Anda di halaman 1dari 211

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kabupaten Sintang
Tahun 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

BAB

1
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

BAB

2
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

BAB

3
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

BAB

4
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan
rakhmat dan hidayah-Nya sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)
Kabupaten Sintang Tahun 2016 dapat diselesaikan sebagai upaya melaksanakan
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas KinerjaInstansi Pemerintah. LkjIP Kabupaten Sintang Tahun 2016
disusun berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor: 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini merupakan wujud
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan
pengelolaan sumber daya dan kebijakan operasional yang telah digariskan dalam
rangka pencapaian visi dan misi Pemerintah Kabupaten Sintang sesuai RPJMD Tahun
2016-2021 dan Perjanjian Kinerja Kabupaten Sintang Tahun 2016 serta sebagai alat
umpan balik (feedback) untuk melakukan perbaikan dalam perencanaan tahun-tahun
selanjutnya.
Kami menyadari laporan yang disusun ini, belum secara sempurna
menggambarkan kinerja yang ideal, namun kami terus berupaya menyempurnakan
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang telah dibangun di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Sintang dan berharap laporan kinerja ini berguna
sebagai tambahan masukan bagi pengelolaan dan penataan serta peningkatan kinerja
penyelenggaraan pemerintahan dalam pembangunan dan pelayanan prima kepada
masyarakat, menuju pencapaian visi Kabupaten Sintang: “TERWUJUDNYA
MASYARAKAT KABUPATEN SINTANG YANG CERDAS, SEHAT, MAJU, RELIGIUS,
DAN SEJAHTERA DIDUKUNG PENERAPAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG
BAIK DAN BERSIH PADA TAHUN 2021”

Sintang, Maret 2017


Bupati Sintang,

dr. H. JAROT WINARNO, M.Med.PH

i
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
KabupatenSintang
Tahun 2016

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sintang Tahun 2016 melaporkan


capaian kinerja (performance results) sesuai dengan rencana kinerja (performance
plan) yang merupakan jabaran tahunan dari Rencana Strategis Pembangunan Daerah.

Sesuai dengan RPJMD Tahun 2016-2021, pada Pemerintah Kabupaten Sintang telah
dilaksanakan 30 sasaran strategis dengan rincian dua puluh enam sasaran (86,67%)
dengan predikat sangat berhasil, dua sasaran (6,67%) dengan predikat berhasil dan 2
sasaran (6,67) dengan predikat tidak berhasil. Uraian capaian kinerja masing-masing
sasaran strategis tahun 2016 adalah sebagai berikut:

A. Kategori SANGAT Berhasil


1) Meningkatnya angka melek huruf 92,50;
2) Tuntasnya wajib belajar pendidikan 9 tahun 92,50;
3) Meningkatnya nilai budaya lokal 92,50;
4) Meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat ke jenjang menengah dan tinggi
92,50;
5) Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan terutama untuk kesehatan
ibu dan anak serta penduduk miskin 89,04;
6) Terkendalinya laju pertumbuhan penduduk 92,50;
7) Meningkatnya budaya olahraga untuk mendukung pola hidup sehat 92,50;
8) Tersedianya infrastruktur transportasi yang handal untuk mendukung
pergerakan orang dan barang 88,33;
9) Tersedianya sumber daya air yang handal dan berkualitas untuk memenuhi
kebutuhan rumah tangga (domestik), pertanian (irigasi), industri, dan untuk
berbagai keperluan lainnya 92,50;

ii
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
KabupatenSintang
Tahun 2016

10) Meningkatnya akses masyarakat terhadap sarana dan prasarana dasar


pemukiman (mencakup persampahan, air bersih, air limbah) 92,50;
11) Meningkatnya cakupan pelayanan dan kualitas infrastruktur energi dan
ketenagalistrikan 92,50;
12) Meningkatnya kualitas lingkungan hidup 92,50;
13) Terwujudnya tata ruang wilayah sesuai dengan Peraturan daerah mengenai
RTRWK 92,50;
14) Meningkatnya kualitas kehidupan beragama 92,50;
15) Meningkatnya kerukunan antar umat beragama 92,50;
16) Meningkatnya perekonomian daerah 92,50;
17) Meningkatnya investasi yang berbasis potensi unggulan lokal 92,50;
18) Meningkatnya daya saing potensi unggulan daerah 92,50;
19) Terwujudnya sentra pertumbuhan ekonomi berbasis keunggulan lokal 92,50;
20) Meningkatnya peran koperasi, UMKM, dan lembaga keuangan non perbankan
dalam pengembangan perekonomian rakyat 92,50;
21) Meningkatnya kompetensi SDM aparatur daerah 85,00;
22) Profesionalisme Pengelolaan Keuangan Daerah 92,50;
23) Meningkatnya transparansi, akuntabilitas dan partisipasi dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah 87,50;
24) Meningkatnya kesadaran hukum masyarakat, stabilitas keamanan dan
ketertiban umum 92,50;
25) Meningkatnya kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana pemerintahan desa
92,50; dan
26) Meningkatnya kapasitas sumber daya aparatur pemerintahan desa dan BPD
92,50.

iii
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
KabupatenSintang
Tahun 2016

B. KatEgori Berhasil
1) Meningkatnya budaya dan minat baca masyarakat 77,50.
2) Meningkatnya produksi dan produktivitas komoditi pertanian dan perkebunan
di desa 81,50.

C. Kategori tidak berhasil

1) Meningkatnya objektivitas penempatan Pejabat Daerah 27,50.

2) Meningkatnya kesadaran dan partisipasi politik masyarakat. 22,50.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Sintang ini menggambarkan


keberhasilan/kegagalan pencapaian sasaran yang ditetapkan untuk tahun 2016.
Pemerintah Kabupaten Sintang tahun 2016 ini berupaya kuat dalam mencapai
keberhasilan sebagaimana yang tertuang pada RPJMD Kabupaten Sintang Tahun 2016-
2021, dimana pada Tahun 2016 ini merupakan tahun pertama (awal) dalam pencapaian
target sasaran strategis sebagaimana yang ditetapkan dalam RPJMD. Namun disadari
bahwa belum semua sasaran startegis dan program dapat dicapai secara maksimal. RPJM
Kabupaten Sintang Tahun 2016-2021 secara umum dapat dilaksanakan secara baik
dengan memberdayakan segala aspek yang ada dalam upaya mewujudkan visi
Kabupaten Sintang yaitu:

TERWUJUDNYA MASYARAKAT KABUPATEN SINTANG YANG CERDAS, SEHAT, MAJU,


RELIGIUS, DAN SEJAHTERA DIDUKUNG PENERAPAN TATA KELOLA
PEMERINTAHAN YANG BAIK DAN BERSIH PADA TAHUN 2021.

Oleh karenanya Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Sintang Tahun 2016 yang
disusun ini, diharapkan dapat memberikan dayaguna, baik untuk peningkatan kinerja
organisasi dan aparatur maupun bagi peningkatan akuntabilitas instansi dalam upaya
mewujudkan “Good Governance” serta dapat dijadikan bahan masukan untuk penetapan
perencanaan pembangunan selanjutnya.

iv
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
KabupatenSintang
Tahun 2016

v
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
KabupatenSintang
Tahun2016

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

RINGKASAN EKSEKUTIF ii

DAFTAR ISI v

BAB I : PENDAHULUAN 1
A. Gambaran Umum Kabupaten Sintang 1
B. Strategic Issue 17

BAB II : PERENCANAAN KINERJA 19


A. RPJMD 19
B. Perjanjian Kinerja 26

BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA


A. Capaian Kinerja 30
B. Realisasi Anggaran 181

BAB IV : PENUTUP 189

LAMPIRAN:
1. Formulir Pengukuran Kinerja Tahun 2016
2. Formulir Perjanjian Kinerja Tahun 2016

v
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

BAB I
PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Kabupaten Sintang


1. Pendahuluan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan dokumen yang
berisi gambaran perwujudan SAKIP yang disusun dan disampaikan secara
sistematik. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Sintang
tahun 2016 merupakan Laporan yang telah mengacu pada Rencana
Strategis yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Sintang periode 2016-
2021. Pelaporan ini dimaksud untuk mengkomunikasikan capaian kinerja
pemerintah Kabupaten Sintang dalam tahun anggaran 2016 yang dikaitkan
dengan Perjanjian Kinerja Tahun 2016 dengan berpedoman pada
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah.

Adapun tujuan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


adalah dapat memberikan dayaguna baik untuk peningkatan kinerja
organisasi dan aparatur maupun peningkatan akuntabilitas instansi
pemerintah Kabupaten Sintang dalam upaya mewujudkan “Good
Governance”.

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah pemerintah


Kabupaten Sintang tahun 2016 berdasarkan pada Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor: 53 Tahun 2014 tentang

Halaman 1
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu
atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

1.1. Aspek Geografi dan Demografi


1.1.1. Luas Wilayah dan Batas Administrasi

Kabupaten Sintang merupakan Kabupaten yang memiliki luas


wilayah ketiga terbesar di Provinsi Kalimantan Barat setelah kabupaten
Ketapang dan Kabupaten Kapuas Hulu. Luas wilayah Kabupaten Sintang
yaitu 21.635 km². Jarak antara Kabupaten Sintang dengan Ibukota Provinsi
yaitu 395 km². Secara administratif, wilayah Kabupaten Sintang terbagi
menjadi 14 Kecamatan, 16 Kelurahan dan 391 Desa. Kecamatan-
Kecamatannya adalah: Ambalau, Binjai Hulu, Dedai, Kayan Hilir, Kayan
Hulu, Kelam Permai, Ketungau Hilir, Ketungau Hulu, Ketungau Tengah,
Sungai Tebelian, Sepauk, Serawai, Tempunak dan Kecamatan Sintang.
Kecamatan Ketungau Hulu dan Ketungau Tengah berbatasan langsung
dengan Negara Malaysia.
Kecamatan yang terluas adalah Kecamatan Ambalau dengan luas
6.386,40 Km2 (29,52%) dari luas Kabupaten Sintang. Sedangkan luas
masing–masing Kecamatan lainnya hanya berkisar 1–29 persen dari luas
Kabupaten Sintang. Adapun Kecamatan terkecil wilayahnya adalah
Sintang, seluas 277,05Km2 (1,28%). Gambaran luas wilayah di Kabupaten
Sintang dapat dilihat pada Gambar 2.1. di bawah ini. Beberapa hal yang
patut diperhatikan dalam hal pemetaan luas wilayah Kecamatan, pertama
ketimpangan luas wilayah, meskipun sebagian besar wilayah Kecamatan
memiliki luas yang relatif seimbang, namun terdapat satu Kecamatan, yaitu
Kecamatan Ambalau yang memiliki area yang terlalu luas.

Halaman 2
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Gambar 1.1. Luas wilayah Kabupaten Sintang Per Kecamatan

Keadaan ini relatif menyulitkan masyarakatnya untuk mendapatkan


akses pembangunan yang lebih mudah dan murah. Kedua, masalah
perbatasan antar negara, di mana terdapat dua Kecamatan yaitu
Kecamatan Ketungau Tengah dan Ketungau Hulu, yang berbatasan
langsung dengan Sarawak Malaysia. Terdapat dua tantangan yang kadang-
kadang dilematis untuk disikapi. Tantangan pertama dalam bentuk peluang
pengembangan ekonomi masyarakat. Tantangan kedua dalam bentuk
dampak letak akses perbatasan yang cenderung menyajikan kegiatan
ekonomi yang bersifat illegal, serta memporakporandakan budaya
masyarakat tradisional.
1.1.2. Letak dan kondisi geografis
Kabupaten Sintang merupakan salah satu daerah bagian timur di
Provinsi Kalimantan Barat yang dilalui oleh garis Khatulistiwa dengan
Ibukotanya Sintang terletak di antara 1˚ 05′ Lintang Utara dan 0˚ 46´
Lintang Selatan serta 110˚ 50´ Bujur Timur dan 113˚ 20´ Bujur Timur.
Secara geografis batas administrasi Kabupaten Sintang berbatasan dengan
wilayah Kabupaten, Propinsi dan Negara Lain, yaitu :

Halaman 3
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

• Utara berbatasan dengan Serawak, Malaysia Timur dan Kabupaten


Kapuas Hulu.
• Selatan berbatasan dengan kalimantan Tengah dan Kabupaten Melawi
serta Kabupaten Ketapang.
• Timur berbatasan dengan Kalimantan Tengah dan Kabupaten Kapuas
Hulu.
• Barat berbatasan dengan Kabupaten Ketapang, Sanggau dan
Sekadau.

Kabupaten Sintang merupakan salah satu Kabupaten yang


berbatasan langsung dengan negara tetangga yaitu Malaysia, khususnya
negara bagian Serawak. Wilayah Kabupaten Sintang yang berbatasan
langsung dengan negara Malaysia adalah Kecamatan Ketungau Tengah
dan Kecamatan Ketungau Hulu.

1.1.3. Tofografi
Wilayah Kabupaten Sintang merupakan daerah perbukitan dengan
luas sekitar 13.573,75 km² atau sekitar 62,74 persen dari luas Kabupaten
Sintang (21.635 km²). Sebagai daerah yang berhutan tropis dan memiliki
kelembaban udara yang cukup tinggi, Sintang memiliki curah hujan yang
cukup tinggi. Intensitas curah hujan di daerah ini sebesar 249,08 milimeter
perbulan dengan rata-rata hari hujan sebanyak 17 hari perbulan, tantangan
berat dari kondisi topografi ini adalah bagaimana meningkatkan upaya-
upaya pemanfaatan lahan hendaknya disinkronisasikan antara komoditas
yang akan ditanam dengan kondisi lahan agar ekosistemnya terjaga dan
produktivitasnya optimal. Kabupaten Sintang dilalui oleh dua sungai besar,
yaitu Sungai Kapuas dan Sungai Melawi. Selain sungai juga terdapat empat
gunung yang cukup tinggi, yaitu: Gunung Batu Raya (tinggi 2.278 m) di
Kecamatan Serawai, Gunung Batu Maherabut (tinggi 1.270 m), Gunung
Batu Baluran (tinggi 1.556 m), dan Gunung Batu Sambung (tinggi 1.770) di
Kecamatan Ambalau.

Halaman 4
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Kabupaten Sintang memiliki potensi alam yang dapat dijadikan objek


wisata, namun hingga saat ini potensi tersebut belum dimanfaatkan secara
maksimal. Bahkan masyarakat di luar wilayah Kabupaten Sintang dan
warga Sintang sendiri masih banyak yang belum mengetahui potensi alam
tersebut.
Potensi alam tersebut berupa air terjun sebanyak 19 air terjun yang
tersebar di 7 Kecamatan, yaitu Sepauk, Kayan Hulu, Kayan Hilir, Serawai,
Ambalau, Ketungau Tengah dan Ketungau Hulu. Kabupaten Sintang juga
memiliki 4 gunung yang terdapat di Kecamatan Serawai dan Kecamatan
Ambalau. Kondisi tofografi wilayah Kabupaten Sintang dapat dilihat pada
Tabel 2.1.
Tabel 2.1.
Luas Wilayah Kabupaten Sintang Menurut Ketinggiannya
Luas Wilayah Datar Wilayah Bukit dan
No. Kecamatan
(Ha) (Ha) Gunung / (Ha)
1. S e r a w a i 212.750 - 212.750
2. A m b a l a u 638.640 - 638.640
3. Kayan Hulu 93.750 29.573 64.177
4. S e p a u k 182.570 71.936 110.634
5. Tempunak 102.700 58.632 44.068
6. Sungai Tebelian 52.650 49.850 2.800
7. S i n t a n g 27.705 27.705 -
8. D e d a i 69.410 57.792 11.618
9. Kayan Hilir 113.670 88.838 24.832
10. Kelam Permai 52.380 49.780 2.600
11. Binjai Hulu 30.765 30.021 744
12. Ketungau Hilir 154.450 127.954 26.496
13. Ketungau Tengah 218.240 121.116 97.124
14. Ketungau Hulu 213.820 92.928 120.892

Kabupaten Sintang 2.163.500 806.125 1.357.375


Sumber : Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Sintang

Halaman 5
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

1.1.4. Geologi

Berdasarkan peta geologi, Kabupaten Sintang meliputi formasi Alat


Sandstone, Alluvial Deposits, Betung Volcanics, Dangkan Sandstone,
Disected Alluvial Deposits, Haloq Sandstone, Ingar Formation, Kantu
Formation, Ketungau Formation, Mensibau Granodiorite, Payak Formation,
Pinoh Metamorphics, Reef Limestone, Sekayam Sandstone, Selangkai
Group, Semitau Complex, Sepauk Tonalite, Silat Shale, Sintang Intrusives,
Sukadana Granite, Talus Deposit, Tebidah Formation, Tutoop Sandstone,
dan Undiff Melawi Group. Berbagai lapisan batuan yang tersebut terdapat
diseluruh lapisan di wilayah Kabupaten Sintang.

Jenis batuan yang mendominasi di Kabupaten Sintang adalah


Tebidah Formation seluas 410.448,58 Ha atau mencapai 18,61% dari luas
wilayah Kabupaten Sintang terdapat di kecamatan-kecamatan Ambalau,
Dedai, Kayan Hilir, Kayan Hulu, Sepauk, Serawai, Sintang, Sui
Tebelian,dan Tempunak. Selanjutnya batuan dominan berikutnya adalah
Mensibau Granodiorite yang mencapai 10,70% dari luas wilayah Kabupaten
Sintang terdapat dibeberapa kecamatan yaituKecamatan Sepauk,
Kecamatan Ambalau dan Kecamatan Serawai.

Dilihat dari tekstur tanahnya, sebagian besar daerah Kabupaten


Sintang terdiri dari tanah latasol meliputi areal seluas 1,02 juta hektar atau
sekitar 46,99 %dari luas daerah yaitu 2,16 juta, selanjutnya tanah podsolit
sekitar 0,93 juta hektar atau 42,89 % yang terhampar hampir di seluruh
kecamatan sedangkan jenis tanah yang paling sedikit ditemui di Kabupaten
Sintang yaitu jenis tanah organosol hanya sekitar 0,05 juta hektar atau
sebesar 2,08 %.

1.1.5. Hidrologi

Kabupaten Sintang dilalui oleh 2 sungai besar yaitu Sungai Kapuas


dan Sungai Melawi, serta dua sungai kecil yaitu Sungai Ketungau yang

Halaman 6
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

merupakan anak dari Sungai Kapuas dan Sungai Kayan yang merupakan
anak dari Sungai Melawi. Sungai Kapuas melalui Kecamatan Ketungau
Hilir, Kelam Permai, Binjai Hulu, Sintang, Tempunak sampai ke Sepauk.
Sedangkan Sungai Melawi melalui Kecamatan Ambalau, Serawai, Dedai
sampai ke Sintang. Sungai Kayan melalui Kecamatan Kayan Hulu sampai
ke Kayan Hilir, sedangkan Sungai Ketungau melalui Kecamatan Ketungau
Hulu, Ketungau Tengah sampai ke Ketungau Hilir.

Sistem hidrologi wilayah Kabupaten Sintang memiliki 8buah DAS


yang meliputi DAS Ambalau, DAS Hulu Melawi,DAS Jungkit, DAS Kayan,
DAS Ketungau, DAS Lebang dan Kebiyau, DAS Melawi dan DAS
Tempunak. DAS terluas adalah DAS Melawi, sedangkan DAS Jungkit
merupakan DAS dengan wilayah tersempit di Kabupaten Sintang.

Luasan dan wilayah cakupan dari delapan DAS tersebut dapat dilihat pada
tabel berikut :

Tabel 1.2.
Cakupan Wilayah dan Luasan DAS Kabupaten Sintang

No DAS Kecamatan Luas ( Ha ) Luas DAS ( Ha )


1 DAS Ambalau Serawai 2.798,69
Ambalau 238.524,80 241.323,49
2 DAS Hulu Serawai 1.992,94
Melawi
Ambalau 364.471,12
Kayan Hulu 6.437,75 372.901,81
3 DAS Jungkit Ketungau Tengah 18.416,01
Sintang 75,57
Sepauk 13.776,68
Tempunak 241,02
Ketungau Hilir 65.058,76
Binjai Hulu 7.719,03 105.287,06
4 DAS Kayan Dedai 3.433,54
Serawai 995,20
Ambalau 1.385,36 277.512,22

Halaman 7
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

No DAS Kecamatan Luas ( Ha ) Luas DAS ( Ha )


Kayan Hulu 166.504,84
Kayan Hilir 102.545,74
Kelam Permai 2.647,54
5 DAS Ketungau Ketungau Hulu 196.185,57
Ketungau Tengah 182.717,42
Ketungau Hilir 76.841,96 455.744,95
6 DAS Lebang dan Sintang 7.735,69
Kebiyau
Dedai 686,71
Kelam Permai 59.369,24
Binjai Hulu 22.658,62
Ketungau Hilir 20.420,40 110.870,66
7 DAS Melawi Dedai 56.587,24
Kayan Hilir 3.217,63
Kelam Permai 4.988,02
Sintang 14.616,07
Sui Tebelian 15.913,23
Sepauk 126.753,14
Tempunak 1.602,41
Serawai 249.060,02
Ambalau 11.092,33
Kayan Hulu 1.726,59 485.556,68
8 DAS Tempunak Sui Tebelian 41.579,56
Tempunak 78.581,70
Sintang 10.846,72
Sepauk 15.818,77
Binjai Hulu 10.970,93 157.797,68
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sintang

Kondisi hidrologi secara khusus di Kabupaten Sintang adalah


dilaluinya wilayah ini oleh 2 sungai besar yaitu Sungai Kapuas dan Sungai
Melawi, serta dua sungai kecil yaitu Sungai Ketungau yang merupakan
anak dari Sungai Kapuas dan Sungai Kayan yang merupakan anak dari
Sungai Melawi. Sungai Kapuas melalui Kecamatan Ketungau Hilir, Kelam
Permai, Binjai Hulu, Sintang, Tempunak sampai ke Sepauk. Sedangkan
Sungai Melawi melalui Kecamatan Ambalau, Serawai, Dedai sampai ke
Sintang. Sungai Kayan melalui Kecamatan Kayan Hulu sampai ke Kayan

Halaman 8
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Hilir, sedangkan Sungai Ketungau melalui Kecamatan Ketungau Hulu,


Ketungau Tengah sampai ke Ketungau Hilir.

Beberapa sungai yang mengalir di seluruh wilayah Kabupaten


Sintang memberikan jaminan ketersediaan air yang menunjang kehidupan
masyarakat Kabupaten Sintang. Selain ketersediaan air permukaan yang
cukup, kualitas air sungainya juga menunjukkan tidak adanya zat
berbahaya, meskipun bukan merupakan kualitas yang layak dikonsumsi.
Secara umum sebaran potensi hidrologis (sungai, danau, dan embung)
utama di Kabupaten Sintang dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1.3.
Profil Sungai di Kabupaten Sintang

No Nama Sungai Anak Sungai Lokasi Kecamatan


1 Sungai Kapuas Sungai 1. Ketungau Hilir,
Ketungau 2. Kelam Permai,
3. Binjai Hulu,
4. Sintang,
5. Tempunak
6. Sepauk.
2 Sungai Melawi Sungai Kayan 1. Ambalau,
2. Serawai,
3. Dedai
4. Sintang
3 Sungai Kayan 1. Kayan Hulu
2. Kayan Hilir
4 Sungai 1. Ketungau Hulu,
Ketungau 2. Ketungau Tengah
3. Ketungau Hilir
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sintang

1.1.6. Klimatologi

Kabupaten Sintang dikenal sebagai daerah penghujan dengan


intensitas yang tinggi. Hal tersebut dikarenakan Kabupaten Sintang
sebagian besar wilayahnya merupakan daerah perbukitan yaitu sebesar
53,50 persen. Sepanjang tahun, rata-rata curah hujan di Kabupaten Sintang
sebesar 249,08 milimeter per bulan dengan rata-rata hari hujan

Halaman 9
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

sebanyak17 hari per bulan. Menurut Stasiun Meteorologi Susilo Sintang,


intensitas curah hujan yang cukup tinggi ini, terutama dipengaruhi oleh
keadaan daerah yang berhutan tropis dan disertai dengan kelembaban
udara yang cukup tinggi.

Rata-rata bulanan curah hujan tertinggi tahun terjadi pada bulan


November, yaitu mencapai 388,8 milimeter dengan hari hujan sebanyak 26
hari, sedangkan rata-rata curah hujan terendah terjadi pada bulan Agustus
yaitu mencapai 55,8 milimeter dengan hari hujan sebanyak 7 hari.
Intensitas hujan yang tinggi biasanya mempengaruhi kecepatan angin.
Faktor angin ini sangat mempengaruhi kegiatan penerbangan serta
kegiatan-kegiatan lainnya.

Temperatur udara di Kabupaten Sintang setiap bulannya rata-rata


berkisar antara 26,4°C sampai dengan 27,7°C di mana temperatur udara
terendah sebesar 23°C dan temperatur udara tertinggi sebesar 33,4°C.
Penyinaran matahari yang dicatat dari Stasiun Meteorologi Susilo Sintang
berkisar antara 45,16 persen sampai dengan 84,77 persen dengan rata-
rata penyinaran matahari sebesar 61,02 persen.

Tabel 1.4
Kecepatan Angin Dan Temperatur Bulanan
PadaStasiun Meteorologi Susilo Sintang
Tahun 2015
Kecepatan Angin Temperatur Udara
Bulan (Knots / Jam) ( 0C)
Maksimum Rata-rata Maksimum Minimum Rata-rata
Januari 15 2 32,8 21,7 25,6
Pebruari 11 1 34,2 22,4 26,6
Maret 11 1 34,2 22,6 27,0
April 16 2 35,0 22,65 27,0
Mei 14 1 35,2 22,8 27,5
Juni 11 2 35,0 24,2 27,6
Juli 11 2 35,6 22,2 27,7
Agustus 15 2 35,0 21,4 27,6
September 10 2 35,0 21,0 27,8
Oktober 11 5 34,4 22,4 25,4
Nopember 15 1 34,4 22,4 24,9
Desember 18 1 34,7 22,2 27,0
Sumber: Stasiun Meteorologi Susilo Sintang

Halaman 10
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

1.1.7. Penggunaan Lahan

Hingga tahun 2013, luas lahan yang ada di Kabupaten Sintang


sebesar 2.163.500 Ha dimana luas lahan pertanian sebanyak 1.055.237 Ha
dan lahan Non Pertanian sebanyak 1.108.263 Ha.

Tabel 1.5.
Kondisi Penggunaan Lahan di Kabupaten Sintang

Jenis Data Geografi


Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 Sat.
I. Luas Wilayah 21.635 21.635 21.635 21.635 21.635 Km2
1). Daratan Km2
II. Luas Lahan
1). Luas Lahan Hutan Ha
1. Hutan Produksi
Tetap 51.540.200 51.540.200 51.540.200 51.540.200 51.540.200 Ha
2. Hutan Produksi
Terbatas 62.350.510 62.350.510 62.350.510 62.350.510 62.350.510 Ha
2). Jumlah Lahan
Persawahan Ha
1. Sawah Irigasi 10.142 11.862 11.501 11.145 8.326 Ha
2. Sawah Tadah Hujan/Non
Irigasi 10.474 7.846 8.440 8.985 12.177 Ha
3. Sawah Pasang
Surut 1.256 711 745 1.259 5.840 Ha
4. Sawah Lainnya 203 203 32 32 - Ha
3). Jumlah Lahan Kering - - - - - Ha
1. Rawa-Rawa 26.690 69.776 69.776 69.776 26.343 Ha
2. Ladang (Tegalan) 90.396 188.866 188.866 207.000 142.994 Ha
3. Perkebunan 285.584 298.665 298.665 308.431 447.218 Ha
4. Usaha Lain 25.493 63.575 63.575 64.032 208.716 Ha
5. Belum / Tidak
194.357 138.473 138.473 138.473 140.931
Diusahakan Ha
4). Luas Penggunaan
Lahan Bukan Sawah Ha
1. Hutan 1.063.498 763.039 763.039 Ha
2. Perumahan dan
16.823 107.816 107.816 124.213
Permukiman Ha
3. Lainnya 252.756 386.914 386.914 381.291 Ha
Sumber : sipd.bangda.kemendagri.go.id

Halaman 11
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

2. Susunan Organisasi Perangkat Daerah

Pemerintah Kabupaten Sintang dibentuk berdasarkan Undang-


Undang Nomor: 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-undang
Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di
Kalimantan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor: 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, Kabupaten Sintang merupakan salah satu daerah
otonom di Kalimantan Barat, yaitu daerah yang mampu untuk mengatur
dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri,
nyata dan bertanggungjawab berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dengan dijadikannya Kabupaten Sintang sebagai daerah otonom,
maka kewenangan Pemerintah Kabupaten Sintang mencakup seluruh
bidang pemerintahan, termasuk kewenangan wajib kecuali bidang Politik
Luar Negeri, Pertahanan Keamanan, Peradilan, Moneter dan Fiskal.
Kewenangan wajib, sebagaimana dimaksudkan di atas meliputi pekerjaan
umum, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan, pertanian, perhubungan,
industri dan perdagangan, penanaman modal, lingkungan hidup,
pertanahan, koperasi dan tenaga kerja.
Pemerintah Kabupaten Sintang mempunyai tugas melaksanakan
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan memberikan
pelayanan kepada masyarakat agar terwujud masyarakat Kabupaten
Sintang yang madani, sejahtera lahir dan bathin berlandaskan Iman dan
Taqwa.
Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten Sintang dibentuk
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sintang Nomor 05 Tahun 2014
tentang Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Sintang yang
terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, 11 Badan dan Lembaga
Teknis, 13 Dinas, 3 Kantor, 14 Pemerintahan Kecamatan, 16 Pemerintahan
Kelurahan, dengan rincian sebagai berikut:

Halaman 12
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

1) Sekretariat Daerah
2) Sekretariat DPRD
3) Inspektorat Daerah
4) Dinas Daerah, terdiri dari:
1. Dinas Pekerjaan Umum
2. Dinas Pertambangan dan Energi.
3. Dinas Kehutanan Dan Perkebunan.
4. Dinas Kesehatan.
5. Dinas Pemuda Olahraga, pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
6. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
7. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha
Kecil Menengah.
8. Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika
9. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
10. Dinas Pertanian, Perternakan, Dan Perikanan.
11. Dinas Pendapatan Daerah.
12. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
13. Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemadam Kebakaran.
5) Badan dan Lembaga Teknis, terdiri dari:
1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.
2. Badan Kepegawaian Daerah.
3. Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan,
dan Perlindungan Anak.
4. Badan Lingkungan Hidup.
5. Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan,
Kehutanan Dan Ketahanan Pangan.
6. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.
7. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa.
8. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu.

Halaman 13
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

9. Badan Penanggulangan Bencana Daerah.


10. Badan Pengelola Perbatasan.
11. Satuan Polisi Pamong Praja.
6) Kantor, terdiri dari:
1. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik.
2. Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah.
3. Rumah Sakit Umum Daerah Ade M. Djoen.

7) Kecamatan terdiri atas 14 Kecamatan, yaitu:

Luas Area
No Nama Kecamatan Nama Ibu Kota
(Km2)
1 Dedai Nanga Dedai 694,10
2 Kayan Hilir Nanga Mau 1.136,70
3 Kayan Hulu Nanga Tebidah 937,50
4 Sintang Sintang 277,05
5 Kelam Permai Kebong 523,80
6 Binjai Hulu Binjai 307,65
7 Ketungau Hilir Nanga Ketungau 1.544,50
8 Ketungau Tengah Nanga Merakai 2.182,40
9 Ketungau Hulu Senaning 2.138,20
10 Serawai Nanga Serawai 2.127,50
11 Ambalau Nanga Kemangai 6.386,40
12 Sungai Tebelian Sungai Ukoi 526,50
13 Tempunak Nanga Tempunak 1.027,00
14 Sepauk Nanga Sepauk 1.825,70
Jumlah 21.635,00

8) Kelurahan terdiri atas 16 Kelurahan, yaitu:

No Nama Kelurahan
1 Kelurahan Akcaya
2 Kelurahan Alai
3 Kelurahan Batu Lalau
4 Kelurahan Kapuas Kanan Hilir
5 Kelurahan Kapuas Kanan Hulu
6 Kelurahan Kapuas Kiri Hilir
7 Kelurahan Kapuas Kiri Hulu
8 Kelurahan Kedabang
9 Kelurahan Ladang

Halaman 14
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

No Nama Kelurahan
10 Kelurahan Mekar Jaya
11 Kelurahan Mengkurai
12 Kelurahan Menyumbung Tengah
13 Kelurahan Rawa Mambok
14 Kelurahan Sengkuang
15 Kelurahan Tanjung Puri
16 Kelurahan Ulak Jaya

3. Sumber Daya Aparatur

Struktur organisasi perangkat daerah Kabupaten Sintang didukung oleh


sumber daya manusia dengan jumlah per 31 Desember 2016 sebanyak
5.850 orang, sebagaimana tercantum dalam tabel berikut :

Tabel 1.6 Jumlah Pegawai Berdasarkan Wilayah Kerja

NO. WILAYAH KERJA JUMLAH PEGAWAI

1 KAB/KOTA SINTANG 2081

2 KECAMATAN AMBALAU 139

3 KECAMATAN BINJAI HULU 145

4 KECAMATAN DEDAI 310

5 KECAMATAN KAYAN HILIR 214

6 KECAMATAN KAYAN HULU 211

7 KECAMATAN KELAM PERMAI 204

8 KECAMATAN KETUNGAU HILIR 214

9 KECAMATAN KETUNGAU HULU 174

10 KECAMATAN KETUNGAU TENGAH 249

11 KECAMATAN SEPAUK 360

12 KECAMATAN SERAWAI 211

13 KECAMATAN SINTANG 725

14 KECAMATAN SUNGAI TEBELIAN 337

15 KECAMATAN TEMPUNAK 276

JUMLAH 5850

Halaman 15
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

4. Sumber Daya Keuangan

Ringkasan APBD Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang Tahun Anggaran


2016 sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sintang Nomor 6 Tahun
2016 tentang perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Sintang Nomor
19 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Sintang Tahun Anggaran 2016

Kode Jumlah Bertambah / (Berkurang)


Uraian
Rekening Sebelum Perubahan Setelah Perubahan Selisih Selisih
1 2 3 4 5=4-3 6
4 PENDAPATAN DAERAH 1,708,582,551,431.00 1,732,957,305,607.00 24,374,754,176.00 143
4.1 PENDAPATAN ASLI 94,000,000,000.00 100,290,442,817.00 6,290,442,817.00 669
DAERAH
4.1.1 Hasil Pajak Daerah 29,693,958,970.00 30,702,659,570.00 1,008,700,600.00 340
4.1.2 Retribusi Daerah 4,473,565,620.00 4,273,565,622.00 (199,999,998.00) (447)
4.1.3 Hasil Pengelolaan 11,000,000,000.00 6,600,000,000.00 (4,400,000,000.00) (4.000)
Kekayaan Daerah Yang
Dipisahkan
4.1.4 Lain-Lain Pendapatan Asli 48,832,475,410.00 58,714,217,625.00 9,881,742,215.00 2.024
Daerah Yang Sah
4.2 DANA PERIMBANGAN 1,352,011,664,140.00 1,359,261,781,500.00 7,250,117,360.00 054
4.2.1 Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi 40,066,059,500.00 46,066,065,500.00 6,000,006,000.00 1.498
Hasil Bukan Pajak
4.2.2 Dana Alokasi Umum 925,671,945,000.00 925,671,945,000.00 000 000
4.2.3 Dana Alokasi Khusus 386,273,659,640.00 387,523,771,000.00 1,250,111,360.00 032
4.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN 262,570,887,291.00 273,405,081,290.00 10,834,193,999.00 413
DAERAH YANG SAH
4.3.3 Dana Bagi Hasil Dari 55,157,143,291.00 51,184,937,290.00 (3,972,206,001.00) (720)
Provinsi Dan Pemerintah
Daerah Lainnya
4.3.4 Dana Penyesuaian Dan 207,413,744,000.00 207,413,744,000.00 000 000
Otonomi Khusus
4.3.5 BANTUAN KEUANGAN 000 14,806,400,000.00 14,806,400,000.00 000
DARI PROVINSI ATAU
PEMERINTAH DAERAH
LAINNYA
JUMLAH PENDAPATAN DAERAH 1,708,582,551,431.00 1,732,957,305,607.00 24,374,754,176.00 143
5 BELANJA DAERAH 1,832,545,722,234.23 1,899,730,886,109.08 67,185,163,874.85 367
5.1 BELANJA TIDAK 1,005,624,564,589.86 986,278,730,995.61 (19,345,833,594.25) (192)
LANGSUNG
5.1.1 Belanja Pegawai 658,023,496,455.86 631,456,085,011.61 (26,567,411,444.25) (404)
5.1.4 Belanja Hibah 34,205,080,000.00 39,310,130,000.00 5,105,050,000.00 1.492
5.1.5 Belanja Bantuan Sosial 2,200,000,000.00 2,200,000,000.00 000 000

5.1.6 Belanja bagi hasil kepada 3,334,387,684.00 3,334,387,684.00 000 000


provinsi/kabupaten/kota

Halaman 16
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Kode Jumlah Bertambah / (Berkurang)


Uraian
Rekening Sebelum Perubahan Setelah Perubahan Selisih Selisih
1 2 3 4 5=4-3 6
dan pemerintahan desa
5.1.7 Belanja bantuan keuangan 304,861,600,450.00 306,572,328,300.00 1,710,727,850.00 056
kepada provinsi/kabupaten/
kota dan pemerintahan
desa
5.1.8 Belanja Tidak Terduga 3,000,000,000.00 3,405,800,000.00 405,800,000.00 1.353
5.2 BELANJA LANGSUNG 826,921,157,644.37 913,452,155,113.47 86,530,997,469.10 1.046
5.2.1 Belanja Pegawai 13,868,068,000.00 13,508,888,800.00 (359,179,200.00) (259)
5.2.2 Belanja barang dan jasa 391,254,898,717.02 428,244,740,598.96 36,989,841,881.94 945
5.2.3 Belanja modal 421,798,190,927.35 471,698,525,714.51 49,900,334,787.16 1.183

JUMLAH BELANJA DAERAH 1,832,545,722,234.23 1,899,730,886,109.08 67,185,163,874.85 367

SURPLUS / (DEFISIT) (123,963,170,803.23) (166,773,580,502.08) (42,810,409,698.85) 3.453

6.1 PENERIMAAN 141,800,380,612.23 184,610,790,311.08 42,810,409,698.85 3.019


PEMBIAYAAN DAERAH
6.1.1 Sisa Lebih Perhitungan 141,800,380,612.23 184,610,790,311.08 42,810,409,698.85 3.019
Anggaran Tahun
Sebelumnya
JUMLAH PEMBIAYAAN PENERIMAAN 141,800,380,612.23 184,610,790,311.08 42,810,409,698.85 3.019

6.2 PENGELUARAN 17,837,209,809.00 17,837,209,809.00 000 000


PEMBIAYAAN DAERAH
6.2.2 Penyertaan Modal 17,837,209,809.00 17,837,209,809.00 000 000
(Investasi) Pemerintah
Daerah
JUMLAH PEMBIAYAAN 17,837,209,809.00 17,837,209,809.00 000 000
PENGELUARAN
PEMBIAYAAN NETTO 123,963,170,803.23 166,773,580,502.08 42,810,409,698.85 3.453

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran 000 000 000 000


Tahun Berkenaan (SILPA)

B. STRATEGIC ISSUE
Dalam upaya menjamin terwujudnya masyarakat Kabupaten Sintang
yang cerdas, sehat, maju, religius dan sejahtera didukung penerapan tata
kelola pemerintahan yang baik dan bersih pada tahun 2021, maka strategi
pembangunan yang akan dijalankan adalah:

1. Pro Education Strategy adalah strategi yang berorientasi pada


pembangunan Pendidikan Formal dan Informal di Masyarakat.
2. Pro Health Strategy adalah suatu strategi yang berorientasi pada
peningkatan Kesehatan Masyarakat secara menyeluruh.

Halaman 17
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

3. Pro Public Good Strategy adalah suatu strategi yang berorientasi pada
peningkatan kualitas dan kuantitas barang publik.
4. Pro Empowering Strategy adalah suatu strategi yang berorientasi pada
pelibatan dan peningkatan kapasitas masyarakat sebagai subyek
pembangunan.
5. Pro Growt Strategy adalah suatu strategi yang berorientasi pada
pertumbuhan ekonomi.
6. Pro Good Gavernance Strategy adalah suatu strategi yang berorientasi
pada Peningkatan Kemanpuan Aparatur Birokrasi dalam rangka
Penyelenggaraan Pemerintahan yang bersih dan berwibawa.

Disamping strategi pembangunan sebagaimana diuraikan di atas,


dalam upaya mewujudkan visi dan misi Bupati Sintang periode tahun 2016-2021
juga diperkuat dengan menetapkan penggerak utama (prime mover)
pembangunan daerah yang terdiri dari:
1. Membangun wilayah dari pinggiran;
2. Penataan dan pemekaran wilayah;
3. Aksesibilitas terhadap sumber daya listrik dan energi lainnya;
4. Hilirisasi produk;
5. Kegawatdaruratan infrastruktur transportasi; dan
6. Tata kelola pemerintahan.

Halaman 18
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Bab II
PERENCANAAN KINERJA

A. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaen


Sintang Tahun 2016-2021

RPJMD Kabupaten Sintang periode 2016-2021 sebagaimana dituangkan


dalam Peraturan Bupati Nomor 4 Tahun 2016 disusun dengan maksud
sebagai upaya memenuhi kebutuhan daerah terhadap suatu rencana
pembangunan daerah dalam dimensi waktu lima tahun ke depan yang
memberikan arah dan sekaligus pedoman kepada seluruh stakeholders
pembangunan di Kabupaten Sintang. Disamping itu, penyusunan RPJMD
Kabupaten Sintang Tahun 2016-2021 merupakan upaya penjabaran dari visi,
misi dan program prioritas Bupati Sintang hasil Pemilihan Kepala Daerah yang
dilaksanakan langsung Tahun 2015.

Sedangkan tujuan penyusunan RPJMD Kabupaten Sintang periode 2016-


2021 sebagaimana tertuang dalam Peraturan Bupati tersebut adalah sebagai
berikut :

a. terjabarnya visi, misi, agenda pembangunan dan program Bupati/Wakil


Bupati ke dalam arah kebijakan dan program pembangunan yang rinci,
terarah, terukur, dan dapat dilaksanakan dari tahun 2016 sampai dengan
tahun 2021;

b. menyediakan satu acuan resmi bagi seluruh SKPD di lingkungan


Pemerintah Kabupaten Sintang dalam menentukan prioritas program dan
kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan dengan dana yang
bersumber baik dari APBD, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara,
maupun Sumber dana lainnya;

Halaman 19
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

c. mendorong terwujudnya koordinasi, integrasi, sinergi, dan sinkronisasi


pembangunan, baik antar SKPD, maupun antar Pemerintah Kabupaten
Sintang dengan Pemerintah Kabupaten/Kota lainnya, Pemerintah Provinsi
Kalimantan Barat dan Pemerintah Pusat;

d. tersedianya tolok ukur untuk mengukur kinerja dan mengevaluasi kinerja


setiap SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sintang;

e. terciptanya iklim pemerintahan yang aman dan kondusif dalam


melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan;

f. mengoptimalkan kerjasama dan kemitraan antara Pemerintah Kabupaten


Sintang, swasta, dan masyarakat.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Pemerintah Kabupaten Sintang


memiliki fungsi sebagai:

a. Pedoman bagi Unit Kerja di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sintang


dalam menyusun Rencana Strategis (Renstra) SKPD;

b. Pedoman bagi Pemerintah Kabupaten dalam menyusun Rencana Kerja


Pemerintah Daerah (RKPD) yang pada tahun 2016 ini merupakan tahun
pertama atau awal dari lima tahun RPJMD Kabupaten Sintang tahun
2016–2021;

c. Pedoman bagi Pemerintah Kabupaten dalam menyusun Kebijakan Umum


APBD (KUA).

Halaman 20
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

1. Visi
Visi Pembangunan Daerah Kabupaten Sintang Tahun 2016-2021, yaitu:

“Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Sintang Yang


Cerdas, Sehat, Maju, Religius, dan Sejahtera didukung
Penerapan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Dan
Bersih pada Tahun 2021”

Makna yang terkandung dalam visi tersebut, diperoleh beberapa


komponen pokok adalah:

• Masyarakat Kabupaten Sintang Yang Cerdas adalah keadaan


dimana masyarakat memiliki keunggulan intelektual yang berdaya
saing tinggi, berperadaban, profesional serta berwawasan kedepan
yang luas sehingga mau dan mampu berperan secara optimal dalam
kehidupan sosial.
• Masyarakat Kabupaten Sintang Yang Sehat adalah keadaan
dimana kondisi masyarakat, baik jasmaniah maupun rohaniah, dalam
keadaan baik, dalam arti memiliki daya tahan hidup yang tinggi.
• Masyarakat Kabupaten Sintang Yang Maju adalah keadaan
dimana Masyarakat memiliki kondisi fisik dan non fisik yang unggul,
mandiri, dan berwawasan kedepan luas dengan pemanfaatan
segenap potensi sumber daya manusia, sumber daya alam, dan
sumber daya buatan, yang dilandasi kearifan dalam pengelolaan dan
pemanfaatan lingkungan hidup dan tata ruang.
• Masyarakat Kabupaten Sintang Yang Religius adalah keadaan
dimana Masyarakat menghayati dan mengamalkan nilai-nilai luhur
agama yang dianutnya.

Halaman 21
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

• Masyarakat Kabupaten Sintang Yang Sejahtera adalah keadaan


dimana kebutuhan masyarakat terpenuhi secara optimal, adil, dan
merata.
• Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih adalah keadaan
dimana pemerintah daerah menerapkan nilai-nilai transparansi,
akuntabilitas, dan partisipasi dalam penyelenggaraan pemerintahan
daerah sehingga terwujud pemerintahan daerah yang bersih, efektif,
efisien, jujur, dan bertanggung jawab.

2. Misi
Dalam upaya mewujudkan visi pembangunan Kabupaten Sintang
Tahun 2016-2021 tersebut, maka misi pembangunan Kabupaten
Sintang adalah sebagai berikut:

Misi 1 : Melaksanakan pembangunan pendidikan berkualitas


yang berakar pada budaya lokal.
Misi 2 : Melaksanakan pembangunan kesehatan yang
menyeluruh, adil dan terjangkau bagi masyarakat.
Misi 3 : Mengoptimalkan penyediaan infrastruktur dasar guna
pengembangan potensi ekonomi dan sumber daya
daerah.
Misi 4 : Meningkatkan pemahaman, penghayatan dan
pengamalan agama dalam kehidupan sosial.
Misi 5 : Mengembangkan ekonomi kerakyatan berbasis
pedesaan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Misi 6 : Menata dan mengembangkan manajemen pemerintah
daerah yang sesuai dengan prinsip tata kelola
pemerintahan yang baik dan bersih.

Halaman 22
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

3. Tujuan dan Sasaran


Tujuan dan sasaran merupakan arahan bagi pelaksanaan setiap
urusan pemerintahan daerah dalam mendukung pelaksanaan misi.
Tujuan dan sasaran untuk masing-masing Misi sebagaimana tertuang
dalam RPJMD Kabupaten Sintang Tahun 2016-2021 adalah sebagai
berikut :

1. Misi pertama, “Melaksanakan pembangunan pendidikan berkualitas


yang berakar pada budaya lokal” dirumuskan dengan tujuan
Meningkatkan kualitas pendidikan yang berakar pada budaya lokal,
dengan sasaran :

1.1. Meningkatnya angka melek huruf.


1.2. Tuntasnya wajib belajar pendidikan 9 tahun.
1.3. Meningkatnya budaya dan minat baca masyarakat.
1.4. Meningkatnya kualitas materi ajar budaya dan bahasa lokal
dalam kurikulum pendidikan dasar
1.5 Meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat ke jenjang
menengah dan tinggi.
2. Misi kedua, “Melaksanakan pembangunan kesehatan yang
menyeluruh, adil dan terjangkau bagi masyarakat.” dirumuskan
dengan tujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,
dengan sasaran :
2.1. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan terutama
untuk kesehatan ibu dan anak.
2.2. Terkendalinya laju pertumbuhan penduduk.
2.3. Meningkatnya prestasi olahraga untuk mendukung pola hidup
sehat.
3. Misi ketiga, “Mengoptimalkan penyediaan infrastruktur dasar guna
pengembangan potensi ekonomi dan sumber daya daerah”
dirumuskan dengan tujuan : a) Meningkatkan kualitas dan kuantitas

Halaman 23
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

infrastruktur dan b) Meningkatkan kualitas lingkungan hidup,


dengan sasaran :

3.1. Tersedianya infrastruktur/prasarana dan sarana transportasi


yang handal untuk mendukung pergerakan orang dan
barang..
3.2. Tersedianya sumber daya air yang handal dan berkualitas
untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga (domestik),
pertanian (irigasi), industri, dan untuk berbagai keperluan
lainnya.
3.3. Meningkatnya akses masyarakat terhadap sarana dan
prasarana dasar pemukiman (mencakup persampahan, air
bersih, air limbah).
3.4. Meningkatnya cakupan pelayanan dan kualitas infrastruktur
energi dan ketenagalistrikan.
3.5 Meningkatnya kualitas lingkungan hidup.
3.6 Terwujudnya tata ruang wilayah sesuai dengan Peraturan
daerah mengenai RTRW.
4. Misi keempat, “Meningkatkan pemahaman, penghayatan dan
pengamalan agama dalam kehidupan sosial” dirumuskan dengan
tujuan mewujudkan kualitas kehidupan keagamaan, toleran dalam
kemajemukan masyarakat, dengan sasaran :

4.1. Meningkatnya kualitas kehidupan beragama.


4.2. Meningkatnya kerukunan antar umat beragama.
5. Misi kelima, “Mengembangkan ekonomi kerakyatan berbasis
pedesaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat”
dirumuskan dengan tujuan : a) Meningkatkan pertumbuhan
ekonomi yang berbasis ekonomi kerakyatan, dan b) Meningkatkan
kemandirian dan kesejahteraan masyarakat desa, dengan sasaran:

5.1. Meningkatnya perekonomian daerah.


5.2. Meningkatnya investasi yang berbasis potensi unggulan
daerah.

Halaman 24
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

5..3. Meningkatnya daya saing potensi unggulan daerah.


5.4. Terwujudnya sentra pertumbuhan ekonomi berbasis
keunggulan lokal.
5.5 Menigkatnya peran koperasi, UMKM dan lembaga keuangan
non perbankan dalam pengembangan perekonomian rakyat.
5.6 Meningkatnya produksi dan produktivitas komoditi pertanian
dan perkebunan di desa.

6. Misi keenam, “Menata dan mengembangkan manajemen


pemerintah daerah yang sesuai dengan prinsip tata kelola
pemerintahan yang baik dan bersih” dirumuskan dengan tujuan : a)
Meningkatkan kapasitas SDM aparatur; b) Meningkatkan kualitas
pengelolaan keuangan; c) Melakukan reformasi birokrasi di
pemerintahan daerah; dan d) Meningkatkan kapasitas
pemerintahan desa, dengan sasaran :

6.1. Meningkatnya kompetensi SDM aparatur daerah.


6.2. Meningkatnya objektivitas penempatan pejabat daerah.
6.3. Profesionalisme pengelolaan keuangan daerah.
6.4. Meningkatnya transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi
dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
6.5. Meningkatnya kesadaran dan partisipasi politik masyarakat.
6.6. Meningkatnya kesadaran hukum masyarakat, stabilitas
keamanan dan ketertiban umum.
6.7. Meningkatnya kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana
pemerintahan desa
6.8. Meningkatnya kapasitas sumber daya aparatur pemerintahan
desa dan BPD

Halaman 25
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

Perjanjian Kinerja merupakan penjabaran sasaran dan program yang telah


ditetapkan berdasarkan RPJMD, yang akan dilaksanakan melalui berbagai
program dan kegiatan tahun 2016.

Pemerintah Kabupaten Sintang telah menyediakan dana melalui APBD tahun


2016 sebesar Rp. 1.832.545.722.234,23 untuk mendukung implementasi
perjanjian kinerja tersebut. Dokumen perjanjian kinerja merupakan suatu
dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara
atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan
sumber daya yang dimiliki. Adapun sasaran dan indikator kinerja beserta
targetnya yang dilaksanakan pada tahun 2016 adalah sebagai berikut :

No. Sasaran No. Indikator Kinerja Utama (IKU) SATUAN TARGET

1. Meningkatnya angka melek 1. Angka Melek Huruf (AMH) % 89,28


huruf

2. Tuntasnya wajib belajar 1. Angka Rata-rata Lama Sekolah (ARLS) Tahun 6,83
pendidikan 9 tahun Angka Partisipasi Sekolah SD/MI % 97,65
2. Angka Partisipasi Sekolah SMP/MTs % 53,84
3. Angka Partisipasi Kasar (APK) SD / MI % 122,37
4. Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP / MTs % 101,36
5. Angka Partisipasi Murni (APM) SD / MI % 96,89
6. Angka Partisipasi Murni (APM) SMP / MTs % 75,93

3. Meningkatnya budaya dan minat 1. Jumlah Pengunjung Perpustakaan per orang 1.970
baca masyarakat tahun

4. Meningkatnya nilai budaya lokal 1. Jumlah grup kesenian grup 32


2. Jumlah penyelenggaraan festival seni dan even 2
budaya
3. Jumlah benda, situs dan kawasan cagar unit 15
budaya yang dilestarikan

5. Meningkatnya tingkat 1. Jumlah siswa miskin yang mendapatkan Siswa -


pendidikan masyarakat ke beasiswa
jenjang menengah dan tinggi

6. Meningkatnya akses dan mutu 1 Angka Usia Harapan Hidup tahun 70,95
pelayanan kesehatan terutama 2 Angka Kelangsungan hidup bayi (AKHB) per 1000 kh 970
untuk kesehatan ibu dan anak per 1000 Kelahiran Hidup
serta penduduk miskin 3 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh % 91,24
Tenaga Kesehatan Yang Memiliki
Kompetensi Kebidanan
4 Persentase Balita Gizi Buruk % 2,80
5 Persentase Balita Gizi Buruk Mendapat % 100,00
Perawatan
6 Rasio Posyandu per 100 Balita Per 100 1,01

Halaman 26
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

No. Sasaran No. Indikator Kinerja Utama (IKU) SATUAN TARGET

balita
7 Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child % 82,60
Immunization (UCI)
8 Cakupan Kunjungan Bayi % 79,51
9 Cakupan Penemuan dan Penanganan % 65,06
Penderita Penyakit TBC BTA (+)
10 Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan % 18,87
Pasien Masyarakat Miskin
11 Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang % 77,06
Ditangani
12 Rasio Puskesmas, Poliklinik, Pustu per Per 100 ribu 20,18
100.000 penduduk pddk
13 Rasio Rumah Sakit per 100.000 penduduk Per 100 ribu 0,84
pddk

7. Terkendalinya laju pertumbuhan 1. Rasio Akseptor KB % 73,72


penduduk 2. Cakupan Peserta KB Aktif Aseptor 53.892
3. Jumlah Keluarga Pra Sejahtera dan KK 19.569
Keluarga Sejahtera I

8. Meningkatnya budaya olahraga 1. Jumlah Kegiatan Olahraga kegiatan 31,00


untuk mendukung pola hidup 2. Jumlah Klub Olahraga klub 408,00
sehat 3. Jumlah Organisasi Olahraga organisasi 43,00
4. Jumlah Gedung Olahraga unit 18,00
5. Jumlah Lapangan Olahraga buah 408,00

9. Tersedianya infrastruktur 1. Proporsi Panjang Jaringan Jalan dalam % 32,19


transportasi yang handal untuk Kondisi Baik dan Sedang
mendukung pergerakan orang 2. Persentase Banyaknya Jembatan Rangka % 10,71
dan barang Baja dan beton
3. Persentase Panjang jalan kabupaten dalam % 18,23
kondisi baik (> 40 KM/Jam)
4. Proporsi Panjang Jembatan Kayu Dalam % 89,29
Kondisi Baik dan Sedang
5. Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal
Bis
a. Pelabuhan Sungai unit 3
b. Pelabuhan Udara unit 1
c. Terminal Bis unit 5

10. Tersedianya sumber daya air 1. Rasio Jaringan Irigasi dalam Kondisi Baik % 49,00
yang handal dan berkualitas
untuk memenuhi kebutuhan
rumah tangga (domestik),
pertanian (irigasi), industri, dan 2. Luas Irigasi Kabupaten dalam Kondisi ha 5.191,00
untuk berbagai keperluan Baik
lainnya

11. Meningkatnya akses masyarakat 1. Persentase Rumah Tangga Pengguna Air % 4,80
terhadap sarana dan prasarana Bersih/Minum (PDAM)
dasar pemukiman (mencakup 2. Rasio Tempat Pembuangan sampah (TPS) % 1:420
persampahan, air bersih, air per satuan penduduk
limbah) 3. Persentase Penanganan Sampah % 60

12. Meningkatnya cakupan 1. Persentase Rumah Tangga Pengguna % 60,24


pelayanan dan kualitas Listrik
infrastruktur energi dan
ketenagalistrikan

13. Meningkatnya kualitas 1. Cakupan Pengawasan Terhadap Perusahaan 25


lingkungan hidup Pelaksanaan AMDAL

Halaman 27
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

No. Sasaran No. Indikator Kinerja Utama (IKU) SATUAN TARGET

14. Terwujudnya tata ruang wilayah 1. Persentase Ketaatan terhadap RTRW % 97,50
sesuai dengan Peraturan daerah
mengenai RTRWK

15. Meningkatnya kualitas 1. Rasio Tempat Ibadah per 1.000 penduduk unit 4
kehidupan beragama

16. Meningkatnya kerukunan antar 1. Nilai Toleransi antara Pemeluk Agama nilai baik
ummat beragama

17. Meningkatnya perekonomian 1. Jumlah dan macam pajak dan retribusi jenis 29
daerah daerah = 29 jenis

18. Meningkatnya investasi yang 1. Jumlah Investor Berskala Nasional buah 195
berbasis potensi unggulan lokal (PMDN/PMA) = 195 Buah
2. Jumlah Nilai Investasi Berskala Nasional Milyar Rp. 1.349,13
(PMDN/PMA) = Rp. 1.349,13 M
3. Kenaikan/Penurunan Nilai Realisasi Milyar Rp. 250,00
PMDN = Rp. 250 M
4. Jumlah dan jenis Bank dan Cabang unit 41
5. Jumlah dan jenis Perusahaan Asuransi unit 6
dan Cabang
6. Jenis, kelas dan jumlah Penginapan/Hotel unit 354
7. Jumlah BPR/LKM unit 4
8. Angka Partisipasi Angkatan Kerja % 75,20
9. Tingkat Pengangguran Terbuka % 3,05

19. Meningkatnya daya saing 1. Persentase Kontribusi sektor Industri % 10,03


potensi unggulan daerah terhadap PDRB
2. Persentase Pertumbuhan Industri % 2,58
3. Jumlah Industri Kecil Menengah IKM 230
4. Cakupan Bina Kelompok Pengerajin kelompok 12

20. Terwujudnya sentra 1. Jumlah Pasar unit 3


pertumbuhan ekonomi berbasis 2. Persentase Kontribusi sektor Perdagangan % 17,60
keunggulan lokal terhadap PDRB

21. Meningkatnya peran koperasi, Persentase Koperasi Aktif % 69,83


UMKM, dan lembaga keuangan
non perbankan dalam 1.
pengembangan perekonomian
rakyat

22. Meningkatnya produksi dan 1. Nilai Tukar Petani poin 99


produktivitas komoditi pertanian 2. Jumlah Produksi Padi per tahun ton/thn 75.885
dan perkebunan di desa 3. Jumlah Produksi Jagung per tahun ton/thn 2.924
4. Persentase Kontribusi Sektor % 26,96
Pertanian/Perkebunan terhadap PDRB
5. Produksi Karet per tahun ton/thn 49.486
6. Produksi Kelapa Sawit per tahun ton/thn 999.519
7. Produksi Lada per tahun ton/thn 1.014
8. Tingkat Penggunaan Benih Unggul Karet % 65,00
9. Tingkat Penggunaan Benih Unggul Kelapa % 30,00
Sawit
10. Produksi Kakao per tahun ton/thn 12,30
11. Produksi Kopi per tahun ton/thn 102
12. Jumlah Produksi Peternakan (daging) per ton/thn 4.766
tahun
13. Jumlah Produksi Perikanan per tahun ton/thn 1.820
14. Luas Kebun Karet ha 91.935

Halaman 28
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

No. Sasaran No. Indikator Kinerja Utama (IKU) SATUAN TARGET

15. Luas Kebun Kelapa Sawit ha 159.337


16. Luas Kebun Lada ha 1.112
17. Luas Kebun Kakao ha 125
18. Luas Kebun Kopi ha 100
19. Persentase Ketersediaan Pangan Utama % 98,00
20. Jumlah Cadangan Pangan Pemerintah ton 60

23. Meningkatnya kompetensi SDM 1. Rasio Guru terhadap Murid SD / MI guru/murid 1/29
aparatur daerah 2. Rasio Guru terhadap Murid SMP / MTs guru/murid 0,05
3. Rasio Dokter per 100.000 penduduk Per 100 ribu 20,02
pddk
4. Rasio Paramedis (Perawat dan Bidan) per Per 100 ribu 182,27
100.000 penduduk pddk

24. Meningkatnya objektivitas 1. Lelang jabatan secara terbuka untuk nilai Ya


penempatan Pejabat Daerah jabatan eselon II

25. Profesionalisme Pengelolaan 1. Penetapan APBD tepat waktu nilai Ya


Keuangan Daerah 2. Opini WTP dari BPK nilai Ya

26. Meningkatnya transparansi, 1. Ketersediaan dokumen Perencanaan buku 14


akuntabilitas dan partisipasi Pembangunan Tahunan dan Jangka
dalam penyelenggaraan Menengah
Pemerintahan Daerah 2. Ketersediaan dokumen Data Neraca buku 1
Wilayah Kabupaten Sintang
3. Persentase Temuan Hasil Pemeriksaan % 50,00
yang selesai ditindaklanjuti
4. Ketersediaan sarana pelayanan langsung unit 1
(direct service)
5. Persentase partisipasi perempuan di orang 3.028
lembaga pemerintahan
6. Persentase partisipasi perempuan di orang 188
lembaga swasta

27. Meningkatnya kesadaran dan 1. Jumlah kegiatan pembinaan terhadap Jmlh Ormas 88
partisipasi politik masyarakat. LSM, Ormas dan OKP
2. Jumlah Kegiatan Pembinaan Politik orang 1.820
Daerah

28. Meningkatnya kesadaran hukum 1. Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per % 0,71
masyarakat, stabilitas 10.000 penduduk
keamanan dan ketertiban 2. Rasio jumlah Linmas per 10.000 % 40,70
umum. penduduk

29. Meningkatnya kuantitas dan 1. Cakupan sarana prasarana perkantoran % 65,00


kualitas sarana dan prasarana pemerintahan desa yang baik
pemerintahan desa

30. Meningkatnya kapasitas sumber 1. Jumlah LPM kelompok 7


daya aparatur pemerintahan 2. Jumlah PKK Aktif Tim Rak 407
desa dan BPD 3. Jumlah Posyandu Aktif buah 375

Halaman 29
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Sintang
a. Hasil Pengukuran Kinerja

Berdasarkan hasil pengukuran tingkat pencapaian indikator kinerja utama


pada level sasaran Pemerintah Kabupaten Sintang tahun 2016 adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.1 capaian kinerja sasaran
TAHUN 2016 Capaian
No. Sasaran Indikator Kinerja Utama (IKU) SAT Kinerja
TARGET REALISASI %
Sasaran
1. Meningkatnya angka melek 1. Angka Melek Huruf (AMH) % 89,28 89,28 100,00 92,50
huruf
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 100,00 92,50
2. Tuntasnya wajib belajar 1. Angka Rata-rata Lama Tahun 6,83 6,83 100,00 92,50
pendidikan 9 tahun Sekolah (ARLS)
2. Angka Partisipasi Sekolah % 97,65 98,89 101,27 92,50
SD/MI
3. Angka Partisipasi Sekolah % 53,84 66,75 123,98 92,50
SMP/MTs
4. Angka Partisipasi Kasar % 122,37 122,37 100,00 92,50
(APK) SD / MI
5. Angka Partisipasi Kasar % 101,36 101,36 100,00 92,50
(APK) SMP / MTs
6. Angka Partisipasi Murni % 96,89 99,40 102,59 92,50
(APM) SD / MI
7. Angka Partisipasi Murni % 75,93 88,32 116,32 92,50
(APM) SMP / MTs
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 106,31 92,50
3. Meningkatnya budaya dan 1. Jumlah Pengunjung orang 1.970 1.500 76,14 77,50
minat baca masyarakat Perpustakaan per tahun
Capaian Kinerja Sasaran (Berhasil) 76,14 77,50
4. Meningkatnya nilai budaya 1. Jumlah grup kesenian grup 32 30 93,75 92,50
lokal 2. Jumlah penyelenggaraan even 2 3 150,00 92,50
festival seni dan budaya
3. Jumlah benda, situs dan unit 15 15 100,00 92,50
kawasan cagar budaya yang
dilestarikan
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 114,58 92,50
5. Meningkatnya tingkat 1. Jumlah siswa miskin yang Siswa 22.162 22.162 100,00 92,50
pendidikan masyarakat ke mendapatkan beasiswa
jenjang menengah dan tinggi
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 100,00 92,50
6. Meningkatnya akses dan 1 Angka Usia Harapan Hidup tahun 70,95 70 98,66 92,50
mutu pelayanan kesehatan 2 Angka Kelangsungan hidup per 1000 kh 970 950 97,94 92,50
terutama untuk kesehatan ibu bayi (AKHB) per 1000
dan anak serta penduduk Kelahiran Hidup
miskin 3 Cakupan Pertolongan % 91,24 90,03 98,67 92,50
Persalinan oleh Tenaga
Kesehatan Yang Memiliki
Kompetensi Kebidanan

Halaman 30
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

TAHUN 2016 Capaian


No. Sasaran Indikator Kinerja Utama (IKU) SAT Kinerja
TARGET REALISASI %
Sasaran
4 Persentase Balita Gizi Buruk % 2,80 2,80 100,00 92,50
5 Persentase Balita Gizi Buruk % 100 100 100,00 92,50
Mendapat Perawatan
6 Rasio Posyandu per 100 Per 100 1,01 0,75 74,26 77,50
Balita balita
7 Cakupan Desa/Kelurahan % 82,60 79,12 95,79 92,50
Universal Child Immunization
(UCI)
8 Cakupan Kunjungan Bayi % 79,51 72,04 90,60 92,50
9 Cakupan Penemuan dan % 65,06 36,00 55,33 62,50
Penanganan Penderita
Penyakit TBC BTA (+)
10 Cakupan Pelayanan % 18,87 16,64 88,18 92,50
Kesehatan Rujukan Pasien
Masyarakat Miskin
11 Cakupan Komplikasi % 77,06 75,47 97,94 92,50
Kebidanan Yang Ditangani
12 Rasio Puskesmas, Poliklinik, Per 100 ribu 20,18 19,68 97,52 92,50
Pustu per 100.000 penduduk pddk
13 Rasio Rumah Sakit per Per 100 ribu 0,84 0,76 90,48 92,50
100.000 penduduk pddk
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 91,18 89,04
7. Terkendalinya laju 1. Rasio Akseptor KB % 73,72 74,89 101,59 92,50
pertumbuhan penduduk 2. Cakupan Peserta KB Aktif Aseptor 53.892 55.868 103,67 92,50
3. Jumlah Keluarga Pra KK 19.569 19.510 100,30 92,50
Sejahtera dan Keluarga
Sejahtera I
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 101,85 92,50
8. Meningkatnya budaya 1. Jumlah Kegiatan Olahraga kegiatan 31 35 112,90 92,50
olahraga untuk mendukung 2. Jumlah Klub Olahraga klub 408 408 100,00 92,50
pola hidup sehat 3. Jumlah Organisasi Olahraga organisasi 43 43 100,00 92,50
4. Jumlah Gedung Olahraga unit 18 18 100,00 92,50
5. Jumlah Lapangan Olahraga buah 408 410 100,49 92,50
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 102,68 92,50
9. Tersedianya infrastruktur 1. Proporsi Panjang Jaringan % 32,19 28,15 87,45 92,50
transportasi yang handal Jalan dalam Kondisi Baik dan
untuk mendukung pergerakan Sedang
orang dan barang 2. Persentase Banyaknya % 10,71 10,50 98,04 92,50
Jembatan Rangka Baja dan
beton
3. Persentase Panjang jalan % 18,23 17,32 95,01 92,50
kabupaten dalam kondisi baik
(> 40 KM/Jam)
4. Proporsi Panjang Jembatan % 89,29 75,00 116,00 92,50
Kayu Dalam Kondisi Baik dan
Sedang
5. Jumlah Pelabuhan 9 8 88,89 82,50
Laut/Udara/Terminal Bis
a. Pelabuhan Sungai unit 3 2 66,67 62,50
b. Pelabuhan Udara unit 1 1 100,00 92,50
c. Terminal Bis unit 5 5 100,00 92,50
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 90,08 90,50
10. Tersedianya sumber daya air 1. Rasio Jaringan Irigasi dalam % 49,00 48,96 99,92 92,50
yang handal dan berkualitas Kondisi Baik
untuk memenuhi kebutuhan
rumah tangga (domestik), 2. Luas Irigasi Kabupaten dalam ha 5.191,00 5.100 98,25 92,50
pertanian (irigasi), industri, Kondisi Baik
dan untuk berbagai keperluan
lainnya
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 99,08 92,50
11. Meningkatnya akses 1. Persentase Rumah Tangga % 4,80 4,60 98,25 92,50
masyarakat terhadap sarana Pengguna Air Bersih/Minum
dan prasarana dasar (PDAM)

Halaman 31
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

TAHUN 2016 Capaian


No. Sasaran Indikator Kinerja Utama (IKU) SAT Kinerja
TARGET REALISASI %
Sasaran
pemukiman (mencakup 2. Rasio Tempat Pembuangan % 1:420 1:420 100,00 92,50
persampahan, air bersih, air sampah (TPS) per satuan
limbah) penduduk
3. Persentase Penanganan % 60 60 100,00 92,50
Sampah
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 99,42 92,50
12. Meningkatnya cakupan 1. Persentase Rumah Tangga % 60,24 55,00 91,30 92,50
pelayanan dan kualitas Pengguna Listrik
infrastruktur energi dan
ketenagalistrikan
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 91,30 92,50
13. Meningkatnya kualitas 1. Cakupan Pengawasan Perusahaan 25 24 96,00 92,50
lingkungan hidup Terhadap Pelaksanaan
AMDAL
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 96,00 92,50
14. Terwujudnya tata ruang 1. Persentase Ketaatan % 97,50 95,00 96,00 92,50
wilayah sesuai dengan terhadap RTRW
Peraturan daerah mengenai
RTRWK
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 96,00 92,50
15. Meningkatnya kualitas 1. Rasio Tempat Ibadah per unit 4 4 100,00 92,50
kehidupan beragama 1.000 penduduk
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 100,00 92,50
16. Meningkatnya kerukunan 1. Nilai Toleransi antara nilai baik baik 100,00 92,50
antar ummat beragama Pemeluk Agama
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 100,00 92,50
17. Meningkatnya perekonomian 1. Jumlah dan macam pajak dan jenis 29 29 100,00 92,50
daerah retribusi daerah = 29 jenis
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 100,00 92,50
18. Meningkatnya investasi yang 1. Jumlah Investor Berskala buah 195 195 100,00 92,50
berbasis potensi unggulan Nasional (PMDN/PMA) = 195
lokal Buah
2. Jumlah Nilai Investasi Milyar Rp. 1.349,13 1.349,13 100,00 92,50
Berskala Nasional
(PMDN/PMA) = Rp. 1.349,13
M
3. Kenaikan/Penurunan Nilai Milyar Rp. 250 250 100,00 92,50
Realisasi PMDN = Rp. 250 M
4. Jumlah dan jenis Bank dan unit 41 41 100,00 92,50
Cabang
5. Jumlah dan jenis Perusahaan unit 6 6 100,00 92,50
Asuransi dan Cabang
6. Jenis, kelas dan jumlah unit 354 354 100,00 92,50
Penginapan/Hotel
7. Jumlah BPR/LKM unit 4 4 100,00 92,50
8. Angka Partisipasi Angkatan % 75,20 73,00 97,07 92,50
Kerja
9. Tingkat Pengangguran % 3,05 3,05 100,00 92,50
Terbuka
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 99,67 92,50
19. Meningkatnya daya saing 1. Persentase Kontribusi sektor % 10,03 10,03 100,00 92,50
potensi unggulan daerah Industri terhadap PDRB
2. Persentase Pertumbuhan % 2,58 2,58 100,00 92,50
Industri
3. Jumlah Industri Kecil IKM 230 203 88,26 92,50
Menengah
4. Cakupan Bina Kelompok kelompok 12 12 100,00 92,50
Pengerajin
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 97,07 92,50
20. Terwujudnya sentra 1. Jumlah Pasar unit 3 3 100,00 92,50
pertumbuhan ekonomi 2. Persentase Kontribusi sektor % 17,60 17,6 100,00 92,50
berbasis keunggulan lokal Perdagangan terhadap PDRB
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 100,00 92,50

Halaman 32
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

TAHUN 2016 Capaian


No. Sasaran Indikator Kinerja Utama (IKU) SAT Kinerja
TARGET REALISASI %
Sasaran
21. Meningkatnya peran % 69,83 70,00 100,24 92,50
koperasi, UMKM, dan
lembaga keuangan non
1. Persentase Koperasi Aktif
perbankan dalam
pengembangan
perekonomian rakyat
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 100,24 92,50
22. Meningkatnya produksi dan 1. Nilai Tukar Petani poin 99 99,00 100,00 92,50
produktivitas komoditi 2. Jumlah Produksi Padi per ton/thn 75.885 91.679 120,81 92,50
pertanian dan perkebunan di tahun
desa 3. Jumlah Produksi Jagung per ton/thn 2.924 2.500 85,50 92,50
tahun
4. Persentase Kontribusi Sektor % 26,96 25,00 92,73 92,50
Pertanian/Perkebunan
terhadap PDRB
5. Produksi Karet per tahun ton/thn 49.486 38.879 78,57 77,50
6. Produksi Kelapa Sawit per ton/thn 999.519 229.354 22,95 27,50
tahun
7. Produksi Lada per tahun ton/thn 1.014 365 36,00 27,50
8. Tingkat Penggunaan Benih % 65,00 65,00 100,00 92,50
Unggul Karet
9. Tingkat Penggunaan Benih % 30,00 30,00 100,00 92,50
Unggul Kelapa Sawit
10. Produksi Kakao per tahun ton/thn 12,30 8 65,04 62,50
11. Produksi Kopi per tahun ton/thn 102 97 95,10 92,50
12. Jumlah Produksi Peternakan ton/thn 4.766 4.333 90,91 92,50
(daging) per tahun
13. Jumlah Produksi Perikanan ton/thn 1.820 1.824,62 100,25 92,50
per tahun
14. Luas Kebun Karet ha 91.935 93.113 101,28 92,50
15. Luas Kebun Kelapa Sawit ha 159.337 151.587 95,14 92,50
16. Luas Kebun Lada ha 1.112 924,00 83,09 77,50
17. Luas Kebun Kakao ha 125 125,00 100,00 92,50
18. Luas Kebun Kopi ha 100 98,00 98,00 92,50
19. Persentase Ketersediaan % 98,00 62,85 64,13 62,50
Pangan Utama
20. Jumlah Cadangan Pangan ton 60 53,77 89,62 92,50
Pemerintah
Capaian Kinerja Sasaran (Berhasil) 85,96 81,50
23. Meningkatnya kompetensi 1. Rasio Guru terhadap Murid guru/murid 0,03 0,04 108,34 92,50
SDM aparatur daerah SD / MI
2. Rasio Guru terhadap Murid guru/murid 0,022 0,025 110,69 92,50
SMP / MTs
3. Rasio Dokter per 100.000 Per 100 ribu 20,02 12,11 60,49 62,50
penduduk pddk
4. Rasio Paramedis (Perawat Per 100 ribu 182,27 163,22 89,55 92,50
dan Bidan) per 100.000 pddk
penduduk
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 92,27 85,00
24. Meningkatnya objektivitas 1. Lelang jabatan secara terbuka jabatan 31 - 0,00 27,50
penempatan Pejabat Daerah untuk jabatan eselon II
Capaian Kinerja Sasaran (Tidak Berhasil) - 27,50
25. Profesionalisme Pengelolaan 1. Penetapan APBD tepat waktu nilai Ya Ya 100,00 92,50
Keuangan Daerah 2. Opini WTP dari BPK nilai Ya Ya 100,00 92,50
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 100,00 92,50
26. Meningkatnya transparansi, 1. Ketersediaan dokumen buku 14 14 100,00 92,50
akuntabilitas dan partisipasi Perencanaan Pembangunan
dalam penyelenggaraan Tahunan dan Jangka
Pemerintahan Daerah Menengah
2. Ketersediaan dokumen Data buku 1 1 100,00 92,50
Neraca Wilayah Kabupaten
Sintang

Halaman 33
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

TAHUN 2016 Capaian


No. Sasaran Indikator Kinerja Utama (IKU) SAT Kinerja
TARGET REALISASI %
Sasaran
3. Persentase Temuan Hasil % 50,00 28,56 57,12 62,50
Pemeriksaan yang selesai
ditindaklanjuti
4. Ketersediaan sarana unit 1 1 100,00 92,50
pelayanan langsung (direct
service)
5. Persentase partisipasi orang 3.028 2.845 93,96 92,50
perempuan di lembaga
pemerintahan
6. Ketersediaan sistem informasi unit 1 1 100,00 92,50
pelayanan perijinan dan
administrasi pemerintah
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 91,85 87,50
27. Meningkatnya kesadaran dan 1. Jumlah kegiatan pembinaan Jmlh Ormas 88 15 17,05 27,50
partisipasi politik masyarakat. terhadap LSM, Ormas dan
OKP
2. Jumlah Kegiatan Pembinaan orang 1.820 100 5,49 27,50
Politik Daerah
Capaian Kinerja Sasaran (Tidak Berhasil) 11,27 27,50
28. Meningkatnya kesadaran 1. Rasio jumlah Polisi Pamong % 0,71 0,71 100,00 92,50
hukum masyarakat, stabilitas Praja per 10.000 penduduk
keamanan dan ketertiban
umum.
2. Rasio jumlah Linmas per % 40,70 40,70 100,00 92,50
10.000 penduduk
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 100,00 92,50
29. Meningkatnya kuantitas dan 1. Cakupan sarana prasarana % 65,00 65,00 100,00 92,50
kualitas sarana dan perkantoran pemerintahan
prasarana pemerintahan desa yang baik
desa
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 100,00 92,50
30. Meningkatnya kapasitas 1. Jumlah LPM kelompok 7 7 100,00 92,50
sumber daya aparatur 2. Jumlah PKK Aktif Tim Rak 407 407 100,00 92,50
pemerintahan desa dan BPD 3. Jumlah Posyandu Aktif buah 375 375 100,00 92,50
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 100,00 92,50

Dari 30 (tiga puluh) sasaran yang ada, dapat disimpulkan sebagai berikut:
• Sangat Berhasil 26 86,67%
• Berhasil 2 6,67%
• Cukup Berhasil - -
• Tidak Berhasil 2 6,67%
Jumlah 30 100%

Uraian selengkapnya dapat dilihat pada bagian evaluasi kinerja berikut ini.

Halaman 34
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

b. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

Sasaran 1:
Meningkatnya angka melek huruf

Pelaksanaan sasaran ini untuk mencapai misi Melaksanakan pembangunan


pendidikan berkualitas yang berakar pada budaya lokal.

Kinerja sasaran “Meningkatnya angka melek huruf” dapat dilihat dari capaian
indikator kinerja sebagai berikut:

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2016

Tabel 3.2 Indikator Pencapaian Sasaran 1


Capaian
Indikator Satuan Target Realisasi
(%)
1 Angka Melek Huruf (AMH) % 89,28 89,28 100,00
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 92,50

Keberhasilan Pemerintah Kabupaten Sintang selama tahun 2016 dalam


memberikan dan menjalankan sasaran ini sebagaimana ditunjukkan pada
capaian indikator sasaran di atas secara ringkas diuraikan berikut ini:
1) Prosentase Penduduk Yang Berusia >15 Tahun Melek Huruf (Tidak
Buta Huruf)
Capaian indikator Prosentase Penduduk yang berusia >15 tahun melek
huruf sebesar 100,00%, sehingga dapat dikategorikan Sangat Berhasil.
Pada tahun 2016 indikator Prosentase Penduduk yang berusia >15
tahun melek huruf ditargetkan sebesar 89,28% dan sudah terealisasi
89,28%. Realisasi tersebut diperoleh dengan membandingkan antara
Jumlah Penduduk usia 15 tahun ke atas yang dapat baca tulis dengan
Jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas.

Halaman 35
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

 Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya


Tabel 3.3 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Anggaran Capaian
Tingkat
No Sasaran Strategis Program Kinerja
Target (Rp.) Realisasi Rp.) % Efisiensi
(%)

1 Meningkatnya angka Program pendidikan


melek huruf non formal 981.472.860,00 860.870.600,00 87,71 100
Rata-rata 87,71 100

Apabila dibandingkan antara persentase realisasi anggaran sebesar 87,71%


dan realisasi capaian kinerja sasaran sebesar 100%, maka pada sasaran ini
tingkat efisiensi penggunaan sumber dayanya sudah efisien dengan capaian
kinerjanya mencapai 100%

 Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun


Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja

Angka Melek Huruf (AMH) merupakan salah satu unsur yang digunakan untuk
mengukur keberhasilan pembangunan pendidikan di dunia, termasuk
Kabupaten Sintang. peningkatan AMH mengindikasikan keberhasilan
pembangunan pendidikan melalui program pemberantasan buta huruf (PBH),
Kejar Paket A; Paket B dan Paket C. Jumlah penduduk usia 15 tahun keatas
yang bisa baca dan tulis (tidak buta huruf) pada tahun 2016 mencapai
233.014 sedangkan jumlah penduduk usia > 15 tahun seluruhnya mencapai
261.000 jiwa.

b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2016 dengan kondisi awal


(tahun 2015) dan target akhir (tahun 2021) RPJMD, target RPJMD
Provinsi dan target Nasional

Tabel 3.4 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran 1 dengan kondisi awal


dan target akhir RPJMD, RPJMD Provinsi dan RPJMN
Target
Target
KONDISI REALISASI Target RPJMD
INDIKATOR RPJMN
NO SASARAN AWAL TAHUN RPJMD Provinsi
KINERJA UTAMA Tahun
(TAHUN 2015) 2016 Tahun 2021 Tahun
2019
2018
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Meningkatnya 1 Angka melek 88,69 % 89,28% 93,92% 98,50% 96,10%
angka melek huruf. huruf

Halaman 36
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD sebesar


88,69%, realisasi pada tahun 2016 mengalami kenaikan 0,59%. Sedangkan
apabila dibandingkan dengan target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun
2021 sebesar 93,92, realisasi pada tahun 2016 baru mencapai 95,06%. Hal ini
menunjukkan adanya perkembangan dan peningkatan ke arah yang lebih
baik. Lebih lanjut bila dibandingkan dengan Prosentase Penduduk yang
berusia >15 tahun melek huruf pada kinerja akhir periode RPJMD Provinsi
Kalimantan Barat tahun 2018 sebesar 98,50% dan pada kinerja akhir periode
RPJMN tahun 2019 sebesar 96,10%, maka realisasi tahun 2016 mencapai
90,94% dan 92,90%.

c. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/Penurunan


Kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan

Hambatan dan kendala dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah


sebagai berikut:
Pelaksanaan program pendidikan non formal dalam mengatasi buta aksara
walau sudah mencapai target pada tahun 2016, namun kendala yang dihadapi
adalah belum meratanya masyarakat yang mendapatkan sasaran program
karena faktor kondisi geografis yang berada di daerah pedalaman/pedesaan
sehingga sulit dijangkau dan kurangnya tenaga pengajar.

Upaya Pemecahan dalam mengantisipasi hambatan dan kendala yang


dihadapi dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut:
Pemerintah Kabupaten Sintang berusaha untuk memperpendek rentang
kendali pengelolaan pendidikan mengingat kondisi geografis yang begitu sulit
untuk kecamatan yang jauh seperti ambalau, serawai, ketungau hulu,
sehingga perlu penyediaan tenaga pengajar yang cukup dan infrastruktur
yang memadai. Selain itu perlu peningkatan kegiatan pengembangan
Pendidikan Keaksaraan Fungsional, pemberdayaan msyarakat melalui kursus
di SKB.

Halaman 37
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Sasaran 2 :
Tuntasnya wajib belajar pendidikan 9 tahun

Pelaksanaan sasaran ini untuk mencapai misi Melaksanakan pembangunan


pendidikan berkualitas yang berakar pada budaya lokal.

Kinerja sasaran “Tuntasnya wajib belajar pendidikan 9 tahun” dapat dilihat dari
capaian indikator kinerja sebagai berikut:

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2016

Tabel 3.5 Indikator Pencapaian Sasaran 2


Capaian
Indikator Satuan Target Realisasi
(%)
1 Angka Rata-rata Lama Sekolah Tahun 6,83 6,83 100,00
(ARLS)
2 Angka Partisipasi Sekolah % 97,65 98,89 101,27
SD/MI
3 Angka Partisipasi Sekolah % 53,84 66,75 123,98
SMP/MTs
4 Angka Partisipasi Kasar (APK) % 122,37 122,37 100,00
SD /MI
5 Angka Partisipasi Kasar (APK) % 101,36 101,36 100,00
SMP/MTs
6 Angka Partisipasi Murni (APM) % 96,89 99,40 102,59
SD/MI
7 Angka Partisipasi Murni (APM) % 75,93 88,32 116,32
SMP/MTs
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 92,50

1) Angka Rata-rata Lama Sekolah (ARLS)


Capaian indikator Angka Rata-rata Lama Sekolah (ARLS) sebesar
100%, sehingga dapat dikategorikan Sangat Berhasil. Pada tahun 2016
indikator Angka Rata-rata Lama Sekolah (ARLS) ditargetkan sebesar
6,83 Tahun dan terealisasi 6,83 Tahun. Angka Rata-rata Lama Sekolah
(RLS) merupakan bagian dari aspek pendidikan yang digunakan dalam
menilai perkembangan pembangunan pendidikan. Capaian ini bermakna
bahwa hingga tahun 2016 tingkat pendidikan penduduk Kabupaten

Halaman 38
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Sintang rata-rata kelas 1 SMP. Oleh karenanya, untuk meningkatkan


RLS harus diupayakan menekan serendah mungkin penduduk buta
huruf sekaligus menjalankan dengan konsisten program wajib belajar 12
tahun untuk peningkatan APM pada semua jenjang pendidikan, terutama
APM SMA dan Perguruan Tinggi.
2) Prosentase Angka Partisipasi Sekolah SD/MI
Capaian indikator Prosentase Angka Partisipasi Sekolah SD/MI sebesar
101,27%, sehingga dapat dikategorikan Sangat Berhasil. Pada tahun
2016 indikator Prosentase Angka Partisipasi Sekolah SD/MI ditargetkan
sebesar 97,65% dan sudah terealisasi 98,89%.
3) Angka Partisipasi Sekolah SMP/MTs
Capaian indikator Prosentase Angka Partisipasi Sekolah SMP/MTs
sebesar 123,98%, sehingga dapat dikategorikan Sangat Berhasil. Pada
tahun 2016 indikator Prosentase Angka Partisipasi Sekolah SMP/MTs
ditargetkan sebesar 53,84% dan sudah terealisasi 66,75%.
4) Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI
Capaian indikator Prosentase Angka Partisipasi Kasar SD/MI sebesar
100%, sehingga dapat dikategorikan Sangat Berhasil. Pada tahun 2016
indikator Prosentase Angka Partisipasi Kasar SD/MI ditargetkan sebesar
122,37% dan sudah terealisasi 122,37%. Realisasi Angka Partisipasi
Kasar (APK) diperoleh dengan membandingkan antara jumlah siswa
usia sekolah (7-12 tahun) yang bersekolah di SD/MI dengan jumlah
penduduk usia sekolah dan bukan usia sekolah (kurang atau lebih dari
usia sekolah) pada periode yang sama.
5) Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs
Capaian indikator Prosentase Angka Partisipasi Kasar SMP/MTs
sebesar 100%, sehingga dapat dikategorikan Sangat Berhasil. Pada
tahun 2016 indikator Prosentase Angka Partisipasi Kasar SMP/MTs
ditargetkan sebesar 101,36% dan sudah terealisasi 101,36%. Realisasi
Angka Partisipasi Kasar (APK) diperoleh dengan membandingkan antara

Halaman 39
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

jumlah siswa usia sekolah (13-15 tahun) yang bersekolah di SMP/MTs


dengan jumlah penduduk usia sekolah dan bukan usia sekolah (kurang
atau lebih dari usia sekolah) pada periode yang sama.
6) Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI
Capaian indikator Prosentase Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/
sebesar 102,59%, sehingga dapat dikategorikan Sangat Berhasil. Pada
tahun 2016 indikator Prosentase Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI
ditargetkan sebesar 96,89,% dan sudah terealisasi 99,40%. Realisasi
tersebut diperoleh dengan membandingkan antara Jumlah siswa usia 7-
12 tahun dijenjang SD/MI dengan Jumlah penduduk kelompok usia 7-12
tahun.
7) Prosentase Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B
Capaian indikator Prosentase Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs
sebesar 116,32%, sehingga dapat dikategorikan Sangat Berhasil. Pada
tahun 2016 indikator Prosentase Angka Partisipasi Murni (APM)
SMP/MTs ditargetkan sebesar 75,93% dan terealisasi 88,32%. Realisasi
tersebut diperoleh dengan membandingkan antara Jumlah siswa usia
13-15 tahun dijenjang SMP/MTs dengan Jumlah penduduk kelompok
usia 13-15 tahun.

 Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya


Tabel 3.6 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Anggaran Capaian
Sasaran Tingkat
No Program Kinerja
Strategis Target (Rp.) Realisasi Rp.) % Efisiensi
(%)

2 Tuntasnya wajib Program Wajib 39.577.245.730,00 37.941.172.282,00 95,87


belajar pendidikan Belajar Pendidikan
9 tahun Dasar Sembilan
Tahun
106,31
Program 9.671.975.565,00 8.040.781.650,00 83,13
Pendidikan
Menengah
Rata-rata 89,50 106,31

Halaman 40
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Apabila dibandingkan antara persentase realisasi anggaran sebesar 89,50%


dan realisasi capaian kinerja sasaran sebesar 106,31%, maka pada sasaran
ini tingkat efisiensi penggunaan sumber dayanya sudah efisien dengan
capaian kinerjanya mencapai lebih dari 100%

 Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun


Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja

Pencapaian sasaran tuntasnya wajib belajar 9 tahun berkat dukungan dan


kontribusi baik dari pemerintah pusat, pemerintah daerah maupun peran serta
masyarakat. Pemerintah Kabupaten Sintang dalam mendukung sasaran ini,
telah melakukan perluasan akses pendidikan pada jenjang SD dan SMP
dengan melakukan pembangunan Ruang Kelas Baru, rehabilitasi ruang Kelas,
pemberian bantuan operasional sekolah daerah kepada sekolah SD Negeri
dan Swasta, SMP Negeri dan Swasta serta MI dan MTs Swasta.
Indikator APK diperlukan untuk mengetahui apakah penduduk usia sekolah
dan bukan usia sekolah tersebut sudah pernah atau tidak pernah bersekolah.
Capaian APK pada setiap jenjang pendidikan bisa melebihi 100%. Hal ini
dikarenakan adanya penduduk yang belum mencapai usia sekolah dan yang
melebihi usia sekolah aktif bersekolah. Selain itu, adanya program Kejar
Paket A untuk SD, Paket B untuk SMP dan Paket C untuk SMA, juga
menyebabkan capaian APK melebihi 100%.

b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2016 dengan kondisi


awal (tahun 2015) dan target akhir (tahun 2021) RPJMD, target RPJMD
Provinsi dan target Nasional

Tabel 3.7 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran 2 dengan kondisi awal


dan target akhir RPJMD, RPJMD Provinsi dan RPJMN

Target Target
INDIKATOR KONDISI REALISASI TARGET
RPJMD RPJMN
NO SASARAN KINERJA AWAL (TAHUN TAHUN TAHUN
Provinsi Tahun
UTAMA 2015 2016 2021
Tahun 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7 8
2 Tuntasnya 1 ARLB 6,63 thn 6,83 Thn 8 Thn 7,5 Thn 8,8 Thn
wajib 2 APS D/MI 97,35% 98,89% 99,15% - -
belajar 3 APS MP/MTs 53,84% 66,75 % 78,84% - -
pendidikan 4 APK D/MI 122,36% 122,37 % 122,42% 122% 114,1

Halaman 41
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Target Target
INDIKATOR KONDISI REALISASI TARGET
RPJMD RPJMN
NO SASARAN KINERJA AWAL (TAHUN TAHUN TAHUN
Provinsi Tahun
UTAMA 2015 2016 2021
Tahun 2018 2019
9 tahun. 5 APK MP/ MTs 101,35% 101,36 % 101,41% 95% 106,9%
6 APM D/MI 96,29% 99,40 % 100% 100% 94,8%
APM MP/ 74,4% 88,32 % 83,58% 77% 82%
7
MTs

Realisasi Angka Rata-rata Lama Sekolah (ARLS) pada tahun 2016,


dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD
selama 6,63 tahun, mengalami kenaikan 0,20 tahun. Sedangkan apabila
dibandingkan dengan target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun 2021
selama 8 tahun, realisasi pada tahun 2016 sudah mencapai 85,38%. Lebih
lanjut bila dibandingkan dengan target kinerja akhir periode RPJMD
Provinsi Kalimantan Barat tahun 2018 selama 7,5 tahun dan pada kinerja
akhir periode RPJMN tahun 2019 selama 8,8 tahun, maka realisasi tahun
2016 baru mencapai 91,07% dan 77,61%.
Realisasi Angka Partisipasi Sekolah SD/MI pada tahun 2016
dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD
sebesar 97,35%, mengalami kenaikan 1,34%. Sedangkan apabila
dibandingkan dengan target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun 2021
sebesar 99,15%, realisasi pada tahun 2016 baru mencapai 99,74%.
Realisasi Angka Partisipasi Sekolah SMP/MTs pada tahun 2016,
dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD
sebesar 53,84%, mengalami kenaikan 2,91%. Sedangkan apabila
dibandingkan dengan target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun 2021
sebesar 78,84%, realisasi pada tahun 2016 baru mencapai 84,67%.
Realisasi Angka Partisipasi Kasar SD/MI pada tahun 2016, dibandingkan
dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD sebesar 122,36%,
mengalami kenaikan 0,01%. Sedangkan apabila dibandingkan dengan
target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun 2021 sebesar 122,42%,
realisasi pada tahun 2016 sudah mencapai 99,96%. Lebih lanjut bila
dibandingkan dengan target kinerja akhir periode RPJMD Provinsi
Kalimantan Barat tahun 2018 sebesar 122% dan pada kinerja akhir periode

Halaman 42
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

RPJMN tahun 2019 sebesar 114,1%, maka realisasi tahun 2016 mencapai
100,30% dan 107,25%.
Realisasi Angka Partisipasi Kasar SMP/MTs pada tahun 2016,
dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD
sebesar 101,35%, mengalami kenaikan 0,01%. Sedangkan apabila
dibandingkan dengan target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun 2021
sebesar 101,41%, realisasi pada tahun 2016 sudah mencapai 99,95%.
Lebih lanjut bila dibandingkan dengan target kinerja akhir periode RPJMD
Provinsi Kalimantan Barat tahun 2018 sebesar 95% dan pada kinerja akhir
periode RPJMN tahun 2019 sebesar 106,9%, maka realisasi tahun 2016
mencapai 106,69% dan 94,82%.
Realisasi Angka Partisipasi Murni SD/MI pada tahun 2016, dibandingkan
dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD sebesar 96,29%,
mengalami kenaikan 3,11%. Sedangkan apabila dibandingkan dengan
target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun 2021 sebesar 100%,
realisasi pada tahun 2016 sudah mencapai 99,40%. Lebih lanjut bila
dibandingkan dengan target kinerja akhir periode RPJMD Provinsi
Kalimantan Barat tahun 2018 sebesar 100% dan pada kinerja akhir periode
RPJMN tahun 2019 sebesar 94,8%, maka realisasi tahun 2016 mencapai
99,40% dan 104,85%.
Realisasi Angka Partisipasi Murni SMP/MTs pada tahun 2016,
dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD
sebesar 74,40%, mengalami kenaikan 3,92%. Sedangkan apabila
dibandingkan dengan target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun 2021
sebesar 83,58%, realisasi pada tahun 2016 sudah mencapai 105,67% atau
sudah melebihi target. Lebih lanjut bila dibandingkan dengan target kinerja
akhir periode RPJMD Provinsi Kalimantan Barat tahun 2018 sebesar 77%
dan pada kinerja akhir periode RPJMN tahun 2019 sebesar 82%, maka
realisasi tahun 2016 mencapai 114,70% dan 107,71%.

Halaman 43
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

c. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/


Penurunan Kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan

Hambatan dan kendala dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah


sebagai berikut:
1. Pemerataan pendidikan yang diukur beberapa indikator, diantaranya
APK dan APM, di Kabupaten Sintang masih rendah yang
diakibatkan sulitnya transportasi dan ekonomi masyarakat.
2. Angka melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi masih
rendah akibat sulitnya ekonomi masyarakat serta biaya
pembangunan.
3. Kemampuan dan kelayakan guru dalam mengajar masih rendah
sehingga perlu ditingkatkan untuk memperbaiki kualitas belajar
mengajar.
4. Masih rendahnya dukungan prioritas pendidikan di masyarakat
5. Jangkauan layanan pendidikan yang tidak mendukung yaitu tempat
tinggal sebagian besar siswa di daerah perhuluan sangat jauh dari
lokasi sekolah, dipihak lain infrastruktur jalan kondisinya kurang
mendukung. selain itu, kendala yang dihadapi belum meratanya
tenaga pengajar di setiap sekolah baik pada jenjang SD atau SMP,
antara perkotaan dengan pedesaan.

Upaya Pemecahan dalam mengantisipasi hambatan dan kendala yang


dihadapi dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut:

Meningkatkan APK, APM dan angka rata-rata lama sekolah melalui


pemberian bantuan, beasiswa atau program anak asuh serta penyuluhan
yang berkelanjutan, untuk menangani rendahnya angka melanjutkan
sekolah maka perlu meningkatkan penyuluhan dan sosialisasi program
kepada masyarakat mengenai adanya bantuan pemerintah pusat tentang
biaya belajar. Disamping itu, perlu memperhatikan kondisi
penyelenggaraan pendidikan yang selama ini telah berjalan, ketersediaan
tenaga pengajar dengan meningkatkan kemampuan guru melalui

Halaman 44
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

penyesuaian ijazah/penyetaraan, ketersediaan ruang kelas, kondisi fisik


bangunan dan fasilitasi pendukung lainnya.

Perlu dikemukakan dalam LKjIP 2016 ini, bahwa berdasarkan UU No.23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah kewenangan pengelolaan pendidikan
sekolah menengah (SMA/SMK/MA) sejak tahun 2016 berada pada
pemerintahan provinsi, bukan lagi pada pemerintahan Kabupaten/kota. Dengan
adanya perubahan kewenangan ini diharapkan pembangunan pendidikan
menengah dapat meningkatkan capaian Angka Partisipasi Kasar (APK) dan
Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA untuk selanjutnya dapat
meningkatkan angka Rata-rata Lama Sekolah dan pada gilirannya meningkatkan
IPM Kabupaten Sintang.

Sasaran 3:
Meningkatnya Budaya Dan Minat Baca Masyarakat

Pelaksanaan sasaran ini untuk mencapai misi Melaksanakan pembangunan


pendidikan berkualitas yang berakar pada budaya lokal.

Kinerja sasaran “Meningkatnya budaya dan minat baca masyarakat” dapat


dilihat dari capaian indikator kinerja sebagai berikut:

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2016

Tabel 3.8 Indikator Pencapaian Sasaran 3


Capaian
Indikator Satuan Target Realisasi
(%)
1 Jumlah Pengunjung orang 1.970 1500 76,14
Perpustakaan per tahun
Capaian Kinerja Sasaran (Berhasil) 77,50

1) Jumlah Pengunjung Perpustakaan Per Tahun


Capaian indikator jumlah pengunjung perpustakaan per tahun sebesar
76,14%, sehingga dapat dikategorikan Berhasil. Pada tahun 2016

Halaman 45
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

indikator jumlah pengunjung perpustakaan per tahun ditargetkan


sebesar 1.970 orang dan sudah terealisasi 1.500 orang.

 Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya


Tabel 3.9 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Anggaran Capaian
Sasaran Tingkat
No Program Kinerja
Strategis Target (Rp.) Realisasi Rp.) % Efisiensi
(%)

3 Meningkatnya Program Pengembangan 116.779.989,00 114.745.900,00 98,26 76,14


budaya dan Budaya Baca dan
minat baca Pembinaan Perpustakaan /
TBM Mobile
Rata-rata 98,26 76,14

Apabila dibandingkan antara persentase realisasi anggaran sebesar 98,26%


dan realisasi capaian kinerja sasaran sebesar 76,14%, maka pada sasaran ini
tingkat efisiensi penggunaan sumber dayanya belum efisien dengan capaian
kinerjanya belum mencapai 100%.

 Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun


Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja

Keberadaan Perpustakaan Daerah merupakan salah satu prasarana yang


amat penting dalam upaya untuk meningkatkan kualitas SDM di daerah.
Ketersediaan infrastruktur perpusatakaan yang cukup baik dan didukung oleh
ketersediaan buku-buku bacaan yang dibutuhkan oleh masyarakat, pelajar
dan mahasiswa akan mendukung proses belajar mereka. Sampai dengan
tahun 2016, jumlah perpustakaan yang dimiliki oleh pemerintah daerah hanya
1 buah, dan perpustakaan milik non pemerintah daerah berjumlah 13. Dengan
demikian sampai saat ini ada 14 buah jumlah perpustakaan yang ada di
Kabupaten Sintang. Jumlah perpustakaan daerah milik pemerintah yang
hanya satu dan tidak didukung oleh ruangan perpustakaan yang memadai
untuk menampung banyaknya buku, sehingga tidak dapat menyediakan
sesuai permintaan pengunjung dari segi pilihan buku yang tersedia. Selain iu,
akses internet yang menyediakan informasi dan layanan lebih cepat dan
mudah sehingga pengunjung enggan untuk datang ke perpustakaan.

Halaman 46
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

.
b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2016 dengan kondisi awal
RPJMD (tahun 2015) dan target akhir RPJMD (tahun 2021)

Tabel 3.10 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran 3 dengan kondisi awal


dan target akhir RPJMD

INDIKATOR KINERJA KONDISI AWAL REALISASI TARGET


NO SASARAN SATUAN
UTAMA (TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2021
1 2 3 4 5 6 7
3 Meningkatnya 1 Jumlah Pengunjung Org 1.642 1.500 2.751
budaya dan minat
baca masyarakat.

Dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD


pengunjung sebanyak 1.642, realisasi pada tahun 2016 mengalami
penurunan 142 orang. Sedangkan apabila dibandingkan dengan target kinerja
pada akhir periode RPJMD tahun 2021 sebanyak 2.751 orang, realisasi pada
tahun 2016 baru mencapai 54,53%.

c. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/


Penurunan Kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan

Hambatan dan kendala dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah


sebagai berikut:
Faktor yang menghambat yaitu ketersediaan buku yang kurang memadai
menjadi salah satu faktor terus berkurangnya pengunjung ke perpustakaan
milik pemerintah daerah. Mudahnya akses informasi yang didapatkan dari
internet juga menjadi faktor penyebab enggannya masyarakat berkunjung ke
perpustakaan.

Upaya Pemecahan dalam mengantisipasi hambatan dan kendala yang


dihadapi dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut:

Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Sintang terus Menggalakan


kembali minat dan gemar berkunjung ke Perpustakaan Daerah dan berupaya
menggenjot minat baca masyarakat Kabupaten Sintang yang terbilang masih
cukup rendah. Ini dilihat dari jumlah pengunjung yang datang ke perpustakaan
daerah Kabupaten Sintang juga sedikit. Setiap harinya hanya berkisar 15-25

Halaman 47
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

orang saja. Berbagai upaya untuk mendorong minat baca masyarakat telah
dilakukan diantaranya dengan jemput bola ke daerah-daerah kecamatan
dengan mobil perpustakaan keliling. Perpustakaan Daerah Kabupaten Sintang
sendiri memiliki dua mobil perpustakaan keliling. Satu unit bus perpustakaan
keliling biasanya mendatangi Kecamatan Kelam Permai, Dedai, Sungai
Tebelian, Tempunak dan beberapa kecamatan lainnya yang terjangkau. Bus
perpustakaan keliling ini merupakan bentuk pelayanan kepada masyarakat di
desa-desa untuk mendorong mereka gemar membaca, Namun, antusias
masyarakat memanfaatkan bus perpustakaan keliling ini masih kurang. Begitu
juga dengan mobil perpustakaan keliling yang beroperasi di Kecamatan
Sintang..

Sasaran 4:
Meningkatnya Nilai Budaya Lokal

Pelaksanaan sasaran ini untuk mencapai misi Melaksanakan pembangunan


pendidikan berkualitas yang berakar pada budaya lokal.

Kinerja sasaran “Meningkatnya nilai budaya lokal” dapat dilihat dari capaian
indikator kinerja sebagai berikut:

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2016

Tabel 3.11 Indikator Pencapaian Sasaran 4


Capaian
Indikator Satuan Target Realisasi
(%)
1 Jumlah grup kesenian grup 32 30 93,75
2 Jumlah penyelenggaraan festival even 2 3 150,00
seni dan budaya
3 Jumlah benda, situs dan unit 15 15 100,00
kawasan cagar budaya yang
dilestarikan
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 92,50

Halaman 48
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

1) Jumlah Grup Kesenian


Capaian indikator jumlah grup kesenian sebesar 93,75%, sehingga
dapat dikategorikan Sangat Berhasil. Pada tahun 2016 indikator jumlah
grup kesenian ditargetkan sebesar 32 grup dan sudah terealisasi 30
grup.

Adapun nama sanggar dibawah Dinas Pemuda,Olahraga dan Pariwisata


Kabupaten Sintang yang masih aktif mengajar dan menurunkan
kebudayaan daerah ke masyarakat sekitar sampai dengan akhir tahun
2016 adalah sebagai berikut :

No Nama Sanggar Fokus Kegiatan


1 Sanggar Anantakupa Tarian Daerah, Seni Musik
2. Sanggar Lepung Iring Adat, Tari Dayak
3. Sanggar Ankara Teater, Tarian
4. Sanggar Ibanic Seni Musik, Tarian
5. Sanggar Junjung Buih Tarian
6. Sanggar Sultan Nata Tarian Daerah
7. Sanggar Tampun Juah Tarian Daerah
8. Sanggar Bulou Karing Tarian Daerah
9. Sanggar Delima Tarian Daerah
10. Sanggar Bhayangkara Tarian Daerah
11. Sanggar Empanggung Keling Adat, Tari Dayak
12. Sanggar Swadesi Adat Daerah
13. Sanggar Lantang Teater Daerah
14. Sanggar Senentang Tari, Adat Daerah
15. Sanggar Seni Unka Sintang Seni Ukir, Pahat, Rupa
16. Sanggar Sate Teater
17. Sanggar Puma Adat Kesenian
18. Sanggar Temawai Tampun Ijuk Tarian, Musik Kreasi
19. Sanggar Ijau Layang Tarian
20. Sanggar Dendang Tuah Tari, Adat Darah
21. Reog Ponorogo Tarian Daerah

Halaman 49
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

No Nama Sanggar Fokus Kegiatan


22. Sanggar Tresno Budoyo Tarian Daerah
23. Campursari Baliomoro Kesenian Campursari
24. Sanggar Bukti Besai Tarian Daerah
25. Sanggar Bukit Bugau Tarian Daerah
26. Sanggar Demong Iloi Seni Tari, Musik, Ukir, Pahat, Rupa
27. Sanggar Nokanayan Tarian, Lagu Daerah
28. Sanggar Binua Gerantuk'ng Tarian Daerah
29. Sanggar Bujang Sebeji Tarian, Lagu Daerah
30. Sanggar Junjung Budaya Tarian, Lagu Daerah
31. Sanggar Entuyut Merah Tarian, Lagu Daerah
32. Sanggar Gelong Benang Seni Tari, Musik, Ukir, Tenun, Rupa

2) Jumlah penyelenggaraan festival seni dan budaya


Capaian indikator Jumlah penyelenggaraan festival seni dan budaya
sebesar 150%, sehingga dapat dikategorikan Sangat Berhasil. Pada
tahun 2016 indikator Jumlah penyelenggaraan festival seni dan budaya
ditargetkan sebesar 2 event dan sudah terealisasi 3 event.

3) Jumlah benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan


Capaian indikator Jumlah benda, situs dan kawasan cagar budaya yang
dilestarikan sebesar 100%, sehingga dapat dikategorikan Sangat
Berhasil. Pada tahun 2016 indikator Jumlah benda, situs dan kawasan
cagar budaya yang dilestarikan ditargetkan sebesar 15 unit dan sudah
terealisasi 15 unit.
Berikut nama-nama situs/bangunan cagar budaya yang ada di
Kabupaten Sintang pada tahun 2016, yaitu:
1) Keraton Raja Sintang dan Batu Kundur.
2) Masjid Jami’ Sultan Nata.
3) Makam Djubair, Ade Irawan II dan Penembahan Ade Muhamad
Djoen.
4) Makam Sultan Nata Muhamad Sjamsuddin.

Halaman 50
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

5) Makam Raja-Raja.
6) Makam Aji Melayu, Batu Lingga yoni dan Batu Nandi.
7) Batu Lingga Yoni Dara Muning.
8) Rumah Betang Ensaid Panjang.
9) Makam Apang Semangai.
10) Makam Panggi Agung.
11) Prasasti Batu Harimau.
12) Makam Pangeran Kuning.
13) Batu Lingga Yoni.
14) Makam Kapitan Kwee Jiu Hoi.
15) Rumah Jabatan Bupati Sintang.
16) SDN No 2 Sintang/ Eks Sekolah Melayu.
17) Kerkhoof.
18) Rumah Wakil Penembahan Sintang Ade Muhamad Djoen.
19) Komplek Makam Mangku Bumi Kerajaan Sintang, Raden Mahmud
Mangku Negara.
20) Komplek Makam Pangeran Arya Abang Abas.
21) Komplek Makam Ratu Pangeran Kuning Surya Pati (Mas Sri
Gading).
22) Komplek Makam Perdana Menteri Sina Pati Laket.

 Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya


Tabel 3.12 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Anggaran Capaian
Sasaran Tingkat
No Program Kinerja
Strategis Target (Rp.) Realisasi Rp.) % Efisiensi
(%)

4 Meningkatnya Program Pengembangan


nilai budaya Nilai Budaya 1.341.420.957,00 1.286.156.335,00 95,88
lokal Program Pengelolaan
Kekayaan Budaya 3.273.096.117,50 3.247.293.930,00 99,21 114,58%
Program Penataan
Kawasan Budaya dan 600.000.000,00 597.027.000,00 99,50
Permukiman
Rata-rata 98,20 114,58%

Halaman 51
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Apabila dibandingkan antara persentase realisasi anggaran sebesar 98,20%


dan realisasi capaian kinerja sasaran sebesar 114,58%, maka pada sasaran
ini tingkat efisiensi penggunaan sumber dayanya sudah efisien dengan
capaian kinerjanya mencapai lebih dari 100%

 Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun


Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja

Kecintaan masyarakat terhadap seni dan budaya, sehingga merasa penting


untuk dilestarikan dengan berbagai kreativitas. Berbagai ide di bidang seni
dan budaya yang muncul lebih efektif dituangkan melalui media sanggar.
Dukungan pemerintah Kabupaten Sintang dalam memberikan support berupa
pembinaan dan penganggaran untuk para pelaku seni dan budaya sangat
diperlukan. Event kegiatan seni dan budaya lokal perlu ditampilkan guna
memperkenalkan kepada generasi muda agar tetap melestarikan kebudayaan
daerah dan memberikan hiburan tersendiri kepada masyarakat.

b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2016 dengan kondisi


awal RPJMD (tahun 2015) dan target akhir RPJMD (tahun 2021)

Tabel 3.13 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran 4 dengan kondisi awal


dan target akhir RPJMD

INDIKATOR KINERJA KONDISI AWAL REALISASI TARGET


NO SASARAN SATUAN
UTAMA (TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2021
1 2 3 4 5 6 7
4 Meningkatnya 1 Jumlah grup kesenian Grup 32 30 40
nilai budaya
Penyelenggaraan even 2 3 2
lokal.
2 festival seni dan
budaya
Benda, Situs dan Unit 15 15 15
Kawasan Cagar
3
Budaya yang
dilestarikan

Realisasi Jumlah Grup Kesenian pada tahun 2016, dibandingkan dengan


kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD sebanyak 32 grup, mengalami
penurunan 2 grup. Sedangkan apabila dibandingkan dengan target kinerja
pada akhir periode RPJMD tahun 2021 sebanyak 40 grup, realisasi pada
tahun 2016 sudah mencapai 75%.

Halaman 52
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Realisasi jumlah penyelenggaraan festival seni dan budaya pada tahun


2016, dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD
sebanyak 2 event, mengalami kenaikan 1 event. Sedangkan apabila
dibandingkan dengan target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun 2021
juga sebanyak 2 event, realisasi pada tahun 2016 sudah mencapai 150%.
Realisasi jumlah benda, situs dan kawasan cagar budaya yang
dilestarikan pada tahun 2016, dibandingkan dengan kondisi awal indikator
kinerja didalam RPJMD sebanyak 15 unit, tidak mengalami perubahan.
Sedangkan apabila dibandingkan dengan target kinerja pada akhir periode
RPJMD tahun 2021 juga sebanyak 15 unit, realisasi pada tahun 2016 sudah
mencapai 100%.

c. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/


Penurunan Kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan
Hambatan dan kendala dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah
sebagai berikut:
1) Masih belum optimalnya pembinaan dan koordinasi seni budaya di
masyarakat, sehingga cenderung berjalan sendiri-sendiri.
2) Kegiatan seni dan budaya tradisional mengalami pengurangan frekuensi
event karena terdesak oleh perkembangan kegiatan modern yang
cenderung lebih tren.
3) Masih kurangnya fasilitas publik termasuk studio milik pemerintah yang
dapat memberikan kesempatan kepada pelaku seni dan budaya untuk
melakukan latihan ataupun menampilkan kreasi seni dan budaya.

Upaya Pemecahan dalam mengantisipasi hambatan dan kendala yang


dihadapi dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut:

Perlu digali dan dilestarikan budaya tradisional yang ada di daerah untuk
menjadi satu keunggulan dan kebanggaan lokal sebagai aset budaya bangsa
yang dapat mendorong industri pariwisata (budaya pariwisata) serta
menyelanggarakan kegiatan lomba budaya tradisional se Kabupaten Sintang
dengan mengikutsertakan para pelaku seni dan budaya.

Halaman 53
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Sasaran 5:
Meningkatnya Tingkat Pendidikan Masyarakat ke
Jenjang Menengah dan Tinggi

Pelaksanaan sasaran ini untuk mencapai misi Melaksanakan pembangunan


pendidikan berkualitas yang berakar pada budaya lokal.

Kinerja sasaran “Meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat ke jenjang


menengah dan tinggi” dapat dilihat dari capaian indikator kinerja sebagai
berikut:

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2016

Tabel 3.14 Indikator Pencapaian Sasaran 5


Capaian
Indikator Satuan Target Realisasi
(%)
1 Jumlah siswa miskin yang Siswa 22.162 22.162 100,00
mendapatkan beasiswa
Capaian Kinerja Sasaran (Berhasil ) 92,50

1) Jumlah siswa miskin yang mendapatkan beasiswa


Capaian indikator Jumlah siswa miskin yang mendapatkan beasiswa
sebesar 100%, sehingga dapat dikategorikan Sangat Berhasil. Pada
tahun 2016 indikator jumlah siswa miskin yang mendapatkan beasiswa
ditargetkan sebanyak 22.162 siswa dan sudah terealisasi 22.162 siswa.

 Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya


Tabel 3.15 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Anggaran Capaian
Sasaran Tingkat
No Program Kinerja
Strategis Target (Rp.) Realisasi Rp.) % Efisiensi
(%)

5 Meningkatnya Program Pendidikan


1.573.674.040,00 1.560.800.000,00 99,18
tingkat pendidikan Anak Usia Dini
masyarakat ke Program Manajemen 100
jenjang Pelayanan Pendidikan 743.877.461,00 644.401.500,00 86,63
menengah dan
tinggi Rata-rata 92,91 100

Halaman 54
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Apabila dibandingkan antara persentase realisasi anggaran sebesar 92,91%


dan realisasi capaian kinerja sasaran sebesar 100%, maka pada sasaran ini
tingkat efisiensi penggunaan sumber dayanya efisien dengan capaian
kinerjanya mencapai 100%.

 Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun


Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk


watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebagai warga negara, siswa berhak
memperoleh pendidikan dan pengajaran sesuai dengan kemampuannya.
Pemerintah kabupaten Sintang wajib memberikan sarana dan prasarana
sehingga siswa memiliki peluang untuk menyelesaikan studi di manapun
dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu.
Pendidikan bisa dikatakan adalah salah satu kunci pembentukan sumber daya
manusia yang berkualitas. Namun pada kenyataannya, masih terdapat
berbagai persoalan yang ada di dunia pendidikan negeri ini. Mulai dari
kurangnya tenaga pengajar, fasilitas yang kurang memadai, sampai kesulitan
pembiayaan dan sudah lama menjadi wacana yang mewarnai dunia
pendidikan. Perhatian banyak pihak, seperti pemerintah ataupun swasta
terhadap berbagai masalah pada pendidikan di Kabupaten Sintang sudah
cukup membantu mencari jalan keluar atas permasalahan itu. Adanya
Beasiswa adalah salah satu wujudnya. Beasiswa adalah bantuan yang
diberikan oleh pihak tertentu kepada perorangan yang digunakan demi
keberlangsungan pendidikan yang ditempuh. Manfaat dari beasiswa
diantaranya:
1. Membantu siswa yang kurang mampu untuk mendapat kesempatan dalam
menempuh pendidikan.
2. Mendorong siswa untuk sling berlomba dalam hal prestasi akademik.
3. Merangsang semangat belajar siswa atau penerima beasiswa agar
terbebas dari pencabutan beasiswa tersebut

Halaman 55
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

4. Memberikan kesempatan kepada lembaga luar sekolah untuk berpartisiasi


dalam proses peningkatan pendidikan.

Tujuan pemberian beasiswa adalah untuk mendukung kemajuan dunia


pendidikan. Pemerataan kesempatan belajar bagi para mahasiswa yang
berprestasi dan kurang berprestasi, namun secara ekonomis tidak atau kurang
mampu secara ekonomi. Mendorong dan mempertahankan semangat belajar
mahasiswa sehingga mampu tetap berprestasi dan bergairah dalam
menyelesaikan studi. Mendorong siswa berpacu mencapai prestasi akademik
yang tertinggi sehingga sumberdaya manusia yang potensial tersebut tidak sia-
sia. Sasaran awalnya adalah golongan masyarakat yang tidak mampu dari segi
ekonomi, agar mereka tetap bisa mengenyam pendidikan yang layak. Tidak
hanya itu, penerima beasiswa seharusnya juga memiliki jiwa sosial yang tinggi
dan mengurangi sifat egoisme. Supaya ketika mereka lulus dari bangku
pendidikan, mampu menerapkan ilmunya untuk kepentingan umum, dan
semaksimalnya berusaha menjadi orang yang menyediakan beasiswa bagi
penerusnya.
Namun pada penerapannya sangat berkebalikan, kesalah pahaman tentang
arti beasiswa itu menjadi sebuah polemik yang sering muncul dan semakin
terlihat jelas. Lebih parahnya lagi, dana besiswa yang diberikan sering kali
disalah gunakan oleh oknum penerima beasaiswa yang tidak bertanggung
jawab. Tidak ada masalah jika golongan mampu bisa mendapat beasiswa,
kalau dia memang benar-benar berprestasi namun seyogyanya yang mendapat
beasiswa adalah yang benar-benar kurang mampu. Namun akan lebih baik lagi
jika dana beasiswa yang dia peroleh digunakan untuk menunjang atau
memajukan sebuah pendidikan. Seperti membeli buku, atau melakukan sebuah
penelitian ilmiah yang berguna bagi dunia pendidikan, daripada hanya untuk
memenuhi kebutuhan tersier pribadinya. Sehingga, tujuan adanya program
beasiswa yang diberikan pemerintah atau swasta benar-benar bisa tercapai
dan tepat sasaran, yaitu menciptakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas
dan berguna bagi agama bangsa dan negara.

Halaman 56
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2016 dengan kondisi


awal RPJMD (tahun 2015) dan target akhir RPJMD (tahun 2021)

Tabel 3.16 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran 5 dengan kondisi awal


dan target akhir RPJMD

INDIKATOR KONDISI AWAL REALISASI TARGET


NO SASARAN SATUAN
KINERJA UTAMA (TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2021
1 2 3 4 5 6 7
5 Meningkatnya 1 Beasiswa Siswa Siswa - 22.162 -
tingkat pendidikan Miskin
masyarakat ke
jenjang menengah
dan tinggi.

Realisasi beasiswa siswa miskin pada tahun 2016 sebesar 22.162 siswa,
merupakan sejumlah program beasiswa yang telah ditetapkan oleh
pemerintah. Kondisi indikator kinerja pada awal dan akhir didalam RPJMD
tidak mencantumkan target kinerja dan hanya melaksanakan program dari
pemerintah pusat.

c. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/


Penurunan Kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan

Hambatan dan kendala dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah


sebagai berikut:
Belum terdatanya secara menyeluruh siswa yang benar-benar tidak mampu
pada setiap sekolah di Kabupaten Sintang, sehingga pemberian beasiswa
tidak menjangkau semua siswa tidak mampu di daerah pedesaan. Hal ini
terkait sulitnya akses baik transportasi maupun komunikasi.

Upaya Pemecahan dalam mengantisipasi hambatan dan kendala yang


dihadapi dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut:

Perlu peran serta dari pihak sekolah bersama komite sekolah dalam mendata
siswa tidak mampu yang benar-benar berhak menerima beasiswa. Selanjutya
hasil pendataan tersebut disinkronkan dengan data yang ada di pemerintahan
desa tempat siswa berdomisili dan memberikan keterangan tidak mampu
sebagai rekomendasi untuk mendapatkan beasiswa.

Halaman 57
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Sasaran 6:
Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan
terutama untuk kesehatan ibu dan anak serta
penduduk miskin

Pelaksanaan sasaran ini untuk mencapai misi Melaksanakan pembangunan


kesehatan yang menyeluruh, adil dan terjangkau bagi masyarakat.

Kinerja sasaran “Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan


terutama untuk kesehatan ibu dan anak serta penduduk miskin”, dapat dilihat
dari capaian indikator kinerja sebagai berikut:

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2016

Tabel 3.17 Indikator Pencapaian Sasaran 6


Capaian
Indikator Satuan Target Realisasi
(%)
1. Angka Usia Harapan Hidup tahun 70,95 70 98,66
2. Angka Kelangsungan hidup bayi
(AKHB) per 1000 Kelahiran per 100 kh 970 950 97,94
Hidup
3. Cakupan Pertolongan Persalinan
oleh Tenaga Kesehatan Yang % 91,24 90,03 98,67
Memiliki Kompetensi Kebidanan
4. Persentase Balita Gizi Buruk % 2,80 2,80 100,00
5. Persentase Balita Gizi Buruk
% 100,00 100 100,00
Mendapat Perawatan
6. Rasio Posyandu per 100 Balita Per 100
1,01 0,75 74,26
balita
7. Cakupan Desa/Kelurahan
Universal Child Immunization % 82,60 79,12 95,79
(UCI)
8. Cakupan Kunjungan Bayi % 79,51 72,04 90,60
9. Cakupan Penemuan dan
Penanganan Penderita Penyakit % 65,06 36,00 55,33
TBC BTA (+)
10. Cakupan Pelayanan Kesehatan
Rujukan Pasien Masyarakat % 18,87 16,64 88,18
Miskin
11. Cakupan Komplikasi Kebidanan
% 77,06 75,47 97,94
Yang Ditangani
12. Rasio Puskesmas, Poliklinik, Per 100
20,18 19,68 97,52
Pustu per 100.000 penduduk ribu pddk

Halaman 58
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Capaian
Indikator Satuan Target Realisasi
(%)
13. Rasio Rumah Sakit per 100.000 Per 100
0,84 0,76 90,48
penduduk ribu pddk
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil ) 89,04%

1) Angka Usia Harapan Hidup


Capaian indikator Angka Usia Harapan Hidup sebesar 98,66%, sehingga
dapat dikategorikan Sangat Berhasil. Pada tahun 2016 indikator Angka
Usia Harapan Hidup ditargetkan sebesar 70,95 tahun dan sudah
terealisasi 70 Tahun.
Usia Harapan Hidup (UHH) merupakan indikator yang dipakai
representasi aspek kesehatan dalam indikator IPM. Semakin tinggi
(UHH) menandakan semakin berkurang AKB. Seiring dengan kemajuan
IPTEK disertai dengan perkembangan kualitas alat-alat kesehatan dan
tenaga kesehatan diharapkan AKB semakin berkurang sehingga UHH
semakin meningkat. Berdasarkan Statistik Daerah Kabupaten Sintang
Tahun 2016 (BPS), angka harapan hidup masyarakat Kabupaten
Sintang dari tahun 2013 sebesar 69,04 menjadi 70,95 pada tahun 2014.
2) Angka Kelangsungan hidup bayi (AKHB) per 1000 Kelahiran
Hidup
Capaian indikator Angka Kelangsungan hidup bayi (AKHB) per 1000
Kelahiran Hidup sebesar 97,94%, sehingga dapat dikategorikan Sangat
Berhasil. Pada tahun 2016 indikator Angka Kelangsungan hidup bayi
(AKHB) per 1000 Kelahiran Hidup ditargetkan sebesar 970 per 1000 kh
dan sudah terealisasi 950 per 1000 kh.
Angka Kelangsungan Hidup Bayi Kabupaten Sintang
Tahun 2016
Jumlah kematian
Jumlah Kelahiran
bayi usia AKB ( PER 1.000
Hidup pada
Kecamatan dibawah 1 tahun KELAHIRAN AKHB
Tahun 2016
pada tahun 2016 HIDUP)
Serawai 1 443 2,26 998
Ambalau - 289 - 1.000
Kayan Hulu 2 359 5,57 994

Halaman 59
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Jumlah kematian
Jumlah Kelahiran
bayi usia AKB ( PER 1.000
Hidup pada
Kecamatan dibawah 1 tahun KELAHIRAN AKHB
Tahun 2016
pada tahun 2016 HIDUP)
Sepauk 6 1.020 5,88 994
Tempunak 4 561 7,13 993
Sungai Tebelian 5 652 7,67 992
Sintang 12 1.262 9,51 990
Dedai 8 583 13,72 986
Kayan Hilir 2 344 5,81 994
Kelam Permai 1 352 2,84 997
Binjai Hulu 3 265 11,32 989
Ketungau Hilir 1 408 2,45 998
Ketungau Tengah 1 472 2,12 998
Ketungau Hulu 2 416 4,81 995
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Sintang.

3) Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Yang


Memiliki Kompetensi Kebidanan
Capaian indikator Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga
Kesehatan Yang Memiliki Kompetensi Kebidanan sebesar 98,67%,
sehingga dapat dikategorikan Sangat Berhasil. Pada tahun 2016
indikator Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Yang
Memiliki Kompetensi Kebidanan ditargetkan sebesar 91,24% dan sudah
terealisasi 90,03%.
4) Persentase Balita Gizi Buruk
Capaian indikator Persentase Balita Gizi Buruk sebesar 100%, sehingga
dapat dikategorikan Sangat Berhasil. Pada tahun 2016 indikator
Persentase Balita Gizi Buruk ditargetkan sebesar 2,80 dan sudah
terealisasi 2,80%.
5) Persentase Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
Capaian indikator Persentase Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
sebesar 100%, sehingga dapat dikategorikan Sangat Berhasil. Pada
tahun 2016 indikator Persentase Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
ditargetkan sebesar 100% dan sudah terealisasi 100%.

Halaman 60
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

6) Rasio Posyandu per 100 Balita


Capaian indikator Rasio Posyandu per 100 Balita sebesar 74,26%,
sehingga dapat dikategorikan Berhasil. Pada tahun 2016 indikator Rasio
Posyandu per 100 Balita ditargetkan sebesar 1,01 per 100 balita dan
sudah terealisasi 0,75 per 100 balita.
Rata-rata Posyandu dapat memberi pelayanan kepada 100 balita.
Hingga tahun 2016, persebaran Posyandu di seluruh kecamatan relatif
sudah merata. Rasio terendah berada di Kecamatan Sintang dengan
jumlah balita sebanyak 7.164 jiwa dan Posyandu sebanyak 41 unit.
Rasio tertinggi terdapat di Kecamatan Ambalau dengan jumlah balita
sebanyak 1.514 jiwa dan jumlah Posyandu 19 unit.
Jumlah Posyandu dan Balita Kabupaten Sintang
Menurut Kecamatan Tahun 2016

Jumlah Jumlah Rasio Per 100


No Kecamatan
Posyandu Balita Penduduk
1 Serawai 24 2.586 0,93
2 Ambalau 19 1.514 1,25
3 Kayan Hulu 43 2.575 1,67
4 Sepauk 45 5.503 0,82
5 Tempunak 33 3.274 1,04
6 Sungai Tebelian 34 3.443 0,99
7 Sintang 41 7.264 0,57
8 Dedai 32 3.254 0,98
9 Kayan Hilir 32 2.879 1,11
10 Kelam Permai 22 1.803 1,22
11 Binjai Hulu 13 1.347 0,97
12 Ketungau Hilir 29 2.429 1,19
13 Ketungau Tengah 24 3.249 0,74
14 Ketungau Hulu 23 2.336 0,98

7) Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)


Capaian indikator Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child
Immunization (UCI) sebesar 95,79, sehingga dapat dikategorikan
Sangat Berhasil. Pada tahun 2016 indikator Cakupan Desa/Kelurahan

Halaman 61
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Universal Child Immunization (UCI) ditargetkan sebesar 82,60 dan


sudah terealisasi 79,12%.
8) Cakupan Kunjungan Bayi
Capaian indikator Cakupan Kunjungan Bayi sebesar 90,60%, sehingga
dapat dikategorikan Sangat Berhasil. Pada tahun 2016 indikator
Cakupan Kunjungan Bayi ditargetkan sebesar 79,51 dan sudah
terealisasi 72,04%.
9) Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit TBC BTA (+)
Capaian indikator Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita
Penyakit TBC BTA (+) sebesar 55,33%, sehingga dapat dikategorikan
Cukup Berhasil. Pada tahun 2016 indikator Cakupan Penemuan dan
Penanganan Penderita Penyakit TBC BTA (+) ditargetkan sebesar
65,06% dan sudah terealisasi 36%.
10) Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin
Capaian indikator Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien
Masyarakat Miskin sebesar 88,18%, sehingga dapat dikategorikan
Berhasil. Pada tahun 2016 indikator Cakupan Pelayanan Kesehatan
Rujukan Pasien Masyarakat Miskin ditargetkan sebesar 18,87% dan
sudah terealisasi 16,64%.
11) Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani
Capaian indikator Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani
sebesar 97,94%, sehingga dapat dikategorikan Sangat Berhasil. Pada
tahun 2016 indikator Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani
ditargetkan sebesar 77,06% dan sudah terealisasi 75,47%.
12) Rasio Puskesmas, Poliklinik, Pustu per 100.000 penduduk
Capaian indikator Rasio Puskesmas, Poliklinik, Pustu per 100.000
penduduk sebesar 97,52%, sehingga dapat dikategorikan Berhasil.
Pada tahun 2016 indikator Rasio Rumah Sakit per 100.000 penduduk

Halaman 62
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

ditargetkan sebesar 20,18 per 100.000 penduduk dan sudah terealisasi


19,68 per 100.000 penduduk.
Jumlah Puskesmas, Poliklinik dan Pustu Menurut Kecamatan
Tahun 2016 (Per 100 ribu penduduk)

Jumlah Puskesmas Poliklinik Pustu


No Kecamatan
Pendudukan Jumlah Rasio Jumlah Rasio Jumlah Rasio
1 Serawai 23.694 1 4,22 2 8,44 - -
2 Ambalau 13.864 1 7,21 - - 4 28,85
3 Kayan Hulu 23.606 1 4,24 - - 4 16,94
4 Sepauk 50.425 1 1,98 - - 8 15,87
5 Tempunak 29.094 2 6,87 - - 3 10,31
Sungai
6 31.545 1 3,17 3 9,51 3 9,51
Tebelian
7 Sintang 65.676 3 4,57 5 7,61 1 1,52
8 Dedai 29.824 2 6,71 1 3,35 3 10,06
9 Kayan Hilir 26.383 1 3,79 - - 4 15,16
Kelam
10 16.508 2 12,12 1 6,06 - -
Permai
11 Binjai Hulu 12.331 1 8,11 - - - -
Ketungau
12 22.261 2 8,98 3 13,48 3 13,48
Hilir
Ketungau
13 29.773 1 3,36 1 3,36 7 23,51
Tengah
Ketungau
14 21.408 1 4,67 1 4,67 1 4,67
Hulu
13) Rasio Rumah Sakit per 100.000 penduduk
Capaian indikator Rasio Rumah Sakit per 100.000 penduduk sebesar
80,48%, sehingga dapat dikategorikan Berhasil. Pada tahun 2016
indikator Rasio Rumah Sakit per 100.000 penduduk ditargetkan sebesar
0,84 per 100.000 penduduk dan sudah terealisasi 0,75 per 100.000
penduduk.
 Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Tabel 3.18 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Anggaran Capaian
Sasaran Tingkat
No Program Kinerja
Strategis Target (Rp.) Realisasi Rp.) % Efisiensi
(%)

6 Meningkatnya Program Upaya Kesehatan


29.823.902.461,00 25.929.099.700,00 86,94
akses dan Masyarakat
mutu Program peningkatan 91,18%
pelayanan keselamatan ibu melahirkan 2.479.731.350,00 1.029.021.030,00 41,5
kesehatan dan anak

Halaman 63
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Anggaran Capaian
Sasaran Tingkat
No Program Kinerja
Strategis Target (Rp.) Realisasi Rp.) % Efisiensi
(%)
terutama untuk Program peningkatan
kesehatan ibu pelayanan kesehatan anak 57.269.000,00 23.544.000,00 41,11
dan anak serta balita
penduduk Program Pencegahan dan
miskin Penanggulangan Penyakit 4.408.591.864,00 3.842.623.101,00 87,16
Menular
Program Pelayanan 5.065.953.503,00 5.015.872.142,00 99,01
Kesehatan Penduduk Miskin
Program Standarisasi 3.353.134.075,00 2.928.605.100,00 87,34
Pelayanan Kesehatan
Program pengadaan,
peningkatan sarana dan
30.578.503.352,00 29.311.678.964,00 95,86
prasarana rumah sakit/rumah
sakit jiwa
Program pengadaan,
peningkatan dan perbaikan
sarana dan prasarana 44.422.010.400,00 42.486.009.913,00 95,64
puskesmas/puskesmas
pembantu dan jaringannya
Rata-rata 79,32 91,18%
Apabila dibandingkan antara persentase realisasi anggaran sebesar 79,32%
dan realisasi capaian kinerja sasaran sebesar 91,18%, maka pada sasaran ini
tingkat efisiensi penggunaan sumber dayanya belum efisien dengan capaian
kinerjanya belum mencapai 100%.

 Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun


Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja

Sasaran ini dilaksanakan dengan usaha melakukan pemerataan dan


peningkatan jumlah jaringan, sarana dan prasarana, dan kualitas fasilitas
kesehatan dasar dan peningkatan dan pengembangan kemampuan
RSUD sebagai pusat rujukan kawasan timur Kalimantan Barat. Selain itu,
dilakukan peningkatan sosialisasi kesehatan lingkungan dan pola hidup
bersih dan sehat serta pendidikan kesehatan sejak usia dini.

Halaman 64
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2016 dengan kondisi


awal RPJMD (tahun 2015) dan target akhir RPJMD (tahun 2021)

Tabel 3.19 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran 6 dengan kondisi awal


dan target akhir RPJMD

Target
Kondisi Target
Realisasi Target RPJMD
INDIKATOR KINERJA Awal RPJMN
NO SASARAN SAT Tahun Tahun Provinsi
UTAMA (Tahun Tahun
2016 2021 Tahun
2015) 2019
2018
1 2 3 4 5 6 7 8 9
6 Meningkatnya Angka usia harapan Tahun 70,95 70 72,45 69,3
1
akses dan mutu hidup
pelayanan Angka kelangsungan Per 100 970 950 980
kesehatan 2 hidup bayi kh
terutama untuk
Cakupan pertolongan % 90,49 90,03 95
kesehatan ibu
persalinan oleh tenaga
dan anak serta
3 kesehatan yang
penduduk
memiliki kompetensi
miskin.
kebidanan
Persentase balita gizi % 2,96 2,80 2 17
4
buruk
Cakupan Balita Gizi % 100 100 100
5 Buruk mendapat
perawatan
Rasio posyandu per Per 100 0, 96 0,75 1,25
6
satuan balita balita
Cakupan % 79,12 79,12 100
Desa/kelurahan
7
Universal Child
Immunization (UCI)
Cakupan kunjungan % 77,41 72,04 90
8
bayi
Cakupan penemuan % 60,07 36,00 90
dan penanganan
9
penderita penyakit
TBC BTA
Cakupan pelayanan % 16,64 16,64 30
kesehatan rujukan
10
pasien masyarakat
miskin
Cakupan komplikasi % 75,47 75,47 85
11 kebidanan yang
ditangani
Rasio puskesmas, Per 100 19,68 19,68 22,7 1:19.566
12 poliklinik, pustu ribu
per satuan penduduk pddk
Rasio Rumah Sakit Per 100 0,76 0,76 1,26 1:122.775
13 per satuan penduduk ribu
pddk

Halaman 65
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Realisasi Angka Usia Harapan Hidup pada tahun 2016, dibandingkan


dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD sebesar 70,95 tahun,
mengalami penurunan 0,95 tahun. Sedangkan apabila dibandingkan dengan
target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun 2021 sebesar 72,45%,
realisasi pada tahun 2016 sudah mencapai 96,62%. Lebih lanjut bila
dibandingkan dengan target kinerja akhir periode RPJMD Provinsi Kalimantan
Barat tahun 2018 sebesar 69,3 tahun, maka realisasi tahun 2016 mencapai
101,01%.
Realisasi Angka Kelangsungan hidup bayi (AKHB) per 1000 Kelahiran
Hidup pada tahun 2016, dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja
didalam RPJMD sebesar 970 per 1000 kh, mengalami penurunan 20 per 1000
kh. Sedangkan apabila dibandingkan dengan target kinerja pada akhir periode
RPJMD tahun 2021 sebesar 980 per 1000 kh, realisasi pada tahun 2016
sudah mencapai 97,94%.
Realisasi Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Yang
Memiliki Kompetensi Kebidanan pada tahun 2016, dibandingkan dengan
kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD sebesar 90,49%, mengalami
penurunan 0,46%. Sedangkan apabila dibandingkan dengan target kinerja
pada akhir periode RPJMD tahun 2021 sebesar 95%, realisasi pada tahun
2016 sudah mencapai 94,77%.
Realisasi Persentase Balita Gizi Buruk pada tahun 2016, dibandingkan
dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD sebesar 2,96%,
mengalami peningkatan 0,16%. Sedangkan apabila dibandingkan dengan
target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun 2021 sebesar 2%, realisasi
pada tahun 2016 baru mencapai 60%. Lebih lanjut bila dibandingkan dengan
target kinerja akhir periode RPJMN tahun 2019 sebesar 17%, maka realisasi
tahun 2016 mencapai 183,53%.
Realisasi Persentase Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan pada tahun
2016, dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD
sebesar 100%, mengalami penubahan. Sedangkan apabila dibandingkan

Halaman 66
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

dengan target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun 2021 juga sebesar
100%, realisasi pada tahun 2016 mencapai 100%.
Realisasi Rasio Posyandu per 100 Balita pada tahun 2016, dibandingkan
dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD sebesar 0,96 per 100
balita, mengalami penurunan 0,21%. Sedangkan apabila dibandingkan
dengan target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun 2021 sebesar 1,25 per
100 balita, realisasi pada tahun 2016 baru mencapai 60%.
Realisasi Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
pada tahun 2016, dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam
RPJMD sebesar 79,12%, tidak mengalami perubahan. Sedangkan apabila
dibandingkan dengan target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun 2021
sebesar 100%, realisasi pada tahun 2016 baru mencapai 79,12%.
Realisasi Cakupan Kunjungan Bayi pada tahun 2016, dibandingkan dengan
kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD sebesar 77,41%, mengalami
penurunan 5,37%. Sedangkan apabila dibandingkan dengan target kinerja
pada akhir periode RPJMD tahun 2021 sebesar 90%, realisasi pada tahun
2016 baru mencapai 80,04%.
Realisasi Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit TBC
BTA (+) pada tahun 2016, dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja
didalam RPJMD sebesar 60,07%, mengalami penurunan 24,07%. Sedangkan
apabila dibandingkan dengan target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun
2021 sebesar 90%, realisasi pada tahun 2016 baru mencapai 40%.
Realisasi Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat
Miskin pada tahun 2016, dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja
didalam RPJMD sebesar 16,64%, tidak mengalami perubahan. Sedangkan
apabila dibandingkan dengan target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun
2021 sebesar 30%, realisasi pada tahun 2016 baru mencapai 55,47%.
Realisasi Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani pada tahun
2016, dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD
sebesar 75,47%, tidak mengalami perubahan. Sedangkan apabila

Halaman 67
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

dibandingkan dengan target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun 2021
sebesar 85%, realisasi pada tahun 2016 baru mencapai 88,79%.
Realisasi Puskesmas, Poliklinik, Pustu per 100.000 penduduk pada tahun
2016, dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD
sebesar 19,68 per 100.000 penduduk, tidak mengalami perubahan.
Sedangkan apabila dibandingkan dengan target kinerja pada akhir periode
RPJMD tahun 2021 sebesar 22,7 per 100.000 penduduk, realisasi pada tahun
2016 baru mencapai 86,70%.
Realisasi Rasio Rumah Sakit per 100.000 penduduk pada tahun 2016,
dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD sebesar
0,76 per 100.000 penduduk, tidak mengalami perubahan. Sedangkan apabila
dibandingkan dengan target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun 2021
sebesar 1,26 per 100.000 penduduk, realisasi pada tahun 2016 baru
mencapai 60,32%.

c. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/


Penurunan Kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan

Hambatan dan kendala dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah


sebagai berikut:
1) Terbatasnya Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan khususnya
tenaga kesehatan jabatan fungsional penyuluh kesehatan masyarakat .
2) Penyebaran tenaga kesehatan yang tidak merata. Tenaga kesehatan
dari tahun ke tahun diupayakan penambahannya untuk mengisi formasi
pegawai pada unit- unit pelayanan kesehatan sampai di tingkat desa.

3) Rendahnya Perilaku Hidup Sehat masyarakat sangat dipengaruhi oleh


pendidikan masyarakat. Tingkat pendidikan yang masih rendah
merupakan salah satu penyebab rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap informasi kesehatan serta pembentukan perilaku sehat.
4) Masih terbatasnya kualitas dan kuantitas sarana dan parasarana
kesehatan yang sesuai dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK).

Halaman 68
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

5) Rendahnya kemampuan manajemen puskesmas yang berdampak pada


capaian kinerja serta mutu pelayanan puskesmas dan jaringannya. Hal
ini terlihat pada saat pengajuan plan of action (POA) dari puskesmas
sering terlambat sehingga penyaluran dana Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK) juga terlambat yang berdampak pada tidak optimalnya
kegiatan di puskesmas.
6) Rendahnya kesadaran dan pengetahuan pemilik sarana sehingga masih
menjual produk makanan dan kosmetika yang ilegal maupun
mengandung bahan berbahaya.
7) Pembinaan posyandu bersama lintas sektoral belum terlaksana secara
optimal.
8) Sistem kewaspadaan dini penyakit berpotensi wabah belum dapat
dilaksanakan di seluruh desa karena belum semua desa ada fasilitas
kesehatan dan petugasnya.
9) Masih rendahnya kesadaran masyarakat akan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat khususnya kegiatan pemberantasan sarang nyamuk.

Masalah-masalah lain juga dialami oleh masing-masing bidang di Dinas


Kesehatan dan RSUD dr. Ade M. Djoen Kabupaten Sintang yang dapat
diuraikan sebagai berikut:
1) Belum tersedianya Peraturan Daerah Retribusi Tarif perizinan pendirian
sarana pelayanan kesehatan swasta dan izin praktek profesi.
2) Masih sangat tingginya AKI dan AKB di Kabupaten Sintang, terjadi karena
beberapa faktor, diantaranya:
a) Sebagian besar persalinan ditolong oleh tenaga tidak terlatih (dukun)
yang menyebabkan terjadinya komplikasi perdarahan, infeksi, dan
sering telat dirujuk dan ditangani; sebagian besar persalinan terjadi di
rumah karena alasan kepercayaan dan budaya.
b) Kurangnya tenaga bidan di desa mengingat hanya 52 desa yang
memiliki bidan dari 287 desa/kelurahan.

Halaman 69
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Upaya Pemecahan dalam mengantisipasi hambatan dan kendala yang


dihadapi dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut:

1) Penambahan sumber daya kesehatan khususnya tenaga bidan dan


tenaga kesehatan jabatan fungsional penyuluh kesehatan masyarakat
pada tahun mendatang.
2) Pemerataan, kecukupan dan kualitas tenaga kesehatan serta tenaga
penunjang lainnya lebih merata di seluruh desa/kelurahan di Kabupaten
Sintang.
3) Sosialisasi kepada masyarakat luas mengenai pentingnya perilaku hidup
sehat lebih ditingkatkan dengan mengaktifan gerakan ibu PKK untuk
mensosialisasikan dengan didampingi tenaga penyuluh kesehatan serta
memasang baliho dan spanduk mengenai pentingnya perilaku hidup
sehat.
4) Sarana dan Prasarana Kesehatan sebagai penunjang didalam
pelayanan kesehatan kepada masyarakat masih perlu ditingkatkan
kualitas dan kuantitasnya sehubungan dengan kemajuan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) didalam upaya pendekatan
pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat.
5) Koordinasi dengan SKPD pelayanan terpadu dan pada Dinas Kesehatan
membentuk tim pembuatan draf Perda Perizinan.
6) Peningkatan kemitraan bidan dan dukun (advokasi pada pengambil
kebijakan).
7) Peningkatan bimbingan teknis ke puskesmas, surveilans KIA sebagai
instrumen Bimtek, perencanaan tindak lanjut advokasidan evaluasi.
8) Mengadakan pertemuan dan sosialisasi serta penyuluhan kepada
pedagang kosmetika dan makanan tentang bahab-bahan berbahaya
kosmetika dan makanan.
9) Pelatihan penyegaran bagi kader posyandu di tingkat puskesmas
maupun kabupaten.
10) Memperkuat koodinasi lintas sektor untuk pembinaan posyandu, dan
menekan angka gizi buruk karena kemiskinan.

Halaman 70
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Sasaran 7:
Terkendalinya laju pertumbuhan penduduk

Pelaksanaan sasaran ini untuk mencapai misi Melaksanakan pembangunan


kesehatan yang menyeluruh, adil dan terjangkau bagi masyarakat.

Kinerja sasaran “Terkendalinya laju pertumbuhan penduduk”, dapat dilihat dari


capaian indikator kinerja sebagai berikut:

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2016

Tabel 3.20 Indikator Pencapaian Sasaran 7


Capaian
Indikator Satuan Target Realisasi
(%)
1 Rasio Akseptor KB % 73,72 74,89 101,59
2 Cakupan Peserta KB Aktif Aseptor 53.892 55.868 103,67
3 Jumlah Keluarga Pra Sejahtera KK 19.569 19.510 100,30
dan Keluarga Sejahtera I
Capaian Kinerja Sasaran Sangat Berhasil 92,50

1) Rasio Akseptor KB
Capaian indikator Rasio Akseptor KB sebesar 101,59%, sehingga dapat
dikategorikan Sangat Berhasil. Pada tahun 2016 indikator Rasio
Akseptor KB ditargetkan sebesar 73,72% dan sudah terealisasi 74,89%.

Rasio Akseptor KB Tahun Tahun 2016


Kabupaten Sintang
No Uraian 2015 2016
1 Jumlah akseptor KB 53.392 55.868
2 Jumlah pasangan usia subur 72.901 74.605
3 Rasio akseptor KB 73,24 74,89

2) Cakupan Peserta KB Aktif


Capaian indikator Cakupan Peserta KB Aktif sebesar 103,75%, sehingga
dapat dikategorikan Sangat Berhasil. Pada tahun 2016 indikator

Halaman 71
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Peserta KB Aktif ditargetkan sebesar 53.892 aseptor dan sudah


terealisasi 55.868 aseptor.
3) Jumlah Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I
Capaian indikator Jumlah Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga
Sejahtera I sebesar 100,30%, sehingga dapat dikategorikan Sangat
Berhasil. Pada tahun 2016 indikator Jumlah Keluarga Pra Sejahtera dan
Keluarga Sejahtera I ditargetkan sebesar 19.569 KK dan sudah
terealisasi 19.510 KK.
 Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Tabel 3.21 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Anggaran Capaian
Sasaran Tingkat
No Program Kinerja
Strategis Target (Rp.) Realisasi Rp.) % Efisiensi
(%)

7 Terkendalinya Program Keluarga


755.107.260,00 418.843.910,00 55,47
laju Berencana
pertumbuhan Program pelayanan 101,85
939.559.610,00 923.448.610,00 98,29
penduduk kontrasepsi
Rata-rata 76,88 101,85

Apabila dibandingkan antara persentase realisasi anggaran sebesar 76,88%


dan realisasi capaian kinerja sasaran sebesar 101,85%, maka pada sasaran
ini tingkat efisiensi penggunaan sumber dayanya sudah efisien dengan
capaian kinerjanya mencapai lebih 100%

 Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun


Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja

Sasaran ini diarahkan pada peningkatan akses dan kualitas Perempuan


dalam Pembangunan dan Anak menuju Keluarga Sejahtera serta penataan
kebutuhan administrasi kependudukan guna meningkatKan kualitas
data/informasi penduduk dalam mendukung perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan berkelanjutan.

Halaman 72
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

a. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2016 dengan kondisi awal


RPJMD (tahun 2015) dan target akhir RPJMD (tahun 2021)

Tabel 3.22 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran 7 dengan kondisi awal


dan target akhir RPJMD

INDIKATOR KINERJA KONDISI AWAL REALISASI TARGET


NO SASARAN SATUAN
UTAMA (TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2021
1 2 3 4 5 6 7
7 Terkendalinya 1 Rasio akseptor KB % 73,24 74,89 76,1
laju pertumbuhan
Cakupan peserta KB KK 53.392 55.868 56.392
penduduk. 2
aktif
Keluarga Pra KK 19.659 19.510 19.119
3 Sejahtera dan
Keluarga Sejahtera I

Dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD sebesar


73,24%, realisasi Rasio Akseptor KB pada tahun 2016 mengalami kenaikan
1,65%. Sedangkan apabila dibandingkan dengan target kinerja pada akhir
periode RPJMD tahun 2021 sebesar 76,1%, realisasi pada tahun 2016 baru
mencapai 98,41%.
Dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD sebesar
53.392 aseptor, realisasi Cakupan Peserta KB Aktif pada tahun 2016
mengalami kenaikan 2.476 aseptor. Sedangkan apabila dibandingkan dengan
target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun 2021 sebesar 56.392 aseptor,
realisasi pada tahun 2016 baru mencapai 99,07%.
Dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD sebesar
19.659 KK, realisasi Jumlah Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga
Sejahtera I pada tahun 2016 mengalami penurunan 149 KK. Dengan
berkurangnya Jumlah Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I,
berarti tingkat kesejahteraan masyarakat meningkat,walaupun tidak signifikan.
Sedangkan apabila dibandingkan dengan target kinerja pada akhir periode
RPJMD tahun 2021 sebesar 19.119 KK, realisasi pada tahun 2016 baru
mencapai 97,95%.

Halaman 73
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

b. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/


Penurunan Kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan

Hambatan dan kendala dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah


sebagai berikut:
1). Koordinator PKB belum semua melaporkan hasil pengendalian lapangan
program KB di tingkat kecamatan, sehingga keakuratan data masih belum
maksimal.
2). Partisipasi pria dalam ber-KB masih rendah karena pengetahuan para pria
tentang masalah KB pria masih rendah.
3). Keterbatasan tenaga lapangan Penyuluh KB untuk melakukan
operasional program yang disebabkan tidak adanya sarana mobilitas
serta luasnya wilayah.
4). Berkurangnya jumlah tenaga PLKB/PKB sehingga melemahkan
mekanisme operasional dan pembinaan institusi masyarakat dalam
pengelolaan KB, serta dukungan bagi pelaksanaan pendataan keluarga.
5). Dilain pihak ada yang beranggapan bahwa penanganan pelayanan
penyandang masalah kesejahteraan sosial sepenuhnya merupakan tugas
dan tanggung jawab pemerintah semata, sehingga pemerintah harus
menanggung semua keperluan penyandang masalah kesejahteraan
sosial.

Upaya Pemecahan dalam mengantisipasi hambatan dan kendala yang


dihadapi dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut:
1). Meningkatkan kinerja agar pencapaian program KB di Kabupaten Sintang
dapat tercapai secara maksimal;
2). Meningkatkan sosialisasi terhadap pria agar ikut berperan/berpartisifasi
dalam ber KB.
3). Mengefektifkan rapat-rapat koordinasi, konsultasi dan rapat evaluasi
bulanan untuk mengevaluasi pencapaian program dan mengatasi
permasalahan yang dihadapi secara menyeluruh oleh masing-masing
bidang;

Halaman 74
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

4). Mengupayakan penambahan jumlah PKB yang membina desa/kelurahan


karena idealnya satu desa/kelurahan dibina oleh satu orang PKB,
disamping itu juga untuk bisa memperhatikan dukungan operasional bagi
pelaksanaan program KB.

5). Melakukan koordinasi sebanyak mungkin kepada Satuan Kerja Perangkat


Daerah terkait dan masyarakat untuk memberikan informasi tentang
pemahaman terhadap perlunya upaya penanganan pelayanan
penyandang masalah kesejahteraan sosial yang sifatnya memerlukan
lintas sektor atau yang terkait.

Sasaran 8:
Meningkatnya budaya olahraga untuk mendukung
pola hidup sehat

Pelaksanaan sasaran ini untuk mencapai misi Melaksanakan pembangunan


kesehatan yang menyeluruh, adil dan terjangkau bagi masyarakat.

Kinerja sasaran “Meningkatnya budaya olahraga untuk mendukung pola hidup


sehat” dapat dilihat dari capaian indikator kinerja sebagai berikut:

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2016

Tabel 3.23 Indikator Pencapaian Sasaran 8


Capaian
Indikator Satuan Target Realisasi
(%)
1 Jumlah Kegiatan Olahraga kegiatan 31 35 112,90
2 Jumlah Klub Olahraga klub 408 408 100,00
3 Jumlah Organisasi Olahraga organisasi 43 43 100,00
4 Jumlah Gedung Olahraga unit 18 18 100,00
5 Jumlah Lapangan Olahraga buah 408 410 100,49
Capaian Kinerja Sasaran Sangat Berhasil 92,50
1) Jumlah Kegiatan Olahraga
Capaian indikator Jumlah Kegiatan Olahraga sebesar 112,90%, sehingga
dapat dikategorikan Sangat Berhasil. Pada tahun 2016 indikator Jumlah

Halaman 75
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Kegiatan Olahraga ditargetkan sebesar 31 kegiatan dan sudah terealisasi 35


kegiatan.
2) Jumlah Klub Olahraga
Capaian indikator Jumlah Klub Olahraga sebesar 100%, sehingga dapat
dikategorikan Sangat Berhasil. Pada tahun 2016 indikator Jumlah Klub
Olahraga ditargetkan sebesar 408 klub dan sudah terealisasi 408 klub.
3) Jumlah Organisasi Olahraga
Capaian indikator Jumlah Organisasi Olahraga sebesar 100%, sehingga
dapat dikategorikan Sangat Berhasil. Pada tahun 2016 indikator Jumlah
Organisasi Olahraga ditargetkan sebesar 43 organisasi dan sudah terealisasi
43 organisasi.
4) Jumlah Gedung Olahraga
Capaian indikator Jumlah Gedung Olahraga sebesar 100%, sehingga dapat
dikategorikan Sangat Berhasil. Pada tahun 2016 indikator Jumlah Gedung
Olahraga ditargetkan sebesar 18 unit dan sudah terealisasi 18 unit.
5) Jumlah Lapangan Olahraga
Capaian indikator Jumlah Lapangan Olahraga sebesar 410%, sehingga dapat
dikategorikan Sangat Berhasil. Pada tahun 2016 indikator Jumlah Lapangan
Olahraga ditargetkan sebesar 408 buah dan sudah terealisasi 410 buah.

 Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Tabel 3.24 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya


Anggaran Capaian
Sasaran Tingkat
No Program Kinerja
Strategis Target (Rp.) Realisasi Rp.) % Efisiensi
(%)

8 Meningkatnya Program Pembinaan dan


1.344.677.500,00 1.256.768.600,00 93,46
budaya Pemasyarakatan Olahraga
olahraga Program Peningkatan 102,68
untuk Sarana dan Prasarana 1.106.556.900,00 984.908.761,00 89,01
mendukung Olahraga
pola hidup
Rata-rata 91,24 102,68
sehat

Halaman 76
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Apabila dibandingkan antara persentase realisasi anggaran sebesar 91,24%


dan realisasi capaian kinerja sasaran sebesar 100%, maka pada sasaran ini
tingkat efisiensi penggunaan sumber dayanya sudah efisien dengan capaian
kinerjanya mencapai 100%.

 Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun


Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja

Diarahkan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas olahraga,


meningkatkan peranan pemuda dalam pembangunan, pembinaan dan
prestasi olahraga serta memasyarakatkan olahraga dan
memasyarakatkan olahrag sehingga memberikan kontribusi dalam
penyelenggaraan pendidikan luar sekolah yang terpadu untuk
memberikan kesempatan yang luas kepada masyarakat dan memberikan
kontribusi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di wilayah
Kabupaten Sintang.

b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2016 dengan kondisi


awal RPJMD (tahun 2015) dan target akhir RPJMD (tahun 2021)

Tabel 3.25 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran 8 dengan kondisi awal


dan target akhir RPJMD

TARGET
INDIKATOR KINERJA KONDISI AWAL REALISASI
NO SASARAN SATUAN TAHUN
UTAMA (TAHUN 2015) TAHUN 2016
2021
1 2 3 4 5 6 7
8 Meningkatnya Jumlah kegiatan kegiatan 30 35 50
1
budaya olahraga
olahraga untuk 2 Jumlah Klub Olahraga Klub 408 408 458
mendukung
pola hidup Jumlah organisasi organisasi 43 43 53
3
sehat. olahraga
Jumlah Gedung Unit 18 18 28
4
Olahraga
5 Lapangan olahraga Buah 408 410 458

Dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD


sebanyak 30 kegiatan, realisasi Jumlah Kegiatan Olahraga pada tahun 2016
mengalami kenaikan 5 kegiatan. Sedangkan apabila dibandingkan dengan

Halaman 77
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun 2021 sebanyak 50 kegiatan,
realisasi pada tahun 2016 baru mencapai 70%.
Dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD
sebanyak 408 klub, realisasi Jumlah Klub Olahraga pada tahun 2016 tidak
mengalami perubahan. Sedangkan apabila dibandingkan dengan target
kinerja pada akhir periode RPJMD tahun 2021 sebesar 458 klub, realisasi
pada tahun 2016 baru mencapai 89,08%.
Dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD
sebanyak 43 organisasi, realisasi Jumlah Organisasi Olahraga pada tahun
2016 tidak mengalami perubahan. Sedangkan apabila dibandingkan dengan
target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun 2021 sebesar 53 organisasi,
realisasi pada tahun 2016 baru mencapai 81,13%.
Dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD
sebanyak 18 unit, realisasi Jumlah Gedung Olahraga pada tahun 2016 tidak
mengalami perubahan. Sedangkan apabila dibandingkan dengan target
kinerja pada akhir periode RPJMD tahun 2021 sebesar 28 unit, realisasi pada
tahun 2016 baru mencapai 64,29%.
Dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD
sebanyak 410 unit, realisasi Jumlah Lapangan Olahraga pada tahun 2016
mengalami kenaikan 2 buah. Sedangkan apabila dibandingkan dengan target
kinerja pada akhir periode RPJMD tahun 2021 sebesar 458 unit, realisasi
pada tahun 2016 baru mencapai 89,52%.

c. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/


Penurunan Kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan
Hambatan dan kendala dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah
sebagai berikut:
1) Belum adanya data yang akurat tentang jumlah masyarakat yang
berolahraga karena belum adanya wadah yang dapat menampung minat
olahraga masyarakat dan belum adanya pembinaan prestasi olahraga yang
baik.

Halaman 78
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

2) Masih kurang tersedianya instruktur/pembina olahraga masyarakat,


sehingga masyarakat cenderung berjalan sendiri-sendiri.
3) Masih belum optimalnya pembinaan dan koordinasi organisasi olahraga di
masyarakat, sehingga masyarakat cenderung berjalan sendiri-sendiri.
4) Kegiatan olahraga tradisional mengalami pengurangan frekuensi event
karena terdesak oleh perkembangan olahraga modern yang cenderung
lebih membumi.
5) Masih kurangnya fasilitas publik termasuk laprangan terbuka, taman
rekreasi yang memberi kesempatan kepada warga masyarakat melakukan
aktivitas olahraga.
6) Proses pendidikan di semua jenjang yang berorientasi pada peningkatan
mutu olahraga belum dimonitor dan dievaluasi secara optimal.

Upaya Pemecahan dalam mengantisipasi hambatan dan kendala yang


dihadapi dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut:

1) Penyusunan database olahraga masyarakat melalui pelaksanaan


kegiatan olahraga bersama termasuk kelompok khusus, seperti minggu
gembira, jamkrida (gerakan hidup aktif berolahraga) dan Sosialisasi tes
kebugaran jasmani.
2) Perlu adanya upaya pemberdayaan instruktur dan pengembangan tenaga
relawan yang melaksanakan kegiatan pembinaan olahraga masyarakat.
3) Perlu adanya upaya pemerintah pusat dan daerah dalam memfasilitasi
penguatan kelembagaan olahraga masyarakat baik dalam hal dana,
advokasi dan konseling.
4) Perlu digali dan dilestarikan olahraga tradisional yang ada di daerah
untuk menjadi satu keunggulan dan kebanggaan lokal sebagai aset
budaya bangsa yang dapat mendorong industri pariwisata (olahraga
pariwisata) serta menyelanggarakan kegiatan lomba olahraga tradisional
se-Kabupaten Sintang atau mengikutsertakan cabang olahraga kegiatan
tradisional dalam event olahraga.

Halaman 79
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

5) Perlu adanya kebijakan pemerintah untuk menyediakan ruang publik


yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Sasaran 9:
Tersedianya infrastruktur transportasi yang handal
untuk mendukung pergerakan orang dan barang

Pelaksanaan sasaran ini untuk mencapai misi Mengoptimalkan penyediaan


infrastruktur dasar guna pengembangan potensi ekonomi dan sumber daya
daerah.

Kinerja sasaran “Tersedianya infrastruktur transportasi yang handal untuk


mendukung pergerakan orang dan barang” dapat dilihat dari capaian indikator
kinerja sebagai berikut:

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2016

Tabel 3.26 Indikator Pencapaian Sasaran 9


Capaian
Indikator Satuan Target Realisasi
(%)
1. Proporsi Panjang Jaringan Jalan % 32,19 28,15 87,45
dalam Kondisi Baik dan Sedang
2. Persentase Banyaknya Jembatan % 10,71 10,50 98,04
Rangka Baja dan beton
3. Persentase Panjang jalan % 18,23 17,32 95,01
kabupaten dalam kondisi baik (>
40 KM/Jam)
4. Proporsi Panjang Jembatan % 89,29 75,00 116
Kayu Dalam Kondisi Baik dan
Sedang
5. Jumlah Pelabuhan
Laut/Udara/Terminal Bis
a. Pelabuhan Sungai unit 3 2 66,67
b. Pelabuhan Udara unit 1 1 100,00
c. Terminal Bis unit 5 5 100,00
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil ) 90,50

Halaman 80
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

1) Proporsi Panjang Jaringan Jalan dalam Kondisi Baik dan Sedang


Capaian indikator Proporsi Panjang Jaringan Jalan dalam Kondisi Baik
dan Sedang sebesar 87,45%, sehingga dapat dikategorikan Sangat
Berhasil. Pada tahun 2016 indikator Proporsi Panjang Jaringan Jalan
dalam Kondisi Baik dan Sedang ditargetkan sebesar 32,19% dan sudah
terealisasi 28,15%.
2) Persentase Banyaknya Jembatan Rangka Baja dan beton
Capaian indikator Persentase Banyaknya Jembatan Rangka Baja dan
betonsebesar 98,04%, sehingga dapat dikategorikan Sangat Berhasil.
Pada tahun 2016 indikator Persentase Banyaknya Jembatan Rangka
Baja dan beton ditargetkan sebesar 10,71% dan sudah terealisasi
10,50%.
3) Persentase Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (> 40
KM/Jam)
Capaian indikator Persentase Panjang jalan kabupaten dalam kondisi
baik (> 40 KM/Jam) sebesar 95,01%, sehingga dapat dikategorikan
Sangat Berhasil. Pada tahun 2016 indikator Persentase Panjang jalan
kabupaten dalam kondisi baik (> 40 KM/Jam) ditargetkan sebesar
18,23% dan sudah terealisasi 17,32%.
4) Proporsi Panjang Jembatan Kayu Dalam Kondisi Baik dan Sedang
Capaian indikator Proporsi Panjang Jembatan Kayu Dalam Kondisi Baik
dan Sedang sebesar 116%, sehingga dapat dikategorikan Berhasil.
Pada tahun 2016 indikator Proporsi Panjang Jembatan Kayu Dalam
Kondisi Baik dan Sedang ditargetkan sebesar 89,29% dan sudah
terealisasi 75%.
5) Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis
Capaian indikator Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis sebesar
88,89%, sehingga dapat dikategorikan Sangat Berhasil. Pada tahun
2016 indikator Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis ditargetkan

Halaman 81
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

sebanyak 9 unit (masing-masing 3 untuk pelabuhan sungai, 1 unit untuk


pelanuhan udara dan 5 unit untuk terminal bis) dan sudah terealisasi 8
unit (masing-masing 2 untuk pelabuhan sungai, 1 unit untuk pelanuhan
udara dan 5 unit untuk terminal bis).

 Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya


Tabel 3.27 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Anggaran Capaian
Sasaran Tingkat
No Program Kinerja
Strategis Target (Rp.) Realisasi Rp.) % Efisiensi
(%)

9 Tersedianya Program Pembangunan


123.786.003.819,01 110.193.735.518,00 89,02
infrastruktur Jalan dan Jembatan
transportasi Program
yang handal rehabilitasi/pemeliharaan 12.472.387.471,00 10.805.086.293,00 86,63
untuk Jalan dan Jembatan
mendukung Program
pergerakan rehabilitasi/pemeliharaan 918.860.000,00 917.976.000,00 99,9
orang dan talud/bronjong
97,08
barang Program pembangunan
74.060.336.090,50 71.361.952.762,00 96,36
infrastruktur perdesaaan
Program peningkatan
395.810.220,00 300.491.220,00 75,92
pelayanan angkutan
Program Pembangunan
Sarana dan Prasarana 8.007.509.650,00 7.785.610.875,00 97,23
Perhubungan
Program Pengendalian dan
1.149.642.000,00 1.052.895.060,00 91,58
Pengamanan Lalu Lintas
Rata-rata 90,95 97,08

Apabila dibandingkan antara persentase realisasi anggaran sebesar 90,95%


dan realisasi capaian kinerja sasaran sebesar 97,08%, maka pada sasaran ini
tingkat efisiensi penggunaan sumber dayanya belum efisien dengan capaian
kinerjanya belum mencapai 100%.

 Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun


Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja

Pembangunan jalan yang dilaksanakan memperhatikan keserasian dengan


perkembangan transportasi jalan raya, terutama keserasian antara beban dan
kepadatan lalu lintas kendaraan dengan kemampuan daya dukung jalan,
jaringan jalan di pusat pertumbuhan, pusat produksi dan yang

Halaman 82
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

menghubungkan pusat produksi dengan daerah pemasaran. Di samping itu


juga dilakukan pembangunan jalan yang membuka daerah terpencil dan
mendukung pengembangan pemukiman.

Kinerja jaringan jalan berdasarkan kondisi dengan terminologi baik, sedang,


rusak dan rusak berat. Total panjang jalan Kabupaten Sintang adalah
1.708,02 km. Kondisi jalan di 14 kecamatan yang ada di Kabupaten Sintang
masih terjadi perbedaan. Di tujuh kecamatan yaitu Kayan Hilir, Kayan Hulu,
Serawai, Ambalau, Binjau Hulu, dan Ketungau Hulu masih berupa jalan tanah
dalam arti tidak ada ruas jalan dengan permukaan aspal atau kerikil.
Keterbatasan dana dan luasnya wilayah menjadi hambatan utama dalam
pencapaian sasaran ini, evaluasi akan dilakukan terhadap:
1). Keberadaan Program dan Kegiatan pendukung pencapaian indikator
kinerja, sehingga diketahui hubungan sebab dan akibat tidak tercapainya
indikator yang diharapkan;
2). Kecukupan dana pendukung program dan kegiatan;
3). Kecocokan jenis kegiatan pendukung program dengan indikator
kinerjanya;
4). Kecukupan sarana dan prasarana pendukung pencapaian indikator kinerja
sasaran.
Evaluasi juga akan dilakukan terhadap indikator pendukung sasaran seperti
pada indikator : Prosentase Angkutan Sungai dibanding jumlah penumpang
dan Prosentase Angkutan darat dibanding jumlah penumpang, kedua
indikator ini sangat tergantung dari pihak swasta sebagai pemilik moda
transportasi, dimana di Kabupaten Sintang cukup banyak terdapat angkutan
umum antar kota dengan plat nomor pribadi yang dijadikan alat transportasi
umum, sehingga sulit dilakukan identifikasi jumlah kendaraan umum yang
berada di Kabupaten Sintang.
Sementara untuk indikator Prosentase Panjang jalan kabupaten dalam kondisi
rusak berat masih tinggi, keterbatasan dana dan luasnya wilayah menjadi
kendala dalam pencapaian indikator ini, Pemerintah Kabupaten Sintang akan
meminta dana DAK Infrastruktur Jalan dari Pemerintah Pusat.

Halaman 83
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

.
b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2016 dengan kondisi
awal RPJMD (tahun 2015) dan target akhir RPJMD (tahun 2021)

Tabel 3.28 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran 9 dengan kondisi awal


dan target akhir RPJMD

INDIKATOR KINERJA KONDISI AWAL REALISASI TARGET


NO SASARAN SATUAN
UTAMA (TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2021
1 2 3 4 5 6 7
9 Tersedianya Proporsi panjang % 25,92% 28,15 60,18%
infrastruktur jaringan jalan dalam
1
transportasi yang kondisi baik dan
handal untuk sedang
mendukung Banyaknya Jembatan % 9,8 10,50 37,5
pergerakan orang 2 Rangka Baja
dan barang.
Panjang jalan % 17,32 17,32 22,78
kabupaten dalam
3
kondisi baik (> 40
KM/Jam)
Proporsi Panjang % 90,2 75,00 62,5
Jembatan Kayu Dalam
4
Kondisi Baik dan
Sedang
Jumlah Pelabuhan Unit 3;1;5 2;1;5 3;2;5
5 Laut/Udara/Terminal
Bis

Realisasi Proporsi Panjang Jaringan Jalan dalam Kondisi Baik dan


Sedang pada tahun 2016 dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja
didalam RPJMD sebesar 25,92%, mengalami kenaikan 2,23%. Sedangkan
apabila dibandingkan dengan target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun
2021 sebesar 60,18%, realisasi pada tahun 2016 baru mencapai 46,78%.
Realisasi Persentase Banyaknya Jembatan Rangka Baja dan beton pada
tahun 2016 dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam
RPJMD sebesar 9,8%, mengalami kenaikan 0,70%. Sedangkan apabila
dibandingkan dengan target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun 2021
sebesar 37,5%, realisasi pada tahun 2016 baru mencapai 28%.
Realisasi Persentase Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (> 40
KM/Jam) pada tahun 2016 dibandingkan dengan kondisi awal indikator
kinerja didalam RPJMD sebesar 17,32%, tidak mengalami perubahan.
Sedangkan apabila dibandingkan dengan target kinerja pada akhir periode

Halaman 84
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

RPJMD tahun 2021 sebesar 22,78%, realisasi pada tahun 2016 baru
mencapai 76,03%.
Realisasi Proporsi Panjang Jembatan Kayu Dalam Kondisi Baik dan
Sedang pada tahun 2016 dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja
didalam RPJMD sebesar 90,2%, mengalami kenaikan 15,2%. Sedangkan
apabila dibandingkan dengan target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun
2021 sebesar 62,5%, realisasi pada tahun 2016 baru mencapai 80%.
Realisasi Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis pada tahun 2016
dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD sebanyak
sebanyak 9 unit (masing-masing 3 untuk pelabuhan sungai, 1 unit untuk
pelabuhan udara dan 4 unit untuk terminal bis), mengalami penurunan untuk
pelabuhan sungai dan kenaikan untuk terminal bis. Sedangkan apabila
dibandingkan dengan target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun 2021
sebanyak 10 unit, realisasi pada tahun 2016 baru mencapai 90%.

c. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/


Penurunan Kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan

Hambatan dan kendala dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah


sebagai berikut:
1). Meningkatnya penggunaan kendaraan pribadi seperti sepeda motor telah
mengurangi penggunaan terhadap kendaraan umum dalam kota.
2). Dampak penggunaan kendaraan pribadi yang relatif meningkat cenderung
meningkatkan pula penggunaan bahan bakar subsidi.
3). Sarana dan prasarana pendukung transportasi darat dan sungai masih
minim dalam mendukung lancarnya mode transportasi massal yang
nyaman dan aman.
4). Minimnya anggaran dalam mendukung pembangunan infrastruktur di
kabupaten Sintang
5). Masih lemahnya pengawasan terhadap kendaraan truk dengan tonase
melebihi kapasitas.
6). Kurangnya jasa kontraktor yang professional.
7). Luasnya jangkauan Kabupaten Sintang dan Kondisi geografis yang sulit.

Halaman 85
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

8). Tidak memiliki kendaraan kawal yang dapat melewati medan yang berat
karena jalan rusak cukup parah ke daerah-daerah kecamatan.

Upaya Pemecahan dalam mengantisipasi hambatan dan kendala yang


dihadapi dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut:

1). Membuat penyuluhan kepada pemilik perusahaan angkutan umum dalam


kota dan mode transportasi massal lainnya untuk meningkatkan
kenyamanan dan keamanan penumpang sehingga bisa merangsang
masyarakat untuk kembali menggunakan mode angkutan umum.
2). Menambah anggaran guna mendukung pembangunan infrastruktur
dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan pemerintah
Kabupaten Sintang.
3). Meningkatkan pengawasan terhadap kendaraan truk yang bertonase
melebihi kapasitas.
4). Terhadap kurangnya jasa kontraktor yang profesional, diupayakan
kerjasama yang baik dengan perhimpunan profesi untuk pembinaan dan
peningkatan kompetensi.
5). Terhadap kondisi georafis yang sulit, diupayakan tersedianya sarana
pendukung untuk kelancaran tugas.

Halaman 86
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Sasaran 10:
Tersedianya sumber daya air yang handal dan
berkualitas untuk memenuhi kebutuhan rumah
tangga (domestik), pertanian (irigasi), industri, dan
untuk berbagai keperluan lainnya

Pelaksanaan sasaran ini untuk mencapai misi Mengoptimalkan penyediaan


infrastruktur dasar guna pengembangan potensi ekonomi dan sumber daya
daerah.

Kinerja sasaran “Tersedianya sumber daya air yang handal dan berkualitas
untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga (domestik), pertanian (irigasi),
industri, dan untuk berbagai keperluan lainnya” dapat dilihat dari capaian
indikator kinerja sebagai berikut:

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2016

Tabel 3.29 Indikator Pencapaian Sasaran 10

Capaian
Indikator Satuan Target Realisasi
(%)
1 Rasio Jaringan Irigasi dalam % 49,00 48,96 99,92
Kondisi Baik
2 Luas Irigasi Kabupaten dalam ha 5.191,00 5.100 98,25
Kondisi Baik
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil ) 92,50
1) Rasio Jaringan Irigasi dalam Kondisi Baik
Capaian indikator Rasio Jaringan Irigasi dalam Kondisi Baik sebesar
99,02%, sehingga dapat dikategorikan Sangat Berhasil. Pada tahun
2016 Rasio Jaringan Irigasi dalam Kondisi Baik ditargetkan sebesar
49%, dan sudah terealisasi 48,96%.
2) Luas Irigasi Kabupaten dalam Kondisi Baik
Capaian indikator Luas Irigasi Kabupaten dalam Kondisi Baik sebesar
98,25%, sehingga dapat dikategorikan Sangat Berhasil. Pada tahun
2016 indikator Luas Irigasi Kabupaten dalam Kondisi Baik ditargetkan
sebesar 5.191 ha dan sudah terealisasi 5.100 ha.

Halaman 87
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

 Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya


Tabel 3.30 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Anggaran Capaian
Tingkat
No Sasaran Strategis Program Kinerja
Target (Rp.) Realisasi Rp.) % Efisiensi
(%)

10 Tersedianya sumber daya Program


air yang handal dan pengembangan dan
berkualitas untuk memenuhi pengelolaan
9.504.090.980,00 9.383.450.661,95 98,73 99,08
kebutuhan rumah tangga jaringan irigasi,
(domestik), pertanian rawa dan jaringan
(irigasi), industri, dan untuk pengairan lainnya
berbagai keperluan lainnya Rata-rata 98,73 99,08

Apabila dibandingkan antara persentase realisasi anggaran sebesar 98,73%


dan realisasi capaian kinerja sasaran sebesar 99,08%, maka pada sasaran ini
tingkat efisiensi penggunaan sumber dayanya belum efisien dengan capaian
kinerjanya belum mencapai 100%

 Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun


Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja

Pengertian jaringan irigasi adalah saluran, bangunan dan bangunan


pelengkapnya yang merupakan satu kesatuan yang diperlukan untuk
penyediaan, pembagian, pemberian, penggunaan dan pembuangan air irigasi.
Selanjutnya secara operasional dibedakan ke dalam tiga kategori yaitu
jaringan irigasi primer, sekunder dan tersier.
Dari ketiga kelompok jaringan tersebut, yang langsung berfungsi sebagai
prasarana pelayanan air irigasi ke dalam petakan sawah adalah jaringan
irigasi tersier yang terdiri dari saluran tersier, saluran kuarter dan saluran
pembuang, boks tersier, boks kuarter serta bangunan pelengkapnya.
Rasio Jaringan Irigasi adalah perbandingan panjang jaringan irigasi terhadap
luas lahan budidaya. Panjang jaringan irigasi meliputi jaringan primer,
sekunder, tersier. Hal ini mengindikasikan ketersediaan saluran irigasi untuk
kebutuhan budidaya pertanian.

Halaman 88
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Dilihat dari persebarannya untuk setiap Kecamatan, jaringan irigasi terpanjang


berada di kecamatan Sepauk yaitu 135,409 km dengan luas lahan budidaya
3,056 Ha atau rasionya 44,31. Di urutan kedua dengan panjang lebih dari
100,000 km adalah kecamatan Dedai dan Kelam Permai dengan rasio di atas
55%. Untuk selengkapnya persebaran jaringan irigasi untuk setiap kecamatan
dapat di lihat pada tabel di bawah ini.
Rasio Jaringan Irigasi Kabupaten Sintang Menurut Kecamatan
Tahun 2016

Total
Panjang Jaringan Irigasi Luas
Panjang
No Kecamatan Lahan Rasio
Jaringan
Primer Sekunder Tersier Budidaya
Irigasi
1 Serawai - 2,500 - 2,500 70 35,71
2 Ambalau - - - - - -
3 Kayan Hulu - 49,354 - 49,354 560 88,13
4 Sepauk 1,700 133,709 - 135,409 3,056 44,31
5 Tempunak - 59,545 - 59,545 1,070 55,65
6 Sungai Tebelian 265 5,016 - 5,281 90 58,68
7 Sintang 2,100 - - - - -
8 Dedai - 104,787 - 106,887 1,938 55,15
9 Kayan Hilir 2,200 85,574 - 85,574 967 88,49
10 Kelam Permai - 103,277 - 105,477 1,819 57,99
11 Binjai Hulu - 8,520 - 8,520 125 68,16
12 Ketungau Hilir - 12,905 - 12,905 375 34,41
13 Ketungau Tengah - 10,373 - 10,373 249 41,66
14 Ketungau Hulu - 10,742 - 10,742 275 39,06
JUMLAH 6,265 586,302 - 592,567 10,594 47,67

b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2016 dengan kondisi


awal RPJMD (tahun 2015) dan target akhir RPJMD (tahun 2021)

Tabel 3.31 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran 10 dengan kondisi


awal dan target akhir RPJMD

INDIKATOR KONDISI AWAL REALISASI TARGET


NO SASARAN SATUAN
KINERJA UTAMA (TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2021
1 2 3 4 5 6 7
10 Tersedianya sumber daya air 1 Rasio Jaringan % 48,67 48,96 50,89
yang handal dan berkualitas Irigasi dalam
untuk memenuhi kebutuhan kondisi baik
rumah tangga (domestik), 2 Luas irigasi Ha 5.156 5.100 5.391
pertanian (irigasi), industri, Kabupaten
dan untuk berbagai dalam kondisi
keperluan lainnya. baik

Halaman 89
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD sebesar


48,67%, realisasi Rasio Jaringan Irigasi dalam Kondisi Baik pada tahun
2016 mengalami kenaikan 0,29%. Sedangkan apabila dibandingkan dengan
target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun 2021 sebesar 50,89%,
realisasi pada tahun 2016 baru mencapai 96,21%.

Dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD sebesar


5.156 ha, realisasi Luas Irigasi Kabupaten dalam Kondisi Baik pada tahun
2016 mengalami penurunan 56 ha. Sedangkan apabila dibandingkan dengan
target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun 2021 sebesar 5.391 ha,
realisasi pada tahun 2016 baru mencapai 94,60%

c. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/


Penurunan Kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan
Hambatan dan kendala dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah
sebagai berikut:
1. Kurangnya sarana dan prasarana untuk menjangkau daerah perdesaan
yang jauh.
2. Pembangunan jaringan irigasi kadang tidak didukung dengan fasilitas
penunjang hidup yang memadai.
3. Kurangnya SDM yang dimiliki para petani, sebagian besar petani kita
kurang kerjasama dalam pengelolaan irigasi.

Upaya Pemecahan dalam mengantisipasi hambatan dan kendala yang


dihadapi dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut:
1. Pembangunan irigasi disertai dengan sarana dan prasarana untuk
menjangkau daerah perdesaan.
2. Pembangunan jaringan irigasi harus berkesinambungan dengan sarana
dan prasarana penunjang kehidupan petani yang lain diantaranya :
pembangunan jaringan transportasi yang baik, fasilitas lingkungan, tidak
terpencil dan kemudahan untuk memenuhi kebutuhan yang lain
3. Menyelenggarakan penyuluhan dan pembinaan terhadap petani agar
bisa paham dalam pengelolaan irigasi.

Halaman 90
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

.
Sasaran 11:
Meningkatnya akses masyarakat terhadap sarana
dan prasarana dasar pemukiman (mencakup
persampahan, air bersih, air limbah)

Pelaksanaan sasaran ini untuk mencapai misi Mengoptimalkan penyediaan


infrastruktur dasar guna pengembangan potensi ekonomi dan sumber daya
daerah.

Kinerja sasaran “Meningkatnya akses masyarakat terhadap sarana dan


prasarana dasar pemukiman (mencakup persampahan, air bersih, air limbah)”
dapat dilihat dari capaian indikator kinerja sebagai berikut:

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2016

Tabel 3.32 Indikator Pencapaian Sasaran 11


Capaian
Indikator Satuan Target Realisasi
(%)
1 Persentase Rumah Tangga % 4,80 4,60 98,25
Pengguna Air Bersih/Minum
(PDAM)
2 Rasio Tempat Pembuangan 1:420 1:420 100,00
sampah (TPS) per satuan %
penduduk
3 Persentase Penanganan Sampah % 60 60 100,00
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil ) 92,50

1) Persentase Rumah Tangga Pengguna Air Bersih/Minum (PDAM)


Capaian indikator Persentase Rumah Tangga Pengguna Air
Bersih/Minum (PDAM) sebesar 98,25%, sehingga dapat dikategorikan
Sangat Berhasil. Pada tahun 2016 Persentase Rumah Tangga
Pengguna Air Bersih/Minum (PDAM) ditargetkan sebesar 4,80%, dan
sudah terealisasi 4,60%.
Persebaran akses air minum PDAM di kabupaten Sintang baru tersebar
di empat kecamatan yaitu Kecamatan Sepauk, Kecamatan Tempunak,
Kecamatan Sintang, dan Kecamatan Ketungau Tengah. Rasio akses

Halaman 91
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

terbesar terdapat di Kecamatan Sintang yaitu 33,29% atau sebanyak


23.598 penduduknya mendapatkan akses air minum. Secara lengkap
kondisi persebaran akses air minum PDAM dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Proporsi Jumlah Penduduk yang Mendapatkan Akses PDAM dan Jumlah
Penduduk Kabupaten Sintang Menurut Kecamatan
Tahun 2016

Jumlah penduduk
yang mendapatkan Jumlah
No Kecamatan Persentase
akses air minum penduduk
PDAM

1 Serawai - 22.875 -
2 Ambalau - 14.898 -
3 Kayan Hulu - 24.615 -
4 Sepauk 1.350 49.719 2,72
5 Tempunak 1.080 28.092 3,84
6 Sungai Tebelian - 29.153 -
7 Sintang 23.598 70.895 33,29
8 Dedai - 27.828 -
9 Kayan Hilir - 26.944 -
10 Kelam Permai - 46.174 -
11 Binjai Hulu - 11.783 -
12 Ketungau Hilir - 21.240 -
13 Ketungau Tengah 1.350 27.959 4,83
14 Ketungau Hulu - 20.733 -

2) Rasio Tempat Pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk


Capaian indikator Rasio Tempat Pembuangan sampah (TPS) per satuan
penduduk sebesar 100%, sehingga dapat dikategorikan Sangat
Berhasil. Pada tahun 2016 Rasio Tempat Pembuangan sampah (TPS)
per satuan penduduk ditargetkan sebesar 1:420, dan sudah terealisasi
1:420.

Halaman 92
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Rasio Tempat Pembuangan Sampah terhadap Jumlah Penduduk


Kabupaten Sintang Tahun 2015-2016

No Uraian 2015 2016


1 Jumlah TPS (buah) 455 472
2 Daya Tampung TPS (m3) 2 2
3 Jumlah Penduduk (Jiwa) 390.796 396.392
4 Rasio Daya Tampung TPS 1:429 1:420
terhadapJumlah penduduk

Rasio Tempat Pembuangan Sampah terhadap Jumlah Penduduk


Kabupaten Sintang Menurut Kecamatan Tahun 2016

TPS
Jumlah
Daya
No Kecamatan penduduk Jumlah Rasio
tampung
(jiwa) (unit)
(M3)
1 Serawai 22.976 31 2 1 : 718
2 Ambalau 13.317 17 2 1 : 783
3 Kayan Hulu 22.846 32 2 1 : 714
4 Sepauk 49.679 37 2 1 : 1343
5 Tempunak 28.398 32 2 1 : 887
6 Sungai Tebelian 30.717 32 2 1 : 960
7 Sintang 68.126 77 2 1 : 885
8 Dedai 28.981 32 2 1 : 906
9 Kayan Hilir 25.541 32 2 1 : 798
10 Kelam Permai 15.995 27 2 1 : 592
11 Binjai Hulu 12.196 14 2 1 : 871
12 Ketungau Hilir 21.674 32 2 1 : 677
13 Ketungau Tengah 29.264 32 2 1 : 915
14 Ketungau Hulu 21.087 27 2 1 : 781

3) Persentase Penanganan Sampah


Capaian indikator Persentase Penanganan Sampah sebesar 100%,
sehingga dapat dikategorikan Sangat Berhasil. Pada tahun 2016
Persentase Penanganan Sampah ditargetkan sebesar 60%, dan sudah
terealisasi 60%.
Jumlah volume sampah dan produksi sampah menunjukkan kenaikan
secara kontinu dari tahun ke tahun.

Halaman 93
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Jumlah Volume Sampah dan Produksi Sampah Kabupaten Sintang


Tahun 2016
No Uraian 2015 2016

1 Jumlah sampah yang ditangani (m3) 7.022,63 7.154,83


Jumlah volume produksi sampah
2 11724,00 11924,71
(m3)
3 Persentase 60 60

 Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya


Tabel 3.33 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Anggaran Capaian
Tingkat
No Sasaran Strategis Program Kinerja
Target (Rp.) Realisasi Rp.) % Efisiensi
(%)

11 Meningkatnya Program Pembangunan


akses masyarakat Sarana/Prasarana serta
terhadap sarana Fasilitas Umum 1.020.510.000,00 999.972.200,00 97,99
dan prasarana Perumahan Dan
dasar pemukiman Pemukiman
(mencakup Program penyediaan dan 99,42
0 0 Nihil
persampahan, air pengolahan air baku
bersih, air limbah) Program Pengembangan
Kinerja Pengelolaan 7.405.159.574,00 7.256.019.340,00 97,99
Persampahan
Program Pengelolaan
1.399.298.600,00 1.351.921.140,00 96,61
ruang terbuka hijau (RTH)
Rata-rata 97,53 99,42

Apabila dibandingkan antara persentase realisasi anggaran sebesar 97,53%


dan realisasi capaian kinerja sasaran sebesar 99,42%, maka pada sasaran ini
tingkat efisiensi penggunaan sumber dayanya belum efisien dengan capaian
kinerjanya belum mencapai 100%.

Halaman 94
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2016 dengan kondisi


awal RPJMD (tahun 2015) dan target akhir RPJMD (tahun 2021)

Tabel 3.34 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran 11 dengan kondisi


awal dan target akhir RPJMD

INDIKATOR KINERJA KONDISI AWAL REALISASI TARGET


NO SASARAN SATUAN
UTAMA (TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2021
1 2 3 4 5 6 7
11 Meningkatnya Rumah tangga % 4,5 4,80 6,6
akses masyarakat 1 pengguna air bersih
terhadap sarana (PDAM)
dan prasarana Rasio tempat % 1;429 1:420 1:391
dasar pemukiman pembuangan sampah
2
(mencakup (TPS) per satuan
persampahan, air penduduk
bersih, air limbah) Persentase % 60 60 85
3 penanganan sampah

Dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD sebesar


4,5%, realisasi Persentase Rumah Tangga Pengguna Air Bersih/Minum
(PDAM) pada tahun 2016 mengalami kenaikan 0,30%. Sedangkan apabila
dibandingkan dengan target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun 2021
sebesar 6,6%, realisasi pada tahun 2016 baru mencapai 72,73%.

Dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD sebesar


1:429, realisasi Rasio Tempat Pembuangan sampah (TPS) per satuan
penduduk pada tahun 2016 mengalami kenaikan. Sedangkan apabila
dibandingkan dengan target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun 2021
sebesar 1:391, realisasi pada tahun 2016 baru mencapai 92,47%.

Dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD sebesar


60%, realisasi Persentase Penanganan Sampah pada tahun 2016 tidak
mengalami perubahan. Sedangkan apabila dibandingkan dengan target
kinerja pada akhir periode RPJMD tahun 2021 sebesar 85%, realisasi pada
tahun 2016 baru mencapai 70,59%.

Halaman 95
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

c. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/


Penurunan Kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan
Hambatan dan kendala dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah
sebagai berikut:
1). Kurangnya data primer tentang kondisi kualitas air, udara dan tanah.
2). Kurangnya pemahaman aparatur pemerintah Kabupaten Sintang
mengenai konsep pembangunan berkesinambungan yang berwawasan
lingkungan,
3). Kurangnya petugas teknis dibandingkan dengan penyebaran lokasi
kegiatan.
4). Kurangnya ketersediaan dana penunjang kegiatan.

Upaya Pemecahan dalam mengantisipasi hambatan dan kendala yang


dihadapi dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut:
1). Mengintensifkan pengujian kualitas air, udara dan tanah secara rutin.
2). Perlunya penambahan personil petugas teknis/tenaga teknis.
3). Perlu dianggarkan dana khusus dalam pengawasan dan monitoring

Sasaran 12:
Meningkatnya cakupan pelayanan dan kualitas
infrastruktur energi dan ketenagalistrikan

Pelaksanaan sasaran ini untuk mencapai misi Mengoptimalkan penyediaan


infrastruktur dasar guna pengembangan potensi ekonomi dan sumber daya
daerah.

Kinerja sasaran “Meningkatnya cakupan pelayanan dan kualitas infrastruktur


energi dan ketenagalistrikan” dapat dilihat dari capaian indikator kinerja
sebagai berikut:

Halaman 96
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2016

Tabel 3.35 Indikator Pencapaian Sasaran 12


Capaian
Indikator Satuan Target Realisasi
(%)
1 Persentase Rumah Tangga
% 60,24 55,00 91,30
Pengguna Listrik
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil ) 92,50
1) Persentase Rumah Tangga Pengguna Listrik
Capaian indikator Persentase Rumah Tangga Pengguna Listrik sebesar
91,30%, sehingga dapat dikategorikan Sangat Berhasil. Pada tahun
2016 Persentase Rumah Tangga Pengguna Listrik ditargetkan sebesar
60,24%, dan sudah terealisasi 55%.

 Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya


Tabel 3.36 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Anggaran Capaian Tingkat


No Sasaran Strategis Program
Target (Rp.) Realisasi Rp.) % Kinerja (%) Efisiensi

12 Meningkatnya cakupan hibah


pelayanan dan kualitas
infrastruktur energi dan
ketenagalistrikan Rata-rata

 Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun


Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja

Rasio ketersediaan daya listrik adalah perbandingan daya listrik terpasang


terhadap jumlah kebutuhan. Perhitungan ketersediaan daya listrik dan
kebutuhannya kedepan dapat mengacu pada dokumen Rencana Umum
Kelistrikan Nasional (RUKN) atau Rencana Umum Kelistrikan Daerah (RUKD)
yang telah disusun.
Penyediaan tenaga listrik bertujuan untuk meningkatkan perekonomian serta
memajukan kesejahteraan masyarakat. Bila tenaga listrik telah dicapai pada
suatu daerah atau wilayah maka kegiatan ekonomi dan kesejateraan pada
daerah tersebut dapat meningkat. Untuk mewujudkan hal tersebut maka
Pemerintah Daerah berkewajiban untuk melistriki masyarakat tidak mampu

Halaman 97
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

dan daerah terpencil. Indikator yang digunakan untuk melihat pencapaian


sasaran pemerintah daerah tersebut adalah persentase rumah tangga yang
menggunakan listrik.

b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2016 dengan kondisi


awal RPJMD (tahun 2015) dan target akhir RPJMD (tahun 2021)

Tabel 3.37 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran 12 dengan kondisi


awal dan target akhir RPJMD

INDIKATOR KINERJA KONDISI AWAL REALISASI TARGET


NO SASARAN SATUAN
UTAMA (TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2021
1 2 3 4 5 6 7
12 Meningkatnya cakupan Rumah tangga % 54,16 55% 86,1
pelayanan dan kualitas pengguna listrik
1
infrastruktur energi dan
ketenagalistrikan.

Dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD sebesar


88,69%, realisasi Persentase Rumah Tangga Pengguna Listrik pada tahun
2016 mengalami kenaikan 0,84%. Sedangkan apabila dibandingkan dengan
target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun 2021 sebesar 86,1%, realisasi
pada tahun 2016 baru mencapai 63,88%.

c. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/


Penurunan Kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan

Hambatan dan kendala dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah


sebagai berikut:
1. Kurangnya daya tampung listrik terhadap jumlah penduduk, sehingga
banyak rumah penduduk yang tidak mendapatkan jaringan listrik.
2. Jauhnya jarak pemukiman penduduk dan infrastruktur jalan yang tidak
memadai sehingga sulit dijangkau untuk pemasangan jaringan listrik.
3. Diperlukan dana yang besar untuk menjangkau daerah terpencil.

Upaya Pemecahan dalam mengantisipasi hambatan dan kendala yang


dihadapi dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut:

1. Menyediakan sumber tenaga listrik yang daya tampungnya lebih besar


dengan pembangunan PLTU yang masih pada tahap pengerjaan.

Halaman 98
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

2. Untuk penduduk yang jaraknya jauh dari sumber tenaga listrik, membangun
sumber listrik dengan sumber daya yang telah disediakan oleh alam seperti
PLTMH dan tenaga surga, namun harus didukung dengan ketersediaan
sumber dana.

Sasaran 13:
Meningkatnya kualitas lingkungan hidup

Pelaksanaan sasaran ini untuk mencapai misi Mengoptimalkan penyediaan


infrastruktur dasar guna pengembangan potensi ekonomi dan sumber daya
daerah.

Kinerja sasaran “Meningkatnya kualitas lingkungan hidup” dapat dilihat dari


capaian indikator kinerja sebagai berikut:

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2016

Tabel 3.38 Indikator Pencapaian Sasaran 13


Capaian
Indikator Satuan Target Realisasi
(%)
1 Cakupan Pengawasan Terhadap Perusahaan 25 24 96,00
Pelaksanaan AMDAL
Capaian Kinerja Sasaran ( Sangat Berhasil ) 92,50

1) Cakupan Pengawasan Terhadap Pelaksanaan AMDAL


Capaian indikator Cakupan Pengawasan Terhadap Pelaksanaan
AMDAL sebesar 96%, sehingga dapat dikategorikan Sangat Berhasil.
Pada tahun 2016 Cakupan Pengawasan Terhadap Pelaksanaan AMDAL
ditargetkan sebesar 25 perusahaan, dan sudah terealisasi 24
perusahaan. Dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam
RPJMD sebesar 11 perusahaan, realisasi pada tahun 2016 mengalami
kenaikan 13.

Halaman 99
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

 Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya


Tabel 3.39 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Anggaran Capaian
Tingkat
No Sasaran Strategis Program Kinerja
Target (Rp.) Realisasi Rp.) % Efisiensi
(%)

13 Meningkatnya Program Peningkatan


kualitas lingkungan Kualitas dan Akses Informasi
377.414.111,00 349.321.115,00 92,56
hidup Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup
96,00
Program Pengendalian
Pencemaran dan Perusakan 1.416.274.168,50 1.341.887.113,00 94,75
Lingkungan Hidup
Rata-rata 93,66 96,00
Apabila dibandingkan antara persentase realisasi anggaran sebesar 93,66%
dan realisasi capaian kinerja sasaran sebesar 96%, maka pada sasaran ini
tingkat efisiensi penggunaan sumber dayanya belum efisien dengan capaian
kinerjanya belum mencapai 100%.

 Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun


Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja

Pemerintah Kabupaten Sintang akan terus melakukan evaluasi atas indikator


ini, yang dihubungkan dengan keberadaan program dan kegiatan
pendukungnya, dengan harapan sasaran bisa sesuai dengan target yang
telah ditetapkan, sehingga dapat ditingkatkan. Diharapkan setelah dilakukan
evaluasi atas seluruh permasalahan yang ada dapat ditemukan solusinya

b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2016 dengan kondisi


awal RPJMD (tahun 2015) dan target akhir RPJMD (tahun 2021)

Tabel 3.40 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran 13 dengan kondisi


awal dan target akhir RPJMD

INDIKATOR KINERJA KONDISI AWAL REALISASI TARGET


NO SASARAN SATUAN
UTAMA (TAHUN 2015) TAHUN 2016 TAHUN 2021
1 2 3 4 5 6 7
13 Meningkatnya 1 Cakupan pengawasan Perusahaan 11 24 46
kualitas lingkungan terhadap pelaksanaan
hidup. AMDAL

Dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD sebesar


11 perusahaan, realisasi pada tahun 2016 mengalami kenaikan 13

Halaman 100
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

perusahaan. Sedangkan apabila dibandingkan dengan target kinerja pada


akhir periode RPJMD tahun 2021 sebesar 46 perusahaan, realisasi pada
tahun 2016 baru mencapai 52,17%.

c. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/


Penurunan Kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan

Hambatan dan kendala dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah


sebagai berikut:
1. Masih rendahnya kesadaran masyarakat Kabupaten Sintang terhadap arti
penting kelangsungan lingkungan hidup bagi sumber kehidupan.
2. Kurangnya data primer tentang kondisi kualitas air, udara dan tanah.
3. Masih adanya kegiatan PETI terutama di daerah aliran sungai dan
kawasan lahan lainnya yang kurang terkendali.
4. Kurangnya pemahaman aparatur pemerintah Kabupaten Sintang
mengenai konsep pembangunan berkesinambungan yang berwawasan
lingkungan,
5. Masih sering terjadi pembakaran hutan dan lahan terutama pada musim
kemarau sehingga menyebabkan kabut asap yang sangat menganggu.
6. Masih kurangnya pemahaman pihak perusahaan yang wajib AMDAL
maupun UKL/UPL untuk menyampaikan laporan pengelolaan lingkungan.
7. Tingkat pendidikan masyarakat rendah dalam pemahaman kualitas
Lingkungan Hidup.
8. Kurangnya ketersediaan dana penunjang kegiatan.

Upaya Pemecahan dalam mengantisipasi hambatan dan kendala yang


dihadapi dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut:

1. Mengintensifkan pengujian kualitas air, udara dan tanah secara rutin agar
pencemaran iingkungan hidup dapat terdeteksi secara cepat.
2. Pengawasan terhadap aktivitas PETI sebaiknya ditempuh langkah -
langkah seperti mengadakan sosialisasi mengenai peraturan yang
mengatur lingkungan hidup kepada masyarakat serta memperkenalkan
alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan PETI yang ramah
lingkungan.

Halaman 101
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

3. Kegiatan sosialisasi pengelolaan lingkungan hidup bagi aparatur


pemerintah Kabupaten Sintang sehingga ada satu persepsi mengenai
konsep pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan.
4. Penegakan supremasi hukum bagi oknum pembakar hutan dan lahan di
Kabupaten Sintang dilakukan dengan tegas sehingga memiliki efek jera
yang pada gilirannya akan mengurangi aktivitas pembakaran hutan dan
lahan.
5. Koordinasi dan kerjasama antar instansi terkait baik menanggulangi
pencemaran tingkungan hidup maupun pembakaran hutan dan lahan
di Kabupaten Sintang sebaiknya dilakukan secara berkesinambungan.
6. Perlu dilaksanakan pelatihan kepada pihak perusahaan yang wajib
AMDAL dan UKL/UPL mengenai pembuatan laporan triwulan, semester
dan tahunan,
7. Perlu dianggarkan dana khusus dalam pengawasan dan monitoring
Perusahaan yang wajib AMDAL agar tidak penyalahgunaan dokumen.
8. Perlunya sosialisasi lebih intensif terhadap masyarakat terutama yang
berada di sekitar kawasan hutan.
9. Dibutuhkan anggaran yang lebih rasional untuk mendukung kegiatan
RHL.

Sasaran 14:
Terwujudnya tata ruang wilayah sesuai dengan
Peraturan daerah mengenai RTRWK

Sasaran “Terwujudnya tata ruang wilayah sesuai dengan Peraturan

daerah mengenai RTRWK” diarahkan untuk membuat perencanaan dalam


rangka pelaksanan pembangunan secara menyeluruh diberbagai sektor,
dengan perencanaan yang menyeluruh diharapkan arah pembangunan dapat
merata dan akhirnya dapat mendukung tujuan pemerataan kemakmuran.

Halaman 102
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Pelaksanaan sasaran ini untuk mencapai misi Mengoptimalkan penyediaan


infrastruktur dasar guna pengembangan potensi ekonomi dan sumber daya
daerah.

Kinerja sasaran “Terwujudnya tata ruang wilayah sesuai dengan Peraturan


daerah mengenai RTRWK” dapat dilihat dari capaian indikator kinerja sebagai
berikut:

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2016

Tabel 3.41 Indikator Pencapaian Sasaran 14


Capaian
Indikator Satuan Target Realisasi
(%)
1 Persentase Ketaatan terhadap % 97,50 95 96
RTRW
Capaian Kinerja Sasaran 92,50
1) Persentase Ketaatan terhadap RTRW
Capaian indikator Persentase Ketaatan terhadap RTRW sebesar 96%,
sehingga dapat dikategorikan Sangat Berhasil. Pada tahun 2016
indikator Persentase Ketaatan terhadap RTRW ditargetkan sebesar
97,50%, dan sudah terealisasi 95%.

 Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya


Tabel 3.42 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Anggaran Capaian
Tingkat
No Sasaran Strategis Program Kinerja
Target (Rp.) Realisasi Rp.) % Efisiensi
(%)

14 Terwujudnya tata Program legalitas Perda


Nihil
ruang wilayah Tata Ruang 96
sesuai dengan Program Perencanaan
1.390.954.696,00 1.068.463.785,00 76,82
Peraturan daerah Tata Ruang
mengenai RTRWK Rata-rata 76,82 96

Apabila dibandingkan antara persentase realisasi anggaran sebesar 76,82%


dan realisasi capaian kinerja sasaran sebesar 96%, maka pada sasaran ini
tingkat efisiensi penggunaan sumber dayanya belum efisien dengan capaian
kinerjanya belum mencapai 100%

Halaman 103
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

 Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun


Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja

Perda RTRW yang telah diterbitkan oleh Pemerintah Kabupaten Sintang


merupakan master plan tata ruang lingkungan di Wilayah Kabupaten Sintang.
Namun seiring berjalannya waktu, ada beberapa lokasi yang mengalami
pergeseran kegunaan oleh masyarakat. Seperti pada beberapa lokasi hutan
lindung yang telah ubah menjadi wilayah pemukiman atau pun area
perkebunan baik oleh masyarakat, maupun swasta.

b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2016 dengan kondisi


awal RPJMD (tahun 2015) dan target akhir RPJMD (tahun 2021)

Tabel 3.43 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran 14 dengan kondisi


awal dan target akhir RPJMD
INDIKATOR KINERJA KONDISI AWAL REALISASI TARGET
NO SASARAN SATUAN
UTAMA (TAHUN 2015) TAHUN 2016 TAHUN 2021
1 2 3 4 5 6 7
14 Terwujudnya tata 1 Ketaatan terhadap % 90 95 100
ruang wilayah RTRW
sesuai dengan
Peraturan daerah
mengenai RTRWK.

Dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD sebesar


90%, realisasi pada tahun 2016 mengalami kenaikan 5%. Sedangkan apabila
dibandingkan dengan target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun 2021
sebesar 100%, realisasi pada tahun 2016 baru mencapai 95%.

c. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/


Penurunan Kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan
Hambatan dan kendala dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah
sebagai berikut:
Permasalahan yang terjadi yaitu masih terdapat masyarakat yang tidak patuh
terhadap peraturan RTRW, yang mana terdapat penyalahgunaan lahan hutan
lindung menjadi daerah pemukiman dan penebangan kayu di kawasan hutan
lindung yang diperjualbelikan sebagai bahan bangunan.

Halaman 104
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Upaya Pemecahan dalam mengantisipasi hambatan dan kendala yang


dihadapi dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut:
Untuk lebih mengoptimalkan pencapaian sasaran “Terlaksananya Konsep
Pembangunan Daerah yang Serasi dan Seimbang antar Sektor dan antar
Daerah”, akan dilakukan penyuluhan kepada masyarakat di wilayah yang
rawan terjadi penyalahgunaan lahan yang bertentangan dengan RTRW
Sintang.

Sasaran 15:
Meningkatnya kualitas kehidupan beragama

Pelaksanaan sasaran ini untuk mencapai misi Meningkatkan pemahaman,


penghayatan dan pengamalan agama dalam kehidupan sosial.

Kinerja sasaran “Meningkatnya kualitas kehidupan beragama” dapat dilihat


dari capaian indikator kinerja sebagai berikut:

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2016

Tabel 3.44 Indikator Pencapaian Sasaran 15


Capaian
Indikator Satuan Target Realisasi
(%)
1 Rasio Tempat Ibadah per 1.000 unit 4 4 100
penduduk
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil ) 92,50

1) Rasio Tempat Ibadah per 1.000 penduduk


Indikator Rasio Tempat Ibadah per 1.000 penduduk pada tahun 2016
ditargetkan sebesar 4 unit terealisasi sebesar 4 unit, sehingga
capaiannya adalah 100% dengan kategori “Sangat Berhasil”.

Halaman 105
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

 Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Tabel 3.45 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya


Anggaran Capaian
Tingkat
No Sasaran Strategis Program Kinerja
Target (Rp.) Realisasi Rp.) % Efisiensi
(%)

15 Meningkatnya hibah
kualitas kehidupan
beragama
Rata-rata

Pada indikator rasio tempat ibadah per 100 penduduk, tidak program/kegiatan
yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah kabupaten Sintang.
Anggaran bantuan untuk tempat Ibadah merupakan dana hibah yang
diserahkan kepada pengurus masing-masing agama, yang nantinya akan
dipergunakan untuk pembiayaan dan pembangunan tempat ibadah sesuai
dengan program/kegiatan masing-masing agama.

 Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun


Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja
Program/kegiatan keagamaan yang terkait dengan pembiayaan, masing-
masing agama mendapatkan dana hibah dari Pemerintah Daerah
Kabupaten Sintang, untuk dikelola oleh pengurus masing-masing agama
sesuai dengan program/kegiatan pembangunan tempat ibadah masing-
masing agama. Pemerintah daerah kabupaten Sintang akan terus dan
berkomitmen untuk meningkatkan kualitas kehidupan beragama bagi
masyarakat.
Sejalan dengan perkembangan daerah dan pertambahan jumlah
penduduk, ketersediaan sarana atau tempat ibadah merupakan suatu hal
yang penting dalam upaya menampung masing-masing umat beragama
untuk menjalankan aktivitas peribadatannya dan sekaligus melakukan
pembinaan rohani kepada para pemeluknya. Terkait dengan upaya
pembangunan dibidang spiritual, di Kabupaten Sintang sampai dengan

Halaman 106
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

tahun 2016, jumlah gereja Khatolik yang tersebar di 14 keacamatan


sebanyak 582 buah, gereja Protestan sebanyak 404 buah, kemudian
disusul oleh Mesjid yang berjumlah 217, Pura berjumlah 3, vihara 4 buah
dan Kelenteng 3 buah. Dilihat dari segi rasio, ketersediaan tempat ibadah
dengan jumlah pemeluk agama di Kabupaten Sintang sudah cukup
memadai. Sebagian besar penduduk Kabupaten Sintang memeluk agama
Katholik dan Protestan, sedangkan pemeluk agama Islam menempati
urutan kedua.

Rasio Tempat Ibadah Kabupaten Sintang Tahun 2016

2016
Bangunan tempat
Jumlah Rasio per 100
No ibadah Jumlah unit
pemeluk penduduk
1 Mesjid 217 156.042 0,14
2 Gereja Khatolik 582 125.870 0,46
Gereja Protestan 404 104.742 0,39
3 Pura 3 924 0,32
4 Vihara 4 1.228 0,33
5 Kelenteng 3 642 0,47
6 Lain-lain - -
Jumlah 1.213 389.435 0,31

Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa rasio tempat ibadah yang


berada di Kecamatan jika dibandingkan dengan jumlah pemeluknya
sudah cukup memadai, karena semakin besar jumlah penduduk yang ada
disuatu Kecamatan berkorelasi dengan bertambahnya jumlah tempat
ibadah. Di Kecamatan Sintang misalnya, yang merupakan pusat
pemerintahan kabupaten, rasio tempat ibadah dengan jumlah
penduduknya sudah cukup memadai, walapun memang khusus untuk
tempat peribadatan masjid yang cukup besar untuk menampung
peribadatan umat Islam masih belum representatif.

Halaman 107
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2016 dengan kondisi


awal RPJMD (tahun 2015) dan target akhir RPJMD (tahun 2021)

Tabel 3.46 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran 15 dengan kondisi


awal dan target akhir RPJMD
NO INDIKATOR KINERJA KONDISI AWAL REALISASI TARGET
SASARAN SATUAN
UTAMA (TAHUN 2015) TAHUN 2016 TAHUN 2021
1 2 3 4 5 6 7
15 Meningkatnya Rasio tempat
kualitas kehidupan 1 ibadah per 100.000 Buah 4 4 4,25
beragama. satuan penduduk

Dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD sebesar


4 buah per 1000 penduduk, realisasi pada tahun 2016 tidak mengalami
perubahan. Sedangkan apabila dibandingkan dengan target kinerja pada akhir
periode RPJMD tahun 2021 sebesar 4,25, realisasi pada tahun 2016 baru
mencapai 94,12%.

c. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/


Penurunan Kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan
Hambatan dan kendala dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah
sebagai berikut:

1. Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai pembuatan dan pengajuan


proposal serta proses pencairan bantuan dana hibah, sehingga banyak
para pengurus pembangunan tempat ibadah yang tidak mengajukan
bantuan dana hibah dan cenderung memilih menggunakan dana swadaya
umat.
2. Keterbatasan dana, sehingga tidak dapat menampung semua usulan yang
diajukan masyarakat.

Upaya Pemecahan dalam mengantisipasi hambatan dan kendala yang


dihadapi dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut:
1. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai mengenai
pembuatan dan pengajuan proposal serta proses pencairan bantuan
dana hibah.
2. Melakukan pendataan dan sortir terhadap semua usulan yang diajukan
dengan memperhatikan skala prioritas dan kebutuhan umat, serta
proporsional.

Halaman 108
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Sasaran 16:
Meningkatnya kerukunan antar ummat beragama

Pelaksanaan sasaran ini untuk mencapai misi Meningkatkan pemahaman,


penghayatan dan pengamalan agama dalam kehidupan sosial.

Kinerja sasaran “Meningkatnya kerukunan antar umat beragama” dapat dilihat


dari capaian indikator kinerja sebagai berikut:

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2016

Tabel 3.47 Indikator Pencapaian Sasaran 16


Capaian
Indikator Satuan Target Realisasi
(%)
Nilai Toleransi antara Pemeluk
1 nilai baik baik 100
Agama
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil ) 92,50

1) Nilai Toleransi antara Pemeluk Agama


Indikator Nilai Toleransi antara Pemeluk Agama pada tahun 2016
ditargetkan dengan nilai baik terealisasi baik, sehingga capaiannya
adalah baik dengan kategori “Sangat Berhasil”.

 Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya


Tabel 3.48 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Sasaran Anggaran Capaian Tingkat
No Program
Strategis Target (Rp.) Realisasi Rp.) % Kinerja (%) Efisiensi

16 Meningkatnya Program pendidikan


227.289.812,50 146.832.500,00 64,6 100
kerukunan antar politik masyarakat
ummat
Rata-rata 64,60 100
beragama

Halaman 109
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Apabila dibandingkan antara persentase realisasi anggaran sebesar 64,60%


dan realisasi capaian kinerja sasaran sebesar 100%, maka pada sasaran ini
tingkat efisiensi penggunaan sumber dayanya sudah efisien dengan capaian
kinerjanya mencapai 100%

 Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun


Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja
Toleransi adalah membiarkan orang lain berpendapat lain,melakukan hal
yang tidak sependapat dengan kita, tanpa kita ganggu ataupun intimidasi.
istilah dalam konteks sosial, budaya dan agama yang berarti sikap dan
perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap kelompok-kelompok
yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu
masyarakat. Contohnya adalah toleransi beragama, di mana penganut
mayoritas dalam suatu masyarakat menghormati keberadaan agama atau
kepercayaan lainnya yang berbeda. Itu maknanya, pengamalan toleransi
harus menjadi suatu kesadaran pribadi dan kelompok yang selalu
dihabitualisasikan dalam wujud interaksi sosial. Toleran maknanya, bersifat
atau bersikap menghargai, membiarkan pendirian, pendapat pandangan,
kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan lain-lain yang berbeda atau
bertentangan dengan pendirian sendiri.

Toleransi/toleran dalam pengertian seperti itu terkadang menjadi sesuatu


yang sangat berat bagi pribadi-pribadi yang belum menyadarinya. Padahal
perkara tersebut bukan mengakibatkan kerugian pribadi, bahkan sebaliknya
akan membawa makna besar dalam kehidupan bersama dalam segala
bidang, apalagi dalam domain kehidupan beragama. Toleran dalam
kehidupan beragama menjadi sangat mutlak adanya.

Tegakkan agama dan jangan berpecah belah dalam beragama. Perintah ini
juga merupakan standar yang bersifat partikularistik, yang ruang lingkupnya
berlaku bagi kelompok pemeluk agama tertentu di tempat mereka berada.
Dalam menjalankan agama hendaknya menjauhi perpecahan sesama agama,

Halaman 110
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

terlebih perpecahan itu dibungkus oleh orientasi motivasional maupun


orientasi nilai keagamaan.

Tindakan manusia beragama itu selalu memiliki orientasi, berarti selalu


diarahkan kepada tujuan. Ada dua elemen penting dalam orientasi tindakan
manusia termasuk tindakan manusia dalam beragama yaitu orientasi
motivasional dan orientasi nilai. Orientasi motivasional adalah yang
berhubungan dengan keinginan individu yang bertindak itu untuk
memperbesar kepuasan dan mengurangi kekecewaan, atau dalam makna
lain, motivasi untuk memperbesar kepuasan jangka panjang dan jangka
pendek.

b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2016 dengan kondisi


awal RPJMD (tahun 2015) dan target akhir RPJMD (tahun 2021)

Tabel 3.49 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran 16 dengan kondisi


awal dan target akhir RPJMD

INDIKATOR KINERJA KONDISI AWAL REALISASI TARGET


NO SASARAN SATUAN
UTAMA (TAHUN 2015) TAHUN 2016 TAHUN 2021
1 2 3 4 5 6 7
16 Meningkatnya 1 Toleransi antara Nilai Baik baik Baik
kerukunan antar pemeluk Agama
ummat beragama.

Dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD dengan


nilai baik, realisasi pada tahun 2016 tidak mengalami perubahan, tetap baik.
Sedangkan apabila dibandingkan dengan target kinerja pada akhir periode
RPJMD tahun 2021, realisasi pada tahun 2016 sudah mencapai 100%. Hal ini
menunjukkan adanya perkembangan dan peningkatan ke arah yang lebih
baik.
c. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/
Penurunan Kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan

Hambatan dan kendala dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah


sebagai berikut:

Masih kurangnya kegiatan-kegiatan keagamaan yang dilaksanakan dalam


rangka mendukung peningkatan kehidupan beragama.

Halaman 111
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Upaya Pemecahan dalam mengantisipasi hambatan dan kendala yang


dihadapi dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut:
Menyiapkan dana guna menunjang pelaksanaan kegiatan kehidupan
beragama dan menambah sarana dan prasarana dalam mendukung kegiatan
keagamaan.

Sasaran 17:
Meningkatnya perekonomian daerah

Pelaksanaan sasaran ini untuk mencapai misi Mengembangkan ekonomi


kerakyatan berbasis pedesaan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.

Kinerja sasaran “Meningkatnya perekonomian daerah” dapat dilihat dari


capaian indikator kinerja sebagai berikut:

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2016

Tabel 3.50 Indikator Pencapaian Sasaran 17


Capaian
Indikator Satuan Target Realisasi
(%)
1 Jumlah dan macam pajak dan
jenis 29 27 93,10
retribusi daerah = 29 jenis
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil ) 92,50
1) Jumlah dan macam pajak dan retribusi daerah
Indikator Jumlah dan macam pajak dan retribusi daerah pada tahun
2016 ditargetkan sebesar 29 jenis terealisasi sebesar 27 jenis, sehingga
capaiannya adalah 93,10% dengan kategori “Sangat Berhasil”.
Dibandingkan dengan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam
RPJMD juga sebesar 29 jenis, realisasi pada tahun 2016 mengalami
penurunan.

Halaman 112
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

 Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya


Tabel 3. 51 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Anggaran Capaian
Sasaran Tingkat
No Program Kinerja
Strategis Target (Rp.) Realisasi Rp.) % Efisiensi
(%)

17 Meningkatnya Program peningkatan dan


perekonomian Pengembangan pengelolaan 11.407.693.985,50 9.037.174.508,00 79,22 93,10
daerah keuangan daerah
Rata-rata 79,22 93,10
Apabila dibandingkan antara persentase realisasi anggaran sebesar 79,22%
dan realisasi capaian kinerja sasaran sebesar 91,10%, maka pada sasaran ini
tingkat efisiensi penggunaan sumber dayanya belum efisien dengan capaian
kinerjanya belum mencapai 100%.

 Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun


Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja

Pendapatan Kabupaten Sintang dari sektor pajak daerah bersumber dari


9 jenis pajak dari 10 jenis pajak yang ditargetkan dengan total realisasi
pada tahun 2016 sebesar Rp.30.586.986.139,81 dari target setelah
perubahan sebesar Rp. 30.702.659.570,00, capaian pendapatan sektor
pajak daerah sebesar 99,62%. Sedangkan Pendapatan Kabupaten
Sintang dari sektor retribusi daerah bersumber dari 18 jenis retribusi dari
19 jenis retribusi yang ditargetkan, dengan total realisasi pada tahun 2016
sebesar Rp.3.347.435.556,00 dari target setelah perubahan sebesar Rp.
4.273.565.622,00, capaian pendapatan sektor retribusi daerah sebesar
78,33%.
Realisasi pajak dan retribusi daerah Kabupaten Sintang Tahun 2016,
seperti tampak pada tabel berikut:

Target Setelah Capaian


No Mata Pajak/Retribusi Realisasi
Perubahan (%)
1 Pajak Daerah 30.702.659.570,00 30.586.986.139,81 99,62
1 Pajak Hotel 667.062.700,00 651.043.794,00 97,60
2 Pajak Restoran 2.400.000.000,00 3.136.386.971,14 130,68
3 Pajak Hiburan 175.400.000,00 193.610.800,00 110,38
4 Pajak Reklame 464.666.000,00 575.526.428,17 123,86
5 pajak Penerangan Jalan 5.040.000.000,00 5.289.508.831,00 104,95

Halaman 113
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Target Setelah Capaian


No Mata Pajak/Retribusi Realisasi
Perubahan (%)
6 Pajak Tanah Air 500.000,00 - -
7 pajak Mineral Bukan Logam 1.003.410.000,00 1.766.671.739,50 176,07
8 PBB P2 4.002.839.120,00 2.610.111.206,00 65,21
9 BPHTB 15.544.931.750,00 15.878.249.120,00 102,14
10 Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan 1.403.850.000,00 485.877.250,00 34,61
2 Retribusi Daerah 4.273.565.620,00 3.347.435.556,00 78,33
1 Retribusi Kesehatan :tempat pelayanan 90.423.900,00 243.829.000,00 269,65
kesehatan lainnya (LAB)
2 Retribusi pelayanan kebersihan 250.000.000,00 252.130.000,00 100,85
3 Retribusi parkir tepi jalan umum 150.120.000,00 105.200.000,00 70,08
4 Retribusi pengujian kendaraan bermotor 133.073.500,00 180.890.000,00 135,93
5 Retribusi Pengendalian menara 896.469.220,00 - -
telekomunikasi
6 Retribusi terminal 244.770.000,00 115.107.000,00 47,03
7 Retribusi tempat parkir khusus 85.680.000,00 21.900.000,00 25,56
8 Retribusi pelayanan kepelabuhan 228.821.000,00 241.500.000,00 105,54
9 Retribusi izin trayek 3.150.000,00 500.000,00 15,87
10 Retribusi pelayanan pasar 318.000.000,00 319.490.000,00 100,47
11 Retribusi penyewaan tanah dan bangunan 84.080.000,00 156.680.000,00 186,35
12 Retribusi pasar grosir 294.600.000,00 344.350.000,00 116,89
13 Retribusi pamakaian kekayaan daerah 69.000.000,00 132.950.000,00 192,68
14 Retribusi pelayanan tempat penginapan/villa 194.400.000,00 134.650.000,00 69,26
15 Retribusi tempat rekreasi 200.000.000,00 73.700.000,00 36,85
16 Retribusi IMB 400.000.000,00 458.018.402,00 114,50
17 Retribusi Izin Gangguan (HO) 400.000.000,00 379.591.754,00 94,90
18 Retribusi IMTA 174.240.000,00 122.191.400,00 70,13
19 Retribusi LAB BLH 56.738.000,00 64.758.000,00 114,14
Total 34.976.225.190,00 33.934.421.695,81 97,02

b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2016 dengan kondisi


awal RPJMD (tahun 2015) dan target akhir RPJMD (tahun 2021)

Tabel 3.52 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran 17 dengan kondisi


awal dan target akhir RPJMD

INDIKATOR KINERJA KONDISI AWAL REALISASI TARGET


NO SASARAN SATUAN
UTAMA (TAHUN 2015) TAHUN 2016 TAHUN 2021
1 2 3 4 5 6 7
17 Meningkatnya Jumlah dan macam Jenis 29 27 29
perekonomian 1 pajak dan retribusi
daerah. daerah = 29 jenis

Halaman 114
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD sebesar


29 jenis, realisasi pada tahun 2016 tidak mengalami perubahan. Sedangkan
apabila dibandingkan dengan target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun
2021, realisasi pada tahun 2016 sudah mencapai 100%. Hal ini menunjukkan
adanya perkembangan dan peningkatan ke arah yang lebih baik.

c. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/


Penurunan Kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan

Hambatan dan kendala dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah


sebagai berikut:
1. Belum optimalnya realisasi penerimaan pajak daerah dari pajak tanah air
dan pajak Pajak mineral bukan logam dan batuan.

2. Belum terealisasinya retribusi pengendalian menara telekomunikasi, izin


trayek dan tempat rekreasi secara maksimal.

Upaya Pemecahan dalam mengantisipasi hambatan dan kendala yang


dihadapi dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut:
1. Mengevaluasi penerimaan pajak daerah dari pajak tanah air dan pajak
Pajak mineral bukan logam dan batuan.

2. Melakukan evaluasi terhadap retribusi pengendalian menara


telekomunikasi, izin trayek dan tempat rekreasi secara maksimal.

Sasaran 18:
Meningkatnya investasi yang berbasis potensi
unggulan lokal

Sasaran ini diarahkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah


melalui pengembangan investasi dengan cara penyediaan wilayah sesuai
peruntukannya, menyediakan akses jalan, mempermudah pemberian
pelayanan perijinan yang saat ini masih tertumpu pada investasi bidang agro.

Halaman 115
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Pelaksanaan sasaran ini untuk mencapai misi Mengembangkan ekonomi


kerakyatan berbasis pedesaan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.

Kinerja sasaran “Meningkatnya investasi yang berbasis potensi unggulan


lokal” dapat dilihat dari capaian indikator kinerja sebagai berikut:

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2016

Tabel 3.53 Indikator Pencapaian Sasaran 18


Capaian
Indikator Satuan Target Realisasi
(%)
1 Jumlah Investor Berskala 195 195 100,00
buah
Nasional (PMDN/PMA) = 195 Buah
2 Jumlah Nilai Investasi Berskala 1.349,13 1.349,13 100,00
Nasional (PMDN/PMA) = Rp. Milyar Rp.
1.349,13 M
3 Kenaikan/Penurunan Nilai 250,00 250 100,00
Milyar Rp.
Realisasi PMDN = Rp. 250 M
4 Jumlah dan jenis Bank dan 41 41 100,00
unit
Cabang
5 Jumlah dan jenis Perusahaan 6 6 100,00
unit
Asuransi dan Cabang
6 Jenis, kelas dan jumlah unit 354 354 100,00
Penginapan/Hotel
7 Jumlah BPR/LKM unit 4 4 100,00
8 Angka Partisipasi Angkatan Kerja % 75,20 73,00 97,07
9 Tingkat Pengangguran Terbuka % 3,05 3,05 100,00
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil ) 92,50

1) Jumlah Investor Berskala Nasional (PMDN/PMA) = 195 Buah


Indikator Jumlah Investor Berskala Nasional (PMDN/PMA) pada tahun
2016 ditargetkan sebesar 195 buah terealisasi sebesar 195 buah,
sehingga capaiannya adalah 100% dengan kategori “Sangat Berhasil”.
2) Jumlah Nilai Investasi Berskala Nasional (PMDN/PMA) = Rp.
1.349,13 M
Indikator Jumlah dan macam pajak dan retribusi daerah pada tahun
2016 ditargetkan sebesar 1.349,13 milyar rupiah terealisasi sebesar

Halaman 116
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

1.349,13 milyar rupiah, sehingga capaiannya adalah 100% dengan


kategori “Sangat Berhasil”.
3) Kenaikan/Penurunan Nilai Realisasi PMDN = Rp. 250 M
Indikator Kenaikan/Penurunan Nilai Realisasi PMDN pada tahun 2016
ditargetkan sebesar 250 milyar rupiah terealisasi sebesar 250 milyar
rupiah, sehingga capaiannya adalah 100% dengan kategori “Sangat
Berhasil”.
4) Jumlah dan jenis Bank dan Cabang
Indikator Jumlah dan jenis Bank dan Cabang pada tahun 2016
ditargetkan sebesar 41 unit terealisasi sebesar 41 unit, sehingga
capaiannya adalah 100% dengan kategori “Sangat Berhasil”.
5) Jumlah dan jenis Perusahaan Asuransi dan Cabang
Indikator Jumlah dan jenis Perusahaan Asuransi dan Cabang pada
tahun 2016 ditargetkan sebesar 6 unit terealisasi sebesar 6 unit,
sehingga capaiannya adalah 100% dengan kategori “Sangat Berhasil”.
6) Jenis, kelas dan jumlah Penginapan/Hotel
Indikator Jenis, kelas dan jumlah Penginapan/Hotel pada tahun 2016
ditargetkan sebesar 354 unit terealisasi sebesar 354 unit, sehingga
capaiannya adalah 100% dengan kategori “Sangat Berhasil”.
7) Jumlah BPR/LKM
Indikator Jumlah BPR/LKM pada tahun 2016 ditargetkan sebesar 4 unit
terealisasi sebesar 4 unit, sehingga capaiannya adalah 100% dengan
kategori “Sangat Berhasil”.
8) Angka Partisipasi Angkatan Kerja
Indikator Angka Partisipasi Angkatan Kerja pada tahun 2016 ditargetkan
sebesar 75,20% terealisasi sebesar 73%, sehingga capaiannya adalah
97,07% dengan kategori “Sangat Berhasil”.

Halaman 117
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

9) Tingkat Pengangguran Terbuka


Indikator Tingkat Pengangguran Terbuka pada tahun 2016 ditargetkan
sebesar 3,05% terealisasi sebesar 3,05%, sehingga capaiannya adalah
100% dengan kategori “Sangat Berhasil”.

 Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya


Tabel 3.54 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Anggaran Capaian
Sasaran Tingkat
No Program Kinerja
Strategis Target (Rp.) Realisasi Rp.) % Efisiensi
(%)

18 Meningkatnya Program Peningkatan Iklim


457.330.172,00 412.626.572,00 90,23
investasi yang Investasi dan Realisasi Investasi
berbasis Program Peningkatan Promosi
935.570.850,00 914.898.192,00 97,79
potensi dan Kerjasama Investasi
unggulan Program Peningkatan
78.500.000,00 77.694.500,00 98,97
lokal Kesempatan Kerja 99,67
Program Peningkatan Kualitas
1.425.435.100,00 1.345.247.801,00 94,37
dan Produktivitas Tenaga Kerja
Program Bursa Kerja Online 88.500.000,00 82.590.000,00 93,32
Program Perlindungan
Pengembangan Lembaga 347.814.772,00 308.405.938,00 88,67
Ketenagakerjaan
Rata-rata 93,89 99,67
Apabila dibandingkan antara persentase realisasi anggaran sebesar 93,89%
dan realisasi capaian kinerja sasaran sebesar 99,67%, maka pada sasaran ini
tingkat efisiensi penggunaan sumber dayanya belum efisien dengan capaian
kinerjanya belum mencapai 100%.

 Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun


Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja

Tidak bisa dipungkiri bahwa Kabupaten Sintang merupakan pusat


pertumbuhan ekonomi di kawasan timur Provinsi Kalimantan Barat yang salah
satunya dapat dilihat melalui perkembangan jumlah Bank.
Peningkatan jumlah Bank menunjukkan meningkatnya aktivitas ekonomi.
Suatu Bank tidak akan membuka cabangnya di suatu daerah jika potensi
ekonomi di daerah itu kurang berkembang. Perkembangan jumlah Bank ini
tentu saja juga sejalan dengan perkembangan pertumbuhan ekonomi daerah.

Halaman 118
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

BPR adalah lembaga keuangan bank yang menerima simpanan hanya dalam
bentuk deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu dan menyalurkan dana sebagai usaha BPR,
sedangkan yang masuk kategori Lembaga Keuangan Mikro (LKM) adalah
lembaga yang menyediakan jasa penyimpanan/tabungan, kredit, dan atau
jasa konsultasi pengembangan usaha bagi pengusaha kecil.
Hingga tahun 2016 terdapat sebanyak 38 Bank Umum di Kabupaten Sintang,
yang terdiri dari 33 Bank Konvensional dan 5 Bank Syariah. Dengan formasi
seperti itu ditambah lagi dengan persebarannya yang sudah menjangkau
hampir seluruh kecamatan serta keberadaan 4 BPR/LKM yang ada saat ini
menyebabkan ruang untuk mendirikan BPR/LKM baru di Sintang menjadi
kecil. Dengan demikian, meskipun pemerintah daerah mengeluarkan
kebijakan yang memberikan kemudahan bahkan reward terhadap
pembentukan BPR/LKM baru tetap sulit direspon oleh pengusaha atau pemilik
modal. Hingga tahun 2016 total BPR/LKM di Kabupaten Sintang hanya
berjumlah 4 buah.

Perkembangan jumlah investor dalam lima tahun terakhir ini di kabupaten


sintang cukup menggembirakan, yaitu 195 investor pada tahun 2016. Pola
peningkatan jumlah investor ternyata hampir sama dengan pola peningkatan
jumlah nilai investasinya, Sebagaimana kita ketahui bahwa besaran PDRB
daerah berdasarkan pendekatan pengeluaran dipengaruhi secara positif oleh
empat variable, yaitu konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah, dan
ekspor. Setiap daerah umumnya mengharapkan sumber peningkatan utama
berasal dari investasi dan ekspor karena kedua variable ini berpengaruh
langsung terhadap penurunan angka pengangguran terbuka dan angka
kemiskinan.

Pemerintah Kabupaten Sintang akan melakukan evaluasi terhadap program-


program pendukung yaitu: Program Perlindungan Pengembangan Lembaga
Ketenagakerjaan dan Program Penanganan Tenaga Kerja Indonesia (TKI),
keterbatasan anggaran masih menjadi kendala utama dalam pengembangan

Halaman 119
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

program pendukung indikator tersebut, namun demikian Pemerintah


Kabupaten Sintang akan berusaha melakukan kegiatan-kegiatan dengan
budget seperti sosialisasi perlindungan tenaga kerja baik untuk para
pengusaha maupun tenaga kerja, sehingga terjalin hubungan yang harmonis
antara pengusaha dengan pekerjanya.

b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2016 dengan kondisi


awal RPJMD (tahun 2015) dan target akhir RPJMD (tahun 2021)

Tabel 3.55 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran 18 dengan kondisi


awal dan target akhir RPJMD

INDIKATOR KINERJA KONDISI AWAL REALISASI TARGET


NO SASARAN SATUAN
UTAMA (TAHUN 2015) TAHUN 2016 TAHUN 2021
1 2 3 4 5 6 7
18 Meningkatnya 1 Jumlah investor Buah 195 195 241
investasi yang berskala nasional
berbasis potensi (PMDN/PMA) = 195
unggulan Buah
daerah. 2 Jumlah nilai investasi Milyar Rp 1349,13 1349,13 256.614
berskala nasional
(PMDN/PMA) = Rp
1.349,13 M
3 Kenaikan / penurunan Milyar Rp 250 250 175
Nilai Realisasi PMDN
(milyar rupiah) =250 M

4 Jenis dan jumlah bank Unit 41 41 42


dan cabang
5 Jenis dan jumlah Unit 6 6 6
perusahaan asuransi
dan cabang
6 Jenis, kelas, dan Unit 352 354 367
jumlah penginapan/
hotel
7 Jumlah BPR/LKM Unit 4 4 5
8 Angka partisipasi % 72,08 73,00 95,03
angkatan kerja
9 Tingkat pengangguran % 3,06 3,05 2,99
terbuka

Realisasi Jumlah Investor Berskala Nasional (PMDN/PMA) pada tahun


2016 dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD
sebesar 195 buah, tidak mengalami perubahan. Sedangkan apabila
dibandingkan dengan target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun 2021
sebesar 241, realisasi pada tahun 2016 baru mencapai 80,91%.

Halaman 120
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Realisasi Jumlah dan macam pajak dan retribusi daerah pada tahun 2016
dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD sebesar
1.349,13 milyar rupiah, tidak mengalami perubahan. Sedangkan apabila
dibandingkan dengan target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun 2021
sebesar 1.763,40 milyar rupiah, realisasi pada tahun 2016 baru mencapai
76,51%.

Realisasi Kenaikan/Penurunan Nilai Realisasi PMDN pada tahun 2016


dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD sebesar
250 milyar rupiah, tidak mengalami perubahan. Sedangkan apabila
dibandingkan dengan target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun 2021
sebesar 500 milyar rupiah, realisasi pada tahun 2016 baru mencapai 50%.

Realisasi Jumlah dan jenis Bank dan Cabang pada tahun 2016
dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD sebesar
41 unit, tidak mengalami perubahan. Sedangkan apabila dibandingkan
dengan target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun 2021 sebesar 42 unit,
realisasi pada tahun 2016 baru mencapai 97,62%.
Realisasi Jumlah dan jenis Perusahaan Asuransi dan Cabang pada tahun
2016 dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD
sebesar 6 unit, tidak mengalami perubahan. Sedangkan apabila dibandingkan
dengan target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun 2021 juga sebesar 6
unit, realisasi pada tahun 2016 sudah mencapai 100%.

Realisasi Jenis, kelas dan jumlah Penginapan/Hotel pada tahun 2016


dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD sebesar
352 unit, mengalami kenaikan 2 unit. Sedangkan apabila dibandingkan
dengan target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun 2021 sebesar 367
unit, realisasi pada tahun 2016 baru mencapai 96,62%.

Realisasi Jumlah BPR/LKM pada tahun 2016 dibandingkan dengan kondisi


awal indikator kinerja didalam RPJMD sebesar 4 unit, tidak mengalami
perubahan. Sedangkan apabila dibandingkan dengan target kinerja pada akhir

Halaman 121
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

periode RPJMD tahun 2021 sebesar 5 unit, realisasi pada tahun 2016 baru
mencapai 80%.

Realisasi Angka Partisipasi Angkatan Kerja pada tahun 2016 dibandingkan


dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD sebesar 72,08%,
mengalami kenaikan 0,02%. Sedangkan apabila dibandingkan dengan target
kinerja pada akhir periode RPJMD tahun 2021 sebesar 95,03, realisasi pada
tahun 2016 baru mencapai 76,82%.

Realisasi Tingkat Pengangguran Terbuka pada tahun 2016 dibandingkan


dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD sebesar 3,06 unit,
mengalami kenaikan 0,01%. Sedangkan apabila dibandingkan dengan target
kinerja pada akhir periode RPJMD tahun 2021 sebesar 2,99%, realisasi pada
tahun 2016 baru mencapai 97,99%.

c. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/


Penurunan Kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan

Hambatan dan kendala dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah


sebagai berikut:

1). Bentuk investasi yang ditanamkan lebih banyak ke bidang perkebunan


dan pertambangan, investor masih kurang berminat dalam bidang
lainnya.
2). Masih rendahnya volume perdagangan pada pasar perkampungan
karena masyarakat belum terkonsentrasi di suatu wilayah.
3). Infrastruktur terutama jalan utama penghubung antar daerah masih
banyak yang rusak sehingga menghambat mobilitas penduduk dan
perdagangan.
4). Untuk menembus pasar antar daerah maupun export sangat sulit karena
informasi pasar dan mutu produk belum siap baik mutu maupun
finishingnya.
5). Penguasaan teknologi terutama dibidang produksi sangat terbatas
sehingga untuk meningkatkan hasil produksi masih banyak menimbulkan
kendala.

Halaman 122
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

6). Tidak adanya data base tentang keadaan Pengusaha Kecil Menengah
(PKM) disetiap kecamatan sehingga belum diketahui potensi atau
komoditi unggulan bagi PKM dan koperasi disetiap kecamatan.
7). Rendahnya daya inovasi/kreatifitas, kurangnya profesionalisme, kurang
permodalan serta adanya ketergantungan/kurang mandiri sehingga PKM
dan koperasi menjadi kurang berkembang
8). Menumbuhkan lapangan kerja sektor non formal, serta mendorong
pertumbuhan perekonomian untuk memperluas lapangan kerja
9). Pertumbuhan lapangan kerja tidak sebanding dengan pertumbuhan
angkatan kerja, sehingga selalu terjadi kelebihan angkatan kerja yang
berarti menambah pengangguran.
10). Angkatan kerja yang ada sebagian besar masih rendah kualitasnya dan
belum memiliki keterampil yang diharapkan pasar.
11). Pemahaman tentang berbagai peraturan pelaksanaan tentang undang-
undang ketenagakerjaan masih rendah, sehingga berdampak pada
kasus perselisihan industrial antara pihak perusahaan dan karyawan.
12). Masih rendahnya tingkat keikutsertaan tenaga kerja ke dalam program
Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek).
13). Keraguan pihak pengusaha untuk menerima kedatangan Pegawai
Pengawas beserta rombongan untuk mengadakan pemerikasaan, maka
terlebih dahulu diberikan penjelasan sedemikian rupa dan
menyampaikan secara jelas maksud, tujuan dan dasar dilakukannya
pemeriksaan perusahaan.
14). Kurang adanya Sumber Daya Manusia (SDM) Pengawasan
Ketenagakerjaan dan sarana kendaraan dinas.
15). Masyarakat tergiur bekerja di luar negeri sehingga tanpa melalui
prosedur atau aturan yang ada bisa bekerja di luar negeri.

Halaman 123
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Upaya Pemecahan dalam mengantisipasi hambatan dan kendala yang


dihadapi dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut:
1). Merangsang ekonomi bidang lainnya seperti pasar mikro melalui
penyediaan sarana dan prasarana supaya dapat merangsang
masyarakat dalam bergerak di bidang mikro.
2). Menyediakan sarana dan prasarana jalan dari perkampungan yang satu
ke lainnya sehingga semua perkampungan saling terhubung.
3). Melakukan usaha perbaikan infrastruktur jalan secara bertahap dan
berkualitas sehingga diharapkan seluruh jalan penghubung antar daerah
berkualitas memadai.
4). Mengundang calon investor untuk datang dan melihat langsung potensi
yang ada, serta memberikan insentif tertentu.
5). Dinas Perindagkop dan Usaha Kecil lebih memotivasi pengusaha kecil
dan menengah agar dapat menciptakan usaha baru dengan
mengimplementasikan hasil pelatihan keterampilan yang diberikan.
6). Meningkatkan keikutsertaan Pemerintah daerah dalam pemeran atau
expo yang diadakan pihak luar.
7). Meningkatkan kemampuan SDM PKM dan koperasi terutama dibidang
manajerial serta terus mendorong untuk lebih profesional dalam
melaksanakan tugas dan fungsi PKM dan koperasi sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlakuMeningkatkan dukungan dana dan
SDM untuk kegiatan-kegiatan pelatihan calon tenaga kerja serta
peningkatan ketrampilan tenaga kerja.
8). Meningkatkan sosialisasi berbagai peraturan pelaksanaan tentang
Ketenagakerjaan dengan terpahaminya Perundang-undangan
ketenagakerjaan sehingga mengurangi dampak dari kasus perselisihan
industrial antara pihak perusahaan dan karyawan.
9). Meningkatkan pengawasan kepada perusahaan dan melakukan
penyuluhan ketenagakerjaan;

Halaman 124
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

10). Meningkatkan hubungan kerjasama dengan Pengusaha dalam bidang


ketenagakerjaan untuk mempermudah pengawasan dan pemeriksaan
terhadap perusahaan.
11). Terhadap pengusaha yang tidak mau memperlihatkan dan memberikan
data yang diperlukan Pegawai Pengawas ketika mengadakan
pemeriksaan, maka diberikan pengertian tentang pentingnya data
tersebut untuk diketahui dan manfaatnya bagi Perusahaan itu sendiri.
Disamping itu data yang sudah diberikan kepada Pegawai Pengawas
akan dirahasiakan kepada pihak lain.
12). Melaksanakan pendataan lowongan kerja ke perusahaan-perusahaan
yang ada serta melaksanakan sosialisasi peraturan perundang-
undangan yang berlaku pada setiap Kecamatan di wilayah Kabupaten
Sintang.

Sasaran 19:
Meningkatnya daya saing potensi unggulan daerah

Pelaksanaan sasaran ini untuk mencapai misi Mengembangkan ekonomi


kerakyatan berbasis pedesaan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.

Kinerja sasaran “Meningkatnya daya saing potensi unggulan daerah” dapat


dilihat dari capaian indikator kinerja sebagai berikut:

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2016

Tabel 3.56 Indikator Pencapaian Sasaran 19


Capaian
Indikator Satuan Target Realisasi
(%)
1 Persentase Kontribusi sektor % 10,03 10,03 100,00
Industri terhadap PDRB
2 Persentase Pertumbuhan % 2,58 2,58 100,00
Industri

Halaman 125
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Capaian
Indikator Satuan Target Realisasi
(%)
3 Jumlah Industri Kecil Menengah IKM 230 203 88,26
4 Cakupan Bina Kelompok kelompok 12 12 100,00
Pengerajin
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil ) 92,50

1) Persentase Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB


Indikator Persentase Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB pada
tahun 2016 ditargetkan sebesar 10,03% terealisasi sebesar 10,03%,
sehingga capaiannya adalah 100% dengan kategori “Sangat Berhasil”.
2) Persentase Pertumbuhan Industri
Indikator Persentase Pertumbuhan Industri pada tahun 2016 ditargetkan
sebesar 2,58% terealisasi sebesar 2,58%, sehingga capaiannya adalah
100% dengan kategori “Sangat Berhasil”.
3) Jumlah Industri Kecil Menengah
Indikator Jumlah Industri Kecil Menengah pada tahun 2016 ditargetkan
sebesar 230 IKM terealisasi sebesar 203 IKM, sehingga capaiannya
adalah 88,26% dengan kategori “Berhasil”.
4) Cakupan Bina Kelompok Pengerajin
Indikator Cakupan Bina Kelompok Pengerajin pada tahun 2016
ditargetkan sebesar 12 kelompok, terealisasi sebesar 12 kelompok,
sehingga capaiannya adalah 100% dengan kategori “Sangat Berhasil”.

 Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya


Tabel 3.57 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Anggaran Capaian
Tingkat
No Sasaran Strategis Program Kinerja
Target (Rp.) Realisasi Rp.) % Efisiensi
(%)

19 Meningkatnya Program Pengembangan


daya saing potensi Industri Kecil dan 253.445.000,00 252.152.600,00 99,49 97,07
unggulan daerah Menengah
Rata-rata 99,49 97,07

Halaman 126
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Apabila dibandingkan antara persentase realisasi anggaran sebesar 99,49%


dan realisasi capaian kinerja sasaran sebesar 97,07%, maka pada sasaran ini
tingkat efisiensi penggunaan sumber dayanya belum efisien dengan capaian
kinerjanya belum mencapai 100%.

 Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun


Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja

Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB


Pengelolaan sektor industri pada dasarnya merupakan masalah yang
dihadapi semua daerah di Indonesia, baik di Jawa maupun luar Jawa.
Walaupun intensitas dari masalah tersebut mungkin sekali berbeda karena
adanya perbedaan pada faktor-faktor yang mempengaruhi seperti laju
pertumbuhan ekonomi, teknologi yang dipergunakan dan kebijaksanaan
pemerintah daerah. Dilihat dari sudut pandang makro ekonomi, perluasan
sektor industri dapat terjadi melalui pertumbuhan ekonomi yaitu melalui
proses kenaikan output produksi secara konstan dalam jangka panjang. Untuk
itu kontribusi sektor industri sangatlah penting dalam meningkatkan PDRB,
dengan peningkatan output dari sektor industri maka tentu saja berdampak
positif terhadap PDRB.

Jumlah UKM di Kabupaten Sintang sebagaimana tampak pada tabel berikut.


Jumlah UKM per Kecamatan di Kabupaten Sintang
Tahun 2016
2016
No Kecamatan
Mikro Kecil Mngh Jumlah
1 Serawai 11.512 600 6 12.118
2 Ambalau 7.556 394 4 7.953
3 Kayan Hulu 11.794 615 6 12.414
4 Sepauk 22.504 1.173 12 23.689
5 Tempunak 12.964 675 7 13.646
6 Sungai Tebelian 14.046 732 7 14.786
7 Sintang 28.128 1.466 15 29.608
8 Dedai 13.367 696 7 14.070
9 Kayan Hilir 12.451 649 7 13.107
10 Kelam Permai 7.610 397 4 8.010

Halaman 127
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

2016
No Kecamatan
Mikro Kecil Mngh Jumlah
11 Binjai Hulu 5.796 302 3 6.101
12 Ketungau Hilir 10.330 538 5 10.873
13 Ketungau Tengah 13.885 724 7 14.616
14 Ketungau Hulu 9.897 516 5 10.418
Jumlah 181.839 9.475 96 191.410
Sumber: Disperindagkop Kabupaten Sintang, 2015

b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2016 dengan kondisi


awal RPJMD (tahun 2015) dan target akhir RPJMD (tahun 2021)

Tabel 3.58 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran 19 dengan kondisi


awal dan target akhir RPJMD

INDIKATOR KINERJA KONDISI AWAL REALISASI TARGET


NO SASARAN SATUAN
UTAMA (TAHUN 2015) TAHUN 2016 TAHUN 2021
1 2 3 4 5 6 7
19 Meningkatnya daya Kontribusi sektor % 10,03 10,03 10,75
saing potensi 1 Industri terhadap
unggulan daerah. PDRB
2 Pertumbuhan Industri % 2,58 2,58 3,15
Jumlah industri kecil Unit 203 203 410
3
menengah = 203 Unit
Cakupan Bina Kelompok 12 12 136
4
Kelompok Pengrajin

Realisasi Persentase Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB pada


tahun 2016 dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam
RPJMD sebesar 10,03%, tidak mengalami perubahan. Sedangkan apabila
dibandingkan dengan target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun
2021 sebesar 10,75%, realisasi pada tahun 2016 baru mencapai 93,30%.

Realisasi Persentase Pertumbuhan Industri pada tahun 2016


dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD
sebesar 2,58%, tidak mengalami perubahan. Sedangkan apabila
dibandingkan dengan target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun
2021 sebesar 3,15%, realisasi pada tahun 2016 baru mencapai 81,90%.

Realisasi Jumlah Industri Kecil Menengah pada tahun 2016


dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD
sebesar 203 unit, tidak mengalami perubahan. Sedangkan apabila

Halaman 128
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

dibandingkan dengan target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun


2021 sebesar 410 unit, realisasi pada tahun 2016 baru mencapai 49,51%.
Realisasi Cakupan Bina Kelompok Pengerajin pada tahun 2016
dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD
sebesar 12 kelompok, tidak mengalami perubahan. Sedangkan apabila
dibandingkan dengan target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun
2021 sebesar 28 kelompokt, realisasi pada tahun 2016 baru mencapai
42,86%.

c. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/


Penurunan Kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan
Hambatan dan kendala dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah
sebagai berikut:
1). Rendahnya kemampuan usaha IKM, yaitu terkait pengembangan
usaha dan peningkatan permodalan.
2). Rendahnya produktivitas IKM.
3). Penyaluran pinjaman dana bergulir belum optimal.
4). Belum terfokusnya pengembangan IKM daerah secara komprehensif.
5). Banyaknya jenis barang berdar baik dari dalam maupun luar yang
perlu diawasi.

Upaya Pemecahan dalam mengantisipasi hambatan dan kendala


yang dihadapi dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah sebagai
berikut:
1). Pembinaan kelembagaan dan manajemen IKM melalui Penyuluhan
dan Pendidikan Pelatihan.
2). Peningkatan akses IKM untuk pembiayaan usaha yang bersumber
dari lembaga keuangan mikro.
3). Memperluas pelaksanaan dana bergulir, kepada IMKM dengan
perjanjian akad kredit paling lama 3 (tiga) tahun.
4). Membuat Peta Panduan (roadmap) Pengembangan Inti Industri
Daerah.
5). Mengoptimalkan pengawasan barang yang beredar baik barang
masuk maupun barang keluar.

Halaman 129
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Sasaran 20:
Terwujudnya sentra pertumbuhan ekonomi berbasis
keunggulan lokal

Pelaksanaan sasaran ini untuk mencapai misi Mengembangkan ekonomi


kerakyatan berbasis pedesaan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.

Kinerja sasaran “Terwujudnya sentra pertumbuhan ekonomi berbasis


keunggulan lokal” dapat dilihat dari capaian indikator kinerja sebagai berikut:

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2016

Tabel 3.59 Indikator Pencapaian Sasaran 20


Capaian
Indikator Satuan Target Realisasi
(%)
1 Jumlah Pasar unit 3 3 100,00
2 Persentase Kontribusi sektor 17,60 17,6 100,00
%
Perdagangan terhadap PDRB
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 92.50

1) Jumlah Pasar
Indikator Jumlah Pasar pada tahun 2016 ditargetkan sebanyak 3 unit,
terealisasi sebesar 3 unit, sehingga capaiannya adalah 100% dengan
kategori “Sangat Berhasil”.
2) Persentase Kontribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB
Indikator Persentase Kontribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB
pada tahun 2016 ditargetkan sebesar 17,60%, terealisasi sebesar
17,60%, sehingga capaiannya adalah 100% dengan kategori “Sangat
Berhasil”.

Halaman 130
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

 Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Tabel 3.60 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya


Anggaran Capaian
Tingkat
No Sasaran Strategis Program Kinerja
Target (Rp.) Realisasi Rp.) % Efisiensi
(%)

20 Terwujudnya sentra Program Peningkatan


pertumbuhan ekonomi Efisiensi Perdagangan 6.262.400.950,00 5.974.487.313,00 95,4 100
berbasis keunggulan Dalam Negri
lokal Rata-rata 95,40 100

Apabila dibandingkan antara persentase realisasi anggaran sebesar 95,40%


dan realisasi capaian kinerja sasaran sebesar 100%, maka pada sasaran ini
tingkat efisiensi penggunaan sumber dayanya sudah efisien dengan capaian
kinerjanya mencapai 100%

 Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun


Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja

Pemerintah Kabupaten Sintang akan terus melakukan evaluasi atas indikator


ini, yang dihubungkan dengan keberadaan program dan kegiatan
pendukungnya, walaupun sasaran sudah mencapai target yang telah
ditetapkan, sehingga terus dapat ditingkatkan. Diharapkan setelah dilakukan
evaluasi atas seluruh permasalahan yang ada dapat ditemukan solusinya.

b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2016 dengan kondisi


awal RPJMD (tahun 2015) dan target akhir RPJMD (tahun 2021)

Tabel 3.61 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran 20 dengan kondisi


awal dan target akhir RPJMD

INDIKATOR KINERJA KONDISI AWAL REALISASI TARGET


NO SASARAN SATUAN
UTAMA (TAHUN 2015) TAHUN 2016 TAHUN 2021
1 2 3 4 5 6 7
20 Terwujudnya sentra 1 Jumlah Pasar = 3 unit 3 3 16
pertumbuhan Buah
ekonomi berbasis 2 Kontribusi sektor % 17,6 17,6 18,15
keunggulan lokal. Perdagangan
terhadap PDRB

Halaman 131
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Realisasi Jumlah Pasar pada tahun 2016 dibandingkan dengan kondisi awal
indikator kinerja didalam RPJMD sebesar 3 unit, tidak mengalami perubahan.
Sedangkan apabila dibandingkan dengan target kinerja pada akhir periode
RPJMD tahun 2021 sebesar 16 unit, realisasi pada tahun 2016 baru mencapai
18,75%.

Realisasi Persentase Kontribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB


pada tahun 2016 dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam
RPJMD sebesar 17,60%, tidak mengalami perubahan. Sedangkan apabila
dibandingkan dengan target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun 2021
sebesar 18,15%, realisasi pada tahun 2016 baru mencapai 96,97%.

c. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/


Penurunan Kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan

Hambatan dan kendala dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah


sebagai berikut:

1. Bentuk investasi yang ditanamkan lebih banyak ke bidang perkebunan


dan pertambangan, investor masih kurang berminat dalam bidang lainnya.
2. Masih rendahnya volume perdagangan pada pasar perkampungan karena
masyarakat belum terkonsentrasi di suatu wilayah.
3. Infrastruktur terutama jalan utama penghubung antar daerah masih
banyak yang rusak sehingga menghambat mobilitas penduduk dan
perdagangan.
4. Untuk menembus pasar antar daerah maupun export sangat sulit karena
informasi pasar dan mutu produk belum siap baik mutu maupun
finishingnya.
5. Penguasaan teknologi terutama dibidang produksi sangat terbatas
sehingga untuk meningkatkan hasil produksi masih banyak menimbulkan
kendala.
6. Tidak adanya data base tentang keadaan Pengusaha Kecil Menengah
(PKM) disetiap kecamatan sehingga belum diketahui potensi atau
komoditi unggulan bagi PKM dan koperasi disetiap kecamatan.

Halaman 132
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

7. Rendahnya daya inovasi/kreatifitas, kurangnya profesionalisme, kurang


permodalan serta adanya ketergantungan/kurang mandiri sehingga PKM
dan koperasi menjadi kurang berkembang.

Upaya Pemecahan dalam mengantisipasi hambatan dan kendala yang


dihadapi dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut:
1. Merangsang ekonomi bidang lainnya seperti pasar mikro melalui
penyediaan sarana dan prasarana supaya dapat merangsang masyarakat
dalam bergerak di bidang mikro.
2. Menyediakan sarana dan prasarana jalan dari perkampungan yang satu ke
lainnya sehingga semua perkampungan saling terhubung.
3. Melakukan usaha perbaikan infrastruktur jalan secara bertahap dan
berkualitas sehingga diharapkan seluruh jalan penghubung antar daerah
berkualitas memadai
4. Mengundang calon investor untuk datang dan melihat langsung potensi
yang ada, serta memberikan insentif tertentu.
5. Dinas Perindagkop dan Usaha Kecil lebih memotivasi pengusaha kecil dan
menengah agar dapat menciptakan usaha baru dengan
mengimplementasikan hasil pelatihan keterampilan yang diberikan.
6. Meningkatkan keikutsertaan Pemerintah daerah dalam pemeran atau expo
yang diadakan pihak luar.
7. Meningkatkan kemampuan SDM PKM dan koperasi terutama dibidang
manajerial serta terus mendorong untuk lebih profesional dalam
melaksanakan tugas dan fungsi PKM dan koperasi sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Halaman 133
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Sasaran 21:
Meningkatnya peran koperasi, UMKM, dan lembaga
keuangan non perbankan dalam pengembangan
perekonomian rakyat

Sasaran ini diarahkan untuk mengembangkan koperasi dan usaha mikro kecil
dan menengah. Pengembangan koperasi melalui iklim usaha yang kondusif
merupakan jaringan pemasaran bagi komoditi yang dihasilkannya,
pengembangan kelembagaan ekonomi, peningkatan profesionalisme dan
bantuan modal agar keberadaannya memiliki peran dalam perluasan
kesempatan berusaha dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan dalam rangka
penguatan ekonomi kerakyatan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi,
dalam arti yang seluas-luasnya untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.

Pelaksanaan sasaran ini untuk mencapai misi Mengembangkan ekonomi


kerakyatan berbasis pedesaan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.

Kinerja sasaran “Meningkatnya peran koperasi, UMKM, dan lembaga


keuangan non perbankan dalam pengembangan perekonomian rakyat” dapat
dilihat dari capaian indikator kinerja sebagai berikut:

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2016

Tabel 3.62 Indikator Pencapaian Sasaran 21


Capaian
Indikator Satuan Target Realisasi
(%)
1 Persentase Koperasi Aktif % 69,83 70 100,24
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 92,50
1) Persentase Koperasi Aktif
Indikator Persentase Koperasi Aktif pada tahun 2016 ditargetkan
sebesar 69,83%, terealisasi sebesar 70%, sehingga capaiannya adalah
100,24% dengan kategori “Sangat Berhasil”.

Halaman 134
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

 Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya


Tabel 3.63 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Anggaran Capaian
Tingkat
No Sasaran Strategis Program Kinerja
Target (Rp.) Realisasi Rp.) % Efisiensi
(%)

21 Meningkatnya peran Program Perlindungan Konsumen


koperasi, UMKM, dan dan pengamanan perdagangan 631.464.050,00 595.971.418,00 94,38
100,24
lembaga keuangan Program Pencapaian iklim usaha
non perbankan dalam yang kondusif pada UMKM 230.348.100,00 226.299.600,00 98,24
pengembangan Rata-rata 96,31 100,24
perekonomian rakyat

Apabila dibandingkan antara persentase realisasi anggaran sebesar 96,31%


dan realisasi capaian kinerja sasaran sebesar 100,24%, maka pada sasaran
ini tingkat efisiensi penggunaan sumber dayanya sudah efisien dengan
capaian kinerjanya mencapai 100%

 Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun


Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja

Data Kementerian Koperasi dan UMKM menunjukkan bahwa jumlah koperasi


yang tidak aktif di Kalimantan Barat cukup besar, yaitu sebanyak 1.905
koperasi dari total 4.670 koperasi atau sekitar 40,80%. Dengan kata lain,
hanya sekitar 60% koperasi yang aktif di Kalimantan Barat. Apabila
dibandingkan dengan data tersebut dapat diketahui bahwa persentase
koperasi aktif di Kabupaten Sintang yang mencapai 70% masih lebih tinggi.
Jumlah koperasi di Kabupaten Sintang pada tahun 2016 sebanyak 351 unit,
dengan rincian pada tabel sebagai berikut:
Jumlah Koperasi di Kabupaten Sintang Tahun 2016

Koperasi Aktif Koperasi Tidak Aktif Total Koperasi


No Kecamatan
(unit) (unit) (unit)

1 Sintang 101 36 137


2 Sungai Tebelian 25 5 30
3 Kelam Permai 7 6 13
4 Dedai 8 6 14
5 Kayan Hilir 7 5 12
6 Kayan Hulu 4 5 9
7 Serawai 10 11 21

Halaman 135
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Koperasi Aktif Koperasi Tidak Aktif Total Koperasi


No Kecamatan
(unit) (unit) (unit)

8 Ambalau 2 8 10
9 Sepauk 12 9 21
10 Tempunak 10 7 17
11 Binjai Hulu 10 4 14
12 Ketungau Hilir 19 1 20
13 Ketungau Tengah 9 3 12
14 Ketungau Hulu 19 2 21
JUMLAH 243 108 351
Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM

Meskipun demikian jumlah koperasi tidak aktif yang mencapai 110 koperasi
dirasakan terlalu besar. Ada beberapa faktor yang diduga sebagai penyebab
banyaknya koperasi tidak aktif di Kabupaten Sintang, yaitu antara lain:
a. Perubahan fungsi lahan dari pertanian tanaman pangan dan holtikultura
ke perkebunan yang memaksa sebagian koperasi pertanian kehilangan
aktivitas.
b. Pembinaaan koperasi yang lebih fokus pada koperasi aktif karena
sulitnya berkomunikasi dengan pengurus koperasi yang sudah tidak
aktif. Keadaan semakin sulit karena anggota koperasi yang tidak aktif
juga merupakan anggota pasif yang tidak mempersoalkan dan tidak
responsif terhadap kondisi yang sedang dialami oleh koperasinya.
c. Berpindahnya sebagian pengurus dan anggota koperasi ke aktivitas
usaha sendiri yang lebih menjanjikan karena memberikan kebebasan
dan lepas dari birokrasi rapat pengurus dan rapat anggota.
d. Kesulitan modal yang menyebabkan koperasi berhenti menjalankan
aktivitasnya. Data Bank Indonesia Triwulan 1 tahun 2014 menunjukkan
bahwa dari Rp 16.149 triliun jumlah kredit produktif di Kalimantan Barat
ternyata hanya sekitar Rp 1,25 trilyun atau sekitar 7,74% yang
terdistribusi di Kabupaten Sintang yang sebagian besar juga tidak
dinikmati oleh koperasi.
e. Minimnya dukungan infrastruktur yang menyebabkan aktivitas koperasi
terganggu perkembangannya sehingga menyebabkan pengurus tidak

Halaman 136
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

termotivasi mengembangkan usaha. Hingga saat ini masih sering terjadi


pemadaman listrik oleh PLN di Kabupaten Sintang, padahal
ketersediaan listrik merupakan faktor utama dalam menjalankan aktivitas
usaha. Disamping ketersediaan pasokan listrik, kualitas dan kuantitas
jalan juga sangat menentukan. Data Dinas PU Kalimantan Barat yang
disampaikan kepala perwakilan BI pada seminar di Kanwil DJPB
Kalimantan Barat pada tanggal 25 Mei 2015 menunjukkan bahwa jalan
dengan kondisi tidak mantap di Kabupaten Sintang masih cukup
panjang, hampir sama dengan panjang jalan dengan kondisi mantap.
f. Efisiensi dan daya saing yang sulit ditingkatkan sehingga koperasi kalah
bersaing dengan koperasi lainnya atau bahkan kalah bersaing dengan
pelaku usaha lainnya yang terus menerus meningkatkan kualitas produk.

b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2016 dengan kondisi


awal RPJMD (tahun 2015) dan target akhir RPJMD (tahun 2021)

Tabel 3.64 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran 21 dengan kondisi


awal dan target akhir RPJMD

INDIKATOR KONDISI AWAL REALISASI TARGET


NO SASARAN SATUAN
KINERJA UTAMA (TAHUN 2015) TAHUN 2016 TAHUN 2021
1 2 3 4 5 6 7
21 Meningkatnya peran 1 Persentase % 69,23 70 72,37
koperasi, UMKM, dan koperasi aktif
lembaga keuangan non
perbankan dalam
pengembangan
perekonomian rakyat.

Dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD sebesar


69,23%, realisasi pada tahun 2016 mengalami kenaikan 0,77%. Sedangkan
apabila dibandingkan dengan target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun
2021 sebesar 72,37%, realisasi pada tahun 2016 baru mencapai 96,73%.

Halaman 137
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

c. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/


Penurunan Kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan
Hambatan dan kendala dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah
sebagai berikut:
1. Rendahnya kemampuan usaha Koperasi dan UKM, yaitu terkait
pengembangan usaha dan peningkatan permodalan.
2. Rendahnya produktivitas Koperasi dan UKM.
3. Penyaluran pinjaman dana bergulir belum optimal.
4. Belum terfokusnya pengembangan IKM daerah secara komprehensif.
5. Banyaknya jenis barang berdar baik dari dalam maupun luar yang perlu
diawasi.

Upaya Pemecahan dalam mengantisipasi hambatan dan kendala yang


dihadapi dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut:
1. Pembinaan kelembagaan dan manajemen koperasi dan UKM melalui
Penyuluhan dan Pendidikan Pelatihan.
2. Peningkatan akses Koperasi dan UKM untuk pembiayaan usaha yang
bersumber dari lembaga keuangan mikro.
3. Memperluas pelaksanaan dana bergulir, kepada Koperasi dan UMKM
dengan perjanjian akad kredit paling lama 3 (tiga) tahun.
4. Membuat Peta Panduan (roadmap) Pengembangan Inti Industri Daerah.
5. Mengoptimalkan pengawasan barang yang beredar baik barang masuk
maupun barang keluar.

Sasaran 22:
Meningkatnya produksi dan produktivitas komoditi
pertanian dan perkebunan di desa

Pelaksanaan sasaran ini untuk mencapai misi Mengembangkan ekonomi


kerakyatan berbasis pedesaan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.

Halaman 138
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Kinerja sasaran “Meningkatnya produksi dan produktivitas komoditi pertanian


dan perkebunan di desa” dapat dilihat dari capaian indikator kinerja sebagai
berikut:

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2016

Tabel 3.65 Indikator Pencapaian Sasaran 22


Capaian
Indikator Satuan Target Realisasi
(%)
1. Nilai Tukar Petani poin 99 99,00 100,00
2. Jumlah Produksi Padi per tahun ton/thn 75.885 91.679 120,81
3. Jumlah Produksi Jagung per ton/thn 2.924 2.500 85,50
tahun
4. Persentase Kontribusi Sektor % 26,96 25,00 92,73
Pertanian/Perkebunan terhadap
PDRB
5. Produksi Karet per tahun ton/thn 49.486 38.879 78,57
6. Produksi Kelapa Sawit per tahun ton/thn 999.519 229.354 22,95
7. Produksi Lada per tahun ton/thn 1.014 365 36,00
8. Tingkat Penggunaan Benih % 65,00 65,00 100,00
Unggul Karet
9. Tingkat Penggunaan Benih % 30,00 30,00 100,00
Unggul Kelapa Sawit
10. Produksi Kakao per tahun ton/thn 12,30 8 65,04

11. Produksi Kopi per tahun ton/thn 102 97 95,10

12. Jumlah Produksi Peternakan ton/thn 4.766 4.333 90,91


(daging) per tahun
13. Jumlah Produksi Perikanan per ton/thn 1.820 1.824,62 100,25
tahun
14. Luas Kebun Karet ha 91.935 93.113 101,28

15. Luas Kebun Kelapa Sawit ha 159.337 151.587 95,14

16. Luas Kebun Lada ha 1.112 924 83,09

17. Luas Kebun Kakao ha 125 125 100,00

18. Luas Kebun Kopi ha 100 98 350,00

19. Persentase Ketersediaan Pangan % 98,00 62,85 64,13


Utama
20. Jumlah Cadangan Pangan ton 60 53,77 89,62
Pemerintah
Capaian Kinerja Sasaran (Berhasil ) 81,50

Halaman 139
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

1) Nilai Tukar Petani


Indikator Nilai Tukar Petani pada tahun 2016 ditargetkan sebesar 99
poin, terealisasi sebesar 99 poin, sehingga capaiannya adalah 100%
dengan kategori “Sangat Berhasil”.
2) Jumlah Produksi Padi per tahun
Indikator Jumlah Produksi Padi pada tahun 2016 ditargetkan sebanyak
75.885 ton/tahun, terealisasi sebesar 91.679 ton/tahun, sehingga
capaiannya adalah 120%% dengan kategori “Sangat Berhasil”.
3) Jumlah Produksi Jagung per tahun
Indikator Jumlah Produksi Jagung pada tahun 2016 ditargetkan
sebanyak 2.924 ton/tahun, terealisasi sebesar 2.500 ton/tahun, sehingga
capaiannya adalah 85,50% dengan kategori “Sangat Berhasil”.
4) Persentase Kontribusi Sektor Pertanian/Perkebunan terhadap
PDRB
Indikator Persentase Kontribusi Sektor Pertanian/Perkebunan terhadap
PDRB pada tahun 2016 ditargetkan sebanyak 26,96%, terealisasi
sebesar 25%, sehingga capaiannya adalah 92,73% dengan kategori
“Sangat Berhasil”.
5) Produksi Karet per tahun
Indikator Produksi Karet per tahun pada tahun 2016 ditargetkan
sebanyak 49.486 ton/tahun, terealisasi sebesar 38.879 ton/tahun,
sehingga capaiannya adalah 78,57% dengan kategori “Berhasil”.
6) Produksi Kelapa Sawit per tahun
Indikator Produksi Kelapa Sawit per tahun pada tahun 2016 ditargetkan
sebanyak 999.519 ton/tahun, terealisasi sebesar 229.354 ton/tahun,
sehingga capaiannya adalah 22,95% dengan kategori “ Tidak Berhasil”.

Halaman 140
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

7) Produksi Lada per tahun


Indikator Produksi Lada per tahun pada tahun 2016 ditargetkan
sebanyak 1.014 ton/tahun, terealisasi sebesar 365 ton/tahun, sehingga
capaiannya adalah 36,00% dengan kategori “Tidak Berhasil”.
8) Tingkat Penggunaan Benih Unggul Karet
Indikator Tingkat Penggunaan Benih Unggul Karet pada tahun 2016
ditargetkan sebesar 65%, terealisasi sebesar 65%, sehingga capaiannya
adalah 100% dengan kategori “Sangat Berhasil”.
9) Tingkat Penggunaan Benih Unggul Kelapa Sawit
Indikator Tingkat Penggunaan Benih Unggul Kelapa Sawit pada tahun
2016 ditargetkan sebesar 30%, terealisasi sebesar 30%, sehingga
capaiannya adalah 100% dengan kategori “Sangat Berhasil”..
10) Produksi Kakao per tahun
Indikator Produksi Kakao per tahun pada tahun 2016 ditargetkan
sebanyak 12,30 ton/tahun, terealisasi sebesar 8 ton/tahun, sehingga
capaiannya adalah 65,04% dengan kategori “Cukup Berhasil”.
11) Produksi Kopi per tahun
Indikator Produksi Kopi per tahun pada tahun 2016 ditargetkan sebanyak
102 ton/tahun, terealisasi sebesar 97 ton/tahun, sehingga capaiannya
adalah 95,10% dengan kategori “Sangat Berhasil”.
12) Jumlah Produksi Peternakan (daging) per tahun
Indikator Jumlah Produksi Peternakan (daging) pada tahun 2016
ditargetkan sebesar 4.766 ton/tahun, terealisasi sebesar 4.333
ton/tahun, sehingga capaiannya adalah 90,91% dengan kategori
“Sangat Berhasil”.
13) Jumlah Produksi Perikanan per tahun
Indikator Jumlah Produksi Perikanan pada tahun 2016 ditargetkan
sebanyak 1.820 ton/tahun, terealisasi sebesar 1.824,62ton/tahun,

Halaman 141
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

sehingga capaiannya adalah 100,25% dengan kategori “Sangat


Berhasil”.
14) Luas Kebun Karet
Indikator Luas Kebun Karet pada tahun 2016 ditargetkan seluas 91.935
ha, terealisasi sebesar 93.113 ha, sehingga capaiannya adalah 101,28%
dengan kategori “Sangat Berhasil”.
15) Luas Kebun Kelapa Sawit
Indikator Luas Kebun Kelapa Sawit pada tahun 2016 ditargetkan
sebanyak 159.337 ha, terealisasi sebesar 151.587 ha, sehingga
capaiannya adalah 95,14% dengan kategori “Sangat Berhasil”..
16) Luas Kebun Lada
Indikator Luas Kebun Lada pada tahun 2016 ditargetkan sebanyak 1.112
ha, terealisasi sebesar 924 ha, sehingga capaiannya adalah 83,09%
dengan kategori “Berhasil”.
17) Luas Kebun Kakao
Indikator Luas Kebun Kakao pada tahun 2016 ditargetkan sebanyak 125
ha, terealisasi sebesar 125 ha, sehingga capaiannya adalah 100%
dengan kategori “Sangat Berhasil”.
18) Luas Kebun Kopi
Indikator Luas Kebun Kopi pada tahun 2016 ditargetkan sebanyak 100
ha, terealisasi sebesar 98 ha, sehingga capaiannya adalah 98% dengan
kategori “Sangat Berhasil”.
19) Persentase Ketersediaan Pangan Utama
Indikator Persentase Ketersediaan Pangan Utama pada tahun 2016
ditargetkan sebanyak 98%, terealisasi sebesar 62,85%, sehingga
capaiannya adalah 64,13% dengan kategori “Cukup Berhasil”.

Halaman 142
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

20) Jumlah Cadangan Pangan Pemerintah


Indikator Jumlah Cadangan Pangan Pemerintah pada tahun 2016
ditargetkan sebanyak 60 ton, terealisasi sebesar 53,77 ton, sehingga
capaiannya adalah 89.62% dengan kategori “Sangat Berhasil”.

 Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Tabel 3.66 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya


Anggaran Capaian
Sasaran Tingkat
No Program Kinerja
Strategis Target (Rp.) Realisasi Rp.) % Efisiensi
(%)

22 Meningkatnya Program Peningkatan Ketahanan 31.987.397.559,50 30.148.657.171,00 94,25


produksi dan Pangan Pertanian/Perkebunan
produktivitas Program peningkatan produksi 1.150.620.265,00 947.789.100,00 82,37
komoditi pertanian/perkebunan
pertanian dan Program peningkatan produksi 650.645.088,00 581.993.088,00 89,45
perkebunan di hasil peternakan 85,96
desa Program pengembangan 12.733.056.600,00 12.570.180.100,00 98,72
budidaya perikanan
Program pembangunan 1.185.000.000,00 1.147.077.500,00 96,8
perkebunan
Program Peningkatan Ketahanan 2.800.000.000,00 2.688.300.000,00 96,01
Pangan
Rata-rata 92,93 85,96

Apabila dibandingkan antara persentase realisasi anggaran sebesar 92,93%


dan realisasi capaian kinerja sasaran sebesar 85,96%, maka pada sasaran ini
tingkat efisiensi penggunaan sumber dayanya belum efisien dengan capaian
kinerjanya belum mencapai 100%

 Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun


Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja
Keseluruhan pencapaian sasaran indikator ini sesuai dengan yang diharapkan
yaitu “berhasil” dengan nilai capaian rata-rata 85,96%, namun terdapat
pencapaian indikator yang tidak sesuai harapan. Evaluasi terhadap program
pendukung dan penentuan target menjadi fokus utama dalam evaluasi.
Penyebab tidak tercapaiannya indikator dihubungkan dengan keselarasan
program dan kegiatan serta kewajaran target yang ditentukan akan dilakukan
evaluasi.

Halaman 143
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Nilai Tukar Petani (NTP) diperoleh dari perbandingan antara Indeks Harga
yang Diterima Petani (It) dengan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dalam
persentase. Pengeluaran konsumsi rumah tangga dan biaya produksi
pertanian, merupakan salah satu Indikator Proxy untuk melihat tingkat
kesejahteraan petani. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari
produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk
biaya produksi. Semakin tinggi NTP, relatif semakin sejahtera tingkat
kehidupan petani. Perkembangan dari waktu ke waktu, nilai tukar petani
(NTP) semakin membaik.

Potensi Perkebunan, Produksi tanaman karet dan kelapa sawit cenderung


mengalami peningkatan, demikian juga dengan produksi tanaman perkebunan
lainnya juga mengalami peningkatan meski tidak terlalu besar. Saat ini ada
dua komoditi utama yang dikembangkan yaitu kelapa sawit dan karet.
Mengigat kondisi lahan perkebunan kelapa sawit yang ada di Kabupaten
Sintang semakin terbatas, maka ijin pembukaan areal perkebunan khususnya
areal pengembangan kelapa sawit tidak diberikan lagi. Untuk Kecamatan
Dedai tepatnya di Nanga Jetak, terdapat pabrik karet yang dikelola oleh PT.
Perkebunan Nusantara XIII, merupakan sebuah perusahaan yang bergerak
dibidang perkebunan karet dan industri pengolahan karet (Crum Rubber) yang
menghasilkan SIR 20. Hasil perkebunan yang diutamakan untuk menunjang
keperluan industri yaitu tanaman karet dan kelapa sawit. Peningkatan
produksi tanaman karet diusahakan melalui pola tanaman pengembangan
Perkebunan Inti Rakyat dan Swadaya.

Potensi Pertanian terutama sub sektor tanaman pangan yang potensial di


Kab. Sintang terdiri dari Padi, Palawija, Sayur–sayuran, dan buah-buahan.
Padi sebagai penghasil beras merupakan makanan pokok. Peluang investasi
yang dapat diusahakan adalah : Budi daya padi, buah-buahan, dan sayur-
sayuran serta pada penyediaan dan pengolahan pupuk organik maupun
anorganik. Pengembangan usaha tanaman pangan dilakukan dengan pola
kemitraan dengan petani. Produksi sektor pertanian terutama sub sektor

Halaman 144
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

tanaman bahan makanan perlu terus dipacu dengan tujuan untuk


memantapkan swasem-bada pangan dan penganekaragaman jenis bahan
makanan. Sub sektor tanaman pangan terdiri dari padi, palawija, sayur-
sayuran dan buah-buahan. Padi sebagai penghasil beras merupakan bahan
makanan pokok bagi sebagian besar penduduk, oleh sebab itu padi
merupakan komoditi strategis dalam konteks pembangunan terutama
pembangunan sektor pertanian.

Potensi Perikanan yang Sangat Potensial di Kabupaten Sintang adalah Usaha


Perikanan Keramba dan Budi daya Kolam Serta Perikanan Umum. Produksi
Ikan Terbesar yang terdapat dikab. Sintang adalah jenis ikan Jelawat,
Tengadak/Lampan, Gurami, Semah dan Paten/Juara. Peluang investasi yang
ditawarkan pada sektor perikanan adalah : Usaha Budi daya ikan Keramba
dan Budi daya Ikan Kolam, penangkaran bibit ikan yang dapat dilakukan
dengan pola kemitraan dengan petani.
Pada bidang peternakan peluang investasi yang dapat diusahakan cukup
potensial meliputi: peternakan babi, sapi, kerbau, kambing, unggas yang
terdiri dari itik dan ayam yang dapat dilakukan dengan pola kemitraan dan
budidaya tanaman untuk pakan ternak.
b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2016 dengan kondisi awal
RPJMD (tahun 2015) dan target akhir RPJMD (tahun 2021)

Tabel 3.67 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran 22 dengan kondisi


awal dan target akhir RPJMD

INDIKATOR KINERJA KONDISI AWAL REALISASI TARGET


NO SASARAN SATUAN
UTAMA (TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2021
22 Meningkatnya 1 Nilai tukar petani Poin 98 99,00 103
produksi dan 2 Produksi Padi Ton/Thn 74398 91.679 93.608
produktivitas 3 Produksi Jagung Ton/Thn 2849 2.500 3.621
komoditi pertanian Kontribusi sektor % 26,46 25,00 29
dan perkebunan di 4 pertanian/perkebunan
desa. terhadap PDRB
5 Produktifitas Karet Ton/Thn 47129 38.879 63.158
Produktifitas Kelapa Ton/Thn 908654 229.354 1.609.735
6
Sawit
7 Produktifitas Lada Ton/Thn 507 365 1.633
Tingkat Penggunaan % 60 65,00 90
8 Benih Unggul Karet

Halaman 145
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

INDIKATOR KINERJA KONDISI AWAL REALISASI TARGET


NO SASARAN SATUAN
UTAMA (TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2021
Tingkat Penggunaan % 20 30,00 80
9 Benih Unggul Kelapa
Sawit
10 Produktifitas Kakao Ton/Thn 8,3 8 36
11 Produktifitas Kopi Ton/Thn 99 97 120
Produksi peternakan Ton/Thn 4.333 4.333 7.675
12
(daging)
13 Produksi perikanan Ton/Thn 1.776 1.824,62 2.119
14 Luas Kebun Karet Ha 90.310 93.113 96.935
Luas Kebun Kelapa Ha 144.852 151.587 256.614
15
Sawit
16 Luas Kebun Lada Ha 1.012 924,00 2.112
17 Luas Kebun Kakao Ha 125 125,00 625
18 Luas Kebun Kopi Ha 100 98,00 600
Ketersediaan pangan % 97 62,85 100
19
utama
Cadangan Pangan Ton 50 53,77 100
20
Pemerintah

Realisasi Nilai Tukar Petani pada tahun 2016 dibandingkan dengan kondisi
awal indikator kinerja didalam RPJMD sebesar 98 poin, mengalami kenaikan
1 poin. Sedangkan apabila dibandingkan dengan target kinerja pada akhir
periode RPJMD tahun 2021 sebesar 103 poin, realisasi pada tahun 2016 baru
mencapai 96,73%.

Realisasi Jumlah Produksi Padi pada tahun 2016 dibandingkan dengan


kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD sebesar 74.398 ton/tahun,
mengalami kenaikan 17.281 ton. Sedangkan apabila dibandingkan dengan
target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun 2021 sebesar 93.608
ton/tahun, realisasi pada tahun 2016 baru mencapai 97,94%.

Realisasi Jumlah Produksi Jagung pada tahun 2016 dibandingkan dengan


kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD sebesar 2.849 ton/tahun,
mengalami penurunan 349 ton. Sedangkan apabila dibandingkan dengan
target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun 2021 sebesar 3.621 ton/tahun,
realisasi pada tahun 2016 baru mencapai 69,04%.

Realisasi Persentase Kontribusi Sektor Pertanian/Perkebunan terhadap


PDRB pada tahun 2016 dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja

Halaman 146
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

didalam RPJMD sebesar 26,46%, mengalami penurunan 1,46%. Sedangkan


apabila dibandingkan dengan target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun
2021 sebesar 29%, realisasi pada tahun 2016 baru mencapai 86,21.

Realisasi Produksi Karet pada tahun 2016 dibandingkan dengan kondisi


awal indikator kinerja didalam RPJMD sebesar 47.129 ton/tahun, mengalami
penurunan 8.250 ton/tahun. Sedangkan apabila dibandingkan dengan target
kinerja pada akhir periode RPJMD tahun 2021 sebesar 3.621 ton/tahun,
realisasi pada tahun 2016 baru mencapai 69,04%.

Realisasi Produksi Kelapa Sawit pada tahun 2016 dibandingkan dengan


kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD sebesar 908.654 ton/tahun,
mengalami penurunan 679.300 ton. Sedangkan apabila dibandingkan dengan
target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun 2021 sebesar 1.609.735
ton/tahun, realisasi pada tahun 2016 baru mencapai 14,25%.

Realisasi Produksi Lada pada tahun 2016 dibandingkan dengan kondisi awal
indikator kinerja didalam RPJMD sebesar 507 ton/tahun, mengalami
penurunan 142 ton. Sedangkan apabila dibandingkan dengan target kinerja
pada akhir periode RPJMD tahun 2021 sebesar 1.633 ton/tahun, realisasi
pada tahun 2016 baru mencapai 22,35%.

Realisasi Tingkat Penggunaan Benih Unggul Karet pada tahun 2016


dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD sebesar
60%, mengalami kenaikan 5%. Sedangkan apabila dibandingkan dengan
target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun 2021 sebesar 90%, realisasi
pada tahun 2016 baru mencapai 72,22%.

Realisasi Tingkat Penggunaan Benih Unggul Kelapa Sawit pada tahun


2016 dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD
sebesar 20%, mengalami kenaikan 10%. Sedangkan apabila dibandingkan
dengan target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun 2021 sebesar 80%,
realisasi pada tahun 2016 baru mencapai 37,50%.

Halaman 147
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Realisasi Produksi Kakao pada tahun 2016 dibandingkan dengan kondisi


awal indikator kinerja didalam RPJMD sebesar 8,3 ton/tahun, mengalami
penurunan 0,3 ton. Sedangkan apabila dibandingkan dengan target kinerja
pada akhir periode RPJMD tahun 2021 sebesar 36 ton/tahun, realisasi pada
tahun 2016 baru mencapai 22,22%.

Realisasi Produksi Kopi pada tahun 2016 dibandingkan dengan kondisi awal
indikator kinerja didalam RPJMD sebesar 99 ton/tahun, mengalami penurunan
2 ton. Sedangkan apabila dibandingkan dengan target kinerja pada akhir
periode RPJMD tahun 2021 sebesar 36 ton/tahun, realisasi pada tahun 2016
baru mencapai 80,83%.

Realisasi Jumlah Produksi Peternakan (daging) pada tahun 2016


dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD sebesar
4.333 ton/tahun, tidak mengalami perubahan. Sedangkan apabila
dibandingkan dengan target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun 2021
sebesar 7.675 ton/tahun, realisasi pada tahun 2016 baru mencapai 56,46%.

Realisasi Jumlah Produksi Perikanan pada tahun 2016 dibandingkan


dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD sebesar 1.776
ton/tahun, mengalami kenaikan 48,62 ton. Sedangkan apabila dibandingkan
dengan target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun 2021 sebesar 2.119
ton/tahun, realisasi pada tahun 2016 baru mencapai 86,11%.

Realisasi Luas Kebun Karet pada tahun 2016 dibandingkan dengan kondisi
awal indikator kinerja didalam RPJMD sebesar 90.310 ha, mengalami
kenaikan 2.803 ha. Sedangkan apabila dibandingkan dengan target kinerja
pada akhir periode RPJMD tahun 2021 sebesar 96.935 ha, realisasi pada
tahun 2016 baru mencapai 96,06%.

Realisasi Luas Kebun Kelapa Sawit pada tahun 2016 dibandingkan dengan
kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD sebesar 144.852 ha,
mengalami kenaikan 6.735 ha. Sedangkan apabila dibandingkan dengan

Halaman 148
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun 2021 sebesar 256.614 ha,
realisasi pada tahun 2016 baru mencapai 59,07%.

Realisasi Luas Kebun Lada pada tahun 2016 dibandingkan dengan kondisi
awal indikator kinerja didalam RPJMD sebesar 1.012 ha, mengalami
penurunan 88 ha. Sedangkan apabila dibandingkan dengan target kinerja
pada akhir periode RPJMD tahun 2021 sebesar 2.112 ha, realisasi pada
tahun 2016 baru mencapai 43,75%.

Realisasi Luas Kebun Kakao pada tahun 2016 dibandingkan dengan kondisi
awal indikator kinerja didalam RPJMD sebesar 125 ha, tidak mengalami
perubahan. Sedangkan apabila dibandingkan dengan target kinerja pada akhir
periode RPJMD tahun 2021 sebesar 625 ha, realisasi pada tahun 2016 baru
mencapai 20%.

Realisasi Luas Kebun Kopi pada tahun 2016 dibandingkan dengan kondisi
awal indikator kinerja didalam RPJMD sebesar 100 ha, mengalami penurunan
2 ha. Sedangkan apabila dibandingkan dengan target kinerja pada akhir
periode RPJMD tahun 2021 sebesar 600 ha, realisasi pada tahun 2016 baru
mencapai 16,33%.

Realisasi Persentase Ketersediaan Pangan Utama pada tahun 2016


dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD sebesar
97%, mengalami kenaikan 34,15%. Sedangkan apabila dibandingkan dengan
target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun 2021 sebesar 100%, realisasi
pada tahun 2016 baru mencapai 62,85%.

Realisasi Jumlah Cadangan Pangan Pemerintah pada tahun 2016


dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD sebesar
50 ton, mengalami kenaikan 3,77 ton. Sedangkan apabila dibandingkan
dengan target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun 2021 sebesar 100%,
realisasi pada tahun 2016 baru mencapai 53,77%.

Halaman 149
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

c. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/Penurunan


Kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan

Hambatan dan kendala dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah


sebagai berikut:

1). Adanya penurunan luas panen yang mengakibatkan penurunan produksi


yang disebabkan cuaca yang tidak dapat diprediksi, serta menurunnya
harga komoditas pertanian, sehingga menimbulkan kelesuan bagi
masyarakat untuk meningkatkan hasil produksinya.
2). Kurangnya koordinasi untuk penanganan infrastruktur yang mendukung
kegiatan pertanian dan perkebunan.
3). Minimnya sarana dan prasarana pendukung peningkatan hasil produksi
pertanian dan perkebunan.
4). Terbatasnya pengetahuan masyarakat terhadap bibit karet yang baik,
serta minimnya penyuluhan pertanian/perkebunan.
5). Terbatasnya petugas lapangan dan sarana mobilisasi/fasilitas
dibandingkan dengan luas wilayah dan jumlah kelompok binaan.
6). Kurangnya tersedianya dana khususnya bidang perkebunan rakyat yang
langsung berhubungan dengan masyarakat mengakhibatnya
pembangunan perkebunan rakyat berjalan sangat lambat.

Upaya Pemecahan dalam mengantisipasi hambatan dan kendala yang


dihadapi dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut:

1). Untuk meningkatkan kemampuan SDM, maka dengan mengadakan


pelatihan, Bimtek dan penyuluhan yang intensif, baik dibidang pertanian,
peternakan,dan perikanan serta diberi bimbingan dalam menghadapi
pasar.
2). Mengadakan koordinasi dengan instansi terkait untuk penanganan
infrastruktur yang berhubungan dengan pertanian, dan perkebunan.
3). Mengoptimalkan penggunaan sarana dan prasarana yang dimiliki.
4). Terkait dengan keberadaan bibit karet, agar ada pembinaan khusus dari
Dinas terkait.

Halaman 150
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

5). Berkaitan dengan jarak tempuh/jangkau terhadap kegiatan yang akan


dilaksanakan maka perlu adanya penambahan petugas, fasilitas dan
ketersediaan dana yang memadai dan waktu pelaksanaan yang cukup.
6). Dinas Kehutanan dan Perkebunan sangat memerlukan tenaga ahli yang
memadai dalam rangka analisis teknis perencanaan maupun pelaksanaan
pembangunan bidang kehutanan dan perkebunan.

Sasaran 23:
Meningkatnya kompetensi SDM aparatur daerah

Pelaksanaan sasaran ini untuk mencapai misi Menata dan mengembangkan


manajemen pemerintah daerah yang sesuai dengan prinsip tata kelola
pemerintahan yang baik dan bersih.

Kinerja sasaran “Meningkatnya kompetensi SDM aparatur daerah” dapat


dilihat dari capaian indikator kinerja sebagai berikut:

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2016

Tabel 3.68 Indikator Pencapaian Sasaran 23


Capaian
Indikator Satuan Target Realisasi
(%)
1 Rasio Guru terhadap Murid
guru/murid 1:29 (0,03) 1:27 (0,04) 108,34
SD/MI
2 Rasio Guru terhadap Murid
guru/murid 1:45 (0,022) 1:40 (0,025) 110,69
SMP/MTs
3 Rasio Dokter per 100.000 Per 100
20,02 12,11 60,49
penduduk ribu pddk
4 Rasio Paramedis (Perawat dan Per 100
182,27 163,22 89,55
Bidan) per 100.000 penduduk ribu pddk
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 85,00

Halaman 151
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

1) Rasio Guru terhadap Murid SD / MI


Indikator Rasio Guru terhadap Murid SD/MI pada tahun 2016 ditargetkan
sebesar 1/29 (0,03) guru/murid, terealisasi sebesar 1/27 (0,04)
guru/murid, sehingga capaiannya adalah 108,34 % dengan kategori
“Sangat Berhasil”.
2) Rasio Guru terhadap Murid SMP / MTs
Indikator Rasio Guru terhadap Murid SMP / MTs pada tahun 2016
ditargetkan sebesar 1/45 (0,022) guru/murid, terealisasi sebesar 1/40
(0,025) guru/murid, sehingga capaiannya adalah 110,68% dengan
kategori “Sangat Berhasil”.
3) Rasio Dokter per 100.000 penduduk
Indikator Rasio Dokter per 100.000 penduduk pada tahun 2016
ditargetkan sebesar 20,02 per 100 ribu penduduk, terealisasi sebesar
12,11 per 100 ribu penduduk, sehingga capaiannya adalah 60,49%
dengan kategori “Cukup Berhasil”. Indikator dalam hal ini adalah dokter
yang telah diangkat menjadi PNS.
4) Rasio Paramedis (Perawat dan Bidan) per 100.000 penduduk
Indikator Rasio Paramedis (Perawat dan Bidan) per 100.000 penduduk
pada tahun 2016 ditargetkan sebesar 182,27 per 100 ribu penduduk,
terealisasi sebesar 163,22 per 100 ribu penduduk, sehingga capaiannya
adalah 89,55% dengan kategori “Sangat Berhasil”. Indikator dalam hal
ini adalah paramedis yang telah diangkat menjadi PNS.

 Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya


Tabel 3.69 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Anggaran Capaian
Sasaran Tingkat
No Program Kinerja
Strategis Target (Rp.) Realisasi Rp.) % Efisiensi
(%)

23 Meningkatnya Program pembinaan 5.121.667.598,50 4.458.740.087,00 87,06 92,27


kompetensi SDM dan pengembangan
aparatur daerah aparatur
Rata-rata 87,06 92,27

Halaman 152
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Apabila dibandingkan antara persentase realisasi anggaran sebesar 87,06%


dan realisasi capaian kinerja sasaran sebesar 92,27%, maka pada sasaran ini
tingkat efisiensi penggunaan sumber dayanya belum efisien dengan capaian
kinerjanya belum mencapai 100%.

 Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun


Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja

Rasio guru/murid, Perkembangan Jumlah guru SD/MI selama periode 2011


– 2015 bertambah sebanyak 1.190 dari 2.536 orang tahun 2011 menjadi
3.726 orang tahun 2015. Sementara itu jumlah murid mengalami penurunan
dari 60.301 menjadi 58.822 siswa (berkurang sebanyak 1.479 siswa) pada
periode yang sama. Pertambahan guru yang lebih banyak dari pertambahan
murid mengakibatkan rasio guru terhadap murid semakin kecil, berkurang dari
24 tahun 2011 menjadi 16 tahun 2015. Dengan rasio yang semakin kecil
bermakna rekrutmen guru lima tahun mendatang sifatnya untuk mengganti,
bukan untuk menambah lagi.
Keadaan yang sama juga terjadi pada jenjang pendidikan SMP/MTs, dimana
rasio guru terhadap murid relatif konstan pada angka 19, artinya satu orang
guru mengajar 19 siswa. Dengan rasio sebesar 19 menandakan ketersediaan
guru SMP/MTs sudah mencukupi dan sudah tersebar secara merata di
seluruh kecamatan.

Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar Kabupaten Sintang


menurut Kecamatan Tahun 2015
SD/MI SMP/MTs
No Kecamatan Jumlah Jumlah Rasio Jumlah Jumlah Rasio
Guru Murid Guru Murid
1 Serawai 333 3.940 8 68 1.448 5
2 Ambalau 635 2.758 23 39 893 4
3 Kayan Hulu 281 4.067 7 67 1.156 6
4 Sepauk 214 6.820 3 123 2.532 5
5 Tempunak 164 4.098 4 101 1.858 5
6 Sungai Tebelian 240 4.160 6 101 1.899 5
7 Sintang 182 8.354 6 299 6.625 5
8 Dedai 156 3.761 4 100 1.747 6

Halaman 153
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

SD/MI SMP/MTs
No Kecamatan Jumlah Jumlah Rasio Jumlah Jumlah Rasio
Guru Murid Guru Murid
9 Kayan Hilir 126 3.987 3 75 1.449 5
10 Kelam Permai 238 2.259 11 77 1.207 6
11 Binjai Hulu 290 1.680 17 30 630 5
12 Ketungau Hilir 224 3.732 6 61 1.235 5
13 Ketungau Tengah 250 5.445 5 95 1.563 6
14 Ketungau Hulu 390 3.751 10 70 1.317 5

Rasio dokter per satuan penduduk, pertambahan jumlah penduduk jauh


lebih banyak dibanding pertambahan dokter, sehingga rasio jumlah dokter
terhadap penduduk semakin besar. Persebaran jumlah dokter belum merata
ke seluruh kecamatan. Masih ada kecamatan yang hanya memiliki 1 (satu)
orang dokter.

Jumlah Dokter Menurut Kecamatan Per 100.000 penduduk


Kabupaten Sintang Tahun 2015
Jumlah
No Kecamatan Jumlah Dokter Rasio
Penduduk
1 Serawai 23.694 2 8,44
2 Ambalau 13.864 2 14,43
3 Kayan Hulu 23.606 1 4,24
4 Sepauk 50.425 3 5,95
5 Tempunak 29.094 2 6,87
6 Sungai Tebelian 31.545 2 6,34
7 Sintang 65.676 45 68,52
8 Dedai 29.824 3 10,06
9 Kayan Hilir 26.383 2 7,58
10 Kelam Permai 16.508 3 18,17
11 Binjai Hulu 12.331 2 16,22
12 Ketungau Hilir 22.261 2 8,98
13 Ketungau Tengah 29.773 2 6,72
14 Ketungau Hulu 21.408 2 9,34

Halaman 154
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Rasio tenaga medis per satuan penduduk


Jumlah Tenaga Medis Menurut Kecamatan Kabupaten Sintang
Tahun 2015
Jumlah Jumlah Tenaga Rasio per
No Kecamatan
Penduduk Medis 100.000 pnddk
1 Serawai 23.694 43 181,48
2 Ambalau 13.864 26 187,54
3 Kayan Hulu 23.606 45 190,63
4 Sepauk 50.425 53 105,11
5 Tempunak 29.094 51 175,29
6 Sungai Tebelian 31.545 38 120,46
7 Sintang 65.676 100 152,26
8 Dedai 29.824 73 244,77
9 Kayan Hilir 26.383 48 181,94
10 Kelam Permai 16.508 49 296,83
11 Binjai Hulu 12.331 23 186,52
12 Ketungau Hilir 22.261 46 206,64
13 Ketungau Tengah 29.773 57 191,45
14 Ketungau Hulu 21.408 51 238,23

b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2016 dengan kondisi


awal RPJMD (tahun 2015) dan target akhir RPJMD (tahun 2021)

Tabel 3.70 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran 23 dengan kondisi


awal dan target akhir RPJMD

INDIKATOR KINERJA KONDISI AWAL REALISASI TARGET


NO SASARAN SATUAN
UTAMA (TAHUN 2015) TAHUN 2016 TAHUN 2021
1 2 3 4 5 6 7
23 Meningkatnya Rasio guru/ murid guru/murid 1:29 1:27 1:20
1
kompetensi SD/MI = 1:29
SDM aparatur Rasio guru/ murid guru/murid 1:20 1:40 1:15
2
daerah. MP/Mts = 1:20
Rasio dokter per satuan Per 100 18,42 12,11 28
3
penduduk = 7,57 % ribu pddk
Rasio tenaga medis per Per 100 177,35 163,22 206,01
4 satuan penduduk = ribu pddk
109,49 /100.000 pddk

Realisasi Rasio Guru terhadap Murid SD/MI pada tahun 2016 dibandingkan
dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD sebesar 1/29
guru/murid, realisasi pada tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar (0,01),
sedangkan apabila dibandingkan dengan target akhir RPJMD sebanyak 1:20,
maka realisasi tahun 2016 baru mencapai 74,07%.

Halaman 155
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Realisasi Rasio Guru terhadap Murid SMP / MTs pada tahun 2016
dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD sebesar
1/20 (0,05) guru/murid, realisasi pada tahun 2016 mengalami penurunan
(0,025), sedangkan apabila dibandingkan dengan target akhir RPJMD
sebanyak 1:15, maka realisasi tahun 2016 baru mencapai 35,71%.

Realisasi Rasio Dokter per 100.000 penduduk pada tahun 2016


dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD sebesar
18,42 per 100 ribu penduduk, realisasi pada tahun 2016 mengalami
penurunan 6,31, sedangkan apabila dibandingkan dengan target akhir
RPJMD sebanyak 28,00, maka realisasi tahun 2016 baru mencapai 43,25%.
Indikator dalam hal ini adalah dokter yang telah diangkat menjadi PNS.

Realisasi Rasio Paramedis (Perawat dan Bidan) per 100.000 penduduk


pada tahun 2016 dibandingkan dengan dengan kondisi awal indikator kinerja
didalam RPJMD sebesar 177,35 per 100 ribu penduduk, realisasi pada tahun
2016 mengalami penurunan 14,13, sedangkan apabila dibandingkan dengan
target akhir RPJMD sebanyak 206,01, maka realisasi tahun 2016 baru
mencapai 79,23%. Indikator dalam hal ini adalah paramedis yang telah
diangkat menjadi PNS.

2. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/Penurunan


Kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan
Hambatan dan kendala dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah
sebagai berikut:
1. Masih kurangnya tenaga guru, sehingga perbandingan antara guru
dengan murid belum ideal, akibatnya proses belajar mengajar tidak efektif
karena satu guru menangani banyak siswa.
2. Penempatan tenaga pengajar yang tidak merata, kebanyakan menumpuk
pada sekolah di pusat kota.
3. Masih kurangnya tenaga dokter dan paramedis yang telah menjadi PNS,
sehingga penempatan dokter pada setiap puskesmas paramedis.

Halaman 156
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Upaya Pemecahan dalam mengantisipasi hambatan dan kendala yang


dihadapi dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut:
1. pengadaan/penambahan tenaga pengajar/guru, sehingga perbandingan
antara guru dengan murid ideal dan proses belajar mengajar dapat
berjalan optimal.
2. Penempatan tenaga pengajar yang lebih merata di seluruh kecamatan
dan desa sesuai dengan kebutuhan tenaga pengajar.
3. Pemerataan, kecukupan dan kualitas tenaga kesehatan serta tenaga
penunjang lainnya lebih merata di seluruh desa / keluarahan di Kabupaten
Sintang.

Sasaran 24:
Meningkatnya objektivitas penempatan Pejabat
Daerah

Pelaksanaan sasaran ini untuk mencapai misi Menata dan mengembangkan


manajemen pemerintah daerah yang sesuai dengan prinsip tata kelola
pemerintahan yang baik dan bersih.

Kinerja sasaran “Meningkatnya objektivitas penempatan Pejabat Daerah”


dapat dilihat dari capaian indikator kinerja sebagai berikut:

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2016

Tabel 3.71 Indikator Pencapaian Sasaran 24


Capaian
Indikator Satuan Target Realisasi
(%)
1 Lelang jabatan secara terbuka
Jabatan 31 0 0,00
untuk jabatan eselon II
Capaian Kinerja Sasaran (Tidak Berhasil ) 27,50

Indikator Lelang jabatan secara terbuka untuk jabatan eselon II pada tahun
2016 ditargetkan 31 jabatan, terealisasi 0, sehingga capaiannya adalah 0,00%
dengan kategori “Tidak Berhasil”.

Halaman 157
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

 Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Tabel 3.72 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya


Anggaran Capaian Tingkat
No Sasaran Strategis Program
Target (Rp.) Realisasi Rp.) % Kinerja (%) Efisiensi

24 Meningkatnya Lelang
objektivitas Jabatan -
penempatan
Pejabat Daerah Rata-rata - -

Apabila dibandingkan antara persentase realisasi anggaran sebesar 0% dan


realisasi capaian kinerja sasaran sebesar 0%, maka pada sasaran ini tingkat
efisiensi penggunaan sumber dayanya belum efisien.

 Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun


Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja
Pada tahun 2016, pemerintah daerah kabupaten sintang belum melaksanakan
program pada sasaran lelang jabatan secara terbuka untuk jabatan eselon II,
namun sasaran tersebut sudah masuk dalam RPJMD Kabupaten Sintang
Tahun 2016-2021 dan akan dilaksanakan pada tahun berikutnya.

b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2016 dengan kondisi


awal RPJMD (tahun 2015) dan target akhir RPJMD (tahun 2021)

Tabel 3.73 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran 24 dengan kondisi


awal dan target akhir RPJMD
INDIKATOR KINERJA KONDISI AWAL REALISASI TARGET
NO SASARAN SATUAN
UTAMA (TAHUN 2015) TAHUN 2016 TAHUN 2021
1 2 3 4 5 6 7
24 Meningkatnya 1 Lelang jabatan - - -
onjektivitas secara terbuka
penempatan untuk jabatan
pejabat daeah eselon II
c. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/
Penurunan Kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan
Hambatan dan kendala dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah
sebagai berikut:
Belum pernah dilakukan proses lelang jabatan eselon II di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Sintang.

Halaman 158
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Upaya Pemecahan dalam mengantisipasi hambatan dan kendala yang


dihadapi dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut:
Untuk objektivitas penempatan Pemerintah Kabupaten Sintang akan
melakukan proses Lelang terhadap lowong Jabatan eselon II pada tahun
mendatang, dengan harapan didapatkan pejabat yang profesional dan sesuai
dengan bidangnya (the right man on the right place)

Sasaran 25:
Profesionalisme Pengelolaan Keuangan Daerah

Pelaksanaan sasaran ini untuk mencapai misi Menata dan mengembangkan


manajemen pemerintah daerah yang sesuai dengan prinsip tata kelola
pemerintahan yang baik dan bersih.

Kinerja sasaran “Profesionalisme Pengelolaan Keuangan Daerah” dapat


dilihat dari capaian indikator kinerja sebagai berikut:

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2016

Tabel 3.74 Indikator Pencapaian Sasaran 25


Capaian
Indikator Satuan Target Realisasi
(%)
1 Penetapan APBD tepat waktu nilai Ya Ya 100,00
2 Opini WTP dari BPK nilai Ya Ya 100,00
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 92,50

1) Penetapan APBD tepat waktu


Indikator Penetapan APBD pada tahun 2016 yang ditargetkan tepat
waktu, sebelum Tahun Anggaran 2015 berakhir per tanggal 31
Desember 2015, Pemerintah Kabupaten Sintang telah menetapkan
Perda Nomor 19 Tahun 2015 tentang APBD Tahun Anggaran 2016. Atas
hal tersebut, capaian indikator waktu penetapan Perda APBD Kabupaten
Sintang tepat waktu atau capaian mencapai 100%

Halaman 159
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

2) Opini WTP dari BPK


Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selama 5 tahun terakhir ini
memberikan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) terhadap
pengelolaan anggaran Kabupaten Sintang Tahun mulai 2012 sampai
dengan tahun 2016. Capaian indikator opini WTP dari BPK ini mencapai
100%.

 Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Tabel 3.75 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya


Anggaran Capaian
Sasaran Tingkat
No Program Kinerja
Strategis Target (Rp.) Realisasi Rp.) % Efisiensi
(%)

25 Profesionalisme Program peningkatan dan


Pengelolaan Pengembangan pengelolaan 7.442.675.087,50 5.802.864.966,00 77,97
Keuangan keuangan daerah 100
Daerah Rata-rata 77,97 100

Apabila dibandingkan antara persentase realisasi anggaran sebesar 77,97%


dan realisasi capaian kinerja sasaran sebesar 100%, maka pada sasaran ini
tingkat efisiensi penggunaan sumber dayanya sudah efisien dengan capaian
kinerjanya mencapai 100%.

 Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun


Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja

Pemerintah Kabupaten Sintang telah menerima Opini WTP dari BPK RI sejak
tahun 2012, dan dapat dipertahankan sampai dengan tahun 2016. Hal ini
terkait juga dengan penetapan APBD yang tepat waktu sehingga pelaksanaan
program dan kegiatan dapat berjalan dengan baik.

Halaman 160
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2016 dengan kondisi


awal RPJMD (tahun 2015) dan target akhir RPJMD (tahun 2021)

Tabel 3.76 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran 25 dengan kondisi


awal dan target akhir RPJMD
INDIKATOR KINERJA KONDISI AWAL REALISASI TARGET
NO SASARAN SATUAN
UTAMA (TAHUN 2015) TAHUN 2016 TAHUN 2021
1 2 3 4 5 6 7
25 Profesionalisme Penetapan APBD Nilai Ya Ya Ya
1
Pengelolaan Tepat Waktu
Keuangan Daerah 2 Opini WTP dari BPK Nilai Ya Ya Ya

Realisasi Penetapan APBD pada tahun 2016 dibandingkan dengan kondisi


awal indikator kinerja didalam RPJMD, tidak ada perubahan dan tepat waktu.
Sedangkan apabila dibandingkan dengan target kinerja pada akhir periode
RPJMD tahun 2021, sudah sesuai target dan diharapkan tetap tepat waktu
sampai tahun 2021.

Realisasi Opini WTP dari BPK pada tahun 2016 yang sudah didapatkan
sejak kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD, tidak ada perubahan.
Sedangkan apabila dibandingkan dengan target kinerja pada akhir periode
RPJMD tahun 2021, sudah sesuai target dan diharapkan tetap mendapatkan
opini WTP dari BPK sampai tahun 2021

c. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/


Penurunan Kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan

Hambatan dan kendala dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah


sebagai berikut:
Masih kurangnya sarana dan prasarana teknologi yang memadai serta tenaga
teknis keuangan yang menangani terutama ketika akan diterapkan aplikasi
keuangan dengan sistem akrual.

Upaya Pemecahan dalam mengantisipasi hambatan dan kendala yang


dihadapi dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut:
Pemerintah Kabupaten Sintang akan mempersiapkan keperluan sarana dan
prasarana teknologi yang memadai serta tenaga teknis keuangan ketika akan
diterapkan aplikasi keuangan dengan sistem akrual.

Halaman 161
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Sasaran 26:
Meningkatnya transparansi, akuntabilitas dan
partisipasi dalam penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah
Pelaksanaan sasaran ini untuk mencapai misi Menata dan mengembangkan
manajemen pemerintah daerah yang sesuai dengan prinsip tata kelola
pemerintahan yang baik dan bersih.

Kinerja sasaran “Meningkatnya transparansi, akuntabilitas dan partisipasi


dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah” dapat dilihat dari capaian
indikator kinerja sebagai berikut:

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2016

Tabel 3.77 Indikator Pencapaian Sasaran 26


Capaian
Indikator Satuan Target Realisasi
(%)
1. Ketersediaan dokumen 14 14 100,00
Perencanaan Pembangunan buku
Tahunan dan Jangka Menengah
2. Ketersediaan dokumen Data 1 1 100,00
Neraca Wilayah Kabupaten buku
Sintang
3. Persentase Temuan Hasil 50,00 28,56 57,12
Pemeriksaan yang selesai %
ditindaklanjuti
4. Ketersediaan sarana pelayanan 1 1 100,00
unit
langsung (direct service)
5. Persentase partisipasi 3.028 2.845 93,96
perempuan di lembaga orang
pemerintahan
6. Ketersediaan sistem informasi 1 1 100,00
pelayanan perijinan dan unit
administrasi pemerintah
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil ) 87,50
1) Ketersediaan dokumen Perencanaan Pembangunan Tahunan dan
Jangka Menengah
Capaian Ketersediaan dokumen Perencanaan Pembangunan Tahunan
dan Jangka Menengah sebesar 100%, sehingga dapat dikategorikan
Sangat Berhasil. Pada tahun 2016 indikator Ketersediaan dokumen

Halaman 162
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Perencanaan Pembangunan Tahunan dan Jangka Menengah


ditargetkan sebesar 14 buku dan sudah terealisasi 14 buku.
2) Ketersediaan dokumen Data Neraca Wilayah Kabupaten Sintang
Capaian Ketersediaan dokumen Data Neraca Wilayah Kabupaten
Sintang sebesar 100%, sehingga dapat dikategorikan Sangat Berhasil.
Pada tahun 2016 indikator Ketersediaan dokumen Data Neraca Wilayah
Kabupaten Sintang ditargetkan sebanyak 1 buku dan sudah terealisasi 1
buku
3) Persentase Temuan Hasil Pemeriksaan yang selesai ditindaklanjuti
Capaian indikator Persentase Temuan Hasil Pemeriksaan yang selesai
ditindaklanjuti sebesar 57,12%, sehingga dapat dikategorikan Cukup
Berhasil. Pada tahun 2016 indikator Persentase Temuan Hasil
Pemeriksaan yang selesai ditindaklanjuti ditargetkan sebesar 50% dan
sudah terealisasi 28,56%.
4) Ketersediaan sarana pelayanan langsung (direct service)
Capaian Ketersediaan sarana pelayanan langsung (direct service)
sebesar 100%, sehingga dapat dikategorikan Sangat Berhasil. Pada
tahun 2016 indikator Ketersediaan sarana pelayanan langsung (direct
service) ditargetkan sebesar 1 unit dan sudah terealisasi 1 unit.
5) Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintahan
Capaian Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintahan
sebesar ,93,96%, sehingga dapat dikategorikan Sangat Berhasil. Pada
tahun 2016 indikator Persentase partisipasi perempuan di lembaga
pemerintahan ditargetkan sebesar 3.028 orang dan sudah terealisasi
2.845 orang.
6) Ketersediaan sistem informasi pelayanan perijinan dan administrasi
pemerintah
Capaian Ketersediaan sistem informasi pelayanan perijinan dan
administrasi pemerintah sebesar 100%, sehingga dapat dikategorikan

Halaman 163
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Sangat Berhasil. Pada tahun 2016 indikator Ketersediaan sistem


informasi pelayanan perijinan dan administrasi pemerintah ditargetkan
sebesar 1 unit dan sudah terealisasi 1 unit.
.
 Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Tabel 3.78 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Anggaran Capaian
Tingkat
No Sasaran Strategis Program Kinerja
Target (Rp.) Realisasi Rp.) % Efisiensi
(%)

26 Meningkatnya Program perencanaan 4.998.988.684,50 4.223.769.236,00 84,49


transparansi, pembangunan daerah
akuntabilitas dan Program perencanaan 4.998.988.684,50 4.223.769.236,00 84,49
partisipasi dalam pembangunan daerah 1
penyelenggaraan Program peningkatan sistem 3.890.421.930,00 3.699.793.430,00 95,10
Pemerintahan pengawasan internal dan
Daerah pengendalian pelaksanaan 91,85
kebijakan KDH
Program Penataan 1.425.719.870,00 1.343.051.970,00 94,20
Administrasi Kependudukan
Program Penguatan 99.999.920,00 97.979.670,00 97,98
Kelembagaan
Pengarusutamaan Gender dan
Anak
Program Pengendalian dan 379.764.895,00 347.033.745,00 91,38
Evaluasi Investasi
Rata-rata 89,97 91,85

Apabila dibandingkan antara persentase realisasi anggaran sebesar 89,97%


dan realisasi capaian kinerja sasaran sebesar 79,23%, maka pada sasaran ini
tingkat efisiensi penggunaan sumber dayanya belum efisien dengan capaian
kinerjanya belum mencapai 100%.

 Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun


Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja

Pemerintah Kabupaten Sintang akan melakukan evaluasi terhadap program-


program pendukungnya. Keterbatasan anggaran masih menjadi kendala
utama dalam pengembangan program pendukung indikator tersebut, namun
demikian Pemerintah Kabupaten Sintang akan berusaha melakukan
kegiatan-kegiatan dengan budget. Meningkatkan sarana dan prasarana baik

Halaman 164
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

aparatur maupun publik secara bertahap sehingga penyelenggaraan


pemerintahan, pelayanan dan pembangunan dapat meningkat.
b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2016 dengan kondisi
awal RPJMD (tahun 2015) dan target akhir RPJMD (tahun 2021)

Tabel 3.79 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran 26 dengan kondisi


awal dan target akhir RPJMD

KONDISI AWAL REALISASI TARGET


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN
(TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2021
26 Meningkatnya Dokumen Perencanaan Buku 12 14 20
transparansi, 1 Pembangunan Tahunan
akuntabilitas, dan dan Jangka Menengah
partisipasi dalam Dokumen Data Neraca Buku 1 1 7
penyelenggaraan 2 Wilayah Kabupaten
pemerintahan Sintang
daerah. Prosentase Temuan Hasil % 31 28,56 95
3 Pemeriksanaan yang
selesai ditindaklanjuti
Ketersediaan sarana Unit - 1 2
4 pelayanan langsung
(direct service )
Persentase partisipasi Orang 2.845 2.845 3.943
5 perempuan di lembaga
pemerintah
Sistem informasi unit 1 1 1
6 Pelayanan Perijinan dan
adiministrasi pemerintah

Realisasi Ketersediaan dokumen Perencanaan Pembangunan Tahunan


dan Jangka Menengah pada tahun 2016 dibandingkan dengan kondisi awal
indikator kinerja didalam RPJMD sebanyak 12 buku, realisasi pada tahun
2016 mengalami kenaikan 2 buku, sedangkan apabila dibandingkan dengan
target akhir RPJMD sebanyak 20 buku, maka realisasi tahun 2016 baru
mencapai 70%.

Realisasi Ketersediaan dokumen Data Neraca Wilayah Kabupaten


Sintang pada tahun 2016 dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja
didalam RPJMD sebanyak 1 buku, realisasi pada tahun 2016 tidak mengalami
perubahan, sedangkan apabila dibandingkan dengan target akhir RPJMD
sebanyak 7 buku, maka realisasi tahun 2016 baru mencapai 14,29%.

Halaman 165
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Realisasi indikator Persentase Temuan Hasil Pemeriksaan yang selesai


ditindaklanjuti pada tahun 2016 dibandingkan dengan kondisi awal indikator
kinerja didalam RPJMD sebesar 31%, mengalami penurunan 2,44%.
Sedangkan apabila dibandingkan dengan target kinerja pada akhir periode
RPJMD tahun 2021 sebesar 95%, realisasi pada tahun 2016 baru mencapai
30,06%

Realisasi Ketersediaan sarana pelayanan langsung (direct service) pada


tahun 2016 dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam
RPJMD sebesar 0 unit, mengalami kenaikan 1 unit. Sedangkan apabila
dibandingkan dengan target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun 2021
sebesar 1 unit, realisasi pada tahun 2016 sudah mencapai 100%.

Realisasi Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintahan


pada tahun 2016 dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam
RPJMD sebesar 2.845 orang, tidak mengalami perubahan. Sedangkan
apabila dibandingkan dengan target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun
2021 sebesar 3.943 orang, realisasi pada tahun 2016 baru mencapai 72,15%.

Realisasi Ketersediaan sistem informasi pelayanan perijinan dan


administrasi pemerintah pada tahun 2016 dibandingkan dengan kondisi
awal indikator kinerja didalam RPJMD sebesar 1 unit, tidak mengalami
perubahan. Sedangkan apabila dibandingkan dengan target kinerja pada akhir
periode RPJMD tahun 2021 sebesar 1 unit, realisasi pada tahun 2016 sudah
mencapai 100%.

c. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/


Penurunan Kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan

Hambatan dan kendala dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah


sebagai berikut:

1. Masih minimnya kompetensi aparat Pengawas Inspektorat Kabupaten


Sintang dalam melaksanakan tugas pengawasan sehingga
mempengaruhi hasil pengawasan.

Halaman 166
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

2. Masih banyak obyek pemeriksaan yang belum tercakup dalam Program


Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT) Inspektorat Kabupaten Sintang, hal
ini disebabkan kurangnya pejabat fungsional dan terbatasnya anggaran.
3. Luasnya wilayah kerja dan keadaan georafis yang kurang mendukung
disertai kurangnya memadainya dukungan prasarana dan sarana untuk
pelaksanaan pengambilan data kependudukan ke lapangan.

Upaya Pemecahan dalam mengantisipasi hambatan dan kendala yang


dihadapi dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut:

1. Melaksanakan monotoring dan evaluasi hasil pemeriksaan dan


pemutahiran tindak lanjut hasil pemeriksaan.
2. Meningkatkan koordinasi antara anggota Tim TP-TGR (Tuntutan
Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi) untuk segera menindaklanjuti
kasus-kasus pelanggaran atau penyalahgunaan keuangan yang
direkomendasikan penyelesaiannya melalui jalur TP-TGR dan
mempersiapkan data dan bahan sehubungan dengan pembahasan
masalah tersebut.
3. Melakukan sosialisasi langsung kepada masyarakat mengenai pentingnya
setiap penduduk dan keluarga memiliki bukti diri dalam rangka menuju
masyarakat yang tertib Administrasi Kependudukan.

Sasaran 27:
Meningkatnya kesadaran dan partisipasi politik
masyarakat.

Pelaksanaan sasaran ini untuk mencapai misi Menata dan mengembangkan


manajemen pemerintah daerah yang sesuai dengan prinsip tata kelola
pemerintahan yang baik dan bersih.

Kinerja sasaran “Meningkatnya kesadaran dan partisipasi politik masyarakat.”


dapat dilihat dari capaian indikator kinerja sebagai berikut:

Halaman 167
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2016

Tabel 3.80 Indikator Pencapaian Sasaran 27


Capaian
Indikator Satuan Target Realisasi
(%)
1 Jumlah kegiatan pembinaan Jmlh 88 15 17,05
terhadap LSM, Ormas dan OKP Ormas
2 Jumlah Kegiatan Pembinaan 1.820 100 5,49
orang
Politik Daerah
Capaian Kinerja Sasaran (Tidak Berhasil ) 27,50
1) Jumlah kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP
Capaian indikator Jumlah kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas
dan OKP sebesar 17,05%, sehingga dapat dikategorikan Tidak
Berhasil. Pada tahun 2016 indikator Jumlah kegiatan pembinaan
terhadap LSM, Ormas dan OKP ditargetkan sebanyak 88 ormas dan
sudah terealisasi 15 Ormas.
2) Jumlah Kegiatan Pembinaan Politik Daerah
Capaian Jumlah Kegiatan Pembinaan Politik Daerah sebesar 5,49%,
sehingga dapat dikategorikan Tidak Berhasil. Pada tahun 2016
indikator Jumlah Kegiatan Pembinaan Politik Daerah ditargetkan
sebanyak 1.820 orang dan sudah terealisasi 100 orang.
 Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Tabel 3.81 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Anggaran Capaian
Sasaran Tingkat
No Program Kinerja
Strategis Target (Rp.) Realisasi Rp.) % Efisiensi
(%)

27 Meningkatnya Program pengembangan 109.147.937,50 92.931.750,00 85,14 27,50


kesadaran dan wawasan kebangsaan
partisipasi Rata-rata 85,14 27,50
politik
masyarakat.

Apabila dibandingkan antara persentase realisasi anggaran sebesar 85,14%


dan realisasi capaian kinerja sasaran sebesar 27,50%, maka pada sasaran ini
tingkat efisiensi penggunaan sumber dayanya belum efisien dengan capaian
kinerjanya belum mencapai 100%.

Halaman 168
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

 Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun


Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja

Berdasarkan data sampai dengan tahun 2014, jumlah LSM yang terdafar
pada pemerintah daerah Kabupaten Sintang, khususnya di Kantor Kesatuan
Bangsa dan Politik berjumlah 7 LSM saja, dan yang aktifpun hanya 7 LSM
yang terdaftar tersebut. Kalau dilihat dari fakta dilapangan, banyak
sebenarnya LSM yang dibentuk oleh beberapa kelompok masyarakat, namun
keberadaanya tidak didaftarkan secara resmi ke pemerintahan daerah.
Sampai saat ini Kesbangpol Kabupaten Sintang terus melakukan pendataan
jumlah LSM sesuai dengan amanah UU Nomor 17 tahun 2013 tentang
Organisasi Kemasyarakatan yang mewajibkan semua Ormas dan termasuk
LSM untuk mendaftarkan diri ke pemerintah daerah di mana keberadaan
organisasi tersebut berada dan menjalankan roda organisasinya. Pemerintah
Kabupaten Sintang akan terus melakukan evaluasi atas indikator ini, yang
dihubungkan dengan keberadaan program dan kegiatan pendukungnya,
terkait sasaran dengan capaian target yang telah ditetapkan. Diharapkan
setelah dilakukan evaluasi atas seluruh permasalahan yang ada dapat
ditemukan solusinya.

b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2016 dengan kondisi awal


RPJMD (tahun 2015) dan target akhir RPJMD (tahun 2021)

Tabel 3.82 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran 27 dengan kondisi


awal dan target akhir RPJMD

INDIKATOR KINERJA KONDISI AWAL REALISASI TARGET


NO SASARAN SATUAN
UTAMA (TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2021
1 2 3 4 5 6 7
27 Meningkatnya Kegiatan pembinaan Jmlh 86 15 130
kesadaran dan 1 terhadap LSM, Ormas Ormas
partisipasi politik dan OKP
masyarakat. Kegiatan pembinaan Org 1120 100 2530
2
politik daerah

Realisasi indikator Jumlah kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas


dan OKP pada tahun 2016 dibandingkan dengan kondisi awal indikator
kinerja didalam RPJMD sebesar 86 ormas, mengalami penurunan 71.

Halaman 169
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Sedangkan apabila dibandingkan dengan target kinerja pada akhir periode


RPJMD tahun 2021 sebesar 130, realisasi pada tahun 2016 baru mencapai
11,54%.

Realisasi Jumlah Kegiatan Pembinaan Politik Daerah pada tahun 2016


dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD sebanyak
1.120 orang, mengalami penurunan 1.020. Sedangkan apabila dibandingkan
dengan target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun 2021 sebesar
sebanyak 2.530 orang, realisasi pada tahun 2016 baru mencapai 3,95%.

c. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/


Penurunan Kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan

Hambatan dan kendala dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah


sebagai berikut:

Banyaknya ormas/LSM yang belum terdaftar pada pemerintah dearah,


sehingga sulit untuk melakukan pembinaan.

Upaya Pemecahan dalam mengantisipasi hambatan dan kendala yang


dihadapi dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut:
Memberikan sosialisasi kepada para ormas/LSM yang belum terdata agar
mendaftarkan kepada pemerintahan daerah, sehingga pembinaan dapat terus
ditingkatkan setiap tahunnya.

Sasaran 28:
Meningkatnya kesadaran hukum masyarakat,
stabilitas keamanan dan ketertiban umum.

Pelaksanaan sasaran ini untuk mencapai misi Menata dan mengembangkan


manajemen pemerintah daerah yang sesuai dengan prinsip tata kelola
pemerintahan yang baik dan bersih.

Kinerja sasaran “Meningkatnya kesadaran hukum masyarakat, stabilitas


keamanan dan ketertiban umum” dapat dilihat dari capaian indikator kinerja
sebagai berikut:

Halaman 170
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2016

Tabel 3.83 Indikator Pencapaian Sasaran 28


Capaian
Indikator Satuan Target Realisasi
(%)
1 Rasio jumlah Polisi Pamong
% 0,71 0,71 100,00
Praja per 10.000 penduduk
2 Rasio jumlah Linmas per 10.000
% 40,70 40,70 100,00
penduduk
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil ) 92,50

1) Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk


Capaian indikator Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000
penduduk sebesar 100%, sehingga dapat dikategorikan Sangat
Berhasil. Pada tahun 2016 indikator Rasio jumlah Polisi Pamong Praja
per 10.000 penduduk ditargetkan sebesar 0,71% dan sudah terealisasi
0,71%.
2) Rasio jumlah Linmas per 10.000 penduduk
Capaian Rasio jumlah Linmas per 10.000 penduduk sebesar 100%,
sehingga dapat dikategorikan Sangat Berhasil. Pada tahun 2016
indikator Rasio jumlah Linmas per 10.000 penduduk ditargetkan sebesar
40,70% dan sudah terealisasi 40,70%.
 Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Tabel 3.84 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Anggaran Capaian
Tingkat
No Sasaran Strategis Program Kinerja
Target (Rp.) Realisasi Rp.) % Efisiensi
(%)

28 Meningkatnya Program pemeliharaan 363.600.000,00 363.254.150,00 99,9


kesadaran hukum kantrantibmas dan pencegahan
masyarakat, tindak kriminal 100
stabilitas keamanan Program peningkatan 50.450.000,00 50.360.000,00 99,82
dan ketertiban keamanan dan kenyamanan
umum. lingkungan
Rata-rata 99,86 100

Apabila dibandingkan antara persentase realisasi anggaran sebesar 99,86%


dan realisasi capaian kinerja sasaran sebesar 100%, maka pada sasaran ini

Halaman 171
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

tingkat efisiensi penggunaan sumber dayanya sudah efisien dengan capaian


kinerjanya mencapai 100%.

 Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun


Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja

- Rasio jumlah polisi pamong praja per 10.000 penduduk


Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan
Polisi Pamong Praja disebutkan bahwa Satuan Polisi Pamong Praja
mempunyai tugas menegakkan Peraturan Daerah dan menyelenggarakan
ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan
masyarakat. Dalam penyelenggaraan tugasnya yang berdasarkan Peraturan
PemerintahNomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja,
disebutkan juga bahwa fungsi Satuan Polisi Pamong Praja adalah: (1)
Penyusunan program dan pelaksanaan penegakkan peraturan
daerah,penyelenggaraan ketertiban umumdan ketentraman masyarakat
serta perlindungan masyarakat, (2) Pelaksanaan kebijakan penegakkan
peraturan daerah dan peraturan kepala daerah, (3) Pelaksanaan kebijakan
penyelenggaraan ketertiban umumdan ketentraman masyarakat di daerah,
(4) Pelaksanaan kebijakan perlindungan masyarakat di daerah, (5)
Pelaksanaan koordinasi penegakkan peraturan daerah dan peraturan kepala
daerah, penyelenggaraan ketertiban umumdan ketentraman masyarakat
dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia, Penyidik Pegawai Negeri
Sipil Daerah, dan/atau aparatur lainnya, (6) Pengawasan terhadap
masyarakat, aparatur, atau badan hukum agar mematuhi dan mentaati
peraturan daerah dan peraturan kepala daerah, dan (7) Pelaksanaan tugas
lainnya yang diberikan oleh Kepala Daerah. Berdasarkan data tabel di
bawah ini, jumlah Pol PP yang ada di Kabupaten Sintang sampai dengan
tahun 2014 hanya berjumlah 71 orang. Jika jumlah yang seperti itu
dibandingkan dengan jumlah penduduk yang ada di Kabupaten Sintang yang
sudah di atas empat ratusan ribu tentu masih sangat jauh kekurangannya.

Halaman 172
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Satu orang Pol PP berarti berbanding dengan 7000 penduduk, atau rasio
jumlah Pol PP per 10.000 penduduk adalah 1,78 orang saja.

Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja


Kabupaten Sintang Tahun 2010-2014

No Uraian 2010 2011 2012 2013 2014

1 Jumlah polisi pamong 82 82 82 71 71


praja
2 Jumlah penduduk 364.759 371.322 377.190 384.692 398.562

3 Rasio jumlah polisi


pamong praja per 2,25 2,20 2,17 1,84 1,78
10.000 penduduk

- Rasio jumlah linmas per 10.000 penduduk

Kabupaten Sintang, saat ini sebenarnya masih kekurangan personel


anggota perlindungan masyarakat (limnas) untuk 391 desa di 14 kecamatan
daerah ini. Idealnya, satu desa yang berpenduduk padat, paling tidak
memiliki 16 linmas ditambah kepala desa. Sedangkan desa yang
berpenduduk sedikit diperlukan 12 anggota linmas. Namun jumlah anggota
linmas di setiap desa di Sintag saat ini paling banyak 2 orang. Tugas utama
linmas desa adalah membantu masyarakat, jika terjadi bencana alam,
sebelum ada petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
datang ke lokasi. "Keberadaan anggota Linmas di setiap desa sangat
penting. Selain bertugas menjaga keamanan dan ketertiban desa, mereka
juga membantu masyarakat saat terjadi bencana alam. Sampai dengan
tahun 2014, jumlah Linmas yang ada di Kabupaten Sintang hanya berjumlah
4070 orang, artinya setiap 10.000 penduduk hanya ada 102 orang Linmas
saja. Jumlah ini tentu masih belum memadai untuk mendukung keberadaan
Linmas di daerah.

Halaman 173
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Rasio Jumlah Linmas Per 10.000 Penduduk


Kabupaten Sintang Tahun 2010-2014

No Uraian 2010 2011 2012 2013 2014


1 Jumlah Linnmas 3.404 3.404 3.404 4.070 4.070

2 Jumlah penduduk 364.759 371.322 377.190 384.692 398.562

3 Rasio jumlah
Linnmas per 93,32 91,67 90,24 105,79 102,12
10.000 penduduk

b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2016 dengan kondisi awal


RPJMD (tahun 2015) dan target akhir RPJMD (tahun 2021)

Tabel 3.85 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran 28 dengan kondisi


awal dan target akhir RPJMD

INDIKATOR KINERJA KONDISI AWAL REALISASI TARGET


NO SASARAN SATUAN
UTAMA (TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2021
1 2 3 4 5 6 7
28 Meningkatnya Rasio jumlah Polisi Ratio 0,71 0,71 1
kesadaran hukum 1 Pamong Praja per
masyarakat, 10.000 penduduk
stabilitas Jumlah Linmas per % 40,7 40,70 60
keamanan, dan 2 Jumlah 10.000
ketertiban umum. Penduduk

Realisasi indikator Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000


penduduk pada tahun 2016 dibandingkan dengan kondisi awal indikator
kinerja didalam RPJMD sebesar 0,71, tidak mengalami perubahan.
Sedangkan apabila dibandingkan dengan target kinerja pada akhir periode
RPJMD tahun 2021 sebesar 1, realisasi pada tahun 2016 baru mencapai
71,00%.

Realisasi Rasio jumlah Linmas per 10.000 penduduk pada tahun 2016
dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD sebesar
40,70%, tidak mengalami perubahan. Sedangkan apabila dibandingkan
dengan target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun 2021 sebesar 60%,
realisasi pada tahun 2016 baru mencapai 67,83%.

Halaman 174
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

c. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/


Penurunan Kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan

Hambatan dan kendala dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah


sebagai berikut:

1) Masih minimnya jumlah aparat Polisi Pamong Praja di Kabupaten Sintang.


2) Belum seluruh anggota satuan polisi Pamong Praja mengikuti pendidikan
dan latihan sehingga perlu diberikan pengenalan dan pemahaman
pelaksanaan tugas polisi pamong praja.
3) Kurangnya kesadaran hukum masyarakat sehingga masih masih
ditemukan pelanggaran – pelanggaran hukum.

Upaya Pemecahan dalam mengantisipasi hambatan dan kendala yang


dihadapi dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut:
1) Menambah jumlah aparat Polisi Pamong Praja di lingkungan Pemerintah
kabupaten Sintang.
2) Melaksanakan pelatihan dan pendidikan polisi pamong praja kepada
personil yang belum pernah.
3) Melakukan pembinaan dan penyuluhan hukum terutama mengenai
peraturan hukum yang baru kepada masyarakat.

Sasaran 29:
Meningkatnya kuantitas dan kualitas sarana dan
prasarana pemerintahan desa

Pelaksanaan sasaran ini untuk mencapai misi Menata dan mengembangkan


manajemen pemerintah daerah yang sesuai dengan prinsip tata kelola
pemerintahan yang baik dan bersih.

Kinerja sasaran “Meningkatnya kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana


pemerintahan desa.” dapat dilihat dari capaian indikator kinerja sebagai
berikut:

Halaman 175
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2016

Tabel 3.86 Indikator Pencapaian Sasaran 29


Capaian
Indikator Satuan Target Realisasi
(%)
1 Cakupan sarana prasarana % 65,00 65 100
perkantoran pemerintahan desa
yang baik
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil ) 92,50

Cakupan sarana prasarana perkantoran pemerintahan desa yang


baik
Capaian indikator Cakupan sarana prasarana perkantoran pemerintahan
desa yang baik sebesar 100%, sehingga dapat dikategorikan Sangat
Berhasil. Pada tahun 2016 indikator Cakupan sarana prasarana
perkantoran pemerintahan desa yang baik ditargetkan sebesar 65% dan
sudah terealisasi 65%.

 Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya


Tabel 3.87 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Anggaran
Capaian Tingkat
No Sasaran Strategis Program Realisasi
Target (Rp.) % Kinerja (%) Efisiensi
Rp.)

29 Meningkatnya
kuantitas dan kualitas ADD
sarana dan prasarana
pemerintahan desa
Rata-rata

Program/kegiatan pada sasaran ini langsung melekat pada pemerintahan


desa selaku penyelenggara pemerintahan desa, anggaran yang diberikan baik
oleh pemerintah pusat, pemerintah propinsi maupun pemerintah kabupaten
dikelola langsung melalui Alokasi Dana Desa (ADD) oleh pemerintah desa.

 Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun


Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja

Program/kegiatan pada sasaran ini langsung melekat pada pemerintahan


desa selaku penyelenggara pemerintahan desa, anggaran yang diberikan baik

Halaman 176
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

oleh pemerintah pusat, pemerintah propinsi maupun pemerintah kabupaten


dikelola langsung oleh pemerintah desa melalui Alokasi Dana Desa (ADD).

b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2016 dengan kondisi awal


RPJMD (tahun 2015) dan target akhir RPJMD (tahun 2021}

Tabel 3.88 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran 1 dengan kondisi awal


dan target akhir RPJMD

INDIKATOR KINERJA KONDISI AWAL REALISASI TARGET


NO SASARAN SATUAN
UTAMA (TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2021
1 2 3 4 5 6 7
29 Meningkatnya 1 Cakupan sarana % 65 65 85
kuantitas dan prasarana perkantoran
kualitas sarana dan pemerintahan desa
prasarana yang baik
pemerintahan
desa.

Dibandingkan dengan kondisi awal indikator kinerja didalam RPJMD sebesar


65%, realisasi pada tahun 2016 tidak mengalami perubahan. Sedangkan
apabila dibandingkan dengan target kinerja pada akhir periode RPJMD tahun
2021 sebesar 85%, realisasi pada tahun 2016 baru mencapai 76,47%.

c. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/


Penurunan Kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan

Hambatan dan kendala dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah


sebagai berikut:
Keterbatasan dana dan banyaknya desa yang ada di Kabupaten Sintang
sintang, serta wilayah yang cukup luas sehingga sulit menjangkau semua
desa yang ada dengan kondisi geografis yang kurang mendukung untuk
percepatan pembangunan kantor desa di daerah pedalaman.

Upaya Pemecahan dalam mengantisipasi hambatan dan kendala yang


dihadapi dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut:
Dengan Keterbatasan dana dan banyaknya desa yang ada di Kabupaten
Sintang sintang, serta wilayah yang cukup luas, maka pemerintah Kabupaten
Sintang berupaya mengoptimalkan pembangunan kantor desa secara
bertahap dengan membuat skala prioritas terhadap desa.

Halaman 177
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

Sasaran 30:
Meningkatnya kapasitas sumber daya aparatur
pemerintahan desa dan BPD

Pelaksanaan sasaran ini untuk mencapai misi Menata dan mengembangkan


manajemen pemerintah daerah yang sesuai dengan prinsip tata kelola
pemerintahan yang baik dan bersih.

Kinerja sasaran “Meningkatnya kapasitas sumber daya aparatur pemerintahan


desa dan BPD” dapat dilihat dari capaian indikator kinerja sebagai berikut:

c. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2016

Tabel 3.89 Indikator Pencapaian Sasaran 30


Capaian
Indikator Satuan Target Realisasi
(%)
1. Jumlah LPM kelompok 7 7 100,00
2. Jumlah PKK Aktif Tim Rak 407 407 100,00
3. Jumlah Posyandu Aktif buah 375 375 100,00
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil ) 92,50
1) Jumlah LPM
Capaian indikator Jumlah LPM sebesar 100%, sehingga dapat
dikategorikan Sangat Berhasil. Pada tahun 2016 indikator Jumlah LPM
ditargetkan sebanyak 7 kelompok dan sudah terealisasi 7 kelompok.
2) Jumlah PKK Aktif
Capaian indikator Jumlah PKK Aktif sebesar 100%, sehingga dapat
dikategorikan Sangat Berhasil. Pada tahun 2016 indikator Jumlah PKK
Aktif ditargetkan sebesar 407 Tim Rak dan sudah terealisasi 407 Tim
Rak.
3) Jumlah Posyandu Aktif
Capaian Jumlah Posyandu Aktif sebesar 100%, sehingga dapat
dikategorikan Sangat Berhasil. Pada tahun 2016 indikator Jumlah
Posyandu Aktif ditargetkan sebesar 375 buah dan sudah terealisasi 375
buah.

Halaman 178
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

 Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya


Tabel 3.90 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Anggaran Capaian
Sasaran Tingkat
No Program Kinerja
Strategis Target (Rp.) Realisasi Rp.) % Efisiensi
(%)

30 Meningkatnya Program peningkatan kapasitas


929.184.975,00 876.794.930,00 94,36
kapasitas aparatur pemerintah desa
100
sumber daya Program peningkatan partisipasi
aparatur masyarakat dalam pembangunan 689.739.875,00 645.658.000,00 93,61
pemerintahan desa
desa dan BPD Rata-rata 93,99 100

Apabila dibandingkan antara persentase realisasi anggaran sebesar 93,99%


dan realisasi capaian kinerja sasaran sebesar 100%, maka pada sasaran ini
tingkat efisiensi penggunaan sumber dayanya sudah efisien dengan capaian
kinerjanya mencapai 100%.

 Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun


Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja.

Pemerintah Kabupaten Sintang akan terus melakukan evaluasi atas indikator


ini, yang dihubungkan dengan keberadaan program dan kegiatan
pendukungnya, walaupun sasaran sudah mencapai target yang telah
ditetapkan, sehingga terus dapat ditingkatkan. Diharapkan setelah dilakukan
evaluasi atas seluruh permasalahan yang ada dapat ditemukan solusinya

b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2016 dengan kondisi awal


RPJMD (tahun 2015) dan target akhir RPJMD (tahun 2021)

Tabel 3.91 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran 30 dengan kondisi


awal dan target akhir RPJMD

INDIKATOR KINERJA KONDISI AWAL REALISASI TARGET


NO SASARAN SATUAN
UTAMA (TAHUN 2015) TAHUN 2016 TAHUN 2021
1 2 3 4 5 6 7
30 Meningkatnya 1 Jumlah LPM kelompok 7 7 9
kapasitas sumber 2 PKK aktif Tim Rak 407 407 407
daya aparatur 3 Posyandu aktif Buah 375 375 391
pemerintahan desa
dan BPD.

Realisasi Jumlah LPM pada tahun 2016 dibandingkan dengan kondisi awal
indikator kinerja didalam RPJMD sebesar 7 kelompok, tidak mengalami

Halaman 179
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

perubahan. Sedangkan apabila dibandingkan dengan target kinerja pada akhir


periode RPJMD tahun 2021 sebesar 9 kelompok, realisasi pada tahun 2016
baru mencapai 77,78%.

Realisasi Jumlah PKK Aktif pada tahun 2016 dibandingkan dengan kondisi
awal indikator kinerja didalam RPJMD sebesar 407 Tim Rak, tidak mengalami
perubahan. Sedangkan apabila dibandingkan dengan target kinerja pada akhir
periode RPJMD tahun 2021 sebesar 407 tim rak, realisasi pada tahun 2016
sudah mencapai 100%.

Realisasi Jumlah LPM pada tahun 2016 dibandingkan dengan kondisi awal
indikator kinerja didalam RPJMD sebesar 375 buah, tidak mengalami
perubahan. Sedangkan apabila dibandingkan dengan target kinerja pada akhir
periode RPJMD tahun 2021 sebesar 391 buah, realisasi pada tahun 2016
baru mencapai 95,91%.

c. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/


Penurunan Kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan

Hambatan dan kendala dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah


sebagai berikut:
1) Kurangnya pemahaman masyarakat luas mengenai pentingnya perilaku
hidup sehat ditingkatkan dengan mengaktifan gerakan ibu PKK untuk
mensosialisasikan dengan didampingi tenaga penyuluh kesehatan serta
memasang baliho dan spanduk mengenai pentingnya perilaku hidup
sehat.
2) Kurangnya pelatihan penyegaran bagi kader posyandu di tingkat
puskesmas maupun kabupaten.

Upaya Pemecahan dalam mengantisipasi hambatan dan kendala yang


dihadapi dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan sosialisasi mengenai pentingnya perilaku hidup sehat


kepada masyarakat luas dengan mengaktifan gerakan ibu PKK yang
didampingi tenaga penyuluh kesehatan serta memasang baliho dan
spanduk mengenai pentingnya perilaku hidup sehat.

Halaman 180
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

2. Melaksanakan kegiatan atau perlombaan yang sifatnya memberikan


motivasi kepada ibu-ibu penggerak PKK untuk berkreasi dan
berkompetisi.
3. Melaksanakan pelatihan penyegaran bagi kader posyandu di tingkat
puskesmas maupun kabupaten.

B. Realisasi Anggaran

1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA) dan Penjelasannya


Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Tahun Anggaran 2016 yang dijelaskan
pada Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pemerintah Kabupaten
Sintang Tahun 2016 ini merupakan rancangan LRA TA 2016 yang belum
belum diaudit. LRA dapat disajikan sebagai berikut:

a. Pendapatan/Penerimaan Keadaan 31 Desember 2015

No. Jenis Target Murni Target Perubahan Realisasi %


penerimaan
1. Pendapatan 94.000.000.000,00 100.290.442.817,00 108.435.524.038,92 108,12
asli Derah
2. Pendapatan 1.352.011.664.140,00 1.612.860.462.790,00 1.546.373.664.454,00 95,88
Transfer
3. Lain-lain 262.570.887.291,00 19.806.400.000,00 19.806.400.000,00 100,00
Pendapatn
Daerah
Yang sah
JUMLAH 1.708.582.551.431,00 1.732.957.305.607,00 1.674.615.588.492,92 96,63

b. Belanja Keadaan Desember 2016

No. Jenis Belanja Target Realisasi %

1. Belanja Operasional 1.115.413.028.260,57 989.434.929.023,00 88,71

2. Belanja Modal 471.698.525.714,51 442.713.234.271,30 93,86

3. Belanja Tidak
3.405.800.000,00 2.227.166.968,00 65,39
terduga

4 Transfer 309.213.532.134,00 309.154.646.794,00 99,98

JUMLAH 1.899.730.886.109,08 1.743.529.977.056,30 91,78

Halaman 181
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

c. Analisis Anggaran dan R ealisasi P endapatan


Realisasi pendapatan tahun 2016 sebesar Rp. 1.674.615.588.492,92
dari target sebesar Rp. 1.732.957.305.607,00 tidak mencapai target
(anggaran) sebesar Rp. 58.341.717.114,08 atau sebesar 4,37%.

PERBANDINGAN REALISASI PENDAPATAN

Rp2,000,000,000,000.00

Rp1,500,000,000,000.00

Rp1,000,000,000,000.00

Rp500,000,000,000.00

Rp0.00
2014 2015 2016

Jika dibandingkan dengan tahun 2015, dimana realisasi pendapatan


adalah sebesar Rp 1.498.566.267.838,77 maka terjadi peningkatan
realisasi pendapatan pada tahun 2015 yaitu sebesar
Rp. 176.049.320.654,15 atau meningkat sebesar 11,75%.

d. Analisis Anggaran dan Realisasi Belanja


Realisasi belanja setelah perubahan yaitu sebesar
Rp.1.743.529.977.056,30 atau 91,78% dari target yang sebesar
Rp.1.899.730.886.109,08 sehingga masih terdapat sisa anggaran
yaitu sebesar Rp. 156.200.909.052,78 atau 8,22%.

Halaman 182
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

REALISASI BELANJA

Rp2,000,000,000,000.00

Rp1,500,000,000,000.00
2014
Rp1,000,000,000,000.00
2015
Rp500,000,000,000.00
2016
Rp-
2014
2015
2016

Jika dibandingkan dengan tahun 2015 dimana realisasi belanja yaitu


sebesar Rp.1.481.302.835.123,68 maka terjadi peningkatan belanja
pada tahun 2016 menjadi sebesar Rp. 262.227.141.032,62 atau
meningkat sebesar 17,70%.

2. Realisasi Belanja Sasaran Strategis


Untuk mewujudkan target kinerja sebanyak 30 sasaran strategis
sebagaimana ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2016,
dialokasikan dana sebesar Rp. 534.091.702.031,51 dan terealisasi sebesar
Rp. 484.276.605.557,90 atau 90,67%.
Rincian besaran alokasi dan realisasi belanja untuk setiap sasaran
strategis dapat dilihat sebagai berikut :

No Program yang dilaksanakan Anggaran (Rp.) Realisasi Rp.) %


1 Sasaran : Meningkatnya angka melek huruf
1) Program pendidikan non formal 981.472.860,00 860.870.600,00 87,71
Jumlah 981.472.860,00 860.870.600,00 87,71

2 Sasaran : Tuntasnya wajib belajar pendidikan 9 tahun


1) Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan
40.292.192.329,50 37.941.172.282,00 94,17
Tahun
2) Program Pendidikan Menengah 9.671.975.565,00 8.040.781.650,00 83,13
Jumlah 49.964.167.894,50 38.802.042.882,00 77,66

3 Sasaran : Meningkatnya budaya dan minat baca masyarakat

Halaman 183
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

No Program yang dilaksanakan Anggaran (Rp.) Realisasi Rp.) %


1) Program Pengembangan Budaya Baca dan
Pembinaan Perpustakaan / TBM Mobile 116.779.989,00 114.745.900,00 98,26

Jumlah 116.779.989,00 114.745.900,00 98,26

4 Sasaran : Meningkatnya nilai budaya lokal


1) Program Pengembangan Nilai Budaya 1.341.420.957,00 1.286.156.335,00 95,88
2) Program Pengelolaan Kekayaan Budaya 3.273.096.117,50 3.247.293.930,00 99,21
3) Program Penataan Kawasan Budaya dan
600.000.000,00 597.027.000,00 99,50
Permukiman
Jumlah 5.214.517.074,50 5.130.477.265,00 98,39

5 Sasaran : Meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat ke jenjang menengah dan tinggi


1) Program Pendidikan Anak Usia Dini 99,18
1.573.674.040,00 1.560.800.000,00
2) Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 86,63
743.877.461,00 644.401.500,00

Jumlah 2.317.551.501,00 2.205.201.500,00 95,15

6 Sasaran : Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan terutama untuk kesehatan ibu dan anak serta
penduduk miskin
1) Program Upaya Kesehatan Masyarakat 29.823.902.461,00 25.929.099.700,00 86,94
Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan
2) 2.479.731.350,00 1.029.021.030,00 41,50
dan anak
Program peningkatan pelayanan kesehatan anak
3) 57.269.000,00 23.544.000,00 41,11
balita
Program Pencegahan dan Penanggulangan
4) 4.408.591.864,00 3.842.623.101,00 87,16
Penyakit Menular
5) Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin 5.065.953.503,00 5.015.872.142,00 99,01

6) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 3.353.134.075,00 2.928.605.100,00 87,34

Program pengadaan, peningkatan sarana dan


7) 30.578.503.352,00 29.311.678.964,00 95,86
prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa
Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan
8) sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas 44.422.010.400,00 42.486.009.913,00 95,64
pembantu dan jaringannya
Jumlah 120.189.096.005,00 110.566.453.950,00 91,99

7 Sasaran : Terkendalinya laju pertumbuhan penduduk


1) Program Keluarga Berencana 755.107.260,00 418.843.910,00 55,47
2) Program pelayanan kontrasepsi 939.559.610,00 923.448.610,00 98,29
Jumlah 1.694.666.870,00 1.342.292.520,00 79,21

8 Sasaran : Meningkatnya budaya olahraga untuk mendukung pola hidup sehat


1) Program Pembinaan dan Pemasyarakatan
1.344.677.500,00 1.256.768.600,00 93,46
Olahraga

Halaman 184
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

No Program yang dilaksanakan Anggaran (Rp.) Realisasi Rp.) %


2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
1.106.556.900,00 984.908.761,00 89,01
Olahraga
Jumlah 2.451.234.400,00 2.241.677.361,00 91,45

9 Sasaran : Tersedianya infrastruktur transportasi yang handal untuk mendukung pergerakan orang dan
barang
1) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
123.786.003.819,01 110.193.735.518,00 89,02
2) Program rehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan
12.472.387.471,00 10.805.086.293,00 86,63
Jembatan
3) Program rehabilitasi/pemeliharaan talud/bronjong
918.860.000,00 917.976.000,00 99,90
4) Program pembangunan infrastruktur perdesaaan
74.060.336.090,50 71.361.952.762,00 96,36
5) Program peningkatan pelayanan angkutan 395.810.220,00 300.491.220,00 75,92
6) Program Pembangunan Sarana dan Prasarana
8.007.509.650,00 7.785.610.875,00 97,23
Perhubungan
7) Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu
1.149.642.000,00 1.052.895.060,00 91,58
Lintas
Jumlah 220.790.549.250,51 202.417.747.728,00 91,68

10 Sasaran Tersedianya sumber daya air yang handal dan berkualitas untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga
(domestik), pertanian (irigasi), industri, dan untuk berbagai keperluan lainnya
1) Program pengembangan dan pengelolaan jaringan
9.504.090.980,00 9.383.450.661,95 98,73
irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya
Jumlah 9.504.090.980,00 9.383.450.661,95 98,73

11 Sasaran : Meningkatnya akses masyarakat terhadap sarana dan prasarana dasar pemukiman (mencakup
persampahan, air bersih, air limbah)
1) Program Pembangunan Sarana/Prasarana serta
1.020.510.000,00 999.972.200,00 97,99
Fasilitas Umum Perumahan Dan Pemukiman
2) Program penyediaan dan pengolahan air baku 0,00 0,00 Nihil
3) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan
7.405.159.574,00 7.256.019.340,00 97,99
Persampahan
4) Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) 1.399.298.600,00 1.351.921.140,00 96,61
Jumlah 9.824.968.174,00 9.607.912.680,00 97,79

12 Sasaran : Meningkatnya cakupan pelayanan dan kualitas infrastruktur energi dan ketenagalistrikan
1) hibah
2)
Jumlah hibah

13 Sasaran : Meningkatnya kualitas lingkungan hidup


1) Program Peningkatan Kualitas dan Akses
Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan 377.414.111,00 349.321.115,00 92,56
Hidup
2) Program Pengendalian Pencemaran dan
1.416.274.168,50 1.341.887.113,00 94,75
Perusakan Lingkungan Hidup
Jumlah 1.793.688.279,50 1.691.208.228,00 94,29

Halaman 185
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

No Program yang dilaksanakan Anggaran (Rp.) Realisasi Rp.) %

14 Sasaran : Terwujudnya tata ruang wilayah sesuai dengan Peraturan daerah mengenai RTRWK
1) Program legalitas Perda Tata Ruang Nihil
2) Program Perencanaan Tata Ruang 1.390.954.696,00 1.068.463.785,00 76,82
Jumlah 1.390.954.696,00 1.068.463.785,00 76,82

15 Sasaran : Meningkatnya kualitas kehidupan beragama


1) hibah
Jumlah

16 Sasaran : Meningkatnya kerukunan antar ummat beragama


1) Program pendidikan politik masyarakat 227.289.812,50 146.832.500,00 64,60
Jumlah 227.289.812,50 146.832.500,00 64,60

17 Sasaran : Meningkatnya perekonomian daerah


1) Program peningkatan dan Pengembangan
11.407.693.985,50 9.037.174.508,00 79,22
pengelolaan keuangan daerah
Jumlah 11.407.693.985,50 9.037.174.508,00 79,22

18 Sasaran : Meningkatnya investasi yang berbasis potensi unggulan lokal


1) Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi
457.330.172,00 412.626.572,00 90,23
Investasi
2) Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama
935.570.850,00 914.898.192,00 97,79
Investasi
3) Program Peningkatan Kesempatan Kerja
78.500.000,00 77.694.500,00 98,97
4) Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas
1.425.435.100,00 1.345.247.801,00 94,37
Tenaga Kerja
5) Program Bursa Kerja Online 88.500.000,00 82.590.000,00 93,32
6) Program Perlindungan Pen#gembangan Lembaga
347.814.772,00 308.405.938,00 88,67
Ketenagakerjaan
Jumlah 3.333.150.894,00 3.141.463.003,00 94,25

19 Sasaran : Meningkatnya daya saing potensi unggulan daerah


1) Program Pengembangan Industri Kecil dan
253.445.000,00 252.152.600,00 99,49
Menengah
Jumlah 253.445.000,00 252.152.600,00 99,49

20 Sasaran : Terwujudnya sentra pertumbuhan ekonomi berbasis keunggulan lokal


1) Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan
6.262.400.950,00 5.974.487.313,00 95,40
Dalam Negri
Jumlah 6.262.400.950,00 5.974.487.313,00 95,40

21 Sasaran : Meningkatnya peran koperasi, UMKM, dan lembaga keuangan non perbankan dalam
pengembangan perekonomian rakyat
1) Program Perlindungan Konsumen dan
631.464.050,00 595.971.418,00 94,38
pengamanan perdagangan

Halaman 186
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

No Program yang dilaksanakan Anggaran (Rp.) Realisasi Rp.) %


2) Program Pencapaian iklim usaha yang kondusif
230.348.100,00 226.299.600,00 98,24
pada UMKM
Jumlah 861.812.150,00 822.271.018,00 95,41

22 Sasaran : Meningkatnya produksi dan produktivitas komoditi pertanian dan perkebunan di desa
1) Program Peningkatan Ketahanan Pangan
31.987.397.559,50 30.148.657.171,00 94,25
Pertanian/Perkebunan
2) Program peningkatan produksi
1.150.620.265,00 947.789.100,00 82,37
pertanian/perkebunan
3) Program peningkatan produksi hasil peternakan
650.645.088,00 581.993.088,00 89,45
4) Program pengembangan budidaya perikanan 12.733.056.600,00 12.570.180.100,00 98,72
5) Program pembangunan perkebunan 1.185.000.000,00 1.147.077.500,00 96,80
6) Program Peningkatan Ketahanan Pangan 2.800.000.000,00 2.688.300.000,00 96,01
Jumlah 50.506.719.512,50 48.083.996.959,00 95,20

23 Sasaran : Meningkatnya kompetensi SDM aparatur daerah


1) Program pembinaan dan pengembangan aparatur 5.121.667.598,50 4.458.740.087,00 87,06
Jumlah 5.121.667.598,50 4.458.740.087,00 87,06

24 Sasaran : Meningkatnya objektivitas penempatan Pejabat Daerah


1) Lelang
Jabatan
2)
Jumlah

25 Sasaran : Profesionalisme Pengelolaan Keuangan Daerah


1) Program peningkatan dan Pengembangan
7.442.675.087,50 5.802.864.966,00 77,97
pengelolaan keuangan daerah
Jumlah 7.442.675.087,50 5.802.864.966,00 77,97

26 Sasaran : Meningkatnya transparansi, akuntabilitas dan partisipasi dalam penyelenggaraan Pemerintahan


Daerah

1) Program perencanaan pembangunan daerah 4.998.988.684,50 4.223.769.236,00 84,49


2) Program peningkatan sistem pengawasan internal 3.890.421.930,00 3.699.793.430,00 95,10
dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
3) Program Penataan Administrasi Kependudukan 1.425.719.870,00 1.343.051.970,00 94,20
4) Program Penguatan Kelembagaan 99.999.920,00 97.979.670,00 97,98
Pengarusutamaan Gender dan Anak
5) Program Pengendalian dan Evaluasi Investasi 379.764.895,00 347.033.745,00 91,38
Jumlah 10.794.895.299,50 9.711.628.051,00 89,97

27 Sasaran : Meningkatnya kesadaran dan partisipasi politik masyarakat.


1) Program pengembangan wawasan kebangsaan 109.147.937,50 92.931.750,00 85,14
Jumlah 109.147.937,50 92.931.750,00 85,14

Halaman 187
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

No Program yang dilaksanakan Anggaran (Rp.) Realisasi Rp.) %


28 Sasaran : Meningkatnya kesadaran hukum masyarakat, stabilitas keamanan dan ketertiban umum.
1) Program pemeliharaan kantrantibmas dan
363.600.000,00 363.254.150,00 99,90
pencegahan tindak kriminal
2) Program peningkatan keamanan dan kenyamanan
50.450.000,00 50.360.000,00 99,82
lingkungan
Jumlah 414.050.000,00 413.614.150,00 99,89

29 Sasaran : Meningkatnya kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana pemerintahan desa
1) ADD
Jumlah

30 Sasaran : Meningkatnya kapasitas sumber daya aparatur pemerintahan desa dan BPD
1) Program peningkatan kapasitas aparatur
929.184.975,00 876.794.930,00 94,36
pemerintah desa
2) Program peningkatan partisipasi masyarakat
689.739.875,00 645.658.000,00 93,61
dalam pembangunan desa
Jumlah 1.618.924.850,00 1.522.452.930,00 94,04

Halaman 188
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

BAB IV
PENUTUP
LKjIP Pemerintah Kabupaten Sintang tahun 2016, dapat disimpulkan bahwa
selama tahun 2016 dari sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana kinerja
sebagian besar dapat terpenuhi. Dari 30 sasaran yang ditetapkan, dua puluh
lima sasaran (83,33%) dengan predikat sangat berhasil, tiga sasaran
(10%) dengan predikat berhasil dan dua sasaran (6,67%) dengan predikat
tidak berhasil.

Dengan demikian, pembangunan Kabupaten Sintang telah dapat diwujudkan.


Hal ini sekaligus menunjukkan adanya komitmen Pemerintah Kabupaten
Sintang untuk mewujudkan Visi dan Misinya.

Secara ringkas seluruh capaian kinerja sasaran tersebut di atas, telah


memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi Pemerintah Kabupaten
Sintang untuk meningkatkan kinerja di masa-masa mendatang. Oleh
karenanya, dirumuskan beberapa langkah penting sebagai strategi pemecahan
masalah yang akan dijadikan dasar memperbaiki kebijakan dan program yang
dapat memacu pembangunan di Kabupaten Sintang dimasa yang akan
datang.

Bertolak dari masih adanya kendala dan hambatan dalam pelaksanaan


pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan seperti telah dijelaskan
pada Bab III, maka upaya Pemerintah Kabupaten Sintang untuk meningkatkan
kinerja dimasa yang akan datang akan melakukan langkah-kangkah sebagai
berikut :
1. Lebih mempercepat proses pembangunan Kabupaten Sintang melalui
pendekatan pembangunan yang lebih komprehensif seperti aspek
prosperity, security, hukum dan sampai pada aspek politik yang bermuara
pada pembangunan karakter bangsa (Character Nation Building).

Halaman 189
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Sintang
Tahun 2016

2. Lebih menggerakkan faktor dukungan Pemerintah Daerah dari


masyarakat dalam mewujudkan kondisi kondusif bagi pembangunan,
sebagai implementasi dan faktor dinamika otonomi “Dukungan Lokal”,
sehingga lahir kesepakatan dalam kebersamaan.
3. Lebih menggerakan serta mengoptimalkan pemberdayaan sumber daya
Pembangunan Daerah berkelanjutan, sebagai implementasi dari faktor
dinamika otonomi “Manajemen Skill“, sehingga lahir kesamaan visi dan
misi serta keselarasan tujuan pembangunan antara aparat pemerintah,
pelaku bisnis dan masyarakat.
4. Lebih mengoptimalkan pembangunan dan penyediaan informasi dalam
rangka mendorong peningkatan investasi dalam bentuk kerjasama
bilateral, sebagai implementasi faktor kunci dinamika otonomi
“Kemampuan dalam pengelolaan dan penyediaan informasi potensi“,
sehingga lahir jejaring kerja yang luas dan berdaya jangkau global.
5. Lebih mempercepat pembangunan di wilayah-wilayah tertinggal menjadi
wilayah maju dan dapat diandalkan di Kabupaten Sintang. Program
aksinya melalui program inti yang meliputi penataan ruang, penataan
infrastruktur dan pembenahan institusi kelembagaan serta program
strategis yaitu implementasi dari berbagai kegiatan pembangunan, baik
ekonomi, sosial budaya, politik dan pertahanan keamanan.
6. Lebih fokus pada penetapan penggerak utama (prime mover) pembangunan
daerah yang terdiri dari :
a. Membangun wilayah dari pinggiran;
b. Penataan dan pemekaran wilayah;
c. Aksesibilitas terhadap sumber daya listrik dan energi lainnya;
d. Hilirisasi produk;
e. Kegawatdaruratan infrastruktur transportasi; dan
f. Tata kelola pemerintahan.

Halaman 190
PENGUKURAN KINERJA
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
KABUPATEN SINTANG TAHUN 2016

TAHUN 2016 Capaian


No. Sasaran Indikator Kinerja Utama (IKU) SAT Kinerja
TARGET REALISASI %
Sasaran
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Meningkatnya angka melek huruf 1. Angka Melek Huruf (AMH) % 89.28 89.28 100.00 92.50
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 100.00 92.50
2. Tuntasnya wajib belajar pendidikan 9 1. Angka Rata-rata Lama Sekolah (ARLS) Tahun
6.83 6.83 100.00 92.50
tahun
2. Angka Partisipasi Sekolah SD/MI % 97.65 98.89 101.27 92.50
3. Angka Partisipasi Sekolah SMP/MTs %
53.84 66.75 123.98 92.50

4. Angka Partisipasi Kasar (APK) SD / MI %


122.37 122.37 100.00 92.50

5. Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP / %


101.36 101.36 100.00 92.50
MTs
6. Angka Partisipasi Murni (APM) SD / MI %
96.89 99.40 102.59 92.50

7. Angka Partisipasi Murni (APM) SMP / %


75.93 88.32 116.32 92.50
MTs
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 106.31 92.50
3. Meningkatnya budaya dan minat baca 1. Jumlah Pengunjung Perpustakaan per orang
masyarakat tahun 1,970 1,500 76.14 77.50

Capaian Kinerja Sasaran (Berhasil) 76.14 77.50


4. Meningkatnya nilai budaya lokal 1. Jumlah grup kesenian grup
32 30 93.75 92.50
2. Jumlah penyelenggaraan festival seni even
2 3 150.00 92.50
dan budaya
3. Jumlah benda, situs dan kawasan unit
cagar budaya yang dilestarikan 15 15 100.00 92.50

Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 114.58 92.50


5. Meningkatnya tingkat pendidikan 1. Jumlah siswa miskin yang Siswa
masyarakat ke jenjang menengah dan mendapatkan beasiswa 22,162 22,162 100.00 92.50
tinggi
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 100.00 92.50
TAHUN 2016 Capaian
No. Sasaran Indikator Kinerja Utama (IKU) SAT Kinerja
TARGET REALISASI %
Sasaran
6. Meningkatnya akses dan mutu 1 Angka Usia Harapan Hidup tahun 70.95 70 98.66 92.50
pelayanan kesehatan terutama untuk 2 Angka Kelangsungan hidup bayi per 1000 kh
kesehatan ibu dan anak serta (AKHB) per 1000 Kelahiran Hidup 970 950 97.94 92.50
penduduk miskin
3 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh %
Tenaga Kesehatan Yang Memiliki 91.24 90.03 98.67 92.50
Kompetensi Kebidanan
4 Persentase Balita Gizi Buruk % 2.80 2.80 100.00 92.50
5 Persentase Balita Gizi Buruk Mendapat %
100 100 100.00 92.50
Perawatan
6 Rasio Posyandu per 100 Balita Per 100 balita 1.01 0.75 74.26 77.50
7 Cakupan Desa/Kelurahan Universal %
Child Immunization (UCI) 82.60 79.12 95.79 92.50

8 Cakupan Kunjungan Bayi % 79.51 72.04 90.60 92.50


9 Cakupan Penemuan dan Penanganan %
Penderita Penyakit TBC BTA (+) 65.06 36.00 55.33 62.50

10 Cakupan Pelayanan Kesehatan %


Rujukan Pasien Masyarakat Miskin 18.87 16.64 88.18 92.50

11 Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang %


Ditangani 77.06 75.47 97.94 92.50

12 Rasio Puskesmas, Poliklinik, Pustu per Per 100 ribu pddk


20.18 19.68 97.52 92.50
100.000 penduduk
13 Rasio Rumah Sakit per 100.000 Per 100 ribu pddk
penduduk 0.84 0.76 90.48 92.50

Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 91.18 89.04


7. Terkendalinya laju pertumbuhan 1. Rasio Akseptor KB % 73.72 74.89 101.59 92.50
penduduk 2. Cakupan Peserta KB Aktif Aseptor 53,892 55,868 103.67 92.50
3. Jumlah Keluarga Pra Sejahtera dan KK
Keluarga Sejahtera I 19,569 19,510 100.30 92.50

Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 101.85 92.50


8. Meningkatnya budaya olahraga untuk 1. Jumlah Kegiatan Olahraga kegiatan 31 35 112.90 92.50
mendukung pola hidup sehat 2. Jumlah Klub Olahraga klub 408 408 100.00 92.50
TAHUN 2016 Capaian
No. Sasaran Indikator Kinerja Utama (IKU) SAT Kinerja
TARGET REALISASI %
Sasaran
3. Jumlah Organisasi Olahraga organisasi 43 43 100.00 92.50
4. Jumlah Gedung Olahraga unit 18 18 100.00 92.50
5. Jumlah Lapangan Olahraga buah 408 410 100.49 92.50
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 102.68 92.50
9. Tersedianya infrastruktur transportasi 1. Proporsi Panjang Jaringan Jalan dalam
yang handal untuk mendukung Kondisi Baik dan Sedang % 32.19 28.15 87.45 92.50
pergerakan orang dan barang 2. Persentase Banyaknya Jembatan
Rangka Baja dan beton % 10.71 10.50 98.04 92.50

3. Persentase Panjang jalan kabupaten


dalam kondisi baik (> 40 KM/Jam) % 18.23 17.32 95.01 92.50

4. Proporsi Panjang Jembatan Kayu


Dalam Kondisi Baik dan Sedang % 89.29 75.00 116.00 92.50

5. Jumlah Pelabuhan
Laut/Udara/Terminal Bis 9 8 88.89 82.50

a. Pelabuhan Sungai unit 3 2 66.67 62.50


b. Pelabuhan Udara unit 1 1 100.00 92.50
c. Terminal Bis unit 5 5 100.00 92.50
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 97.08 90.50
10. Tersedianya sumber daya air yang 1. Rasio Jaringan Irigasi dalam Kondisi
handal dan berkualitas untuk Baik % 49.00 48.96 99.92 92.50
memenuhi kebutuhan rumah tangga
(domestik), pertanian (irigasi), industri, 2. Luas Irigasi Kabupaten dalam Kondisi
dan untuk berbagai keperluan lainnya Baik ha 5,191.00 5,100 98.25 92.50

Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 99.08 92.50


11. Meningkatnya akses masyarakat 1. Persentase Rumah Tangga Pengguna %
terhadap sarana dan prasarana dasar Air Bersih/Minum (PDAM) 4.80 4.60 95.83 92.50
pemukiman (mencakup persampahan,
air bersih, air limbah) 2. Rasio Tempat Pembuangan sampah
(TPS) per satuan penduduk % 1:420 1:420 100.00 92.50

3. Persentase Penanganan Sampah % 60 60 100.00 92.50


Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 98.61 92.50
TAHUN 2016 Capaian
No. Sasaran Indikator Kinerja Utama (IKU) SAT Kinerja
TARGET REALISASI %
Sasaran
12. Meningkatnya cakupan pelayanan dan 1. Persentase Rumah Tangga Pengguna
kualitas infrastruktur energi dan Listrik % 60.24 55.00 91.30 92.50
ketenagalistrikan
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 91.30 92.50
13. Meningkatnya kualitas lingkungan 1. Cakupan Pengawasan Terhadap
hidup Pelaksanaan AMDAL Perusahaan 25 24 96.00 92.50

Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 96.00 92.50


14. Terwujudnya tata ruang wilayah 1. Persentase Ketaatan terhadap RTRW
sesuai dengan Peraturan daerah % 97.50 95.00 97.44 92.50
mengenai RTRWK

Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 97.44 92.50


15. Meningkatnya kualitas kehidupan 1. Rasio Tempat Ibadah per 1.000
beragama penduduk unit 4 4 100.00 92.50

Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 100.00 92.50


16. Meningkatnya kerukunan antar 1. Nilai Toleransi antara Pemeluk Agama
ummat beragama nilai baik baik 100.00 92.50

Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 100.00 92.50


17. Meningkatnya perekonomian daerah 1. Jumlah dan macam pajak dan
retribusi daerah = 29 jenis jenis 29 29 100.00 92.50

Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 100.00 92.50


18. Meningkatnya investasi yang berbasis 1. Jumlah Investor Berskala Nasional
buah 195 195 100.00 92.50
potensi unggulan lokal (PMDN/PMA) = 195 Buah
2. Jumlah Nilai Investasi Berskala
Nasional (PMDN/PMA) = Rp. 1.349,13 Milyar Rp. 1,349.13 1,349.13 100.00 92.50
M
3. Kenaikan/Penurunan Nilai Realisasi
Milyar Rp. 250 250 100.00 92.50
PMDN = Rp. 250 M
4. Jumlah dan jenis Bank dan Cabang
unit 41 41 100.00 92.50

5. Jumlah dan jenis Perusahaan Asuransi 6


unit 6 100.00 92.50
dan Cabang
6. Jenis, kelas dan jumlah unit
354 354 100.00 92.50
Penginapan/Hotel
7. Jumlah BPR/LKM unit 4 4 100.00 92.50
8. Angka Partisipasi Angkatan Kerja % 75.20 73.00 97.07 92.50
9. Tingkat Pengangguran Terbuka % 3.05 3.05 100.00 92.50
TAHUN 2016 Capaian
No. Sasaran Indikator Kinerja Utama (IKU) SAT Kinerja
TARGET REALISASI %
Sasaran
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 99.67 92.50
19. Meningkatnya daya saing potensi 1. Persentase Kontribusi sektor Industri %
10.03 10.03 100.00 92.50
unggulan daerah terhadap PDRB
2. Persentase Pertumbuhan Industri % 2.58 2.58 100.00 92.50
3. Jumlah Industri Kecil Menengah IKM 230 203 88.26 92.50
4. Cakupan Bina Kelompok Pengerajin kelompok
12 12 100.00 92.50

Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 97.07 92.50


20. Terwujudnya sentra pertumbuhan 1. Jumlah Pasar unit 3 3 100.00 92.50
ekonomi berbasis keunggulan lokal 2. Persentase Kontribusi sektor
% 17.60 17.6 100.00 92.50
Perdagangan terhadap PDRB
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 100.00 92.50
21. Meningkatnya peran koperasi, UMKM,
dan lembaga keuangan non perbankan
dalam pengembangan perekonomian 1. Persentase Koperasi Aktif % 69.83 70.00 100.24 92.50
rakyat

Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 100.24 92.50


22. Meningkatnya produksi dan 1. Nilai Tukar Petani poin 99 99.00 100.00 92.50
produktivitas komoditi pertanian dan 2. Jumlah Produksi Padi per tahun ton/thn 75,885 91,679 120.81 92.50
perkebunan di desa
3. Jumlah Produksi Jagung per tahun
ton/thn 2,924 2,500 85.50 92.50

4. Persentase Kontribusi Sektor


Pertanian/Perkebunan terhadap PDRB % 26.96 25.00 92.73 92.50

5. Produksi Karet per tahun ton/thn 49,486 38,879 78.57 77.50


6. Produksi Kelapa Sawit per tahun ton/thn 999,519 229,354 22.95 27.50
7. Produksi Lada per tahun ton/thn 1,014 365 36.00 27.50
8. Tingkat Penggunaan Benih Unggul
Karet % 65.00 65.00 100.00 92.50

9. Tingkat Penggunaan Benih Unggul


% 30.00 30.00 100.00 92.50
Kelapa Sawit
10. Produksi Kakao per tahun ton/thn 12.30 8 65.04 62.50
11. Produksi Kopi per tahun ton/thn 102 97 95.10 92.50
12. Jumlah Produksi Peternakan (daging)
ton/thn 4,766 4,333 90.91 92.50
per tahun
TAHUN 2016 Capaian
No. Sasaran Indikator Kinerja Utama (IKU) SAT Kinerja
TARGET REALISASI %
Sasaran
13. Jumlah Produksi Perikanan per tahun
ton/thn 1,820 1,824.62 100.25 92.50

14. Luas Kebun Karet ha 91,935 93,113 101.28 92.50


15. Luas Kebun Kelapa Sawit ha 159,337 151,587 95.14 92.50
16. Luas Kebun Lada ha 1,112 924.00 83.09 77.50
17. Luas Kebun Kakao ha 125 125.00 100.00 92.50
18. Luas Kebun Kopi ha 100 98.00 98.00 92.50
19. Persentase Ketersediaan Pangan
% 98.00 62.85 64.13 62.50
Utama
20. Jumlah Cadangan Pangan Pemerintah
ton 60 53.77 89.62 92.50

Capaian Kinerja Sasaran (Berhasil) 85.96 81.50


23. Meningkatnya kompetensi SDM 1. Rasio Guru terhadap Murid SD / MI
guru/murid 0.03 0.04 108.34 92.50
aparatur daerah
2. Rasio Guru terhadap Murid SMP / MTs
guru/murid 0.022 0.025 110.69 92.50

3. Rasio Dokter per 100.000 penduduk Per 100 ribu pddk


20.02 12.11 60.49 62.50

4. Rasio Paramedis (Perawat dan Bidan) Per 100 ribu pddk


182.27 163.22 89.55 92.50
per 100.000 penduduk
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 92.27 85.00
24. Meningkatnya objektivitas penempatan 1. Lelang jabatan secara terbuka untuk
jabatan 31 - 0.00 27.50
Pejabat Daerah jabatan eselon II
Capaian Kinerja Sasaran (Tidak Berhasil) - 27.50
25. Profesionalisme Pengelolaan Keuangan 1. Penetapan APBD tepat waktu
nilai Ya Ya 100.00 92.50
Daerah
2. Opini WTP dari BPK nilai Ya Ya 100.00 92.50
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 100.00 92.50
26. Meningkatnya transparansi, 1. Ketersediaan dokumen Perencanaan
akuntabilitas dan partisipasi dalam Pembangunan Tahunan dan Jangka buku 14 14 100.00 92.50
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Menengah
2. Ketersediaan dokumen Data Neraca
Wilayah Kabupaten Sintang buku 1 1 100.00 92.50

3. Persentase Temuan Hasil Pemeriksaan


% 50.00 28.56 57.12 62.50
yang selesai ditindaklanjuti
TAHUN 2016 Capaian
No. Sasaran Indikator Kinerja Utama (IKU) SAT Kinerja
TARGET REALISASI %
Sasaran
4. Ketersediaan sarana pelayanan
unit 1 1 100.00 92.50
langsung (direct service)
5. Persentase partisipasi perempuan di
lembaga pemerintahan orang 3,028 2,845 93.96 92.50

6. Ketersediaan sistem informasi


pelayanan perijinan dan administrasi unit 1 1 100.00 92.50
pemerintah
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 91.85 87.50
27. Meningkatnya kesadaran dan 1. Jumlah kegiatan pembinaan terhadap
partisipasi politik masyarakat. LSM, Ormas dan OKP Jmlh Ormas 88 15 17.05 27.50

2. Jumlah Kegiatan Pembinaan Politik


Daerah orang 1,820 100 5.49 27.50

Capaian Kinerja Sasaran (Tidak Berhasil) 11.27 27.50


28. Meningkatnya kesadaran hukum 1. Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per
masyarakat, stabilitas keamanan dan 10.000 penduduk % 0.71 0.71 100.00 92.50
ketertiban umum. 2. Rasio jumlah Linmas per 10.000
penduduk % 40.70 40.70 100.00 92.50

Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 100.00 92.50


29. Meningkatnya kuantitas dan kualitas 1. Cakupan sarana prasarana
sarana dan prasarana pemerintahan perkantoran pemerintahan desa yang % 65.00 65.00 100.00 92.50
desa baik
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 100.00 92.50
30. Meningkatnya kapasitas sumber daya 1. Jumlah LPM kelompok 7 7 100.00 92.50
aparatur pemerintahan desa dan BPD 2. Jumlah PKK Aktif Tim Rak 407 407 100.00 92.50
3. Jumlah Posyandu Aktif buah 375 375 100.00 92.50
Capaian Kinerja Sasaran (Sangat Berhasil) 100.00 92.50

Anda mungkin juga menyukai