SKENARIO
GUNUNG MELETUS
DISUSUN KEL 4 / 7D :
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Keperawatan Bencana Gunung Meletus.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Penulis
PENGEMBANGAN
SKENARIO
Bahaya Primer:
1. Piroklastik :bahan - bahan lepas yang dihasilkan oleh erupsi
eksplosif gunung api
A. Aliran piroklastik /Awan Panas:
B. Jatuhanpiroklastik : bervariasi ukuran bahan erupsinya
dari abu vulkanik ( diameter butir < 2 mm), lapilli
( diameter butir 2 mm s/d 64 mm), Bom Vulkanik ( > 64
mm)
2. Lava: magma yang keluar di permukaan bumi, jadi batuan
beku melalui erupsi effusive contojenisini : Aliran lava,
Kubah Lava dan Guguran lava
3. Gas vulkanik,(CO2,CO,H2S,SO2, dll), contoh : G. Dieng
4. Keasaman air danau Kawah (pH).
Bahaya Sekunder
- Lahar
4. AWAS ( Level IV )
* Penduduk mengungsi
* Pemda dan instansi terkait membantu pengungsian dan
melaksanakan tanggap darurat.
Gambar : Tingkat Kewaspadaan Pemda dan Masyarakat dengan
Status Gunungapi
B. Skenario Kejadian Bencana
KECAMATA
Radius Keadaan Pengungsi
N
Luk Luk
s Jiwa Meningg
Jumla Hilang Pindah Pengungsi a a Luka Non-
DAN DESA / Terancam al
h Ring Seda Berat Rawatan
d an ng
J J J
Ju u Ju Ju u u Ju
m m m m m m m
( ( ( ( l ( l
l l l Jumla (% l (% Jumla
Jiwa (Km) % % % % % % (%)
a l a a h ) a ) h
) ) ) ) )
h a h h a a h
h h h
1 1 1 1 1 2 2 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 12 13 15 19
0 4 6 7 8 0 1 2
A. KECAMATAN
SUMBANG
Sembalun
Sembal
un 2 9
6 s/d 86 0 0 8 0 0 99
1 Lawan 4.308 0 0 0 69 2 792 2 0 0% 2 788
7 2 % % % % % %
g % %
Sembal
un 2 9
6 s/d 0 0 8 0 0 100
2 Bumbu 6.021 0 1.204 0 0 96 2 1.108 4 0 0% - 1.103
7 % % % % % %
ng % %
Sembalun 2 9
Timba 6 s/d 0 0 8 1 0 98
3 1.461 0 292 0 0 23 2 269 3 1 0% 1 264
Gading 7 % % % % % %
% %
2 9
6 s/d 0 0 8 1 1 98
4 Sembalun 2.134 0 427 0 0 34 2 392 5 2 0% 1 385
7 % % % % % %
% %
Suela
2 9
0 0 9 0 0 100
1 Bebidas 6.175 5 1.544 0 0 139 1 1.405 4 - 0% - 1.401
% % % % % %
% %
Wanasaba
2 9
0 0 9 1 0 98
1 Karang Baru 2.417 5 604 0 1 54 1 549 5 2 0% 1 540
% % % % % %
% %
Aik Mel
2 9
0 0 9 0 0 99
1 Lenek Daya 4.337 5 1.084 0 1 98 1 985 4 0 0% 2 979
% % % % % %
% %
Pringgasela
2 9
0 0 7 1 0 98
1 Timba Nuh 1.996 5 499 0 1 36 3 462 5 2 0% 1 455
% % % % % %
% %
1 9
0 8 0 0 100
2 Jurit Baru 6.298 5 945 0% 0 0 72 2 872 3 - 0% - 869
% % % % %
% %
Pengadangan 3 9
0 8 0 0 99
3 Barat 3.657 0 1.097 0% 1 0 90 2 1.007 3 4 0% 2 998
% % % % %
% %
Sikur
Kemba 1 9
ng 0 9 1 0 98
1 1.423 0 142 0% 0 0 13 1 129 1 1 0% 0 127
Kuning % % % % %
% %
1 1 9
0 0 0 100
2 Tete Batu 5.821 0 582 0% 0 0 0 56 0 525 2 - 0% - 523
% % % %
% % %
3 1 168 0% 0 0 0 1 17 9 1 0 0% 98
Jeruk Manis 1.680 0 0 0 151 2 1 0 148
% % % %
% % %
Tete
Batu 1 1 8
0 0 0 99
4 Selata 4.310 0 431 0% 0 0 1 46 9 385 1 2 0% 1 382
% % % %
n % % %
Montong
Gading
1 1 8
0 0 0 100
1 Perian 7.330 0 733 0% 0 0 2 86 8 647 3 - 0% - 645
% % % %
% % %
1 1 8
0 0 0 99
2 Jenggik Utara 4.167 0 417 0% 0 0 2 51 8 366 1 1 0% 1 363
% % % %
% % %
1 1 8
Pesanggraha 0 0 0 99
3 6.566 0 657 0% 0 0 3 83 7 573 2 2 0% - 569
n % % % %
% % %
Pringgajura 1 1 8
0 0 0 99
4 ng Utara 4.269 5 640 0% 0 0 3 84 7 556 1 2 0% 1 551
% % % %
% % %
B.
