Anda di halaman 1dari 39

LATIHAN SOAL UJIAN FINAL

SISTEM KEGAWATDARURATAN DAN TRAUMATOLOGI FK UNHAS 2011 PART 1

Kasus 1
Seorang anak laki-laki, umur 5 tahun, dibawa ke rumah sakit karena jatuh dengan siku kanan dalam keadaan fleksi
terpukul pada tanah saat bermain. Pada daerah siku terlihat bengkak dan terasa nyeri sehingga dia tidak bisa
menggerakkan sikunya. Pada pemeriksaan fisik: siku bengkak, ada deformitas, dan nyeri pada saat digerakkan. Pada
pengukuran lengan atas kanan sedikit lebih pendek dari kiri.

1. Diagnosis yang paling mungkin untuk kasus di atas adalah ....


a. fraktur diafisis humerus d. fraktur supracondilus humerus
b. fraktur condilus lateralis humerus e. bukan salah satu di atas
c. fraktur condilus medialis humerus
2. Untuk mengetahui posisi tulang secara pasti, maka diperlukan pemeriksaan ....
a. foto X-ray siku AP d. hanya a dan b benar
b. foto X-ray lateral e. semua benar
c. foto X-ray oblique
3. Komplikasi yang bisa terjadi pada fraktur ini adalah ....
a. cedera pada nervus medianus d. semua benar
b. cubitus valgus e. bukan salah satu di atas
c. compartment syndrome
4. Bila melihat dari mekanisme trauma, maka kemungkinan yang bisa terjadi adalah ....
a. segmen distal dari fraktur akan berada pada anterior dari humerus
b. segmen distal dari fraktur akan berada pada posterior dari humerus
c. bisa terjadi fraktur tipe ekstensi
d. hanya a dan b benar
e. hanya b dan c benar
Sumber: Slide no. 19 dan 20, Fraktur Suprakondiler Humerus – dr. Andry Usman, Sp.OT.
5. Setelah diagnosis ditegakkan akan ditangani sesuai dengan standar pelayanan, maka tindakan yang dilakukan
adalah ....
a. pasien ini diperbolehkan pulang
b. harus rawat inap untuk evaluasi komplikasi yang mungkin timbul
c. untuk menentukan perlu atau tidaknya rawat inap tergantung jenis frakturnya
d. semua benar
e. bukan salah satu di atas

Kasus 2
Seorang laki-laki pekerja bangunan masuk ke IRD RS dr. Wahidin Sudirohusodo dengan riwayat jatuh dari atap
rumah setinggi 3 meter sewaktu bekerja 2 jam sebelum masuk rumah sakit. Pada pemeriksaan awal didapatkan
kesadaran baik, TD 70/50 mmHg, Nadi 68x/menit, pernapasan 20x/menit. Didapatkan hematom dan lecet pada
wajah dan dada atas. Pasien mengeluh nyeri di lehernya dan tidak dapat merasakan pada bagian dada ke bawah
dan dapat menggerakkan ke-4 ekstremitasnya.

6. Tindakan yang pertama dilakukan pada pasien di atas adalah ....


a. melakukan logroll untuk mencari adanya cedera pada tulang belakang
b. memasang collar neck dan mengirim pasien untuk foto vertebra servikal
c. melakukan pemeriksaan neurologis lengkap
d. memasang collar neck dan memasang jalur intravena dan memberikan cairan untuk mengatasi
hipotensi
7. Hipotensi yang terjadi pada pasien ini diakibatkan oleh ....
a. syok hipovolemik d. syok septik
b. syok neurogenik e. syok anafilaktik
c. syok kardiogenik
8. Setelah keadaan hemodinamik stabil, maka tindakan yang dilakukan selanjutnya adalah ....
a. pemeriksaan neurologik lengkap
b. pemeriksaan foto vertebra cervical dan thoracolumbal
c. pemeriksaan untuk mengetahui adanya cedera pada tulang belakang di tempat lain
d. pemeriksaan laboratorium lengkap
9. Dari hasil pemeriksaan didapatkan hematom dan nyeri tekan pada processus vertebra servikal
5 dan 6 dengan jarak antara processus spinosus yang melebar. Pemeriksaan neurologis menunjukkan adanya
anestesi mulai dari daerah ...?... tetraplegia. Pemeriksaan colok dubur menunjukkan tonus sfingter (-) dan refleks
bulbocavernosus mendapatkan hasil (-). Hal yang mungkin terjadi pada pasien ini adalah ....
a. complete spinal cord injury c. central cord syndrome
b. incomplete spinal cord injury d. spinal shock
Sumber: Slide dr. M. Ruksal Saleh, Sp.OT (SPINAL CORD TRAUMA) dan ATLS edisi ke-6 halaman 240

Kasus 3
Seorang laki-laki, masuk ke IRD RS dr. Wahidin Sudirohusodo karena mengalami perlukaan yang cukup serius
akibat kecelakaan lalu lintas. Luka tampak jelas pada daerah muka disertai dengan fraktur terbuka pada kedua femur
dengan tanda-tanda shock.

10. Jika Anda adalah orang yang pertama melihat pasien di ruang gawat darurat, maka tindakan pertama yang akan
anda lakukan sebagai seorang dokter adalah ....
a. mencari sumber perdarahan sambil memasang infuse
b. memasang splint pada fraktur kemudian segera ambil contoh darah untuk cross matching
c. check apakah air way tidak ada gangguan kemudian atasi shock
d. berikan morfin untuk atasi nyerinya
e. lakukan pemeriksaan fisik lengkap untuk mengetahui perlukaan yang ada

Kasus 4
Seorang laki-laki, umur 30 tahun, mengeluh sering keluar darah per-urethram setelah jatuh dari sepeda motor 30
menit yang lalu. Kesadaran baik dan tanda-tanda vital baik (stabil).
11. Kemungkinan hematuri dapat timbul akibat trauma pada ....
a. ginjal d. uretra
b. ureter e. semua benar
c. buli-buli
12. Pada saat observasi sekitar 4 jam setelah kejadian, pasien mengeluh sakit perut dan tidak dapat kencing.
Pemeriksaan BNO/ foto polos abdomen menunjukkan ramus inferior kanan. Fraktur ini biasanya menyebabkan
rupture pada ....
a. buli-buli d. uretra pars membranasea
b. uretra pars bulbosa e. bladder neck
c. uretra pars prostatika
13. Untuk menegakkan diagnosis, maka pemeriksaan yang diperlukan adalah ....
a. USG d. Bivoler voiding cystouretrografi  posterior
b. Sistografi e. Uretrografi  anterior
c. IVP
Sumber: Slide no. 31, Injuries to the urethra – Bedah Urology
14. Pada kasus di atas, pemeriksaan menunjukkan adanya rupture seperti pada dugaan no. 12, maka tindakan yang
seharusnya dilakukan adalah ....
a. pasang kateter 18 Fr melalui urethra d. pasang kondom kateter
b. open sistostomi e. langsung end to end anastomose uretra
c. punksi buli-buli

Kasus 5
Seorang anak laki-laki, umur 10 tahun, mengeluh sakit perut bagian bawah, sulit kencing dan keluar sedikit sekali.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan nyeri tekan suprapubik, kesan buli buli teraba 2 jari di bawah pusat, dan perkusi
timpani. Genitalia eksterna nampak glans oedema, hiperemis, dan terdapat band (konstriksi) di proksimal glans
penis.

15. Diagnosis kerja yang paling mungkin adalah ....


a. dysuria d. kolik abdomen
b. infeksi saluran kemih e. oligouria
c. retensi urin
16. Diagnosis primer ata diagnosis etiologi pada kasus di atas adalah ....
a. fimosis d. meatal stenosis
b. parafimosis e. urethritis
c. balanitis
Sumber: Slide no. 9, Phimosis dan Paraphimosis – Bedah Urologi
17. Tindakan emergensi yang harus dilakukan adalah ....
a. sirkumsisi d. pasang kateter
b. dorsumsisi – sirkumsisi e. rujuk ke dokter spesialis untuk sistostomi
c. dorsumsisi saja untuk melepas band
Sumber: Slide no. 13, Phimosis dan Paraphimosis – Bedah Urologi
Kasus 6
Seorang Ibu, umur 40 tahun, post hysterektomi total 4 hari yang lalu. Post operatif sering rasa nyeri pada pinggang
kanan dan sekarang buang air kecil rata-rata 200 cc/3 jam, tapi penderita tetap basah dengan urine.

18. Kemungkinan yang terjadi pada kasus di atas adalah ....


a. fistel vesico-vaginalis d. fistel uretero-vaginalis
b. fistel urethro-vaginalis e. fistel urethro-vesico-vaginalis
c. retensi urine post operatif dengan overflow
19. Untuk menegakkan diagnosis, maka pemeriksaan yang dilakukan adalah ....
a. urethrocystografi d. test methylen blue per-kateter dengan kain
b. pielografi intravena kasa putih di vagina
c. cystoscopy e. ultrasonografi intravena
Sumber: Slide no. 47, Injury Genitourinaria Tract, Bedah Urologi
20. Setelah diagnosis ditegakkan, maka tindakan yang tepat adalah ....
a. urethroplasty
b. pasang kateter tetap sampai fistel menutup spontan
c. nefroktomi pada fistel menutup spontan
d. diversi urine uretero-sigmoidostomi
e. reimplantasi uretero-neo-cystostomi pada fistel uretro-vaginalis

Kasus 7
Ibu Maria, umur 22 tahun, G1P0A0 masuk UGD RS dr. Wahidin Sudirohusodo pukul 10.00 WITA dengan keluhan
perdarahan banyak melalui kemaluan dengan umur kehamilan 34 minggu 2 hari. Beliau nampak pucat, lemah, dan
nadi kecil.

21. Tindakan awal pada kasus di atas adalah ....


a. lakukan pemasangan infuse cairan ringer laktat
b. tanyakan kapan mulai perdarahan banyak
c. lakukan pemeriksaan fungsi vital
d. segera periksa kadar Hb dan Leukosit
e. tanyakan gerakan janin
22. Kemungkinan utama penyebab perdarahan pada kasus di atas adalah ....
a. perdarahan akibat pecahnya sinus sirkularis d. rupture uteri
b. plasenta previa e. lakukan pemeriksaan lengkap
c. solusio plasenta
23. Pemeriksaan lanjut pada kasus di atas adalah ....
a. tegakkan diagnosis d. pemeriksaan ultrasonografi
b. tentukan diagnosis banding e. lakukan anamnesis lengkap
c. lakukan pemeriksaan fisis dan obstetric

Kasus 8
Ny. Siti, umur 19 tahun, G1P0A0, riwayat amenorea 9 tahun datang ke Puskesmas jam 11.00 WITA dengan
keluhan sakit kepala disertai muntah dan nyeri ulu hati sejak tadi pagi. Periksa kehamilan tidak teratur di
bidan dan seminggu lalu dinasehati banyak istirahat karena tekanan darah sedikit tinggi.
24. Tindakan awal pada kasus di atas adalah ....
a. lakukan pemasangan infuse cairan ringer asetat
b. tanyakan apakah pernah sakit uluhati sebelumnya
c. lakukan pemeriksaan fungsi vital
d. segera lakukan penilaian umur kehamilan
e. segera lakukan pemeriksaan urine lengkap
25. Berdasarkan keluhan pasien pada kasus di atas, kemungkinan utama penyebab penyakit adalah ....
a. diabetes gestasional dengan kehamilan d. enchepalitis
b. pre-eclampsia berat e. hipertensi dalam kehamilan
c. gastritis akut
26. Pada pemeriksaan kesejahteraan janin pada kasus di atas, perlu rujukan segera ke RS karena ditemukan ....
a. denyut jantung janin 136 – 148/menit
b. tinggi fundus uteri pertengahan pusat – simfisis
c. ibu merasa gerakan janin berkurang
d. ketuban pecah dini
e. letak janin intrauterin kepala
Sumber: Slide Hipertensi Dalam Kehamilan, Isharsyah Sunarso

Kasus 9
Ny. Saleha, umur 23 tahun, hamil 8 bulan, masuk RS diantar keluarganya karena jatuh dari tangga 2 jam yang lalu.
Keluhan sakit perut hebat disertai perdarahan pervaginam. Ibu nampak pucat dan nadi kecil, tidak demam, perut
teraba tegang, periksa DJJ positif frekuensi 168 – 176/menit.

27. Diagnosis paling tepat untuk kasus Ny. Saleha adalah ....
a. rupture uteri d. feto-maternal haemorrhage
b. inpartu e. trauma tumpul abdomen
c. solusio plasenta
28. Stabilitas hemodinamik pada Ny. Saleha dapat dilakukan dengan ....
a. pemasangan 2 jalur IV dengan kanul besar dan gantikan kehilangan darah dengan larutan kristaloid
isotonic dengan rasio 3 : 1
b. segera berikan oksigen
c. baringkan ibu miring kiri
d. posisikan ibu setengah duduk
e. pemasangan LMA (Laryngeal Mask Airway)

Kasus 10
Ny. Rida, 16 tahun, masuk Rumah Sakit diantar keluarganya karena jatuh di kamar mandi dan mengalami
perdarahan pervaginam yang banyak disertai nyeri perut bagian bawah, dengan amenore 2 bulan. Pasien nampak
pucat dan lemah serta nadi kecil.
29. Tindakan awal yang dilakukan pada Ny. Rida adalah ....
a. lakukan pemeriksaan fungsi vital
b. lakukan pemeriksaan fisis lengkap
c. tanyakan apakah ada riwayat ke dukun
d. lakukan pemasangan cairan infuse ringer laktat
e. periksa tes kehamilan
30. Diagnosis utama kasus Ny. Rida adalah ....
a. abortus imminens d. kehamilan ektopik
b. abortus inkomplitus e. molahidatidosa
c. kehamilan ektopik terganggu
(Sumber: Slide Kuliah Kehamilan Ektopik Terganggu – dr. Jenny Lisal, Sp.OG)

Kasus 11
Seorang nenek, 80 tahun, masuk UGD karena tidak sadar setelah jatuh di kamar mandi. Setelah diperiksa, penderita
tidak memberikan respon dan terdengar suara mendengkur. Tampak jejas di belakang kepala. Frekuensi napas
32x/menit, tekanan darah 170/110 mmHg, dan nadi 56x/menit.

31. Penyebab obstruksi napas pada kasus di atas adalah ....


a. adanya gigi atau benda asing
b. jatuhnya pangkal lidah ke orofaring
c. banyaknya lendir karena penderita tidak sadar
d. fraktur maksilofasial
e. adanya tumor di daerah orofaring
32. Tindakan pertama yang harus dilakukan pada penderita ini adalah ....
a. berikan obat untuk menurunkan tekanan darahnya
b. pasang infus dan ambil contoh darah
c. infus mannitol untuk menurunkan tekanan intrakranial
d. bersihkan jalan napas dan beri oksigen
e. lakukan intubasi endotracheal
33. Untuk mengetahui adanya sumbatan jalan napas secara cepat dilakukan ....
a. triple airway manuver d. CT scan leher
b. look, listen, feel e. pemasangan pipa orofaring
c. foto leher AP/lateral atau MRI

Kasus 12
Seorang wanita hamil, tiba-tiba tidak bisa bernapas, terasa tercekik, dan memegang lehernya sesaat setelah makan
malam. Wajahnya nampak sembab kebiruan, tapi masih sadar.

