Anda di halaman 1dari 12

BAB II

DESAIN SALURAN DRAINASI & GORONG-GORONG

2.1. Saluran Alamiah


Air hujan yang mengalir di atas tanah secara alamiah akan masuk ke selokan-
selokan dan selanjutnya dibuang ke sungai. Drainasi alamiah ini tidak memerlukan
bangunan-bangunan, selokan dan lain-lain sehingga biayanya menjadi murah. Hal ini
harus diusahakan. Akan tetapi karena suatu hal seperti daerah kota/pemukiman, jalan
raya, lapangan terbang dan sebagainya, maka diperlukan bangunan-bangunan, pipa-
pipa, pompa air dan lain-lain yang diperlukan untuk melakukan drainasi.

2.2. Drainasi Permukaan Tanah (Surface Drainage)


Air hujan yang mengalir di atas tanah (run off), jalan, kebun dan lain-lain akan
masuk ke selokan-selokan, yang selanjutnya akan dibuang ke sungai. Dimensi selokan
ini dapat ditentukan berdasarkan luas daerah (A), angka pengaliran ( α ), angka
penyebaran hujan ( β ) serta intensitas hujan (qt) dengan lama pengaliran (T).
Rumus umum debit maksimum saluran drainase adalah :

Q max = A . α. β . qt

dimana :
Q max = debit air hujan maksimal yang di drain (l/det).
A = luas daerah (ha/km2)
α = angka pengaliran
β = angka penyebaran hujan
qt = intensitas hujan dengan t = T,
lama hujan = lama pengaliran (m3/dt/km2 / lt/dt/ha)

Perhitungan debit maksimum dapat juga dilakukan dengan menggunakan


metode-metode yang terdapat dalam Bab I antara lain, metode Rasional, Metode
Melchior, metode Weduwen, metode Haspers maupun dengan hidrograf satuan.

II - 1
2.3. Dimensi Saluran Drainasi
Dimensi saluran drainasi ditentukan berdasarkan debit maksimum, kemiringan
saluran dan kecepatan aliran sungai. saluran drainasi biasanya direncanakan dengan
saluran terbuka yang berbentuk trapeesium, persegi panjang maupun setengah
lingkaran. Saluran terbuka adalah saluran dimana air mengalir dengan permukaan bebas
yang terbuka terhadap tekanan atmosfir. Rumus hubungan antara debit dengan luas
penampang saluran dan kecepatan pengaliran adalah sebagai berikut :

Q =A.V

dimana :
Q = debit saluran drainasi maksimum (debit banjir) dalam m3/dt
V = kecepatan aliran (m/dt)
A = luas tampang basah saluran (m2) dengan berbagai macam bentuk

Rumus kecepatan aliran menurut Chery sebagai berikut :

V =C R .S

dimana :
V = kecepatan aliran (m/dt)
R = radius hidrolik (m)
= A/P
A = luas tampang basah (m2)
P = keliling basah (m)
C = koefisien kekasaran dinding saluran

Contoh 2.1.
Hitung debit yang dapat dialirkan oleh suatu saluran berbentuk segiempat dengan lebar
6 m dan kedalaman air 2 m. kemiringan dasar 0,001 dan koefisien Chezy C = 50

Penyelesaian :
b = 6,00 m
h = 2 m 2,00

S = 0,001
C = 50 6,00

II - 2
Luas tampang basah :
A = bxh = 6,00 x 2,00 = 12 m2
Keliling basah :
P = b + 2h = 6,00 + 2.2,00 = 10 m
Jari-jari hidrolis :
R = A/P = 12 / 10 = 1,2 m
Debit aliran (Q) :
Q = A.V
= A . C RI

= 12 x 50 x 1,2 x 0,001
= 20,78 m3/dt

Koefisien dinding kekasaran saluran dapat dihitung dengan rumus Manning :


1
C = . R1/6
n
Maka :
1 2/3 1/2
V = R .S (Manning)
n
Besarnya koefisien kekasaran dinding (n) menurut Manning dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 2.1. Harga Koefisien Manning (n)

Jenis dinding saluran Koefisien manning


(n)
Besi tuang dilapis 0,014
Kaca 0,010
Saluran beton 0,013
Bata dilapis mortar 0,015
Pangan batu disemen 0,025
Saluran tanah bersih 0,022
Saluran tanah 0,030
Saluran dengan dasar batu dan tebing rumput 0,040
Saluran pada galian batu cadas 0,040

