Anda di halaman 1dari 58

Pencak Silat Is Power i

ii Pencak Silat Is Power


Dr. Sukarno, M.Si.

PANCAK SILAT
IS POWER

Pencak Silat Is Power iii


Pancak Silat Is Power @ 2020

Diterbitkan Oleh
Penerbit Buku Pena Salsabila, November 2020
Kantor: Jl.Tales II No. 1 Surabaya
Tlp. 031-72001887. 081249995403

ANGGOTA IKAPI
No. 137/JTI/2011

Penulis : Sukarno, M.Si.


Editor :Nizam Firdauzi dan Kun Wazis.
Desain cover: salsabila creativ

Hak cipta dilindungi oleh undang-undang


dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian
atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit

ISBN: 978-602-1262-99-3
vi+50;14,5 cm x 21 cm

iv Pencak Silat Is Power


PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur hanya milik Allah, Zat Yang
MahaMengatur terhadap segala sesuatu yang ada di alam
raya ini.Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan
kepadaRasulullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan
orang-orang yang memiliki komitmen besar dalam
menjalankanperintah Agama.
Buku berjudul "Pencak Silat Is Power" berangkatdari
keinginan penulis untuk dapat memberikan
kontribusidalam penyelamatan budaya bangsa. Sebab, di
tengahgempuran arus globalisasi yang menggelobal,
pengikisanterhadap rasa cinta budaya sendiri banyak
terkikis.
Pencak Silat sebagai bagian dari budaya bangsasangat
layak untuk dilestarikan. Tidak hanya aspek manfaatuntuk
memperkokoh anak bangsa dengan kemampuanmembela
diri. Lebih dari itu, pencak silat akan
membentukkepribadian dan mengembangkan potensi diri
peserta didik
Maka, upaya apa saja yang positif untukmengokohkan
budaya bangsa ini akan menjadi perhatianserius penulis.
Dan, ternyata, Pemkab Jember dibawahkomando MZA
Djalal menjadikan silat sebagai ikon kotaJember. Bukti
konkretnya adalah mewajibkan pencak silatsebagai mata
pelajaran wajib di SD, SMP, SMA. Ini merupakan langkah
nyata yang menggembirakan.

Pencak Silat Is Power v


Buku ini mengajari pembaca untuk bersemangat
menjadikan Pencak Silat sebagai kekuatan untuk
mencintabudaya bangsa ini. Tentu saja, masih ada
kekurangan untukpenyempurnaan buku ini. Dan, kami
berharap, ketidaksempurnaan dalam buku ini menjadikan
satu kekuatan bagipembaca untuk memberikan kritik dan
saran yangmemberdayakan.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada semuapihak
yang telah membantu demi terbitnya buku ini,terutama
kepada Biro Perencanaan dan Kerjasama LuarNegeri
Depdiknas serta Center for Society Studies Jember.
Sekali lagi, semoga risalah kecil ini bermanfaat.Penulis
sadar, bagian dari karya ini dilandasi motivasispiritual dari
peringatan Rasulullah SAW yang pernahdisampaikan lebih
dari 1437 tahun yang lalu bahwa: "Al mu'minul qowiyyu
khoirun wa ahabbu ila allahi minal mu'minid dhoifi" yakni orang
mukmin yang kuat itu lebih baik dan lebih dicintai Allah
dari pada orang mukmin yanglemah. Dan "Khoirun naas
anfa’uhum linnaas", yaknisebaik-baik manusia adalah yang
mereka memberikanmanfaat bagi orang lain. Amien.

Jember, Nopember 2007

Penulis

vi Pencak Silat Is Power


DAFTAR ISI

PENGANTAR~iii
BAB I PENDAHULUAN~1
A. Latar Belakang ~1
B. Pcngertian Pencak Silat dan Sejarah
Perkembangannya ~3

BAB II UNSUR-UNSUR PENCAK SILAT~13


A. Olah Raga (The Sport) ~13
B. Seni (The Art) ~15
C. Bela Diri (The Self Defence) ~17
D. Mental Spritual (Mysticisme)~18

BABIII PENGE:MBANGAN DIRI DAN PEMBENTUKAN


KEPRIBADIAN PESERTA DIDIKMELALUI
LATIHAN PENCAK SILAT ~21
A. Pengembangan Diri ~21
B. Pembentukan Kepribadian ~24

BABIV PENCAK SILAT SEBAGAI IKON


KOTAJEMBER~39
A. Tidak Mudah Mclestarikan Budaya~40
B. Berevolusi Menjadi Anak Emas~44

Pencak Silat Is Power vii


DAFTAR PUSTAKA~47

LAMPIRAN

viii Pencak Silat Is Power


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagaimana diketahui bersama melalui media
televisimaupun koran dan lain sebagainya, bahwa
tindakkekerasan atau penganiayaan antar peserta didik
pada tingkatsekolah dasar, yang berakibat fatal, patah
tulang rusuknya,patah tulang lengan, cedera kepala dan
bahkan sampaimeninggal dunia. Misalnya, Reza lkhsan
Fadhillah, 9 tahun,siswa SD Cincin 1 Katapang, Bandung. Ia
meninggal 16November 2006, setelah dipiting dan ditindih
tiga temannyadi sebuah Masjid. Angga 11 tahun, siswa kelas
lima SD 7Babakan Surabaya Selatan, yang mengalami lima
jahitan dikening; Nabila Amal, 6 tahun, siswi kelas satu
MargahayuRaya Bandung, yang mengalami patah tulang
paha (Tempo,2006, hal : 86 ) Data yang dikeluarkan oleh
KomnasPerlindungan Anak menunjukkan 417 kasus

Pencak Silat Is Power 1


kekerasanterhadap anak terjadi dalam masa bulan Januari-
April 2007. Kekerasan fisik sebanyak 89 kasus,kekerasan
seksual118 kasus,dan kekerasan psikis sebanyak 210
kasus(SuaraMuhammadiyah,2007,hal:6)
Tindak kekerasan dan penganiayaan meniru
adegan“smack down" yang ditayangkan RCTI pada 2000,TPI
pada 2002 dan lativi pada 2006 (Tempo,2006:87),
tersebutbanyak dilakukan para peserta didik tingkat
SD,misalnyayang terjadi di kota
Jakarta,Bandung,Yogyakarta,Surabaya,
Solo,Malang,Jember dan kota-kota yang lain.
Peseta didik pada umumnya mudah sekali tertarikdan
melakukan imitasi "terhadap hal-hal yang
dianggapnyahebat dan menakjubkan,sehingga mereka
mencoba danmencoba atau dikenal dengan istilah "trial and
error",tetapitidak memiliki keterampilan yang memadai dan
bahkan tidak pernah mengantisipasi resikonya, sehingga
menyebabkanmelayangnya jiwa peserta didik.
Fenomena meniru "smack down'' yang
dapatmenimbulkan akibat yang fatal dan bahkan dapat
merenggutjiwa peserta didik, sudah seharusnya dihentikan.
Misalnya, penayangan film-film smack down dan
sejenisnya jamtayangnya dibatasi atau dihentikan. Kalau
toh harus melihat adegan tersebut harus didampingi oleh
orang tua,karenaadegan "smack down'' tersebut hanyalah
sandiwarakekerasan semata,memang teknik kuncian dan
bantingannyaadalah sungguhan dan tidak berakibat fatal
bagi yangmelakukan,karena mereka terlatih,tetapi bagi
peserta didikkita,akibatnya menjadi fatal kalau mereka yang
melakukan.Secara psikologis peserta didik suka meniru

2 Pencak Silat Is Power


terhadap hal-halyang dianggapnya hebat dan menakjubkan,
untuk itu potensidiri mereka seharusnya dikembangkan
dan disalurkan, salahsatunya melalui latihan Pencak Silat.
Anak didik yangmemiliki keterampilan pencak silat akan
mampu membeladiri dan mengendalikan diri, kalau
seandainya suatu ketikadianiaya orang lain dan mereka
tidak akan bertindak aniayapada orang lain karena mereka
terikat dengan ikrar atausumpah sebagai seorang pesilat.
Latihan Pencak Silat bagi peserta didik
tidaklahmembahayakan, karena dalam latihan pencak
silatdisamping latihan yang berorientasi olahraga seni dan
beladiri juga dilakukan pembinaan mental spiritual
untukmembentuk kepribadian peserta didik.
Berdasarkan fenomena tersebut di atas,pengembangan
diri dan pembentukan kepribadian pesertadidik melalui
latihan Pencak Silat di sekolah nampaknyaperlu diberi
kesempatan untuk diaplikasikan.

B. PENGERTIAN PENCAK SILAT DAN SEJARAH


PERKEMBANGANNYA
Dalam buku "Pencak Silat Merentang Waktu" yang
ditulis oleh O'ong Maryono (hal 2 - 8) dipaparkan
pendapatyang berbeda dari para tokoh pencak silat yaitu
sebagaiberikut;
Menurut guru pencak silat Bawean, Abdus
Sjukur:pencak silat adalah gerakan langkah keindahan
denganmenghindar, yang disertakan gerakan berunsur
komedi.Pencak silat dapat dipertontonkan sebagai
hiburan.Sedangkan, silat adalah unsur teknik bela diri

Pencak Silat Is Power 3


menangkis,menyerang, dan mengunci yang tidak dapat
diperagakan didepan umum.
Penjelasan serupa diajukan oleh guru besar
HasanHabudin, yang juga pendiri Pamur di Madura.
Menurut dia,pencak silat adalah seni bela diri yang
diperagakan dengandiatur, padahal silat sebagai inti sari
dari pencak tidak dapatdiperagakan. Di kalangan suku
Madura pencak dianggapberakar dari bahasa Madura
"apengkarepeng laju aloncak",yaitu bergerak tanpa aturan
sambil meloncat. Sedangkan silatberasal dari "se amaen alat
mancelat", yaitu sang pemainberloncat kian kemari seperti
kilat.
Buchori Ahmad, pendekar besar Tapak Suci di
kotaJember, mengakui bahwa istilah "pencak" berasal
dariMadura, tetapi menurut dia, akar dari pencak
sebetulnya lain,yaitu "acak mancak" yang berarti melompat
ke kanan dan kekiri dengan menggerakkan tangan dan kaki.
Dalam perkembangannya, interpretasinya tentangarti
pencak dan silat agak berbeda. Pencak diartikan
sebagaifitrah manusia untuk membela diri dan silat sebagai
unsuryang menghubungkan gerakan dan pikiran.
Meskipunpemahaman arti tidak sama, beliau sependapat
dengan gurubesar Pamur bahwa "silat" harus dirahasiakan.
Imam Koesoepangat, guru besar Setia Hati Teratai
dikota Madiun yang pernah mengartikan 'pencak'
sebagaigerak bela diri tanpa lawan, dan 'silat' sebagai bela
diri yangtidak boleh dipertandingkan.
Wongsonegoro, salah suatu pendiri dan ketuapertama
dari wadah persatuan perguruan pencak silatnasional, yaitu
Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), dulumengatakan

4 Pencak Silat Is Power


bahwa. pencak adalah gerakan serang bela yangberupa tari
berirama dengan peraturan adat kesopanantertentu, yang
biasa dipertunjukan di depan umum. Silatadalah intisari
dari pencak, ilmu untuk perkelahian ataumembela diri mati-
matian yang tidak dapat di pertunjukan didepan umum.
Sukowinadi, pendiri dari Perpi Harimurti, perguruandi
Yogyakarta memberikan ilustrasi. Pada waktu itu di
tanahJawa istilah silat tidak terkenal. Rakyat hanya
mengetahuiistilah pencak. Pencak berasal dari kata "pen"
yang berartititik atau tujuan, dan "cak" yang berarti
tindakan. Kalaudirangkai artikan bermakna suatu tindakan
yang mempunyaitujuan dan tindakan tanpa tujuan tidak
ada artinya dalamilmu bela diri. Istilah silat banyak
diperkenalkan olehpenyadur Kho Ping Ho. Dengan
menyebarluaskan komiknyamulailah silat dikenal di Jawa.
Sekarang kebanyakan orangmencampur baurkan silat
dengan pencak sehingga sepertimenyatu.
Soetardjonegoro, dari perguruan Phasadja Mataramdi
Yogya mendefinisikan kedua istilah tersebut sebagaiberikut:
Pencak adalah gerakan bela-serang, yang teraturmenurut
sistem, waktu, tempat, dan iklim dengan selalumenjaga
kehormatan masing-masing secara kesatria, tidakmau
melukai perasaan. Gerak bela-serang erat
hubungannyadengan rohani, sehingga menghidup
suburkan naluri,menggerakan hati nurani manusia,
langsung menyerahkepada Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam pandangan Indra Utama istilah tersebut
bisaberagam. Di Minangkabau ada "pencak" dan ada pula
"silek"yang mengandung dua pengertian. Keduanya adalah
serupatapi tidak sama. Pencak tangko tape, artinya kuncian

Pencak Silat Is Power 5


dapatdilepas karena sudah diatur seperti dalam
pertunjukan.Sedangkan "silek" menangkap mati, artinya
kuncian tidakdapat dibuka, lawan ditangkap untuk
dibunuh Silek ini tidakdapat dipertunjukan karena sangat
berbahaya.
Pada tahun 1948, muncul keinginan untukmenggabung
dua istilah dasar ini, sebagai bagian dari suatuusaha kolektif
untuk mempersatukan semua perguruan diIndonesia, yang
akhirnya terwujud pada tahun 1973 danjadilah istilah
Pencak Silat menjadi populer sampai sekarang.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Pencak(keahlian) untuk mempertahankan diri dengan
kepandaianmenangkis, mengelak dsb. Silat ialah
kepandaian berkelahi,seni bela diri khas Indonesia dengan
ketangkasan membeladiri dan menyerang untuk
pertandingan atau perkelahian(Balai Pustaka, 2002 : 848)
Dari pengertian tersebutmemberikan pemahaman pada kita
bahwa pencak dan silatadalah dua hal yang beda makna,
sekalipun demikian intisarikedua istilah adalah bermakna
rangkaian gerak hindaran,elakan, serangan dan kuncian
yang digunakan dalampertandingan maupun pembelaan
diri. Dan Pencak Silat inimerupakan warisan leluhur bangsa
Indonesia, demikianpendapat R. Djadjat Koesoemahdinata,
pendiri dan gurubesar perguruan Pencak Silat Tajimalela,
Bandung JawaBarat (Jurus,2000 :7)
Di zaman Kerajaan Sriwijaya dan Majapahitserta
kerajaan-kerajaan di masa itu, Pencak Silat telahmerupakan
bagian dari pemupukan jiwa keprajuritan dankesatriaan.
Untuk menjadi seorang prajurit yang tangguh,sebelumnya
dipersyaratkan memiliki kemampuan bela diriindividual

6 Pencak Silat Is Power


yang sangat tinggi. Dari kondisi yang demikianinilah
sumber-sumber Pencak Silat berkembang dan
terjalindengan adat istiadat serta norma-norma masyarakat
dan keagamaan, sehingga Pencak Silat mengakar kuat di
dalammasyarakat.
Kedudukan orang-orang dalam kerajaan yangmemiliki
keterampilan Pencak Silat sangat menentukan bagikekuatan
tentara kerajaan. Disana ada guru yang melatihPencak Silat
para prajurit, baik secara perorangan maupunsecara
berkelompok.
Kemahiran atau keterampilan menggunakan
senjatatajam sangat dibutuhkan untuk membentuk laskar
yang kuatdan ampuh. Kerajaan-kerajaan besar seperti
Majapahit danSriwijaya memiliki pendekar-pendekar besar
yangmenguasai ilmu Pencak Silat dan dapat dihandalkan.
Tercatat dalam sejarah bahwa R. Wijaya pada
tahun1293 dapat mengusir tentara Tar-Tar utusan Kaisar
KubilaiKhan, yang mencoba untuk menaklukan kerajaan
Singosari.Dengan siasatnya dan kemampuan Pencak Silat R.
Wijayadengan pasukannya dapat memukul mundur tentara
Tar-Taryang jumlahnya ribuan, sehingga kembali ke
Tiongkok dantidak kembali lagi. Karena itu termasyhurlah
kecakapanPrabu Jayanegara dengan pasukan pengawalnya
yang disebutBhayangkari, yang merupakan himpunan dari
para pendekardan ksatria yang memiliki dan digembleng
dalam ilmuPencak silat yang tangguh.
Pada Zaman penjajahan Belanda. Penjajah Belanda
tidak memberikan kebebasan pribumi untuk belajarPencak
Silat, karena dengan belajar Pencak silat dapatmenempa
jiwa pemberani dan akan menumbuhkankeberaniannya

Pencak Silat Is Power 7


untuk melakukan perlawanan terhadap penjajahBelanda,
sehingga timbul larangan berlatih Pencak silat.Namun, para
pendahulu kita tidak kehilangan semangat,perkembangan
Pencak silat berjalan terus melaluikelompok‐kelompok
kecil. Hal inilah yang diperkirakanmenumbuhkan berbagai
perguruan Pencak Silat dengananeka macam jurus
andalan.Selain itu,perkembangantersebut juga
menumbuhkan pengembangan Pencak silatsebagai seni
budaya,karena pada waktu itu yang diizinkanadalah
pengembangan Pencak silat sebagai seni untukmelengkapi
berbagai macam upacara.
Penjajah Belanda dengan kelicikannya
mampumenggunakan kelemahan sifat bangsa Indonesia
untukmelemahkan sendi-sendi kekuatan bangsa.Dengan
politkmemecah belah (devide et empera) dan cara-cara
haluskerajaan-kerajaan yang besar dapat dipengaruhi
dandiarahkan untuk kepentingannya.Namun para pejuang
tetapmencari upaya dalam mempertahankan kemerdekaan
bangsamelalui berbagai jalan.Semangat kemerdekan
tetapdikorbankan antara lain dengan tetap memelihara
sendi-sendikekuatan yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia.Para pendekartetap mengajarkan Pencak Silat
walaupun geraknya dibatasi dan diawasi secara ketat.
Pada waktu itu pendidikan Pencak Silat hanya
bolehdiberikan pada kalangan tertentu,yaitu sekolah
PendidikanPegawai Pemerintah, sekolah Polisi dan
Pegawai Sipiltertentu.Dengan adanya pembatasan
pemberian pendidikanPencak Silat tersebut,pemerintah
Belanda pada waktu itumengharapkan olahraga Pencak
Silat tidak akan berkembangyang berarti pula pertahanan
rakyat Indonesia pada waktu itumenjadi lemah.

8 Pencak Silat Is Power


Namun para pemimpin bangsa waktu itu
mencarimedia lah yang antara lain melalui perkumpulan
olahraga,kesenian bahkan pesantren-pesantren yang
merupakansebagian dari pendidikan Jasmani dan mental
para santriuntuk tetap memupuk kecintaan terhadap
bangsa dalammemperjuangkan kemerdekaannya dengan
mengadakan latihan Pencak Silat di kebun kebun atau di
ladang‐ladang. Kegiatan tersebut dapat menjadi kenyataan
dalam sejarahperjuangan melawan penjajah belanda oleh
Pangeran Diponegoro, Panembahan Senopati,Sultan
Agung,TeukuUmar,Teuku Tjik Di Tiro,Imam Bonjol, Tjut
Nya' Dien, Tjut Mutiah,Sabai Nan Aluih dan yang lainnya.
Di zaman pendudukan Jepang, dengan berbagai cara
dan kecerdikan telah dapat mengembangkan PencakSilat,
namun kesemuanya itu ditujukan untuk kepentinganJepang
sendiri, guna mengobarkan semangat pertahananbersama
menghadapi sekutu.
Pada permulaan masa penjajahan
Jepang,rakyatIndonesia merasa gembira karena terbebas
dari belenggu penjajahan Belanda selama tiga setengah
abad.Semangat keprajuritannya dibangun dengan latihan-
latihan militermelalui milisi beserta latihan-latihan bela diri
antara Jiu-jitsu,Sumo, dan sebagainya.
Pemerintah pendudukan Jepang membolehkanlatihan
Pencak Silat dan diajarkan dimana-mana, PencakSilat
dengan bambu runcing dihidupkan kembali. Parapendekar
dikumpulkan demi pertahanan Asia Timur Rayadan
terutama untuk di indoktrinasi supaya Indonesia dan
Jepang berjuang bersama-sama, tetapi demi
kepentingansaudara tua yaitu Nippon.

