Secara bahasa “Rawa” artinya adalah daerah yang digenangi air dan biasanya cukup dalam dan
tidak terawat, sedangkan kata “balong” berarti menunjukkan empang yang dalam sehingga kata
“Rawa Belong” bisa jadi dulunya adalah kawasan rawa yang dalam-dalam.
Windoro Adi dalam buku Batavia 1740: Menyisir Jejak Betawi, mengungkap jika asal usul nama
kawasan Rawa Belong berasal dari nama Rawa Balong. Pada suatu hari, ada seorang marsose
yang sedang berdiri di pertigaan menyebut nama tersebut dengan Rawa Balong. Orang lain pun
kemdian ikut-ikutan menyebutnya dengan Rawa Belong. Pertigaan Rawa Belong awalnya
merupakan tempat berkumpulnya penduduk yang bermukim di kampung-kampung sekitarnya.
Para penduduk tersebut berasal dari Sukabumi Ilir, Kemanggisan, Kemandoran, Palmerah,
Kebon Nanas, dan kampung lainnya.1
SLIDE 2
Rawa Belong merupakan suatu kawasan yang terletak di Jakarta Barat. Banyak orang yang
langsung teringat dengan kebudayaan betawi apabila mendengar nama kawasan Rawa Belong
ini.
termasuk tentang legenda si Pitung, yang menjadi kebanggaan masyarakat setempat yang
kisahnya sudah dikenal oleh kebanyakan masyarakat Indonesia.
Selain hal di atas, di Rawa Belong dahulu banyak kebun anggrek dan di sini juga ada Pasar
Bunga. Tak mengherankan, Rawa Belong memang dikenal sebagai sentra perdagangan bunga
yang terkenal di Jakarta. Di Rawa Belong terdapat sebuah pasar khusus bunga yang dinamai sama
dengan nama wilayahnya, yakni Pasar Bunga Rawa Belong.
Karena hal tersebut kawasan Rawa Belong masih kental akan budaya Betawi yang masih
dilestarikan oleh warganya, sehingga hal itu juga sebagai bentuk pengembangan dan
melestarikan budaya Betawi sehingga dapat menarik wisatawan-wisatawan baru yang akan
berkunjung ke kawasan Rawa Belong, selain meningkatkan sektro Pariwisata tentu hal ini akan
berdampak positif bagi perekonomian warga sekitar.
SLIDE 3
Rawa Belong tergolong pada Betawi tengah atau Betawi yang identik dengan penekanan 'e'
diakhir kata. Orang asli Betawi Rawa Belong, saat ini masih mempertahankan tradisi
berkomunikasi dengan bahasa Betawi. “Betawi 'e' itu Rawa Belong, hanya saja 'e' nya lebih
ditekan dibanding Betawi tenabang (Tanah Abang). Betawi daerah Tanah Abang 'e' nya lebih
halus seperti kearab-araban. Sedangkan di Rawa Belong 'e' nya ditekan, layaknya “iye, kage,
nape.
Namun saat ini banyak anak Betawi yang tidak memahami bahasa mereka sendiri, terlebih pada
kata-kata yang saat ini sudah langka terdengar, seperti istilah "steleng" (rak piring). Kata steleng
sudah langka digunakan karena perkembangan zaman yang semakin maju dan teknologi yang
semakin canggih. Kata-kata lain seperti pangkeng (kamar), grojokan aer (saluran air) sudah
jarang terdengar bahkan seperti hilang ditengah canggihnya budaya modern Jakarta.
SLIDE 6
Sanggar Si Pitung berdiri di Jakarta, tanggal 5 Mei 1995. Beralamat di Rawa Belong, Jl. Yusuf
Rt. 004/011 No. 8 Kelurahan Sukabumi Utara, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Sanggar
Si Pitung sudah berbadan hukum (Akte Notaris Mohamad rifat Tadjoedin, SH No. 06 tanggal 03
Agustus 2010). Jadwal kegiatan sanggar: malam Kamis habis Isya mengaji, malam Sabtu habis
Isya latihan Silat Cingkrik, malam Minggu habis Isya latihan marawis, malam rabu habis Isya
latihan silat Cingkrik. Sebulan 1 kali latihan lenong pada hari Minggu.
Atau bisa mengunjingi laman www.sanggarsipitung.com
Pasar bunga
Pasar Bunga Rawa Belong kini terus dikembangkan menjadi obyek wisata sekaligus sentra
penjualan bermacam-macam jenis bunga dan tanaman lokal dan luar negeri. Tanaman Orchid,
Rose, Jasmine, Tulip, Lily, Aglonema, melati, mawar, tuju rupa dan lain sebagainya, bunga
potong dan tanaman hias. Pasar Bunga Rawa Belong terletak di lingkungan permukiman padat
dan jalan yang relatif sempit. Hari sibuk pasar ini adalah Kamis, Jumat, dan Sabtu. Di Pasar
Rawa Belong bersuasana segar, rimbun, dan keindahan warna warni bunga dan tanaman.
Relasi antara produsen dan lahan pertaniannya perlahan-lahan harus berubah, ketika Universitas
Bina Nusantara berdiri dan berkembang hingga menyebabkan konversi lahan perkebunan bunga
menjadi bangunan penunjang Universitas Bina Nusantara, seperti rumah kos, tempat makan dan
pertokoan.
SLIDE 7
Selain memiliki daya tarik dalam budaya Betawi, Kawasan Rawa Belong juga memiliki daya
tarik wisata kuliner. Di kawasan Rawa Belong ini mudah untuk menemui penjual makanan khas
betawi.
Nasi uduk adalah makanan khas Betawi yang sudah terkenal di seluruh Indonesia. Nasi uduk
memiliki rasa gurih. Bahan dasarnya sama dengan nasi lainnya yakni beras yang dikukus dan
diaron dengan tambahan santan dari kelapa parut. Bumbu lainnya seperti jahe, pala, kayu manis,
merica, dan daun serai. Nasi uduk lezat disajikan dengan tahu, tempe, telur, kering, ayam goreng,
timun, abon, sambal, dan ditambah emping sebagai kerupuknya.
Lalu di Kawasan Rawa Belong ini terdapat Ketoprak. Ketoprak merupakan makanan khas Betawi
yang terkenal dan lezat. Bahan dasarnya adalah tahu, mentimun, kecambah, bihun. Kamu bisa
menambahkannya dengan telur goreng dan ketupat sesuai selera. Semua bahan tersebut di
lengkapi oleh saos kacang yang sudah dihaluskan dan kecap manis.
Dodol Batawi, Dodol merupakan makanan khas Betawi yang lezat dan legit. Memiliki warna
cokelat makanan ini disukai banyak orang. Makanan khas yang berbahan dasar ketan dan kelapa
memiliki tekstur kenyal dan lengket. Pembuatannya menggunakan kuali besar untuk proses
mengaduknya.
Kue Rangi, atau bisa disebut sagu rangi adalah makanan khas Betawi yang terkenal dan lezat.
Kue ini terbuat dari campuran tepung kanji atau tepung sagu dipanggang dengan kelapa parut
menggunakan cetakan khusus. Biasanya orang-orang memasak kue ini di tungku kecil. Setelah
matang, kue ini diberi olesan gula merah yang legit.