Dosen Pengampu: Assoc. Prof. Dr. Asniati, SE, MBA, Ak, CA, CSRA
Oleh : Kelompok 4
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANDALAS
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “Projek Akhir Perancangan
Sistem Informasi Akuntansi Pada CV. Surya Pelangi di Pekanbaru” sesuai dengan
waktu yang diharapkan. Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem
Informasi Akuntansi.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Asniati selaku dosen mata kuliah. Tugas
yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan kami terkait
Perancangan sistem informasi akuntansi, Kami juga mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu proses penyusunan laporan ini.
Dalam penulisan laporan ini kami menyadari masih banyak kesalahan yang perlu
diperbaiki bersama, untuk itu kritik dan saran perlu untuk disampaikan kepada kami. Agar
penulisan selanjutnya akan lebih baik dan sekaligus sebagai upaya perbaikan dan
penyempurnaan di masa yang akan datang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
1.2 RumusanMasalah....................................................................................................... 1
ii
3.1.4 Daftar fasilitas computer terkini ........................................................................... 13
iii
D. Diagram Business siklus penggajian .................................................................. 51
4.2 Saran.......................................................................................................................... 93
LAMPIRAN ..................................................................................................................... 95
iv
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
v
Gambar 3.14 DFD untuk sistem penggajian ............................................................ 49
Gambar 3.15 Flowchart sistem untuk siklus penggajian ........................................... 50
Gambar 3.16 Diagram Business untuk siklus penggajian.......................................... 51
Gambar 3.17 Rekomendasi perancangan Flowchart siklus penggajian ...................... 60
Gambar 3.18 DFD untuk siklus pemrosesan aset tetap ............................................ 61
Gambar 3.19 Flowchart sistem untuk siklus pemrosesan aset tetap.......................... 62
Gambar 3.20 Diagram Business untuk siklus pemrosesan aset tetap ........................ 63
Gambar 3.21 Rekomendasi perancangan Flowchart siklus pemrosesan aset tetap ..... 71
Gambar 3.22 DFD untuk siklus konveksi produksi ................................................... 73
Gambar 3.23 Flowchart sistem untuk siklus konveksi produksi ................................. 74
Gambar 3.24 Diagram Business untuk siklus konveksi produksi................................ 75
Gambar 3.25 Rekomendasi perancangan Flowchart siklus konveksi produksi ............ 88
Gambar 3.26 Rekomendasi Laporan Penerimaan Barang ......................................... 89
Gambar 3.27 Rekomendasi Surat Permintaan Barang .............................................. 90
Gambar 3.28 Rekomendasi Kartu Gudang .............................................................. 91
DAFTAR LAMPIRAN
vi
ABSTRAK
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah bagaimana perancangan sistem informasi akuntansi pada CV Surya Pelangi.
1
BAB II
METODE PENELITIAN
2
1.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan pada saat pelaksanaan operasional yang
dilaksanakan pada objek penelitian sebagai berikut
1. Survei Pendahuluan
Dengan cara mengadakan pendekatan dengan CV Surya Pelangi untuk mengetahui
gambaran umum serta permasalahan yang ada dalam perusahaan
2. Survei kepustakaan
Penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data-data melalui buku-buku
sumber-sumber lain yang berhubungan dengan masalah yang akan dipecahkan
3. Survei Lapangan
Dengan meneliti langsung kepada objek dengan metode
a) Observasi
Observasi terhadap pekerjaan yang terkait dalam pihak-pihak yang bertanggung
jawab atas penjualan dan pembelian
b) Wawancara
Mengadakan tanya jawab dengan pimpinan atau pihak yang berhubungan
dengan studi kasus ini
c) Dokumentasi
Mengambil secara langsung dokumen atau data yang terkait untuk menjadi
bukti-bukti yang mendukung hasil pelaksanaan proses penjualan dan pembelian
3
BAB III
PEMBAHASAN
Sistem informasi akuntansi sangat penting bagi perusahaan karena dengan adanya
sistem informasi akuntansi membantu proses operasional perusahaan. Dengan adanya
perancangan sistem informasi akuntansi memperbaiki kelemahan dari sistem informasi
akuntansi yang lama di perusahaan sehingga kedepannya perusahaan dapat
mengembangkan sistem yang sudah diperbarui serta memberi kemudahan pada perusahaan
untuk membuat perencanaan dan pengambilan keputusan.
4
Romney dan steinbart (2006) menyebutkan bahwa sistem informasi akuntansi terdiri dari 5
komponen yaitu :
1. Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan berbagai
fungsi
2. Prosedur-prosedur, baik manual maupun terotomatisasi yang dilibatkan dalam
mengumpulkan memproses dan menyimpan data tentang aktivitas aktivitas
organisasi
3. Data tentang proses-proses bisnis organisasi.
4. Software yang dipakai untuk memproses data organisasi
5. Infrastruktur teknologi informasi termasuk komputer peralatan pendukung dan
peralatan untuk komunikasi jaringan.
Kegiatan SIA menurut Mardi (2011) terdiri atas beberapa unsur penting yaitu : pelaku
atau orang yang bertindak sebagai operator sistem atau orang yang mengendalikan dan
melaksanakan berbagai fungsi prosedur baik manual maupun yang terotomasi, yang dalam
kegiatan mengumpulkan, memproses dan menyimpan data tentang aktivitas bisnis
perusahaan. Perangkat lunak (software) dipakai untuk mengolah data perusahaan.
Keberadaan perangkat komputer, alat pendukung dan peralatan untuk komunikasi jaringan
merupakan infrastruktur teknologi informasi. Dengan adanya unsur-unsur di atas,
memungkinkan SIA melaksanakan tugas utama dalam proses bisnis perusahaan yaitu:
5
Tujuan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi pada CV.Surya Pelangi
Menurut Dranatha dalam Najib Zamzami (2015:15) sistem informasi bertujuan untuk
membantu mereka melakukan tugas mereka setiap hari dengan efisien dan efektif.
Namun harus memenuhi 3 tujuan umum penyusunan sistem informasi akuntansi, yaitu
a) Untuk memperbaiki informasi yang diberikan oleh sistem dalam kualitas, ketepatan
waktu atau struktur dan informasi tersebut.
b) Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern yang berarti
memperbaiki daya andal informasi akuntansi dan menyediakan catatan yang lengkap
sebagai pertanggungjawaban dalam melindungi harta perusahaan.
c) Untuk menurunkan biaya dalam menyelenggarakan catatan akuntansi.
Sistem informasi akuntansi yang tepat dapat memberikan informasi yang handal dan
dapat menyediakan informasi yang berkualitas bagi pihak yang membutuhkan. Pada
penelitian kali ini yaitu CV Surya Pelangi. Tujuan perancangan sistem menurut Jogiyanto
(2005:197) untuk memenuhi kebutuhan para pemakai sistem dan untuk memberikan
gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap. Perancangan sistem harus
memberikan manfaat, mudah digunakan, dapat mendukung tujuan utama perusahaan,
memberikan efektivitas dan efisien untuk mendukung pengelolaan transaksi pelaporan
manajemen yang mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen yang
dalam hal ini Pak Surya sebagai pemilik perusahaan.
6
3.1.2 Latar Belakang Perusahaan
Gambar 3.1
CV.Surya Pelangi
7
Usaha konveksi ini mulai dirintis pada tahun 2000. Pak Surya memulai kariernya
dengan bekerja kepada orang lain. Dengan bermodal tamatan SMK, Pak Surya memulai
langkahnya dengan kursus menjahit di konveksi orang lain. Sistem kerjanya tidak dihitung
berdasarkan jam, melainkan berdasarkan kemampuan pekerja dalam memotong, menjahit
hingga menjadi pakaian jadi yang siap untuk dikemas. Dengan kegigihan Pak Surya dalam
khursus menjahit, disini ia mulai tergiur dengan membuka usaha home konveksi sendiri
yang dibangunnya dengan tempat usaha rumah papan yang amat sederhana tanpa
karyawan. Ia mencoba melakukan sebuah pemikiran untuk memulai bisnis industri dari
bahan-bahan kain yang diolah menjadi pakaian siap dengan inovasi yang beragam dalam
sebuah bidang konveksi. Bakat yang diperolehnya dari mengikuti khursus menjahit begitu
lulus Sekolah Menengah Akhir ini, menghantarkan Pak Surya menjadi enterpreneur yang
handal dalam bidang konveksi.
Konveksi ini mulai dibangun oleh pak Surya sekitar tahun 2005 setelah menikah
dengan istrinya yang mana mertuanya merupakan seorang pedagang pakaian. Atas
dorongan istri memulai usaha ini dengan memperoleh modal bahan-bahan kain yang siap
diolah dari seorang pengusaha kain. Dengan bermodal kepercayaan dari pengusaha tersebut
dalam menggunakan bahan bahan kain darinya, Pak Surya mencoba mengepakkan
sayapnya keberbagai pasar-pasar grosir, sekolah, dinas pemerintahan dan masyarakat
umum untuk menawarkan hasil produksinya. Dengan pengalaman yang baik selama 5 tahun
bekerja di home konveksi orang lain, disini Pak Surya mulai membuka lapangan usaha
dengan menerima karyawan, mulai dari ibu rumah tangga, bapak-bapak, anak gadis hingga
anak magang, proses magang disini bukan dari instansi sekolah melainkan bagi pihak umum
yang ingin belajar menjahit. Bagi yang ingin magang harus mempunyai dasar ilmu menjahit
terdahulu selama 1 bulan.
8
Adapun Visi dan Misi Surya sendiri adalah menciptakan lapangan pekerjaan dan
mencari mitra kerja yang senang dengan hasil pekerjaannya. Konsumennya mulai dari
berbagai instansi seperti pihak sekolah, dinas, organisasi hingga masyarakat umum. Jenis
pakaian yang dijahit, dibordir dan di sablon pada konveksi CV. Surya Pelangi ini adalah baju
kerja, boutique, dinas, seragam sekolah, kaos/konveksi.
9
E. Proses Bisnis
Adapun bisnis yang dilakukan oleh CV. Surya Pelangi adalah memproduksi pakaian
mulai dari seragam sekolah, baju kerja, butik, kaos olahraga, jas, safari, baju kurung, baju
melayu , baju batik, dan pakaian dinas negeri dan swasta. Adapun pelayanan lainnya yaitu
bordir computer, konveksi, tailor, dan sablon. Proses bisnis yang terjadi pada CV.Surya
Pelangi adalah dimulai dari pemesanan oleh pelanggan ataupun sekolah dan perusahaan
yang ingin membuat seragam. Selanjutnya dilakukan pendataan ukuran seragam yang akan
diproduksi sesuai pemesanan.
Setelah mendapatkan data spesifikasi pakaian yang akan diproduksi, CV.Surya
Pelangi akan melakukan pembelian bahan sesuai dengan permintaan oleh pelanggan. Pada
tahap pembelian ini, CV.Surya Pelangi memiliki langganan untuk pemasokan bahan baku
kain dan peralatan lainnya. Namun, jika bahan yang dibutuhkan tidak tersedia, maka
CV.Surya Pelangi akan mencari supplier lain yang memiliki bahan tersebut. Setelah bahan
baku sudah tersedia selanjutnya dilakukan proses produksi dirumah produksi CV.Surya
Pelangi. Produk yang telah siap selanjutnya dikirim ke ke pelanggan baik diluar kota seperti
di Bukit Tinggi, Padang, Medan dan sebagainya maupun dalam kota seperti sekolah-sekolah
dan perusahaan.
Adapun penjualan yang terjadi pada CV.Surya Pelangi yaitu secara tunai dan kredit.
Pembayaran secara tunai dapat dilakukan dengan mentransfer ke bank yang dituju atau
dapat dilakukan dengan langsung membayar tunai dengan mendatangi rumah produksi.
Untuk penjualan kredit, CV.Surya Pelangi biasanya melihat hubungan baik dengan
pelanggannya. Biasanya orderan yang dilakukan rutin setiap tahun sehingga CV.Surya
Pelangi memiliki pelanggan tetap yang jumlahnya cukup banyak. Namun diluar itu,
terkadang ada juga pesanan yang dilakukan secara khusus seperti pembuatan baju keluarga
, acara, alumni dan sebagainya yang menginginkan desain yang dirancang khusus. Untuk
pengiriman produk biasanya dilakukan melalu JNE dan JNT. Kuantitas produk yang dikirim
biasanya dalam jumlah yang banyak.
10
3.1.3 Bagan organisasi dan uraian tugas dalam organisasi.
Gambar 3.2
Struktur Organisasi Konveksi CV. Surya Pelangi
PEMILIK KONVEKSI
Bg. Keuangan
Bg. Pembordiran
Bg. Penyablon
Pada konveksi CV. Surya Pelangi dalam menjalankan kegiatan operasionalnya selama
ini memakai sistem gotong royong atau kekeluargaan, dimana pekerjaan seperti bagian
penjualan dan pembelian jika ada bagian karyawan lain yang sedang menganggur maka ia
turut membantu melayani pelanggan, melakukan pembelian bahan ataupun menjalin
hubungan dengan supplier. Adapun untuk susunan pembagian tugas yang baku adalah
bagian keuangan dan bagian produksi. Hal ini dikarenakan pekerjaan ini membutuhkan
kemampuan khusus dalam melakukan pekerjaannya.
Pada konveksi CV. Surya Pelangi ini pemilik konveksi tidak hanya sebagai pemilik
tetapi juga ikut serta dalam aktivitas produksi seperti melakukan pemotongan kain, hingga
proses menjahit pakaian. Pada konveksi CV. Surya Pelangi dalam hal pembagian upah
dikelola oleh bagian keuangan yang merangkap bendahara yang bertugas memberikan upah
kepada karyawan, pembagian upah dapat dilakukan pada setiap satu minggu sekali yaitu
11
pada hari sabtu atau sebulan sekali tergantung kesepakatan. Selain sebagai bendahara,
bagian keuangan juga merangkap sebagai kasir yang mengelola keuangan yang berkaitan
dengan konsumen dan pemasok bahan-bahan. Dalam hal produksi pakaian dilakukan oleh
pemotong kain, penjahit, pembordir dan penyablon pakaian yang masing-masing memiliki
tugas yang berbeda-beda, setelah proses produksi selesai dilakukan maka dilakukanlah
pengepakan barang, dengan demikian pakaian telah siap untuk di distribusikan kepada
konsumen yang telah melakukan pemesanan. Berikut uraian tugas yang ada pada CV. Surya
Pelangi.
12
• Bagian penjahitan, bertugas melakukan proses penjahitan bahan baku yang telah
dipotong berdasarkan pola desain melakukan proses packing barang jadi yang
siap dijual
• Bagian sablon
• Bagian bordir
f) Bagian pengepakan bertugas membersihkan kain dari debu, benang yang berlebihan
dan mempacking produk kedalam plastic untuk selanjutnya diserahkan ke bagian
pengiriman
13
3.1.5 Implementasi sistem informasi akuntansi (manual atau sistem berbasis
komputer)
Adapun implementasi sistem informasi akuntansi yang digunakan oleh CV.Surya
Pelangi menggunakan sistem berbasis komputer. Aplikasi yang digunakan dalam membantu
kegiatan operasional dalam penginputan data adalah DMS. DMS adalah suatu aplikasi yang
mengelola hampir secara keseluruhan dari pemrosesan seputar order penjualan, pembelian,
manajemen persediaan dan juga akuntansi keuangan. Dimana untuk penjualan sendiri,
bagian keuangan yang merangkap menjadi kasir akan menginput data penjualan dan
menerima pembayaran tunai dari pelanggan. Bagian pembelian juga akan menyerahkan
data persediaan ke bagian keuangan yang selanjutnya akan diinput kedalam sistem. Setelah
data dikumpulkan selanjutnya akan diolah dan dianalisis. Adapun output laporan yang ada
pada komputer dicetak dan dikumpulkan dalam satu map yang selanjutnya diarsipkan dan
diserahkan kepada pimpinan.
3.1.6 Laporan yang dihasilkan saat ini (laporan harian, mingguan, laporan
bulanan dan laporan tahunan)
Laporan yang dihasilkan dari Usaha ini ialah laporan harian, laporan bulanan dan
laporan tahunan dengan bantuan aplikasi DMS yang mana sangat berguna dan bermanfaat
bagi pemilik dan juga karyawan dikarenakan dapat mempercepat pekerjaan dan dapat
memudahkan dalam proses bisnis.. Selain laporan penjualan atau penerimaan kas, laporan
pengeluaran juga disusun dalam sistem dengan menginput setiap pembelian atau kas yang
keluar perharinya..
3.1.6.1 Laporan harian
Laporan keuangan harian disusun dalam sistem komputer dengan
menginput faktur penjualan atau faktur pembelian setiap terjadi penjualan
atau pembelian perharinya. Laporan harian, biasanya di cetak jika
dibutuhkan oleh Pemilik. Jika tidak diperlukan, maka akan disimpan dalam
database computer dimana pengelolaannya menggunakan aplikasi DMS.
Laporan keuangan harian biasanya terdiri dari laporan penjualan atau
penerimaan kas dan laporan pembelian atau pengeluaran kas.
3.1.6.2 Laporan Bulanan
Laporan harian ini selanjutnya akan disusun menjadi laporan bulanan yang
terdiri dari laporan laba/rugi perbulan, laporan pengeluaran kas dalam satu
bulan dan penerimaan kas selama satu bulan tertentu. Selain itu, Laporan
piutang juga didokumentasikan untuk mengetahui kewajiban yang harus
14
diterima oleh CV.Surya Pelangi dan perusahaan apa saja yang masih
memiliki riwayat utang sehingga bila terjadi pemesanan kembali maka
dapat di putuskan untuk memberikan kredit baru
3.1.6.3 Laporan Tahunan
Laporan tahunan merupakan laporan yang merinci aktivitas perusahaan
selama setahun. Laporan Tahunan ini dikerjakan oleh bagian keuangan
yang selanjutnya diserahkan kepada pemilik sebagai evaluasi dan
pelaporan kinerja perusahaan. Laporan tahunan yang disusun di CV.Surya
Pelangi terdiri dari laporan laba/rugi dalam setahun, laporan posisi
keuangan dan laporan piutang partner CV.Surya Pelangi. Laporan ini
disusun dengan bantuan aplikasi DMS dan tersimpan dalam database
komputer.
1. Nota penjualan.
Nota penjualan yang dimiliki CV Surya Pelangi digunakan setiap kali terjadinya
penjualan barang pada CV Surya Pelangi sebagai bukti bagi pembeli yang melakukan
pembelian barang. Nota penjualan terdiri dari 2 lembar, lembar pertama diberikan
kepada pembeli sebagai bukti pembelian dan untuk lembar kedua disimpan sebagai
arsip. Pencatatan pada nota penjualan dilakukan oleh bagian penjualan.
15
Gambar 3.3
Nota Penjualan
Gambar 3.4
Pemasukan dan Pengeluaran kas (Aplikasi DMS)
16
3. Catatan daftar hadir karyawan
Catatan daftar hadir karyawan digunakan untuk mencatat dan memantau kehadiran
pegawai CV Surya Pelangi. Catatan ini juga menjadi dasar bagi pemilik yakni Bapak
Surya untuk pembagian gaji karyawan. Pencatatan atas catatan daftar hadir karyawan
dilakukan oleh bagian keuangan CV Surya Pelangi.
Gambar 3.5
Daftar Hadir Karyawan
17
3.2 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti yang dilakukan kepada pemilik
CV.Surya Pelangi yaitu Pak Surya dapat diketahu beberapa aktivitas yang telah berjalan
dalam UMKM CV.Surya Pelangi, yang terdiri dari :
18
B) DFD untuk Pengolahan Pendapatan
Gambar 3.6
DFD untuk Pengolahan Pendapatan
19
C) Dokumen / Diagram Alir Sistem untuk siklus Pendapatan
Gambar 3.7
Flowchart Sistem untuk siklus Pendapatan
20
D) Diagram business untuk siklus pendapatan
Gambar 3.8
Diagram business untuk siklus pendapatan
21
E) Kelemahan Pengendalian Internal pendapatan (6 elemen pendalian fisik)
Untuk mengetahui memadai atau tidaknya pengendalian internal di CV.Surya Pelangi digunakan analisis 6 elemen pengendalian fisik
menurut COSO sebagai berikut :
Tabel 3.1
Kelemahan Pengendalian Internal pendapatan
-Pengiriman barang kepada √ Bagian gudang hanya memberikan cap pada faktur Penjualan
pelanggan diotorisasi oleh
fungsi pengiriman dengan
membubuhkan cap dan tanda
tangan
-Penetapan harga jual, syarat √ Penetapan harga jual, syarat penjualan, syarat Pengangkutan barang,
penjualan, syarat potongan penjualan diatur oleh Pemilik konveksi.
pengangkutan barang,
potongan penjualan berada di
22
tangan pemilik
-Adanya otorisasi √ Otorisasi dilakukan oleh bagian keuangan yang merangkap sebagai kasir
pengembalian uang tunai
2. Pemisahan -Terpisahnya fungsi akuntansi, √ Tidak adanya pemisahan fungsi akuntansi, penjualan dan kredit pada
tugas yang penjualan dan kredit CV.Surya Pelangi. Terjadi rangkap jabatan pada bagian keuangan,
memadai dimana bagian keuangan juga melakukan penerimaan kas,
mengonfirmasi penjualan, melakukan pengecekan kredit dan juga
menyusun laporan keuangan.
-Terpisahnya fungsi akuntansi √ Tidak adanya pemisahan fungsi akuntansi dan kas karena bagian
dan kas keuangan juga menerima kas dari pelunasan piutang dan mengecek
utang.
-Transaksi harus dilaksanakan √ Transaksi yang terjadi sebagian besar dilakukan oleh satu orang yaitu
lebih dari satu orang bagian keuangan. Dimana bagian keuangan juga melakukan penjualan
kredit dengan menerima telepon dari pelanggan atau melayani
pelanggan langsung di kantor.
23
-Otorisasi transaksi harus Tidak adanya pemisahan otorisasi transaksi dan proses transaksi pada
terpisah dari proses transaksi CV.Surya Pelangi, karena pekerjaan ini dirangkap langsung oleh bagian
√ keuangan.
3. Dokumen dan -Penggunaan formulir √ Semua formulir di CV.Surya Pelangi menggunakan nomor urut tercetak,
catatan yang bernomor urut tercetak baik untuk nota penjualan, sales order invoice
memadai
(Accounting -Adanya Jurnal Khusus terkait √ Pada CV.Surya Pelangi Jurnal khusus sudah diterapkan dalam
record) pendapatan pencatatan akuntansi dengan menggunakan aplikasi DMS
-Adanya Subsidiary legder √ Pada CV.Surya Pelangi, subsidiary legder langsung disajikan pada
sistem DMS, sehingga dapat dengan mudah ditemukan pendatan dari
pelanggan dari berbagai instansi
-Adanya general legder √ Karena menggunakan Aplikasi DMS, General ledger telah di simpan
dalam database komputerisasi
-Lengkapnya dokumen yang √ Tidak adanya kartu gudang dan kartu persediaan pada CV.Surya
dibutuhkan (Kartu Persediaan Pelangi. Untuk melihat persediaan hanya dokumen tertulis yang mudah
dan kartu gudang) dimanipulasi.
Pengendalian -Secara periodik diadakan √ Biasanya yang melakukan pengecekan adalah bagian internal control
24
fisik atas aktiva pencocokan fisik kekayaan dan atau langsung dari pemilik CV.Surya Pelangi untuk melakukan cek fisik
dan catatan catatan perusahaan persediaan di gudang dan di tempat produksi tiap departemen.
(Acces control)
-Adanya Batasan hanya √ Pada CV.Surya Pelangi, sudah ada pemisahan dalam mengakses data
karyawan tertentu yang dapat keuangan dan persediaan. Bagian keuangan dipercaya untuk
mengakses data keuangan melakukan akses, dan komputer yang digunakan juga telah diberi
dan persediaan akses keamanan seperti password aplikasi
Pengawasan -Adanya pengawasan √ Untuk pengawasan yang ada di CV.Surya Pelangi langsung dilakukan
(Supervision) oleh pemilik yaitu Pak Surya dengan langsung mendatangi karyawannya
ke meja kerja. Seperi dibagian produksi, Pak Surya langsung mengecek
bahan yang sedang dikerjakan oleh karyawannya. Tidak ada CCTV yang
digunakan oleh Pak Surya di rumah produksinya.
Pemeriksaan -Pemeriksaan mendadak √ Pemeriksaan independen pada CV.Surya Pelangi biasanya dilakukan
independen atas sekali sebulan oleh pemilik atau orang yang ditugaskan oleh Pak Surya.
kinerja Terkadang bisa dadakan saat pemilik berkeinginan untuk melakukan
pengecekan. Pengecekan berupa kesesuaian persediaan dengan
catatan persediaan di sistem.
-Pembentukan unit organisasi √ CV.Surya Pelangi tidak memiliki badan audit terpisah untuk melakukan
untuk mengawasi kinerja pemeriksaan. Pemilik konveksi yang langsung melakukan pemeriksaan.
-Adanya kegiatan verifikasi √ Pada CV.Surya Pelangi, kegiatan verifikasi sudah dilakukan oleh bagian
25
oleh bagian pengiriman terkait pengiriman, dimana sebelum barang dikirim, bagian pengiriman akan
pencatatan bagian gudang mengecek kuantitas dan jenis barang yang dipesan. Setelah sesuai
untuk mengecek kesesuaian selanjutnya pengiriman dapat dilakukan.
barang yang dipesan
pelanggan
-Adanya rekonsiliasi bagian √ Pada CV.Surya Pelangi, rekonsiliasi yang dilakukan tidak menggunakan
gudang terkait picking slip dan picking slip namun bagian gudang mengecek melalui nota penjualan
packing slip yang diperoleh dari bagian keuangan.
26
F) Saran untuk memperbaiki kelemahan Pengendalian Internal pendapatan
Berdasarkan analisis sistem pengendalian internal siklus pendapatan yang dilakukan di CV.Surya Pelangi, ada beberapa saran yang
dapat digunakan sebagai untuk pengembangan sistem pengendalian internal perusahaan yaitu:
Tabel 3.2
Saran Pengendalian Internal pendapatan
27
penjualan memenuhi pesanan pelanggan dan fungsi kredit memiliki
wewenang untuk menolak atau memberi kredit kepada pelanggan.
Namun, jika tidak memungkinkan untuk menambah karyawan
sebaiknya CV.Surya Pelangi lebih meningkatkan sistem pengawasan,
seperti memasang CCTV atau meja kerja pemilik yang dekat dengan
bagian akuntansi.
-Terpisahnya fungsi akuntansi √ Sebaiknya fungsi akuntansi dan kas harus terpisah, agar
dan kas pertanggungjawaban tiap pekerjaan lebih jelas dan tidak terjadi overlap
pada bagian keuangan. Namun, apabila tidak dimungkinkan dalam
penambahan karyawan maka fungsi pengawasan harus ditingkatkan
seperti pemasangan CCTV.
-Transaksi harus dilaksanakan √ Sebaiknya transaksi yang terjadi harus dilakukan oleh lebih dari satu
lebih dari satu orang orang, namun apabila tidak dimungkinkan dalam penambahan
karyawan maka penambahan dokumen dapat di lakukan agar tiap
transaksi yang terjadi terdokumentasi dengan baik.
-Otorisasi transaksi harus √ Sebaiknya yang mengotorisasi transaksi dengan yang menjalankan
terpisah dari proses transaksi proses transaksi harus terpisah. Agar tidak terjadi tindak kecurangan
dan setiap keputusan dapat dipertanggungjawabkan dengan jelas.
3. Dokumen dan -Kartu Persediaan dan Kartu √ Sebaiknya kartu persediaan harus diadakan karena berfungsi sebagai
catatan yang Gudang catatan barang keluar atau masuk saat transaksi penjualan atau
memadai pembelian. Tak hanya kartu persediaan, kartu gudang juga perlu
28
(Accounting ditambahkan untuk mengetahui jumlah barang yang tersimpan dan
record) digunakan dan juga untuk dicocokkan dengan kartu persediaan pada
bagian keuangan.
4. Pengendalian -Adanya Batasan hanya √ Pada CV.Surya Pelangi, sudah ada pemisahan dalam mengakses data
fisik atas aktiva karyawan tertentu yang dapat keuangan dan persediaan. Bagian keuangan dipercaya untuk
dan catatan mengakses data keuangan melakukan akses, dan komputer yang digunakan juga telah diberi
(Acces control) dan persediaan akses keamanan seperti password aplikasi
5. Pengawasan -Adanya Pengawasan √ Untuk pengawasan yang ada di CV.Surya Pelangi langsung dilakukan
(Supervision) oleh pemilik yaitu Pak Surya dengan langsung mendatangi karyawannya
ke meja kerja. Seperi dibagian produksi, Pak Surya langsung mengecek
bahan yang sedang dikerjakan oleh karyawannya. Namun sebagai
masukan, sebaiknya jika ada pekerjaan yang dilakukan merangkap oleh
seorang karyawan sebaiknya pengawasan ditingkatkan dengan
memasang CCTV atau memposisikan meja kerja dekat dengan para
karyawan.
6. Pemeriksaan -Pembentukan unit organisasi √ CV.Surya Pelangi tidak memiliki badan audit terpisah untuk melakukan
independen atas untuk mengawasi kinerja pemeriksaan. Sebaiknya penugasan pengawasan kinerja dapat di
kinerja wewenangkan kepada satu orang yang dipercaya sehingga pemilik
dapat fokus pada pengembangan perusahaan. Dan sebagai tambahan,
Agar perusahaan menjadi lebih berkembang, sebaiknya ada seseorang
yang difokuskan untuk merancang inovasi agar semakin kedepan usaha
29
CV.Surya Pelangi dapat lebih sukses dan semakin besar.
-Adanya rekonsiliasi bagian Pada CV.Surya Pelangi, rekonsiliasi yang dilakukan tidak menggunakan
gudang terkait picking slip dan √ picking slip namun bagian gudang mengecek melalui nota penjualan
packing slip yang diperoleh dari bagian keuangan. Sebaiknya ada rekonsiliasi terkait
picking slip dan packing slip sehingga akan mengakuratkan pengiriman
barang.
30
G) Rancangan system akuntansi Pendapatan yang sesuai dengan
pengendalian interen yang memadai (Dokumen / Diagram Alir Sistem
untuk siklus Pendapatan)
Setelah melakukan wawancara dengan Bapak Surya selaku pemilik mengenai prosedur
penjualan, penulis menemukan ada beberapa kelemahan yang ada pada CV.Surya Pelangi
sebagai berikut :
1. Tidak terdapat kartu persediaan pada bagian keuangan
2. Bagian keuangan bertanggung jawab atas penjualan barang dan pemesanan
barang
3. Bagian gudang tidak membuat kartu gudang
4. Bagian gudang tidak mengarsipkan faktur penjualan
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada bapak Surya selaku
pimpinan menerangkan bahwa prosedur yang sedang berjalan di CV Surya Pelangi sudah
cukup baik namun ada beberapa yang perlu diperbaiki. Berdasarkan hasil wawancara dan
analisis, maka peneliti memberikan rekomendasi sistem informasi akuntansi penjualan
sebagai berikut :
1. Bagian penjualan menerima pesanan dari pelanggan baik dari telepon maupun
langsung datang ke kantor kemudian memeriksa status kredit. Jika dianggap layak
maka membuat faktur penjualan kredit (FPK) rangkap 4 dan diotorisasi pemilik. FPK
rangkap ke-1 dan 2 diberikan ke bagian gudang, FPK rangkap ke-3 diberikan ke
bagian pengiriman, FPK rangkap ke-4 diarsipkan bagian penjualan.
2. Setelah bagian gudang menerima FPK dari bagian penjualan, kemudian menyiapkan
barang dan membuatkan surat jalan (SJ) rangkap tiga. SJ rangkap 3 diberikan ke
bagian pengiriman bersama barang, FPK rangkap ke-2 diarsipkan bagian gudang dan
dibuatkan kartu gudang. FPK rangkap ke-1 dimasukkan ke dalam barang.
31
3. Setelah bagian pengiriman menerima FPK dan SJ dari bagian penjualan dan bagian
gudang beserta barang kemudian dibandingkan, setelah dibandingkan kemudian
barang dikirim kepada pelanggan, pelanggan mengecek pesanan dan
menandatangani SJ rangkap 3. SJ rangkap ke-1 diberikan pada pelanggan, SJ
rangkap ke-2 diarsipkan bagian pengiriman. FPK rangkap ke-3 dan SJ rangkap ke-3
diberikan pada bagian keuangan.
4. Setelah bagian keuangan menerima SJ rangkap ke-3 dan FPK rangkap ke-3 kemudian
diarsipkan. Selanjutnya dibuat kartu persediaan, kartu piutang dan jurnal penjualan
surat tagihan. Surat tagihan diberikan ke pelanggan waktu menagih untuk pelunasan
piutang.
32
Gambar 3.9
Rekomendasi Perancangan Flowchart sistem pendapatan
33
3.2.2 Siklus Pemrosesan Pembelian bahan baku:
A) Narasi pemrosesan Pembelian bahan baku
Berdasarkan hasil wawancara dengan Pak Surya selaku pimpinan pada tanggal 28
Maret 2021 pkl 11.00 wib proses pembelian bahan baku yang berjalan pada CV Surya
Pelangi dimulai dengan langkah-langkah sebagai berikut.
Proses pembelian dimulai dari bagian gudang mengecek bahan yang tersimpan di
dalam gudang. Setelah dilakukan pengecekan bagian gudang akan melaporkan pada bagian
keuangan untuk membeli persediaan bahan baku yaitu kain ataupun peralatan produksi
lainnya baik yang akan habis maupun sudah habis dalam gudang. Selanjutnya bagian
keuangan membuat order pembelian dua rangkap dan diberikan kepada pemilik untuk
disetujui. Setelah Order pembelian disetujui pemilik ,bagian keuangan menghubungi supplier
untuk memesan bahan baku dan memberikan order pembelian rangkap satu kepada supplier
sebagai arsip penagihan. Rangkap dua order pembelian di serahkan ke bagian gudang.
Bagian gudang yang telah menerima order pembelian dari bagian keuangan selanjutnya
melakukan pembelian barang sesuai pesanan ke supplier. Barang diperiksa bagian gudang
dan supplier memberikan tanda tangan untuk order pembelian rangkap 2. Selanjutnya
supplier juga memberikan faktur penjualan kredit rangkap 1 sebagai bukti pembelian
barang. Setelah barang dating, bagian gudang memberikan order pembelian rangkap dua
dan faktur penjualan kredit rangkap 1 diberikan kepada bagian keuangan untuk diarsipkan
34
B) DFD untuk Pengolahan Pembelian bahan baku
Gambar 3.10
DFD untuk Pengolahan Pembelian bahan baku
35
C) Dokumen / Diagram Alir Sistem untuk Pengolahan Pembelian bahan baku
Gambar 3.11
Flowchart Pengolahan Pembelian bahan baku
36
D) Diagram Business siklus pembelian bahan baku
Gambar 3.12
Diagram Business siklus pembelian bahan baku
37
E) Kelemahan Pengendalian Internal Pembelian bahan baku (6 elemen pendalian fisik)
Untuk mengetahui memadai atau tidaknya pengendalian internal di CV.Surya Pelangi digunakan analisis 6 elemen pengendalian fisik
menurut COSO sebagai berikut :
Tabel 3.3
Kelemahan Pengendalian Internal Pembelian bahan baku
1. Otorisasi -Permintaan pembelian bahan baku √ Pada CV.Surya Pelangi untuk order pembelian bahan baku sudah dilakukan
transaksi dan dari bagian gudang diotorisasi oleh otorisasi oleh bagian Gudang atau bagian yang memakai bahan baku yang
aktivitas yang bagian gudang atau yang memakai selanjutnya diserahkan kebagian keuangan.
tepat bahan baku (Material Requisition)
-Surat order pembelian diotorisasi √ Pada CV.Surya Pelangi, tidak digunakan surat order pembelian yang ada
oleh fungsi pembelian atau pejabat hanya berupa daftar bahan yang diurut berdasarkan transaksi. Sehingga
yang lebih tinggi otorisasi pembelian tidak ada.
-Laporan penerimaan barang √ Tidak ada otorisasi dari fungsi penerimaan pada CV.Surya Pelangi, karena
diotorisasi oleh fungsi penerimaan disaat barang tiba, langsung diserahkan Ke bagian keuangan. Bukti
penerimaan barang dibuktikan dengan nota pembelian yang diterima dari
pemasok.
-Bukti kas keluar diotorisasi oleh √
fungsi akuntansi atau pejabat yang Pada CV.Surya Pelangi, Bukti kas keluar sudah diotorisasi oleh bagian
38
lebih tinggi keuangan.
2. Pemisahan -Terpisahnya fungsi pembelian √ Tidak adanya pemisahan fungsi pembelian , penerimaan dan gudang pada
tugas yang ,gudang dan penerimaan CV.Surya Pelangi. Terjadi rangkap jabatan pada bagian Gudang, penerimaan
memadai dan pembelian dimana bagian Gudang, melakukan pengecekan bahan baku
dan juga melakukan pembelian setelah diotorisasi pemilik. Setelah itu juga
menerima barang yang selanjutnya dicek apakah sesuai dengan pesanan.
-Transaksi harus dilaksanakan lebih √ Transaksi yang terjadi sebagian besar dilakukan dengan merangkap jabatan.
dari satu orang Transaksi pembelian bahan baku yang dilakukan CV.Surya Pelangi tidak
hanya dilakukan oleh satu fungsi saja.
-Fungsi penerimaan harus terpisah √ Sudah ada pemisahan fungsi walau yang menerima barang biasanya
dari fungsi penyimpanan barang dilakukan oleh bagian Gudang dan yang menyimpan barang bagian produksi.
3. Dokumen dan -Penggunaan formulir bernomor urut √ Semua formulir di CV.Surya Pelangi menggunakan nomor urut tercetak, baik
catatan yang tercetak untuk nota penjualan, sales order invoice dan nota pembelian
memadai
(Accounting -Surat permintaan pembelian √ Pada CV.Surya Pelangi tidak diadakan surat permintaan pembelian, hanya
record) bernomor urut tercetak dan dibuat daftar permintaan kebutuhan barang yang diurutkan berdasarkan
pemakaiannyadipertanggungjawabkan transaksi.
oleh fungsi Gudang
39
-Laporan penerimaan barang √ Pada CV.Surya Pelangi tidak diadakan laporan penerimaan barang, bukti
bernomor urut tercetak dan penerimaan barang didasarkan pada nota pembelian dari pemasok.
pemakaiannyadipertanggungjawabkan
oleh fungsi penerimaan
-Bukti kas keluar beserta dokumen √ Pada konveksi CV.Surya Pelangi bukti kas keluar ada pada nota pembelian
pendukungnya dicap “lunas” oleh dan diberi tanda cap lunas.
fungsi pengeluaran kas setelah cek
dikirimkan kepada pemasok
4.Pengendalian -Secara periodik diadakan pencocokan √ Biasanya yang melakukan pengecekan adalah bagian internal control atau
fisik atas aktiva fisik kekayaan dan catatan langsung dari pemilik CV.Surya Pelangi untuk melakukan cek fisik persediaan
dan catatan perusahaan di gudang dan di tempat produksi tiap departemen.
(Acces control)
√ Belum ada pemisahan akses persediaan, kas dan pencatatan akuntansi,
-Adanya pemisahan akses persediaan, karena persediaan dapat diakses oleh bagian produksi yang merangkap
kas dan pencatatan akuntansi sebagai bagian gudang. Pencatatan kas dan akuntansi juga dirangkap oleh
bagian keuangan
5. Pengawasan -Adanya pengawasan dibagian √ Tidak adanya pengawasan dalam penerimaan barang, CCTV juga tidak di
(Supervision) penerimaan barang saat barang yang pasang. Terkadang ada ketidaksesuaian jumlah bahan yang tiba dengan
dibeli telah tiba nota pembelian.
40
6. Pemeriksaan -Adanya pemeriksaan barang yang √ Pemeriksaan barang yang tiba dengan barang yang dipesan dilakukan oleh
independen atas tiba dengan barang yang dipesan oleh bagian penerimaan yang merangkap sebagai bagian gudang. Pemeriksaan
kinerja bagian penerimaan dilakukan dengan mengecek nota pembelian dengan barang yang tiba.
-Pemeriksaan mendadak √ Pemeriksaan independen pada CV.Surya Pelangi biasanya dilakukan sekali
sebulan oleh pemilik atau orang yang ditugaskan oleh Pak Surya. Intinya,
selalu ada pencocokkan jumlah fisik bahan baku dengan catatan yang dibaut
leh bagian keuangan . Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya
kesalahan dan kecurangan yang dilakukan karyawan.
-Pembentukan unit organisasi untuk √ CV.Surya Pelangi tidak memiliki badan audit terpisah untuk melakukan
mengawasi kinerja pemeriksaan. Pemilik konveksi yang langsung melakukan pemeriksaan.
41
F) Saran untuk memperbaiki kelemahan Pengendalian Internal Pembelian bahan baku
Berdasarkan analisis sistem pengendalian internal siklus pembelian bahan baku yang dilakukan di CV.Surya Pelangi, ada beberapa
saran yang dapat digunakan sebagai untuk pengembangan sistem pengendalian internal perusahaan yaitu:
Tabel 3.4
Saran Pengendalian Internal Pembelian bahan baku
2. Pemisahan -Terpisahnya fungsi pembelian √ Sebaiknya fungsi pembelian, gudang dan penerimaan harus terpisah. Hal ini
tugas yang ,gudang dan penerimaan. dilakukan agar pertanggungjawaban jelas dan mengurangi tindak
memadai kecurangan karyawan. Karena jika ketiga fungsi ini dilakukan oleh orang
yang sama maka akan mudah dalam memanipulasi data dan tingkat
kehilangan persediaan menjadi lebih tinggi. Namun, jika tidak
memungkinkan dalam penambahan karyawan sebaiknya pengawasan lebih
ditingkatkan, Misalnya dengam memasang CCTV digudang atau pemilik yang
berada ditempat persediaan keluar masuk.
-Transaksi harus dilaksanakan lebih √ Sebaiknya CV.Surya Pelangi melakukan pemisahan tugas dan tanggung
42
dari satu orang jawab agar kegiatan produksi berjalan lancar dan efektif, sehingga setiap
karyawan memiliki fokus pekerjaannya masing-masing. Suatu transaksi
pembelian harus dilaksanakan lebih dari satu orang. Jika tidak
memungkinkan untuk penambahan karyawan sebaiknya dokumen harus
lebih lengkap dan pengawasan juga harus ditingkatkan.
3. Dokumen dan -Surat permintaan pembelian √ Pada CV.Surya Pelangi tidak diadakan surat permintaan pembelian, hanya
catatan yang bernomor urut tercetak dan dibuat daftar permintaan kebutuhan barang yang diurutkan berdasarkan
memadai pemakaiannyadipertanggungjawabkan transaksi. Sebaiknya ada penambahan dokumen surat permintaan pembelian
(Accounting oleh fungsi Gudang yang berisi bahan yang dibutuhkan atau habis digudang. Hal ini ditambahkan
record) sebagai kelengkapan dokumen sehingga dokumentasi pembelian menjadi
lebih akurat.
-Laporan penerimaan barang √ Pada CV.Surya Pelangi tidak diadakan laporan penerimaan barang, bukti
bernomor urut tercetak dan penerimaan barang didasarkan pada nota pembelian dari pemasok.
pemakaiannyadipertanggungjawabkan Sebaiknya Laporan penerimaan barang harus ditambahkan. Hal ini dilakukan
oleh fungsi penerimaan agar pemeriksaan barang apakah sesuai pesanan atau tidak menjadi lebih
mudah dan terdokumentasi dengan baik.
4.Pengendalian -Adanya pemisahan akses persediaan, √ Sebaiknya akses persediaan, kas dan pencatatan akuntansi harus dipisahkan.
fisik atas aktiva kas dan pencatatan akuntansi Akses persediaan seharusnya hanya bisa diakses oleh bagian gudang saja.
dan catatan Begitupula akses kas dan pencatatan akuntansi. Akses persediaan harus di
(Acces control) control karena jika tidak di control maka perusahaan akan mudah mengalami
kehilangan persediaan. Akibatnya pertanggungjawaban menjadi tidak jelas,
karena siapa saja bisa memasuki gudang.
43
5. Pengawasan -Adanya pengawasan dibagian √ Tidak adanya pengawasan dalam penerimaan barang, CCTV juga tidak di
(Supervision) penerimaan barang saat barang yang pasang. Terkadang ada ketidaksesuaian jumlah bahan yang tiba dengan
dibeli telah tiba nota pembelian. Sebaiknya, pengawasan pada penerimaan barang harus
ditingkatkat, maka karena itu diperlukan laporan penerimaan barang untuk
mengecek kesesuaian barang yang dipesan dan yang datang. Pengawasan
juga dapat dilakukan dengan memasang CCTV pada penerimaan barang.
Sehingga kehilangan barang ataupun tindak kecurangan dapat diketahui.
6. Pemeriksaan -Pemeriksaan mendadak √ Pemeriksaan independen pada CV.Surya Pelangi biasanya dilakukan sekali
independen atas sebulan oleh pemilik atau orang yang ditugaskan oleh Pak Surya. Sebaiknya
kinerja pemeriksaan independent dapat diembankan pada seseorang yang dapat
dipercaya. Sebagai tambahan, perusahaan dapat melakukan pembukaan
lowongan khususnya untuk bagian manajemennya sehingga tidak terpaku
hanya pada karyawan dengan sistem kekeluargaan yang belum tentu
- memiliki kemampuan yang dibutuhkan.
44
G) Rancangan system akuntansi Pembelian bahan baku yang sesuai dengan
pengendalian interen yang memadai (Dokumen / Diagram Alir Sistem untuk
siklus Pendapatan)
Setelah melakukan wawancara dengan Bapak Surya selaku pemilik mengenai
prosedur pembelian, penulis menemukan ada beberapa kelemahan yang ada pada CV.Surya
Pelangi sebagai berikut :
1. Tidak adanya surat permintaan pembelian
2. Tidak ada laporan penerimaan barang
3. Tidak adanya kartu persediaan bagian keuangan
4. Tidak adanya kartu Gudang
Berdasarkan hasil wawancara, peneliti merekomendasikan sistem informasi
akuntansi pembelian bahan baku pada CV.Surya Pelangi sebagai berikut :
1. Penambahan surat permintaan pembelian
2. Penambahan laporan penerimaan barang
3. Penambahan kartu persediaan bagian keuangan
4. Penambahan kartu Gudang
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada bapak Surya selaku
pimpinan menerangkan bahwa prosedur yang sedang berjalan di CV Surya Pelangi sudah
cukup baik namun ada beberapa yang perlu diperbaiki. Berdasarkan hasil wawancara dan
analisis, maka peneliti memberikan rekomendasi sistem informasi akuntansi pembelian
bahan baku sebagai berikut :
1. Bagian gudang atau yang melakukan pemakaian bahan baku, mengecek persediaan
di gudang kemudian membuat Surat Permintaan Pembelian(SPP) rangkap 2.
2. Rangkap ke-1 diberikan pada bagian pembelian
3. Rangkap ke-2 diarsipkan bagian gudang
4. Bagian pembelian menerima surat permintaan pembelian rangkap ke-1 kemudian
membuat Order Pembelian rangkap 4 dan diotorisasi ke pemilik. Setelah diotorisasi
pemilik, rangkap ke-1 diberikan kepada pemasok, rangkap ke-2 diberikan kepada
bagian Gudang, rangkap ke-3 diberikan kepada bagian keuangan, rangkap ke-4 dan
surat permintaan pembelian rangkap 1 diarsipkan bagian pembelian.
5. Setelah Barang datang, bagian gudang memeriksa barang sesuai order pembelian
rangkap ke-2 kemudian membuat Laporan Penerimaan Barang rangkap 3. Rangkap
ke-1 untuk mengisi kartu gudang, rangkap ke-2 diberikan pada bagian keuangan,
sedangkan rangkap ke-3 dan Order Pembelian diarsipkan bagian gudang.
45
6. Bagian pembelian menerima faktur atau nota pembelian dari pemasok dan
memeriksanya sesuai order pembelian. Kemudian faktur diberikan kepada bagian
keuangan.
7. Bagian keuangan menerima order pembelian rangkap ke-3, Laporan Penerimaan
Barang rangkap ke-2 dan faktur, kemudian dibandingkan dan membuat bukti kas
keluar (BKK). Order pembelian rangkap ke-2, laporan penerimaan barang rangkap
ke-2 dan faktur Pembelian diarsipkan sebagai arsip bukti kas keluar yang belum
dibayar. Untuk bukti kas keluar digunakan untuk mengisi register buku kas
sedangkan laporan penerimaan barang rangkap ke-2 digunakan untuk mengisi kartu
persediaan di bagian keuangan.
46
Rekomendasi perancangan Flowchart sistem pembelian CV.Surya Pelangi
Gambar 3.13
Rekomendasi perancangan Flowchart sistem pembelian
47
3.2.3 Siklus Proses Penggajian:
A) Narasi pemrosesan Penggajian
Sistem penggajian yang terjadi pada CV Surya Pelangi dilakukan secara
mingguan dan bulanan. adapun untuk mingguan biasanya untuk karyawan produksi
dan untuk bulanan biasanya untuk karyawan tetap seperti bagian keuangan dan
penjualan. penentuan waktu pengajian tersebut dilakukan sesuai permintaan dari
karyawan sejak awal direkrut bekerja pada CV Surya Pelangi. sistem penggajian yang
terjadi pada CV Surya Pelangi dilakukan dengan sederhana. Adapun pihak yang
terlibat adalah bagian keuangan , kepala produksi dan karyawan yang bersangkutan.
Untuk penghitungan gaji untuk karyawan produksi berdasarkan jumlah output yang
dikerjakan seperti kain perpotongnya. Selain itu juga berdasar catatan absensi
kedatangan karyawan. Berikut ini adalah sistem penggajian yang selama ini terjadi
pada CV Surya Pelangi.
Sistem penggajian pada CV Surya Pelangi diawali dengan karyawan yang
melakukan absensi pada buku absensi karyawan setiap hari kerja. buku absensi ini di
pegang oleh bagian keuangan. buku absensi karyawan tersebut sebagai dasar bagian
keuangan melakukan penggajian untuk karyawan. Selain itu penghitungan dari kain
perpotongnya , atau pakaian yg telah selesai di jahit, dibordir atau disablon, dimana
dicantumkan di suatu Catatan hasil produksi yang dikerjakan setiap karyawan per
departemen. Pencatatan ini di lakukan secara manual oleh kepala produksi, namun
sederhana. Catatan ini nantinya akan diserahkan ke bagian keuangan untuk
penghitungan gaji selain dari absensi. Selanjutnya, berdasarkan buku absensi
karyawan tersebut dan catatan hasil produksi yg dihasilkan perkayawannya yang
diterima dari kepala produksi ,bagian keuangan akan menginput data hadir ke sistem
komputer dengan bantuan Aplikasi DMS sehingga data kehadiran akan
terkomputerisasi. bagian keuangan CV Surya Pelangi memeriksa kehadiran karyawan
dan menghitung secara komputerisasi berapa jumlah gaji yang akan diberikan.
setelah menghitung gaji setiap karyawan dengan bantuan penghitungan komputer,
selanjutnya bagian keuangan menyiapkan rekap daftar gaji dan sejumlah uang
sesuai dengan gaji yang akan diberikan. Selanjutnya dilakukan otorisasi rekap daftar
gaji ke pemilik. Setelah diotorisasi rekap daftar gaji diarsipkan dan selanjutnya uang
gaji dimasukkan ke dalam amplop dan dibagikan kepada setiap karyawan dan
kemudian menyimpan kembali buku absensi karyawan.
48
B) DFD untuk Pengolahan Penggajian
Gambar 3.14
DFD untuk Pengolahan Penggajian
49
C) Dokumen / Diagram Alir Sistem untuk Pengolahan Penggajian
Gambar 3.15
Flowchart Sistem untuk Pengolahan Penggajian
50
D) Diagram Business sistem penggajian
Gambar 3.16
Diagram Business sistem penggajian
51
E) Kelemahan Pengendalian Internal Penggajian (6 elemen pendalian fisik)
Untuk mengetahui memadai atau tidaknya pengendalian internal di CV.Surya Pelangi digunakan analisis 6 elemen pengendalian fisik
menurut COSO sebagai berikut :
Tabel 3.5
Kelemahan Pengendalian Internal Penggajian
2. Pemisahan tugas yang -Terpisahnya fungsi pencatat √ CV Surya Pelangi tidak melakukan pemisahan atas pembuat daftar
memadai waktu dan pembuat daftar hadir karyawan dengan fungsi pencatat waktu. Dimana pengisian
hadir karyawan daftar hadir karyawan dibuat oleh bagian keuangan. Sedangkan untuk
pencatat waktu, diisi sendiri oleh karyawan.
-Transaksi harus dilaksanakan √ Transaksi penggajian di CV Surya Pelangi hanya dikerjakan oleh satu
lebih dari satu orang orang, yaitu bagian Keuangan
3. Pengawasan -Adanya Monitoring terkait √ Di CV Surya Pelangi belum ada pengawasan dalam mengisi daftar
dengan pengawasan agar kehadirannya. Ada kemungkinan akan terjadi kecurangan dalam
karyawan tidak saling mencatat daftar hadir karyawan. Belum ada kontrol yang jelas terkait
52
membantu “Mencatatkan mengawasi kecurangan yang sewaktu-waktu bisa dilakukan oleh
waktu” Karyawan CV Surya Pelangi, karena belum ada akses pendukung
seperti CCTV dan lain sebagainya
4. Dokumen dan catatan -Kartu jam hadir √ Pada CV Surya Pelangi sudah menggunakan kartu hadir sebagai
yang memadai dokumen bukti kehadiran karyawannya.
(Accounting record)
-Kartu jam kerja √ Tidak ada job tiket dalam pembagian kerja di cv surya pelangi, yang
ada hanyalah data karyawan beserta jabatan di departemen masing2
-Voucher Pencairan √ Untuk pengambilan gaji untuk karyawan produksi langsung diberikan
oleh bagian keuangan menggunakan amplop perminggu nya atau
perbulan sesuai kesepakatan di awal kerja
-Ringkasan distribusi tenaga √ CV Surya Pelangi telah memiliki Ringkasan Distribusi Kerja, terutama
di bagian produksi dan keuangan karena membutuhkan tenaga ahli.
kerja
-Daftar gaji dan upah √ Pada CV Surya Pelangi telah ada Daftar Gaji yang disusun oleh bagian
keuangan berdasarkan daftar hadir dan Catatan Hasil Produksi.
-Jurnal Umum √ Karena menggunakan aplikasi DMS ,maka data gaji langsung di proses
53
dengan sistem komputerisasi dan hanya memuat data gaji dan
pengeluaran kas setiap departemen
Tidak ada kartu biaya, untuk gaji karyawan nonproduksi atau tenaga
-Kartu Biaya √ kerja tidak langsung hanya dimuat langsung dalam pengeluaran kas
Tidak ada kartu harga pokok produk, yang ada hanyalah catatan
Kartu harga pokok produk √ produksi yang telah dikerjakan karyawan dan nantinya akan
digunakan untuk menghitung gaji sesuai pesanan yang selesau
dikerjakan.
5. Kontrol Akses -Adanya pengawasan dalam √ Pada CV.Surya Pelangi control akses untuk seperti bagian keuangan
pengaksesan data gaji sudah diterapkan dimana sebagai perlindungan data, Bagian
keuangan diberi Wewenang penuh untuk mengakses keuangan
CV.Surya Pelangi. Sebagai Control akses , data DMS hanya bisa
dibuka dengan password yang hanya diketahui bagian keuangan.
-Adanya kontrol dari √ Sudah ada pengawasan terkait kartu waktu, dimana setelah karyawan
perusahaan untuk mencegah mengisi data kehadiran dan jam hadir maka bagian keuangan
karyawan memiliki akses yang langsung menyimpan catatan tersebut.
tidak benar ke:catatan
akuntansi, seperti kartu waktu
yang dapat diubah
54
6.Verifikasi Independen -Verifikasi keakuratan register √ Pada CV.Surya Pelangi verifikasi dilakukan langsung oleh bagian
penggajian oleh bagian utang keuangan
Dan bagian buku besar. √ Pada CV.Surya Pelangi rekonsiliasi telah dilakukan langsung oleh
-Merekonsiliasi ringkasan bagian keuangan.
distribusi tenaga kerja dan
voucher pembayaran gaji
55
F) Saran untuk memperbaiki kelemahan Pengendalian Internal Penggajian
Berdasarkan analisis sistem pengendalian internal siklus Penggajian yang dilakukan di CV.Surya Pelangi, ada beberapa saran yang
dapat digunakan sebagai untuk pengembangan sistem pengendalian internal perusahaan yaitu:
Tabel 3.6
Saran Pengendalian Internal Penggajian
2. Pemisahan tugas yang -Terpisahnya fungsi pencatat √ Sebaiknya dilakukan pemisahan fungsi pencatat waktu dan pembuat
memadai waktu dan pembuat daftar daftar hadir karyawan. Hal ini dilakukan agar bagian keuangan tidak
hadir karyawan overlap dalam tugasnya dan dapat lebih fokus pada pekerjaannya.
-Transaksi harus dilaksanakan √ Transaksi penggajian di CV Surya Pelangi hanya dikerjakan oleh satu
lebih dari satu orang orang, yaitu bagian Keuangan. Sebaiknya transaksi penggajian
dilakukan tidak hanya pada keuangan saja. Hal ini dilakukan agar
bagian keuangan tidak overlap dan dapat fokus pada pekerjaanya.
Seperti dalam pembuatan daftar hadir, pencatat waktu dan
pencatatan pengeluaran kas
56
3. Pengawasan -Adanya Monitoring terkait √ Sebaiknya dalam pengawasan pengisian kehadiran dan pencatat
dengan pengawasan agar waktu dilakukan. Hal ini agar dapat menjaga kedisplinan karyawan
karyawan tidak saling dalam bekerja serta pendistribusian gaji dengan tepat.
membantu “Mencatatkan
waktu”
4. Dokumen dan catatan -Kartu jam kerja √ Sebaiknya penambahan kartu jam kerja dilakukan agar dapat
yang memadai mencatat waktu yang dikonsumsi tenaga kerja langsung dalam
(Accounting record) memproduksi barang berdasarkan pesanan
√ Sebaiknya dilakukan penambahan kartu biaya agar dapat mencatat
-Kartu Biaya
biaya tenaga kerja tidak langsung dan biaya tenaga kerja non
produksi sehingga dokumentasi pengeluaran kas lebih akurat
-Kartu harga pokok produk √ Sebaiknya dalam pencatatan upah tenaga kerja langsung per pesanan
yang dihasilkan dibuat dalam kartu harga pokok produk sehingga
pendistribusian gaji dapat lebih akurat dan terdokumentasi dengan
jelas.
5. Kontrol Akses -Adanya pengawasan dalam √ Pada CV.Surya Pelangi control akses untuk seperti bagian keuangan
pengaksesan data gaji sudah diterapkan dimana sebagai perlindungan data, Bagian
keuangan diberi Wewenang penuh untuk mengakses keuangan
CV.Surya Pelangi. Sebagai Control akses , data DMS hanya bisa
57
dibuka dengan password yang hanya diketahui bagian keuangan.
-Adanya kontrol dari √ Sudah ada pengawasan terkait kartu waktu, dimana setelah karyawan
perusahaan untuk mencegah mengisi data kehadiran dan jam hadir maka bagian keuangan
karyawan memiliki akses yang langsung menyimpan catatan tersebut.
tidak benar ke:catatan
akuntansi, seperti kartu waktu
yang dapat diubah
6.Verifikasi Independen -Verifikasi keakuratan register √ Pada CV.Surya Pelangi verifikasi dilakukan langsung oleh bagian
penggajian oleh bagian utang keuangan
Dan bagian buku besar. √ Pada CV.Surya Pelangi rekonsiliasi telah dilakukan langsung oleh
-Merekonsiliasi ringkasan bagian keuangan.
distribusi tenaga kerja dan
voucher pembayaran gaji
58
G) Rancangan system akuntansi Penggajian yang sesuai dengan
pengendalian interen yang memadai
1. Bagian Absensi
Penggajian karyawan pada CV Surya Pelangi diawali dengan pembuatan daftar hadir
karyawan (DHK) oleh bagian absensi. Selanjutnya di DHK yang telah dibuat
kemudian diisi dengan tanda tangan karyawan beserta jam hadir sebagai bukti
kehadiran. Setelah selesai bagian absensi mengirimkan DHK tersebut kebagian
pengajian.
2. Bagian produksi
Bagian produksi membuat kartu harga pokok produk (KHPP) rangkap 2. KHPP
digunakan untuk mencatat upah tenaga kerja langsung yang dikeluarkan untuk
pesanan tertentu. KHPP 1 diserahkan kebagian penggajian dan KHPP 2 diarsipkan.
3. Bagian pengajian
Bagian pengkajian menerima DHK yang telah terisi dengan tanda tangan karyawan
berserta jam hadir dari bagian absensi dan KHPP 1 dari bagian produksi. Selanjutnya
berdasarkan DHK dan KHPP 1 tersebut bagian pengajian membuat daftar gaji (DG)
rangkap 2 beserta membuat rekap daftar gaji (RDG) kemudian bagian pengajian
mengirimkan DG 1 dan RDG ke bagian keuangan serta menyimpan DG 2 beserta di
DHK sebagai arsip.
4. Bagian keuangan
Bagian keuangan menerima DG 1 dan RDG dari bagian pengajian. Selanjutnya
berdasarkan dokumen-dokumen tersebut bagian keuangan menyiapkan uang untuk
gaji karyawan dan sekaligus membuat bukti kas keluar (BKK) rangkap 2, dokumen-
dokumen beserta uang gaji tersebut. Selanjutnya diserahkan ke Pemilik untuk
diotorisasi. Setelah memperoleh otorisasi dari pemilik, maka uang gaji yang telah siap
selanjutnya dibagikan kepada karyawan yang bersangkutan. Berdasarkan dokumen-
dokumen tersebut bagian keuangan melakukan penjurnalan atas pengeluaran kas
yang terjadi. Setelah proses penjurnalan selesai bagian keuangan melakukan
penyimpanan atas dokumen-dokumen tersebut sebagai arsip.
5. Pemilik
Pemilik menerima RDG, DG 1, BKK 1, BKK 2 dan jumlah uang gaji karyawan.
Selanjutnya pimpinan mengecek kecocokan dan mengotorisasi dokumen-dokumen
tersebut.
59
Gambar 3.17
Rekomendasi perancangan Flowchart sistem penggajian
60
3.2.4 Siklus Pemrosesan Aset Tetap:
A) Narasi pemrosesan Aset Tetap
Berdasarkan hasil wawancara dengan Pak Surya selaku pimpinan pada tanggal 28
Maret 2021 pkl 11.00 wib proses pembelian bahan baku yang berjalan pada CV Surya
Pelangi dimulai dengan langkah-langkah sebagai berikut.
Siklus pemrosesan aset tetap diawali dengan Pak Surya selaku owner menganalisis
aset tetap yang dibutuhkan yang memenuhi standar produksi. Kemudian, Pak Surya
menghubungi supplier untuk melakukan pemesanan aset tetap seperti mesin bordir. Supplier
memberikan output berupa salinan faktur kepada Pak Surya. Selanjutnya, pengiriman
pesanan aset tetap dilakukan oleh supplier yang menimbulkan output berupa mesin bordir
dan salinan faktur. Selanjutnya, penerimaan pesanan aset tetap dilakukan oleh bagian
pembordiran. Akibat transaksi yang terjadi, bagian keuangan mengupdate buku besar utang
dagang, serta membuat laporan transaksi yang akan mengupdate sistem pengeluaran kas.
Setelah itu, aset tetap yang dirasa akan habis masa manfaatnya akan dilakukan proses
servis, yang pembayarannya dilakukan melalui transfer bank.
61
C) Dokumen / Diagram Alir Sistem untuk Pengolahan Aset Tetap
Gambar 3.19
Flowchart Sistem untuk Pengolahan Aset Tetap
62
D) Business process diagram Sistem Pengolahan Aset Tetap
Gambar 3.20
Business process diagram Sistem Pengolahan Aset Tetap
63
E) Kelemahan Pengendalian Internal Pengolahan Aset Tetap (6 elemen pengendalian fisik)
Tabel 3.7
Kelemahan Pengendalian Internal Pengolahan Aset Tetap
1. Otorisasi - Pada saat transaksi √ Pada CV.Surya Pelangi pada saat pembelian aset tetap owner telah mengonfirmasi pada
transaksi dan pembelian aset tetap, tim produksi (Bag. Pembordiran) dan langsung mengutus bagian pembelian untuk
aktivitas yang owner mengonfirmasi pada membeli.
tepat tim produksi
- Laporan penerimaan aset √ Pada CV.Surya Pelangi penerimaan aset tetap diterima oleh bagian/departemen yang
tetap (mesin bordir) pada terkait dengan penggunaan aset yang akan digunakan oleh departemen tersebut. Namun
CV. Surya Pelangi tidak ada laporan penerimaan, bukti terima hanya berupa nota dari supplier
diotorisasikan oleh bag.
Pembordiran
Pemisahan - Transaksi yang dilakukan √ Pada CV. Surya Pelangi semua karyawan yang terlibat dalam pemrosesan aset tetap
tugas yang oleh lebih dari 1 orang memiliki tugas yang merangkap, missal bagian produksi juga turut melakukan
memadai pembelian dan menerima aset tetap yang telah dibeli.
64
Dokumen
dan catatan - Bukti pembayaran dan DP √ Pada CV.Surya Pelangi memiliki bukti pembayaran pada transaksinya
yang pembayaran
memadai
(Accounting
record)
Pengendalian Secara periodik diadakan √ Biasanya yang melakukan pengecekan adalah bagian internal control atau langsung
fisik atas pencocokan fisik mesin dan dari pemilik CV.Surya Pelangi untuk melakukan cek fisik mesin jahit &bordir di tiap
aktiva dan catatan perusahaan departemen.
catatan
(Acces
control)
Pengawasan - Adanya pengawasan oleh √ Pada bagian produksi, Pak Surya langsung mengecek mesin-mesin yang beroperasi
(Supervision) owner agar tidak terjadi yang sedang dikerjakan oleh karyawannya. Tidak ada CCTV yang digunakan oleh Pak
penyalahgunaan Surya di rumah produksinya.
-Adanya pengamanan √ Pengamanan lokasi fisik aset berada pada bagian produksi
lokasi penyimpanan fisik
aset
Pemeriksaan - Pemeriksaan mendadak √ Pemeriksaan independen pada CV.Surya Pelangi biasanya dilakukan sekali sebulan oleh
independen pemilik atau orang yang ditugaskan oleh Pak Surya untuk mencegah terjadinya
atas kinerja kesalahan dan kecurangan yang dilakukan karyawan.
65
Adanya logika pemograman √ Pada CV.Surya Pelangi tidak dilakukan pencatatan detail terkait penyusutan aset yang
untuk perhitungan otomatis ada pada CV.Surya Pelangi. Selama ini, jika aset telah rusak dan tak dapat digunakan
penyusutan aset maka langsung dilakukan pembelian aset baru.
(Depresiasi)
66
F) Saran untuk memperbaiki kelemahan Pengendalian Internal Aset Tetap
Berdasarkan analisis sistem pengendalian internal siklus Pemrosesan Aset Tetap yang dilakukan di CV.Surya Pelangi, ada beberapa
saran yang dapat digunakan sebagai untuk pengembangan sistem pengendalian internal perusahaan yaitu:
Tabel 3.8
Saran Pengendalian Internal Pengolahan Aset Tetap
1. Otorisasi - Laporan penerimaan √ Sebaiknya, setelah proses transaksi aset tetap, bag. Pembordiran harus membuat
transaksi dan aset tetap (mesin bordir) laporan penerimaan aset tetap, agar setiap transaksi yang terjadi jelas daripada
aktivitas yang pada CV. Surya Pelangi hanya menyimpan nota saja
tepat diotorisasikan oleh bag.
Pembordiran
2. Pemisahan - Transaksi yang √ Sebaiknya, dilakukan pemisahan tugas antara karyawan yang akan melakukan
tugas yang dilakukan oleh lebih dari 1 pembelian aset dan yang menerima aset tetap agar meminimalisir terjadinya
memadai orang kecurangan
67
3.Dokumen dan
catatan yang - Bukti pembayaran dan √ Pada CV.Surya Pelangi memiliki bukti pembayaran pada transaksinya dan sudah
memadai DP pembayaran memadai.
(Accounting
record)
4.Pengendalian Secara periodik diadakan √ Biasanya yang melakukan pengecekan adalah bagian internal control atau langsung
fisik atas aktiva pencocokan fisik mesin dari pemilik CV.Surya Pelangi untuk melakukan cek fisik mesin jahit & bordir di tiap
dan catatan dan catatan perusahaan departemen. Pengendalian fisik ini sudah memadai untuk CV. Surya Pelangi
(Acces control)
5. Pengawasan - Adanya pengawasan √ Pada bagian produksi, Pak Surya langsung mengecek mesin-mesin yang beroperasi
(Supervision) oleh owner agar tidak yang sedang dikerjakan oleh karyawannya. Namun, tidak ada CCTV yang digunakan
terjadi penyalahgunaan oleh Pak Surya di rumah produksinya. Sehingga, perlu adanya CCTV agar
pengawasan terhadap aset tetap lebih aman
-Adanya pengamanan √ Pengamanan lokasi fisik aset berada pada bagian produksi dan sudah memadai
lokasi penyimpanan fisik
aset
68
6. Pemeriksaan - Pemeriksaan mendadak √ Sebaiknya, dilakukan pemeriksaan mendadak minimal 2 kali sebulan untuk
independen memastikan bahwa segala aktivitas yang dilakukan oleh karyawan sesuai dengan
atas kinerja prosedur kerja dan tidak menyalahi aturan.
- Adanya logika Sebaiknya, pada CV.Surya Pelangi dilakukan pencatatan detail terkait penyusutan
pemrograman untuk √ aset yang ada pada CV.Surya Pelangi karena depresiasi aset juga memiliki pengaruh
perhitungan otomatis terhadap laporan keuangan. Selain itu, dengan adanya depresiasi aset tetap, CV.
penyusutan aset Surya Pelangi dapat mengestimasi masa aset dan bisa juga menentukan kapan saat
(Depresiasi) akan membeli aset yang baru ataupun melakukan service/perbaikan terhadap aset
tersebut.
69
G) Rancangan system akuntansi Aset Tetap yang sesuai dengan pengendalian
interen yang memadai (Dokumen / Diagram Alir Sistem untuk siklus
Pendapatan)
Pak Surya (Owner) menganalisis aset tetap yang dibutuhkan yang memenuhi standar
produksi setelah mengonfirmasi kepada bag. Pembordiran. Kemudian, Pak Surya
menghubungi supplier untuk melakukan pemesanan aset tetap seperti mesin bordir. Supplier
memberikan output berupa salinan faktur kepada Pak Surya. Kemudian, Owner
menyerahkan faktur tersebut kepada bag. Keuangan untuk melakukan pembayaran transfer
ke Bank. Selanjutnya, pengiriman pesanan aset tetap dilakukan oleh supplier yang
menimbulkan output berupa mesin bordir dan salinan faktur. Selanjutnya, penerimaan
pesanan aset tetap dilakukan oleh bagian pembordiran. Lalu, bag.Pembordiran mendata dan
mencatat mesin yang diterima. Akibat transaksi yang terjadi, bagian keuangan mengupdate
buku besar utang dagang, serta membuat laporan transaksi yang akan mengupdate sistem
pengeluaran kas. Setelah itu, aset tetap yang dirasa akan habis masa manfaatnya akan
dilakukan proses servis, yang pembayarannya dilakukan melalui transfer bank.
70
Gambar 3.21
Rekomendasi Perancangan Flowchart Sistem Pengolahan Aset Tetap
71
3.2.5 Siklus Sistem Konversi
A) Narasi pemrosesan Sistem Konversi
Hasil wawancara dengan bapak Surya selaku pemilik pada tanggal 28 Maret 2021,
prosedur konversi atau produksi yang berjalan pada CV Surya Pelangi dimulai dengan
langkah-langkah berikut ini.
Siklus konversi pada CV. Surya Pelangi dimulai dari bagian keuangan menerima
pesanan dari pelanggan atau konsumen melalui telepon atau datang ke kantor. Selanjutnya,
bagian keuangan membuat dan menyerahkan kartu pesanan pada bagian gudang. Bagian
gudang akan mengecek adanya bahan baku untuk pemesanan yang custom sesuai
keinginan konsumen. sedangkan untuk pesanan yang umum akan langsung dicek barang
tersedia atau tidak di gudang. Untuk barang custom bagian gudang mencatat pesanan
sesuai dengan kartu pesanan dari bagian keuangan yang kemudian diberikan pada bagian
desain dan pemotongan. Bagian desain dan pemotongan menerima pesanan yang sudah
ditulis bagian gudang. kemudian membuat desain barang sesuai pesanan pelanggan dan
mulai memproses pemotongan bahan baku. Setelah proses desain dan bahan baku
dilakukan, maka bagian desain dan pemotongan bahan akan memberikannya pada bagian
bordir dan sablon sesuai pesanan konsumen. Setelah barang jadi maka bagian pengepakan
barang membersihkan produk dari debu atau benang yang berlebihan dan mengemasnya
dalam plastik yang kemudian dilakukan pengecekan jumlah pesanan. jika barang sudah
tersedia maka bagian gudang menyiapkan pesanan dan membuat surat jalan rangkap dua
yang diberikan pada bagian transportasi untuk dikirim.
72
B) DFD untuk Pengolahan Sistem Konversi
Gambar 3.22
DFD untuk Pengolahan Sistem Konversi
73
C) Dokumen / Diagram Alir Sistem untuk Pengolahan Sistem Konversi
Gambar 3.23
Flowchart untuk Pengolahan Sistem Konversi
74
D) Diagram Business siklus konveksi produksi
Gambar 3.24
Diagram Business siklus konveksi produksi
75
E) Kelemahan Pengendalian Internal Sistem Konversi (6 elemen pendalian fisik)
Untuk mengetahui memadai atau tidaknya pengendalian internal di CV.Surya Pelangi digunakan analisis 6 elemen pengendalian fisik menurut
COSO sebagai berikut :
Tabel 3.9
Kelemahan Pengendalian Internal Sistem Konversi
1. Otorisasi -Adanya tanda tangan dan √ Tidak adanya dokumen antar divisi yang menunjukkan penyelesaian
transaksi dan otorisasi dari setiap disatu departemen.
aktivitas yang departemen produksi untuk
tepat. mengizinkan pekerjaan
produksi selanjutnya (Move
Tickets)
- Pada saat pengecekan √ Pada CV.Surya Pelangi pada saat pengecekan bahan baku untuk
bahan baku untuk bagian produksi dilakukan otorisasi oleh bagian Gudang.
gudang adanya otorisasi
oleh bagian gudang
- Laporan penerimaan Pada CV.Surya Pelangi tidak adanya laporan penerimaan dari fungsi
pada produksi CV. Surya √ penerimaan bukti penerimaan barang hanya berupa nota dari supplier
Pelangi diotorisasikan oleh
penerimaan
76
2. Pemisahan - Transaksi yang dilakukan √ Pada CV. Surya Pelangi adanya beberapa karyawan yang memiliki
tugas yang lebih dari 1 orang pekerjaan yang merangkap sehingga ada beberapa transaksi yang
memadai hanya dilakukan oleh satu orang seperti bagian keuangan.
-Adanya pemisahan √ Tidak ada pemisahan pengendalian inventory , bahan baku dan
pengendalian inventory , barang jadi. Pekerjaan ini dilakukan oleh bagian gudang
bahan baku dan barang
jadi
√ Perhitungan WIP dilakukan oleh seseorang yang diberi kepecayaan
-Adanya perhitungan WIP oleh pemilik, pada CV.Surya Pelangi pekerjaan ini dilakukan oleh
dan terpisah dari pekerjaan kepala bagian gudang
utama di proses produksi
77
3. Dokumen dan -Penggunaan formulir √ Semua formulir di CV.Surya Pelangi menggunakan nomor urut
catatan yang bernomor urut tercetak tercetak, baik untuk nota penjualan, sales order invoice dan nota
memadai pembelian
(Accounting -Adanya surat permintaan √ Tidak adanya surat permintaan bahan baku, yang ada hanyalah
record) bahan baku daftar bahan baku beserta list kebutuhan.
-Adanya file WIP dan √ File WIP dan barang jadi di catat oleh bagian gudang yang kemudian
barang jadi diberikan kepada bagian keuangan untuk memasukkan data dengan
bantuan aplikasi DMS
-Adanya lembar biaya √ Cost sheet telah dibuat oleh bagian keuangan dengan bantuan
(Cost Sheet) Aplikasi DMS
-Adanya job Ticket √ Tidak ada job ticket pada CV.Surya Pelangi
-Adanya Surat perintah √ Tidak adanya surat perintah kerja
kerja
- Bukti pembayaran dan DP √ Pada CV.Surya Pelangi sudah ada bukti DP pembayaran dan bukti
pembayaran lunas pembayaran, biasanya langsung tercantum Bersama nota
78
4.Pengendalian Secara periodik diadakan √ Biasanya yang melakukan pengecekan adalah bagian internal control
fisik atas aktiva pencocokan fisik kekayaan atau langsung dari pemilik CV.Surya Pelangi untuk melakukan cek
dan catatan dan catatan perusahaan fisik persediaan di gudang dan di tempat produksi tiap departemen.
(Acces control)
79
5.Pengawasan Pengawasan terhadap √ Untuk pengawasan yang ada di CV.Surya Pelangi langsung dilakukan
(Supervision) persediaan di bagian oleh pemilik yaitu Pak Surya dengan langsung mendatangi
produksi karyawannya ke meja kerja. Seperi dibagian produksi, Pak Surya
langsung mengecek bahan yang sedang dikerjakan oleh
karyawannya. Tidak ada CCTV yang digunakan oleh Pak Surya di
rumah produksinya.
-Adanya Time card √ Pengawasan hanya pada time card saja, dimana kapan karyawan
karyawan dan job ticket datang dan pulang sudah diawasi menggunakan time card namun
untuk mengawasi tidak dengan job ticket.
karyawan dan
menyesuaikan
keakuratannya
80
6. Pemeriksaan -adanya verifikasi √ Bagian ini dilakukan oleh bagian gudang kemudian memberikan
independen atas perpindahan WIP ke FG datanya kepada bagian keuangan untuk diinput kekomputer dengan
kinerja dengan merekonsiliasi bantuan aplikasi DMS
voucher jurnal dari
akuntansi biaya dan buku
besar pembantu
persediaan dan
pengendalian persediaan
-Pembentukan unit √ CV.Surya Pelangi tidak memiliki badan yang mana dapat mengawasi
organisasi untuk dan memeriksa pekerja baik dibidang produksi sehingga adanya
mengawasi kinerja kemungkinan tindakan kecurangan
81
F) Saran untuk memperbaiki kelemahan Pengendalian Internal Sistem Konversi
Berdasarkan analisis sistem pengendalian internal siklus Konveksi Produksi yang dilakukan di CV.Surya Pelangi, ada beberapa saran
yang dapat digunakan sebagai untuk pengembangan sistem pengendalian internal perusahaan yaitu:
Tabel 3.9
Saran Pengendalian Internal Sistem Konversi
1. Otorisasi -Adanya tanda tangan dan √ Sebaiknya ada penambahan dokumen antar divisi yang menunjukkan
transaksi dan otorisasi dari setiap penyelesaian disatu departemen. Untuk dapat mengetahui
aktivitas yang departemen produksi untuk bagaimana setiap departemen produksi untuk dapat melakukan
tepat. mengizinkan pekerjaan pekerjaan selanjutnya.
produksi selanjutnya (Move
Tickets)
Sebaiknya laporan penerimaan barang harus disertakan agar dapat
- Laporan penerimaan √ mengetahui semua laporan penerimaan pada produksi dan
pada produksi CV. Surya dokumentasi menjadi lengkap.
Pelangi diotorisasikan oleh
penerimaan
82
2.Pemisahan - Transaksi yang dilakukan √ Perlunya penambahan karyawan agar tidak adanya karyawan yang
tugas yang lebih dari 1 orang memiliki pekerjaan yang merangkap. Jika tidak memungkinkan
memadai penambahan karyawan maka pengawasan harus ditingkatkan
83
3. Dokumen dan
catatan yang -Adanya surat permintaan √ Sebaiknya dilakukan penambahan dokumen permintaan bahan baku
memadai bahan baku agar terdokumentasi dengan baik dan pertanggungjawaban menjadi
(Accounting jelas.
record) Perlunya job ticket pada CV.Surya Pelangi
-Adanya job Ticket √ Perlu adanya surat perintah kerja agar pembagian dan tanggung
-Adanya Surat perintah √ jawab masing-masing karyawan menjadi jelas.
kerja
4. Pengendalian Secara periodik diadakan √ Yang melaukuan pengecekan adalah bagian internal control atau
fisik atas aktiva pencocokan fisik kekayaan langsung dari pemilik untuk dapat melakukan cek fisik persediaan di
dan catatan dan catatan perusahaan gudang dan di tempat produksi tiap departemen.
