Anda di halaman 1dari 17

SALINAN

PERATURAN
DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI

NOMOR 28 TAHUN 2021


TENTANG
PERUBAHAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
NOMOR 23 TAHUN 2021 TENTANG PETUNJUK TEKNIS BANTUAN
PEMERINTAH FASILITASI PENERAPAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
BAGI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
TAHUN 2021

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI,

Menimbang : a. bahwa untuk kelancaran dan ketertiban pengelolaan


bantuan pemerintah fasilitasi penerapan badan layanan
umum daerah bagi sekolah menengah kejuruan tahun
2021, telah ditetapkan Peraturan Direktur Jenderal
Pendidikan Vokasi Nomor 23 tahun 2021 tentang Petunjuk
Teknis Bantuan Pemerintah Fasilitasi Penerapan Badan
Layanan Umum Daerah bagi Sekolah Menengah Kejuruan
Tahun 2021;

b. bahwa ketentuan besaran bantuan dalam Peraturan


Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Nomor 23 tahun 2021
sebagaimana dimaksud dalam huruf a belum
mengakomodasi kebutuhan untuk mengoptimalkan
penerapan badan layanan umum daerah bagi Sekolah
Menengah Kejuruan yang diselenggarakan oleh pemerintah
daerah provinsi, perlu dilakukan perubahan;
-2-

c. bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a dan huruf b,


perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan
Vokasi tentang Perubahan Peraturan Direktur Jenderal
Pendidikan Vokasi Nomor 23 tahun 2021 tentang Petunjuk
Teknis Bantuan Pemerintah Fasilitasi Penerapan Badan
Layanan Umum Daerah bagi Sekolah Menengah Kejuruan
Tahun 2021;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang


Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun


2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang


Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang


Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4864);
-3-

6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang


Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17
Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5157);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang


Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 87, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6676);

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018


Tentang Badan Layanan Umum Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1213);

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34


Tahun 2018 tentang Standar Nasional Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1213);

10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik


Indonesia Nomor 32 Tahun 2019 tentang Pedoman Umum
Penyaluran Bantuan Pemerintah di Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 1167) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 44 tahun 2020 tentang Perubahan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 32 Tahun 2019 tentang Pedoman Umum
Penyaluran Bantuan Pemerintah di Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 1145);
-4-

11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45


Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1673)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun 2020
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2019 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2020 Nomor 124);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
TENTANG PERUBAHAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
PENDIDIKAN VOKASI NOMOR 23 TAHUN 2021 TENTANG
PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH FASILITASI
PENERAPAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH BAGI
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TAHUN 2021.

Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi


Nomor 23 tahun 2021 tentang Petunjuk Teknis Bantuan Pemerintah Fasilitasi
Penerapan Badan Layanan Umum Daerah Bagi Sekolah Menengah Kejuruan
tahun 2021 diubah sebagai berikut:
1. Ketentuan pasal 1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 1
Petunjuk Teknis ini disusun sebagai acuan bagi:
a. Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Direktorat Jenderal
Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
b. Dinas Pendidikan Provinsi;
c. dihapus;
d. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang diselenggarakan oleh
pemerintah daerah provinsi;
e. Dunia Usaha, Dunia Industri, dan Dunia Kerja lainnya; dan
-5-

f. Pemangku kepentingan lainnya


dalam pengelolaan, pengawasan, dan pembinaan program bantuan
pemerintah Fasilitasi Penerapan Badan Layanan Umum Daerah Bagi
Sekolah Menengah Kejuruan tahun 2021 agar dapat dilaksanakan secara
tertib dan tepat sasaran serta mendukung program pendidikan nasional.

2. Ketentuan Lampiran I diubah sehingga menjadi sebagaimana tercantum


dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Direktur Jenderal ini.

