkin ....
A. Hifema
B. Edema kornea
16. Pria 70 tahun dibawa oleh keluarganya C. Perdarahan subkonjungtiva
datang ke prakter dokter keluarga D. Palpebra khemosis
karena mengalami perubahan E. Hematom palpebra
perilaku sejak 2 tahun terakhir.
Awalnya ia sering lupa kejadian yang
baru saja berlalu. Lama kelamaan ia 18. Seorang wanita usia 18 tahun datang
lupa nama anggota keluarganya. Ia ke Puskesmas dengan keluhan
tidak dapat melakukan kegiatan social sesak nafas yang hilang timbul dan

262 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
dirasakan sejak tiga hari yang lalu. E. Resusitasi cairan intravena
Sesak napas disertai mengi dan batuk.
Serangan terjadi jika pasien terpapar
debu, dan mereda setelah minum 20. Seorang perempuan berusia 55 tahun
obat pelega nafas. Diketahui bahwa datang dengan keluhan nyeri perut
ibu kandung pasien menderita sejak 3 hari yang lalu. Pasien juga
dermatitis atopik. Pada pemeriksaan ada riwayat kembung pasien sudah
fisik didapatkan frekwensi nadi minum antasida dan ranitidin tetapi
dan respirasi meningkat, jantung keluhan sering kambuh. Pemeriksaan
dalam batas normal, paru ditemukan endoskopi ditemukan ulkus, urea
wheezing ekspirasi pada kedua breathing test positif.

cp
lapang paru. Apakah terapi yang tepat ....
Apakah jenis sel yang meningkat A. Klindamisin, amoksisilin,
jumlahnya pada pemeriksaan apusan

ns
omeprazole
darah tepi pada kasus di atas .... B. Klaritromisin, amoksisilin,
A. Basofil omeprazole
B. Netrofil

.as
C. Eritromisin, tetrasiklin, simetidin
C. Eosinofil D. Eritromisin, tetrasiklin,
D. Monosit metronidazole
E. Limfosit E. Eritromisin, amoksisilin, sukralfat

memiliki riwayat DM tipe 1 dan


n
19. Anak laki laki, 13 tahun datang ke RS
dengan keluhan lemas. Sebelumnya

berhenti terapi insulin sejak 1 minggu


21. Seorang laki-laki usia 28 tahun
datang ke tempat praktek dokter
dengan keluhan nyeri kepala sebelah.
Selain itu juga didapatkan keluhan
ini. Dari pemeriksaan fisik didapatkan hidung dan mata merah berair. Pada
tanda dehidrasi dan lemah. TD 80/50, pemeriksaan fisik didapatkan nyeri
Nadi 112x/m, RR 28x/m.Pemeriksaan pada regio maxillaris, rhinore, dan
Lab : GDA 720 mg/dl. Ketonuria (+++). injeksi.
Tatalaksana awal pada pasien tersebut Apa diagnosis yang paling mungkin
…. ....
A. Regulasi gula darah A. BPPV
B. Koreksi Kalium B. Neuralgia trigeminal
C. Pemberian Bikarbonat C. Tension headache
D. Infus NaCl 3% D. Cluster headache

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 263
E. Meniere disease E. Presentasi bokong murni

22. Seorang wanita berusia 20 tahun 24. Seorang laki-laki 30 tahun datang
dengan G1P0A0 usia kehamilan 31 ke poliklinik dengan keluhan utama
minggu, datang dengan keluhan mata merah disertai sekret kental
keluar air jernih dari jalan lahir sejak sejak 3 hari ini. Saat bangun tidur
5 jam lalu. Tanda kontraksi tidak ada, sering terdapat kerak disekitar
tidak ada pembukaan. Vital sign kelopak mata. Pasien merasa silau
ditemukan TD 120/80 mmHg, HR 82x/ saat melihat cahaya. Pasien tidak
menit, Tax 37 C. pernah menggunakan kacamata

cp
Diagnosis yang paling tepat pada sebelumnya. Pemeriksaan visus ODS
kasus diatas adalah .... 5/6. Pemeriksaan segmen anterior
ODS didapatkan injeksi perikorneal

ns
A. PROM
B. PPROM (+), injeksi konjungtiva (+), sekret
C. Partus Pre Term mukopurulen.

.as
D. Persalinan memanjang Diagnosis pasien adalah ....
E. Persalinan macet A. Keratokonjungtivitis bakterial
B. Konjungtivitis bakterial
C. Konjungtivitis vernal

n
23. Seorang perempuan berusia 25 D. Konjungtivitis viral
tahun G1P0A0 usia kehamilan 38 E. Keratokonjungtivitis jamur
minggu datang untuk bersalin. Hasil
pemeriksaan ditemukan leopold I 25. Wanita 37 tahun G1P0A0 dengan
teraba keras dan ballotement (+), umur kehamilan 38 minggu meminta
leopold II teraba punggung di sebelah rujukan kepada dokter untuk
kanan., leopold III teraba lunak dan melahirkan di dukun berpengalaman
ballotement (-), USG kepala di fundus, di desanya. Pasien ingin melahirkan
ekstremitas superior fleksi ke arah pada dukun di desanya karena
kepala, panggul dan kedua tungkai keluarganya juga melahirkan pada
dalam keadaan ekstensi. dukun tersebut dan anaknya sehat
Presentasi janin ini adalah .... sempurna tidak kurang apapun.
A. Presentasi dahi Dokter menolak permintaan ibu
B. Presentasi bokong sempurna tersebut.
C. Presentasi bokong kaki
D. Presentasi shoulder

264 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
Dasar etika tindakan dokter tersebut A. Wabah
adalah .... B. Epidemi
A. Autonomi C. Endemi
B. Beneficence D. Kejadian luar biasa
C. Honesty E. Pandemi
D. Justice
E. Non-malficience
28. Seorang perempuan usia 35 tahun
datang ke klinik dokter dengan
keluhan diare sejak 1 bulan yang lalu.
26. Seorang dokter akan melakukan
Diare disertai darah dan nyeri perut.
penelitian untuk mengetahui

cp
Pemeriksaan fisik 120/80 mmHg, nadi
hubungan faktor usia terhadap
86x/m, RR 21x/m, suhu 38C. Hasil
kejadian Sindrom Koroner Akut.
endoskopi ditemukan gambaran lead
Peneliti hendak mengabil sampel dari

ns
pipe.
suatu populasi. Sampel diambil dan
Apa diagnosis yang tepat ….
dikelompokkan berdasarkan usianya.
A. IBS

.as
Cara pengambilan sampel tersebut
B. Appendicitis
adalah ....
C. Crohn disease
A. Cluster random sampling
D. Kolitis ulseratif
B. Simple random sampling
E. Ulkus gaster

n
C. Multi-stage sampling
D. Stratified random sampling
E. Systematic sampling
29. Tn. X, 40 tahun, datang ke IGD
meminta dilakukan visum atas luka
yang dialaminya akibat pukulan dari
27. Disuatu cakupan wilayah kerja temannya . Namun visum tidak dapat
puskesmas, terdapat laporan warga dilakukan oleh dokter karena tidak
bahwa ada beberapa anjing liar ada surat resmi dari kepolisian. Dokter
yang berkeliaran. Esoknya 25 orang pun meminta pasien untuk melapor
penduduk desa cakupan wilayah kerja ke kantor polisi setempat agar
puskesmas meminta pertolongan mengeluarkan surat permohonan
karena digigit anjing liar tesebut. visum.
Lima hari kemudian 8 orang yang Siapa yang berhak mengeluarkan
mengalami kejang-kejang dan 5 surat permohonan visum tersebut ….
orang diantaranya meninggal. A. Inspektur I
Kejadian ini disebut ....

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 265
B. Inspektur II B. Flour albus
C. Brigadir I C. Gonorhea
D. Kapolda D. Penyakit Radang Panggul
E. Kapolri E. Bartolinitis

32. Seorang remaja perempuan umur


30. Seorang perempuan ditemukan
17 tahun datang ke PMB dengan
di kamar terkunci dengan posisi
emosi tidak stabil. Hasil anamnesis
tergantung. Kondisi kamar rapi, mayat
akhir-akhir keluar jerawat, perut
tersebut masih segar, berpakaian
kembung, mual dan payudara nyeri
lengkap, tidak ada tanda kekerasan.

cp
sebelum Haid dan hilang setelah
Dari hasil pemeriksaan ditemukan alur
Haid. Hasil pemeriksaan TB 157 cm,
jerat berbentuk V, lidah tidak terjulur.
BB 56 cm, TD 90/70 mmHg, N 83 x/
Penyebab kematian korban adalah ….

ns
menit, P 20 x.menit, S 36,50C, tidak
A. Gantung diri
ada pembengkakan payudara,
B. Pencekikan
perdarahan mentruasi normal.

.as
C. Penjeratan
Diagnosis paling mungkin; diagnosis
D. Terjatuh
apakah yang paling mungkin pada
E. Penganiayaan
kasus tersebut?
A. Disminore

n
B. Hiperminore
31. Seorang remaja perempuan umur C. Oligominore
15 tahun datang ke PMB dengan D. Menometroragi
keluhan keputihan sudah 5 hari. Hasil E. Premenstrual syndrome
anamnesis, akhir akhir ini BAK di toilet
umum, celana dalam dari bahan
spandek, ganti celana dalam 2x/sehari, 33. Seorang perempuan umur 33 tahun
tidak gatal. Hasil pemeriksaan TB 140 datang ke PMB dengan alasan
cm, BB 40 cm, TD 110/80 mmHg, N ingin merencanakan kehamilan.
82 x/menit, P 22 x.menit, S 36,50C, Hasil anamnesis: sudah memiki
genetalia tidak ada infeksi, ada cairan anak 6 tahun, tidak menggunakan
genetalia putih dan tidak berbau. kontrasepsi 3 tahun lalu, tinggal satu
Diagnosis paling mungkin; diagnosis rumah dengan suami, berhubungan
apakah yang paling mungkin pada seksual teratur, pola Haid 30 hari.
kasus tersebut? Hasil pemeriksaan TB 150, BB:65 kg,
A. Sifilis TD 120/80 mmHg, N 80 x/menit, P 22

266 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
x.menit, S 36,30C, tidak ada nyeri perut, Hasil anamnesis mengatakan perut
payudara tidak ada massa. Diagnosis membesar, mudah lelah dan pipi
apakah yang paling mungkin pada kehitaman. Hasil pemeriksaan: KU
kasus tersebut? baik, TD 100/70 mmHg, N 75 x/menit,
A. Menopause dini P 22 x/menit, S 36,00C, TFU 2 jari di
B. Infertilitas primer atas simfisis, DJJ (+). Tanda kehamilan
C. Infertilitas sekunder apakah yang sesuai pada kasus
D. Gangguan pola haid tersebut?
E. Infeksi radang panggul A. Pasti
B. Tidak pasti
C. Presumtif

cp
34. Seorang perempuan umur 30 tahun
D. Kemungkinan
datang ke klinik VCT dengan keluhan
E. Palsu
utama terlambat haid 3 bulan. Hasil

ns
anamnesis: memiki riwayat HIV
sejak 3 tahun, ibu ingin kehamilan 36. Seorang perempuan umur 23
di rahasiakan dahulu kepada suami tahun, G2P1A0 hamil UK 11 minggu

.as
karena takut menularkan pada bayi. datang ke PMB untuk memeriksakan
Hasil pemeriksaan TB 160, BB:63 kg, kehamilannya. Hasil anamnesis ibu
TD 120/80 mmHg, N 80 x/menit, P mengatakan kadang merasakan
24 x.menit, S 36,20C, tidak ada nyeri sensasi terbakar pada dada. Hasil

n
perut, payudara tidak ada massa, pemeriksaan: KU baik, TD 110/70
PP test (+),TFU 2 jari di atas simfisis. mmHg, N 80 x/menit, P 24 x/menit, S
sikap bidan apakah yang paling tepat 36,20C, PP test (+). Faktor penyebab
dilakukan pada kasus tersebut? apakah pada kasus tersebut ?
A. Menolak permintaan ibu A. HCG
B. Mendukung ibu permintaan ibu B. Estrogen
C. Melanjutkan rujukan ke DSOG C. Oksitosin
D. Melakukan pemeriksaan D. Progesteron
penunjang lainnya E. Prostaglandin
E. Menjelaskan pencegahan
penularan pada bayi
37. Seorang perempuan umur 25 tahun,
G1P0A0, hamil UK 40 minggu datang
35. Seorang perempuan umur 26 tahun ke PMB dengan keluhan utama
datang ke PMB dengan keluhan keluhan perut mulas teratur sampai
sudah 4 bulan tidak datang bulan. ke pinggang. Hasil anamnesis: ibu

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 267
merasa mengeluarkan lendir darah asuhan apakah yang paling tepat
dan kesakitan pada saat mulas. Dari dilakukan pada kasus tersebut ?
hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, A. Psikologis ibu
N 82 x/menit, P 24 x/menit, S 36,3 B. Kemajuan persalinan
0
C, TFU 35 cm, presentasi kepala, C. Kesiapan penolong persalinan
kontraksi 3x/10’/40” keras, DJJ 145 x/ D. Pemenuhan Kebutuhan nutrisi
menit, pembukaan 5 cm, , selaput E. Persiapan keluarga dalam
ketuban (+). Asuhan apakah yang persalinan
paling tepat dilakukan pada kasus
tersebut?
39. Seorang perempuan, umur 23 tahun,
A. Mengajarkan teknik pengurangan

cp
P1A0 nifas 6 jam di PMB dengan
nyeri
keluhan utama khawatir belum bisa
B. Menganjurkan ibu makan dan
memberikan ASI ke bayinya. Hasil
minum

ns
anamnesis ibu sudah mencoba
C. Menganjurkan ibu untuk miring
menyusui tetapi ASI belum keluar.
kiri
Hasil pemeriksaan TD 120/70, N 28x/
D. Minta ibu mengosongkan

.as
menit, P 18x/menit, S 36,5 0 C, mamae
kandung kemih
lembek, Pengeluaran ASI (-), TFU 2
E. Mengajarkan ibu teknik meneran
jari di bawah pusat, kontraksi keras,
yang baik
lochea merah 1 pembalut. Asuhan

n
apakah yang paling tepat dilakukan
38. Seorang perempuan umur 21 tahun, pada kasus tersebut?
G1P0A0, hamil UK 39 minggu datang A. Menunggu sampai ASI keluar
ke PMB sedang proses inpartu kala B. Melakukan perawatan payudara
I. Hasil anamnesis: ibu mengatakan C. Memberikan ASI pengganti dari
mules dan nyeri. Dari hasil keluarga
pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, N 81 D. Mengajarkan teknik menyusui
x/menit, P 24 x/menit, S 36,50 C, TFU yang benar
35 cm, presentasi kepala, kontraksi E. Menawarkan pemberian makanan
3x/10’/40” keras,DJJ 145 x/menit, prelaktal
pembukaan 4 cm, selaput ketuban
(+), penunjuk UUK ka, HII. Bidan
40. Seorang perempuan, umur 24 tahun,
memberikan asuhan menganjurkan
P1A0 nifas 6 jam di PMB dengan
makan, minum berjalan, duduk ,
keluhan lelah setelah bersalin. Hasil
mengosongkan kandung kemih dan
anamnesis ibu belum tidur sejak
teknik mengurangi rasa sakit. Evaluasi

268 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
persalinan. Hasil pemeriksaan TD 42. Seorang perempuan, umur 28 tahun,
110/70, N 80x/menit, P 20x/menit, S P1A0, datang ke PMB dengan keluhan
36,3 0 C, mamae lembek, Pengeluaran utama mengeluarkan bercak darah
ASI (+), TFU 2 jari di bawah pusat, coklat kehitaman dari kemaluannya.
kontraksi keras, lochea merah 1 Hasil anamnesis: riwayat pemasangan
pembalut. Asuhan apakah yang AKBK 7 bulan lalu. Hasil pemeriksaan:
paling tepat dilakukan pada kasus KU baik, TD 120/80 mmHg, N 81x/
tersebut? menit, P 19x/menit S 36,50C, terdapat
A. Mobilisasi dini bercak darah kecoklatan Asuhan
B. Perawatan luka perineum apakah yang paling tepat dilakukan
C. Kecukupan nutrisi ibu nifas pada kasus tersebut?

cp
D. Teknik menyusui yang benar A. Pil kombinasi 3 x 3 selama 3 hari
E. Kebutuhan istirahat dan tidur B. Pil kombinasi 3 x 2 selama 2 hari
C. Ibuprofen 3 x 400 mg selama 5 hari

ns
D. Pil estradiol 1,25 mg selama 7 hari
41. Seorang perempuan, umur 34 tahun,
E. Ibuprofen 3 x 800 mg selama 5 hari
P2A0, datang ke Puskesmas ingin

.as
menggunakan kontrasepsi. Hasil
anamnesis: melahirkan 6 bulan lalu 43. Seorang perempuan umur 50 tahun,
menyusui eksklusif, mengatakan ingin P2A0 datang ke PMB dengan keluhan
ikut KB susuk. Hasil pemeriksaan : TD tidak menstruasi sejak satu tahun

n
120/80 mmHg, N 81x/menit, P 19x/ yang lalu. Hasil anamnesis: keringat di
menit S 36,50C, PP test (-), tidak ada malam hari, jantung berdebar – debar,
kontraindikasi. Setelah persetujuan dan susah tidur. Hasil pemeriksaan: TD
klien, Bidan memasang AKBK untuk 3 130/90 mmHg, N 82 x/menit, S 37,20C,
tahun. Pendidikan kesehatan apakah P 22 x/menit. Pendidikan kesehatan
yang paling tepat pada kasus tersebut? apakah yang paling tepat pada kasus
A. Jangan membuka pembalut tekan tersebut?
selama 12 jam A. Lakukan terapi hormonal
B. Jangan membuka pembalut tekan B. Kebutuhan nutrisi yang tepat
selama 24 jam C. Anjuran minum susu sebelum tidur
C. Jangan membuka pembalut tekan D. Lakukan konsultasi ke dokter
selama 36 jam jantung
D. Jangan membuka pembalut tekan E. Informasi fisiologi hormonal
selama 48 jam perimenopause
E. Jangan membuka pembalut tekan
selama 60 jam

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 269
44. Seorang perempuan, umur 48 tahun Hasil Pemeriksaan: BB 3200 gram, PB
, P3A0, datang ke PMB mengeluhkan 50 cm, FJ 145 x/menit, P 48 x/menit,S
perasaan panas yang muncul tiba-tiba 36,50C, tidak ada kelainan kongenital.
disertai keringat banyak meskipun Bidan telah melakukan injeksi vitamin
berada dalam ruangan ber AC. Hasil K, antropometri dan pemberian salep
Pemeriksaan:TD 120/80 mmHg, N 85 mata 1 jam lalu. L angkah selanjutnya
x/menit, P 24 x/menit, S 37,00C, tidak manakah yang paling tepat dilakukan
ada massa abdomen. Gejala apakah pada kasus tersebut?
yang paling mungkin pada kasus A. Melakukan IMD
tersebut? B. Memandikan bayi
A. Palpitasi C. Berikan imunisasi BCG 0,5 ml

cp
B. Nokturia D. Berikan imunisasi HB0 0,5 ml
C. Insomnia E. Berikan imunisasi polio 2 tetes
D. Hot fluses

ns
E. Heartburn
47. Seorang bayi perempuan, lahir
spontan 2 menit yang lalu di

.as
45. Seorang bayi perempuan, lahir Puskesmas. Penilaian sepintas: Cukup
spontan, selesai IMD di Puskesmas. Bulan, Menangis kuat, bernafas tanpa
Hasil Pemeriksaan: BB 3100 gram, PB kesulitan dan bergerak aktif. Bayi
50 cm, P 45 x/menit, FJ 150 x/menit, S sudah dipotong talipusat. L angkah

n
36,50C, tidak ada kelainan kongenital . selanjutnya manakah yang paling
Bidan Hendak memberikan salep tetes tepat dilakukan pada kasus tersebut?
mata. Bagaimana cara pemberian A. Injeksi vitamin K
obat pada kasus tersebut? B. Inisiasi menyusu dini
A. Dioleskan ditengah kedua dimata C. Injeksi imunisasi HB 0
B. Tempetkan tabung ke pada mata D. Potong dan ikat talipusat
C. Dioleskan melingkar pada dimata E. Pemberian obat Salep mata
D. Lurus dari bagian mata dekat
hidung ke luar
48. Seorang bayi perempuan umur 2
E. Lurus dari bagian mata luar mata
bulan dibawa ibunya ke Puskesmas
ke dekat hidung
untuk imunisasi. Hasil anamnesis:.
bayinya sehat, catatan buku KIA
46. Seorang bayi perempuan, lahir sudah Hb0,BCG1, dan Polio1. Hasil
spontan 2 jam lalu di PMB. Hasil pemeriksaan: Kesadaran CM, BB
anamnesis: bayi sudah disusui ibu. 4500 gram, S 36,80C. Data subjektif

270 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
apakah untuk melihat kontraindikasi suntik bekas pakai yang mampu di
imunisasi yang akan diberikan pada tampung pada kasus tersebut?
kasus tersebut? A. 25 buah
A. Riwayat Kejang B. 50 buah
B. Riwayat Demam C. 75 buah
C. Riwayat Batuk pilek D. 100 buah
D. Riwayat Imunodefisiensi E. 150 buah
E. Riwayat Trauma kelahiran

49. Seorang bayi perempuan umur 9

cp
bulan dibawa ibunya ke Puskesmas
untuk imunisasi. Hasil anamnesis:.
bayinya sehat, catatan buku KIA

ns
sudah mendapat imunisasi lengkap
sebelumnya. Hasil pemeriksaan:
Kesadaran CM, BB 9 Kg, S 36,80C. Bidan

.as
memberikan imunisasi pada bayi.
Kapankan jadwal imunisasi lanjutan
pada kasus tersebut?
A. Umur 12 bulan

n
B. Umur 18 bulan
C. Umur 24 bulan
D. Umur 36 bulan
E. Umur 48 bulan

50. Seorang bayi perempuan umur 9


bulan dibawa ibunya ke Puskesmas
untuk imunisasi. Hasil anamnesis:.
bayinya sehat, catatan buku KIA
sudah mendapat imunisasi lengkap
sebelumnya. Hasil pemeriksaan:
Kesadaran CM, BB 9 Kg, S 36,80C. Bidan
memberikan imunisasi dan hendak
membuang alat suntik ke safety box
ukuran 2,5 liter. Berapakah jumlah alat

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 271
cp
ns
.as
n

272 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN

1. Pembahasan : paling sering untuk dilakukan


Pemeriksaan penunjang yang dapat histerektomi postpartum.
digunakan untuk menentukan
Gejala klinis :
keparahan gagal nafas dapt dilakukan
a. Uterus tidak berkontraksi dan
dengan pemeriksaan Blood Gas

cp
lunak
Analysis (BGA). Dari hasil BGA
b. Perdarahan segera setelah janin
pengenalan dini gagal nafas sulit
dan plasenta lahir (p3).

ns
diketahui secara klinis, pemeriksaan
laboratorium yang terpenting untuk Jawaban C
membantu diagnosa gagal nafas

.as
ialah pemeriksaan pembahasan
gas darah untuk mengetahui 3. Pembahasan :
keadaan oksigenasi, ventilasi, dan Penyakit Gout atau biasa disebut
keseimbangan asam basa, saturasi asam urat adalah kondisi yang dapat

n
O2 dan pH darah. Pada pemeriksaan menyebabkan gejala nyeri yang tidak
Bga pada gagal nafas akan didapat tertahankan, pembengkakan, dan
Hipoksia, Hiperkapnia, Asidosis terasa panas di daerah persendian.
(respiratorik atau metabolik). Meski semua sendi di tubuh bisa
Jawaban D terkena asam urat, yang paling sering
dijumpai adalah sendi jari tangan,
lutut, pergelangan kaki, dan jari kaki,
pembengkakakn sendi umumnya
2. Pembahasan :
terjadi secara asimetris.
Atonia uteri adalah pendarahan
obstetri yang disebabkan oleh Jawaban A
kegagalan uterus dalam berkontraksi
secara memadai setelah kelahiran .
atonia uteri merupakan penyebab 4. Pembahasan :
terbanyak perdarahan postpartum Anak adalah manusia kecil yang
dini (50%), dan merupakan alasan pengetahuannya berawal dari nol.

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 273
Maka tanggung jawab orang tua Gejala demam typhoid yaitu :
adalah dengan mengajarkan dan 1) Demam suhu diatas 38ºC
membiasakan hal-hal baik supaya pada minggu pertama setelah
tertanam dalam dirinya, bahkan seorang terinfeksi bakteri
sejak dia masih bayi. Saat anak penyebab typhoid orang
sudah bisa berkomunikasi dua tersebut akan mengalami
arah dengan kita, maka sudah bisa demam ringan. Demam
mulai toilet trainingnya. Artinya “dia semakin tinggi akhirnya terjadi
sudah mengerti apa yang orang lain pada minggu ke dua. Demam
katakan dan dia pun sudah mampu biasanya muncul pada waktu
menyampaikan keinginannya atau sore hari dimana pasien merasa

cp
setidaknya memberi tahu kita dengan menggigil, kaki dan tangan
bahasa yang sederhana. teraba dingin sedangkan
badan teraba panas.

ns
Jawaban: B
2) Bradikardi relatif yaitu jumlah
nadi permenit yang tidak sesuai
dengan kondidi pebderita,

.as
5. Pembahasan : normalnya bila suhu badan
Demam typoid atau biasa disebut meningkat maka kecepatan
tipes adalah suatu penyakit yang nadi juga akan meningkat.

n
terjadi di akibatkan oleh infeksi bakteri Namun pada demam
Salmonella typhi dan umumnya typhoid kecepatan nadi tidak
menyebar melalui makanan dan meningkat.
minuman yang telah terkontaminasi. 3) Lidah pada penderita typhoid
Tipes/tifus dapat menular dengan cukup khas, yakni keputihan
cepat. Infeksi demam typoid terjadi pada bagian tengah lidah dan
ketika seseorang mengkonsumsi merah bagian pinggir.
makanan atau minuman yang telah 4) Masalah pencernaan seperti
terkontaminasi sejumlah kecil tinja mual, sukar BAB, atau
yang mengandung bakteri. Gejala sebaliknya BAB encer.
demam typhoid tidak khas, sering 5) Masalah pernafasan seperti
kali terjadi gejala pada awal typhoid batuk, pilek.
tampak seperti gejala flu atau radang 6) Gejala lainnya seperti mata
tenggorokan. Pada tahap lebih lanjut mera, sakit kepala, sesak nafas,
gejala typhoid juga seingkali seperti pegal-pegal, nyeri sedni, dan
demam berdarah. sebagainya.

274 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
Jawaban: B penurunan nafsu makan, badan
terasa cepat lelah dan lemah.

Jawaban: E
6. Pembahasan :
Frekuensi denyut jantung 96x/menit
=1
10. Pembahasan:
Warna kulit biru pada ekstremitas= 1
Vaksin campak diberikan sebanyak
Tonus otot fleksi= 1
2 kali, yaitu pada saat anak berusia 9
Refleks menunjukkan gerakan
bulan dan 24 bulan. Namun, vaksin
sedikit= 1
campak kedua pada usia 24 bulan

cp
Pernafasan teratur= 2
tidak perlu lagi diberikan jika anak
Jumlah: 1+1+1+1+2=6
sudah mendapatkan vaksin MMR
Jawaban: D pada usia 15 bulan.

ns
Jawaban: C

.as
7. Pembahasan:
(10 kg x 100 cc) + (9 kg x 50 cc) = 1000
11. Pembahasan:
+ 450= 1450 cc
Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia
Jawaban: D adalah seuah kampaye global yang

n
dicanangkan oleh PBB bekerja sama
dengan organisasi-organisasi lainnya
baik pihak pemerintah maupun
8. Pembahasan:
swasta untuk menggalakkan perilaku
Untuk mencegah kerusakan integritas
mencuci tangan dengan sabun.
kulit maka posisi harus dirubah
secara berkala sehinggatidak terjadi Jawaban: C
dekubitus.

Jawaban : D
12. Pembahasan:
15 Oktober tahun 2008 ditetapkan
oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa
9. Pembahasan:
sebagai Hari Cuci Tangan.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh ditandai Jawaban: B
dengan penurunan berat badan,

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 275
13. Pembahasan: Dimensia merupakan suatu sindrom
Di era 50-an, Indonesia terkena akibat penyakit/gangguan oleh
wabah penyakit malaria. Saking otak yang biasanya bersifat kronik
dahsyatnyawabah ini, korban progresif, dimana terdapat gangguan
meninggal mencapai artisan ribu fungsi luhur kortikal yang multiple
nyawa. Wabah luar biasa ini membuat (multiple higher cortical function),
pemerintah mengambil tindakan termasuk didalamnya: daya ingat,
dengan melakukan pembasmian. daya piker, orientasi, daya tangkap
Upaya pembasmian malaria tersebut (comprehension), berhitung,
dimulai pada tahun 1959 dengan kemampuan belajar, berbahsa, dan
pembentukan Dinas Pembasmi daya nilai (judgment). Umunya

cp
Malaria. disertai, dan ada kalanya diawali,
dengan kemrosotan (deterioration)
Jawaban: A
dalam pengendalian emosi, prilaku

ns
social, atau motivasi hidup.Tidak ada
gangguan kesadaran, gejala dan
14. Pembahasan: disabilitas sudah nyata untuk paling

.as
Pada tahun 2018 merupakan sedikit 6 bulan.
peringatan Hari Kesehatan Nasional
yang ke – 53 Dimensia pada penyakit alzaimer
a. Terdapat gejala dimensia

n
Jawaban: D
b. Onset bertahap, dengan
deteroisasi lambat. Onset
baisanya sulit ditentukan
15. Pembahasan: waktunya yang persis, tiba2
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) orang lain sudah menyadari
adalah program pelayanan kesehatan adanya kelainan tersebut. Dalam
dari pemerintah yang berwujud BPJS perjalanan penyakit dapat terjadi
Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan suatu taraf yang stabil (plateau)
dan systemnya menggunakan system secara nyata.
asuransi. c. Tidak adanya bukti klinis, agtau
Jawaban: E temuan dari pemeriksaan
khusus, yang menyebutkan
bahwa kondisi mental itu dapat
disebabkan oleh penyakit otak
16. Pembahasan:
atau sistemik lain yang dapat
menimbulkan dimensia.

276 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
d. Tidak adanya serangan siliar dan bercampur dengan humor
apoplektik, mendadak, atau aqueus (cairan mata) yang jernih.
gejala neurologic kerusakan Darah yang terkumpul di bilik mata
otak fokla seperti hemiparesis , depan biasanya terlihat dengan mata
hilangnya daya sensorik, defek telanjang. Walaupun darah yang
lapang pandang mata, dan terdapat di bilik mata depan sedikit,
inkoordinasi yang terjadi dalam tetap dapat menurunkan penglihatan.
masa dini dari gangguan itu. Perdarahan subkonjungtiva dapat
Dimensia pada penyakit hutington
terjadi secara spontan, akibat trau-
a. Ada kaitan antara gangguan ma, ataupun infeksi.Perdarahan

cp
gerakan koreiform, demensia, dapat berasal dari pembuluh dar-
dan riwayat keluarga dengan ah konjungtiva atau episclera yang
penyakit hutington bermuara ke ruang subkonjungti-

ns
b. Gerakan koreiform yang va. Pasien datang dengan keluhan
involunter, terutama pada wajah, matanya yang bagian putih merah,
tangan dan bahu, atua cara pusing, berair, dalam waktu 24 jam

.as
berjalan yang khas, merpakan
sejak munculnya warna merah, ben-
manifestasi dini dari gangguan ini.
tuknya semakin membesar, kemu-
Gejala ini biasanya mendahului
dian mengecil, awalnya merah cer-
dimensia.

n
c. Gejala dimensia didahului oleh
ah lama-lama berwarna agak gelap
gangguan fungsi lobus frontalis . Hal yang harus ditanyakan adalah
pada tahap dini, dengan daya adanya riwayat trauma, mengang-
ingat relative masih terpelihara, kat benda berat, batuk kronis, hip-
sampai saat selanjutnya. ertensi.
Jawaban: B
Jawaban: A

17. Pembahasan:
18. Pembahasan:
Hifema merupakan keadaan dimana
Pasien ini terkena asma bronchial,
terdapat darah di dalam bilik mata
dilihat dari gejala dan riwayat atopi
depan, yaitu daerah di antara kornea
pada ayah kandung. Hubungan
dan iris, yang dapat terjadi akibat
antara eosinofil dan penyakit alergi
trauma tumpul yang merobek
telah diketahui selama beberapa
pembuluh darah iris atau badan

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 277
tahun. Eosinofil merupakan fitur yang
penting pada asma karena alergi dan
non-alergi. Eosinofil dalam jumlah
banyak dan produk dari granula
banyak ditemukan di daerah bronkus
pada pasien yang meninggal karena
asma maka pada pemeriksaan darah
tepi bakalan didapatkan eosinofil
yang meningkat.

Jawaban: C

cp
19. Pembahasan:

ns
Ketoasidosis diabetikum (KAD)
adalah keadaan dekompensasi-
kekacauan metabolik  yang ditandai

.as
oleh trias hiperglikemia, asidosis
dan ketosis, terutama disebabkan
olehdefisiensi insulin absolut atau

n
relatif.Ketoasidosis diabetik (KAD)
merupakan komplikasi akut diabetes
melitus yangserius, suatu keadaan
darurat yang harus segera diatasi.
KAD memerlukan  pengelolaan yang
cepat dan tepat, mengingat angka
kematiannya yang tinggi.Pencegahan
merupakan upaya penting untuk
menghindari terjadinya KAD. Jawaban: E

20. Pembahasan:
Helicobacter pylori merupakan bakteri
berbentuk spiral, Gram negatif, yang
sering ditemukan di permukaan
epitel lambung.H. pylori dianggap

278 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
merupakan infeksi bakteri yang paling
sering di dunia.Secara klinis, semua
manusia yang terinfeksi organisme ini
dapat memiliki gejala gastritis yang
dapat bertahan selama bertahun-
tahun dan dapat berkembang
menjadi inflamasi kronik.Infeksi H.
pylori dikenal berhubungan dengan
berbagai risiko terjadinya gastritis
kronik, penyakit ulkus peptikum/

peptic ulcer disease (PUD) baik

cp
di lambung maupun duodenum,
gastric mucosal-associated lymphoid
tissue (MALT) lymphoma, dan

ns
adenokarsinoma lambung.

Indikasi diagnosis H. pylori:

.as
a. Penyakit ulkus peptikum aktif
(ulkus lambung atau duodenum)

b. Riwayat konfirmasi adanya ulkus

n
peptikum (sebelumnya belum
pernah diterapi untuk H. pylori)
c. Gastric MALT lymphoma
d. Setelah reseksi endoskopi karena
kanker lambung awal
e. Dispepsia yang belum diketahui
sebabnya (pada prevalensi H. Jawaban: B
pylori tinggi)
f. Pasien pengguna NSAID 21. Pembahasan:
(nonsteroidal antiinflammatory Nyeri kepala atau cephalgia adalah
drug) nyeri atau rasa tidak enak di kepala,
g. Anemia defisiensi besi yang setempat atau menyeluruh dan dapat
belum jelas menjalar ke wajah, mata, gigi, rahang
h. Populasi risiko tinggi kanker bawah dan leher.
lambung

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 279
janin, letak janin, kesejahteraan janin
dan letak plasenta).

Jawaban: B

23. Pembahasan:
Letak sungsang merupakan keadaan
dimana janin terletak memanjang
dengan kepala di fundus uteri dan
Jawaban: D
bokong berada di bagian bawah

cp
kavum uteri (presentasi bokong).

Klasifikasi letak sungsang:


22. Pembahasan:

ns
a. Presentasi bokong murni (frank
Pasien tersebut mengarah ke
breech): yaitu letak sungsang
Ketuban Pecah Dini (KPD).KPD ialah
dimana kedua kaki terangkat ke

.as
robeknya selaput korioamnion dalam
atas sehingga ujung kaki setinggi
kehamilan (sebelum onset persalinan
bahu atau kepala janin.
berlangsung)
b. Presentasi bokong kaki sempurna
a. PPROM (Preterm Premature
(complete breech): yaitu letak

n
Rupture of Membranes): ketuban
sungsang dimana kedua kaki dan
pecah saat usia kehamilan < 37
tangan menyilang sempurna dan
minggu
di samping bokong dapat diraba
b. PROM (Premature Rupture of
kedua kaki.
Membranes): usia kehamilan > 37
c. Presentasi bokong kaki tidak
minggu
sempurna (incomplete breech):
Kriteria diagnosis: usia kehamilan > yaitu letak sungsang dimana
20 minggu, keluar cairan ketuban hanya satu kaki di samping
dari vagina, pemeriksaan inspekulo bokong, sedangkan kaki yang
: terlihat cairan keluar dari ostium lain terangkat ke atas.
uteri eksternum, kertas nitrazin Jawaban: E
merah menjadi biru, mikroskopis :
terlihat lanugo dan verniks kaseosa,
pemeriksaan penunjang  USG
(menilai jumlah cairan ketuban, 24. Pembahasan:
menetukan usia kehamilan, berat

280 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
Keratokonjungtivitis adalah
peradangan (“-itis”) dari kornea dan
konjungtiva. Ketika hanya kornea
yang meradang, hal itu disebut
keratitis, ketika hanya konjungtiva
yang meradang, hal itu disebut
konjungtivitis.
K o n -
Konjung- Konjung-
Gejala subyek- Glauko- U v e i t i s Kerati- jungtivi-
tivitis vi- t i v i t i s
tif dan obyektif ma akut akut tis tis Bak-
rus alergi
teri

cp
PenurunanVisus +++ +/++ +++ - - -
Nyeri ++/+++ ++ ++ - - -
Fotofobia + +++ +++ - - -

ns
Halo ++ - - - - -
Eksudat - - -/++ +++ ++ +

.as
Gatal - - - - - ++
Demam - - - - -/++ -
Injeksi siliar + ++ +++ - - -
Injeksi konjung- ++ ++ ++ +++ ++ +

n
tiva
Kekeruhan kor- +++ - +/++ - -/+ -
nea
Kelainan pupil Midriasis M i o s i s Normal/ N N N
nonreka- iregular
miosis
tif
K e d a l a m a n Dangkal N N N N N
COA
Tekanan intra- Tinggi Rendah N N N N
okular
Sekret - + + ++/+++ ++ +
Kelenjar preau- - - - - + -
rikular

Jawaban: A

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 281
25. Pembahasan:
Benefi- Prinsip bioetik dimana seorang dokter melakukan suatu tindakan
cence untuk kepentingan pasiennya. Biasanya dalam kasus di mana dok-
ter memiliki banyak pilihan, sehingga dapat memutuskan mana
yang paling baik untuk pasien (bandingkan dengan non-malefi-
cence: di mana dokter memiliki pilihan yang terbatas karena keadaan
yang mendesak, misalnya).
Prinsip gawat darurat, dokter tidak melakukan suatu perbuatan atau
tindakan yang dapat memperburuk pasien (first do no harm)..

cp
Autono- Dokter wajib menghormati martabat dan hak manusia, terutama hak
my untuk menentukan nasibnya sendiri. Pasien diberi hak untuk berpikir
secara logis dan membuat keputusan sesuai dengan keinginannya

ns
sendiri.
Justice Tindakan yang memegang prinsip sama rata, tidak membeda-beda-

.as
kan pasien atas dasar SARA, status sosial, dll. Termasuk melindungi
kelompok yang rentan.

Jawaban: E

26. Pembahasan:
n

282 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
Metode Pengambilan Sampel: Kluster Se- Dibagi menjadi subpopulasi
d e r h a n a (cluster) yang terbagi alami,
Dibagi menjadi dua, yaitu: (Simple Clus- seperti wilayah.
ter Sampling)
1. Probability sampling (pengambilan sampel Cluster terpilih yang dirando-
acak) misasi.
a. Acak sederhana (simple random sam- Convenient/ Memilih siapa saja yang keb-
pling) A c c i d e n t etulan ada.
Sampling
b. Acak sistematik (systematic random Consecutive Orang yang datang pertama
sampling) Sampling dipilih sebagai subjek (first
come first chosen subject).
c. Acak distratifikasi (stratified random
sampling)
P u r p o s i v e / Subjek dipilih karena me-

cp
d. Klaster sederhana (simple cluster sam- Judgmental menuhi karakteristik yang
pling) Sampling diinginkan.
2. Nonprobability sampling (pengambilan Contoh: sampel diambil dari
sampel tidak acak)

ns
pasien yang datang ke klinik
pada minggu II.
a. Convenient/accident sampling
S n o w b a l l Subjek dipilih secara berantai.
b. Consecutive sampling Sampling Subjek terpilih selanjutnya

.as
memilih subjek berikut.
c. Purposive/judgmental sampling
Contoh: kasus langka, kasus
d. Snowball sampling yang “tabu” (contoh: kasus
multipel sklerosis, AIDS, ho-
e. Quota sampling moseksual).

n
Acak Seder- Semua memiliki kesempatan Quota Sam- Jumlah subjek ditentukan sejak
hana yang sama. pling awal (quota-based), contohnya
50 orang dewasa.
(Simple Ran- Syarat: populasi homogen.
dom Sam-
pling) Cara acak sederhana: mengo- Jawaban: D
cok kertas yang sudah dibe-
riangka di dalam kaleng, me-
makai dadu atau uang logam.
Acak Siste- Setelah dirandomisasi, diam- 27. Pembahasan:
matik (Sys- bil berdasarkan urutan atau a. Epidemik: peningkatan jumlah
t e m a t i c pola tertentu.
R a n d o m penyakit yang banyak dan tiba-
Sampling) tiba dalam suatu populasi.
Acak Dis- Dibagi menjadi sub-populasi b. Endemik: penyakit yang biasa
t r a t i f i k a s i berdasarkan strata/tingkatan,
( S t r a t i f i e d kemudian dirandomisasi  terjadi di suatu populasi. Contoh:
R a n d o m setiap strata dirandomisasi.Co- malaria di papua.
Sampling) cok pada populasi heterogen.
c. Pandemik: penyebaran penyakit
yang terjadi secara cepat yang

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 283
mengenai area geografis yang 2) Peningkatan kejadian
tersebar luas. Contah: flu burung. penyakit/kematian terus-
d. Outbreak: epidemik yang terjadi menerus selama 3 kurun
secara mendadak di area yang waktu berturut-turut
kecil. Jumlah kasus selama menurut jenis penyakitnya
outbreak dinyatakan dalam (jam, hari, minggu).
attack rate. Contoh: keracunan 3) Peningkatan kejadian
makanan di lengkong. penyakit/kematian 2
e. Sporadic: suatu keadaan dimana kali lipat atau lebih
suatu masalah kesehatan yang dibandingkan dengan
ada di suatu wilayah tertentu periode sebelumnya (jam,

cp
frekuensinya berubah-ubah hari, minggu, bulan, tahun).
menurut perubahan waktu. 4) Jumlah penderita baru
f. Wabah adalah kejadian dalam 1 bulan menunjukkan

ns
berjangkitnya suatu penyakit kenaikan 2 kali lipat atau
menular dalam masyarakat yang lebih bila dibandingkan
jumlah penderitanya meningkat dengan angka rata-rata

.as
secara berkala melebihi daripada perbulan dalam tahun
keadaan yang lazim pada waktu sebelumnya.
dan daerah tertentu serta 5) CFR dalam 1 tahun naik 50%.

n
menimbulkan malapetaka. Angka proporsi penderita
Kondisi wabah ditetapkan oleh baru menunjukkan kenaikan
menteri kesehatan. 2 kali atau lebih dari periode
Kejadian luar biasa adalah sebelumnya.
timbulnya atau meningkatnya (Permenkes nomor 1501/
kejadian kesakitan, kematian Menkes/PER/X/2010 Tentang
yang bermakna secara Jenis Penyakit Menular Tertentu
epidemiologi yang dapat yang Dapat Menimbulkan
menjurus pada terjadinya wabah. Wabah dan Upaya
Kriteria kejadian luar biasa: Penanggulangan)
1) Timbulnya penyakit menular
Jawaban: D
tertentu yang dapat
menimbulkan wabah yang
sebelumnya tidak dikenal di 28. Pembahasan:
suatu daerah. Inflammatory Bowel Disease (IBD)
adalah suatu penyakit radang

284 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
menahun yang mengenai saluran b. Korban + SPVR (Surat Permintaan
pencernaan terutama usus halus VER)
dan kolon. Kelainan ini terdiri dari 2 Peminta (yang berhak mengeluarkan
penyakit yang dikenal dengan kolitis surat permohonan visum):
ulseratif/ulcerative colitis (UC) dan a. Penyidik
penyakit Crohn/ Crohn disease (CD). b. Pejabat kepolisian RI serendah-
a. Gejala klinis: rendahnya Kepala Kepolisian
1) Chron disease diare Sektor berpangkat serendah-
kronis berdarah, ulkus dari rendahnya IPDA
mulut hingga anus c. Polisi Militer (minimal Kapten)
2) Kolitis ulseratif diare d. Pejabat sipil (Hakim, Jaksa).

cp
kronis berdarah, ulkus e. Penyidik Pembantu
pada kolon, nyeri perut f. Brigadir II
b. Penunjang:

ns
Jawaban: B
1) Crohn disease: gambaran
cobblestone disertai
skiping lesion

.as
2) Kolitis ulseratif: gambaran 30. Pembahasan:
lead pipe

n
Jawaban: A

31. Pembahasan:
Data Fokus pada kasus ini adalah
remaja perempuan umur 15 tahun
dengan keluhan keputihan sudah
Jawaban: D
5 hari, celana dalam dari bahan
spandek, terasa gatal saat keputihan.
Hasil pemeriksaan terfokus:ada
29. Pembahasan:
genetalia tidak ada infeksi, cairan
Syarat pembuatan VeR  dapat
genetalia putih dan tidak berbau.
dibuat apabila:
Keputihan atau flour albus adalah
a. Korban + Penyidik + SPVR (Surat
gejala gangguan genetalia wanita
Permintaan VER)
berupa keluarnya cairan kekuningan

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 285
atau putih dari vagina. Keputihan yang fisik, emosional, dan perilaku yang
normal umunya tidak berbau dan terjadi pada wanita umur reproduksi
menimbulkan rasa gatal. Penyebab yang muncul secara siklik dalam
utama keputihan harus dicari dengan rentang waktu tujuh sampai sepuluh
anamnesis, pemeriksaan kandungan, hari sebelum Haid dan menghilang
dan pemeriksaan laboratorium. setelah darah haid keluar yang terjadi
Keputihan terbagi menjadi : pada suatu tingkatan yang mampu
a. Keputihan fisiologis memengaruhi gaya hidup dan
Berupa cairan jernih, tidak berbau aktivitas. Gejala dan intensitas rasa
dan tidak gatal, mengandung sakit yang dikeluhkan setiap wanita
banyak epitel dengan leukosit ketika mengalami PMS berbeda-

cp
yang jarang beda. Gejala yang sering dikeluhkan
b. Keputihan patologis ketika PMS, yaitu timbulnya jerawat,
Cairan eksudat yang berwarna, kelembutan payudara, keletihan,

ns
mengandung banyak leukosit, insomnia, perut kembung, kesakitan
jumlahnya berlebihan, berbau dan nyeri, mudah marah, dan gelisah.
tidak sedap, terasa gatal atau Untuk beberapa wanita gejala

.as
panas, sehingga seringkali tersebut hampir tidak dirasakan,
menyebabkan luka akibat namun bagi beberapa wanita lainnya,
garukan di daerah mulut vagina gejala-gejala PMS tersebut dapat

n
mereka rasakan dan memengaruhi
Jawaban : B
baik fisik maupun mental selama
periode PMS ini
32. Pembahasan: Jawaban: E
Data Fokus pada kasus ini adalah
remaja perempuan 17 tahun dengan
keluhan utama kram pada perut, 33. Pembahasan:
akhir-akhir ini mudah marah, sakit Data Fokus pada kasus ini adalah
punggung, mual dan payudara nyeri perempuan umur 33 tahun alasan
sebelum Haid dan hilang setelah ingin merencanakan kehamilan,
Haid. Pemeriksaan terfokus : tidak ada sudah memiki anak 6 tahun, tidak
pembengkakan payudara, perdarahan menggunakan kontrasepsi 3 tahun
mentruasi normal. Diagnosis pada lalu, tinggal satu rumah dengan suami,
kasus tersebut adalah pre menstrual berhubungan seksual teratur, pola
syndrome. pre menstrual syndrome Haid 30 hari. Pemeriksaan terfokus
sekumpulan keluhan dan gejala tidak ada nyeri perut, payudara tidak

286 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
ada massa. Diagnosis yang paling kasus tersebut adalah menjelaskan
mungkin pada kasus tersebut adalah pencegahan penularan pada bayi.
infertilitas sekunder. Infertilitas Dalam UU nomor 4 tahun 2019
adalah ketidakmampuan untuk pasal 61 bidan dalam menjalankan
hamil setelah sekurang-kurangnya praktik kebidanan berkewajiban :
satu tahun berhubungan seksual memberikan Informasi yang benar,
sedikitnya empat kali seminggu jelas, dan lengkap mengenai
tanpa kontrasepsi. Jenis infertilitas tindakan Kebidanan kepada Klien
ada dua yaitu infertilitas primer dan dan/atau keluarganya sesuai
infertilitas sekunder. Infertilitas primer kewenangannya; huruf f: menjaga
adalah kalau istri belum pernah hamil kerahasiaan kesehatan Klien, huruf g

cp
walaupun bersanggama tanpa usaha : menghormati hak Klien. Pada pasal
kontrasepsi dan dihadapkan pada 62 Dalam Praktik Kebidanan, Klien
kepada kemungkinan kehamilan berhak: huruf f memperoleh informasi

ns
selama dua belas bulan. Infertilitas secara benar dan jelas mengenai
sekunder adalah kalau isrti pernah kesehatan Klien, termasuk resume isi
hamil, namun kemudian tidak rekam medis jika diperlukan; huruf

.as
terjadi kehamilan lagi walaupun e: memperoleh jaminan keraha-
siaan kesehatan Klien.
bersanggama tanpa usaha
kontrasepsi dan dihadapkan Pada kasus ini kehamilan dengan

n
kepada kemungkinan kehamilan kondisi HIV dapat dicegah
selama dua belas bulan penularan ke bayi. Pemerintah telah
Jawaban: B mengeluarkan pedoman manajeman
program pencegahan penularan
HIV dan sifilis dari ibu ke anak.
34. Pembahasan: Apabila ibu melakukan pemeriksaan
Data Fokus pada kasus ini adalah dan menjalankan program maka
perempuan umur 30 tahun datang ke ada kesempatan untuk mencegah
klinik VCT dengan keluhan terlambat penularan HIV dari ibu ke anak.
haid 3 bulan, memiki riwayat HIV Masalah Pada ibu hamil dengan
sejak 3 tahun, ibu ingin kehamilan HIV yang tidak mendapatkan upaya
di rahasiakan kepada suami karena pencegahan penularan kepada janin
takut menularkan pada bayi. atau bayinya, maka risiko penularan
Pemeriksaan terfokus PP test (+), berkisar antara 20-50%. Bila dilakukan
TFU 2 jari di atas simfisis. Sikap bidan upaya pencegahan, maka risiko
yang paling tepat dilakukan pada penularan dapat diturunkan menjadi

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 287
kurang dari 2%. Dengan pengobatan bagi ibu selama hamil, bersalin
ARV yang teratur dan perawatan yang dan bayinya.
baik, ibu hamil dengan HIV dapat Semua kegiatan di atas akan efektif jika
melahirkan anak yang terbebas dari dijalankan secara berkesinambungan.
HIV melalui persalinan pervaginam Kombinasi kegiatan tersebut
dan menyusui bayinya. Pada ibu merupakan strategi yang paling efektif
hamil dengan sifilis, pemberian terapi untuk mengidentifikasi perempuan
yang adekuat untuk sifilis pada ibu yang terinfeksi HIV dan sifilis serta
dapat mencegah terjadinya sifilis mengurangi risiko penularan dari
kongenital pada bayinya. ibu ke anak pada masa kehamilan,
persalinan dan pasca kelahiran.

cp
Pencegahan penularan HIV dan
sifilis pada ibu hamil yang terinfeksi Jawaban :E
HIV dan sifilis ke janin/bayi yang

ns
dikandungnya mencakup langkah-
langkah sebagai berikut. 35. Pembahasan:
a. Layanan antenatal terpadu Data Fokus pada kasus ini adalah

.as
termasuk tes HIV dan sifilis. perempuan umur 26 tahun keluhan
b. Menegakkan diagnosis HIV dan/ sudah 4 bulan tidak datang bulan,
atau sifilis. perut membesar, mudah lelah dan
c. Pemberian terapi antiretroviral pipi kehitaman. Tanda kehamilan

n
(untuk HIV) dan Benzatin Penisilin apakah yang sesuai pada kasus
(untuk sifilis) bagi ibu. tersebut Tanda kehamilan dapat
d. Konseling persalianan dan KB dilihat dibedakan menjadi:
pasca persalianan. a. Pasti : Terdengar denyut jantung
e. Konseling menyusui dan Janin (DJJ), teraba gerakan janin
pemberian makanan bagi bayi saat dilakukan palpasi, dan
dan anak, serta KB. terlihat rangka janin pada saat
f. Konseling pemberian profilaksis pemeriksaan USG
ARV dan kotrimoksazol pada b. Tidak pasti : Rahim membesar,
anak. tanda hegar, tanda chadwick,
g. Persalinan yang aman dan tanda picasec, kontraksi,
pelayanan KB pasca persalinan. balotemen
h. Pemberian profilaksis ARV pada c. Presumtif: mual dan muntah,
bayi. mengidam, pingsan, perubahan
i. Memberikan dukungan payudara, sering BAK, Konstipasi,
psikologis, sosial dan keperawatan pigmentasi kulit, varises

288 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
d. Kemungkinan : PP test (+), test ke kerongkongan dan menyebabkan
darah sensasi terbakar.

Palsu: Ibu mengalami gejala Jawaban : D


kehamilan, tetapi tidak hamil

Jawaban : B
37. Pembahasan:
Data Fokus pada kasus ini adalah
perempuan G1P0A0, hamil UK 40
36. Pembahasan:
minggu, mulas teratur sampai ke
Data Fokus pada kasus ini adalah
pinggang, kesakitan pada saat
perempuan umur 23 tahun, G2P1A0
mulas. Dari hasil pemeriksaan: TFU

cp
hamil UK 11 minggu mengatakan
35 cm, presentasi kepala, kontraksi
kadang merasakan sensasi terbakar
3x/10’/40” keras, DJJ 145 x/menit,
pada dada. Faktor penyebab pada

ns
pembukaan 5 cm, , selaput ketuban
kasus tersebut adalah hormone
(+). Asuhan apakah yang paling tepat
progesterone. Hal ini disebut
dilakukan pada kasus tersebut adalah
dengan Heartburn karena asam

.as
Mengajarkan teknik pengurangan
lambung naik adalah sensasi terbakar
nyeri. Prinsip asuhan, diurutkan
yang meluas di sekitar dada bagian
sesuai dengan keluhan ibu yaitu
bawah sampai ke tenggorkan bagian
ibu merasa kesakitan pada saat

n
bawah. Banyak ibu hamil mengalami
kontraksi. Hal ini juga berkaitan
heartburn. Factor penyebabnya
dengan ibu primigravida yang belum
adalah hormone progesterone.
memiliki pengalaman persalinan.
Hormone progesterone Berfungsi
Dalam mengurangi rasa sakit maka
menurunkan sensivitas otot rahim,
ibu perlu melakukan manajemen
menyulitkan penerimaan rangsangan
pengurangan rasa nyeri persalinan.
dari luar seperti oksitosin, rangsangan
prostaglandin, rangsangan mekanis, Jawaban: A
dan menyebabkan otot ahim dan
otot polos relaksasi. Lambung dan
usus merupakan otot polos yang 38. Pembahasan:
terkena dampak relaksasi juga. Oleh Data Fokus pada kasus ini adalah
sebab itu sfingter di lambung mudah perempuan hamil UK 39 minggu
relaksasi dan menyebabkan cairan , inpartu kala I, mules dan nyeri.
lambung terlepas ke esofagus sampai Dari hasil pemeriksaan: kontraksi
3x/10’/40” keras, pembukaan 4
cm. Bidan memberikan asuhan

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 289
menganjurkan berjalan, duduk , ASI, sehingga tidak terjadi kesulitan
mengosongkan kandung kemih menyusui pada bayi Perawatan
dan teknik mengurangi rasa sakit. payudara dilakukan dengan cara
Evaluasi asuhan yang paling tepat pengurutan payudara sesuai dengan
dilakukan pada kasus tersebut standard operasional prosedur.
adalah Kemajuan Persalinan.
Jawaban: B
Asuhan untuk makan dan minum
bertujuan untuk menambah tenaga
persalinan. Asuhan mengajarkan 40. Pembahasan:
berjalan, duduk dan mengosongan Data Fokus pada kasus ini adalah
kandung kemi yang dilakukan bidan perempuan, P1A0 nifas 6 jam dengan

cp
adalah untuk membantu penurunan keluhan lelah setelah bersalin.
kepala. Asuhan mengurangi rasa Hasil anamnesis ibu belum tidur
nyeri bertujuan untuk meningkatkan

ns
sejak persalinan. Hasil pemeriksaan
kenyaman ibu. Hal ini dilakukan bidan : Pengeluaran ASI (+), TFU 2 jari
agar persalinan menjadi lancer dan di bawah pusat, kontraksi keras,
kemajuan persalinan sesuai dengan

.as
lochea merah 1 pembalut. Asuhan
batasan normanya. yang paling tepat dilakukan pada
Jawaban: B kasus tersebut adalah Kebutuhan
istirahat dan tidur.

n
Istirahat dan tidur pada ibu
39. Pembahasan:
nifas menjadi penting untuk
Data Fokus pada kasus ini adalah
mengembalikan tenaga setelah
perempuan nifas 6 jam dengan
terkuras pada saat persalinan. Ibu yang
keluhan utama khawatir belum bisa
cukup istirahat akan lebih baik dalam
memberikan ASI, ASI belum keluar.
mengurus anaknya dibandingkan
Hasil pemeriksaan : Pengeluaran
dengan ibu yang lelah. Ibu sebaiknya
ASI (-). Asuhan yang paling tepat
diajarkan untuk ikut tidur pada saat
dilakukan pada kasus tersebut adalah
bayinya tidur agar ibu dapat lebih
Melakukan perawatan payudara.
segar pada saat menyusui bayinya.
Perawatan payudara (Breast Care)
Jawaban: E
adalah asuhan yang dilakukan
bertujuan untuk memelihara
kebersihan payudara, memperbanyak 41. Pembahasan:
atau memperlancar pengeluaran

290 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
Data Fokus pada kasus ini adalah malam hari, jantung berdebar –
perempuan, ingin menggunakan debar, dan susah tidur. Pendidikan
kontrasepsi, mengatakan ingin ikut kesehatan yang paling tepat pada
KB susuk. Hasil pemeriksaan : PP kasus tersebut Informasi fisiologi
test (-), tidak ada kontraindikasi. hormonal perimenopause. Ibu
Setelah persetujuan klien, Bidan yang mengalami gejala menopause,
memasang AKBK untuk 3 tahun. sebaiknya mendapatkan informasi
Pendidikan kesehatan apakah yang tentang penyebab keluhanna. Setelah
paling tepat pada kasus tersebut mengalami menopause terjadi
adalah Jangan membuka pembalut beberapa ketidaknyaman normal
tekan selama 48 jam . Hal ini yang dialami karena perubahan

cp
karena, dalam waktu 48 jam, luka hormone
akan menutup dan mencegah AKBK
Jawaban:E
keluar dari lengan.

ns
Jawaban: D 44. Pembahasan:
Data Fokus pada kasus ini adalah

.as
perempuan, mengeluhkan perasaan
42. Pembahasan: panas yang muncul tiba-tiba
Data Fokus pada kasus ini adalah disertai keringat banyak meskipun
perempuan, dengan keluhan utama berada dalam ruangan ber AC.

n
mengeluarkan bercak darah coklat Hasil Pemeriksaan: tidak ada massa
kehitaman dari kemaluannya, abdomen. Gejala yang paling
riwayat pemasangan AKBK 7 bulan mungkin pada kasus tersebut adalah
lalu. Hasil pemeriksaan: bercak darah Hot fluses. Pada wanita perimenopaus
kecoklatan .Asuhan yang paling terdapat Keluhan vasomotor yang
tepat dilakukan pada kasus tersebut dijumpai berupa perasaan/semburan
adalah Ibuprofen 3 x 800 mg selama panas (hot flushes) yang muncul
5 hari secara tiba-tiba dan kemudian disertai
keringat yang banyak. Keluhan ini
Jawaban: E
muncul di malam hari dan menjelang
pagi kemudian perlahan-lahan akan
43. Pembahasan: dirasakan juga pada siang hari.
Data Fokus pada kasus ini adalah Jawaban: D
perempuan umur 50 tahun dengan
keluhan tidak menstruasi sejak 45. Pembahasan:
satu tahun yang lalu, keringat di

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 291
Seorang bayi perempuan, selesai telah melakukan injeksi vitamin K,
IMD di Puskesmas. Hasil Pemeriksaan: antropometri dan pemberian salep
tidak ada kelainan kongenital . mata. L angkah selanjutnya yang
Bidan Hendak memberikan salep paling tepat dilakukan pada kasus
tetes mata. Cara pemberian obat tersebut adalah Berikan imunisasi
pada kasus tersebut adalah Lurus HB0 0,5 ml.
dari bagian mata dekat hidung ke
Imunisasi Hepatitis B pertama (HB 0)
luar.
diberikan 1-2 jam setelah pemberian
Cara pemberian salep mata antibiotik:
Vitamin K1
a. Cuci tangan (gunakan sabun dan
air bersih mengalir) kemudian Jawaban:D

cp
keringkan
b. Jelaskan kepada keluarga apa
yang akan dilakukan dan tujuan 47. Pembahasan:

ns
pemberian obat tersebut. Data Fokus pada kasus ini adalah bayi
c. Tarik kelopak mata bagian bawah perempuan, Bayi sudah dipotong
kearah bawah. talipusat. L angkah selanjutnya yang

.as
d. Berikan salep mata dalam satu paling tepat dilakukan pada kasus
garis lurus mulai dari bagian mata tersebut adalah Inisiasi menyusu
yang dini.