II - 3
Berbagai macam profil saluran untuk jenis saluran terbuka adalah bentuk bujur
sangkar, persegipanjang, segitiga, trapesium, setengah lingkaran dan sebagainya.

a. Bentuk Trapesium

h 1
m
b

P = b + 2h (m 2 + 1)

A = b.h + m h2 = h (b + mh)
A h(b + mh)
R = =
P b + 2h (m 2 + 1)

Contoh 2.2.
Saluran terbuka berbentuk trapesium yang terbuat dari tanah dengan koefisien Manning
(n = 0,022), mempunyai lebar 10 m dan kemiringan tebing 1 : m (V : h) dengan m = 2.
Apabila kemiringan dasar saluran adalah 0,0001 dan kedalaman aliran 2 m, hitung debit
yang mampu dialirkan.

Penyelesaian :
n = 0,022
b = 10,00 m
m = 2 h 1
h = 2,00 m
m
S = 0,0001 b

Luas penampang basah :


A = b h + m h2
= h (b + m h)
= 2,00 (10,00 + 2. 2,00)
= 28,00 m2

II - 4
Keliling basah :

P = b + 2 h m2 +1

= 10,00 + 2 x 2,00 x 22 + 1
= 18,94 m

Jari-jari hidrolis :
R = A/P = 28,00 / 18,94 = 1,48 m

Kecepatan aliran (Manning) :


V = 1/n. R2/3 . S1/2
= 1/0,022 . 1,482/3 . 0,00011/2
= 0,59 m/dt

Debit aliran :
Q = V.A
= 0,59 x 28
= 16,52 m3/dt

b. Segi Empat

P = b + 2h
A = b.h
bh
R =
b + 2h

Contoh 2.3.
Hitung debit aliran dari saluran segiempat dengan lebar 5,00 m dan kedalaman air 1,50.
Saluran terbuat dari tanah dengan koefisien Manning n = 0,022, dan kemiringan saluran
adalah 0,005.

II - 5
Penyelesaian :
b = 5,00 m
h = 2,00 m
n = 0,022 h
S = 0,005

b
Luas tampang basah :
A = b.h = 5,00 x 1,50 = 7,50 m2

Jari-jari hidrolis :
R = A/P = 7,50 / 8,00 = 0,945 m

Kecepatan aliran (Manning) :


V = 1/n. R2/3 . S1/2
= 1/0,002 . 0,9452/3 . 0,0051/2
= 3,09 m/dt

Debit aliran :
Q = A.V
= 7,50 . 3,09
= 23,21 m3/dt

c. Setengah Lingkaran

P = πR
A = 1/2 π R2 R
2 R
1/2π/ 1
R = = R
πR 2

Contoh 2.4.
Hitung debit yang dapat dialirkan dari suatu saluran berbentuk setengah lingkaran dari
beton (n = 0,013) dengan diameter 1,2 m dan kemiringan saluran 0,001

II - 6
Penyelesaian :
d = 1,40 m
R = 0,70 m
S = 0,001

Luas penampang basah :


A = 1/2 . π . R2
= 1/2 . 22/7 . 0,702
= 0,77 m2

Keliling basah :
P = π.R
= 22/7 . 0,70
= 2,20 m

Jari-jari hidrolis :
R = A/P = 0,77 / 2,20 = 0,35 m

Kecepatan aliran (Manning)


V = 1/n. R2/3 . S1/2
= 1/0,013. 0,352/3 . 0,0011/2
= 1,21 m/dt

Debit pengaliran :
Q = A.V
= 0,77 x 1,21
= 0,93 m3/dt

2.4. Gorong-gorong
Untuk merencanakan dimensi gorong-gorong ditentukan terlebih dahulu debit
maksimum yang mengalir pada gorong-gorong tersebut. Hitungan debit maksimum
dapat menggunakan metode rasional (lihat Bab I)
Perencanaan dengan saluran terbuka baik berbentuk bulat maupun persegi,
dimensi saluran dapat dihitung dengan rumus :

Qmaks = A . V A = Qmaks / V

II - 7
Dimana :
A = luas saluran (m2)
V = kecepatan pengaliran (m/dt)
Qmaks = debit maksimal (m3/dt)

Dalam perencanaan sebaiknya gorong-gorong direncanakan tiap lubang


pengaliran dengan lebar berukuran 1,2 - 2,0 m dan tinggi lubang pengaliran berukuran
1,0 - 2,0 m. Diusahakan agar tinggi air banjir tidak melebihi tinggi lubang pengaliran.

h h

1,20 1,20 D

Contoh 2.5.
Rencanakan suatu gorong-gorong yang dapat mengalirkan debit banjir sebesar 20 m3/dt.
Gorong-gorong terbuat dari pasangan batu dilapis mortar (n = 0,015).

Penyelesaian :

1. Direncana dengan gorong-gorong persegi.

- kemiringan saluran, S = 0,001


- tinggi air banjir, h = 1,50 m
- tinggi jagaan, fb = 0,75 m

fb

h = 1,50 m

II - 8
Debit banjir, Q = 20 m3/dt
Q = A.V

Luas tampang basah :


A = b.h = b . 1,50 = 1,50 . b

Keliling basah :
P = b+2h = b + 2 . 1,5 = b + 3,00

Jari-jari hidrolis :
1,50 . b
R = A/P =
b + 3,00

Kecepatan aliran :
V = 1/n. R2/3 . S1/2
1 1,50 . b 2/3
= .( ) . 0,0011/2
0,015 b + 300
Q = A.V
1 1,50 . b 2/3
20 = 1,50 b . .( ) . 0,0011/2
0,015 b + 300
Persamaan diselesaikan dengan metode iterasi diperoleh :
b = 6,3 m

Direncana dengan 4 buah lubang pengaliran dengan lebar masing-masing 1,80 m


Q = 4xAxV

fb
A = 1,8 x h
P = 1,8 + 2 h
h
1,8 h
R =
1,8 + 2h 1,80 1,80 1,80 1,80
2/3 1/2
V = 1/n. x R xS
1 1,8 . h 2/3
= x( ) x 0,0011/2
0,015 1,8 + 2h
Q = 4x AxV
1 1,8 . h 2/3
20 = 4 x 1,8 x h x x( ) x 0,0011/2
0,015 1,8 + 2h

II - 9
dengan cara iterasi diperoleh :
h = 1,85 m

Ukuran tinggi gorong-gorong


= h + fb
= 1,85 + 0,75
= 2,6 m

Jadi dimensi saluran gorong-gorong adalah : 4 @ 1,80 m x 2,60 m

2. Direncana dengan gorong-gorong bulat


- diameter masing-masing gorong-gorong, d = 1,20 m
- tinggi muka air banjir, h = 0,90 d

D
A C
α
d/2 d/2
O 0,9 d

Luas tampang basah :


A = luas ⊕ - (sektor AOCB - ∆ AOC)
0,4 d
α = cos-1
0,5 d
= cos-1 . 0,8
α = 36,90
2 x 36,9 0
Luas sektor AOCB = . 1/4 π d2 = 0,1612 d2
360 0
Luas ⊕ = 1/4 π d2 = 0,25 π d2
Luas ∆ AOC = 2 x 1/2 x (0,4 d)x(0,4 d . tg 36,90) = 0,1200 d2
A = 0,25 π d2 - (0,1612 d2 - 0,1200 d2) = 0,7442 d2

II - 10
Keliling basah :
2 x 36,9 0
Panjang busur AEC = πd- .πd = 2,498 d
360 0
R = A/P
0,7442 d 2
=
2,498 d
= 0,298 d
= 1,2 . 2,98
= 3,576 m

Kecepatan aliran :
V = 1/n. R2/3 . S1/2
1
= . 3,5762/3 . 0,0011/2
0,0015
= 4,93 m/det
A = 1/4π d2
= 1/4π 1,22
= 1,13 m2

Debit untuk 1 gorong-gorong bulat :


Q1 = V.A
= 4,93 . 1,13
= 5,57 m3/dt

Jumlah gorong-gorong bulat :


Q 20
n = = = 3,6 ≈ 4 buah
Q1 5,57
Jadi dimensi gorong-gorong adalah : 4 @ diameter 1,2 m

II - 11
2.5. Perhitungan Dengan Program Komputer
• Debit rancangan
• Memilih bentuk saluran
• Simulasi berbagai ukuran
• Memilih jenis, bentuk dan ukuran saluran

II - 12

Anda mungkin juga menyukai