BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur negeri sipil negara (ASN) adalah profesi pegawai negeri dan
pegawai pemerintah yang memiliki perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah. Pegawai negeri sipil yang diangkat oleh pejabat
pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan
atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan
perundang-undangan. Berdasarkan Undang-Undang No 5 Tahun 2014 yang
mengatur tentang fungsi aparatur sipil negara (ASN) yaitu sebagai berikut:
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa.
Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana dan pengawas
penyelenggara tugas umum pemerintah dan pembangunan nasional melalui
pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik. Dalam pengelolaan ASN untuk
menghasilkan pegawai ASN yang profesional, bebas dari intervensi politik,
serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme serta menekankan
kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia
sumber daya ASN yang unggul selaras dengan perkembangan zaman.
Dalam peraturan pemerintah nomor 11 Tahun 2017 tentang menejemen
PNS, disebut bahwa CPNS wajib menjalani masa percobaan selama 1 (satu)
tahun. Masa percobaan tersebut merupakan masa prajabatan yang di lakukan
melalui proses pendidikan dan pelatihan yang hanya diikuti satu kali. Untuk
pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan V di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Kerinci dilaksanakan pada tanggal 13 Oktober 2019 sampai
dangan 02 Desember 2019.
Sesuai Peraturan Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI Nomor 12
Tahun 2018 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan III, maka Penyelenggaraan Pendidikan dan
1
Pelatihan (DIKLAT) Prajabatan dilaksanakan dengan nomenklatur baru ialah
Pelatihan Dasar Kader PNS, sebagai salah satu jenis Pelatihan yang strategis
2
dengan cara yang menarik, kreatif dan menyenangkan bagi anak. Salah
satunya dengan kegiatan bermain, karena pembelajaran di TK harus
menerapkan esensi bermain. Esensi bermain meliputi perasaan yang
menyenangkan, merdeka, bebas memilih, dan merangsang anak terlibat aktif.
Melalui kegiatan bermain diharapkan dalam pengenalan lambang bilangan
akan lebih mudah untuk dipahami oleh anak-anak. Selain itu dalam
pengenalan lambang bilangan bisa dengan kegiatan yang lebih kreatif dan
tidak monoton, sehingga anak-anak juga tidak merasa bosan.
Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa minat belajar siswa pada
kegiatan mengenal lambang bilangan masih belum optimal. Terbukti ketika
guru menunjukkan lambang bilangan kemudian siswa diminta untuk
menyebutkan lambang bilangan tersebut, tetapi terdapat siswa yang masih
belum mampu untuk menyebutkan dengan benar. Siswa dapat mengurutkan
bilangan dengan benar jika dilakukan bersama-sama, sehingga ketika guru
mempersilahkan siswa untuk mengurutkan bilangan secara bergantian, siswa
belum dapat mengurutkan secara urut.
Sikap kemandirian siswa juga masih rendah. Masalah ini terbukti ketika
banyak orangtua yang mengantarkan anak sampai masuk kelas dan
menungguinya hingga pulang sekolah. Selain itu, masih terdapat orangtua
yang membawakan tas anak memasuki kelas sehingga dapat mempengaruhi
kemandirian pada diri siswa.
Sikap kedisiplinan siswa pada kegiatan makan bersama juga masih
rendah. Terbukti ketika siswa sedang melakukan kegiatan makan bersama,
masih banyak yang mengobrol dan mengganggu teman yang lain. Kemudian
ada juga siswa yang keluar masuk kelas ketika kegiatan makan bersama dan
masih terdapat pula anak yang membuang sampah tidak pada tempatnya.
Tentu saja hal ini sangat menghambat pembelajaran di sekolah.
Berdasarkan uraian di atas, dengan dasar Peraturan Kepala LAN nomor
15 Tahun 2015 tentang Pedoman 4Diklat Prajabatan CPNS Golongan III,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala LAN Nomor 21 Tahun
2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
5
3. Akuntabilitas kelompok
8
4. Akuntabilitas organisasi
5. Akuntabilitas stakeholder
Akuntabilitas memiliki empat dimensi agar memenuhi terwujudnya
sektor publik yang akuntabel, diantaranya sebagai berikut.
a. Akuntabilitas kejujuran dan hukum (accountability for probity and
legality);
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain
sebagaimana mestinya (chauvinism). Sedangkan dalam arti luas,
nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain (LAN
RI, 2015:1). Secara politis nasionalisme berarti pandangan atau paham
kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang
didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.
