Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN

CA MAMAE

I. KONSEP MEDIS

A. Definisi
Ca mammae (carcinoma mammae) adalah keganasan yang berasal dari sel
kelenjar, saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit
payudara. Ca mammae adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan
payudara. Kanker bisa mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu,
jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara. (Medicastore, 2011)
Carsinoma mammae merupakan gangguan dalam pertumbuhan sel normal
mammae dimana sel abnormal timbul dari sel sel normal, berkembang biak dan
menginfiltrasi jaringan limfe dan pembuluh darah. (Sofian,2012)

B. Etiologi
Factor resiko terjadi kanker payudara:
1. Riwayat pribadi tentang kanker payudara
2. Anak perempuan atau saudara perempuan (hubungan keluarga langsung)
dari wanita dengan kanker payudara
3. Menarke dini
4. Nulipara dan usia maternal lanjut saat kelahiran anak pertama
5. Menopous pada usia lanjut
6. Riwayat penyakit payudara jinak
7. Pemajanan terhadap radiasi ionisasi setelah masa pubertas dan sebelum
usia 30 tahun beresiko hamper 2 kali lipat
8. Obesitas-resiko terendah diantara wanita pascamenopouse
9. Kontrasepsi oral
10. Terapi pergantian hormone
11. Masukan alcohol
Tipe kanker payudara: (Smelzer, 2002)
1. Karsinoma duktal menginfiltrasi (75%)
karsinoma duktal berasal dari sel-sel yang melapisi saluran yang menuju
puting susu.
2. Karsinoma lobular menginfiltrasi (5-10%)

1
karsinoma lobuler mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, biasanya terjadi
setelah menopause
3. Karsinoma medular (6%)
kanker ini berasal dari kelenjar susu
4. Kanker musinus (3%)
5. Karsinoma inflamatori (1-2%)
6. Penyakit paget payudara (jarang Terjadi)

C. Manifestasi klinik
Tanda carsinoma Kanker payudara kini mempunyai ciri fisik yang
khas, mirip pada tumor jinak, massa lunak, batas tegas, mobile, bentuk
bulat dan elips, Gejala carsinoma Kadang tak nyeri, kadang nyeri, adanya
keluaran dari puting susu, puting eritema, mengeras, asimetik, inversi,
gejala lain nyeri tulang, berat badan turun dapat sebagai petunjuk adanya
metastase. (Price dan Sylvia, 2006)

D. Pathway

Faktor predisposisi dan


Mendesak sel saraf Interupsi sel saraf
resiko tinggi hiperplasi
pada sel mamae

nyeri

Mendesak jaringan Mensuplai nutrisi ke Mendesak pembuluh darah


sekitar jaringan ca

Aliran darah terhambat

Menekan jaringan pada Hipermetabolisme


mammae ke jaringan
hipoksia

Peningkatan konsistensi  hipermetabolisme


mammae jar lain BB turun Necrosis jaringan

Ketidakseimbangan Bakteri patogen


nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh

Resiko Infeksi

Ukuran mammae
Mammae membengkak abnormal

2
Massa tumor Mammae asimetrik Defisiensi pengetahuan
mendesak ke jar luar ansietas

Gangguan citra
tubuh

Perfusi jaringan Infiltrasi pleura


terganggu perietale

ulkus Ekspansi paru


menurun

Kerusakan integritas Ketidakefektifan pola


kulit/ jaringan nafas

E. Komplikasi
Komplikasi potensial dari Ca payudara adalah limfederma. Hal ini terjadi
jika saluran limfe untuk menjamin aliran balik limfe ke sirkulasi umum tidak
berfungsi dengan adekuat. Jika nodus eksilaris dan sistem limfe diangkat, maka
sistem kolateral dan aksilaris harus mengambil alih fungsi mereka. Apabila
mereka diinstruksikan dengan cermat dan didorong untuk meninggikan,
memasase dan melatih lengan yang sakit selama 3-4 bulan. Dengan melakukan
hal ini akan membantu mencegah perubahan bentuk tubuh dan mencegah
kemungkinan terbukanya pembengkakan yang menyulitkan.