KAB.
LOMBOK
TENGAH
Kec .Batu
Keliang Utara
Karan
g 1 1 8
0 0 0 100
1 Sidem 6.960 5 1.044 0% 0 0 2 122 8 922 4 - 0% - 919
% % % %
an % % %
1 1 8
0 0 0 99
2 Lantan 5.690 5 854 0% 1 0 2 104 8 749 1 3 0% 1 743
% % % %
% % %
1 1 8
0 0 0 99
3 Aik Berik 8.058 5 1.209 0% 1 0 3 153 7 1.055 3 4 0% - 1.047
% % % %
% % %
1 1 8
0 0 0 99
4 Setiling 7.857 5 1.179 0% 1 0 3 155 7 1.023 2 4 0% 2 1.014
% % % %
% % %
E. Dampak Aspek Sarana dan Prasarana
Erupsi Gunung Rinjani memberikan dampak utama dan dampak ikutan.
Dampak utama yakni awan panas diperkirakan mengenai hanya pada KRB III sejauh
3 kilometer dari puncak. Berdasarkan inventarisasi fasilitas yang diperkirakan terkena
dampak awan panas erupsi Gunung Rijani berupa fasilitas umum jalur tracking
Gunung Rinjani beserta pos-pos pendakian. Selain itu, Erupsi Gunung Rinjani
memberikan dampak ikutan yaitu Abu Lahar dingin (aliran piroklastik) dapat diatas
KRB III yakni hingga KRB I sejauh 8 kilometer. Hal ini diperkirakan akan
mengancam fasilitas atau prasarana serta aset yang berada di wilayah 3 Kabupaten.
Berdasarkan inventarisasi fasilitas yang diperkirakan terkena dampak ikutan bencana
erupsi Gunung Rijani adalah sebagai berikut:
Prosenta
N Jenis Kerusakan se Keterangan
o
Kerusak
an (%)
1 Prasarana jalan dan jembatan 45 Rusak Berat
.
2 Sekolah 35 Rusak
. Sedang
3 Fasilitas Kesehatan 35 Rusak
. Sedang
4 Kantor Pemerintahan 35 Rusak
. Sedang
Rusak
5 Instalasi Listrik 35 Sedang
.
6 Telekomunikasi (BTS) 35 Rusak
. Sedang
7 Prasarana Sumber Daya Air 45 Rusak Berat
.
8 Rumah Ibadah 35 Rusak
. Sedang
9 Prasarana Pemukiman 45 Rusak Berat
.
Prasarana Ekonomi (Pasar, Toko, Rusak
Sedang
Peternakan, Perikanan,
1 Perkebunan, 35
Pertanian)
0
.
1 Penginapan 40 Rusak
1 Sedang
.
