Anda di halaman 1dari 5

A.

Konsep Asuhan Keperawatan


1. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian adalah proses pengumpulan data untuk mendapatkan berbagai
informasi yang berkaitan dengan masalah yang dialami klien. Pengkajian dilakukan
dengan berbagai cara yaitu anamnesa, observasi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
diagnostik yang dilakukan dilaboratorium. (Surasmi dkk,2013). Data yang dicari dalam
riwayat keperawatan adalah
 Kaji riwayat kehamilan sekarang (apakah selama hamil ibu menderita hipotensi atau
perdarahan)
 Kaji riwayat neonatus (lahir afiksia akibat hipoksia akut, terpajan pada keadaan
hipotermia)
 Kaji riwayat keluarga (koping keluarga positif)
 Kaji nilai apgar rendah (bila rendah di lakukkan tindakan resustasi pada bayi).
 Pada pemeriksaan fisik akan ditemukan tanda dan gejala RDS.
Seperti: takipnea (>60x/menit), pernapasan mendengkur, retraksi dinding dada,
pernapasan cuping hidung, pucat, sianosis, apnea.

2. Diagnosa Keperawatan
Setelah didapatkan data dari pengkajian, data tersebut dianalisis. Selanjutnya
semua masalah yang ditemukan dirumuskan menjadi diagnosa keperawatan untuk
menentukan intervensi keperawatan (Cecily & Sowden, 2009) .
Diagnosa keperawatan dari RDS yang sering muncul (Nanda, 2015).
1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran alveolar-kapiler
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hiperventilasi
3. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan penumpukan sekret pada
paru-paru
4. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan prosedur invasif, terpajan kuman patogen
5. Hipotermia berhubungan dengan adaptasi lingkungan luar rahim

3. Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan merupakan tahap ketiga dalam proses keperawatan . intervensi
disusun berdasarkan NANDA (2015-2017), NOC dan NIC.
N Dx. Keperawatan NIC NOC
O
1 Gangguan pertukaran gas Setelah dilakukan tindakan Terapi Oksigen:
berhubungan dengan keperawatan selama 1x24 1. Kelola humidifikasi oksigen
perubahan membran jam, pertukaran gas pasien sesuai peralatan
alveolarkapiler Batasan menjadi efektif dengan 2. Siapkan peralatan oksigenasi
karakteristik: kriteria hasil: 3. kelola O₂ sesuai indikasi
-Takipneu 1. Ventilasi dan oksigenasi 4. monitor terapi osigen dan
-Dispnea adekuat observasi tanda keracunan O₂
-Nafas cuping hidung 2. Bebas deri tnda tanda
-Sianosis distress pernafasan
2 Ketidak efektifan pola nafas Setelah dilakukan tindakan Monitor pernafasan:
berhubungan dengan keperawatan selam 2x24 jam 1. Monitor kecepatan, irama,
hiperventilasi Batasan diharapkan pola nafas efektif kedalaman dan upaya naik
karakteristik: dengan kriteria hasil 2. Monitor pergerakan,
-ada retraksi dinding dada -pernafasan dalam batas kesimetrisan dada, retraksi
-takipneu normal (40-60x/menit) dada, dan alat bantu
-dispnea -pengenbangan dada simetris 3. Monitor adanya pernafasan
-nafas pendek -irama nafas teratur cupinh hidung
-suara nafas tambahan -tidak ada retraksi dinding 4. Monitor pola nafas
dada bardipnea, takipnea,
-tidak ada suara nafas hiperventilasi, lusmaul,dan
tambahan apnea
-tidak takipneu 5. Monitor adanya kelemahan
otot diagfragama
6. Auskultasi suara nafas, catat
area penurunan dan
ketidakadanya ventilasi dan
bunyi nafas
3 Ketidakefektifan bersihan jalan Setelah dilakukan tindakan Manajemenjalan nafas:
nafas berhubungan dengan keperawatan selama 1x24 jam 1. Bersihkan sluran pernafasan
penumpukan sekret Batasan pasien dapat meningkatkan dan pastikan airway paten
karakteristik: status pernafasan yang 2. Monitor perilaku dan status
-batuk tidak efektif adekuat dengan kriteria hasil: mental pasien, kelelahan
-dispneu -tidak ada suara nafas agitasi dan konfus
-Gelisah tambahan 3. Posisikan klien dengan
-sianosis -tidak ada retraksi dinding elevasi tempat tidur
-bunyi nafas tambahan dada 4. Monitor efek sedasi dan
-sputum berlebih anlgetikpada pola nafas klien
-sekret berkurang 5. Berikan posisi semi fowler
-pernafasan dalam batas dengan posisi lateral 10 – 15
normal(40-60x/menit) derajat atau sesuai toleransi
-tidak sianosis
4 Resiko infeksi berhubungan Dalam jangka waktu 1 jam Kontrol infeksi:
dengan terpajannya kuman pasien akan terbebas dari 1. Bersihkan lingkungan
patogen batasan karakteristik: resiko infeksi dengan kriteria setelah dipakai
-tanda gejala infeksi hasil: 2. Pertahankan teknik isolasi
-kulit kemerahan -bebas dari tanda tanda 3. Batasi pengunjung bila perlu
-kenaikan suhu tubuh infeksi 4. Intruksikan pengunjung
-kemampuan mencegah untuk mencuci tangan sebelum
infeksi -jumlah leukosit dan sesudah berkinjung
dalam batas normal 5. Gunakan sabun
-suhu dalam batas normal antimikrobauntuk cuci tangan
6. Cuci tangan sebelum dan
sesudah perawatan pasien
7. Pertahankan lingkungan
septik selama pemasangan alat
8. Ganti letak IV perifer dan
line central dan dressing sesuai
petunjuk umum
9. Tingkatkan intake nutrisi
10. Berikan terapi antibiotik
bila perlu
5 Hipotermia berhubungan Dalam jangka waktu 1 jam Perawatan hipotermia
dengan adaptasi lingkungan pasien akan terbebas dari 1. Monitor suhu tubuh tiap 2
Batasan karakteristik: hipotermi dengan kriteria jam 2. Monitor warna kulit dan
-suhu dibawah batas normal hasil: -suhu dalam batas suhu kulit
-pucat normal 3. Kaji tanda tanda hipertermi
-kulit dingin -nadi dan HR dalam batas atau hipotermi
-kuku sianosis normal 4. Tingkatjkan intake nutrisi
-tidak sianosis dan cairan
-tidak pucat 5. Selimuti pasien intuk
-kulit hangat mencegah hilangnya
kehangatan tubuh

4. Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat
untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi ke status kesehatan
yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan. Implemetasi
keperawatan adalah kategori serangkaian perilaku perawat yang berkoordinasi dengan
pasien, keluarga, dan anggota tim kesehatan lain untuk membantu masalah kesehatan
pasien yang sesuai dengan perencanaan dan kriteria hasil yang telah ditentukan dengan
cara mengawasi dan mencatat respon pasien terhadap tindakan keperawatan yang telah
dilakukan

5. Evaluasi Keperawatan
Menurut Surasmi (2013) Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi
proses keperawatan yg menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana
tindakan, dan pelaksanaannya sudah berhasil dicapai. Mengakhiri rencana tindakan (klien
telah mencapai tujuan yg ditetapkan)

DAFTAR PUSTAKA
 NANDA. (2015).buku diagnosa keperawatan definisi dan klasifikasi 2015-2017.
Jakarta: EGC
 M. Bulechek, G. (2016). edisi enam Nursing interventions classification ( N I C ).
singapore: elsevier Global rights.
 Sue Moorhead, d. (2016). edisi enam Nursing outcomes classification
(Noc).Singapore: Elsevier Global Rights.

Anda mungkin juga menyukai