F. Pemeriksaan Penunjang

1. Laboratorium meliputi:

a. Morfologi sel darah

b. Laju endap darah

c. Tes faal hati

d. Tes tumor marker (carsino Embrionyk Antigen/CEA) dalam serum atau


plasma

e. Pemeriksaan sitologik

f. Pemeriksaan ini memegang peranan penting pada penilaian cairan yang


keluar spontan dari putting payudar, cairan kista atau cairan yang keluar
dari ekskoriasi

3
2. Mammagrafi

Pengujian mammae dengan menggunakan sinar untuk mendeteksi


secara dini. Memperlihatkan struktur internal mammae untuk mendeteksi
kanker yang tidak teraba atau tumor yang terjadi pada tahap awal.
Mammografi pada masa menopause kurang bermanfaat karean gambaran
kanker diantara jaringan kelenjar kurang tampak.

3. Ultrasonografi

Biasanya digunakan untuk mndeteksi luka-luka pada daerah padat pada


mammae ultrasonography berguna untuk membedakan tumor sulit dengan
kista. kadang-kadang tampak kista sebesar sampai 2 cm.

4. Thermography

Mengukur dan mencatat emisi panas yang berasal; dari mammae atau
mengidentifikasi pertumbuhan cepat tumor sebagai titik panas karena
peningkatan suplay darah dan penyesuaian suhu kulit yang lebih tinggi.

5. Xerodiography

Memberikan dan memasukkan kontras yang lebih tajam antara


pembuluh-pembuluh darah dan jaringan yang padat. Menyatakan
peningkatan sirkulasi sekitar sisi tumor.

6. Biopsi

Untuk menentukan secara menyakinkan apakah tumor jinak atau ganas,


dengan cara pengambilan massa. Memberikan diagnosa definitif terhadap
massa dan berguna klasifikasi histogi, pentahapan dan seleksi terapi.

7. CT. Scan

Dipergunakan untuk diagnosis metastasis carsinoma payudara pada organ


lain

8. Pemeriksaan hematologi

Yaitu dengan cara isolasi dan menentukan sel-sel tumor pada peredaran
darah dengan sendimental dan sentrifugis darah.

4
G. Penatalaksanaan Medis

1. Pembedahan

a. Mastectomy radikal yang dimodifikasi

Pengangkatan payudara sepanjang nodu limfe axila sampai otot


pectoralis mayor. Lapisan otot pectoralis mayor tidak diangkat
namun otot pectoralis minor bisa jadi diangkat atau tidak diangkat.

b. Mastectomy total

Semua jaringan payudara termasuk puting dan areola dan lapisan


otot pectoralis mayor diangkat. Nodus axila tidak disayat dan lapisan
otot dinding dada tidak diangkat.

c. Lumpectomy/tumor

Pengangkatan tumor dimana lapisan mayor dri payudara tidak turut


diangkat. Exsisi dilakukan dengan sedikitnya 3 cm jaringan
payudara normal yang berada di sekitar tumor tersebut.

d. Wide excision/mastektomy parsial.

Exisisi tumor dengan 12 tepi dari jaringan payudara normal.

e. Ouadranectomy.

Pengangkatan dan payudara dengan kulit yang ada dan lapisan otot
pectoralis mayor.

2. Radiotherapy

Biasanya merupakan kombinasi dari terapi lainnya tapi tidak jarang


pula merupakan therapi tunggal. Adapun efek samping: kerusakan kulit
di sekitarnya, kelelahan, nyeri karena inflamasi pada nervus atau otot
pectoralis, radang tenggorokan.

3. Chemotherapy

Pemberian obat-obatan anti kanker yang sudah menyebar dalam


aliran darah. Efek samping: lelah, mual, muntah, hilang nafsu makan,
kerontokan membuat, mudah terserang penyakit.

4. Manipulasi hormonal.

5
Biasanya dengan obat golongan tamoxifen untuk kanker yang sudah
bermetastase. Dapat juga dengan dilakukan bilateral oophorectomy.
Dapat juga digabung dengan therapi endokrin lainnya.

H. Pencegahan

Perlu untuk diketahui, bahwa 9 di antara 10 wanita menemukan adanya benjolan


di payudaranya. Untuk pencegahan awal, dapat dilakukan sendiri. Sebaiknya
pemeriksaan dilakukan sehabis selesai masa menstruasi. Sebelum menstruasi,
payudara agak membengkak sehingga menyulitkan pemeriksaan. Cara
pemeriksaan adalah sebagai berikut :

1. Berdirilah di depan cermin dan perhatikan apakah ada kelainan pada


payudara. Biasanya kedua payudara tidak sama, putingnya juga tidak terletak
pada ketinggian yang sama. Perhatikan apakah terdapat keriput, lekukan,
atau puting susu tertarik ke dalam. Bila terdapat kelainan itu atau keluar
cairan atau darah dari puting susu, segeralah pergi ke dokter.

2. Letakkan kedua lengan di atas kepala dan perhatikan kembali kedua


payudara.

3. Bungkukkan badan hingga payudara tergantung ke bawah, dan periksa lagi.

4. Berbaringlah di tempat tidur dan letakkan tangan kiri di belakang kepala,


dan sebuah bantal di bawah bahu kiri. Rabalah payudara kiri dengan telapak
jari-jari kanan. Periksalah apakah ada benjolan pada payudara. Kemudian
periksa juga apakah ada benjolan atau pembengkakan pada ketiak kiri.

5. Periksa dan rabalah puting susu dan sekitarnya. Pada umumnya kelenjar susu
bila diraba dengan telapak jari-jari tangan akan terasa kenyal dan mudah
digerakkan. Bila ada tumor, maka akan terasa keras dan tidak dapat
digerakkan (tidak dapat dipindahkan dari tempatnya). Bila terasa ada sebuah
benjolan sebesar 1 cm atau lebih, segeralah pergi ke dokter. Makin dini
penanganan, semakin besar kemungkinan untuk sembuh secara sempurna.
Lakukan hal yang sama untuk payudara dan ketiak kanan

I. Discharge planning

1. Terapi non bedah: penyinaran, kemoterapi, terapi hormone dan endokrin

6
2. Lakukan pemeliharaan kulit/diri dengan benar (menggunakan sabun ringan
dengan penggosokan minimal, hindari sabun berparfum atau berdeodoran,
gunakan lotion hidrofilik untuk kekeringan, gunakan sabun aveno jika terjadi
pruritus, dan hindari pakaian yang ketat, kutang dengan kawat penyangga,
dan suhu yang berlebihan atau cahaya ultraviolet.

3. Hindari mencuci rambut setiap hari dan gunakan sampo ringan untuk
mengihindari kerontokan

4. Biarkan rambutmongeringsecara ajami danjangan menyikatrambut

5. Konsultasikan dengan dokter untuk pemakaian terapi hormonal

6. Makan makananyangbergizisihingga dapat meningkatkan kekebaiantubuh

7. Istirahatcukup dan olahraga secara teratur

8. Jika menginginkan kehamijan konsultasikan dengan dokter karena


kebanyakan diminta menunggu selama 2 tahun

9. Sadari .Tata cara sadari (periksa payudara sendiri)

a. Berdirilah di depan cermin dan perhatikan apakah ada kelainan pada


payudara, Biasanya kedua payudara tidak sama, putingnya juga tidak
terletak pada ketinggian yang sama. Perhatikan apakah terdapat keriputj
lekukan, atau puting susu tertarik ke dalam. Bila terdapat kelainan itu
atau keluar cairan atau darah dari puting susu, segeralah pergi ke dokter.

b. Letakkan kedua lengan di atas kepala dan perhatikan kembali kedua


payudara. Kemudian bungkukkan badan hingga payudara tergantung ke
bawah, & periksa lagi.

c. Berbaringlah di tempat tidur dan letakkan tangan kiri di belakang


kepala, dan sebuah bantal di bawah bahu kiri. Rabalah payudara kiri
dengan telapak jari- jari kanan. Periksalah apakah ada benjolan pada
payudara. Kemudian periksa juga apakah ada benjolan atau
pembengkakan pada ketiak kiri.

d. Periksa dan rabalah puting susu dan sekitarnya. Pada urnumnya ketenjar
susu bila diraba dengan telapak jari-jari tangan akan terasa kenyal dan
mudah digerakkan. Bila ada tumor, maka akan terasa keras dan tidak
dapat digerakkan (tidak dapat dipindahkan dari tempatnya). Bila terasa

7
ada sebuah benjoian sebesar 1 cm atau lebih, segeralah pergi ke dokter.
Makin dini penanganan, semakin besar kemungkinan untuk sembuh
secara sempurna. Rekomendasi American Cancer Sociaty (2001) untuk
deteksi dini kanker

II. KONSEP DASAR KEPERAWATAN

a. Pengkajian
1. Riwayat Kesehatan Sekarang

2. Biasanya klien masuk ke rumah sakit karena merasakan adanya


benjolan yang menekan payudara, adanya ulkus, kulit berwarna merah
dan mengeras, bengkak dan nyeri.

3. Riwayat Kesehatan Dahulu

4. Adanya riwayat ca mammae sebelumnya atau ada kelainan pada


mammae, kebiasaan makan tinggi lemak, pernah mengalami sakit
pada bagian dada sehingga pernah mendapatkan penyinaran pada
bagian dada, ataupun mengidap penyakit kanker lainnya, seperti
kanker ovarium atau kanker serviks.

5. Riwayat Kesehatan Keluarga

6. Adanya keluarga yang mengalami ca mammae berpengaruh pada


kemungkinan klien mengalami ca mammae atau pun keluarga klien
pernah mengidap penyakit kanker lainnya, seperti kanker ovarium
atau kanker serviks.

7. Pemeriksaan Fisik

a. Kepala : normal, kepala tegak lurus, tulang kepala umumnya


bulat dengan tonjolan frontal di bagian anterior dan oksipital
dibagian posterior.

b. Rambut : biasanya tersebar merata, tidak terlalu kering, tidak


terlalu berminyak.

c. Mata : biasanya tidak ada gangguan bentuk dan fungsi mata.


Mata anemis, tidak ikterik, tidak ada nyeri tekan.

8
d. Telinga : normalnya bentuk dan posisi simetris. Tidak ada
tanda-tanda infeksi dan tidak ada gangguan fungsi pendengaran.

e. Hidung : bentuk dan fungsi normal, tidak ada infeksi dan nyeri
tekan.

f. Mulut : mukosa bibir kering, tidak ada gangguan perasa.

g. Leher : biasanya terjadi pembesaran KGB.

h. Dada : adanya kelainan kulit berupa peau d’orange, dumpling,


ulserasi atau tanda-tanda radang.

i. Hepar : biasanya tidak ada pembesaran hepar.

j. Ekstremitas: biasanya tidak ada gangguan pada ektremitas.

8. Pengkajian 11 Pola Fungsional Gordon

a. Persepsi dan Manajemen

Biasanya klien tidak langsung memeriksakan benjolan yang terasa


pada payudaranya kerumah sakit karena menganggap itu hanya
benjolan biasa.

b. Nutrisi – Metabolik

Kebiasaan diet buruk, biasanya klien akan mengalami anoreksia,


muntah dan terjadi penurunan berat badan, klien juga ada riwayat
mengkonsumsi makanan mengandung MSG.

c. Eliminasi

Biasanya terjadi perubahan pola eliminasi, klien akan mengalami


melena, nyeri saat defekasi, distensi abdomen dan konstipasi.

d. Aktivitas dan Latihan

Anoreksia dan muntah dapat membuat pola aktivitas dan lathan


klien terganggu karena terjadi kelemahan dan nyeri.

e. Kognitif dan Persepsi

9
Biasanya klien akan mengalami pusing pasca bedah sehingga
kemungkinan ada komplikasi pada kognitif, sensorik maupun
motorik.

f. Istirahat dan Tidur

Biasanya klien mengalami gangguan pola tidur karena nyeri.

g. Persepsi dan Konsep Diri

Payudara merupakan alat vital bagi wanita. Kelainan atau


kehilangan akibat operasi akan membuat klien tidak percaya diri,
malu, dan kehilangan haknya sebagai wanita normal.

h. Peran dan Hubungan

Biasanya pada sebagian besar klien akan mengalami gangguan


dalam melakukan perannya dalam berinteraksi social.

i. Reproduksi dan Seksual

Biasanya aka nada gangguan seksualitas klien dan perubahan pada


tingkat kepuasan.

j. Koping dan Toleransi Stress

Biasanya klien akan mengalami stress yang berlebihan, denial dan


keputus asaan.

k. Nilai dan Keyakinan

Diperlukan pendekatan agama supaya klien menerima kondisinya


dengan lapang dada.

b. Diagnosa
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera biologis (terdapat
neoplasma
2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pengangkatan bedah
jaringan
3. Resiko Infeksi berhubungan dengan luka post operasi

10
c. Intervensi
DX 1 Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera biologis (terdapat
neoplasma)
NOC NIC
- Kontrol nyeri Manajemen Nyeri
Indikator : 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
- Mengenali kapan nyeri terjadi komprehensif
dipertahankan pada skala 3 2. Observasi adanya petunjuk non verbal
(kadang-kadang menunjukan) 3. Anjurkan metode farmakologi untuk
- Menggunakan tindakan nyeri menurunkan nyeri

dipertahankan pada skala 2


(jarang Pemberian Analgetik
menunjukan)
ditingkatkan ke skala 4 4. Cek adanya riwayat alergi obat

(sering menunjukan) 5. Berikan analgetik sesuai dengan resep

- Melaporkan nyeri terkontrol dokter

dipertahankan pada skala 2


(jarang menunjukan)
ditingkatkan ke skala 4
(sering menunjukan)

DX 2 Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pengangkatan


bedah jaringan
NOC NIC
- Integritas jaringan kulit dan Perawatan Integritas kulit
membrane mukosa 1. Identifikasi penyebab gangguan
Indikator : integritas kulit
- Integritas kulit 2. Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah
dipertahankan pada skala 3 baring
(cukup terganggu) 3. Anjurkan minum air yang cukup
ditingkatkan ke skala 5
(tidak terganggu) Perawatan Luka
- Pengelupasan kulit 4. Monitor karakteristik luka
ddipertahankan pada skala 3 5. Bersihkan dengan cairan Nacl
(cukup terganggu) 6. Kolaborasi pemberian antibiotik
ditingkatkan pada skala 5
(tidak ada)
- Lesi pada kulit
dipertahankan pada skala 3
(sedang) ditingkatkan ke
skala 5( tidak ada)

11
DX 3 Resiko Infeksi berhubungan dengan luka post operasi
NOC NIC
- Keparahan infeksi Kontrol Infeksi
Indikator : 1. Monitor tandaa dan gejala infeksi
- kemerahan dipertahankan 2. cuci tangan sebelum dan sesudah
pada skala 3 (sedang) melakukan tindakan kepada pasien
ditingkatkan ke skala 5 3. pakai sarung tangan streil dengan
(tidak ada) tepat
- cairan atau luka yang Perawatan luka
berbau busuk 4. monitor karakteristik luka, warna
dipertahankan pada skala 3 ukuran dan bau
(sedang) ditingkatkan ke 5. bersihkan dengan normal saline
skala 5 (tidak ada) 6. berikan balutan yang sesuai dengan
- demam dipertahankan pada jenis luka
skala 2 (cukup berat)
ditingkatkan ke skala 5
(tidak ada)

d. Implementasi
Implementasi adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
oleh perawat untuk membantu klien dalam masalah status
kesehatan yang dihadapi ke status kesehatan yang lebih baik.

e. Evaluasi
Evaluasi adalah perbandingan yang sistematik dan terencana
tentang kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Alimul Aziz H, 2007. Metode Penelitian Keperawatan Dan Teknik Analisis Data.
Jakarta : Salemba Medika
Bylander, A., dkk. 2007. Journal of Children Microbiology
Djaafar, Z.A., Helmi, Restuti, R.D., 2007. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung
Tenggorok Kepala & Leher. Edisi keenam. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Revai, R, et al. 2007. Incidence of Acute Otitis Media and Sinusitis Complicating
Upper Respiratory Tract Infection. Journal of The American Academy
Pediatrics
Rahajoe, N. 2012. Buku Ajar Respirologi Anak. Jakarta: Balai Penerbit IDAI

