Anda di halaman 1dari 57

PENGARUH PEMBELAJARAN STEM (Science, Technology,

Engineering and Mathematics) BERBANTUAN GOOGLE


CLASSROOM TERHADAP BERPIKIR KREATIF

Skripsi

Diajukan untuk melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-


syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana S1 dalam Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan

DISUSUN OLEH:

Betti Widiasari

1711060155

Jurusan: Pendidikan Biologi

Pembimbing I: Fredi Ganda Putra, M.Pd.

Pembimbing II: Aulia Novitasari, M.Pd.

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

1443 H/2021
ABSTRAK
PENGARUH PEMBELAJARAN STEM (SCIENCE,
TECHNOLOGY, ENGINEERING AND MATHEMATICS)
BERBANTUAN GOOGLE CLASSROOM TERHADAP
BERPIKIR KREATIF
Oleh
Betti Widiasari
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
pembelajaran STEM (Science, Technology, Engineering and
Mathematics) terhadap berpikir kreatif peserta didik pada mata
pelajaran IPA materi sistem pernapasan manusia. Penelitian ini
menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan Design Quasi
Eksperimental. Populasi dalam penelitian ini seluruh peserta didik
kelas VIII SMP Negeri 20 Bandar Lampung. Sampel dalam penelitian
ini yaitu kelas VIII G sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII H
sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data dan instrument
penelitian ini berupa tes essay. Tes essay diuji prasyarat dengan uji
normalitas serta uji homogenitas. Uji statistic menggunakan uji
Independent Sample T-test.
Berdasarkan hasil uji normalitas, hasil posttest kelas eksperimen
dan kelas kontrol menunjukkan nilai signifikasi diatas 0,05 maka data
berdistribusi normal. Pada uji homogenitas, hasil posttest kelas
eksperimen dan kelas kontrol menunjukan nilai signifikasi diatas 0,05
maka bersifat homogen karena < 0,05. Pengujian hipotesis dengan
menggunakan uji-t didapat nilai signifikasi (2-tailed) sebesar 0,00
artinya pendekatan STEM berbantuan Google Classroom berpengaruh
terhadap berpikir kreatif peserta didik. Berdasarkan hasil penelitian
yang telah dilakukan, maka menunjukkan bahwa penggunaan
pendekatan pembelajaran STEM (Science, Technology, Engineering
and Mathematics) memberikan peningkatan terhadap berpikir kreatif
peserta didik.

Kata Kunci : STEM berbatuan Google Classroom, Kemampuan


Berpikir Kreatif
i
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Betti Widiasari
NPM : 1711060155
Jurusan/Prodi : Pendidikan Biologi
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Pembelajaran


STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematics)
berbantuan google classroom terhadap berpikir kreatif Peserta Didik
SMP Negeri 20 Bandar Lampung pada pembelajaran IPA” adalah
benar-benar merupakan hasil karya penyusun sendiri, bukan duplikasi,
ataupun saluran dari karya orang lain, kecuali pada bagian yang telah
dirujuk dan disebut dalam footnote atau daftar pustaka. Apabila dilain
waktu terbukti adanya penyimpangan dalam karya ini, maka tanggung
jawab sepenuhnya ada pada penyusun.
Demikian surat pernyataan ini saya buat agar dapat dimaklumi.

Bandar Lampung, November 2021


Penulis,

Betti Widiasari
1711060155

ii
MOTTO

َّ ُ‫)رواه‬
( ْ‫الطب َْرا ِني‬ َ ‫ضع ُْوا ِلم َُعلِّ ِم ْي ُك ْم َو َل َي َل ْوا ِلم َُعلِّ ِم ْي ُك ْم‬
َ ‫َت َعلَّم ُْو َاو َعلِّم ُْو َاو َت َوا‬
“Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua, dan
hormatilah guru-gurumu, serta berlaku baiklah terhadap orang yang
mengajarkanmu. (HR Tabrani)”
“Hidup itu waktu yang terus berjalan mengisahkan lembaran-
lembaran cerita seseorang, mulailah perjalanan hidupmu dengan
melakukan hal-hal baik agar hidupmu berarti.”
Betti Widiasari

iii
PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur dan bangga, penulis ucapkan


Alhamdulillahhirobbil‟alamin kepada Allah SWT, karena atas
limpahan berkat dan rahmat-Nya, penulis mampu menyelesaikan
skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Karya kecil ini penulis
persembahkan kepada:
1. Segala perjuangan saya hingga titik ini saya persembahkan pada
dua orang paling berharga di dunia yaitu kedua orang tua sebagai
tanda bakti, hormat, dan rasa terima kasih yang tiada terhingga.
Saya persembahkan karya kecil ini kepada Ibu dan Bapak yang
telah memberikan kasih sayang, segala dukungan, dan cinta kasih
yang tiada terhingga yang tiada mungkin dapat saya balas hanya
dengan selembar kertas yang bertuliskan tanda cinta dalam kata
persembahan. Dengan selesainya skripsi ini semoga menjadi
langkah awal pembuka jalan bagi penulis dan Allah SWT untuk
membuat Ibu dan Bapak bahagia, semoga bapak dan ibu diberi
umur yang panjang dan berkah oleh Allah SWT agar penulis
dapat membahagiakan Ibu dan Bapak tersayang.
2. Keluarga besar penulis Adik, Nenek, Bibi, Paman, dan Sepupu-
sepupu yang senantiasa mendoakan dan menantikan keberhasilan
penulis, semoga penulis bisa membahagaiakan kalian.
3. Untuk almamater kebanggaanku Universitas Islam Negeri (UIN)
Raden Intan Lampung yang saya cintai.

iv
RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Betti Widiasari,


yang merupakan anak pertama dari
dari dua bersaudara dari pasangan
suami istri Bapak Subadi dan Sri
Tatik yang dilahirkan di Desa
Penumangan Baru, Kecamatan
Tulang Bawang Tengah, Kabupaten
Tulang Bawang Barat pada tanggal
01 April 1999.
Pendidikan pertama yang penulis
mulai yaitu pada jenjang Taman
Kanak-kanak Nurul Mutaqin tahun
2004. Penulis melanjutkan
pendidikan di Sekolah Dasar (SD)
Negeri 03 Penumangan Baru, Kecamatan Tulang Bawang Tengah,
Kabupaten Tulang Bawang Barat pada tahun 2005. Selanjutnya,
masuk di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Bina Desa PT. Huma
Indah Mekar dan kemudian di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri
01 Pekalongan Lampung Timur yang berada di. Penulis aktif pada
eskul bola voli. Sampai penulis dapat melanjutkan pendidikan tinggi
ke Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung dan diterima di
fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Biologi angkatan
2017.
Pada saat menempuh pendidikan tinggi di UIN, penulis telah
melaksanakan KKN-DR (Kuliah Kerja Nyata dari Rumah) di
Kabupaten Tulang Bawang Barat pada bulan Juli 2020. Penulis juga
melaksanakan PPK (Praktik Pengalaman Lapangan) di SMP Negeri
20 Bandar Lampung pada bulan November 2020 dari pengalaman
tersebut penulis mendapat banyak pelajaran.

v
KATA PENGANTAR

Bismillahhirrahmannirrahiim
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT. Yang
senanrtiasa melimpahkan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga tercurahkan
kepada nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Dan para sahabat,
keluarga dan para pengikutnya yang taat kepada ajaran agamanya.
Dalam penyusunan skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak, oleh Karena itu penulis menghaturkan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. H. Moh. Mukri, M.Ag, selaku rektor Universitas
Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung.
2. Prof. Dr. Hj. Nirva Diana, M.Pd. selaku Dekan Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.
3. Bapak Dr. Eko Kuswanto M.Si. selaku Ketua Prodi dan
Bapak Fredi Ganda Putra, M,Pd. Selaku Sekretaris Pendidikan
Biologi di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan
Lampung.
4. Bapak Fredi Ganda Putra, M.Pd. selaku pembimbing I,
terimakasih atas arahan, nasihat serta bimbingan yang berarti
sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi dengan baik.
5. Ibu Aulia Novitasari, M.Pd. selaku pembimbing II, yang
memberikan arahan, bimbingan yang berarti selama proses
penulisan skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung, yang telah banyak
membantu dan memberikan ilmunya kepada penulis selama
menempuh perkuliahan sampai selesai.
7. Ibu Dra. Herawati, M.Pd. selaku Kepala SMP Negeri 20
Bandar Lampung yang telah memberikan izin kepada penulis
untuk melakukan penelitian di sekolah.
8. Ibu, Suratsih S.Pd, Bapak Gatut Gunawan, S.Pd dan Peserta
Didik SMP Negeri 20 Bandar Lampung yang telah memberi
izin kepada penulis untuk dapat melaksanakan penelitian di
sekokah dan membantu penulis selama penelitian.

vi
9. Rekan-rekan Biologi angkatan 2017 kelas G, Kurniawati, Dita
Rahmayani, dan masih banyak lagi terimakasih telah
memberikan canda tawa juga semangat selama menempuh
studi.
10. Orang terkasih Tyas Armanda, Shinta Meliasari, Bella Dwi,
Mala, Vera Maylinda Kak Indi yang memberikan arahan,
motivasi, dukungan serta nasihat kepada penulis selama ini.
11. Rekan-rekan PPL dan Keluarga 40 hari semasa KKN,
terimakasih atas pelajaran, dukungan dan semangatnya,
semoga silahturahmi dapat terus terjalin.
12. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu yang telah berkontribusi atas pembuatan karya ini.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini, masih banyak


kekurangan dalam penulisan skripsi ini, itu disebabkan karena
masih terbatasnya ilmu dan teori penelitian yang penulis kuasai.
Oleh karenanya kepada para pembaca kiranya dapat memberikan
masukan dan saran yang bersifat membangun sehingga penelitian
ini akan lebih baik lagi.
Akhirnya penulis berdoa semoga Allah SWT senantiasa
membalas jasa dan budi baik semua pihak yang telah membantu
penulis dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan para pembaca umumnya, Amiinn Ya
Robbal‟alamin.

Bandar Lampung, November 2021


Penulis,

Betti Widiasari
NPM.1711060155

vii
OUTLINE

HALAMAN JUDUL
ABSTRAK ....................................................................................
SURAT PERNYATAAN .............................................................
PERSETUJUAN ...........................................................................
PENGESAHAN ............................................................................
MOTTO ........................................................................................
PERSEMBAHAN ..........................................................................
RIWAYAT HIDUP ........................................................................
KATA PENGANTAR ...................................................................
DAFTAR ISI ...................................................................................
DAFTAR TABEL...........................................................................
DAFTAR GAMBAR ......................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul...................................................................1
B. Latar Belakang Masalah…………………………………..2
C. Identifikasi Masalah dan Batasan Masalah……………….9
D. Rumusan Masalah………………………………………...10
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian…………………………...11
F. Kajian Penelitian Terdahulu yang Relevan……………….12

BAB II LANDASAN TEORI dan PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Pendekatan STEM (Science, Technology Engineering and


Mathematics)
1. Pengertian Pembelajaran STEM ................................. 14
2. Aspek Pendidikan STEM ............................................ 16
3. Pendekatan Pendidikan STEM .................................... 16
4. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran STEM ....... 17
B. Google Classroom (Google Kelas)
1. Pengertian Google Classroom ..................................... 18
viii
2. Manfaat Google Classroom ........................................ 19
3. Kelebihan dan Kekurangan Google Classroom .......... 20
4. Hal-hal untuk Menggunakan Google Classroom ........ 20
C. Berpikir Kreatif
1. Pengertian Berpikir Kreatif ........................................ 21
2. Indikator Berpikir Kreatif .......................................... 23
D. Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia .......................... 24
E. Kerangka Berpikir ............................................................. 29
F. Hipotesis Penelitian ........................................................... 30
BAB III METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................ 32


B. Metode Penelitian .............................................................. 32
C. Populasi, sampel dan Teknik Pengumpulan Data .............. 33
D. Definisi Operasional Variabel ........................................... 34
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 34
F. Instrumen Penelitian .......................................................... 35
G. Teknik Analisis Data ......................................................... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian
1. Uraian Data Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif…..45
2. Uji Prasyarat Analisis Data……………………………..47
a. Uji Normalitas………………………………………..48
b. Uji Homogenitas……………………………………...48
c. Uji Hipotesis………………………………………….49
B. Pembahasan……………………………………………….50

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………..….. 63
B. Saran………………………………………………..…… 63

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Hasil Tes KBK Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 20
Bandar Lampung ............................................................................ 5

Tabel 2.1 Indikator Berpikir Kreatif ................................................ 23

Tabel 3.1 Quasi Eksperimen ........................................................... 33

Tabel 3.2 Jumlah Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 20 Bandar
Lampung ........................................................................................ 33

Tabel 3.3 Uji Kemampuan Berpikir Kreatif ................................... 36

Tabel 3.4 Ketentuan Uji Validitas ................................................... 38

Tabel 3.5 Interprestasi Tingkat Kesukaran ...................................... 38

Tabel 3.6 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas .................................... 39

Tabel 3.7 Klasifikasi Daya Beda ..................................................... 40

Tabel 3.8 Ketentuan One Kolmogrof Smirnov ............................... 41

Tabel 3.9 Ketentuan Uji Homogeneity Of Varians .......................... 42

Tabel 3.10 Ketentuan Uji Independent t-Test .................................. 43

Tabel 4.1 Posttest Keterampilan Berpikir Kreatif kelas Eksperimen


dan Kelas Kontrol…………………………………………………. 44

Tabel 4.2 Ketercapaian Indikator Keterampilan Berpikir Kreatif kelas


Eksperimen dan Kelas Kontrol……………………………………. 45

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas……………………………………. 46

Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas…………………………………. 48

Tabel 4.5 Hasil Hipotesis Keterampilan Berpikir Kreatif Peserta


Didik………………………………………………………………. 49

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Icon Google Classroom .............................................. 21

Gambar 2.2 Paru-paru ...................................................................... 27

Gambar 2.3 pernapasan dada ........................................................... 28

Gambar 2.4 pernapasan perut .......................................................... 28

Gambar 4.1 Penambahan Nilai Posttest kelas Eksperimen dan kelas


Kontrol…………………………………………………………….. 45

Gambar 4.2 Persentase Ketercapaian Indikator Keterampilan Berpikir


Kreatif kelas Eksperimen dan kelas Kontrol………………………. 47

xi
xii
1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
Proposal ini berjudul “Pengaruh Pembelajaran STEM
(Science, Technology, Engineering, and Mathematics) Berbantuan
Google Classroom Terhadap Berpikir Kreatif”. Agar dapat
memperjelas maksud dari judul tersebut, maka perlu adanya
penegasan judul dari beberapa definisi sebagai berikut:
1. Pengaruh
Kata pengaruh di dalam kamus besar Bahasa Indonesia,
memiliki arti yaitu adanya suatu daya atau timbulnya sesuatu dari
seseorang maupun benda yang turut dalam membentuk watak,
kepercayaan, dan perbuatan seseorang. 1
2. Pembelajaran
Pembelajaran menurut Azhar merupakan segala sesuatu yang
bisa membawa informasi serta pengetahuan dalam suatu interaksi
yang dilakukan oleh pendidik dengan peserta didiknya. 2
3. STEM (Science, Technology, Engineering, And
Mathematics)
STEM merupakan pendidikan dengan pendekatan
interdisipliner belajar di mana konsep serta teori pada rumpun
diintegrasikan dalam dunia nyata ketika peserta didik menerapkan
sains, teknologi, teknik, dan matematika dalam konteks yang
membuat koneksi antara sekolah, komunitas, pekerjaan, dan
perusahaan global yang memungkinkan dalam ekonomi baru. 3
4. Google Classroom
Menurut Alejandra Christopher aplikasi ini dirancang untuk
mempermudah interaksi antara pendidik dengan peserta didik
dalam

1
Partanto, Kamus Imiah Populer, (Surabaya: Arkola, 1994), 849., n.d.
2
Albert Efendi Pohan, Konsep Pembelajaran Daring Berbasis Pendekatan
Ilmiah, (Jawa Tengah: CV Semu Untung, 2015). 1.
3
“Oktian Fajar Nugroho, Anna Permanasari, and Harry Firman, „Program
Belajar Berbasis STEM Untuk Pembelajaran IPA: Tinjauan Pustaka, Dengan
Referensi Di Indonesia‟, 3.November (2019), h 117.,” n.d.
1
2

merancang, melakukan dan mentaksir tugas maupun hasil kerja


peserta didik tanpa menggunakan kertas.4
5. Berpikir Kreatif
Menurut Johnson berpikir kreatif ialah sebuah kebiasaan dari
pikiran yang dilatih yang bisa menghidupkan imajinasi,
mengungkap kemungkinan baru, dan memunculkan ide yang
jarang dipikirkan orang lain. 5
Berdasarkan pengertian diatas maka pengaruh pembelajaran yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah pengaruh penggunaan
pembelajaran model STEM dengan memanfaatkan aplikasi Google
Classroom terhadap berpikir kreatif peserta didik di SMP Negeri 20
Bandar Lampung pada pelajaran IPA materi biologi, jadi setelah
mengetahui penggunaan dan pemanfaatan tersebut, akan diketahui
bahwa ada pengaruh atau tidaknya pembelajaran menggunakan model
STEM terhadap berpikir kreatif peserta didik.

B. Latar Belakang Masalah


Kehidupan abad 21 tidak terhindar dari berbagai persaingan,
salah satu penentu dalam daya saing tersebut yaitu kemampuan
penerapan pengetahuan baru untuk menciptakan suatu inovasi dengan
teknologi digital. Oleh sebab itu, peserta didik perlu bekal penguasaan
inti dari ilmu melalui pendidikan. 6 Pendidikan dapat meningkatkan
potensi dasar yang dimiliki setiap peserta didik, seperti potensi fisik,
intelektual, emosional, mental, sosial dan etika selain itu mampu
mengembangkan potensi lainnya yakni pengembangan
semuappotensi, kecakapan, dan karakteristik kepribadian peserta didik
ke arah positif baik dalam diri ataupun lingkungannya yang

4
“Herianus, „Penggunaan Aplikasi Google Classroom Sebagai Media
Pembelajaran Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Pada Masa Pandemi Covid-
19‟, 6.2 (2020), 542–47.,” n.d.
5
“Fika Elfiani, „Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
Kelas VII F MTS MA‟ARIF NU 1 WANGON Melalui Pembelajaran Ideal Problem
Solving‟, Journal of Mathematics Education, 3.2 (2017), 1-9".
6
“Mohammad Karim, „Keterampilan Abad 21 dan Desain
Pembelajarannya‟, Journal Proceeding International Conference on Islamic
Education, 5, (2020). 161-168".
3

diharapkan bisa membentuk peserta didik yang berkualitas. 7


Pendidikan memiliki tujuan yang sama untuk membuat peserta didik
menjadi manusia paipurna agar mandiri dan bisa bertanggung jawab
untuk diri sendiri serta lingkungan sekitar. 8 Pendidikan mempunyai
upaya untuk memahami suatu perbedaan dalam diri manusia, dan
bagaimana supaya peredaan tersebut bisa diterima dan tidak
menyebabkan deskriminarif dari perilaku serta sikap dari hati
seseorang.9 Hal ini dikarenakan ilmu pendidikan yang erat kaitannya
terhadap ilmu alam dengan manusia. 10 Dalam agama islam,
pendidikan menjadi suatu kewajiban bagi umatnya sebagai sarana
menuntut ilmu agar bisa menjalankan tugas manusia dengan baik dan
benar sesuai dengan hakikatnya. 11 Menuntut ilmu diperlukan
kemampuan berpikir yang baik.
Berpikir yaitu suatu kegiatan mental dalam diri seseorang ketika
dihadapkan dengan situasi atau permasalahan yang harus diselesaikan.
Proses berpikir memiliki pokok yang terdiri dari beberapa langkah
yaitu dibentuknya pengertian, dibentuknya pendapat, serta ditariknya
kesimpulan. 12 Menurut Munandar berpikir kreatif yaitu kemampuan
banyak ditemukannya kemungkinan sebuah jawaban pada suatu
masalah, yang ditekankan pada kuantitas, ketepatan penggunaan, dan
jawaban yang beragam dengan jawaban yang benar dan bervariasi. 13
Keterampilan berpikir kreatif sangat urgent terhadap perkembangan

7
“Nurul Fitriani, Gunawan, Sutrio, „Berpikir Kreatif Dalam Fisika Dengan
Pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (Cups) Berbantuan Lkpd.
Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Mataram‟, III.1 (2017), 25.”
8
Chairul Anwar, “Hakikat Manusia Dalam Pendidikan Sebuah Tujuan
Filosofis”, (Yogyakarta; SUKA-Press, 2014), 60., n.d.
9
Chairul Anwar, “Multikulturalisme Globalisasi, Dan Tantangan
Pendidikan”, (Yogyakarta; DIVA Press, 2019), 56., n.d.
10
Chairul Anwar, ‟Teori-Teori Pendidikan Klasik Hingga Kontemporer,
(Yogyakarta; IRCiSoD, 2017)., n.d.
11
“Dadang Ahmad Sujatnika, „Etika Mencari Imu Dalam Presfektif Syeikh
Nawawi Al-Bantani‟, Jurnal Imu Sosial dan Pendidikan, 2. 1. (2021),” 14.
12
“Heriyanto, Zaenurib, Walid, Prosiding Seminar and Nasional
Matematika, „Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Sekolah Menegah
Pertama‟, 3 (2020), 587–90.,” n.d.
13
“Ratna Widianti Utami, Bakti Toni Endaryono, Tjipto Djuhartono,
„Meningkatkan Kemapuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Melalui Pendekatan
Open-Ended‟, Jurnal Imiah Kependidikan, 7.1, (2020), 43-48.”
4

suatu bangsa, supaya mampu bersaing dengan Negara lainnya. 14 Ilmu


pengetahuan dan teknologi telah berkembang sangatlah pesat, bahkan
memungkinkan siapa saja dapat memperoleh informasi dengan cepat
dan mudah melalui berbagai sumber di seluruh dunia oleh sebab itu
kemampuan berpikir kreatif sangatlah penting dan diperlukan. 15
Peserta didik yang berpikir kreatif dapat melibatkan kemampuannya
dalam berpikir untuk mencari jalan keluar dari setiap permasalahan
yang dihadapi.16 Pentingnya untuk menumbuhkan keterampilan
berpikir kreatif seperti yang terdapat dalam kandungan ayat Al-Quran
begitu penting motivasi berpikir untuk manusia dan mengajak
manusia untuk berpikir, merenungi dan mengambil pelajaran dari
berbagai kejadian lingkungan disekitar kita. Allah SWT berfirman
dalam Al-Quran:

ِ ْ ‫ َو يَقُو ُل‬ْ ‫ت أ ُ ْخ َس ُج َحيًّّب‬


ُ ‫اْل ْن‬
‫سبن‬ ُّ ‫نَ َسو أَإِذا مب ِم‬

ًّ ‫سبن أَنَّب خَ هَ ْقنبه ُ ِم ْن قَ ْب ُم َونَ ْم يَ ُك َشيْئب‬ ِ ْ ‫أَ َوال يَ ْر ُك ُس‬


ُ ‫اْل ْن‬
Artinya: ”Dan berkata manusia: „Betulkah apabila aku telah mati,
bahwa aku sungguh-sungguh akan dibangkitkan mejadi hidup
kembali?‟ Dan tidakkah manusia itu memikirkan bahwa
sesungguh-nya Kami telah menciptakannya dahulu, sedang ia
tidak ada sama sekali?” (Qs. Maryam [19]: 66-67).

QS Maryam ayat 19 di atas, Allah mengajak umat manusia lewat Al-


quran supaya mereka mampu berpikir dengan benar. 17
Setelah diketahui betapa pentingnya keterampilan berpikir
kreatif, penulis mencoba melakukan observasi yang dilaksanakan di

14
“Fahmi, Dan Wuyandini, „Analisis Keterampilan Berpikir Kreatif Pada
Pembelajaran Larutan Elektrolit Berbasis Proyek Pada Peserta Didik SMA‟, Jurnal
Inovasi Pendidikan Kimia, 14.2, (2020), 1-11,” n.d.
15
“Kiki Nia Sania Effendi, Ehda Farlina, Kemampuan Berpikir Kreatif
Siswa Kelas VII dalam Penyelesaian Masalah Statistika, Jurnal Analisa, 3.2, (2017,)
131-136.”
16
“Ratna Widianti Utami and Others, „Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Kreatif‟, 7.1 (2020), 43–48.,” n.d.
17
Didik Andriawan, Guru Ideal Dalam Perpektif Al-quran, (Yogyakarta:
Mirra Buana Media, 2020), h 107.
5

SMP Negeri 20 Bandar Lampung untuk mengetahui apakah


kemampuan keterampilan berpikir kreatif peserta didik di sekolah
tersebut sudah tergolong baik. Berdasarkan hasil observasi yang telah
dilaksanakan pada tanggal 18 Januari 2021. Penulis melakukan
kegiatan observasi ke lapangan secara langsung bahwa guru saat
melaksanakan proses belajar mengajar menggunakan metode
konvensional, metode tersebut diterapkan pada saat pembelajaran
daring melalui media online berupa WhatsApp. Hasil observasi
dengan guru IPA kelas VIII menyatakan bahwa kebanyakan peserta
didik di SMP Negeri 20 Bandar Lampung kurang minat belajar
dengan mata pelajaran IPA, rendahnya semangat belajar sebagian
besar peserta didik menganggap bahwa belajar IPA sulit. Kemudian
cara berpikir kreatif peserta didik masih kurang optimal. Rendahnya
cara berpikir peserta didik tersebut bisa dilihat melalui tes soal
keterampilan berpikir kreatif materi sistem pencernaan yang telah
diberikan oleh penulis kepada peserta didik seperti pada tabel di
bawah ini:
Tabel 1.1 Nilai Tes Keterampilan Berpikir Kreatif Materi
Sistem Pencernaan Kelas VIII SMPN 20 Bandar
Lampung