34. Penderita tersebut kemungkin mengalami ....


a. obstruksi jalan napas akibat pangkal lidah jatuh ke orofaring
b. obstruksi napas karena tersedak
c. asma akut
d. serangan jantung (infark miokard)
e. keracunan makanan akibat intoksikasi
35. Tindakan yang harus dilakukan pada penderita di atas adalah ....
a. telentangkan di tempat yang keras lalu lakukan chest trust
b. beri O2 dan pasang IV line
c. lakukan triple airway manuver
d. lakukan abdominal blow
e. berikan obat jantung (Cedocard)

Kasus 13
Seorang laki-laki, usia 23 tahun, masuk UGD dengan keluhan sesak napas akibat terjatuh dari pohon. Tampak jejas di
dada kiri, pergerakan dada kiri lebih lambat daripada dada kanan. Suara napas dada kiri menghilang. Tekanan darah
85/50 mmHg, nadi 130x/menit, pernapasan 36x/menit.
36. Kemungkinan diagnosis kasus di atas adalah ....
a. gagal jantung d. tension pneumothoraks
b. syok hipovolemik e. obstruksi napas karena lidah jatuh ke
c. asthma belakang
37. Tindakan awal yang dilakukan adalah ....
a. triple airway manuver d. intubasi endotracheal
b. lakukan RJPO e. pasang infuse dengan tetesan cepat
c. Berikan O2 dan lakukan punksi pleura
38. Pada pneumothoraks, tempat melakukan punksi pleura adalah ....
a. ICS 4, midclavicular line d. ICS 2, midclavicular line
b. ICS 2, axillary media line e. ICS 4, axillary anterior line
c. ICS 4, axillary anterior line

Kasus 14
Seorang laki-laki, usia 25 tahun, mengalami trauma kepala akibat ditabrak mobil. Pasien tidak sadar, suara napas
tambahan tidak ada. Tekanan darah 100/70 mmHg. Pernapasan 20x/menit, nadi 110x/menit, dan saturasi O 2 90%.
Setelah diperiksa tidak ada gangguan airway.

39. Tindakan yang dilakukan untuk pasien di atas adalah ....


a. Pasang IV line dan berikan obat neurotropik
b. Pasang nasal kanul O2 8 liter/menit dan IV line
c. Pasang nasal kanul O2 2 liter/menit dan IV line
d. Pasang sungkup berbalon 12 liter/menit dan IV line
e. Lakukan intubasi endotracheal
40. Bila pasien apneu (henti napas), maka tindakan yang dilakukan adalah ....
a. Pasang IV line dan berikan adrenalin
b. Berikan O2 melalui sungkup berbalon 10 liter/menit
c. Berikan bantuan napas mulut ke mulut
d. Lakukan KJL (Kompresi Jantung Luar)
e. Dilakukan posisi tredelenburg

Kasus 15
Seorang wanita, 45 tahun, masuk UGD dengan riwayat kecelakaan lalu lintas 4 jam yang lalu. Tampak jejas di daerah
dada kanan dan fraktur pada paha kiri. Pasien delirium. Tekanan darah 70/palpasi, nadi 136 x/ menit, regular dan
lemah. Pernapasan 40x/menit dan suhu badan 38,5 oC.

41. Diagnosis yang paling tepat untuk pasien di atas adalah ....
a. syok hipovolemik d. syok sepsis
b. syok kardiogenik e. syok neurogenik
c. syok anafilaksis
42. Hal di bawah ini yang bukan merupakan tindakan yang sesuai untuk pasien ini adalah ....
a. tempatkan pasien dalam posisi syok
b. bebaskan jalan napas dan beri O2
c. pasang IV line dengan kanula terbesar dan guyur dengan cairan kristaloid dan koloid
d. pasang IV line dan berikan obat vasopresor
e. semua benar
43. Cairan infuse yang digunakan untuk resusitasi pasien tersebut adalah ....
a. NaCl 0,9% 2 – 4 kali EBL d. RL 1 kali EBL
b. Dextrose 5% 2 – 4 kali EBL e. Mannitol 20% 1 kali EBL
c. HES 2 kali EBL
44. Setelah beberapa jam, pasien tampak tidak ada perbaikan, nadi tidak teraba, akral dingin, dan terjadi henti napas.
Maka tindakan yang tidak sesuai dengan keadaan tersebut adalah ....
a. bebaskan jalan napas dan intubasi endotracheal
b. lakukan KJL dengan perbandingan 5 : 1 ( 1 orang penolong)
c. lakukan KJL dengan perbandingan 30 : 2 ( 2 orang penolong)
d. berikan adrenalin
e. bebaskan jalan napas dan berikan bantuan napas dengan Bag Valve Mask
45. Estimasi perdarahan tersebut adalah ....
a. 500 ml d. 6 L
b. 1 L e. 3,5 L
c. 2000 mL

Kasus 16
Seorang anak laki-laki, umur 4 tahun, tersiram air panas dan mengenai seluruh kaki kiri. Dari pemeriksaan klinis
tampak bulla dan sebagian bullan yang telah pecah dengan dasar berwarna kemerahan. Penderita tampak kesakitan
dan menangis. Berat badan 20 kg. Kejadian ini terjadi pukul 15.00 WITA. Penderita masuk UGD pukul 17.00 WITA.

46. Pernyataan yang benar di bawah ini untuk kasus di atas adalah ....
a. diagnosis kasus tersebut adalah luka bakar grade II 16%
b. diagnosis kasus tersebut adalah luka bakar grade II 14%  ATLS
c. pasien tersebut tergolong luka bakar kriteria berat
d. penderita diberikan resusitasi cairan yang sesuai, sejumlah 2060 cc
e. pernyataan b dan d benar
47. Seseorang dikatakan mengalami trauma inhalasi bila
a. ada riwayat terjebak di ruang tertutup d. semua benar
b. sputum bercampur arang e. pernyataan a dan b benar
c. tachycardia
48. Ciri-ciri utama luka bakar listrik adalah ....
a. mempunyai titik masuk dan keluar
b. mengakibatkan trombosis pada pembuluh darah yang dilewati aliran listrik
c. sering mengakibatkan gangguan irama jantung
d. semua benar
e. pernyataan a dan b benar
49. Penyebab kematian pada luka bakar fase akut adalah ....
a. Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS)
b. Syok hipovolemik
c. Infeksi
d. semua benar
e. pernyataan a dan b benar

Kasus 17
Seorang laki-laki, umur 35 tahun, tersiram air panas sehingga kedua kaki beserta genitalianya melepuh. Kejadian
dialami 2 jam yang lalu. Seluruh kaki terlihat melepuh dan tampak kemerahan. Penderita sangat kesakitan. Berat
badan 70 kg. Penderita datang ke IRD pukul 14.00 WITA.

50. Diagnosis penderita tersebut adalah ....


a. luka bakar grade II A 19% d. luka bakar grade II A 28 %
b. luka bakar grade II A 37% e. luka bakar grade II A 29%
c. luka bakar grade II A – B, III 36%
51. Pernyataan di bawah ini yang tidak sesuai untuk kasus di atas adalah ....
a. jauhkan penderita dari sumber panas
b. segera lepaskan seluruh pakaian, jam tangan, dan perhiasan yang dikenakan penderita
c. periksa airway, breathing, circulation penderita
d. penderita mengalami trauma inhalasi
e. penderita tergolong luka bakar kriteria berat
52. Urutan tindakan di bawah ini yang tidak sesuai adalah ....
a. segera lepaskan seluruh pakaian, jam tangan, dan perhiasan yang dikenakan penderita
b. periksa airway, breathing, circulation penderita kemudian dilanjutkan secondary survey
c. diberikan resusitasi cairan sesuai Baxter
d. periksa darah rutin, tes fungsi hati, tes fungsi ginjal, dan foto thoraks
e. periksa kultur darah
53. Resusitasi cairan yang diberikan adalah ....
a. Ringer Laktat sejumlah 10.000 cc dalam 24 jam
b. Ringer Laktat sejumlah 10.920 cc dalam 24 jam, separuh diberikan 8 jam pertama dan separuhnya
diberikan 16 jam berikutnya
c. NaCl 0,9% sejumlah 10.920 cc dalam 24 jam
d. NaCl 0,9% sejumlah 10.000 cc dalam 24 jam, separuh diberikan 8 jam pertama dan separuhnya diberikan 16
jam berikutnya
e. NaCl 0,9% sejumlah 10.000 cc dalam 24 jam
54. Indikasi resusitasi cairan pada penderita luka bakar adalah ....
a. luka bakar grade IIa-b ≥ 20% pada dewasa
b. luka bakar grade IIa-b ≥ 15% pada anak-anak
c. luka bakar grade IIa-b ≥ 20% pada orang tua
d. semua pernyataan di atas benar
e. semua pernyataan di atas salah
55. Yang termasuk kriteria luka bakar sedang sesuai dengan American Burn Association adalah
a. luka bakar derajat II 15 – 25 % pada orang dewasa
b. luka bakar derajat II 10 – 25 % pada anak-anak
c. luka bakar derajat III < 2%
d. luka bakar mengenai genitalia dan perineum
e. luka bakar derajat II 15 – 25% pada anak-anak

Kasus 18
Seorang laki-laki, umur 37 tahun, pekerja Pabrik Semen Tonasa, datang di Puskesmas dengan keluhan sesak napas,
gelisah, dan berbicara kata demi kata. Penderita ada riwayat asthma yang lama. Pemeriksaan fisis: tensi 130/80
mmHg, nadi 110x/menit, dan suhu tubuh 36 oC.

56. Untuk menilai penderita asthma serangan berat, perlu diperiksa gejala-gejala ....
1. pulsus celler 3. paroxymal nocturnal dispneu
2. kontraksi otot-otot bantu pernapasan 4. pulsus paradoksus
57. Tindakan yang dilakukan penderita ini adalah ....
1. Infuse dengan NaCl 0,9% 3. Berikan adrenalin atau β2-agonis subkutan  pilihan kedua
2. Pemberian O2 4. Nebulizer β2-agonis

Sumber: Slide Asthma Attack, dr. Muhammad Ilyas

Kasus 19
Laki-laki, 20 tahun, masuk rumah sakit akibat tabrakan motor dengan mobil 30 menit yang lalu. Penderita baru sadar
setelah di Rumah Sakit. Pada pemeriksaan fisik, tampak adanya jejas di perut kanan atas dan memar di daerah dahi.
Setelah di RS, GCS = E3V4M3.

58. Tindakan awal yang dilakukan pada pasien ini adalah ....
a. CT scan kepala d. Observasi
b. Langsung operasi laparotomi e. Foto polos abdomen
c. Diagnosis peritoneal lavage
59. Dua jam setelah di RS, penderita mengalami nyeri perut kanan atas dan dari hasil pemeriksaan laboratorium Hb
= 9,1 gr%. Untuk kasus seperti ini sebaiknya dilakukan pemeriksaan ....
a. foto polos abdomen d. Diagnosa peritoneal lavage
b. CT-scan abdomen e. Observasi
c. Langsung operasi
60. Pada 2 jam pertama, keluarga penderita menolak untuk dilakukan pemeriksaan DPL. Nanti setelah 12 jam
kemudian baru keluarga penderita setuju untuk DPL. Keadaan penderita saat itu, demam 38 oC dengan perut
teraba keras seperti papan. Tindakan yang dilakukan yaitu ....
a. pemeriksaan DPL d. observasi
b. foto polos abdomen e. laparotomi
c. pemeriksaan laboratorium lengkap
61. Hal di bawah ini yang tidak termasuk indikasi DPL adalah ....
a. equivocal d. peritonitis generalisata  langsung laparatomi
b. unriliable e. kesadaran menurun
c. inpractical
62. Hal di bawah ini yang bukan indikasi untuk pemeriksaan CT-scan abdomen pada kasus di atas adalah ....
a. gejala nyeri perut kanan atas muncul lebih dari 12 jam setelah trauma
b. hasil DPL yang meragukan
c. adanya kontraindikasi relatif untuk tindakan DPL
d. kecurigaan trauma retroperitoneal
e. adanya tanda defans muskuler  peritonitis
63. Pada kasus di atas, setelah dilakukan operasi laparatomi, tampak ditemukan adanya robekan pada hepar. Hal di
bawah ini yang bukan merupakan mekanisme trauma pada kasus di atas adalah ....
a. peningkatan tekanan intra-abdominal yang mendadak
b. shearing forces
c. compression injury
d. aselerasi – deselerasi
e. trauma tajam
64. Pada pemeriksaan CT-scan abdomen pada kasus di atas, ditemukan adanya trauma hepar
grade I/II. Tindakan yang harus segera diambil adalah ....
a. segera laparatomi d. segera transfusi darah
b. observasi e. CT-scan abdomen tulang
c. observasi ketat dan penanganan konservatif
65. Jika pada kasus di atas dilakukan foto polos abdomen tegak, kemudian ditemukan adanya gambaran udara bebas
pada daerah subdiafragma kanan, maka kemungkinan penderita mengalami ....
a. ruptur hepar d. perforasi organ berongga
b. ruptur lien e. ruptur pancreas
c. ruptur ginjal
66. Jika pada kasus di atas didapatkan hasil pemeriksaan DPL negatif, maka kesimpulan yang tidak dapat diambil
berupa ....
a. tidak ada ruptur hepar d. tidak ada cedera pancreas
b. tidak ada ruptur lien e. tidak ada trauma ginjal
c. tidak ada perforasi usus
67. Pada kasus di atas, pada laparatomi ditemukan adanya ruptur intra-parenchimal hematoma dengan perdarahan
aktif, maka diagnosa yang benar adalah ....
a. trauma tumpul abdomen dengan ruptur hepar grade II
b. trauma tumpul abdomen dengan ruptur hepar grade III
c. trauma tumpul abdomen dengan ruptur hepar grade IV
d. trauma tumpul abdomen dengan ruptur hepar grade V
e. ruptur hepar grade V

Kasus 20
Seorang laki-laki, umur 30 tahun, MRS dengan riwayat mengendarai sepeda motor dengan tidak memakai helm
tabrakan dengan pengendara sepeda motor lainnya. Pada saat kejadian penderita pingsan, namun dalam perjalanan ke
rumah sakit sadar kembali. Pada saat tiba di rumah sakit kesadarannya kembali menurun. Tekanan darah 140/100
mmHg dan nadi 50x/menit. Penderita hanya berespon terhadap nyeri. Pupil kanan lebih besar daripada pupil kiri.

