Anda di halaman 1dari 4

12

1. Analinta, A., 2019, Hubungan antara Pemberian ASI Eksklusif dengan


Kejadian Diare pada Balita di Kelurahan Ampel, Kecamatan Semampir,
Kota Surabaya 2017, doi: 10.20473/amnt.v3.i1.2019.13-17, 15 Agustus
2021.
2. Astuti, W. P., Herniyatun, & Yudha, H. T., 2011. Hubungan Pengetahuan
Ibu Tentang Sanitasi Makanan Dengan Kejadian Diare Pada Balita di
Lingkup Kerja Puskesmas Klirong 1. Jurnal Ilmiah Kesehatan
Keperawatan, volume 7, no. 2, juni.
3. Depkes RI. Buku ajar diare : pegangan bagi mahasasiswa. Jakarta
. Ditjen.PPM & PPL. 2009.
4. Guarino, Alfredo, Ashkenazi, Shai, Gendrel, Dominique, Lo Vecchio,
Andrea, Shamir, Raanan, Szajewska, Hania. 2014. “European Society for
Pediatric Gastroenterology, Hepatology, and Nutrition/European Society
for Pediatric Infectious Diseases Evidence-Based Guidelines for the
Management of Acute Gastroenteritis in Children in Europe: Update
2014,” Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition, Vol. 59, no. 1,
hal. 132-15
5. Handayani P. Gambaran Karakteristik Kejadian Diare Pada Balita Di
Klinik Wijaya Kusuma Serpong Periode Januari – Desember 2013.
2013:2007-2012.
6. Hidayat, Abdul Aziz Alimul DS. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak
2. Jakarta: Salemba Medika; 2008.
7. Hutasoit, D. P., 2020, Pengaruh Sanitasi Makanan dan Kontaminasi
Bakteri Escherichia coli Terhadap Penyakit Diare, DOI:
10.35816/jiskh.v10i2.399, p-ISSN: 2354-6093 dan e-ISSN: 2654-4563, 15
Agustus 2021.
8. IDAI., 2011. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Jilid 2 cetakan pertama. Jakarta. Badan Penerbit IDAI.
9. Juffrie. (2011). Gastroenterologi- hepatologi, jilid 1. Jakarta: Badan
penerbit IDAI.
10. Kemenkes, 2011, Panduan Sosialisasi Tatalaksana Diare Balita, 15
13

Agustus 2021.
11. Kemenkes, 2015, Manajemen Terpadu Balita Sait (MTBS), Jakarta,
12. Marcdante, Kliegmen E, Jenson B et al, 2014, Sistem Pencernaan,
dalam:Nelson; Ilmu Kesehatan anak, Edisi.6, Elsevier Inc, Singapore,
pp.451-499.
13. Maryunani A. Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan. Jakarta:
TIM:2010.
14. Ngastiyah. Edisi Revisi : Perawatan Anak Sakit. Edisi 2. Jakarta: EGC;
2012.
15. Ni Wayan Suryantini, Listyana Natalia Retnaningsih & Krisnanto, P. D.,
2017, Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Diare Pada
Anak Usia 6-12 Bulan Di Posyandu Desa Wedomartani Wilayah Kerja
Puskesmas Ngemplak II, doi: http://dx.doi.org/10.35842/jkry.v4i3.160, 15
Agustus 2021.
16. Sodikin. (2011). Asuhan keperawatan anak gangguan sistem
gastrointestinal dan hepatobilier.Jakarta : Salemba Medika
14
15

Penelitian yang dilakukan oleh Mohamad (2013) menunjukkan hasil bahwa bayi yang tidak
mendapat ASI Ekslusif memiliki resiko 9,1 kali untuk mengalami kejadian diare dibandingkan
bayi yang mendapatkan ASI Ekslusif. 33 Hal ini sejalan dengan penelitian yang pernah
dilakukan oleh Maharani (2016) bahwa bayi yang diberikan makanan pendamping ASI atau
tidak mendapat ASI Ekslusif mempunyai peluang 7,8 kali megalami diare lebih besar.34

Anda mungkin juga menyukai