Anda di halaman 1dari 12

RAHASIA

Lembar No. dari … Lembaran


KOLAKOPS TNI
LHOK SEUMAWE (9473)
020800 SEP 200…
PK – 2

LAMPIRAN H (HUKUM) pada


PERINTAH OPERASI PEMULIHAN KEAMANAN NO. 02

Referensi : 1. Undang-Undang Nomor 23 Prp 1959 tentang Keadaan


Bahaya.

2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan


Negara.

3. Instruksi Presiden RI Nomor : 4 / 2001 tanggal 11 April


2001 tentang Langkah-langkah komfrehensih dalam rangka
penyelesaian masalah Aceh.

4. Instruksi Presiden RI No. : 7 / 2001 tanggal 11 Oktober


2001 tentang Langkah-langkah Komfrehensif dalam rangka
Penyelesaian Masalah Aceh.

5. Telegram Panglima TNI No. : TR / 1313 / 2001 tentang


Perintah Perpanjangan Operasi Lawan Insurjensi di Wilayah
Aceh.

6. Surat Kapolri No. : B / 975 / IV / 2001 tanggal 9 April 2001


tentang Permintaan kepada Panglima TNI untuk bantuan unsur
TNI dalam menangani gangguan keamanan di daerah Aceh.

7. Perintah Operasi Pemulihan Keamanan No. : 01 Kodam


I/BB.

8. Rencana Operasi Pemulihan Keamanan No. Pol : R / Ren


Ops / 01 IV / 2001 Komando Operasi Pemulihan Keamanan Dista
Aceh.

9. Perintah Operasi Pemulihan Keamanan No. : 01 Kolakops


TNI.

Penunjukan : Peta : Daerah Istimewa Aceh.


Kedar : 1 : 50.000
Tahun : 1972 & 1977
Lembaran : 1236 – 1 (Banda Aceh)
/ 0336 – III …..

RAHASIA
RAHASIA
2

0336 – III (Krueng Raya)


0335 – VI (Seulimum)
0235 – I (Indra Puri)
0433 – III (Meulaboh)
0433 – II (Jeuran)
0333 – I, II, III (Keude Trumon)
0433 – I (Keude Semot)
0235 – II, III (Lamno)
0234 – I (Lhok Kruwet)
0432 – I, II (Lamie)
0532 – II, IV (Alu Bili)
0334 – II, III (Lalang)
HELAI 12 (Sinabang)
0730 – III (Bulu Sema)
0730 – IV (Truman)
0731 – III (Bukit Raja)
0729 – IV (Kuala Baru)
0631 – II, IV (Tapak Tuan)
0532 – II (Blang Pidie)
0830 – III (Subulus Salam)
0631 – II (Kota Fajar)
0729 – I, II (Singkil)
0730 – II (Rundeng)
0632 – III (Peuleumat)
0631 – I (Surutan)
0630 – I (Kuede Bakongan)
0730 – I (Kuala Kepung)
0335 – I (Sigli)
0335 – II (Kuamala)
0334 – I (Meuriam)
0434 – IV (Lhok Kuala)
0435 – III (Glp Meyueuk)
0535 – IV (Pante Raja)
0535 – I, II (Samalanga)
0535 – I, II (Mtg GLP-2)
0535 – III, IV (Bireun)
0635 – I, II (Lhok Sukon)
0634 – I (Cot Girek)
0634 – IV (Paya Bakong)
0735 – III (Simpang Ulim)
0734 – IV (Idi Cut)
0734 – I (Idi Rayeuk)
0734 – II (Bayeun)
0733 – I (Langsa)

RAHASIA
RAHASIA
3

/ 0833 – IV …..
0833 – IV (Kuala Simpang)
0434 – II (Rumah Baru)
0534 – IV (Blang Rakal)
0534 – III (Angkup)
0534 – I (Lampahan)
0534 – II (Takengon)
0533 – IV (Blang Puuk)
0533 – I (Isak)
0533 – I (Kedai Semut)
0433 – IV (Kuala Be)
0433 – II (Tutut)

Daerah Waktu :

SUSUNAN TUGAS : Lampiran A (SUSUNAN TUGAS)

1. KEADAAN :

a. Umum

1) Kesadaran hukum Prajurit dan pemahaman penerapan Hak Asasi


Manusia (HAM) Prajurit dalam lingkup pembinaan terhadap pelaksanaan
Operasi masih harus ditingkatkan.

2) Keadaan tersebut akan berpengaruh langsung terhadap :

a) Kesiapan Satuan untuk melaksanakan tugas.


b) Pelaksanaan operasional satuan.
c) pengambilan keputusan dan kebijaksanaan Komando, atas
pelaksanaan tugas pokok.
d) Citra TNI dan Negara di forum Internasional.
e) Kemanunggalan TNI dan rakyat.

b. Musuh yang dihadapi :

1) Kelompok radikal gerakan Sparatis Aceh (GSA)


2) Klandestin pendukung langsung (jaringan) Gerakan Sparatis
Bersenjata Aceh.
3) Kelompok yang tidak puas terhadap kebijaksanaan pemerintah.

c. Kawan. Kodam I/BB dan jajarannya mendukung Operasi lawan


insurjensi pada sasaran terpilih yang dilaksanakan oleh Kolakops.

RAHASIA
RAHASIA
4

/ d. Praanggapan. …..

d. Praanggapan. Tidak ada perubahan kebijaksanaan panglima TNI


terhadap Operasi pemulihan keamanan di daerah Aceh.

2. TUGAS POKOK. Kolakops TNI melaksanakan Operasi lawan Insurjensi pada


sasaran terpilih mulai … September 200… selama 8 bulan untuk melumpuhkan
kekuatan bersenjata dan aktifitas Gerakan Sparatis Bersenjata Aceh, membantu
berfungsinya kembali roda pemerintahan, melindungi dan mengamankan kehidupan
sosial ekonomi masyarakat, mengamankan dan membantu beroperasinya kembali
Obyek Vital Nasional dan Obyek Vital Daerah dalam rangka operasi pemulihan
keamanan Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).

3. PELAKSANAAN.

a. Pedoman Umum

1) Ketentuan yang berlaku.

a) Dalam pelaksanaan tugas operasi ketentuan hukum yang


berlaku adalah semua ketentuan hukum nasional atau peraturan
perundang-undangan nasional yang berlaku.

b) Prinsip-prinsip hukum humaniter bagi konflik internal


seperti halnya perlindungan bagi penduduk sipil, perlakuan
terhadap tahanan operasi, perlindungan bagi benda-benda
budaya diterapkan sebagai pedoman prajurit dalam
melaksanakan tugas operasi.

c) Operasi dilaksanakan dengan memedomani hukum Hak


Asasi Manusia dengan mengedepankan prinsip-prinsip
kemanusiaan dan tidak melanggar norma dasar Hak Asasi
Manusia.

d) Ketentuan-ketentuan tersebut di atas tidak menghalangi


prajurit dalam melaksanakan pembelaan diri baik tingkat
perorangan maupun tingkat satuan yang dilindungi ketentuan
hukum yang berlaku.

e) Setiap kebijakan atau keputusan maupun perintah yang


dikeluarkan dalam pelaksanaan operasi sudah memiliki
pertimbangan dari aspek hukum dan dapat dipastikan tidak
bertentangan atau melanggar ketentuan hukum yang berlaku.

RAHASIA
RAHASIA
5

/ 2) Peran …..

2) Peran Perwira Hukum

a) Tahap Perencanaan

(1) Memberikan saran dan pendapat hukum dalam


prosedur hubungan dan staf tentang pelaksanaan operasi.

(2) Kompilasi peraturan perundang-undangan yang


diperlukan dalam operasi.

(3) Menyiapkan materi pembekalan hukum.

(4) Memastikan sasaran adalah legal/ilegal.

(5) Penyusunan lampiran hukum.

(6) Penyusunan ROE satuan dan pocket card (tactis).

b) Tahap Persiapan

(1) Memberikan pembekalan hukum.

(2) Menjelaskan ROE card Komandan satuan pasal


demi pasal kepada prajurit.

c) Tahap Pelaksanaan

(1) Memberikan saran dan pendapat hukum kepada


komandan dan staf dalam rangka pembuatan kebijakan
atau putusan.

(2) Saran penyelesaian pelanggaran hukum disiplin.

(3) Memberikan bantuan dan nasehat hukum terhadap


prajurit dan satuan.

(4) Monitoring dinamika operasi apakah operasi sesuai


dengan ketentuan hukum yang berlaku.

(5) Pengadministrasian data perkara.

RAHASIA
RAHASIA
6

/ d) Tahap …..

d) Tahap Pengakhiran.

(1) Memberikan bantuan dan nasehat hukum kepada


komando atas gugatan pihak III yang merasa dirugikan.

(2) Membantu penyelesaian tahanan operasi satuan.

(3) Rekapitulasi dan evaluasi perkara.

(4) Memberikan bantuan hukum kepada prajurit.

b. Pedoman Khusus

1) Pelanggaran hukum disiplin diselesaikan oleh satuan sesuai


dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 1997, atas dasar
pertimbangan dan putusan komandan satuan selaku Ankum.

2) Pelanggaran hukum pidana agar diserahkan POM guna proses


hukum lebih lanjut.

3) Permintaan bantuan hukum prajurit diajukan oleh komandan


satuan bawah secara hirarkhis kepada komandan satuan yang
berwenang memberikan perintah bantuan hukum.

4) Guna kepentingan militer dan pencapaian tugas pokok, satuan


dapat menggunakan benda-benda milik rakyat yang dilandasi oleh
perjanjian dan kesepakatan antara pemilik dengan satuan yang
bersangkutan disertai atau tanpa prestasi serta adanya batas waktu
yang jelas.

5) Semua pelanggaran hukum dan disiplin satuan bawah dilaporkan


kepada komandan satuan untuk dilaksanakan proses atau tindak lanjut
penyelesaian.

6) Setiap tuntutan atau gugatan dari pihak III yang merasa dirugikan,
akan diperintahkan komandan petugas investigasi terhadap
permasalahan terkait, dan dilaporkan hasilnya, selanjutnya dilaksanakan
penyelesaian baik di luar maupun di dalam persidangan.

7) Barang bukti milik anggota gerakan sparatis yang disita seperti


harta benda, dokumen berharga lain dicatat dan dilaporkan ke komando
secara hirarkhis.

RAHASIA
RAHASIA
7

/ 8) Terhadap …..

8) Terhadap anggota gerakan sparatis yang mati karena kontak


senjata, dilakukan pencatatan lengkap dengan bukti-bukti dengan
diketahui pamong praja setempat serta dilaksanakan pemakaman
sesuai dengan ketentuan agamanya.

9) Terhadap anggota gerakan sparatis yang menyerah atau


tertangkap diserahkan ke komando selanjutnya diserahkan ke pihak
yang berwenang guna proses hukum lebih lanjut.

10) Rule of Engagement adalah peraturan komandan yang harus


dipatuhi berisi apa yang tidak boleh dan boleh dilakukan selama
berlangsungnya operasi.

11) Perwira Hukum setiap saat melakukan kajian ROE yang ada
dihadapkan pada tingkat eskalasi konflik dan dinamika operasi sebagai
dasar dilakukannya penyesuaian ROE.

12) Hubungan dengan organisasi/persoenl PMI, ICRC atau LSM


Kemanusiaan lain dikoordinir oleh pejabat Staf-3 atau Staf-5.

13) Keberadaan dan kehadiran warga negara asing adalah atas


dasar perijinan komando dan selalu dalam pengawasan Staf-1.

c. Hukum Operasional

Merupakan himpunan ketentuan peraturan perundang-undangan


internasional dan nasional yang mempunyai dampak secara langsung terhadap
pelaksanaan operasi.
(Sub Lampiran-3 (Hukum Operasional) ).

d. Instruksi dan Koordinasi

1) Setiap Komandan Detasemen Pemukul (Dan Den 1, Dan Den 2,


dan Dan Den 3) agar berkoordinasi dengan Perwira Hukum masing-
masing untuk menerbitkan ROE demi kepentingan operasi di daerah
kewenangan masing-masing.

2) Agar para prajurit yang terlibat dalam operasi memahami dan


mematuhi segala ketentuan hukum yang berlaku (apa yang boleh dan
apa yang tidak boleh bagi prajurit).

RAHASIA
RAHASIA
8

3) Sebelum pelaksanaan tugas diberikan pembekalan hukum yang


terkait dan berpengaruh terhadap pelaksanaan operasi.

/ 4. ADMINISTRASI …..

4. ADMINISTRASI

a. Logistik. Lampiran-E (Banmin).

b. Administrasi dan kebutuhan perlengkapan khusus untuk mendukung


operasi dipenuhi sesuai ketentuan yang berlaku.

5. KOMANDO DAN PENGENDALIAN

a. Perhubungan. Lampiran-F (Teritorial)

b. Komando

1) Posko di Makolakops Lhokseumawe.

2) Kotis ditentukan sesuai dengan perkembangan situasi.

NYATAKAN MENGERTI

SAH
ASISTEN OPERASI PANGLIMA KOMANDO PELAKSANA OPERASI

SOENARKO Z A M R O N I, S.E.
KOLONEL INF NRP. 28835 BRIGADIR JENDERAL TNI

Sub Lampiran : 1. Penyuluhan Hukum


2. Bantuan dan Dukungan Hukum.
3. Hukum Operasional.

RAHASIA
RAHASIA
9

KOMANDO OPERASI PEMULIHAN KEAMANAN


KOMANDO PELAKSANA OPERASI
Lembar No. ….
Dari ….. Lembaran

DAFTAR DISTRIBUSI

1. ARSIP
2. PANGLIMA TNI
3. KASUM TNI
4. KASAD
5. KASAL
6. KASAU
7. PANGKOSTRAD
8. ASINTEL KASUM TNI
9. ASOPS KASUM TNI
10. ASLOG KASUM TNI
11. ASOPS KASAD
12. ASLOG KASAD
13. ASOPS KASAL
14. ASOPS KASAU
15. DANJEN KOPASSUS
16. DANKOR PASKHAS
17. DANKORMAR
18. PANGDAM I/BB
19. PANGDAM II/SWJ
20. PANGDAM III/SLW
21. PANGDAM IV/DIP
22. PANGDAM V/BRW
23. PANGDAM VI/TPR
24. PANGDAM VII/WRB
25. PANG ARMABAR
26. PANGKOSEK HANUDNAS III
27. DAN KOOPSLIHKAM
28. PANGKOLAKOPS TNI
29. DAN KOLAKOPS POLRI
30. KAPOLDA ACEH
31. ASINTEL KASDAM I/BB

RAHASIA
RAHASIA
10

32. ASOPS KASDAM I/BB


33. ASLOG KASDAM I/BB
34. ASINTEL KOOPSLIHKAM
35. ASOPS KOOPSLIHKAM

2
/ 36. ASMINLOG KOOPSLIHKAM …..
36. ASMINLOG KOOPSLIHKAM
37. ASINTEL KOLAKOPS TNI / DAN SAT INTEL KOLAKOPS TNI
38. ASOPS KOLAKOPS TNI
39. ASMINLOG KOLAKOPS TNI.
40. DAN REM 011/LW SELAKU DAN SEKTOR A.
41. DAN REM 012/TU SELAKU DAN SEKTOR B.
42. DAN SATGAS MOBIL I & II.
43. DAN SATGAS PAM OBVITNAS.
44. DAN SATGAS POM
45. DAN LANTAMAL I.
46. DAN LANAL SABANG.
47. DAN LANUD MEDAN.
48. DAN LANUD SULTAN ISKANDAR MUDA BANDA ACEH.
49. DAN LANUD SABANG.
50. DAN SAT RADAR LHOK SEUMAWE.
51. DAN SAT RADAR SABANG.
52. S/D 55 CADANGAN.

An. PANGLIMA KOMANDO PELAKSANA OPERASI TNI


ASISTEN OPERASI

SOENARKO
KOLONEL INF NRP. 28835

RAHASIA
RAHASIA
11

LAMPIRAN HUKUM
PERINTAH OPERASI PEMULIHAN KEAMANAN
DI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

KELOMPOK I

1. MAYOR CHK WAHYU WIBOWO, S.H., M.H.


2. MAYOR CHK B. ZEBUA, S.H.
3. MAYOR CHK BHUMI ANSUSTAVANI, S.H.
4. MAYOR CHK MADE WISNU, S.H.
5. MAYOR CHK (K) SUSIANI, S.H., M.H.
6. MAYOR CHK CHAIRUL, S.H.
7. KAPTEN CHK YAYA SUPRIADI, S.H., M.H.

RAHASIA
RAHASIA
12

KURSUS PERWIRA OPERSIONAL


PUSAT PENDIDIKAN HUKUM KODIKLAT TNI AD
TAHUN 2003

RAHASIA

Anda mungkin juga menyukai