(Acces control)
5. Pengawasan Pengawasan terhadap √ Pada CV.Surya Pelangi langsung dilakukan oleh pemilik yaitu Pak
(Supervision) persediaan di bagian Surya dengan langsung mendatangi karyawannya ke meja kerja.
produksi Seperi dibagian produksi, Pak Surya langsung mengecek bahan yang
sedang dikerjakan oleh karyawannya. Akan lebih baiknya jika adanya
CCTV yang digunakan oleh Pak Surya di rumah produksinya.
-Adanya pengawasan √ Pada pengawasan penggunaan bahan baku langsung dilakukan oleh
terhadap penggunaan pemilik dengan cara langsung mengunjungi tempat produksi per
84
bahan baku untuk departemen dan menanyakan langsung kepada karyawan disana
memastikan semua bahan
baku telah digunakan pada
proses produksi
-Adanya Time card √ Akan lebih baik jika diawasi menggunakan time card dan job ticket
karyawan dan job ticket agar pengawasan karyawan menjadi lebih bagus.
untuk mengawasi
karyawan dan
menyesuaikan
keakuratannya
6. Pemeriksaan -adanya verifikasi √ Sudah dilakukan oleh bagian gudang kemudian memberikan
independen atas perpindahan WIP ke FG datanya kepada bagian keuangan untuk diinput kekomputer dengan
kinerja bantuan aplikasi DMS dengan merekonsiliasi voucher jurnal dari
akuntansi biaya dan buku besar pembantu persediaan dan
pengendalian persediaan
-Pemeriksaan mendadak √ Perlu dilakukan secara berkala untuk mencegah terjadinya kesalahan
dan kecurangan yang dilakukan karyawan.
-Pembentukan unit Perlu adanya pembentukan unit organisasi untuk mengawasi kinerja
organisasi untuk agar tidak adanya terjadi kecurangan. Namun jika tidak
mengawasi kinerja √ memungkinkan maka sebaiknya diamanahkan kepada orang yang
dipercaya sehingga pemilik dapat fokus dalam pengembangan
perusahaan.
85
G)Rancangan system akuntansi Konversi yang sesuai dengan pengendalian
interen yang memadai (Dokumen / Diagram Alir Sistem untuk siklus Konveksi.
Setelah melakukan wawancara dengan Bapak Surya selaku pemilik CV Surya Pelangi
mengenai prosedur produksi pada tanggal 28 Maret 2021 peneliti menemukan ada beberapa
kelemahan yang ada pada CV Surya Pelangi sebagai berikut:
• Tidak adanya jadwal produksi
• Bagian gudang bertanggung jawab atas produksi barang
Berdasarkan hasil wawancara, analisis dan studi literatur maka peneliti memberikan
rekomendasi sistem informasi akuntansi produksi sebagai berikut
• Penambahan jadwal produksi
• Adanya daftar bahan baku
• Penambahan dokumen order produksi
1. Bagian penjualan menerima pesanan dari pelanggan kemudian mengisi kartu pesanan
rangkap 3 dan diotorisasi oleh pemilik.
- Kartu pesanan rangkap ke-1: diarsipkan bagian penjualan
- Kartu pesanan rangkap ke-2 : diberikan bagian gudang
- Kartu pesanan rangkap Ke-3 : diberikan bagian desain
2. Bagian gudang menerima kartu pesanan rangkap ke-2 kemudian bagian gudang
melakukan pengecekan untuk pesanan yang umum kemudian bagian gudang
mengeluarkan barang dan membuat surat jalan rangkap 2.
3. Untuk pemesanan yang kostum bagian gudang membuat daftar kebutuhan bahan baku
kemudian mengeluarkan bahan baku. Bahan baku dan daftar bahan baku diberikan kepada
bagian produksi. Bagian desain menerima kartu pesanan rangkap ke-3 dari bagian
penjualan kemudian merancang desain produk.
4. Setelah produk jadi hard file desain pertama diberikan kepada bagian produksi sedangkan
file desain kedua di arsipkan bagian desain
5. Bagian produksi menerima daftar kebutuhan bahan baku dari bagian gudang dan desain
produk yang akan dibuat dari bagian desain, kemudian bagian produksi membuat order
produksi rangkap 2
86
6. Setelah membuat order produksi kemudian dimasukkan kedalam jadwal produksi karena
proses produksi untuk produk kostum harus sesuai tanggal pemesanan
7. Setelah memasuki jadwal produksi bagian produksi mulai memproses produksi mulai dari
memotong bahan dan memilahnya , menjahit , membordir dan menyablon bahan yang
sudah dipotong kemudian mempacking produk yang sudah jadi.
8. Order produksi rangkap ke-1, daftar kebutuhan bahan baku, desain dan jadwal produksi
diarsipkan bagian produksi . Sedangkan order produksi rangkap ke-2 diberikan pada bagian
gudang. Bagian gudang membuat surat jalan rangkap 2 sesuai order produksi rangkap ke-
2.
87
Gambar 3.25
Rekomendasi Flowchart siklus konveksi produksi
88
3.3 Rekomendasi Perancangan dokumen dan catatan CV Surya Pelangi
Dokumen dan catatan yang dimiliki CV Surya Pelangi selama ini dirasa masih kurang
lengkap dan kurang efisien digunakan untuk menunjang seluruh kegiatan operasional yang
ada. Catatan dan dokumen tersebut masih kurang dapat menunjang seluruh kegiatan
operasional UMKM yang begitu kompleks. Oleh karena itu peneliti merekomendasikan
beberapa dokumen dan catatan yang lebih efisien untuk digunakan dalam menunjang
kegiatan operasional CV Surya Pelangi sebagai berikut.
Gambar 3.26
Rekomendasi Laporan Penerimaan Barang
No :
Tanggal :
Barang berikut ini telah kami terima dan sudah kami periksa
( ) ( )
89
Gambar 3.27
Rekomendasi Surat Permintaan Pembelian
Dari : B.Gudang
Tggl diperlukan :
Kepada : B.Pembelian
Total
Bagian Gudang
( )
90
Gambar 3.28
Rekomendasi Kartu Gudang
CV.SURYA PELANGI
Pimpinan Kartu Gudang
Jalan Puyuh Mas No.2A-2B Tangkerang
Tengah Pekanbaru
No.Kode :
(
Nama Barang : )
Satuan :
Masuk Keluar
( ) ( )
91
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan baik melalui observasi, wawancara
evaluasi, dan perancangan sistem informasi akuntansi pada CV Surya Pelangi dapat
disimpulkan bahwasanya sistem informasi akuntansi di CV Surya Pelangi berjalan dengan
baik. Namun, perlu diadakan perbaikan. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan
peneliti terhadap CV. Surya Pelangi, ada beberapa kelemahan seperti: adanya kinerja
pekerja yang memiliki pekerjaan ganda yang mana masih menerapkan sistem kekeluargaan
pada sistem kinerja. Oleh sebab itulah alangkah baiknya jika adanya sistem yang mengatur
setiap aturan kinerja dari pekerja yang bekerja di CV. Surya Pelangi dan perlunya
penambahan tenaga karyawan. Jika Penambahan tenaga karyawan tidak memungkinkan
sebaiknya pengawasan internal ditingkatkan agar tidak terjadi tindak kecurangan dan setiap
pekerjaan memiliki pertanggungjawaban yang jelas.
Berikut ringkasan dan kesimpulan hasil analisis terhadap Sistem Informasi Akuntansi
menunjukkan beberapa perubahan yang dapat dilakukan yaitu:
1. Proses penjualan sudah berjalan baik, namun masih ada beberapa masalah yang
muncul seperti bagian keuangan mengalami overlap karena menerima pesanan
pelanggan dan mencatat transaksi perusahaan. Oleh karena itu peneliti
merekomendasikan penambahan dokumen faktur penjualan kredit dan peneliti juga
memberikan rekomendasi melalui perancangan sistem informasi akuntansi penjualan
dengan menggunakan flowchart sebagai penjelas prosedur-prosedur yang terjadi
selama transaksi. Berdasarkan pernyataan tersebut peneliti memberikan rekomendasi
pada prosedur sistem informasi akuntansi sehingga aktivitas operasional CV Surya
Pelangi dapat berjalan dan untuk kemajuan perusahaan dimasa yang akan datang
2. Proses pembelian yang berjalan sudah baik, namun masih ada beberapa permasalahan
khususnya dengan dokumen selama transaksi pembelian bahan baku dan bagian yang
bertanggung jawab terhadap proses pembelian. oleh sebab itu peneliti
merekomendasikan untuk penambahan dokumen kartu gudang, surat permintaan
pembelian, dan penambahan bagian pembelian. Peneliti juga memberikan rekomendasi
melalui perancangan sistem informasi akuntansi pembelian dengan menggunakan
flowchart sebagai penjelas prosedur-prosedur yang terjadi selama transaksi
3. Proses produksi yang berjalan pada usaha ini berjalan baik, namun masih sering terjadi
keterlambatan produksi karena bahan baku di gudang habis, terkadang supplier
92
terlambat dalam mengirim bahan baku. Selain itu, proses produksi tidak sesuai jadwal.
Oleh karena itu penulis merekomendasikan sistem informasi akuntansi produksi dengan
penambahan jadwal produksi, penambahan daftar bahan baku, penambahan dokumen
order produksi. Peneliti juga memberikan rekomendasi melalui perancangan sistem
informasi akuntansi konversi dengan menggunakan flowchart sebagai penjelas
prosedur-prosedur yang terjadi selama transaksi.
4. Proses penggajian yang berjalan pada usaha ini berjalan baik,namun beberapa saran
yang dapat diberikan adalah lebih meningkatkan pengawasan terhadap akses transaksi
kepada karyawan agar tak memiliki kesempatan untuk curang dalam pengisian absen
atau hal lainnya. Seperti membeli alat pembantu pengawasan seperti CCTV. Selain itu,
alangkah lebih baik adanya pemisahan antara bagian absensi dan bagian keuangan agar
lebih terstruktur dan lebih terjamin tak ada kecurangan dalam mengisi absensi dan
membaginya di bidang keuangan. Jika tidak memungkinkan dalam menambah keryawan
sebaiknya lebih meningkatkan tingkat pengawasan internal.
5. Proses aset tetap yang berjalan pada usaha ini berjalan baik,namun beberapa saran
yang dapat diberikan adalah mengecek dan mengontrol secara berkala mesin-mesin
yang digunakan dalam produksi dan mencatat depresiasinya. Selain itu, meningkatkan
pengawasan dengan menggunakan CCTV.
4.2 Saran
Hasil penelitian memberikan rekomendasi pada CV Surya Pelangi untuk mengadakan
penambahan bagian dan dokumen transaksi sehingga kehilangan atau pun kelalaian dapat
diketahui. Diharapkan rekomendasi-rekomendasi pada prosedur sistem informasi akuntansi
dapat diterapkan oleh pimpinan dari CV Surya Pelangi demi tercapainya operasional
perusahaan yang lebih baik serta dapat mengurangi terjadinya kesalahan dalam sistem
pekerjaan dan lebih menerapkan sistem professional, akan tetapi juga mengedepankan
sikap terbuka. Sedangkan bagi peneliti hasil dari pembahasan Sistem Informasi Akuntansi
bisa menjadi pedoman untuk menghasilkan penelitian lebih baik dengan rekomendasi
prosedur sistem informasi akuntansi yang dibutuhkan oleh CV Surya Pelangi.
93
DAFTAR PUSTAKA
Fahmi, Hasan (2016). PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA UMKM TITI
SARI COLLECTION DI GRESIK. Skripsi (Tidak dipublikasikan). Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
94
LAMPIRAN
1) Dokumentasi Proses Produksi
Bagian Penjahitan
Bagian penyablonan
95
Bagian pembordiran
Bagian pengepakan
2) Dokumentasi Wawancara
96
3) Implementasi SIA
Laporan laba/rugi
97
Nota penjualan Nota Pembelian
98