Kabupaten Karawang dikenal sebagai Kota Industri dikarenakan kabupaten ini merupakan kawasan industri terbesar di Indonesia. Luas
total lahan industri yang terdapat pada kawasan ini sebanyak 2.979 industri yang terdiri dari baik itu industri skala kecil ataupun industri
skala besar. Kawasan Penunjang TOD ini berfungsi untuk meningkatkan mobilitas dari para pekerja yang berada di Kabupaten
Karawang.
Peta di menunjukkan titik lokasi dari tapak yang diambil beserta kawasan sekitarnya yang
secara luas. Dapat dilihat bahwa pada lokasi Kawasan Penunjang TOD Karawang Barat
dilalui oleh beberapa jalur moda transportasi, baik itu yang bersifat massal ataupun tidak.
Lokasi tapak kawasan ini dilalui oleh jalur tol yang menghubungkan Jakarta-Karawang-
Bandung. Selain jalan tol, terdapat juga jalur High Speed Rail (KCIC) yang juga
menghubungkan Jakarta-Karawang-Bandung dan juga terdapat jalur LRT yang akan
menghubungkan Jakarta dengan Karawang atau lokasi tapak.
03
DESKRIPSI Peta di atas menunjukkan secara lebih detail mengenai lokasi dari tapak Kawasan Penunjang TOD di Karawang Barat. Kawasan
tapak ini memiliki luas 22 hektar. Pada bagian utara tapak terdapat guna lahan ruang terbuka hijau dan terdapat jalan tol yang
DAN menghubungkan Jakarta dengan Karawang. Kemudian pada bagian timur tapak terdapat guna lahan ruang terbuka hijau dan jika
lebih jauh lagi maka akan terdapat kawasan industri, yaitu Karawang International Industrial City. Pada bagian timur ini juga
ANALISIS terdapat Gerbang Tol Karawang Barat 2. Selanjutnya pada bagian selatan dari lokasi tapak terdapat juga ruang terbuka hijau dan
KAWASAN pemakaman San Diego Hills. Dan yang terakhir pada bagian barat terdapat guna lahan industri juga yang dimiliki oleh PT. Toyota.
Lokasi tapak yang dipilih sendiri merupakan ruang terbuka hijau yang bukan merupakan area yang telah terbangun. Sehingga
PENDUKUNG belum ada fasilitas apapun yang berada pada kawasan tapak.
TOD
Pada bagian ini akan dibahas mengenai kebijakan dan rencana pengembangan yang ada di Berdasarkan RPJP Kabupaten Karawang 2005-2025, dikatakan
KAWRANG Kabupaten Karawang dan di Kecamatan Karawang Barat yang menjadi lokasi dari Kawasan bahwa persebaran penduduk di Kabupaten Karawang tidak
Penunjang TOD. Berdasarkan RTRW Kabupaten Karawang Tahun 2011-2031, penataan ruang merata, dan persebaran penduduk paling banyaknya berada pada
BARAT wilayah di Kabupaten Karawang bertujuan untuk mewujudkan pemanfaatan sumberdaya ruang Kecamatan Karawang Barat. Seperti yang telah dikatakan
yang optimal, efektif, dan efisien, serta serasi dengan penataan ruang nasional, provinsi, serta sebelumnya, karawang barat diarahkan menjadi PKL yang
wilayah sekitarnya menuju kualitas kehidupan yang lebih baik dalam mewujudkan Kabupaten mendukung pengembangan industri. Kabupaten Karawang
Karawang sejahtera berbasis pertanian dan industri. Kecamatan Karawang Barat merupakan menduduki peringkat ketiga penanaman modal PMA dan PMDN di
salah satu kecamatan yang diarahkan menjadi pusat kegiatan lokal (PKL) untuk mendukung Jawa Barat (sampai dengan bulan November 2009). Berdasarkan
pengembangan industri. PKL Karawang Barat juga dikembangkan untuk menjadi pusat data-data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa diperlukan
pemerintahan Kabupaten Karawang, permukiman perkotaan, serta pintu tol masuk atau adanya sebuah kawasan yang bisa mendukung kawasan industri,
interchage dari sistem jaringan jalan primer atau jalan tol. Kecamatan Karawang Barat juga baik itu yang berada di Kecamatan Karawang Barat ataupun
memiliki perencanaan lain, seperti pembangunan jalur kereta api cepat lintas Jakarta-Surabaya. Kabupaten Karawang. Kawasan pendukung tersebut haruslah
Berdasarkan RTRW ini juga, dikatakan bahwa standar minimal RTH di kawasan perkotaannya memiliki aksesibilitas yang baik dan memiliki kawasan
adalah sebesar 30%. permukiman dengan segala fasilitas pendukungnya. Maka dari itu
diperlukannya Kawasan Penunjang TOD untuk mendukung
kawasan industri yang ada di Kabupaten Karawang.
Pada bagian ini akan dibahas mengenai analisis yang dilakukan untuk melihat kondisi dari tapak yang ada. Analisis yang
dilakukan yaitu adalah analisis internal dan analisis eksternal dari lokasi tapak terpilih.
EKSTERNAL
INTERNAL
SIRKULASI
Pada bagian ini akan dibahas mengenai potensi dan persoalan dari Kawasan Penunjang TOD di Karawang Barat. Terdapat beberapa potensi yang ada pada kawasan lokasi
tapak ini. Potensi pertama yang ada pada kawasan ini adalah terdapatnya perencanaan KCIC dan jalur LRT. Dengan adanya jalur KCIC dan jalur LRT otomatis terdapat sarana
transportasi massal pada kawasan ini yang berfungsi untuk menghubungkannya dengan kawasan lain. Kemudian pada kawasan ini tergolong kawasan yang strategis karena
berada di sebelah kompleks industry KIIC (Karawang international Industrial city) dan menjadi tarikan banyak tenaga kerja. Pada kawasan penunjang ini nantinya akan dibangun
daerah hunian untuk mendukung hal tersebut. Selain itu, kawasan ini dekat dengan gerbang tol karawang, sehingga lebih mudah di akses. Potensi dari kawasan sekitar tapak
yaitu adanya kawasan golf dibagian utara dapat menjadi salah satu alternative rekreasi yang dapat menimbulkan tarikan penduduk dan pengunjung ke daerah ini.
Selain potensi, pada kawasan ini juga terdapat persoalan. Salah satu persoalan yang ada adalah bentuk lokasi tapak yang dilewati oleh jalan tol pada bagian utara. Namun hal tersebut dapat
diselesaikan dengan pembangunan underpass atau juga dapat dibangunnya jalan layang. Selain persoalan tersebut, terdapat juga persoalan fasilitas pendukung kawasan penunjang ini. Lokasi dari
tapak ini terdapat pada kawasan RTH yang belum terbangun, sehingga belum terdapat fasilitas apapun di dalamnya. Hal tersebut bisa diatasi dengan adanya penyediaan fasilitas pendukung untuk
menunjang Kawasan TOD Karawang Barat. Adanya pembangunan stasiun LRT dn KCIC ang berdekatan tetapi tidak terintegrasi maka akan menimbulkan permasalahan pembangunan. Jika
dikembangkan secara terpisah maka akan menimbulkan ketidakpaduan dalam pembangunan, sehingga akan menimbulka eksternalitas negative lainya.
04
matahari, kebisingan) dan eksternal (guna lahan
sekitar dan tarikan penduduk,). Kondisi tapak dan
permasalahan tersebut direspon dengan desain
sebagai berikut:
GAGASAN
PERANCANG
AN
KAWASAN
PENDUKUNG
TOD
KEBISINGAN ALIRAN AIR
TARIKAN KARAWANG
PENDUDUK
BARAT
GUNA LAHAN
SIRKULASI
SEKITAR
Dari Visi Kawasan yang merupakan Kawasan
TOD Karawang Barat yang kompak, nyaman
dan berkelanjutan dalam mendukung wilayah
industri, maka diturunkan menjadi sesuatu yang
ebih operasional dalam bentuk program ruang
sebagai berikut :
LINTASAN PEMANDANGAN
MATAHARI SEKITAR
Berdasarkan design policy dari hasil observasi, maka disusunlah beberapa prinsip perancangan. Prinsip
perancangan yang merupakan bentuk visualisasi dari rancangan apa yang ingin diwujudkan adalah sebagai
berikut.
Focal point
Entrance dan Exit merupakan focus area di pusat
Entrance dan exit berada kawasan yang terdiri dari Ruang
di bagian tenggara untuk Terbuka Hijau, komersial, fasilitas
jalur kendaraan (mobil, social dan umum, serta park and
motor, dan bus) ride. Ruang Terbuka Hijau dikelilingi
plaza untuk pedestrian.
Orientasi Bangunan
Bangunan apartemen sedang
akan diarahkan ke arah timur,
berupa RTH dan industri.
Sementara apartemen ketinggian
rendah diarahkan ke utara dan
selatan berupa RTH.
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai gagasan perancangan dari tiap anggota kelompok. Pada bagian
Visi yang ingin dicapai dari kawasan TOD Karawang Pada bab ini akan
akhir bab, terdapat skoring penentuan gagasan utama yang akan dimodifikasi menjadi gagasan kelompok.
terdapat
a. Menciptakan ruang aktif yang nyaman untuk berkegiatan
b. Menciptakan pergerakan dan interaksi yang efisien antar aktivitas di dalam dan dengan kawasan skoring
s e k i t a r m e l a l penentuan
b. Menciptakan pergerakan dan interaksi yang efisien antar aktivitas di dalam dan dengan kawasan
ui pembangunan densitas tinggi
sekitar melalui pembangunan densitas tinggi c. Menciptakan ruang yang optimal untuk tempat tinggal dengan densitas yang tinggi
gagasan
c. Menciptakan ruang yang optimal untuk tempat tinggal dengan densitas yang tinggi d .utama
M e n y e d i a k ayang
n r u a n g iakan
nteraksi ekonomi pendukung kehidupan commuter dan masyarakat lokal
d. Menyediakan ruang interaksi ekonomi pendukung kehidupan commuter dan masyarakat lokal
dimodifikasi menjadi
Visi ini kemudian diturunkan menjadi empat misi, yaitu :
a. Menciptakan ruang aktif yang nyaman untuk berkegiatan
b. Menciptakan pergerakan dan interaksi yang efisien antar aktivitas di dalam
gagasan kelompok. Design respon disusun berdasarkan kondisi eksisting tapak. Kondisi
dan dengan kawasan sekitar melalui pembangunan densitas tinggi eksisting tapak meliputi analisis internal (aliran air, guna lahan, sirkulasi
c. Menciptakan ruang yang optimal untuk tempat tinggal dengan densitas jalan, pandangan ke luar tapak, arah lintasan matahari, kebisingan) dan
yang tinggi
eksternal (guna lahan sekitar dan tarikan penduduk,). Kondisi tapak dan
d. Menyediakan ruang interaksi ekonomi pendukung kehidupan commuter dan
masyarakat lokal permasalahan tersebut direspon dengan desain sebagai berikut:
Dari Visi Kawasan yang merupakan Kawasan TOD Karawang Barat yang kompak,
nyaman dan berkelanjutan dalam mendukung wilayah industri, maka diturunkan
menjadi sesuatu yang ebih operasional dalam bentuk program ruang sebagai KEBISINGAN
PEMANDANGAN SEKITAR
berikut :
Berdasarkan design policy dari hasil observasi, maka disusunlah beberapa prinsip perancangan. Prinsip
perancangan yang merupakan bentuk visualisasi dari rancangan apa yang ingin diwujudkan adalah sebagai
berikut.
Guna lahan pada site dikelilingi oleh buffer ruang terbuka seperti tanaman-tanaman tinggi untuk
mengurangi kebisingan. Lalu komersil dan fasilitas social ditempatkan ditengah site agar
terjangkau oleh penghuni pemukiman. Fasilitas Park and Ride di letakkan dekat dengan stasiun
dan juga di fasilitasi oleh komersil. d
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai gagasan perancangan dari tiap anggota kelompok. Pada bagian
Visi yang ingin dicapai dari kawasan TOD Karawang
Barat ini adalah:
Pada bab ini akan
akhir bab, terdapat skoring penentuan gagasan utama yang akan dimodifikasi menjadi gagasan kelompok.
Eksisting: Disekitar
Eksisting: Terdapat
tapak terdapat lokasi
kebisingan yang cukup Eksisting Terdapat
Eksisting: Aliran air industri terpadu yang
tinggi akibat aktivitas di banyak jalan
yaitu ke utara, yaitu ke menyerap sejumlah
jalan tol namun tidak searah, jalan
sungai 1 kilometer utara besar tenaga kerja.
terdapat buffer di langsung masuk
tapak Terdapat pula aktivitas
sekeliling kawasan dan keluar tol,
Akibat: Dapat terjadi pergerakan dari dan ke
Akibat Kebisingan, serta jalan
penumpukan air dalam kawasan
polusi, dan pandangan penyebrangan tol
limpasan di bagian Karawang Barat
eksternal akan Akibat: -
utara Akibat:Beban
tercampur dan Respon: Pintu
Respon: Drainase transportasi sangat
mengganggu aktivitas masuk potensial
diarahkan ke arah tinggi
internal ada dibagian
utara, dengan instalasi Respon:Menyediakan
Respon: Memberi buffer selatan, sebelum
penampungan air di fasilitas hunian bagi
berupa grading lahan perpecahan jalan ke
bagian utara commuters dan pekerja
dan tanaman tol, menyebrang,
local
dan putar balik.
TARIKAN
KEBISINGAN ALIRAN AIR
PENDUDUK SIRKULASI
SIRKULASI RTH
1. Guna lahan
Guna lahan yang dibentuk 3. Sirkulasi dan parkir Terdapat satu akses
menyesuaikan besaran dan arah masuk dan satu akses keluar, yaitu di jalan
tarikan penduduk, yaitu bagian ..., untuk pintu masuk dan keluar kendaraan
utara dari dan ke megaregion bermotor. Sedangkan untuk fasilitas parkir
Jabodetabek serta bagian selatan disediakan di sekitar stasiun dan di area
yang menjadi gerbang menuju pusat kawasan (dekat pedestrian plaza) 5. Jalur pejalan Jalur pejalan kaki di
aktivitas perindustrian. Maka dari bagian timur sebagai pusat kegiatan
itu, guna lahan hunian disebar di dilengkapi dengan jalur teduh. Kemudian
utara dan selatan. Sedangkan, 6. Activity support Penunjang secara umum, jalur pejalan kaki dilengkapi
guna lahan pada kawasan pusat aktivitas di Kawasan TOD degan barile block dan dapat diakses
tapak diwarnai dengan berbagai Karawang Barat utamanya dengan kursi roda serta diiringi dengan
aktivitas selain hunian. Kemudian, yaitu tunnel sebagai jalur hijau.
pemisah guna lahan setempat penghubung dengan stasiun
dengan guna lahan sekitar LRT di sebrang jalan tol serta 7. Signage Signage
menggunakan grading ketinggian feeder busway yang memberikan petunjuk
tanah, 4. Ruang terbuka Ruang arah di titk-titik pusat
mengakomodasi pergerakan
terbuka hijau tersebar kegiatan, seperti
antar dua stasiun dengan
2. Bentuk bangunan dan berupa taman lingkungan, stasiun, bangunan
melewati kegiatan-kegiatan
massa bangunan Mendesain jalur hijau jalan dan buffer mixed use komersial di
penunjang seperti hunian dan
stasiun sebagai ikon tapak, serta di sekitar bagia timur, dan
komersial di bagian sentral
kawasan TOD Karawang pedestrian plaza yang juga kluster-kluster
tapak.
Barat, utamanya stasiun memuat taman besar. perumahan landed.
KCIC
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai gagasan perancangan dari tiap anggota kelompok. Pada bagian
Visi yang ingin dicapai dari kawasan TOD Karawang Pada bab ini akan
akhir bab, terdapat skoring penentuan gagasan utama yang akan dimodifikasi menjadi gagasan kelompok.
p e r g e r a k a n d a n p e n g g u nterdapat skoring
2. Menyediakanpenentuan
a. Menciptakan kawasan TOD yang saling terhubung untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi TOD, untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi.
aan lahan. infrastruktur dan pemanfaatan lahan yang memberi rasa nyaman bagi para pekerja dan
b. Menciptakan kawasan TOD yang nyaman untuk meningkatkan produktivitas dari para pekerja dan pengguna kawasan lainnya,
gagasan
pengguna lainnya. 3.utama
Menyediakanyangkawasan TODakanyang mendukung konservasi lingkungan dan mendorong terjadinya
c. Menciptakan kawasan TOD yang menunjang keberlanjutan dalam hal lingkungan dan sosial interaksi sosial.
dimodifikasi menjadi
gagasan kelompok. Design respon disusun berdasarkan kondisi eksisting tapak. Kondisi
eksisting tapak meliputi analisis internal (aliran air, guna lahan, sirkulasi
jalan, pandangan ke luar tapak, arah lintasan matahari, kebisingan) dan
eksternal (guna lahan sekitar dan tarikan penduduk,). Kondisi tapak dan
permasalahan tersebut direspon dengan desain sebagai berikut:
Dari Visi Kawasan yang merupakan Kawasan TOD Karawang Barat yang kompak,
nyaman dan berkelanjutan dalam mendukung wilayah industri, maka diturunkan
menjadi sesuatu yang ebih operasional dalam bentuk program ruang sebagai
berikut :
PEMANDANGAN SEKITAR KEBISINGAN
Berdasarkan design policy dari hasil observasi, maka disusunlah beberapa prinsip perancangan. Prinsip
perancangan yang merupakan bentuk visualisasi dari rancangan apa yang ingin diwujudkan adalah sebagai
berikut.
Dari Visi Kawasan yang merupakan Kawasan TOD Karawang Barat yang kompak, nyaman dan berkelanjutan dalam
mendukung wilayah industri, maka diturunkan menjadi sesuatu yang ebih operasional dalam bentuk program ruang sebagai
berikut :
Pada site perancangan yang
memiliki kontur cenderung
turun ke arah utara dengan
membuat arah aliran
limpasan hujan mengalir
turun dari utara site menuju
bagian selatan. Oleh karena
itu, perencanaan drainase di Berdasarkan design policy dari hasil observasi, maka disusunlah beberapa prinsip perancangan. Prinsip perancangan
yang merupakan bentuk visualisasi dari rancangan apa yang ingin diwujudkan adalah sebagai berikut.
dalam site diarahkan
ALIRAN AIR mengalirkan pada drainase
yang ada bagian utara,
barat, dan timur site.
Pedestrian
Pedestrian merupakan jalur
koneksi yang nyaman dan
dapat mengkoneksikan
seluruh bagian kawasan
Etrance/Exit
Pintu masuk dan keluar
digunakan untuk konektivitas
kendaraan bermotor seperti
mobil motor, dan bus ke dalam
dan keluar kawasan. Pintu ini
akan berada di 2 titik yaitu
berada di sebelah tenggara
dan utara
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai gagasan perancangan dari tiap anggota kelompok. Pada bagian
Visi yang ingin dicapai dari kawasan TOD Karawang Pada bab ini akan
akhir bab, terdapat skoring penentuan gagasan utama yang akan dimodifikasi menjadi gagasan kelompok.
gagasan kelompok. Design respon disusun berdasarkan kondisi eksisting tapak. Kondisi
eksisting tapak meliputi analisis internal (aliran air, guna lahan, sirkulasi
jalan, pandangan ke luar tapak, arah lintasan matahari, kebisingan) dan
eksternal (guna lahan sekitar dan tarikan penduduk,). Kondisi tapak dan
permasalahan tersebut direspon dengan desain sebagai berikut:
ADANYA
PERMUKIMAN DAN
INDUSTRI
Dari Visi Kawasan yang merupakan Kawasan TOD Karawang Barat yang kompak,
nyaman dan berkelanjutan dalam mendukung wilayah industri, maka diturunkan
menjadi sesuatu yang ebih operasional dalam bentuk program ruang sebagai
berikut :
Berdasarkan design policy dari hasil observasi, maka disusunlah beberapa prinsip perancangan. Prinsip
perancangan yang merupakan bentuk visualisasi dari rancangan apa yang ingin diwujudkan adalah sebagai
berikut.
PUSAT KEGIATAN
PARK N RIDE adanya pusat aktifitas yang berada di
Disediakan kawasan parkir yang tengah kawasan dan berada dekat
Konsep perancangan merupakan penyesuaian antara apa yang ingin diwujudkan design policy
cukup besar sehingga warga sekitar dengan hunian baik apartemen dan dengan kondisi lapangan atau hasil analisis. Dari hasil analisis tersebut, maka konsep yang ingin
yang akan menggunakan jasa kereta rumah tapak. Dalam pusat daerah diwujudkan adalah:
dapat menitipkan kendaraan untuk kegiatan ini aka nada taman yang
sementara. cukup besar untuk berkegiatan seperti
rekreasi dan hiburan, dan berbasis a. Zonasi
pedestrian. Berdasarkan hasil penurunan prinsip
perancangan, desain respon yang telah dilakukan,
dan preseden yang telah dicari, maka dirumuskan
suatu konsep perancangan. Konsep ini membuat
Ruang Terbuka Hijau sebuah pusat TOD dan membuat sebuah sub
Konektivitas pusat TOD, dan kemudian dalam pembagian
untuk mendukung kruang
ruangnya akan dibagi menjadi 3 yaitu kawasan
kawasan terhubung dengan terbuka hijau yang tersebar peruntukan TOD, kawasan peruntukan
kawasan luar (meskipun hanya dikawasan dan dapat permukiman, dan kawasan peruntukan
terdiri dari pintu keluar yang perdagangan atau kegiatan ekonomi. Dan didalam
digunakan sebagai tempat ruang kawasan tetrsebut dikembangkan kawasan
terbatas) namun akses keluar istirahat (termasuk pedestrian ruang terbuka hijau yang tersebar hamper
dibuka, selain dengan ways) selain itu RTH juga diseluruh kawasan, sehingga dapat digambarkan
menggunakan mobil pribadi, juga sebagai berikut :
memiliki fungsi yang asri.
akan disediakan bus yang dapat Entrance dan Exit b. Sirkulasi
digunakan ke kawasan sekitar. pintu masuk dan keluar digunakan Akan Terdapat 3 pintu masuk yang pertama
berlokasi tepat di pusat TOD yang berada di
untuk menghubungkan antar sekitar stasiun KCIC atau HSR, kemudian satu
kegiatan yang dapat dilalui pintu di kawasan TOD kedua atau di dekat stasiun
PEDESTRIAN DAN kendaraan bermotor seperti mobil, LRT, dan yang ketiga adalah jalan yang berada
dengan pintu tol. Ketiga lokasi ini adalah lokasi
PELAYANAN PUBLIK motor, bus baik menuju dan keluar yang bisa dilalui dengan sepeda motor dan juga
segala kegiatan yang kawasan. Kawasan ini menjadi mobil. Kemudian sirkulasi di dalam kawasan akan
menguatamakan public diarahkan menuju pusat taman, pusat TOD dan
pintu satu satunya untuk menuju area komersial. kemudian jalan yang ada di
seperti bus, stasiun, dan kawasan selain dengan moda kawasan hanya memuat 3 lajur, 1 jalur bolak balik
kendaraan lain akan diberi yang di sediakan kawasan TOD. mobil dan lajur c.
untuk angkutan
Bentuk umumdan
Bangunan (BRT).
Massa Bangunan
intensif dan kendaraan Untuk bentuk bangunannya akan cukup beragam, tergantung fungsi dan intensitasnya,kalau untuk bangunan perumahan sendiri akan
pribadi akan diberikan ada perumahan tapak dan juga perumahan apartemen, kemudian di area perdagangan akan ada sebuah bangunan besar selayaknya
mall/ plaza, disertai dengan bangunan tapak didalam koridor. Dan akan tersedianya cukup tempat parkir (cukup luas untuk disetiap
disintensif. kawasan TOD
.
d. Parkir
Selain Tempat Parkir yang tersedia di Kawasan TOD yang cukup luas, juga akan ada di feeder feeder pusat kegiatan kawasan
.
e. Open Space
Menyediakan ruang terbuka di pusat kawasan atau di alun alun, kemudian open space akan dibuat sebagai kawasan yang hijau, yang
nyaman untuk berkegiatan. Selain berada di pusat kawasan open space juga akan berada disetiap pusat lingkungan dan tersebar di
kawan TOD karawang barat. Termasuk yang yang berbatasan dengan jalan tol akan diutamakan menjadi open space. Didalam Pusat
kawasan selain sebagai fungsi RTH, akan dibangun juga fasilitas lain seperti olahraga, plaza tempat rekreasi. Juga untuk beberapa
tempat akan dibuat retensi yang selain sebagai fungsi RTH juga kan sebagai penahan air
.
f. Pedestrian (jalur Pejalan Kaki)
Jalur pedestrian yang aman dari kendaraan, dan nyaman untuk berlalu lalang, dan memiliki tempat istirahat seperti kursi dan
sebagainya.
Setelah setiap anggota mengirimkan gagasan individunya masing masing, dalam pemilihan gagasan kelompok digunakanlah metode sebagai berikut untuk pemilihan konsep
perancangan.
Setelah dilakukan perbandingan hasil skoring kelompok, maka didapatkan gagasan konsep dengan skor tertinggi
adalah 15414008. Setelah terpilih, maka dilakukan modifikasi terhadap konsep sehingga menjadi gagasan konsep
kelompok final yang dicantumkan di BAB 5.
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai rencana rancangan dari kawasan pendukung TOD wilayah Karawang Barat seperti kebijakan perancangan kawasan, program ruang kawasan, prinsip dan konsep perancangan
serta rencana rancangan.
PBerdasarkan rumusan dari gagasan pengembangan kawasan yang telah ditentukan sebelumnya, maka tema pengembangan kawasan ini adalah “Connect with Karawang Barat”.
Pengembangan kawasan pendukung TOD wilayah Karawang Barat diarahkan menjadi sebuah kawasan berbasis transit yang kompak, dan saling terhubung dari setiap fungsinya,
dan memberikan suasana nyaman untuk berkegiatan dan bertempat tinggal. Berdasarkan tema tersebut, dirumuskan visi pengembangan kawasan yaitu
SASARAN :
Dari visi dan misi pengembangan kawasan tersebut
Untuk mencapai visi tersbeut, maka misi 1. Menyediakan hunian vertikal yang kompak dan nyaman
kemudian diturunkan kedalam tujuan dan sasaran
pengembangan kawasan adalah : dengan kapasitas yang memadai untuk 1775 unit apartemen
pengembangan yaitu :
1. Menciptakan ruang yang optimal untuk tempat
2. Menyediakan hunian horizontal yang memliki lingkungan
tinggal dengan densitas sedang TUJUAN :
1. Menyediakan fasilitas hunian yang nyaman dan nyaman dan aman denga kapasitas 175 rumah
2. Menyediakan ruang interaksi ekonomi
kompak bagi pekerja lokal dan commuters 3. Menyediakan tiga kawasan komersil pada subpusat dan
pendukung kehidupan commuter dan masyarakat
lokal 2. Menyediakan fasilitas ekonomi yang menunjang juga sekitar kawasan focal point yang produktif dan mudah
3. Menciptakan ruang publik yang aktif dan pemenuhan kebutuhan lokal maupun commuters diakses
nyaman ntuk berkegiatan 3. Menyediakan ruang terbuka hijau dan non hijau yang 4. Menyediakan dua Mix Used building yang kompak dan
4. Menciptakan pergerakan dan interaksi yang dapat menjadi koridor kegiatan interaksi dan rekreasi interaktif
efisien antar aktivitas di dalam dan dengan 4. Menyediakan fasilitas dasar yang dapat memenuhi 5. Menyediakan Jalur pedestrian yang terintegrasi di
05
kawasan sekitar kebutuhan pengguna sepanjang jalur kendaraan yang nyaman dana man serta
5. Menciptakan komposisi penggunaan ruang 5. Menyediakan fasilitas transit yang nyaman untuk mendukung keberlanjutan
terpadu l intermode change 6. Menyediakan tiga pusat kawasan ruang terbuka hijau dan
6. Menyediakan sirkulasi pejalan kaki dan jalur sepeda non hijau yang interaktif dan mendukung keberlanjutan
Program ruang yang disusun adalah untuk menjawab
untuk menciptakan lingkungan yang nyaman 7. Menyediakan empat lokasi fasilitas park and ride yang aman
visi, misi,dan tema pengembangan kawasan yang
7. Menyediakan mixed use building yang efisien dan
diangkat.. Rincian dalam program ruang dapat dilihat 8. Menyediakan fasilitas interkoneksi antar stsiun sepanjang 1
pada tabel 5.1. komprehensif
km yang cepat dan nyaman RENCANA
RANCANGAN
KAWASAN
Kawasan permukiman, komersial, dan RTH (kuning) dapat dicapai dengan berjalan kaki jika dari kawasan permukiman dan TOD terdekat ataupun
menggunakan shuttle bus untuk kawasan TOD jauh (melalui park and ride). Kawasan TOD LRT dan KCIC (utara dan selatan) dicapai dengan
PENDUKUNG
berjalan kaki untuk kawasan permukiman terdekat, serta skytrain untuk kawasan TOD lain (agar cepat untuk para commuter yang ingin transit TOD
moda), dan shuttle bus untuk kawasan permukiman jauh (melalui focal point). Serta untuk kawasan focal point (merah di pusat), dicapai dengan
berjalan kaki untuk kawasan permukiman dan TOD terdekat dan shuttle bus untuk kawasan TOD (melalui park and ride KARANG
BARAT
RTH utama berada di area pusat/focal point dan 2
subpusat di area utara dan selatan. Selain area
tersebut, juga dibuat RTH di kawasan perumahan
yang digunakan sebagai orientasi bangunan dan
buffer antar bangunan. Buffer ditempatkan
sepanjang utara hingga tenggara untuk mengurangi
KONEKTIVITAS kebisingan jalan tol. Serta, pada pedestrian way
(area focal point & bawah skytrain) juga dihiasi
dengan RTH sebagai peneduh dan estetika. Berikut
contoh ilustrasi RTH
Untuk mencapai visi dan misi maka perunya dibutuhkan prinsip-prinsip perancangan yang akan menjadi acuan dalam
membuat rencana rancangan. Prinsip prinsip ini merupakan bentuk turunan dari sasaran yang ada, dan dalam usaha
RTH
RTH pengaplikasiannya akan dibuat variabel variabel dan indikator ketercapaian prinsip setelah dilaksanakan di lapangan.
MIXED USE BUILDING FOCAL POINT AKSESIBILITAS
Konsep tersebut menggambarkan 2 mixed use building di utara dan selatan untuk memenuhi kebutuhan
commuter KCIC & LRT yang dihubungkan melalui skytrain tanpa pemberhentian. Zoning di dekat mixed use
building berupa park and ride dilengkapi shuttle bus, RTH, serta komersial yang juga melayani area permukiman.
Area focal point terdiri dari RTH, komersial, serta fasilitas social dan umum, yang melayani penghuni kawasan.
Permukiman sendiri terdiri dari apartemen ketinggian sedang, rendah, dan rumah tapak berurutan dari barat ke
timur. Untuk sirkulasi, semua area dapat dilalui kendaraan namun jalur tersebut berintegrasi dengan pedestrian
dan bicycle way. Pedestrian way segregasi berada di area RTH focal point dan di bawah skytrain.
PROGRAM RUANG
TAMPAK BARAT TAMPAK TIMUR
APARTEMEN
HOTEL
APARTEMEN & ROOFTOP
GARDEN
RESIDENTIAL PARKING
SHOPPING MALL
STASIUN, SKYTRAIN
SHOPPING MALL SHUTTLE BUS
PEDESTRIAN
RUMAH WAY
SKYTRAIN
UNDERPASS
TOKO
SKYTRAIN-GROUND-
KOMERSIAL RUKO
UNDERPASS
Bleiweiss, Phyllis.et al. “Station Area Planning – How To Make Great
Transit-Oriented Places”.TOD202.Reconnecting America
Calthrope,Peter.1993. The Next American Metropolis.
http://www.alleghenycounty.us/ (diakses pada 8 Desember 2017)
https://www.barcelonas.com/la-sagrera.html (diakses pada 8 Desember
2017)
http://www.jgateway.org/ (diakses pada 8 Desember 2017)
https://www.jld.sg/ (diakses pada 8 Desember 2017)
http://www.mtr.com.hk/en/customer/main/index.html (diakses pada 8
Desember 2017)
https://projects.arlingtonva.us/planning/smart-growth/rosslyn-ballston-
corridor/ (diakses pada 8 Desember 2017)
http://reconnectingamerica.org/ (diakses pada 8 Desember 2017)
http://www.summareconbandung.com/ (diakses pada 8 Desember 2017)
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia no. 16 tahun 2017
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Karawang Tahun 2011-2031
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Karawang 2005 -
2025
Gambar oleh Google.co.id