Anda di halaman 1dari 31

APLIKASI SISTEM INFORMASI WEDDING ORGANIZER DENGAN

CHATBOT SEBAGAI VIRTUAL ASISTEN BERBASIS WEB


(STUDI KASUS : DEDE RIAS TEMBONG KRAMAT)

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menempuh Mata Kuliah Tugas Akhir
Pada Program Studi D IV Teknik Informatika

Oleh :
Nama : Tri Puji Astuti
Nim : 17090090

PROGRAM STUDI D IV TEKNIK INFORMATIKA


POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA
TEGAL
2021
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i


DAFTAR ISI................................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... iv
1. JUDUL ................................................................................................... 1
2. PENDAHULUAN .................................................................................. 1
2.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
2.2 Perumusan Masalah ......................................................................... 2
2.3 Batasan Masalah .............................................................................. 2
2.4 Tujuan Penelitian ............................................................................ 3
2.5 Manfaat Penelitian ........................................................................... 3
3. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 3
4. LANDASAN TEORI ............................................................................. 10
4.1 Aplikasi.......................................................................................... 10
4.2 Sublime Text................................................................................... 11
4.3 Perl Hypertext Preprocessor (PHP).............................................. 11
4.4 Database MySQL........................................................................... 12
4.5 Chatbot sebagai Virtual Asisten.................................................... 13
4.6 Website........................................................................................... 14
4.7 Bahasa Pemodelan Unified Modeling Language (UML)............... 15
5. METODOLOGI PENELITIAN ............................................................. 20
5.1 Bahan Penelitian .............................................................................. 20
5.2 Alat Penelitian ................................................................................. 20
5.3 Alur Penelitian ................................................................................ 21
5.4 Desain Produk................................................................................. 23
6. JADWAL PENELITIAN ....................................................................... 25
7. DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 26

ii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. GAP penelitian................................................................... 7
Tabel 2. Simbol Use Case................................................................ 15
Tabel 3. Simbol Activity Diagram................................................... 17
Tabel 4. Simbol Class Diagram....................................................... 18
Tabel 5. Simbol Squence Diagram.................................................. 19
Tabel 6. Jadwal Penelitian............................................................... 25

iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambar 1. Motode Waterfall....................................................................... 22


Gambar 2. Use Case Diagram .................................................................... 23
Gambar 3. Diagram activity (User melakukan Pemesanan)........................

Gambar 4. Diagram activity (User melakukan Transaksi Pembsyaran)......

iv
1. JUDUL
“Aplikasi Sistem Informasi Wedding Organizer Dengan Chatbot Sebagai
Virtual Asisten Berbasis Web (Studi Kasus : Dede Rias Tembong
Kramat)”

2. PENDAHULUAN
2.1. Latar Belakang
Pada era globalisasi sekarang ini, teknologi informasi berkembang
sangat pesat, pengaruh ini membuat banyak perubahan gaya hidup dan
cara pandang masyarakat. Tidak bisa dipungkiri bahwa kemajuan
teknologi memberikan banyak manfaat dan kemudahan dalam
membantu pekerjaan sehari-hari. Salah satu bentuk kemajuan
teknologi yang bisa dimanfaatkan dalam bidang pendidikan adalah
Web Aplication. Web Aplication adalah aplikasi yang dapat diakses di
web browser melalui jaringan internet.
Sistem Informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari
manusia, teknologi informasi dan prosedur kerja yang memproses,
menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk
mencapai suatu tujuan [1].
Wedding organizer merupakan penyedia jasa yang secara pribadi
membantu dalam pernikahan perencanaan, pengawasan dan
pelaksanaan serangkaian kegiatan acara sesuai jadwal dan anggran
yang telah ditetapkan. Dimana pada pelayanan wedding organizer
Dede Rias Tembong Kramat untuk melihat informasi tentang paket
pernikahan, calon pengantin harus datang langsung ke tempat
Wedding oganizer namun seringkali mengalami kesulitan untuk datang
langsung karena keterbatasan waktu dan kesibukan masing-masing
belum lagi jika pemilik wedding organizer tidak ada ditempat. Serta
masih menggunakan buku untuk mencatat pemesanan dan transaksi
pembayaran. Disamping itu Masyarakat ingin dimudahkan dalam
segala hal, tidak membuang waktu dan tenaga dalam mendapatkan

v
suatu barang atau informasi yang diinginkan. Hal ini membuat bisnis
perdagangan dan penyewaan menjual atau menyewakan barang
melalui internet. Mobilitas masyarakat yang tinggi menuntut dunia
perdagangan dan persewaan mampu menyediakan layanan jasa dan
barang dengan instan sesuai dengan permintaan konsumen.
Dari permasalahan yang ada, sehingga penulis berencana untuk
membuat aplikasi sistem informasi wedding organizer yang dilengkapi
fitur chatbot berbasis web. Chatbot merupakan program komputer
yang mensimulasikan percakapan cerdas. Proses chatbot dimulai
dengan masukan dari pengguna menggunakan bahasa alami dan sistem
akan menjawab respon dengan yang masuk akal atau bisa dikatakan
cerdas untuk bahasa yang sebenarnya [2]. Aplikasi Sistem Informasi
Wedding Organizer dengan Chatbot Berbasis Web yang akan dibuat
diharapkan dapat membantu serta menjadi solusi dari permasalahan-
permasalahan yang ada. Dan dapat membantu kebutuhan calon
pengantin dalam pemesanan wedding organizer.
2.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka terdapat beberapa
permasalahan sebagai berikut :
1. Calon pengantin seringkali mengalami kesulitan untuk datang
langsung karena keterbatasan waktu dan kesibukan masing-masing
untuk mengunjungi tempat wedding organizer.
2. Sistem informasi wedding organizer pada Dede Rias Tembong
Kramat masih menggunakan buku untuk mencatat pemesanan dan
transaksi pembayaran.
2.3. Pembatasan Masalah
Adapun batasan ruang lingkup dari penelitian yang dibahas adalah
sebagai berikut :
1. Studi kasus dilakukan di Dede Rias Tembong Kramat.
2. Sistem ini hanya mencakup mengenai proses pemesanan dan
transaksi pembayaran.

vi
3. Sistem yang dirancang berbasis website.
2.4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah membuat aplikasi sistem informasi
wedding organizer dengan chatbot berbasis web yang dapat membantu
dan memudahkan bagi calon pengantin maupun pemilik wedding
organizer dalam melakukan proses pemesanan dan transaksi pada
wedding organizer.
2.5. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberian manfaat bagi :
1. Bagi Mahasiswa
a. Untuk menambah pengetahuan dan menerapkan ilmu
pengetahuan yang diperoleh dari perkuliahan dalam membuat
sebuah aplikasi.
b. Untuk menyalurkan ilmu pengetahuan yang dimiliki terutama
dalam bidang Teknik Informatika.
2. Bagi Pemilik Wedding Organizer
Membantu dalam proses pengelolaan data pemesanan dan transaksi
pembayaran pada wedding organizer Dede Rias Tembong Kramat.
3. Bagi Calon Pengantin
Membantu dan memudahkan calon pengantin untuk mencari
informasi layanan wedding organizer pada Dede Rias Tembong
Kramat.
4. Bagi Politeknik Harapan Bersama
Penelitian ini bermanfaat bagi Politeknik Harapan Bersama untuk
dijadikan referensi.

3. TINJAUAN PUSTAKA
Dalam penelitian yang berjudul Perancangan Sistem Informasi
Pemesanan Wedding Organizer Online menjelaskan bahwa calon
pengantin mengalami kesulitan untuk datang langsung karena keterbatasan
waktu dan kesibukan masing-masing, belum lagi jika pemilik wedding

vii
organizer tidak ada ditempat. Serta masih menggunakan buku untuk
mencatat pemesanan dan transaksi pembayaran. Dengan adanya
permasalahan diatas, penulis akan menciptakan sebuah aplikasi berbasis
website yang menggunakan bahasa php dan database Mysql. Website yang
bersifat portable sehingga dapat diakses dimanapun dan kapanpun tidak
harus melalui proses instalasi sebuah aplikasi.
Dalam penelitian yang berjudul Implementasi Asisten Virtual
Dalam Komunikasi Pelayanan Pelanggan menjelaskan bahwa Teknologi
membuat nyaman individu dalam berkomunikasi, karena ia meminimalisir
kehadiran serta jarak diantara pelaku komunikasi. Salah satu bentuk
interaksi yang tercipta dari hadirnya kolaborasi antara teknologi dan
komunikasi ini ialah interaksi maya, dimana individu tidak perlu hadir di
satu tempat dan waktu yang sama hanya untuk melakukan interaksi.
Hadirnya beberapa platform seperti media sosial hingga layanan penyedia
musik maya mampu melakukan hal tersebut [3]. Aplikasi Sistem Informasi
Wedding Organizer dengan Chatbot berbasis web yang akan dibuat
dilengkapi fitur chatbot yang berfungsi sebagai asisten virtual. Asisten
virtual pada dasarnya merupakan serangkaian bahasa pemograman dengan
basis NLP (Natural Language Program) yang memungkinkan pengguna
untuk berbicara dan mendapatkan respon berupa balasan dari aplikasi
dengan cara yang sama halnya dengan apa yang terjadi pada individu-
individu lainnya [3].
Dalam penelitian yang berjudul Perancangan Sistem Informasi
Transaksi Penyewaan Wedding Organizer Pada Cv.Denis Citra Mandiri
Bekasi menjelaskan bahwa sistem yang ada pada Cv. Denis Citra Mandiri
masih dilakukan secara manual mulai dari pencatatan client yang
menyewa wedding organizer, sampai penyimpanan data-data lainnya yang
berhubungan dengan proses transaksi penyewaan hingga pembuatan
laporan, sehingga memungkin pada saat proses berlangsung terjadi
kesalahan dalam pencatatan, kurang akuratnya laporan yang dibuat dan
keterlambatan dalam pencarian data-data yang diperlukan [4].

viii
Dalam Jurnal Dengan Judul Sistem Informasi Geografis Pemetaan
Wedding Organizer Dan Gedung Pernikahan Berbasis Android
menjelaskan bahwa terkadang calon pengantin hanya tertarik dengan
harga murah yang ditawarkan oleh pihak wedding organizer atau gedung
pernikahan, namun karena tidak adanya pengalaman dari pihak wedding
organizer dalam merencanakan pernikahan terkadang acara resepsi
pernikahn yang akan dilaksanakan tidak sesuai atau berbanding terbalik
dengan fasilitas yang akan ditawarkan oleh gedung pernikahan tersebut,
sehingga dalam kasus seperti ini pemilihan wedding organizer dan gedung
pernikahan yang tepat seharusnya mempertimbangkan beberapa faktor
kualitatif misalnya konsep atau tema. acara yang diberikan, pengalaman
ataupun reputasi dari wedding organizer dan gedung pernikahan tersebut.
Untuk mengatasi permasalahan diatas, maka perlu dibangun suatu sistem
yang terkomputerisasi. Sistem ini akan memudahkan penggunanya atau
kedua calon pengantin untuk lebih detail atau leluasa memilih wedding
organizer dan gedung tempat berlangsungnya pernikahan dalam sebuah
sistem. Sistem yang akan dibangun ini bersifat aplikatif dan online,
sehingga informasi terkait acara pernikahan dapat diakses oleh semua
orang. Sistem ini akan memberitahu lokasi tempat wedding organizer dan
gedung pernikahan, sehingga pengguna dapat memilih jasa dan tempat
yang strategis untuk berlangsungnya acara pernikahan. Tidak hanya satu
tapi beberapa jasa dan tempat di Kota Bekasi [5]
Dalam penelitian yang berjudul Pengembangan Sistem Pendataan
Tamu Undangan Berbasis Android Menggunakan Qr Code Pada Event
Organizer menjelaskan bahwa Perancangan Sistem Informasi Dalam
pengisian data pada buku tamu dari menulis tangan diubah menjadi
modern dengan pemberian QR Code yang telah dibuat oleh wedding
organizer dari data yang telah diberikan kedua mempelai kepada wedding
organizer. Penggunaan QR Code sebagai pengganti pengisisan buku tamu
ini karena QR Code memiliki bentuk yang lebih kecil dibandingkan
dengan barcode dan alat untuk membaca QR Code lebih mudah dengan

ix
menggunakan kamera handphone. QR Code merupakan teknik yang
digunakan untuk mengubah data tertulis menjadi kode-kode 2 dimensi
yang tercetak kedalam suatu media yang lebih ringkas. QR Code mampu
menyimpan semua jenis data, seperti data angka/numerik, alphanumerik,
biner, kanji/kana. Selan itu QR Code memiliki tampilan yang lebih kecil
dibandingkan barcode. Hal ini dikarenakan QR Code mampu menampung
data secara horizontal dan vertikal, jadi secara otomatis ukuran dari
tampilan gambar QR Code bisa hanya sepersepuluh dari ukuran barcode.
Tidak hanya itu, QR Code juga tahan terhadap kerusakan, sebeb QR Code
mampu memperbaiki kesalahan sampai dengan 30% tergantung dengan
ukuran atau versinya [6].
Dalam jurnal internasional dengan judul CSIEC: A computer
assisted English learning chatbot based on textual knowledgeand
reasoning (CSIEC: Komputer membantu obrolan belajar bahasa Inggris
berdasarkan pengetahuan tekstual dan penalaran) Sistem dengan beberapa
fungsi yang baru dikembangkan untuk pengajaran bahasa Inggris masih
berfokus pada penyediaan mitra obrolan virtual (chatbot), yang dapat
chatting dalam bahasa Inggris dengan pelajar bahasa Inggris kapan saja di
mana saja. Ini menghasilkan respons komunikatif sesuai dengan input
pengguna, konteks dialog, pengguna dan pengetahuan kepribadiannya
sendiri, pengetahuan akal sehat, dan pengetahuan inferensi. Semua jenis
pengetahuan ini diekspresikan dalam bentuk NLML, bahasa penjelasan
untuk teks bahasa alami. NLML ini dapat secara otomatis diperoleh
melalui penguraian teks, atau dengan mudah ditulis dengan bantuan editor
GUI yang dirancang. Pendahuluan Bahasa Inggris, sebagai bahasa
internasional, diperlakukan sebagai alat utama untuk pengembangan dan
pengembangan kemampuan komunikasi lintas budaya. Jika dapat
merancang sistem berbasis web interaktif, yang dapat mengobrol dengan
Pelajar Bahasa Inggris kapan saja di mana saja[7] .
Dalam jurnal internasional dengan judul Success and failure in
improvement of knowledge delivery to customers using chatbot—result of

x
a case study in a Polish SME menjelaskan bahwa Para pendukung
teknologi informasi dan komunikasi baru yakin bahwa chatbots (juga
dikenal sebagai sistem percakapan, asisten virtual, agen virtual, sistem
dialog, chatterbots, entitas percakapan buatan), yang menggunakan
pengetahuan yang direkam secara formal dalam basis pengetahuan.
Chatbots adalah aplikasi komputer yang meniru kepribadian manusia
(Allison, 2012). Sebelumnya, chatbots hanya merespons teks tertulis.
Dalam beberapa tahun terakhir, "chatbots menjadi lebih fleksibel dan
mencakup sintesis dan pengakuan ucapan, serta deteksi dan respons
keadaan afektif" (van Rosmalen et al., 2012, hlm. 526-527). Chatbots
memungkinkan perusahaan untuk mengelola pengumpulan pengetahuan
dan berkomunikasi secara interaktif dengan pelanggan dan dengan cara ini
untuk berbagi pengetahuan yang dikumpulkan dalam basis pengetahuan
chatbot. Meskipun terdapat peningkatan minat yang signifikan terhadap
alat-alat tersebut, penggunaannya dalam usaha kecil dan menengah
(UKM) menghadapi banyak keterbatasan yang disebabkan oleh kualitas
basis pengetahuan yang dikembangkan dan kesulitan yang dihadapi
selama meningkatkannya. Proses mengembangkan dan meningkatkan
basis pengetahuan chatbot mahal dan memakan waktu. Mereka melibatkan
karyawan yang dibayar paling tinggi di perusahaan (pekerja
berpengetahuan). Log percakapan dari chatbot tampaknya menjadi sumber
pengetahuan yang berharga bagi pelanggan, serta untuk menyempurnakan
basis pengetahuan chatbot secara otomatis. Namun, mengekstraksi
pengetahuan dari konten percakapan memerlukan alat pendukung yang
cerdas, karena rangkaian dialog chatbots dengan pelanggan cenderung
merupakan data dalam jumlah besar [8].

Berikut Tabel GAP masing-masing penelitian :


Tabel 1. Tabel GAP
No Peneliti/Judul Keterangan Pembeda
.

xi
1, Perancangan Sistem Aplikasi yang Aplikasi yang akan
Informasi Pemesanan dihsilkan pada jurnal dibuat pada wedding
Wedding Organizer menciptakan sebuah organizer akan
Online website wedding ditambahkan fitur
organizer berbasis chatbot sebagai asisten
web dengan bahasa virtual kepada
pemograman PHP dan pelanggan.
database Mysql
2. Implementasi Asisten Aplikasi yang di hasil Aplikasi wedding
Virtual Dalam pada jurnal ini adalah organizer yang akan
Komunikasi sebuah sistem chatbot dirancang mencakup
Pelayanan Pelanggan sebagai asisten virtusl informasi paket
dalam komunikasi wedding dan transaksi
pelayanan pelanggan. pembayaran wedding
serta penambahan fitur
chatbot.
3. Perancangan Sistem Pada jurnal, Cv.Denis Pada Wedding
Informasi Transaksi Citra Mandiri Bekasi Organizer Dede Rias
Penyewaan Wedding tersebut memiliki Tembong kramat
Organizer Pada permasalahan memiliki permasalahan
Cv.Denis Citra pencatatan client keterbatasan waktu
Mandiri Bekasi wedding yang untuk mengunjungi
dilakukan masih WO dan pencatatan
manual menyebabkan pemesan, pembayaran
pembuatan laporan yang masih di catat di
yang kurang akurat buku.
dan keterlambatan
dalam pencarian
datadata
4. Judul Sistem Aplikasi yang dihasil Aplikasi yang akan
Informasi Geografis kan pada jurnal ini dibuat penulis adalah
Pemetaan Wedding adalah sebuah sistem Aplikasi wedding

xii
Organizer Dan informasi georgafis organizer dengan
Gedung Pernikahan berbasis android. chatbot berbasis
Berbasis Android website menggunakan
bahasa pemograman
PHP dan database
Mysql
5. Pengembangan Sistem Aplikasi ini Aplikasi wedding
Pendataan Tamu menghasilkan dari organizer yang akan
Undangan Berbasis yang sebelumnya dirancang mencakup
Android pengisian data pada informasi pelayanan
Menggunakan Qr buku tamu menulis paket wedding,
Code Pada Event tangan diubah menjadi pembayaran transaksi
Organizer modern dengan scan wedding dan fitur
pemberian QR Code tambahan chatbot.
6. CSIEC: A computer Aplikasi pada jurnal Aplikasi yang akan di
assisted English ini menghasilkan buat penulis memiliki
learning chatbot aplikasi chatbot yang fitur tambahan chatbot
based on textual diprogram dalam dalam bentuk bahasa
knowledgeand bentuk bahasa inggris indonesia
reasoning
7. Success and failure in Pada jurnal ini Aplikasi yang akan
improvement of menjelaskan aplikasi dibuat sebuah aplikasi
knowledge delivery to chatbot dan sitem informasi yang
customers using perkembangan chatbot dilengkapi fitur chatbot.
chatbot—result of a dan kebihan
case study in a Polish kekurangan dari
SME chatbot

xiii
4. LANDASAN TEORI
4.1 Aplikasi
Aplikasi adalah suatu sub kelas perangkat lunak komputer yang
memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu
tugas yang diinginkan pengguna. Biasanya dibandingkan dengan
perangkat lunak sistem yang mengintegrasikan berbagai kemampuan
komputer, tapi tidak secara langsung menerapkan kemampuan tersebut
untuk mengerjakan suatu tugas yang menguntungkan pengguna. Contoh
utama perangkat lunak aplikasi adalah pengolah kata, lembar kerja, dan
pemutar media.
Beberapa aplikasi yang digabung Bersama menjadi suatu paket
kadang disebut sebagai suatu paket atau application suite. Contohnya
adalah Microsoft Office dan Open Office.org, yang menggabungkan
suatu aplikasi pengolah kata, lembar kerja, serta beberapa aplikasi
lainnya. Aplikasi-aplikasi dalam suatu paket biasanya memiliki
antarmuka pengguna yang memiliki kesamaan sehingga memudahkan
pengguna untuk mempelajari dan menggunakan setiap aplikasi.
Program aplikasi merupakan program siap pakai. Program berisi
konstruksi logika yang dibuat oleh manusia, dan sudah diterjemahkan
ke dalam Bahasa mesin sesuai dengan format yang ada pada instruction
set program yang dibuat berfungdi untuk melaksanakan suatu fungsi
bagi pengguna atau aplikasi yang lain. Contoh-contoh aplikasi ialah
program pemroses kata dan web browser. Aplikasi akan menggunakan
sistem oprasi computer dan aplikasi yang lain mendukung. Istilah ini
mulai perlahan masuk kedalam istilah teknologi informasi semenjak
tahun 1993, yang biasanya juga disingkat dengan app. Klasifikasi
aplikasi menurut Berry Pratama dapat menjadi dua yaitu :
1. Aplikasi software spesialis, program dengan dokumentasi tergabung
yang dirancang untuk menjalankan tugas tertentu.

xiv
2. Aplikasi paket, dengan dokumentasi tergabung yang dirancang untuk
jenis masalah tertentu [9].
4.2 Sublime Text
Sublime Text adalah aplikasi editor untuk kode dan teks yang
dapat berjalan diberbagai platform operating system dengan
menggunakan teknologi PhytonAPI. Terciptanya aplikasi ini
terinspirasi dari aplikasi Vim, Aplikasi ini sangatlah fleksibeldan
powerfull. Fungsionalitas dari aplikasi ini dapat dikembangkan dengan
menggunakan sublime-packages. Sublime Text bukanlah aplikasi
opensource dan juga aplikasi yang dapat digunakan dan didapatkan
secara gratis, akan tetapi beberapa fitur pengembangan fungsionalitas
(packages) dari aplikasi ini merupakan hasil dari temuan dan mendapat
dukungan penuh dari komunitas serta memiliki linsensi aplikasi gratis.
Sublime Text mendukung berbagai bahasa pemrograman dan mampu
menyajikan fitur syntax high light hampir di semua bahasa
pemrogramman yang didukung atau dikembangkan oleh komunitas
seperti; C, C++, C#, CSS, D, Dylan, Erlang,HTML, Groovy, Haskell,
Java, JavaScript, LaTeX, Lisp, Lua, Markdown, MATLAB, OCaml,
Perl, PHP, Python, R, Ruby, SQL, TCL, Textile and XML.
4.3 Perl Hypertext Preprocessor (PHP)
PHP adalah Bahasa server-side –scripting yang menyatu dengan
HTML untuk membuat halaman web yang dinamis.
Karena PHP merupakan server-side-scripting maka sintaks dan
perintah-perintah PHP akan diesksekusi di server kemudian hasilnya
akan dikirimkan ke browser dengan format HTML.
Dengan demikian kode program yang ditulis dalam PHP tidak
akan terlihat oleh user sehingga keamanan halaman web lebih
terjamin. PHP dirancang untuk membuat halaman web yang dinamis,
yaitu halaman web yang dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan
permintaan terkini, seperti menampilkan isi basis data ke halaman web.

xv
Sedangkan menurut Nugroho (2006b:61) PHP atau singkatan dari
Personal Home Page merupakan bahasa skrip yang tertanam dalam
HTML untuk dieksekusi bersifat server side. PHP termasuk dalam open
source product, sehingga source code PHP dapat diubah dan
didistribusikan secara bebas.
PHP juga dapat berjalan pada berbagai web server seperti IIS
(Internet Information Server), PWS (Personal Web Server), Apache,
Xitami. PHP juga mampu berjalan di banyak sistem operasi yang
beredar saat ini, diantaranya : Sistem Operasi Microsoft Windows
(semua versi), Linux, Mac Os, Solaris. PHP dapat dibangun sebagai
modul web server Apache dan sebagai binary yang dapat
berjalan sebagai CGI (Common Gateway Interface). PHP dapat
mengirim HTTP header, dapat mengatur cookies, mengatur
authentication dan redirect user.
Salah satu keunggulan yang dimiliki PHP adalah kemampuannya
untuk melakukan koneksi ke berbagai macam software sistem
manajemen basis data atau Database Management Sistem (DBMS),
sehingga dapat menciptakan suatu halaman web
dinamis. PHP mempunyai koneksitas yang baik dengan beberapa
DBMS seperti Oracle, Sybase, mSQL, MySQL, Microsoft SQL Server,
Solid, PostgreSQL, Adabas, FilePro, Velocis, dBase, Unix dbm, dan
tidak terkecuali semua database ber-interface ODBC [10].
4.4 Database MySql
MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat
terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang
menggunakan database sebagai sumber dan pengolahan datanya.
MySQL dikembangkan oleh perusahaan swedia bernama MySQL AB
yang pada saat ini bernama Tcx DataKonsult AB sekitar tahun 1994-
1995, namun cikal bakal kodenya sudah ada sejak tahun 1979. Awalnya
Tcx merupakan perusahaan pengembang software dan konsultan
database, dan saat ini MySQL sudah diambil alih oleh Oracle Corp.

xvi
Kepopuleran MySQL antara lain karena MySQL menggunakan SQL
sebagai bahasa dasar untuk mengakses databasenya sehingga mudah
untuk digunakan, kinerja query cepat, dan mencukupi untuk kebutuhan
database perusahaan-perusahaan yang berskala kecil sampai menengah,
MySQL juga bersifat open source (tidak berbayar). MySQL merupakan
database yang pertama kali didukung oleh bahasa pemrograman script
untuk internet (PHP dan Perl). MySQL dan PHP dianggap sebagai
pasangan software pembangun aplikasi web yang ideal. MySQL lebih
sering digunakan untuk membangun aplikasi Fberbasis web, umumnya
pengembangan aplikasinya menggunakan bahasa pemrograman script
PHP. MySQL didistribusikan dengan licensi open source GPL (General
Public License) mulai versi 3.23 pada bulan juni 2000. Software
MySQL bisa diunduh melalui website resminya di
http://www.MySQL.org atau di http://www.mysql.com [10].
4.5 Chatbot Sebagai Virtual Asisten
Asisten virtual pada dasarnya merupakan serangkaian bahasa
pemograman dengan basis NLP (Natural Language Program) yang
memungkinkan pengguna untuk berbicara dan mendapatkan respon
berupa balasan dari aplikasi dengan cara yang sama halnya dengan apa
yang terjadi pada individu-individu lainnya (Guzman, 2019). NLP juga
merupakan salah satu fokus dalam pengembangan kecerdasan buatan
dari sisi linguistik komputasi. Data mining, pengenalan suara otomatis,
tranformasi teks ke ucapan sampai halnya pada sintesis pidato
merupakan sedikit contoh dari banyaknya bentuk teknologi yang
diintegrasikan pada asisten virtual (Lasek, n.d.). Sistem komputerisasi
yang menjalankan program asisten virtual ini kemudian melakukan
serangkaian tugas dengan menggunakan pengetahuan linguistik dan
keterampilan berbicara ala manusia, sehingga meningkatkan
komunikasi manusia dan mesin dengan cara memproses secara otomatis
teks dan/atau ucapan yang dikehendaki.

xvii
Chatbot, merupakan program komputer yang mensimulasikan
percakapan manusia melalui kecerdasan buatan. Memungkinkan mesin
untuk berinteraksi dengan manusia pada domain tertutup melalui teks
tertulis atau interaksi suara, dengan atau tanpa bantuan manusia lainnya
(Simon, 2019). Chatbot kemudian yang menjadi turunan dari asisten
virtual dimana antarmuka pengguna dari percakapan ini mengikuti
grafis antarmuka pengguna yang akrab bagi kebanyakan orang. Tidak
heran jika kemudian chatbot banyak diimplementasikan perusahaan
pada media sosial berbasis percakapan seperti LINE, Telegram,
Facebook Messenger dan lain-lain. Untuk bisa berkomunikasi langsung
dengan pelanggan. Melalui sarana chatbot pada media sosial berbasis
percakapan ini, perusahaan dapat melakukan kustomisasi jenis
pelayanan yang ingin diberikan kepada pelanggan. Dari sisi pelanggan
pun juga dimudahkan dengan beragam pilihan layanan yang dituju
tanpa harus melakukan usaha lebih. Jenis layanan yang dapat dilakukan
oleh asisten virtual dalam sarana chatbot ini diantaranya adalah,
pengecekan status, pelaporan keluhan atau saran, medium informasi
ataupun promosi dan sarana penjualan produk terkait[2].
4.6 Website

xviii
Bersifat dinamis apabila isi informasi website selalu berubah-ubah, dan
isi informasinya interaktif dua arah berasal dari pemilik serta pengguna
website. Contoh website statis adalah berisi profil perusahaan,
sedangkan website dinamis adalah seperti Friendster, Multiply, dll.
Dalam sisi pengembangannya, websitestatis hanya bisa diupdate oleh
pemiliknya saja, sedangkan website dinamis bisa diupdate oleh
pengguna maupun pemilik [10]..
4.7 Bahasa Pemodelan Unified Modeling Language (UML)
UML (Unified Modeling Language) adalah Metodologi kolaborasi
antara metoda-metoda Booch, OMT (Object Modeling Technique), serta
OOSE (Object Oriented Software Enggineering) dan beberapa metoda
lainnya, merupakan metodologi yang paling sering digunakan saat ini
untuk analisa dan perancangan sistem dengan metodologi berorientasi
objek mengadaptasi maraknya penggunaan bahasa “pemrograman
berorientasi objek” (OOP).
Berikut adalah simbol-simbol dari UML [11] :
a Use case digram
Usecase diagram merupakan suatu diagram pemodelan UML,
usecase biasa kita gunakan untuk menggambarkan alur sebuah
sistem secara ringkas dan siapa yang akan menggunakan sistem dan
apa saja yang bisa dilakukannya. Usecase hanya memberi gambaran
singkat tentang hubungan antara usecase, aktor, dan sistem. Dengan
adanya usecase diagram dapat diketahui fungsi-fungsi apa saja yang
bisa dilakukan oleh sistem.

Tabel 2. Simbol Use Case


Simbol Nama Keterangan
Pelaku, seseorang atau apa
saja yang berhubungan
Actor
dengan sistem yang sedang
dibangun.

xix
Menggambarkan bagaimana
Use case seseorang menggunakan
sistem.
Hubungan dengan Use case
Relasi lain, maupun relasi antara
aktor dan use case
Untuk memperlihatkan
Batasan Sistem batasan sistem dalam diagram
use case.
Suatu hubungan semantic
antara dua things dimana
perubahan pada suatu things
Dependency
(independent) mungkin
mempengaruhi semantic
things (independent) lain.
Hubungan suatu antarmuka
yang tersedia secara umum
(interface atau use case)
Generealization
dengan penerapan detail dari
antarmuka (class, package,
atau realization).
<<extend>> Extend Relasi use case tambahan ke
sebuah use case dimana use
case yang ditambahkan dapat
berdiri sendiri walaupun
tanpa use case tambahan.
Biasanya use case tambahan
memiliki nama depan yang
sama dengan use case yang
ditambahkan. Misalnya arah
panah yang mengarah pada
use case yang ditambahkan,

xx
biasanya use case yang telah
menjadi extend merupakan
jenis yang sama dengan use

<<include>>
case induknya.
Relasi use case tambahan ke
sebuah use case yang telah
Include
ditambahkan memerlukan use
case ini untuk menjalankan
fungsinya sebagai syarat.

b Activity diagram
Activity diagram adalah representasi grafis dari workflow dari
kegiatan dan tindakan bertahap dengan dukungan untuk pilihan,
iterasi dan concurrency. Dalam Unified Modeling Language,
diagram aktivitas dimaksudkan untuk model kedua proses komputasi
dan organisasi (yaitu workflow). Activity diagram menunjukkan
aliran keseluruhan kontrol. 

Tabel 3. Simbol Activity Diagram


Simbol Nama Keterangan
Menunjukkan dimulainya
Start State
suatu workflow
Menggambarkan akhir dari
End State pada sebuah activiy
diagram
Menggambarkan sebuah
Activities pekerjaan atau tugas dalam
workflow
Decision Suatu titik atau point pada
activity diagram yang
mengindikasikan suatu
kondisi dimana ada
kemungkinan perbedaan

xxi
transisi.
Menunjukkan kegiatan
State Transition berikutnya setelah kegiatan
sebelumnya.
Suatu simbol yang
memberikan batasan dan
Note komentar yang dikaitkan
pada suatu elemen atau
kumpulan elemen.

c Class diagram
Class diagram merupakan suatu model statis yang dapat
menggambarkan struktur dan deskripsi suatu class serta adanya
hubungan-hubungannya antara class yang satu dengan class yang
lainnya. Class diagram ini sangat mirip dengan ER-Diagram pada
perancangan database, hanya saja  bedanya pada ER-diagram tidak
terdapat operasi/methode tapi hanya atribut.
Tabel 4. Simbol Class Diagram
Simbol Nama Keterangan
Hubungan dimana objek anak
(descendent) berbagi perilaku
Generalization dan struktur data dari objek yang
ada di atasnya objek induk
(ancestor).
Upaya untuk menghindari
Nary
asosiasi dengan lebih dari 2
Association
objek.
Himpunan dari obek-objek yang
Class berbagi atribut serta operasi
yang sama.

xxii
Deskripsi dari urutan aksi-aksi
yang ditampilkan sistem yang
Collaboration
menghasilkan suatu hasil yang
terukur bagi suatu aktor.
Operasi yang benar-benar
Realization
dilakukan oleh suatu objek.
Suatu hubungan semantic antara
dua things dimana perubahan
pada suatu things (independent)
Dependency
mungkin mempengaruhi
semantic things (independent)
lain.
Penghubung objek satu dengan
Association
objek lainnya
d Sequence diagram
Sequence diagram merupakan suatu diagram yang dapat
menggambarkan kelakuan suatu objek pada sebuah usecase, yang
pada diagram squence diagram dapat mendeskripsikan waktu hidup
objek dan message yang akan dikirimkan dan diterima antar objek.
Oleh karena itu ketika menggambar sequence diagram maka harus
diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah usecase.
Tabel 5. Simbol Sequence Diagram

Simbol Nama Keterangan


Life Objek entity, antarmuka yang saling
Line berinteraksi.
Spesifikasi dari komunikasi antar
objek yang memuat informasi-
Message
informasi tentang aktifitas yang
terjadi.
Message Spesifikasi dari komunikasi antar
objek yang memuat informasi-
informasi tentang aktifitas yang

xxiii
terjadi.

5. METODOLOGI PENELITIAN
5.1. Bahan Penelitian
Bahan penelitian yang di perlukan pada saat pembuatan aplikasi
referensi buku, koneksi internet dan data-data pembuatan Aplikasi
Wedding Organizer Dengan Chatbot Berbasis Web.
5.2. Alat Penelitian
Alat yang dibutuhkan dalam penelitian ini dispesifikasikan dalam
perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software), yaitu
sebagai berikut :
1. Perangkat keras yang terdiri dari :
Perangkat laptop dengan spesifikasi Processor Intel (R) Core (TM)
i5-, RAM 4,00 GB, Storage 500 GB.
2. Perangkat lunak yang terdiri dari :
a. Windows 10 Pro 64-bit, digunakan sebagai Sistem Operasi.
b. Star UML, digunakan sebagai media dalam membuat
perancangan sistem.
c. PHP, digunakan sebagai bahasa pemograman.
d. Sublime text editor, digunakan sebagai penulisan dan pengeditan
source code pada pembuatan aplikasi.
e. Web Browser, digunakan untuk menjalankan dan menguji
pembuatan aplikasi website.
f. Xampp sebagai database MySql.