68. Penanggulangan yang pertama dilakukan pada pasien di atas adalah ....
a. pasang infus dua jalur d. periksa GCS
b. CT-scan e. periksa seluruh tubuh dengan teliti
c. jaga airway dengan stabilisasi servikal
Versi lain:
Penanggulangan yang pertama dilakukan pada pasien di atas adalah .... (bedanya
pada kasus nadi 68x/menit)
a. pasang infus d. operasi
b. CT-scan e. periksa seluruh tubuh dengan teliti
c. jaga airway dengan stabilisasi servikal
69. Tekanan darah 140/100 mmHg dan nadi 50x/menit. Hal ini menunjukkan ....
a. Shock hemoragik d. Peningkatan tekanan intrakranial
b. Shock neurologik e. Hipertensi meningkat
c. Spinal shock
Versi lain:
Tekanan darah 140/100 mmHg dan nadi 68x/menit. Hal ini menunjukkan ....
a. Shock hemoragik d. Peningkatan tekanan intrakranial
b. Shock neurologik e. Suatu tanda yang tak bermakna
c. Spinal shock
70. Pada pemeriksaan GCS, penderita membuka mata dengan rangsang nyeri. Penderita berbicara tapi tidak
terbentuk kalimat yang jelas dengan gerakan ekstremitas menjauhi rangsang nyeri, maka GCS-nya adalah ....
a. E3 V5 M4 d. E2 V4M4
b. E2 V3 M4 e. E1 V3M3
c. E4 V5 M5
71. Gejala lain yang mungkin terjadi adalah ....
a. hemiparese kiri d. monoplegia kanan
b. hemiparese kanan e. monoplegia kiri
c. paraplegia
Versi lain:
a. hemiparese kiri d. monoplegia kanan
b. hemiparese kanan e. bukan salah satu di atas (BSSD)
c. tetraplegia
72. Diagnosa yang paling mungkin untuk kasus di atas adalah ....
a. Cerebral concusion d. Intracerebral hematoma
b. Cerebral contusion e. Epidural hematoma  ada lucid interval
c. Subdural hematoma

Kasus 21
Seorang anak laki-laki usia 3 tahun dibawa oleh orang tuanya ke UGD dengan riwayat tersedak permen karet 1 jam
yang lalu. Anak sempat batuk-batuk hebat, sesak napas, dan gelisah. Pada saat pemeriksaan di UGD, anak kelihatan
tenang, tidak ada tanda-tanda sesak napas maupun batuk- batuk hebat dan pada pemeriksaan radiologi tidak tampak
tanda-tanda adanya benda asing pada saluran napas.

73. Tindakan yang paling tepat dilakukan pada pasien di atas adalah ....
a. observasi karena sangat mungkin anak memasuki fase II sumbatan jalan napas
b. anak dipulangkan dengan memberi obat oral
c. meyakinkan kepada orang tuanya bahwa benda asing sudah tidak ada
d. dilakukan segera tindakan krikotirotomi
e. dilakukan segera tindakan trakeostomi
74. Pada kasus di atas, apa yang menyebabkan benda asing tidak nampak pada pemeriksaan radiologi?
a. opasitas benda asing sangat tinggi
b. benda asing sudah keluar pada saat batuk
c. mungkin hanya peradangan saluran napas
d. benda asing sifatnya lusen
e. posisi pasien saat pemeriksaan radiologi yang tidak tepat
75. Tanda-tanda yang mungkin dapat dijadikan acuan adanya benda asing pada pemeriksaan radiologi pada kasus di
atas setelah 2 x 24 jam adalah ....
a. tanda-tanda pneumothoraks d. tanda-tanda jelas benda asing
b. tanda-tanda efusi pleura e. tanda-tanda benda asing migran ke jalan
c. tanda-tanda emfisema dan atelektasis makan

Kasus 22
Seorang laki-laki 30 tahun, tiba-tiba susah bernapas, panik, dan sulit untuk berbicara pada saat ramah tamah dengan
kawan-kawannya di rumah makan.
76. Berdasarkan kasus di atas, orang tersebut sangat mungkin mengalami ....
a. serangan Acute Coronary Heart Disease d. serangan asthma bronchial
b. serangan Cafe Coronary e. serangan transien ischemic
c. serangan Acute Coronary Insufficiency
77. Seandainya orang tersebut mengalami sumbatan total jalan napas, maka tindakan yang perlu segera dilakukan
adalah ....
a. manuver dari Jackson d. manuver dari Heimlich
b. manuver dari Killian e. manuver dari Eprey
c. manuver dari Steven
78. Jika tindakan pembebasan jalan napas tidak berhasil, maka harus segera dilakukan ....
a. kordektomi d. faringotomi
b. laringiektomi e. arytaenoidektomi
c. cricotirotomi
Kasus 23
Seorang anak, umur 10 tahun, datang ke UGD dengan keluhan telinga kanan nyeri disertai dengan denging. Riwayat
kemasukan serangga anak kecoa 2 jam yang lalu.
79. Pada kasus tersebut di atas, tindakan yang dapat dilakukan di rumah sebelum dibawa ke RS adalah ....
a. mencoba mengeluarkan serangga dengan pinset
b. menuangkan minyak gosok ke liang telinga
c. menuangkan air hangat ke liang telinga
d. menuangkan minyak kelapa ke liang telinga
e. menuangkan alkohol ke liang telinga
80. Jika pada kasus tersebut belum ada tindakan sebelumnya, maka tindakan yang dapat dilakukan di UGD untuk
mematikan serangga dan menenangkan pasien adalah ....
a. menuangkan betadin pada liang telinga
b. menuangkan alkohol pada liang telinga
c. menuangkan parafin cair pada liang telinga
d. menuangkan larutan NaCl 0,9% pada liang telinga
e. menuangkan larutan H2O2 30% pada liang telinga
81. Seorang penderita mengalami trauma kepala akibat kecelakaan lalu lintas sepeda motor. Terjadi penurunan
kesadaran, bingung apa yang telah terjadi. Tidak nampak adanya gangguan neurologis. CT-scan : normal;
refleks cahaya (+): normal. Derajat kesadaran manakah di bawah ini yang paling tepat diakibatkan oleh trauma
tersebut?
a. Stuporous d. Alertness – decreased
b. Mental status – decreased e. Change in consciousness
c. Loss of alertness – decreased consciousness
82. Seorang laki-laki, umur 30 tahun, mengalami penurunan kesadaran dengan refleks fisiologis yang menurun pada
semua anggota gerak dan tidak ditemukan refleks patologis. Keadaan manakah di bawah ini yang tidak dapat
mengakibatkan keluhan, tanda, atau temuan seperti pada kasus di atas?
a. intoksikasi obat dan alkohol d. meningioensefalitis  ada refleks patologis
b. gangguan metabolik kencing manis e. syok hipoksia
c. kejang demam
83. Seorang penderita yang mengalami stroke perdarahan luas, dengan CT-scan nampak jaringan otak terdesak ke
sisi lain 3 – 4 cm dari garis tengah. Hal tersebut menunjukkan bahwa kelainan diakibatkan adanya peningkatan
tekanan intrakranial yang dapat menyebabkan kematian otak. Keadaan manakah yang paling mungkin sebagai
penyebab bila terjadi kematian?
a. coma d. hydrocephalus
b. enchepalipathies dan delirium e. intracranial hemorrhages
c. herniation syndrome
84. Seorang penderita dengan cedera kepala berat dan tidak sadar (koma), setelah dilakukan CT- scan, ditemukan
perdarahan pada batang otak. Kondisi pemeriksaan manakah yang paling awal terjadi pada pasien tersebut?
a. tidak berespon kecuali dengan rangsang yang kuat
b. refleks hilang sama sekali
c. pupil fixed
d. tidak ada gerakan sama sekali
e. gangguan pada pernapasan
85. Seorang pasien mengalami keadaan abnormal dalam penurunan kesadaran. Berdasarkan kondisi tersebut, dan
hasil pemeriksaan neurologis dinyatakan sebagai koma-neurologis serta refleks fisiologis menurun pada satu
sisi. Penyebab manakah yang paling mungkin di bawah ini diperkirakan?
a. severe head trauma d. stroke haemorrhagic (CVA)
b. extreme fatigue or sleep deprivation e. heart failure
c. seizure activity
86. Luka tusuk dada yang memerlukan tindakan operasi segera adalah ....
a. luka tusuk dada kiri depan d. luka tusuk dada kanan bawah
b. luka tusuk dada kanan depan e. BSSD (tuliskan yg benar, lokasi, batasnya)
c. luka tusuk punggung
87. Pada pneumomediastinum dengan penyulit maka dilakukan ....
a. WSD d. insisi sampai “carotid sheat”
b. punksi e. biarkan saja
c. pasang ventilator
88. Ruptur bronchus yang paling sering terjadi pada ....
a. bronkus kiri d. cairan
b. bronkus kanan e. BSSD (tuliskan yang benar)
c. keduanya
89. Pada ruptur bronkus sering didapatkan ....
a. batuk darah d. semua benar
b. emfisema subkutis e. BSSD (tuliskan yang benar)
c. pneumomediastinum
90. Gambaran khas rontgen pada ruptur bronkus adalah ....
a. pneumothoraks d. tidak tahu
b. pneumomediastinum e. BSSD (tuliskan yang benar)
c. hematopneumothoraks
91. Open globe injury menurut Birmingham Eye Trauma (BET) adalah ....
a. terdapat luka yang ditemukan hanya pada kornea
b. ditemukan luka pada konjungtiva
c. ditemukan pada seluruh ketebalan dinding bola mata
d. luka ditemukan tidak pada seluruh ketebalan dinding bola mata
92. Pada Open Globe Injury yang benar adalah ....
a. zona 1, terletak pada daerah limbus d. zona 1, terletak pada kornea dan limbus
b. zona 2, terletak pada daerah kornea e. zona 2, terletak di bagian posterior sampai
c. zona 3, terletak 5 mm dari posterior sclera dengan 5 mm dari limbus
93. Tipe luka pada Close Globe Injury adalah ....
a. penetrasi d. lamellar laceration + contusio
b. ruptur e. perforating
c. intra ocular foreign body
94. Pada Open Globe Injury dapat ditemukan tanda-tanda sebagai berikut, yaitu ....
a. bola mata kollaps
b. prolaps jaringan uvea
c. perdarahan subkonjungtiva dengan bilik mata depan dangkal/dalam
d. bentuk pupil tidak teratur
e. semua benar
95. Hal di bawah ini yang berhubungan dengan Hifema Traumatic adalah ....
a. dapat disebabkan hanya oleh trauma terbuka (Open Globe Injury)
b. Hanya disebabkan oleh Close Globe Injury
c. Dapat menimbulkan peningkatan tekanan intraokuler
d. Tujuan penanganannya adalah mencegah perdarahan berulang
e. semua di atas benar
96. Pada luksasi lensa yang diakibatkan oleh Close Globe Injury, dapat menimbulkan gejala- gejala berikut, yakni
a. blok pada pupil d. dekompensasi kornea (bila menyentuh
b. peningkatan tekanan intraokuler endotel kornea)
c. visus menurun e. semua benar
97. Pada penderita dengan Corneal Foreign Body dapat ditangani dengan ....
a. pemberian sikloplegik
b. dapat diberikan antibiotik spektrum luas
c. dapat diberikan anastesi topical untuk digunakan di rumah
d. yang benar adalah jawaban a dan b
e. yang benar adalah jawaban a, b, dan c
98. Pernyataan di bawah ini yang tidak sesuai dengan trauma zat kimia adalah ....
a. dapat menyebabkan kerusakan yang luas pada permukaan bola mata
b. zat kimia yang bersifat alkali cepat penetrasi ke jaringan yang terkena sehingga dapat menyebabkan
kerusakan kornea, endotel/kornea, atau struktur lain
c. paling sering ditemukan penyebabnya oleh zat kimia yang bersifat alkali  asam kuat
d. beratnya luka akibat zat kimia tergantung adanya penetrasi ke jaringan
e. beratnya luka tergantung luas permukaan okuler yang terlibat
99. Yang tidak termasuk prinsip penanganan trauma zat kimia adalah ....
a. melakukan irigasi sesegera mungkin dengan cairan normal saline, RL, BSS selama 15 – 30 menit
b. berikan tetes mata non-preservatif
c. dilakukan bebat tekan dan atau bandage contact lens karena dapat mengurangi nyeri
d. tidak perlu dilakukan debridement pada epitel yang nekrosis
e. dapat diberikan vitamin C topical sistemik untuk mengurangi uslkus kornea
100. Pada trauma akibat radiasi, yang tidak sesuai adalah ....
a. dapat disebabkan oleh sinar UV
b. dapat menimbulkan keratitis dalam waktu 8 – 12 jam setelah terkena radiasi
c. untuk pencegahan gunakan selalu tetes mata antibiotik
d. gejala-gejala yang timbul adalah fotofobia, blefarospasme, dan nyeri
e. dapat disebabkan oleh sinar matahari
Sumber: Slide Kuliah Mata – Kedaruratan Pada Trauma Okuler – dr. Halimah Pagarra, Sp.M.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Angkatan 2008 - oste08las


LATIHAN SOAL UJIAN FINAL PART 2

Seorang laki-laki, usia 33 tahun, mengendarai sepeda motor tanpa menggunakan helm tiba-tiba hilang kendali dan
menabrak truk yang sedang parkir di pinggir jalan. Pada saat kejadian penderita pingsan, dan dalam perjalan ke rumah
sakit penderita sadar dan dapat berbicara tapi tidak ingat seperti apa proses kecelakaan yang dialaminya. Tiba di RS 2
jam kemudian dengan kesadaran menurun, TD 160/100 mmHg, Nadi 50x/menit, dan pernapasan irreguler. Pada
pemeriksaan neurologis penderita tidak dapat membuka mata spontan, kecuali dengan rangsangan nyeri. Penderita
mengerang kesakitan dengan kata-kata yang tidak jelas. Lengan dan tungkai kiri fleksi dengan rangsangan nyeri,
namun lengan dan tungkai kanan tidak bergerak. Pupil kiri lebih besar daripada pupil kanan. Pada secondary survey,
ditemukan hematoma kacamata pada wajah dan perdarahan dari hidung.

1. Gejala dimana terjadi penurunan kesadaran setelah penderita kembali sadar seperti pada kasus di atas disebut ....
a. Cushing’s response d. Cushing’s syndrome
b. Monro Kelly’s doctrine e. Severe head injury
c. Lucid interval
2. Gejala tersebut disebabkan oleh ....
a. trauma batang otak d. concussion and hematoma
b. penimbunan darah secara tiba-tiba e. respon yang normal terjadi
c. secondary brain injury
3. Gejala seperti di atas paling banyak ditemukan pada ....
a. perdarahan intracerebral d. perdarahan intraventrikular
b. perdarahan epidural e. kontusio serebri
c. perdarahan subdural
4. Tekanan darah 160/100 mmHg; nadi 50 kali/menit; pada penderita tersebut merupakan tanda dari ....
a. respon tubuh terhadap stress trauma d. penurunan tekanan intrakranial
b. tanda-tanda neurogenik shock e. peningkatan tekanan intrakranial
c. tanda-tanda hemoragik shock
5. Tanda-tanda tersebut disebut sebagai ....
a. Cushing’s response d. Lucid interval
b. Monro Kelly’s doctrine e. Severe head injury
c. Cushing’s syndrome

Kasus 2
Seorang wanita, 18 tahun, hamil 32 minggu, G1P0A0 dengan keluhan sakit kepala, nyeri uluhati, dan penglihatan
berkunang-kunang. Muntah 1 kali disertai fungsi vital normal kecuali TD 190/120 mmHg. Pemeriksaan albumin urin
(+2) dan glukosa (-).
6. Hal yang paling mungkin terjadi pada pasien di atas adalah ....
a. ensephalitis d. pre-eclampsia berat
b. histeria dalam kehamilan e. infeksi ginjal
c. hipertensi berat
7. Tindakan awal yang diberikan pada kasus di atas adalah ....
a. anamnesis riwayat penyakitnya d. suntik MgSO4 40% intramuskuler
b. pasang infuse cairan Ringer Asetat e. segera berikan obat anti hipertensi
c. pasang kateter dan takar urine
8. Setelah 30 menit pemberian MgSO4 pada pasien di atas terjadi kejang, sehingga perlu diberikan tambahan
MgSO4 40% secara perlahan-lahan per-infuse dengan dosis ....
a. 1 gram d. 4 gram
b. 2 gram e. 5 gram
c. 3 gram
9. Pada pemeriksaan dalam pervaginam, ibu hamil 37 minggu, dengan pelepasan air (ketuban pecah), pembukaan
6 cm, teraba tali pusat berdenyut, turunnya kepala 4/5, terdapat kontraksi rahim 2x/10 menit selama 35 – 40
detik. Tindakan yang perlu segera dilakukan adalah ....
a. induksi akselerasi d. raba denyut tali pusat dan reposisi bila
b. berikan antibiotik janin hidup
c. berikan tokolitik e. segera rujuk untuk caesarean sectio
10. Penyebab utama kegawatdaruratan ginekolgik adalah ....
a. peradangan akut rongga panggul d. polip endometrium
b. perdarahan tukak Carsinoma cerviks e. mioma submukosa
c. torsio tumor ovarium

Kasus 3
Seorang laki-laki, umur 42 tahun, masuk ke UGD RS Labuang Baji dengan keluhan sesak napas. Riwayat mengalami
tabrakan motor 3 hari yang lalu. Bila bernapas, dada kiri terasa nyeri dan kadang-kadang batuk disertai darah.

11. Kelainan paru yang paling mungkin dipikirkan pada penderita ini adalah ....
a. tuberkulosis d. tuberkulosis + pneumothoraks
b. pneumothoraks e. acute respiratory distress syndrome (ARDS)
c. pneumonia
12. Pemeriksaan yang perlu dilakukan untuk mendiagnosis pasien pada kasus di atas adalah ....
a. pemeriksaan laboratorium d. pemeriksaan EKG
b. pemeriksaan faal paru e. analisa gas darah
c. foto thoraks PA
13. Tindakan yang paling baik dilakukan pada penderita ini adalah ....
a. pemberian antibiotik d. pneumoektomi
b. pemasangan kontraventil e. pleurodesis
c. bronkoskopi
14. Kematian penderita bila terlambat dilakukan tindakan adalah ....
a. hipovolemik shock d. gagal napas
b. ARDS e. asfiksia
c. gagal jantung akut

Kasus 4
Seorang anak perempuan, umur 5 tahun, masuk RS Akademis dengan keluhan kaki dan tangan dingin sejak 4 jam
yang lalu. Demam sejak 5 hari yang lalu, tidak ada kejang, muntah 5 kali, dan anak malas minum. Pada pemeriksaan
fisis, ditemukan tensi 80/50 mmHg, nadi 156x/menit, pernapasan 32x/menit, suhu 36,3 oC, dan ada peteki spontan (+).
Hepar teraba 3 jari (± 3cm) di bawah arcus costa. Hasil pemeriksaan Lab.: Hb 12 gr%, WBC 4000/mm 3, hematokrit
46%, dan trombosit 42000/mm3.

15. Diagnosis yang paling mungkin untuk kasus di atas adalah ....
a. DBD derajat II d. DBD derajat IV
b. Demam Dengue e. Idiopatik Trombositopenia Purpura (ITP)
c. DBD derajat III
16. Tatalaksana yang tepat untuk kasus di atas adalah ....
1. O2 1 – 2 liter/menit
2. Ringer Laktat (RL) diberikan dengan cara bolus
3. Ringer Laktat (RL) / Asering 20 cc/kgBB/jam
4. Minum banyak 2 liter/hari

Kasus 5
Seorang anak laki-laki, umur 10 tahun, masuk ke RS Unhas dengan keluhan kesadaran menurun sejak 12 jam yang
lalu. Anamnesis: ada demam sejak 10 hari yang lalu, nafsu makan menurun, dan tidak buang air besar sejak 1 minggu
yang lalu. Pemeriksaan fisis: tensi 90/80 mmHg, nadi 150x/menit, pernapasan 60x/menit, suhu 41 oC, GCS 10, dan
abdomen normal.

17. Diagnosis penderita pada kasus di atas adalah ....


a. demam tifoid d. DBD derajat III
b. demam tifoid dengan syok septik e. dehidrasi berat
c. syok hipovolemik
18. Pemeriksaan yang penting dilakukan bila kita mencurigai suatu sepsis adalah ....
1. Apusan darah
2. Pemeriksaan serologis (widal)
3. Kultur darah
4. IgM dan IgG anti Dengue
19. Penyebab kasus tersebut adalah ....
a. Hemofilus influenza grup B d. Streptococcus grup B
b. Escherichia coli e. Virus Dengue
c. Salmonella typhii
Kasus 6
Seorang laki-laki, usia 55 tahun, datang ke UGD RS dr. Wahidin Sudirohusodo dengan keluhan kesulitan bernapas dan
berbicara.
20. Seandainya pada kasus di atas didapatkan stridor inspiratorik, maka letak sumbatan jalan napas pada ....
a. bagian bronkus utama kanan d. carina
b. saluran napas bawah e. saluran napas atas
c. bagian bronkus utama kiri
21. Tanda-tanda dispneu yang tidak dapat diamati dengan melihat tanda-tanda menurut Jackson adalah ....
a. retraksi suprasternal d. retraksi epigastrium
b. retraksi scapular e. retraksi supraklavikular
c. retraksi intercostal
22. Seandainya pada kasus di atas ada obstruksi benda asing pada jalan napas, maka kemungkinan benda asing yang
paling sering adalah ....
1. uang logam 3. asam kuat
2. empal daging 4. gigi palsu

Kasus 7
Laki-laki 30 tahun, masuk ke UGD RS Labuang Baji dengan post kecelakaan lalu lintas di jalan (KLLDJ). Penderita
mengendarai sepeda motor bertabrakan dengan mobil dari arah depan. Kecepatan kendaraan 60 km/jam. Penderita
datang dengan pucat, tampak gelisah, TD 90/60 mmHg, nadi 110x/menit, dan pernapasan 24x/menit.
23. Tindakan yang saudara lakukan pada penderita di atas adalah ....
a. melakukan pemeriksaan USG abdomen d. resusitasi cairan dan anamnesa/pem. fisis
b. melakukan pemeriksaan CT-scan kepala secara menyeluruh
c. melakukan tindakan laparotomi e. melakukan tindakan DPL
24. Pernyataan di bawah ini yang tidak benar mengenai trauma tumpul abdomen adalah ....
a. trauma yang mudah ditangani
b. pada multiple trauma sering terlewatkan
c. pada trauma kapitis yang berat sering terdapat shocking
d. pada trauma tumpul abdomen 15 – 20 % memerlukan tindakan laparatomi
e. organ abdomen yang sering terkena adalah hepar dan limfa
25. Pernyataan di bawah ini yang tidak benar mengenai DPL adalah ....
a. tingkat akurasi 95% d. kontra-indikasi bila telah jelas laparatomi
b. morbiditas < 1% e. positif bilan enzim amilase 20 IU
c. positif bila kadar eritrosit > 500/mm3  100.000
26. Yang bukan merupakan indikasi splenektomi pada pasien trauma limfa adalah ....
a. pasien yang tidak stabil d. avulsi limfa
b. kerusakan parenkim yang luas e. kerusakan pembuluh darah
c. terdapat trauma hepar
27. Komplikasi pada trauma hepar adalah ....
a. perdarahan d. fistel vaskuler – biliar
b. biloma e. semua benar
c. abses
Sumber: Slide no. 62 – trauma hepar – dr. Mappincara, Sp.B – KBD
Kasus 8
Seorang laki-laki, umur 19 tahun, datang dengan keluhan nyeri dan bengkak pada testis kanan waktu bangun tidur 2
jam yang lalu. Pada pemeriksaan didapatkan skrotum kanan agak bengkak kemerah-merahan dan testis posisi agak
lebih tinggi dari normal dan nyeri jika dipalpasi.
28. Diagnosis yang paling mungkin untuk kasus di atas adalah ....
a. orchitis dekstra akut d. hernia inguinalis
b. hidrokel testikularis e. torsio testis dextra
c. epididimitis TBC akut
29. Untuk memastikan diagnosis, maka tanda-tanda yang harus ditemukan adalah ....
a. bag of warm d. manuver valsava
b. transilluminasi test (+) e. untaian tasbih
c. angel and prehn sign
30. Setelah diagnosa ditegakkan, maka tindakan yang dilakukan adalah ....
a. reposisi dan orkidopeksi bilateral d. orkidektomi dextra
b. operasi Berkmann e. herniotomi
c. tuberkulostatika

Kasus 9
Seorang laki-laki, 24 tahun, dibawa ke ruang emergensi RS dr. Wahidin Sudirohusodo akibat kecelakaan lalu lintas.
Pasien tidak dapat menggerakkan kedua tungkai pasca mengalami tabrakan dengan sepeda motor lainnya dari arah
yang berlawanan 1 jam sebelumnya. Ditemukan jejas pada kedua paha tanpa deformitas, dan jejas pada epicondrium
kiri. Penderita juga merasakan nyeri pada bahu kiri tapi tanpa jejas.

31. Bila penderita ini dalam keadaan stabil, maka pemeriksaan yang paling penting dilakukan adalah ....
a. refleks patologis d. laboratorium
b. refleks fisiologis e. light touch dan pin prick test
c. colok dubur
Sumber: Slide no. 28 – Spinal Cord Injury – dr. Muh. Ruksal Saleh, Sp.OT
32. Kecurigaan utama anda, penderita ini mengalami cedera sumsum tulang belakang pada level
....
a. upper cervical d. lumbal
b. lower cervical e. conus medullaris
c. thoracal
33. Pada hari kedua, penderita mengalami syok hipovolemik dengan tekanan darah 80/40 mmHg dan Hb 6 gr/dl.
Maka kecurigaan anda adalah ....
a. ruptur aorta d. fraktur pelvis
b. ruptur ginjal e. ruptur limfa
c. ruptur duodenum
34. Hal yang paling utama dalam penanganan trauma tulang belakang adalah ....
a. life saving d. transportation
b. prevent secondary injury e. alignment
c. stabilization
35. Kontra indikasi penggunaan vacum mattress adalah ....
a. fraktur pelvis d. trauma tulang belakang
b. fraktur multiple tungkai bawah e. trauma capitis
c. trauma thoraks hebat

Kasus 10
Seorang penderita laki-laki, umur 27 tahun, masuk UGD RS Pelamonia dengan keluhan luka pada mata dan berdarah
sejak kira-kira 7 jam yang lalu. Penderita tetap dalam keadaan sadar setelah mengalami kecelakaan lalu lintas. Pada
pemeriksaan oftalmologi, tampak palpebra edem, konjungtiva kemosis, dan perdarahan subkonjungtiva dari bagian
inferior sampai medial kornea. Pada daerah limbus kornea, arah jam 07 – jam 03 ke arah kornea sentral tampak luka
terbuka dan dipermukaannya terdapat jaringan hitam, cairan kental bening bercampur darah, dan pecahan kaca.

36. Penderita pada kasus di atas mengalami trauma dengan tipe trauma menurut klasifikasi
Birmingham Eye Trauma Terminology (BETT) adalah ....
1. Trauma okuli non perforans 3. Laserasi lamellar bulbus okuli
2. Trauma okuli perforans 4. Ruptur bulbus okuli
37. Gambaran klinik yang dapat ditemukan pada pemeriksaan oftalmologi penderita dengan kasus di atas adalah ....
1. Bulbus okuli kolaps 3. Bentuk pupil irreguler
2. Prolaps traktus uvea 4. Hipertoni bulbus okuli
Sumber: Slide no. 24 – Trauma Okuler – dr. Halimah Pagarra, Sp.M.
38. Lokasi trauma menurut klasifikasi BETT pada trauma tersebut di atas terletak pada zona ....
a. Limbus sampai 5 mm ke arah sklera merupakan Zona II
b. Limbus dan kornea yang merupakan Zona III
c. Limbus ke arah kornea yang merupakan Zona I
d. Limbus saja yang merupakan Zona I
e. Bukan salah satu di atas (BSSDA)
39. Komplikasi yang paling mungkin dapat timbul akibat trauma pada kasus seperti di atas adalah
a. konjungtivitis d. skleritis
b. keratitis e. endoftalmitis
c. blefaritis

Kasus 11
Ditemukan seorang usia lanjut menderita muntah setelah kedapatan minum parasetamol sebanyak 15 tablet dalam
waktu 12 jam terakhir untuk mengatasi nyeri sendi yang hebat.
40. Pertolongan pertama yang pantas diberikan untuk pasien ini adalah ....
a. sirup ipecac d. purgatif per-oral
b. bilas lambung e. whole-bowel irrigation
c. arang aktif per-oral
41. Bahaya utama keracunan parasetamol adalah ....
a. buta mendadak d. kejang tetanik
b. asidosis metabolik e. nekrosis hepar
c. resi nafas
42. Pengobatan spesifik keracunan parasetamol adalah ....
a. sulfa atropin d. N-acetylcysteine
b. natrium bikarbonat infus e. Na2Ca EDTA
c. hemoperfusi
43. Perlu tidaknya pengobatan spesifik pada keracunan parasetamol dipandu dengan ....
a. pemeriksaan gas darah
b. pemeriksaan metabolit parasetamol dalam urine
c. pemeriksaan kadar parasetamol dalam darah
d. pengukuran pH darah
e. pengukuran kadar gula darah

Kasus 12
Seorang wanita muda dibawa ke UGD RS Akademis karena mau bunuh diri dengan minum Baygon dalam kaleng.

44. Zat racun yang ada dalam Baygon adalah ....


a. arsenik d. organofosfat
b. plumbum e. minyak tanah
c. merkuri
45. Mekanisme keracunan Baygon adalah ....
a. pengikatan gugus sulfhidril d. ......................................................
b. menghambat phosforilasi oksidatif e. .......................................................
c. pengikatan protoporphyrin
46. Antidot yang bermanfaat pada keracunan Baygon adalah ....
a. D-penicillamine d. sulfas atropin
b. Succimer e. Na2Ca EDTA
c. Dimercaprol

47. Seorang wanita, umur 59 tahun, sejak lama menderita diabetes dan pernah mengalami infark miokard. Lima hari
yang lalu dia mengeluh nyeri dada setelah bertengkar dengan suaminya. Gambaran EKG awal tidak
menunjukkan tanda-tanda iskemia. Pemeriksaan laboratorium troponin T: 0,18.
Tindakan yang tepat untuk pasien ini adalah ....
a. terapi trombolitik d. pemeriksaan serial EKG dan CK-MB
b. bedah pintas koroner (CABG) e. siapkan penderita untuk hemodialisis
c. intervensi koroner per-kutan
48. Seorang penderita laki-laki, perokok, umur 49 tahun, masuk ke UGD dengan keluhan nyeri dada substernal
seperti diperas sejak 30 menit yang lalu. Dokter jaga memberikan nitrogliserin sublingual dan oksigen nasal 4
L/menit. TD 110/70 mmHg, DJ 90/menit. Gambaran EKG awal normal.
Tindakan terbaik yang dilakukan selanjutnya pada pasien ini adalah ....
a. pemeriksaan echocardiografi
b. pemberian aspirin dan pemeriksaan serial EKG
c. pemberian low molecular heparin dan troponin T
d. pemeriksaan angiografi koroner dan beri klopidogrel
e. langsung konsultasi ahli bedah jantung untuk bedah pintas koroner
pilihan jawaban yang lain:
1. Echocardiograph
2. Aspirin dan serial EKG
3. Low molecular pepsin dan troponin T
4. Angiography coroner
49. Seorang laki-laki, 42 tahun, mengeluh nyeri dada yang memburuk sejak 2 hari yang lalu. Enam minggu yang
lalu, dia didiagnosis dengan limfadenopati mediastinal dan mendapat terapi radiasi. Tidak ada riwayat operasi
maupun minum obat-obatan sebelumnya. Nyeri dada menetap dan tidak ada hubungan dengan aktifitas. Ada
keluhan sesak napas waktu bergiat, afebris, DJ 115x/menit, P: 22/menit, TD 105/85 mmHg. Bila inspirasi TD-
sistolik turun menjadi 85 mmHg. Dia gelisah dan diaforesis. DVJ: R-16 pada posisi 45o dan bunyi jantung redup.
Diagnosis yang paling mungkin untuk pasien di atas adalah ....
a. acute pulmonary edema d. pericardial effusion causing cardiac tamponade
b. acute respiratory distress syndrome e. acute right ventricular infarction with
c. acute extensive myocardial infarction hypotension
50. Seorang wanita, 75 tahun, datang ke UGD dengan riwayat pingsan yang berulang. Terakhir sementara menonton
TV dengan suaminya, tiba-tiba dia hilang kesadaran selama ± 20 detik. Sewaktu tersadar dia sedikit bingung,
tapi lama kelamaan merasa sehat. EKG terlihat adanya blok AV derajat tinggi dengan denyut ventrikel 32/menit.
Tindakan yang terbaik untuk penderita ini adalah ....
a. bedah pintas koroner
b. pemasangan pacu jantung tetap
c. beri alupent dan kortikosteroid 3 kali sehari
d. lakukan pemeriksaan elektrofosiologi jantung selektif
e. infus NaCl disertai dengan pemberian dopamin dosis dititrasi
51. Seorang penderita laki-laki, 60 tahun, masuk ke ICCU dengan infark miokard anterior. TD: 90/60 mmHg, DJ:
110/menit, P: 28/menit. Telah diinfus cairan plasma expander, namun tekanan darah cenderung tidak naik,
bahkan cenderung DJ meningkat menjadi 115/menit. Tidak ada ronki di kedua basal paru. Penderita gelisah dan
diaforesis.
Obat yang paling tepat diberikan pada penderita dengan kasus ini adalah ....
a. infus dopamin dimulai dengan 5 mikro lalu dititrasi
b. infus dobutamin dimulai dengan 5 mikro lalu dititrasi
c. injeksi noradrenalin mulai dosis 2 mikro kemudian dititrasi
d. injeksi epinefrin mulai dosis 1 mg kemudian ulangi tiap 5 menit
e. kombinasi dopamin dan dobutamin dengan dosis awal yang seimbang

52. Evaluasi radiologis pada kasus trauma kapitis paling baik dilakukan dengan pemeriksaan ....
1. Arteriografi 3. USG
2. MRI 4. CT-scan kepala
53. Dengan foto polos kepala pada trauma kapitis, dapat dideteksi ....
1. Adanya perdarahan intrakranial
2. Tanda-tanda peninggian tekanan intracranial
3. Penekanan ventrikel
4. Fraktur pada tulang
54. Bayangan hiperdens bikonveks pada CT-scan kepala menunjukkan adanya ....
a. perdarahan subdural d. perdarahan intracerebral
b. perdarahan subarachnoid e. perdarahan intraventrikuler
c. perdarahan epidural
55. Bayangan hiperdens planokonveks pada CT-scan kepala menunjukkan adanya ....
a. perdarahan subdural d. perdarahan intracerebral
b. perdarahan subarachnoid e. perdarahan intraventrikuler
c. perdarahan epidural
56. Pada hemothoraks kanan disertai dengan tanda-tanda penekanan organ-organ mediastinum ke kanan, maka
diagnosis yang mungkin adalah ....
a. efusi pleura kiri d. pneumothoraks kanan
b. efusi pleura kanan e. emfisema paru kanan
c. atelektasis paru kanan

57. Seorang pasien masuk rumah sakit dengan mengalami penurunan kesadaran. Pada pemeriksaan neurologis
ditemukan refleks fisiologis pada satu sisi dan adanya refleks Babinsky pada sisi yang sama. Hal yang paling
mungkin menjadi penyebab pada kasus ini adalah ....
a. difuse head trauma d. seizure activity
b. extreme fatigue or sleep deprivation e. heart failure
c. stroke haemorhagic
58. Pada pemeriksaan seorang penderita dewasa muda dengan penurunan kesadaran, tidak ditemukan adanya
gangguan neurologis objektif. Keadaan manakah di bawah ini yang paling mungkin ditemukan pada kondisi dan
riwayat kesehatan sebelumnya yang dapat memicu gejala tersebut?
a. Penderita setelah mengalami kejang partial
b. Penderita dengan diabetes mellitus yang mengalami hipoglikemia  ensefalopati
c. Penderita depressi dengan pemberian obat tidur
d. Penderita dengan cedera kepala, GCS = 14 – 15
e. Penderita alkoholisme
59. Seorang penderita masuk ke Rumah Sakit dengan kesadaran yang menurun dan tanda neurologis lemah
pada sisi anggota gerak. Hasil diagnosis manakah yang memberikan efek penurunan kesadaran pada pasien
tersebut?
a. Rejection, such as meningitis or encephalitis
b. Hypoxia and hypercarbia
c. Focal head injury
d. Drugs, poisoning, and overdoses (including alcohol)
e. Metabolic/endocrine causes, such as diabetic coma
60. Seorang pasien mengalami gejala penurunan kesadaran akibat gangguan serebral. Oleh dokter didiagnosis suatu
ensefalopati reversibel dengan keadaan stupor. Manakah yang paling tepat sebagai paparan di bawah ini yang
dapat mengakibatkan keadaan di atas?
a. gula darah yang sangat tinggi (> 300 mg) d. tumor serebellum
b. perdarahan intra serebral e. intoksikasi obat
c. trauma kepala dengan herniasi
61. Seorang pasien mengalami gejala penurunan kesadaran akibat gangguan serebral dan hasil foto rontgen kepala
menunjukkan adanya massa dalam otak dengan keadaan semakin memburuk. Manakah tanda yang paling awal
terjadi sebagai paparan yang dapat mengakibatkan keadaan di atas?
a. edema cerebri d. vasospasme
b. tekanan intra kranial e. oedema papila Nervus Opticus
c. sefalgia
62. Penanganan awal gangguan kesadaran – akibat perdarahan otak pada seseorang dengan kecelakaan lalu lintas
yang masuk ke UGD, dengan GCS 10, tidak terjadi luka luar – yang paling tepat di bawah ini adalah ....
a. hentikan perdarahan d. foto rontgen untuk melihat kelainan struktur
b. perbaiki aliran darah otak e. cepat diagnosis untuk mengetahui letak lesi
c. pemeriksaan laboratorium di otak  ct scan
63. Seorang penderita cedera kepala dengan GCS = 13 – 14, mengeluh pusing dan muntah- muntah. Tanda-tanda
penurunan kesadaran di bawah ini yang paling awal dan tepat sesuai dengan keadaan tersebut adalah ....
a. drowsiness d. numbness in any part of the body
b. difficulty speaking clearly e. one pupil that is larger than the other
c. confusion
64. Tanda dan gejala yang bukan terdapat pada pasien yang mendapat serangan mild asthma
adalah ....
a. wheezing ringan selama ekspirasi d. PaCO2 < 45 mmHg
b. tanpa pulsus paradoksus e. Laju pernapasan < 20 mmHg
c. pasien selalu agitasi  gelisah
65. Pada pasien dengan pengobatan asthma eksaserbasi dapat ditemukan ....
a. penurunan kesadaran
b. tidak ada suara wheezing
c. paradoxical thoracoabdominal respiratory movement
d. a dan b benar
e. a, b, dan c benar
66. Prinsip management awal pada pasien dengan serangan asthma di bagian emergensi adalah ...
a. Mempertahankan jalan napas, pernapasan dan sirkulasi, treatment awal, dan re-evaluasi setiap 2 jam
b. Suplementasi O2, menilai gas darah arteri, penanganan diawali dengan glukokortikosteroid sistemik
c. Mempertahankan jalan napas, laju pernapasan, dan sirkulasi, suplementasi O2, dan nebulisasi
bronkodilator
d. Suplementasi O2, penanganan awal, dan nebulisasi glukokortikosteroid
e. Memelihara jalan napas, laju pernapasan, dan sirkulasi, penanganan awal, dan fisiotherapy thoraks (dada).
67. Kriteria dari poor response dari serangan asthma setelah re-evaluasi adalah ....
a. Gejala berat-ringan, PEF < 60%
b. Gejala yang berat dengan PaO2 < 60 mmHg
c. Gejala yang berat dengan PaO2 < 60 mmHg dan PaCO2 > 45 mmHg
d. PEF < 30% tanpa penurunan PaO2
e. Respon berlangsung selama 60 menit setelah terapi
Sumber: Slide no. 20 – Asthma Attack – dr. Muhammad Ilyas, Sp.PD.
68. Hal di bawah ini yang sesuai dengan pneumothoraks ventil adalah ....
a. Gejala berangsur-angsur menurun setelah tindakan punksi pleura
b. Perubahan hemodinamik terjadi pada mediastinum dan cardiac shift
c. Kontra ventil dapat mencegah progresifitas penyakit
d. a, b, dan c
e. b dan c
69. Prinsip penanganan dari keracunan gas beracun adalah ....
a. Antibiotik hanya diberikan pada kasus-kasus dengan infeksi sekunder
b. Ventilasi mekanik hanya dilakukan pada kasus-kasus infeksi sekunder
c. Pada kasus yang berat, sumber gas beracun harus dihindari
d. Bronchodilator hanya digunakan pada pasien-pasien dengan penyakit paru obstruktif
e. Hyperbaric chamber adalah indikasi pada kasus-kasus yang berat sampai ringan
70. Komplikasi yang dapat ditemukan pada penanganan hemoptisis yang tidak tepat adalah, Kecuali ....
a. Gangguan hemodinamik d. Pneumonia aspirasi
b. Kekurangan O2 e. Atelektasis
c. Bronkiektasis
71. Prinsip manajemen pada pasien dengan hemoptisis adalah ....
a. Ketahanan jalan napas, pemberian O2, dan posisi anti-tredelenburg
b. Ketahanan jalan napas, pemberian O2, dan terapi bronkodilator
c. Ketahanan jalan napas, posisi tredelenburg, dan mengontrol refleks batuk
d. Mengontrol sirkulasi, dan pemberian antitusif dosis tinggi
e. Memberikan sedatif dosis tinggi untuk mencegah perdarahan yang massif
72. Kriteria diagnostik untuk ARDS adalah ....
a. Foto thoraks menampakkan infiltrate paru yang difuse
b. Tanda penyerta dari left atrial hypertension
c. Indeks O2 < 200
d. Perlangsungan kronik
e. PAWP > 18 mmHg
73. Pernyataan di bawah ini yang tidak sesuai dengan ARDS adalah ....
a. Hipoksemia progressif yang tidak berespon dengan terapi oksigen
b. Perubahan membran kapiler alveolar sebagai mekanisme dasar
c. Ventilasi mekanik dapat meningkatkan oksigenasi
d. Gambaran badai salju (snow storm appearance) pada foto thoraks
e. Diuretik adalah pilihan pengobatan
74. Untuk mengatasi intoksikasi akut insektisida golongan organofosfat dapat digunakan ....
a. Neostigmin d. Propanolol
b. Epinefrin e. Semua salah
c. Atropin
75. Gejala intoksikasi morfin adalah ....
a. depresi pernapasan, midriasis, dan koma
b. depresi pernapasan, miosis, dan koma
c. hipertensi, tekanan intrakranial meningkat, koma
d. eksitasi, miosis, dan depresi pernapasan
e. hipotensi, midriasis, dan depresi pernapasan
76. Obat terpilih untuk mengatasi syok anafilaksis karena kerjanya cepat dan kuat adalah ....
a. Tripenamin d. Klorfeniramin
b. Epinefrin e. Pirilamin
c. Difenhidramin
77. Antidotum yang digunakan pada keracunan atropin adalah ....
a. Fisostigmin d. Piridolestigmin
b. Neostigmin e. Semua Salah
c. Endrofonium
78. Seorang penderita datang ke Rumah Sakit dengan keluhan dan gejala tidak dapat menelan, sukar bicara, mulut
kering, midriasis, penglihatan kabur, kulit kering, muka panas dan merah. Kemungkinan penderita ini
mengalami keracunan ....
a. atropin d. muskarin
b. pilokarpin e. betanekol
c. arekolin
79. Pengobatan yang paling tepat untuk penderita tersebut di atas adalah ....
a. dibiarkan saja, penderita akan sadar sendiri
b. diberi infus garam faal
c. diberi nalokson intravena
d. diberi nalokson melalui sonde lambung
e. diberi suntikan intravena diuretik kuat
80. Yang bukan gejala keracunan insektisida organofosfat adalah ....
a. hipersalivasi d. midriasis
b. muntah e. bronkokonstriksi
c. diare
81. Gejala yang diakibatkan oleh keracunan benzena adalah ....
a. depresi SSP d. stimulasi produksi sel darah merah
b. hepatotoksisitas e. kardiotoksisitas
c. a dan b benar
82. Atropin efektif sebagai suatu antidot pada keracunan ....
a. paration d. klorofenothan (DDT)
b. karbaril e. semua benar
c. metanol
83. Mempelajari keamanan suatu zat kimia (obat) dapat dikerjakan melalui ....
1. Penelitian pada hewan
2. Penelitian pada sukarelawan
3. Mempelajari keracunan akut di klinik
4. Mengerjakan LD50
84. Yang penting diketahui pada suatu trauma okuler adalah ....
a. Riwayat kesehatan mata dan ada atau tidaknya kelainan mata sebelum trauma terjadi
b. Mekanisme luka apakah disebabkan benda tumpul atau benda tajam
c. Inspeksi bola mata apakah terdapat proplaps isi bola mata
d. Pemeriksaan test fungsi visual
e. Semua benar
85. Keadaan di bawah ini dapat ditemukan pada closed globe injury adalah ....
a. ditemukan adanya laserasi di limbus korneosklera
b. ditemukan laserasi kornea ukuran sepanjang 2 mm
c. perdarahan di bilik mata depan
d. tampak iris prolaps di kornea perifer
e. bukan salah satu di atas
86. Pada ocular emergency yang disebabkan oleh Burn Trauma adalah ....
a. Dapat disebabkan oleh sinar radiasi d. Bukan salah satu di atas
b. Dapat disebabkan oleh karena thermal e. Semua di atas benar
c. Dapat disebabkan oleh karena zat kimia
87. Pada satu trauma zat kimia (zat asam) di mata depan ditemukan keadaan sebagai berikut, yakni ....
a. Bila mengenai kornea kerusakan lebih berat oleh karena penetrasi terjadi sangat cepat dibanding zat alkali
b. Kerusakan yang terjadi cenderung mengenai seluruh pada permukaan okuler
c. Kerusakan yang terjadi sangat progressif, dapat terjadi dalam waktu kurang dari 1 menit
d. Kerusakan yang terjadi kurang progresif, dapat terjadi dalam waktu beberapa menit sampai
beberapa jam
e. Bukan salah satu di atas
88. Prinsip penanganan yang tidak tepat pada trauma zat kimia seperti di bawah ini adalah ....
a. Segera lakukan irigasi dengan larutan BSS atau yang lain selama 15 – 30 menit
b. Sebaiknya lakukan eversi pada palpebra pada saat irigasi agar forniks superior dapat terlihat
c. Pemberian vitamin C topikal/sistemik untuk mengurangi resiko ulkus kornea
d. Hindari pemberian steroid
e. Berikan lubrikan topikal non-preservatif yang dapat membantu re-epitelisasi
89. Gejala yang dapat ditemukan pada perdarahan retrobulber (retrobulbar haemorrhagic) adalah
.....
a. Visus menurun sampai visus nol d. Pergerakan bola mata terbatas
b. Kemosis hemoragik e. Semua di atas benar
c. Proptosis tiba-tiba
90. Bila seseorang yang mengalami trauma zat kimia, maka beratnya luka tergantung oleh hal tersebut di bawah ini
adalah ....
a. Luas permukaan okuler yang terkena terlibat d. Semua di atas benar
b. Terjadi penetrasi pada jaringan e. Semua di atas salah
c. Derajat kerusakan limbal stem cell
91. Pernyataan di bawah ini yang tidak benar adalah ....
a. Burn trauma oleh karena radiasi sinar ultraviolet
b. Dengan menggunakan savety glass dapat mencegah burn trauma yang disebabkan oleh sinar ultraviolet
c. Gejala yang ditimbulkan oleh burn trauma radiasi adalah fotofobia, blefarospasme, dan nyeri
d. Burn trauma oleh zat kimia paling sering disebabkan oleh zat alkali
e. Burn trauma oleh zat kimia paling sering disebabkan oleh zat asam
92. Pada perdarahan retrobulbar (retrobulbar haemorrhagic), pernyataan yang benar adalah ....
a. Dapat disebabkan oleh karena injeksi intra okuler
b. Paling sering disebabkan oleh open globe injury
c. Paling sering disebabkan oleh closed globe injury
d. Dapat terjadi setelah operasi palpebra
e. Semua jawaban salah
Kasus 13

