Anda di halaman 1dari 3

A.

MELAKUKAN PEMASANGAN INFUS

1. Definisi
Memasukkan bahan-bahan larutan ke dalam tubuh secara kontinyu atau sesaat
untuk mendapatkan efek pengobatan secara cepat kedalam vena dengan
menggunakan perangkat infus (infus set). Bahan yang dimasukkan dapat berupa
darah, cairan atau obat-obatan. Istilah khusus untuk infus darah adalah transfusi
darah.(Fatma,Sari.2018).
2. Tujuan
a. Menggantikan cairan/elektrolit yang hilang akibat pendarahan, dehidrasi karena
panas atau akibat suatu penyakit, kehilanga plasma akibat luka bakar yang luas.
b. Sebagai pengobatan.
c. Sebagai makanan untuk pasien yang tidak dapat atau tidak boleh makan melalui
mulut.(Fatma,Sari 2018).
3. Indikasi
a. Dehidrasi, syok
b. Intoksikasi berat
c. Sebelum dan sesudah transfusi darah
d. Pra dan pasca bedah
e. Pasien tidak bisa dan tidak boleh nakan dan minum melalui mulut
f. Pasien memerlukan pengobatan
g. Untuk mengurangi ketidaknyamanan pasien dengan mengurangi kebutuhan
injeksi intramuskuler.
4. Prosedur tindakan
Persiapan alat:
a. Cairan yang diperlukan, sesuai cairan dengan kebutuhan pasien (dextrose5%10%)
b. Saluran infus(infus set)
c. Kateter intravena(IV catheter/albocath) sesuai dengan ukuran
d. Disinfektan: kapas alkohol,larutan providone iodine 10% (secukupnya)
e. Kasaa steril,plaster,kassa pembelut (secuupnya)

Cara kerja:

1. Berikan salam dan perkenaalkan diri


2. Lakukan validasi nama pasien
3. Beritahukan pada penderita (atau orang tua penderita) mengenai tujuan dann
prosedur tindakan, minta informed consent dari pasien atah keluarganya
4. Alat-alat yang sudah disiapkan di bawa ke dekat penderita di tempat yang mudah
dijangkau, dilihat kembali apakakah alat, obat dan cairan yang disiapkan sudah
sesuai dengan identitas atau kebutuhan pasien. Dilihat kembali kebutuhan
kemasan dan tanggal kadaluwarsa dari setiap alat, obat dan cairan yang akan
diberikan kepada pasien.
5. Pasang sampiran
6. Pasien diminta berbaring dengan posisi senyaman mungkin
7. Identifikasi vena yang akan menjadi lokasi pemasangan infus: pilih lengan yang
jarang digunakan oleh pasien (tangan kiri bila pasien tidak kidal, tangan kanan
bila pasien kidal), bebaskan tempat yang akan dipasang infus dari pakaian yang
menutupi. Perlak dipasang dibawah anggota tubuh yang akan dipasang infus.
8. Pasang infus set pada kantung unfus: buka tutup botol cairan infus, tusukkan pipa
saluran udara, kemudian masukkan pipa saluran infus. Tutup jarum dibuka, cairan
dialirkan keluar dengan membuka kran selang sehinggan tidak ada udara pada
saluran infus, lalu dijepit dan jarum ditutup kembali. Tabung tetesan diisi sampai
setengan penuh. Gantungkan kantung infus beserta salurannya pada tiang infus.
9. Cucilah tangan dengan benar menggunakan sabun dan air mengalir keringkan
dengan handuk bersih dan kering
10. Lengan penderita bagian proksimal dibendeng dengan tourniquet
11. Pakai hand scoon
12. Disinfeksi daerah yang akan ditusuk secara sirkular
13. Jarum diinsersikan ke dalam vena dengan bevel jarum menghadap ke atas,
membentuk sudut 30-40 derajat terhadap permukaan kulit.
14. Bila jarum berhasil masuk kedalam lumen vena/pipa albocath, akan terlihat darah
mengalir keluar.
15. Turunkan albocath sejajar kulit.tarik jarum tajam dalam pipa albocath (stylet)
kira-kira 1 cm ke arah luaruntuk membebaskan ujung pipa albocath dari jarum
agar jarum tidak melukai dinding vena bagian dalam. Dorong pipa albocath sejauh
0.5 - 1 cm untuk menstabilkannya.
16. Tarik stylet keluar smapai ½ panjang stylet. Lepaskan ujung jari yang memfiksasi
bagian proksimal vena. Dorong seluruh bagian kateter vena yang berwarna putih
ke dalam vena.
17. Torniquet dilepaskan. Angkat keseluruhan stylet dari dalm pipa albocath
18. Pasang/sambungkan infus set atauu blood set yang telah terhubung ujungnya
dengan kantung infus atau kantung darah.
19. Penjepit selang infus dilonggarkan untuk melihat kelancaran tetesan.
20. Bila tetesan lancar, pangkal jarum direkatkan pada kulit menggunakan plester
21. Tetesan diatur sesuai dengan kebutuhan
22. Jarum dan tempat suntikan ditutup dengan kasa steril dan fiksasi dengan plester.
23. Pada anak, anggota gerak yang dipasang infus dipasang bidai (spalk) supaya
jarum tidak mudah bergeser.
24. Bereskan alat dan rapikan pasien.
25. Buanglah sampah ke dalam tempat sampah medis, jarum dibuang kedalam sharp
disposal ( jarim tidak perlu ditutup kembali).
26. Lepaskan hand scoon, rendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
27. Cuci tangan pada air mengalir menggunakan sabun, keringkan.
28. Dokumentasi tindakan fdn observasi respon pasien pasca pemasangan infus.

Anda mungkin juga menyukai