Anda di halaman 1dari 173

WEBINAR IALI 2020

ALUN-ALUN
ANTARA RUANG TERBUKA PUBLIK DAN RUANG TERBUKA HIJAU

ABI SUBANI
Perkenalan
• DHS-LA Studio

• Arsitektur Lansekap

• Arsitektur

• Master plan

• Base di Bandung

• www.naifos.com
Perkenalan

• Abi Subani

• Lead Architect

• Tegal, 10 Mei 1990

• S1 - Teknik Arsitektur UGM

• S2 - Master of Architecture University of Melbourne


Dunia dan Desain
• Dahulu dunia terkotak-kotak dan membentuk
budaya masing-masing

• Sekarang batasan itu hilang dan saling


mempengaruhi budaya lain

• Budaya mempengaruhi gaya hidup

• Mempengaruhi arsitektur

• Mempengaruhi lingkungan terbangun


Alun-alun (aloen-aloen atau aloon-aloon) merupakan suatu lapangan terbuka yang luas dan
berumput yang dikelilingi oleh jalan dan dapat digunakan kegiatan masyarakat yang beragam.
Alun-Alun di Dunia
Alun-Alun Indonesia
Alun-Alun
“Banyak kota di Pulau Jawa memiliki lapangan terbuka untuk umum
berbentuk persegi empat di pusat kota yang disebut alun-alun.
Dibandingkan dengan sebutan Melayu, yakni padang dan medan,
alun-alun memiliki suatu ciri khas: letaknya di depan kediaman
penguasa daerah,”

Olivier Johannes Raap dalam Kota di Djawa Tempo Doeloe (2017).


Alun-Alun
Sejarah singkat alun-alun di Indonesia
• Masa Hindu Budha
• Masa Kerajaan Mataram
• Masa Islam
• Masa Belanda
• Masa Kemerdekaan
FUNGSI ALUN-ALUN
• Rekreasi

• Sosialisasi

• Ekonomi

• Kesehatan

• Edukasi

• Event-event tertentu
RUANG TERBUKA HIJAU

Ruang terbuka hijau adalah area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang


penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah
maupun yang sengaja ditanam.
UU NOMOR 26 TAHUN 2007
TENTANG PENATAAN RUANG

Proporsi 30 (tiga puluh) persen merupakan ukuran minimal untuk menjamin keseimbangan
ekosistem kota, baik keseimbangan sistem hidrologi dan sistem mikroklimat, maupun sistem
ekologis lain, yang selanjutnya akan meningkatkan ketersediaan udara bersih yang diperlukan
masyarakat, serta sekaligus dapat meningkatkan nilai estetika kota. Untuk lebih meningkatkan fungsi
dan proporsi ruang terbuka hijau di kota, pemerintah, masyarakat, dan swasta didorong untuk
menanam tumbuhan di atas bangunan gedung miliknya.
UU NOMOR 26 TAHUN 2007
TENTANG PENATAAN RUANG
PASAL 29

1. Ruang terbuka hijau sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 huruf a terdiri dari ruang terbuka
hijau publik dan ruang terbuka hijau privat.

2. Proporsi ruang terbuka hijau pada wilayah kota paling sedikit 30 (tiga puluh) persen dari luas
wilayah kota.

3. Proporsi ruang terbuka hijau publik pada wilayah kota paling sedikit 20 (dua puluh) persen dari
luas wilayah kota.
UU NOMOR 26 TAHUN 2007
TENTANG PENATAAN RUANG
Ruang terbuka hijau publik merupakan ruang
terbuka hijau yang dimiliki dan dikelola oleh
pemerintah daerah kota yang digunakan untuk
kepentingan masyarakat secara umum. Yang
termasuk ruang terbuka hijau publik, antara
lain, adalah taman kota, taman pemakaman
umum, dan jalur hijau sepanjang jalan, sungai,
dan pantai. Yang termasuk ruang terbuka hijau
privat, antara lain, adalah kebun atau halaman
rumah/gedung milik masyarakat/swasta yang
ditanami tumbuhan.
UU NOMOR 26 TAHUN 2007
TENTANG PENATAAN RUANG

Proporsi ruang terbuka hijau publik seluas minimal 20 (dua puluh) persen yang disediakan oleh
pemerintah daerah kota dimaksudkan agar proporsi ruang terbuka hijau minimal dapat lebih dijamin
pencapaiannya sehingga memungkinkan pemanfaatannya secara luas oleh masyarakat.
RUANG TERBUKA PUBLIK (non hijau)
• Meningkatkan konektivitas masyarakat

• meningkatkan happiness

• menjadi citra/image kota

• meningkatkan rasa cinta masyarakat pada


kota
PERMEN PU NO. 12/PRT/M/2009
Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) adalah
ruang terbuka di bagian wilayah perkotaan yang
tidak termasuk dalam kategori RTH, berupa
lahan yang diperkeras atau yang berupa badan
air, maupun kondisi permukaan tertentu yang
tidak dapat ditumbuhi tanaman atau berpori.
PERMEN PU NO. 12/PRT/M/2009
Fungsi Utama RTNH

• wadah aktifitas sosial budaya masyarakat


dalam wilayah kota/kawasan perkotaan
terbagi dan terencana dengan baik;

• pengungkapan ekspresi budaya/kultur lokal;

• merupakan media komunikasi warga kota;

• tempat olahraga dan rekreasi; dan

• wadah dan objek pendidikan, penelitian, dan


pelatihan dalam mempelajari alam.
PERMEN PU NO. 12/PRT/M/2009
Tipologi RTNH

• Plasa

• Parkir

• Lapangan olahraga

• Tempat bermain dan rekreasi

• Pembatas (Buffer)

• Koridor (bukan trotoar)


GENIUS LOCI

• Spirit of the Place

• Identitas Kawasan

• Memori dan Romantisme


POTENSI ALUN-ALUN
• Rekreasi

• Sosialisasi
Tempat dimana
• Ekonomi RTH dan RTP
T.a.m.a.n
• Kesehatan dapat diwadahi
• Edukasi secara bersamaan
• Event-event tertentu
Biophillia

"kebutuhan untuk
berhubungan dengan
bentuk kehidupan lain".
DESAIN ALUN-ALUN
• Ciamis

• Cilegon

• Tasikmalaya

• Kawali

• Cibinong
Alun-alun Ciamis

• Pekerjaan tahun 2018


• Skala alun-alun kota kabupaten
• Luas 3 Ha
Latar Belakang
• Keberadaan ruang terbuka hijau (RTH) yang dapat dengan mudah dimanfaatkan
(accessible) oleh masyarakat untuk mewujudkan kota yang indah dan nyaman.
• Pendekatan komprehensif dalam perencanaan RTH publik untuk kemanfaatan
yang multifungsi: sosial. Ekonomi, budaya, dan lingkungan/ekologi.
• Revitalisasi menjadi salah satu upaya mewujudkan Kawasan Pusat Kota (Alun-
Alun) Kab. Ciamis menjadi RTH publik yang akomodatif untuk terwujudnya
“Ciamis Maju, Berkualitas Menuju Kemandirian”.
• Penyusunan panduan berupa Detail Engineering Design (DED) diperlukan sebagai
langkah awal dalam proses pengembangan RTH publik di Kab. Ciamis.
Gambaran Umum Lokasi
• Kabupaten Ciamis yang terletak antara 07°.40’ - 07°.41’ LS dan 108°.20’ - 108°.40’ BT berada pada posisi
strategis serta dilalui jalan nasional lintas Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah, dan jalan Provinsi lintas
Ciamis-Cirebon-Jawa Tengah.
• Kabupaten Ciamis terletak pada lahan dengan keadaan morofologi datar-bergelombang hingga pegunungan
(titik tertinggi di Gn Sawal 1764 mdpl).
• Secara umum lokasi perencanaan termasuk dalam kawasan beriklim tropis basah yang ditandai dengan
pergerakan matahari di garis isotherm sepanjang tahun dengan panjang hari selama 12 jam.
• Suhu rata-rata bulanan 25 0C dengan curah hujan rata-rata 236 mm/bulan. Bulan basah terjadi di antara
Bulan November hingga Maret. Sedangkan bulan kering terjadi mulai Bulan April hingga Oktober dengan
bulan terkering pada Agustus. Hari basah rata-rata per bulan selama 13 hari.
• Tingkat kesuburan tanah di Kabupaten Ciamis pada umumnya tergolong sedang (baik) dengan tekstur tanah
sebagian besar halus dengan jenis tanah yang mendominasi adalah alluvial, latosol, podsolik, dan grumusol.
• Untuk kondisi hidrologi khususnya air permukaan, Kabupaten Ciamis memiliki satu sungai besar yaitu
Sungai Citanduy (14,20 km) dan anak-anak sungai seperti Ciseel, dan Cimuntur, serta termasuk ke dalam
daerah aliran sungai (DAS) Citanduy.
Pemanfaatan Alun-Alun untuk Kegiatan Rekreasi
Pemanfaatan Alun-Alun untuk Kegiatan Bersosialisasi
Pemanfaatan Alun-Alun untuk Kegiatan Ekonomi
Pemanfaatan Alun-Alun untuk Kegiatan Kesehatan
Pemanfaatan Alun-Alun untuk Kegiatan Edukasi
Pemanfaatan Alun-Alun untuk Kegiatan Edukasi
Pemanfaatan Alun-Alun untuk Event Tertentu
Gambaran Umum Lokasi

• Tapak yang direncanakan seluas ±30.000 m2 berada di wilayah administratif Kec. Ciamis, Kab. Ciamis,
Prov. Jawa Barat dan berlokasi di Kawasan Pusat Pemerintahan Kab. Ciamis.

• Tapak berpotensi dikembangkan sebagai RTH publik yang khas dan menjadi cerminan ‘Urang Galuh
atau Urang Ciamis’ yang berkarakter.
KAJIAN KESEJARAHAN
• Berpindahnya pusat Kabupaten Galuh dari Garatengah yang letaknya disekitar
Cineam (Tasikmalaya) ke Barunay (Imbanagara) pada tanggal 12 Juni 1642.
• Pindahnya pusat pemerintahan dari Imbanagara ke Cibatu (Ciamis) oleh
Bupati Raden AA.Wiradikusumah pada tanggal 15 Januari 1815.
• Digantinya nama Kabupaten Galuh menjadi Kabupaten Ciamis oleh Bupati Raden
Tumenggung Sastra Winata pada Tahun 1916.
• Kabupaten Ciamis berdiri pada tanggal 12 Juni 1642, yang kemudian dikukuhkan
dengan Surat Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Ciamis
tanggal 17 Mei 1972 Nomor:22/V/KPTS/DPRD/1972.
• Moto Juang Kabupaten Ciamis: “Pakena Gawe Rahayu Pakeun Heubeul Jaya
Dibuana, Mahayunan Ayuna Kadatuan”, “Berbuat kebaikan untuk jaya di dunia,
menghadapi pembangunan kebahagiaan daerah”.
• Sebaran situs di beberap daerah di Jawa Barat menjadi
bukti sejarah pengaruh Kerajaan Galuh.
• Kab. Ciamis setidaknya menyimpan 133 situs
(https://goo.gl/L6nkKr).
• Astana Gede Kawali, Karangkamulyan, dan Gunung
Padang menyimpan nilai sejarah yang tinggi.

SITUS KESEJARAHAN
CIAMIS MAKRO

MASA KERAJAAN GALUH


• Perpindahan pusat pemerintahan dari
Garatengah hingga ke Ciamis menjadi
bukti sistem pemerintahan yang dinamis.
“Ciamis Manjing Dinamis”.
• Sebaran situs sejarah di sekitar alun-alun
membentuk karakter kota kolonial yang
khas.

SITUS KESEJARAHAN
CIAMIS MESSO

MASA KOLONIAL
PERPUSTAKAAN

MONUMEN
PERJUANGAN TUGU RAFLESIA

MASJID AGUNG
CIAMIS

PERPUSTAKAAN

SITUS KESEJARAHAN
CIAMIS MIKRO
MASA KEMERDEKAAN
CIAMIS KIWARI RUANG PUBLIK
30,000 13,000 12,000 9,100 8,200 3,200 5,020 13,000 11,600 8,320 17,800

Ciamis Bandung Tasikmalaya Kuningan Kota Cirebon Purwakarta

CIAMIS KIWARI RUANG PUBLIK


ALUN - ALUN KUNINGAN ALUN - ALUN MAJALENGKA

ALUN - ALUN KOTA CIREBON ALUN - ALUN CIANJUR ALUN - ALUN PURWAKARTA
30,000 13,000 12,000 9,100 8,200 3,200 5,020 13,000 11,600 8,320 17,800

Ciamis Bandung Tasikmalaya Kuningan Kota Cirebon Purwakarta

CIAMIS KIWARI RUANG PUBLIK


Pendidikan

Pemerintahan Perdagangan
Peribadatan

Kemasyarakatan
Pemerintahan

Permukinan

KONTEKS KAWASAN FUNGSI, PERAN, SKALA


PERKOTAAN CIAMIS
PERMUKIMAN

PERDAGANGAN
PENDIDIKAN

KEMASYARAKATAN

PEMERINTAHAN

PERIBADATAN

KONTEKS KAWASAN FUNGSI, PERAN, SKALA


PERKOTAAN CIAMIS
TAMAN LOKASANA
Fasilitas kota untuk aktivitas olahraga

TAMAN BMX
Fasilitas kota untuk aktivitas perdagangan

KONTEKS KAWASAN SEBARAN KEGIATAN


PERKOTAAN CIAMIS
KONSEP
“GALUH GALEUHNA GALIH”
Permata Inti Hati
Tengah Qalbu
High Value Pusat Jiwa
Kebaikan Orientasi Semangat
Disukai orang

GALUH GALIH CIAMIS


Galuh menginspirasi Ciamis – Kebaikan Galuh menjadi inti Ciamis

GALUH GALEUH CIAMIS


Permata di pusat Kota Ciamis - Permata di Alun-alun Ciamis

Pendekatan Filosofis UMUM


Kecubung —> ungu —> Ciamis
G ALUH

Gebang Lame Haur

Pendekatan Filosofis TATA HIJAU


Gebang (Corypha utan/lontar)

Pendekatan Filosofis TATA HIJAU


Lame (Alstonia scholaris/pulai)

Pendekatan Filosofis TATA HIJAU


Haur (Bambusa vulgaris)

Pendekatan Filosofis TATA HIJAU


Simbolisme dalam bentuk arsitektural sangat
penting untuk memberikan kesan mendalam.

KONTEKS KAWASAN SIMBOLISME - FUNGSIONALISME


PERKOTAAN CIAMIS
TANTANGAN KOTA CIAMIS
MANIS NU MANJING
DINAMIS
• Ciamis sebagai keberlanjutan sejarah Galuh
• Tata ruang khas kolonial dengan pusat alun-
alun
• Pengembangan wilayah Ciamis
mempengaruhi tata ruang kesejarahan:
sebaran kegiatan terpisah
• Proporsi ruang terbuka terhadap ruang
terbangun semakin berkurang
• Ruang terbuka hijau belum menjadi prioritas
dalam pembangunan kota
• Persepsi mendasar dari Urang Ciamis
sebagai ‘memorable place’

“Connecting the history,


connecting the people”.

PRELIMINARY KONSEP KESIMPULAN


KONSEP TAPAK
JALAN TENGAH —. DIHILANGKAN
ALUN-ALUN BARAT ALUN-ALUN TIMUR

KONSEP RUANG-SIRKULASI
ALUN-ALUN BARAT DAN TIMUR MENJADI
SATU KESATUAN RUANG

KONSEP RUANG-SIRKULASI
KONTEMPLATIF NON-KOMERSIAL NON-KOMERSIAL KOMERSIAL
‘NON-DUNIAWI’ AKTIF-FISIKAL KONTEMPLATIF-REKREATIF ‘DUNIAWI’

KONSEP RUANG - ZONASI


KONTEMPLATIF NON-KOMERSIAL NON-KOMERSIAL KOMERSIAL
‘NON-DUNIAWI’ AKTIF-FISIKAL KONTEMPLATIF ‘DUNIAWI’

KONSEP SIRKULASI
KONTEMPLATIF NON-KOMERSIAL NON-KOMERSIAL KOMERSIAL
‘NON-DUNIAWI’ AKTIF-FISIKAL KONTEMPLATIF ‘DUNIAWI’

KONSEP SIMPUL
Aktif
Edukatif
Rekreatif Pasif
Konsumptif

Aktif
Aktif Kontemplatif
Kontemplatif

KONSEP KEGIATAN
Program Ruang Aktifitas dan Fungsi
Program Ruang Aktifitas dan Fungsi
HASIL RANCANGAN
Rancangan
Rancangan
Pentahapan Rencana Tapak
Pentahapan Overlay
Pentahapan Rencana Tahap I
Alun-alun Cilegon

• Pekerjaan tahun 2017


• Skala alun-alun kota (madya)
• Luas 3Ha
E

A
Keterangan:
A. Zona RTH, Ruang Terbuka Hijau dengan
B dominasi tegakan pohon
Fungsi:
- Etalase Kota (desain RTH sbg

C
identitas Kota Cilegon)
- Ruang Bermain
- Paru2 Kota
- Ruang Sosialisasi

A B. Zona Ruang Terbuka Publik , dominasi ruang


terbuka untuk berbagai aktifitas, perkerasan,
aktifitas olahraga, dll
C. Area Utilitas (Parkir, Genset, dll)
D. Zona Interaksi, merupakan zona antara dengan
kawasan komersial di luarnya. Aktifitas
D komersial pada Ruang Terbuka dapat
ditempatkan di area ini (PKL, Kuliner)
E. Lokasi Tengaran Kota
PROGRAM AKTIFITAS
AKTIFITAS YANG DIWADAHI FASILITAS YANG DIPERLUKAN

UPACARA 17 AGUSTUS LAPANG UPACARA


PAMERAN ARENA PAMERAN
TEATER AIR MANCUR
AIR MANCUR PLAY GROUND
PLAY GROUND JOGGING TRACK
OLAH RAGA RUANG-RUANG SOSIALISASI
AKTIFITAS SOSIALISASI WARGA ARENA KULINER
KULINER PARKIR
GERBANG
JALUR PEDESTRIAN
PROGRAM RUANG - kriteria
FASILITAS YANG DIPERLUKAN