13

Anda mungkin juga menyukai

  • LP Pneumonia
    LP Pneumonia
    Dokumen12 halaman
    LP Pneumonia
    Priscilla Tallane
    84% (51)
  • LP Ppok
    LP Ppok
    Dokumen14 halaman
    LP Ppok
    Priscilla Tallane
    83% (18)
  • LP Kejang Demam 1
    LP Kejang Demam 1
    Dokumen11 halaman
    LP Kejang Demam 1
    Priscilla Tallane
    100% (3)
  • LP Bronkitis
    LP Bronkitis
    Dokumen13 halaman
    LP Bronkitis
    Priscilla Tallane
    90% (10)
  • LP DEMAM TYPOID Baru
    LP DEMAM TYPOID Baru
    Dokumen13 halaman
    LP DEMAM TYPOID Baru
    Priscilla Tallane
    75% (4)
  • LP TB Paru
    LP TB Paru
    Dokumen20 halaman
    LP TB Paru
    Priscilla Tallane
    83% (12)
  • LP INC
    LP INC
    Dokumen21 halaman
    LP INC
    Priscilla Tallane
    100% (1)
  • LP Rematik
    LP Rematik
    Dokumen12 halaman
    LP Rematik
    Priscilla Tallane
    0% (1)
  • LP Rematik
    LP Rematik
    Dokumen12 halaman
    LP Rematik
    Priscilla Tallane
    0% (1)
  • LP Otitis Media Kronik 1
    LP Otitis Media Kronik 1
    Dokumen13 halaman
    LP Otitis Media Kronik 1
    Priscilla Tallane
    33% (3)
  • LP Preeklamsia
    LP Preeklamsia
    Dokumen14 halaman
    LP Preeklamsia
    Priscilla Tallane
    82% (11)
  • LP Febris
    LP Febris
    Dokumen11 halaman
    LP Febris
    Priscilla Tallane
    88% (8)
  • LP BBLR
    LP BBLR
    Dokumen14 halaman
    LP BBLR
    Priscilla Tallane
    100% (2)
  • LP Hemiparese 2
    LP Hemiparese 2
    Dokumen15 halaman
    LP Hemiparese 2
    Priscilla Tallane
    Belum ada peringkat
  • LP Hemiparese 2
    LP Hemiparese 2
    Dokumen15 halaman
    LP Hemiparese 2
    Priscilla Tallane
    Belum ada peringkat
  • LP Hernia
    LP Hernia
    Dokumen13 halaman
    LP Hernia
    Priscilla Tallane
    0% (1)
  • Laporan Pendahuluan Gea 1
    Laporan Pendahuluan Gea 1
    Dokumen15 halaman
    Laporan Pendahuluan Gea 1
    Priscilla Tallane
    Belum ada peringkat
  • LP Open Fraktur Metatarsal
    LP Open Fraktur Metatarsal
    Dokumen15 halaman
    LP Open Fraktur Metatarsal
    Priscilla Tallane
    Belum ada peringkat
  • LP Dispepsia
    LP Dispepsia
    Dokumen13 halaman
    LP Dispepsia
    Priscilla Tallane
    100% (3)
  • LP Hiperemesis Gravidarum
    LP Hiperemesis Gravidarum
    Dokumen14 halaman
    LP Hiperemesis Gravidarum
    Priscilla Tallane
    80% (5)
  • LP Vertigo 1
    LP Vertigo 1
    Dokumen10 halaman
    LP Vertigo 1
    Priscilla Tallane
    Belum ada peringkat
  • LP Tumor Otak
    LP Tumor Otak
    Dokumen20 halaman
    LP Tumor Otak
    Priscilla Tallane
    Belum ada peringkat
  • LP Hipertensi 1
    LP Hipertensi 1
    Dokumen15 halaman
    LP Hipertensi 1
    Priscilla Tallane
    Belum ada peringkat
  • LP Apendisitis
    LP Apendisitis
    Dokumen11 halaman
    LP Apendisitis
    Priscilla Tallane
    Belum ada peringkat
  • LP Asma Bronkial
    LP Asma Bronkial
    Dokumen48 halaman
    LP Asma Bronkial
    Priscilla Tallane
    Belum ada peringkat
  • LP Post Partum
    LP Post Partum
    Dokumen12 halaman
    LP Post Partum
    Priscilla Tallane
    Belum ada peringkat
  • LP Gastroenetertis Baru
    LP Gastroenetertis Baru
    Dokumen14 halaman
    LP Gastroenetertis Baru
    Priscilla Tallane
    Belum ada peringkat
  • LP Kejang Demam 1
    LP Kejang Demam 1
    Dokumen11 halaman
    LP Kejang Demam 1
    Priscilla Tallane
    100% (1)
  • LP DM
    LP DM
    Dokumen15 halaman
    LP DM
    Priscilla Tallane
    Belum ada peringkat
  • LP Pnmeumonia
    LP Pnmeumonia
    Dokumen19 halaman
    LP Pnmeumonia
    Priscilla Tallane
    Belum ada peringkat