No No
Indikator Sub Indikator Presentase Keterangan
Soal
1. Berpikir Mencetuskan 1 35,57% Kurang
Lancar Gagasan 2 38,61% Kurang
(fluency) 3 36,20% Kurang
2. Berpikir Menghasilkan 4 35,99% Kurang
Luwes Gagasan 5 36,31% Kurang
(flexibelity) 6 37,20% Kurang
3. Berpikir Mampu 7 40,00% Kurang
Orisinil Melahirkan 8 39,05% Kurang
(originality) Ungkapan Baru 9 37,66% Kurang
dan Unik
4. Berpikir Mampu 10 35,36% Kurang
Eloboratif Memperkaya 11 34,76% Kurang
(elaboratio Suatu Gagasan
n) atau Produk
6

Sumber: hasil tes KBK peserta didik kelas VIII SMPN 20 Bandar
Lampung

Berdasarkan pada tabel 1.1, didapatkan persentase nilai semua


siswa dinyatakan kurang, hal ini dapat disimpulkan bahwa
kemampuan berpikir kreatif peserta didik masih tergolong rendah.
Hasil uji coba Tes Keterampilan Berpikir Kreatif Materi Sistem
Pencernaan Kelas VIII G hingga J SMPN 20 Bandar Lampung dengan
4 indikator berpikir kreatif yaitu berpikir lancar (fluency), berpikir
luwes (flexibelity), berpikir orisinil (originality), dan serta berpikir
eloboratif (elaboration) dengan sebelas butir item pertanyaan
didapatkan hasil bahwa berpikir kreatif peserta didik kelas VIII G
hingga J dapat dikatakan kurang, dikarenakan hasil analisa jawaban
per item diperoleh nilai persentase di bawah 50%, oleh sebab itu di
perlukan adanya perubahan strategi dan metode pembelajaran yang
diberikan oleh guru.
Rendahnya kemampuan berpikir kreatif peserta didik tersebut
diduga karena pada saat proses pembelajaran berlangsung guru dalam
menyampaikan materi menggunakan metode konvensional secara
daring melalui media WhattsApp. Dimana dalam hal ini nampaknya
pendidik menjadi pusat dalam pembelajaran dan peserta didik hanya
menyimak dan mengingat informasi yang diberikan. Sehingga peserta
didik hanya mengetahui materi saja dan tidak memahami konsep
dalam materi tersebut. Akibatnya peserta didik cenderung bosan jika
diberikan soal terus-menerus. Selain itu masih terdapat peserta didik
yang pasif serta kurangnya antusias dalam mengikuti proses
pembelajaran. Akibat dari kurang aktifnya peserta didik tersebut
dalam kegiatan belajar menjadi monoton sehingga menyebabkan
kurangnya keterampilan berpikir kreatif terhadap peserta didik dan
kurang memahami dalam menguasai materi sehingga peserta didik
mereka kurang berantusias dalam belajar IPA.
Permasalahan tersebut harus segera diatasi, upaya yang bisa
dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran tersebut yaitu
menggunakan STEM, merupakan pendeketan pembelajaran yang
efektif dengan menggabungkan pengetahuan, teknologi, teknik dan
7

matematika.18 Pendidikan STEM dalam konsepnya di dunia modern


adalah integrasi yang mempunyai makna dari berbagai cabang ilmu
yang digunakan dalam menyelesaikan masalah di dunia nyata.
Pembelajaran berbasis STEM juga bertujuan untuk membuat peserta
didik mempunyai keseimbangan antara hard dan soft skill, serta
mempunyai kreativitas. 19 Selain itu, STEM merupakan pendekatan
dengan prinsip mengaitkan kehidupan sehari-hari dalam
pembelajaran, karena peserta didik dapat mengaplikasikan teknologi
dan sains ke dalam proses pembelajaran terutama dalam
mengembangkan beberapa keterampilan yaitu berpikir kreatif, logis,
komunikasi, dan kolaborasi. Menurut Septiani, implementasi
pendekatan STEM bisa membantu peserta didik dalam
mengembangkan pengetahuan, menjawab pertanyaan berdasarkan
penyelidikan atau penalaran, dan bisa membantu untuk mengkreasi
pengetahuan yang baru.20 Pembelajaran yang menggunakan
pendekatan STEM mempunyai kecenderungan untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran serta meningkatkan motivasi dan minat peserta
didik.21
Pendekatan STEM (science, technology, engineering, and
mathematic) mengimplementasikan bidang ilmu pengetahuan dan
mengaitkannya dalam kehidupan seperti kaitannya dengan QS Al-
Ankabut 29:20

َ‫ئ ٱننَّ ۡشأَة‬


ُ ‫ٱَّللُ يُن ِش‬ َ َۚ ‫ف بَ َدأَ ۡٱنخ َۡه‬
َّ ‫ق ثُ َّم‬ ْ ‫ض فَٲنظُس‬
َ ‫ُوا َك ۡي‬ ۡ
ِ ‫ُوا ِفي ٱۡلَ ۡز‬ ْ ‫قُ ۡم ِسيس‬
٠ٓ ‫يس‬ َّ ‫ٱۡل ِخ َس َۚةَ ِإ َّن‬
ٞ ‫ٱَّللَ َعهَ ٰى ُك ِّم َش ۡي ٖء قَ ِد‬ ٓ ۡ
18
“Farida Amrul Almuharomah, Tantri Mayasari, Dan Erawan Kurniadi,
„Pengembangan Modul Fisika STEM Terintegrasi Kearifan Lokal “ Beduk ” Untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP‟, 7.1, (2019), 1-10,” n.d.
19
“Anggit Grahito Wicaksono, „Penyelenggaraan Pembelajaran Ipa Berbasis
Pendekatan Stem Dalam Menyongsong Era Revolusi Industri 4 . 0‟, Jurnal
Pendidikan IPA, 10.1, (2020), 54-62”.
20
“Edy Setiyo Utomo, Fatchiyah Rahman, dan Fikrati, „Eksplorasi
Penalaran Logis Calon Guru Matematika Melalui Pengintegrasian Pendekatan STEM
dalam Menyelesaikan Soal.‟ Jurnal Pendidikan Matematika, 9.1, (2020), 13-22.”
21
“Irma Septiani, Albertus Djoko Lesmono, Arif Harimukti, „Analisis Minat
Belajar Siswa Menggunakan Model Problem Based Learning Dengan Pendekatan
STEM Pada Materi Vektor Di Kelas X MIPA 3 SMAN 2 Jember‟, Jurnal
Pembelajaran Fisika, 9.2, (2020). 64-70.”
8

Artinya: “Katakanlah Berjalanlah di (muka) bumi maka


perhatikanlah bagaimana allah menciptakan (manusia) dari
permulaanya, kemudian Allah menjadikannya sekali lagi.
Sesungguhnya Allah maha kuasa atas segala sesuatu.” (QS Al-
Ankabut 29:20)
QS Al-Ankabut 29:20 tersebut dapat bermakna bahwa Allah
memerintahkan kepada manusia mencari bekal ilmu pengetahuan dan
memerintahkan menggunakan akal untuk memahami ayat-ayat al-
Qur‟an yang didalamnya terdapat kebaikan dan ilmu yang banyak,
terdapat petunjuk dari kesalahan, terdapat obat dari suatu penyakit,
cahaya sebagai penerang di tengah kegelapan, dan terdapat hukum
yang dibutuhkan oleh manusia dalam kehidupan. inilah menjadi ciri-
ciri manusia berpikir.
Munculnya wabah Covid-19 pemerintah mengeluarkan beberapa
kebijakan untuk menghentikan laju penyebaran Covid-19, salah
satunya mengalihkan pembelajaran di sekolah menjadi pembelajaran
di rumah masing- masing. Pandemi Covid-19 ini telah mengubah pola
pembelajaran yang semestinya tatap muka menjadi pembelajaran jarak
jauh atau biasa disebut daring.22 Salah satu media untuk mengatasi
permasalahan tersebut adalah menggunakan Google Clasroom.23
Pembelajaran menggunakan Google Classroom bisa menjadi lebih
efektif, dimana pendidik dan peserta didik dapat setiap saat
berinteraksi melalui kelas online dan peserta didik nantinya akan
membaca, berdiskusi, menyimak, dan berkirim tugas dengan jarak
jauh.24 Berdasarkan fitur yang disediakan oleh google classroom
dalam mendukung pembelajaran e-learning bisa dihubungkan dengan
pembelajaran STEM dengan dibantu aplikasi zoom meeting ketika

22
“Laila Nur Alifah, Deni Ainur Rokhim, Intan Ayu Idha W, „Analisis
Dapak Anjuran Pemerintah Terhadap Belajar Di Rumah Bagi Pelaku Pendidikan,‟
3.3, (2019), 216-223.”
23
“Didi Pianda, Rahmiati, ‟ Peningkatan Kreativitas Siswa Dalam
Pembelajaran Matematika Dengan Google Classroom Sebagai Kelas Digital
Berbantuan Aplikasi Geogebra‟, Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika,
4.2, (2020), 93-111.”
24
“Hamdi, Peningkatan Kualitas Pembelajaran Melalui Penggunaan Google
Classroom Pada Mata Pelajaran Geografi Di SMA Negeri 1 Praya Tengah, Jurnal
Suluh Edukasi, 1.2, (2020), h 144".
9

menjelaskan proses pembelajaran dengan tatap muka secara virtual. 25


Zoom menyediakan suatu wadah dalam aplikasi yang bisa
mempertemukan banyak orang dalam jumlah banyak sehingga dapat
melakukan komunikasi dengan jarak jauh secara virtual serta
mempersingkat waktu. 26
Kelebihan Google Classroom yaitu guru dapat memanfaatkan
service ini sebagai media untuk membagi dan mengumpulkan tugas
secara paperless, dalam pelaksanaan aktivitas pembelajaran dapat
dilakukan secara bersama sekaligus berdiskusi, di dalam aksesnya
tidak hanya buku teks namun bisa mengurangi penggunaan kertas,
karena buku disediakan berupa bentuk e-book, peserta didik bisa
meningkatkan aktivitas belajarnya dengan akses berbagai informasi
dari internet dan pembelajaran elektronik online yang memungkinkan
guru terpisah secara geografis dari peserta didik, dan proses
pembelajaran tidak dibatasi ruang kelas. Waktu pembelajaran bisa
menjadi lebih efisien. 27 Kombinasi antara pendekatan STEM dengan
Google Classroom diharapkan memberikan dampak yang baik
terhadap kemampuan berpikir kreatif. Pendekatan STEM berbantuan
Google Classroom tentunya memiliki kelebihan apabila dalam
penerapannya dilakukan dengan bijak. Kelebihannya yaitu dalam
pendekatan pembelajaran STEM berbantuan Google Classroom dapat
meningkatkan pengetahuan pembelajaran peserta didik untuk
memecahkan masalah melalui akses internet, peserta didik terbiasa
belajar dengan memanfaatkan teknologi yang menyediakan wadah
dalam berinteraksi antara pendidik dengan peserta didik dapat
berdiskusi jarak jauh dari lokasi mana saja dan bersifat global, dapat
mengoptimalkan kegiatan pembelajaran termasuk materi gerak lurus

25
“Shofy Ainayah Hilmi, Dkk, „Pengaruh Pembelajaran Fisika Berbasis
STEM Terhadap Keterampilan Creative Problem Solving Siswa,‟ Prosiding Seminar
Nasional Fisika, 6.0, (2020), 91-98.,” n.d.
26
“Muhamad Ilham S, Syarifuddin Kune, Rukli, “Pengaruh Model
Pembelajaran Redec Berbantuan Aplikasi Zoom Terhadap Kemampuan Berpikir
Kritis IPA Siswa Kelas VI SDN Kalukuang 1 Makassar di Era Pandemi Covid 19”,
Indonesian Journal of Primary Education, 4.2, (2020), 1-10.”
27
“Adelia Nurhaziza Tri Utami, „Konsep Desain, Kelebihan Dan
Kekurangan Serta Implikasi Media Pembelajaran E-Learning Google Classroom Pada
Pembelajaran Jarak Jauh‟, Jurnal Pendidikan Vokasi Konstruksi Bangunan,
Universitas Negeri Jakarta, (2020) 1-5.,” n.d.
10

pada benda, memberi dampak positif tehadap kemampuan penalaran,


komunikasi, kreativitas, kolaborasi dan berfikir kritis peserta didik.

C. Identifikasi Masalah
Berdasarakan latar belakang masalah, maka dapat
diidentifikasikan masalah-masalah yang terjadi sebagai berikut :
1. Pembelajaran masih mengandalkan peran pendidik serta
kurangnya antusias belajar peserta didik dalam proses
pembelajaran.
2. Kegiatan Pembelajaran belum menggunakan aplikasi Google
Classroom yang dapat mempermudah proses kegiatan dalam
belajar mengajar.
3. Kemampuan berfikir kreatif peserta didik kelas VIII SMP
Negeri 20 Bandar Lampung termasuk dalam kategori rendah.
4. Kemampuan berpikir kreatif peserta didik belum pernah
dilatih pada mata pelajaran IPA yang di padukan aspek
biologi pada materi sistem pernapasan manusia oleh pendidik.
5. Masih sedikitnya peserta didik yang mampu menggunakan
fasilitas Android dalam mencari referensi saat kegiatan
pembelajaran.

D. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, penulis memberikan batasan masalah, yaitu:
1. Torlakson dalam buku Nida‟ul Khairiyah, menyatakan STEM
ialah pendekatan interdisiplin yang meliputi science,
technology, engineering, and mathematics.
2. Menggunakan media Google Classroom untuk
mengefesienkan waktu belajar, menyediakan ruang kelas
tanpa penggunaan kertas dalam belajar materi sistem
pernapasan manusia.
3. Munandar dalam berpikir kreatif terdapat empat indikator
yaitu, berpikir lancar (fluency), berpikir luwes (flexibelity),
berpikir orisinil (originality), serta berpikir eloboratif
(elaboration)
11

E. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah, maka rumusan masalahnya
adalah Apakah ada Pengaruh Pendekatan STEM (Science,
Technology, Engineering And Mathematics) Berbantuan Google
Classroom Terhadap Berpikir Kreatif Peserta Didik Di SMP Negeri
20 Bandar Lampung pada materi Sistem Pernapasan Manusia?

F. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui Pengaruh Pembelajaran STEM (Science,
Technology, Engineering And Mathematics) Berbantuan Google
Classroom Terhadap Berpikir Kreatif Peserta Didik Di SMP Negeri
20 Bandar Lampung.

G. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah
1. Bagi Dunia Pendidikan
a. Google Classroom (Google Kelas) Diharapkan bisa
menjadi acuan terutama untuk guru biologi dalam memilih
metode pembelajaran yang sesuai dengan materi IPA.
b. Dapat menumbuhkan minat siswa dala belajar mata
pelajaran biologi
c. Mendorong motivasi siswa dalam proses belajar dengan
menggunakan metode belajar yang menarik
d. Melahirkan peserta didik yang dengan pemikiran belajar
yang aktif, kreatif, dan inovatif.

2. Bagi Peserta Didik


a. Diharapkan bisa menjadikan proses belajar yang sesuai
dengan kurikulum 2013 dan menciptakan suasana belajar
yang kondusif serta melatih kemampuan berpikir kreatif
peserta didik.
b. Memberikan dorongan bagi peserta didik untuk lebih
semangat dalam menghadapi pembelajaran di dalam kelas.

3. Bagi Peneliti
12

Sebagai sumber informasi untuk peneliti berikutnya mengenai


model pembelajaran STEM dengan berbantuan Google Classroom
terhadap berpikir kreatif.

4. Bagi Sekolah
a. Memberikan sumbangan pemikiran kepada SMP Negeri 20
Bandar Lampung dalam meningkatkan pembelajaran yang
kondusif dan baik untuk tercapainya tujuan proses
pembelajaran.
b. Sebagai bahan pertimbangan dalam memilih model
pembelajaran demi kemajuan proses pembelajaran dimasa
yang akan datang.

H. Penelitian Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Oktaviani Putri Sukmagati,
Yulianti, Sugianto yang berjudul “Pengembangan Lembar
Kerja Siswa (LKS) Berbasis STEM (Science, Technology,
Engineering, and Mathematics) untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP” menyatakan bahwa
Pelaksanaan pembelajaran IPA melalui Lembar Kerja Siswa
(LKS) Berbasis STEM pada kelas VIII SMP dapat
meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif.28
2. Penelitian yang dilakukan oleh Arista Tri Anindayati,
Wahyudi, yang berjudul “Kajian Pendekatan Pembelajaran
STEM dengan Model PJBL dalam mengasah Kemampuan
Berpikir Kreatif Matematis Siswa” menyatakan belajar STEM
dengan PJBL siswa menjadi terlatih dalam menerapkan ilmu
pengetahuan yang dipelajari di sekolah. 29
3. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Khoiri, yang berjudul
“Meta Analysis Study: Effect of STEM (Science Technology

28
“Oktaviani Putri Sukmagati, Yulianti, Sugianto, „Pengembangan Lembar
Kerja Siswa (LKS) Berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, and
Mathematics) untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP‟, Unnes
Physic Education Journal, 9.1, (2020). 19-26.”
29
“Arista Tri Anindayati, Wahyudi, Kajian Pendekatan Pembelajaran Stem
Dengan Model Pjbl Dalam Mengasah Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa,
5.2 (2020).,” n.d.
13

Engineering and Mathematic) Towords Achievement”


Menyatakan adanya peningkatan hasil belajar kreatifitas dan
ketekunan belajar dengan pembelajaran STEM terintegrasi
Science and Mathematics.30
4. Penelitian yang dilakukan oleh Ai Deti Heryanti, yang
berjudul ”Pembelajaran Berbasis STEM Untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep Energi dan Keterampilan Berpikir
Kreatif Melalui Projek PLTMH” Menyatakan penerapan
PJBL berbasis STEM dapat meningkatkan keterampilan
berpikir kreatif siswa kelas VII. 31
Kebaruan penelitian ini adalah pengaruh pembelajaran STEM
berbantuan Google Classroom terhadap berpikir kreatif peserta didik.
Oleh sebab itu, penelitian ini perlu dilakukan untuk melihat pengaruh
pembelajaran STEM terhadap berpikir kreatif peserta didik melalui
Google Classroom.

30
“Nuril Hidayati, Farizha Irmawati, Trio Ageng Prayitno „Peningkatan
Keterampilan Berpikir Kritis Mahasiswa Biologi Melalui Multimedia STEM
Education‟ Jurnal Pendidikan Biologi, 4.2, (2019), 84-92.”
31
“Ai Deti Heryanti, „Pembelajaran Berbasis STEM Untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep Energi Dan Keterampilan Berpikir Kreatif Melalui Projek
PLTMH‟ Jurnal Wahana Pendidikan, 7.1, (2020). 77-84”.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pendekatan STEM (Science, Technology Engineering and


Mathematics)
1. Pengertian Pendekatan STEM
STEM (Science, Technology Engineering and Mathematics)
dikenalkan oleh NSF (National Science Foundation) Amerika
Serikat th 1990. Science merupakan ilmu pengetahuan yang
mempelajari hukum-hukum alam serta perlakuan atau penerapan
fakta. Technology memberi kemudahan untuk mengakses data dan
segala kebutuhan manusia. Engineering adalah penerapan dari
teknologi untuk menyelesaikan permasalahan, dan Mathematics
yaitu konsep perhitungan yang dipakai untuk konseptualisasi
permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.32 STEM dalam proses
pembelajaran adalah suatu pendekatan yang pembelajarannya
terdapat integrasi antara empat subjek yaitu Sains, Teknologi,
Enjiniring dan Matematika yang memfokuskan terhadap masalah
yang ada pada kehidupan sehari-hari yang nyata dan ada pada
kehidupan profesional. 33
Penjabaran dari keempat disiplin ilmu STEM yaitu sebagai
berikut: (1)Sains, adalah kajian yang memiliki hubungan dengan
peristiwa alam, penyelidikan dan penelitian sains yang digunakan
untuk mengidentifikasi bukti yang diperlukan untuk menjawab
pertanyaan ilmiah serta masalah dikehidupan nyata. (2)Teknologi,
yaitu keterampilan sebuah sistem yang digunakan untuk mengatur
peserta didik, organisasi, pengetahuan bahkan bisa didefinisikan
sebuah produk dari pengetahuan dan teknik. (3)Enjiniring,
pengetahuan serta keterampilan yang digunakan untuk mendesain,

32
Janner Simarmata, idia Simanihuruk, Rahmi Ramadhani, Meilani Safitri,
Dewi Wahyuni, Akbar Iskandar, Pembelajaran STEM Berbasis HOTS dan
Penerapannya, (Medan: Yayasan Kita Menulis, 2020) 40.
33
Giyanto, Heliawati Eny, Bibin Rubini, Sel Volta Dengan Pendekatan
STEM-Modeling, (Bogor: CV Lindan Bestari, 2020), 19., n.d.
14
15

mengaplikasikan, replikasi, dan merekayasa suatu karya yang


berupa peralatan, sistem dan mesin yang bisa digunakan manusia
15

guna mempercepat maupun memudahkan proses produksi tehadap


barang dan jasa. (4)Matematika yaitu pengetahuan yang mengaitkan
antara besaran, ruang dan angka yang membutuhkan argumen logis. 34
Pembelajaran STEM sekaligus strategi dalam pendekatan yang
dianggap bisa memberikan perubahan signifikan terhadap abad 21,
adalah hasil dari beberapa ahli baik dari ilmuwan, teknologi, insinyur
hingga matematika yang telah bekerja sama untuk membuat suatu
pembelajaran menjadi lebih kuat dan menciptakan pembelajaran yang
memiliki makna. 35 Kemampuan STEM dalam melatih keterampilan
untuk memecahkan suatu permasalahan serta dukungan dari perilaku
ilmiah, membuat integrasi STEM selalu berusaha untuk menciptakan
masyarakat yang sadar bahwa pendekatan STEM penting dalam dunia
kehidupan.36
Secara umum tujuan dan manfaat dari pendekatan pembelajaran
STEM yang diharapkan, antara lain sebagai berikut:
a. Mampu mengasah keterampilan berpikir kritis, kreatif,
logis, inovatif dan produktif
b. Ditanamkannya semangat gotong royong dalam
memecahkan permasalahan.
c. Dikenalkannya perspektif dunia kerja serta
mempersiapkannya.
d. Pemanfaatan teknologi untuk menciptakan dan komunikasi
solusi yang inovatif.
e. Sebagai media untuk mengembangkan kemampuan
menemukan dan menyelesaikan suatu masalah.
f. Sebagai media direalisasikannya kecakapan abad 21
dengan mengaitkan pengalaman kedalam proses
pembelajaran lewat peningkatan kapasitas serta kecakapan
siswa.

34
Giyanto, Heliawati eny, Bibin Rubini, 2020.
35
“Nida‟ul Khairiyah, Pendekatan Science, Technology, Engineering dan
Mathematics (STEM), (Medan: Guepedia Publisher), 2019, hal 7–8.”
36
“Iis Juniati Lathiifah, Eka Rachma Kurniasi, „Analisis Kemampuan
Pemecahan Masalah Siswa Pada Pembelajaran SPLDV Berbasis STEM‟ Jurnal
Pendidikan Matematika, 4.2, (2020), 1273-1281.,” n.d.
16

g. Standar Literasi Teknologi.37

2. Aspek STEM (Science, Technology Engineering and


Mathematics)
Pendidikan STEM apabila dikaitkan dengan lingkungan akan
berkembang. Berkembangnya pendidikan STEM ini akan
menghasilkan pengalaman dalam kehidupan peserta didik.
Berikut empat aspek dalam pendekatan STEM:
1. Science, Kemampuan yang dimiliki peserta didik dalam
mengeksplor berbagai informasi berdasarkan
kemampuannya dalam pengetahuan.
2. Technology, Kemampuan yang dimiliki peserta didik untuk
menentukan software untuk membantu menyelesaikan
permasalahan.
3. Engineering, Kemampuan yang dimiliki peserta didik
dalam mengoperasikan software untuk membantu
meyelesaikan permasalahan.
4. Mathematics, Kemampuan yang dimiliki peserta didik
dalam analisis, memberikan ide/gagasan untuk
38
memperoleh serta mengamati kesimpulan kembali.

3. Langkah-langkah Pendekatan Pembelajaran STEM


Adapun langkah-langkah pendekatan pembelajaran STEM
menurut Laboy-Rush adalah sebagai berikut:
a. Reflection (Refleksi)
Pada tahap ini menghantarkan peserta didik pada kondisi
masalah, lalu disediakan gagasan penyelidikan oleh peserta
didik, pengetahuan yang diketahui peserta didik dikaitkan
dengan pengetahuan yang penting guna dipelajari peserta
didik.
b. Research (Penelitian)

37
Ely Djulia, Hasrudin, Widya Arwita, Zulkifli Simatupang, Wasis Wuyung
Wisnu Brata, Mariyati Sipayung, Aryeni, Amrizal, Halim Simatupang, Salwa Rezeqi,
Nanda Pratiwi, Dirga Purnama, Evaluasi Pembelajaran Biologi, (Medan: Yayasan
Kita Menulis, 2020) 34.
38
Nida‟ul Khairiyah, Pendekatan Science, Technology, Engineering Dan
Mathematics, (The First On-Publisher in Indonesia, 2019), 13., n.d.
17

Langkah ini peserta didik diminta untuk mengamati serta


mengumpulkan informasi melalui berbagai sumber. Peserta
didik diharapkan untuk mengembangkan pemahaman
konseptual proyek serta konsep terkait.
c. Discovery (Penemuan)
Langkah ini meminta peserta didik untuk mengaitkan
antara penelitian dengan informasi yang diketahui
berdasarkan apa yang dibutuhkan untuk penelitian.
Beberapa proyek STEM melibatkan peserta didik yang
bekerja dalam kelompok.
d. Apllication (Aplikasi)
Pada tahap ini, setelah peserta didik selesai melakukan
survei dan memperoleh data, mereka akan menganalisis
data yang diperoleh dengan menggunakan model untuk
mendapatkan solusi yang tepat guna menyelesaikan
masalah.
e. Communication (Komunikasi)
Langkah terakhir, setelah peserta didik mendapatkan
jawaban dari model yang digunakan setelah itu
dipresentasikan model dan solusi yang didapat guna
menyelesaikan permasalahannya. Pendekatan silo
merupakan pendekatan yang mengacu pada instruksi
terisolasi, yaitu masing-masing mata pelajaran STEM akan
diajar dengan dipisah. Pendekatan ini lebih menekankan di
akuisisi atau pengetahuan yang menjadi lawan dari
kemampuan teknis atau engineering.39
4. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran STEM
Ada beberapa kelebihan dalam pembelajaran STEM antara
lain adalah sebagai berikut ini:
f. Peserta didik diberi kesempatan untuk menghubungkan
yakni pengetahuan dengan keterampilan hal ini untuk
membuat peserta didik menjadi familiar.

39
Nida‟ul Khairiyah, Pendekatan Science, Technology, Engineering And
Mathematics (STEM) (Medan:Guepedia, 2019). 70., n.d.
18

g. Pendekatan Interdisipliner dan menerapkannya


berdasarkan konteks dalam dunia nyata pembelajarannya
pun berbasis masalah
h. Pembelajaran dalam STEM mencakup beberapa proses
yaitu berpikir kritis, analisis dan kolaborasi.
Selain kelebihan tentunya dalam sebuah pendekatan pembelajaran
terdapat kekurangan. Kekurangan pada pembelajaran STEM antara
lain yaitu:
a. Adanya kemungkinan tidak tertariknya peserta didik
terhadap salah satu bidang pada STEM (Science,
Technology, Engineering, and Mathematics)
b. Gagalnya peserta didik untuk memahami terjadinya
integrasi secara alami yaitu antara dunia nyata sehingga
pertumbuhan akademik peserta didik menjadi terhambat.
c. Pentingnya bagi guru untuk lebih paham benar mengenai
integrasi bidang STEM.40

B. Google Classroom (Google Kelas)


1. Google Classroom sebagai Salah Satu Platform Layanan
LMS
Google Classroom adalah penyedia layanan online gratis yang
dapat diakses bagi siapapun yang mempunyai akun google, selain
itu bisa untuk sekolah dan non-profit.41 Aplikasi Google
Classroom diciptakan oleh google dengan tujuan untuk membantu
pendidik dan peserta didik apabila keduanya berhalangan,
mengorganisasikan kelas, selain itu antara guru dan peserta didik
bisa berkomunikasi jarak jauh tanpa harus terikat jadwal
pembelajaran dalam kelas.42
Aplikasi Google Classroom mempunyai beberapa fitur yang
mendukung proses berlangsungnya pembelajaran e-learning,

40
Halim Simatupang Dan Dirga Purnama, Handbook Best Practice Strategi
Belajar, (Surabaya: CV Pustaka MediaGuru), 2019, Hal 36-37., n.d.
41
Muhammad Imaduddin, Membuat Kelas Online Berbasis Android
Dengan Google Classroom, (Yogyakarta: Garudhawaca), 2018, hal 2–4.
42
“Putri Umairah, Zulfah, ‟Peningkatan Motivasi Belajar Menggunakan
Google Classroom Ditengah Pandemi Covid-19 Pada Peserta Didik Kelas IX IPS 4
SMAN 1 Bangkinang Kota, Jurnal On Education, 2.3, (2020), 278-285.,” n.d.
19

dimana fitur didalamnya bisa digunakan oleh pendidik selama


kegiatan belajar berlangsung. Beberapa fitur tersebut antara lain
yaitu adanya fitur assigmenments (penugasan), proses pengukuran
(grading) dengan skema penilaian yang berbeda, komunikasi dua
arah antara pendidik dan peserta didik yang didukung oleh google
drive, fitur arsip program dan fitur aplikasi Google Classroom bisa
diakses lewat perangkat android maupun ios. 43
2. Manfaat Menggunakan Google Classroom
Google Classroom memiliki beberapa manfaat dalam proses
pembelajaran antara lain adalah sebagai berikut:
a. Proses pembelajaran di sekolah relatif lebih mudah hal ini
karena peserta didik dapat mempersiapkan kelas,
mengundang peserta didik dan asisten pengajar. Selain itu
mereka bisa berbagi mengenai tugas kelas seperti
informasi tugas, pertanyaan hingga materi pembelajaran.
b. Pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien karena
pendidik bisa membuat kelas, memberi tugas dan juga
melakukan komunikasi melalui media ini.
c. Pengelola pembelajaran menjadi lebih baik dimana peserta
didik bisa melihat tugasnya pada aliran tugas ataupun di
kalender kelas. Materi pembelajaran pun bisa disimpan
dalam folder Google Drive.
d. Komunikasi menjadi lebih sempurna disebabkan peserta
didik bisa berbagi materi pembelajaran antara satu sama
lainnya melalui media email. Selain itu pendidik dapat
dengan mudah dan cepat melihat peserta didik baik yang
belum ataupun yang sudah mengumpulkan tugas bahkan
bisa langsung memberikan nilai atau masukan untuk
peserta didik yang bersangkutan.
e. Lebih terjangkau dan aman. Google Classroom ini
disediakan gratis seperti untuk sekolah, lembaga non-
profit, hingga perorangan. Media ini juga tidak terdapat

43
Lidia Simanihiruk, Janner Simarmata, Acai Sudirman, M.Said Hasibuan,
Meilani Safitri, Orsis Krianto Sulaiman, Rahmi Ramadhani, Syafrida Hafni Sahir, E-
Learning: Implementasi, Strategi Dan Inovasinya, (Medan: Yayasan Penulis Kita,
2019), 47., n.d.
20

iklan sehingga tidak mengganggu proses pembelajaran


yang sedang berlangsung. 44

3. Kelebihan dan Kekurangan Aplikasi Google Classroom


Aplikasi Google Classroom mempunyai beberapa kelebihan
sebagai berikut:
a. Desain tampilannya sederhana dan penggunaanya yang
mudah.
b. Mengefisien waktu dengan optimal yang mengandalkan
proses integrasi serta mengotomatiskan dalam
menggunakan aplikasi google lainnya, seperti spreadsheet
dan google dokumen, aplikasi berbasis cloud
c. Bersifat fleksibel sehingga bisa digunakan kapan pun dan
dimana pun.
d. Responsif dan penggunaan aplikasinya bersifat gratis tanpa
biaya.
Kelemahan aplikasi Google Classroom antara lain sebagai
berikut:
a. Aplikasi Google Classroom harus tersambung dengan
internet.
b. Aplikasinya belum menyediakan fitur video conference
c. Tidak tersedia kolom pencarian
d. Tidak terdapat petunjuk pesan yang salah.45

4. Hal-hal Yang Perlu Dipersiapkan Untuk Menggunakan


Google Classroom
Untuk bisa mengakses Google Classroom maka dibutuhkan
beberapa proses pembelajaran antara lain sebagai berikut ini:
a. Harus memiliki akun google
b. Telepon seluler yang dilengkapi sistem Android atau
komputer yang digunakan untuk mendownload Aplikasi
Google Classroom.

44
“Akbar Fadlullah, Dwi Jatmiko, ‟ Meingkatkan Minat Belajar Siswa
Dengan Google Classroom Dalam Mata Pelajaran Teknik Dasar Otmotif‟, Jurnal
Pendidikan Teknik Otomotif Universitas Muhamammadiyah, 16.1, (2021), 43-48”.
45
Op Cit, Lidia Simanihiruk, 2019
21

Langkah selanjutnya yaitu mencari Google Classroom dengan cara


mengunjungi aplikasi playstore kemudian instal aplikasi tersebut.
Seperti pada gambar 2.1

Gambar 2. 1 Icon Google Classroom

Setelah itu untuk bisa menggunakan aplikasi Google Classroom


terlebih dahulu melakukan login. Google memberi tiga cara untuk
bisa terhubung ke Google Classroom, yaitu (1) akun sekolah,
melalui akun G Suite for Education (G Suite untuk Pendidikan),
merupakan akun yang disediakan pihak sekolahyang sudah
terakreditasi. Untuk bisa terhubung akun sekolah persyaratan
mendapatkan G Suite dengan mengunjungi URL berikut: https
://suport.google.com/a/answer/134628. (2) akun google pribadi,
akun ini disiapkan sendiri oleh pengguna dengan akun Gmail. (3)
akun G Suite, akun ini disiapkan oleh admin organisasi. Nama
akun disertakan nama organisasi sebagai domain, yaitu:
anda@perusahaananda.com.46

C. Berpikir Kreatif
1. Pengertian Berpikir Kreatif
Berpikir kreatif adalah kemahiran yang dimiliki seseorang
ketika menganalisis suatu informasi baru, lalu menggabungkan ide

46
Fuziyah, Minik Rinayanti, Cara Praktis Menggunakan Google Classroom,
(Yogyakarta: CV Budi Utama, 2020) 8., n.d.
22

atau gagasan yang unik dalam menyelesaikan permasalahan. 47


Menurut Supriadi dalam Mufiannor seseorang yang berpikir kreatif
mempunyai ciri-ciri antara lain yaitu (1)memiliki imajinasi yang
tinggi, (2)memiliki rasa ingin tahu yang besar, (3)senang
mengajukan berbagai pertanyaan, (4)mempunyai ide original dan
tidak merasa sulit saat menyelesaikan masalah.48
Berpikir kreatif dalam prosesnya harus memiliki kreatifitas
yaitu kemampuan pada seseorang untuk memunculkan ide ataupun
pikirannya, hal ini bertujuan untuk menciptakan sesuatu dengan
menuntut pemusatan, perhatian, keinginan, kerja keras hingga
ketekunan dalam diri seseorang. 49 Seorang guru harus bisa
memotivasi dan memunculkan krativitas peserta didik selama
kegiatan pembelajaran dilaksanakan, dengan menggunakan metode
dan strategi bervariasi sesuai dengan meteri pembelajaran, misal
dalam bekerja kelompok, bermain peran serta memecahkan suatu
permasalahan. 50 Siswono telah membagi tingkatan berpikir kreatif
menjadi lima tingkatan, yaitu (1)sangat kreatif (tingkat 4),
(2)kreatif (tingkat 3), (3)cukup kreatif (tingkat 2), (4)kurang kreatif
(tingkat 1) dan (5)tidak kreatif (tingkat 0). 51

2. Indikator Berpikir Kreatif

47
“Dwi Nur Qomariyah, Hasan Subekti, „Analisis Kemampuan Berpikir
Kreatif: Studi Eksplorasi Siswa Di SMPN 62 Surabaya‟, Jurnal Pendidikan Sains, 9.2,
(2021), 243-246.,” n.d.
48
“Riyadna Krismanita, Ahmad Qosyim, „Analisis Kemampuan Berpikir
Kreatif Pada Pembelajaran Inkuiri Terbimbing‟, Jurnal Pendidikan Sains, 9.2, (2021),
160-164.,” n.d.
49
“Maradon, „Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas XI Ipa SMA
Islam Samarinda Pada Pokok Bahasan Hidrolisis Melalui Eksperimen‟, Prosiding
Seminar Nasional Kimia, 2013, 67.,” n.d.
50
“Hamrina, Jahidin, Sitti Wirdana Ahmad Bakareng, ‟Pengaruh Model
Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif Dan
Motivasi Belajar Siswa Sekolah Menegah Pertama, Jurnal Biofiskim, 1.1, (2019), 81-
88.,” n.d.
51
“Ni Putu Gita Arilaksmi, Susiswo, I Made Sulandra, ‟ Kemampuan
Bepikir Kreatif Mahasiswa Pendidikan Matematika Dalam Memecahkan Masalah
Open-Ended Trigonometri‟, Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, 9.2, (2021), 46-
58.,” n.d.
23

Indikator berpikir kreatif menurut Munandar mempunyai


rincian ciri-ciri berpikir kreatif yaitu: fluency, flexebility,
originality, dan elaboration.52 Dengan menggunakan aspek yang
harus diukur sebagai berikut.

Tabel 2.2 Indikator Berpikir Kreatif


No Aspek Yang Indikator
Diukur
1. Kelancaran a. Kemampuan mengajukan banyak
pertanyaan, jika diberikan suatu situasi
masalah.
b. Kemampuan menjawab dengan sejumlah
jawaban jika diajukan sebuah pertanyaan.
c. Kemampuan mempunyai banyak gagasan
mengenai cara meyelesaikan suatu masalah.
d. Kemampuan mengungkapkan gagasan/ide
dengan lancar.
e. Kemampuan dalam bekerja dengan cepat
dan melakukan lebih banyak dari peserta
didik lain, bisa dengan cepat melihat
kesalahan maupun kekurangan pada suatu
obyek dan situasi.
2. Keluwesan a. Kemampuan dalam memberi aneka ragam
penggunaan yang tidak lazim terhadap
suaatu obyek.
b. Kemampuan memberi bermacam-macam
penafsiran (interpretasi) pada suatu gambar,
cerita ataupun masalah.
c. Kemampuan untuk menerapkan suatu
konsep atau azas dengan cara yang berbeda.
d. Kemampuan memberikan pertimbangan
terhadap situasi yang berbeda dari yang
diberikan orang lain.
e. Dalam membahas ataupun mendiskusikan
suatu situasi selalu memiliki posisi berbeda
atau bertentangan dari mayoritas kelompok.
f. Kemampuan memikirkan macam-macam
cara berbeda untuk menyelesaikan suatu
masalah.
g. Kemampuan menggolongkan hal-hal

52
Muhammad Iqbal Harisuddin, Secuil Esensi Berpikir Kreatif dan Motivasi
Belajar Siswa, (Bandung: PT. Panca Terra Firma) hal 17–18.
24

menurut pembagian (kategori) yang


berbeda-beda.
h. Kemampuan mengubah arah berfikir secara
spontan.
3. Kebaruan a. Kemampuan memikirkan masalah atau hal-
hal yang tidak pernah terfikirkan oleh orang
lain.
b. Kemapuan mempertanyakan kepercayaan
cara-cara yang lama dan berusaha
memikirkan cara-cara yang baru.
c. Memilih asimetris dalam menggambarkan
atau membuat desain.
d. Kemampuan memiliki cara berfikir yang
lain dari lainnya.
e. Kemampuan mencari pendekatan baru.
f. Kemampuan untuk menemukan
penyelesaian baru, setelah membaca atau
mendengar gagasan/ide.
g. Lebih senang mensintesis daripada
menganalisis situasi.
4. Elaborasi a. Kemampuan melakukan langkah-langkah
teperinci untuk mencari arti yang lebih
mendalam terhadap jawaban atau
pemecahan masalah.
b. Kemampuan mengembangkan atau
memperkaya gagasan orang lain.
c. Kemampuan mencoba atau menguji secara
detail untuk melihat arah yang akan
ditempuh.
d. Mempunyai rasa keindahan yang kuat
sehingga tidak puas dengan penampilan
yang kosong atau sedehana.
e. Kemampuan menambahkan garis-garis,
warna-warna dan detil-detil (bagian-bagian)
terhadap gambarnya sendiri atau gambar
orang lain.

Sumber: Halim Simatupang Dan Dirga Purnama, "Handbook


Best Practice Strategi Belajar"

D. Materi Sistem Pernapasan Manusia


Sistem pernapasan merupakan suatu proses dimana oksigen (O2)
diambil dari udara bebas ketika kita menarik napas. O2 ini akan
melewati saluran pernapasan (bronkus) hingga ke dinding alveoli
25

(kantong udara). Ketika sampai di kantong udara. O2 akan ditransfer


ke pembuluh darah yang berada di dalam dan mengalir sel-sel di
berbagai organ tubuh lainnya sebagai energi pada proses metabolisme.
Karbondioksida (CO2) merupakan terutama yang dibawa darah lalu
akan dibuang kembali ke udara bebas melalui paru-paru ketika kita
membuang napas.
Ada tiga hal pokok yang terjadi dalam proses pernapasan, sebagai
berikut:
1. Inspirasi yaitu kegiatan dimana udara diambil melalui alat
pernapasan, pada hal ini oksigen, kemudian ekspirasi
merupakan kegiatan mengeluarkan udara (oksigen).
2. Respirasi eksternal, terjadinya pertukaran gas antara sel dengan
lingkungan.
3. Reaksi enzimatik ialah pemanfaatan oksigen yang
membutuhkan enzim pernapasan atau sitokrom.
Alat-alat pernapasan manusia mencakup tiga bagiang yang penting
yaitu:
1. Hidung
2. Saluran pernapasan yang terdiri dari faring, laring, trakea,
bronkus, bronkiolus dan alveolus.
3. paru-paru.
a. Hidung
Hidung adalah organ pertama yang dilalui udara. Dalam rongga
hidung terdapat rambut juga selaput lendir, fungsinya yaitu
sebagai penyaring, penghangat dan memberi kelembapan udara
yang masuk menuju paru-paru
b. Saluran pernapasan
Faring
Faring (tekak) yaitu persimpangan diantara kerongkongan dan
tenggorokan. Ada katup yang disebut epiglotis (anak tekak)
fungsinya untuk mengatur jalan masuk ke kerongkongan serta
tenggorokan.
Laring
Laring merupakan pangkal tenggorokan terdiri dari kepingan
tulang rawan yang membentuk jaku. Terdapat celah menuju
batang tenggorok (trakea) disebut dengan glotis, pita suara dan
26

beberapa otot yang mengatur ketegangan pita suara, hal inilah


yang menimbulkan suara.
Trakea (Batang Tenggorok)
Letak trakea berada di leher bagian depan kerongkongan,
seperti pipa yang dindingnya terdiri dari tiga lapisan, antara lain
sebagai berikut:
1. Lapisan luar tediri atas jaringan ikat
2. Lapisan tengah terdiri dari otot polos serta cincin tulang
rawan.
3. Lapisan dalam meliputi jaringan epitalium bersilia.
Bronkus
Bronkus adalah percabangan trakea yang menuju paru-paru
kanan dan kiri. Strukturnya sama seperti trakea, hanya saja
dindingnya lebih halus. Brokus kiri kedudukannya lebih datar
jika dibandingkan dengan bromkuskanan yang mudah terkena
serangan penyakit.
Bronkiolus
Bronkiolus merupakan percabangan dari bronkus. Bronkiolus
salurannya lebih halus selain itu dindingnya juga lebih tipis.
Jumlah bronkiolus kiri ada dua, sedangkan bronkiolus kanan
ada tiga dimana percabangannya membetuk cabang yang lebih
halus seperti pembuluh.
Alveolus
Alveolus saluran yang berupa udara buntu berbentuk
gelembung-gelembung udara. Dinding tipis setebal selapis sel,
lembap, dan berlekatan dengan kapiler darah. Fungsi alveolus
sebagai permukaan respirasi, luas totalnya yaitu 100 m 2 (50 ×
luas permukaan tubuh) cukup untuk melakukan pertukaran gas
ke seluruh tubuh.
c. Paru-paru
paru-paru berjumlah sepasang yang letaknya terdapat di dala
rongga dada kiri dan kanan. Terapat tiga lobus (gelambir)
pada paru-paru kanan dan dua lobus (gelambir) pada paru-
paru kiri. Alveolus yang berada di paru-paru terdapat ± 300
juta, dimana bagian luarnya dibungkus oleh selpaut pleura
yang melindungi paru-paru dari gesekan saat bernapas.
27

Gambar 2.2. paru-paru

Sumber: Suryo Joko, “Penyembuh Gangguan Sistem Pernapasan”

d. Proses bernapas
Proses pernapasan mencakup dua proses, yakni menarik
napas (inspirasi) dan mengeluarkan napas (ekspirasi). Otot
diafragma akan berkontraksi saat kita menarik napas dari
posisi melengkung ke atas menjadi lurus, dalam waktu yang
sama inilah otot tulang rusuk ikut berkontraksi. Kontraksi
antara kedua otot inilah rongga dada menjadi mengembang
sehingga tekanan dala rongga berkurang dan udara masuk.
e. Jenis pernapasan
Pernapasan terdiri atas dua jenis, yaitu
1) pernapasan dada terjadi karena otot antartulang rusuk
berkontraksi sehingga rusuk terangkat. Hal ini
megakibatkan volume rongga dada membesar
sehingga rongga dada membuat tekanan dala rongga
dada megecil dan paru-paru mengembang. Ketika
paru-paru mengembang, tekanan udara dari luar lebih
besar daripada di dalam paru-paru, sehingga udara
masuk. Sebaliknya ketika otot antartulang rusuk
berelaksasi, tulang rusuk akan turun, sehingga
volume pada rongga dada megecil dan tekanan di
dalanya naik. Keadaan ini paru-paru mengempis
sehingga keluar udara.
Gambar 2.3. Proses pernapasan dada.
28

Sumber: Suryo Joko, “Penyembuh Gangguan Sistem Pernapasan”


2) pernapasan perut terjadi karena pergerakan diafragma.
Apabila otot diafragma berkontraksi, maka rongga
dada membesar dan paru-paru mengembang. Hal ini
mengakibatkan udara masuk ke dalam paru-paru.
Ketika otot diafragma relaksasi, diafragma kembali ke
keadaan semula, pada saat inilah rongga dada
menyempit, mendorong paru-paru sehingga
mengempis. Setelah itu udara dari paru-paru akan
keluar.
Gambar 2.4. Pernapasan perut

Sumber: Suryo Joko, “Penyembuh Gangguan Sistem Pernapasan”

f. Kapasitas paru-paru
Masuk dan keluarnya udara saat berlangsungnya proses
pernapasan disebut udara pernapasan (volume udara tidal).
Orang dewasa volume tidalnya berkisar 500 Ml. Apabila
manusia menarik napas dalam-dalam, volume udara yang
ditarik bisa mecapai 1.500 ml. Udara ini disebut udara
komplementer. Sedangkan saat menghembuskan napas
sekuat-kuatnya, volume udara yang bisa dihembuskan juga
29

sama yaitu 1.500 ml, disebut udara suplementer dan udara


sisa disebut residu.
g. Gangguang pada sistem pernapasan
Terdapat beberapa gangguan pada sistem pernapasan
pada manusia yaitu: 1) Pneumonia, 2) Kanker paru-paru, 3)
Tuberkulosis atau TB, 4) Bronkitis, 5) Pleurisi.53

E. Kerangka Berpikir
Penulis telah melakukan penelitian di SMP Negeri 20 Bandar
Lampung dan ternyata kemampuan berpikir kreatif peserta didik di
SMPN 20 Bandar Lampung masih kurang optimal hal ini dapat dilihat
dari hasil soal tes kemampuan berpikir kreatif peserta didik kelas VIII
dengan menggunakan soal indikator berpikir kreatif didapat hasil yang
masih rendah. Pembelajaran yang bisa membantu mengatasi
permasalahan tersebut yaitu pendekatan pembelajaran STEM yang
mengaitkan empat bidang ilmu yaitu science, technology, engineering,
and mathematics. Penelitian yang dilakukan menggunakan dua kelas
yaitu, dengan menggunakan pendekatan pembelajaran STEM
berbantuan google classroom yang diharapkan dapat meningkatkan
keterampilan berpikir kreatif peserta didik.
Penelitian ini faktor-faktor yang akan diteliti yaitu pengaruh
pembelajaran STEM berbantuan Google Classroom terhadap berpikir
kretaif pada peserta didik. Dengan menggunakan dua variabel yaitu
variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas yang ada pada
penelitian ini adalah model pembelajaran STEM berbantuan Google
Classroom, sedangkan variabel terikatnya yaitu berpikir kreatif pada
peserta didik. Secara skematis kerangka teoritis hubungan antara
variabel bebas dan variabel terikat adalah sebagai berikut.
Adapun kerangka berpikir yang dapat dipaparkan di bawah ini:

53
Suryo Joko, “Penyembuh Gangguan Sistem Pernapasan”, (Yokyakarta:
PT Bentang Pustaka, 2010) 5-15., n.d.
30

Permasalahan
1. Kegiatan Pembelajaran belum menggunakan aplikasi
Google Classroom yang dapat mempermudah proses
kegiatan dalam belajar mengajar.
2. Kemampuan berfikir kreatif peserta didik kelas VIII
SMP Negeri 20 Bandar Lampung termasuk dalam
kategori rendah.

Solusi
Menerapkan pembelajaran berbantuan google classroom dan
menerapkan pendekatan terfokus untuk menumbuhkan
kemampuan berpikir kreatif peserta didik.

Pendekatan STEM (Science, technology, engineering and


mathematics)

Hasil
Dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif
peserta didik
31

F. Hipotesis
Hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan
masalah.54 Dalam pendapat lain juga dikemukakan: “Hipotesis bersifat
jawaban sementara, namun jawaban itu harus didasarkan pada
kenyataan dan fakta-fakta yang muncul berdasarkan hasil studi
pendahuluan kita, kemudian dirumuskan keterkaitannya antara
variabel satu dengan variabel lainnya, sehingga akan terbentuk suatu
konsep atau kesimpulan sementara yang akan diuji kebenarannya.” 55
Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis merupakan dugaan
sementara yang masih akan diuji kebenarannya, yang akan
menghasilkan hipotesis tersebut diterima atau ditolak.
Terdapat dua hipotesis dalam penelitian ini, sebagai berikut:
1. Hipotesis statistik
H0:1 = 2 =Tidak ada pengaruh Pembelajaran STEM Berbantuan
Google Classroom terhadap berpikir kreatif peserta
didik.
Ha:1≠2 =Ada pengaruh Pembelajaran STEM Berbantuan
Google Classroom terhadap berpikir kreatif peserta
didik.
2. Hipotesis penelitian
Hipotesis penelitian merupakan hipotesis yang berisi jawaban
tentang antar variabel yang sesuai dengan teori. Hipotesis
penelitian dalam penelitian ini sebagai berikut:“Ada pengaruh
Pembelajaran STEM Berbantuan Google Classroom terhadap
berpikir kreatif peserta didik”.

54
Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi (Bandung: Alfabeta, 2010).,
n.d.
55
Yuberti And Antomi Saregar, Pengantar Metodologi Penelitian
Pendidikan Matematika Dan Sains (Bandar Lampung: Aura, 2017). h 58.
DAFTAR PUSTAKA

“A Fathoni and Others, ‘STEM : INOVASI DALAM PEMBELAJARAN


VOKASI’, 17.1 (2020), 33–42.,” n.d.
“Aan Hasanah Dkk, ‘Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif
Matematis Siswa Melalui Model PJBL Dengan Pendekatan
STEM’, Jurnal Matematika, 1.1, 2020.,” n.d.
“Abdurahman Dkk, ‘Efektivitas LKS STEM Untuk Melatih Keterampilan
Berpikir Kreatif Siswa’, Jurnal Pendidikan Fisika, 2020.,” n.d.
“Adelia Nurhaziza Tri Utami, ‘Konsep Desain, Kelebihan Dan
Kekurangan Serta Implikasi Media Pembelajaran E-Learning
Google Classroom Pada Pembelajaran Jarak Jauh’, Jurnal
Pendidikan Vokasi Konstruksi Bangunan, Universitas Negeri
Jakarta, (2020) 1-5.,” n.d.
“Adilah Endah Putriyani, ‘Analisis Kemampuan Berpikir Rasional Pada
Pembelajaran Daring Asynchronous Dengan Pendekatan
STEM’, Jurnal Penelitian Bidang IPA Dan Pendidikan IPA, 7.2,
2021.,” n.d.
“Ai Deti Haryanti, ‘Pembelajaran Berbasis STEM Untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep Energi Dan Keterampilan Berpikir Kreatif
Melalui Projek PLMTH’, Jurnal Wahana Pendidikan, 7.1,
2020.,” n.d.
“Ai Deti Heryanti, ‘Pembelajaran Berbasis STEM Untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep Energi Dan Keterampilan Berpikir Kreatif
Melalui Projek PLTMH’ Jurnal Wahana Pendidikan, 7.1,
(2020). 77-84,” n.d.
“Ai Rasnawati, Dkk, ‘Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis
Siswa SMK Pada Materi Sistem Persamaan Linier Dua
Variabel (SPLDV) Di Kota Cimahi,’ Jurnal Pendidikan
Matematika, 3.1, 2019.,” n.d.
“Akbar Fadlullah, Dwi Jatmiko, ’ Meingkatkan Minat Belajar Siswa
Dengan Google Classroom Dalam Mata Pelajaran Teknik
Dasar Otmotif’, Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif
Universitas Muhamammadiyah, 16.1, (2021), 43-48,” n.d.
Albert Efendi Pohan, Konsep Pembelajaran Daring Berbasis
Pendekatan Ilmiah, (Jawa Tengah: CV Semu Untung, 2015). h
1, n.d.
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2016)., n.d.
“Anatomi Saregar, Sri Latifah , and Meisita Sari, ‘Efeksitas Model
Pembelajaran Cups: Dampak Terhadap Kemampuan Berpikir
Tingkat Tinggi Peserta Didik Madrasah Aliyah Matha UI
Anwar’, Jurnal Imiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 5.2, (2016),
236.,” n.d.
“Anggit Grahito Wicaksono, ‘PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN
IPA BERBASIS PENDEKATAN STEM DALAM MENYONGSONG
ERA REVOLUSI INDUSTRI 4 . 0’, Jurnal Pendidikan IPA, 10.1,
(2020), 54--62,” n.d.
Anwar Chairul, “Hakikat Manusia Dalam Pendidikan Sebuah Tujuan
Filosofis”, (Yogyakarta; SUKA-Press, 2014), 60., n.d.
Anwar Chairul, “Multikulturalisme Globalisasi, Dan Tantangan
Pendidikan”, (Yogyakarta; DIVA Press, 2019), 56., n.d.
Anwar Chairul, ’Teori-Teori Pendidikan Klasik Hingga Kontemporer,
(Yogyakarta; IRCiSoD, 2017)., n.d.
“Arista Tri Anindayati, Wahyudi, Kajian Pendekatan Pembelajaran
Stem Dengan Model Pjbl Dalam Mengasah Kemampuan
Berpikir Kreatif Matematis Siswa, 5.2 (2020).,” n.d.
“Dadang Ahmad Sujatnika, ‘Etika Mencari Imu Dalam Presfektif
Syeikh Nawawi Al-Bantani’, Jurnal Imu Sosial Dan Pendidikan,
2. 1. (2021), h 14,” n.d.
“Dania Cahyanti Rukamana Dkk, ‘Identifikasi Kemampuan Berpikir
Kreatif Siswa Pada Model Pembelajaran PJBL Dengan
Pendekatan STEM’, Jurnal UNISSULA, 2020.,” n.d.
“Devaki Dkk, ‘Pengintegrasian STEM Dalam Pengajaran Matematik Di
Sekolah Rendah: Tinjauan Literatur’, Jurnal Dunia Pendidikan,
3.3, 2021.,” n.d.
“Diah Susanti, Dkk, ‘Proceeding of Integrative Science Education
Seminar’, Jurnal IAIN Ponorogo, Vol 1, 2021.,” n.d.
“Didi Pianda, Rahmiati, ’ Peningkatan Kreativitas Siswa Dalam
Pembelajaran Matematika Dengan Google Classroom Sebagai
Kelas Digital Berbantuan Aplikasi Geogebra’, Jurnal
Pendidikan Dan Pembelajaran Matematika, 4.2, (2020), 93-
111,” n.d.
Didik Andriawan, Guru Ideal Dalam Perpektif Al-Quran, (Yogyakarta:
Mirra Buana Media, 2020), h 107, n.d.
“Dwi Nur Qomariyah, Hasan Subekti, ‘Analisis Kemampuan Berpikir
Kreatif: Studi Eksplorasi Siswa Di SMPN 62 Surabaya’, Jurnal
Pendidikan Sains, 9.2, (2021), 243-246.,” n.d.
“Dwi Yulianti, ‘Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis STEM
Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
SMP’, Journal UNNES, 9.1. 2020.,” n.d.
Eddy Soeryanto, Marketing Research: The Smart Way to Solve a
Proble (Jakarta: Alex Media Komputindo, 2008)., n.d.
“Edy Setiyo Utomo, Fatchiyah Rahman, Dan Fikrati, ‘Eksplorasi
Penalaran Logis Calon Guru Matematika Melalui
Pengintegrasian Pendekatan STEM Dalam Menyelesaikan
Soal.’ Jurnal Pendidikan Matematika, 9.1, (2020), 13-22,” n.d.
“Ehda Farlina & Kiki, ‘Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP Kelas
VII Dalam Penyelesaian Masalah Statistika,’ Jurnal Analisa,
3.2, 2018.,” n.d.
“Eny Triasty, ‘Model Pembelajaran STEM PJBL Pada Pembuatan Ice
Cream Melatih Keterampilan Berpikir Kreatif Dan Wirausaha’,
Jurnal Karya Ilmiah Guru, 5.2, 2020.,” n.d.
“Fahmi, Dan Wuyandini, ‘Analisis Keterampilan Berpikir Kreatif Pada
Pembelajaran Larutan Elektrolit Berbasis Proyek Pada Peserta
Didik SMA’, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 14.2, (2020), 1-
11,” n.d.
“Fahmi Nur Islami, Dkk, ‘Kemampuan Fluency, Flexibility, Originality,
Dan Self Confidence Matematik Siswa SMP,’ Jurnal
Pembelajaran Matematiika Inovatif, 1,3, 2019.,” n.d.
“Farida Amrul Almuharomah, Tantri Mayasari, Dan Erawan Kurniadi,
‘Pengembangan Modul Fisika STEM Terintegrasi Kearifan
Lokal “ Beduk ” Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Kreatif Siswa SMP’, 7.1, (2019), 1-10,” n.d.
“Farida Maria Ulfa Dkk, ‘Membangun Kemampuan Berpikir Kreatif
Matematis Siswa Dengan Pembelajaran PjBL Terintegrasi
Pendekatan STEM’, Jurnal FMIPA Universitas Negeri
Semarang, 2019.,” n.d.
“Fika Elfiani, ‘Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
Kelas VII F MTS MA’ARIF NU 1 WANGON Melalui
Pembelajaran Ideal Problem Solving’, Journal of Mathematics
Education, 3.2, (2017). 27-35,” n.d.
Fuziyah, Minik Rinayanti, Cara Praktis Menggunakan Google
Classroom, (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2020) 8., n.d.
Giyanto, Heliawati Eny, Bibin Rubini, Sel Volta Dengan Pendekatan
STEM-Modeling, (Bogor: CV Lindan Bestari, 2020), 19., n.d.
Hadjar, Ibnu. Dasar-Dasar Metodologi Peelitian Kuantitatif Dalam
Pendidikan. (Jakarta:PT Raja Grafindo, 1996), n.d.
Halim Simatupang Dan Dirga Purnama, Handbook Best Practice
Strategi Belajar, (Surabaya: CV Pustaka MediaGuru), 2019,
Hal 36-37., n.d.
“Hamdi, Peningkatan Kualitas Pembelajaran Melalui Penggunaan
Google Classroom Pada Mata Pelajaran Geografi Di SMA
Negeri 1 Praya Tengah, Jurnal Suluh Edukasi, 1.2, (2020), h
144,” n.d.
“Hamrina, Jahidin, Sitti Wirdana Ahmad Bakareng, ’Pengaruh Model
Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Keterampilan
Berpikir Kreatif Dan Motivasi Belajar Siswa Sekolah Menegah
Pertama, Jurnal Biofiskim, 1.1, (2019), 81-88.,” n.d.
“Herianus, ‘Penggunaan Aplikasi Google Classroom Sebagai Media
Pembelajaran Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Pada
Masa Pandemi Covid-19’, 6.2 (2020), 542–47.,” n.d.
“Heriyanto, Zaenurib, Walid, Prosiding Seminar and Nasional
Matematika, ‘Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
Sekolah Menegah Pertama’, 3 (2020), 587–90.,” n.d.
“Hermansyah, ‘Pembelajaran IPA Berbasis STEM Berbantuan ICT
Dalam Meningkatkan Keterampilan Abad 21’, Jurnal Ilmiah
Profesi Pendidikan, 5.2, 2020.,” n.d.
“Heru Ardiansyah Dkk, ‘Pengaruh Model PBL Dengan Pendekatan
STEM Terhadap Kompetensi Kognitif Peserta Didik Pada
Materi Sistem Pencernaan Kelas IX Di SMA/MA’, Jurnal
Pendidikan, 7.1, 2021.,” n.d.
I Putu Ade Andre Payadna, I Gusti Agung Ngurah Trisna Jayantika,
Panduan Penelitian Eksperimen Beserta Analisis Statistik
Dengan SPSS, (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2018), 31., n.d.
“Iis Juniati Lathiifah, Eka Rachma Kurniasi, ‘Analisis Kemampuan
Pemecahan Masalah Siswa Pada Pembelajaran SPLDV
Berbasis STEM’ Jurnal Pendidikan Matematika, 4.2, (2020),
1273-1281.,” n.d.
“Ikhsan Faturohman and Aldila Afriansyah, ‘Peningkatan Kemampuan
Berpikir Kreatif Matematis Siswa Melalui Creative Problem
Solving Mosharafa : Jurnal Pendidikan Matematika
Mosharafa : Jurnal Pendidikan Matematika’, 9 (2020), 107–
18.,” n.d.
“Indri Octaviyani Dkk, ‘Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif
Matematis Siswa Melalui Model Project-Based Learning
Dengan Pendekatan STEM’, Journal On Mathematics
Education, 1, 1. 2020.,” n.d.
“Indri Octaviyani Dkk, ‘Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif
Matematis Siswa Melalui Model Project-Based Learning
Dengan Pendekatan STEM’, Journal on Mathematics
Education Research, 1.1, 2020.,” n.d.
“Irma Septiani, Albertus Djoko Lesmono, Arif Harimukti, ‘Analisis
Minat Belajar Siswa Menggunakan Model Problem Based
Learning Dengan Pendekatan STEM Pada Materi Vektor Di
Kelas X MIPA 3 SMAN 2 Jember’, Jurnal Pembelajaran Fisika,
9.2, (2020). 64-70,” n.d.
Janner Simarmata, Idia Simanihuruk, Rahmi Ramadhani, Meilani
Safitri, Dewi Wahyuni, Akbar Iskandar, Pembelajaran STEM
Berbasis HOTS Dan Peerapannya, (Medan: Yayasan Kita
Menulis, 2020) 40., n.d.
“Jefri Marzal Dkk, ‘Pengembangan E-LKPD Berkarakteristik Budaya
Jambi Menggunakan Model Discovery Learning Berbasis
STEM Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif
Matematis’, Jurnal Pendidikan Matematika, 5.2, 2021.,” n.d.
Jonathan Sarwono, Statistik Multivariat Aplikasi Untuk Riset Skripsi,
(Yogyakarta: CV.Andi Offset, 2013)., n.d.
Kadir, Statistik Terapan, (Depok: Rajawali Press, 2019), 300., n.d.
“Kartika & Himmawati Purnamasari, ‘Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Untuk SMP Kleas VII Materi Segitiga Dan Segi
Empat Melalui Pendekatan Konteksual Dan Model
Pembelajaran Probing Prompting’, Jurnal Pendidikan
Matematika, 6.1 (2017), 18-30.,” n.d.
“Kiki Nia Sania Effendi, Ehda Farlina, Kemampuan Berpikir Kreatif
Siswa Kelas VII Dalam Penyelesaian Masalah Statistika, Jurnal
Analisa, 3.2, (2017,) 131-136,” n.d.
“Kinzie Feliciano Pinontoan, Welean Mario, ‘Pengaruh Flipped
Classroom Menggunakan Google Classroom Berbahan Ajar
Video Tutorial Pada Mata Kuliah Kalkulus’, 5.1, 2020, 53.,”
n.d.
“Laila Nur Alifah, Deni Ainur Rokhim, Intan Ayu Idha W, ‘Analisis
Dapak Anjuran Pemerintah Terhadap Belajar Di Rumah Bagi
Pelaku Pendidikan,’ 3.3, (2019), 216-223,” n.d.
Lidia Simanihiruk, Janner Simarmata, Acai Sudirman, M.Said
Hasibuan, Meilani Safitri, Orsis Krianto Sulaiman, Rahmi
Ramadhani, Syafrida Hafni Sahir, E-Learning: Implementasi,
Strategi Dan Inovasinya, (Medan: Yayasan Penulis Kita,
2019), 47., n.d.
“Losarini Sumartati, ‘Pendekatan Science, Technology, Engineering
And Mathematics Dalam Pembelajaran Kimia 4.0’, Journal Of
Education, Administration, Training and Religion, 1.1, 2020.,”
n.d.
“Maradon, ‘Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas XI Ipa SMA
Islam Samarinda Pada Pokok Bahasan Hidrolisis Melalui
Eksperimen’, Prosiding Seminar Nasional Kimia, 2013, 67.,”
n.d.
“Mardiyah Sari Dewi Dkk, ‘Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa
Menggunakan Model PBL Dengan Pendekatan STEM Pada
Materi Vektor Di Kelas X MIPA 4 SMA Negeri 2 Jember’,
Jurnal Pembelajaran Fisika, 9.1, 2020.,” n.d.
“Mardiyah Sari Dewi Dkk, ‘Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa
Menggunakan Model PBL Dengan Pendekatan STEM Pada
Materi Vektor Di Kelas X MIPA 4 SMAN 2 JEMBER’, Jurnal
Pembelajaran Fisika, 9.1, 2020.,” n.d.
“Matdio Siahaan, Ridwan Anwar, Indra Lubis, ‘Pengaruh Customer
Relationship Management Dan Tarif Terhadap Pengguna
Transportasi Go-Jek Di Kota Bekasi’, Jurnal Manajemen
Universitas Satya Negara Indonesia, 4.2, (2020), 71-82.,” n.d.
“Mega Syahirah, Lenny Anwar Dan Betty Holiwarni, ‘Pengembangan
Modul Berbasis STEM (Science, Technology, Engineering And
Mathematics) Pada Pokok Bahasan Elektrokimia’, Jurnal Pijar
MIPA, 15. 4, 2020.,” n.d.
“Meyninda Destiara, Nurul Himmah Dan Sari Indriyani,
‘Pengembangan LKPD Materi Arthropoda Berbasis STEM
Berteknologi Augmented Reality’, Journal of Biology
Education, 3.1, 2021.,” n.d.
“Mohammad Karim, ‘Keterampilan Abad 21 Dan Desain
Pembelajarannya’, Journal Proceeding International
Conference on Islamic Education, 5, (2020). 161-168,” n.d.
“‘Muhamad Ilham S, Syarifuddin Kune, Rukli, “Pengaruh Model
Pembelajaran Redec Berbantuan Aplikasi Zoom Terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis IPA Siswa Kelas VI SDN Kalukuang
1 Makassar Di Era Pandemi Covid 19”, Indonesian Journal of
Primary Education, 4.2, (2020), 1-10.,’” n.d.
“Muhammad Agustiono Dkk, ‘Penerapan Blended Learning Berbasis
Google Classroom Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan
Kemandirian Belajar Peserta Didik’, Jurnal Pendidikan
Ekonomi UM Metro, 8.2, (2020),” n.d.
Muhammad Imaduddin, Membuat Kelas Online Berbasis Android
Dengan Google Classroom, (Yogyakarta: Garudhawaca),
2018, Hal 2-4, n.d.
Muhammad Iqbal Harisuddin, Secuil Esensi Berpikir Kreatif Dan
Motivasi Belajar Siswa, (Bandung: PT. Panca Terra Firma) Hal
17-18, n.d.
Mulyadi, Evaluasi Pendidikan, Ed. by Nurul Kawakip (Malang: UIN-
Maliki Press, 2010), 61., n.d.
“Ni Putu Gita Arilaksmi, Susiswo, I Made Sulandra, ’ Kemampuan
Bepikir Kreatif Mahasiswa Pendidikan Matematika Dalam
Memecahkan Masalah Open-Ended Trigonometri’, Jurnal
Ilmiah Pendidikan Matematika, 9.2, (2021), 46-58.,” n.d.
Nida’ul Khairiyah, Pendekatan Science, Technology, Engineering And
Mathematics (STEM) (Medan:Guepedia, 2019). 70., n.d.
“Nida’ul Khairiyah, Pendekatan Science, Technology, Engineering Dan
Mathematics (STEM), (Medan: Guepedia Publisher), 2019,
Hal 7-8,” n.d.
Nida’ul Khairiyah, Pendekatan Science, Technology, Engineering Dan
Mathematics, (The First On-Publisher in Indonesia, 2019), 13.,
n.d.
“Niken Eka Priyani Dan Nawawi, ‘Pembelajaran IPA Berbasis ETHNO-
STEM Berbantu Mikroskop Digital Untuk Meningkatkan
Keterampilan Proses Sains Di Sekolah Perbatasan’, Jurnal
Ilmiah Pendidikan, 1.2, 2020.,” n.d.
“Nila Ubaidah Dkk, ‘Identifikasi Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
Pada Model Pembelajaran PjBL Dengan Pendekatan STEM’,
Jurnal UNISSULA, 2720-9148, 2020.,” n.d.
“Nisa Farah Maulida Dan Nuriana Rachmani Dewi, ‘Pembelajaran
Preprospec Berbantuan TIK Dengan Nuansa STEM Dalam
Pembelajaran Matematika’, Journal Unnes Prisma, Vol 4,
2021.,” n.d.
“Nuril Hidayati, Farizha Irmawati, Trio Ageng Prayitno ‘Peningkatan
Keterampilan Berpikir Kritis Mahasiswa Biologi Melalui
Multimedia STEM Education’ Jurnal Pendidikan Biologi, 4.2,
(2019), 84-92,” n.d.
“Nurul Fitriani , Gunawan , Sutrio, ‘Berpikir Kreatif Dalam Fisika
Dengan Pembelajaran Conceptual Understanding Procedures
( Cups ) Berbantuan Lkpd. Program Studi Pendidikan Fisika
Universitas Mataram’, III.1 (2017), 25.,” n.d.
“Oktavian Putri Sukmagati Dkk, ‘Pengembangan Lembar Kerja Siswa
(LKS) Berbasis STEM (Science, Techonolgy, Engineering And
Mathematics) Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Kreatif Siswa SMP’, Unnes Physics Education Journal, 9.1,
2020.,” n.d.
“Oktaviani Putri Sukmagati, Yulianti, Sugianto, ‘Pengembangan
Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis STEM (Science,
Technology, Engineering, and Mathematics) Untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP’,
Unnes Physic Education Journal, 9.1, (2020). 19-26,” n.d.
“Oktian Fajar Nugroho, Anna Permanasari, and Harry Firman,
‘Program Belajar Berbasis STEM Untuk Pembelajaran IPA:
Tinjauan Pustaka, Dengan Referensi Di Indonesia’,
3.November (2019), h 117.,” n.d.
P, n.d.
Partanto, Kamus Imiah Populer, (Surabaya: Arkola, 1994), 849., n.d.
“Putri Umairah, Zulfah, ’Peningkatan Motivasi Belajar Menggunakan
Google Classroom Ditengah Pandemi Covid-19 Pada Peserta
Didik Kelas IX IPS 4 SMAN 1 Bangkinang Kota, Jurnal On
Education, 2.3, (2020), 278-285.,” n.d.
“Rahmi Agustina, Ismul Huda Dan Cut Nurmailah, ’ Implementasi
Pembelajaran STEM Pada Materi Sistem Reproduksi
Tumbuhan Dan Hewan Terhadap Kemampuan Berpikir Ilmiah
Peserta Didik SMP’, Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, 8.2,
(2020).,” n.d.
“Ratna Widianti Utami and Others, ‘Meningkatkan Kemampuan
Berpikir Kreatif’, 7.1 (2020), 43–48.,” n.d.
“Ratna Widianti Utami, Bakti Toni Endaryono, Tjipto Djuhartono,
‘Meningkatkan Kemapuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa
Melalui Pendekatan Open-Ended’, Jurnal Imiah
Kependidikan, 7.1, (2020), 43-48,” n.d.
Ratna Widianti Utami, Dkk, “Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Kreatif Matematis Siswa Melalui Pendekatan OPEN-ENDED”,
Jurnal Ilmiah Kependidikan, 7.1, 2020., n.d.
Riduwan Dan Akdon, Rumus Dan Data Dalam Analisis Statistika, Ed.
by Zaenal Arifin (Bandung:Alfabeta, 2013)., n.d.
“Rika Mawarni Dkk, ‘Pengaruh Model Project Based Learning Berbasis
STEM Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pada
Materi Pokok Fluida Stastis Di Kelas XI SMA Negeri 4 Tebing
Tinggi T.P 2019-2020’, Jurnal INPAFI, 8.2, 2020.,” n.d.
“Rimtha Zalsalina Perangin Angin, ‘Penerapan STEM Pada
Pembelajaran IPA Materi Bioteknologi’, Jurnal Pendidikan
Biologi Universitas Muhammadiyah Malang, 300-307, 2020.,”
n.d.
“Riyadna Krismanita, Ahmad Qosyim, ‘Analisis Kemampuan Berpikir
Kreatif Pada Pembelajaran Inkuiri Terbimbing’, Jurnal
Pendidikan Sains, 9.2, (2021), 160-164.,” n.d.
“Shiva Irvana Dkk, ‘Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik
Berbasis Science, Technology, Engineering, and Mathematics
Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta
Didik’, Unnes Physic Education Journal, 8. 1, 2019.,” n.d.
“Shofy Ainayah Hilmi, Dkk, ‘Pengaruh Pembelajaran Fisika Berbasis
STEM Terhadap Keterampilan Creative Problem Solving
Siswa,’ Prosiding Seminar Nasional Fisika, 6.0, (2020), 91-
98.,” n.d.
“Siti Mawaddah and Hanna Anisah, ‘Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematis Siswa Pada Pembelajaran Matematika
Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Generatif
(Generatif Learning) Di SMP’, Jurnal Pendidikan Matematika,
3.2, (2016), 166.,” n.d.
“Sri Rahma Yulia, Ramli Ramli, ‘Analisis Kebutuhan Pengembangan
Fisika Dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0’, Jurnal
Penelitian Pembelajaran Fisika, 5.1, (2019).,” n.d.
Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi (Bandung: Alfabeta, 2010).,
n.d.
Sugiyono, Metode Penelitian Dan Pengembangan. (Bandung:
Alfabeta, 2017), h 69, n.d.
Suryo Joko, “Penyembuh Gangguan Sistem Pernapasan”,
(Yokyakarta: PT Bentang Pustaka, 2010) 5-15., n.d.
“Wahyu Hidayat, Dkk, ‘Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif
Matematis Siswa SMP Pada Materi Bangun Ruang,’ Jurnal
Pembelajaran Matematika Inovatif, 1.3, 2018.,” n.d.
“Wike, Wiyanto, Suyanto Sulistiarmi, ‘Analisis Kemampuan Berpikir
Kreatif Siswa Kelas XI IPA Pada Mata Pelajaran FISIKA SMA
Negeri Se-Kota Pati’, Unnes Physic Education Journal, 5.2,
(2016).,” n.d.
“Woro Sumarni Dkk, ’ Kemampuan Kognitif Dan Berpikir Kreatif Siswa
Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek Berpendekatan STEM’,
Jurnal Pembelajaran Kimia, 4.1, 2019.,” n.d.
“Woro Sumarni, Nanik Wijayati, Sri Supanti, Jurnal Pembelajaran
Kimia and Universitas Negeri Malang, ‘Melalui Pembelajaran
Berbasis Proyek’, 4.1 (2019), 18–30.,” n.d.
“Yoriska Noventi Putri, ‘Review:Handout Digital Pada Masa Pandemi
Dalam Pembelajaran Kimia’ Jurnal Jurnal Pendidikan Kimia,
4.2, (2021).,” n.d.
Yuberti & Antomi Saregar, Pengantar Metodologi Peelitian
Pendidikan Matematika Dan Sains (Bandar Lampung: CV
Anugrah Utama Raharja, 2017), 52., n.d.
Yuberti And Antomi Saregar, Pengantar Metodologi Penelitian
Pendidikan Matematika Dan Sains (Bandar Lampung: Aura,
2017). h 58, n.d.

Anda mungkin juga menyukai