PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Oleh:
Apiek Gandamana, S.Pd. M.Pd.
Status Pendidikan Kewarganegaraan dalam
instrumentasi pendidikan nasional, yaitu:
Dalam kurikulum 1946, 1957, dan 1962 tidak dikenal adanya mata pelajaran
pendidikan kewarganegaraan. Dalam kurikulum 1946 dan 1957 materi tersebut
dikemas dalam mata pelajaran pengetahuan umum di SD atau tata negara di
SMP dan SMA (Civics).
Baru dalam kurikulum 1968 dikenal mata pelajaran Pendidikan Kewargaan
Negara (PKN), mencakup sejarah Indonesia, geografi, dan civics yang
diartikan sebagai pengetahuan Kewargaan Negara.
Kurikulum SPG 1969 PKN mencakup sejarah Indonesia, UUD,
kemasyarakatan, dan HAM.
Dalam kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) 1973 terdapat
mata pelajaran Pendidikan Kewargaan Negara (PKN) yang berisikan integrasi
materi IPS.
Sejarah mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
(PKn) untuk SD?
Hal itu tergantung dari aspek ontologi mana kita berangkat, dengan
metode kerja epistemologi mana pengetahuan itu dibangun, dan
untuk arah tujuan aksiologi mana kegiatan itu akan membawa
implikasi. Bagi negara kita, arah pengembangan PKn tidak boleh
keluar dari landasan ideologi Pancasila, landasan konstitusional
UUD 1945, dan landasan operasional yaitu UU No. 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Pengertian PKn
Mata pelajaran PKn mengemban fungsi sebagai salah satu mata pelajaran
pendidikan nilai dan pendidikan karakter di sekolah. Mata pelajaran PKn
memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu
melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai warga negara yang baik.
2
1
4
Civic Civic
Skill Disposition
3 1. Kompeten
2. Percaya Diri
3. Komitmen
4. Smart and Good
Citizenship
Margaret Stimman Branson (1998)
PKn
Mengembangkan
Civic Knowledge
Pengetahuan
Kewarganegaraan
CK CS
To be a
Untuk hidup bermasyarakat,
Smart and berbangsa dan bernegara
Good Citizen
Tujuan PKn (lanjutan)