Pencak Silat Is Power 9


Hal ini sebenarnya dapat dipahami karena
daerahkekuasaannya yang begitu luas tidak mungkin
dipertahankansendiri oleh sekelumit tentara Jepang, karena
Jepang harusmenghadapi lawannya yang berat yaitu
sekutu: AmerikaSerikat, Inggris, Australia, Belanda dan
Cina. Karena ituJepang siapkan Heiho, tentara peta dan lain-
lain.
Pada tanggal 15 Agustus 1945 Amerika
Serikatmenjatuhkan bom atom di Nagasaki dan
Hiroshima,sehingga Jepang menyerah tidak dengan
bersyarat kepadaSekutu. Kesempatan itu dipergunakan
sebaik-baiknya olehIndonesia untuk mengambil alih
kekuasaan dari pemerintahJepang, dengan Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia padatanggal 17 Agustus 1945 oleh
Bung Karno dan Bung Hatta.
Rakyat Indonesia lalu bangkit serentak danmengepung
pusat-pusat pertahanan Jepang untukmelaksanakan amanat
Presidennya, sebab Jepang tidakmungkin begitu saja
menyerahkan kedaulatannya kepadaIndonesia. Penyerbuan
besar-besaran dari para pemudaIndonesia yang hanya
bersenjatakan bambu runcing, pedang,klewang, golok,
belati, clurit dan rencong baik kepadaJepang maupun
Sekutu.
Jepang yang melihat kenyataan bahwa
tidaklahmungkin untuk melawan seluruh rakyat Indonesia
makasegeralah mereka menyerah pada pemerintah
Indonesia.Menjadi kenyataan sejarah bahwa yang ikut
berjuangmempertahankan kemerdekaan adalah mereka
yangmemupuk dirinya dengan unsur-unsur yang
mempertebalrasa cintanya pada tanah air dan kemahiran

10 Pencak Silat Is Power


dalam PencakSilat itulah banyak membantu para pejuang
untuk bergerakdalam menghadapi penjajah.
Pada saat ini Pencak Silat tersebar di seluruh TanahAir
kita hal ini dapat dilihat secara organisatoris, bahwawadah
organisasi Pencak Silat/IPSI (Ikatan Pencak SilatIndonesia)
telah memiliki kantor daerah pada tiap-tiappropinsi dan
kantor cabang pada tiap-tiap kabupaten sertapemerintahan
kota. Dan indikator yang lain adalahkehadiran kontingen-
kontingen dari 32 daerah pada setiapkompetisi tingkat
nasional Kejurnas IPSI maupun PON.
Pencak Silat juga telah merambah ke manca negaradan
organisasi nasional Pencak Silat sudah berdiri diSingapura
(PERSISI), Malaysia (PESAKA), BruneiDarusslam (PESIB),
Thailand (PSAT), Filipina(PHILSILAT), Myanmar
(PSAMY), Vieffram (ISAVI),Spanyol (PSAS), Prancis
(PSAF), Austria (PSVO), Jerman(DPSU), Belgia (PSUB),
Belanda (NPSB), Suriname(SPSA), Austalia (PSAA), Turki
(PSAT), Swiss (PSAS),Hawai (Mande Muda Pencak Silat
Hawai), Inggris (PSAE),Laos (PSAL), dan Marokko
(PSAMR). Sedangkanbermacam-macam perguruan Pencak
Silat tumbuh danberkembang di Venezuela, Amerika
Serikat, Denmark,Canada dan Yunani (PB IPSI 1994 b : 7-9)
serta di Mesir,Syiria dan negara-negara timur tengah
lainnya.

Pencak Silat Is Power 11


BAB II
UNSUR-UNSUR
PENCAK SILAT

A. OLAHRAGA (THE SPORT)

Dari aspek ini diharapkan mampu untuk


menumbuhkansifat dan sikap sportif, yang terampil dalam
gerak-gerak efektif sebagai dasar hidup sehat jasmani dan
rohani.Pencak silat memang memenuhi persyaratan
sebagaiolahraga umum. Olahraga adalah setiap kegiatan
jasmaniyang ditandai semangat perjuangan menguasai diri
sendiri,mengatasi orang lain atau unsur-unsur alam, yang
jikadipertandingkan harus melaksanakan secara ksatria,
sehinggamerupakan sarana pendidikan kepribadian yang
tangguh.Dengan demikian Pencak Silat memang
memenuhipersyaratan tersebut, karena Pencak Silat
merupakan suatukegiatan yang mendorong,

12 Pencak Silat Is Power


membangkitkan,mengembangkan kesegaran jasmani dan
membina kejujurandan kekuatan rohani, bagi setiap insan
Indonesia.
Pengalaman pembinaan selama ini
menunjukkanbahwa Pencak
Silat memenuhi syarat pula
sebagai olahragapendidikan,
olahraga prestasi dan olahraga
rekreasi.
Denganmengembangkan
berbagai aspek tersebut maka
padahakekatnya melalui
Pencak silat telah dapat
mewujudkanmanusia
Indonesia seutuhnya, melalui
latihan pencak silatsebagai
olahraga pendidikan, olahraga
prestasi, dan olahragarekreasi
(Ali,2000 : 6)
Pencak silat sebagaiolahraga pendidikanditekankan
pada pembinaanketrampilan jasmani
terutamapembentukan sikap
dangeraksertamengembangkanpembinaan mental dan
rohaniyaitu menanamkan rasakepercayaan diri serta sifat-
sifat budi luhur.
Pencak Silat sebagaiolahraga prestasi, yangmerupakan
suatu cabangolahraga pertandingan dibinasesuai dengan
asas dannorma sebagai olahraga,yaitu disamping
mengembangkan pembinaan fisik dan tehnikdiutamakan
pula memupuk sifat-sifat ksatria dalampelaksanaannya.

Pencak Silat Is Power 13


Dalam bidang olahraga prestasi ini telahdilaksanakan
pertandingan‐pertandingan Pencak Silat daritingkat daerah,
nasional dan internasional.
Pencak Silat sebagai olahraga
rekreasi,penampilannya merupakan sesuatu yang dapat
dinikmatioleh khalayak ramai dengan mengutamakan
keindahan gerakdan irama.Pertunjukan Pencak Silat, dapat
dipadu denganunsur kesenian, tetabuhan baik dalam
bentuk permainantunggal,permainan ganda atau secara
massal baik dalampermainan tangan kosong maupun
bersenjata.

B. SENI (THE ART)


Melalui aspek seni diharapkan mampumenumbuhkan
sifat dan sikap keselarasan, keseimbangandan keserasian
lahir dan batin. Di beberapa daerah unsur senitersebut jauh
lebih menonjol, sehingga sementara
masyarakatmenganggapnya benar-benar bentuk seni tari
dan bukan senibela diri. Namun, apabila kita amati lebih
lanjut akan terlihatbahwa seni tari tersebut dikembangkan
dari gerak-gerakdasar Pencak Silat sebagai seni bela diri.
Kelincahan dangerak dinamis diiringi dengan instrumen
musik daerah sangatmenarik dan memukau.
Pengembangan aspek seni ini akandapat lebih
menumbuhkan minat generasi muda pada PencakSilat,
kecintaan terhadap salah satu kekayaan dan hasil
ciptabudaya bangsa. Sikap yang demikian itu sangat
pentingartinya dalam memperkokoh ketahanan budaya
kita. Hal initidak berarti bahwa kita menutup pengaruh dari
luar,melainkan secara kritis selektif melalui akulturasi,

14 Pencak Silat Is Power


pengaruhluar yang mampu mempercepat pengembangan
dan dapatmemperkaya keilmuan Pencak Silat dalam
berbagaiaspeknya, dalam batas-batas nilai budaya dan
kepribadianbangsa Indonesia, dapat kita terima, tanpa
kehilangan jati dirikita sebagai suatu bangsa.
Pengembangan aspek seni padahakekatnya mempunyai
jangkauan jauh ke depan, karenaseni adalah bagian dari
kebudayaan, dan manusia adalah intikebudayaan.
Kebudayaan pada dasarnya adalah andapantingkah laku
manusia yang telah menempuh keseluruhanproses
perkembangan manusia dalam sejarah.
Ciri
khususlainnya
padaPencak
Silatadalah
bagiandari
kesenianyang di
daerah-daerah
tertentuterdapat
tabuhiringan
musikyang khas.
Padajalur
kesenian ini
terdapat kaidah-kaidah gerak dan irama yang merupakan
suatu pendalaman khusus. pencak silat sebagai seni
harusmenurut ketentuan yaitu:keselamatan, keseimbangan,
keserasian antarairama, wirasa dan wiraga.
Beberapa daerah di Indonesia pencak silatditampilkan
hampir semata-mata sebagai seni tari yang samasekali tidak
mirip sebagai olahraga maupun bela diri.