Pasal II
Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 15 Juli 2021

DIREKTUR JENDERAL,

TTD

WIKAN SAKARINTO

Salinan sesuai dengan aslinya,


Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,

Henri Tambunan
NIP 196811261994031001
-6-

SALINAN

LAMPIRAN I
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
NOMOR 28 TAHUN 2021
TENTANG
PERUBAHAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
PENDIDIKAN VOKASI NOMOR 23 TAHUN 2021 TENTANG
PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH FASILITASI
PENERAPAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH BAGI
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TAHUN 2021

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH


FASILITASI PENERAPAN BLUD BAGI SMK TAHUN 2021

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan dan pengembangan SMK saat ini dalam menghadapi
tantangan multidimensional, terutama dalam mengupayakan kesesuaian
lulusan dengan dinamika kebutuhan ketenagakerjaan yang ada, baik dari
tingkat regional, nasional maupun internasional. Instruksi Presiden nomor
9 tahun 2016 dalam revitalisasi SMK berisikan bahwa hampir semua
kementerian dan lembaga di tingkat pusat dan provinsi diberi tugas untuk
berperan sesuai kewenangannya dalam pelaksanaan revitalisasi SMK. Peran
pemerintah daerah khsususnya tingkat provinsi telah diperkuat terlebih
dahulu melalui undang-undang nomor 9 tahun 2015, mengelola pendidikan
menengah termasuk SMK, dari operasinal, pembinaan, kepegawaian,
pengembangan, dan permasalahan lain terkait dengan pendidikan
menengah lainnya yang sebelumnya berada ditingkat Kabupaten/Kota.
Pemerintah melalui Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang
Revitalisasi SMK memberikan amanat kepada Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan untuk melaksanakan enam tugas utama, yaitu: membuat peta
-7-

jalan SMK; menyempurnakan dan menyelaraskan kurikulum SMK dengan


kompetensi sesuai kebutuhan pengguna lulusan (link and match);
meningkatkan jumlah dan kompetensi bagi pendidik dan tenaga
kependidikan SMK; meningkatkan kerja sama dengan
kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan dunia usaha/industri;
meningkatkan akses sertifikasi lulusan SMK dan akreditasi SMK; dan
membentuk Kelompok Kerja Pengembangan SMK.
Revitalisasi SMK yang dilaksanakan oleh sekolah pada tahun 2020
bertujuan untuk menyelesaikan semua hambatan, kekurangan dan
permasalahan yang ada di sekolah sasaran sampai tuntas sesuai strategi
yang diterapkan “multiple treatments and final”, sehingga pada akhirnya
mampu meningkatkan kinerjanya secara utuh untuk menghasilkan lulusan
sesuai dengan tuntutan dinamika kebutuhan ketenaga kerjaan yang terjadi
tersebut.
Salah satu komponen pendidikan dalam program revitalisasi SMK adalah
peningkatan kualitas pembelajaran melalui penerapan model pembelajaan
“Teaching Factory” atau TeFa. TeFa adalah model atau sistem pembelajaran,
di mana dalam melakukan pembelajaran praktik, peserta didik membuat
barang atau jasa riil, berstandar industri, layak pakai atau dimanfaatkan
masyarakat. Sedangkan kegiatan lain yang berkaitan dengan pelayanan
masyarakat adalah Unit Produksi (UP), sekolah menyediakan produk atau
jasa untuk memenuhi kebutuhan atau pesanan masyarakat, bertujuan
mendapatkan pemasukan secara finansial dan pada umumnya dikerjakan
oleh guru sekolahnya. Pelaksanaan TeFa dan UP menggunakan fasilitas
negara, sumber daya manusia (SDM) siswa dan proses pemanfaatan oleh
masyarkat melalui transaksi administrasi dan keuangan layaknya badan
usaha, dengan demikian keberadaanya perlu diatur dengan tata kelola yang
dapat memayungi semua kegiatan tersebut secara hukum.
Upaya menyelaraskan antara kurikulum SMK, kompetensi dan kebutuhan
pengguna lulusan (link and match), diwujudkan dengan pola Teaching
Factory (TeFa). Pembelajaran teaching factory merupakan konsep
pembelajaran di SMK berbasis produksi/jasa yang mengacu kepada standar
dan prosedur yang berlaku di industri, dan dilaksanakan dalam suasana
seperti yang terjadi di industri. Siswa SMK harus terlibat langsung dalam
proses produksi, sehingga kompetensi yang diperoleh dibangun berdasarkan
kebutuhan produksi. Kapasitas produksi dan jenis produk menjadi kunci
utama keberhasilan pelaksanaan pembelajaran berbasis produksi.
-8-

Payung hukum yang mengatur suatu institusi pemerintah dapat berfungsi


dan beroperasi layaknya badan usaha adalah Badan Layanan Usaha Daerah
(BLUD) seperti diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri)
Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dan Peraturan Kementerian Dalam
Negeri (Permendagri) No. 79 tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum
Daerah.
Model pembelajaran TeFa dapat terwujud jika disertai perubahan pola
pengelolaan keuangan yang dihasilkan dari produksi barang/jasa di SMK.
Salah satu bentuk tata kelola keuangan yang tepat adalah Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD). BLUD memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan
menerapkan praktik-praktik bisnis yang sehat untuk meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan
umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Untuk keperluan tersebut, pada tahun 2021 ini Direktorat SMK telah
menyiapkan program yang bersifat pembimbingan bagi sekolah yang
mengembangkan statusnya sebagai BLUD untuk memayungi semua
kegiatan yang bersifat income generating, baik secara langsung maupun
tidak langsung termasuk TeFa, UP dan kegiatan lainnya.

B. Tujuan Bantuan Pemerintah


Bantuan Pemerintah ini bertujuan untuk membantu dan mendorong
Sekolah Menengah Kejuruan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah
provinsi untuk segera menerapkan status Badan Layanan Umum Daerah
dalam rangka peningkatan kompetensi siswa/siswi.
BAB II
PROGRAM FASILITASI PENERAPAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
(BLUD) BAGI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

A. Pengertian Bantuan Pemerintah


Fasilitasi Penerapan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Bagi Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) adalah upaya menjadikan SMK yang
diselenggarakan oleh pemerintah daerah provinsi selaku unit pelaksana
teknis daerah provinsi, mampu menerapkan pengelolaan keuangan BLUD
untuk meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan kejuruan.

B. Pemberi Bantuan Pemerintah


Pemberi Bantuan Pemerintah Fasilitasi Penerapan BLUD Bagi SMK Tahun
2021 adalah Direktorat SMK melalui DIPA Satuan Kerja Direktorat SMK
Nomor SP DIPA-023.18.1.690440/2021 tanggal 23 November 2020.

C. Penerima Bantuan Pemerintah


Penerima Bantuan Pemerintah Fasilitasi Penerapan BLUD Bagi SMK Tahun
2021 adalah SMK yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah provinsi
dan telah memenuhi syarat dan kriteria sekolah penerima bantuan.
Persyaratannya sebagai berikut:
1. Terdaftar di dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik);
2. Tidak memiliki tunggakan laporan bantuan pemerintah dari Direktorat
SMK tahun anggaran sebelumnya;
3. Mengajukan usulan melalui aplikasi Takola SMK;
4. Dinas Pendidikan Provinsi memberikan rekomendasi untuk sekolah
penerima bantuan;
5. Sekolah calon penerima bantuan merupakan SMK yang memliliki sarana
dan prasarana yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sehingga
mampu memenuhi biaya perawatan dan operasional; dan
6. Diprioritaskan bagi SMK yang memiliki hasi belajar Teaching Factory
(TeFA) dan hasil Unit Produksi (UP) baik barang maupun jasa dan telah
dimanfaatkan oleh masyarakat sehingga mampu memenuhi kebutuhan
biaya perawatan dan operasional.
-2-

D. Bentuk Bantuan Pemerintah


Bantuan Pemerintah Fasilitasi Penerapan BLUD Bagi SMK Tahun 2021
diberikan dalam bentuk uang.

E. Rincian Jumlah Bantuan Pemerintah


Bantuan Pemerintah Fasilitasi Penerapan Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD) Bagi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tahun 2021 adalah senilai
Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) per SMK dengan total anggaran
untuk 65 SMK sebesar Rp3.250.000.000,00 (tiga miliar dua ratus lima
puluh juta rupiah).
-3-

BAB III
TATA CARA PENGAJUAN DAN PENYALURAN BANTUAN

A. Tata Cara Pengajuan Bantuan Pemerintah


1. Seleksi
Direktorat SMK melakukan seleksi calon penerima bantuan dengan
menggunakan dasar analisis, data Takola dan rekomendasi dari
Pemerintah Daerah/Dinas Pendidikan Daerah.

2. Penetapan penerima bantuan


Penerima bantuan ditetapkan dengan Keputusan Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) Bidang Tata Kelola Direktorat Sekolah Menengah
Kejuruan dan disahkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran Direktorat
Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

3. Penandatanganan Perjanjian Kerja sama


PPK Bidang Tata Kelola Direktorat SMK menandatangani perjanjian
Kerja sama dengan Kepala SMK yang telah ditetapkan sebagai penerima
bantuan.

B. Pencairan bantuan pemerintah


Pencairan dana bantuan dapat dilakukan melalui mekanisme
Pembayaran Langsung (LS) atau Uang Persediaan (UP).

C. Penyaluran Bantuan Pemerintah


1. Mekanisme penyaluran
Mekanisme penyaluran Bantuan Pemerintah Fasilitasi Penerapan BLUD
Bagi SMK Tahun 2021 adalah:
a) Bantuan diberikan oleh Direktorat SMK yang disalurkan dalam
bentuk uang.
b) Dana Bantuan Pemerintah Fasilitasi Penerapan BLUD Bagi SMK
Tahun 2021 disalurkan dalam bentuk uang langsung ke rekening
sekolah dalam satu tahap setelah memenuhi syarat yang ditetapkan.
-4-

2. Jadwal Pelaksanaan
No Nama Kegiatan Waktu Pelaksanaan
1. Seleksi Mei-Juni 2021
Penentuan sekolah calon penerima
2. Juni-Juli 2021
bantuan pemerintah
3. Penyaluran Bantuan Juli 2021
4. Pelaporan Oktober 2021
5. Monitoring dan Evaluasi November-Desember 2021
Keterangan:
1. Monitoring dan evaluasi dilakukan dengan datang langsung ke
sekolah dan/atau melalui daring.
2. Jadwal bersifat tentatif

D. Pertanggungjawaban Belanja Bantuan Pemerintah

Hal-hal yang harus diperhatikan antara lain:


1. Setiap penggunaan Bantuan Pemerintah Fasilitasi Penerapan BLUD
Bagi SMK Tahun 2021 harus dapat dipertanggungjawabkan secara
benar yang didukung dengan bukti fisik dan administrasi (jurnal
keuangan harian);
2. Menyiapkan dokumen teknis, administrasi, dan keuangan untuk
kepentingan pemeriksaan;
3. Bukti pengeluaran uang dalam jumlah tertentu harus dibubuhi meterai
yang cukup sesuai ketentuan;
4. Bukti pengeluaran harus diuraikan secara jelas peruntukannya
(misalnya: transport, pembelian barang/jasa, dan lain-lain), diberi
tanggal dan nomor bukti pengeluaran; dan
5. Apabila terjadi penyimpangan terhadap penggunaan dana bantuan,
maka penerima bantuan akan dikenakan sanksi sesuai peraturan yang
berlaku.

E. Ketentuan Perpajakan

Pemungutan dan Penyetoran Pajak dalam penggunaan dana bantuan


mengikuti ketentuan perpajakan.

F. Sanksi
Sanksi terhadap penyalahgunaan dana bantuan pemerintah ini yang
mengakibatkan kerugian negara, seperti:
-5-

1. Penyampaian dokumen, data, informasi, dan hal lain yang tidak sesuai
fakta/kenyataan serta tidak dapat dipertanggungjawabkan; dan
2. Penyalahgunaan bantuan pemerintah yang menimbulkan kerugian
negara dan/atau satuan pendidikan dan/atau peserta didik.

Lembaga penerima wajib mengembalikan dan menyetorkannya ke kas


negara dan tidak dipertimbangkan mendapat bantuan pemerintah yang
bersumber dari APBN tahun berikutnya.
-6-

BAB IV
MONITORING DAN PENGAWASAN

A. Monitoring
Monitoring dilakukan oleh Direktorat SMK dan/atau dapat melibatkan
unsur lain/instansi lain yang berkoordinasi dengan Direktorat SMK
terhadap pelaksanaan Program Bantuan Pemerintah.

B. Pengawasan
Dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan bantuan
pemerintah maka dilakukan pengawasan oleh Direktorat SMK bersama
sama Inspektorat Jenderal selaku pengawas internal Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.

C. Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan oleh Direktorat SMK sebagai tindak lanjut
pelaksanaan monitoring, untuk menganalisis hasil monitoring program
bantuan pemerintah yang menghasilkan rekomendasi bagi pelaksanaan
program bantuan pemerintah berikutnya.
Dalam rangka meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan dan
pertanggungjawaban dana bantuan pemerintah untuk SMK penerima
bantuan, maka Direktorat SMK akan selalu:
1. Meningkatkan kehandalan sistem pengawasan internal melalui
pemeriksaan auditor Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan;
2. Melakukan pengawasan secara berkala pelaksanaan penyaluran
bantuan pemerintah; dan
3. Menerapkan sanksi yang tegas apabila SMK penerima bantuan tidak
menyampaikan laporan pertanggungjawaban bantuan pemerintah
sesuai ketentuan yang berlaku.

Dalam rangka meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan dan


pertanggungjawaban dana bantuan pemerintah untuk SMK penerima
bantuan, maka Direktorat SMK akan selalu:
1. Meningkatkan kehandalan sistem pengawasan internal melalui
pemeriksaan auditor Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan;
-7-

2. Melakukan pengawasan secara berkala pelaksanaan penyaluran


bantuan pemerintah; dan
3. Menerapkan sanksi yang tegas apabila SMK penerima bantuan tidak
menyampaikan laporan pertanggungjawaban bantuan pemerintah
sesuai ketentuan yang berlaku.

INFORMASI DAN PENGADUAN


Kepada Direktur Sekolah Menengah Kejuruan
Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Gedung E Lt. 12-13.
Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270.
Telp: (+62 21) 572-5473, (+62 21) 572-5477
Laman Resmi: http://smk.kemdikbud.go.id/
-8-

BAB V
PENUTUP

Petunjuk Teknis ini merupakan pedoman bagi pihak-pihak terkait dalam


pelaksanaan Program Bantuan Pemerintah Fasilitasi Penerapan BLUD Bagi
SMK Tahun 2021, agar terdapat kesamaan pandangan dan persepsi mulai
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan pertanggungjawaban
program Bantuan Pemerintah SMK, apabila semua yang terlibat dalam proses
bantuan ini konsisten terhadap peraturan perundangan termasuk penerapan
Petunjuk Teknis ini.
Dalam rangka pencegahan dan pemberantasan Korupsi, Panitia, Pegawai Pusat,
dan Daerah tidak diperbolehkan melakukan pungutan liar (pungli), menerima
gratifikasi, menerima barang, uang, atau janji-janji apapun dari pihak yang
menerima bantuan.
Hal-hal yang belum diatur dalam Petunjuk Teknis ini akan diatur lebih rinci
dalam Pedoman Pelaksanaan Bantuan yang diterbitkan oleh Direktorat SMK.

DIREKTUR JENDERAL,

TTD

WIKAN SAKARINTO

Salinan sesuai dengan aslinya,


Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,

Henri Tambunan
NIP 196811261994031001
Demi kemajuan bangsa dan negara kita, mari bersama-sama kita laksanakan program ini
dengan sebaik-baiknya. Jangan Takut Lapor Kasus Pungli. Jika dinilai sudah memiliki
cukup bukti, laporan akan diteruskan ke kelompok kerja (pokja) penindakan. Laporan yang
dinilai belum memiliki cukup bukti akan ditangani oleh pokja intelijen. Silakan lapor
dengan menghubungi:
SAPU BERSIH PUNGUTAN LIAR
Jl. Medan Merdeka Barat No. 15 Jakarta Pusat 10110
Email : lapor@saberpungli.id
Call Center : 0821 1213 1323
SMS : 1193
Telp : 0856 8880 881 / 0821 1213 1323
No Fax : 021-3453085
Website : www.saberpungli.id
Jadikanlah wadah ini sebagai alat aspirasi rakyat yang disampaikan dengan bahasa, sudut
pandang, dan dukungan positif. Wadah ini terbuka untuk siapapun yang hendak melakukan
pelaporan. Apabila ada kekurangan dan keterbatasan dalam hal proses pelaporan di aplikasi
kami, mohon diinformasikan agar segera dilakukan perbaikan.

DILARANG MEMBERIKAN HADIAH, UANG, BARANG ATAU SEJENISNYA


KEPADA SIAPAPUN YANG TERKAIT DENGAN BANTUAN PEMERINTAH
PADA DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Anda mungkin juga menyukai