Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KEPERAWATAN ANAK PERTEMUAN V MTBS

Nama : Yuwanda Citra Barus

NIM : P07520120123

Kelas : 2C D3 Keperawatan

Dosen : Tiurlan M Doloksaribu, S.Kep, Ns, M.Kep

SOAL KASUS DAN JAWABAN KLASIFIKASI KASUS

1. Seorang Ibu bernama Ny.S datang membawa anaknya yang sakit berumur 2 tahun ke
puskesmas dengan keluhan batuk dan sulit bernapas. Hal tersebut sudah terjadi selama
seminggu dan Ny.S mengatakan terakhir berobat itu dua minggu yang lalu dengan
keluhan yang sama. waktu dilihat napas anak 45x/menit, ada tarikan dinding dada
kedalam, terdengar stridor, dan anak masih dalam keadaan sadar.
Jawab:
Klasifikasi dari keluhan yang diderita anak adalah Pneumonia berat dikarenakan adanya
gejala dimana adanya tarikan dinding dada kedalam pada anak, dan terdengar stridor atau
suara napas tambahan. Maka, tindakan pengobatan yang dilakukan adalah memberi dosis
pertama yang sesuai, kemudian merujuknya segera.
2. Ny.M datang kepuskesmas membawa anaknya yang sakit berumur 1 tahun dengan
keluhan diare. Ny.M mengatakan diare sudah berlangsung selama 16 hari. Ibu
mengatakan feses anak berwarna kuning dan tidak ada warna merah selama 16 hari.
Terakhir berobat sekitar sebulan yang lalu. Pada saat ditanya keluhan apa yang terjadi
saat berobat sebulan yang lalu, Ny.M mengatakan anak menderita sakit yang sama diare.
Ibu mengatakan anaknya selalu memuntahkan semua makanannya. Sebelumnya anak
pernah mengalami kejang saat berumur 7 bulan. Terlihat anak rewel saat digendong
ibunya dan mata cekung. Saat disuruh minum anak meminumnya dengan lahap. Cubit
kulit perut anak kembali dalam waktu 2 detik.
Jawab:
Klasifikasi dari keluhan yang diderita anak adalah diare dehidrasi ringan sedang dengan
gejala yang dapat dilihat anak rewel saat digendong ibunya, mata cekung, tetapi saat
disuruh minum anak meminumnya dengan lahap, dan turgor kulit perut anak kembali
dalam waktu 2 detik. Maka, tindakan pengobatan yang dilakukan adalah memberi cairan
dan makanan sesuai rencana terapi B dan Tablet zinc, apabila anak masih mempunyai
klasifikasi berat lain akan di rujuk segera, karena anak masih bisa minum akan diberikan
ASI dan larutan oralit selama perjalanan, kemudian nasihat kapan kembali segera, dan
dilakukan kujungan 5 hari kemudian jika tidak ada perbaikan.
3. Ny.B datang membawa anaknya yang sakit berumur 4 tahun ke puskesmas dengan
keluhan anak demam dengan suhu 38,5oC. Diketahui daerah tempat Ny.B adalah daerah
tanpa resiko malaria. Dan sebelumnya mereka juga tidak ada berkunjung
kedaerahmanapun. Demam yang dialami anak sudah ada dua minggu dan Ny.B
mengatakan sudah pernah berobat seminggu yang lalu dengan keluhan anak batuk.
Makanan yang masuk akan dimuntahkan sebagian dan sulit untuk minum, tidak pernah
kejang. Terdapat kaku kunduk, anak terlihat pilek. Dan saat dicubit kuadran kulit perut
bawah sebelah kanan anak kembali dalam waktu 2 detik.
Jawab:
Dalam hal ini daerah yang ditempati Ny.B dan anak adalah daerah tanpa resiko malaria
dengan klasifikasi penyakit berat dengan demam ditandai dengan gejala adanya tanda
bahaya umum seperti makanan yang masuk dimuntahkan sebian oleh anak, sulit minum,
terdapat kaku kunduk, dan kuadran kulit perut bawah sebelah kanan anak kembali dalam
waktu 2 detik (lambat). Maka, tindakan pengobatan yang dilakukan adalah memberikan
dosis pertama antibiotik yang sesuai, mencegah agar gula darah tidak turun, memberikan
dosis pertama paracetamol apabila demam tinggi lagi, dan dilakukan rujukan segera.
4. Ny.U datang kepuskesmas membawa anaknya berumur 3 tahun yang sedang menderita
demam dengan suhu tubuh 38,7oC. Hal tersebut sudah terjadi 5 hari yang lalu,
sebelumnya belum pernah mengalami demam campak dan baru pertama kali kunjungan.
Tidak ada luka di mulut, pada mata tidak ada nanah dan kornea jernih. Anak masih mau
makan dan minum serta tidak ada muntah.
Jawab:
Klasifikasi dari keadaan anak yang dapat dilihat adalah campak dikarenakan tidak ada
gejala adanya tanda bahaya umum, tidak ada luka di mulut, dan keadaan kornea jernih.
Maka, tindakan pengobatan yang dapat diberikan adalah memberi vitamin A.
5. Seorang anak berumur 2 tahun dibawa ke puskesmas oleh ibunya dengan keluhan demam
yang sudah berlangsung selama 2 hari dengan suhu tubuh anak 40oC. Sebelumnya belum
pernah berobat dan hanya dirawat di rumah. Ibu khawatir karena demam anak mendadak
tinggi dan terjadi terus menerus. Terdapat juga bintik merah di kulit. Saat diberi makan
anak akan memuntahkannya sebagian dan itu sering terjadi. Tidak ada darah yang keluar
saat muntah. Anak juga malas untuk minum. Tinja berwarna kuning dan selama 3 hari ini
tidak ada tinja warna hitam. Anak tampak gelisah dan ditemukan ektremitas dingin dan
nadi sangat lemah. Waktu dilihat tidak ada pendarahan dari hidung atau gusi, ada terdapat
bintik perdarahan saat diperiksa menggunakan torniqet. Saat ditekan bintik tidak dapat
hilang.
Jawab:
Klasifikasi dari kasus diatas adalah Demam Berdarah Dengue (DBD) dikarenakan
terdapat gejala adanya tanda-tanda syok dan gelisah seperti ekstremitas dingin dan nadi
sangat lemah, adanya bintik-bintik perdarahan saat diperiksa menggunakan torniqet, dan
sering muntah saat makanan masuk keperut. Maka, tindakan yang dapat dilakukan adalah
memberikan oksigen 2-4 liter/menit dan pemberian cairan intravena sesuai petunjuk
untuk tanda-tanda syok, apabila anak sering muntah dan malas minum akan diberikan
cairan infus Ringer Laktat/Ringer Asetat, jumlah cairan rumatan. Karena demam anak
tinggi, maka memberikan dosis pertama paracetamol tidak boleh dengan golongan
sallsillat dan ibuprofen, jika belum ada juga pengurangan maka dilakukan rujuk segera.
6. Ny.A datang membawa anaknya yang berumur 5 tahun dengan keluhan telinga sakit.
Sakitnya sudah berlangsung selama seminggu hari. Ibu belum pernah membawa anaknya
berobat. Ibu mengatakan menemukan adanya cairan keluar dari telinga anak dan itu
berlangsung sudah 6 hari. Saat dilihat tidak ada pembengkakan di belakang telinga tetapi
anak mengatakan merasa nyeri.
Jawab:
Klasifikasi dari masalah telinga anak adalah infeksi telinga akut yang ditandai dengan
gejala adanya cairan yang keluar dari telinga anak yang berlangsung kurang dari 14 hari
dan anak mengatakan merasa nyeri. Tindakan pengobatan yang dilakukan adalah
memberikan antibiotik yang sesuai, memberi parasetamol untuk mengatasi nyeri anak,
kemudian mengeringkan telinga dengan bahan penyerap, dan mengatakan kepada ibu
untuk melakukan kunjungan ulang 2 hari kemudian.
7. Ny.B membawa anaknya berumur 1 tahun untuk memeriksakan status gizi anak.
Sebelumnya ibu sudah pernah datang berobat seminggu yang lalu dengan keluhan anak
diare. Setiap diberikan makan anak akan memuntahkan semuanya. Saat disuruh anak
malas untuk minum. Terlihat badan anak kurus dengan BB/PB lebih dari 3 SD – kurang 2
SD. Tidak ada pembengkakan pada kedua punggung kaki. Saat dicubit kuadran perut
kulit bawah anak kembali dalam waktu 2 detik.
Jawab:
Klasifikasi dari memeriksa status gizi dapat ditemukan anak dalam klasifikasi kurus
dengan gejala badan anak kurus dengan BB/PB lebih dari 3 SD – kurang 2 SD. Maka,
tindakan pengobatan yang dapat dilakukan adalah melakukan penilaian pemberian
makanan pada anak, apabila ditemukan masalah pemberian makan maka akan dilakukan
konseling gizi di puskesmas dan melakukan kunjungan ulang 5 hari kemudian, jika tidak
ada maslah pemberian makan maka memberikan nasihat yang sesuai dengan najuran
makan untuk anak sehat maupun sakit dan kunjungan ulang 14 hari kemudian, apabila
belum teratasi makan beritahu untuk kembali lagi segera.
8. Ny.S datang ke puskesmas membawa anaknya yang berumur 4 tahun untuk memeriksa
anemia. Sebelumnya belum pernah memeriksa kesehatan ke puskesmaas. Makanan yang
masuk keperut selalu dimuntahkan. Banyaknya makanan yang keluar hanya sebagian dan
anak masih mau untuk minum meskipun sedikit. Terlihat anak sangat lemah dan telapak
tangan terlihat agak pucat.
Jawab:
Klasifikasi dari kasus pemeriksaan tersebut adalah ditemukan anak klasifikasi anemia
dengan gejala yang terlihat adalah telapak tangan agak pucat. Maka tindakan pengobatan
yang dilakukan adalah memberikan zat besi pada anak, memberikan obat cacing, jika
daerah dalam resiko tinggi malaria maka diberikan antimalaria oral, kemudian
menasehati untuk datang lagi melakukan kunjungan ulang 4 minggu kemudian.

Anda mungkin juga menyukai