Pencak Silat Is Power 15


Misalnya:
 Daerah Sumatera Barat dengan tari Randai.
 Daerah Jawa Barat dengan Ibing Pencak.
 Dan daerah-daerah lainnya. (Ali, 1989 : 5)

C. BELA DIRI (THE SULF DEFENCE)


Dengan aspek dasar ini diharapkan
dapatmenumbuhkan sifat dan sikap perilaku ksatria yaitu:
jujur,disiplin, dan berani menegakkan kebenaran serta
keadilan.Sebagai bela diri mempunyai ciri-ciri umum
mempergunakanseluruh bagian tubuh dan anggota badan
dari ujung tangandan kaki
sampai kepala danrambut
bahkan isi perutpundapat
dipergunakansebagai alat
pembelaandiri. Pencak
Silatmempunyai
pandanganbahwa kita
olehmempunyai lawan
akantetapi jangan
sampaimempunyai musuh,
tidakdibenarkan untuk
menyerang lebih
dahulu,bahkan harus
menghindaridarikontak fisik. Namunapabila hal tersebut
tidak dapat dihindari, maka kita akanbertindak pantang
menyerah.
Pada dasarnya Pencak Silat adalah usaha
pembelaandiri dari serangan atau bahaya agar selamat.
Dengandemikian akan menjadi jelas bagi kita bahwa unsur

16 Pencak Silat Is Power


gerakanPencak Silat harus mengandung unsur : hindaran,
tangkisan,serangan dan kuncian. Melalui latihan-latihan
yang tekun dibawah bimbingan guru/ pelatih Pencak Silat,
maka seorangpeserta didik dapat memupuk dan
meningkatkan kemampuanmelakukan hindaran, tangkisan,
serangan, dan kuncian,sebagai suatu pembelaan diri dari
serangan atau marabahaya. Sesuai dengan falsafah bangsa
Indonesia, makapesilat Indonesia lebih mengutamakan
pembelaan diridaripada serangan. Karena itulah Pencak
Silat disebut senibela diri dan bukan seni serang. (Ali, 1989 :
5)

D. MENTAL SPIRITUAL (MYSTICISME)


Dengan pembinaan mental diharapkan
mampumembangkitkan sikap yang selalu berusaha untuk
dapatmengintegrasikan antara cipta, rasa dan karsa,
yangmengandung sifat tulus, sabar dan rela. Mental
adalahkondisi jiwa yang terpantul dalam sikap seseorang
terhadapberbagai situasi yang dihadapinya. Pengembangan
aspek inibertujuan untuk membentuk insan yang tidak
sajabersemangat tinggi, tetapi juga memiliki sifat-
sifatkepeloporan dan kepemimpinan. Membimbing sifat-
sifatpercaya pada diri sendiri membela kebenaran dan
keadilanserta rasa kesatuan dan kesetiakawanan, Dengan
demikianpelaksanaan bimbingannya difokuskan pada
penanamanmotivasi perjuangan dan etika kesatriaan.
Dengan pembinaan spiritual ini diharapkan
mampumenumbuhkan Sifat Serta sikap taqwa kepada
Tuhan YME,yang ditandai dengan keteguhan iman dalam
menghadapigodaan dan cobaan hidup serta mampu

Pencak Silat Is Power 17


menerima kenyataanatau risiko yang
terberat.(Surono,1991:5)
Menurut Nizam Firdausi, pendekar besar TapakSuci,
pada hakekatnya latihan pencak silat itu bersifatintegral
antara unsur olahraga,seni,bela diri dan mentalspiritual.Ke
empat unsur tersebut digambarkan dalambentuk Trisula
yang terdapat pada lambang IPSI.Ketigaujungnya
mencerminkan aspek olahraga,seni dan bela diri.Adapun
gagang/pegangan dari pada Trisula,melambangkanunsur
mental spiritual yang menjadi landasan dari ketigaunsur
tersebut(Firdausi, 2007)

18 Pencak Silat Is Power


Pencak Silat Is Power 19
BAB III
PENGEMBANGAN DIRI
DANPEMBENTUKAN
KEPRIBADIANPESERTA
DIDIKMELALUI LATIHAN
PENCAK SILAT

A. PENGEMBANGAN DIRI
Pendidikan nasional yang berdasarkan pancasila
danUndang-Undang Dasar Negara Republik
IndonesiaTahun 1945 berfungsi mengembangkan
kemampuan danmembentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabatdalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuanuntuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadimanusia yang beriman dan bertaqwa

20 Pencak Silat Is Power


kepada Tuhan YangMaha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif,mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis sertabertanggung jawab. (UURI No. : 20
Tahun 2003, TentangSISDIKNAS)
Pengembangan diri bertujuan memberikankesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan
danmengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat,
danminat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi
sekolah.Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau
dibimbingoleh konselor, guru, atautenaga
kependidikanyang dapat
dilakukandalam bentuk
kegiatanekstrakurikuler.
Kegiatanpengembangan
diridilakukan
melaluikegiatan
pelayanankonseling
yangberkenaan
denganmasalah diri
pribadi dankehidupan
sosial, belajardan
pengembangan
karirpeserta didik.
(PermenDiknas No. : 22
Tahun2006, Tentang
Standar Isi, hal : 10 )
Melalui latihan
Pencak Silat potensi diri pesertadidik akan terkembang
dengan baik, karena dengan latihanPencak Silat fisik akan
tumbuh, dan berkembang, sertamenjadi kuat. Pertumbuhan
dan perkembangan fisik yangsempurna serta menjadi kuat,

Pencak Silat Is Power 21


amat sangat diperlukan danbahkan menjadi prasyarat bagi
pelaksanaan tugas-tugas kehidupan sehari-hari dan hal ini
sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, yaitu : salah
satunya mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia sehat Dan juga menunjang tujuan
pendidikan jasmani, olahraga dankesehatan, yaitu :
mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam
upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran
jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas
jasmani dan olahraga yang terpilih, meningkatkan
pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih
baik serta meningkatkan kemampuan dan keterampilan
gerak dasar (Permen Diknas RI Nomor : 22 Tahun 2006
Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah, hal : 160)
Selain dari pada itu ajaran Islam sangat menganjurkan
bagi pemeluknya agar menjadi orang yang kuat baik fisik
maupun psikisnya sebagaimana sabda Nabi Muhammad
dalam sebuah hadits, sebagai berikut : ,,Almu'minul qowiyyu
khoirun wa ahabbu ila allahi minal mu'minul dhoifi" yakni
"Orang mukmin yang kuat itu lebih baik dan lebih dicintai
oleh Allah dari pada orang mukmin yang lemah". Dan juga
dalam kalamul hikmah, sebagai berikut : ,, Al aqlu salim
fijjismi salim" yakni "Akal yang sehat itu terletak pada
jisim/fisik yang sehat".
Pada akhirnya, pengembangan diri peserta didik
melalui latihan Pencak Silat akan melahirkan manusia-
manusia yang sehat dan kuat, lahir serta bathinnya,
merupakan bekal utama untuk mengarungi kehidupan
masa depan yang penuh tantangan dan persaingan.

22 Pencak Silat Is Power


B. PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN
Pengembangan kepribadian bertujuan membentuk
peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa
kebangsaan dan cinta tanah air. Tujuan ini dicapai melalui
muatan dan atau kegiatan agama, akhlak mulia,
kewarganegaraan, seni dan budaya dan pendidikan jasmani
(Permen Diknas No. : 23 Tahun 2006, Tentang Standar
Kelulusan).
Adapun upaya pembentukan kepribadian peserta
didik dilakukan melalui penanaman nilai-nilai sebagai
berikut :
1. Menumbuhkan Budi Pekerti Luhur (Maryono, 2000 : 51)
Dalam berlatih pencak silat ditanamkan nilai-nilai budi
pekerti yang luhur yang merupakan cerminan dari pada
perilaku seseorang atau dalam ungkapan bahasa jawa yaitu
"watak, watuk serta wahing" seseorang, yang merupakan
cerminan akhlakul karimah seseorang. Nilai-nilai budi
pekerti yang luhur, misalnya: jujur, adil, etis, disiplin,
toleran.
Benar atau jujur, termasuk golongan akhlak mahmudah
(akhlak terpuji). Benar artinya sesuainya sesuatu yang
dilakukan atau pikirkan dengan kenyataan sesungguhnya,
dan ini tidak saja berupa perkataan, tetapi juga dalam
bahasa Arab, benar atau jujur disebut sidik (ash-shidqu),
lawan dan kizib (al kizbu) yaitu bohong atau dusta.

Pencak Silat Is Power 23


Benar atau jujur itu termasuk akhlak mahmudah (akhlak
terpuji) yang pokok dan penting, dan merupakan induk dan
sifat‐sifat baik yang lain yang membawa orang kepada
kebaikan. Karena itu Rasulullah menyebutkan benar atau
jujur ini sebagai “kunci" masuk surga. sabdanya berbunyi:
"Alaikum bissidqi fainna sidqo yahdi ilal birri wal birru yahdi ilal
jannati wa ma yazalu rajulu yashduqu wayatahara sidqo hatta
yaktabu indzallahi shoddiqon" yakni“ Wajib kepadamu berlaku
benar, karena sesungguhnya kebenaran itu membawa
kepada kebaikan dan kebaikan membawa ke surga.
Seseorang tiada henti‐hentinya berkata dan berlaku
benarkan mengusahakan sungguh‐sungguh akan
kebenaran, sehingga dicatat ia di sisi Allah sebagai seorang
sidiq (orang yang selalu benar) (Diriwayatkan oleh Bukhari)
Sabdanya lagi sebagai berikut: "Arbaun idza kunna fiika
fala alaika mimma faataka minaddunya: hifdul amanatin, wa
sidqu hadisin, husnu kholifatin wa iffatun min thum'atin" yakni
“Empat perkara apabila ada padamu, tidak akan merugikan
apa yang ada padamu dari kehidupan dunia. Yaitu
memelihara amanah, tutur kata yang benar, akhlak yang
baik, dan bersih dari tamak”. (Diriwayatkan oleh Ahmad)
Kebenaran atau kejujuran adalah sendi yang terpenting
bagi berdirinya suatu masyarakat. Tanpa kebenaran dan
kejujuran akan hancurlah suatu masyarakat. Kejujuran bagi
masyarakat dapat diterangkan dari aspek lain pada
umumnya. Ilmu-ilmu yang sampai kepada kita baik melalui
pedengaran atau bacaan semuanya didasarkan pada
kebenaran, dan dengan ilmu yang benar itulah manusia
mendasarkan segala pergaulan dan pekerjaannya.
Sekiranya ilmu-ilmu yang sampai kepada kita itu bohong,
maka segala perbuatan yang didasarkan pada ilmu itu

24 Pencak Silat Is Power


menjadi salah dan sesat pula. Demikian akibat kalau
kebenaran atau kejujuran ditinggalkan oleh masyarakat.
Timbulnya kejujuran atau kebenaran dalam ucapan
perbuatan dan lainnya itu, tidak mungkin terjadi tanpa
adanya rasa iman yang ada dalam diri seseorang karena
dengan imanlah seseorang memiliki daya kontrolyang
efektif dalam dirinya Ketika yang bersangkutan akan
melakukan pelanggaran misalnya maka hatinya berkata:
"itu tidak benar, dan kalau kau lakukan itu tidak jujur". Ucapan
yang demikian merupakan bisikan iman yang bersemayam
dalam dirinya. Tanpa iman seseorang akan melakukan
berbagai tindakan yang menyimpang dari kebenaran dan
kejujuran. Hal ini terutama banyak mewarnai dunia bisnis,
perdagangan, ekonomi, dan politik, bahkan juga
kebudayaan pada umumnya. Di sana-sini ditandai oleh
ketidak jujuran akibatnya orang dengan mudah melakukan
ketidakjujuran dan pula dengan mengatakan “jujur gak bakal
makmur, lan malah ajur". Ucapan atau sikap seperti ini
kelihatanya sering mewarnai tingkah laku manusia. Hal itu
membuktikan atau menunjukkan bahwa semakin lemahnya
daya iman yang terkandung dalam hati sanubarinya.
Seharusnya mengatakan dan bersikap “jujur iku bakal mujur,
lan bakal makmur" sebagai wujud pengharapan dan
memotivasi diri sendiri untuk mewujudkan kebenaran dan
kejujuran.
Melalui latihan pencak silat pembinaan budi pekerti
yang luhur dan sangat menunjang terhadap mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam, yang bertujuan : mewujudkan
manusia indonesia yang taat beragama danberakhlak mulia,
yaitu : manusia yang berpengetahuan,rajin beribadah
cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi

Pencak Silat Is Power 25


(tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan sosial
serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas
sekolah. (Permen Diknas RI Nomor : 22 Tahun 2006 Tentang
Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,
hal 2)

2. Menumbuhkan Jiwa Kepatuhan dan Kesetiaan (Maryono,


2000 : 51)
Dalam latihan pencak silat terjadi interaksi antara
pendekar atau pelatih dengan murid. Pendekar atau pelatih
sebagai pemilik ilmu pencak silat dan memiliki otoritas
terhadap muridnya, dan ilmu pencak silat tidak akan
diberikan, diturunkan atau diwariskan kepada murid yang
tidak patuh dan setia. Untuk mewujudkan kepatuhan dan
kesetian para murid pencak silat pada umumnya mereka
diikat dengan ikrar atau Janji yang selalu diucapkan pada
awal latihan. sehingga sikap patuh dan setia terbawa dalam
kehidupan sehari-hari untuk patuh pada peraturan-
peraturan yang dalam kehidupan, misalnya dalam
keluarga, masyarakat, maupun negara. Hal ini sangat
menunjang terhadap pembentukan kepribadian anak didik
yang taat/patuh pada hukum dan peraturan-peraturan yang
berlaku dimanapun peserta didik berada.
Sang murid selain patuh pada gurunya, jugaharus
patuh dan taat pada sang pencipta, sebagai wujud iman dan
taqwanya kepada Allah SWT, hal ini terungkap pada ikrar
siswa, yang mana ikrar tersebut selalu diucapkan secara
massal setiap kali hendak berlatih, misalnya sebagai berikut
:

26 Pencak Silat Is Power


IKRAR ANGGOTA
TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH
a. Setia menjalankan ibadah dengan ikhlas karenaAllah
semata
b. Mengabdi kepada Allah, berbakti kepada bangsa dan
negara serta membela keadilan dan kebenaran
c. Menjauhkan diri dari segala perangai dan tingkah laku
yang tercela.
d. Mencari perdamaian dan kasih sayang serta menjauhi
perselisihan dan permusuhan
e. Patuh dan taat pada peraturan-peraturan serta percaya
kepada kebijaksanaan pimpinan
f. Dengan Iman dan Akhlaq saya menjadi kuat, tanpa
Iman dan Akhlaq saya menjadi kuat

La Haula Wala Quwwata Illa Billahil Aliyil Adhiem


(ART Tapak Suci,2006:32)

Melalui latihan Pencak Silat Jiwa pembinaan kepatuhan


dan kesetiaan menunjang mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam, yang bertujuan : mewujudkan manusia
Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia, yaitu :
manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas,
produktif, jujur, adi1, etis, berdisiplin, bertoleransi
(tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan sosial
serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas
sekolah. (Permen Diknas RI nomor :22 tahun 2006 Tentang
Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,
hal : 2)

Pencak Silat Is Power 27


3. Mengendalikan Hawa Nafsu. (Maryono, 2000 : 85)
Bagi seorang pesilat mengendalikan hawa nafsu
merupakan suatu hal yang harus dilakukan, karena
bagaimana mungkin seseorang pesilat mampu
mengalahkan lawannya, kalau ia tidak mampu
mengalahkan dirinya sendiri, dalam arti menguasai dan
mengendalikan hawa nafsu.
Nafsu adalah salah satu unsur rohani manusia yang
sangat besar pengaruhnya dan banyak mengeluarkan
instruksi-instruksi kepada anggota jasmaniah untuk berbuat
atau bertindak. Ia dapat bermanfaat, tetapi sebaliknya, juga
dapat berbahaya bagi manusia dan ini banyak tergantung
kepada bagaimana sikap manusia itu sendiri menghadapi
gejolak nafsunya. Sebagian orang menghadapi nafsunya ini,
ingin membunuh nafsunya dengan tidak kenal ampun,
seperti yang dilakukan para ahli ascetisme, para pertapa dan
para rahib (pendeta) yang semata-mata hidup untuk
rohaniah tanpa memperhatikan kepentingan jasmaniah dan
hubungan sosial. Sebagian orang lagi ada yang mengambil
sikap menghasung dan memanjakan nafsunya dengan
mengikuti dan tunduk patuh terhadap apapun yang di
kehendaki nafsu itu.
Kedua macam sikap yang ekstrem itu sangat keliru.
membunuh nafsu akan merugikan manusia sendiri, sebab
selain akan mematikan salah satu aspek rohaninya yang
penting dan berharga, juga akan mematikan dinamika dan
gairah hidupnya. Begitu juga menuruti hawa nafsu
sangatlah berbahaya, sebab tidak mesti apa yang di

28 Pencak Silat Is Power


kehendak oleh hawa nafsunya itu sejalan dengan kehendak
tuhan, dan menuruti nafsu sama halnya dengan
meperturutkan nafsu, sebab dengan begitu hidupnya hanya
diabdikan kepada segala yang dititahkan oleh sang nafsu.
Itulah sebabnya Al-qur'an melarang mengikuti hawa
nafsunya semata-mata, tanpa pertimbangan akal sehat.
Firman Allah dalam surat yusuf, ayat 53 : "...Innanafsa
lammaratun bissui illa ma rahima rabbii, inna rabbii ghofrun
rahimun" yakni : ,, ...Sesungguhnya nafsu itu selalu
menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi
rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang".
Kemudian sebagian orang lagi, ada yang dalam
mengahadapi nafsu mengambil sikap tengah-tengah antara
kedua hal yang ekstrem diatas, yaitu mengendalikannya.
Maksudnya ialah mengendalikan nafsu dengan cara
mengekang kemauan, dan mengarahkannya agar mengikuti
ketentuan agama. Sikap pengendalian inilah yang baik dan
dibenarkan oleh agama. Untuk itu diperlukan Sikap yang
terus berjuang mengendalikan diri dalam setiap saat, dan
tidak boleh lengah. Sikap seperti ini memang berat, tapi
inilah perjuangan yang harus di lakukan. Nabi Muhammad
SAW pernah memberikan isyarat tentang beratnya
perjuangan melawan hawa nafsu itu, dengan Sabdanya
pada waktu selesai melaksanakan suatu peperangan yang
besar, sebagai berikut: ,,Roja'na min jihadil asghor ila jihadil
akbar, wa ma jihadul akbar ya rasulullah? Qola: jihadunnafsi"
yakni “Kita baru saja kembali dari medan perang yang kecil
dan kita akan menghadapi perang yang 1ebih besar lagi,
mendengar demikian, sahabat dengan agak heran bertanya;

Pencak Silat Is Power 29


Perang apa lagi yang besar itu ya Rasulullah? Rasulullah
menjawab perang melawan (mengendalikan) hawa nafsu".
Sikap mengendalikan hawa nafsu ini berkaitan dengan
iman, karena dalam pelaksanaannya adalah apakah
seseorang akan mengikuti hawa nafsunya atau imannya.
Hawa nafsu dan iman merupakan dua hal yang saling
berebut kemauan. Untuk itu orang yang beriman adalah
orang yang senantiasa memenuhi panggilan imannya dan
menundukkan hawa nafsunya.
Melalui latihan Pencak Silat dalam pembinaan
pengendalian diri sangat menunjang mata pelajaran
Pendidikan Agama yang bertujuan : mewujudkan manusia
Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu :
manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas,
produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh),
menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta
mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.
(Permen Diknas RI Nomor : 22 Tahun 2006 Tentang Standar
Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, hal : 2)
4. Menumbuhkan Rasa Percaya Diri dan Keberanian
(Maryono, 2000 : 79 )
Melalui latihan pencak silat menumbuhkan rasa
percaya diri dan keberanian peserta didik, untuk
menghadapi semua permasalahan kehidupan. Karena
dalam belajar pencak silat diajari "sabung atau tanding",
lawan yang dihadapi bersifat dinamis, sehingga seorang
pesilat harus mampu membuat keputusan secara cepat dan
tepat serta bersikap untuk menghadapi lawan. Keputusan
tidak akan ditetapkan tanpa adanya rasa percaya diri dan
keberanian.

30 Pencak Silat Is Power


Menumbuhkan rasa percaya diri sangat menunjang
tujuan dari pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan, yaitu mengembangkan sikap
positif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama,
percaya diri, dan demokratis. Dan juga mengembangkan
keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang
lain dan lingkungan. (Permen Diknas RI Nomor : 22 Tahun
2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah, hal : 160). Dalam kalamul hikmah, sebagai
berikut ': ,, Ai'itimadu alannafsi asasunajahi" yakni :"Percaya
pada diri adalah pangkal kebahagiaan".

5. Menumbuhkan Jiwa nasionalisme dan Patriotisme


(Maryono, 2000 : 75)
Melalui latihan pencak silat menumbuhkan jiwa
nasionalisme dan patriotisme, dalam arti rela berkorban
untuk kepentingan bangsa dan negara (bela negara),
bangga sebagai bangsa Indonesia dan cinta pada budaya
bangsa sendiri. Dengan latihan pencak silat. Sebagai bukti
wujud memiliki jiwa nasionalisme untuk melestarikan salah
satu budaya bangsa Indonesia , yaitu Pencak Silat.
Melalui latihan pencak silat menumbuhkan jiwa
nasionalisme dan patriotisme, sangat menunjang sekali
terhadap tujuan mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan, yaitu : berpartisipasi aktif dan
bertanggungjawab, dan bertindak secara cerdas dalam
kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serba
anti korupsi. (Permen Diknas RI Nomor: 22 Tahun 2006
Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah, hal : 56)

Pencak Silat Is Power 31


Dalam kalamul hikmah, disebutkan sebagai berikut : ,,
Hubbul wathoni minal iman" yakni : "Cinta tanah air adalah
sebagian dari pada iman".

6. Menumbuhkan Jiwa Persaudaraan ( Maryono, 2000 ; 76)


Istilah "Tunggal Guru", atau "Kadang Kecer" (saudara
seperguruan) merupakan wujud dari pada ikatan emosional
antara sesama murid perguruan pencak silat yang pada
akhir menumbuhkan sikap tolong-menolong, saling
menjaga, saling menghargai, dan solidaritas.
Ikatan persaudaraan itu terwujud dikarenakan adanya
hubungan darah atau nasab (berasal dari orang tua yang
sama atau salah satunya berbeda), adanya hubungan
seagama, misalnya : muslim yang satu terhadap muslim
yang lain adalah saudara, hubungan seperguruan atau
tunggal guru, hubungan saudara seperjuangan, dsb.
Murid sebuah perguruan pencak silat tidak dibatasi
dengan adanya perbedaan dalam hal suku, agama, ras dan
antar golongan. Dengan adanya hubungan emosional
"peguron" akan menumbuhkan rasa kebersatuan dalam
perguruan tersebut dan juga akan menumbuhkan
hubungan emosional sesama insan pencak silat antar
"peguron" dan juga pada akhirnya akan menumbuhkan rasa
kebersatuan antara anak bangsa. Hal ini sangat menunjang
sekali terhadap ideologi negara yaitu : Pancasila, dalam sila
yang ketiga, persatuan Indonesia.
Islam memiliki konsep persaudaraan antara sesama
manusia di dunia ini. nilai ini juga berpijak pada dasar yang
sama, yaitu kebebasan dan persamaan. Disamping prinsip-
prinsip yang telah lebih dahulu dibicarakan itu,

32 Pencak Silat Is Power


persaudaraan sesama manusia dalam Islam berdasar pada
kepercayaan yang tak goyah atas ke-Esaan Allah dan
universalitas pengabdian kepada-Nya, kesatuan
penyembahan manusia dan kesatuan agama sebagai
medium penyembahannya. Untuk umat Islam, hanya ada
satu Tuhan, Yang kekal dan Universal. Ialah pencipta semua
manusia dan pengaturnya. Dengan dasar-dasar ini maka
Islam menetapkan bahwa antara sesama manusia adalah
bersaudara.

7. Menumbuhkan Jiwa Kepahlawanan (Maryono, 2000 : 51)


Dalam latihan pencak silat ditanamkan jiwa
kepahlawan, bersikap dan bertindak berani karena benar,
menegakkan dan membela keadilan. Penanaman nilai-nilai
kepahlawanan ini merupakan integritas dalam ajaran Islam
yaitu "Amar ma'ruf nahi munkar" dalam arti menegakkan dan
menjunjung tinggi kebenaran dan kebaikan, serta mencegah
dan memberantas kemunkaran. Dalam ajaran agama Islam
itu kemunkaran harus dicegah dan diberantas, sebagaimana
sabda Nabi Muhammad, sebagai berikut. "Man roa minkum
munka falyughoyyirhu biyadihi, fainlam yastat' fabilisanihi,
fainlam yastat' fabiqolbihi, wqdzalika adh aful iman"yakni
"Barang siapa yang melihat suatu kemunkaran, hendaklah
berantas dengan tangannya (kekuasaan), jika tidak mampu,
hendaklah dicegah dengan lisannya atau diberi nasihat, dan
jika tetap tidak mampu, hendaklah dicegah dengan hati atau
berdoa, dan itulah selemah-lemahnya iman". (AI Hadis)

8. Menumbuhkan Jiwa Satria (Maryono, 2000 : 91)

Pencak Silat Is Power 33


Melalui latihan pencak silat tertanam rasa kesatriaan
dalam liwa peserta didik, yang mana salah satu dari pada
tujuan pendidikan nasionai ialah menjadikan warga negara
yang demokratis serta bertanggungjawab. Wujud dari pada
jiwa kesatria ialah memiliki rasa tanggungjawab terhadap
bangsa dan negara, dalam hal ini telah dibuktikan oleh para
pendekar yang ikut berjuang untuk mewujudkan
kemerdekaan. Banyak pendekar pencak silat yang
bergabung dalam Barisan Pelopor, di bawah pimpinan
Soekarno agar dapat mewujudkan impian kemerdekaan
bangsa Indonesia. Di antaranya, Ibu Enny Rukmini
Sekarningrat, pendekar Panglipur yang berasal dari Garut.
Beliau bertempur melawan Belanda bersama pasukan
Papak di Wanareja, Garut, dan pasukan mayor Rukman di
Yogyakarta. pahlawan nasional I Gusti Ngurah Rai, setelah
belajar pencak silat (Cimande) sebagai bagian dari
pendidikan militer peta di Jawa Barat, beliau memberikan
pelajaran kepada pasukan nyaagar dapat menambah
kemampuannya untuk menumpas musuh asing. Pada
gilirannya, para prajurit I Gusti Ngurah Rai melatih
penduduk Banjar secara sembunyi-sembunyi, meskipun
dilarang oleh tentara Belanda. Sampai kini pencak silat yang
berasal dari Jawa barat berakar dan berkembang di pulau
Bali. Presiden pertama Republik Indonesia, malam sebelum
proklamasi kemerdekaan, Bung karno dijaga oleh lima
pengawal khusus yang sangat mahir dalam ilmu pencak
silat (Maryono, 2000 : 84-91)
Jiwa kesatria yang tumbuh dan berkembang melalui
latihan pencak silat menunjang sekali terhadap tujuan mata
pelajaran pendidikan Kewarganegaraan, yaitu:
berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan

34 Pencak Silat Is Power


bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara, serta anti korupsi, (Permen
Diknas RI Nomor : 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk
Satuan pendidikan Dasar dan Menengah, hal : 56).

9. Menumbuhkan Jiwa Sabar dan Tekun (Maryono, 2000 :


51)
Dalam berlatih pencak silat sangat dibutuhkan
kesabaran dan ketekunan, tanpa kesabaran dan ketekunan,
tidak akan terlahir seorang pesilat yang "tanggon, tangguh
dan trengginas", karena dalam berlatih pencak silat seseorang
akan melakukan ratusan dan bahkan ribuan kali
serangkaian gerakan yang nantinya akan menimbulkan
reflek, dan reflek ini sangat diperlukan ketika dibutuhkan
dalam keadaan tertentu, yaitu pertandingan atau dalam
pembelaan diri yang sesungguhnya.
Dengan jiwa yang sabar dan tekun inilah seorang
pesilat terbiasa dan mampu menghadapi realitas kehidupan
dengan penuh kesabaran dan ketekunan. Misalnya, seorang
juara pencak silat itu tidak akan terlahir secara tiba-tiba,
tetapi melalui proses yang panjang, yaitu berlatih dan
berlatih, dan tiada hari tan pelatihan.
Pada akhirnya pembentukan kepribadian melalui
latihan pencak silat akan membangun manusia-manusia
yang memiliki kepribadian : budi pekerti luhur, patuh dan
taat, mampu mengendalikan hawa nafsu, berjiwa satria,
percaya diri dan pemberani, menumbuhkan jiwa nasionalis
dan patriotis, memiliki rasa persaudaraan, berjiwa
pahlawan, sabar dan tekun.