5.3. Alur Penelitian


Metode penelitian yang digunakan dalam merancang Aplikasi
Wedding Organizer Dengan Chatbot Berbasis Web dengan metode
pengumpulan data dan Metode Waterfall.
a. Metode Pengumpulan Data

xxiv
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling
utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data,
maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar
data yang ditetapkan [12].
1. Observasi, pada metode ini peneliti melakukan pengamatan
langsung terhadap proses transaksi tentang penyewaan
wedding organizer sesuai dengan kebutuhan.
2. Interview (wawancara), pada metode ini peneliti melakukan
wawancara langsung kepada pemilik perusahaan tentang
bagaimana proses transaksi penyewaan wedding organizer yang
terjadi pada usahanya.
3. Studi pustaka (literatur), pada medote ini penulis mencari
berbagai sumber terpercaya dalam studi pustaka buku, internet,
dan catatan yang berhubungan dengan wedding organizer untuk
menjadi referensi terhadap penelitian.

b. Metode Waterfall
Model pengambangan yang digunakan pada sistem ini adalah
Model Watter Fall, atau model air terjun. Menurut Rosa dan
M.Shalahuddin (2013:28) “Model SDLC air terjun (waterfall) sering
juga disebut sekuensial linier (sequential linier) atau alur hidup
klasik (classis life cycle)”. Model air terjun menyediakan pendekatan
alur perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari
analisa, desain, pengkodean, pengujian, dan tahap pendukung
(support) seperti terlihat pada gambar berikut {Formatting Citation}

xxv
Gambar 5.3.1

1. Analisa Kebutuhan, Pada tahap ini developer menganalisa


kebutuhan terkait system yangakan dibuat.
2. Desain sistem, pada tahap ini desain sistem sesuai kebutuhan.
Desain ini meliputi desain interface dan desain keseluruhan
sistem.
3. Implementasi, Yaitu penerapan desain sesuai dengan
perencanaan yang telah di buat sesuai kebutuhan dengan kode
program atau bisa disebut mulai men develop sistem.
4. Testing dan Pemeliharaan, Yaitu tahap pengujian sistem yang
telah dibuat, apabila masih terjadi eror maka perlu diberbaiki
sampai aplikasi dapat berguna sesuai fungsinya. Kemudian
tahap pemeliharaan dengan melakukan pemantaunan pada
sistem apabila terdapat perbaikan eror/penambahan fitur sistem.

5.4. DESAIN PRODUK

xxvi
1. Use Case diagram

2. Diagram activity (User melakukan Pemesanan)

xxvii
3. Diagram activity (User Melakukan Transaksi Pembayaran)

4. Diagram activity (Chatbot Sebagai Virtual Asisten)

xxviii
6. Jadwal penelitian
Untuk menyelesaikan penelitian ini perlu dibuat jadwal penelitian
agar kegiatan dapat selesai tepat waktu. Adapun jadwal penelitian dapat
dilihat pada tabel.
Tabel 6. Jadwal Penelitian
Waktu Penelitian
Kegiatan Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penyusunan
Proposal
Analisis
Masalah
Pengumpulan
Data
Perancangan
Sistem
Pembuatan
Sistem
Pengujian
Penyusunan
Laporan

7. Daftar pustaka

xxix
[1] S. Mulyati and M. Hisyam, “Rancang Bangun Sistem Informasi Penyewaan
Wedding Organizer Berbasis Web Dengan Php Dan MySQL Pada Kiki
Rias,” J. Tek. Univ. Muhammadiyah Tangerang, vol. 7, no. 2, pp. 29–35,
2018, [Online]. Available:
http://jurnal.umt.ac.id/index.php/jt/article/view/1355.
[2] A. Chatbot, B. Website, S. Virtual, P. Assistant, and D. Pemasaran,
“Aplikasi Chatbot Berbasis Website Sebagai Virtual,” pp. 99–107.
[3] R. P. Perdana and I. Irwansyah, “Implementasi Asisten Virtual Dalam
Komunikasi Pelayanan Pelanggan (Studi Kasus Pada Layanan Pelanggan
Telkomsel),” J. Komun., vol. 11, no. 2, p. 183, 2019, doi:
10.24912/jk.v11i2.5491.
[4] A. W. Taniah and S. Harjunawati, “Perancangan Sistem Informasi
Transaksi Penyewaan,” Ilmu Pengetah. Dan Teknol. Komput., vol. 3, no.
2527–4864, pp. 59–64, 2017, [Online]. Available:
http://ejournal.nusamandiri.ac.id/index.php/jitk/article/view/338.
[5] A. Hiswara and A. Noeman, “SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
PEMETAAN WEDDING ORGANIZER DAN GEDUNG PERNIKAHAN
BERBASIS ANDROID Dosen Tetap Program Studi Teknik Informatika ,
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya,” vol. XIV, no. 03, pp. 27–33, 2019.
[6] S. Sumbogo, S. Rahman, and I. A. Musdar, “Pengembangan sistem
pendataan tamu undangan berbasis android menggunakan qr code pada,”
Tech Kharisma, vol. 1, pp. 507–515, 2019.
[7] J. Jia, “CSIEC: A computer assisted English learning chatbot based on
textual knowledge and reasoning,” Knowledge-Based Syst., vol. 22, no. 4,
pp. 249–255, 2009, doi: 10.1016/j.knosys.2008.09.001.
[8] B. Filipczyk, J. Gołuchowski, J. Paliszkiewicz, and A. Janas, Success and
failure in improvement of knowledge delivery to customers using chatbot—
result of a case study in a Polish SME. Elsevier Inc., 2016.
[9] Safaat, Nazaruddin. 2014. Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan
Tablet PC Berbasis Android. Bandung: Informatika

xxx
[10] Arief, M. Rudianto. 2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan Php
dan MySQL. Yogyakarta: ANDI.
[11] Nugroho, Adi. 2009. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML &
Java. Yogyakarta: Andi Offset.
[12] Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.
[13] Wiwid Taniah, Ade dan and Harjunawati.2017." Perancangan Sistem
Informasi Transaksi Penyewaan Wedding Organizer Pada Cv.Denis Citra
Mandiri Bekasi".

xxxi

Anda mungkin juga menyukai