Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Raihan Alfaiz

No. Absen : 27
Guru Pengampu : M. Shofiudin Shofi, S.Pd
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Tugas!
Membuat teks biografi salah satu keluarga dari SMA Negeri 1 Bumiayu yang
berprestasi, sukses, ataupun yang juara baik tingkat sekolah, nasional, maupun
internasional!

WENDY GUNARTO
Wendy Gunarto lahir di Brebes, 26 Februari 2004, saat ini dia tinggal di
Dukuh Karangjati, Desa Kalierang, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes.
Teman-temannya biasa memanggilnya Wendya. Nama ayahnya adalah Sunarto
beliau berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil, sedangkan nama ibunya adalah
Masruroh dan berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Wendy adalah anak kedua dari
3 bersaudara. Dengan riwayat pendidikan sebagai berikut.

SD Negeri 5 Kalierang 2010-2016


SMP Negeri 1 Bumiayu 2016-2019
SMA Negeri 1 Bumiayu 2019-sekarang
Sekarang, Wendy mengenyam pendidik di jenjang SMA dengan jurusan
IPA. Ia duduk di bangku kelas X MIPA 6.
Setelah lulus dari SMP, cita-cita wendy adalah bisa bersekolah di sekolah
favoritnya, di mana segala biayanya ditanggung oleh pemerintah, sekolah tersebut
juga berbasis semi militer dan terletak di Jawa Barat, satu tahun sebelum memulai
pendaftaran di sekolah tersebut tepatnya saat kelas sembilan, dia berusaha dan
berlatih semaksimal mungkin baik secara fisik, mental, serta ilmu pengetahuaanya
untuk bisa mendapatkan sekolah incarannya tersebut, saat proses pelatihan banyak
teman-temannya mengira bahwa dia berlatih terutama berolahrga untuk sekedar
diet, padahal sebenarnya alasan dia melakukan usaha tersebut adalah untuk sekolah
favoritnya, dari pagi menjelang malam dia terus berlatih sekuat tenaga agar bisa
mencapai tujuannya tersebut.
Setelah sekian lama menunggu waktu kelulusan pun tiba, dia berpamitan
kepada seluruh orang terutama orang-orang yang membantunya dan senantiasa
memberi dukungan semasa latihan, dia berangkat menuju sekolah incarannya
bersama sang ayah, setelah tiba di lokasi dia memulai proses pendaftaran yang
cukup panjang, saat setelah proses pendaftaran, dia memulai segala aturan untuk
bisa masuk di sekolah incarannya tersebut, yakni dengan melakukan tes baik secara
pengetahuan maupun secara fisik, semua berjalan dengan lancar, dia selalu berdoa
agar bisa masuk ke sekolah favoritnya tersebut, sampai waktu pengumuman pun
tiba, tuhan berkehendak lain dan dia belum bisa masuk ke sekolah favoritnya
tersebut, rasa kecewa, sedih tercampur rata dalam hati.

Walau takdir berkehendak lain, dia tetap bangun dan tidak menyerah, dia
percaya bahwa Tuhan akan memberinya hal lain yang lebih baik daripada
sebelumnya, akhirnya Wendy memutuskan untuk bersekolah di SMA Negeri 01
Bumiayu, walaupun masih terbayang akan kejadian sebelumnya, waktu demi waktu
berlalu dan dia sadar bahwa tidak boleh terus memikirkan hal yang membuatnya
kecewa. Keseharian dia saat di sekolah adalah sebagai siswa biasa, dia mengikuti
salah satu ekstrakulikuler di sekolahnya yakni PASKIBRA, dia selalu belajar dan
berlatih mengenai teori Peraturan Baris Berbaris, saat ada event perlombaan
pertama, dia selalu berusaha berlatih agar bisa lulus seleksi namun gagal, hal
tersebut tentu membuatnya sedih dan kecewa namun dia tidak menyerah dan di
event berikutnya dia berusaha berlatih kembali agar bisa lulus seleksi, saat
pengumuman betapa terkejutnya bahwa dia telah berhasil masuk dan lulus seleksi
tersebut.

Saat proses pelatihan tiba dia berlatih secara giat mulai dari gerakan dasar
sampai variasi dari petang sampai pulang petang, cucuran keringat yang menetes
adalah tanda dari usaha latihannya tersebut, rasa sakit akan segala hukuman dan
bebannya ia lewati. Hari perlombaan pun tiba, dia melaksanakan lomba
PASKIBRA di SMK Negeri 01 WANAREJA, Kecamatan Wanareja, Kabupaten
Cilacap, sampai saat perlombaan di mulai, dia bersama rekannya melaksanakannya
dengan sungguh-sungguh, setelah pengumuman tiba dia bersama rekannya berhasil
mendapatkan juara ke empat tingkat Pulau Jawa, di event selanjutnya tepatnya di
Brebes dia begitu berusaha untuk berlatih dan menguras tenaganya selama 30 menit
untuk tampil di perlombaan, ternyata pada saat hari perlombaan di Brebes
bertepatan dengan hari ulang tahunnya yang ke enam belas tahun itu, dia berharap
agar kerja kerasnya selama ini bisa terbayar dengan hadiah kemenangan, namun
takdir berkehendak lain, hal tersebut tidak terjadi untuknya namun dia tetap sadar
bahwa kerja keras, kerja sama, dan usaha adalah hadiah terkesan untuknya, pada
tanggal 15 Maret 2020 dia mengikuti perlombaan PASKIBRA tepatnya di SMA
Negeri 01 Purwokerto, sebelum pelaksanaan lomba tentu dia bersama rekannya
berlatih keras agar dapat menghasilkan kemenangan, di akhir acara, sekolah dia
berhasil menduduki juara ke dua lomba PASKIBRA tentunya rasa bangga dan haru
menyelimuti, selama ini dia selalu berusaha berlatih dan akhirnya penghargaannlah
hadiah kerja kerasnya tersebut.

Dari kehidupan Wendy tersebut, kita dapat meneladaninya bahwa kesabaran


adalah kunci untuk meraih kesuksesan, sifat pantang menyerah dan semangat
membara patut kita inspirasi, walaupun dia pernah gagal, tetapi sikap ketekunannya
tetap utuh dan tidak pudar, untuk itu dia selalu berusaha dan berdoa agar setiap
masalah dan cobaan yang diberikan dapat menjadi hikmah untuknya, dan pada
akhirnya pun keberhasilan akan tercapai dengan usahanya. Dengan itu dia berhasil
mendapatkan sebuah penghargaan dari hasil jerih payahnya.

Anda mungkin juga menyukai