Pencak Silat Is Power 35


36 Pencak Silat Is Power
BAB IV
PENCAK SILAT SEBAGAI IKON
KOTA JEMBER

S ebagai sebuah budaya, Pencak Silat simbol martabat


bangsa Indonesia. Maka, melestarikannya adalah harga
mati dan untuk terus menghidupkannya butuh "tenaga
dalam" ekstra. Sebab, butuh konsentrasi tingkat tinggi untuk
mempertahankan peradaban ini agar mampu melewati
berbagai goncangan zaman yang sudah mendekati akhir ini.
Salah satu upaya besar adalah dengan tetap terus
melestarikannya melalui banyak pintu. Bisa dengan
kekuatan individu memasyarakatkan pencak silat, dan bisa
juga membuat komunitas para pesilat. Bahkan, pemerintah
pun bisa mengeluarkan kebijakan untuk "menomer
satukan" pencak silat. Untuk yang terakhir ini, Bupati
Jember Mza Djalal membuat sejarah di nusantara ini dengan
mengambil "resiko" mengunggulkan pencak Silat dan
menjadikannya sebagai ikon kota Jember.
A. TIDAK MUDAH MELESTARIKAN BUDAYA

Pencak Silat Is Power 37


Melestarikan budaya bangsa Indonesia tidaklah
gampang. Ditengah arus modernisasi dan globalisasi arus
informasi, gesekan antar budaya semakin keras. Bahkan,
akan menjurus pada perbenturan peradaban (clash of
civilization) karena perbedaan ideologi.
Dr. Ayu Sutarto, Budayawan Internasional Universitas
Jember (Unej), termasuk yang mewaspadai fenomena itu.
Sebagai seorang budayawan kondang, pria asal Pacitan ini
memiliki pandangan yang khas tentang budaya Indonesia,
termasuk silat. Dalam Diskusi "Melestarikan Budaya Pencak
Silat" yang digelar pengcab IPSI Cabang Jember, Sabtu
(9/6/2007) di Aula Akademi Keperawatan Universitas
Muhammadiyah (Unmuh) Jember memberikan penilaian
bernada kritik terhadap sikap sebagian bangsa Indonesia
terhadap budaya sendiri. Banyak yang bergeser kebanggaan
generasi saat ini kepada budaya yang bukan orisinil dari
Indonesia.
"Sayang, bangsa kita yang dulu sering mengirim
pendidiknya ke Malaysia, sekarang ini jarang yang
mencintai budayanya sendiri. Seperti halnya silat banyak
yang tidak yakin dengan budaya ini, mereka merasa rendah
diri jika harus menjadi pesilat," (Radar Jember, 11 Juni 2007)
Sikap seperti itu membawa efek tidak baik Dalam
pandangan Ayu Sutarto, silat kemudian tidak popular dan
dianggap cabang olahraga (cabor) yang "kurang diminati".
Masih kalah dengan sepak bola atau cabor lain dari Barat
yang belakangan ini muncul dan mendominasi budaya
masyarakat Indonesia. "Disamping itu, ada mitos yang
keliru dan selalu dipercayai bahwa silat selalu erat

38 Pencak Silat Is Power


kaitannya dengan kanuragan (kesaktian, Red) yang cara
mendapatkannya susah dan penuh liku-liku," ungkapnya.
Meski demikian, pria yang sering berkeliling ke luar
negeri sebagai pembicara budaya ini tetap untuk memiliki
"resep" agar silat tetap bermartabat. Yakni, ada upaya
kontinue dengan melestarikan silat sebagai budaya bangsa.
Maka silat harus dikembalikan kepada misi kultural, yakni
olah roso, olah rogo, dan olah pikir.
"Artinya, silat tidak hanya sekadar dipahami sebagai
out put kesaktian. Tapi, didalammnya ada teknik dan
strategi bagaimana mengolah perasaan (jiwa), menguasai
betul teknik-teknik silat (olah rogo), dan mampu
mencerdaskan pikiran setiap pesilat untuk maju dan
berkompetisi secara sehat," ujarnya.
Ketika terpilih sebagai Ketua Pengda IPSI Jatim, Dr.
Soekarwo adalah orang pertama yang memberikan
apresiasi positif terhadap setiap upaya pelestarian budaya
bangsa, termasuk silat. Pria yang masih menjabat sebagai
Sekda prov Jatim (2007) ini juga mempunyai pemikiran
yang senada dengan Dr. Ayu Sutarto. Lontaran itu pernah
disampaikan saat menjadi keynote speaker diskusi tersebut.
Dari kiri ke kanan :
1. Drs. H. Achmad Sudiono, M.Si (Kadiknas Kab. Jember)
2. Dr. H. Soekarwo (Ketua Pengcab IPSI Jatim)
3. Dr. H. Ayu Sutarto (Budayawan universitas Jember)
4. Drs. H. Sukarno, M.Si (Ketua I IPSI Jember)
Dalam banyak kesempatan, Pak De sapaan akrab Dr. H.
Soekarwo memuji langkah pemkab Jember dibawah

Pencak Silat Is Power 39


pemerintahan Bupati MZA Djalal yang menjadikan silat
sebagai ikon kota Suwar-suwir ini. Sebab, Pengda IPSI Jatim
menjadi memiliki Pengcab IPSI satu-satunya di Jawa Timur
yang pengurus rantingnya ada disetiap kecamatan. "Kalau
boleh, pak Djalal ini akan saya buatkan patung di Pengda IPSI
Jatim karena langkahnya ini. Sebab, baru pertama kali, IPSI
mempunyai kepengurusan lengkap di seluruh Jawa Timur."
katanya.
Untuk itu, pihaknya mendorong untuk terus
membesarkan IPSI sebagai ikon kota Jember. Dirinya
mengaku kagum dengan langkah bupati yang mengajak
para camat, dan ramil, dan kapolsek untuk menjadi
pengurus IPSI. Dan, yang paling utama, silat yang menjadi
seni dan budaya bangsa ini akan tetap lestari. "Selama ini,
belum ada kepengurusan yang lengkap seperti di Jember, ya
jajaran kepolisian, jajaran TNI, dan juga birokrasinya, "katanya
(Radar Jember, 9 Februari 2007)
Menurut dia, menjadikan silat sebagai ikon berarti
menghapus "trauma" sepak terjang para pesilat di era-era
tahun 1980-an. Saat itu, "brand image" dunia persilatan
tidaklah bagus. Banyak peristiwa pelanggaran "oknum"
pesilat dari perguruan tertentu ikut mendistorsi
(mengaburkan) filosofi budaya silat itu sendiri. "Kesan yang
muncul, silat identik dengan tawuran dan perseteruan
panjang. Saya masih ingat di era 1969-1979, di Madiun
konflik antar perguruan berimbas pada kecemasan
masyarakat yang berlebihan. Akibatnya, dunia persilatan
menjadi tidak menarik di masyarakat," ujarnya.
Namun, sering tingkat kesadaran yang tinggi terhadap
budaya bangsa, silat kembali diminati Bahkan, kini tidak

40 Pencak Silat Is Power


hanya dikenal secara nasional, tapi sudah mendunia.
Sedikitnya, 8 negara sudah mengakui silat sebagai cabor
popular. "Pertanyaannya, kita sendiri yang udah memiliki
budaya itu sejak nenek moyang kita, apakah memiliki komitmen
untuk meninggikan budaya tersebut," katanya (Radar Jember,
11 Juli 2007).
Soal implementasi silat menjadi ikon kota Jember,
dunia pendidikan di Jember yang paling banyak berkiprah
untuk memasyarakatkan silat. melalui pintu pendidikan,
maka silat merambah dari kota hingga ke desa. Langkah ini
pula yang "mampu" menjawab pertanyaan dan kecemasan
sebagian pecinta silat terhadap menyurutnya "pamor" seni
khas bangsa Indonesia ini.
Wujudnya. Perda Nomor 18 tahun 2007 yang
memasukkan pencak silat sebagai mata pelajaran
bermuatan lokal. "Pelajar mulai, SD, SMP, dan SMU wajib
mempelajari pencak silat. Ini budaya bangsa yang harus
dilestarikan, maka dunia pendidikan yang menyambut baik
terlebih dahulu, dengan mewajibkan siswa mempelajari silat,"
kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jember Drs. H.
Achmad Sudiyono, M.Si. seperti dikutip Harian Pagi Radar
Jember Edisi Senin 11 Juli 2007.
Tak terbatas pada kewajiban mempelajari silat. Dinas
Pendidikan Kabupaten Jember juga memberikan
"rangsangan" terhadap siswa berprestasi di dunia persilatan
untuk mengembangkan kemampuan dengan cara masuk
sekolah tanpa tes. Asalkan, mereka memiliki prestasi yang
menggembirakan. "Kami yakin, dengan cara ini, pelestarian
budaya pencak silat bisa dilaksanakan dengan baik,"
katanya.

Pencak Silat Is Power 41


Bahkan, Achmad jauh-jauh hari sudah menyalakan api
waspada terhadap oknum pejabat yang meremehkan silat di
lingkungan sekolah. Dengan terang-terangan, Achmad
meminta para pendekar untuk melaporkan oknum tersebut
kepada dirinya. "Pesilat tidak perlu takut, kalau ada yang
menghalang-halangi, silahkan lapor saya langsung, dan
kami tindak," ujarnya.

B. Berevolusi Menjadi Anak Emas


Langkah menjadikan pencak silat sebagai ikon kota
Jember adalah langkah yang penuh dengan "risiko" publik.
Sebab, pencak silat boleh dibilang olahraga yang terus
"tenggelam" dan nyaris kehilangan pendukungnya di
pelosok desa. Bahkan, masyarakat di negeri ini sudah terlalu
enjoy dengan olahraga lain, semacam sepak bola atau
cabang olahraga yang 1ain.
Maka, langkah bupati pilihan rakyat pertama diJember
ini langsung mengundang komentar miring. Namun,
sebagian lainnya memuji, terutama kalangan pesilat dan
pecinta budaya Indonesia. Lebih dari itu, menjadikan silat
sebagai "pamor" kota Jember juga semakin menambah
"khazanah" Jember yang sebelumnya sudah dikenal dengan
banyak istilah Kota Tembakau, Kota Suwar-suwir, Kota
1001 Gumuk.
Ternyata, Bupati MZA Djalal memiliki alasan filosofis
ketika memutuskan silat sebagai ikon. Dalam banyak
kesempatan, Djalal menegaskan, bahwa menjadikan silat
sebagai ikon adalah langkah melestarikan peradaban
bangsa, menguri-uri budaya yang dimililki oleh nenek
moyang bangsa ini.