Seorang laki-laki tergeletak tanpa diketahui penyebabnya, riwayat, dan tanda-tanda trauma tidak ditemukan. Dari
pemeriksaan sepintas tidak terlihat adanya pengembangan dada.
93. Urutan langkah-langkah yang harus segera dilakukan adalah ....
a. panggil, tepuk, dan goyang; bila tidak ada respon dan napas tidak adekuat segera berikan bantuan
napas sebanyak 2 kali
b. segera memanggil ambulans untuk evakuasi
c. memanggil penolong lain yang terdekat untuk membantu
d. segera melakukan kompresi jantung sebanyak 100 kali/menit
e. segera meraba ada tidaknya denyut arteri karotis
94. Bila ternyata pada pemeriksaan ternyata penderita juga mengalami henti jantung, maka untuk mendapatkan
kompresi dada yang efektif berdasarkan pedoman CPR adalah, Kecuali ....
a. penekanan harus cepat dan keras
b. biarkan dada mengembang sepenuhnya (recoil) sebelum kompresi berikutnya
c. kecepatan kompresi 100 kali/menit pada semua kasus
d. membatasi interupsi/jeda waktu setiap kali kompresi
e. rasio kompresi-ventilasi 30 : 2 pada semua keadaan henti jantung dan napas
95. Jika anda bermaksud memberikan bantuan napas, maka pernyataan yang benar berikut adalah Kecuali ....
a. berikan bantuan napas yang dalam dan dengan kekuatan penuh
b. lama setiap bantuan napas diberikan dalam 5 detik
c. bila dada tidak mengembang setelah ditiup, lakukan jaw thrust sebelum napas berikutnya
d. menilai napas normal tidak lebih dari 5 – 10 detik
e. setelah pemberian 2 napas bantu, segera mengevaluasi tanda sirkulasi
96. Berikut yang benar tentang tindakan defibrilasi adalah, Kecuali ....
a. Pada jantung dengan irama shock arhytmia diberikan 3 kali energi listrik
c. Cek irama setelah pemberian DC shock
d. Tidak terdapat bukti bahwa CPR yang dilakukan segera setelah DC shock akan mencetuskan ventrikel
fibrilasi
e. Bila DC shock 1 gagal, pemberian CPR berikut memiliki makna lebih besar dibanding DC shock II
97. Berikut yang benar tentang teknik membebaskan jalan napas bayi di bawah umur 1 tahun adalah ....
a. Back slaps d. Cross finger sweep
b. Chest thrusts e. a dan b benar
c. Abdominal thrusts

Kasus 14
Seorang laki-laki, umur 23 tahun, masuk rumah sakit dengan keluhan lemah pada kedua tungkai yang terjadi secara
tiba-tiba kurang lebih 1 minggu yang lalu. Penderita ada demam dan diare. Pada pemeriksaan ditemukan refleks
tendon menurun dan ada gangguan otot wajah.
98. Diagnosis yang paling mungkin untuk penyakit ini adalah
a. Paralisis periodik d. Guillain Barre Syndrome (GBS)
b. Radang medulla spinalis (myelitis) e. Myestenia gravis
c. Amiotropic Lateral Sclerosis (ALS)

Kasus 15
Seorang penderita, wanita umur 55 tahun, datang ke Puskesmas Batua dengan keluhan batuk darah disertai sesak
napas, pucat, dan nadi cepat. Riwayat perokok berat.
99. Penyebab hemoptisis yang paling mungkin pada pasien dengan kasus di atas adalah ....
a. Bronkhitis kronis d. Bronkiektasis
b. TB paru e. Infark paru
c. Kanker paru
100. Tindakan yang perlu dilakukan pada pasien ini adalah ....
a. perbaiki jalan napas d. semua di atas benar
b. infus NaCl e. bukan salah satu di atas
c. berikan antibiotik

LATIHAN SOAL UJIAN FINAL - PART 3

Kasus 1
Seorang anak, umur 4 tahun, datang ke rumah sakit dengan riwayat tersedak kacang 8 jam yang lalu. Saat anak masuk
rumah sakit dalam keadaan tenang, sebelumnya saat tersedak anak mengalami batuk-batuk hebat dan kesukaran
bernapas.

1. Keadaan saat anak tersedak, menurut Jackson dapat dimasukkan dalam stadium ....
a. 0 d. 3
b. 1 e. 4
c. 2
2. Keadaan anak yang sudah tidak sesak saat datang ke rumah sakit dapat dimasukkan ke dalam stadium ....
a. 0 d. 3
b. 1 e. 4
c. 2
Sumber: Slide no. 26 – Kedaruratan Jalan Napas dan Makan – dr. Abd. Qadar Punagi, Sp.THT.
3. Pemeriksaan radiologis saat anak di UGD rumah sakit tidak terdapat tanda-tanda adanya benda asing, maka
tindakan yang dilakukan selanjutnya adalah ....
1. Lakukan pemeriksaan fisik diagnostik yang cermat
2. Observasi ketat dari rawat inap
3. Dilakukan pemeriksaan radiologi ulang setelah 2 x 24 jam
4. Anak dipulangkan dengan diberi obat
4. Saat anak tiba di rumah sakit dalam keadaan tenang dan tidak lagi sesak, maka kemungkinan yang perlu
diwaspadai adalah ....
a. benda asing memang tidak ada d. benda asing di trakea
b. benda asing sudah keluar e. benda asing tertahan di subglotik
c. benda asing masuk ke salah satu cabang bronkus
5. Keadaan tenang anak saat masuk rumah sakit perlu diwaspadai kemungkinan sudah masuk ke dalam stadium ....
1. Stadium II 3. Stadium asimptomatis
2. Stadium yang memerlukan observasi 4. Stadium komplikasi
Sumber: Slide no. 26 – Kedaruratan Jalan Napas dan Makan – dr. Abd. Qadar Punagi, Sp.THT.

Kasus 2
Seorang pria, umur 25 tahun, masuk rumah sakit dengan sesak hebat. Riwayat kecelakaan lalu lintas dengan benturan
leher pada dash board mobil.
6. Kemungkinan terbesar orang itu mengalami cedera pada ....
a. mandibula d. klavikula
b. maksilofasial e. orbita
c. laring
7. Tindakan pembebasan jalan napas segera jika gradasi dispneu II atau III adalah ....
1. Krikotiroidetomi 3. Trakeostomi
2. Torakosintesis 4. Pemasangan WSD  pneumotoraks
8. Pada inspeksi dan auskultasi, kemungkinan besar didapatkan dispneu tipe ....
a. respiratoir d. mixed
b. inspiratoir e. asthmatoid
c. ekspiratoir
9. Kemungkinan yang paling penting diperhatikan pada kasus di atas adalah adanya fraktur ....
1. Maksila 3. Maksilofasial
2. Mandibula 4. Cervikal
10. Jika pada pasien dilakukan tindakan trakeostomi, maka stoma trakea idealnya pada cincin trakea ....
a. I – II d. IV – V
b. II – III e. V – VI
c. III – IV

Kasus 3
Seorang laki-laki, umur 37 tahun, pekerja Pabrik Semen Bosowa, datang di Puskesmas dengan keluhan sesak napas,
gelisah, dan berbicara kata demi kata. Penderita ada riwayat asthma yang lama. Pemeriksaan fisis: tensi 130/80
mmHg, nadi 110x/menit, dan suhu tubuh 36 oC.

11. Untuk menilai penderita asthma serangan berat, perlu diperiksa gejala-gejala ....
1. pulsus celler 3. paroxymal nocturnal dispneu
2. kontraksi otot-otot bantu pernapasan 4. pulsus paradoksus
12. Tindakan yang dilakukan penderita ini adalah ....
1. Infuse dengan NaCl 0,9% 3. Berikan adrenalin atau β2-agonis subkutan
2. Pemberian O2 4. Nebulizer β2-agonis
13. Setelah 2 jam penderita diobservasi, tetap tidak ada kemajuan malah didapatkan tanda-tanda yang mengancam
jiwa penderita seperti ....
1. Takikardia 3. Pulsus paradoksus
2. Bradikardia 4. Wheezing menghilang
14. Tindakan yang dilakukan pada soal nomor 13 di atas adalah ....
1. Berikan kortikosteroid intravena 3. Rujuk ke rumah sakit
2. Berikan O2 4. Berikan antikolinergik
15. Bila setelah diobservasi 2 jam penderita setelah tindakan di atas tetap tidak ada perubahan, malah bertambah
sesak dan gelisah. Pada pemeriksaan fisis, tekanan darah 80/60 mmHg, nadi
> 120 x/menit. Toraks kanan lebih cembung, trakea bergeser ke kiri, dan hipersonor paru kanan. Didapatkan
suara napas menghilang. Maka penderita ini mengalami ....
1. Syok 3. Ventil pneumothoraks
2. Pergeseran mediastinum 4. Kolaps paru kanan
Kasus 4
Seorang penderita laki-laki, umur 45 tahun, pekerja pabrik cat masuk ke UGD dengan keluhan sesak napas, sianosis
tanpa trauma. Pemeriksaan fisis: tensi 90/60 mmHg, thoraks simetris, sonor kedua paru, auskultasi terdengar
wheezing kedua paru.
16. Diagnosis yang paling mungkin pada penderita ini adalah ....
a. asthma bronchial serangan akut d. inhalasi gas beracun CO2
b. bronchitis kronik e. inhalasi gas beracun NH3
c. emfisema pulmonum
17. Tindakan yang tidak dilakukan untuk penderita ini adalah ....
a. berikan O2 d. berikan antibiotik
b. berikan bronkodilator e. infus NaCl
c. berikan kortikosteroid
18. Komplikasi yang tidak bisa ditemukan pada penderita ini adalah ....
a. Iritasi mukosa mata d. Kanker paru
b. Rhinitis e. Edema paru
c. Spasme laring
Kasus 5
Tiga orang pasien didorong masuk ke UGD pada waktu yang hampir bersamaan. Orang pertama, didorong di atas
brankar yang bersimbah darah. Tampak bekas bacokan benda tajam di kepala, dada, dan kakinya. Pasien ini merintih
sambil memegang dadanya. Orang kedua, masuk UGD diantar seorang supir taksi. Sewaktu dipindahkan ke atas
brankar, orang tersebut melawan dengan menendang dan menggerakkan tangannya tanpa arah sambil mengerang.
Orang ketiga, masuk dalam keadaan sesak dalam posisi setengah duduk. Sekilas tak ada luka yang berarti di seluruh
tubuhnya. Sewaktu namanya ditanyakan, dia dapat menjawab dengan baik. Dari keterangan pengantar yang
membawanya, dia adalah seorang supir angkutan umum yang baru saja mengalami tabrakan dengan truk.
19. Berdasarkan kasus di atas, penderita yang mendapat prioritas untuk penanganan paling awal adalah ....
a. pasien pertama, mengingat banyaknya luka yang dideritanya
b. pasien kedua, karena menderita kesadaran menurun
c. pasien ketiga, karena masuk dalam keadaan sesak
d. pasien pertama dan ketiga harus ditangani bersamaan karena sama-sama gawat
e. bukan salah satu di atas
20. Langkah awal yang dapat dilakukan adalah .....
a. pastikan airway-nya bebas, beri oksigen, pasang IV line
b. pasang orofaringeal airway, beri oksigen, pasang IV line
c. segera intubasi endotracheal, sambung ke ventilator mekanik sambil memasang IV line
d. look, listen, feel; beri oksigen dan IV line
e. triple airway manuver, beri oksigen, dan IV line
Sumber: ATLS Edisi 7 Hal. 18 dan 49
21. Pada ketiga pasien tersebut, setelah dilakukan penanganan awal, harus segera dilakukan penilaian dan
pemeriksaan ulang dari ujung kepala hingga ujung kaki (from head to toe). Tindakan ini disebut ....
a. resusitasi d. definitive care
b. stabilisasi e. primary survey
c. secondary survey
22. Pada saat dilakukan pemeriksaan tersebut, satu hal yang harus diperhatikan yaitu jaga agar penderita tersebut
jangan sampai mengalami ....
a. hiperkarbia d. takikardia
b. hipotermia e. bradikardia
c. hipotensi

Kasus 6
Seorang wanita 23 tahun masuk ke UGD diantar temannya karena kecelakaan lalu lintas (ditabrak), dalam keadaan
tidak sadar. Setelah diperiksa, penderita tidak memberi respon dan mendengkur. Tidak ditemukan suara napas
tambahan yang lain, hematoma pada kedua kelopak mata. Frekuensi napas 28 kali/menit, tekanan darah 170/110
mmHg, nadi 56 kali/menit.
23. Penyebab obstruksi napas pada kasus di atas adalah ....
a. bekuan darah di orofarings
b. jatuhnya pangkal lidah di orofarings
c. banyaknya lendir karena penderita tidak sadar
d. luka di daerah orofarings
e. adanya tumor di daerah orofarings
24. Tindakan pertama yang harus dilakukan pada penderita ini adalah ....
a. beri obat untuk menurunkan tekanan darah
b. beri oksigen dan bantuan napas
c. pasang infus dan ambil contoh darah
d. infus mannitol untuk menurunkan tekanan intrakranial
e. bebaskan jalan napas dan beri oksigen
25. Teknik pembebasan jalan napas yang tidak boleh dilakukan pada penderita ini adalah ....
a. Head tilt d. Chin lift  + jaw thrust
b. Pemasangan pipa nasofaring e. Pemasangan pipa orofarings
c. Pemasangan pipa endotrakeal
Sumber: ATLS Edisi 7 Hal. 47
26. Apabila hendak dilakukan pemasangan pipa orofaring, maka pilih ukuran yang tepat yakni ....
a. dari sudut mulut ke angulus mandibula
b. dari pertengahan dagu ke kanalis auditivus eksterna
c. dari sudut mulut ke kanalis auditivus eksterna
d. dari angulus mandibula ke kanalis auditivus eksterna
e. sesuai diameter kelingking penderita
Sumber: ATLS Edisi 7 Hal. 59
Kasus 7
Seorang laki-laki, umur 21 tahun, sementara di restaurant makan-makan bersama temannya ditemukan tiba-tiba tidak
bisa bernapas, merasa tercekik sambil memegang lehernya. Wajahnya tampak sembab kebiruan, tetapi masih sadar.
27. Penderita tersebut kemungkinan besar mengalami ....
a. obstruksi jalan napas karena pangkal lidah jatuh ke orofaring
b. obstruksi jalan napas karena tersedak
c. obstruksi napas karena tumor
d. serangan jantung (infark miokard)
e. keracunan makanan (intoksikasi)
28. Tindakan yang harus dilakukan pada penderita di atas adalah ....
a. Terlentangkan pada tempat yang keras dan lakukan CPCR
b. Berikan antidotum racun yang diminum
c. Lakukan triple airway manuver
d. Lakukan back blow
e. Berikan obat jantung (cedocard) karena kebetulan temannya membawa obat tersebut
29. Alat yang tidak digunakan dalam intubasi adalah ....
a. bantal tebal 10 – 12 cm d. stilet
b. laringoscope (handle, blade) e. forceps Magill
c. tensimeter
30. Pernyataan di bawah ini yang tidak sesuai dengan Needle Cricothyroidotomy adalah ....
a. baringkan korban terlentang
b. tentukan membrana cricothyroidea dengan meraba antara kedua tulang rawan tersebut
c. tusukkan jarum no. 14 dengan arah 45 derajat mengarah ke cranial sambil di aspirasi
d. yakinkan masuk ke trakea dengan melakukan aspirasi keluar gelembung udara
e. untuk membuat jet ventilation, abbocath disambung dengan pipa Y

Kasus 8
Seorang laki-laki, usia 32 tahun, terjatuh membentur trotoar jalan akibat motor yang dikendarai diserempet mobil
dengan kecepatan tinggi. Saat tiba di UGD RSUP dalam keadaan tidak sadar. Data yang didapatkan: Airway: paten,
tidak ada obstruksi jalan napas; Breathing: 40 x/menit; Circulation: tensi 90/60 mmHg, nadi 124 x/menit. Penderita
langsung di-infus dan diberikan kristaloid ± 2 liter. Kemudian nadi menjadi 100 x/menit dan tensi 110/70 mmHg.
Pada secondary survey didapatkan GCS E3M4V5 dengan luka memar di temporal kiri, fraktur klavikula kiri 1/3 tengah
tertutup, lengan sukar digerakkan, luka lecet hipokondrium kiri, fraktur kruris 1/3 tengah tertutup, dan penderita
nampak kesakitan.
31. Sebagai seorang dokter yang melakukan pemeriksaan di UGD, manakah yang paling benar?
a. penyebab dari turunnya tensi adalah trauma kepala dan fraktur femur
b. selain trauma kepala ringan, fraktur femur tertutup dan fraktur klavikula, penderita tidak mengalami trauma
lainnya
c. trauma yang dialami pasien ini tidak membahayakan jiwanya
d. sangat mungkin mengalami perdarahan intra abdominal akibat trauma tumpul abdomen
e. pasien mengalami trauma resiko rendah
32. Tindakan yang paling tepat dilakukan pada pasien ini adalah ....
a. langsung tangani fraktur klavikula
b. menunggu pasien sadar dan melakukan CT-Scan kepala
c. pemeriksaan DPL (Diagnostik Peritoneal Lavage)
d. karena tensi normal, menunggu gejala lainnya dan diobservasi
e. lakukan pemeriksaan CT-scan abdomen
33. Jika pasien datang setelah 12 jam dan didapatkan tanda-tanda rangsang peritoneal dan keadaan pasien mulai
memburuk, maka tindakan yang paling tepat adalah ....
a. tunggu dulu tanda-tanda lainnya untuk memastikan diagnosanya
b. segera disiapkan untuk laparatomi
c. diusahakan untuk memperbaiki keadaan umum pasien (resusitasi) baru dilakukan laparatomi
d. melengkapi pemeriksaan lainnya untuk memastikan diagnosisnya
e. tidak ada yang tepat
34. Hasil DPL dari pasien tersebut yang tidak mengharuskan kita untuk segera melakukan laparatomi adalah ....
a. cairan aspirat darah < 5 ml d. leukosit 1000/mm3
b. eritrosit 150.000/mm3 e. alkali fosfatase
c. amilase 50 IU/L
35. Keadaan-keadaan di bawah ini yang dapat memberikan DPL False Positif adalah ....
a. ruptur hepar d. fraktur pelvis
b. ruptur lien e. perforasi usus halus
c. perforasi lambung

Kasus 9
Seorang pemuda, usia 24 tahun, masuk UGD RSUP dengan keluhan luka tikam di bagian kanan atas umbilikus.
Ukuran luka 2 x 1 cm, perdarahan ada namun hanya merembes saja, tidak sesak dan tidak gembung. Tensi 110/70
mmHg.
36. Hal yang tidak tepat dilakukan pada pasien ini adalah ....
a. siapkan untuk melakukan operasi laparatomi segera
b. menentukan apakah peritoneum tembus atau tidak
c. melakukan eksplorasi luka tusuk tersebut
d. bila hasil eksplorasi tidak jelas, lakukan DPL
e. jika peritoneum tembus, lakukan operasi segera
37. Jika pada pasien ini, tensi 80/60 mmHg, nadi 132 kali/menit, pernapasan 32 kali/menit, Hb = 9 gr%, dan perut
distended, maka tindakan yang paling tepat adalah ....
a. memberikan cairan yang banyak untuk menaikkan tensi
b. berusaha memberikan darah atau transfusi secepatnya
c. memberikan obat-obatan vasokonstriktor
d. laparatomi segera
e. resusitasi dilakukan terlebih dahulu, setelah baik lalu lakukan laparatomi
38. Jika seandainya eksplorasi luka, hasilnya tidak jelas peritoneum tembus (meragukan), keadaan umum pasien
baik, maka sikap yang paling tepat adalah ....
a. lakukan pemeriksaan USG atau CT-scan d. lakukan foto polos abdomen
b. segera laparatomi e. menunggu sambil diobservasi
c. lakukan pemeriksaan Hb seri
39. Jika pasien ini masuk dengan usus yang terburai keluar dari abdomen dan tekanan darah 50 mmHg per-palpasi,
maka tindakan yang terbaik adalah ....
a. lakukan reposisi usus ke dalam abdomen dan berikan transfusi masif
b. biarkan ususnya tetap diluar dan berikan cairan lalu siapkan untuk laparatomi segera
c. laparatomi segera
d. periksa CT-scan abdomen
e. perbaiki keadaan umum dulu kemudian laparatomi eksplorasi
40. Jika pada pasien setelah dilakukan laparatomi ternyata mengenai hepar lobus kanan grade III- IV, maka keadaan
yang dapat terjadi pada operasi yang lama adalah ....
a. hipotermi d. hanya a dan b yang benar
b. asidosis metabolik e. semua di atas benar
c. koagulopati

Kasus 10
Seorang laki-laki, umur 40 tahun – kesadaran baik (GCS 15), tensi 120/85 mmHg, dan nadi 85 kali/menit – mengeluh
sakit perut setelah jatuh dari sepeda motor 1 jam sebelumnya. Sejak kecelakaan sampai pemeriksaan, pasien belum
pernah miksi. Pada pemeriksaan fisis terdapat memar pada pinggang kiri, daerah linea aksillaris anterior-posterior
setinggi kosta 11 dan 12.
41. Kemungkinan trauma organ padat yang mungkin terjadi adalah ....
a. lien d. hepar
b. colon e. a dan c benar
c. ginjal kiri
42. Pada kasus di atas, ditemukan fraktur kosta 12 dan ternyata gross hematuria. Trauma organ yang paling mungkin
adalah ....
a. lien d. urethra
b. ginjal kiri e. ureter
c. buli-buli
43. Untuk menentukan derajat kerusakan ginjal, maka dilakukan pemeriksaan CT-scan abdomen. Hasilnya
menunjukkan adanya hematoma subkapsuler pada pole atas sampai tengah tanpa ekstravasasi kontras. Derajat
kerusakan ini tergolong ....
a. trauma ginjal ringan d. trauma ginjal ringan – sedang
b. trauma ginjal sedang e. trauma ginjal kritis
c. trauma ginjal berat
44. Setelah diketahui derajat trauma pada kasus ini dengan tanda vital stabil, namun terdapat penurunan Hb 1 gr%
selama observasi 3 jam, maka langkah yang dilakukan selanjutnya adalah ....
a. menyiapkan eksplorasi laparatomi segera kalau perlu nefrektomi
b. menyiapkan eksplorasi (lumbotomi) segera kalau perlu nefrektomi
c. konservatif/observasi ketat 24 jam pertama
d. memberikan antibiotik dosis tinggi
e. pilihan c dan d benar
Kasus 11
Seorang wanita, umur 45 tahun, mengeluh nyeri pinggang kanan yang hilang timbul sejak 1 bulan terakhir. Ada
riwayat operasi 2 bulan lalu karena kanker kandungan. Pada USG terdapat hidronefrosis sedang pada ginjal kanan,
tidak ada batu, dan ginjal kiri normal.
45. Penyebab yang paling mungkin keluhan pasien di atas adalah ....
a. batu ureter kiri d. latrogenik (ureter terikat)
b. striktur ureter kiri e. clot retensi
c. infiltrasi tumor
46. Pada kasus ini, pemeriksaan kreatinin 0,9 dan ureum 32. Untuk menegakkan diagnosa, maka pemeriksaan
selanjutnya yang saudara anjurkan adalah ....
a. RGP (Retrograde Pyelografi) d. IVP (intravenous pyelografi)
b. CT-scan e. Nefrostomi dilanjutkan APG
c. Renogram

Kasus 12
Seorang laki-laki, umur 30 tahun, mengalami kecelakaan lalu lintas 2 jam yang lalu (jatuh dari sepeda motor).
Kesadaran baik, mengeluh nyeri perut bagian bawah dan tidak bisa kencing. Pemeriksaan fisis ditemukan darah pada
meatus urethra eksterna.
47. Pada pemeriksaan foto pelvis didapatkan fraktur ramus inferior os. pubis kanan dan kiri. Diagnosa sementara
pasien ini adalah ....
a. ruptur buli-buli d. ruptur urethra pars bulbosa
b. ruptur urethra pars prostatika e. ruptur urethra pars pendulosa
c. ruptur urethra pars membranasea
48. Pada pemeriksaan uretrografi ditemukan kontras ekstravasasi dan hematoma pada perineum dan retensi urin.
Tindakan yang dianjurkan adalah ....
a. coba pasang kateter dengan xylocain jelly 2 %
b. coba pasang kateter dengan spinal anastesia (SAB)
c. diversi urin dengan Trocar Sistostomi
d. diversi urin dengan Open Sistostomi
e. eksplorasi urethra dan dilakukan .............................
49. Hasil uretrografi ini menunjukkan adanya ruptur urethra parsial dan retensi urin. Pemasangan kateter per
urethram tidak dianjurkan karena akan menimbulkan ....
a. infeksi d. menambah perdarahan
b. ruptur menjadi total e. semua benar
c. ruptur menjadi komplit
50. Komplikasi yang tidak dapat timbul pada pasien ruptur uretra ini adalah ....
a. abses perineum d. tidak akan menyebabkan impotensi
b. fistel urethra-kutan e. infeksi
c. striktur urethra
Kasus 13
Seorang laki-laki, masuk ke IRD RS dr. Wahidin Sudirohusodo karena mengalami perlukaan yang cukup serius
akibat kecelakaan lalu lintas. Luka tampak jelas pada daerah muka disertai dengan fraktur terbuka pada kedua femur
dengan tanda-tanda shock.
51. Jika Anda adalah orang yang pertama melihat pasien di ruang gawat darurat, maka tindakan pertama yang akan
anda lakukan sebagai seorang dokter adalah ....
a. mencari sumber perdarahan sambil memasang infuse
b. memasang splint pada fraktur kemudian segera ambil contoh darah untuk cross matching
c. check apakah air way tidak ada gangguan kemudian atasi shock
d. berikan morfin untuk atasi nyerinya
e. lakukan pemeriksaan fisik lengkap untuk mengetahui perlukaan yang ada
52. Untuk mengatasi perdarahan pada femur maka perlu dilakukan ....
a. pasang tourniquet
b. pasang splint kemudian lakukan balut tekan
c. berikan obat-obat yang dapat menghentikan perdarahan
d. pilihan a dan b benar
e. pilihan a dan c benar
53. Pemeriksaan tambahan yang perlu dilakukan pada penderita ini adalah ....
a. foto lateral servikal d. hanya a dan b benar
b. foto thoraks e. semua benar
c. foto panggul
54. Hal di bawah ini yang tidak termasuk gejala-gejala komosio serebri adalah ....
a. pingsan 10 menit d. mual dan muntah
b. defisit neurologis positif e. pemeriksaan EEG normal
c. retrograd amnesia
55. Destruksi eritrosit dan kematian neuron lokal akibat trauma adalah ....
a. Laserasi serebri d. Epidural hematoma
b. Komosio serebri e. Subdural hematoma
c. Kontusio serebri
56. Epidural hematoma adalah jenis trauma yang perjalanan penyakitnya terberat dan disebabkan oleh pecahnya ....
a. Bridging veins d. Vena jugularis
b. Arteri karotis interna e. Arteri meningea media
c. Arteri serebri anterior
57. Saat interval antara kesadaran yang baik dengan timbulnya gejala penurunan kesadaran pada trauma capitis
disebut ....
a. Q – T interval d. Epidural interval
b. Amnesia interval e. Glasgow Coma Scale
c. Lucid interval
58. Menurut hukum Monro-Kellie yang berhubungan dengan Tekanan Intrakranial adalah ....
a. volume darah intrakranial d. tumor, hematoma
b. jaringan otak e. semua di atas benar
c. cairan otak
59. Tekanan intrakranial yang normal adalah ....
a. pada bayi 1,5 – 6 mmHg c. dewasa 10 – 15 mmHg
b. pada anak-anak 15 – 20 mmHg d. semua di atas salah
60. Gejala klinik peninggian tekanan intrakranial adalah ....
a. muntah oleh gangguan pencernaan
b. sakit kepala hebat terutama di waktu bangun tidur
c. glows and stocking appearance
d. papil edema
e. semua benar
61. Bila ditemukan gejala pernapasan kussmaul dan pin point yang disertai dengan kesadaran menurun, maka
tingkat topis gangguan pada ....
a. Mesensefalon d. Formatio retikularis
b. Pons e. Corpus collosum
c. Medulla oblongata
62. Selain dari pengendalian tekanan darah, perfusi, dan tekanan darah sistemik, perawatan 5 B jaga posisi leher dan
kepala pada posisi ....?.... dari bidang datar karena merupakan posisi yang optimal untuk sirkulasi intrakranial.
a. 10o – 15o d. 40o – 50o
b. 20o – 30o e. 50o – 60o
c. 30o – 40o

Kasus 14
Seorang laki-laki, 24 tahun, dibawa ke ruang emergensi RS dr. Wahidin Sudirohusodo akibat kecelakaan lalu lintas.
Pasien tidak dapat menggerakkan kedua tungkai pasca mengalami tabrakan dengan sepeda motor lainnya dari arah
yang berlawanan 1 jam sebelumnya. Ditemukan jejas pada kedua paha tanpa deformitas, dan jejas pada epicondrium
kiri. Penderita juga merasakan nyeri pada bahu kiri tapi tanpa jejas.

63. Bila penderita ini dalam keadaan stabil, maka pemeriksaan yang paling penting dilakukan adalah ....
a. refleks patologis d. laboratorium
b. refleks fisiologis e. light touch dan pin prick test
c. colok dubur
64. Pada pasien ini, refleks bulbocavernosus (+), hal ini menunjukkan ....
a. cedera medulla spinalis total
b. cedera LMN
c. cedera UMN
d. destruksi komponen tulang yang berat
e. destruksi komponen tulang yang ringan
65. Kecurigaan utama anda, penderita ini mengalami cedera sumsum tulang belakang pada level
....
a. upper cervical d. lumbal
b. lower cervical e. conus medullaris
c. thoracal
66. Jika pada hari pertama, refleks bulbocavernosus (-) dan pada hari ketiga refleks bulbocavernosus (+) disertai
sacral spare sign (+). Hal ini menunjukkan ....
a. cedera total UMN d. Shock neurogenik
b. cedera sebagian (incomplete) LMN e. Cedera inkomplit UMN
c. cedera saraf perifer
67. Pada hari kedua, penderita mengalami syok hipovolemik dengan tekanan darah 80/40 mmHg dan Hb 6 gr/dl.
Maka kecurigaan anda adalah ....
a. ruptur aorta d. fraktur pelvis
b. ruptur ginjal e. ruptur limfa
c. ruptur duodenum
68. Hal yang paling utama dalam penanganan trauma tulang belakang adalah ....
a. life saving d. transportation
b. prevent secondary injury e. alignment
c. stabilization
69. Kontra indikasi penggunaan vacum mattress adalah ....
a. fraktur pelvis d. trauma tulang belakang
b. fraktur multiple tungkai bawah e. trauma capitis
c. trauma thoraks hebat
70. Kondisi di bawah ini yang tidak termasuk trauma UMN adalah ....
a. Brown sequared syndrome d. Conus medullaris
b. anterior cord e. Cauda equine syndrome
c. posterior cord
71. Kondisi di bawah ini yang tidak dapat menyebabkan syok hipovolemik adalah ....
a. trauma kepala d. trauma abdomen
b. trauma thoraks e. trauma paha
c. trauma pelvis
72. Kondisi di bawah ini yang tidak terkait dengan Brown sequared syndrome adalah ....
a. MOI : stab wound
b. lateral mass fracture
c. total transaction of spinal cord
d. menurunnya atau hilangnya kekuatan motorik sedangkan sensasi nyeri dan suhu normal pada sisi yang
terkena
e. kekuatan motorik normal namun sensasi nyeri dan suhu menurun pada sisi yang terkena

Kasus 15
Seorang laki-laki, usia 33 tahun, mengendarai sepeda motor tanpa menggunakan helm tiba-tiba hilang kendali dan
menabrak truk yang sedang parkir di pinggir jalan. Pada saat kejadian penderita pingsan, dan dalam perjalan ke rumah
sakit penderita sadar dan dapat berbicara tapi tidak ingat seperti apa proses kecelakaan yang dialaminya. Tiba di RS 2
jam kemudian dengan kesadaran menurun, TD 160/100 mmHg, Nadi 50x/menit, dan pernapasan irreguler. Pada
pemeriksaan neurologis penderita tidak dapat membuka mata spontan, kecuali dengan rangsangan nyeri. Penderita
mengerang kesakitan dengan kata-kata yang tidak jelas. Lengan dan tungkai kiri fleksi dengan rangsangan nyeri,
namun lengan dan tungkai kanan tidak bergerak. Pupil kiri lebih besar daripada pupil kanan. Pada secondary survey,
ditemukan hematoma kacamata pada wajah dan perdarahan dari hidung.

73. Gejala dimana terjadi penurunan kesadaran setelah penderita kembali sadar seperti pada kasus di atas disebut ....
a. Cushing’s response d. Cushing’s syndrome
b. Monro Kelly’s doctrine e. Severe head injury
c. Lucid interval
74. Gejala tersebut disebabkan oleh ....
a. trauma batang otak d. concussion and hematoma
b. penimbunan darah secara tiba-tiba e. respon yang normal terjadi
c. secondary brain injury
75. Gejala seperti di atas paling banyak ditemukan pada ....
a. perdarahan intracerebral d. perdarahan intraventrikular
b. perdarahan epidural e. kontusio serebri
c. perdarahan subdural
76. Tekanan darah 160/100 mmHg; nadi 50 kali/menit; pada penderita tersebut merupakan tanda dari ....
a. respon tubuh terhadap stress trauma d. penurunan tekanan intrakranial
b. tanda-tanda neurogenik shock e. peningkatan tekanan intrakranial
c. tanda-tanda hemoragik shock
77. Tanda-tanda tersebut disebut sebagai ....
a. Cushing’s response d. Lucid interval
b. Monro Kelly’s doctrine e. Severe head injury
c. Cushing’s syndrome
78. Adanya ekimosis periorbital pada pasien ini menandakan terjadinya ....
a. fraktur basis kranii anterior d. trauma facial
b. fraktur basis kranii media e. fraktur os. zygomaticun bilateral
c. fraktur basis kranii posterior
79. Keadaan seperti pada soal di atas adalah kontra indikasi untuk dilakukannya ....
a. pemeriksaan radiologyi dari plan skull d. pemasangan NGT melalui mulut
b. pemeriksaan CT scan e. pemasangan intubasi endotracheal
c. pemasangan nasogastric tube (NGT)
80. GCS pada pasien ini adalah ....
a. E3V3M4 d. E2V3M2
b. E2V3M4 e. E2V2M4
c. E3V4M2
81. Kemungkinan tempat ditemukannya hematoma pada pasien ini adalah ....
a. hemisfer kiri d. intraventricular
b. hemifer kanan e. bifrontal
c. serebelum
82. Indikasi relatif pada penanganan awal dari fraktur klavikula adalah ....
a. fraktur klavikula dengan ekspose tulang
b. fraktur klavikula dengan kesulitan ekstensi wrist joint
c. fraktur klavikula pada neck humerus
d. fraktur klavikula dengan kesulitan untuk menemukan pulsasi arteri radialis
e. fraktur klavikula dengan kehilangan sensoris

Kasus 16
Seorang Ibu rumah tangga, usia 65 tahun, merasa keram-keram pada daerah palmar jari 1, 2, 3 sejak 2 tahun yang
lalu. Terasa lemah ketika mengambil sesuatu, namun masih bisa melakukan pekerjaan di rumah. Tidak terdapat
pengecilan otot thenar (wasting thenar). Tidak teraba tumor dan tidak ada scar.
83. Diagnosis yang paling mungkin untuk kasus di atas adalah ....
a. Gangguan pada arteri dan nervus ulnaris
b. Carpal tumor syndrome
c. Gangguan nervus medialis akibat cooking
d. Trauma nervus ulnaris
e. Disrupsi nervus radialis akibat trauma
84. Faktor resiko pada kasus di atas adalah ....
a. osteoporosis d. osteophyte
b. osteoporotic e. tendon atrophy
c. synovium atrophy
85. Penganganan untuk kasus di atas adalah ....
a. injeksi antibiotik d. operasi terbuka
b. wrist splint e. pemeriksaan endoskopi
c. diverse transversal carpal ligament
86. Bila ditemukan atrofi pada otot thenar (thenar muscle), penanganan yang tepat adalah ....
a. Injeksi steroid d. wrist splint
b. NSAID e. open surgical division
c. Istirahat dan NSAID

Kasus 17
Seorang laki-laki, usia 35 tahun, mengalami kecelakaan lalu lintas, datang ke rumah sakit dengan perdarahan pada
lutut. Sendi panggul (hip joint) sedikit fleksi, adduksi, dan internal rotasi.
87. Diagnosis yang paling mungkin untuk kasus di atas adalah ....
a. Inferior hip dislocation d. Posterior hip dislocation
b. Superior hip dislocation e. Obturator dislocation
c. Anterior hip dislocation
88. Tanda lain yang dapat ditemukan pada kasus di atas adalah ....
a. leg length discipancy d. protrusi inguinal caput femoris
b. unlimited range movement e. protrusi lateral caput femoris
c. Galeazzi sign (-)
89. Penanganan yang dilakukan pada pasien ini adalah ....
a. Traction counter-traction d. Simpson technique
b. Milch manuver e. Pravin technique
c. Kotcher manuver
90. Yang menyebabkan penanganan yang berbeda pada anak dengan fraktur collum femoris adalah ....
a. pembuluh darah pada ligamentum teres d.
b. pembuluh darah pada retinacula e.
c. pembuluh darah intraosseus

Kasus 18
Seorang laki-laki, usia 25 tahun, pekerja pabrik, mengalami kecelakaan kerja dengan tangan terkena mesin
penggiling tebu.
91. Diagnosis yang paling mungkin untuk kasus di atas adalah ....
a. fraktur terbuka proksimal hallux phalanges
b. fraktur pada tengah phalanges I
c. fraktur pada distal phalanges I d.
e.
92. Penanganan yang dapat dilakukan untuk kasus ini adalah ....
a. Buddy tapping, istirahat, dan immobilisasi b.
c.
d. Buddy tapping dan antibiotik e.
93. Pada hasil foto X-ray, tampak fraktur komunitif pada interphalangeal joint. Penanganan yang seharusnya
diberikan adalah ....
a. d. Casting
b. Kischer wire e. Splinting
c. Buddy tapping

Kasus 19
Seorang laki-laki, usia 28 tahun, masuk ke RS dr. Wahidin dengan keluhan tidak dapat melakukan dorso-fleksi pada
kakinya setelah bermain bulutangkis. Dia seorang atlet bulutangkis yang hebat dalam melakukan jumping smash.
94. Diagnosis yang paling mungkin pada pasien dengan kasus di atas adalah ....
a. d. Ruptur tendon Achilles
b. e.
c.
95. Mekanisme trauma yang terjadi pada pasien dengan kasus di atas adalah ....
a. Plantarfleksi yang hebat pada fleksi kaki yang jatuh dari ketinggian
b. Trauma langsung pada digiti I
c. Mekanisme memutar (twisting mechanism) pada interphalanges dari hallux
d. Kaki yang menahan berat tubuh karena ekstensi lutut
e. Plantarfleksi yang tiba-tiba pada ankle joint (pergelangan kaki)
96. Penanganan yang tepat untuk kasus di atas adalah ....
a. d. Casting
b. Kessler technique e. Splinting
c. Debridement

Kasus 20
Seorang laki-laki, datang ke klinik oftalmologi, dengan riwayat mata berdarah (bloody appearence) secara tiba-tiba 2
hari yang lalu. Setelah diperiksa, didapatkan konjungtiva yang hiperemis dengan kornea yang jernih.
97. Diagnosis yang paling mungkin untuk pasien di atas adalah ....
a. hiperemia d. edema kornea
b. kemosis konjungtiva e. konjungtivitis
c. perdarahan subkonjungtiva
98. Penyebab keadaan pada kasus di atas adalah ....
a. gangguan vaskuler d. infeksi
b. trauma okuler e. riwayat hipertensi
c. idiopatik
99. Seorang wanita, usia 60 tahun, tiba-tiba tidak dapat melihat pada daerah inferonasal dengan v isus 6/6. Jika
pasien didiagnosa dengan ablasio retina tipe rheugmatous. Lokasi ablasio retina yang paling mungkin adalah
pada ....
a. superotemporal retina, meliputi makula d. retina inferonasal, makula masih intak
b. superotemporal retina, makula masih intak e. superior retina
c. inferonasal retina, meliputi macula
100. Seorang laki-laki, usia 69 tahun, tiba-tiba tidak dapat melihat, kecuali pada segmen anterior. Ditemukan milky
white appearance dan cherry red spot. Diagnosis yang paling mungkin adalah ....
a. Oklusi vena sentral d. Oklusi arteri kapiler
b. Oklusi arteri sentral e. Rhegmatous retina
c. Oklusi vena kapiler

Anda mungkin juga menyukai