Anda di halaman 1dari 18

DOKUMEN KETENTUAN DAN PERSYARATAN PENGADAAN

NO. 0000338/PG.01/RKS/50057410/2000/06.2021

I. PENDAHULUAN.

1. Pemberi pekerjaan : PT. Semen Indonesia (persero) Tbk.


2. Nama Pembelian : HAMMER CRUSHER (6100007156)
1. HAMMER;HIGH CHROME
2. HAMMER AXLE RD153

3. Jangka Waktu : ……Hari


4. Lokasi Penerimaan Barang : FRC Pabrik Tuban PT. Semen Indonesia (persero) Tbk.
5. Inspektor Barang : Unit Perencanaan & Evaluasi Pemeliharan/Unit Terkait
6. Pihak Kesatu : PT. Semen Indonesia (persero) Tbk.
7. Pihak Kedua : Pemasok Barang

II. SYARAT – SYARAT ADMINISTRASI PENAWARAN.

A. Surat Penawaran.
Surat penawaran terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu surat penawaran teknis dan surat penawaran harga
1. Surat penawaran dibuat diatas kertas dengan kop Perusahaan dan diberi
1.1. Tanggal
1.2. Stempel perusahaan
1.3. Materai Rp 10.000
1.4. Tanda tangan pimpinan perusahaan.
Surat Penawaran Teknis maupun Surat Penawaran Harga melalui aplikasi Eprocurement Semen
Indonesia yang bisa diakses via link https://eprocurement.sig.id . Upload file masing-masing Surat
Penawaran Teknis dan Surat Penawaran Harga dengan ketentuan ukuran file maksimal 10MB
(sepuluh mega bytes).
2. Metode penawaran adalah 1 Tahap 1 Sampul yaitu penawaran teknis dan komersial dalam 1 amplop :
2.1 Penawaran teknis yang diberikan tidak terdapat harga sama sekali
2.2 Penawaran komersial yang diberikan memuat Price Breakdown List yang distempel perusahaan
beserta jaminan penawaran jika dipersyaratkan
2.3 Surat penawaran ditujukan ke :
Iskandar Samudra Taqwa , ST.
Biro Pengadaan Strategis Capex PT Semen Indonesia
Gedung COE/Rancang Bangun Lt1 Pengadaan Startegis,

Page 1 of 13
Veteran, Gresik
3. Surat penawaran teknis
3.1. Penawaran teknis meliputi :
3.1.1. Spesifikasi / catalog produk yang ditawarkan
3.1.2. Country of origin (COO) jika dipersyaratkan
3.1.3. Installing, inspection, comissioning dan training
3.1.4. Validity harga
3.1.5. Quantity
3.1.6. Delivery time
3.1.7. Packaging
3.1.8. Garansi
3.1.9. Supporting letter jika bukan principal
3.1.10. Certificate of manufacturing
3.1.11. Ketentuan atau konten Surat Penawaran Teknis yang belum tersebut di atas akan
disampaikan secara tertulis oleh Semen Indonesia kepada seluruh peserta tender.
4. Prerefernsi harga penggunaan produk dalam negeri untuk barang dilampirkan dengan ketetuan sbb :
4.1. Pengadaan barang mengutamakan penggunaan produksi dalam negeri, rancang bangun dan
perekayasaan nasional serta perluasan kesempatan bagi usaha kecil
4.2. Prereferensi harga diberikan atas produk dalam negeri yang memiliki TKDN lebih besar atau sama
dengan 25% (dua puluh lima persen)
4.3. Preferensi harga penggunaan produk dalam negeri untuk barang dan/atau jasa sbb.:

4.4. Prereferensi harga diberlakukan untuk pengadaan barang yang bernilai paling sedikit lebih besar
atau sama dengan Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)
4.5. Nilai TKDN sebagaimana yang dimaksud pada poin 4.2 harus dibuktikan dengan dokumen tertulis
dari pihak yang berwenang sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku

Page 2 of 13
4.6. Preferensi harga diperhitungkan dalam evaluasi harga penawaran / negosiasi akhir, yang telah
memenuhi persyaratan administrasi dan teknis.
4.7. Penetapan penawar dengan harga terbaik berdasarkan urutan harga terendah Hasil Evaluasi Akhir
(HEA).
4.8. HEA dihitung dengan rumus HEA = (1 − KP) × HP dengan:
KP = TKDN (%) × Preferensi Harga (%)
KP adalah Koefisien Preferensi
HP adalah Harga Penawaran / Negosiasi Akhir.
4.9. Dalam hal terdapat 2 (dua) atau lebih penawaran dengan HEA terendah yang sama, penawar
dengan TKDN lebih besar ditetapkan sebagai HEA terbaik.
5. Penyerahan Surat Penawaran harga
5.1. Surat penawaran harga akan dimintakan hanya kepada rekanan yang dinyatakan lulus Beauty
Contest dan atau evaluasi teknis .
5.2. Penawaran Harga di-submit melalui Eprocurement Semen Indonesia
5.3. Surat Penawaran harga meliputi :
5.3.1. Harga penawaran dirinci sesuai dalam surat penawaran teknis (point 3.1) disertai dengan
harga
5.3.2. Harga penawaran belum termasuk PPN
5.3.3. Harga penawaran bersifat tetap/tidak berubah selama kontrak
5.3.4. Jaminan penawaran dan jaminan pelaksanaan dapat diberlakukan bila memenuhi nilai
transaksi di atas Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) yang diterbitkan oleh Bank
Pemerintah atau Bank Swasta Nasional
Tujuan pada jaminan penawaran dan pelaksanaan adalah :
PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk
South Quarter Tower A Lt. 19-20
Jl. R.A. Kartini Kav 8 Jakarta Selatan 12430
Indonesia
5.3.5. Jaminan penawaran dipersyaratkan kepada penyedia barang dan/atau barang pada saat
memasukkan penawaran yang besarnya 1% hingga 3% dari nilai penawaran dengan
jangka waktu jaminan penawaran minimal 2 bulan
5.3.6. Jaminan pelaksanaan pekerjaan dipersyaratkan kepada penyedia barang dan/atau barang
yang ditunjuk sebagai pemenang besarnya 5% dari nilai dokumen perikatan atau 5% dari
nilai tiap pengiriman barang, dengan jangka waktu terhitung sejak dokumen perikatan
ditandatangani samapi dengan minimal satu bulan dari batas akhir dokumen perikatan
berlaku
5.3.7. Validitas harga beserta segala ketentuan dalam Surat Penawaran minimal 2 (dua)
bulan kalender termasuk dengan segala resikonya
Page 3 of 13
Tata cara submit Penawaran Teknis dan Penawaran Harga lebih lengkap dan terperinci dapat di-download
di Eprocurement menu Manajemen Pengadaan → Petunjuk Penggunaan → Manual Book Vendor

B. Pembukaan dan evaluasi penawaran


1. Pembukaan dan evaluasi penawaran harga dilakukan secara tertutup ( tanpa kehadiran para rekanan
peserta lelang ).
2. Selama pembukaan penawaran sampai dengan penerbitan Perintah Kerja (PK), pihak PT. Semen
Indonesia (Persero)Tbk. tidak mengadakan surat-menyurat dengan peserta lelang, kecuali negosiasi
dan atau klarifikasi.

C. Negosiasi & Pemenang Tender.


1. Negosiasi Harga dilakukan melalui Eprocurement dan dapat dilakukan Negosiasi Harga secara E-auction
sebagai salah satu metode Negosiasi Harga. Metode negosiasi harga menjadi kewenangan pihak
Pengadaan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
2. Negosiasi E-auction dapat dilakukan beberapa kali jika masih belum memenuhi kewajaran harga yang
dibuat oleh PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, metode negosiasi tersebut menjadi kewenangan pihak
pengadaan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
3. Negosiasi dilakukan hanya kepada rekanan yang lulus evaluasi teknis dan akan dibuatkan undangan
tersendiri.
4. Negosiasi dilakukan secara Eprocurement atau E-Auction akan diambil 1 (satu) rekanan sebagai calon
pelaksana pekerjaan selama memenuhi pada point 2 di atas
5. Apabila ada perbedaan nilai atau hasil akhir negosiasi melalui Eprocurement atau E-auction di display
vendor dengan display server Eprocurement atau E-auction, maka yang dipergunakan adalah nilai akhir
di display server Eprocurement dan hasil tersebut tidak dapat diganggu gugat oleh peserta e-auction
6. Negosiasi dilakukan terhadap Jumlah total penawaran sesuai BQ
7. Apabila diperlukan, Negosiasi Harga dapat dilakukan lebih dari 1 (satu) kali sesuai kewenangan PT
Semen Indonesia (Persero) Tbk.
8. Ranking pemenang berdasarkan harga terendah dari pekerjaan tersebut adalah sebagai calon pelaksana
pekerjaan
9. Calon pelaksana pekerjaan akan diminta membreak down harga total keharga satuan
10. Dari hasil break down jika ada harga satuan yang tidak wajar akan dilakukan negosiasi lanjutan
11. Segala resiko yang timbul akibat ketidak sesuaian hasil Negosiasi Harga dari peserta tender atas
Bill of Quantity dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. menjadi beban peserta tender
12. Yang berhak melakukan negosiasi adalah direktur atau pimpinan perusahaan atau yang diberi kuasa
oleh direktur atau pimpinan perusahaan yang bersangkutan.
13. Surat kuasa ditujukan kepada Biro Pengadaan Barang PT Semen Indonesia (Pesero)Tbk., harus
bermaterai, ditangatangani direktur / pimpinan perusahaan dan distempel perusahaan

Page 4 of 13
D. Pembatalan & Pengulangan Tender
PT. Semen Indonesia (Persero)Tbk berhak membatalkan atau mengulang tender jika :
1. Harga dirasakan tidak wajar atau melebihi anggaran.
2. Hanya ada 1 (satu) rekanan yang memasukkan penawaran

E. Denda keterlambatan.
Apabila Pihak Kedua terlambat menyelesaikan pekerjaan dalam waktu yang telah ditentukan yang tidak
disebabkan oleh adanya Force Majure, maka kepadanya dikenakan denda sebesar 0.15 % dari nilai
kontrak untuk setiap hari keterlambatan dengan jumlah maksimum sebesar 30% (tiga puluh persen).
Apabila jumlah denda keterlambatan telah mencapai maximum maka PT Semen Indonesia berhak
mengambil alih pekerjaan dan kerugian PT Semen Indonesia, menjadi tanggung jawab Pihak Kedua.

III. PEMBAYARAN.

A. Tata Cara Pembayaran.


a. Pembayaran pekerjaan dilakukan sesuai realisasi
b. Nilai Pembayaran = Akumulasi dari SDP
c. Setiap pelanggaran peraturan K3 akan dikenakan denda
d. Proses penagihan biaya Pekerjaan dilakukan melalui Electronic Invoice (E-Invoice) yang bisa diakses di
Eprocurement PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. via link https://eprocurement.sig.id.

B. Syarat Pembayaran

1. Dokumen kelengkapan penagihan biaya pekerjaan antara lain:


a. Asli Kwitansi bermeterai cukup, bertanggal, ditandatangani dan dibubuhi Cap Perusahaan Pelaksana
Pekerjaan;
b. Asli Invoice / Surat Penagihan;
c. Asli Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan (BAPP) yang ditandatangani oleh Pengawas Pekerjaan PT
Semen Indonesia (Persero) Tbk. minimal setingkat Kepala Biro dan perwakilan Perusahaan Pelaksana
Pekerjaan yang berwenang. Tanggal Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan (BAPP) diterbitkan setiap
akhir pelaksanaan pekerjaan;
d. Jika diperlukan melampirkan bukti pelaksanaan pekerjaan yang dijadikan lampiran BAPP. Bukti
pelaksanaan pekerjaan dapat berupa laporan progres pekerjaan atau rekapitulasi realisasi pekerjaan
atau bentuk dokumen lain yang mencerminkan pelaksanaan pekerjaan sesuai jenis pekerjaannya.
e. Asli Faktur Pajak (tanggal Faktur Pajak harus sama dengan tanggal BAPP);
f. Khusus untuk pembayaran tahap terakhir harus dilengkapi Berita Acara Serah Terima (BAST) yang
ditandatangani oleh Kepala Biro Pengadaan Barang PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. dan

Page 5 of 13
perwakilan Perusahaan Pelaksana Pekerjaan yang berwenang.
g. Laporan poin K3 yang diterbitkan oleh Biro K3 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
h. Copy Perintah Kerja dan Lampirannya, serta Perjanjian (jika ada).
i. Elektronik Nomor Seri Faktur Pajak (E-NOFA) yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP).
2. Setelah dokumen kelengkapan penagihan biaya pekerjaan sesuai poin 1 di atas di-upload melalui E-
Invoice telah dilakukan dengan lengkap dan benar, selanjutnya dokumen kelengkapan penagihan
biaya pekerjaan tersebut dikirimkan ke Seksi Verifikasi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. di Kantor
Pusat Semen Gresik Lantai 3, Jalan Semen Indonesia, Ds.Sumberarum, Kec. Kerek, Kab Tuban – 62356,
Jawa Timur.
3. Tata cara penagihan secara E-Invoice lebih lengkap dan terperinci dapat di-download di Eprocurement
menu Manajemen Pengadaan → Petunjuk Penggunaan → Manual Book E-invoice.
4. Khusus untuk pembayaran tahap terakhir harus dilengkapi Berita Acara Serah Terima Pekerjaan ( BASTP
) yang ditanda tangani oleh Ka. Unit Pengadaan BU dan PIHAK KEDUA dengan tanggal harus sama
dengan tanggal penyelesaian pekerjaan.
5. Penyerahan Faktur Pajak yang sudah benar dan lengkap dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK KESATU
paling lambat tanggal 3 (tiga) setiap bulan berikutnya dari bulan penerbitan Faktur Pajak.
6. Denda keterlambatan PIHAK KEDUA dalam menyerahkan Faktur Pajak kepada PIHAK KESATU sebesar
2% (dua persen) per bulan dari PPN, menjadi beban PIHAK KEDUA.
7. PIHAK KEDUA wajib membuat surat kesanggupan / surat pernyataan bahwa denda keterlambatan
penerbitan Faktur Pajak sebagaimana dimaksud ayat (4) Pasal ini menjadi tanggung jawab PIHAK
KEDUA.
8. Ketentuan Pembuatan Faktur Pajak.
a. Alamat Faktur Pajak yang dicantumkan adalah :
• Nama : PT.Semen Indonesia (Persero) Tbk.
• Alamat : Gedung South Quarter Tower A Lantai 19-20 Cilandak Barat Cilandak
Jakarta Selatan DKI 12430
• NPWP : 01.001.631.9-051.000
b. Faktur Pajak yang diserahkan ke PIHAK KESATU menggunakan Kode dan Nomer Seri Faktur Pajak
dari Kantor Pelayanan Pajak (“KPP”) tempat Pengusaha Kena Pajak (“PKP”) PIHAK KEDUA terdaftar.
c. Faktur Pajak yang tidak lengkap sebagaimana peraturan yang berlaku, sehingga PPN dalam Faktur
Pajak tersebut tidak dapat dikreditkan oleh PIHAK KESATU, maka atas PPN yang tidak dapat
dikreditkan menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.
d. Apabila terdapat peraturan perpajakan yang baru, maka PIHAK KEDUA akan diberitahu secara
tertulis dan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari Lampiran Perintah Kerja ini.

B. Pajak dan Materai.


a. PPN 10% menjadi beban PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. sedangkan Pemasok harus menyerahkan
Faktur Pajak.
Page 6 of 13
b. Bea materai yang besarnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
sepenuhnya menjadi beban Pemasok
c. Permasalahan pajak ( PPN dan atau PPh ) yang timbul akibat kesalahan pemasok menjadi tanggung
jawab Pemasok itu sendiri

IV. TERM OF REFERENCE

1. Term Of Reference sesuai spesifikasi barang terlampir


2. Beberapa ketentuan dalam proses pengiriman :
a. Supplier wajib untuk menyertakan Catalog dan Certificate of Origin untuk setiap Product yang di
tawarkan
b. Apabila supplier mengajukan suatu usul perubahan Spesifikasi jenis barang, quantity, dan harga
dan ternyata usul tersebut dianggap lebih baik dan disetujui oleh Pemilik pekerjaan, maka perubahan
tersebut baru dianggap sah bila telah dikeluarkan instruksi tertulis dari Pemilik pekerjaan dengan
dilengkapi Spesifikasi harga, quantity dan Jenis barang . Terhadap perubahan Spesifikasi harga, quantity
dan Jenis barang yang diusulkan Supplier tersebut Pemilik pekerjaan tidak akan membayar biaya
tambahan, sebaliknya bila terjadi pengurangan biaya, maka diperhitungkan terhadap harga kontrak.
Selanjutnya semua keterlambatan waktu dalam proses usul tersebut sampai instruksi perubahan
dikeluarkan dan dilaksanakan tidak akan merubah jangka waktu pelaksanaan yang ditetapkan dalam
Purchase Order.
c. Dalam hal Supplier tidak m e n g i r i m k a n b a r a n g t i d a k sesuai tercantum dalam Purchase Order,
maka dapat dikenakan sanksi seperti tersebut dalam syarat yang tertuang dalam Kontrak kerja.
d. Berdasarkan "Master Time Schedule" serta "Network Planning" yang telah ada, supplier wajib
membuat "Time Schedule" dan "Network Planning" yang terpadu khusus untuk pekerjaannya, selambat-
lambatnya empat belas hari kalender setelah Purchase Order dikeluarkan.
e. Supplier wajib memenuhi jadwal yang telah ditetapkan. Selain itu Supplier juga membuat rencana
kerjanya secara terperinci yang sesuai dengan master time schedule.
3. Jangka waktu pelaksanaan/penyerahan barang :
1. Waktu penyelesaian untuk keseluruhan pekerjaan Supplier ini adalah sesuai dan mengikuti master
schedule, yaitu hari kalender terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja dari Pemilik
Pekerjaan.
2. Purchase Order dianggap telah selesai dan dapat dibuatkan Berita Acara Serah Terima 100% apabila
Supplier telah :
a. Menyerahkan seluruh material sesuai dengan Purchase Order.
b. Inspeksi telah dilaksanakan oleh Incoming Quality Control
c. Menyerahkan dokumen pengiriman (packing list, surat jalan atau faktur pembelian).
d. Setelah barang diterima oleh Pemilik pekerjaan, maka Pemilik pekerjaan menanda tangani dokumen
pengiriman, dokumen pengiriman asli diserahkan kepada supplier untuk proses pengajuan invoice,
sedangkan foto copy dokumen disimpan oleh Pemilik pekerjaan.
e. Seluruh dokumen tersebut harus sudah disetujui dan di tanda tangani oleh P em ilik
pekerjaan .
3. Penyerahan pertama harus dilaksanakan selambat-lambatnya pada waktu yang telah di tetapkan dalam
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan.
Page 7 of 13
4. Perpanjangan Waktu :
1. Pada prinsipnya Supplier harus menyerahkan barang sesuai Purchase Order sebagaimana yang
disebutkan di dalam kontrak dalam jangka waktu seperti yang dicantumkan dalam Kontrak.
2. Didalam penyerahan barang supplier harus sudah memperhitungkan dengan sebaik-baiknya hari-hari
libur, hari raya, hari-hari dimana buruh libur selama Lebaran, dan waktu-waktu tersebut tidak dapat
diterima sebagai klaim perpanjangan waktu.
3. Pada peristiwa keterlambatan pengiriman oleh Supplier sebagai akibat kelalaian SUpplier sendiri,
tidak dapat diperhitungkan sebagai perpanjangan waktu.
4. Demikian pula akibat kelalaian/kesalahan Supplier sehingga diperlukan waktu untuk mengganti
suatu barang tidak dapat diterima sebagai klaim perpanjangan waktu.
5. Keadaan yang dapat dipertimbangkan dalam perpanjangan waktu ialah :
a. Adanya "force majeure" yaitu :
a.1. terjadinya bencana alam yaitu banjir yang berlarut-larut, gempa bumi, tanah longsor pada
lokasi pekerjaan secara nyata menghambat Pengiriman Barang oleh Supplier

a.2. huru-hara, tindakan terorisme yang secara nyata mengganggu Pengiriman barang
kepada Pemilik pekerjaan .

6. Semua keadaan yang disebut di atas, akan dipertimbangkan dengan seksama oleh Supplier apabila
hal tersebut benar-benar mempengaruhi Pengiriman barang.
7. Untuk keterlambatan akibat tindakan S u p p l i e r , keadaan force majeure dan sebagainya dapat
diadakan perpanjangan waktu setelah dinilai dengan seksama oleh p e m i l i k p e k e r j a a n atas
permintaan tertulis dari Supplier.
8. Permohonan perpanjangan waktu tersebut diajukan secara tertulis oleh Supplier selambat-
lambatnya 3 (tiga) hari setelah terjadinya peristiwa tersebut.

V. KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB KEDUA BELAH PIHAK

A. Kewajiban Pihak Pertama

Dalam melaksanakan pekerjaan ini Pihak Pertama berkewajiban :


1. Membayar atas pelaksanaan pekerjaan tersebut kepada Pihak Kedua setiap bulannya.
2. Mengijinkan dan mengatur seperlunya agar tenaga kerja dari Pihak Kedua pada saat melaksanakan
pekerjaan ini bebas memasuki wilayah kerja Pihak Pertama.
3. Mengeluarkan ketentuan dan / atau memberikan peringatan kepada Pihak Kedua apabila dipandang
pekerjaan Pihak Kedua membahayakan atau menimbulkan kecelakaan bagi orang lain.
4. Berhak memeriksa, mempertanyakan, memberi saran dan atau menghentikan pekerjaan apabila
terdapat kekurangan atau penyimpangan pekerjaan yang dilakukan oleh Pemasok Barang
B. Kewajiban Pihak Kedua

Dalam melaksanakan pekerjaan ini Pihak Kedua berkewajiban

Page 8 of 13
1. Setelah menerima Surat Perintah Kerja wajib berkoordinasi dengan Seksi K3 guna melakukan Safety
Permit
2. Menyediakan Tools dan Consumable Material yang sesuai dengan kualifikasi dan kuantitas.
3. Mengikutsertakan karyawan dalam pekerjaan ini kedalam program Jaminan Sosial Tenaga Kerja
(JAMSOSTEK), yang meliputi Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Hari Tua dan Jaminan Kematian serta
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan. Segala resiko yang menyangkut tenaga kerja Pihak Kedua termasuk
Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja menjadi tanggung jawab Pihak Kedua, dan apabila para pekerja
Pihak Kedua mengalami kecelakaan, baik ringan, berat atau sampai meninggal dunia menjadi tanggung
jawab Pihak Kedua
4. Melengkapi para pekerjanya dengan APD (Alat Pelindung Diri) antara lain : Safety Hat, Safety Shoes sesuai
standar SNI, dan pakaian kerja blogo perusahaan Pihak Kedua sebagai identitas dan perlengkapan
standart keselamatan kerja lainnya sesuai kondisi area pekerjaan.
5. Ikut bertanggung jawab terhadap keamanan, keselamatan pekerja maupun peralatan serta melakukan
pencegahan dan penanggulangan terhadap pencemaran dan menjaga kebersihan
lingkungan di area kerjanya yang di akibatkan dari aktifitas pekerjaan. Terutama tindakan pencegahan
terhadap pencemaran lingkungan karena limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) antara lain : limbah
oli bekas, ceceran solar, ceceran gemuk (grease), majun yang tercemar B3 dan sejenisnya, baik pada saat
pekerjaan dilaksanakan ataupun setelah pekerjaan selesai.
6. Menunjuk Pengawas sebagai pengawas dan pengendalian tenaga kerja terhadap disiplin dan
produktivitas kerja di masing-masing unit kerja untuk mengevaluasi/penilaian terhadap hasil pekerjaan.
7. Menjaga aset-aset Pihak Pertama, mesin dan perlengkapan lainnya tetap dalam kondisi baik. Dalam hal
terjadi kerusakan yang dilakukan oleh Pihak Kedua, maka Pihak Kedua harus memperbaiki dengan biaya
sendiri.
8. Memastikan bahwa karyawan Pihak Kedua telah mendapatkan site safety induction, training Kesehatan
dan Keselamatan Kerja dari Pihak Pertama sesuai dengan aktifitas kerja di lapangan.
9. Pihak Kedua menyatakan dan menjamin kepada Pihak Pertama bahwa Pihak Kedua tunduk pada
peraturan yang berlaku atas Tenaga Kerja dan Lingkungan, termasuk namun tidak terbatas pada hal-hal
dibawah ini :
a. Pihak Kedua tidak mempekerjakan pekerja anak-anak
b. Pihak Kedua tidak melakukan kerja paksa
c. Pihak Kedua mematuhi ketentuan K3 yang berlaku
d. Pihak Kedua mengakui hak untuk berserikat dan tawar-menawar kolektif
e. Pihak Kedua tidak melakukan diskriminasi
f. Pihak Kedua tidak melakukan hukuman fisik, mental ataupun pelecehan verbal
g. Pihak Kedua mematuhi jam kerja yang sah
h. Pihak Kedua mengutamakan tenaga kerja lokal sekitar pabrik dan tetap memenuhi hal-hal diatas.

Page 9 of 13
11. Pihak Kedua menjamin bahwa tenaga kerja yang dipekerjakan oleh Pihak Kedua untuk melaksanakan
Pekerjaan berdasarkan Perjanjian nanti adalah karyawan Pihak Kedua dan merupakan tenaga kerja yang
benar-benar sehat, berkelakuan baik, kuat fisiknya dan tidak cacat. Berumur minimal 18 (delapan belas)
tahun yang dibuktikan dengan Kartu anda Penduduk serta tidak terlibat suatu perkara Pidana dalam
bentuk apapun. Untuk tenaga kerja yang berumur diatas 50 (lima puluh) tahun harus mendapat
persetujuan terlebih dahulu dari Pihak Pertama.
12. Bertanggungjawab sepenuhnya terhadap segala tindak perbuatan pekerjanya yang dipekerjakan pada
Pihak Pertama, termasuk pemogokan, perbuatan onar, sering tidak masuk kerja, mengganggu kelancaran
jalannya Produksi yang merugikan Pihak Pertama.
13. Bertanggungjawab sepenuhnya atas segala akibat dari pelaksanaan Pekerjaan termasuk manajemen
pengerahan tenaga kerja, pembiayaan pengobatan, perpajakan, Jamsostek, Pemutusan Hubungan Kerja
(PHK) dan lain sebagainya. Serta membebaskan Pihak Pertama dari segala tuntutan dalam bentuk apapun
dan oleh siapapun.

VI. KESELAMATAN KERJA DAN KEAMANAN

1. Pemasok Barang harus memenuhi persyaratan keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
2. Pemasok Barang harus menjamin dan bertanggung jawab atas keselamatan seluruh tenaga kerja yang terlibat
dalam pekerjaan ini.
3. PT. Semen Indonesia (Persero) tidak bertanggung jawab atas keamanan & keselamatan kerja tenaga kerja
Pemasok Barang.
4. PT. Semen Indonesia (Persero) berhak menghentikan pelaksanaan pekerjaan jika dipandang perlu demi
keamanan & keselamatan kerja.
5. PT. Semen Indonesia (Persero) tidak bertanggung jawab atas kerusakan atau kehilangan peralatan dan bahan
/ material untuk pekerjaan ini.

VII. SANKSI DAN DENDA KESELAMATAN KERJA

1. Apabila Pemasok Barang lalai dan atau tidak memenuhi kewajibannya sebagaimana ditentukan dalam RKS
ini, maka PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. akan memberi peringatan kepada Pemasok Barang dan
peringatan tersebut diulangi sampai 3(tiga) kali berturut-turut dengan tenggang waktu tiap – tiap
peringatan selama 7 (tujuh) hari kalender.
2. Apabila setelah mendapat 3 (tiga) kali berturut-turut dengan tenggang waktu peringatan dari PT Semen
Indonesia (Persero) Tbk., sedangkan Pemasok Barang tetap lalai dan atau tidak memenuhi kewajibannya
sebagaimana dimaksud dalam RKS ini, maka PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. dapat secara sepihak
memutus pelaksanaan pekerjaan ini.

Page 10 of 13
3. Dalam hal pemberi peringatan atas pelaksanaan pekerjaan ini, PT Semen Indonesia diwakili oleh pengawas
pekerjaan.
4. Apabila Penyedia Barang tidak melengkapi Alat Pelindung Diri (APD) sebagaimana disyaratkan antara
lain safety head dan safety shoes sesuai standard SNI kepada tenaga kerja yang melaksanakan
pekerjaan, maka PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk berhak mengenakan sanksi/denda sebagaimana
diatur dalam Peraturan Keselamatan Kerja dan System Denda Pelanggaran terlampir.

VIII. LAPORAN - LAPORAN

Dalam hal terjadi sesuatu yang menyangkut keselamatan kerja, dalam waktu 1 x 24 jam sejak terjadinya peristiwa
tersebut, Pihak Kedua diwajibkan menyerahkan laporan tertulis kepada Pihak Pertama..

IX. PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Segala perselisihan yang mungkin timbul diantara kedua belah pihak, akan diselesaikan oleh kedua belah pihak
dengan cara musyawarah dan mufakat.
2. Apabila dalam batas waktu 7 (tujuh) hari kalender sejak timbulnya perselisihan tersebut dengan cara
musyawarah dan mufakat ternyata kedua belah pihak belum berhasil menyelesaikan dan atau belum dapat
mengambil keputusan, maka penyelesaiannya dapat dimintakan Pengadilan Negeri.

X. PELAKSANAAN K-3 DAN LINGKUNGAN

Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Pihak Pertama. dan Pihak Kedua wajib memperhatikan Keamanan,
Keselamatan & Kesehatan Kerja dan bertanggung jawab untuk melakukan pencegahan dan atau penanggulangan
terhadap kegiatan yang berpotensi / menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan sesuai ketentuan
perundangan yang berlaku.

XI. PENANGGULANGAN DAMPAK LINGKUNGAN

1. Pihak Kedua wajib memperhatikan dan bertanggung jawab untuk melakukan pencegahan dan atau
penanggulangan terhadap kegiatan yang berpotensi / menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan
sesuai perundangan yang berlaku.
2. Pihak Kedua harus membersihkan lokasi pekerjaan dari sisa-sisa kotoran dan material sesuai tempat yang
telah ditentukan.
3. Jika terdapat Barang-barang Limbah B3 dan Barang yang membahayakan lingkungan ( Oli,BBM,dll )
yang ditimbulkan oleh Pihak Kedua harus ditempatkan dilokasi yg memadai dan terpisah.

Page 11 of 13
XII. PEMUTUSAN PERJANJIAN KERJA

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. dan Pemasok Barang, apabila satu dan lain hal dipandang perlu dapat
memutuskan perjanjian ini dengan pemberitahuan paling lambat 30 (Tiga puluh) hari sebelumnya dan masing-
masing pihak wajib menyelesaikan kewajiban yang menjadi tanggung jawabnya.

XIII. PENYERAHAN PEKERJAAN KEPADA PIHAK KETIGA

1. Dalam melaksanakan pekerjaan ini, Pemasok Barang tidak diperbolehkan memindahtangankan kepada pihak
lain baik sebagian atau keseluruhan pekerjaan tanpa persetujuan tertulis dari PT Semen Indonesia (Persero)
Tbk. terlebih dahulu.
2. Apabila Pemasok Barang menyerahkan pekerjaan baik sebagian maupun seluruhnya kepada pihak ketiga
tanpa ijin tertulis terlebih dahulu dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk., maka PT Semen Indonesia (Persero)
Tbk. dapat menghentikan pekerjaan tersebut dan mengambil alih seluruh pekerjaan untuk diserahkan kepada
pihak lain. Seluruh biaya dan kerugian yang timbul yang diderita oleh PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. karena
pengambilalihan pekerjaan tersebut adalah beban Pemasok Barang.

XIV. R E S I K O

1. Pihak Kedua bertanggung jawab sepenuhnya atas segala kerugian yang diderita Pihak Pertama. akibat
kelalaian atau kesalahan Pihak Kedua yang bukan karena Force Majeure atas pelaksanaan pekerjaan
tersebut.
2. Apabila Pihak Kedua melimpahkan pekerjaan kepada PIHAK KETIGA tanpa persetujuan tertulis dari
Pihak Pertama., maka Pihak Pertama.. dapat menghentikan
dan mengambil alih seluruh pekerjaan, selanjutnya diserahkan kepada pihak yang ditunjuk untuk
melanjutkan pekerjaan, serta segala biaya yang timbul sebagai akibat pengambilalihan pekerjaan tersebut
menjadi beban dan tanggung jawab Pihak Kedua
3. Apabila terjadi kecelakaan kerja atas tenaga kerja Pihak Kedua maka segala resiko yang timbul menjadi
tanggung jawab Pihak Kedua

XV. FORCE MAJEURE

1. Apabila salah satu pihak tidak dapat melaksanakan Perintah Kerja ini akibat adanya force majeure, maka
kedua belah pihak akan merundingkan masalah tersebut sekaligus langkah-langkah yang perlu dan harus
dikerjakan atau ditempuh ;
2. Yang dimaksud force majeure adalah :
- Bencana alam antara lain : banjir, gempa bumi, badai, kebakaran.
- Pemogokan umum, demonstrasi, perang.

Page 12 of 13
- Adanya peraturan pemerintah di bidang moneter atau peraturan lainnya yang semuanya secara nyata
langsung mempengaruhi pelaksanaan surat perjanjian ini.
3. Apabila terjadi force majeure, maka pihak yang terkena force majeure diwajibkan melaporkan kepada pihak
lainnya selambat-lambatnya 2 X 24 Jam sejak timbulnya force majeure dengan dilengkapi pernyataan dari
pejabat instansi yang berwenang dan pihak yang menerima laporan diwajibkan memberi jawaban selambat-
lambatnya 2 X 24 jam sejak menerima laporan kejadian force majeure.
4. Apabila pihak yang terkena force majeure lalai dan atau tidak melaporkan kepada pihak lainnya dalam batas
waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) Pasal ini, maka kejadian force majeure dianggap tidak ada.
5. Apabila pihak yang menerima laporan kejadian force majeure lalai dan / atau tidak memberikan jawaban
kepada pihak yang terkena force majeure dalam batas waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) Pasal ini,
maka pihak yang menerima laporan dianggap telah menyetujui laporan tersebut.
6. Semua kerugian dan biaya yang diderita salah satu pihak sebagai akibat terjadinya force majeure bukan
merupakan tanggung jawab pihak lainnya

XVI. LAIN-LAIN
1. Rekanan atau Vendor yang memberikan respon atas permintaan penawaran pekerjaan ini dianggap
menyetujui dan mengerti syarat-syarat administrasi, RFP (isi dan penjelasannya) dan berita Acara
Penjelasan Teknis.
2. Rekanan atau Vendor yang tidak mengikuti acara Penjelasan Teknis atau rekanan tambahan masih diberi
kesempatan untuk mengikuti tender(memasukkan penawaran) dengan syarat menyetujui semua
ketentuan yang tercantum pada syarat-syarat administrasi, TOR dan Berita Acara Penjelasan Teknis.
3. Keputusan pemenang dan penunjukan rekanan sepenuhnya menjadi wewenang PT Semen Indonesia
tanpa ada kewajiban untuk menjelaskan alasannya kepada rekanan atau vendor peserta tender.
4. Pengambilan Surat Jaminan bank maksimal 14 hari kalender setelah masa berlakunya selesai.Khusus untuk
jaminan penawaran harga, maksimal 14 hari kalender setelah negosiasi terakhir.Apabila dalam batas waktu
pengambilan tidak diambil maka PT Semen Indonesia, tidak bertanggung jawab atas kerusakan dan/atau
kehilangan Surat Jaminan tersebut.
5. Pihak Kedua dianggap sanggup, menyetujui dan mengerti tentang TOR, BQ, DWG, Rencana Kerja dan
syarat-syarat administrasi.
6. Persyaratan dan ketentuan umum pada order pembelian yang akan diterbitkan kepada pemenang tender
dapat diihat pada lampiran ini.

Gresik, 23 Juni 2021


Category Management Capex,
TTD.
Iskandar Samudra Taqwa

Page 13 of 13
1

SYARAT & KETENTUAN ORDER PEMBELIAN TERM & CONDITION OF PURCHASE ORDER

UMUM GENERAL
a. Perusahaan adalah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. beserta Anak Usaha dan a. The company is PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Together with Subsidiaries
Afiliasi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. and Affiliates of PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
b. Pemasok adalah penyedia Barang dan/atau Jasa sebagaimana dimaksud dalam b. Supplier is a provider of Goods and / or Services as referred to in the Purchase
Order Pembelian Order
c. Perusahaan dan Pemasok secara terpisah disebut sebagai Pihak dan bersama- c. The Company and Supplier are separately referred to as Parties and together
sama disebut sebagai Para Pihak are referred to as Parties
d. Syarat dan ketentuan Order Pembelian ini berlaku mengikat bagi Para Pihak d. The terms and conditions of this Purchase Order shall be binding for the Parties
selama Order Pembelian masih berlaku atau belum diatur lain berdasarkan as long as the Purchase Order is still valid or as otherwise stipulated by
kesepakatan Para Pihak agreement of the Parties
e. Sebagai tanda persetujuan, atas Syarat dan Ketentuan Order Pembelian ini e. As a sign of approval, upon these Terms and Conditions of Purchase Order
Pemasok wajib menandatangani lembar Order Pembelian dengan materai Suppliers must sign a Purchase Order sheet with sufficient stamp duty
cukup (sesuai undang-undang yang berlaku) disertai stempel dan menyerahkan (according to applicable laws), accompanied by a stamp and return it to the
kembali kepada Perusahaan (diwakili Fungsi Pengadaan) paling lambat 5 Company (represented by the Procurement Function) no later than 5 (five)
(lima) hari kerja sejak diterimanya notifikasi Order Pembelian oleh Pemasok. working days from receipt of the Purchase Order notification by the Supplier.
f. Jika ada perjanjian tertulis, maka perjanjian tersebut berlaku untuk f. If there is a written agreement, then the agreement applies to waive the terms
mengesampingkan ketentuan Order Pembelian ini. of this Purchase Order.
g. Syarat dan ketentuan Order Pembelian ini dibuat dalam Bahasa Indonesia dan g. The terms and conditions of this Purchase Order are made in Indonesian and
Bahasa Inggris. Dalam hal terjadi perbedaan, maka versi Bahasa Indonesia yang English. In the event of a difference, the Indonesian version will prevail.
akan berlaku.

BARANG DAN PENYERAHAN BARANG DAN/ATAU JASA DAN PENYERAHAN JASA GOODS AND DELIVERY OF GOODS AND / OR SERVICES AND DELIVERY OF SERVICES
a. Barang dan/atau Jasa harus diserahkan kepada Perusahaan pada alamat a. Goods and / or services must be submitted to the Company at the goods
pengiriman barang atau lokasi pelaksanaan pekerjaan sebagaimana tercantum delivery address or location of work as stated on the Purchase Order first page.
dalam halaman muka Order Pembelian. Barang dan/atau Jasa tersebut harus Goods and / or services must be delivered in good condition and / or carried out
diserahkan dalam kondisi baik dan/atau dilaksanakan dengan baik serta tepat properly and on time in accordance with the provisions of this Purchase Order
waktu sesuai ketentuan Order Pembelian ini dan/atau Data dan Desain Barang. and / or Data and Design of Goods. The delivery note accompanying the Goods
Nota pengiriman yang menyertai Barang harus menyebutkan nomor Order must mention the Purchase Order number, quantity, description of the Goods
Pembelian, jumlah, uraian Barang dan nomor kode Perusahan apabila perlu. and the Company code number if necessary.
b. Dalam keadaan apapun termasuk tetapi tidak terbatas kepada Force Majeure, b. Under any circumstances, Force Majeure includes, but is not limited to, the
Pemasok tidak dapat mengubah spesifikasi Barang dan/atau Jasa, tanggal Supplier may not change the specifications of the Goods and / or Services, the
penyerahan Barang kepada Perusahaan dan/atau tanggal pelaksanaan Jasa, date of delivery of the Goods to the Company and / or the date of execution of
harga Barang dan/atau Jasa, tempat penyerahan Barang dan/atau Jasa, tanggal the Service, the price of the Goods and / or Services, the place of delivery of the
maupun tata cara pembayaran tanpa persetujuan tertulis dari Perusahaan. Goods and / or Services, the date as well as the procedure for payment without
c. Dalam hal kegiatan usaha Perusahaan terganggu, terhambat atau terlambat written approval from the Company.
dalam produksi yang disebabkan oleh keadaan diluar kekuasaan Perusahaan c. In the event that the Company's business activities are interrupted, hampered
maka Perusahaan dapat memutuskan untuk mengundurkan tanggal-tanggal or delayed in production due to circumstances outside the Company's control,
penyerahan Barang dan/atau penyelesaian Jasa. the Company may decide to postpone the dates of delivery of the Goods and /
d. Perusahan tidak akan bertanggung jawab atas pesanan-pesanan apapun, or the completion of the Services. The terms and conditions of this Purchase
kecuali yang telah dikonfirmasi dan ditegaskan pada Order Pembelian ini atau Order are made in Indonesian and English. In the event of a difference, the
dokumen lain (jika ada) yang resmi dan tercetak serta telah ditandatangani oleh Indonesian version will prevail.
Pejabat Berwenang Perusahaan. d. The company will not be responsible for any orders, except those that have
e. Dalam hal Para Pihak menyepakati penyerahan Barang dilakukan secara been confirmed and confirmed in this Purchase Order or other documents (if
bertahap sesuai Notifikasi dari Perusahaan, maka: any) that are official and printed and have been signed by a Company Authority.
i. Pemasok wajib menyerahkan seluruh Barang yang disebutkan dalam setiap e. In the event that the Parties agree that the goods are delivered in stages
Notifikasi kepada Perusahaan selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) according to the Notification from the Company, then:
hari kalender setelah Notifikasi diterima Pemasok atau sesuai waktu yang i. Suppliers must submit Goods mentioned in each Notification to the
ditentukan Perusahaan dalam Notifikasi ("Batas Penyerahan Bertahap"); Company no later than 7 (seven) calendar days after the Notification is
ii. Selama Batas Penyerahan Order Pembelian belum berakhir, Pemasok received by the Supplier or in accordance with the time determined by the
sepakat menjual dan menyerahkan sejumlah Barang yang disebutkan Company in the Notification ("Staged Submission Limits");
dalam Notifikasi meskipun jumlah Barang yang diserahkan telah/akan ii. As long as the Delivery Date for Submitting Purchase Orders has not ended,
melebihi jumlah Barang sebagaimana dimaksud dalam Order Pembelian; the Supplier agrees to sell and submit the number of Goods mentioned in
iii. Dalam hal pada saat berakhirnya Order Pembelian terdapat sisa Barang the Notification even though the number of Goods delivered has / will
akibat jumlah Barang yang diminta dalam Notifikasi lebih sedikit dibanding exceed the number of Goods as referred to in the Purchase Order;
jumlah Barang yang disebutkan dalam Order Pembelian, Pemasok tidak iii. In the event that at the end of the Purchase Order there are remaining
wajib menyerahkan sisa Barang kepada Perusahaan serta Perusahaan tidak Goods due to the quantity of Goods requested in the Notification less than
dapat dipaksa untuk membeli dan menerima penyerahan sisa Barang. the number of Goods specified in the Purchase Order, the Supplier is not
f. Barang dinyatakan diterima Perusahaan pada saat Unit Persediaan atau unit required to surrender the remaining Goods to the Company and the
kerja yang diberikan kewenangan menerbitkan Laporan Penerimaan Barang Company cannot be forced to buy and accept delivery of the remaining
(Receiving Report). Goods.
g. Dalam hal terjadi keterlambatan penyerahan barang dan/atau jasa, maka f. Goods are declared accepted by the Company when the Inventory Unit or
Pemasok wajib mengajukan permintaan perpanjangan kepada Perusahaan authorized work unit issue a Receiving Report.
selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kalender sebelum tanggal Batas Penyerahan g. In the event of late delivery of goods and / or services, the Supplier must submit
berakhir dan dilampiri copy Order Pembelian atau sesuai dengan kebijakan an extension request to the Company no later than 3 (three) calendar days
Perusahaan before the deadline date for delivery and attach a copy of the Purchase Order
h. Perusahaan berhak menolak Barang atau Jasa yang diserahkan oleh Pemasok or in accordance with Company policy
yang melewati Batas Penyerahan atau Batas Penyerahan Bertahap. h. The Company has the right to reject the Goods or Services delivered by
i. Dalam hal Penyerahan Barang, dilakukan sesuai dengan jam operasional Suppliers that exceed the Submission Limit or Staged Submission Limit.
Perusahaan i. In the case of delivery of goods, carried out in accordance with the Company's
operating hours
2

PEMERIKSAAN INSPECTION
a. Tiap barang yang diserahkan, diperiksa dan dicocokkan spesifikasi, syarat dan a. Each item submitted, inspected and matched the specifications, terms and
kondisi oleh Perusahaan dengan keterangan-keterangan yang tersebut dalam conditions by the Company with the information stated in this Purchase Order
Order Pembelian ini sesuai dengan spesifikasi yang disebut dalam Order matches the specifications mentioned in the Purchase Order.
Pembelian b. In the case of Purchase Order, if the inspection results show that the Goods
b. Dalam hal Order Pembelian Barang, Apabila dari hasil pemeriksaan ternyata delivered do not meet the requirements referred to in the Purchase Order, no
Barang yang diserahkan tidak memenuhi syarat-syarat yang dimaksud dalam later than 5 (five) working days after the decision is given by the Company, the
Order Pembelian, dalam waktu paling lambat 5 (lima) hari kerja sesudah Supplier must have finished taking back the Goods, and all costs of taking Goods
diberikan keputusan oleh Perusahaan, Pemasok harus sudah selesai mengambil are borne by the Supplier. If the time limit above is exceeded and the Goods
kembali barangnya, dan segala biaya pengambilan Barang menjadi tanggungan have not been taken back by the Supplier, then all risks due to damage, loss and
Pemasok. Apabila batas waktu diatas dilewati dan Barang belum diambil others will be borne by the Supplier
kembali oleh Pemasok, maka segala resiko karena kerusakan, kehilangan dan c. In the case of a Service Purchase Order, the Job Progress Report and / or
lain-lain menjadi tanggungan Pemasok completion of the work are stated in the Official Report on Job Handover
c. Dalam hal Order Pembelian Jasa, Laporan Kemajuan pekerjaan dan/atau (BASTP) and signed by the Company and the Supplier.
penyelesaian pekerjaan dinyatakan dengan Berita Acara Serah Terima
Pekerjaan (BASTP) dan ditandatangani oleh Perusahaan dan Pemasok.

PENAGIHAN DAN PEMBAYARAN BILLING AND PAYMENT


a. Penagihan Harga Barang atau Jasa dilakukan Pemasok kepada Perusahaan a. The Goods or Service Prices are billed to the Company after Suppliers fulfilling
setelah terpenuhinya syarat dan kondisi yang tercantum pada Order Pembelian the terms and conditions stated on the Purchase Order
b. Bea meterai dan pajak lainnya ditanggung masing-masing Pihak sesuai b. Stamp duty and other taxes shall be borne by each Party in accordance with
ketentuan perundang- undangan yang berlaku. applicable laws and regulations.
c. Segala kerugian yang ditanggung Perusahaan karena keterlambatan, kesalahan, c. All losses incurred by the Company due to delays, mistakes or negligence of the
atau kelalaian Pemasok dalam membuat dan menyerahkan faktur pajak Supplier in making and submitting tax invoices are the responsibility of the
menjadi tanggung jawab Pemasok. Supplier.
d. Tanggal Faktur Pajak harus sama dengan tanggal Good Receipt (untuk Barang) d. The Tax Invoice Date must be the same as the Good Receipt date (for Goods)
dan/atau tanggal BASTP (untuk Jasa) and / or BASTP date (for Services)

DENDA KETERLAMBATAN LATE CHARGE


a. Atas Penyerahan Barang dan/atau Jasa yang mengalami keterlambatan dari a. For the Submission of Goods and / or Services that are experiencing delays from
Batas Penyerahan (delivery date) yang tercantum pada Order Pembelian karena the Delivery Limit (Delivery Date) listed on the Purchase Order due to a
kesalahan Pemasok, maka : Supplier's error, then:
i. Pemasok akan dikenakan denda sebesar 1,5‰ (satu koma lima per mil) per i. Suppliers will be charged a penalty of 1.5 ‰ (one point five per mile) per
hari kalender dari total nilai Barang dan/atau Jasa yang terlambat untuk calendar day of the total value of the late Goods and / or Services for the
Order Pembelian pengiriman /pelaksanaan sekaligus; atau Purchase Order for delivery / execution at the same time; or
ii. Pemasok akan dikenakan denda sebesar 1,5‰ (satu koma lima per mil) per ii. Suppliers will be charged a penalty of 1.5 ‰ (one point five per mile) per
hari kalender dari sisa nilai Barang dan/atau Jasa yang terlambat untuk calendar day of the remaining value of the late Goods and / or Services for
Order Pembelian pengiriman /pelaksanaan bertahap. the Purchase Order for delivery / phased execution.
b. Apabila keterlambatan sebagaimana poin a telah mencapai 60 (enam puluh) b. If the delay as referred to in point a has reached 60 (sixty) calendar days, then:
hari kalender, maka: i. Suppliers will be subject to a fine of 30% (thirty percent) of the total value
i. Pemasok akan dikenakan denda sebesar 30% (tiga puluh persen) dari total of the Goods and / or Services that are late for Purchase Orders for delivery
nilai Barang dan/atau Jasa yang terlambat untuk Order Pembelian / execution at the same time
pengiriman/pelaksanaan sekaligus; atau ii. Suppliers will be subject to a 30% (thirty percent) penalty from the
ii. Pemasok akan dikenakan denda 30% (tiga puluh persen) dari sisa nilai remaining value of the goods and / or services that are late for Purchase
Barang dan/atau Jasa yang terlambat untuk Order Pembelian Orders for delivery / gradual implementation
pengiriman/pelaksanaan bertahap.

SANKSI PENALTY
a. Dalam hal Pemasok tidak memenuhi sebagian atau seluruh kewajiban dalam a. In the event that the Supplier fails to fulfill part or all of the obligations in the
Order Pembelian, Syarat Umum Perusahaan, dan/atau kesepakatan tertulis Purchase Order, the General Conditions of the Company, and / or the written
Para Pihak, maka Perusahaan dapat memberi peringatan tertulis dan dapat agreement of the Parties, the Company can give written warnings and can be
diulangi sampai dengan 3 (tiga) kali dengan tenggang waktu setiap peringatan repeated up to 3 (three) times with a grace period of each warning for 7 (seven)
selama 7 (tujuh) hari kalender. calendar day.
b. Dalam hal setelah mendapat 3 (tiga) kali peringatan sebagaimana dimaksud b. In the event that after receiving 3 (three) warnings as referred to in a letter at
dalam huruf a Pemasok tetap tidak melaksanakan kewajibannya, maka the Supplier still does not carry out its obligations, the Company may
Perusahaan dapat secara sepihak memutuskan Order Pembelian dan berhak unilaterally decide on a Purchase Order and has the right not to invite the
untuk tidak mengundang Pemasok dalam pengadaan Barang atau Jasa yang Supplier to procure the same Goods or Services and / or others for a time limit
sama dan/atau yang lain selama batas waktu sesuai ketentuan Perusahaan in accordance with Company regulations
c. Dalam hal ketentuan huruf b dilaksanakan, Perusahaan tidak wajib memberi c. In the event that the provisions of letter b are implemented, the Company is
ganti rugi apapun kepada Pemasok. not required to provide any compensation to the Supplier.

PENUNDAAN PELAKSANAAN DELAY OF IMPLEMENTATION


a. Perusahaan dapat melakukan penundaan pelaksanaan pada sebagian atau a. The Company may postpone the execution of part or all of the execution of the
seluruh pelaksanaan Order Pembelian karena adanya laporan indikasi Purchase Order due to reports of fraud and / or irregularities and / or bribery in
kecurangan dan/atau penyimpangan dan/atau penyuapan dalam proses the procurement process for a maximum of 1 (one) month or until the
pengadaan paling lama 1 (satu) bulan atau sampai dengan proses evaluasi evaluation process is complete.
selesai. b. The Company has the right to delay part or all of the execution of the Purchase
b. Perusahaan berhak melakukan penundaan sebagian atau seluruh pelaksanaan Order due to operational considerations of the Company
Order Pembelian karena pertimbangan operasional Perusahaan c. All costs arising from work delays are borne by each Party.
c. Segala biaya yang timbul akibat penundaan pekerjaan menjadi beban masing-
masing Pihak.
3
`
ANTI SUAP ANTI-BRIBERY
a. Para Pihak dengan ini menyatakan dan menjamin bahwa tidak ada pembayaran a. The Parties hereby declare and guarantee that no payment or other form of
atau bentuk manfaat lain atau perlakuan khusus lainnya yang telah atau akan benefit or other special treatment has been or will be offered, promised or
ditawarkan, dijanjikan atau diberikan, baik secara langsung maupun tidak given, directly or indirectly, to the Public Official, either for the Public Official
langsung, kepada Pejabat Publik, baik untuk Pejabat Publik itu sendiri maupun himself or for the person or another body, with a view to influencing its official
untuk orang atau badan lain, dengan maksud untuk mempengaruhi actions / decisions, or that it uses its influence on a government body or
tindakan/keputusan resminya, atau agar ia menggunakan pengaruhnya institution, or to smooth / ensure an improper or illegally obtained benefit is
terhadap suatu badan atau institusi pemerintah, atau untuk related to the business of the Parties.
memuluskan/memastikan diperolehnya suatu manfaat secara tidak patut atau b. The Parties hereby declare and guarantee that there is no payment or other
tidak sah terkait dengan bisnis Para Pihak. form of benefit or special treatment that has been or will be promised, offered
b. Para Pihak dengan ini menyatakan dan menjamin bahwa tidak ada pembayaran or given to the Private Party with a view to influencing an action, or smoothing
atau bentuk manfaat lain atau perlakuan khusus yang telah atau akan dijanjikan, / ensuring that an improper benefit is obtained related to the business the
ditawarkan atau diberikan kepada Pihak Swasta dengan maksud untuk Parties.
mempengaruhi suatu tindakan, atau memuluskan/memastikan diperolehnya c. The Parties hereby declare and guarantee that among the Parties there are no
suatu manfaat secara tidak patut terkait dengan bisnis Para Pihak. payments or other forms of benefits or special treatment that have been or will
c. Para Pihak dengan ini menyatakan dan menjamin bahwa diantara Para Pihak be promised, offered or given from one Party to another Party (including to the
tidak ada pembayaran atau bentuk manfaat lain atau perlakuan khusus yg telah families of each Party) with a view to enriching themselves yourself / others and
atau akan dijanjikan, ditawarkan atau diberikan dari satu Pihak kepada Pihak can influence an action or smooth / ensure an improper benefit is obtained
lainnya (termasuk kepada keluarga masing-masing Pihak) dengan maksud untuk related to the business of the Parties.
memperkaya diri sendiri/orang lain dan dapat mempengaruhi suatu tindakan d. The Parties hereby declare and guarantee that he and / or all of his direct
atau memuluskan/memastikan diperolehnya suatu manfaat secara tidak patut shareholders, including directors, officers, employees and sub-contractors who
terkait dengan bisnis Para Pihak. will carry out work under this Agreement know and understand the laws,
d. Para Pihak dengan ini menyatakan dan menjamin bahwa ia dan/atau seluruh restrictions and principles as regulated in paragraphs (1), (2) and (3) above, and
pemegang saham langsungnya, termasuk direktur, pejabat, karyawan dan sub- therefore agree to take appropriate steps to ensure the compliance of these
kontraktornya yang akan melaksanakan pekerjaan berdasarkan Perjanjian ini people in carrying out their obligations as stipulated in this Purchase Order.
telah mengetahui dan memahami tentang undang-undang, pembatasan-
pembatasan dan prinsip-prinsip sebagaimana diatur pada ayat (1), (2) dan (3)
diatas, dan oleh karena itu setuju untuk mengambil langkah-langkah yang tepat
untuk menjamin kepatuhan orang-orang tersebut dalam melaksanakan
kewajibannya sebagaimana diatur dalam Order Pembelian ini.

PENYELESAIAN PERSELISIHAN DISPUTE RESOLUTION


a. Dalam hal terjadi perselisihan atau perbedaan pendapat yang timbul berkaitan a. In the event of a dispute or disagreement arising in connection with the
dengan pelaksanaan Order Pembelian ini, Para Pihak akan menyelesaikan execution of this Purchase Order, the Parties will resolve the dispute by
perselisihan tersebut secara musyawarah untuk mencapai mufakat. deliberation to reach an agreement.
b. Apabila penyelesaian perselisihan secara musyawarah untuk mencapai mufakat b. If the settlement of a dispute by deliberation to reach a consensus is not reached
tidak tercapai dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak timbulnya within 30 (thirty) calendar days of the dispute arises, the Parties will resolve it
perselisihan tersebut, Para Pihak akan menyelesaikannya melalui Pengadilan through the District Court in accordance with the domicile of the Company.
Negeri sesuai domisili Perusahaan.

FORCE MAJEURE FORCE MAJEURE


a. Masing-masing Pihak dibebaskan dari tanggung jawab atas kegagalan atau a. Each Party is exempt from responsibility for failure or delay in carrying out its
keterlambatan dalam melaksanakan kewajibannya berdasarkan Order obligations under this Purchase Order, in the event of a force majeure, which is
Pembelian ini, apabila terjadi keadaan kahar (force majeure), yaitu suatu a condition caused by things beyond the reasonable ability of the Parties,
keadaan yang disebabkan hal-hal diluar kemampuan yang wajar dari Para Pihak, hereinafter referred to as "Force Majeure ".
seanjutnya disebut “Force Majeure”. b. Included in the Force Majeure situation are earthquakes, floods, typhoons,
b. Yang termasuk dalam keadaan Force Majeure adalah gempa bumi, banjir, epidemics, war, riots, violent demonstrations, blockades, strikes, enforcement
topan, wabah penyakit (epedemi), perang, huru-hura, demonstrasi dengan of laws, regulations issued by the Government and other conditions unexpected
kekerasan, blokade, pemogokan, pelaksanaan undang-undang, peraturan- by the Parties, which could cause one of the Parties to be unable to carry out
peraturang yang dikeluarkan oleh Pemerintah dan kondisi lainnya yang tidak obligations on this Purchase Order.
terduga oleh Para Pihak, yang dapat menyebabkan salah satu Pihak tidak c. In the event of a Force Majeure situation, the affected Party must make efforts
mampu untuk melaksanakan kewajiban atas Order Pembelian ini. and take the best and maximum action to mitigate and / or reduce the adverse
c. Apabila terjadi keadaan Force Majeure, maka Pihak yang terkena harus impacts of the Parties, and must immediately notify the other Party, followed
melakukan usaha-usaha dan melakukan tindakan terbaik dan maksimal untuk by written notification at the most time no later than 5 (five) working days after
menanggulangi dan/atau mengurangi dampak yang merugikan Para Pihak, dan the occurrence of the Force Majeure is accompanied by evidence and estimates
harus sesegera mungkin memberitahukan kepada Pihak lainnya, yang diikuti or efforts that will or have been made in order to overcome the Force Majeure.
pemberitahuan secara tertulis dalam waktu paling lambat 5 (lima) hari kerja d. The Parties agree to negotiate how the exercise of the rights and obligations of
setelah terjadinya Force Majeure tersebut disertai dengan bukti dan perkiraan each Party based on this Purchase Order during Force Majeure occurs and / or
atau upaya-upaya yang akan atau telah dilakukan dalam rangka mengatasi the recovery period of Force Majeure.
Force Majeure tersebut. e. If the Force Majeure period and / or the remediation period of the Force
d. Para Pihak sepakat untuk merundingkan bagaimana pelaksanaan hak dan Majeure submitted by the affected Party is more than 3 (three) months since
kewajiban masing-masing Pihak berdasarkan Order Pembelian ini selama Force the Force Majeure situation has occurred, the Parties will renegotiate the
Majeure terjadi dan/atau masa pemulihan keadaan Force Majeure. implementation of this Agreement, regarding the form and mechanism of
e. Apabila masa Force Majeure dan/atau masa pemulihan keadaan Force Majeure implementing the Agreement or decision to continue or terminate this Purchase
yang diajukan oleh Pihak yang terkena, lebih dari 3 (tiga) bulan sejak terjadinya Order, and plan the settlement of the obligations of each Party in relation to
keadaan Force Majeure, maka Para Pihak akan merundingkan kembali this situation.
pelaksanaan Perjanjian ini, mengenai bentuk dan mekanisme pelaksanaan
Perjanjian atau keputusan untuk melanjutkan atau mengakhiri Order Pembelian
ini, dan rencana penyelesaian kewajiban masing-masing Pihak terkait dengan
keadaan ini.
4

PEMUTUSAN ORDER PEMBELIAN TERMINATION OF PURCHASE ORDERS


a. Tanpa sebab apapun a. Without any reason
Perusahaan dapat mengakhiri Order Pembelian lebih awal sebelum Order The Company may terminate the Purchase Order earlier before this Purchase
Pembelian ini berakhir secara sepihak dengan pemberitahuan tertulis kepada Order ends unilaterally with written notice to the Supplier 30 (thirty) calendar
Pemasok 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum pengakhiran awal dari Order days prior to the initial terms of this Purchase Order.
Pembelian ini. b. Not delivering goods and / or services on time, according to the delivery date
b. Tidak menyerahkan Barang dan/atau Jasa Tepat Waktu sesuai Batas The company can decide the Purchase Order unilaterally after the Warning
Penyerahan Letter is done a maximum of 3 times, with a pause of each Warning Letter is 7
Perusahaan dapat memutuskan Order Pembelian secara sepihak setelah (seven) calendar days, if the Supplier does not submit or late submits part or all
dilakukan Surat Peringatan maksimal 3 kali, dengan jeda masing-masing Surat of the Goods or Services according to the Purchase Order Limit.
Peringatan adalah 7 (tujuh) hari kalendar, apabila Pemasok tidak menyerahkan c. Achievement of Goods and / or Services Specifications
atau terlambat menyerahkan sebagian atau seluruh Barang atau Jasa sesuai The company can decide the Purchase Order unilaterally after a Warning Letter
Batas Penyerahan Order Pembelian. is made a maximum of 3 times, with a pause of each Warning Letter is 7 (seven)
c. Tidak Tercapainya Spesifikasi Barang dan/atau Jasa calendar days, if until the Purchase Order Limit is submitted, the Supplier
Perusahaan dapat memutuskan Order Pembelian secara sepihak setelah cannot meet the specifications of part or all of the Goods or Services according
dilakukan Surat Peringatan maksimal 3 kali, dengan jeda masing-masing Surat to the Order Purchase or written agreement of the Parties.
Peringatan adalah 7 (tujuh) hari kalendar, apabila sampai Batas Penyerahan d. Fraud/Deviation/Bribery
Order Pembelian, Pemasok tidak dapat memenuhi spesifikasi sebagian atau In the event that the evaluation results as referred to in the Postponement Point
seluruh Barang atau Jasa sesuai Order Pembelian atau kesepakatan tertulis Para states that there is evidence of fraud / irregularities / bribery in the procurement
Pihak. process, the Company may unilaterally terminate the Purchase Order.
d. Kecurangan/Penyimpangan/Penyuapan e. Transfer to Other Parties
Dalam hal hasil evaluasi sebagaimana dimaksud dalam poin Penundaan If the Supplier transfers or surrenders some or all of the work stipulated in this
Pelaksanaan menyatakan terbukti adanya kecurangan/penyimpangan/ Purchase Order without written approval from the Company, the Company may
penyuapan dalam proses pengadaan, maka Perusahaan dapat melakukan decide on the Purchase Order unilaterally.
pemutusan Order Pembelian secara sepihak. f. Insolvency
e. Pengalihan ke Pihak Lain In the event that the Supplier (i) bankrupt, (ii) submits a request for bankruptcy
Apabila Pemasok memindahtangankan atau menyerahkan sebagian atau statement (iii) related to bankruptcy or bankruptcy examination, or (iv) is
seluruh pekerjaan yang diatur dalam Order Pembelian ini tanpa persetujuan dissolved or liquidated either voluntarily or by force, then the Company has the
tertulis dari Perusahaan, maka Perusahaan dapat memutuskan Order right to decide on the Purchase Order and is entitled to obtain compensation
Pembelian secara sepihak. takes precedence over other creditors.
f. Insolvensi g. Force Majeure
Dalam hal Pemasok (i) pailit, (ii) mengajukan permohonan pernyataan pailit In the event of a Force Majeure as set out in the Force Majeure point, the Parties
(iii) terkait pemeriksaan kepailitan atau hukum kepailitan, atau (iv) dibubarkan will renegotiate the implementation of this Agreement, regarding the form and
atau dilikuidasi baik secara sukarela atau dengan paksa, maka Perusahaan mechanism of the implementation of the Agreement or the decision to continue
berhak memutuskan Order Pembelian serta berhak memperoleh penggantian or terminate the Agreement, and the plan to settle the obligations of each Party
kerugian yang didahulukan dibanding kreditur-kreditur lainnya. related to this situation.
g. Force Majeure h. In the event of a unilateral termination of the Purchase Order, the Parties agree
Dalam hal terjadi Force Majeure sebagaimana diatur pada poin Force Majeure, to waive Article 1266 of the Civil Code.
Para Pihak akan merundingkan kembali pelaksanaan Perjanjian ini, mengenai i. Termination of Purchase Orders for points b, c, d, e and f affects Supplier's
bentuk dan mekanisme pelaksanaan Perjanjian atau keputusan untuk valuation points
melanjutkan atau mengakhiri Perjanjian, dan rencana penyelesaian kewajiban
masing-masing Pihak terkait dengan keadaan ini.
h. Dalam hal terjadi pemutusan Order Pembelian secara sepihak, maka Para Pihak
sepakat untuk mengesampingkan Pasal 1266 KUH Perdata.
i. Pemutusan Order Pembelian atas poin b, c, d, e dan f mempengaruhi poin
penilaian Pemasok dari Perusahaan

K3 DAN LINGKUNGAN OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY, AND THE ENVIRONMENT


a. Pemasok wajib memperhatikan aspek-aspek terkait K3 dan Lingkungan, serta a. Suppliers must pay attention to aspects related to Occupational Health and
dapat menyerahkan laporan pelaksanaan K3 yang ditantangani oleh unit K3 Safety and the Environment, and can submit a Occupational Health and Safety
sesuai dengan kebutuhan Perusahaan implementation report that is handled by the Occupational Health and Safety
b. Untuk bahan kimia, gas dan bahan bakar yang mengandung B3, Pemasok harus unit in accordance with the needs of the Company
menyediakan Material Safety dan Data Sheet (MSDS) berbahasa Indonesia b. For chemicals, gases and fuels containing hazardous and toxic materials,
dan simbol-simbol K3 dan lingkungan. Suppliers must provide Material Safety and Data Sheets (MSDS) in Bahasa
c. Pemasok wajib mendukung dan mengimplementasikan program penghematan and symbols of Health and safety at work and the environment.
energi (energy saving) berdasarkan ISO terkait dengan memanfaatkan energi c. Suppliers must support and implement an energy saving program based on ISO
dalam konsumsi, penggunaan, dan sumber terbarukan secara efisien. related to utilizing energy in consumption, use and renewable sources
d. Pemasok memastikan bahwa tenaga kerja yang terlibat dalam kegiatan efficiently.
pelaksanaan pekerjaan telah mendapatkan pengetahuan atau sosialisasi d. Suppliers ensure that workers involved in work implementation activities have
tentang program penghematan energi berdasarkan ISO terkait gained knowledge or outreach about energy saving programs based on relevant
ISOs

HAK DAN KEWAJIBAN PEMASOK SUPPLIER RIGHTS AND OBLIGATIONS


a. Pemasok berhak menerima pembayaran apabila telah memenuhi persyaratan- a. The Supplier is entitled to receive payment if it has fulfilled the requirements,
persyaratan, termasuk namun tidak terbatas pada persyaratan pembayaran, including but not limited to payment terms, which have been agreed by the
yang telah disepakati Para Pihak. Parties.
b. Pemasok wajib menyerahkan Barang sesuai dengan spesifikasi, syarat, mutu, b. The Supplier is obliged to deliver the Goods in accordance with the
kualitas kuantitas dan jangka waktu pengiriman Barang sebagaimana specifications, requirements, quality, quantity and quality of the delivery period
ditentukan dalam Order Pembelian ini. of the Goods as specified in this Purchase Order.
c. Pemasok tidak boleh memindahtangankan atau menyerahkan sebagian atau c. Suppliers may not transfer or surrender part or all of the work stipulated in this
keseluruhan pekerjaan yang diatur dalam Order Pembelian ini kepada pihak lain Purchase Order to another party without prior written approval from the
tanpa persetujuan tertulis dari Perusahaan terlebih dahulu. Segala tanggung Company. All responsibilities and obligations for the transfer or transfer of work
jawab dan kewajiban atas pemindahtanganan atau penyerahan pekerjaan to another party by the Supplier remain with the Supplier.
kepada pihak lain oleh Pemasok, tetap melekat pada Pemasok. d. The Suppliers must comply with Company regulations relating to the
d. Pemasok harus tunduk terhadap peraturan Perusahaan yang berkaitan dengan Procurement of Goods and / or Services
Pengadaan Barang dan/atau Jasa
5

HAK DAN KEWAJIBAN PERUSAHAAN COMPANY RIGHTS AND OBLIGATIONS


a. Perusahaan berhak menerima Barang dari Pemasok sesuai dengan spesifikasi, a. The Company has the right to receive the Goods from Suppliers in accordance
syarat, mutu, kualitas kuantitas dan jangka waktu pengiriman Barang with the specifications, requirements, quality, quantity and quality of the
sebagaimana ditentukan dalam Order Pembelian ini. delivery period of goods as specified in this Purchase Order.
b. Perusahaan wajib membayar Pemasok telah memenuhi persyaratan- b. The Company is obliged to pay Suppliers to fulfill the requirements, including
persyaratan, termasuk namun tidak terbatas pada persyaratan pembayaran, but not limited to, payment terms, which have been agreed by the Parties.
yang telah disepakati Para Pihak.

RAHASIA CONFIDENTIAL
a. Para Pihak wajib menjaga semua informasi atau data teknis yang diperoleh a. The Parties are obliged to safeguard all information or technical data obtained
secara lisan, tertulis, elektronik, atau dalam bentuk lainnya yang diperoleh dari orally, in writing, electronically, or in other forms obtained from other Parties in
Pihak lainnya sehubungan pelaksanaan Order Pembelian ini, yang connection with the execution of this Purchase Order, which is notified in
diberitahukan kepadanya secara tertulis sebagai informasi rahasia, selanjutnya writing as confidential information, hereinafter referred to as "Confidential
disebut “Informasi Rahasia“. Information".
b. Para Pihak dilarang untuk menggunakan Informasi Rahasia tersebut untuk b. The Parties are prohibited from using the Confidential Information for their own
kepentingannya sendiri dan/atau selain untuk tujuan pelaksanaan Order interests and / or other than for the purpose of carrying out this Purchase Order
Pembelian ini tanpa terlebih dahulu memperoleh persetujuan tertulis dari Pihak without first obtaining written approval from the other Party.
lainnya. c. The obligation to store / maintain Confidential Information does not apply, if:
c. Kewajiban untuk menyimpan/menjaga Informasi Rahasia tidak berlaku, apabila: i. Confidential Information has become public domain (public domain)
i. Informasi Rahasia sudah menjadi milik umum (public domain) tanpa lebih without prior violation of the provisions of confidentiality in this Purchase
dahulu terjadi pelanggaran ketentuan kerahasiaan dalam Order Pembelian Order;
ini; ii. Confidential Information is ordered to be opened to fulfill court orders or
ii. Informasi Rahasia tersebut diperintahkan untuk dibuka untuk memenuhi other authorized government agencies based on the provisions of the
perintah pengadilan atau badan pemerintahan lain yang berwenang applicable legislation.
berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. d. The provisions regarding this Confidential Information remain in force and
d. Ketentuan mengenai Informasi Rahasia ini tetap berlaku dan mengikat Para binding on the Parties, even though this Purchase Order has expired for any
Pihak, meskipun Order Pembelian ini telah berakhir karena sebab apapun. reason.

Anda mungkin juga menyukai