n
e. paling dekat dengan hidung bayi Setelah tali pusat dipotong dan diikat,
menuju ke bagian luar mata atau letakkan bayi tengkurap di dada ibu.
tetes mata Luruskan bahu bayi sehingga bayi
f. Ujung tabung salep mata menempel di dada ibu. Kepala bayi
atau pipet tetes tidak boleh harus berada di antara payudara ibu
menyentuh mata bayi tapi lebih rendah dari putting.
g. Jangan menghapus salep dari Sesuai prosedur APN Langkah no.32:
mata bayi dan anjurkan keluarga Letakkan bayi tengkurap di dada ibu
untuk tidak menghapus obat- untuk kontak kulit ibu – bayi. Luruskan
obat tersebut. bahu bayi sehingga dada bayi
Jawaban: D menempel di dada ibunya. Usahakan
kepala bayi berada diantara payudara
ibu dengan posisi lebih rendah dari
46. Pembahasan: putting susu atau aerola mamae ibu
Data Fokus pada kasus tersebut
bayi perempuan, 2 jam lalu, Bidan

292 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
a. Selimuti ibu – bayi dengan kain 49. Pembahasan:
kering dan hangat, pasang topi di Data Fokus pada kasus ini adalah
kepala bayi bayi perempuan umur 9 bulan
b. Biarkan bayi melakukan kontak untuk imunisasi. Bidan memberikan
kulit ke kulit di dada ibu paling imunisasi pada bayi. Jadwal imunisasi
sedikit 1 jam lanjutan pada kasus tersebut adalah
c. Sebagian besar bayi akan berhasil Umur 18 bulan.
melakukan inisiasi menyusui
Jawal imuniasai lanjutan pada batita
dini dalam waktu 30 – 60 menit.
adalah
Menyusu untuk pertama kali
a. Umur 18 bulan : DPT-HB-Hib
akan berlangsung sekitar 10-15

cp
b. Umur 24 bulan : Campak
menit. Bayi cukup menyusu dari
satu payudara Jawaban: B
d. Biarkan bayi berada di dada ibu

ns
selama 1 jam walaupun bayi
sudah berhasill menyusu 50. Pembahasan:
Data Fokus pada kasus ini adalah

.as
Jawaban: B
bayi perempuan umur 9 bulan
untuk imunisasi. Bidan memberikan
imunisasi dan hendak membuang
48. Pembahasan:

n
alat suntik ke safety box ukuran 2,5
Data Fokus pada kasus ini adalah bayi
liter. Jumlah alat suntik bekas pakai
umur 2 bulan untuk imunisasi. Hasil
yang mampu di tampung pada kasus
anamnesis:. bayinya sehat, catatan
tersebut adalah 50 buah.
buku KIA sudah Hb0,BCG1, dan
Polio1. Data subjektif untuk melihat Alat suntik yang digunakan dalam
kontraindikasi imunisasi yang akan pemberian imunisasi adalah alat
diberikan pada kasus tersebut adalah suntik sekali pemakaian (Auto Disable
Riwayat Kejang. Jenis imunisasi Syringe/ADS). Safety box digunakan
yang akan diberikan adalah Polio 2 untuk menampung alat suntik
dan DPT-HB-Hib1. Kontraindikasi bekas pelayanan imunisasi sebelum
imunisasi DPT-HB-Hib1adalah Kejang dimusnahkan. Safety box ukuran 2,5
atau gejala kelainan otak pada bayi liter mampu menampung 50 alat
baru lahir atau kelainan saraf serius. suntik bekas, sedangkan ukuran 5
Jawaban: A liter menampung 100 alat suntik
bekas. Limbah imunisasi selain alat
suntik bekas tidak boleh dimasukkan

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 293
ke dalam Safety box. Selanjutnya
di kumpulkan di puskesmas untuk
dibuang pada pengumpul Kota/ atau
incerator double atau di buang dalam
bak beton.

Pada limbah infeksius non tajam


cairan vaksin (sisa vaksin) dapat di
disnefeksi dalam tank disindeksu untk
membunuh organisme yang terlibat
dalam produksi.

cp
Pada limbah non infeksius seperti
plastic pembungkus suntik dapat
langsung dimasukkan dalam kantong

ns
berwarna hitam dan dibuang ke
tempat pembuangan akhir.

.as
Jawaban: B

294 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
BAGIAN IV
BONUS

cp
ns
.as
n
cp
ns
.as
n

296 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
TIPS SUKSES LOLOS
TES WAWANCARA

cp
Tes wawancara dalam proses rekrutmen peringkat tiga besar tes kompetensi dasar
CPNS, disadari atau tidak merupakan tes pada satu instansi yang berhak untuk ikut
yang menentukan seseorang bisa lulus atau Seleksi Kompetensi Bidang.

ns
tidak dalam keseluruhan rangkaian proses Oleh karena itu setiap pelamar harus
seleksi ASN. Tes ini merupakan tes terakhir benar-benar mempersiapkan diri sejak awal,
dalam rangkaian tes CPNS mulai seleksi termasuk terus meng-update berbagai

.as
Administrasi, Tes SKD, tes SKB. Bahkan hal yang terkait dengan penerimaan
untuk beberapa kementerian ada juga tes CPNS. Sedangkan bagi peserta ujian yang
tambahan lain seperti tes kesehatan, tes dinyatakan telah lolos Seleksi Kompetensi
kebugaran dan tes kesamaptaan seperti di Dasar dan terpilih dalam peringkat tiga

n
Kementerian Keuangan dan Kementerian besar, maka harus bersiap untuk mengikuti
Hukum dan HAM. tahap seleksi berikutnya, yaitu Seleksi
Tes wawancara merupakan salah satu Kompetensi Bidang.
bentuk Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Secara umum, kata wawancara
dalam penerimaan CPNS. Peserta ujian mengacu pada percakapan satu lawan satu.
yang berhak mengikuti tes wawancara Satu orang bertindak berperan sebagai
adalah peserta yang telah dinyatakan lolos pewawancara dan orang lain berperan
Seleksi Kompetensi Dasar (SKD). Peserta tes sebagai orang yang diwawancarai. Tujuan
CPNS dinyattakan berhak ikut pada tahap wawancara adalah untuk mendapatkan
Seleksi Kompetensi Bidang, setelah berhasil informasi di mana sang pewawancara
melewati nilai ambang batas (passing grade) melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk
Hal yang perlu diketahui adalah dijawab oleh orang yang diwawancarai.
tidak semua peserta ujian yang lolos Dan keduanya bicara secara bergiliran.
passing grade tes kompetensi dasar dapat Wawancara biasanya melibatkan transfer
mengikuti Seleksi Kompetensi Bidang informasi dari orang yang diwawancarai
(SKB). Hanya peserta ujian yang memiliki ke pewawancara. Orang yang memberikan

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 297
informasi disebut sumber informasi atau ⇒⇒ Untuk menguji hasil pengumpulan
narasumber. Informasi sangat dibutuhkan data lainnya
oleh orang yang mendengarkan atau
membaca sebagai bahan atau data.
Manfaat informasi untuk tugas sekolah, Di dalam tes wawancara seleksi
diskusi hingga dimuat dalam pemberitaan. penerimaan CPNS, pewawancara
Yang paling sering melakukan wawancara (interviewer) adalah psikolog yang sudah
adalah yang berprofesi sebagai wartawan. berpengalaman di bidangnya. Oleh
Wartawan dituntut pandai memilih karena itu, penting diketahui bahwa detail
narasumber yang tepat untuk mendapatkan gerak gerik pelamar dan jawaban yang
informasi akurat. diungkapkan pelamar akan selalu dinilai

cp
Di dalam Permenpan RB Nomor oleh pewawancara. Sikap dan ucapan
36 Tahun 2018 disebutkan bahwa pelamar harus benar-benar dijaga pada
Kompetensi bidang adalah kemampuan saat proses wawancara berlangsung.

ns
dan karakteristik dalam diri, berupa Pertanyaan yang diajukan
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku pewawancara biasanya tertuju pada
yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas kepribadian pelamar sehari-hari, bidang

.as
jabatannya sebagai individu, sehingga pekerjaan yang dilamar, etos kerja, dan
mampu menampilkan unjuk kerja yang kemampuan dalam menyelesaikan sebuah
tinggi dalam suatu jabatan tertentu. masalah (problem solving)

n
Berdasarkan pengertian di atas, Dilihat dari sisi pelaksanaannya,
maka seleksi kompetensi bidang lebih wawancara dapat dikelompokkan menjadi
difokuskan pada tes tugas jabatan yang tiga jenis, yaitu wawancara terpimpin,
dipilih oleh peserta ujian. Salah satu bentuk wawancara bebas terpimpin, dan
tes kompetensi bidang tersebut adalah tes wawancara bebas.
wawancara seputar tugas jabatan. 1. Wawancara terpimpin
Wawancara jenis ini bercirikan
APA TUJUAN WAWANCARA? pewawancara sudah memiliki daftar
Ada beberpa tujuan dari wawancara, pertanyaan lengkap dan terinci untuk
antara lain sebagai berikut: diajukan kepada narasumber.
⇒⇒ Untuk mendapatkan data atau 2. Wawancara Bebas Terpimpin
keterangan dari yang diwawancara Wawancara bebas terpimpin jenis
(interviewer) wawancara dimana pewawancara
⇒⇒ Sebagai pelengkap teknk melakukan kombinasi antara
pengumpulan data lainnya wawancara terpimpin dengan
wawancara bebas. Pelaksanaan

298 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
wawancara jenis ini sesuai dengan jawaban yang kita berikan menjadi kurang
pedoman mengenai topik yang maksimal.
dibahas. Apa saja yang harus kita persiapkan
3. Wawancara bebas untuk menghadapai wawancara?
Wawancara bebas adalah jenis Berikut beberapa tips sukses lolos
wawancara dimana pewawancara Seleksi Kompetensi Bidang wawancaea
bebas memberikan pertanyaan kepada CPNS yang dapat kita praktikkan:
responden, akan tetapi harus tetap ◉◉ Berusaha tenang dan kuasai diri
memperhatikan kaitan antara pertanyaan untuk sampai pada keadaan yang
dengan data yang diperlukan. Pada paling nyaman. Ingat bahwa
wawancara bebas, terkadang pertanyaan konsentrasi adalah kunci dasarnya.

cp
menjadi tak terkendali jika tidak berhati- Kepanikan, rasa cemas, grogi,
hati. hanya akan membuat konsentrasi
dalam menjawab pertanyaan

ns
menjadi hilang sehingga jawaban
BAGAIMANA TIPS DAN TRIK yang kita berikan jutsru menjadi
tidak maksimal, bahkan tidak

.as
SUKSESNYA?
berbobot.
Wawancara merupakan gerbang
◉◉ Sampaikan jawaban sesuai gaya
terakhir sebelum peserta tes CPNS
bicara dan karakter kita sehari-

n
dinyatakan lulus ujian. Sangat disayangkan
hari. Ucapan dan bahasa tubuh
jika seelah melalui rangkaian seleksi yang
kita dalam menjawab pertanyaan
cukup panjang dan berat, peserta ujian
jangan terlalu dibuat-buat, karena
justru gagal dalam tes wawancara.
tidak mencerminkan karakter
Sebagaimana diketahui, dalam proses
pribadi kita. Jadi bersikaplah wajar,
wawancara pasti akan menimbulkan
rileks namun tetap elegan.
kekhawatiran tersendiri. Terkadang
◉◉ Berempati. Berempati adalah
meskipun kita sudah mempersiapkan
berupaya memahami dan
dengan baik, namun kenyataanya saat
menjawab pertanyaan
interview berlangsung akan timbul
secepat mungkin. Kita dapat
yang namanya perasaan grogi, tegang,
menambahkan contoh-contoh
sehingga meningkatnya denyut jantung
atau cara-cara penyelesaian
dan akhirnya mengurangi kepercayaan diri
suatu masalah sesuai topik yang
dan konsentrasi. Akan timbul kepanikan-
ditanyakan.
kepanikan sehingga membuat jawaban-
◉◉ Berilah jawaban yang logis dan
masuk akal. Jangan memberikan

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 299
jawaban yang sifatnya berandai- perlu memilih empat atau lima
andai dan tidak realistis. hal penting tentang diri kita yang
◉◉ Tunjukkan mimik wajah yang relevan dengan pekerjaan. Ini dapat
ramah. Berusahalah untuk selalu mencakup keterampilan khusus,
menampilkan senyuman kepada kualifikasi, pengalaman bertahun-
pewanwancara dalam menjawab, tahun, atau hasrat untuk bidang
meskipun kita belum dapat keahlian kita. Berlatihlah menjawab
menjawab pertanyaan tersebut. dengan ringkas, untuk menciptakan
jawaban yang elegan.
Selain itu, Khaterine Burik, pendiri
Seperti yang dikutip dari GCF Global The Interview doctor juga menyatakan

cp
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bahwa cukup berikan tentang diri kita
saat wawancara antara lain: dan biarkan pewawancara bertanya
◉◉ Datang tepat waktu lebih detail. Berlatihlah dengan keras

ns
◉◉ Beterimakasih saat dimulai sampai kata-kata mengalir dari lidah
maupun saat selesai wawancara kita dan kita akan membuat presentasi
◉◉ Berpakaian dengan layak yang tampak berjalan ringan namun

.as
◉◉ Mengenalkan diri dengan sopan berkelas.
◉◉ Menjabat tangan disertai dengan
tatapan dan sikap percaya diri
◉◉ Duduk ketika dipersilahkan

n
2. Apa motivasi Anda menjadi PNS?
◉◉ Tidak menaruh barang di meja
Pertama, pahami bagaimana
interview
sebenarnya kinerja PNS dan
◉◉ Pastikan semua barang elektronik
bagaimana detail pekerjaannya. Pada
dalam keadaan non aktif
pertanyaan ini, pewawancara ingin
◉◉ Jaga sikap positif dan percaya diri
mencari tahu apa yang mendorong
kita untuk melamar kerja di tempat
Berikut contoh pertanyaan yang sering ini. Selain itu, pewawancara juga ingin
muncul dalam tes wawancara CPNS antara melihat sampai sejauh mana tingkat
lain sebagai berikut: keseriusan kita. Akan lebih baik untuk
tidak menyinggung mengenai materi
1. Ceritakan tentang diri Anda! yang akan diterima jika menjadi PNS.
Dikutip jawaban dari Sarah Archer, Corinne Mills, direktur dari Personal
pendiri CareerTree mengungkapkan Career Management, mengungkapkan
bahwa: ingat (pewawancara) mereka bahwa mencari tahu sebelumnya
tidak mencari kisah hidup, kita hanya secara spesifik mengenai perusahaan

300 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
tempat kita melamar merupakan hal 4. Coba Anda deskripsikan profil
yang sangat penting. Temukan hal-hal Kementerian (......) sebagai tempat
mengenai tugas-tugas, lingkup kerja, Anda bekerja nantinya!
dan berbagai hal tentang bidang Pertanyaan tersebut untuk
yang akan kita masuki. Ceritakan mengetahui seberapa besar
misalnya, kita telah menjalankan pemahaman kita terhadap instansi
beberapa kampanye inovatif yang pemerintah yang kita pilih untuk
hebat dan kita ingin menjadi bagian bekerja nantinya. Kita dapat melihat
dari tim tersebut. Menurut Mills dan mempelajari prodil instansi
berikan jawaban tersebut dengan pemerintah yang kita tuju melalui
percaya diri, kontak mata dan energi web resmi yang disediakan. Pahami

cp
yang baik. juga visi dan misi masing-masing
kementrian atau lembaga.

ns
3. Ceritakan secara singkat tentang latar
belakang pendidikan, pengalaman 5. Pengalaman apa yang Anda miliki

.as
berorganisasi dan pengalaman dalam bidang ini?
bekerja Anda! Pertanyaan ini untuk melihat
Pertanyaan ini untuk mengetahui kemampuan kita menceritakan
kualifikasi pendidikan kita dan juga pengalaman hidup secara runtut.

n
seberapa besar kompetensi sosial Ceritakan pada mereka tentang usaha
yang kita miliki, sehingga dapat keras apa yang kita lakukan untuk
disimpulkan kita termasuk dalam mencapai sebuah progres dalam
pribadi yang aktif atau kah pasif di mencapai tujuan pada saat itu.
masyarakat. Jawablah sesuai kehalian/
Pada pertanyaan ini pewawancara pengalaman kerja kita yang sesuai
ingin mencari tahu apakah kita atau berhubungam dengan bidang
seorang pribadi yang aktif di yang kita lamar. Berikan jawaban
masyarakat atau tidak. Sebutkanlah logis yang tidak terlalu berlebihan
semua kegiatan berorganisasi yang sehingga pewawancara pun akan
pernah kita ikuti agar memberi kesan yakin dan percaya bahwa kita adalah
yang positif di mata pewawancara. seorang individu yang memiliki visi
yang jelas.
Jika belum punya, katakan terus
terang. Katakan juga bahwa kita
memiliki keinginan untuk belajar dan

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 301
mampu untuk mempelajari segala Sebutkanlah tiga kelemahan atau
sesuatu dengan cepat. hal yang perlu dikembangkan lagi,
selanjutnya menurut penasihat
karier Dasha Amrom sebutkan tiga
6. Apakah Anda memahami kode etik alasan yang mendasari kita merasa
profesi Anda? bahwa ha-hal tersebut merupakan
Pertanyaan ini dimaksudkan untuk kelemahan kita. Jelaskan juga cara
mencari tahu apakah kita benar-benar untuk memperbaiki atau mengatasi
memahami tanggung jawab kita. sifat-sifat tersebut dan jangan lupa
Kode etik yang dimaksudkan di sini sebutkan contoh konkretnya.

cp
bergantung pada jenis profesi yang
kita geluti. Misalnya kode etik dokter,
perawat dan sebagainya. 9. Posisi ini menuntut Anda untuk siap

ns
ditempatkan dimana saja, juga sering
berpindah-pindah, apakah Anda siap
7. Apa kelebihan yang Anda miliki? melakukannya?

.as
Sebutkan kemampuan-kemampuan Kementrian dengan jumlah rekrutan
kita yang bisa mendukung besar atau banyak biasanya akan
lembaga/instansi, atau bidang yang selalu mengajukan pertanyan ini. Ada
ilamar. Pakar Karir Margaret Bui surat bermaterai yang menyatakan

n
mengungkapkan bahwa perlunya bahwa kita siap ditempatkan dimana
jawaban yang spesifik mengenai saja. Jadi, jika kita benar-benar yakin,
kelebihan kita dikaitkan dengan siapkan mental dengan mantap
persyaratan yang sedang lembaga/ terkait visi dan juga keluarga kita.
perusahaan tersebut cari. Hitung Jawablah “Ya”, agar pewawancara
pengalaman kita (dengan angka jika benar-benar melihat keseriusan kita
memungkinkan) dan buat cadangan dalam melamar pekerjaan tersebut.
setiap jawaban dengan contoh yang
relevan dari peran kita sebelumnya.
10. Mengapa Anda meninggalkan
pekerjaan Anda yang sebelumnya?
8. Apa kekurangan Anda? Jawab dengan jujur namun singkat
Jawablah kelemahan kita, serta dan jelas, jangan menceritakan konfilk
usaha yang telah kita lakukan untuk pribadi dengan perusahaan/tempat
mengatasi kelemahan tersebut. kita bekerja sebelumnya andaipun
ada.

302 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
11. Jelasakan situasi ketika Anda dengan tidka terlalu ambisius dan
memimpin atau bekerja dalam team! terkesan gegabah. Tekankan pada
Pastikan bahwa kita menjawab antuisiasme kita untuk posisi saat
pertanyaan tersebut dengan ini dan lihatlah langkah selanjutnya
menghindari indikasi bahwa kita untuk membangun karier kita.
senang memerintah. Sebaiknya kita
harus menjadi pendengar yang baik,
memiliki pemikiran yang stratefis 14. Apa motiviasi Anda menjadi
serta berpengalaman luas mengenai Pegawai Negeri Sipil, padahal Anda
bidang yang akan kita tekuni. tahu gaji Pegawai Negeri Sipil
Menurut Victoria Mc Clean hal ini akan

cp
tidaklah besar!
menunjukkan bahwa kita memahami Pertanyaan tersebut untuk
perbedaan dan dapat membujuk mengungkap apa sebenarnya tujuan
serta memobilisasi orang lain

ns
kita mengikuti seleksi penerimaan
CPNS. Berikan jawaban yang memiliki
kesan positif, misalnya untuk ikut

.as
12. Apa pendapat rekan kerja Anda berkontribusi memajukan bangsa
terhadap diri Anda? dan negara.
Jawablah dengan singkat komentar
yang dapat menunjang karir kita.

n
Jangan menjawab bertele-tele dan 15. Apakah Anda memiliki pertanyaan?
terkesan berlebihan. Menurut Lisa LaRue, salah satu pelatih
karier di Careerworx mengungkapkan
bahwa pertanyaan ini merupakan
13. Apa target jangka panjang Anda? peluang untuk mengungkapkan
Sebagaimana pertanyaan seberap kita tertarik dan antusias
sebelumnya, sebaiknya kita terhadap apa yang perusahaan cari.
mempelajari terlebih dahulu target Salah satu contohnya misal, “Apa
lembaga/intansi yang akan kita tantangan terbesar yang dihadapi
masuki, sehingga dapat memberikan perusahaan saat ini?”
jawaban target jangka panjang kita
terkait lembaga/instansi tersebut.
Pertanyaan ini menurut Bui,
merupakan pertanyaan yang mencari
rencana jangka panjang pelamar,
maka jawablah pertanyaan tersebut

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 303
Waspada Pertanyaan Jebakan! bukan jawaban yang dibuat dengan
Proses penyaringan seleksi CPNS bumbu untuk melebih-lebihkan. Jika
semakin tahun mutunya semakin baik kita memberikan jawaban tertarik
karena diharapkan bisa mendapatkan untuk bekerja di sebuah perusahaan
abdi negara yang berkualitas, maka dan atau ingin mencoba berbisnis
keseluruhan rangkaian proses seleksi di kemudian hari, maka jawaban
pun menggunakan standar dengan tersebut adalah bukan jawaban yang
kualitas tinggi, mulai dari seleksi SKD “sebenarnya” bukan jawaban yang
menggunakan Computer Assisted diharapkan oleh seorang interviewer.
Test, SKB, begitu juga dalam poses Jadi, jika pertanyaan itu diberikan
seleksi wawancara, dimana ada kepada kita. Maka jawablah sebijak

cp
beberapa pertanyaan yang bertujuan mungkin. Bahkan akan lebih baik jika
mengetes pelamar di tahap interview. kita menjelaskan mengapa bekerja
sebagai Abdi Negara adalh pilihan

ns
Sayangnya masih banyak orang
yang terjebak dan berujung dengan yang lebih baik untuk kita dibanding
kegagalan dan penyesalan. lainnya.

.as
Agar hal tersebut tidak terjadi, berikut
dipaparkan kisi-kisi pertanyaan
jebakan dalam proses seleksi 2. Bagaimana Anda mendeskripsikan
wawancara tes CPNS. tentang arti kata “kesuksesan”?

n
Pertanyaan wawancara ini
ditanyakan oleh interviewer untuk
1. Mengapa Anda memilih menjadi ASN bisa mengetahui goal tujuan hidup
yang notabene gajinya lebih kecil kita. Apakah kita bekerja semata
dibanding bekerja di perusahaan untuk mengharapkan gaji tinggi atau
swasta atau berbisnis sendiri, apakah sebaliknya, kita bersemangat tentang
Anda tidak memiliki keinginan untuk apa yang kita lakukan. Dari sini
bekerja di perusahaan swasta atau pewwawancara akan mengeetahui
mungkin memiliki keinginan untuk apakah orientasi kira dalam bekerja.
berbisnis sendiri di dunia usaha? Apakah kita hanya bekerja demi uang
atau tidak.
Akan lebih baik jika kita mendefinisikan
Pertanyaan ini adalah jenis kesuksesan dengan menjelaskan
pertanyaan eksploratif dimana tujuan profesional kita yang menarik
jawaban yang dibutuhkan adalah bagi pewawancara. Diskusikan
jawaban yang benar dan murni, bagaimana tanggung jawab utama

304 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
dari pekerjaan ini akan membantu kelemahan. Menurut saudara, apa
kita selangkah lebih dekat ke tujuan kelemahan dan kelebihan saudara?
dan keunggulan bagi Kementerian/
Lembaga Negara/Instansi yang kita
Jawaban terbaik yang disarankan:
lamar. Jangan pernah memberikan
“Menurut pendapat saya, saya
jawaban dengan jawaban yang
percaya bahwa kekuatan berawal dari
berorientasi pada nilai konsumtif,
kelemahan. Saya ingin memperjelas
nilai materialistis yang hanya akan
tentang kelemahan saya, Kelemahan
merugikan diri kita sendiri.
saya adalah bahwa saya adalah
orang yang sederhana dalam hidup,

cp
saya hanya ingin selalu menjadi diri
3. Ceritakan kepada saya bagian tersulit/
saya sendiri. Mengenai kekuatan
terpahit yang pernah anda temui
saya, pemahaman yang saya pegang

ns
dalam pekerjaan Anda sebelumnya !
seperti memberi kekuatan kepada
saya untuk memahami sikap setiap
orang dalam realita kehidupan,

.as
Dalam hal ini, ini interviewer sehingga saya bisa mengendalikan
ingin mengetahui bagaimana kita mereka. Kejujuran dan loyalitas adalah
menangani situasi dengan tekanan prinsip pemahaman yang selalu saya
tinggi, atau bagaimana kita bereaksi

n
pegang”.
ketika segala sesuatu tidak berjalan
sebagaimana mestinya.
Dalam menjawab pertanyaan ini,
5. Jika saudara diterima sebagai CPNS
pastikan kita menjelaskan apa yang
formasi yang Anda minati, Anda akan
terjadi pada saat itu secara rinci dan
bekerja keras atau bekerja cerdas?
detail dan bagaimana pendekatan
Jawaban terbaik yang disarankan:
kita yang berorientasi pada solusi
“Dalam pandangan saya, kerja
dalam penyelesaian masalah.
keras memberikan kita pengala-
man. Kerja cerdas datang dengan
pengalaman. Tidak ada kerja cer-
4. Andai saudara diterima bekerja sebagi
aparatur sipil negara di lingkungan das tanpa kerja keras.
Kementerian yang Anda minati, tentu
saudara memiliki kelebihan, dan Selain menjawab pertanyaan-
pertanyaan di atas, etika pada saat
wawancara juga menjadi poin

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 305
cp
ns
.as
n

306 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
DAFTAR PUSTAKA

cp
Friedman, M.M. (1998). Family Nursing : Deswani. (2017). Proses Keperawatan dan
Research, Theory and Practice. (4th Berpikir Kritis. Salemba Medika.
Ed.). Norwalk CT : Alpleton & Lange. Jakarta.

ns
Raflessbencoolen.blogspot. Keperawatan Brunner dan suddarth,(2012) Buku Ajar
Keluarga. (2011) Keperawatan Medikal Bedah, Edisi
http://raflessbencoolen.blogspot. 8Volume 3, Penerbit EGC

.as
com/2011/03/08/keperawatan- Donna L.wong (2014). Pedoman Klinis
keluarga.html. diperoleh pada Keperawatan Pediatrik. Edisi 4.EGC.
tanggal 16 Februari 2013 pukul 19.00 Jakarta.Dr. Handrawan Nadesul,

n
WIB. Demam Berdarah, Buku Kompas,
Nita Fitria., (2017), Prinsip Dasar dan Aplikasi Jakarta
Penulisan Laporan Pendahuluan Hidayah. Aziz Alimul A (2008), Pengantar
dan Strategi Pelaksanaan Tindakan Ilmu Keperawatan Anak Buku 2
Keperawatan (LP dan SP). Jakarta : ,Salemba Medika, Jakarta
Salemba Medika Aspiani, R.Y. (2014). Buku Ajar Asuhan
Iyus, Yosep., (2018), Keperawatan Jiwa. Keperawatan Gerontik. Jakarta: Trans
Bandung : Refia Aditama Info Media.
Dalami, S.Kp., (2017), Asuhan keperawatan Azizah. Lilik, M. (2011). Keperawatan Lanjut
klien dengan gangguan jiwa, Keliat, Usia. Yogyakarta : Graha Ilmu
Farida Bandiyah, S. (2009). Lanjut Usia dan
Kusumawat., (2016), Buku Ajar Keperawatan keperawatan Gerontik. Yogyakarta :
Jiwa, Jakarta : Salemba Medika. Salemba Medika
Asmadi. (2018). Konsep Dasar Keperawatan. Nugroho, Taufan. (2011) .Buku Ajar Obstretri.
EGC. Jakarta. yogjakarta:Nuha Medika

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 307
Hidayat. (2009). Pengantar Riset
Keperawatan.Jakar ta:Salemba Dewi. 2012. Biologi Rerproduksi. Yogyakarta.
Medika Pustaka Rihama
Walyani, Elisabeth Siwi. (2015). Asuhan Dewi TP, Risilwa M. Kehamilan Ektopik
Kebidanan Kehamilan. yogyakarta: Terganggu: Sebuah Tinjauan Kasus.
Pustaka Baru Press Jurnal Kedokteran Syiah Kuala Vol 17
Azizah, lilik ma’rifatul, (2011). Keperawatan No 1. Hal 26-32
lanjut usia. Edisi pertama. Yogyakarta Dewi, Sunarsih T. 2013. Asuhan Kebidanan
: Graha Ilmu Pada Ibu Nifas. Jakarta. Salemba
Notoatmodjo, S (2010). Ilmu Perilaku Medika

cp
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Faudah L, Kumalasari R. Hubungan
Nugroho, H. Wahyudi, B.Sc., SKM.(2017). Pemasangan AKDR Post Plasenta
Keperawatan Gerontik & Geriatrik. Dengan Kejadian Ekspulsi Pada

ns
Edisi 4. Jakarta: penerbit buku Wanita Usia Subur. Jurnal Ilmiah
kedoteran EGC. Kebidanan, Vol. 5 No. 1. Hal 77-85.
Afandi D. 2017. Kaidah Dasar Bioetika Dalam Fikawati S, Wahyuni D, Syafiq A. Status

.as
Pengambilan Keputusan Klinis yang Gizi Ibu Hamil Dan Berat Lahir Bayi
Etis. Majalah Kedokteran Andalas. Vol Pada Kelompok Vegetarian. Makara
40. No 2. Hal 111-121 Kesehatan. Vol 16. No.1 Hal 29-35

n
Asiyah N, Rianana A. Kristiani D. Sibling Hadianti DN, Dkk. 2014. Buku Ajar Imunisasi.
Rivalry Dengan Bounding Jakarta. Pusdiklatnakes Kemenkes RI
Attachment Pada Ibu Nifas. Jurnal Hani, Umi, dkk. 2010.Asuhan Kebidanan
Ilmu Keperawatan dan Kebidanan. Pada Kehamilan Fisiologis.
Vol 10. No.1. Hal 196- 205 Jakarta:Selemba Medika
Departemen Kesehatan RI. 2006. Pedoman Hartanto, H. 2009. Keluarga Berencana dan
Umum Pengelolaan Posyandu. Kontrasepsi. Jakarta.Pustaka Sinar
Jakarta. Departemen Kesehatan RI Harapan.
dan Pokjanal Posyandu.
Ikatan Bidan Indonesia. 2015. Midwifery
Badan Pusat Statistik. 2015. Survey Update. 2015. Asuhan Persalinan
Penduduk Antar Sensus. Jakarta. BPS Normal
Departemen Kesehatan RI. 2010. Pedoman Irianti B, Dkk. 2013. Asuhan Kehamilan
Pemantauan Wilayah Setempat Berbasis Bukti. Jakarta. Sagung Seto
Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta.
Irmayasari. 2009. Hubungan Kadar Hormon
Departemen Kesehatan RI
Hcg Dengan Frekuensi Emesis

308 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester _____________________. 2015. Kesehatan
I Di Puskesmas Mergangsan Reproduksi dan Seksual bagi Calon
Yogyakarta Tahun 2009. Yogyakarta. Pengantin. . Jakarta. Kemenkes RI
STIKes Aisyiyah Yogyakarta. _____________________. 2015. Pedoman
Kementerian Kesehatan RI. 2014. Alat Bantu Manajemen Program Pencegahan
Pengambilan Keputusan Ber-KB. Penularan HIV dan Sifilis dari Ibu ke
Jakarta. Kemenkes RI Anak. Jakarta. Kemenkes RI
_____________________. 2014. Asuhan _____________________. 2014. Pedoman
Persalinan Normal . Jakarta. Manajemen Pelayanan Keluarga
Kemenkes RI, POGI, IBI, IDAI Berencana. Jakarta. Kemenkes RI

cp
_____________________. 2014. Buku Ajar _____________________. 2014. Pedoman
Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta. Pelayanan Keluarga Berencana Pasca
Kemenkes RI Persalinan di Fasilitas Kesehatan.

ns
_____________________. 2015. Buku Jakarta. Kemenkes RI
Bagan Manajemen Terpadu Balita _____________________. 2015. Pedoman
Sakit (MTBS). Jakarta. Kemenkes RI Pelayanan Kesehatan Reproduksi

.as
_____________________. 2016. Buku Terpadu di Tingkat Pelayanan
Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta. Kesehatan Dasar. Jakarta. Kemenkes
Kemenkes RI RI

n
_____________________. 2010. Buku
Bagan Manajemen Terpadu Balita _____________________. 2013. Pedoman
Sakit (MTBS). Jakarta. Kemenkes RI Teknis Pelayanan Kesehatan Dasar.
_____________________, WHO, POGI, IBI. Jakarta. Kemenkes RI
2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan _____________________. 2011. Pedoman
Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar Teknis Pemberian Injeksi Vitamin
dan Rujukan. Jakarta. Kemenkes RI, K1 Profilaksis Pada Bayi Baru Lahir.
UUNFPA, UNICEF, USAID Jakarta. Kemenkes RI
_____________________. 2018. Data Dan _____________________. 2015. Pedoman
Informasi Profil Kesehatan Indonesia. Penatalaksanaan Pemberian Tablet
Jakarta. Kemenkes RI Tambah Darah. Jakarta. Kemenkes RI
_____________________. 2007. Keputusan _____________________. 2012. Pedoman
menteri Kesehatan Republik Pengelolaan Pusat In- formasi dan
Indonesia Nomor 369/Menkes/SK/ Konseling Remaja dan Mahasiswa
III/2007 (PIK R/M). Jakarta. Kemenkes RI

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 309
_____________________. 2016. Pedoman King TL, Brucker MC, Osborne K, Jevitt CM.
Nasional Penanganan Infeksi Menular 2019. Varney’s Midwifery. Burlington.
Seksual 2015. Jakarta. Kemenkes RI Jones & Barnet Learning
_____________________. 2016. Pedoman Marcdante, dkk., .2013. Ilmu Kesehatan
Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Anak Esensial Edisi Keenam. Elsevier
Intervensi Dini Tumbuh Kembang - Local. Jakarta
Anak. Jakarta. Kemenkes RI Manuaba. 2010. Ilmu kebidanan Penyakit
_____________________. 2014. Peraturan Kandungan dan KB . Jakarta : EGC.
Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 28 Tahun 2017.
. 2014. Ilmu Kebidanan, Penyakit

cp
Tentang Izin Dan Penyelenggaraan
Kandungan, dan KB untuk Pendidikan
Praktik Bidan
Bidan Edisi 2. Jakarta: EGC
_____________________. 2014. Peraturan
. 2009. Memahami kesehatan

ns
Menteri Kesehatan Republik
Reproduksi edisi 2. Jakarta. EGC
Indonesia Nomor 66 Tahun 2014.
Marlina H, Astina NP. 2016. Manfaat Permen
Tentang Pemantauan Pertumbuhan,

.as
Jahe dan Permen Mint Dalam
Perkembangan Dan Gangguan
Mengatasi Hiperemesis Gravidarum
Tumbuh Kembang Anak.
Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja
_____________________. 2015. Petunjuk
Puskesmas Sidomulyo Pekanbaru.

n
Teknis Penggunaan Buku Kesehatan
S1 (S1) Ilmu Kesehatan Masyarakat
Ibu dan Anak. Jakarta. Kemenkes RI
Stikes Hang Tuah Pekanbaru. Hal 27-
_____________________, BKKBN. 2016. 31
Rekomendasi Praktik Terpilih Pada
Penggunaan Kontrasepsi Edisi ketiga
Marmi, 2011. Asuhan kebidanan Pada Masa.
2016. Jakarta. Kemenkes RI
Nifas “Peupereurn Care” Yogyakarta.
Kementerian Riset, Teknologi, Dan
Pustaka Pelajar
Pendidikan Tinggi. 2016. Lampiran
Maryani D, Elisa M. Asuhan Kebidanan Pada
Peraturan Menteri Riset, Teknologi,
Ibu Hamil Dengan Plasenta Previa
Dan Pendidikan Tinggi Republik
Totalis Di Ruang Melati Rumah Sakit
Indonesia Nomor 12 Tahun 2016
Bhayangkara Tk. Iii Kota Bengkulu.
Tentang Tata Cara Pelaksanaan Uji
Journal of Midwifery. Vol 6. No 2. Hal
Kompetensi Mahasiswa Bidang
1-6
Kesehatan. Panduan Pelaksanaan Uji
Kompetensi Bagi Mahasiswa Bidang Mehta JM. Dkk. 2019. Panduan Persiapan
Kesehatan. Jakarta. Kemenristek Dikti Peserta Uji Kompetensi Nasional

310 MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS
cp
ns
.as
n

MODUL RESMI TES SKB (SELEKSI KOMPETENSI BIDANG) TENAGA MEDIS 311

Anda mungkin juga menyukai