Anda di halaman 1dari 30

Manajemen

Kegawatdaruratan Obstetri
dan Ginekologi

Dr. Iwan, SpOG


Dr. Triana Indrijanie, SpOG
SMF Obstetri & Ginekologi
RSUD Majalaya Kabupaten Bandung
GAWAT DARURAT MEDIK

Keadaan medik yang mengakibatkan


“seorang” pasien terancam jiwanya

PASIEN DALAM BIDANG OBSTETRI

Ibu dan atau anak yang dikandungnya.


PRINSIP PENANGANAN KEGAWATDARURATAN

Sama dengan penanganan kegawatdaruratan di bidang lain


Mengikuti algoritma Airway,Breathing,Circulation,….dst

The golden rules of obstetric emergencies


1. Ibu diletakkan dalam posisi miring kiri dan berikan oksigen,
bahkan bila ibu tidak sadar atau terintubasi
2. Pusatkan perhatian pada resusitasi dan usaha stabilisasi
ibu.
3. Tahikardia dan hipotensi adalah gejala terberat syok
4. Keadaan emergensi seringkali bukan dari penyebab
obstetri
Emergensi Obstetri

Antepartum Intrapartum Postpartum


Perdarahan Tali Pusat Atonia Uteri
Menumbung Laserasi Jalan
Abortus
Ruptur Uteri Lahir
KET
Distosia Bahu Retensi atau sisa
Mola Hidatidosa plasenta

Plasenta Previa Eklampsi

Solusio Plasenta Infeksi


Puerperalis
Eklampsi/
Preeklampsi
Perdarahan antepartum
Usia Kehamilan < 20 minggu

Keluhan Abortus Mola KET


Hidatidosa
Amenore + + +
Perdarahan + + +
Mules/nyeri +/- - +
Syok +/- +/- +/-
Anemi +/- +/- +/-
Besar Uterus =/< >> Sukar Diraba
Defense - - +
Musculaire
Perdarahan antepartum
Usia Kehamilan < 20 minggu

Keluhan Abortus Mola KET


Hidatidosa
Pekak samping/ - - +
pekak pindah
Ostium Terbuka Terbuka/ Tertutup/
Uteri/porsio tertutup nyeri goyang
Gelembung Mola - +/- -
Cavum Douglas t.a.k t.a.k Menonjol/
nyeri tekan
Massa kiri/kanan - Kista lutein Adnexa
uterus (+/-) membesar
Perdarahan antepartum
Usia Kehamilan < 20 minggu

Klinis Perdarahan Nyeri/mules Pembukaan


Abortus ostium
Imminens Sedikit Tidak Ada Tertutup
Insipiens Sedikit Ringan Terbuka/ teraba
ketuban
Inkomplit Banyak Berat/ hebat Terbuka teraba
jaringan
Komplit Sedikit Tidak ada Tertutup
Penatalaksanaan Abortus

1. Tanpa komplikasi/penyulit Puskesmas


2. Dengan komplikasi/penyulit RS Type C

PRINSIP PENGELOLAAN :
1. Lihat keadaan umum
2. Tingkat klinis abortus
3. Ada/tidak ada penyulit
Penatalaksanaan Mola Hidatidosa

1. Perbaikan Keadaan Umum  Transfusi,


Anti hipertensi, Anti konvulsi
2. Evakuasi Jaringan Mola
Evidence level III/IV C
a. Vakum Kuret
b. Histerektomi Total
3. Profilaksis
a. Histerektomi Total
b. Kemoterapi
4. Follow Up 
Evidence level III C
1. Tidak boleh hamil 6 bulan B-HCG normal
2. Pil Kontrasepsi Kombinasi (COC) Evidence level IV C
Penatalaksanaan Kehamilan Ektopik

1.Perbaikan keadaan umum


1. Airway
2. Transfusi
2. Terapi Definitif :
1. Operatif 
1. Laparoskopi Evidence level IA

2. Laparotomi  Evidence level IV C

Salpingostomi, Salpingotomi,
Salpingektomi
Evidence level IIa
2. Medikal  Methotrexate
Perdarahan Anterpartum
Kehamilan > 20 minggu

Gejala Plasenta Previa Solusio Plasenta


Perdarahan Berulang Pertama Kali
Bagian Anak Teraba Sulit Diraba
Bunyi Jantung Anak + -
Derajat Syok Sesuai Tak Sesuai
Penatalaksanaan Perdarahan Anterpartum
Kehamilan > 20 minggu

1. “Quickly assess”, oksigenasi, miring kiri, BJA.


2. Infus dengan kateter i.v terbesar, persiapkan transfusi
darah
3. Resusitasi Cairan : estimasi jumlah perdarahan + 2
liter cairan salin
4. Pasang kateter urin  monitoring intake output ketat
5. Rujuk ke bagian obstetri untuk penatalaksanaan
lanjut
Hipertensi dalam Kehamilan
Diagnosis :
1. PRE EKLAMSIA BERAT
Diastole > 110 mmHg
Proteinuri > 2g/24 jam atau > +2
Kreatinin >1.2 mg% dengan oligouri
Trombosit < 100.000/mm3
“HELLP syndrome sign”
2. IMPENDING ECLAMPSIA
PEB + GEJALA SUBYEKTIF (Nyeri Kepala Hebat/Nyeri Ulu
hati/Pandangan Kabur)
3. EKLAMSIA
PEB + KEJANG

(Pedoman Diagnosis Dan Terapi Obstetri Dan Ginekologi RS Dr Hasan Sadikin. 2005)
Penatalaksanaan Hipertensi dalam Kehamilan

ANTI KEJANG :
Evidence Level IA
Sulfas magnesicus (MgSO4) 20% dan 40%

PEMBERIAN :
PEB belum inpartu :
A. Pemberian intravenus dengan infussion pump
1. Dosis Awal : 4 gr (20cc MgSO4 20%) dilarutkan ke dalam 100 cc
RL, diberikan selama 15-20 menit
2. Dosis pemeliharaan : 10 gram (50 cc MgSO4 20%) dalam 500 cc
cairan RL diberikan dengan kecepatan 1-2 gram/jam (20-30 tetes
permenit)
A. Pemberian Intramuskuler berkala
1. Dosis awal 8 gram IM larutan SM 40%
2. Dilanjutkan 4 gram tiap 4 - 6 jam IM

(Pedoman diagnosis dan terapi obstetri dan ginekologi RS Dr Hasan Sadikin. 2005)
Penatalaksanaan Hipertensi dalam Kehamilan

ANTI HIPERTENSI Evidence Level IA

• TEKANAN DARAH SISTOLIK < 180 mmHg


- Oral Medopa 3 x 250 mg ( bila mungkin )

• TEKANAN DARAH SISTOLIK > 180 mmHg


- Catapres drip 300 mikrogram dalam 500 cc larutan A2 10 tetes/menit
dinaikkan 5 tetes/menit sampai tercapai MABP( T 160/100 mmHg )
- Nifedipin 10 mg p.o : dapat diulang setiap 30 menit (maksimal 120 mg
/24 jam )

(Pedoman diagnosis dan terapi obstetri dan ginekologi RS Dr Hasan Sadikin. 2005)
Tali pusat menumbung

Etiologi :
- Gemelli
- Sungsang
- Hydramnion

Penatalaksanaan :
- Rencanakan Seksio Sesarea Emergensi

Selama persiapan operasi :


1. Pertahankan ibu dalam posisi miring kiri dan posisi trendelenburg
(panggul lebih tinggi dari kepala ibu
2. Usahakan tidak menyentuh tali pusat  menghindari spasme
3. Usahakan agar bayi tidak banyak bergerak  agar tali pusat tak
terganggu
4. Tokolitik dapat dipergunakan untuk mengurangi his
Ruptur Uteri

Predisposisi :
1. Malposisi
2. Kelainan Panggul
3. Penggunaan uterotonika
4. Makrosomia
5. Bekas Seksio Sesarea
sebelumnya
Gejala Klinis :
1. Perdarahan
2. Nyeri Perut
Penatalaksanaan : 3. Lingkaran Bandl
1. Resusitasi 4. Tahikardia
2. Seksio sesarea 5. Teraba bagian janin lebih
jelas
6. Gawat Janin
DISTOSIA BAHU

Terjebaknya bahu pada pintu atas panggul setelah kepala


anak lahir.

Etiologi :
•Anak besar
•Ibu menderita DM
•Genetik (orang tua)
•Serotinus
•CPD
•Anenchephalus
•Pada ekstraksi forseps/ vakum, melahirkan terlalu cepat
Evidence level III B

Evidence level IV

Evidence level III

Evidence level III


Perdarahan post partum
• Definisi Tradisional
• Kehilangan darah > 500 mL pada persalinan
pervaginam
• Kehilangan darah > 1000 mL pada seksio Sesaria
• Definisi Fungsional
• Kehilangan darah yang potensial mengakibatkan
ketidakstabilan hemodinamik
• Insiden
• sekitar 5% dari seluruh persalinan
DIAGNOSIS
Gejala dan tanda selalu ada Kadang ada Diagnosis
kemungkinan
• Uterus tidak berkontraksi dan • Syok Atonia uteri
lembek
• Perdarahan segera setelah anak
lahir
• Perdarahan segera • Pucat Robekan
• Darah segar mengalir • Lemah jalan lahir
• Kontraksi baik • Menggigil
• Plasenta lengkap
Gejala dan tanda Kadang ada Diagnosis
selalu ada kemungkinan

• Plasenta belum lahir • Tali pusat putus akibat traksi Retensio


setelah 30 menit berlebihan plasenta
• Perdarahan segera • Inversio uteri akibat tarikan
• Uterus kontraksi baik • Perdarahan lanjutan
• Plasenta/sebagian • Uterus berkontraksi tetapi Sisa plasenta
selaput tak lengkap tinggi fundus tak berkurang
• Perdarahan segera

• Uterus tak teraba • Syok neurogenik Inversio uteri


• Lumen vagina terisi • Pucat dan limbung
masa
• Tampak tali pusat
• Perdarahan segera
• Nyeri sedikit/berat
Penanganan umum
1. Mobilisasi tenaga dan peralatan
2. Periksa TNRS, curigai adanya syok
3. Pastikan kontraksi uterus baik
4. Pijatan uterus keluarkan bekuan darah
5. Oksitosin 10 U IM
6. Pasang infus cairan iv,pasang kateter,pantau
cairan
7. Periksa kelengkapan plasenta,adanya
robekan serviks,vagina,perineum
8. Bila perdarahan masih berlangsung,uji beku
darah (Bed Side Clotting Test)
NON-PREGNANCY ASSOCIATED
PELVIC PAIN
Etiologi :
• Torsi atau ruptur dari kista ovarium

Faktor Predisposisi : Endometriosis


Kista Dermoid
Kista Folikuler
Penatalaksanaan Kista tidak ruptur  Observasi
Kista ruptur  perdarahan (-) 
pulang dengan pemberian
analgetik
KISTA TORSI

Anamnesis

-Nyeri perut bagian bawah


-Nyeri panggul
-Mendadak
-Unilateral
-Kadang disertai mual muntah (appendisitis ? )
-Ada nyeri serupa hilang timbul sebelumnya dengan
derajat nyeri yang lebih ringan

Pemeriksaan dalam :
Teraba massa lunak unilateral
Perdarahan Abnormal dari Genitalia (Bukan Kehamilan)

Gejala Klinis :
1. Perdarahan
2. Tanpa Nyeri
3. Tes Kehamilan (-)
4. Riwayat Trauma (+/-)
Perdarahan Abnormal dari Genitalia (Bukan Kehamilan)

Penatalaksanaan Umum

1. Resusitasi cairan
2. Persiapan transfusi darah
3. Periksa : darah lengkap, tes kehamilan dan profil koagulasi
4. Rujuk segera ke ginekologis untuk penatalaksanaan lebih
lanjut

Anda mungkin juga menyukai