Anda di halaman 1dari 2

Nama : Silvi Mayarsi Novitri

Kelas / No Absen : B / 17
Ceramah Khusus : 1
Tanggal : 22 Juli 2021
Narasumber : PJFK Bu Tuty
Judul : Penilaian dan Evaluasi Jabatan Penera
Resume :
Penera merupakan salah satu jabatan fungsional yang ada di bidang
kemetrologian. Selain penera, jabatan fungsional yang berada di bidang
kemetrologian ada Pengamat Tera, Pengawas Kemetrologian, dan Pranata Lab
Kemetrologian. Seperti jabatan fungsional lainnya, ada beberapa regulasi yang
menaungi jabatan Penera, diantaranya :
1. UU No, 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;
2. PP No. 17 tahun 2020 tentang Manajemen PNS;
3. PerMenpanRB No. 13 Tahun 2019 tentang Pengusulan, Penetapan, dan
Pembinaan Jabatan Fungsional PNS;
4. PerMenpanRB No. 38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi Jabatan
ASN;
5. PerMenpanRB No. 32 Tahun 2014 tentang Fungsional Penera dan Angka
Kreditnya;
6. Peraturan Bersama Menteri Perdagangan No. 11/M-DAG/PER/1/2015 dan
Kepala BKN No. 10 Tahun 2015 tentang Ketentuan Pelaksanaan
PerMenpanRB No. 32 Tahun 2014;
7. Permendag No. 69 Tahun 2014 tentang Pengelolaan SDM Kemetrologian;
8. Permendag No. 73 Tahun 2016 tentang Tingkat Kesulitan UTTP dan Alat
Ukur Metrologi Teknis serta Tingkatan Standard an
Peralatan/Perlengkapan Standar.

Dalam program 5 Prioritas Kerja Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024,


terdapat 5 fokus utama program pemimpin Negara ini. Namun dalam hal ini kita
fokus ke 1 program utama yaitu program nomor 4 yaitu Penyederhanaan
Birokrasi. Dalam program ini, penyederhaan birokrasi hanya menjadi 2(dua)
eselon, dan jabatan struktural menjadi jabatan fungsional.

Berdasarkan PP No. 11 Tahun 2017, jabatan fungsional terbagi ke dalam


jabatan Keahlian dan Keterampilan. Jabatan Fungsional Keahlian dapat diisi
oleh pegawai yang memiliki pendidikan minimal S1 dan dibagi ke dalam
tingkatan Pertama, Muda, Madya, dan Utama, sedangkan Jabatan Fungsional
Keterampilan dapat diisi oleh pegawai yang memiliki pendidikan SMA atau D3
dan dibagi ke dalam tingkatan Pemula, Terampil, Mahir, dan Penyelia. Untuk
penera keterampilan bisa diisi dari Pegawai yang memiliki background
pendidikan minimal D3 dengan jurusan MIPA atau Teknik dengan pangkat
paling rendah 2C, sedangkan untuk penera keahlian bisa diisi dari Pegawai yang
memiliki background minimal D4/S1 dengan jurusan Teknik atau MIPA (Fisika,
Elektro, Matematika, Metrologi) dengan pangkat paling rendah 3A. Tugas Pokok
dari seorang Penera adalah melakukan peneraan yang meliputi pengelolaan
instalasi uji dan peralatan atau perlengkapan standar tera/tera ulang UTTP,
pelaksanaan Tera dan Tera Ulang UTTP, pengujian UTTP, dan pengelolaan Cap
Tanda Tera.
Seorang penera keterampilan dapat beralih menjadi penera keahlian
dengan syarat harus menempuh pendidikan S1 dengan prodi Teknik atau MIPA
karena ruang lingkup untuk seorang penera keahlian lebih luas dibandingkan
dengan penera keterampilan. Setiap jenjang dari jabatan fungsional memiliki
syarat-syarat tertentu terutama dalam hala ini adalah Angka Kredit. Syarat
Utama dalam naik jenjang dalam jabatan fungsional penera adalah Background
pendidikan yang sesuai dan angka kredit yang memenuhi syarat minimal untuk
masing-masing jenjang.

Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional bisa dalam berbagai cara


diantaranya yaitu Pengangkatan Pertama (untuk mengisi formasi CPNS),
Perpindahan Jabatan (dari jabatan lain), Penyesuaian/Inpassing (sesuai
ketentuan terkait), dan Promosi (inovasi yang bermanfaat bagi kepentingan
nasional). Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional penera itu memiliki syarat-
syarat diantaranya yaitu lulus diklat fungsional, lulus Uji Kompetensi,
memenuhi syarat minimal lama memangku pangkat dan jabatan sebelumnya,
dan pemenuhan Angka Kredit yang terdiri dari unsur utama dan unsur
penunjang.

Sebagai seorang penera, masih ada kemungkinan untuk diberhentikan


sebagai dalam jafung penera. Berdasarakan Permenpan No. 13 Tahun 2019 ada
beberapa penyebab seseorang diberhentikan dari Jabatan Fungsional Penera,
diantaranya :
1. Mengundurkan diri dari Jabatan;
2. Diberhentikan sementara sebagai PNS;
3. Menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
4. Menjalani Tugas Belajar lebih dari 6(enam) bulan;
5. Ditugaskan secara penuh pada Jabatan Pimpinan Tinggi, Jabatan
Administrator, Jabatan Pengawas, dan Jabatan Pelaksana;
6. Tidak memenuhi syarat jabatan, seperti Angka Kredit yang tidak
memenuhi syarat dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai