PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program KB di Indonesia terbukti efektif menurunkan angka kelahiran penduduk
sejak awal diperkenalkan pada tahun 1970 hingga tahun 2004. Hal ini terlihat dari
angka kelahiran total atau TFR wanita Indonesia yang berhasil diturunkan dari
5,6 per wanita (1970) menjadi 2,6 per wanita (2004). Juga dari angka pemakaian
kontrasepsi atau CPR yang berhasil ditingkatkan dari 15% (1970) menjadi 61%
(2004). Namun sejak tahun 2004, ketika kebijakan Desentralisasi mulai
diberlakukan, program KB tampak menyurut di lapangan. Menurunnya program
KB juga tampak dari hasil studi empiris. Data hasil SDKI 2007 menunjukkan
untuk pertama kali selama 6 kali penyelengaraan SDKI, angka TFR Indonesia
saat ini tidak menunjukkan trend menurun, menetap (stagnant) pada angka 2,6
per wanita dalam kurun 4 tahun (2003-2007). Hal itu berpotensi terjadinya
peledakan angka kelahiran (baby booming) dalam beberapa dekade mendatang,
ketika bayi yang dilahirkan pada kelompok dengan karakteristik pada kurun
waktu tertentu, tiba saatnya mereka dewasa dan bereproduksi.
Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) adalah petugas pemerintah yang
berwenang menjalankan program KB tingkat desa/kelurahan, sebagai ujung
tombak pelaksana program KB serta berhadapan langsung dengan
masyarakat/klien KB. Sejak kebijakan desentralisasi diterapkan tahun 2004,
program Keluarga Berencana (KB) mengalami pendelegasian wewenang dan
manajemen dari Pusat kepada Pemerintah Daerah, termasuk pengelolaan
tenaga PKB. Beragamnya komitmen Pemerintah Kab/Kota terhadap program KB,
mempengaruhi pencapaian kinerja PKB.
Dengan telah dikeluarkannya Keputusan Menteri Pendayagunaaan Aparatur
Negara No. KEP/120/M.PAN/9/ tahun 2004 tentang Jabatan Fungsional
Penyuluh Keluarga Berencana dan Angka Kreditnya, serta Keputusan Bersama
Kepala Badan Koordinasi keluarga Berencana Nasional dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara No. 280/HK.007/B.2/2004 No. 34 Tahun 2004 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana dan
Angka Kreditnya, maka dapat memperjelas kegiatan PKB dalam perolehan
angka kreditnya.
Sesuai Undang-Undang No. 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga BKKBN berubah nomenklaturnya
dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional menjadi Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. Oleh karena itu peranan PKB
sangat vital dalam menjalankan roda program kependudukan dan KB. PKB
dituntut untuk selalu meningkatkan kinerjanya, mengembangkan kapasitas
dirinya. Salah satu tolak ukur PKB menjalankan aktivitas kerjanya adalah dengan
tercapainya angka kredit yang dipersyaratkan sesuai ketentuan yang berlaku.
Keterampilan PKB dalam menyusun Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit
c.
d.
e.
f.
BAB II
UNSUR YANG DINILAI DALAM PEMBERIAN ANGKA KREDIT
Indikator keberhasilan:
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan akan dapat menyebutkan
unsur yang dinilai dalam pemberian angka kredit.
Unsur Penunjang
1. Pengajar / pelatih di bidang penyuluhan
KB nasional dan pelayanan KB
3. Berperan serta dalam seminar /
lokakarya di bidang penyuluhan KB
nasional dan pelayanan KB
4. Keanggotaan organisasi profesi PKB;
5. Keanggotaan / kepengurusan
kelembagaan masyarakat
6. Pelaksanaan kegiatan kemasyarakatan
7. Pembinaan generasi muda
8. Keanggotaan Tim Penilai jabatan
fungsional PKB
9. Perolehan gelar kesarjanaan lainnya
10. Perolehan penghargaan / tanda jasa
2. Penyuluhan KB Nasional
BAB III
PROSEDUR PENGUSULAN DAFTAR USULAN PENETAPAN ANGKA KREDIT
(DUPAK) DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT (PAK)
Indikator keberhasilan:
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan akan dapat menerapkan
prosedur pengusulan DUPAK dan PAK
b. Penilaian bulan Juli yaitu untuk penilaian kegiatan yang telah dilakukan pada
bulan Januari s/d Juni pada tahun yang bersangkutan.
E. Mekanisme Akreditasi Penyuluh KB
1. Buku visum dan bukti kegiatan lainnya, PKB mencatat hasil kegiatan dengan
angka kreditnya dan atasan langsung/PPLKB memeriksa setiap minggu
sebagai bahan pada staf meeting.
2. Membuat rekapitulasi bulanan hasil kegiatan dan perhitungan angka kredit
3. Atasan langsung/PPLKB mencatat perolehan angka kredit masing-masing
PKB di wilayahnya sebagai bahan pembinaan.
4. Dari hasil rekapitulasi kegiatan bulanan, PKB membuat laporan
F. Angka Kredit dan Contoh Perhitungan
Setiap butir kegiatan yang mendapatkan angka kredit harus terdokumentasikan
dengan baik. Untuk PKB yang secara bersama-sama membuat karya tulis/karya
ilmiah dalam bidang KB nasional, angka kreditnya ditetapkan sebagai berikut :
1. 60% (enam puluh persen) bagi penulis utama
2. 40% (empat puluh persen) dibagi rata untuk semua penulis pembantu
Jumlah penulis pembantu sebagaimana dimaksud sebanyak-banyaknya terdiri
dari 3 (tiga) orang.
Contoh:
Darmanto, seorang PKB terampil dengan pendidikan SLTA mengajukan angka
kredit, kegiatan yang dilakukan yaitu:
1. Diklat Prajabatan
2. Diklat LDU
3. Menyusun rencana pendataan dan pemetaan wilayah tingkat desa
4. Melaksanakan pendataan KB
5. Mengolah data wilayah Desa / Kelurahan
6. Penyajian hasil pengolahan data desa/kelurahan
7. Mengembangkan media KIE KB Nasional dalam bentuk poster
8. Menyiapkan sarana KIE dengan mobil penerangan (MUPEN) KB
9. Menyusun materi Rakor / Raker KB tingkat desa sebanyak 3 kali
10. Membimbing kegiatan pendewasaan usia perkawinan sebanyak 5 kali
11. Melakukan rujukan medis ketempat pelayanan kesehatan sebanyak 4 kali
12. Menyusun laporan pelayanan terpadu (Bina Keluarga, UPPKS)
13. Membuat karya tulis/karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survey evaluasi
di bidang penyuluhan KB Nasional dan pelayanan KB yang tidak
dipublikasikan dalam majalah ilmiah yang diakui LOPO
14. Menemukan teknologi tepatguna di bidang penyuluhan KB Nasional dan
pelayanan KB
15. Mengikuti seminar / lokakarya setiap kali sebagai peserta sebanyak 3 kali
Pertanyaan:
Hitunglah perolehan angka kredit yang diajukan Darmanto lalu masukan dalam
form Dupak!
Jawab:
Unsur Kegiatan
Volume
Utama :
1. Pendidikan SLTA
2. Diklat Prajabatan
3. Diklat LDU
4. Menyusun rencana pendataan dan pemetaan
wilayah tingkat desa
5. Melaksanakan pendataan KB
6. Mengolah data di wilayah Desa
7. Penyajian hasil pengolahan data desa
8. Mengembangkan media KIE KB Nasional dalam
bentuk poster
9. Menyiapkan sarana KIE dengan mobil penerangan
(MUPEN) KB
10. Menyusun materi Rakor / Raker KB tingkat desa
11. Membimbing kegiatan pendewasaan usia
perkawinan
12. Melakukan rujukan medis ketempat pelayanan
kesehatan
13. Menyusun laporan pelayanan terpadu (Bina
Keluarga, UPPKS)
14. Membuat karya tulis / karya ilmiah hasil penelitian,
pengkajian, survey evaluasi di bidang penyuluhan
KB Nasional dan pelayanan KB yang tidak
dipublikasikan dalam majalah ilmiah yang diakui
LOPO
15. Menemukan teknologi tepat guna di bidang
penyuluhan KB Nasional dan pelayanan KB
Penunjang :
1. Mengikuti seminar/lokakarya setiap kali
sebagai peserta
Jumlah
Jumlah
Angka Kredit
1
1
1
1
25
1,5
1
1
1
1
1
0.108
0.040
0.135
0.160
0.060
3
5
0.12
0.15
0.72
0.012
12
29
46.505
10
11
Tim Penilai
Rancangan
PAK
Rapat Penialaian
Hasil PAK
5
Sekretariat
DUPAK
Umpan Balik
Pejabat Pengusul
Peyuluh
1. Setiap bulan Januari dan Juli DUPAK diajukan ke Sekretariat Tim Penilai
oleh:
2. Penyuluh KB Madya oleh Bupati/Walikota atau Kepala PDPPKB.
3. Penyuluh KB Terampil sampai dengan PKB Ahli Muda oleh pejabat Eselon III
yang membidangi kepegawaian.
4. Sekretariat meneruskan DUPAK kepada Tim Penilai untuk dibahas dalam
rapat penilaian.
5. Tim Penilai menyerahkan hasil penilaian ke Sekretariat.
6. Sekretariat menyampaikan rancangan PAK yang belum ditandatangani
kepada Pejabat Penetap Angka Kredit.
7. Hasil Penetapan Angka Kredit (PAK) KB disampaikan ke Sekretariat.
8. Sekretariat mengumpan balikkan PAK ke Penyuluh KB.
Keterangan:
PDPPKB : Perangkat Daerah Pengelola Program KB Kabupaten/Kota.
Pejabat Penetap adalah Kepala BKKBN Pusat atau Kepala BKKBN Propinsi
untuk Penyuluh KB Ahli Madya dan atau Kepala PDPPKB urrtuk Penyuluh KB
Terampil sampai dengan Penyuluh KB Ahli Muda.
12
: 25 AK.
: 40 AK.
: 60 AK.
: 75 AK.
: 100 AK.
: 150 AK.
Nilai dari semua unsur ditetapkan oleh Tim Penilai berdasarkan bukti-bukti
Kegiatan yang ada.
Contoh Kasus :
Pengangkatan yang belum memiliki pengalaman :
Suparjo pendidikan SMU, pangkat Pengatur Muda (II/a). Pengalaman kerja 2
tahun. Ingin menjadi Penyuluh KB. Yang bersangkutan belum memiliki bukti
bukti prestasi kerja (pelatihan, Penyuluhan dan kegiatan lainnya) sehingga yang
bersangkutan sewaktu diangkat menjadi Penyuluh KB mempunyai nilai angka
kredit 25 AK, dengan jabatan Penyuluh KB Pelaksana Pemula.
I. Kenaikan Pangkat dan Jabatan
Kenaikan pangkat dan jabatan merupakan jenjang karier PKB ke tingkat yang
lebih tinggi. Dengan mengumpulkan angka kredit secara teratur PKB
dimungkinkan naik pangkat dan jabatan 2 tahun lebih cepat dari jabatan
struktural, oleh karena itu PKB benar-benar memperhatikan angka kredit yang
diperolehnya.
13
Kenaikan Pangkat
Sekurangkurangnya telah 2 th
dalam pangkat terakhir.
Kenaikan Jabatan
Sekurangkurangnya telah 1 th
dalam jabatan terakhir.
Memenuhi angka kredit yang
ditentukan untuk kenaikan jabatan
setingkat lebih tinggi
Setiap unsur penilaian prestasi kerja
atau pelaksanaan pekerjaan (DP3)
sekurang-kurangnya bernilai baik
dalam 1 tahun terakhir.
Jumlah angka kredit kumulatif minimal yang harus dipenuhi oleh setiap Pegawai
Negeri Sipil untuk dapat diangkat dalam jabatan dan kenaikan pangkat/jabatan
PKB terampil sebagaiamana tersebut dalam lampiran III dan untuk PKB ahli
sebagaimana tersebut dalam lampiran IV, dengan ketentuan:
1. Sekurang-kurangnya 80% (delapan puluh persen) angka kredit berasal dari
unsur utama
2. Sebanyak-banyaknya 20% (dua puluh persen) angka kredit berasal dari unsur
penunjang
Untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi untuk menjadi PKB Madya
pangkat Pembina Tingkat I, gol ruang IV/b sampai dengan Pembina Utama Muda
gol ruang IV/c diwajibkan mengumpulkan sekurang-kurangnya 12 (dua belas)
angka kredit harus dari kegiatan pengembangan profesi.
PKB Penyelia pangka Penata Tingkat I. golongan ruang III/d setiap tahun
sejakdiangkat dalam pangkat/jabatan diwajibkan mengumpulkan angka kredit
sekurangkurangnya 10 (sepuluh) yang berasal dari kegiatan penyuluhan KB
nasional dan pelayanan KB dan/atau pengembangan profesi.
PKB Madya pangkat Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c setiap tahun
sejak diangkat dalam pangkat/jabatan diwajibkan mengumpulkan angka kredit
sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) yang berasal dari kegiatan penyuluhan KB
Nasional dan pelayanan KB dan/atau pengembangan profesi.
J. Rangkuman
Setiap PKB diwajibkan mengumpulkan DUPAK sebagai landasan dalam
Penetapan Angka Kredit. DUPAK yang disusun memperhatikan butir kegiatan
yang telah dilaksanakan PKB. Penetapan Angka Kredit ditetapkan oleh pejabat
yang berwenang. Prosedur Penetapan DUPAK dimulai dari PKB mengusulkan
DUPAK.
DUPAK diterima sekretariat penilai, sekretariat meneruskan DUPAK ke Tim
Penilai untuk dibahas dalam rapat penilaian, Tim Penilai mengembalikan DUPAK
yang telah dinilai ke sekretariat, sekretariat memproses penilaian sampai
14
15
Volume
Jumlah
Angka Kredit
1
1
1
25
1
1,5
0,080
1
1
0,030
0,016
10
0,06
3
1
0,027
0,009
1
21
0,25
26
5. Kenaikan pangkat dan jabatan PKB angka kredit kumulatif yang dikumpulkan
80% dari unsur utama dan 20% berasal dari unsur penunjang.
16
BAB IV
TIM PENILAI ANGKA KREDIT
Indikator keberhasilan:
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan akan dapat menjelaskan
Tim Penilai Angka Kredit
17
18
PKB
TIM PENILAI
SEKRETARIAT
3
4
Tugas Sekretariat :
5
PEJABAT PAK
2.
3.
4.
5.
6.
Keterangan gambar:
Mekanisme kerja Tim Penilai Angka Kredit di mulai dari PKB mengusulkan DUPAK,
DUPAK diterima sekretariat, sekretariat meneruskan ke Tim Penilai untuk dilakukan
penilaian dan pembahasan, hasil penilaian diserahkan kembali ke sekretariat, sekretariat
memperoses sampai mencatak form Penetapan Angka Kredit, lalu diserahkan ke
Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit untuk ditandatangani, setelah
ditandatangani dikembalikan ke sekretariat, sekretariat mengumpan balikkan Penetapan
Angka Kredit ke PKB yang bersangkutan dan beberapa tembusan.
19
D. Rangkuman
Tim Penilai Angka Kredit dibentuk dalam upaya membantu Pejabat yang
berwenang menetapkan angka kredit PKB. Tim Penilai mempunyai kewenangan
menilai DUPAK yang diajukan PKB. DUPAK yang telah dinilai ditandatangani
oleh pejabat yang berwenang. Sekretariat menyampaikan hasil penilaian kepada
PKB yang bersangkutan.
E. Latihan
Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat
1. Apa yang dimaksud Tim Penilai Angka Kredit?
2. Siapa yang berhak menugaskan Tim Penilai Angka Kredit?
3. Diskusikan dengan teman-temanmu bagaimana mekanisme kerja Tim Penilai
Angka Kredit?
4. Bagaimana pendapatmu apabila seorang PKB telat mengumpulkan angka
kredit?
5. Diskusikan dengan teman-temanmu, apa yang menyebabkan Penetapan
Angka Kredit yang diterima bisa lebih kecil dari yang diusulkan?
F. Kunci Jawaban
1. Tim Penilai Angka Kredit merupakan Tim yang dibentuk untuk membantu
pejabat yang berwenang menetapakan angka kredit dalam melakukan
penilaian angka kredit berdasarkan DUPAK yang diusulkan PKB.
2. Pembentukan dan susunan Anggota Tim Penilai ditetapkan oleh :
a. Kepala BKKBN untuk Tim Penilai Pusat/Tim Penilai Perwakilan Propinsi;
b. Bupati/Walikota atau pejabat eselon II yabg ditunjuk yang membidangi
keluarga berencana untuk Tim Penilai Kabupaten/Kota.
3. Jawaban terbuka
4. Jawaban terbuka
5. Jawaban terbuka
20
BAB V
PENGANGKATAN, PEMBEBASAN SEMENTARA
DAN PEMBERHENTIAN DALAM DAN DARI JABATAN
Indikator keberhasilan:
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan akan dapat menguraikan pengangkatan,
pembebasan sementara, pemberhentian dalam dan dari jabatan
A. Pengangkatan Pertama
Persyaratan untuk pengangkatan pertama dalam jabatan fungsional adalah:
1. Berkedudukan sebagai pegawai negeri sipil,
2. Memiliki ijazah sesuai dengan tingkat pendidikan dan kualifikasi pendidikan
yang ditentukan,
3. Telah menduduki pangkat menurut ketentuan yang berlaku,
4. Telah lulus pendidikan dan pelatihan fungsional yang ditentukan,
5. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP-3 sekurangkurangnya bernilai baik dalam 1 tahun terakhir.
Persyaratan pengangkatan jabatan Fungsional Penyuluh KB :
1. Memiliki sertifikat Latihan Dasar Umum Penyuluhan KB (*baru dan alih tugas)
2. Penyuluh KB alih tugas :
a. Lulus seleksi.
b. Memenuhi persyaratan Pendidikan yang telah ditetapkan.
c. Memiliki pengalaman dibidang KB sekurangkurangnya 2 (dua) tahun.
d. Usia 5 tahun sebelum batas usia pensiun.
e. DP3 dua tahun terakhir baik.
3. Pengangkatan kembali jabatan Fungsional Penyuluh KB:
- Telah selesai pembebasan sementara
Persyaratan bagi Pegawai Negeri Sipil untuk dapat diangkat pertama kali dalam
jabatan PKB terampil. adalah :
a. Berijazah serendah-rendahnya SLTA sesuai dengan kualifikasi yang
ditentukan
b. Pangkat serendah-rendahnya Pengatur Muda, golongan II/a
c. Telah mengikuti dan lulus diklat fungsional bidang keluarga berencana
d. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP3 sekurangkurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
Persyaratan bagi Pegawai Negeri Sipil untuk dapat diangkat pertama kali dalam
jabatan PKB ahli, adalah:
a. Berijazah serendah-rendahnya Sarjana (S-1)/Diploma IV (DIV) sesuai dengan
kualifikasi yang ditentukan
b. Pangkat serendah-rendahnya Penata Muda , golongan ruang III/a
c. Telah mengikuti dan lulus diklat fungsional bidang keluarga berencana
d. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DPS sekurang-kurang
bernilai baik dalam 1 (satu) terakhir.
21
Untuk menjamin tingkat kinerja PKB dalam mencapai angka kredit untuk
kenaikan jabatan/pangkat, maka dalam pengangkatan PKB harus
memperhitungkan keseimbangan antara beban kerja dengan jumlah PKB sesuai
jenjang jabatannya.
Pengangkatan PKB di lingkungan Satuan Organisasi Pemerintah Daerah harus
didasarkan pada formasi jabatan PKB yang ditetapkan oleh Kepala Daerah
masing-masing setelah mendapat persetujuan tertulis menteri yang bertanggung
jawab dibidang pendayagunaan aparatur Negara dan berdasarkan Kepala BKN.
Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dalam jabatan PKB tidak dapat menduduki
jabatan rangkap, baik dengan jabatan fungsional lain maupun dengan jabatan
struktural.
B. Pembebasan Sementara
Pembebasan Sementara adalah pelepasan sementara jabatan fungsional PKB
dalam kurun waktu tertentu dan dapat diangkat kembali dalam jabatan fungsional
PKB. PKB yang terkena pembebasan sementara tidak menerima tunjangan.
Penyuluh KB dapat dibebaskan sementara dari jabatan fungsional apabila :
1. Tidak bisa mengumpulkan angka kredit sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
2. Penyuluh KB Terampil pangkat maksimal III/d tidak bisa mengumpulkan
angka kredit minimal 10 untuk unsur utama setiap tahun.
3. Penyuluh KB Ahli pangkat maksimal IV/c tidak bisa mengumpulkan angka
kredit minimal 20 untuk unsur utama setiap tahun.
4. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat berupa penurunan
pangkat.
5. Diberhentikan sementara dari PNS.
6. Ditugaskan secara penuh diluar jabatan Penyuluh KB.
7. Cuti diluar tanggungan Negara.
8. Tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
9. Pengangkatan kembali sebagai Penyuluh KB dari pembebasan sementara
dibatasi hanya sebanyak 2 kali.
C. Pemberhentian Dari dan Dalam Jabatan
Penyuluh KB diberhentikan dari jabatan fungsional apabila :
1. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara tidak dapat
mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat
setingkat lebih tinggi.
2. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan telah mempunyai kekuatan hukum
yang tetap (tidak termasuk hukuman penurunan pangkat).
22
D. Rangkuman
Pengangkatan pertama dalam jabatan PKB harus memenuhi syarat sesuai
ketentuan yang berlaku. Sejak diangkat pertama kali dalam jabatan fungsional
Penyuluh KB, seorang PKB harus bisa menjaga eksistensinya dengan terus
bekerja secara sungguh-sungguh menjalankan tupoksinya. Mendokumentasikan
kegiatannya dengan mengajukan angka kredit. Jangan sampai terkena
pembebasan sementara bahkan sampai pemberhentian jabatan.
E. Latihan
Jawablah pertanyaan berikut dengan benar
1. Diskusikan dengan teman-teman anda bagaimana proses pengangkatan PKB
pertama kali!
2. Diskusikan dengan teman-teman anda mengapa seorang PKB bisa terkena
pembebasan sementara akibat tidak mengumpulkan angka kredit?
3. Diskusikan dengan teman-teman anda mengapa seorang PKB bisa terkena
pemberhentian jabatan PKB akibat tidak mengumpulkan angka kredit?
F. Kunci Jawaban
1. Persyaratan pengangkatan jabatan Fungsional Penyuluh KB :
a. Memiliki sertifikat Latihan Dasar Umum Penyuluhan KB (*baru dan alih
tugas)
b. Penyuluh KB alih tugas :
1) Lulus seleksi
2) Memenuhi persyaratan Pendidikan yang telah ditetapkan
3) Memiliki pengalaman dibidang KB sekurangkurangnya 2 (dua) tahun
4) Usia 5 tahun sebelum batas usia pensiun
5) DP3 dua tahun terakhir baik
c. Pengangkatan kembali jabatan Fungsional Penyuluh KB :
- Telah selesai pembebasan sementara
2. Seorang PKB dapat terkena pembebasan sementara secara umum akibat
PKB tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang telah ditentukan.
Ketidakberhasilan mengumpulkan angka kredit bisa disebabkan PKB tidak
disiplin mendokumentasikan kegiatannya, sehingga segala aktivitas yang
telah dilakukan tidak dapat direkam sebagai bukti pegajuan angka kredit.
3. Seorang PKB yang terkena pemberhentian jabatan karena tidak bisa
mengumpulkan angka kredit disebabkan PKB dalam waktu satu tahun setelah
pembebasan sementara tidak mampu mengumpulkan angka kredit yang
dipersyaratkan. Faktor-faktor yang menyebabkan antara lain; sudah malas
bekerja, tidak punya semangat untuk mengejar ketertinggalan dan adanya
rasa pesimistis akan masa depan PKB yang ia geluti.
23
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anda telah mempelajari mata diklat Angka Kredit Penyuluh KB dengan sukses.
Selanjutnya, untuk mengakhiri modul ini, anda kami persilahkan untuk mencermati
sekali lagi rangkuman yang merupakan intisari Angka Kredit Penyuluh KB.
1. Angka kredit, adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi
nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang PKB dalam rangka
pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya. Angka Kredit Penyuluh KB
sebagai indikator kinerja PKB merupakan tolak ukur kinerja PKB dalam
menjalankan tupoksinya. Setiap PKB dituntut untuk secara proaktif dan
konsisten mengumpulkan angka kredit secara periodik. Kedisiplinan PKB
dalam mengumpulkan angka kredit menunjukkan program kependudukan dan
KB Nasional dilaksanakan dengan baik.
Angka kredit PKB sebagai bahan pertimbangan dalam kenaikan pangkat dan
jabatan, oleh karena itu karier PKB akan berjalan dengan baik jika angka
kredit yang diperolehnya dapat memenuhi syarat sebagaimana ketentuan
yang berlaku. Begitu juga sebaliknya, jika PKB tidak dapat mengumpulkan
angka kredit sebagaimana yang telah ditentukan dapat terkena pembebasan
sementara bahkan fatal sampai pemberhentian jabatan. Oleh karenanya PKB
harus memiliki pemahaman akan arti pentingnya angka kredit.
2. Pengusulan angka kredit PKB disusun dalam DUPAK yang merupakan
berkas administratif dan buktu fisik yang akan dinilai oleh Tim Penilai Angka
Kredit.
3. Tim Penilai Angka Kredit merupakan Tim yang bertugas membantu Pejabat
yang berwenang menetapkan angka kredit untuk melakukan penilaian
terhadap DUPAK yang diajukan oleh PKB. Tim penilai dibantu oleh
sekretariat yang bertugas mengumpulkan dan memeriksa kelengkapan
DUPAK.
4. Pengangkatan pertama PKB baik PKB terampil maupun ahli harus memenuhi
syarat yang telah ditentukan yaitu;
Persyaratan bagi Pegawai Negeri Sipil untuk dapat diangkat pertama kali dalam
jabatan PKB terampil. adalah :
1. Berijazah serendah-rendahnya SLTA sesuai dengan kualifikasi yang
ditentukan
2. Pangkat serendah-rendahnya Pengatur Muda, golongan II/a
3. Telah mengikuti dan lulus diklat fungsional bidang keluarga berencana
4. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP3 sekurangkurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
24
Persyaratan bagi Pegawai Negeri Sipil untuk dapat diangkat pertama kali dalam
jabatan PKB ahli, adalah:
1. Berijazah serendah-rendahnya Sarjana (S-1)/Diploma IV (DIV) sesuai dengan
kualifikasi yang ditentukan;
2. Pangkat serendah-rendahnya Penata Muda , golongan ruang III/a;
3. Telah mengikuti dan lulus diklat fungsional bidang keluarga berencana;
4. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DPS sekurang-kurang
bernilai baik dalam 1 (satu) terakhir.
Pembebasan Sementara adalah pelepasan sementara jabatan fungsional PKB
dalam kurun waktu tertentu dan dapat diangkat kembali dalam jabatan fungsional
PKB. PKB yang terkena pembebasan sementara tidak menerima tunjangan.
Apabila PKB tidak dapat menumpulkan angka kredit yang dipersyaratkan dalam
jangka waktu 1 (satu) tahun sejak pembebassan sementara, PKB dapat
diberhentikan dari jabatannnya.
B. Evaluasi
Jawablah kembali pertanyaan berikut yang merupakan pertanyaan dari BAB IIBAB V dengan tepat dan benar
1. Secara garis besar unsur-unsur kegiatan PKB, terbagi menjadi 2, sebutkan!
2. Coba kelompokan masing-masing unsur tersebut terdiri dari kegiatan apa
saja!
3. Jika seseorang ingin melanjutkan pendidikan apa saja persyaratan yang
diperlukan!
4. Seorang PKB gemar sekali menulis karya tulis ilmiah, berarti PKB tersebut
mempunyai....
5. Jika seorang PKB membina karang taruna di wilayah kerjanya, berarti PKB
tersebut sedang melakukan kegiatan.....
6. Apa yang dimaksud dengan DUPAK?
7. Bagaimana menyusun DUPAK yang baik?
8. Bagaimana mekanisme Penetapan Angka Kredit?
9. Bapak Sobar, seorang yang baru diangkat menjadi PKB terampil dengan
pendidikan SLTA asal Jawa Tengah melakukan kegiatan sebagai berikut;
a. Diklat LDU
b. Diklat Prajabatan
c. Melakukan pengisian form pendataan MDK
d. Membuat peta wilayah kerja hasil pendataan
e. Membuat rencana kerja tingkat desa
f. Melakukan KIE KB Nasional kepada masyarakat secara perorangan
sebanyak 10 kali
g. Melakukan fasilitasi kepada kader sebayak 3 x
h. Mengumpulkan data pelayanan KB di klinik
i. Menjadi Anggota / pengurus koperasi
Hitunglah angka kredit yang dikumpulkan Pak Sobar!
10. Berapa persen maksimal angka kredit yang dikumpulkan oleh PKB untuk
kenaikan pangkat dan jabatan?
25
26
DAFTAR PUSTAKA
Keputusan
Menteri
Pendayagunaaan
Aparatur
Negara
KEP/120/M.PAN/9/2004 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh
Berencana dan Angka Kreditnya.
NOMOR
Keluarga
27