Anda di halaman 1dari 3

Kepala Sekolah

Menurut penelitian Erlangga dkk (2015) yang dilakukan kepada guru bimbingan dan konseling
SeKabupaten Demak, ada pengaruh positif dan signifikan kepemimpinan kepala sekolah
terhadap kinerja guru bimbingan dan konseling dengan besaran pengaruh 52,9% dan ada
pengaruh tidak langsung kepemimpinan kepala sekolah melalui motivasi kerja terhadap kinerja
guru bimbingan konseling sebesar 9,6%. Sehingga diketahui bahwa pengaruh langsung lebih
besar dari pengaruh tak langsung. Ini menunjukkan bahwa secara tidak langsung kepemimpinan
kepala sekolah berkontribusi terhadap motivasi kerja yang akhirnya berdampak pada kinerja
guru bimbingan dan konseling. Responden dari penelitian ini beranggapan bahwa kepemimpinan
kepala sekolah berpengaruh paling besar tehadap kinerjanya.

Adanya kepemimpinan kepala sekolah yang baik akan dapat membantu pelaksanaan program-
program bimbingan dan konseling sesuai dengan tujuan dari kegiatan bimbingan dan konseling
di sekolah, dan juga dapat membantu mengawasi kinerja guru bimbingan dan konseling dalam
melakukan layanan bimbingan dan konseling. Seperti yang telah dikatakan Sugiyo (2011) bahwa
dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kepala sekolah mempunyai peranan sentral.

Hal ini dinyatakan oleh Brown dan Trusty dalam Erlangga dkk (2015) bahwa peranan pemimpin
dalam hal ini kepala sekolah adalah mempengaruhi dan mengarahkan serta memotivasi semua
personel sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan. Makna dari pernyataan tersebut berarti
berhasil tidaknya pelaksanaan bimbingan dan konseling sangat dipengaruhi oleh kepemimpinan
kepala sekolah.

Tugas kepala sekolah dalam ranah bimbingan dan konseling yaitu (Sugiyo, 2008):

a. Penentuan koordinator bimbingan dan konseling;


b. Menyediakan sarana dan prasarana, fasilitas, dan lainnya untuk kelancaran dan
kemudahan pelaksanaan bimbingan dan konseling;
c. Memberikan masukan dalam penyusunan program bimbingan dan konseling;
d. Melaksanakan kegiatan monitoring dan supervise serta pembinaan terhadap personil
bimbingan dan konseling;
e. Bertanggung jawab pelaksanaan bimbingan dan konseling ke dinas terkait atau kepada
orang tua peserta didik;
f. Mensosialisasikan kegiatan bimbingan dan konseling kepada stakeholder atau siapa saja
yang layak memperoleh informasi bimbingan dan konseling yang ada di sekolahnya; dan
g. Meningkatkan keterampilan dan kemampuan konselor dengan jalan mengirimkan
konselor untuk mengikuti pelatihan dan seminar atau aktifitas.

Koordinator BK

Koordinator Bimbingan dan Konseling adalah pelaksana utama pelayanan bimbingan dan k

onseling yang mengkoordinasi semua kegiatan yang terkait dalam pelaksanaan bimbingan dan
konseling di sekolah. Koordinator BK dipilih dan diberi SK sama dengan Wakasek, selain
sebagai guru BK dengan minimal kewajiban mengajar atau membimbing (S., Teti Ratnawulan,
2016). Koordinator BK mempunyai tanggung jawab, wewenang, serta tugas. Diambil dari
website SMK Nusa Mandiri, tanggung jawab, wewenang, dan tugas koordinatir BK adalah
sebagai berikut.

a. Tanggung jawab:
Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah atas terselenggaranya bimbingan
konseling/bimbingan kejuruan kepada peserta didik
a. Wewenang:
- Mengkoordinir penyelenggaraan bimbingan konseling/bimbingan kejuruan
- Meningkatkan pelaksanaan pelayanan bimbingan konseling/ bimbingan kejuruan
b. Tugas:
- Membuat program tahunan pelaksanaan bimbingan konseling/bimbingan kejuruan
- Membuat pembagian tugas guru BK dalam pelaksanaan layanan bimbingan
konseling/bimbingan kejuruan
- Memantau pelaksanaan layanan bimbingan konseling/ bimbingan kejuruan
- Mengevaluasi pelaksanaan bimbingan konseling/ bimbingan kejuruan
- Menganalisis pelaksanaan bimbingan konseling/ bimbingan kejuruan
- Melaporkan pelaksanaan bimbingan konseling/ bimbingan kejuruan secara berkala dan
insidental
Erlangga, Erwin dkk. (2015). Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kompetensi Profesional
Berpengaruh Terhadap Kinerja Guru BK Melalui Motivasi Kerja. Jurnal Bimbingan
Konseling. 4 (2).

S, Teti Ratnawulan. (2016). Manajemen Bimbingan Konseling di SMP Kota dan Kabupaten
Bandung. Jurnal Edukasi. Vol 2, Nomor 1.

Sugiyo. (2008). Managemen Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Semarang: Widya Karya.

Sugiyo. (2011). Managemen Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Semarang: Widya Karya.

Personil BK

a) Kandepdiknas, adalah personil yang bertugas melakukan pengawasan dan pembinaan


terhadap penyelenggaraan pelayanan BK di sekolah.

b) Kepala Sekolah dan wakasek adalah penanggung jawab pendidikan pada satuan pendidikan
( SLTP , SMA SMK) secara keseluruhan, termasuk penanggung jawab dalam membuat
kebijakan pelaksanaan pelayanan BK.

a) Koordinator BK bersama konselor sekolah adalah pelaksana utama pelayanan BK

c) Guru ( Mata pelajaran atau praktik), adalah pelaksana pengajaran atau pembelajaran
praktik atau latihan

d) Wali kelas adalah guru yang ditugasi secara khusus untuk mengurusi pembinaan dan
adminstrasi ( seperti nilai rapor, kenaikan kelas, kehadiran siswa) satu kelas tertentu.

e) Siswa adalah peserta didik yang menerima pelayanan pembelajaran, praktik atau latihan,
dan bimbingan di sekolah

f) Tata Usaha adalah pembantu Kepala Sekolah dalam penyelenggaraan administrasi dan
ketatausahaan sekolah.

g) Komite Sekolah adalah organisasi yang terdiri dari unsur sekolah, orang tua dan tokoh
masyarakat, yang berperan membantu penyelenggaraan satuan pendidikan yang bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai