NIM : A12.2019.06224
Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan
program studi Sistem Informasi S-1 pada Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian
Nuswantoro
Disusun Oleh:
NIM : A12.2019.06224
Perancangan Sistem Informasi Laundry Sepatu pada Rewhite Brebes Berbasis Web
adalah suatu sistem yang digunakan untuk manajemen informasi pelayanan laundry,
data transaksi, laporan keuangan dan data profil pelanggan dan order laundry sepatu.
Dengan adanya Perancangan Sistem Informasi laundry sepatu pada rewhite brebes ini
diharapkan dapat mempermudah pekerjaan yang baik menyimpan data ataupun
mengolah data transaksi pembayaran dari pelanggan dan laporan yang berkaitan
dengan Rewhite Brebes.
Permasalahan yang ada pada rewhite brebes yaitu kurangnya informasi tentang adanya
jasa laundry sepatu Rewhite Brebes. dan malasnya konsumen untuk datang ketempat
laundry sepatu. Kemudian belum adanya pembukuan yang terkomputerisasi membuat
kurangnya informasi tentang pemasukan yang pihak Rewhite Brebes dapatkan. Maka
dari itu dengan adanya Perancangan Sistem Informasi Laundry Sepatu pada rewhite
Brebes Berbasis Web yang digunakan sebagai media promosi untuk memperluas
pasar agar Rewhite Brebes lebih dikenal oleh masyarakat. Mempermudah konsumen
dalam melakukan order laundry sepatu dan mempermudah dan mempercepat
pelayanan laundry dan proses pemesanan jauh lebih mudah dan efektif karena proses
pencatatan data pelanggan sudah terkomputerisasi.
Kata Kunci : Sistem informasi, Perancangan Sistem Informasi, Laundry Sepatu
Rewhite Brebes, Website
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK............................................................................................................................iii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.................................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1. Latar Belakang Masalah...........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah....................................................................................................3
1.3. Batasan Masalah.......................................................................................................3
1.4. Tujuan Penelitian.....................................................................................................3
1.5. Manfaat Penelitian...................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................6
2.1. Penelitian Terkait.....................................................................................................6
2.2. Landasan Teori.......................................................................................................11
2.2.1. Sistem Informasi.........................................................................................11
2.2.2. Website.......................................................................................................11
2.2.3. HTML.........................................................................................................12
2.2.4. MySQL.......................................................................................................12
2.2.5. Xampp........................................................................................................13
2.2.6. PHPMyAdmin............................................................................................13
2.2.7. Basis Data...................................................................................................13
2.2.8. BPMN.........................................................................................................14
2.2.9. Metode Prototype.......................................................................................14
2.2.10. UI/ UX (User Interface/ User Experience).................................................15
2.3. Pemodelan Sistem atau Perangkat Lunak..............................................................17
2.3.1. Use Case Diagram......................................................................................17
2.3.2. Activity Diagram........................................................................................19
2.3.3. Class Diagram............................................................................................20
BAB III METODE PENELITIAN.......................................................................................21
3.1. Metode Observasi...................................................................................................21
3.2. Metode Pengumpulan Data....................................................................................21
3.2.1. Metode Wawancara....................................................................................22
iv
3.2.2. Metode Studi Pustaka.................................................................................22
3.2.3. Analisis.......................................................................................................22
3.3. Prosedur Pengembangan Sistem............................................................................22
3.3.1. Analisis Kebutuhan....................................................................................23
3.3.2. Membangun Prototype...............................................................................24
3.3.3. Evaluasi Prototype......................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................25
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Masalah
Sepatu untuk saat ini tidak lagi hanya dipakai untuk keperluan sehari-hari saja,
namun sudah menjadi bagian dari sebuah gaya hidup dan trend fashion sebagian besar
masyarakat. Masyarakat saat ini memiliki beberapa macam model sepatu dengan
harga yang sangat bervariatif, mulai dari yang murah sampai yang terbilang cukup
mahal. Namun dari berbagai macam model sepatu dan kisaran harga dari yang murah
sampai yang mahal itu, tidak semua masyarakat memiliki pemahaman tentang cara
merawat sepatu dengan baik dan benar. Banyak masyarakat umum mengangap
cara mencuci sepatu itu sama halnya seperti mencuci pakaian. Sedangkan,
merawat sepatu bukan hanya dicuci dengan air lalu disikat dengan sabun dikarenakan
sepatu terbuat dari berbagai jenis bahan yang berbeda dengan perawatan yang berbeda
pula tentunya. Memiliki kesibukan yang sangat padat dan waktu yang tidak cukup
menjadi salah satu alasan orang untuk merawat sepatu mereka bahkan hanya sekedar
untuk mencuci sepatu.
Menyadari berbagai macam kendala yang dialami oleh beberapa pengguna
sepatu, membuat pelaku usaha melihat sebuah peluang usaha dengan cara membuka
jasa layanan cuci sepatu. Melihat perilaku masyarakat yang konsumtif dan serba instan
menjadikan usaha dibidang penyedia layanan jasa laundry sepatu ini banyak
peminatnya. Berawal dari kota-kota besar sebagai pelopor jasa laundry sepatu, kini
jasa laundry sepatu sudah tersedia diberbagai daerah, salah satunya dikota Brebes.
Rewhite Brebes salah satu badan usaha yang bergerak di bidang penyedia jasa
cuci sepatu yang berada di kota Brebes. Rewhite Brebes berdiri sejak tahun 2021dan
memiliki waktu operasional mulai pukul 10.00 WIB hingga dengan pukul 21.00 WIB.
Rewhite Brebes menyediakan beberapa pelayanan yaitu Pencucian sepatu, Repaint
sepatu dan Unyellowing sepatu dan juga menyediakan pencucian tas dan juga topi.
sambutan yang baik diterima oleh Rewhite Brebes dari masyarakat Brebes terhadap
adanya jasa laundry sepatu pertama yang berada di kota Brebes. Namun begitu,
jangkauan pengunjung dan pelanggan Rewhite Brebes masih belum terlalu luas.
Dalam mempromosikan layanan jasanya, Rewhite Brebes hanya mengandalkan media
1
2
sosial Instagram dengan jumlah followers yang masih terbilang sedikit. Pencatatan
transaksi juga masih sangat tidak efektif menggunakan proses manual yaitu hanya
dengan menggunakan nota dan ditambah dengan malasnya konsumen untuk datang
langsung ketempat laundry sepatu Rewhite Brebes membuat semakin tidak efektifnya
sistem informasi Rewhite Brebes..
Permasalahan yang terjadi pada Rewhite Brebes yaitu masih kurangnya
informasi bagi calon konsumen terhadap adanya jasa laundry sepatu yang akan
menggunakan layanan jasa Rewhite Brebes dan kendala konsumen dalam melakukan
order laundry sepatu langsung ketempat. pembukuan yang masih menggunakan proses
manual dan belum terkomputerisasi membuat kurangnya informasi tentang pemasukan
yang mereka dapatkan. Dengan begitu mereka tidak dapat melakukan evaluasi secara
maksimal dan membuat perencanaan yang lebih baik kedepanya.
Berdasarkan permasalahan-permasalah tersebut, Rewhite Brebes sudah
waktunya memerlukan perancangan sebuah sistem yang dapat memperluas
penyebaran informasi tentang adanya penyedia jasa laundry sepatu yaitu Rewhite
Brebes. Dan juga mempermudah konsumen dalam melakukan order dan juga
mempermudah pihak Rewhite Brebes dalam melakukan pembukuan dan laporan
keuangan sehingga dapat mempermudah dan memaksimalkan pelayananya.
Dari permasalah permasalahan tersebut mendorong peneliti untuk membuat
perancangan sistem informasi yang nantinya dapat mempermudah jasa laundry sepatu
Rewhite Brebes dalam memperluas media promosi mereka dan juga mempermudah
pihak Laundry melakukan pelayananya dan juga mempermudah konsumen dalam
melakukan order laundry. Kemudian implementasi bisnis dalam bentuk sebuah desain
website. Dengan adanya perancangan sistem informasi berbasis website tersebut
bertujuan untuk mempermudah konsumen dalam melakukan order laundry sepatu dan
mempermudah pemilik usaha dalam mengontrol transaksi laundry sepatu dan
memperluas pasar mereka sehingga Rewhite Brebes dapat lebih dikenal oleh seluruh
masyarakat. Selain itu, dengan adanya perancangan sistem informasi ini diharapakan
dapat memperbanyak keuntungan penjualan, meningkatkan kinerja tempat usaha,
memperluas jaringan bisnis sehingga Rewhite Brebes lebih dikenal lebih jauh.
Berdasarkan keterangan diatas membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
3
3. Bagi Konsumen
a. Dapat mengetahui layanan apa saja yang disajikan oleh jasa laundry
sepatu Rewhite Brebes.
b. Mempermudah melakukan order laundry sepatu dikarenakan
tersedianya layanan antar jemput sepatu.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1.Penelitian Terkait
Dalam melakukan sebuah penelitian, tentunya banyak artikel maupun jurnal ilmiah
yang dijadikan pedoman sebagai landasan teori dalam penulisan. Banyak artikel ilmiah
yang bersangkutan dengan penulisan dalam menyusun sebuah penelitian dan dijabarkan
sebagai berikut :
1. Penelitian berjudul “ Sistem informasi pengelolaan laundry sepatu Youth clean
shoes 22”oleh Prayogo Pangestu pada tahun 2019 dimana dalam penelitian tersebut
dijabarkan bahwa Pencatatan data pelanggan di Youth clean shoes 22 masih
menggunakan cara manual dan belum terintegrasi dengan sistem. Dengan demikian
dibuatkanya sebuah sistem informasi pelayanan jasa laundry dan pengelolaan data
sepatu yang dapat membantu pengolaan data pada Laundry Youth clean shoes 22 dan
memudahkan pelanggan melakukan order yang di mulai dari order hingga
pengambilan sepatu. Penelitian ini menggunakan metode waterfall yang terdiri dari 5
langkah : Analsia kebutuhan, Membuat Desain Sistem, Penulisan Kode Program,
Pengujian Program dan Penerapan Program. [1]
2. Penelitian berjudul “ Sistem Informasi Jasa Laundry Pada Laundry Denok Berbasis
Web Menggunakan Metode System Development Life Cycle (Sdlc)” oleh Annisa
Dian Pertiwi pada tahun 2020. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa pada laundry
Denok masih menggunakan sistem secara manual. Seperti pencatatan yang masih
manual, sehingga rawan terjadi kesalahan dan kecurangan transaksi yang akan
berdampak pada laporan pendapatan usaha laundry itu sendiri. Dengan demikian
dibuatkanya sebuah sistem informasi pelayanan laundry yang bermanfaat bagi
kinerja dari usaha laundry tersebut dan dapat membantu pengelolaan data. Sistem
baru yang nantinya akan digunakan berbasis website dengan database yang
terintegrasi. dalam membuat sistem informasi ini, peneliti menggunakan System
Development Life Cycle (SDLC) dengan metodologi waterfall yang memiliki 5
tahap : Analisa kebutuhan perangkat luna, Desain, implementasi, Pengujian,
6
7
Maintenance. [2]
3. Penelitian berjudul “ Sistem Informasi Pelayanan Jasa Laundry Pada Doctor Laundry
Coin Depok” oleh Lestari EW, Dahlia, Dwi Puji Hastuti pada tahun 2020. Dalam
penelitian ini peneliti menjelaskan bahwa sistem masih menggunakan sistem manual
dimana setiap kegiatannya masih dicatat didalam buku besar. Hal ini menimbulkan
permasalahan seperti penyimpanan data pelanggan yang kurang akurat,
kesulitan dalam menemukan data pelanggan, rumitnya membuat laporan karena
harus merekap banyak data, dan proses transaksi yang memakan waktu cukup lama,
belum lagi jika bukti pembayaran hilang atau lupa dalam hal pencatatan transaksi.
Untuk itu perlu adanya sistem yang dapat membantu mempermudah pelayanan pada
Doctor Laundry Coin. untuk mengembangkan perangkat lunaknya menggunakan
metode Prototyping dengan tahapan Pengumpulan Kebutuhan, Perancangan,
Mengkodekan Sistem, Pengujian Sistem, Evaluasi Sistem, Implementasi
Sistem. Sistem ini nantinya berbasis web dengan fitur mobile. [3]
5. Penelitian berjudul “Perancangan Sistem Informasi Crm Pada Car Wash Auto 74
8
Cabang Rajabasa Berbasis Web” oleh Maical Albert pada tahun 2022. Penelitian ini
menjelaskan bagaiman keluhan pelanggan tentang tidak adanya jadwal yang
terstruktur dan proses yang tidak tercatat dalam sistem. Tujuan dari penelitian ini
adalah merancang sebuah sistem informasi booking atau reservasi dan keluhan
pelanggan sehingga memudahkan pelanggan dalam memilih jadwal cuci mobil. Serta
membangun loyalitas pelanggan. Sistem informasi ini nantinya berbasis website
dengan menggunakan metode prototype. [5]
II.2.Landasan Teori
II.2.1. Sistem Informasi
Secara umum Sistem Informasi adalah suatu yang menyediakan informasi untuk
menajemen pengembilan keputusan atau kebijakan dan menjalankan operasional dari
kombinasi orang-orang, teknologi dan prosedur-prosedur yang terorganisasi. Menurut
Rindi Damayanti (2015) dalam jurnalnya mendefinisikan bahwa Sistem adalah
“sekelompok elemen elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai
tujuan”. Sedangkan menurut I Putu Agus Eka Pratama, (2015:7) “Sistem adalah
sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam
melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.” Fatmawati (2016:14) juga
bependapat dalam bukunya mengatakan bahwa “sistem informasi adalah suatu sistem
dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung
operasi bersifat manajerial, kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak
luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”. [6]
II.2.2. Website
Website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs yang terdapat dalam sebuah domain
atau subdomain yang berada di dalam World Wide Web (WWW) di internet. Alasan
seseorang mengunjungi website adalah karena konten yang tersedia
di website tersebut. Penyebaran informasi melalui website sangat cepat dan mencakup area
yang luas serta tidak dibatasi oleh jarak dan waktu. Oleh sebab itu, website merupakan
sarana penting untuk mendapatkan dan mengelola informasi. Website adalah sebuah
software yang berfungsi untuk menampilkan dokumen pada suatu web yang membuat
pengguna dapat mengakses internet melalui software yang terkoneksi dengan internet.
(Mara Destiningrum, Q. All, 2017).
Menurut agus hariyanto (2015) website diartikan sebagai kumpulan halaman yang
menampilkan informasi data teks, data gambar, 7 data animasi, suara, video dan gabungan
dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian
bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-
jaringan halaman (hyperlink). Dam Menurut Lukmanul Hakim (2004) Website merupakan
fasilitas internet yang menghubungkan dokumen dalam lingkup lokal maupun jarak jauh.
12
Dokumen dalam website disebut dengan webpage dan link dalam website dapat digunakan
oleh pengguna untuk beralih dari satu halaman ke halaman (hyertext) lain baik antar halam
yang disimpan di server yang sama maupun dalam server yang ada di seluruh dunia.
Halaman (page) dapat di akses atau di baca melalui browser seperti Google Chrome,
Mozilla Firefox dan lain sebagainya. Dan menurut Menurut Robi Abdulloh (2015) web
adalah sekumpulan halaman yang terdiri dari beberapa halaman yang berisi informasi
dalam bentuk data digital baik berupa text, gambar, video, audio, dan animasi lainnya yang
disediakan melalui jalur koneksi internet.[7]
II.2.3. HTML
HTML adalah bahasa standar pemrogaman yang digunakan untuk membuat halaman
website, yang diakses melalui internet. Singkatan dari "Hypertext Markup Language".
HTML disusun berdasar kode dan simbol tertentu, yang dimasukkan dalam sebuah file
atau dokumen. Sehingga bisa ditampilkan pada layar komputer. Dan bisa dipahami oleh
para pengguna internet. HTML (Hyper Text Markup Language) Yaitu skrip yang berupa
tag-tag untuk membuat dan mengatur struktur website” (Rohi Abdulloh, 2016:1). HTML
(Hyper Text Markup Language) adalah suatu bahasa pemrograman yang digunakan untuk
membuat halaman web” (Dominikus Juju, 2016:5). [8]
II.2.4. MySQL
Pada perkembangannya, MYSQL disebut juga SQL yang merupakan singkatan dari
Structured Query Languange. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan
untuk mengolah database. SQL pertama kali didefinisikan oleh American National
Standards Institute (ANSI) pada tahun 1986. MYSQL adalah sebuah sistem manajemen
database yang setbersifat open source. Menurut Andi, Wahana Komputer, 2014:h,73
MYSQL merupakan sistem manajemen database yang bersifat relational. Artinya, data
yang dikelola dalam database yang akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah
sehingga manipulasi data akan jauh lebih cepat. MYSQL dapat digunakan untuk mengelola
database mulai dari yang kecil sampai dengan yang sangat besar. SQL juga merupakan
bahasa pemrograman yang dirancang khusus untuk mengirimankan suatu perintah query
(pengaksesan data berdasarkan pengalamatan tertentu) terhadap sebuah database.
13
II.2.5. Xampp
XAMPP adalah perangkat lunak yang paling umum digunakan untuk menjalankan server
apache dan melakukan pengnembangan web berbasis PHP. Menurut Jubilee Enterpise
2018:3 berpendapat bahwa Xampp adalah server yang paling banyak digunakan untuk
keperluan belajar PHP secara mandiri, terutama bagi programmer pemula. Sedangkan
menurut Imam Mulhim, 2013:4 XAMPP adalah paket instalasi program yang terdiri atas
program apache HTTP Server, MySQL, database dan penerjemah bahasa yang ditulis
dengan bahasa pemrograman PHP dan perl. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa
Xampp merupakan tool pembantu pengembangan paket perangkat lunak berbasis open
source yang menggabungkan Apache web server, MySQL, PHP dan beberpa modul
lainnya di dalam satu paket aplikasi. [8]
II.2.6. PHPMyAdmin
PHPMyAdmin merupakan sebuah aplikasi berbasis web yang berfungsi untuk mengelola
sebuah database MySQL atau bisa disebut juga sebagai tool database. Menurut Yudho
Yudha Yudayanto, 2018:5 phpMyAdmin adalah alat perangkat lunak gratis yang ditulis
dalam PHP yang dimaksudkan untuk menangani administrasi MySQL melalui internet.[8]
II.2.8. BPMN
Menurut Object Management Group seperti yang dikutip oleh Rosing, White, Cummins, &
Man (2015) BPMN merupakan standar untuk pemodelan proses bisnis yang menyediakan
notasi grafis untuk menentukan proses bisnis yang terjadi dalam Business Process Diagram
(BPD). BPMN menyediakan cara untuk berkomunikasi tentang proses bisnis bagi personil
manajemen, analisis bisnis, dan pengembang sehingga memudahkan untuk mendefinisikan
dan menganalisis proses bisnis umum maupun pribadi. [10]
u tu
keb h
al an
n
A is
Ev alu
sp
erb id
ak n
a r in
esaP
d se ep
co at
em b
M a ngu
t ty p
ro
p e
1. Analisis kebutuhan
Tahapan model prototype dimulai dari analisis kebutuhan. Dalam tahap ini kebutuhan
sistem didefinisikan dengan rinci. Dalam prosesnya, klien dan tim developer akan bertemu
untuk mendiskusikan detail sistem seperti apa yang diinginkan oleh user.
Tahap kedua adalah pembuatan desain sederhana yang akan memberi gambaran singkat
tentang sistem yang ingin dibuat. Tentunya berdasarkan diskusi dari langkah 1 diawal.
3. Membangun Prototype
Setelah desain cepat disetujui selanjutnya adalah pembangunan prototipe sebenarnya yang
akan dijadikan rujukan tim programmer untuk pembuatan program atau aplikasi.
17
Di tahap ini, sistem yang telah dibuat dalam bentuk prototipe di presentasikan pada klien
untuk di evaluasi. Selanjutnya klien akan memberikan komentar dan saran terhadap apa
yang telah dibuat. ika klien mempunyai catatan untuk perbaikan sistem, maka fase ini
akan terus berulang sampai klien setuju dengan sistem yang akan dikembangkan.
Pada bagian ini dapat dijelaskan proses penelitian yang dimulai dari proses tahapan
pengumpulan data-data yang dapat digunakan dan kemudian dilanjutkan ketahapan
analisis. Pada proses tahapan ini dapat dilakukan sejumlah tahapan pengumpulan data yaitu
dalam mendapatkan data-data yang dapat digunakan untuk diolah menjadi sebuah
informasi dalam pembuatan perancangan sistem informasi yang dibuat.
21
22
III.2.1.Metode Wawancara
Metode wawancara merupakan metode yang dasarnya mendapatkan suatu data dengan
memberikan pertanyaan langsung kepada pihak yang diminta datanya oleh penulis.
Pertanyaan disususn terlebih dahulu agar pertanyaan yang diajukan nantinya bias
mendapatkan sebuah data yang valid. Pernyataan yang diajukan seputar seluruh kegiatan
yang terjadi di jasa Laundry sepatu Rewhite Brebes dari proses bisnis serta permasalahan
yang terjadi pada Rewhite Brebes.
III.2.3.Analisis
Masalah yang ada diidentifikasi dan dievaluasi kembali, kemudian soslusi masalah
dirumuskan dengan tujuan untuk memperbaiki sistem.
ke b
tA
ua h
n lis an
is
Eval u a sid
a n M em
b an gu
n
p erb
ai ka n p ro
t yp e
III.3.1.Analisis Kebutuhan
Dalam tahap, developer melakukan sebuah penelitian pada suatu aplikasi dan sistem yang
akan diperlukan. pelanggan dan pengembang bertemu untuk membahas tujuan umum dari
proyek dan kebutuhan yang diketahui oleh pelanggan. Pada tahap ini, detail kebutuhan
mungkin belum dibahas secara terperinci. Tujuan dari proses ini adalah untuk memahami
kebutuhan umum pelanggan dan mengembangkan gambaran umum tentang bagian-bagian
yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
24
III.3.2.Membangun Prototype
Membangun prototipe adalah proses membuat rancangan prototype sesuai kebutuhan user,
Perancangan untuk alur proses di dalam sistem, mulai dari, input, output yang sudah
diusulkan oleh klien. Perancangan Unified Modelling Language atau yang disingkat UMl,
perancangan ini bertujuan mengidentifikasikan sistem apa saja yang dibutuhkan serta
bagaimana merealisasikannya. Perancangan wireframe yang berguna untuk menata suatu item
di laman website atau aplikasi. Kemudian dilanjut dengan perancangan prototype Interface
atau tampilan antarmuka melalui Figma serta beragam fitur yang diperlukan klien.
III.3.3.Evaluasi Prototype
Evaluasi ini dilakukan oleh pihak pelanggan, jika sudah sesuai maka langkah selanjutnya akan
diambil . Namun jika belum sesuai maka prototyping nya direvisi dengan mengulang langkah-
langkah sebelumnya.
25
DAFTAR PUSTAKA
[1] P. Pangestu, “Sistem informasi pengelolaan laundry sepatu Youth clean shoes 22,” pp. 1–
8, 2019.
[2] A. D. Pertiwi, “Sistem Informasi Jasa Laundry Pada Laundry Denok Berbasis Web
Menggunakan Metode System Development Life Cycle (Sdlc),” Dspace.Uii, pp. 1–73,
2020.
[3] E. W. Lestari and D. Dahlia, “Sistem Informasi Pelayanan Jasa Laundry Pada Doctor
Laundry Coin Depok,” INFORMATICS Educ. Prof. J. Informatics, vol. 5, no. 1, p. 83,
2020, doi: 10.51211/itbi.v5i1.1384.
[4] E. W. Lestari and F. Ramdani, “Sistem Informasi Pelayanan Jasa Cuci Kendaraan
Bermotor Berbasis Web,” Insa. Pembang. Sist. Inf. dan Komput., vol. 8, no. 1, 2020, doi:
10.58217/ipsikom.v8i1.172.
[5] M. Albert and A. B. Santoso, “Perancangan Sistem Informasi Crm Pada Car Wash Auto
74 Cabang Rajabasa Berbasis Web,” Teknologiterkini.org, vol. 2, no. 3, pp. 1–14, 2022.
[6] R. K. Pratama and F. Piliang, “Rancang Bangun Aplikasi Penyewaan Lapangan Futsal
Berbasis Web,” J. Sist. Inf. dan Sains Teknol., vol. 1, no. 2, 2019, doi:
10.31326/sistek.v1i2.676.
[7] IQROMI NUGRA HENDI, “RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI DESA
BINAAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI BERBASIS WEB,” 2020.
[8] Tumini and M. Fitria, “Penerapan Metode Scrum Pada E-Learning Stmik Cikarang
Menggunakan Php Dan Mysql,” J. Inform. Simantik, vol. 6, no. 1, pp. 12–16, 2021.
[9] Novendri, “APLIKASI INVENTARIS BARANG PADA MTS NURUL ISLAM DUMAI
MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL,” Lentera Dumai, vol. 10, no. 2, pp. 46–57, 2019.
[10] N. Nopiansah, “IMPLEMENTASI BPMN UNTUK MEMBANGUN MODEL BISNIS
FORENSIKA DIGITAL,” vol. 6, no. 3, pp. 328–335, 2021.
[11] D. Purnomo, “Model Prototyping Pada Pengembangan Sistem Informasi,” J I M P - J.
Inform. Merdeka Pasuruan, vol. 2, no. 2, pp. 54–61, 2017, doi: 10.37438/jimp.v2i2.67.
[12] M. Naufal, M. A.- Faruq, M. H. Aufan, U. Islam, and N. Walisongo, “Perancangan Ui /
Ux Semarang Virtual Tourism,” vol. 4, no. 1, pp. 43–52, 2022.
[13] T. Albert, J. A. Nugroho, and R. W. Hapsari, “Perancangan Ulang UI/ UX Website sebuah
Perusahaan Farmasi,” J. Rupaka, vol. 4, no. 1, pp. 89–96, 2021.