Anda di halaman 1dari 47

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aparatur negeri sipil negara (ASN) adalah profesi pegawai negeri dan
pegawai pemerintah yang memiliki perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah. Pegawai negeri sipil yang diangkat oleh pejabat
pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan
atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan
perundang-undangan. Berdasarkan Undang-Undang No 5 Tahun 2014 yang
mengatur tentang fungsi aparatur sipil negara (ASN) yaitu sebagai berikut:
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa.
Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana dan pengawas
penyelenggara tugas umum pemerintah dan pembangunan nasional melalui
pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik. Dalam pengelolaan ASN untuk
menghasilkan pegawai ASN yang profesional, bebas dari intervensi politik,
serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme serta menekankan
kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia
sumber daya ASN yang unggul selaras dengan perkembangan zaman.
Dalam peraturan pemerintah nomor 11 Tahun 2017 tentang menejemen
PNS, disebut bahwa CPNS wajib menjalani masa percobaan selama 1 (satu)
tahun. Masa percobaan tersebut merupakan masa prajabatan yang di lakukan
melalui proses pendidikan dan pelatihan yang hanya diikuti satu kali. Untuk
pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan V di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Kerinci dilaksanakan pada tanggal 13 Oktober 2019 sampai
dangan 02 Desember 2019.
Sesuai Peraturan Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI Nomor 12
Tahun 2018 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan III, maka Penyelenggaraan Pendidikan dan
1
Pelatihan (DIKLAT) Prajabatan dilaksanakan dengan nomenklatur baru ialah
Pelatihan Dasar Kader PNS, sebagai salah satu jenis Pelatihan yang strategis
2

pasca UU ASN dalam rangka pembentukan kemampuan bersikap dan


bertindak profesional yang berlandaskan pada nilai-nilai dasar yang meliputi:
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi, serta di sinkronkan dengan nilai-nilai dasar NKRI yang meliputi:
Manajemen ASN, Whole of Government dan Pelayanan Publik.
Untuk merealisasikan hal tersebut, diperlukan sebuah
penyelenggaraan pelatihan yang inovatif dan terintegrasi sehingga peserta
mampu menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktulisasikan, serta
membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), dan merasakan manfaatnya,
sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter PNS yang
profesional sesuai bidang tugas.
Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen, disebutkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai
dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Salah satu
bidang tugas pelaksanaan aktualisasi pada instansi pendidikan yaitu
peningkatan mutu dan kualitas pendidikan.
Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-
Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3).
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional secara efektif dan efisien
diperlukan pendidikan yang berkualitas melalui kegiatan pembelajaran di
kelas.
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dirancang oleh guru
untuk membantu, membimbing, dan memotivasi siswa dalam mempelajari
suatu informasi tertentu dalam suatu
2 proses yang telah dirancang secara
matang. Dalam proses pembelajaran, baik guru maupun siswa bersama-sama
menjadi pelaku terlaksananya tujuan pembelajaran. Tercapainya tujuan
3

pembelajaran merupakan titik tengah yang harus dicapai dalam kegiatan


belajar-mengajar. Setiap guru juga diharuskan mempunyai kreativitas yang
tinggi dalam mengajar sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran.
Kognitif merupakan salah satu aspek perkembangan anak yang perlu
distimulasi pada anak usia dini. Menurut Piaget (dalam Suyadi, 2010: 81)
perkembangan kognitif pada anak-anak bermula dari perhatian mereka
terhadap lingkungan sekitarnya. Dalam perkembangan selanjutnya, anak-
anak akan mencari apa yang diinginkan secara mandiri, mulai melakukan
manipulasi lingkungan dan senang mencoba hal-hal baru. Bahkan mereka
telah mampu menggeneralisasikan satu situasi ke situasi yang lain. Piaget
(dalam Martini Jamaris, 2013: 129) menyatakan bahwa ada 4 tahapan
perkembangan kognitif yaitu: sensorimotor (0-2 tahun), praoperasional (2-7
tahun), operasional konkret (7-11 tahun), dan operasional formal (11 tahun
ke atas).
Berdasarkan pernyataan perkembangan kognitif Piaget tersebut, anak
TK berada pada perkembangan kognitif fase praoperasional (2-7 tahun).
Tahap ini anak mulai mengenali simbol dan tanda termasuk bahasa dan
gambar, mampu melakukan permainan simbolis. Penguasaan bahasa anak
sudah sistematis, anak sudah mampu melakukan permainan simbolis, imitasi,
serta mampu mengantisipasi apa yang akan terjadi pada waktu mendatang
dan untuk mengembangkan aspek kognitif di TK pada anak Kelompok A
dalam pembelajaran dapat melalui kegiatan mengenal konsep bilangan dan
lambang bilangan, membilang, membandingkan, mengurutkan, mengenal
operasi bilangan, menghitung mundur, dan lain-lain.
Kemampuan mengenal lambang bilangan merupakan kemampuan anak
mengenal simbol-simbol bilangan. Mengenal lambang bilangan sangat
penting bagi anak karena merupakan modal dasar kemampuan matematika.
Pengenalan matematika sebaiknya dilakukan sejak usia dini melalui
penggunaan benda-benda konkret dan
3 pembiasaan penggunaan matematika
agar anak dapat memahami matematika, seperti menghitung, bilangan, dan
operasi bilangan. Dalam pengenalan lambang bilangan perlu dilakukan
4

dengan cara yang menarik, kreatif dan menyenangkan bagi anak. Salah
satunya dengan kegiatan bermain, karena pembelajaran di TK harus
menerapkan esensi bermain. Esensi bermain meliputi perasaan yang
menyenangkan, merdeka, bebas memilih, dan merangsang anak terlibat aktif.
Melalui kegiatan bermain diharapkan dalam pengenalan lambang bilangan
akan lebih mudah untuk dipahami oleh anak-anak. Selain itu dalam
pengenalan lambang bilangan bisa dengan kegiatan yang lebih kreatif dan
tidak monoton, sehingga anak-anak juga tidak merasa bosan.
Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa minat belajar siswa pada
kegiatan mengenal lambang bilangan masih belum optimal. Terbukti ketika
guru menunjukkan lambang bilangan kemudian siswa diminta untuk
menyebutkan lambang bilangan tersebut, tetapi terdapat siswa yang masih
belum mampu untuk menyebutkan dengan benar. Siswa dapat mengurutkan
bilangan dengan benar jika dilakukan bersama-sama, sehingga ketika guru
mempersilahkan siswa untuk mengurutkan bilangan secara bergantian, siswa
belum dapat mengurutkan secara urut.
Sikap kemandirian siswa juga masih rendah. Masalah ini terbukti ketika
banyak orangtua yang mengantarkan anak sampai masuk kelas dan
menungguinya hingga pulang sekolah. Selain itu, masih terdapat orangtua
yang membawakan tas anak memasuki kelas sehingga dapat mempengaruhi
kemandirian pada diri siswa.
Sikap kedisiplinan siswa pada kegiatan makan bersama juga masih
rendah. Terbukti ketika siswa sedang melakukan kegiatan makan bersama,
masih banyak yang mengobrol dan mengganggu teman yang lain. Kemudian
ada juga siswa yang keluar masuk kelas ketika kegiatan makan bersama dan
masih terdapat pula anak yang membuang sampah tidak pada tempatnya.
Tentu saja hal ini sangat menghambat pembelajaran di sekolah.
Berdasarkan uraian di atas, dengan dasar Peraturan Kepala LAN nomor
15 Tahun 2015 tentang Pedoman 4Diklat Prajabatan CPNS Golongan III,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala LAN Nomor 21 Tahun
2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
5

Angkatan V, penulis mencoba melaksanakan salah satu kegiatan untuk


meningkatkan minat belajar siswa pada kegiatan mengenal lambang
bilangan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa
mengenai pengenalan lambang bilangan supaya minat belajar siswa dapat
meningkat.
1. Tujuan Pelaksanaan Pelatihan Dasar
Penyelenggaraan Pelatihan dasar CPNSD bertujuan untuk
membentuk pegawai yang memiliki pengetahuan dan wawasan sebagai
pelayan masyarakat yang baik.
Sasaran penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNSD adalah:
a. Membentuk Pegawai yang memahami wawasan kebangsaan dalam
melaksanakan jabatan masing-masing
b. Membentuk pemahaman anti korupsi dan mendorong percepatan
pemberantasan korupsi di lingkungan instansinya.
c. membentuk Pegawai paham akan fungsi, kedudukan, dan
kewajiban serta haknya masing-masing.
d. Membentuk pola pikir ASN sebagai pelayan masyarakat.
2. Tujuan Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi
Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi bertujuan untuk menghasilkan
Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mampu menjadi pelayan publik serta
dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi
(ANEKA), yang disesuaikan dengan nilai-nilai dasar NKRI yaitu
Manajemen ASN, Whole Of Government dan Pelayanan Publik.
3. Manfaat Kegiatan Aktualisasi
Manfaat kegiatan aktualisasi berdasarkan nilai-nilai dasar ASN
(ANEKA) dan NKRI yaitu :
1. Diri sendiri : menambah wawasan pengetahuan sebagai ASN dalam
rangka perbaikan pelayanan 5publik khususnya kepada siswa secara
profesional dan transparan
6

2. Siswa: meningkatkan motivasibelajar tentang program integrasi di


sekolah
3. Organisasi: menjadi agen perubahan kepada lembaga pendidikan
dalam memberikan pelayanan publik pendidikan yang baik
4. Bangsa dan Negara: menjadikan bangsa negara yang kuat dan maju
didasarkan pada ASN yang memiliki karakter positif sesuai dengan
nilai-nilai dasar ASN dan NKRI
5. Masyarakat: Memberikan pelayanan dengan penuh kepercayaan dan
profesional kepada masyarakat.

B. Landasan Teori Nilai - Nilai Dasar Profesi ASN


Ada 5 (lima) nilai-nilai dasar profesi ASN yang dibutuhkan dalam
menjalankan tugas jabatan secara profesional sebagai pelayan masyarakat
meliputi: 1) Akuntabilitas; 2) Nasionalisme; 3) Etika Publik; 4) Komitmen
Mutu; dan 5) Anti Korupsi atau dapat disingkat sebagai ANEKA. Penjelasan
dari kelima nilai tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut.
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan sebuah kewajiban individu, kelompok,
atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Amanah seorang Pegawai Negeri Sipil adalah menjamin terwujudnya
nilai-nilai publik antara lain:
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan antara kepentingan publik dengan sektor, kelompok dan
pribadi.
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan
mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis.
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
d. Menunjukkan sikap dan prilaku yang konsisten dan dapat diandalkan
6
sebagai penyelenggara pemerintah.
7

Akuntabilitas terdiri dari beberapa aspek. Menurut LAN RI


(2015:8), aspek- aspek tersebut terdiri dari:
a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan
d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi
e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja
Berdasarkan aspek-aspek tersebut seorang PNS harus memiliki
tanggung jawab dalam menjalankan setiap tugasnya. Bovens (dalam LAN
RI, 2015:10) menyatakan bahwa akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi
utama yaitu:

a. untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi);

b. untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran


konstitusional);

c. untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).

Akuntabilitas publik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu


akuntabilitas vertikal (vertical accountability) dan akuntabilitas horizontal
(horizontal accountability). Akuntabilitas vertikal adalah
pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih
tinggi. Akuntabilitas vertikal membutuhkan pejabat pemerintah untuk
melaporkan “ke bawah” kepada publik. Sedangkan akuntabilitas
horizontal adalah pertanggungjawaban kepada masyarakat luas.
Akuntabilitas ini membutuhkan pejabat pemerintah untuk melaporkan “ke
samping” kepada para pejabat lainnya dan lembaga negara.
Selain itu, menurut LAN RI (2015: 11), akuntabilitas terdiri dari 5
tingkatan sebagai berikut.
1. Akuntabilitas personal
7
2. Akuntabilitas individu

3. Akuntabilitas kelompok
8

4. Akuntabilitas organisasi

5. Akuntabilitas stakeholder
Akuntabilitas memiliki empat dimensi agar memenuhi terwujudnya
sektor publik yang akuntabel, diantaranya sebagai berikut.
a. Akuntabilitas kejujuran dan hukum (accountability for probity and
legality);

b. Akuntabilitas proses (process accountability);

c. Akuntabilitas program (program accountability);

d. Akuntabilitas kebijakan (policy accountability).


Dalam pengambilan keputusan yang akuntabel, seorang PNS
mengambil langkah-langkah sebagai berikut.
a. Memastikan tindakan dan keputusan yang berimbang dan tidak
bias.

b. Bertindak adil dan mematuhi prinsip-prinsip due process.

c. Akuntabel dan transparan.

d. Melakukan pekerjaan secara penuh, efektif, dan efisien.

e. Berperilaku sesuai dengan standar sektor etika publik sesuai dengan


organisasinya.
f. Mendeklarasikan secara terbuka bila terjadi adanya potensi konflik
kepentingan.
Nilai-nilai sebagai upaya menciptakan lingkungan kerja yang
akuntabel antara lain :
a. Kepemimpinan (memberikan contoh pada orang lain, adanya
komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan);
b. Transparansi (mendorong komunikasi dan kerjasama,
meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan);
8
c. Integritas (kewajiban untuk mematuhi undang – undang, kontrak,
kebajikan, dan peraturan yang berlaku);
9

d. Tanggung jawab/Responsibilitas (terbagi atas responsibilitas


perseorangan dan responsibilitas institusi);
e. Keadilan (ketidakadilan dapat menghancurkan kepercayaan dan
kredibilitas organisasi);
f. Kepercayaan (lingkungan akuntabilitas akan lahir dari hal – hal
yang dapat dipercaya);
g. Keseimbangan (keseimbangan antara akuntabilitas dan
kewenangan, serta harapan dan kapasitas);
h. Kejelasan (mengetahui kewenangan dan tanggungjawab); dan

i. Konsistensi (konsistensi menjamin kestabilan).


Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa akuntabilitas
merupakan kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai oleh PNS.

2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain
sebagaimana mestinya (chauvinism). Sedangkan dalam arti luas,
nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain (LAN
RI, 2015:1). Secara politis nasionalisme berarti pandangan atau paham
kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang
didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.
Dalam UU No. 5 tahun 2014 tentang ASN, salah satu fungsi ASN adalah
menjalankan kebijakan publik. Kebijakan publik diharapkan dapat dilakukan
dengan integritas tinggi dalam melayani publik sehingga dalam menjadi pelayan
publik yang professional. ASN adalah aparat pelaksana yang melaksanakan
segala peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan kebijakan publik
untuk mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan.
Indikator-indikator yang terdapat dalam nilai nasionalisme yang
9 antara lain sebagai berikut:
harus dimiliki Aparatur Sipil Negara
a. Berwawasan kebangsaan yang kuat
10

b. Memahami pluralitas

c. Berorientasi kepublikan yang kuat

d. Mementingkan kepentingan nasional di atas segalanya

3. Etika Publik
Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah
refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah
perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik
dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik (LAN, 2015:
6). Integritas publik menuntut para pemimpin dan pejabat publik untuk
memiliki komitmen moral dengan mempertimbangkan keseimbangan
antara penilaian kelembagaan, dimensi-dimensi peribadi, dan
kebijaksanaan di dalam pelayanan publik (Haryatmoko dalam LAN, 2015:
7).
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam
suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal
prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis (LAN, 2015:9). Kode
etik profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu
kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis
yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional
tertentu.
Berdasarkan undang-undang ASN, kode etik dan kode perilaku
ASN yakni sebagai berikut:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin

c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan

d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang


10
berlaku

e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat


11

yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan


peraturan perundang- undangan dan etika pemerintahan

f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara

g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara


bertanggung jawab, efektif, dan efisien
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya

i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada


pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan
kedinasan
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan
atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
disiplin pegawai ASN.
Selanjutnya, perlu diketahui tentang nilai-nilai dasar etika publik
sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang ASN sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi negara Pancasila;

b. Setia dan mempertahankan Undang-undang dasar Negara Kesatuan


Republik Indonesia 1945;
c. Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak;

d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;

e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;

f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;


11 tindakan dan kinerjanya kepada publik;
g. Mempertanggung jawabkan

h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program


12

pemerintah;

i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,


tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;

k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama;

l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;

m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan;

n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang


demokratis sebagai perangkat sistem karir.
Dimensi etika publik terdiri dari: 1) dimensi tujuan pelayanan
publik yang bertujuan untuk mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan
relevan; 2) dimensi modalitas yang terdiri dari akuntabilitas, transparansi,
dan netralitas; serta 3) dimensi tindakan integritas publik (LAN, 2015:11).
Ketiga dimensi tersebut dapat menjadi dasar untuk menjadi pelayan publik
yang beretika. Etika publik menjadi sebuah refleksi kritis yang
mengarahkan nilai-nilai kejujuran, solidaritas, keadilan, dan kesetaraan
yang dipraktikkan dalam wujud keprihatinan dan kepedulian terhadap
kesejahteraan masyarakat.
Pelayanan publik yang profesional membutuhkan tidak hanya
kompetensi teknis dan leadership, namun juga kompetensi etika. Oleh
karena itu perlu dipahami etika dan kode etik pejabat publik. Tanpa
memiliki kompetensi etika, pejabat cenderung menjadi tidak peka, tidak
peduli dan bahkan seringkali diskriminatif, terutama pada masyarakat
kalangan bawah yang tidak beruntung. Etika publik merupakan refleksi
kritis yang mengarahkan bagaimana nilai-nilai kejujuran, solidaritas,
keadilan, kesetaraan, dan lain-lain dipraktikkan dalam wujud keprihatinan
dan kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat. Dengan diterapkannya
12
kode etik ASN, perilaku pejabat publik harus berubah dari penguasa
menjadi pelayan, dari wewenang menjadi peranan, dan menyadari bahwa
13

jabatan publik adalah amanah yang harus dipertanggung jawabkan bukan


hanya di dunia namun juga di akhirat.
Terdapat 6 prinsip etika publik, yaitu:
1) Keindahan (beauty), yakni prinsip yang berkaitan/dapat
menghasikan rasa senang
2) Persamaan (equality), yakni prinsip yang berkaitan dengan
kesamaan harkat dan derajat/tidak diskriminatif
3) Kebaikan (goodness), yakni prinsip yang berkaitan dengan cita
rasa/perasaan

4) Keadilan (justice), yakni prinsip yang berkaitan dengan rasa adil


(didasarkan kebutuhan)
5) Kebebasan (liberty), yakni prinsip yang berkaitan dengan
keleluasaan namun tidak mengganggu orang lain
6) Kebenaran (truth), yakni prinsip yang didasarkan pada kebenaran
baik secara ilmiah maupun mutlak
Agar etika publik dapat dihayati, diperlukan kode etik diantara aparatur
sipil negara. Dengan rumusan kode etik yang baik dan diikuti sebagai pedoman
bertindak dan berperilaku, sehingga para aparatur negara akan melihat kedudukan
mereka sebagai alat bukan sebagai tujuan.
Mengacu pada TAP MPR NO.VI/MPR/2001 ada pokok-pokok
etika kehidupan berbangsa yaitu:
a. Etika sosial dan budaya

b. Etika politik dan pemerintahan

c. Etika ekonomi dan bisnis

d. Etika penegakan hukum yang berkeadilan

e. Etika keilmuan

f. Etika lingkungan.
13
Adapun aktualisasi etika Aparatur Sipil Negara antara lain:
1. Aktualisasi etika publik untuk peningkatan kualitas pelayanan
14

publik

2. Aktualisasi kode etik untuk melawan korupsi

3. Aktualisasi kode etik untuk peningkatan kinerja organisasi

4. Aktualisasi kode etik untuk peningkatan integritas publik


4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang
lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja
pegawai. Aspek utama yang menjadi target stakeholder adalah layanan
yang komitmen pada mutu melalui penyelenggaraan tugas secara efektif,
efisien, inovatif dan berorientasi mutu.
a. Efektif
Efektivitas menunjukan tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja
sedangkan efektivitas organisasi berarti sejauh mana organisasi dapat
mencapai tujuan yang ditetapkan, atau berhasil mencapai apapun
yang coba dikerjakannya. Efektivitas organisasi berarti memberikan
barang atau jasa yang dihargai oleh pelanggan.
b. Efisien
Efisien adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk
mencapai tujuan atau tingkat ketepatan realisasi penggunaan
sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga tidak
terjadi pemborosan sumber daya sedangkan efisiensi organisasi
adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan
organisasi. Efisiensi organisasi ditentukan oleh berapa banyak bahan
baku, uang, dan manusia yang dibutuhkan untuk menghasilkan
jumlah keluaran tertentu.

Efisensi dapat dihitung sebagai jumlah sumber daya yang


digunakan untuk menghasilkan
14 barang dan jasa.
c. Inovasi
Inovasi adalah cara utama dimana suatu organisasi beradaptasi
15

terhadap perubahan di pasar, teknologi dan persaingan.


d. Mutu
Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yag diberikan
kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, dan
bahkan melampaui harapannya. Mutu merupakan salah satu standar
yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja.
Nilai-nilai dasar orientasi mutu dalam memberikan layanan prima
sekurang- kurangnya akan mencakup hal-hal berikut.
a. Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan customer/clients.

b. Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan


memelihara agar customer/clients tetap setia.
c. Menghasilkan produk/jasa yang berkualitas tinggi tanpa cacat,
tanpa kesalahan, dan tidak ada pemborosan.
d. Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan dengan
pergeseran tuntutan kebutuhan customer/clients mauun
perkembangan teknologi.
e. Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan.
f. Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai
cara, antara lain pendidikan, pelatihan, pengembangan ide kreatif,
kolaborasi dan benchmark.

5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin coruptio dan corruptus yang
berarti kerusakan atau kebobrokan. Dalam bahasa Yunani coruptio artinya
perbuatan yang tidak baik, buruk, curang, dapat disuap, tidak bermoral,
menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma agama, material, mental dan
umum. Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma–norma
15
dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan Negara atau
masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.
16

Ada 7 jenis korupsi menurut Syed Husin Alatas (LAN, 2014:17)


yaitu:
1. Korupsi Transaktif yaitu ditandai adanya kesepakatan timbal balik
kedua pihak yang sama-sama aktif demi keuntungan bersama;
2. Korupsi Ekstroaktif yaitu ditandai adanya tekanan kepada pihak
pemberi untuk menyuap demi kepentingan keselamatan diri dan
koleganya;
3. Korupsi Investif yaitu penawaran barang/jasa yang keuntungannya
diharapkan dimasa datang;
4. Korupsi Nepotistik yaitu ditandai dengan perlakuan khusus
kepada kerabatnya dalam suatu kedudukan;
5. Korupsi Autogenik yaitu korupsi yang di lakukan
individu dengan memanfaatkan kelebihan pemahaman dan
pengetahuannya sendiri;
6. Korupsi Suportif yaitu tindakan korupsi untuk melindungi tindak
korupsi lainnya;
7. Korupsi Defensif yaitu korupsi yang terpaksa dilakukan untuk
mempertahankan diri dari pemerasan.
Menurut UU No. 31/1999 jo No. UU 20/2001, terdapat 7
kelompok tindak pidana korupsi yang terdiri dari: (1) kerugian keuangan
negara; (2) suap-menyuap; (3) pemerasan; (4) perbuatan curang; (5)
penggelapan dalam jabatan; (6) benturan kepentingan dalam pengadaan;
dan (7) gratifikasi.
Menanamkan sikap sadar anti korupsi merupakan salah satu cara
untuk menjauhkan diri kita dari korupsi. Nilai-Nilai dasar anti korupsi
adalah sebagai berikut.
a. Jujur

b. Peduli
16
c. Mandiri

d. Disiplin
17

e. Tanggungjawab

f. Kerja keras

g. Sederhana

h. Berani

i. Adil
Korupsi juga disebut sebagai kejahatan yang luar biasa, karena
dampaknya menyebabkan kerusakan dalam ruang lingkup pribadi, keluarga,
masyarakat, dan kehidupan yang luas. Menurut LAN RI (2014:8) yang
dikutip dari berbagai sumber, dampak perilaku dan tindak pidana korupsi
adalah sebagai berikut.
a. Negara korup harus membayar biaya hutang yang lebih besar

b. Harga infrastruktur lebih tinggi

c. Tingkat korupsi yang tinggi meningkatkan ketimpangan pendapatan


dan kemiskinan
d. Korupsi menurunkan investasi dan karenanya menurunkan
pertumbuhan ekonomi
e. Persepsi korupsi memiliki dampak yang kuat dan negatif terhadap
arus investasi asing
f. Negara-negara yang dianggap memiliki tingkap korupsi yang relatif
rendah selalu menarik investasi lebih banyak dari pada negara
rentan korupsi
Kesadaran anti korupsi yang dibangun melalui pendekatan spiritual,
dengan selalu ingat akan tujuan keberadaannya sebagai manusia di muka bumi,
dan selalu ingat bahwa seluruh ruang dan waktu kehidupannya harus
dipertanggungjawabkan sehingga dapat menjadi benteng kuat untuk anti korupsi.
Tanggung jawab spiritual yang baik akan menghasilkan niat yang baik dan
mendorong untuk memiliki visi dan misi yang baik, hingga selalu memiliki
semangat untuk melakukan proses 17
atau usaha untuk mendapatkan hasil terbaik
agar dapat dipertanggungjawabkan secara publik.
18

C. Deskripsi Lokus
TK Negeri Pembina Kerinci merupakan salah satu sekolah negeri.
Sekolah ini terletak di Desa Penawar Tinggi, Kecamatan Sitinjau Laut,
Kabupaten Kerinci. Berdasarkan peta yang ada di Kecamatan Sitinjau Laut,
Desa Penawar Tinggi digambar sebagai berikut :

Gambar 1. Peta Kecamatan Sitinjau Laut Kabupaten Kerinci

TK Negeri Pembina Kerinci merupakan bagian dari wilayah


Kecamatan Sitinjau Laut. Sekolah ini sudah berdiri sejak tahun 2011. Status
sekolah adalah negeri dengan luas tanah 210 m² dan kepemilikan tanah
sendiri. Waktu Penyelenggaraan proses belajar mengajar dilakukan pada pagi
hari selama 6 hari. Sekolah ini menerima dana BOP PAUD (Bantuan
Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini) dan jumlah ruang
belajar adalah 4. Berikut ini adalah data mengenai profil sekolah:

18

Tabel 1. Profil TK Negeri Pembina Kerinci


19

Profil Sekolah
1 Nama Sekolah : TK NEGERI PEMBINA KERINCI
2 NSS : 002100517023
3 NPSN : 69937302
4 Jenjang Pendidikan : TK
5 Status Sekolah : Negeri

6 Alamat Sekolah : Penawar Tinggi, Kec. Sitinjau Laut,


Kab. Kerinci
Kelurahan/Desa : Penawar Tinggi
Kecamatan : Sitinjau Laut
Kabupaten/Kota : Kabupaten Kerinci
Provinsi : Provinsi Jambi
Negara : Indonesia
7 Status Kepemilikan Gedung : Milik Sendiri
8 Luas Tanah Milik (m²) : 210 m²
9 Jumlah Ruang Belajar : 4 Lokal
1 Jumlah Siswa : 83 Siswa
0
1 Waktu Penyelenggaraan : Pagi/6 hari
1

1. Tugas Unit Kerja


a. Visi
“Menuju Taman Kanak-Kanak Unggul dalam Prestasi, Kreatif, Santun
dalam Perilaku, Beriman dan Bertaqwa.”
b. Misi
1) Membekali anak berbagai kemampuan sesuai dengan karakteristiknya
2) Membantu dan mendorong anak dalam menumbuhkembangkan bakat
dan minatnya
3) Membekali anak dalam budi pekerti luhur dan terpuji
4) Menanamkan nilai keagamaan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
c. Tujuan
19 anak sesuai dengan perkembangannya
1. Meningkatkan layanan terhadap
20

2. Menjadikan anak mampu berfikir, berkomunikasi, bertindak, kreatif,


melakukan bahasa dan karya
3. Membina lingkungan yang mendukung tempat pembelajaran yang
kondusif
4. Meningkatkan kualitas sarana prasarana untuk menunjang proses
pembelajaran
5. Membina kerja sama yang harmonis dan dedikasi, serta etos kerja yang
tinggi.

2. Sumber Daya
a. Jumlah Pegawai
TK Negeri Pembina Kabupaten Kerinci memiliki Pegawai Negeri
Sipil (PNS) sebanyak 3 orang, tenaga honorer sekolah sebanyak 3 orang, 2
CPNS, dan 1 penjaga sekolah. Adapun personilnya dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
Tabel 2. Personil Pendidik dan Tenaga Kependidikan TK Negeri Pembina

No Nama Lengkap Jabatan Golongan Status

1 Hj. Hamsimah, S.Pd Kepala Sekolah IV/a PNS

2 Hayati Guru Kelas III/d PNS

3 Yelni, S.Pd Guru Kelas II/d PNS

4 Oktarisa Prima Dhany, S.Pd Guru Kelas III/a CPNS

5 Ratih Hardiyanti, S.Pd Guru Kelas III/a CPNS

6 Neneng, S.Pd.I Guru Kelas - Honorer

7 Yelmita, S.Pd Guru Kelas - Honorer

8 Eka Yani Fitri, S.Pd Guru Kelas - Honorer

9 Edi Delvia Penjaga Sekolah - -

b. Biaya Atau Anggaran 20


Sumber dana pendidikan untuk TK Negeri Pembina Kecamatan
Sitinjau Laut Kabupaten Kerinci, saat ini bersumber dari BOP PAUD
21

(Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini). Dana


ini digunakan untuk kebutuhan sekolah dan siswa serta untuk pembayaran
honor tenaga guru tidak tetap.
c. Sarana dan Prasarana Umum
Sarana umum yang ada di TK Negeri Pembina Kecamatan Sitinjau
Laut Kabupaten Kerinci, yaitu:

Tabel 3. Sarana Prasarana TK Negeri Pembina Kerinci


Keadaan
No Jenis Ruang Jml Ket
Rusak Rusak
Baik
Ringan Berat
1 Ruang Kelas Belajar 4 4 - - -

2 Kantor Kepala Sekolah 1 1 - - -

3 Kantor Majelis Guru 1 1 - -

4 Ruang Perpustakaan 1 1 - - -

5 Ruang UKS 1 1 - -

6 Mushola 1 1 - -

7 WC 4 4

d. Tata Kerja Organisasi


TK Negeri Pembina Kerinci memiliki tata kerja yang sudah
terorganisir dengan cukup baik. Berdasarkan data yang diperoleh, tata
kerja TK Negeri Pembina Kerinci dideskripsikan sebagai berikut:
1) Kepala Sekolah berfungsi dan bertugas sebagai Edukator, Manajer,
Administrator, Leader, Inovator dan Motivator.
a) Sebagai edukator memiliki kemampuan membimbing guru,
staf tata usaha dan siswa, mengembangkan staf dan IPTEK.
b) Sebagai manajer memiliki kemampuan menyusun program,
organisasi personalia, menggerakkan staf dan
21 daya sekolah.
mengoptimalkan sumber
22

c) Sebagai administrator memiliki kemampuan administrasi


KBM, kesiswaan, ketenagaan, keuangan, sarana prasarana dan
persuratan.
d) Sebagai leader memiliki kepribadian yang kuat, memahami
kondisi anak buah dengan baik, kemampuan mengambil
keputusan dan berkomunikasi.
e) Sebagai inovator memiliki kemampuan mencari, menemukan
gagasan baru untuk pembaharuan.
f) Sebagai motivator memiliki kemampuan mengatur
lingkungan kerja (fisik) dan suasana kerja (non fisik),
menerapkan prinsip penghargaan dan hukuman.
2) Guru Kelas
Guru Kelas harus memiliki empat kompetensi dasar yaitu
kompetensi pedagogis, kepribadian, profesional, dan sosial
(permendikbud 137 tahun 2014). Beberapa tugas guru kelas adalah
sebagai berikut:
a) Mengidentifikasi kepribadian anak secara mendalam untuk
dapat melihat karakternya;
b) Menguasai profil perkembangan anak yang terdiri dari enam
aspek sesuai dengan kurikulum paud yang berlaku;
c) Membimbing kreativitas yang menumbuhkan potensi secara
sabar, bijak, menyenangkan, ceria, santai dan penuh kasih
sayang;
d) Kreatif dalam merancang dan menciptakan berbagai permainan
untuk anak, dalam konteks pendekatan belajar yang lebih
memotivasi anak,
e) Mampu menjalin komunikasi dengan orangtua anak secara
bijaksana,
f) Mengidentifikasi tiap-tiap
22 anak sebagai individu yang
memiliki kebutuhan unik dalam pengalaman hidup,
kepribadian anak, minat anak, dan gaya belajar anak;
23

g) Menyelenggarakan kegiatan bermain yang memicu tumbuh


kembang anak dengan cara bernyanyi, bercerita, dan
bereksplorasi.
3) Pelaksanaan Pelayanan
Pendidikan merupakan salah satu wadah untuk terlaksananya
pelayanan publik. Dalam dunia pendidikan terdapat kegiatan
pembelajaran yang dapat mewujudkan pelayanan publik yang
sesuai dengan aturan yang berlaku di sekolah. Kegiatan belajar
mengajar TK Negeri Pembina Kerinci dimulai pada hari Senin
sampai hari Sabtu pada pukul 08.00 WIB dan berakhir pada pukul
11.30 WIB.
Seorang guru yang mengajar di kelas merupakan wujud
nyata pelayanan publik berupa pelayanan pihak sekolah kepada
siswa. Semua layanan ini dilakukan kepada semua siswa baik yang
memiliki kemampuan belajarnya tinggi, sedang maupun kepada
siswa yang masih belum optimal dalam sikap dan perilaku.

3. Tata Nilai Organisasi Kemendikbud


a. Memiliki Integritas
Keselarasan antara pikiran, perkataan, dan perbuatan.
b. Kreatif dan Inovatif
Memiliki daya cipta, memiliki kkemampuan untuk menciptakan hal
baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal
sebelumnya (gagasan, metode, atau alat)
c. Inisiatif
Kemampuan seseorang untuk bertindak melebihi yang dibutuhkan atau
yang dituntut dari pekerjaan.
d. Pembelajar
Selalu berusaha untuk mengembangkan kompetensi dan
23
profesionalisme
e. Menjunjung Meritrokasi
24

f. Menjunjung keadilan dalam pemberian penghargaan bagi karyawan


yang berkompeten.
g. Terlibat Aktif
Senantiasa berpartisipasi dalam setiap kegiatan.
h. Tanpa Pamrih.
Bekerja dengan tulus dan ikhlas dan penuh dedikasi.

4. Tugas Peserta
a. Tugas sebagai ASN
Menurut UU ASN No 5 Tahun 2014 Pasal 11, pegawai ASN bertugas:
1) Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Ke
pegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
2) Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indon
esia.
Selain itu, ASN juga memiliki kode etik berdasarkan UU ASN No 5
Tahun 2014 Pasal 5 yaitu :
1) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berinte
gritas tinggi
2) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundan
g-undangan;
5) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat ya
ng Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan p
erundang-undangan dan etika pemerintahan;
6) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
7) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung j
awab, efektif, dan efisien; 24
8) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan t
ugasnya;
25

9) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pi


hak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
10) Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuas
aan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau ma
nfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
11) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan int
egritas ASN; dan melaksanakan ketentuan peraturan perundang-unda
ngan mengenai disiplin Pegawai ASN.

b. Tugas sebagai Guru


Ada beberapa tugas seorang guru TK atau dalam sebuah pembelajaran di
Taman Kanak-kanak serta fungsinya dalam melakukan pengajaran,
diantara tugas pokok dan fungsi tenaga pendidik atau guru di Taman
Kanak-kanak meliputi:
1) Membimbing, membantu dan mengarahkan peserta didik untuk
belajar mengenal diri dan lingkungannya dengan cara yang
menyenangkan (mainan, seni, dan keindahan), 
2) Membimbing dan membantu siswa meningkatkan kemampuan
komunikasi verbal (dalam bentuk perbuatan dan tingkah laku) dan
nonverbal (mengarah pada penggunaan bahasa lisan yang baik dan
benar),
3) Memperkenalkan nama-nama benda di sekelilingnya kepada peserta
didik,
4) Memberikan dasar-dasar pengetahuan tentang agama dan akhlak
mulia, 
5) Membimbing, membantu, dan mengarahkan peserta didik untuk
dapatmengembangkan kemampuan-kemampuan fisik, intelektual,
psikologis, dan sosialnya.
Selain itu, tugas guru selain membantu, membimbing, dan memberikan
25
penguatan kepada anak, juga melakukan penilaian terhadap hasil karya
anak dari masing-masing area minat yang mereka selesaikan.Guru TK
26

berhadapan langsung dengan berbagai potensi yang dimiliki anak,


sehingga ia bertugas:
1) Menstimulasi berbagai potensi sehingga menjadi tumbuh, 
2) Membantu tumbuhnya potensi sesuai dengan minat anak, 
3) Membimbing kreativitas yang menumbuhkan potensi secara sabar,
arif, menyenangkan, bergembira, santai dan penuh kasih sayang, 
4) Kreatif dalam merancang dan menciptakan berbagai permainan, dalam
konteks pendekatan belajar yang lebih memotivasi anak, 
5) Mampu menjalin komunikasi dengan orangtua anak secara bijaksana, 
6) Mengidentifikasi tiap-tiap anak sebagai individu yang memiliki
kebutuhan unik, pengalaman hidup, personality anak, interes anak,
dan gaya belajar anak.

26
27

5. Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI TK NEGERI PEMBINA KECAMATAN
SITINJAU LAUT KABUPATEN KERINCI

KEPALA SEKOLAH
Hj. HAMSIMAH, S.Pd

GURU KELAS GURU KELAS


HAYATI YELNI, S.Pd

GURU KELAS GURU KELAS


OKTARISA PRIMA RATIH
DHANY, S. Pd HARDIYANTI, S.Pd.

GURU KELAS GURU KELAS


NENENG, S.Pd.I YELMITA, S.Pd

GURU KELAS
EKA YANI
FITRI, S. Pd

PENJAGA SEKOLAH
EDI DELVIA

27
28

6. Role Model
Untuk melaksanakan habituasi di TK Negeri Pembina Kerinci:
Nama : Hj. HAMSIMAH, S.Pd
NIP : 19630813 198701 2 001
Jabatan : Kepala Sekolah TK Negeri Pembina Kerinci

“Role Model” adalah seseorang yang pantas dijadikan teladan karena


memiliki perilaku positif yang bisa diikuti oleh orang lain. Keberadaan role
model di sekolah sangat penting sekali, selain sebagai motivator bisa juga
dijadikan mentor bagi pendidik dalam melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya. Role model yang saya jadikan teladan adalah Ibu Hj.
Hamsimah, S.Pd, beliau adalah Kepala Sekolah yang selalu memberikan
pelayanan pendidikan sesuai standar kebutuhan anak usia dini. Beliau juga
mengutamakan adanya kerjasama antara seluruh pihak yang terlibat, seperti
warga sekolah, orangtua murid, komite sekolah, warga sekitar, dan dinas
terkait. Ibu Hj. Hamsimah, S.Pd juga mempunyai kedisipilan yang baik,
seperti disiplin waktu yang dapat ditunjukkan dengan selalu hadir tepat
waktu sebelum kegiatan pembelajaran
28 dimulai. Setiap hari Senin juga selalu
mengikuti upacara bendera, selain itu beliau juga selalu memperhatikan
kebersihan lingkungan sekolah, seperti menyiram tanaman yang ada di
29

sekolah dan membersihkan halaman sekolah dengan mengajak seluruh warga


sekolah. Beliau juga aktif pada kegiatan sekolah, seperti mengadakan
parenting, rapat dengan orangtua siswa, rapat dengan warga sekolah, dan
kegiatan lainnya. Ibu Hj. Hamsimah juga mempunyai komunikasi yang baik,
beliau selalu menyapa semua siswa, guru-guru, dan orangtua siswa yang
mengantarkan anaknya. Selain itu, beliau juga selalu membiasakan
musyawarah pada guru-guru ketika ada permasalahan atau perencanaan
kegiatan yang akan dilakukan di sekolah.
Peran Role Model dalam habituasi selain sebagai pembimbing penulis,
adalah sebagai tempat penulis melakukan komunikasi dan konsultasi
mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama habituasi. Selain itu,
arahan beliau sangat diharapkan demi tercapainya proses habituasi ini. Role
model adalah sosok yang dapat kita jadikan panutan, teladan dan sosok role
model berdasarkan perilaku, sifat dan perbuatan yang bisa diikuti oleh orang
lain. Keberadaan role model sangatlah penting untuk kita karena berperan
sebagai mentor yang berpengalaman, motivator, dan teladan bagi penulis.
Berdasarkan semangat, kedisiplinan, dan kegigihan beliau dalam
memimpin selalu membawa perubahan yang lebih baik, maka penulis meneta
pkan beliau sebagai role model agar dapat memotivasi penulis untuk menga
mbil nilai-nilai positif dan lebih bersemangat dalam menjalani tugas sebagai
seorang ASN.

29
30

BAB II
ISU STRATEGIS DAN ANALISA PENYEBAB MASALAH
A. Identifikasi Isu
Berdasarkan kondisi yang telah dipaparkan, diperoleh isu aktual yang
menjadi area permasalahan di TK Negeri Pembina Kerinci, yaitu:
1. Belum Optimalnya Minat Belajar Siswa Kelompok B pada Kegiatan
Mengenal Lambang Bilangan di TK Negeri Pembina Kerinci
2. Masih Rendahnya Kemandirian Siswa Kelompok B di TK Negeri
Pembina Kerinci
3. Masih Rendahnya Perilaku Disiplin Siswa pada Kegiatan Makan Bersama

B. Penetapan Isu Prioritas


Dalam upaya menyikapi isu-isu aktual serta tantangan perubahan dan
perkembangan yang terjadi berdasarkan tugas pokok dan fungsi guru, perlu
ditentukan skala prioritas permasalahan yang akan ditangani di TK Negeri
Pembina Kerinci. Penentuan isu aktual prioritas tersebut dilakukan dengan
menggunakan salah satu alat bantu, yaitu dengan Analisis USG (Urgency,
Seriousness, Growth) sebagai berikut:
1. Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan
waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk
memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi.
2. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat
yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan
isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain jika
masalah penyebab isu tidak dipercahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam
keadaan yang sama, suatu masalah yang dapat menimbulkan masalah lain
adalah lebih serius bila dibandingkan dengan suatu masalah lain yang
berdiri sendiri.
30
31

3. Growth
Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi
berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin
memburuk kalau dibiarkan.
Metode ini dilakukan dengan menentukan tingkat urgensi,
keseriusan dan perkembangan penyebab isu dengan menentukan angka
skala (1 s.d 5). Skor tertinggi merupakan penyebab isu utama atau isu
pokok yang akan segera diselesaikan. Penetapan isu sesuai dengan tabel 4.

Tabel 4. ANALISIS USG

PRIORIT
ANALISIS JUMLAH
NO Isu/Masalah AS
U S G
Belum Optimalnya Minat Belajar
Siswa Kelompok B pada Kegiatan
1 5 5 5 15 1
Mengenal Lambang Bilangan di
TK Negeri Pembina Kerinci
Masih Rendahnya Kemandirian
2 Siswa Kelompok B di TK Negeri 4 3 3 10 2
Pembina Kerinci
Masih Rendahnya Perilaku
3 Disiplin Siswa pada Kegiatan 3 3 2 8 3
Makan Bersama

Keterangan :
Urgency Seriousness Growth
(mendesak) (Kegawatan) (Pertumbuhan)
5 = Sangat Penting 5 = Sangat Gawat 5 = Sangat Cepat
4 = Penting 4 = Gawat 4 = Cepat
3 = Cukup Penting 3 = Cukup Gawat 3 = Cukup Cepat
2 = Kurang Penting 2 = Kurang Gawat 2 = Kurang Cepat
1 = Tidak Penting 1 = Tidak Gawat 1 = Tidak Cepat

Dari tabel diatas maka diperoleh penyebab isu yang paling besar nilainya
adalah isu nomor satu yaitu, Belum Optimalnya Minat Belajar Siswa
Kelompok B pada Kegiatan Mengenal Lambang Bilangan di TK Negeri
Pembina Kerinci.
31
32

C. Analisa Penyebab Masalah


Belum Optimalnya Minat Belajar Siswa Kelompok B dalam Kegiatan
Mengenal Angka di TK Negeri Pembina Kerinci, kondisi yang tidak ideal
untuk melakukan proses belajar mengajar. Oleh karena itu harus dicarikan
jalan keluarnya dengan mencari faktor penyebab masalah tersebut. Dalam
rancangan ini saya mencari penyebab masalah dengan menggunakan Analisis
Deskriptif (Mind Analysis).
Berdasarkan observasi dilapangan, penyebab 1. Belum Optimalnya
Minat Belajar Siswa Kelompok B pada Kegiatan Mengenal Lambang
Bilangan di TK Negeri Pembina Kerinci:
1. Metode Pembelajaran Monoton
2. Media Pembelajaran Kurang Menarik
3. Penataan Tempat Duduk yang Monoton
4. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Tidak Sesuai dengan RPP
5. Belum Terdapat Papan Hasil Karya Siswa
Melihat dan mencermati kondisi sebagaimana tersebut diatas, maka saya
memiliki gagasan yang dituangkan dalam Rancangan Aktualisasi ini yaitu
Belum Optimalnya Minat Belajar Siswa Kelompok B pada Kegiatan
Mengenal Lambang Bilangan di TK Negeri Pembina Kerinci:
Untuk mewujudkan gagasan tersebut diatas perlu adanya solusi dengan
melaksanakan rencana kegiatanyang diharapkan dapat memberikan dampak
positif melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Melakukan konsultasi kepada mentor dengan rasa hormat
2. Revisi RPP
3. Membuat Alat Peraga Edukatif berupa Kartu Angka
4. Penataan Tempat Duduk yang Bervariasi
5. Melaksanakan Kegiatan Pembelajaran Sesuai dengan RPP
6. Pengadaan Papan Hasil Karya Siswa
Kondisi yang Diinginkan 32
Hasil dari rancangan kegiatan ini adalah terciptanya suasana belajar
yang menyenangkan sehingga dapat mengembangkan potensi dan
33

kemampuan siswa. Tujuannya agar siswa dapat meningkatkan minat


belajarnya pada kegiatan mengenal lambang bilangan.

33
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Rancangan Aktualisasi

Kegiatan yang akan dilakukan oleh penulis untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dijelaskan berdasarkan tabel di bawah
ini:

Unit Kerja : TK NEGERI PEMBINA KERINCI


Identifikasi Isu : 1. Belum Optimalnya Minat Belajar Siswa Kelompok B pada Kegiatan Mengenal
Lambang Bilangan di TK Negeri Pembina Kerinci
2. Masih Rendahnya Kemandirian Siswa Kelompok B di TK Negeri Pembina Kerinci
3. Masih Rendahnya Perilaku Disiplin Siswa pada Kegiatan Makan Bersama
Isu yang Diangkat : Belum Optimalnya Minat Belajar Siswa Kelompok B pada Kegiatan Mengenal Lambang
Bilangan di TK Negeri Pembina Kerinci
Gagasan Pemecahan Isu : Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelompok B pada Kegiatan Mengenal
Lambang Bilangan di TK Negeri Pembina Kerinci

34
Tabel 5. Rancangan Aktualisasi
Kontribusi Penguatan
Output/Hasil Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi & Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Melakukan 1. Mempersiapkan ide atau 1. Persetujuan Akuntabilitas Dalam melakukan Pembelajar


konsultasi gagasan mentor yang konsultasi ini,
Dalam melakukan akan menunjang
kepada 2. Meminta izin kepada dibuktikan konsultasi dengan mentor pencapaian salah
mentor kepala sekolah dengan ini, saya akan satu tujuan TK
dengan rasa 3. Menyampaikan usulan lembar menjelaskan ide yang ada Negeri Pembina
hormat rencana Kegiatan persetujuan secara jelas dan terbuka Kerinci yaitu
4. Mencatat saran yang mentor . agar tercapai maksud dan ”Membina kerja
harus dilakukan 2. Saran mentor tujuan yang akan saya sama yang
lakukan. harmonis dan
terkait ide
gagasan dedikasi, serta
Nasionalisme
etos kerja yang
penyusunan
Dalam melakukan tinggi” dengan
kegiatan demikian
konsultasi dengan mentor
3. Foto ini, saya akan bekerja diharapkan
sama dengan tercapainya visi
mengutamakan persatuan “Menuju Taman
demi terwujudnya Kanak-Kanak
peningkatan kualitas Unggul dalam
pembelajaran. Prestasi, Kreatif,
Santun dalam
35 Etika Publik Perilaku,
Beriman dan
Kontribusi Penguatan
Output/Hasil Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi & Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Dalam melakukan Bertaqwa“


konsultasi dengan mentor
ini, saya akan menjalin
hubungan yang baik
dengan atasan, dengan
bersikap sopan, santun
dan ramah.
Komitmen Mutu
Dalam melakukan
konsultasi dengan mentor
ini, saya akan
memberikan ide kreatif
dan inovatif agar dapat
memecahkan isu.
Anti Korupsi
Dalam melakukan
konsultasi dengan mentor
ini, saya akan jujur dalam
36 menyampaikan ide serta
disiplin tepat waktu
Kontribusi Penguatan
Output/Hasil Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi & Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

dalam konsultasi.

2. Revisi RPP 1. Mempersiapkan alat 1. RPP yang Akuntabilitas Dalam kegiatan Pembelajar
dan bahan telah revisi RPP ini,
ditandatangani Dalam revisi RPP ini, akan menunjang
2. Penyusunan RPP oleh guru dan Saya akan membuat pencapaian salah
kepala sekolah rencana pelaksanaan satu misi pertama
3. Mencetak RPP pembelajaran dengan
2. Foto TK Negeri
penuh tanggungjawab Pembina Kerinci
agar materi pembelajaran yaitu ”Membekali
yang akan disampaikan anak berbagai
dapat dipahami siswa dan kemampuan
tujuan pembelajaran sesuai dengan
dapat tercapai. karakteristiknya”
dengan demikian
Nasionalisme
diharapkan
Dalam revisi RPP ini, tercapainya visi
Saya akan menggunakan “Menuju Taman
bahasa Indonesia yang Kanak-Kanak
baik dan benar sesuai Unggul dalam
dengan EYD sebagai Prestasi, Kreatif,
37 wujud cinta tanah air dan Santun dalam
bangsa sehingga mudah Perilaku,
Kontribusi Penguatan
Output/Hasil Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi & Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

dipahami oleh siswa. Beriman dan


Bertaqwa“
Etika Publik
Dalam revisi RPP ini,
Saya akan melakukan
konsultasi dengan mentor
dengan sopan dan
ramah.
Komitmen Mutu
Dalam Membuat RPP,
Saya akan mengacu pada
Kurikulum 2013 sesuai
dengan Permendikbud
146 Tahun 2014.
Anti Korupsi
Dalam revisi RPP ini,
Saya akan menyusun
rencana pelaksanaan
38 pembelajaran dengan anti
Kontribusi Penguatan
Output/Hasil Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi & Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

plagiat.

3. Membuat 1. Menyiapkan alat dan 1. Kartu Angka Akuntabilitas Dalam kegiatan Kreatif dan
Alat Peraga bahan 2. Foto membuat alat Inovatif.
Edukatif 2. Membuat desain Kartu Dalam membuat kartu
angka ini, saya akan peraga edukatif
berupa Kartu Angka
bertanggungjawab untuk berupa kartu
Angka 3. Mencetak Kartu Angka
menyelesaikan dengan angka ini, akan
tepat waktu agar menunjang salah
terlaksana sesuai jadwal. satu misi kedua
Nasionalisme TK Negeri
Pembina Kerinci,
Dalam membuat kartu yaitu “Membantu
angka ini, saya akan dan mendorong
bekerja keras agar
anak dalam
hasilnya baik sebagai
tanggungjawab menumbuhkemba
mengemban amanah dari ngkan bakat dan
sekolah. minatnya”
39 dengan demikian
Etika Publik
diharapkan
Kontribusi Penguatan
Output/Hasil Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi & Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Dalam membuat kartu tercapainya visi


angka ini, saya akan “Menuju Taman
mengerjakaan tugas
Kanak-Kanak
dengan cermat, teliti dan
Unggul dalam
dapat
dipertanggungjawabkan. Prestasi, Kreatif,
Santun dalam
Komitmen Mutu Perilaku,
Dalam membuat kartu Beriman dan
angka ini, saya akan Bertaqwa.”
berinovasi agar
mendapatkan hasil yang
memuaskan.
Anti Korupsi
Dalam membuat kartu
angka ini, saya akan
bertanggungjawab
supaya dapat
terselesaikan dengan tepat
40 waktu.
Kontribusi Penguatan
Output/Hasil Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi & Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

4. Penataan 1. Menyiapkan alat dan 1. Name tag Akuntabilitas Dalam kegiatan Kreatif dan
Tempat bahan anak penataan tempat Inovatif
Duduk yang 2. Mencetak nama tag 2. Foto (before Dalam kegiatan penataan duduk ini, akan
Bervariasi anak dan after ) tempat duduk siswa, saya menunjang salah
3. Menata tempat duduk akan menanamkan kepada satu misi kedua
4. Menempelkan name siswa sifat konsisten dan TK Negeri
tag di kursi tanggung jawab dengan Pembina Kerinci,
5. Mengarahkan siswa tempat duduk yang sudah yaitu “Membantu
di tata. dan mendorong
anak dalam
Nasionalisme
menumbuhkemba
Dalam kegiatan penataan ngkan bakat dan
tempat duduk siswa ini, minatnya”
saya akan memberikan dengan demikian
kesamaan hak dan diharapkan
kewajiban terhadap tercapainya visi
semua siswa agar tidak “Menuju Taman
terjadi perbedaan. Kanak-Kanak
Unggul dalam
Etika Publik Prestasi, Kreatif,
Santun dalam
41 Dalam kegiatan penataan Perilaku,
tempat duduk siswa ini, Beriman dan
Kontribusi Penguatan
Output/Hasil Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi & Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

saya akan bersikap ramah Bertaqwa.”


pada saat meminta siswa
agar duduk sesuai tempat
duduk yang sudah di tata.
Komitmen mutu
Dalam kegiatan penataan
tempat duduk siswa ini,
saya akan berinovasi
menggunakan name tag
pada meja atau
bangkunya.
Anti Korupsi
Dalam kegiatan penataan
tempat duduk siswa ini,
saya akan membuat name
tag siswa secara mandiri.

5. Melaksanaka 1. Menyiapkan RPP 1. Materi Akuntabilitas Dalam kegiatan Pembelajar


n Kegiatan 2. Menyiapkan alat dan pembelajara
42 pelaksanakan
Pembelajaran Dalam melaksanakan pembelajaran,
Kontribusi Penguatan
Output/Hasil Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi & Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

sesuai dengan bahan pembelajaran n kegiatan pembelajaran akan menunjang


RPP 3. Melaksanakan penilaian 2. Daftar hadir sesuai dengan RPP, saya pencapaian salah
melalui pemberian siswa akan menjalankan tugas satu misi pertama
reward dan punishment 3. Lembar dengan penuh TK Negeri
kerja siswa tanggungjawab agar Pembina Kerinci
4. Lembar tujuan pembelajaran yaitu ”Membekali
penilaian dapat tercapai. anak berbagai
siswa kemampuan
5. Foto Nasionalisme sesuai dengan
6. Video karakteristiknya”
Dalam melaksanakan
kegiatan dengan demikian
kegiatan pembelajaran
pembelajara diharapkan
sesuai dengan RPP, saya
n tercapainya visi
akan berdoa sebelum dan
“Menuju Taman
sesudah pembelajaran
Kanak-Kanak
supaya dapat
Unggul dalam
menumbuhkan rasa
Prestasi, Kreatif,
persatuan dan kesatuan
Santun dalam
melalui kerja sama.
Perilaku,
Etika Publik Beriman dan
Bertaqwa“
43 Dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran
Kontribusi Penguatan
Output/Hasil Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi & Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

sesuai dengan RPP, saya


akan bertutur kata
dengan sopan dan
santun agar materi
pembelajaran dapat
tercapai.
Komitmen Mutu
Dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran
sesuai dengan RPP, saya
akan membuat proses
pembelajaran yang
menyenangkan, efektif,
sehinggan dapat
mencapai target.
Anti Korupsi
Dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran
44 sesuai dengan RPP, saya
akan disiplin waktu dan
Kontribusi Penguatan
Output/Hasil Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi & Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

kerja keras terhadap


pekerjaan.

6. Pengadaan 1. Mempersiapkan alat 1. Papan Hasil Akuntabilitas Dalam kegiatan Kreatif dan
Papan Hasil dan bahan. Karya pengadaan papan Inovatif
Karya Siswa 2. Membuat papan hasil 2. Foto (before Dalam pengadaan papan hasil karya siswa,
karya. dan after ) hasil karya, saya akan akan menunjang
3. Menempelkan papan berperilaku adil terhadap salah satu misi
hasil karya di dinding penilaian hasil karya kedua TK Negeri
kelas. siswa. Pembina Kerinci,
yaitu “Membantu
Nasionalisme
dan mendorong
Dalam pengadaan papan anak dalam
hasil karya, saya akan menumbuhkemba
menanamkan sifat ngkan bakat dan
bekerjasama pada saat minatnya”
menempelkan hasil karya. dengan demikian
diharapkan
Etika Publik tercapainya visi
“Menuju Taman
Dalam pengadaan papan Kanak-Kanak
hasil karya, saya akan Unggul dalam
45 mengarahkan dengan Prestasi, Kreatif,
Kontribusi Penguatan
Output/Hasil Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi & Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

ramah pada siswa ketika Santun dalam


menempelkan hasil Perilaku,
karyanya. Beriman dan
Bertaqwa.”
Komitmen mutu
Dalam pengadaan papan
hasil karya, saya akan
berinovasi agar siswa
tertarik untuk
menempelkan hasil
karyanya.
Anti Korupsi
Dalam pengadaan papan
hasil karya siswa, saya
tidak akan pilih kasih
serta memastikan seluruh
siswa dapat menempelkan
hasil karyanya.
B. Jadwal Rancangan Kegiatan Aktualisasi
46
NO KEGIATAN WAKTU
NOVEMBER DESEMBER
1 2 3 4 1 2 3 4

Melakukan Konsultasi kepada Mentor dengan Rasa


1
Hormat
2 Revisi RPP

3 Membuat Alat Peraga Edukatif berupa Kartu Angka

4 Penataan Tempat Duduk yang Bervariasi

5 Melaksanakan Kegiatan Pembelajaran Sesuai dengan RPP

47

Anda mungkin juga menyukai