Sarana yang terancam kurang dari 50% diasumsikan masih bisa digunakan
dengan perbaikan seperlunya (rusak ringan hingga sedang). Sedangkan yang terancam
diatas 50% maka diasumsikan mengalami kerusakan berat dan perlu perbaikan sebelum
digunakan. Selain itu, Erupsi Gunung Rinjani memberikan dampak ikutan yaitu Abu
Vulkanik dapat diatas KRB III yakni hingga KRB I sejauh 8 kilometer. Hal ini
diperkirakan akan mengancam fasilitas atau prasarana serta aset yang berada di wilayah
3 Kabupaten. Berdasarkan inventarisasi fasilitas yang diperkirakan terkena dampak
ikutan bencana erupsi Gunung Rijani adalah sebagai berikut:
Teranc Keterangan
N Jenis Kerusakan
o am
(%)
1. Prasarana jalan dan jembatan 30 Rusak Ringan
2. Sekolah 30 Rusak Ringan
3. Fasilitas Kesehatan 30 Rusak Ringan
4. Kantor Pemerintahan 30 Rusak Ringan
5. Instalasi Listrik 30 Rusak Ringan
6. Telekomunikasi (BTS) 30 Rusak Ringan
7. Prasarana Transportasi Darat 30 Gangguan
operasional
Prasarana Transportasi Laut 30 Gangguan
operasional
Prasarana Transportasi Udara 80 Tidak beroperasi
8. Rumah Ibadah 30 Rusak Ringan
9. Prasarana Pemukiman 30 Rusak Ringan
Prasarana Ekonomi (Pasar, Rusak Ringan
Toko, Peternakan, Perikanan,
10 Perkebunan, Pertanian) 30
.
11 Penginapan 30 Rusak Ringan
.
F. Dampak Aspek Ekonomi di 3 Kabupaten
Teranc
Jenis Kerusakan
am
(%)
Kantor Desa 7
0
Pegawai / PNS 8
0
Kantor tidak aktif 7
5
H. Dampak Aspek Lingkungan 3 Kabupaten
Desa Jaya merupakan sebuah desa yang sangat hijau yang banyak di tumbuhi
pepohonan. Namun, beberapa hari ini desa tersebut tampak sedikit berbeda.
Pepohonan yang awalnya berwarma hijau dan dedaunannya yang lebat, kini hanya
tinggal batangnya saja. Selain itu, kualitas udara di daerah tersebut menjadi buruk.
Hingga kejadian tersebut di siarkan di televise Nasional. Dengan banyaknya berita
mengenai kejadian di Desa Jaya tersebut, banyak dilakukan donasi untuk warga
dea Jaya.
Kepala desa pun memberikan tugas kepada perangkat desa dan RT setempat
untuk memberitau warganya bahwa besuk minggu akan dilaksanakan penyuluhan
tanggap bencana oleh Petugas Relawan BNPB.
Hari minggu, warga desa Jaya baik bapak-bapak ataupun ibuk-ibuk banyak yang
datang ke balai desa untuk mengikuti acara penyuluhan
Petugas Relawan BNPB : Selamat pagi ibu-ibu dan bapak-bapak warga desa
Jaya, saya perwakilan
dari BNBP akan memberikan penyuluhan tentang cepat tanggap
bencana gunung meletus, Bagaimana cepat tanggap
Kekeringanbu pak ?
Warga : Lari ke tempat yang aman pak
Petugas Relawan BNPB : Ya benar salah satunya itu. Saat terjadi
Kekeringanyang dilakukan oleh masyarakat seperti ibu-ibu dan bapak-bapak
yaitu :
Dan berikut adalah cara mengatasi kekeringan :
1. Mengatasi Kekeringan Dengan Embung. Embung atau
penampung air hujan bisa menjadi cara untuk mengtasi
kekeringan saat musim kemarau. .
2. Mengatasi Kekeringan Dengan waduk. ...
3. Mengatasi Kekeringan Dengan Penghijauan.
Warga` : Jadi kita sebagai warga tidak boleh resah ya bapak ibuk.
Petugas Relawan BNPB : iya Pak benar sekali kita harus tetap bersikap
tenang dan mengikuti perintah
petugas atau timsar yang ada di lokasi.
Beberapa hari setelah penyuluhan, status Gunung Merapi ditingkatkan dan tanda-
tanda Kekeringansudah mulai bermunculan seperti gempa, suara gemuruh, erupsi
dan wedus gembel. Sehingga warga mulai diungsikan ke tempat aman
Kepala desa : Warga desa Jaya semuanya ayo kita satu persatu berkumpul di
tempat
pengungsian karena lokasi tempat tinggal sudah tidak aman lagi,
ikuti tim evakuasi dan mulai tinggalkan rumah
Timsar: Lansia, anak-anak dan ibu hamil silahkan naik ke kendaraan yang
disediakan ya, bapak-bapak bisa juga membantu untuk
membawa ke tempat pengungsian
Semua warga telah berada di tempat pengungsian, namun ada beberapa warga
yang diam-diam datang ke rumah untuk melihat kebunnya..
Timsar : Loh Bapak, kenapa bapakdisini, disini tidak aman karena letusan bisa
saja terjadi
Warga : saya mau lihat kebun saya mas, takut ada mati karena kurang air.
Timsar : Sebaiknya bapak kembali ke tempat pengungsian, disini ada petugas
yang berjaga dan
berkeliling jadi insya Allah kebun bapak aman, dan sangat berbahaya
jika bapaktetap disini
Warga : baik pak.
Keesokan harinya gempa semakin intens dan lahar gunung merapi sudah mulai
mengalir menandakan gunung merapi meletus, debu dan bebatuan juga
berterbangan keluar menimpa rumah-rumah warga dan dapat dipastikan banyak
rumah yang hancur serta porak-poranda
Warga : Mas bagaimana nasib ternak saya, kebun dan rumah saya , saya mau
keluar lihat
Perawat: Jangan pak, diluar turun hujan abu dan sangat berbahaya bagi kesehatan
bapak, sebaiknya Bapaktetap berada di tempat pengungsian
Warga : lalu saya harus bagaimana pak, saya cemas dengan kondisi rumah saya
Perawat: Bapak tenang ya kita tunggu saja sampai keadaan aman
Sambil menenangkan para warga tiba tiba timsar datang dengan membawa korban
akibat bencana gunung meletus
Timsar : Mas Perawat tolong saya, saya menemukan ada beberapa korban pingsan
yang tim saya
temukan di jalanan seberang sepertinya mereka pingsan karena
kebanyakan menghirup abu letusan gunung da nada sedikit luka bakar
pada tangannya.
Perawat : baiklah tolong panggil kepala desa, dan kader lainnya. Saya akan
memisahkan mana
korban yang ringan, sedang, dan berat. Kemudian kita akan
mengadakan penyuluhan tentang penyakit saluran pernapasan dampak
dari hujan abu tersebut agar tidak banyak korban selanjutnya.
Untuk pasien ini akan saya kasih pertolongan pemberian oksigen
segera. Dan saya akan melakukan rawat luka (SOP rawat luka)
Timsar : baiklah, saya akan memanggil kepala desa, dan mempersiapkantempat
yang
dibutuhkan untuk penyuluhan kesehatan.
Setelah semua warga dipisahkan sesuai dengan keparahan sakitnya. Dan perawat
telah selesai memberikan pengobatan kepada korban yang membutuhkan
pertolongan. Kemudian tim kesehatan yang telah dibentuk mengadakan
penyuluhan dipengungsian
Perawat : baiklah langsung saja saya mulai, disini saya akan memberikan
penyuluhan tentang
penyakit saluran pernafasan seperti ISPA, karena hujan abu ini sangat
beresiko munculnya penyakit ISPA.
(perawat memberikan penyuluhan tentang penyakit ISPA)
Perawat: nah itulah tadi sekilas tentang penyakit ISPA, saya harap warga dapat
menghindari dan
meminimalkan terjadinya penyakit ISPA. (sambil membagikan masker)
warga semuanya tolong pakai maskernya karena debu/abu ini dapat
menyebabkan penyakit ISPAdan minumlah air putih yang banyak juga.
Warga : baiklah mas, terimakasih untuk informasi kesehatanya
Perawat : sekarang bapak dan ibu harap tenang dan kita berdoa bersama agar
bencana ini cepat
selesai, kita semua tetap sehat dan bisa melakukan aktivitas seperti
semula lagi
Timsar : bapak bapak dan ibu ibu harap bisa bekerjasama dengan tim kesehatan
dan timsar dan
mematuhi apa yang dikatakan oleh timkes dan timsar untuk bisa
meminimalkan adanya korban jiwa
Selang 3 hari turun hujan deras dan keadaan mulai membaik dan aman. Debu dan
beberapa tanda Kekeringanseperti gempa dan suara gemuruh sudah tidak ada.
Setelah dipastikan aman maka wargra diperbolehkan pulang dan melihat
rumahnya