SKRIPSI
Alin Feninda
17081622
FAKULTAS PSIKOLOGI
2021
HUBUNGAN ANTARA WORK FAMILY CONFLICT DENGAN
SKRIPSI
Diajukan Kepada:
Oleh :
Alin Feninda
17081622
FAKULTAS PSIKOLOGI
2021
ii
HALAMAN PENGESAHAN
HUBUNGAN ANTARA WORK FAMILY CONFLICT DENGAN WORK
ENGAGEMENT PADA IBU YANG BEKERJA
Oleh :
Alin Feninda
17081622
Telah dipertanggung jawabkan dan diterima
Oleh Tim Penguji tanggal
Mengetahui,
Dekan Dosen Pembimbing I
Dosen Penguji
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat karya
Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
dijadikan sebagai acuan dalam naskah ini dan disebutkan dalam Daftar Pustaka.
Yang menyatakan
Alin Feninda
iv
MOTTO
“Hidup tidak ada artinya kecuali jika seseorang menjalaninya dengan kemauan
“Jika kamu benar-benar ingin melakukan sesuatu, kamu akan menemukan cara.
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Allah SWT
Puji syukur penulis persembahkan kepada Allah SWT yang telah memberi
Orangtua
Terima kasih kepada Bapak dan Ibu yang telah mencurahkan segala usaha untuk
memberikan yang terbaik, selalu memberi dukungan serta doa dan kasih
sayangnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan
lancar.
Diri Sendiri
Skripsi ini penulis persembahkan untuk diri sendiri yang telah berjuang dengan
vi
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia dan
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini banyak pihak yang terlibat
sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. Alimatus Sahrah, M.Si., MM., selaku rektor Universitas Mercu Buana
Yogyakarta.
6. Sowanya Ardi Prahara, S.Psi., M.A selaku Dosen Pembimbing Skripsi I yang
telah membimbing dengan sabar dan meluangkan waktu, tenaga, serta pikiran
vii
9. Segenap Dosen Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta
yang telah memberikan ilmu dan tenaga untuk membimbing penulis selama
10. Seluruh staff Tata Usaha Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana
11. Seluruh subjek yang telah berpatisipasi dalam pengisian skala penelitian.
12. Orangtua penulis, Bapak Sukoyo dan Ibu Wiwit Ika Safitri yang telah
13. Adik penulis yaitu Zahira Nur Faiza yang selalu menghibur dikala penulis
Sonia Anggita Sari, Dio Kenintyas dan Kunti Nur Farkhati yang telah
skripsi ini.
15. Teman-teman satu DPS (Lila, Shopi, Galuh, Elvira) dan teman-teman yang
dalam skripsi ini. Dengan demikian, saran dan kritik sangat diperlukan untuk
skripsi ini agar menjadi lebih baik. Harapanya semoga skripsi ini dapat
viii
Yogyakarta, 18 Agustus 2021
Penulis
Alin Feninda
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
bejudul “Hubungan Antara Work Family Conflict dengan Work Engagement Pada
Ibu yang Bekerja” dengan baik dan lancar. Adapun pengajuan skripsi ini
ditujukan sebagai salah satu syarat untuk mencapai derajat Strata 1 Universitas
dan rintangan namun berkat dukungan dan doa dari semua pihak akhirnya semua
hambatan dan rintangan dapat terlewati dengan baik. Penulis pun sadar bahwa
dalam skripsi ini masih terdapat kekurangan dan keterbatasan, maka dari itu
penulis membutuhkan saran dan kritik yang membangun agar menjadikan skripsi
membantu dan memberikan dukungan serta doa selama proses penyusunan skripsi
ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan
Penulis
Alin Feninda
DAFTAR ISI
x
DAFTAR TABLE
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
Abstrak
Saat ini banyak wanita yang memilih untuk tetap bekerja dan menjalankan
perannya sebagai ibu rumah tangga. Wanita yang merangkap sebagai ibu rumah
tangga dan wanita yang bekerja memiliki dua peran ganda. Hal tersebut dapat
menimbulkan work family conflict sehingga menyebabkan work engagement yang
rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara work family
conflict dengan work engagement pada ibu yang bekerja. Subjek dalam penelitian
ini berjumlah 60 ibu yang bekerja dengan kriteria memiliki anak usia 0-15 tahun
dan minimal telah bekerja selama satu tahun. Teknik pengambilan sampel yang
dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Alat pengumpulan
data menggunakan Skala Work Family Conflict dan Skala Work Engagement.
Hasil analisis dengan uji korelasi product moment antara work family conflict dan
work engagement pada ibu yang bekerja menunjukkan nilai koefisien korelasi (R)
= -0,542 (p < 0,050). Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan
negatif yang signifikan antara work family conflict dengan work engagement.
Abstrack
Many women choose to keep working and carry out their roles as
housewives. Women who double as housewives and working women have two
dual roles. This can cause work family conflict, causing low work engagement.
This study aims to find out the relationship between work family conflict and work
engagement in working mothers. The subjects in the study numbered 60 working
mothers with criteria to have children aged 0-15 years and had at least one year
of work. The sampling technique in this study used the purposive sampling
method. Data collection tools using the Work Family Conflict Scale and Work
Engagement Scale. The results of the analysis with the product moment
correlation test between work family conflict and work engagement in working
mothers showed a correlation coefficient value (R) = -0.542 (p < 0.050). The
results showed that there was a significant negative relationship between work
family conflict and work engagement.
Keywords: work family conflict, work engagement
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada saat ini banyak perusahaan yang menerima wanita sebagai karyawan untuk
bekerja. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja (TPAK) pekerja perempuan pada Februari 2020 sebesar 54,56%
(Badan Pusat Statistik, 2020). Banyaknya jumlah wanita yang bekerja merupakan
salah satu indikasi yang menunjukkan bahwa wanita adalah tenaga kerja yang
psikologis bagi wanita. Semakin tinggi tuntutan ekonomi yang harus dihadapi
& Yulianto, 2017). Hal itu berkaitan dengan keinginan wanita untuk memenuhi
1
hasil belajar dan pengalamannya serta keinginana untuk menjalin relasi dengan
orang baru.
Pada saat ini banyak wanita yang memilih untuk bekerja dan tetap
menjadi ibu rumah tangga dan wanita yang bekerja memiliki dua peran ganda
yaitu sebagai ibu rumah tangga dan sebagai pekerja wanita. Sebagai wanita yang
sesuai dengan perannya baik sebagai ibu rumah tangga maupun sebagai wanita
pekerja. Pada penelitian Hastuti (2018) yang menyebutkan bahwa ibu yang
berhubungan dengan peran ganda yang dilakukannya yaitu sebagai ibu rumah
perilaku organisasi yang positif serta memunculkan emosi positif, seperti work
(Schaufeli & Bakker, 2004). Wellins, Bernthal, dan Phelps (2011) menyatakan
pekerjaan dan merasa percaya pada apa yang dikerjakan serta merasa dihargai saat
hubungan yang efektif terhadap pekerjaannya serta tidak merasa stres atau
2
Schaufeli & Bakker (2004) mengatakan bahwa work engagement memiliki
tiga aspek, yaitu yang pertama adalah vigor, vigor merupakan curahan energi
karyawan untuk melakukan pekerjaan yang terbaik dan adanya rasa senang atau
merupakan suatu kondisi dimana karyawan merasa terlibat sangat kuat dalam
dan tantangan. Ketiga adalah absorption, absorption adalah suatu kondisi dimana
karyawan merasa waktu berjalan sangat cepat karena terlarut dalam pekerjaanya.
menurun sebesar dua poin persentase dari 22% di tahun 2019 menjadi 20 % di
tahun 2020. Sedangkan pada Asia Tenggara sebanyak 23% karyawan yang
engaged dan di Indonesia sebanyak 22% karyawan yang engaged. Gallup (2021)
juga melaporkan bahwa tingkat stres, kekhawatiran, dan kesedihan pada karyawan
Hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti pada tanggal 20 Maret
menunjukkan bahwa 3 dari 5 orang ibu yang bekerja memiliki tingkat work
engagement yang rendah. Diperoleh data 3 dari 5 orang subjek ibu yang bekerja
mengatakan bahwa sering kali merasa malas dan tidak ada rasa semangat untuk
mengatakan sering menolak jika ada waktu lembur dan kurang antusias pada
3
sepenuhnya waktu yang dimiliki untuk tetap bekerja. Subjek juga merasa bahwa
pekerjaannya tidak bermakna dan tidak ada rasa bangga serta tertantang pada
pekerjaanya. Selain itu, subjek merasa bahwa waktu yang digunakan untuk
engagement. Hal ini mengacu pada tiga aspek work engagement yaitu vigor,
dedication, dan absorption (Schaufeli & Bakker, 2004) . Pada aspek vigor subjek
melakukan pekerjaan. Pada aspek dedication ditunjukan bahwa subjek tidak dapat
meluangkan sepenuhnya waktu yang dimiliki untuk tetap bekerja. Subjek juga
merasa bahwa pekerjaannya tidak bermakna dan tidak ada rasa bangga serta
tertantang pada pekerjaanya. Pada aspek absorption subjek merasa bahwa waktu
yang digunakan untuk bekerja terasa lebih lambat dan merasa jenuh terhadap
tugas-tugasnya.
untuk mencapai standar kinerja yang baik (Bakker & Leiter, 2010). Karyawan
Perryman, & Hayday, 2004). Oleh karena itu, work engagement merupakan hal
4
yang harus dimiliki oleh setiap karyawan karena work engagement sangat
energik dan hubungan yang efektif dengan pekerjaan serta memandang dirinya
mampu menangani segala tuntutan pekerjaan dengan baik (Schaufeli & Bakker,
2006). Karyawan yang memiliki work engagement yang tinggi akan menunjukkan
performa yang terbaik, dan menikmati segala aktifitas yang dilakukannya (Bakker
& Leiter, 2010). Karyawan yang engaged menujukkan perilaku yang berorientasi
pada tujuan, melakukan pekerjaan dengan tekun, merasa semangat, antusias, dan
bermakna serta bangga terhadap apa yang dilakukan (Salanova & Schaufeli,
2008). Ketika karyawan merasa puas dan termotivasi maka akan merasa peduli,
meningkatkan kinerja bagi perusahaan (Lewiuci & Mustamu, 2016). Bagi ibu
yang bekerja yang memiliki work engagement yang tinggi akan menunjukkan
kinerja terbaiknya terhadap perusahaan. Sebaliknya pada ibu yang bekerja yang
memiliki work engagement rendah juga dapat dilihat dari kurangnya rasa
5
Menurut Bakker dan Demerouti (2008) terdapat faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi work engagement yaitu job resources, personal resources, dan job
demands. Job resources merujuk pada sumber daya pekerjaan baik fisik, sosial,
fisiologis dan psikologi, serta berfungsi dalam mencapai tujuan kerja, dan dapat
resources, merupakan evaluasi diri yang positif terkait dengan ketahanan dan
mengontrol lingkungan kerja. Job demands mengacu pada aspek fisik, sosial,
keterampilan fisik dan psikologis (kognitif dan emosional) yang berkaitan dengan
2001).
mengatakan bahwa work engagement dapat dapat dipengaruhi oleh dua faktor
yaitu job demands dan job resources. Menurut Bakker & Demerouti (2007)
karyawan mengalami tuntutan dan sumber daya di tempat kerja yang kemudian
kesulitan pada karyawan (Demerouti dkk., 2001). Job demands atau tuntutan
Boer, & Schaufeli, 2003). Job resource berfungsi membantu karyawan dalam
mengatasi job demands dan segala konsekuensi yang terjadi serta memicu
6
pembelajaran, pengembangan personal, dan pertumbuhan (Demerouti dkk., 2001).
Job demands dapat berdampak pada kelelahan fisik maupun psikologis sehingga
berdampak baik dan meningkatkan kepuasan kerja dan work engagement (Bakker
& Demerouti, 2014). O’Neill & Follmer (2020) mengatakan indikator job
demands adalah role overload (kelebihan tuntutan peran), role conflict termasuk
work family conflict, dan kebutuhan peran dalam keluarga, hal itu dapat
kelelahan pada karyawan. Dalam penelitian ini peneliti memilih faktor job
terdapat role conflict yang mengacu pada work family conflict sebagai variabel
Hal itu didukung dengan hasil wawancara dengan 5 ibu yang bekerja pada
tanggal 2 Juni 2021 bahwa 3 dari 5 ibu yang bekerja mengatakan bahwa sering
kali merasa kesulitan membagi waktu untuk urusan pekerjaan dan rumah tangga.
Subjek juga mengatakan bahwa merasa sulit untuk berkonsentrasi pada pekerjaan
dan tertekan karena harus menjalani dua peran sekaligus. Selain itu, subjek juga
Work family conflict, merupakan suatu bentuk konflik antar peran dimana
tekanan dari peran pekerjaan dan keluarga saling berlawanan (Greenhaus &
7
Beutell, 1985). Work family conflict didefinisikan sebagai bentuk konflik peran
dimana tuntutan peran pekerjaan dan keluarga secara bersama tidak dapat
disatukan dalam beberapa hal (Frone, 2000). Stone (2005) mengatakan bahwa
work family conflict terjadi karena tuntutan peran dalam sebuah kehidupan
individu. Work family conflict didefinisikan sebagai bentuk konflik antar peran
karena adanya ketidaksesuaian antara tanggung jawab peran keluarga dan tempat
terdiri dari tiga aspek yaitu time based conflict, strain based conflict, dan
behaviour based conflict. Time based conflict adalah waktu yang dibutuhkan
untuk menjalankan salah satu tuntutan peran pekerjaan maupun keluarga dapat
mengurangi waktu untuk menjalankan salah satu peran tersebut. Strain based
conflict terjadi ketika tekanan dari salah satu peran pekerjaan maupun keluarga
stres pada ibu yang bekerja, serta gangguan kesehatan lainnya (Ashar & Harsanti,
2016). Proses ketegangan dan tuntutan pekerjaan maupun keluarga dapat memicu
Simamarta, 2012). Pada karyawan yang memiliki work engagement yang rendah
8
kerja (Heikkeri, 2010). Sebaliknya, ketika ibu bekerja dapat mengelola work
family conflict dengan baik maka peran-peran yang dimiliki ibu bekerja dapat
2014). Semakin rendah konflik yang dialami maka kinerja ibu yang bekerja lebih
tingkah laku yang berorientasi pada tujuan, tekun dan semangat dalam mencapai
& Schaufeli, 2008). Pada penelitian yang dilakukan oleh Burnett, Gatrell, Cooper,
& Sparrow (2010) menunjukkan bahwa work family conflict memiliki hubungan
yang kuat dengan work engagement. Dalam beberapa penelitian juga menemukan
bahwa semakin tinggi work family conflict maka semakin rendah tingkat work
engagement pada ibu yang bekerja (Amalia, 2013). Hal ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Reggie (2012) yang menyatakan bahwa semakin
tinggi work family conflict maka semakin rendah work engagementnya. Pada hasil
penelitian Opie & Henn (2013) menunjukkan bahwa work family conflict
(2012) yang berjudul “work family conflict and work engagement among working
konflik pekerjaan keluarga terhadap keterikatan kerja pada ibu yang bekerja,
family conflict dengan work engagement pada ibu yang bekerja. Hasil penelitian
9
yang dilakukan oleh Kesumaningsari & Simamarta (2012) yang berjudul “konflik
menunjukkan bahwa adanya hubungan negatif antara work family conflict dengan
work engagement. Sedangkan hasil pada penelitian yang dilakukan Rizqi &
Sami’an (2013) yang berjudul “hubungan antara work engagement dan work-
family conflict pada wanita yang bekerja” menunjukkan bahwa tidak ada
hubungan antara work family conflict dengan work engagement. Dengan demikian
antara work family conflict dengan work engagement pada ibu yang bekerja.
work family conflict dengan work engagement pada ibu yang bekerja. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara work family conflict dengan
work engagement pada ibu yang bekerja. Adapun rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan antara work family conflict dengan
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
10
Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi ilmiah bagi
organisasi
b. Manfaat Praktis
yang dihadapi.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.Work Engagement
(Schaufeli & Bakker, 2004). Wellins, Bernthal, dan Phelps (2011) menyatakan
pekerjaan dan merasa percaya pada apa yang dikerjakan serta merasa dihargai
saat melakukannya. Karyawan yang merasa terikat memiliki rasa energik dan
hubungan yang efektif terhadap pekerjaannya serta tidak merasa stres atau
untuk menyelesaikan setiap masalah dan semua hal yang berkaitan dengan
pekerjaan dan ditandai dengan vigor (energi individu dan ketahanan mental
12
(dedication), dan penyerapan (absorption) dalam pekerjaannya serta karyawan
a. Vigor
yang terbaik dan adanya rasa senang atau kebahagiaan terhadap setiap
b. Dedication
c. Absorption
13
a. Membicarakan hal-hal yang positif tentang perusahaan padarekannya dan
perusahaan lain serta memberikan usaha dan menunjukkan perilaku yang kuat
dikemukakan oleh (Schaufeli & Bakker, 2004) yaitu vigor, dedication, dan
a. Job resources
Job resources merujuk pada sumber daya pekerjaan baik fisik, sosial,
14
beban fisiologis dan psikologi, serta berfungsi dalam mencapai tujuan kerja,
pribadi.
b. Personal resources
c. Job demands
Job demands mengacu pada aspek fisik, sosial, psikologis dan organisasi
dan psikologis.
Budaya yang baik akan memberikan peran yang kuat dalam membentuk
work engagement.
b. Komunikasi organisasi
Komunikasi yang baik antara rekan kerja sangat dibutuhkan dalam proses
15
tempat kerja dan secara tidak langsung dapat meningkatkan produktivitas
kerja.
c. Gaya manajerial
work engagement.
d. Penghargaan
e. Kepemimpinan
f. Reputasi perusahaan
mana di dalam job demands terdapat role conflict yang mengacu pada work
16
family conflict sebagai variabel bebas yang mempengaruhi variabel terikat
yaitu work engagement. Hal tersebut berdasarkan pendapat O’Neill & Follmer
(2020) yang mengatakan bahwa indikator dari job demands adalah role
conflict, dan kebutuhan peran dalam keluarga, hal itu dapat mengakibatkan
pada karyawan.
Work family conflict merupakan suatu bentuk konflik antar peran dimana
tekanan dari peran pekerjaan dan keluarga saling bertentangan (Greenhaus &
Beutell, 1985). Work family conflict didefinisikan sebagai bentuk konflik peran
di mana tuntutan peran pekerjaan dan keluarga secara bersama tidak dapat
disatukan dalam beberapa hal (Frone, 2000). Menurut Lambert (2000) work
family conflict merupakan konflik peran dan tanggung jawab antara keluarga
dan pekerjaan. Stone (2005) mengatakan bahwa work family conflict terjadi
karena tuntutan peran dalam sebuah kehidupan individu. Netemeyer, Boles, &
yang muncul pada individu ketika waktu dan keadaan fokus pada satu
tanggung jawab sehingga waktu yang diberikan untuk tanggung jawab pada
17
Work family conflict didefinisikan sebagai bentuk konflik antar peran
tempat kerja (Pasewark & Viator, 2006). Bellavia & Frone (2005)
kerja dan keluarga mengenai hasil kerja dan keluarga seperti kepuasan. Work
family conflict terjadi ketika peran dalam pekerjaan mengganggu peran dalam
& Follmer, 2020). Frone, Rusell & Cooper (1992) mendefinisikan work family
conflict sebagai konflik peran yang terjadi pada karyawan, dimana di satu sisi
Konflik yang terjadi ketika waktu yang digunakan untuk satu peran
18
Konflik yang terjadi ketika tekanan dari salah satu peran mempengaruhi
kinerja individu dalam melakukan peran yang lain. Tekanan yang dirasakan
seperti gelisah, kelelahan, dan depresi. Strain based conflict muncul ketika
tekanan yang timbul dalam satu peran mempengaruhi kinerja peran yang
lainnya.
perbedaan aturan perilaku pada seorang ibu yang bekerja sehingga kesulitan
ketika pola dari suatu perilaku pada peran yang dijalankan tidak sesuai
Menurut Kim & Ling (2001) mengatakan bahwa aspek-aspek work family
Konflik peran yang terjadi pada karyawan yang telah berkeluarga, di mana
Konflik peran yang terjadi pada karyawan yang telah berkeluarga, di mana
19
Konflik yang terjadi pada wanita yang telah berkeluarga dan memilih
peran tersebut.
conflict yaitu time based conflict, strain based conflict, behaviour based
conflict, job spouse conflict, job parent conflict dan job homemaker conflict.
yang dikemukakan oleh Greenhaus & Beutell (1985) yaitu time based conflict,
strain based conflict, dan behaviour based conflict. Pemilihan aspek tersebut
work family conflict yang dimiliki ibu yang bekerja lebih mendalam sehingga
Pada saat ini banyak wanita yang memilih untuk bekerja dan tetap
menjadi ibu rumah tangga dan wanita yang bekerja memiliki dua peran ganda
yaitu sebagai ibu rumah tangga dan sebagai pekerja wanita. Sebagai wanita yang
sesuai dengan perannya baik sebagai ibu rumah tangga maupun sebagai wanita
pekerja. Pada penelitian Hastuti (2018) menyebutkan bahwa ibu yang bekerja
dengan peran ganda yang dilakukannya yaitu sebagai ibu rumah tangga maupun
20
menjadi wanita yang bekerja. Dengan demikian, untuk dapat meningkatkan
yang positif serta memunculkan emosi positif, seperti work engagement atau
(Schaufeli & Bakker, 2004). Wellins, Bernthal, dan Phelps (2011) menyatakan
pekerjaan dan merasa percaya pada apa yang dikerjakan serta merasa dihargai saat
yang energik dan hubungan yang efektif dengan pekerjaan serta memandang
dirinya mampu menangani segala tuntutan pekerjaan dengan baik (Schaufeli &
Bakker, 2006). Sedangkan, pada ibu bekerja yang memiliki work engagement
rendah akan merasa tidak antusias terhadap pekerjaannya. Bakker & Leiter (2010)
memiliki work engagement rendah juga dapat dilihat dari kurangnya rasa
mempengaruhi work engagement yaitu job resources, personal resources, dan job
demands. Dalam penelitian ini peneliti memilih faktor job demands sebagai faktor
yang mempengaruhi. Job demands atau tuntutan pekerjaan adalah suatu kondisi
21
karyawan berdasarkan beban kerja (Bakker, Demerouti, Boer, & Schaufeli, 2003).
Dimana di dalam job demands terdapat role conflict yang mengacu pada work
family conflict sebagai variabel bebas yang mempengaruhi variabel terikat yaitu
work engagement. Hal tersebut berdasarkan pendapat O’Neill & Follmer (2020)
yang mengatakan bahwa indikator dari job demands adalah role overload
(kelebihan tuntutan peran), role conflict termasuk work family conflict, dan
kebutuhan peran dalam keluarga, hal itu dapat mengakibatkan kurangnya sumber
dengan hasil penelitian Rathi, Neerpal, & Barath (2013) menunjukkan bahwa
ketika karyawan merasa tuntutan peran kerja menggangu pemenuhan peran dalam
interrole conflict dimana tekanan dari pekerjaan dan keluarga saling bertentangan
dalam beberapa hal, yaitu keikutsertaan dalam peran pekerjaan membuat kesulitan
peran pekerjaan. Menurut Greenhaus & Beutell (1985) aspek work family conflict
terdiri dari tiga aspek yaitu time based conflict, strain based conflict, dan
Aspek time based conflict didefinisikan sebagai konflik yang terjadi ketika
jawab pada peran lain (Greenhaus & Beutell, 1985). Time based conflict dapat
22
berupa jam kerja yang tidak flexible, jadwal shift kerja yang tidak beraturan,
jumlah anak yang masih kecil, pekerjaan pasangan, dan keluarga besar
(Farradinna, 2017). Menurut Yang, Chen, Choi, & Zou (2000) konflik
berdasarkan waktu yaitu banyaknya waktu yang dibutuhkan ibu yang bekerja
untuk mengurusi tugas-tugas rumah tangga dan menjaga anak serta ditentukan
oleh seberapa banyak jumlah anggota dan komposisi keluarga yang memiliki
maka perannya sebagai karyawan akan terganggu karena waktu dan energinya
banyak dicurahkan pada urusan keluarga. Ketika jumlah tekanan waktu dan energi
terlalu besar bagi karyawan dalam melakukan salah satu perannya maka akan
terjadi kelebihan peran (role overload) (Barnett & Hyde, 2001). Sejalan dengan
penelitian Prajogo (2014) yang menunjukan bahwa semakin tinggi waktu yang
karyawan di perusahan dan berdampak pada kinerja yang kurang baik. Hal
tersebut dapat megarahkan ibu yang bekerja pada work engagement yang rendah.
Karyawan yang memiliki work engagement yang rendah cenderung merasa tidak
(Saks, 2006).
Aspek strain based conflict merupakan konflik yang terjadi ketika tekanan
dari salah satu peran mempengaruhi kinerja individu dalam melakukan peran yang
lain (Greenhaus & Beutell, 1985). Strain based conflict muncul ketika tekanan
yang timbul dalam satu peran mempengaruhi kinerja peran yang lainnya. Strain
23
based conlict meliputi role conflict, role ambiguity, dan keterbatasan aktivitas
dengan keluarga (Farradinna, 2017). Menurut Frone (2000) strain based conflict
yang tinggi dapat memunculkan kecemasan, stres dan depresi. Schaufeli, Bakker,
& Rhenen (2009) mengatakan bahwa ketika adanya konflik dalam diri individu
maka akan merasakan proses ketegangan (strain process) di dalam dirinya yang
Tingkat work engagement yang rendah ditandai dengan kurangnya rasa semangat
perbedaan aturan perilaku pada seorang ibu yang bekerja sehingga kesulitan untuk
based conflict terjadi ketika pola dari suatu perilaku pada peran yang dijalankan
tidak sesuai dengan harapan perilaku pada peran yang lainnya. Behaviour based
conflict terdiri dari harapan bersikap objektif dalam bekerja sedangkan keluarga
yang diharuskan untuk mempelajari tuntutan perilaku yang tidak sesuai di dalam
& Wadsworth, 2003). Hal ini akan menyebabkan permasalahan di tempat kerja
bagi karyawan dan dapat mengurangi work engagement. Dalam penelitian yang
dilakukan oleh Lambert, Hogan, Camp, & Ventura (2006) behaviour based
24
conflict sangat penting dalam membentuk work engagement pada karyawan. Hasil
tinggi maka berpengaruh pada work engagement yang rendah. Work engagement
yang rendah ditunjukkan dengan sikap yang kurang peduli terhadap pekerjaan,
Pada penelitian yang dilakukan oleh Burnett, Gatrell, Cooper, & Sparrow
(2010) mengatakan bahwa work family conflict memiliki hubungan yang kuat
(2017) ditemukan bahwa tingkat work family conflict pada wanita yang bekerja
tergolong tinggi sehingga berdampak pada work engagement yang rendah. Dalam
beberapa penelitian juga menemukan bahwa semakin tinggi work family conflict
maka semakin rendah tingkat work engagement pada ibu yang bekerja (Amalia,
2013). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Reggie (2012) yang
menyatakan bahwa semakin tinggi work family conflict maka semakin rendah
C.Hipotesis
25
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan
negatif antara work family conflict dengan work engagement pada ibu yang
bekerja. Semakin tinggi work family conflict maka semakin rendah work
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Identifikasi Variabel
berikut :
B. Definisi Operasional
1.Work Engagement
diukur menggunakan skala yang disusun oleh peneliti mengacu pada skala
The Utrecht Work Engangement Scale (UWES) yang disusun oleh Schaufeli &
tinggi skor work engagement maka akan semakin tinggi tingkat work
27
rendah skor work engagement maka akan semakin rendah tingkat work
tuntutan keluarga dan pekerjaan yang tidak dapat disatukan. Work family
conflict diukur menggunakan skala yang disusun oleh peneliti yang mengacu
pada aspek Greenhaus & Beutell (1985) yaitu time based conflict, strain based
conflict, dan behaviour based conflict. Semakin tinggi skor work family
conflict maka akan semakin tinggi tingkat konflik kerja keluarga pada ibu yang
bekerja, sedangkan semakin rendah skor work family conflict maka akan
semakin rendah tingkat konflik kerja keluarga pada ibu yang bekerja.
B.Subjek
Subjek dalam penelitian ini adalah ibu yang bekerja. Jumlah subjek yang
penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling untuk memilih subjek. Ciri
utama purposive sampling adalah anggota sampel yang dipilih secara khusus
berdasarkan tujan penelitian (Hardani, 2020). Teknik ini dipilih agar peneliti
28
Alasan pemilihan subjek ibu yang bekerja karena pada penelitian
dengan laki-laki. Hal ini dikarena ibu yang bekerja memiliki dua peran yang
harus dijalani yaitu sebagai ibu bekerja dan ibu rumah tangga. Di satu sisi ibu
yang bekerja memiliki tanggung jawab untuk pekerjaannya dan di sisi lain
memunculkan konflik peran ganda (Akbar, 2017). Selain itu ibu bekerja yang
memiliki anak bungsu kurang dari 3 tahun mengalami work family conflict
yang lebih tinggi (Ahmad, 2008). Pada penelitian Lu, Kao, Chang, & Wu
(2008) menemukan bahwa usia anak bungsu berkorelasi negatif dengan work
family conflict. Hal tersebut mendukung anggapan bahwa ibu bekerja yang
memiliki anak lebih kecil mengalami lebih banyak work family conflict
Alasan pemilihan subjek ibu yang telah bekerja minimal 1 tahun karena
2002).
29
nilai atau besarannya, yang bertujuan untuk mewakili atau representasi dari
barang, orang atau kontinuitas (Hardani, 2020). Menurut Azwar (2016) terdapat
2. Jawaban subjek terhadap satu aitem baru merupakan suatu indikasi dari atribut
3. Semua respon atau jawaban dari subjek adalah benar, tidak ada jawaban yang
salah sehingga semua jawaban dapat diterima agar subjek dapat menjawab
Bentuk skala yang digunakan pada penelitian ini adalah skala likert. Skala
likert dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang mengenai fenomena sosial (Sugiyono, 2012). Skala likert
pada penelitian ini disajikan dengan 4 alternatif jawaban, yaitu : Sangat Sesuai
(SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Penggunaan
4 alternatif jawaban bertujuan agar subjek berpendapat dan tidak bersikap netral
(Azwar, 2016). Model skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
skala yang disusun oleh peneliti mengacu pada skala The Utrecht Work
30
Engangement Scale (UWES) yang disusun oleh Schaufeli & Bakker (2004)
a. Vigor
yang terbaik dan adanya rasa senang atau kebahagiaan terhadap setiap
2004).
b. Dedication
2004).
c. Absorption
sangat cepat karena terlarut dalam pekerjaanya (Schaufeli & Bakker, 2004).
alternatif jawaban yaitu : Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS),
dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Skala ini disajikan dalam bentuk pernyataan
yang terdiri dari satu bentuk pernyataan yang mendukung (favorable). Menurut
Azwar (2016) skala perilaku dapat dibagi dalam satu bentuk pernyataan yang
31
keberpihakan atau telah menunjukkan kesesuaian dengan deskripsi perilaku
pada indikatornya.
diberikan skor untuk setiap respon dengan bobot Sangat Sesuai (4), Sesuai (3),
Tidak Sesuai (2), Sangat Tidak Sesuai (1). Skor pada skala ini menunjukkan
bahwa semakin tinggi skor yang diperoleh maka work engagement yang
Tabel 1
Distribusi Aitem Skala Work Engagement Sebelum Uji Coba
No Aspek Aitem Jumlah
1 Vigor 1,3,4,8,12,18 6
2 Dedication 2,5,7,9,16,17 6
3 Absorption 6,10,11,13,14,15 6
Total 18
Sebelum digunakan dalam penelitian ini, alat ukur skala diuji coba terlebih
dahulu untuk mengetahui daya beda aitem (diskriminasi aitem) dan reliabilitas
alat ukur. Pengujian daya beda aitem merupakan cara untuk memperoleh
(Azwar, 2016). Daya beda aitem merupakan sejauh mana aitem mampu
memiliki atribut yang diukur (Azwar, 2016). Batas kriteria koefisien aitem total
(rn) yang dipakai adalah 0,30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi
minimal 0,30 daya pembedanya memuaskan. Akan tetapi, apabila jumlah aitem
32
menjadi 0,25 tetapi menurunkan batas kriteria di bawah 0,20 sangat tidak
Alat ukur diuji coba untuk menyeleksi aitem-aitem skala sekaligus untuk
skala uji coba melalui aplikasi whatsapp dalam bentuk google form. Uji coba
dilakukan pada tanggal 28-30 Juli 2021 terhadap 60 subjek ibu yang bekerja.
Seleksi aitem menggunakan batas kriteria koefisien aitem total (Rix) yang
Engagement diperoleh daya beda aitem bergerak dari angka 0,574 sampai
Distribusi aitem setelah di uji coba dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini :
Tabel 2
Distribusi Aitem Skala Work Engagement Setelah Uji Coba
No Aspek Aitem Jumlah
1 Vigor 1,3,4,8,12,18 6
2 Dedication 2,5,7,9,16,17 6
3 Absorption 6,10,11,13,14,15 6
Total 18
memberikan hasil yang relative tidak berbeda jika dilakukan kembali pada
menunjukkan keajegan suatu tes dalam mengukur gejala yang sama pada
waktu dan kesempatan yang berbeda. Koefisien reliabilitas (rxx’) berada dalam
rentang angka dari 0.00 sampai dengan 1.00. Semakin tinggi koefisien
33
reliabel. Akan tetapi dalam kenyataan koefisien sebesar 1.00 dan sekecil 0.00
tidak pernah dijumpai. Berdasarkan hasil perhitungan dari uji coba Skala Work
data validitas dan reliabilitas dari Skala Work Engagement di atas, peneliti
Greenhaus & Beutell (1985) yaitu aspek time based conflict, strain based
Konflik yang terjadi ketika waktu yang digunakan untuk satu peran
Konflik yang terjadi ketika tekanan dari salah satu peran mempengaruhi
kinerja individu dalam melakukan peran yang lain. Tekanan yang dirasakan
seperti gelisah, kelelahan, dan depresi. Strain based conflict muncul ketika
tekanan yang timbul dalam satu peran mempengaruhi kinerja peran yang
lainnya.
34
c. Behaviour based conflict
perbedaan aturan perilaku pada seorang ibu yang bekerja sehingga kesulitan
ketika pola dari suatu perilaku pada peran yang dijalankan tidak sesuai
1985).
alternatif jawaban yaitu : Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS),
dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Skala ini disajikan dalam bentuk pernyataan
yang terdiri dari satu bentuk pernyataan yang mendukung (favorable). Menurut
Azwar (2016) skala perilaku dapat dibagi dalam satu bentuk pernyataan yang
pada indikatornya.
pernyataan favourabel adalah : Sangat Sesuai (SS) nilai 4, Sesuai (S) nilai 3,
Tidak Sesuai (TS) nilai 2, Sangat Tidak Sesuai (STS) nilai 1. Skor pada skala
ini menunjukkan bahwa semakin tinggi skor yang diperoleh maka work family
skor yang diperoleh maka work family conflict yang dimiliki karyawan
semakin rendah.
35
Tabel 2
Distribusi Aitem Skala Work Family Conflict Sebelum Uji Coba
No Aspek Aitem Jumlah
1 Time based conflict 1,2,6,12,15,17 6
2 Strain based conflict 3,5,8,11,13,16 6
3 Behaviour based conflict 4,7,9,10,14,18 6
Total 18
Sebelum digunakan dalam penelitian ini, alat ukur skala diuji coba terlebih
dahulu untuk mengetahui daya beda aitem (diskriminasi aitem) dan reliabilitas
alat ukur. Pengujian daya beda aitem merupakan cara untuk memperoleh
(Azwar, 2016). Daya beda aitem merupakan sejauh mana aitem mampu
memiliki atribut yang diukur (Azwar, 2016). Batas kriteria koefisien aitem total
(rn) yang dipakai adalah 0,30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi
minimal 0,30 daya pembedanya memuaskan. Akan tetapi, apabila jumlah aitem
menjadi 0,25 tetapi menurunkan batas kriteria di bawah 0,20 sangat tidak
Alat ukur diuji coba untuk menyeleksi aitem-aitem skala sekaligus untuk
skala uji coba melalui aplikasi whatsapp dalam bentuk google form. Uji coba
dilakukan pada tanggal 28-30 Juli 2021 terhadap 60 subjek ibu yang bekerja.
Seleksi aitem menggunakan batas kriteria koefisien aitem total (Rix) yang
36
dipakai adalah 0,30. Berdasarkan hasil perhitungan dari Skala Work Family
Conflict diperoleh daya beda aitem bergerak dari angka 0,539 sampai 0,798.
aitem setelah di uji coba dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini :
Tabel 4
Distribusi Aitem Skala Work Family Conflict Setelah Uji Coba
No Aspek Aitem Jumlah
1 Time based conflict 1,2,6,12,15,17 6
2 Strain based conflict 3,5,8,11,13,16 6
3 Behaviour based conflict 4,7,9,10,14,18 6
Total 18
memberikan hasil yang relatif tidak berbeda jika dilakukan kembali pada
menunjukkan keajegan suatu tes dalam mengukur gejala yang sama pada
waktu dan kesempatan yang berbeda. Koefisien reliabilitas (rxx’) berada dalam
rentang angka dari 0.00 sampai dengan 1.00. Semakin tinggi koefisien
reliabel. Akan tetapi dalam kenyataan koefisien sebesar 1.00 dan sekecil 0.00
tidak pernah dijumpai. Berdasarkan hasil perhitungan dari uji coba Skala Work
Berdasarkan data validitas dan reliabilitas dari Skala Work Family Conflict di
atas, peneliti menyimpulkan bahwa Skala Work Family Conflict tersebut valid
37
Prosedur pelaksanaan penelitian dalam penelitian ini melalui beberapa
1.Peneliti mempersiapkan alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian yaitu
2.Peneliti menyusun alat ukur menggunakan google form yang akan diisi oleh ibu
yang bekerja.
3.Sebelum alat ukur digunakan, peneliti melakukan uji coba terhadap Skala Work
Engagement dan Skala Work Family Conflict terlebih dahulu. Uji coba skala
dilakukan pada tanggal 28-30 Juli 2021 kepada 60 subjek ibu yang bekerja.
https://bitly/SkalaPenelitianAlin.
4.Setelah selesai menyebarkan Skala Work Engagement dan Skala Work Family
Conflict peneliti melakukan uji reliabilitas dan daya beda aitem guna
menyebarkan Skala Work Engagement dan Skala Work Family Conflict kepada
melalui aplikasi whatsapp, adapun link google form yang digunakan adalah
https://bit.ly/SkalaPenelitianAlinFeninda.
38
Metode analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian
ini adalah teknik korelasi (pearson correlation) yang di kembangkan oleh Karl
variabel bebas (work family conflict) dengan variabel terikat (work engagement),
jika diperoleh korelasi yang signifikan berarti terdapat hubungan antara variabel
satu dengan variabel lain, begitu juga sebaliknya jika diperoleh korelasi yang
tidak signifikan berarti tidak terdapat hubungan antara variabel satu dengan
variabel lain.
39
BAB IV
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data
Berdasarkan data yang diperoleh dari Skala Work Family Conflict dan
pertanyaanya, diketahui data hipotetik dengan skor minimum subjek yaitu 1x18
hasil analisis dari data empirik, diperoleh skor minimum 32 dan skor
pertanyaanya, diketahui data hipotetik dengan skor minimum subjek yaitu 1x18
hasil analisis dari data empirik, diperoleh skor minimum 18 dan skor
maksimum 68, rerata empirik 47,48 dan standar deviasi 10.703. Deskripsi data
40
penelitian yang digunakan sebagai dasar pengujian hipotesis penelitian
didapatkan dari dua skala yaitu Skala Work Engagement dan Skala Work
Tabel 5.
Deskripsi Data Penelitian Skala Work Engagement dan Skala Work Family
Conflict
Data Hipotetik Data Empirik
Variabel N Skor Skor SD
Mean Min Max SD Mean Min Ma
x
Work Engagement 60 45 18 72 9 50.47 32 68 8.861
Work Family
Conflict 60 45 18 72 9 47.48 18 68 10.70
3
Keterangan:
N = Jumlah subjek
Mean = Rerata
Min = Skor minimal atau terendah
Max = Skor maksimal atau tertinggi
SD = Standar Deviasi
kontinum atribut yang diukur. Menurut Azwar (2015) kategorisasi skor dapat
dan Skala Work Family Conflict berdasarkan mean dan standar deviasi
Tabel 6.
41
Kategori Pedoman Skor N Presentase
Rendah X < (µ - 1σ) X < 36 6 10%
Sedang - 1 ≤ X < + 1 36 ≤ X < 54 31 51.7%
Tinggi X > (µ + 1σ) X >54 23 38.3%
Total 60 100%
Kategorisasi Skor Skala Work Engagement
Keterangan :
X = X – Skor subjek
µ = Mean atau rerata hipotetik
σ = Standart deviasi hipotetik
rendah, sedang, dan tinggi. Hasil kategorisasi berdasarkan rerata dan standar
deviasi secara hipotetik diperoleh hasil yaitu kategori rendah sebesar 10% (6
subjek) kategori sedang sebesar 51.7% (31 subjek) dan kategorisasi tinggi
Tabel 7
rendah, sedang, dan tinggi. Hasil kategorisasi berdasarkan rerata dan standar
deviasi secara hipotetik diperoleh hasil yaitu kategori rendah sebesar 6.7% (4
42
subjek) kategori sedang sebesar 70% (42 subjek) dan kategorisasi tinggi
3. Uji Asumsi
terlebih dahulu, yaitu melakukan uji normalitas dan uji linieritas (Hadi, 2015).
a. Uji normalitas
apakah mempunyai sebaran data yang normal atau tidak. Uji normalitas
dipakai adalah apabila nilai signifikansi KS-Z > 0.050 maka dapat dikatakan
sebaran data mengikuti distribusi normal, dan apabila nilai signifikansi KS-
Z ≤ 0.050 maka sebaran distribusi data tidak normal (Hadi, 2015). Dari hasil
b. Uji Linearitas
variabel bebas dan variabel terikat linear atau tidak. Pedoman yang
digunakan adalah jika p < 0,050 berarti kedua variabel terdapat hubungan
yang linear dan apabila nilai p > 0,050 maka kedua variabel bukan
hubungan yang linear (Hadi, 2015). Hasil uji linearitas variabel work
43
engagement dan work family conflict diperoleh nilai koefisien linier F =
46,569 dengan taraf signifkan (p < 0,000) yang berarti hubungan antara
linier.
c. Uji Hipotesis
variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat (Hadi, 2015). Pedoman
untuk uji korelasi adalah apabila p < 0,050 berarti terdapat korelasi dan
antara work engagement dengan work family conflict pada ibu yang bekerja.
44
B. Pembahasan
negatif antara work family conflict dengan work engagement dengan nilai korelasi
(rxy) sebesar -0,542 (p < 0,000). Adanya korelasi tersebut membuktikan bahwa
terdapat hubungan antara work family conflict dengan work engagement pada ibu
yang bekerja. Hal tersebut sesuai dengan hipotesis peneliti yaitu semakin tinggi
work family conflict maka semakin rendah work engagement, sebaliknya semakin
rendah work family conflict maka semakin tinggi work engagement pada ibu yang
bekerja.
negatif terhadap work engagement. Hasil penelitin ini sejalan dengan hasil
menunjukkan adanya hubungan negatif antara work family conflict dengan work
engagement dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,285. Semakin tinggi work
sebuah konflik peran dimana tekanan dari pekerjaan dan keluarga saling
berlawanan. Work family conflict dapat dikatakan sebagai masalah yang dapat
kesehatan mental maupun fisik, keluarga, dan tempat kerja (Robbins, 2004).
Individu yang memiliki work family conflict yang tinggi lebih mungkin
mengalami depresi, stres, meningkatkan keluhan fisik dan tingkat energi yang
45
lebih rendah (Robbins, 2004). Pada penelitian Chandra, Susanti, & Junovandy
(2019) menunjukkan bahwa adanya hubungan negatif antara work family conflict
dengan work engagement. Work family conflict yang tinggi dapat menyebabkan
memberikan kontribusi yang baik, dan rasa lelah baik fisik maupun mental saat
bekerja (Bakker & Leiter, 2010). Dengan demikian maka individu yang memiliki
work family conflict yang tinggi dapat mempengaruhi tingkat work engagement.
Aspek time based conflict terjadi ketika waktu yang dicurahkan dalam satu
peran mengganggu peran lainnya (Robbins, 2004). Konflik berdasar waktu yang
dialami seorang karyawan yang diminta untuk bekerja lembur di akhir pekan
sedangkan pada waktu yang sama harus menghadiri acara keluarga. Dalam situasi
tersebut karyawan dihadapkan dengan dua pilihan yang saling berlawanan, ketika
tertunda dan sebaliknya jika karyawan memilih untuk bekerja maka waktu
bersama keluarga akan berkurang (Bagger, Reb, & Li, 2014). Ketika jumlah
tekanan waktu dan energi terlalu besar bagi karyawan dalam melakukan salah satu
perannya maka akan terjadi kelebihan peran (role overload) (Barnett & Hyde,
semakin tinggi waktu yang digunakan pada salah satu peran maka akan
mengganggu peran yang lainya. Tuntutan waktu yang tinggi dapat menurunkan
tingkat work engagement pada ibu yang bekerja. Ibu bekerja yang memiliki work
engagement rendah dapat dilihat dari kurangnya rasa semangat, sering melakukan
46
kesalahan, energi yang berkurang, dan kurangnya keterikatan dengan perusahaan
ketika subjek dihadapkan dengan urusan keluarga maka urusan pekerjaannya akan
terganggu. Ketika pagi hari ibu yang bekerja harus menyiapkan sarapan dan
berangkat bekerja tepat waktu, namun tidak jarang ibu yang bekerja datang
dapat menurunkan tingkat work engagement pada ibu yang bekerja ditunjukan
dengan datang terlambat, energi yang tidak maksimal, tidak dapat menyelesaikan
Aspek strain based conflict terjadi ketika tekanan dari salah satu peran
menyulitkan tuntutan pada peran lainnya (Greenhaus & Beutell, 1985). Strain
based conflict yang terjadi adalah kecemasan dan kelelahan yang disebabkan oleh
jawab pada peran yang lain (Robbins, 2004). Ketegangan yang timbul pada saat
bekerja dapat mengarahkan ibu bekerja pada beberapa respon negatif seperti
depresi, kecemasan, dan kelelahan (Schaufeli & Bakker, 2004). Schaufeli, Bakker,
& Rhenen (2009) mengatakan bahwa ketika adanya konflik dalam diri individu
maka akan merasakan proses ketegangan (strain process) di dalam dirinya yang
47
Ketika ibu bekerja merasakan tegangan (strain) maka dapat berpengaruh pada
terkurasnya energi secara mental maupun fisik yang dapat menyebabkan work
engagement rendah. Sejalan dengan Kristiana, Fajrianthi, & Purwono (2018) ibu
bekerja yang memiliki work engagement rendah hanya hadir secara fisik dalam
pekerjaan namun tidak menunjukkan adanya keterlibatan emosi, energi, dan usaha
peran sebagai ibu rumah tangga sering kali dihadapkan dengan berbagai konflik
keluarga sehingga menimbulkan ketegangan pada saat bekerja. Ketika ibu yang
bekerja memiliki masalah dengan pasangan atau keluarga sering kali merasa
mengatakan bahwa ketika terjadi konflik dengan keluarga sering merasa lelah
secara mental dan sangat menguras energinya dalam bekerja sehingga kinerja
tidak maksimal. Selain itu ketika subjek merasa stres subjek tidak dapat
Aspek behaviour based conflict terjadi ketika perilaku dalam satu peran
tidak sesuai dengan harapan pada peran yang lain (Greenhaus & Beutell, 1985).
Individu yang bekerja dituntut untuk mandiri dalam bekerja dan memiliki
Karyawan yang diharuskan untuk mempelajari tuntutan perilaku yang tidak sesuai
48
(Carlson & Wadsworth, 2003). Hal ini akan menyebabkan permasalahan di
dan tidak harus dilakukan di tempat kerja. Ketika di rumah subjek dituntut untuk
menjadi ibu yang hangat dan penuh kasih sayang sedangkan di tempat kerja
diharapkan untuk menjadi karyawan yang mandiri, tegas, dan penuh tanggung
kerja.
Chandra dkk (2019) yang menunjukkan adanya hubungan negatif antara work
family conflict dengan work engagement dengan nilai korelasi R = -0,462 (p <
0,001). Work family conflict merupakan faktor yang dapat mempengaruhi work
dengan work family conflict yang tinggi lebih mungkin mengalami depresi, stres,
meningkatkan keluhan fisik dan tingkat energi yang lebih rendah (Robbins, 2004).
bahwa variabel work family conflict memiliki kontribusi sebesar 29,4% terhadap
work engagement dan sisanya 70,6% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
diteliti oleh peneliti. Hasil kategorisasi variabel work engagement rendah sebesar
49
10% (6 subjek) kategori sedang sebesar 51.7% (31 subjek) dan kategorisasi tinggi
sebesar 38.3% (23 subjek). Sedangkan hasil kategorisasi work family conflict
rendah sebesar 6.7% (4 subjek) kategori sedang sebesar 70% (42 subjek) dan
kategori tinggi sebesar 23.3% (14 subjek). Hal tersebut menunjukkan bahwa
50
BAB V
A. KESIMPULAN
negatif antara work family conflict dengan work engagement pada ibu yang
bekerja. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi work family conflict
maka semakin rendah work engagement. Sebaliknya, semakin rendah work family
kategorisasi dapat dikatakan bahwa sebagian ibu yang bekerja memiliki tingkat
B. SARAN
Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian ini yaitu sebagai berikut:
keluarga, dapat mengontrol tingkat stres yang disebabkan oleh konflik baik
51
Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk mengungkap faktor-faktor lain
personal resources. Kelemahan pada penelitian ini adalah dilakukan pada saat
melalui sharing whatsapp grup yang mana terdapat subjek yang mengisi skala
tidak sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan sehinga peneliti harus memilah-
52
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, A. (2008). Job, family and individual factors as predictors of work family
conflict. The Journal of Human Resources and Adult Learning, 4(1), 2008.
Akbar, D. A. (2017). Konflik peran ganda karyawan wanita dan stres kerja.
Jurnal Kajian Gender Dan Anak, 12(1), 33–48.
Apperson, M., Schmidt, H., Moore, S., Grunberg, L., & Greenberg, E. (2002).
Woman managers and the experience of work family conflict. American
Journal of Undergraduate Research, 1(3), 8–16.
Ashar, A., & Harsanti, I. (2016). Hubungan work family conflict dengan quality
of work life pada karyawan wanita perusahaan swasta. Jurnal Ilmiah
Psikologi, 9(2), 120–131.
Bagger, J., Reb, J., & Li, A. (2014). Anticipated regret in time based conflict work
family conflict. Journal of Managerial Psychology, 29(3), 304–320.
Bakker, A., & Demerouti, E. (2007). The job demands-resource model : State of
the art. Journal of Managerial Psychology, 22, 309–328.
53
Bakker, Arnold B., & Demerouti, E. (2014). The job demand-resources
quesionnaire. Rotterdam: Erasmus University.
Bakker, Arnold B, Demerouti, E., Boer, E. de, & Schaufeli, W. B. (2003). Job
demands and job resources as predictors of absence duration and frequency.
Journal of Vocational Behavior, 62, 341–356.
Barnett, R. C., & Hyde, J. S. (2001). Women, men, work, and family: An
expansionist theoryt. American Psychologis, 56, 781–796.
Burnett, S. B., Gatrell, C. J., Cooper, C. L., & Sparrow, P. (2010). Well-balanced
familiar? A gendered analysis of work-life balance policies and work family
practices. Gender in Management: An International Journal, 25(7), 534–548.
Chandra, A., Susanti, & Junovandy, D. (2019). Work family conflict and work
engagement on woman employees at pt sumatera berlian motors.
International Conference on Psychology, 126–130.
Demerouti, E., Bakker, A. B., Nachreiner, F., & Schaufeli, W. B. (2001). The job
demands-resources model of burnout. Journal of Applied Psychology, 86(3),
499–512.
Gallup. (2021). State of the global workplace 2021 report. Gallup Press.
Retrieved from https://fundacionprolongar.org
Greenhaus, J. H., & Beutell, N. J. (1985). Sources of Conflict between Work and
Family Roles. The Academy of Management Review, 10(1), 76.
https://doi.org/10.2307/258214
54
Hadi, S. (2015). Metodologi riset. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Handini, R. E., Haryoko, F. S., & Yulianto, A. (2017). Hubungan antara Work-
Family Conflict dan Keterikatan Kerja pada Ibu Bekerja. NOETIC
Psychology, 4(2), 169–180.
Hartika, L. D., & Widiawati, D. (2018). Studi korelasi pada industri perhotelan di
bali: Tingkat work family conflict dan work engagement pekerja wanita
dengan status menikah. Jurnal Psikologi “Mandala,” 2(1), 1–8.
Hastuti, A. P. (2018). Peran work life balance terhadap keterikatan kerja wanita
karir. Citra Ilmu, IV, 27–40.
Koyuncu, M., Burke, R. J., & Fiksenbaum, L. (2006). Work engagement among
women managers and proffesionals in a Turkish bank: Potential antecedents
and consequences. Equal Opportunities International, 25(4), 299–310.
Kristiana, I. F., Fajrianthi, & Purwono, U. (2018). Analisis rasch dalam utrecht
work engagement scale-9 (uwes-9) versi bahasa indonesia. Jurnal Psikologi,
17(2), 204–217.
Lambert. (2000). Added benefits: The link between work life benefits and
organizational citizenship behaviour. Academy of Management Journal, 43,
801–815.
Lambert, E. G., Hogan, N. L., Camp, S. D., & Ventura, L. A. (2006). The impact
of work-family conflict on correctional staff: A preliminary study.
Criminalogy & Criminal Justice, 6(4), 371–387.
55
Lockwood, N. R. (2007). Leveraging employee engagement : Tool for analysis,
practice and competitive advantages HR strategic role. 1–12.
Lu, L., Kao, S. F., Chang, T. T., & Wu, H. P. (2008). Work family demands, work
flexibility, work family conflict, an their consequences at work: A national
probability sample in taiwan. International Journal of Stress Management,
15(1–21).
Malekiha, M., Abedi, M. R., Baghban, I., Johari, A., & Fatehizade, M. (2014).
Work family enrichment, work engagement, and overall health: An Irian
study. Reef Resources Assesment and Management Technical Paper, 40(1),
827–835.
Opie, T., & Henn, C. M. (2013). Work family conflict and work engagement
among mothers: Conscientiousness and neuroticism as moderators. SA
Journal of Industrial Psychologi, 39(1), 12.
Pasewark, W. R., & Viator, R. E. (2006). Sources of work family conflict in the
accounting profesion. Behavioral Research in Accounting, 18(1), 147–165.
Pri, R., & Zamralita. (2017). Gambaran work engagement pada karyawan di pt eg
(manufacturing industry). Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, Dan Seni,
1(2), 295–303.
Rathi, Neerpal, & Barath. (2013). Work-family conflict and job and family
56
satisfaction moderating effect of social support among police personnel.
Equality, Diversity And Inclusion: An International Journal, 32(4), 438–454.
Rizqi, A. R., & Sami’an. (2013). Hubungan antara work engagement dan work
family conflict pada wanita yang bekerja. Jurnal Psikologi Industri Dan
Organisasi, 2(3), 177–182.
Robinson, D., Perryman, S., & Hayday, S. (2004). The drivers of employee
engagement. UK : Institute for Employment Studies.
Schaufeli, Wilmar B, & Bakker, A. B. (2004). Job demands, job resources, and
their relationship with burnout and engagement: A multi-sample study.
Journal of Organizational Behavior, 25, 293–315.
Stone, R. J. (2005). Human resource management. Sydney: John Wiley & Sons.
57
Sugiyono. (2016). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan r & d. Bandung:
Alfabeta.
Wardani, L. M., & Anwar, M. S. (2019). The role of quality of work life as
mediator: Psychological capital and work engagement. Humanities & Social
Sciences Reviews, 7(6), 447–463.
Wellins, R. S., Bernthal, P., & Phelps, M. (2011). Employee engagement: The key
to realizing competitive advantage (Development Dimensions International
monograph).
Yang, N., Chen, C. C., Choi, J., & Zou, Y. (2000). Sources of work‐family
conflict: A sino‐u.s. comparison of the effects of work and family demands.
The Academy of Management Journal, 43(1), 113–123.
58
LAMPIRAN 1
Skala Uji Coba
59
Salam Sejahtera
Dengan Hormat,
Mercu Buana Yogyakarta. Saat ini sedang melakukan uji coba skala penelitian
guna menyelesaikan Tugas Akhir (Skripsi). Dengan ini, saya memohon kesediaan
yang Anda berikan adalah benar tidak ada jawaban salah pada skala uji coba ini.
Sehingga saya mengharapkan jawaban yang jujur sesuai dengan pikiran, perasaan,
dan kondisi Anda tanpa pengaruh apapun. Partisipasi Anda sebagai responden
dalam penelitian ini sangat berarti bagi saya. Saya mengucapkan terima kasih atas
kesediaan dan partisipasi Anda dalam mengisi skala uji coba pada penelitian ini.
Hormat saya,
Alin Feninda
60
A. Skala Uji Coba Work Engagement
Identitas diri
Nama (Boleh inisial) :
Usia :
Usia Anak :
Pekerjaan :
Lama bekerja :
Petunjuk pengisian
Skala ini terdiri dari 18 pernyataan yang akan Anda jawab. Pilihlah salah satu
jawaban yang menggambarkan kondisi Anda saat ini. Terdapat 4 pilihan jawaban
dengan rincian sebagai berikut:
SS : Apabila jawaban tersebut Sangat Sesuai dengan diri Anda
S : Apabila jawaban tersebut Sesuai dengan diri Anda
TS : Apabila jawaban tersebut Tidak Sesuai dengan diri Anda
STS : Apabila jawab tersebut Sangat Tidak Sesua dengan diri Anda
Berilah tanggapan pada setiap butir pernyataan yang sesuai dengan pikiran,
perasaan, dan kondisi Anda tanpa pengaruh apapun.
Contoh pengisian skala :
No Pernyataan SS S TS STS
SKALA I
No Pernyataan SS S TS STS
Saya memiliki banyak tenaga (merasa energik)
1 untuk menyelesaikan pekerjaan di tempat kerja
61
bersemangat untuk berangkat kerja
Petunjuk pengisian
62
Skala ini terdiri dari 18 pernyataan yang akan Anda jawab. Pilihlah salah satu
jawaban yang menggambarkan kondisi Anda saat ini. Terdapat 4 pilihan jawaban
dengan rincian sebagai berikut:
SS : Apabila jawaban tersebut Sangat Sesuai dengan diri Anda
S : Apabila jawaban tersebut Sesuai dengan diri Anda
TS : Apabila jawaban tersebut Tidak Sesuai dengan diri Anda
STS : Apabila jawab tersebut Sangat Tidak Sesua dengan diri Anda
Berilah tanggapan pada setiap butir pernyataan yang sesuai dengan pikiran,
perasaan, dan kondisi Anda tanpa pengaruh apapun.
Contoh pengisian skala :
No Pernyataan SS S TS STS
SKALA II
No Pernyataan SS S TS STS
Saya melewatkan waktu bersama keluarga
1 karena sibuk bekerja
63
lebih baik
64
LAMPIRAN 2
Conflict
65
Tabulasi Data Uji Coba Skala Work Engagement
NO WE WE WE WE WE WE WE WE WE WE WE WE WE WE WE WE WE WE
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 2 4 3 2 3 4 4 4
2 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4
3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3
6 3 4 3 3 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 3 3
7 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3
8 4 3 4 3 4 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3
9 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3
10 2 3 4 3 4 2 3 2 4 3 2 3 4 3 3 3 3 4
11 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3
12 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3
13 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4
14 4 4 4 4 3 2 3 3 4 2 3 4 4 2 4 3 4 4
15 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3
16 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
17 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 1 3 2 3 3
18 3 4 3 4 3 3 4 4 4 2 3 4 4 2 3 3 3 3
19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
20 1 4 3 4 2 3 3 3 1 3 3 1 3 3 1 1 1 4
21 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4
22 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3
23 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3
24 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3
25 3 3 3 3 3 2 3 4 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3
26 3 3 4 4 3 2 3 4 4 3 3 4 3 1 3 3 3 3
27 4 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
28 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3
29 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 3 4 2 4 3 4 3
30 4 4 3 2 3 1 4 3 1 3 3 1 1 4 1 1 4 4
31 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4
32 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
33 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3
34 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3
35 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3
36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
37 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4
66
38 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3
39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3
40 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4
41 4 3 3 2 3 2 4 4 3 4 3 3 2 1 4 3 3 2
42 3 3 4 2 3 2 4 3 4 2 3 3 4 1 3 2 3 3
43 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3
44 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3
45 3 4 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3
46 2 3 3 2 3 1 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3
47 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3
48 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 1 2 3 2 3 3
49 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
50 4 4 4 4 4 2 2 2 2 4 2 2 4 2 2 2 2 2
51 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
52 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
53 2 2 4 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2
54 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1
55 4 4 2 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
56 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
57 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2
58 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2
59 4 4 4 4 4 2 2 2 4 2 2 2 4 2 4 2 4 4
60 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
67
Tabulasi Data Uji Coba Skala Work Family Conflict
N
W W W W W W W W W W W W W W W W W W
O
F F F F F F F F F FC FC FC FC FC FC FC FC FC
C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1
2 2 1 3 3 2 2 2 3 2 3 1 2 2 1 2 1 3
2
3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3
3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3
5
3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3
6
3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3
7
3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3
8
2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3
9
2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2
10
4 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 1 2 2 1 2 2 2
11
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
12
4 4 3 3 2 4 3 2 3 3 3 4 4 2 2 3 1 3
13
4 3 4 4 4 2 2 2 3 3 3 2 4 4 2 4 4 3
14
2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
15
3 2 2 2 3 3 2 1 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2
16
3 4 3 4 3 4 4 3 3 2 3 2 4 2 2 2 2 4
17
2 2 2 3 1 3 2 3 2 3 2 1 2 2 3 2 2 3
18
2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1
19
3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3
20
2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 3 1 1 2
21
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 3 4 1
22
3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4
23
2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2
24
1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2
25
2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
26
2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3
27
3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3
28
2 2 3 3 3 3 2 1 3 3 2 2 2 2 1 2 2 2
29
2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2
30
4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3
31
3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
32
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3
33
4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3
34
3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2
35
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
36
2 2 2 2 2 4 4 2 2 2 2 4 3 2 2 2 2 2
68
37
2 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4
38
4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3
39
3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3
40
3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4
41
4 3 3 2 3 2 4 4 3 4 3 3 2 1 4 3 3 2
42
3 3 4 2 3 2 4 3 4 2 3 3 4 1 3 2 3 3
43
3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3
44
3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3
45
3 4 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3
46
2 3 3 2 3 1 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3
47
3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3
48
3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 1 2 3 2 3 3
49
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
50
3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4
51
4 2 4 3 4 4 3 4 3 3 4 2 4 3 3 3 2 3
52
4 2 4 3 4 4 3 3 3 3 4 1 3 2 1 2 3 4
53
3 2 4 3 4 4 4 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2
54
1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2
55
2 2 2 2 3 3 2 1 1 1 4 4 4 3 3 3 3 2
56
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
57
4 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3
58
2 1 1 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
59
3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
60
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
69
LAMPIRAN 3
70
Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Work Engagement
N %
Valid 60 100.0
Cases Excludeda 0 .0
Total 60 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.947 18
Item-Total Statistics
71
WE18 51.92 92.891 .622 .946
Scale Statistics
72
Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Work Family Conflict
N %
Valid 60 100.0
Cases Excludeda 0 .0
Total 60 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.939 18
Item-Total Statistics
73
WFC17 47.17 97.667 .603 .937
WFC18 47.05 98.828 .654 .936
Scale Statistics
74
LAMPIRAN 4
Skala Penelitian
75
Salam Sejahtera
Dengan Hormat,
menyelesaikan Tugas Akhir (Skripsi). Dengan ini, saya memohon kesediaan Anda
yang Anda berikan adalah benar tidak ada jawaban salah pada skala penelitian ini.
Sehingga saya mengharapkan jawaban yang jujur sesuai dengan pikiran, perasaan,
dan kondisi Anda tanpa pengaruh apapun. Partisipasi Anda sebagai responden
dalam penelitian ini sangat berarti bagi saya. Saya mengucapkan terima kasih atas
kesediaan dan partisipasi Anda dalam mengisi skala pada penelitian ini.
Hormat saya,
Alin Feninda
76
A. Skala Penelitian Work Engagement
Identitas diri
Nama (Boleh inisial) :
Usia :
Usia Anak :
Pekerjaan :
Lama bekerja :
Petunjuk pengisian
Skala ini terdiri dari 18 pernyataan yang akan Anda jawab. Pilihlah salah satu
jawaban yang menggambarkan kondisi Anda saat ini. Terdapat 4 pilihan jawaban
dengan rincian sebagai berikut:
SS : Apabila jawaban tersebut Sangat Sesuai dengan diri Anda
S : Apabila jawaban tersebut Sesuai dengan diri Anda
TS : Apabila jawaban tersebut Tidak Sesuai dengan diri Anda
STS : Apabila jawab tersebut Sangat Tidak Sesua dengan diri Anda
Berilah tanggapan pada setiap butir pernyataan yang sesuai dengan pikiran,
perasaan, dan kondisi Anda tanpa pengaruh apapun.
Contoh pengisian skala :
No Pernyataan SS S TS STS
SKALA I
No Pernyataan SS S TS STS
Saya memiliki banyak tenaga (merasa energik)
1 untuk menyelesaikan pekerjaan di tempat kerja
77
bersemangat untuk berangkat kerja
Petunjuk pengisian
78
Skala ini terdiri dari 18 pernyataan yang akan Anda jawab. Pilihlah salah satu
jawaban yang menggambarkan kondisi Anda saat ini. Terdapat 4 pilihan jawaban
dengan rincian sebagai berikut:
SS : Apabila jawaban tersebut Sangat Sesuai dengan diri Anda
S : Apabila jawaban tersebut Sesuai dengan diri Anda
TS : Apabila jawaban tersebut Tidak Sesuai dengan diri Anda
STS : Apabila jawab tersebut Sangat Tidak Sesua dengan diri Anda
Berilah tanggapan pada setiap butir pernyataan yang sesuai dengan pikiran,
perasaan, dan kondisi Anda tanpa pengaruh apapun.
Contoh pengisian skala :
No Pernyataan SS S TS STS
SKALA II
No Pernyataan SS S TS STS
Saya melewatkan waktu bersama keluarga
1 karena sibuk bekerja
79
lebih baik
80
LAMPIRAN 5
Conflict
81
Tabulasi Data Penelitian Skala Work Engagement
82
NO WE1 WE2 WE3WE4 WE5 WE6 WE7 WE8 WE9 WE10 WE11 WE12 WE13WE14 WE15 WE16 WE17 WE18 SKOR
1 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 56
2 2 3 3 3 1 1 2 2 3 1 1 2 2 2 3 2 3 3 39
3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 51
4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 58
5 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 4 4 2 4 3 4 3 58
6 3 3 4 3 4 2 4 3 3 2 2 3 2 2 4 4 3 4 55
7 2 3 3 3 3 2 1 3 3 3 2 2 2 1 3 1 3 3 43
8 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 55
9 2 4 3 1 3 1 1 1 3 2 1 1 2 1 3 1 3 3 36
10 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 68
11 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 2 3 4 3 3 60
12 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 62
13 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 4 3 51
14 4 4 3 2 2 2 3 4 2 2 1 4 4 2 3 3 3 3 51
15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 52
16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54
17 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 1 3 3 3 2 50
18 3 4 3 4 3 2 2 3 4 3 2 3 4 2 4 3 4 4 57
19 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 63
20 3 3 3 1 2 1 1 2 3 2 1 2 2 2 3 2 3 2 38
21 3 4 4 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 52
22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 51
23 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 64
24 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 58
25 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 52
26 4 4 3 4 3 4 3 2 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 54
27 3 3 3 4 3 2 2 3 4 3 2 3 4 2 3 2 3 4 53
28 2 4 3 4 4 2 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 4 4 56
29 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 58
30 3 4 3 4 4 3 3 3 4 2 2 3 4 1 3 3 4 3 56
31 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 56
32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 57
33 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 3 4 2 3 3 3 3 61
34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54
35 3 4 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 56
36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 51
37 1 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 34
38 3 1 4 3 3 2 4 4 4 3 2 3 4 2 4 3 1 3 53
39 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 62
40 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 56
41 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 57
42 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54
43 3 4 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 49
44 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 49
45 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 49
46 2 3 4 1 2 1 2 1 3 1 1 1 2 1 3 1 3 3 35
47 3 3 3 1 2 1 2 2 3 1 2 2 2 2 3 2 3 2 39
48 2 4 4 3 2 1 3 2 4 2 2 2 1 2 3 2 3 4 46
49 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 1 3 3 45
50 2 3 3 1 2 1 1 2 4 1 1 1 2 2 3 1 3 3 36
51 4 3 2 1 1 1 1 3 3 1 1 1 2 1 3 1 2 2 33
52 4 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 3 2 3 1 3 3 48
53 2 2 3 3 2 2 2 2 4 2 2 3 2 1 3 1 3 3 42
54 3 3 3 3 3 1 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 44
55 2 3 3 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 3 2 34
56 1 2 3 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 32
57 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 43
58 2 3 2 1 2 1 3 2 3 2 1 1 1 2 2 2 3 1 34
59 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 51
60 4 4 3 4 3 2 3 3 4 83
3 2 3 4 2 3 3 4 3 57
Tabulasi Data Penelitian Skala Work Family Conflict
NO WFC1 WFC2 WFC3 WFC4 WFC5 WFC6 WFC7 WFC8 WFC9 WFC10 WFC11 WFC12 WFC13 WFC14 WFC15 WFC16 WFC17 WFC18 SKOR
1 3 3 3 2 2 4 3 3 3 2 3 3 4 2 4 3 2 2 51
2 3 3 4 3 3 4 2 4 3 3 3 2 4 2 2 4 2 2 53
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 38
4 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 42
5 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 41
6 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 31
7 1 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 41
8 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
9 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 2 4 4 2 4 3 4 64
10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 51
11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 55
12 4 3 2 2 4 4 3 2 3 3 2 2 4 2 2 2 2 4 50
13 2 2 2 2 2 3 1 1 2 2 1 2 2 2 1 1 1 3 32
14 3 3 4 3 2 4 4 2 3 3 2 2 3 2 2 3 1 3 49
15 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 36
16 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 36
17 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 38
18 2 2 2 2 3 4 2 1 2 2 3 4 4 2 1 4 2 2 44
19 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 44
20 4 4 4 3 4 4 2 2 2 3 3 3 4 4 2 4 2 4 58
21 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 42
22 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 41
23 4 2 2 3 4 4 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 48
24 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 1 1 2 54
25 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 49
26 2 4 2 3 3 2 1 4 3 2 4 3 4 1 3 3 2 3 49
27 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 45
28 2 2 3 2 3 4 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 47
29 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 40
30 2 1 1 3 3 3 2 1 3 3 3 3 4 2 2 3 2 3 44
31 2 2 2 3 2 4 4 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 44
32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54
33 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 42
34 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 41
35 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 37
36 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 62
37 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 66
38 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 41
39 4 3 2 2 4 4 3 2 3 3 2 2 4 2 2 2 2 4 50
40 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 41
41 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 4 3 2 3 2 2 2 43
42 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
43 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 40
44 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 42
45 3 3 3 3 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 40
46 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 68
47 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 2 4 3 4 63
48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 66
49 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 1 4 1 4 59
50 4 3 4 2 4 4 1 2 2 2 4 1 4 2 4 4 3 2 52
51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 4 3 3 66
52 2 2 4 3 4 2 3 4 4 4 4 1 4 4 2 4 2 3 56
53 2 4 4 2 2 4 3 3 2 4 4 1 4 3 2 4 2 4 54
54 3 2 4 3 4 4 2 4 4 3 4 1 4 4 1 4 2 2 55
55 4 4 4 2 4 4 2 3 4 3 4 2 4 4 3 4 4 4 63
56 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 1 4 2 3 53
57 3 2 4 2 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 1 4 1 4 52
58 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 1 4 2 4 63
59 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 43
60 2 2 3 3 3 4 2 2 2 2 3 2 3 2 1 3 2 2 43
84
LAMPIRAN 6
85
A. Uji Normalitas
Cases
Descriptives
Median 52.00
Variance 78.524
Minimum 32
Maximum 68
Range 36
Interquartile Range 13
Median 46.00
Variance 114.559
Minimum 18
Maximum 68
Range 50
Interquartile Range 13
86
Skewness -.211 .309
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
1. Work Engagement
87
2. Work Family Conflict
88
89
B. Uji Linearitas
90
Case Processing Summary
Cases
Report
WE
18 54.00 1 .
19 55.00 1 .
31 55.00 1 .
32 51.00 1 .
36 53.00 2 1.414
37 56.00 1 .
38 50.50 2 .707
40 52.00 3 5.196
41 52.50 6 5.244
42 55.00 4 5.477
43 55.00 3 3.464
44 58.00 4 3.367
45 53.00 1 .
47 56.00 1 .
48 64.00 1 .
49 52.33 3 1.528
50 62.00 2 .000
51 62.00 2 8.485
52 39.50 2 4.950
53 35.50 2 4.950
54 52.33 3 8.963
55 52.00 2 11.314
56 48.00 1 .
58 38.00 1 .
59 45.00 1 .
62 51.00 1 .
63 35.67 3 2.887
64 36.00 1 .
91
66 37.67 3 7.234
68 35.00 1 .
Total 50.47 60 8.861
ANOVA Table
Total 4632.933 59
Measures of Association
92
LAMPIRAN 7
Uji Hipotesis
93
Correlations
WE WFC
N 60 60
**
Pearson Correlation -.542 1
N 60 60
94
LAMPIRAN 8
Kategorisasi
95
KATEGORI WE
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
KATEGORI WFC
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
96