42 Pencak Silat Is Power


Pilihan ini memang tidak bisa disalahkan. Selain karena
dalam UU olahraga kepala daerah boleh memprioritaskan
salah satu cabor, mengunggulkan silat menjadi tepat karena
saat ini dunia persilatan Indonesia seakan tenggelam dan
nyaris terpinggirkan. Ketika Negara Malaysia mengklaim
juga memiliki pencak silat dan sudah dimasukkan dalam
Haluan Negara mereka, maka pencak silat negeri seperti
kehilangan "jati diri" sesungguhnya. "Menjadikan silat sebagai
ikon kata Jember adalah upaya melestarikan budaya bangsa,"
demikian komentar Mza Djalal dalam banyak kesempatan.
Bahkan, mengusung silat sebagai ikon, Djalal meminta
ditanggapi positif, bukan negatifnya. Sebab, dunia
persilatan sebenarnya dipenuhi dengan sikap-sikap
beradab, tidak mengedepankan keangkuhan, dan pribadi
yang luhur. Sehingga, jika orang merasakan dampak ilmu
persilatan, maka mereka sesungguhnya tengah merasakan
"hawa murni" aliran positif itu. "Kalau semua warga Jember
bisa silat, maka masyarakat akan aman karena pencuri ketakutan,
maka pesilat juga punya kontribusi membantu aparat keamanan,"
kata Djalal sembari guyonan.
Secara terbuka, MZA Djalal juga "kulo nuwon" jika
harus mengunggulkan silat sebagai anak emasnya. "mohon
maaf untuk cabang olahraga yang lain kalau memang silat
ini saya anak emaskan. Dan, ini sudah diketahui bersama
kalau silat akan menjadi ikon kota Jember," ujar Djalal.
 Penyerahan Bantuan matras ke Perguruan Pencak Silat
se-Jember oleh Bupati MZA. Djalal 2007
 Penyerahan Trophy Juara umum Ke Perguruan Tapak
Suci oleh Dr. H. Soekarwo

Pencak Silat Is Power 43


Djalal pun mengungkapkan alasan silat dianak
emaskan. Selain pentingnya melestarikan seni dan budaya,
silat memiliki sejumlah keunggulan untuk ikut
mempertahankan rasa keamanan masyarakat. "Ya, kalau
semua masyarakat bisa silat untuk membela diri, maka masyarakat
akan ikut aman. Karena pencuri bisa diatasi sendiri, berarti ikut
membantu aparat, " ungkapnya.
Untuk itu, kata Djalal, ada dua misi yang penting dan
harus dilaksanakan oleh pengurus silat dibawah
kepemimpinan Drs. Ec. H. Sunardi sehingga ikon itu bisa
terwujud. Yakni, silat harus menjadi olahraga berprestasi
dan silat harus memasyarakat. "Ini tekad saya. untuk itu,
kepada pengurus IPSI, tolong manfaatkan saya selama masih
menjadi bupati," ujarnya disambut tepuk tangan hadirin.
Bupati pilihan rakyat itu menegaskan, untuk mengawal
silat menjadi ikon kota Jember, semua elemen penting ikut
dilibatkan. "Mulai dari camat, dan ramil dan kapolres
menjadi pengurus. Ini dengan harapan suatu saat nanti
orang akan mengenang Jember itu dengan silat," tegasnya.

DAFTAR PUSTAKA

44 Pencak Silat Is Power


Ali, Achmad, 1989, Peranan Dikbud Dalam pendidikan pencak
Silat Di Indonesia, Surabaya
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Tapak Suci
, 2006
Departemen Agama Republik Indonesia, 1971, Al Qu’ran
dan Terjermahnya
......, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, 2002
Maryono, O'ong, 1999,Pencak Silat Merentang Waktu.
Yogyakarta: Galang press.
Nata, Abudin, 1995, Materi pokok Agama Islam, Jakarta:
Dirjen Binbaga Islam
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor22 Tahun 2006 Tentang, Standar isi
Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta :
Dep Dik Nas
......, Radar Jember, 2007
....., Suara Muhammadiyah, 2007,l6 - 31 Juli
Surono, 1991, Peranan Olahraga pencak Silat sebagai Olahraga
Prestasi dalam Mewujudkan Manusia Indonesia
Seutuhnya. Jakarta : KONI
Tanfidz Keputusan Muktamar Tapak Suci putera
Muhammadiyah Ke 13 di Jakarta, PPTS 2006
......, Tempo, 2006, Edisi 4-11 Desember
Undang - Undang Republik Indonesia Nomor : 20 tahun
2003 Tentang, Sistem pendidikan Nasional, Bandung :
Fokus Media

Pencak Silat Is Power 45


BIOGRAFI PENULIS

SUKARNO, Lahir di Turen Malang,


sambil nayntri di pondok Gading
Malang menyelesaikan PGAN 6 tahun
pada tahun 1979. Melanjutkan kuliah
di Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan
Ampel Malang dan lulus tahun 1986
dan di tahun 2001 berhasil
menyelesaikan studi di Program Pasca
Sarjana (S2) di Universitas
Muhammadiyah Malang. Saat ini sedang proses studi di
Program Pascasarjana S3 Universitas Brawijaya Malang.
Dalam keseharian aktif sebagai dosen tetap di
STAIN Jember dan mengabdi sebagai dosen di
Universitas Muhammadiyah Jember dan STIT Al-Ishlah
Bondowoso. Aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan
antara lain anggota Pimpinan Daerah Muhammadiyah
Jember, Perguruan Seni Bela Diri Tapak Suci dan
menjabat Sekretaris Tapak Suci PIMDA IV Jember, Ketua
II Tapak Suci Jawa Timur, dan anggota Pimpinan Pusat
Tapak Suci periode 2006-2011. Di IPSI menjabat sebagai
Ketua I IPSI Cabang Jember dan Koordinator Pembinaan
Kerohanian IPSI PENGDA Jawa Timur periode 2006-2011.
Belajar Tapak Suci pertama kali pada tahun 1973
dilatih oleh pendekar Besar H. Ismail Navianto, S.H.,
M.Hum. di Malang. Pada tahun 1977 pernah belajar pada
Haji Syech Alwi, dan ke Tahap Suci an dibina oleh
Pendekar besar H. Buchory Achmad.

46 Pencak Silat Is Power


Pada tahun 1977 menjadi Pesilat Terbaik pada
Kejuaraan Tapak Suci Se-Kabupaten Malang, tahun 1983
mendapatkan medali emas pada Kejuaraan IPSI Se-Jawa
Timur, tahun 1984 memperoleh Perunggu di Kejuaraan
POMNAS, tahun 1985 mendapatkan Penghargaan dari
Walikota Malang sebagai Atlet Berprestasi, tahun 1987
mendapatkan prestasi dalam kejuaraan IPSI se-Jawa
Timur sebagai juara 1 kelas F, 1989 Juara 3 Pra PON Jawa
Timur. Dirauniai 6 anak (Chusnul Khotimah Galatea, Zipo
Rohman Armando, Muhammad Akbar Kaffah, Silmi
Fahmi Ibrahim, Fitrah Gangsar Pamungkas, dan Rai
Rizkia Mumtaz) dan istri Dra. Hj. Shofia Fahmi.

Pencak Silat Is Power 47


BIOGRAFI PENULIS

Nizam Firdauzi lahir di Ponorogo 3 Oktober 1952,


pernah kuliah di FKK (Fakultas Ketatanegaraan dan
Ketataniagaan) Universitas Brawijaya tahun 1971. Saat ini
mengabdi di LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat) Universitas Muhammadiyah Jember sejak
tahun 1984 hingga sekarang.
Pemilik hobi mendengarkan musik klassik dan
jazz, belajar pencak silat sejak masih remaja yaitu pada
tahun 1967 kepada pendekar sepuh dijembr. Permainan
silatnya dipengaruhi beberapa aliran seperti aliran
Minangkabau dan Banten yang dipelajari dari pendekar
Besar Haji Syeh Alwi, aliran Betawi dan Melayu yang
dipelajari dari Pendekar Besar Haji Buchori (ayahanda),
aliran Silat China atau Shaolin dari Bapak Muhammad
Zen dan aliran Melayu dari pendekar Besar H. Ismail
Fadlillah.
Tumbuh dari keluarga pesilat yaitu Haji Achmad
yang menguasai aliran Shantung dan Pulau Pinang,
prestasi yang pernah diraih juara 1 Kejuaraan Nasional
Tapak Suci dalam Kerapian Teknik Permainan pada tahun
1975 dan 1978. Pada tahun 1982 mendapatkan juara II
Kejuaraan Nasional Tapak Suci dalam Permainan Senjata
serta beberapa kejuaraan lainnya.
Pernah menjadi wasit juri Tapak Suci sejak tahun
1980 s/d 1990 dan wasit juri IPSI pada tahun 1982 s/d 1990.
Pendekar Besar yang masih aktif berlatih inin duduk di

48 Pencak Silat Is Power


Dewan Guru Tapak Suci sebagai sumber keilmuan
Perguruan Seni Bela diri Indonesia Tapak Suci 2006-2011,
dalam kepengurusan IPSI Cabang Jember duduk di
Komisi Disiplin periode 2006-2011 dan menjadi Penasihat
PIMDA IV Tapak suci Jember. Dikaruniai 3 Putra (Alvita
Della Rosa, Decky Fahmi Islami, Virginingrum Mauris
dan istri Dwi Indah Nur Sasi.

Pencak Silat Is Power 49


Kun Wazis, lahir di pacitan 3 Oktober 1974.
Lulusan Administrasi Negara pada Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jember (1998). Sejak
November 1999 sampai sekarang menjadi wartawan
Harian Pagi Radar Jember (grup Jawa Pos). Alumni ESQ
Leadership. Dosen luar biasa di Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri (STAIN) Jember. Salah satu pendiri Institute
of Civil Society (ICS), lembaga yang bergerak di bidang
pendidikan, pelatihan, dan publikasi.
Aktif dalam diskusi publik, seminar, dan mengisi
diklat jurnalistik. Penulis buku Mendobrak Belenggu
Petani Tebu (Membangun Kejayaan Petani Tebu dan
Industri Gula Nasional; Belajar dari Alam (Tetesan Air
Mata saat Bencana Melanda Kota Santri); Ridin (Sang
Pelestari Gerakan Mateh); dan Silat Is Power (Upaya
[Pengembangan Diri dan Pembentukan Kepribadian Peserta
Didik Melalui Latihan Pencak Silat). Sampai sekarang,
masih terus menyiapkan tulisan-tulisan untuk
diterbitkan. Dikaruniai tiga anak (Muhammad Afif
Nuruddin, Fatimah Az-Zahra, dan Aulia Rizkiyatuz
Zahra) san istri Tri Agustini.

50 Pencak Silat Is Power

Anda mungkin juga menyukai