A. LAPANG UPACARA Ruang Terbuka, 60 x 80 m2

B. ARENA PAMERAN Dapat menggunakan Lap. Upacara


C. AIR MANCUR Referensi: Kenjeran, Sri Baduga
D. PLAY GROUND Pada area RTH dan pada area Non
Hijau
E. JOGGING TRACK Jalur Pedestrian, Track Khusus
F. RUANG-RUANG SOSIALISASI Menyebar
G. ARENA KULINER Dekat dengan akses, tidak dari jalan
utama
H. PARKIR Dibagi dua zone, utara dan selatan
I. JALUR PEDESTRIAN Menerus
PENGEMBANGAN
KONSEP
RANCANGAN -1
PENGEMBANGAN KONSEP RANCANGAN -2
B
GROUND PLAN
U
KETERANGAN: N
A. PLAZA AIR MANCUR 1 H
B. PLAZA AIR MANCUR 2 P
M
C. PLAZA AIR MANCUR 3 Q
D. AIR MANCUR UTAMA
E. LAP. UPACARA G
F. PODIUM UTAMA F
O
G. PLAZA PODIUM E
H. ARBORETUM – PLAY GROUND 1 C
I. SARANA OLAH RAGA – BASKET & 3 ON 3 D A
J. PODIUM BASKET
K. RETENTION POND K
L. PLAZA KULINER I J
M. RUANG HIJAU – PLAY GROUND 2 T
N. RUANG HIJAU – PLAY GROUND 3 R K
O. TAMAN TOPIARI S
P. TAMAN LABIRIN L
Q. PLAZA UTARA
R. PLAZA SELATAN U
S. JOGGING TRACK “THE LOOP”
T. JALAN BARU
U. PARKIR
PENGEMBANGAN KONSEP RANCANGAN -2
B
SITE PLAN
U
KETERANGAN: N
A. PLAZA AIR MANCUR 1 H
B. PLAZA AIR MANCUR 2 P
M
C. PLAZA AIR MANCUR 3 Q
D. AIR MANCUR UTAMA
E. LAP. UPACARA G
F. PODIUM UTAMA F
O
G. PLAZA PODIUM E
H. ARBORETUM – PLAY GROUND 1 C
I. SARANA OLAH RAGA – BASKET & 3 ON 3 D A
J. PODIUM BASKET
K. RETENTION POND K
L. PLAZA KULINER I J
M. RUANG HIJAU – PLAY GROUND 2 T
N. RUANG HIJAU – PLAY GROUND 3 R K
O. TAMAN TOPIARI S
P. TAMAN LABIRIN L
Q. PLAZA UTARA
R. PLAZA SELATAN U
S. JOGGING TRACK “THE LOOP”
T. JALAN BARU
U. PARKIR
PENGEMBANGAN KONSEP RANCANGAN -2
Aerial View
PLAZA AIR MANCUR

H
AIR MANCUR UTAMA

H
PODIUM UTAMA

H
PODIUM UTAMA

H
PLAY GROUND 1

H
PLAY GROUND 2

H
PLAY GROUND 3

H
TAMAN LABIRIN

H
SARANA OLAH RAGA – BASKET & 3 ON 3

H
Alun-alun Tasikmalaya

• Pekerjaan tahun 2019


• Skala alun-alun kota (madya)
• Luas 3Ha
Kondisi Eksisting
Kondisi Eksisting
Referensi dan Inspirasi
Sirkulasi - node
Simbol - filosofi
Orientasi - focal point
Ruang-ruang
Drainage system - konser vasi air
• Permukaan Resapan —> area hijau
• Ground Water Tank —> Rain Water Harvesting

• Ground Water Infiltration Tank —> Sumur/Kolam Resapan

Contoh material untuk RWH


HASIL RANCANGAN
Alun-alun Kawali
Kondisi Eksisting

Masjid Agung Kawali Fungsi Sirkulasi

Fungsi Publik dan Sosial Fungsi Sosial dan Ekonomi


Kondisi Eksisting
Kondisi Eksisting
Kondisi Eksisting
Alun-alun Cibinong
Kesimpulan
• Indonesia negara yang luas, kaya akan sejarah dan budaya,mengangkatnya menjadi inspirasi
desain akan menciptakan desain yang Everlasting, lebih dari Kekinian

• Masih butuh banyak RTH dan RTP,

• Kita masing-masing memiliki tugas menyumbang RTH,

• Alun-alun memiliki potensi besar untuk menyediakan RTH dan RTP, tempat dimana manusia
bertemu dengan alam,

• Alun-alun yang didesain (terutama dengan baik) akan memberikan dampak positif bagi
masyarakat zaman sekarang dan masa depan
WEBINAR IALI 2020

ALUN-ALUN
ANTARA ADALAH RUANG TERBUKA PUBLIK DAN RUANG TERBUKA HIJAU

ABI SUBANI
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai