Anda di halaman 1dari 32

Kawasan Penunjang TOD Karawang Barat terletak pada Kabupaten Karawang tepatnya berada di Kecamatan Karawang Barat.

Kabupaten Karawang dikenal sebagai Kota Industri dikarenakan kabupaten ini merupakan kawasan industri terbesar di Indonesia. Luas
total lahan industri yang terdapat pada kawasan ini sebanyak 2.979 industri yang terdiri dari baik itu industri skala kecil ataupun industri
skala besar. Kawasan Penunjang TOD ini berfungsi untuk meningkatkan mobilitas dari para pekerja yang berada di Kabupaten
Karawang.

Peta di menunjukkan titik lokasi dari tapak yang diambil beserta kawasan sekitarnya yang
secara luas. Dapat dilihat bahwa pada lokasi Kawasan Penunjang TOD Karawang Barat
dilalui oleh beberapa jalur moda transportasi, baik itu yang bersifat massal ataupun tidak.
Lokasi tapak kawasan ini dilalui oleh jalur tol yang menghubungkan Jakarta-Karawang-
Bandung. Selain jalan tol, terdapat juga jalur High Speed Rail (KCIC) yang juga
menghubungkan Jakarta-Karawang-Bandung dan juga terdapat jalur LRT yang akan
menghubungkan Jakarta dengan Karawang atau lokasi tapak.

03
DESKRIPSI Peta di atas menunjukkan secara lebih detail mengenai lokasi dari tapak Kawasan Penunjang TOD di Karawang Barat. Kawasan
tapak ini memiliki luas 22 hektar. Pada bagian utara tapak terdapat guna lahan ruang terbuka hijau dan terdapat jalan tol yang
DAN menghubungkan Jakarta dengan Karawang. Kemudian pada bagian timur tapak terdapat guna lahan ruang terbuka hijau dan jika
lebih jauh lagi maka akan terdapat kawasan industri, yaitu Karawang International Industrial City. Pada bagian timur ini juga
ANALISIS terdapat Gerbang Tol Karawang Barat 2. Selanjutnya pada bagian selatan dari lokasi tapak terdapat juga ruang terbuka hijau dan

KAWASAN pemakaman San Diego Hills. Dan yang terakhir pada bagian barat terdapat guna lahan industri juga yang dimiliki oleh PT. Toyota.
Lokasi tapak yang dipilih sendiri merupakan ruang terbuka hijau yang bukan merupakan area yang telah terbangun. Sehingga
PENDUKUNG belum ada fasilitas apapun yang berada pada kawasan tapak.

TOD
Pada bagian ini akan dibahas mengenai kebijakan dan rencana pengembangan yang ada di Berdasarkan RPJP Kabupaten Karawang 2005-2025, dikatakan
KAWRANG Kabupaten Karawang dan di Kecamatan Karawang Barat yang menjadi lokasi dari Kawasan bahwa persebaran penduduk di Kabupaten Karawang tidak
Penunjang TOD. Berdasarkan RTRW Kabupaten Karawang Tahun 2011-2031, penataan ruang merata, dan persebaran penduduk paling banyaknya berada pada
BARAT wilayah di Kabupaten Karawang bertujuan untuk mewujudkan pemanfaatan sumberdaya ruang Kecamatan Karawang Barat. Seperti yang telah dikatakan
yang optimal, efektif, dan efisien, serta serasi dengan penataan ruang nasional, provinsi, serta sebelumnya, karawang barat diarahkan menjadi PKL yang
wilayah sekitarnya menuju kualitas kehidupan yang lebih baik dalam mewujudkan Kabupaten mendukung pengembangan industri. Kabupaten Karawang
Karawang sejahtera berbasis pertanian dan industri. Kecamatan Karawang Barat merupakan menduduki peringkat ketiga penanaman modal PMA dan PMDN di
salah satu kecamatan yang diarahkan menjadi pusat kegiatan lokal (PKL) untuk mendukung Jawa Barat (sampai dengan bulan November 2009). Berdasarkan
pengembangan industri. PKL Karawang Barat juga dikembangkan untuk menjadi pusat data-data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa diperlukan
pemerintahan Kabupaten Karawang, permukiman perkotaan, serta pintu tol masuk atau adanya sebuah kawasan yang bisa mendukung kawasan industri,
interchage dari sistem jaringan jalan primer atau jalan tol. Kecamatan Karawang Barat juga baik itu yang berada di Kecamatan Karawang Barat ataupun
memiliki perencanaan lain, seperti pembangunan jalur kereta api cepat lintas Jakarta-Surabaya. Kabupaten Karawang. Kawasan pendukung tersebut haruslah
Berdasarkan RTRW ini juga, dikatakan bahwa standar minimal RTH di kawasan perkotaannya memiliki aksesibilitas yang baik dan memiliki kawasan
adalah sebesar 30%. permukiman dengan segala fasilitas pendukungnya. Maka dari itu
diperlukannya Kawasan Penunjang TOD untuk mendukung
kawasan industri yang ada di Kabupaten Karawang.
Pada bagian ini akan dibahas mengenai analisis yang dilakukan untuk melihat kondisi dari tapak yang ada. Analisis yang
dilakukan yaitu adalah analisis internal dan analisis eksternal dari lokasi tapak terpilih.

EKSTERNAL

INTERNAL

SIRKULASI

Analisis selanjutnya yang dilakukan adalah


analisis sirkulasi. Jika dilihat pada peta di atas,
dapat diketahui secara rinci mengenai jalur dan
sirkulasi yang berada di sekitar lokasi tapak. Pada
GUNA LAHAN SEKITAR KEBISINGAN bagian utara dan timur lokasi tapak terdapat jalan
Gambar peta di atas menunjukkan tingkat
Dapat dilihat pada gambar di atas bahwa terdapat dua tol dan khususnya pada baga ntimur dari lokasi
kebisingan yang ada di lokasi tapak. Pada bagian
jenis guna lahan yang berada di sekitar lokasi tapak, yaitu tapak terdapat pintu gerbang tol karawang.
utara dan bagian timur dari lokasi tapak terdapat
ruang terbuka hijau dan kawasan industri. Pada bagian
tingkat kebisingan yang tinggi. Hal tersebut
utara, timur, dan bagian selatan dari lokasi tapak terdapat
kawasan ruang terbuka hijau. Kemudian untuk bagian
dikarenakan terdapat jalan tol dan gerbang jalan LINTASAN MATAHARI
tol pada daerah tersebut. Kemudian juga terdapat
barat dari lokasi tapak terdapat kawasan industri yang Dapat dilihat pada gambar di atas bahwa arah gerak matahari berasal
tingkat kebisingan lain namun bersifat rendah
dimiliki oleh PT. Toyota. Analisis selanjutnya adalah dari timur yang bergerak menuju bagian barat dari lokasi tapak.
yang berada pada bagian tenggara dan bagian
kondisi pemandangan di sekitar lokasi tapak Analisis selanjutnya merupakan analisis guna lahan sekitar lokasi
selatan dari lokasi tapak.
tapak.

Dapat kita lihat bahwa terdapat dua Pada pemandangan di sekitar


titik tarikan penduduk yang ada di lokasi tapak, terdapat beberapa
sekitar lokasi tapak. Pada bagian bagian yang merupakan
utara dari lokasi tapak terdapat jalan pemandangan positif yang
tol yang menghubungkan karawan ke artinya indah atau baik untuk
daerah Jakarta. Kota Jakarta dilihat dan terdapat
merupakan salah satu tarikan pemandangan negatif yang
penduduk dari lokasi tapak ini. artinya kurang atau tidak indah.
tarikan penduduk selanjutnya Pemandangan yang bagus
merupakan kawasan industri yang pada sekitar lokasi tapak
berada pada bagian tenggara dari berada pada bagian utara,
lokasi tapak. Kawasan industri ini timur, dan selatan lokasi tapak
merupakan tarikan dari para pekerja yang merupakan ruang terbuka
yang nantinya melakukan mobilitas ALIRAN AIR hijau. Namun pada bagian
pada kawasan ini. Kemudian analisis barat dari lokasi tapak terdapat
yang terakhir adalah analisis tingkat Dapat dilihat dari gambar peta di atas bahwa kawasan industri yang kurang
kebisingan yang berada di sekitar aliran air yang ada di lokasi tapak mengarah ke bagus dalam hal apabila
TARIKAN PENDUDUK lokasi tapak dan mempengaruhi arah utara. Hal tersebut dikarenakan terdapat PEMANDANGAN SEKITAR ditunjukkan menjadi suatu
tapak. sungai yang berada di bagian utara dari lokasi pemandangan.
pemilihan tapak.
Pada bagian ini akan dibahas mengenai analisis yang dilakukan untuk melihat kondisi dari tapak yang ada. Analisis yang
dilakukan yaitu adalah analisis internal dan analisis eksternal dari lokasi tapak terpilih.

Pada bagian ini akan dibahas mengenai potensi dan persoalan dari Kawasan Penunjang TOD di Karawang Barat. Terdapat beberapa potensi yang ada pada kawasan lokasi
tapak ini. Potensi pertama yang ada pada kawasan ini adalah terdapatnya perencanaan KCIC dan jalur LRT. Dengan adanya jalur KCIC dan jalur LRT otomatis terdapat sarana
transportasi massal pada kawasan ini yang berfungsi untuk menghubungkannya dengan kawasan lain. Kemudian pada kawasan ini tergolong kawasan yang strategis karena
berada di sebelah kompleks industry KIIC (Karawang international Industrial city) dan menjadi tarikan banyak tenaga kerja. Pada kawasan penunjang ini nantinya akan dibangun
daerah hunian untuk mendukung hal tersebut. Selain itu, kawasan ini dekat dengan gerbang tol karawang, sehingga lebih mudah di akses. Potensi dari kawasan sekitar tapak
yaitu adanya kawasan golf dibagian utara dapat menjadi salah satu alternative rekreasi yang dapat menimbulkan tarikan penduduk dan pengunjung ke daerah ini.

Selain potensi, pada kawasan ini juga terdapat persoalan. Salah satu persoalan yang ada adalah bentuk lokasi tapak yang dilewati oleh jalan tol pada bagian utara. Namun hal tersebut dapat
diselesaikan dengan pembangunan underpass atau juga dapat dibangunnya jalan layang. Selain persoalan tersebut, terdapat juga persoalan fasilitas pendukung kawasan penunjang ini. Lokasi dari
tapak ini terdapat pada kawasan RTH yang belum terbangun, sehingga belum terdapat fasilitas apapun di dalamnya. Hal tersebut bisa diatasi dengan adanya penyediaan fasilitas pendukung untuk
menunjang Kawasan TOD Karawang Barat. Adanya pembangunan stasiun LRT dn KCIC ang berdekatan tetapi tidak terintegrasi maka akan menimbulkan permasalahan pembangunan. Jika
dikembangkan secara terpisah maka akan menimbulkan ketidakpaduan dalam pembangunan, sehingga akan menimbulka eksternalitas negative lainya.

Tanggapan perancangan yang


terakhir merupakan tanggapan
perancangan terhadap aliran air
yang berada di lokasi tapak yang
Untuk tanggapan desain dari
mengarah ke utara. Tanggapan
arah matahari terhadap tapak
perancangan yang dilakukan adalah
perencanaan, sebisa mungkin
menyediakan drainase di sekitar
bangunan yang ada di dalam
lokasi tapak untuk mengalirkan air
lokasi tapak menghadap ke
yang ada di dalam lokasi tapak.
Kemudian juga penyediaan danau
arah utara dan ke arah selatan.
PEMANDANGAN SEKITAR
yang berada di bagian utara lokasi SIRKULASI & TARIKAN Hal tersebut bertujuan agar
KEBISINGAN sinar matahari tidak langsung
tapak untuk menampung air yang PENDUDUK masuk ke dalam bangunan. Selanjutnya merupakan tanggapan
Untuk menanggapi masalah ada di dalam lokasi tapak. perancangan dari pemandangan di sekitar
kebisingan yang berasal dari lokasi tapak. Seperti yang telah disebutkan
Untuk tanggapan mengenai
luar tapak, maka akan pada analisis eksternal tapak sebelumnya,
sirkulasi yang berada di luar tapak
direncanakan adanya kawasan pemandangan yang bagus berada pada
dan tarikan penduduk yang ada di
buffer vegetasi/tanaman hijau bagian utara, timur, dan selatan dari tapak,
sekitar lokasi tapak, maka dapat
yang berupa penanaman pohon dan pemandangan yang tidak bagus berada
ditentukan lokasi dari pintu atau
dengan intensitas yang banyak pada bagian barat dari lokasi tapak.
gerbang untuk masuk ke dalam
yang di sekitar daerah dengan Tanggapan dari hal tersebut adalah untuk
lokasi tapak. Lokasi gerbang masuk
kebisingan yang tinggi dan juga mengarahkan pemandangan yang tampak
ke dalam lokasi tapak yang dipilih
penanaman pohon pada daerah pada lokasi tapak untuk menghadap ke
terdapat dua pintu masuk, yaitu
dengan tingkat kebisingan yang arah utara, timur, dan selatan agar
berada pada bagian tenggara dari
rendah. pemandangan yang tampak adalah
lokasi tapak dan pada bagian utara
pemandangan yang bagus. Kemudian harus
dari lokasi tapak.
meminimalkan arah pemandangan ke arah
barat karena pemandangan ke arah barat
yang kurang baik.

ALIRAN AIR LINTASAN MATAHARI


Pada bab ini akan dijelaskan mengenai gagasan perancangan dari tiap anggota kelompok. Pada bagian
akhir bab, terdapat skoring penentuan gagasan utama yang akan dimodifikasi menjadi gagasan kelompok.
Visi yang ingin dicapai dari kawasan TOD Karawang Pada bab ini akan
Barat ini adalah:
“ Kawasan TOD Karawang Barat yang kompak, nyaman dan
dijelaskan mengenai
berkelanjutan dalam mendukung wilayah industri”gagasanperancangan dari

tiap anggota kelompok.


Misi kemudian divisualisasikan dalam bentuk tujuan perancangan kawasan, yaitu::
Visi ini kemudian diturunkan menjadi empat misi, yaitu : a. Kawasan TOD Karawang Barat menciptakan ruang yang nyaman untuk beraktivitas mendukung kegiatan di
a. Menciptakan ruang aktif yang nyaman untuk berkegiatan
b. Menciptakan pergerakan dan interaksi yang efisien antar
industri Pada bagian akhir bab,
b. Kawasan TOD Karawang Barat menciptakan jalur sirkulasi kendaraan yang nyaman dan efisien bagi pengguna
aktivitas di dalam dan dengan kawasan sekitar melalui c. Kawasanterdapat
TOD Karawang Barat skoring penentuan
mudah diakses oleh pengguna
pembangunan densitas tinggi d. Kawasan TOD Karawang Barat mengoptimalkan tempat tinggal secara kompak dengan densitas tinggi
c. Menciptakan ruang yang optimal untuk tempat tinggal dengan
densitas yang tinggi commuter dangagasan utama yang akan
e. Kawasan TOD Karawang Barat menciptakan ruang aktivitas ekonomi yang aktif dalam mendukung kehidupan
masyarakat lokal.
d. Menyediakan ruang interaksi ekonomi pendukung kehidupan f. Kawasan TOD Karawang Barat menciptakan ruang untuk menjaga keberlanjutan lingkungan dan alam.
commuter dan masyarakat lokal dimodifikasi menjadi
Design respon disusun berdasarkan kondisi
gagasan kelompok.
eksisting tapak. Kondisi eksisting tapak meliputi
analisis internal (aliran air, guna lahan, sirkulasi
jalan, pandangan ke luar tapak, arah lintasan

04
matahari, kebisingan) dan eksternal (guna lahan
sekitar dan tarikan penduduk,). Kondisi tapak dan
permasalahan tersebut direspon dengan desain
sebagai berikut:

GAGASAN
PERANCANG
AN
KAWASAN
PENDUKUNG
TOD
KEBISINGAN ALIRAN AIR
TARIKAN KARAWANG
PENDUDUK
BARAT

GUNA LAHAN
SIRKULASI
SEKITAR
Dari Visi Kawasan yang merupakan Kawasan
TOD Karawang Barat yang kompak, nyaman
dan berkelanjutan dalam mendukung wilayah
industri, maka diturunkan menjadi sesuatu yang
ebih operasional dalam bentuk program ruang
sebagai berikut :
LINTASAN PEMANDANGAN
MATAHARI SEKITAR
Berdasarkan design policy dari hasil observasi, maka disusunlah beberapa prinsip perancangan. Prinsip
perancangan yang merupakan bentuk visualisasi dari rancangan apa yang ingin diwujudkan adalah sebagai
berikut.

Focal point
Entrance dan Exit merupakan focus area di pusat
Entrance dan exit berada kawasan yang terdiri dari Ruang
di bagian tenggara untuk Terbuka Hijau, komersial, fasilitas
jalur kendaraan (mobil, social dan umum, serta park and
motor, dan bus) ride. Ruang Terbuka Hijau dikelilingi
plaza untuk pedestrian.

Konsep perancangan merupakan penyesuaian antara apa yang ingin


diwujudkan design policy dengan kondisi lapangan atau hasil analisis.
Konektivitas Dari hasil analisis tersebut, maka konsep yang ingin diwujudkan
Diutamakan untuk pejalan kaki Pedestrian adalah:
dan sepeda, jalur kendaraan Di semua jalur internal, terbagi
hanya untuk keluar masuk. menjadi plaza untuk di area bawah
Konektivitas juga dibuat dengan skytrain serta di focal point. Pedestrian
penyambungan jalur dari utara lain terdapat di trotoar yang
melewati tol menggunakan disegregasi dengan jalur kendaraan,di
underpass (untuk jalur mana trotoar juga dilengkapi RTH dan
tempat teduh.
GAGASAN
kendaraan), serta skytrain antara
2 stasiun (untuk pedestrian). PERANCANG
AN
Ruang Terbuka Hijau KAWASAN
Terdapat di pusat dan
Mixed Use Building
subpusat. RTH juga ditaruh di
Terdapat di 2 titik TOD utara dan
pedestrian way sebagai jalur
selatan. Mixed use building terdiri dari
hijau.
komersial berupa shopping mall dan
hotel, RTH berupa rooftop garden,
residential berupa apartment, dan
stasiun itu sendiri.

Orientasi Bangunan
Bangunan apartemen sedang
akan diarahkan ke arah timur,
berupa RTH dan industri.
Sementara apartemen ketinggian
rendah diarahkan ke utara dan
selatan berupa RTH.
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai gagasan perancangan dari tiap anggota kelompok. Pada bagian

Visi yang ingin dicapai dari kawasan TOD Karawang Pada bab ini akan
akhir bab, terdapat skoring penentuan gagasan utama yang akan dimodifikasi menjadi gagasan kelompok.

Barat ini adalah:


dijelaskan mengenai
“ Kawasan TOD Karawang Barat yang kompak, nyaman dan
berkelanjutan dalam mendukung wilayah industri karawang"
gagasanperancangan dari
Dengan tema: “Integrated Commerce and LIving Center"
tiap anggota kelompok.
Visi ini kemudian diturunkan menjadi beberapa tujuan, yaitu :
Pada bagian akhir bab,
Visi ini kemudian diturunkan menjadi beberapa tujuan, yaitu :
a. Menciptakan ruang aktif yang nyaman untuk berkegiatan

terdapat
a. Menciptakan ruang aktif yang nyaman untuk berkegiatan
b. Menciptakan pergerakan dan interaksi yang efisien antar aktivitas di dalam dan dengan kawasan skoring
s e k i t a r m e l a l penentuan
b. Menciptakan pergerakan dan interaksi yang efisien antar aktivitas di dalam dan dengan kawasan
ui pembangunan densitas tinggi
sekitar melalui pembangunan densitas tinggi c. Menciptakan ruang yang optimal untuk tempat tinggal dengan densitas yang tinggi
gagasan
c. Menciptakan ruang yang optimal untuk tempat tinggal dengan densitas yang tinggi d .utama
M e n y e d i a k ayang
n r u a n g iakan
nteraksi ekonomi pendukung kehidupan commuter dan masyarakat lokal
d. Menyediakan ruang interaksi ekonomi pendukung kehidupan commuter dan masyarakat lokal
dimodifikasi menjadi
Visi ini kemudian diturunkan menjadi empat misi, yaitu :
a. Menciptakan ruang aktif yang nyaman untuk berkegiatan
b. Menciptakan pergerakan dan interaksi yang efisien antar aktivitas di dalam
gagasan kelompok. Design respon disusun berdasarkan kondisi eksisting tapak. Kondisi
dan dengan kawasan sekitar melalui pembangunan densitas tinggi eksisting tapak meliputi analisis internal (aliran air, guna lahan, sirkulasi
c. Menciptakan ruang yang optimal untuk tempat tinggal dengan densitas jalan, pandangan ke luar tapak, arah lintasan matahari, kebisingan) dan
yang tinggi
eksternal (guna lahan sekitar dan tarikan penduduk,). Kondisi tapak dan
d. Menyediakan ruang interaksi ekonomi pendukung kehidupan commuter dan
masyarakat lokal permasalahan tersebut direspon dengan desain sebagai berikut:

SIRKULASI & ALIRAN AIR


TARIKAN PENDUDUK

Dari Visi Kawasan yang merupakan Kawasan TOD Karawang Barat yang kompak,
nyaman dan berkelanjutan dalam mendukung wilayah industri, maka diturunkan
menjadi sesuatu yang ebih operasional dalam bentuk program ruang sebagai KEBISINGAN
PEMANDANGAN SEKITAR
berikut :
Berdasarkan design policy dari hasil observasi, maka disusunlah beberapa prinsip perancangan. Prinsip
perancangan yang merupakan bentuk visualisasi dari rancangan apa yang ingin diwujudkan adalah sebagai
berikut.

Konsep perancangan merupakan penyesuaian antara apa yang ingin


diwujudkan design policy dengan kondisi lapangan atau hasil analisis.
Dari hasil analisis tersebut, maka konsep yang ingin diwujudkan
adalah:

Guna lahan pada site dikelilingi oleh buffer ruang terbuka seperti tanaman-tanaman tinggi untuk
mengurangi kebisingan. Lalu komersil dan fasilitas social ditempatkan ditengah site agar
terjangkau oleh penghuni pemukiman. Fasilitas Park and Ride di letakkan dekat dengan stasiun
dan juga di fasilitasi oleh komersil. d
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai gagasan perancangan dari tiap anggota kelompok. Pada bagian
Visi yang ingin dicapai dari kawasan TOD Karawang
Barat ini adalah:
Pada bab ini akan
akhir bab, terdapat skoring penentuan gagasan utama yang akan dimodifikasi menjadi gagasan kelompok.

“ Kawasan Terpadu berbasis transit yang nyaman,


dijelaskan mengenai
interaktif, kompak dan berkelanjutan ” gagasanperancangan dari
"Vibrant Commercial Gateway"
tiap Misi
anggota kelompok.
kemudian divisualisasikan dalam bentuk tujuan perancangan kawasan, yaitu::
Dengan tema:

Visi ini kemudian diturunkan menjadi empat misi, yaitu :


Pada bagian akhir bab,
1. Kawasan TOD Karawang yang menyediakan ruang yang nyaman dan efisien bagi pergerakan internal maupun
eksternal berbasis public transport
2. Kawasan TOD Karawang yang menyediakan ruang-ruang pemenuhan kebutuhan pengguna yang terpadu 3.
a. Menciptakan atmosfer yang nyaman dalam mendukung pergerakan aktif
b. Menciptakan ruang interaktif untuk meningkatkan semangat pengguna
terdapatKawasan
skoring penentuan
TOD Karawang yang menyediakan ruang untuk menunjang keberlanjutan kegiatan ekonomi setempat
4. Kawasan TOD Karawang yang menyediakan ruang interaksi antar pengguna untuk kepentingan ekonomi dan

d . M e n c i p t a k a n r u a n g y a n g m e n d u k u n g k e b e r l a n j u t a n l i n g k u n g a n , s o s i a l , d a n gagasan utama yang akan


c. Menciptakan ruang kompak yang inklusif untuk menunjang kebutuhan hidup pengguna rekreasi
kegiatan 5. Kawasan TOD Karawang yang menyediakan ruang bagi menjaga keseimbangan dan keberlanjutan lingkungan
ekonomi setempat
dimodifikasi menjadi
gagasan kelompok.
Design respon disusun berdasarkan kondisi eksisting tapak. Kondisi
eksisting tapak meliputi analisis internal (aliran air, guna lahan, sirkulasi
jalan, pandangan ke luar tapak, arah lintasan matahari, kebisingan) dan
eksternal (guna lahan sekitar dan tarikan penduduk,). Kondisi tapak dan
permasalahan tersebut direspon dengan desain sebagai berikut:

Eksisting: Disekitar
Eksisting: Terdapat
tapak terdapat lokasi
kebisingan yang cukup Eksisting Terdapat
Eksisting: Aliran air industri terpadu yang
tinggi akibat aktivitas di banyak jalan
yaitu ke utara, yaitu ke menyerap sejumlah
jalan tol namun tidak searah, jalan
sungai 1 kilometer utara besar tenaga kerja.
terdapat buffer di langsung masuk
tapak Terdapat pula aktivitas
sekeliling kawasan dan keluar tol,
Akibat: Dapat terjadi pergerakan dari dan ke
Akibat Kebisingan, serta jalan
penumpukan air dalam kawasan
polusi, dan pandangan penyebrangan tol
limpasan di bagian Karawang Barat
eksternal akan Akibat: -
utara Akibat:Beban
tercampur dan Respon: Pintu
Respon: Drainase transportasi sangat
mengganggu aktivitas masuk potensial
diarahkan ke arah tinggi
internal ada dibagian
utara, dengan instalasi Respon:Menyediakan
Respon: Memberi buffer selatan, sebelum
penampungan air di fasilitas hunian bagi
berupa grading lahan perpecahan jalan ke
bagian utara commuters dan pekerja
dan tanaman tol, menyebrang,
local
dan putar balik.
TARIKAN
KEBISINGAN ALIRAN AIR
PENDUDUK SIRKULASI

SIRKULASI GUNA LAHAN LINTASAN


SEKITAR MATAHARI
Dari Visi Kawasan yang merupakan Kawasan TOD Karawang Barat yang kompak,
nyaman dan berkelanjutan dalam mendukung wilayah industri, maka diturunkan menjadi
sesuatu yang ebih operasional dalam bentuk program ruang sebagai berikut :
Eksisting: Terdapat
pemandangan yang kurang
menarik di bagian barat dan
tenggara (jauh)
Akibat: Memengaruhi pr
eferensi ruang aktivitas
internal
Respon: Bangunan Berdasarkan design policy dari hasil observasi, maka disusunlah beberapa prinsip perancangan. Prinsip perancangan
yang merupakan bentuk visualisasi dari rancangan apa yang ingin diwujudkan adalah sebagai berikut.
dihadapkan lebih kepada
PEMANDANGAN utara dan selatan dan dapat
dimiringkan beberapa
SEKITAR derajat. Bangunan landed
boleh menghadap timur barat Entrance dan Exit
karna pandangannya tidak Pintu masuk dan keluar digunakan
mencapai pemandangan untuk menghubungkan antar kegiatan
industri. Mixed Use Building
yang dapat dilalui kendaraan bermotor
bangunan diarahkan untuk
EEksisting: Mayoritas guna seperti mobil motor, dan bus ke dalam
lahan sekitar adalah RTH, pembangunan vertikal dan berfungsi
dan keluar kawasan. Pintu ini akan
kecuali sebelah barat tapak campuran untuk menciptakan efisiensi
menjadi cara masuk dan keluar
Akibat: Apabila dibangun baik dari sisi penggunaan ruang
tidak sesuai dapat terbatas karena kawasna bersifat
maupun pergerakan, agar kebutuhan
menghilangkan kesan asri tertutup dengan pagar. Pintu akan
Respon:Memasukkan domestik dapat dipenuhi dalam radius Focal point
berada di 2 titik yaitu di utara yang
komponen RTH yang selaras yang kecil sehingga meminimalkan focal point akan menjadi fokus area
dengan wilayah sekitar, juga
membuka jalan ke arah bagian utara
pergerakan. yang berada di tengah kawasan.
untuk menambahkan kesan jalur tol dan di sebelah tenggara yang
GUNA LAHAN Pada focal point ini akan terdapat
luas tapak membuka jalan ke arah kawasan
pedestrian plaza dengan RTH dan
SEKITAR industri, bagian selatan jalan tol.
landmark yang akan menjadi pusat
aktivitas baik fasilitas komersial
Eksisting: Arah maupun sosial yang berbasis
matahari memberikan Pedestrian pedestrian.
sinar langsung dengan Jalur pejalan kaki yang terkoneksi
intensitas tinggi dari
ke seluruh pusat aktivitas. Jalur
arah barat dan timur
dengan tanpa pejalan kaki ini harus nyaman dan
penghalang atau buffer teduh untuk dapat menstimulasi Konektivitas
dari berbagai sisi
penghuni untuk berjalan kaki dan Kawasan harus dapat menciptakan konektivitas
Akibat: Terdapat ruang-
ruang yang
tidak terpengaruh dengan dan aksesibilitas yang tinggi untuk setiap pusat
ARAH mendapatkan sinar suasana panas kawasan kegiatan, namun orientasi utamanya tetap
MATAHARI matahari minim Karawang Barat pejalan kaki dan sepeda. Baru kemudian bagi
Respon: Bangunan
sebisa mungkin
jalur bagi kendaraan bermotor bagi pergerakan
menghadap utara atau luar-dalam. Sedangkan, untuk pergerakan
Ruang Terbuka Hijau
selatan internal pada jalur utama, digunakan bus rapid
RTH akan berada di pusat,
transit dengan titik pemberhentian di pusat-pusat
subpusat dan di pusat
aktivitas. Jalan akan dijembatani dengan
lingkungan kawasan. Juga
underpass/jembatan untuk menyebrangi jalan
akan terdapat jalur hijau untuk
tol. Terakhir, untuk mengakomodasi pergerakan
menciptakan suasana
khusus antar stasiun difaslitasi dengan
nyaman termasuk untuk
skytrain..
pejaan kaki.
Konsep perancangan merupakan penyesuaian antara apa yang ingin diwujudkan design policy dengan kondisi
lapangan atau hasil analisis. Dari hasil analisis tersebut, maka konsep yang ingin diwujudkan adalah:

SIRKULASI RTH

1. Guna lahan
Guna lahan yang dibentuk 3. Sirkulasi dan parkir Terdapat satu akses
menyesuaikan besaran dan arah masuk dan satu akses keluar, yaitu di jalan
tarikan penduduk, yaitu bagian ..., untuk pintu masuk dan keluar kendaraan
utara dari dan ke megaregion bermotor. Sedangkan untuk fasilitas parkir
Jabodetabek serta bagian selatan disediakan di sekitar stasiun dan di area
yang menjadi gerbang menuju pusat kawasan (dekat pedestrian plaza) 5. Jalur pejalan Jalur pejalan kaki di
aktivitas perindustrian. Maka dari bagian timur sebagai pusat kegiatan
itu, guna lahan hunian disebar di dilengkapi dengan jalur teduh. Kemudian
utara dan selatan. Sedangkan, 6. Activity support Penunjang secara umum, jalur pejalan kaki dilengkapi
guna lahan pada kawasan pusat aktivitas di Kawasan TOD degan barile block dan dapat diakses
tapak diwarnai dengan berbagai Karawang Barat utamanya dengan kursi roda serta diiringi dengan
aktivitas selain hunian. Kemudian, yaitu tunnel sebagai jalur hijau.
pemisah guna lahan setempat penghubung dengan stasiun
dengan guna lahan sekitar LRT di sebrang jalan tol serta 7. Signage Signage
menggunakan grading ketinggian feeder busway yang memberikan petunjuk
tanah, 4. Ruang terbuka Ruang arah di titk-titik pusat
mengakomodasi pergerakan
terbuka hijau tersebar kegiatan, seperti
antar dua stasiun dengan
2. Bentuk bangunan dan berupa taman lingkungan, stasiun, bangunan
melewati kegiatan-kegiatan
massa bangunan Mendesain jalur hijau jalan dan buffer mixed use komersial di
penunjang seperti hunian dan
stasiun sebagai ikon tapak, serta di sekitar bagia timur, dan
komersial di bagian sentral
kawasan TOD Karawang pedestrian plaza yang juga kluster-kluster
tapak.
Barat, utamanya stasiun memuat taman besar. perumahan landed.
KCIC
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai gagasan perancangan dari tiap anggota kelompok. Pada bagian

Visi yang ingin dicapai dari kawasan TOD Karawang Pada bab ini akan
akhir bab, terdapat skoring penentuan gagasan utama yang akan dimodifikasi menjadi gagasan kelompok.

Barat ini adalah:


dijelaskan mengenai
“ Kawasan Transit Oriented Development Karawang
yang kompak, nyaman, dan berkelanjutan ” gagasanperancangan dari
tiap anggota kelompok.
Visi ini kemudian diturunkan menjadi tiga misi, yaitu :
PadaMisi bagian akhir bab,
kemudian divisualisasikan dalam bentuk tujuan perancangan kawasan, yaitu:
1. Menyediakan infrastruktur, guna lahan, dan ruang publik yang saling terintegrasi dalam kawasan

p e r g e r a k a n d a n p e n g g u nterdapat skoring
2. Menyediakanpenentuan
a. Menciptakan kawasan TOD yang saling terhubung untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi TOD, untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi.
aan lahan. infrastruktur dan pemanfaatan lahan yang memberi rasa nyaman bagi para pekerja dan
b. Menciptakan kawasan TOD yang nyaman untuk meningkatkan produktivitas dari para pekerja dan pengguna kawasan lainnya,
gagasan
pengguna lainnya. 3.utama
Menyediakanyangkawasan TODakanyang mendukung konservasi lingkungan dan mendorong terjadinya
c. Menciptakan kawasan TOD yang menunjang keberlanjutan dalam hal lingkungan dan sosial interaksi sosial.
dimodifikasi menjadi
gagasan kelompok. Design respon disusun berdasarkan kondisi eksisting tapak. Kondisi
eksisting tapak meliputi analisis internal (aliran air, guna lahan, sirkulasi
jalan, pandangan ke luar tapak, arah lintasan matahari, kebisingan) dan
eksternal (guna lahan sekitar dan tarikan penduduk,). Kondisi tapak dan
permasalahan tersebut direspon dengan desain sebagai berikut:

SIRKULASI & ALIRAN AIR


TARIKAN PENDUDUK

Dari Visi Kawasan yang merupakan Kawasan TOD Karawang Barat yang kompak,
nyaman dan berkelanjutan dalam mendukung wilayah industri, maka diturunkan
menjadi sesuatu yang ebih operasional dalam bentuk program ruang sebagai
berikut :
PEMANDANGAN SEKITAR KEBISINGAN
Berdasarkan design policy dari hasil observasi, maka disusunlah beberapa prinsip perancangan. Prinsip
perancangan yang merupakan bentuk visualisasi dari rancangan apa yang ingin diwujudkan adalah sebagai
berikut.

Entrance dan Exit Hunian:


Pada perancangan kawasan ini Pada kawasan ini terdapat hunian
terdapat satu buah pintu yang yang nyaman dan terhubung dengan
berfungsi sebagai jalur keluar dan fasilitas-fasilitas yang ada di dalam
masuk ke dalam kawasan. Pintu Konsep perancangan merupakan penyesuaian antara apa yang ingin
kawasan. Hunian yang ada harus
diwujudkan design policy dengan kondisi lapangan atau hasil analisis.
masuk tersebut dapat dilalui oleh memiliki pencahayaan dan sirkulasi Dari hasil analisis tersebut, maka konsep yang ingin diwujudkan
beberapa moda seperti mobil, udara yang baik untuk meningkatkan adalah:
motor, dan bus. Pintu gerbang tingkat kenyamanan penghuni.
tersebut terletak pada bagian Kemudian hunian harus juga
tenggara site. Pemilihan gerbang terhubung dengan fasilitas lain untuk
masuk tersebut karena dekat mewujudkan efisiensi pergerakan dari
dengan pintu masuk ke jalur tol pada penghuni dan pekerja yang
dan dekat dengan kawasan berada di kawasan.
Ruang Terbuka Hijau
industri.
untuk mendukung
kenyamanan dan proses
Konektivitas sosialisasi yang ada di dalam
Pada kawasan perancangan terdapat kawasan, akan disediakan Plaza
beberapa moda yang berfungsi untuk RTH. Kemudian jalur hijau Plaza merupakan pusat dari kawasan
menghubungkan beberapa fasilitas yang juga akan disediakan di pendukung TOD ini. pada tengah
ada. Terdapat jalur bus yang berfungsi sekitar jalur pejalan kaki untuk kawasan ini akan terdapat tempat
sebagai sarana transportasi di dalam memperindah dan berkumpul yang nantinya akan
kawasan perancangan kemudian terdapat memberikan kenyamanan berisikan taman, jalur pejalan kaki
juga jalur pejalan kaki dan jalur sepeda. kepada para pengguna jalur yang baik, dan juga landmark dari
Fasilitas-fasilitas yang ada di dalam pejalan kaki. kawasan ini.
kawasan perancangan akan saling
terhubung dan dapat dijangkau dengan 4. Circulation and Parking
1. Land Use a. Pergerakan mobil pribadi sangat dibatasi dengan hanya
mudah. Kemudian untuk mendukung a. Bangunan Hunian diletakkan di bagian barat site yang diizinkan pada jalur sirkulasi utama saja. Untuk pergerakan di
konektivitas yang lebih baik juga disediakan Fasilitas lain
tergolong tidak terjadi kebisingan. Kemudian bangunan dalam kawasan dapat menggunakan busyang telah disediakan
komersial diletakkan di bagian timur site yang tergolong dan adanya sistem bikeshare.
adanya tempat parkir dan signages yang Pada kawasan ini terdapat juga beberapa berpotensi mengeluarkan kebisingan. Kemudian diciptakan b. Parkir utama kendaraan terletak di dekat pintu masuk ke
memadai. fasilitas lain, seperti fasilitas komersial, juga adanya buffer vegetasi di sekitar site untuk meredam dalam kawasan.
kebisingan dari luar site
kesehatan, peribadatan, dan fasilitas b. Fasilitas-fasilitas yang diletakkan tidak jauh dari daerah 5. Pedestrian Ways
mixed use. Pembangunan fasilitas- hunian sehingga akan mudah untuk dijangkau a. Semua bangunan yang ada terhubung dengan jalur pedestrian
fasilitas ini diarahkan ke bangunan yang nyaman
2. Building Form and Massing b. Jalur pejalan kaki tersebut bersifat teduh dan aman untuk
vertikal untuk memanfaatkan lahan yang a. Bangunan yang akan dibangun bersifat modern sehingga dilalui
ada dan meningkatkan efisiensii akan lebih indah dan menarik perhatian.
b. Jarak antar bangunan yang dibangun sangat diperhatikan 6. Open Space
penggunaan lahan. Fasilitas lain ini
agar tidak terlalu dekat a. Terdapat RTH kecil di setiap bangunan yang ada di dalam
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan c. Terdapar fasilitas peribadatan, komersial, dan plaza pada kawasan untuk menunjang keberlanjutan lingkungan
hidup dan dasar dari para penghuni, tengah site yang akan dibuat mencolok sehingga menjadi b. Terdapat taman di sekitar hunian sebagai sarana rekreasi dan
pusat dari kawasan berinteraksi
pekerja, dan juga orang yang berkegiatan
c. Terdapat plaza di tengah kawasan yang dapat berfungsi
di dalam kawasan. 3. Activity Centre sebagai tempat rekreasi dan berinteraksi
a. Terdapat taman-taman dan plaza sebagai tempat
melakukan berbagai macam aktivitas sosial dan aktivitas 4. Signage
lainnya a. Terdapat peta kawasan di setiap titik terminal pada kawasan
b. Terdapat juga fasilitas komersial yang bisa dijadikan TOD Karawang
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai gagasan perancangan dari tiap anggota kelompok. Pada bagian
Visi yang ingin dicapai dari kawasan TOD Karawang akhir bab, terdapat skoring penentuan gagasan utama yang akan dimodifikasi menjadi gagasan kelompok.

Barat ini adalah:

“ The first Integrated, comprehensive, and convenient city for


residents and employees in Karawang Industrial Development Area”

Dengan tema: “Integrated Commerce and LIving Center"


Misi kemudian divisualisasikan dalam bentuk tujuan perancangan kawasan, yaitu::
Visi ini kemudian diturunkan menjadi empat misi, yaitu :
a. Menyediakan ruang terbuka dan public use yang nyaman untuk berkegiatan
a. Menciptakan ruang publik dengan lingkungan yang nyaman dan walkable
b. Menyediakan ruang hijau dan public use yang nyaman untuk berjalan kaki
untuk berkegiatan
c. Menyediakan ruang-ruang yang memiliki campuran untuk penggunaanya
b. Menciptakan pergerakan dan interaksi yang efisien antar aktivitas di dalam
dan dengan kawasan sekitar melalui sistem transit d. Menyediakan pusat-pusat kegiatan yang terintegrasi dengan pemberhentian transit
c. Menciptakan ruang yang optimal untuk tempat tinggal dengan densitas e. Menciptakan infrastruktur dan fasilitas yang ramah lingkungan untuk kebutuhan pergerakan
sedang f. Menyediakan kawasan perumahan dengan densitas sedang
d. Menyediakan ruang interaksi ekonomi pendukung kehidupan commuter dan g. Mengakomodasi ruang interaksi kegiatan ekonomi dasar dan pendukung
masyarakat lokal l

Design respon disusun berdasarkan kondisi eksisting


tapak. Kondisi eksisting tapak meliputi analisis internal
(aliran air, guna lahan, sirkulasi jalan, pandangan ke
luar tapak, arah lintasan matahari, kebisingan) dan
eksternal (guna lahan sekitar dan tarikan penduduk,).
Kondisi tapak dan permasalahan tersebut direspon
dengan desain sebagai berikut:

Dalam analisis tapak dari kebisingan,


diketahui bahwa kebisingan dengan
Berdasarkan hasil intensitas tinggi berada di bagian timur
observasi kepadatan dan utara tapak yang bersinggungan
jaringan jalan yang ada dengan Jalan tol. Sedangkan untuk
di sekitar tapak, kebisingan dengan intensitas rendah
jaringan jalan yang ada berada di bagian Selatan, Timur laut dan
di bagian Tenggara tenggara tapak. Dalam menanggapi
memiliki kapasitas yang kebisingan dibuat penyangga (buffer)
lebih mencukupi untuk adalah suatu cara yang dapat dilakukan
dijadikan rekomendasi dalam tapak ini. Buffer dapat dibuat
main entrance site. dengan menggunakan vegetasi di bagian
Sedangkan jalan masuk dalam tapak. Dengan vegetasi tersebut
dan keluar lain adalah diharapkan dapat mengurangi kebisingan
lewat stasiun KCIC yang terdengar dari dalam tapak dan
ataupun LRT. sebagai pemanfaatan sempadan bangunan
dalam tapak. Adapun design respond
SIRKULASI & TARIKAN yang dapat dilakukan adalah sebagai
PENDUDUK K E B I S IbNe rGi kA
u tN
.

Dari Visi Kawasan yang merupakan Kawasan TOD Karawang Barat yang kompak, nyaman dan berkelanjutan dalam
mendukung wilayah industri, maka diturunkan menjadi sesuatu yang ebih operasional dalam bentuk program ruang sebagai
berikut :
Pada site perancangan yang
memiliki kontur cenderung
turun ke arah utara dengan
membuat arah aliran
limpasan hujan mengalir
turun dari utara site menuju
bagian selatan. Oleh karena
itu, perencanaan drainase di Berdasarkan design policy dari hasil observasi, maka disusunlah beberapa prinsip perancangan. Prinsip perancangan
yang merupakan bentuk visualisasi dari rancangan apa yang ingin diwujudkan adalah sebagai berikut.
dalam site diarahkan
ALIRAN AIR mengalirkan pada drainase
yang ada bagian utara,
barat, dan timur site.

Berdasarkan hasil observasi


dapat dilihat bahwa sekitar
guna lahan disekitar tapak
adalah RTH walaupun jika
dilihat lebih jauh lagi bagian
utara dan timur merupakan
lokasi industry yang terencana
yaitu komplek industry KIIC.
Sedangkan bagian selatan
adalah San diego hills.
Sehingga dapat dilihat arah Konektivitas
pandang ke bagian utara timur
dan selatan cukup baik
Arah Pemandangan Dalam melakukan pergerakan
GUNA LAHAN dibandingkan dengan bagian Arah ra pemandangan dari penghuni kawasan dapat Focal point
SEKITAR barat yang merupakan industri. tiap komponen akan menggunakan jalur pedestrian, jalur focal point berada di
berbeda-beda. Arah sepeda, mobil atau motor untuk sentral kawasan. Pada
Orientasi tapak
cenderung menghadap pandang untuk apartemen mencpai tujuan ataupun dengan focal point ini akan
arah utara, arah
tinggi akan menghadap ke menggunakan bus feeder terdekat. terdapat landmark dari
lintasan matahari dari
timur, apartemen sedang Selain itu untuk mendukung koneksi kawwasan dengan RTH
timur–barat, desain
respon bangungan kearah selatan dan utara antar stasiun dibuat dan kawasan komersial
pada tapak sebaiknya underpass/jembatan/skytrain. .
dioptimalkan
menghadap arah
timur/barat, untuk
mengoptimalkan
pemanfaatan cahaya Ruang Terbuka Hijau
ARAH alami(matahari) yang RTH akan berada di setiap
MATAHARI ada.
komponen perancangan.
RTH akan berada pada
pusat, subpusat dan di
pusat lingkungan kawasan.
Selain itu, akan dibuat jalur
hijau pada jalur0jalur
pedestrian yang membuat Mixed Use Building
pejalan nyaman Merupakan salah satu cara
dikarenakan suasana yang untuk mengefisienkan kawasan
rindang. di sekitar stasiun dan juga pada
kawasan focal point
Konsep perancangan merupakan penyesuaian antara apa yang ingin diwujudkan design policy dengan kondisi
lapangan atau hasil analisis. Dari hasil analisis tersebut, maka konsep yang ingin diwujudkan adalah:

Pedestrian
Pedestrian merupakan jalur
koneksi yang nyaman dan
dapat mengkoneksikan
seluruh bagian kawasan

Etrance/Exit
Pintu masuk dan keluar
digunakan untuk konektivitas
kendaraan bermotor seperti
mobil motor, dan bus ke dalam
dan keluar kawasan. Pintu ini
akan berada di 2 titik yaitu
berada di sebelah tenggara
dan utara
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai gagasan perancangan dari tiap anggota kelompok. Pada bagian

Visi yang ingin dicapai dari kawasan TOD Karawang Pada bab ini akan
akhir bab, terdapat skoring penentuan gagasan utama yang akan dimodifikasi menjadi gagasan kelompok.

Barat ini adalah:


““ Kawasan TOD Karawang Barat yang kompak, nyaman dan
dijelaskan mengenai
berkelanjutan dalam mendukung wilayah industri karawang" gagasanperancangan dari
tiap anggota kelompok.
Misi kemudian divisualisasikan dalam bentuk tujuan perancangan kawasan, yaitu::
a . M e n c i p t a k a n r u a n g a k t i f y a n g n y a m a n u n t u k b e r k e g i a t a nPada bagian akhir Baratbab,
Visi ini kemudian diturunkan menjadi empat misi, yaitu :
a. Kawasan TOD Karawang menciptakan ruang yang nyaman untuk beraktivitas mendukung kegiatan di
b. Menciptakan pergerakan dan interaksi yang efisien antar aktivitas di dalam industri
d a n d e n g a n k a w a s a n s e k i t a r m e l a l u i p e m b a n g u n a n d e n s i tterdapat
as tinggi skoring penentuan
b. Kawasan TOD Karawang Barat menciptakan jalur sirkulasi kendaraan yang nyaman dan efisien bagi pengguna
c. Menciptakan ruang yang optimal untuk tempat tinggal dengan densitas c. Kawasan TOD Karawang Barat mudah diakses oleh pengguna
d. Kawasan TOD Karawang Barat mengoptimalkan tempat tinggal secara kompak dengan densitas tinggi
d. Menyediakan ruang interaksi ekonomi pendukung kehidupan commuter dan
gagasan
yang tinggi
utama
e. Kawasan yangBaratakan
TOD Karawang menciptakan ruang aktivitas ekonomi yang aktif dalam mendukung kehidupan
masyarakat lokal commuter dan masyarakat lokal.
dimodifikasi
f. Kawasan TOD Karawang menjadi
Barat menciptakan ruang untuk menjaga keberlanjutan lingkungan dan alam.

gagasan kelompok. Design respon disusun berdasarkan kondisi eksisting tapak. Kondisi
eksisting tapak meliputi analisis internal (aliran air, guna lahan, sirkulasi
jalan, pandangan ke luar tapak, arah lintasan matahari, kebisingan) dan
eksternal (guna lahan sekitar dan tarikan penduduk,). Kondisi tapak dan
permasalahan tersebut direspon dengan desain sebagai berikut:

ADANYA
PERMUKIMAN DAN
INDUSTRI

ADANYA PJALAN TOL ADANYA HUBUNGAN LRT HSR

Dari Visi Kawasan yang merupakan Kawasan TOD Karawang Barat yang kompak,
nyaman dan berkelanjutan dalam mendukung wilayah industri, maka diturunkan
menjadi sesuatu yang ebih operasional dalam bentuk program ruang sebagai
berikut :
Berdasarkan design policy dari hasil observasi, maka disusunlah beberapa prinsip perancangan. Prinsip
perancangan yang merupakan bentuk visualisasi dari rancangan apa yang ingin diwujudkan adalah sebagai
berikut.

PUSAT KEGIATAN
PARK N RIDE adanya pusat aktifitas yang berada di
Disediakan kawasan parkir yang tengah kawasan dan berada dekat
Konsep perancangan merupakan penyesuaian antara apa yang ingin diwujudkan design policy
cukup besar sehingga warga sekitar dengan hunian baik apartemen dan dengan kondisi lapangan atau hasil analisis. Dari hasil analisis tersebut, maka konsep yang ingin
yang akan menggunakan jasa kereta rumah tapak. Dalam pusat daerah diwujudkan adalah:

dapat menitipkan kendaraan untuk kegiatan ini aka nada taman yang
sementara. cukup besar untuk berkegiatan seperti
rekreasi dan hiburan, dan berbasis a. Zonasi
pedestrian. Berdasarkan hasil penurunan prinsip
perancangan, desain respon yang telah dilakukan,
dan preseden yang telah dicari, maka dirumuskan
suatu konsep perancangan. Konsep ini membuat
Ruang Terbuka Hijau sebuah pusat TOD dan membuat sebuah sub
Konektivitas pusat TOD, dan kemudian dalam pembagian
untuk mendukung kruang
ruangnya akan dibagi menjadi 3 yaitu kawasan
kawasan terhubung dengan terbuka hijau yang tersebar peruntukan TOD, kawasan peruntukan
kawasan luar (meskipun hanya dikawasan dan dapat permukiman, dan kawasan peruntukan
terdiri dari pintu keluar yang perdagangan atau kegiatan ekonomi. Dan didalam
digunakan sebagai tempat ruang kawasan tetrsebut dikembangkan kawasan
terbatas) namun akses keluar istirahat (termasuk pedestrian ruang terbuka hijau yang tersebar hamper
dibuka, selain dengan ways) selain itu RTH juga diseluruh kawasan, sehingga dapat digambarkan
menggunakan mobil pribadi, juga sebagai berikut :
memiliki fungsi yang asri.
akan disediakan bus yang dapat Entrance dan Exit b. Sirkulasi
digunakan ke kawasan sekitar. pintu masuk dan keluar digunakan Akan Terdapat 3 pintu masuk yang pertama
berlokasi tepat di pusat TOD yang berada di
untuk menghubungkan antar sekitar stasiun KCIC atau HSR, kemudian satu
kegiatan yang dapat dilalui pintu di kawasan TOD kedua atau di dekat stasiun
PEDESTRIAN DAN kendaraan bermotor seperti mobil, LRT, dan yang ketiga adalah jalan yang berada
dengan pintu tol. Ketiga lokasi ini adalah lokasi
PELAYANAN PUBLIK motor, bus baik menuju dan keluar yang bisa dilalui dengan sepeda motor dan juga
segala kegiatan yang kawasan. Kawasan ini menjadi mobil. Kemudian sirkulasi di dalam kawasan akan
menguatamakan public diarahkan menuju pusat taman, pusat TOD dan
pintu satu satunya untuk menuju area komersial. kemudian jalan yang ada di
seperti bus, stasiun, dan kawasan selain dengan moda kawasan hanya memuat 3 lajur, 1 jalur bolak balik
kendaraan lain akan diberi yang di sediakan kawasan TOD. mobil dan lajur c.
untuk angkutan
Bentuk umumdan
Bangunan (BRT).
Massa Bangunan
intensif dan kendaraan Untuk bentuk bangunannya akan cukup beragam, tergantung fungsi dan intensitasnya,kalau untuk bangunan perumahan sendiri akan
pribadi akan diberikan ada perumahan tapak dan juga perumahan apartemen, kemudian di area perdagangan akan ada sebuah bangunan besar selayaknya
mall/ plaza, disertai dengan bangunan tapak didalam koridor. Dan akan tersedianya cukup tempat parkir (cukup luas untuk disetiap
disintensif. kawasan TOD
.
d. Parkir
Selain Tempat Parkir yang tersedia di Kawasan TOD yang cukup luas, juga akan ada di feeder feeder pusat kegiatan kawasan
.
e. Open Space
Menyediakan ruang terbuka di pusat kawasan atau di alun alun, kemudian open space akan dibuat sebagai kawasan yang hijau, yang
nyaman untuk berkegiatan. Selain berada di pusat kawasan open space juga akan berada disetiap pusat lingkungan dan tersebar di
kawan TOD karawang barat. Termasuk yang yang berbatasan dengan jalan tol akan diutamakan menjadi open space. Didalam Pusat
kawasan selain sebagai fungsi RTH, akan dibangun juga fasilitas lain seperti olahraga, plaza tempat rekreasi. Juga untuk beberapa
tempat akan dibuat retensi yang selain sebagai fungsi RTH juga kan sebagai penahan air
.
f. Pedestrian (jalur Pejalan Kaki)
Jalur pedestrian yang aman dari kendaraan, dan nyaman untuk berlalu lalang, dan memiliki tempat istirahat seperti kursi dan
sebagainya.
Setelah setiap anggota mengirimkan gagasan individunya masing masing, dalam pemilihan gagasan kelompok digunakanlah metode sebagai berikut untuk pemilihan konsep
perancangan.

Pertama, kelompok melakukan analisis skoring terlebih dahulu pada setiap


gagasan konsep individu. Skoring dilakukan dengan variabel skoring sebagai
berikut yang dinilai oleh setiap individu pada indiividu lain, berikut variabel
skoring.
Dari variabel variabel tersebut, dibuat skoring pada tiap anggota dan dibandingkan hasil skoringnya, yaitu sebagai berikutt.

Setelah dilakukan perbandingan hasil skoring kelompok, maka didapatkan gagasan konsep dengan skor tertinggi
adalah 15414008. Setelah terpilih, maka dilakukan modifikasi terhadap konsep sehingga menjadi gagasan konsep
kelompok final yang dicantumkan di BAB 5.
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai rencana rancangan dari kawasan pendukung TOD wilayah Karawang Barat seperti kebijakan perancangan kawasan, program ruang kawasan, prinsip dan konsep perancangan
serta rencana rancangan.

PBerdasarkan rumusan dari gagasan pengembangan kawasan yang telah ditentukan sebelumnya, maka tema pengembangan kawasan ini adalah “Connect with Karawang Barat”.
Pengembangan kawasan pendukung TOD wilayah Karawang Barat diarahkan menjadi sebuah kawasan berbasis transit yang kompak, dan saling terhubung dari setiap fungsinya,
dan memberikan suasana nyaman untuk berkegiatan dan bertempat tinggal. Berdasarkan tema tersebut, dirumuskan visi pengembangan kawasan yaitu

“A compact gateway as a pleasant place to live, work, and meet”

SASARAN :
Dari visi dan misi pengembangan kawasan tersebut
Untuk mencapai visi tersbeut, maka misi 1. Menyediakan hunian vertikal yang kompak dan nyaman
kemudian diturunkan kedalam tujuan dan sasaran
pengembangan kawasan adalah : dengan kapasitas yang memadai untuk 1775 unit apartemen
pengembangan yaitu :
1. Menciptakan ruang yang optimal untuk tempat
2. Menyediakan hunian horizontal yang memliki lingkungan
tinggal dengan densitas sedang TUJUAN :
1. Menyediakan fasilitas hunian yang nyaman dan nyaman dan aman denga kapasitas 175 rumah
2. Menyediakan ruang interaksi ekonomi
kompak bagi pekerja lokal dan commuters 3. Menyediakan tiga kawasan komersil pada subpusat dan
pendukung kehidupan commuter dan masyarakat
lokal 2. Menyediakan fasilitas ekonomi yang menunjang juga sekitar kawasan focal point yang produktif dan mudah
3. Menciptakan ruang publik yang aktif dan pemenuhan kebutuhan lokal maupun commuters diakses
nyaman ntuk berkegiatan 3. Menyediakan ruang terbuka hijau dan non hijau yang 4. Menyediakan dua Mix Used building yang kompak dan
4. Menciptakan pergerakan dan interaksi yang dapat menjadi koridor kegiatan interaksi dan rekreasi interaktif
efisien antar aktivitas di dalam dan dengan 4. Menyediakan fasilitas dasar yang dapat memenuhi 5. Menyediakan Jalur pedestrian yang terintegrasi di

05
kawasan sekitar kebutuhan pengguna sepanjang jalur kendaraan yang nyaman dana man serta
5. Menciptakan komposisi penggunaan ruang 5. Menyediakan fasilitas transit yang nyaman untuk mendukung keberlanjutan
terpadu l intermode change 6. Menyediakan tiga pusat kawasan ruang terbuka hijau dan
6. Menyediakan sirkulasi pejalan kaki dan jalur sepeda non hijau yang interaktif dan mendukung keberlanjutan
Program ruang yang disusun adalah untuk menjawab
untuk menciptakan lingkungan yang nyaman 7. Menyediakan empat lokasi fasilitas park and ride yang aman
visi, misi,dan tema pengembangan kawasan yang
7. Menyediakan mixed use building yang efisien dan
diangkat.. Rincian dalam program ruang dapat dilihat 8. Menyediakan fasilitas interkoneksi antar stsiun sepanjang 1
pada tabel 5.1. komprehensif
km yang cepat dan nyaman RENCANA
RANCANGAN
KAWASAN
Kawasan permukiman, komersial, dan RTH (kuning) dapat dicapai dengan berjalan kaki jika dari kawasan permukiman dan TOD terdekat ataupun
menggunakan shuttle bus untuk kawasan TOD jauh (melalui park and ride). Kawasan TOD LRT dan KCIC (utara dan selatan) dicapai dengan
PENDUKUNG
berjalan kaki untuk kawasan permukiman terdekat, serta skytrain untuk kawasan TOD lain (agar cepat untuk para commuter yang ingin transit TOD
moda), dan shuttle bus untuk kawasan permukiman jauh (melalui focal point). Serta untuk kawasan focal point (merah di pusat), dicapai dengan
berjalan kaki untuk kawasan permukiman dan TOD terdekat dan shuttle bus untuk kawasan TOD (melalui park and ride KARANG
BARAT
RTH utama berada di area pusat/focal point dan 2
subpusat di area utara dan selatan. Selain area
tersebut, juga dibuat RTH di kawasan perumahan
yang digunakan sebagai orientasi bangunan dan
buffer antar bangunan. Buffer ditempatkan
sepanjang utara hingga tenggara untuk mengurangi
KONEKTIVITAS kebisingan jalan tol. Serta, pada pedestrian way
(area focal point & bawah skytrain) juga dihiasi
dengan RTH sebagai peneduh dan estetika. Berikut
contoh ilustrasi RTH

Untuk mencapai visi dan misi maka perunya dibutuhkan prinsip-prinsip perancangan yang akan menjadi acuan dalam
membuat rencana rancangan. Prinsip prinsip ini merupakan bentuk turunan dari sasaran yang ada, dan dalam usaha
RTH
RTH pengaplikasiannya akan dibuat variabel variabel dan indikator ketercapaian prinsip setelah dilaksanakan di lapangan.
MIXED USE BUILDING FOCAL POINT AKSESIBILITAS

Focal point menjadi bangkitan dan penyedia untuk penghuni kawasan.


Entrance dan exit terdapat di utara dan
Mixed use building berada di kawasan TOD utara dan Terdiri dari fasilitas social dan umum, juga komersial yang dikelilingi
tenggara, mengakomodasi kendaraan
selatan yaitu untuk stasiun LRT dan KCIC, yang berisi buffer dan pedestrian way/plaza, berikut contoh ilustrasinya.
sebelum masuk ke pintu tol. Entrance dan
komersial, residential, RTH, parkir, serta stasiun itu
exit sendiri hanya untuk kendaraan,
sendiri, seperti ilustrasi level building berikut.
sementara pedestrian melalui moda LRT
dan KCIC. Berikut contoh ilustrasi
entrance/exit

Jalur kendaraan (hitam) berintegrasi


dengan jalur sepeda dan pedestrian, yang
elain itu, pusat juga diisi dengan RTH yang interaktif untuk dmulai dari entrance/exit serta masuk ke
masyarakat, seperti contoh ilustrasi berikut. semua kawasan kecuali area pusat dan
bawah skytrain. Pedestrian dan bicycle
way segregas berada di area pusat dan
bawah skytrain. Untuk di area pusat,
segregasi pedestrian dapat dihias dengan
RTH, seperti contoh ilustrasi berikut. TOD
(melalui park and ride

Sementara, pedestrian way di bawah skytrain dibuat seperti plaza panjang


dengan level dan ilustrasi sebagai berkut.
ORIENTASI BANGUNAN Konsep perancangan adalah gagasan/ide sebagai hasil penerapan prinsip yang disesuaikan dengan kondisi kawasan tersebut. Dasar
pertimbangan penyusunan konsep berupa tujuan dan sasaran, prinsip, serta keadaan eksisting tapak. Berikut adalah konsep perancangan
zonasi dan sirkulasi.Berdasarkan prinsip-prinsip tersebut, maka dibuat

Bangunan-bangunan diarahkan untuk menghadap area tengah kawasan


yang berupa RTH, apabila tidak diorientasikan ke tengah, dihadapkan ke
arah utara, timur, dan selatan yang berupa RTH dan industri.

rea apartemen memiliki blok sekitar 190 m


dengan tinggi apartemen sedang 6 lantai dan
rendah 4 lantai. Sementara, untuk rumah
tapak memiliki blok berkisar 95 m dengan
tipe seragam 1 lantai. Berikut contoh
ilustrasinya.

Konsep tersebut menggambarkan 2 mixed use building di utara dan selatan untuk memenuhi kebutuhan
commuter KCIC & LRT yang dihubungkan melalui skytrain tanpa pemberhentian. Zoning di dekat mixed use
building berupa park and ride dilengkapi shuttle bus, RTH, serta komersial yang juga melayani area permukiman.
Area focal point terdiri dari RTH, komersial, serta fasilitas social dan umum, yang melayani penghuni kawasan.
Permukiman sendiri terdiri dari apartemen ketinggian sedang, rendah, dan rumah tapak berurutan dari barat ke
timur. Untuk sirkulasi, semua area dapat dilalui kendaraan namun jalur tersebut berintegrasi dengan pedestrian
dan bicycle way. Pedestrian way segregasi berada di area RTH focal point dan di bawah skytrain.

BLOK & TATA MASSA BANGUNAN


TABEL 5.1

PROGRAM RUANG
TAMPAK BARAT TAMPAK TIMUR

TAMPAK TENGAH-UTARA TAMPAK TENGAH-SELATAN


MONTASE

FOCAL POINT MOBILITY

MIXED USE BUILDING


POTONGAN BANGUNAN

APARTEMEN

HOTEL
APARTEMEN & ROOFTOP
GARDEN
RESIDENTIAL PARKING

SHOPPING MALL
STASIUN, SKYTRAIN
SHOPPING MALL SHUTTLE BUS

MIXED USE BUILDING

PEDESTRIAN
RUMAH WAY
SKYTRAIN

UNDERPASS

TOKO

SKYTRAIN-GROUND-
KOMERSIAL RUKO
UNDERPASS
Bleiweiss, Phyllis.et al. “Station Area Planning – How To Make Great
Transit-Oriented Places”.TOD202.Reconnecting America
Calthrope,Peter.1993. The Next American Metropolis.
http://www.alleghenycounty.us/ (diakses pada 8 Desember 2017)
https://www.barcelonas.com/la-sagrera.html (diakses pada 8 Desember
2017)
http://www.jgateway.org/ (diakses pada 8 Desember 2017)
https://www.jld.sg/ (diakses pada 8 Desember 2017)
http://www.mtr.com.hk/en/customer/main/index.html (diakses pada 8
Desember 2017)
https://projects.arlingtonva.us/planning/smart-growth/rosslyn-ballston-
corridor/ (diakses pada 8 Desember 2017)
http://reconnectingamerica.org/ (diakses pada 8 Desember 2017)
http://www.summareconbandung.com/ (diakses pada 8 Desember 2017)
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia no. 16 tahun 2017
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Karawang Tahun 2011-2031
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Karawang 2005 -
2025
Gambar oleh Google.co.id

Anda mungkin juga menyukai