Dalam UU No. 5 tahun 2014 tentang ASN, salah satu fungsi ASN adalah
menjalankan kebijakan publik. Kebijakan publik diharapkan dapat dilakukan
dengan integritas tinggi dalam melayani publik sehingga dalam menjadi pelayan
publik yang professional. ASN adalah aparat pelaksana yang melaksanakan
segala peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan kebijakan publik
untuk mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan.
Indikator-indikator yang terdapat dalam nilai nasionalisme yang
9 antara lain sebagai berikut:
harus dimiliki Aparatur Sipil Negara
a. Berwawasan kebangsaan yang kuat
10
b. Memahami pluralitas
3. Etika Publik
Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah
refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah
perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik
dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik (LAN, 2015:
6). Integritas publik menuntut para pemimpin dan pejabat publik untuk
memiliki komitmen moral dengan mempertimbangkan keseimbangan
antara penilaian kelembagaan, dimensi-dimensi peribadi, dan
kebijaksanaan di dalam pelayanan publik (Haryatmoko dalam LAN, 2015:
7).
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam
suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal
prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis (LAN, 2015:9). Kode
etik profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu
kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis
yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional
tertentu.
Berdasarkan undang-undang ASN, kode etik dan kode perilaku
ASN yakni sebagai berikut:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
pemerintah;
e. Etika keilmuan
f. Etika lingkungan.
13
Adapun aktualisasi etika Aparatur Sipil Negara antara lain:
1. Aktualisasi etika publik untuk peningkatan kualitas pelayanan
14
publik
5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin coruptio dan corruptus yang
berarti kerusakan atau kebobrokan. Dalam bahasa Yunani coruptio artinya
perbuatan yang tidak baik, buruk, curang, dapat disuap, tidak bermoral,
menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma agama, material, mental dan
umum. Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma–norma
15
dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan Negara atau
masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.
16
b. Peduli
16
c. Mandiri
d. Disiplin
17
e. Tanggungjawab
f. Kerja keras
g. Sederhana
h. Berani
i. Adil
Korupsi juga disebut sebagai kejahatan yang luar biasa, karena
dampaknya menyebabkan kerusakan dalam ruang lingkup pribadi, keluarga,
masyarakat, dan kehidupan yang luas. Menurut LAN RI (2014:8) yang
dikutip dari berbagai sumber, dampak perilaku dan tindak pidana korupsi
adalah sebagai berikut.
a. Negara korup harus membayar biaya hutang yang lebih besar
C. Deskripsi Lokus
TK Negeri Pembina Kerinci merupakan salah satu sekolah negeri.
Sekolah ini terletak di Desa Penawar Tinggi, Kecamatan Sitinjau Laut,
Kabupaten Kerinci. Berdasarkan peta yang ada di Kecamatan Sitinjau Laut,
Desa Penawar Tinggi digambar sebagai berikut :
18
Profil Sekolah
1 Nama Sekolah : TK NEGERI PEMBINA KERINCI
2 NSS : 002100517023
3 NPSN : 69937302
4 Jenjang Pendidikan : TK
5 Status Sekolah : Negeri
2. Sumber Daya
a. Jumlah Pegawai
TK Negeri Pembina Kabupaten Kerinci memiliki Pegawai Negeri
Sipil (PNS) sebanyak 3 orang, tenaga honorer sekolah sebanyak 3 orang, 2
CPNS, dan 1 penjaga sekolah. Adapun personilnya dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
Tabel 2. Personil Pendidik dan Tenaga Kependidikan TK Negeri Pembina
4 Ruang Perpustakaan 1 1 - - -
5 Ruang UKS 1 1 - -
6 Mushola 1 1 - -
7 WC 4 4
4. Tugas Peserta
a. Tugas sebagai ASN
Menurut UU ASN No 5 Tahun 2014 Pasal 11, pegawai ASN bertugas:
1) Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Ke
pegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
2) Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indon
esia.
Selain itu, ASN juga memiliki kode etik berdasarkan UU ASN No 5
Tahun 2014 Pasal 5 yaitu :
1) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berinte
gritas tinggi
2) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundan
g-undangan;
5) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat ya
ng Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan p
erundang-undangan dan etika pemerintahan;
6) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
7) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung j
awab, efektif, dan efisien; 24
8) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan t
ugasnya;
25
26
27
5. Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI TK NEGERI PEMBINA KECAMATAN
SITINJAU LAUT KABUPATEN KERINCI
KEPALA SEKOLAH
Hj. HAMSIMAH, S.Pd
GURU KELAS
EKA YANI
FITRI, S. Pd
PENJAGA SEKOLAH
EDI DELVIA
27
28
6. Role Model
Untuk melaksanakan habituasi di TK Negeri Pembina Kerinci:
Nama : Hj. HAMSIMAH, S.Pd
NIP : 19630813 198701 2 001
Jabatan : Kepala Sekolah TK Negeri Pembina Kerinci
29
30
BAB II
ISU STRATEGIS DAN ANALISA PENYEBAB MASALAH
A. Identifikasi Isu
Berdasarkan kondisi yang telah dipaparkan, diperoleh isu aktual yang
menjadi area permasalahan di TK Negeri Pembina Kerinci, yaitu:
1. Belum Optimalnya Minat Belajar Siswa Kelompok B pada Kegiatan
Mengenal Lambang Bilangan di TK Negeri Pembina Kerinci
2. Masih Rendahnya Kemandirian Siswa Kelompok B di TK Negeri
Pembina Kerinci
3. Masih Rendahnya Perilaku Disiplin Siswa pada Kegiatan Makan Bersama
3. Growth
Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi
berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin
memburuk kalau dibiarkan.
Metode ini dilakukan dengan menentukan tingkat urgensi,
keseriusan dan perkembangan penyebab isu dengan menentukan angka
skala (1 s.d 5). Skor tertinggi merupakan penyebab isu utama atau isu
pokok yang akan segera diselesaikan. Penetapan isu sesuai dengan tabel 4.
PRIORIT
ANALISIS JUMLAH
NO Isu/Masalah AS
U S G
Belum Optimalnya Minat Belajar
Siswa Kelompok B pada Kegiatan
1 5 5 5 15 1
Mengenal Lambang Bilangan di
TK Negeri Pembina Kerinci
Masih Rendahnya Kemandirian
2 Siswa Kelompok B di TK Negeri 4 3 3 10 2
Pembina Kerinci
Masih Rendahnya Perilaku
3 Disiplin Siswa pada Kegiatan 3 3 2 8 3
Makan Bersama
Keterangan :
Urgency Seriousness Growth
(mendesak) (Kegawatan) (Pertumbuhan)
5 = Sangat Penting 5 = Sangat Gawat 5 = Sangat Cepat
4 = Penting 4 = Gawat 4 = Cepat
3 = Cukup Penting 3 = Cukup Gawat 3 = Cukup Cepat
2 = Kurang Penting 2 = Kurang Gawat 2 = Kurang Cepat
1 = Tidak Penting 1 = Tidak Gawat 1 = Tidak Cepat
Dari tabel diatas maka diperoleh penyebab isu yang paling besar nilainya
adalah isu nomor satu yaitu, Belum Optimalnya Minat Belajar Siswa
Kelompok B pada Kegiatan Mengenal Lambang Bilangan di TK Negeri
Pembina Kerinci.
31
32
33
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Rancangan Aktualisasi
Kegiatan yang akan dilakukan oleh penulis untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dijelaskan berdasarkan tabel di bawah
ini:
34
Tabel 5. Rancangan Aktualisasi
Kontribusi Penguatan
Output/Hasil Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi & Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
dalam konsultasi.
2. Revisi RPP 1. Mempersiapkan alat 1. RPP yang Akuntabilitas Dalam kegiatan Pembelajar
dan bahan telah revisi RPP ini,
ditandatangani Dalam revisi RPP ini, akan menunjang
2. Penyusunan RPP oleh guru dan Saya akan membuat pencapaian salah
kepala sekolah rencana pelaksanaan satu misi pertama
3. Mencetak RPP pembelajaran dengan
2. Foto TK Negeri
penuh tanggungjawab Pembina Kerinci
agar materi pembelajaran yaitu ”Membekali
yang akan disampaikan anak berbagai
dapat dipahami siswa dan kemampuan
tujuan pembelajaran sesuai dengan
dapat tercapai. karakteristiknya”
dengan demikian
Nasionalisme
diharapkan
Dalam revisi RPP ini, tercapainya visi
Saya akan menggunakan “Menuju Taman
bahasa Indonesia yang Kanak-Kanak
baik dan benar sesuai Unggul dalam
dengan EYD sebagai Prestasi, Kreatif,
37 wujud cinta tanah air dan Santun dalam
bangsa sehingga mudah Perilaku,
Kontribusi Penguatan
Output/Hasil Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi & Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
plagiat.
3. Membuat 1. Menyiapkan alat dan 1. Kartu Angka Akuntabilitas Dalam kegiatan Kreatif dan
Alat Peraga bahan 2. Foto membuat alat Inovatif.
Edukatif 2. Membuat desain Kartu Dalam membuat kartu
angka ini, saya akan peraga edukatif
berupa Kartu Angka
bertanggungjawab untuk berupa kartu
Angka 3. Mencetak Kartu Angka
menyelesaikan dengan angka ini, akan
tepat waktu agar menunjang salah
terlaksana sesuai jadwal. satu misi kedua
Nasionalisme TK Negeri
Pembina Kerinci,
Dalam membuat kartu yaitu “Membantu
angka ini, saya akan dan mendorong
bekerja keras agar
anak dalam
hasilnya baik sebagai
tanggungjawab menumbuhkemba
mengemban amanah dari ngkan bakat dan
sekolah. minatnya”
39 dengan demikian
Etika Publik
diharapkan
Kontribusi Penguatan
Output/Hasil Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi & Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
4. Penataan 1. Menyiapkan alat dan 1. Name tag Akuntabilitas Dalam kegiatan Kreatif dan
Tempat bahan anak penataan tempat Inovatif
Duduk yang 2. Mencetak nama tag 2. Foto (before Dalam kegiatan penataan duduk ini, akan
Bervariasi anak dan after ) tempat duduk siswa, saya menunjang salah
3. Menata tempat duduk akan menanamkan kepada satu misi kedua
4. Menempelkan name siswa sifat konsisten dan TK Negeri
tag di kursi tanggung jawab dengan Pembina Kerinci,
5. Mengarahkan siswa tempat duduk yang sudah yaitu “Membantu
di tata. dan mendorong
anak dalam
Nasionalisme
menumbuhkemba
Dalam kegiatan penataan ngkan bakat dan
tempat duduk siswa ini, minatnya”
saya akan memberikan dengan demikian
kesamaan hak dan diharapkan
kewajiban terhadap tercapainya visi
semua siswa agar tidak “Menuju Taman
terjadi perbedaan. Kanak-Kanak
Unggul dalam
Etika Publik Prestasi, Kreatif,
Santun dalam
41 Dalam kegiatan penataan Perilaku,
tempat duduk siswa ini, Beriman dan
Kontribusi Penguatan
Output/Hasil Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi & Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
6. Pengadaan 1. Mempersiapkan alat 1. Papan Hasil Akuntabilitas Dalam kegiatan Kreatif dan
Papan Hasil dan bahan. Karya pengadaan papan Inovatif
Karya Siswa 2. Membuat papan hasil 2. Foto (before Dalam pengadaan papan hasil karya siswa,
karya. dan after ) hasil karya, saya akan akan menunjang
3. Menempelkan papan berperilaku adil terhadap salah satu misi
hasil karya di dinding penilaian hasil karya kedua TK Negeri
kelas. siswa. Pembina Kerinci,
yaitu “Membantu
Nasionalisme
dan mendorong
Dalam pengadaan papan anak dalam
hasil karya, saya akan menumbuhkemba
menanamkan sifat ngkan bakat dan
bekerjasama pada saat minatnya”
menempelkan hasil karya. dengan demikian
diharapkan
Etika Publik tercapainya visi
“Menuju Taman
Dalam pengadaan papan Kanak-Kanak
hasil karya, saya akan Unggul dalam
45 mengarahkan dengan Prestasi, Kreatif,
Kontribusi Penguatan
Output/Hasil Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi & Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
47